repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/4722/1/SKRIPSI SITI MUTMA... · Web viewData...
Transcript of repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/4722/1/SKRIPSI SITI MUTMA... · Web viewData...
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini, mulai banyak organisasi, perusahaan, atau lembaga
yang menggunakan jasa humas (Public Relations). Humas (Public Relations)
merupakan suatu profesi yang menghubungkan antara lembaga atau organisasi
kepada publiknya dan ikut menentukan kelangsungan hidup lembaga tersebut.
Menurut Cristian, Public Relations atau humas adalah suatu usaha yang sadar untuk
mempengaruhi orang terutama melalui komunikasi, guna berpikir baik terhadap suatu
organisasi, menghargai, mendukung, dan ikut simpati jika mendapat tantangan dan
kesukaran.1 Keberadaan Public Relations ditunjukkan untuk mendapatkan serta
mencapai citra (image) yang baik di mata masyarakat. Hal tersebut telah banyak
perusahaan, organisasi, atau lembaga-lembaga lainnya sadar akan fungsi Public
Relations bagi perusahaan.
Kegiatan Public Relations dilakukan berdasarkan konsep yang jelas dan
didukung fakta yang ada. Konsep dibuat dalam bentuk perencanaan dan program
sebagai strategi Public Relations yang dibuat berdasarkan fakta dari hasil penemuan
masalah-masalah Public Relations. Jadi, strategi itu pada hakikatnya adalah suatu
perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu dalam praktik
1S.K. Bonar, Hubungan Masyarakat Modern, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993) h. 12.
1
2
operasionalnya.2 Secara umum adalah proses penentuan rencana para pemimpin yang
berfokus pada tujuan jangka panjang perusahaan, disertai penyusunan suatu cara atau
upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Seorang Public Relations dianggap memegang peranan dalam membangun
brand image itu sendiri. Public relations dalam menjalankan strategi kerjanya
penting pula melakukan pemasaran yang bertujuan untuk menanamkan dan
meningkatkan brand atau reputasi dari sebuah produk, sehingga menghasilkan
loyalitas konsumen terhadap produk.3 Loyalitas konsumen adalah kesetiaan
konsumen terhadap produk. Humas dan kaitannya dengan pemasaran sangat penting
untuk membangun brand awareness (kesadaran produk), membangun brand
knowledge (pengetahuan produk), serta mendidik konsumen dan masyarakat
mengenai manfaat produk atau jasa yang ditawarkan.4 Bagi humas, kemampuan yang
harus dimiliki adalah kemampuan meyakinkan pelanggan dan negosiasi sehingga
terjalinnya saling pengertian yang positif.
Produk yang ditawarkan secara sistematis dirancang cara menjalankannya,
pendekatan persuasif, dan kelincahan bernegosiasi. Tanpa humas yang efektif, brand
image di suatu perusahaan tidak akan tercapai, sehingga untuk membangun good will
seperti yang di cita-citakan humas PT. NIC yaitu membentuk brand image yang
2 RosadyRuslan, Kiat Dan Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000) h.31.
3Dasrun Hidayat, Media Public Relations, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014) h. 14.
4 Linggar Anggoro, Teori Dan Profesi Kehumasan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) h. 243.
3
mendapatkan respon baik di tengah masyarakat dibandingkan dengan produk
makanan sejenis lainnya. Untuk itulah humas PT. NIC sudah seharusnya melakukan
strategi dalam membangun brand image.
Di Sumatera Selatan, sudah banyak perusahaan atau organisasi yang telah
berhasil dan mendapatkan ruang yang baik dimasyarakat dengan image positif yaitu
salah satu nya PT. NIC dengan produknya sari roti. Pada tahun 2012, PT. NIC
Membangun pabrik di Palembang.5 Pada awal tahun 2013 PT. NIC mulai beroperasi
di wilayah Banyuasin, Palembang, dan sampai pada tahun 2016 ini, sari roti sudah
mengalami kemajuan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, hal ini ditunjukkan
semakin banyaknya karyawan yang bekerja di pabrik yakni lebih dari 687 karyawan
secara keseluruhan.
Sari Roti selalu mendesain kemasan yang baru untuk menguatkan brand
image sari roti sebagai makanan sehat dan praktis. Meski desain kemasannya sangat
berbeda dengan yang sebelumnya, namun ada karakter yang membuat konsumen bisa
langsung mengetahui kalau itu adalah produk yang sama. Dapat dilihat dari logo khas
Sari Roti berwarna biru dengan lingkaran berwarna orange menyerupai matahari di
bagian tengah logo. Pada sisi distribusi (place), sari roti berbeda dengan banyak
produsen roti lainnya. Selain mengadakan kunjungan ke pabrik, sari roti juga
menggunakan outlet berjalannya dan selalu memutar jingle“ Sari Roti.. Roti Sari
Roti” setiap kali keliling perumahan. Sari roti juga melakukan penetrasi distribusi
5http://www.sariroti.com
4
dengan menjual produknya di pasar tradisional dan modern, seperti indomaret
maupun alfamart, dan toko-toko.
PT. NIC Secara konsisten selalu membina dan menjaga hubungan baik
dengan masyarakat selaku konsumen produk sari roti, dengan cara melakukan
komunikasi pemasaran untuk menjaga produk sari roti sebagai Top of mind produk
roti pilihan masyarakat. Program pemasaran yang diterapkan dengan mengusung
tema “Halal, Healthy, Hygienic”(3H). Aktivitas kegiatan pemasaran tersebut
dilakukan secara berkesinambungan dan dilaksanakan secara langsung di bawah
pengawasan departemen marketing perseroan.
Dalam menjaga kualitasnya, bahan baku yang dipilih telah melalui proses
seleksi, untuk menjamin kualitas dari produk yang dihasilkan, produk sari roti
menerapkan GMP (Good Manufacturing practice) dan HACCP (Hazard Analysis
Critical Control Point)6 yang merupakan standar jaminan keamanan pangan. Humas
sari roti selalu melakukan pengecekan roti yang belum terjual satu hari sebelum
tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasan. Untuk itulah sari roti menggunakan
pengikat kemasan yang berbeda warna, agar memudahkan petugas dalam melakukan
penarikan produk dengan melihat warna pengikat kemasannya.
6 GMP (Good Manufacturing practice) adalah suatu pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi makanan agar aman bermutu, dan layak untuk dikonsumsi dan berisi penjelasan-penjelasan tentang persyaratan minimum dan pengolahan umum yang harus dipenuhi dalam penanganan bahan pangan di seluruh mata rantai pengolahan dari mulai bahan baku sampai produk akhir.
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) adalah salah satu bentuk manajemen resiko yang dikembangkan untuk menjamin keamanan pangan dengan pendekatan pencegahan yang dianggap dapat memberikan jaminan dalam menghasilkan makanan yang aman bagi konsumen.
5
Ada dua fungsi utama dari public relations, yaitu memberitahukan sesuatu
kepada publik atau menarik perhatian, sehingga diharapkan akan memperoleh
tanggapan berupa image positif dari sebuah proses “nothing” menjadi “something”.
Dari yang tidak tahu menjadi tahu, setelah tahu menjadi suka, dan kemudian
diharapkan timbul sesuatu “something” yaitu berupa image. Dan image yang akan
dibentuk itu nantinya tidak hanya berpengaruh pada konsumen dan publik saja, tapi
juga image daerah yang ditempatinya, yakni Palembang. Hal inilah yang membuat
peneliti tertarik mengangkat judul penelitian mengenai “STRATEGI PUBLIC
RELATIONS DALAM MEMBANGUN BRAND IMAGE PRODUK SARI ROTI”
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut di atas maka yang menjadi
rumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Bagaimana strategi Public relations dalam membangun brand image produk
Sari Roti ?
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat strategi Public relations dalam
membangun brand image produk Sari Roti ?
A. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui strategi Public relations dalam membangun brand
image produk sari roti.
6
b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat strategi Public
relations dalam membangun brand image produk sari roti.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Praktis
Dapat menambah pengetahuan mengenai strategi Public relations dalam
membangun brand image produk sari roti dan menjadi bahan pedoman bagi petugas
Public relations dalam melakukan aktifitasnya.
b. Secara Teoritis
Memberikan pengalaman kepada penulis untuk menerapkan dan memperluas
wawasan pengetahuan yang telah diterima di dalam perkuliahan pada kegiatan nyata
dan dapat menjadi bahan penelitian lebih lanjut.
B. Tinjauan Pustaka
Dalam penulisan skripsi ini peneliti telah menemukan beberapa buku yang
berkaitan dengan penelitian. Beberapa hasil penelitian dan buku sebagai rujukan yang
mendukung terhadap penelitian ini. Adapun buku-buku yang sesuai dengan judul
penelitian yaitu sebagai berikut:
Pertama, buku yang ditulis Morrisan “Manajemen Public Relations Strategi
Menjadi Humas Profesional”. Dalam buku ini membahas tentang merencanakan
program humas yang harus dilaksanakan adalah penetapan tujuan. Tujuan yang ingin
di capai bisa satu atau lebih. Tujuan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemui
dari riset yang telah dilakukan.
7
Kedua, skripsi yang berjudul “Strategi Humas PT. Kereta Api Indonesia
Divisi Regional III Dalam Membangun Citra Positif Di Masyarakat” karya Hade
Saputra (11510011). Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan
tipe penelitian deskriptif analisis. Skripsi ini membahas tentang strategi yang
dilakukan humas di PT. Kereta Api dalam membangun citra positif.
Ketiga, buku yang ditulis Dayid Arnold “Pedoman Manajemen Merek”
mengatakan bahwa tujuan strategi adalah keuntungan kompetitif yang dapat
dipertahankan, yang bisa muncul dari bagian manapun dari kegiatan organisasi. Pasar
berperan sebagai penilai keuntungan ini. Strategi merek merupakan proses dimana
tawaran diposisikan dalam benak pelanggan untuk menghasilkan persepsi
keuntungan.
Keempat, buku yang ditulis Rosady Ruslan “Kiat Dan Strategi Kampanye
Public Relations”. Buku ini berisikan tentang peranan public relations dewasa ini,
dimensi komunikasi kampanye PR, perekayasa opini public, peran kampanye PR
untuk memenangkan persaingan, aplikasi program kampanye public relations,
masalah makro kampanye PR.
Kelima, buku yang ditulis linggar Anggoro “Teori & Profesi Kehumasan”.
Buku ini berisikan tentang pengertian dan ruang lingkup humas, perkembangan
humas universal, tujuan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan humas, struktur
organisasi humas, humas eksternal dan keterkaitannya dengan media, media-media
8
humas eksternal, humas internal, keterkaitan antara humas, periklanan dan
pemasaran, humas internasional dan kegunaan khusus humas.
Dari kelima buku di atas, ada kesamaan dengan materi yang akan diteliti oleh
penulis, tetapi disini penulis membahas lebih lanjut mengenai, “Strategi Public
Relations dalam Membangun Brand Image Produk Sari Roti”.
C. Kerangka Teori
Dalam membangun brand image diperlukan strategi yang terencana dengan
matang. Menurut Stephen Robbins yang dikutip oleh Morissan, dalam bukunya
“Manajemen Public Relations Strategi Menjadi Humas Profesional”. Menyatakan bahwa
strategi adalah “the determination of basic long, term goals and objectives of an
enterprise, necessary for carrying out this goals (Penentuan tujuan jangka panjang
perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang
diperlukan untuk mencapai tujuan)”.7
Model komunikasi yang akan digunakan dalam penelitian mengenai strategi
Public Relations ini adalah model strategi Stephen Robbins. Teori strategi Robbins
menyatakan bahwa strategi adalah penentuan jangka panjang perusahaan dan
memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk
mencapai tujuan.
7Morissan, Manajemen Public Relations Strategi Menjadi Humas Profesional, (Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group, 2010)h. 152.
9
Strategi itu pada hakikatnya adalah suatu perencanaan (planning) dan
manajemen (management) untuk mencapai tujuan tertentu dalam praktik
operasionalnya. Menurut Peterson dan Bunnet, tujuan strategi komunikasi:
1. To secure understandingUntuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam komunikasi
2. To establish acceptanceBagaimana cara penerimaan itu harus dibina dengan baik
3. To motive actionPanggilan untuk memotivasi
4. To goals which the communicator sought to achiveBagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dan proses komunikasi tersebut.
Rhenald Kasali dalam buku manajemen Public Relations memberikan contoh
strategi yang baik :
1. Data (fakta)
2. Pengalaman dan kepekaan
3. Ilmu (analisis)
4. Teknologi (pengolahan data)8
Dari penjelasan tentang strategi tersebut, dapat kita ketahui bahwa pada
prinsipnya, strategi merupakan suatu proses, maka tentu saja terikat atau terdiri dari
rangkaian tahap-tahap. Dengan demikian strategi Public Relations dalam membangun
brand image tidaklah lengkap tanpa adanya perencanaan sebuah strategi Public
Relations. Sebuah strategi Public Relations yang tidak ditindak lanjuti dengan
8Rhenal Kasali, Manajemen Public Relations, (Jakarta: Pustaka Utama Graffiti, 2005)h. 104.
10
aktivitas rill di lapangan juga tidak akan membuahkan hasil. Bahkan yang akan
muncul adalah image negatif. Dalam merumuskan dan menjalankan suatu strategi,
Public Relations dituntut untuk mampu berkreasi dan berinovasi dalam membuat
program-program unggulan yang membangun image positif perusahaan.
Tujuan strategi adalah keuntungan kompetitif yang dapat dipertahankan, yang
bisa muncul dari bagian manapun dari kegiatan organisasi. Pasar berperan sebagai
penilai keuntungan ini. Strategi merek merupakan proses dimana tawaran diposisikan
dalam benak pelanggan untuk menghasilkan persepsi keuntungan. Merek merupakan
nama, istilah, symbol, atau desain (kombinasi dari hal-hal tersebut) yang
mengidentifikasi pembuat atau penjual sebuah produk, yang dapat berupa benda,
layanan, organisasi, tempat, orang, atau gagasan yang nyata.9 Brand (Merek) adalah
segala sesuatu yang melekat pada produk. Merek mencerminkan tingkatan dan
kualitas produk, karena merek akan menjadi nilai jual suatu produk.
Dalam fokus penelitian ini, teori Robbins diartikan sebagai Public Relations.
Dalam hal ini adalah Public Relations dalam membangun brand image produk Sari
Roti. Salah satu strateginya dengan melakukan pemasaran dan dengan mengharapkan
efek berupa image positif dari publik. Sehingga harapan untuk membangun brand
image itu bisa tersampaikan dengan cara-cara yang sesuai.
9 Philip Kotler, Pemasaran Di Sektor Publik, (PT. Macanan Jaya Cemerlang, 2007)h. 133.
11
D. Metode Penelitian
1. jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Data kualitatif adalah wawancara, pengamatan, atau penelaah dokumen.
Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan. Pertama,
menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan
jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara
peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan
diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang
dihadapi.10 Data yang bersifat penjelasan atau informasi yang diperoleh baik dari
literatur yang berkaitan maupun objek penelitian lansung.
2. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk.
Jl. Kerani Amad RT. 38 RW. 08 Sukamoro, Talang Kelapa Banyuasin, Palembang
km. 18 Sumatera Selatan.
3. Jenis data
10Lexy j. Moleong, metodologi penelitian kualitatif,(Bandung: PT. Rosdakarya, 2013), h. 11-12.
12
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut
Richie, penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan
perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan
tentang manusia yang diteliti.11 Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan
tindakan. Dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
4. Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
a. Data primer
Data primer adalah data yang di himpun secara langsung dari sumbernya,
dalam hal ini Public Relations dan diolah sendiri oleh lembaga bersangkutan untuk
dimanfaatkan.12 Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil
wawancara dan observasi.
b. Data sekunder
11Ibid; h. 6.12 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation Dan Komunikasi ,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2003)h. 138.
13
Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung dan melengkapi
data primer yang diperoleh dari literatur, arsip, dan data-data yang mendukung data
primer.
5. Teknik pengumpulan data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Wawancara (interview)
Wawancara / interview adalah suatu metode penelitian yang meliputi data
melalui interaksi verbal secara langsung antara pewawancara dan responden13.
Wawancara dilakukan berdasarkan pertanyaan yang telah dirumuskan dalam daftar
pertanyaan serta yang muncul secara spontan. Pertanyaan dalam wawancara ini
bertujuan untuk mengetahui fakta-fakta atau peristiwa yang ditanyakan kepada
responden.
Responden adalah pihak-pihak yang bertanggung jawab langsung seperti
humas (Public Relations) PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk. Beserta staf-
stafnya, serta pihak-pihak lainnya yang memiliki pengaruh terhadap kasus yang
diteliti.
b. Pengamatan (observasi)
13 Consuele G. Sevilla, Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta: Universitas Indonesia. 1993), h. 71.
14
Metode observasi adalah mencatat data yang diperoleh, tetapi juga
mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian ke dalam suatu skala
bertingkat.14 Metode observasi ini didapat dari peninjauan langsung ke tempat lokasi
penelitian yaitu di Jl. Kerani Amad RT. 38 RW. 08 Sukamoro, Talang Kelapa
Banyuasin, Palembang km. 18 Sumatera Selatan. Teknik observasi digunakan untuk
mendapatkan data yang akurat tentang strategi public relations dalam membangun
brand image produk sari roti.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa
catatan, transkip, surat kabar, buku, majalah, prasasti, notulen, rapat, legger, agenda
dan sebagainya.15 Untuk mengumpulkan bukti dan keterangan untuk menunjang
keabsahan penelitian, yang termasuk dalam data dokumentasi ialah foto-foto
langsung ditempat lokasi penelitian.
6. Teknik analisis data
Analisis data pada penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif.
Jika dalam penelitian kuantitatif analisis datanya berbentuk statistik maka dalam
penelitian kualitatif berbentuk kata-kata, kalimat, gambar-gambar, dan bukan
berbentuk angka.16 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 14 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2002) Cet. V, h. 204.15 Ibid; h. 234.16Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung:
Alfabeta,2009)h. 234.
15
deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan berupa data
deskriptif baik lisan maupun tulisan, data lisan dikumpulkan dari informasi
dilapangan dengan wawancara, observasi, dan data tulisan dokumen-dokumen,
catatan, dikumpulkan dengan lainnya dan dikaitkan dengan berbagai teori yang
diperoleh dari berbagai literatur atau pustaka, catatan peneliti, internet, serta berbagai
media yang terkait dengan objek peneliti ini, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
E. Sistematika Pembahasan
Bab 1 : Pendahuluan yang terdiri latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metode
penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab II : Landasan teori yang berisi tentang teori-teori strategi dan
humas yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti, definisi
konseptual, dan kerangka berpikir.
Bab III : Sebagai deskripsi objek penelitian yang meliputi: sejarah
berdirinya, visi, misi, dan tujuan, struktur organisasi, serta tugas dari masing-
masing jabatan dari PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk.
Bab IV : Analisis hasil penelitian, berisi tentang strategi public relations
dalam membangun brand image produk sari roti. Serta berisikan tentang
16
hambatan dan pendukung yang dihadapi public relations dalam membangun
brand image produk Sari roti.
Bab V : Berisi kesimpulan dan saran tentang masalah yang diteliti dan
menjadi acuan bagi penyempurnaan penelitian yang akan dilakukan.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
Suatu penelitian ilmiah memerlukan landasan teori yang kuat sebagai dasar
yang mendukung peneliti untuk menuju ke lapangan. Teori-teori yang digunakan
sebagai landasan akan mengarahkan alur berfikir pada proses penelitian yang
dilakukan, pada bab 2 ini variabel yang akan dijelaskan dalam landasan teori adalah
strategi public relations dan brand image.
A. Strategi Public Relations
1. Pengertian Public Relations
Pada dasarnya ada banyak definisi mengenai Public Relations yang telah
dijelaskan oleh beberapa tokoh, pada bab ini akan dijelaskan mengenai konsep Public
Relations. Menurut Scott M. Cutlip dan Allen H. Center yang dikutip oleh Elvinaro
Ardianto dalam bukunya “Handbook Of Public Relations” mendefinisikan Public
Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik,
mengidentifikasi kebijakan dan prosedur individual atau organisasi yang punya
kepentingan publik, serta merencanakan dan melaksanakan program aksi dalam
rangka mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik.17 Dari pengertian di atas,
memberikan gambaran bahwa posisi Public Relations dalam suatu perusahaan atau
17 Elvinaro Ardianto, Handbook Of Public Relations, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2013) h. 8.
18
organisasi semakin jelas dan mempunyai fungsi untuk mengevaluasi publik dalam
melaksanakan dan merencanakan program aksinya.
Sedangkan Oemi Abdurrachman mendefinisikan Public Relations atau humas
sebagai suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, kepercayaan,
dan penghargaan publik.18Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Public
Relations adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh kepercayaan dari
masyarakat terhadap suatu lembaga atau organisasi. Jadi, Public Relations adalah
rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk berinteraksi, berkomunikasi dengan
publiknya yang tujuannya untuk memperoleh kerjasama dari publiknya.
Menurut definisi kamus terbitan Institute Of Public Relations (IPR), Public
Relations adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan
kesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling
pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.19Jadi Public
Relations adalah rangkaian kegiatan yang diorganisir sedemikian rupa sebagai suatu
rangkaian kampanye atau program terpadu, dan semuanya itu berlangsung secara
berkesinambungan dan teratur.
Frank Jefkins juga memberikan batasan humas itu sendiri. Humas adalah
suatu yang merangkum keseluruhan komunikasi terencana, baik itu kedalam maupun
keluar antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai
18 Oemi Abdurrachman, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung: PT. Alumni, 1989)h.27.19 Linggar Anggoro, Op;Cit, h.2.
19
tujuan-tujuan yang spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.20 Humas pada
intinya senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui
pengetahuan dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu
dampak yakni perubahan positif.
2. Pengertian Strategi
Strategi itu sendiri menurut Stephen Robbins yang dikutip oleh Morissan,
dalam bukunya “Manajemen Public Relations Strategi Menjadi Humas Profesional”.
Menyatakan bahwa strategi adalah adalah “ the determination of basic long, term goals
and objectives of an enterprise, necessary for carrying out this goals (Penentuan
tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan
sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan)”.21
Menurut Ahmad S. Adnanputra mengatakan strategi adalah bagian dari suatu
rencana, sedangkan rencana merupakan produk dari perencanaan, yang pada akhirnya
perencanaan adalah suatu fungsi dasar dari proses manajemen. Maka strategi itu pada
hakikatnya adalah suatu perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu
dalam praktik operasionalnya.22 Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwasannya strategi adalah suatu perencanaan perusahaan dengan tujuan untuk
menentukan tujuan jangka panjang perusahaan.
20Morissan, Op;Cit, h.8.21Morissan, Op;Cit, h. 152.22 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta: Grafindo Persada,
2000)h. 31.
20
B. Brand Image
1. Pengertian Brand
Brand (Merek) adalah segala sesuatu yang melekat pada produk. Merek
mencerminkan tingkatan dan kualitas produk, karena merek akan menjadi nilai jual
suatu produk. Dan sebagai seorang Public Relations tentu saja nama produk yang
disarankan adalah nama yang mudah diingat. Nama yang sederhana, simpel, biasanya
jauh lebih menarik karena dapat merangsang daya ingat terhadap suatu produk atau
merek. Merek merupakan nama, istilah, symbol, atau desain (kombinasi dari hal-hal
tersebut) yang mengidentifikasi pembuat atau penjual sebuah produk, yang dapat
berupa benda, layanan, organisasi, tempat, orang, atau gagasan yang nyata.23 Setiap
produk yang dijual di pasar tentu memiliki merek, dimana merek tersebut sebagai
pembeda antara satu produk dengan produk yang lain. Adapun brand selalu berkaitan
dengan atribut produk karena untuk memberikan kepuasan kepada konsumen dan
konsumen bereaksi terhadap atribut produk yang dibelinya.
2. Pengertian Image
Citra adalah image. Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan
reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia Public Relations. Pengertian
citra itu sendiri abstrak dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa
23Philip Kotler, Op;Cit, h.133.
21
dirasakan dari hasil penilaian baik dan buruk. Seperti penerimaan dan tanggapan baik
positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik (khalayak sasaran) dan
masyarakat luas pada umumnya.24Citra terbentuk dari bagaimana lembaga
melaksanakan kegiatan operasional yang mempunyai landasan utama pada segi
layanan. Citra juga terbentuk berdasarkan pengalaman yang dialami seseorang
terhadap sesuatu, sehingga membangun suatu sikap mental.
Menurut Frank Jefkins, citra atau image adalah kesan seseorang atau individu
tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya.
Sedangkan menurut Siswanto Sutojo, citra atau image sebagai pancaran atau
reproduksi jati diri atau bentuk orang perseorangan, benda, atau organisasi.25 Jadi
dapat disimpulkan, citra atau image adalah kesan yang diperoleh berdasarkan
pengetahuan dan pengertian seseorang tentang fakta-fakta atau kenyataan dan
persepsi seseorang terhadap perusahaan didasari atas apa yang mereka ketahui atau
mereka kira tentang perusahaan yang bersangkutan.
C. Strategi Dalam Membangun Brand Image
Model komunikasi yang akan digunakan dalam penelitian mengenai strategi
public relations ini adalah model strategi Stephen Robbins. Teori strategi Stephen
Robbins menyatakan bahwa strategi adalah Penentuan tujuan jangka panjang
24Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo, 2008)h. 75
25 Elvinaro Ardianto, Op;Cit, h.62.
22
perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.26
Teori Robbins dipilih karena, teori ini sangat berkaitan dengan tujuan yang
ingin dicapai oleh suatu perusahaan. Seperti halnya PT. NIPPON INDOSARI
CORPINDO Tbk, atau yang lebih dikenal sari roti tersebut, yang selalu
merencanakan strategi demi tercapainya tujuan perusahaan. Dalam fokus penelitian
ini, teori Robbins diartikan sebagai hubungan masyarakat dalam hal ini humas sari
roti yang menyampaikan pesan berupa image perusahaan yang ingin disampaikan
kepada publik sebagai sasarannya. Strateginya dengan menggunakan media yang
mudah diterima publik dan dengan mengharapkan efek berupa image positif di benak
publiknya. Sehingga harapan perusahaan untuk membangun image positif itu bisa
tersampaikan dengan cara-cara yang sesuai.
Teori Robbins ini dapat terbagi menjadi tiga indikator, indikatornya adalah:
1. Penentuan jangka panjang perusahaan,
Tujuan jangka panjang merupakan pernyataan dari hasil yang ingin dicapai
oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu. Penentuan jangka panjang perusahaan
yang dilakukan oleh humas PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO dalam produknya,
perusahaan selalu menjaga kualitas roti yang dihasilkan dengan menerapkan 3 H
yaitu hygienis, healthy, dan halal. Dan perusahaan telah menerapkan GMP. Selain itu,
26Morissan, Op;Cit, h.152.
23
berbagai penghargaan yang telah didapat oleh perusahaan, juga menyebabkan sari roti
semakin dikenal oleh masyarakat.
PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk. melalui brand sari roti, terus
melakukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan makanan yang
higienis, praktis, dan halal. Selain tetap melakukan pengembangan varian produk
terbaru yang disesuaikan dengan minat pasar, di tahun 2012 ini sari roti hadir dengan
kemasan yang lebih fresh, minimalis, dan modern, namun tetap menawarkan isi dan
kualitas rasa tetap sama. Dan disetiap pabrik baru, perusahaan selalu menambahkan
lini mesin untuk proses produksinya. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat
mencapai tujuan.
2. Memutuskan arah tindakan,
Bagi perusahaan, konsumen itu merupakan faktor yang teramat penting.
Sebab, maju mundurnya suatu perusahaan, ditentukan oleh konsumen. Inilah tugas
seorang PR dengan kegiatannya berupa komunikasi, baik melalui media massa
maupun bentuk-bentuk komunikasi lainnya. Seperti yang dilakukan oleh humas sari
roti yakni menumbuhkan kesadaran merek produk perusahaan kepada konsumen,
mengembangkan pasar baru, komunikasi internal, motivasi karyawan, meluncurkan
produk baru, dan mengembangkan pengetahuan tentang produk dan membangun
brand image.
24
3. Sumber daya,
Sumber daya di PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk, meliputi SDM
(sumber daya manusia), dan sarana dan prasarana27. Dalam pengelolaan SDM,
perusahaan menyadari pentingnya mempersiapkan kader calon-calon pemimpin
manajemen yang handal dengan melaksanakan berbagai pelatihan dan untuk
merekrutmen karyawan, perusahaan merekrutmen karyawan dengan melalui dua cara
yakni eksternal dan internal. Seperti menginformasikan lowongan kepada berbagai
media atau log tertentu dan juga dilakukan dengan seleksi yaitu melakukan interview,
uji psikotes, dan medical check up. Sedangkan untuk pemeliharaan tenaga kerja yakni
bentuk kesejahteraan tenaga kerja yang berupa diberikannya jamsostek (jaminan
sosial tenaga kerja). Sedangkan untuk sarana dan prasarananya meliputi jalan,
pengolahan air bersih, dan air kotor terpadu, komersial, perumahan, jaringan listrik,
jaringan telekomunikasi, jaringan gas dan sebagainya.
Strategi Public Relations adalah yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai
tujuan dalam kerangka suatu rencana PR. Menurut Cutlip dan Center yang dikutip
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto dalam bukunya “Dasar-Dasar Public Relations”
menyatakan bahwa proses PR mengacu pada kegiatan pendekatan managerial. Dalam
proses ini terdiri dari fact finding, planning, communication, dan evaluation.28
27h ttp://www.sariroti.com tanggal pengambilan data Rabu 12 januari 2016 jam 09.00 wib28Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2007)h. 90.
25
Fact finding yaitu mencari dan mengumpulkan fakta atau data sebelum
melakukan tindakan. Langkah pertama ini mencakup penyelidikan dan pemantauan
pengetahuan, opini, sikap, dan perilaku mereka yang peduli dan terpengaruh oleh
tindakan organisasi. Dalam proses ini, perlu analisis rinci atas faktor internal dan
eksternal dalam situasi masalah memberi praktisi informasi yang dibutuhkan untuk
menilai kekuatan dan kelemahan organisasi, dan untuk mengidentifikasi peluang dan
ancaman dalam lingkungan eksternal.
Planning yaitu berdasarkan fakta membuat rencana tentang apa yang harus
dilakukan dalam menghadapi berbagai masalah itu. Dalam membuat sebuah rencana
hal yang pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan informasi, pada
langkah ini digunakan untuk membuat keputusan tentang program publik. Tujuan,
strategi, taktik, dan tujuan komunikasi. Untuk itu penemuan dari langkah pertama
harus dijadikan sebagai faktor kebijakan dan program organisasi.
Communication yaitu rencana yang disusun dengan baik sebagai hasil
pemikiran yang matang berdasarkan fakta atau data tadi, kemudian dikomunikasikan
atau dilakukan kegiatan operasional. Langkah ketiga ini mencakup pelaksanaan
program. Tindakan komunikasi yang dirancang untuk mencapai tujuan khusus bagi
setiap publik demi mencapai tujuan program.
Evaluation yaitu mengadakan evaluasi tentang suatu kegiatan, apakah tujuan
sudah tercapai atau belum. Dari hasil evaluasi ini menjadi dasar kegiatan PR
26
berikutnya. Evaluasi merupakan proses yang terus-menerus dan penting dilaksanakan
dalam analisis terakhir, evaluasi program melibatkan banyak pengetahuan di luar
teknik riset ilmiah. Prinsip dalam praktik adalah mengumpulkan bukti terbaik yang
tersedia untuk mengelola dan mengevaluasi program public relations.
Strategi Public Relations adalah manajemen hubungan antara organisasi dan
khalayak yang bervariasi dengan skala prioritas yang berbeda di setiap waktunya.
Studi manajemen lingkungan telah menambah penekanan ranah Public Relations
dalam dimensi organisasi yang lebih dari sekedar memperoleh keuntungan dan untuk
memasukkan tanggung jawab sosial sebagai salah satu ukuran kesuksesan. Kegiatan
Public Relations berperan penting bagi kebijakan organisasi berkaitan dengan faktor-
faktor lingkungan yang mempengaruhi aktivitas bisnis perusahaan dan reputasi
organisasi di mata publik. Adapun peranan public relations yaitu :
1. Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan, baik perusahaan
sendiri maupun perusahaan saingan, juga ancaman dan peluangnya.
2. Memberi nasihat kepada pihak manajemen di semua bagian, terutama
mengenai perkembangan internal dan eksternal, yang mungkin dapat
mempengaruhi reputasi perusahaan dalam hubunganya dengan kelompok-
kelompok lain yang menjadi sasaran komunikasi perusahaan tersebut.
3. Menjadi ahli deposito karena itu harus mengetahui semua aspek
komunikasi perusahaan, baik internal maupun eksternal. Dengan cara
mempertahankan para ahli, baik yang sudah ada maupun yang baru masuk,
27
sehubungan dengan tehnik-tehnik yang relevan dan kemudahan-
kemudahan serta kontak-kontak yang mungkin digunakan mereka.
4. Membuat kontak dengan para pengambil keputusan eksternal yang penting.
Selain itu, mengontak pula para pencetus ide dan sumber-sumber informasi
lain.
5. Memastikan arus informasi yang efektif untuk kelompok-kelompok
masyarakat yang terpilih, guna memanfaatkan saluran-saluran komunikasi
yang cocok buat mereka, seperti buku, majalah keluarga, surat kabar, radio,
televisi, brosur, wawancara dan lain sebagainya.
6. Membentuk komisi-komisi riset untuk proyek-proyek khusus, agar dapat
menentukan dan memperkirakan situasi dan masalah, atau untuk mengukur
efektivitas program-program dari public relation yang telah dilaksanakan.
7. Mengevaluasi masalah- masalah dan aktivitas public relations, sehingga
dapat memberikan laporan-laporan yang teratur kepada pihak manajemen.
8. Merencanakan kegiatan-kegiatan delegasi perusahaan.
9. Membantu bagian-bagian lain dengan menganalisis masalah-masalah
komunikasi, menulis dan menerbitkannya, memberikan keterangan baik
dengan audio-visual maupun sarana-sarana pendukung lain serta
bekerjasama untuk menanggulangi masalah-masalah yang telah ditentukan.
28
10. Memastikan seluruh organisasi dan tidak melakukan sesuatu tindakan yang
dapat mencemarkan nama baik organisasi.29
Public Relations perusahaan dituntut memiliki keterampilan manajemen yang
sangat luas. Sebab ia senantiasa memberi nasihat kepada semua tingkatan
manajemen, mengenai struktur, praktek dan pelopor organisasi. Juga teknologi
perusahaan, tenaga kerja dan sasaran bisnisnya. Dengan demikian bagian public
relations untuk selalu memonitor dan melaporkan setiap perkembangan yang terjadi
di luar dan di dalam perusahaan, serta selalu mengevaluasi strategi yang dilakukan
perusahaan.
Dalam memulai strategi perlu adanya perencanaan yang baik agar sesuai
dengan hasil yang diharapkan. Public Relations merupakan bagian dari dalam
organisasi dan untuk itu Public Relations diharapkan dapat menentukan strategi,
dalam sebuah strategi diperlukan perencanaan penyusunan program. Ada empat
alasan penting mengapa perencanaan itu diperlukan :
1) Untuk menetapkan target-target operasi humas yang nantinya akan menjadi tolok ukur atas segenap hasil yang diperoleh.
2) Untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang diperlukan.3) Untuk memilih prioritas-prioritas yang akan mengontrol jumlah serta pengaturan
waktu operasi-operasi yang berbeda dalam suatu program.4) Memutuskan tingkat kemampuan melaksanakan tujuan yang telah dideklarasikan
menurut ketersediaan sumber daya manusia, alat-alat fisik seperti mesin atau kendaraan, dan anggaran yang sesuai.30
29 Colin Coulson – Thomas, Pedoman Praktis Untuk PR (PT. Bumi Aksarana :1993) h. 18-19.
30 Linggar Anggoro, Op;Cit, h.76
29
Perencanaan strategi dalam Public Relations melibatkan pengambilan
keputusan tentang tujuan dan sasaran program, pengenalan publik utama, penetapan
kebijakan atau aturan untuk menjadi pedoman pemilihan strategi, dan penentuan
strategi. Harus ada hubungan antara keseluruhan tujuan program yang dibuat. Sasaran
untuk ditetapkan bagi setiap publik, dan strategi harus mewujudkan hasil tertentu.
menurut H. Fayol Kegiatan dan Sasaran Public Relations adalah :
1) Membangun identitas dan citra perusahaan (building corporate identity and
image)
Identitas merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
keberhasilan pembentukan citra perusahaan di masyarakat. Identitas perusahaan yang
baik dan kuat merupakan prasyarat membangun citra baik perusahaan di kemudian
hari dan citra perusahaan adalah suatu kesan yang dimiliki suatu organisasi secara
total dan berasal dari perilaku dan reputasi. Hal ini didukung dengan pengenalan
bentuk-bentuk visual, seperti bentuk logo dan susunan warna.
2) Menghadapi krisis (facing of crisis)
Menangani keluhan (complaint) dan menghadapi krisis yang terjadi dengan
membentuk manajemen krisis dan Public Relations merupakan fungsi manajemen
proaktif yang melakukan upaya memantau kecenderungan, kejadian, isu yang dapat
timbul dan mengganggu hubungan-hubungan penting di perusahaan. Cara
menanggulangi krisis ini sangat menentukan masa depan citra dari perusahaan di
30
lingkungannya. Dengan mengkomunikasikan tindakan pengamanan secara rutin,
menolong pemecahan masalah dari akibat yang ditimbulkan oleh krisis tersebut, dan
menjamin bahwa situasi semacam ini tidak akan terulang.
3) Mempromosikan aspek kemasyarakatan (promotion public relations)31.
Komunikasi yang sifatnya terbuka dari organisasi, mutlak penting dan harus
terjadi bila organisasi mau berkembang maju. Praktik PR dilakukan untuk
memperoleh citra produk dari konsumennya. Konsumen itu sendiri yang menentukan
suatu keberhasilan atau kegagalan setiap perusahaan. Sasaran utama bisnis sebaiknya
merencanakan kegiatan dengan konsumen yang jelas, dan perusahaan benar-benar
menganggap bahwa mereka yang membutuhkan konsumen.
Sesuai dengan sasaran yang dimiliki oleh seorang PR yang salah satunya
adalah membangun identitas dan citra perusahaan. Sasaran PR selain menjaga citra
perusahaan, juga membangun brand image. Citra disini bisa diartikan sebagai sebuah
pandangan mengenai suatu merek yang telah dihasilkan oleh sebuah perusahaan yang
bersifat penilaian obyektif masyarakat atas kualitas dan kuantitas merek tersebut yang
berhubungan dengan eksistensinya dalam masyarakat. Citra merupakan kesan,
perasaan, gambaran dari publik terhadap sebuah merek, kesan yang sengaja perlu
diciptakan agar bernilai positif citra itu sendiri merupakan salah satu aset terpenting
dari suatu organisasi atau perusahaan.32
31Rosady Ruslan, Op;Cit, h.2332Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Op;Cit, h.114.
31
Kesuksesan dalam membangun merek yang kuat akan tercipta apabila
elemen-elemen pendukung merek mendukung dan memberikan kontribusi yang
positif guna terciptanya merek yang kuat dipasaran. Elemen-elemen yang
dimaksudkan di sini adalah kualitas produk yang baik, kemampuan produk dalam
memenuhi kebutuhan ataupun keinginan konsumen, serta kemasan produk yang
benar, baik, dan menarik, dan harga produk yang sesuai dengan kualitas produk yang
ditawarkan. Kriteria dalam memilih suatu merek (brand) yaitu:
a. Posisi merek itu haruslah yang menonjol di mata pelanggan. Tidak ada
manfaatnya sama sekali kalau kita memposisikan merek berdasarkan sesuatu
yang tidak digunakan pelanggan sebagai indikator kualitas.
b. Posisi merek harus berdasarkan pada kekuatan merek yang sebenarnya. Bila
pesan yang disampaikan menjanjikan sesuatu yang tidak dapat diberikan,
konsumen tidak akan begitu berminat untuk membeli produk secara beraturan
dan mungkin malah membenci produk tersebut. Memang mudah bagi
perusahaan dibidang pelayanan untuk menjanjikan bahwa mereka itu lebih
cepat, lebih ramah, dan lebih efisien. Dan sulit untuk membangun posisi
tersebut ke dalam kegiatan.
c. Posisi merek harus mencerminkan keuntungan kompetitif. Tidak ada gunanya
kalau kita memposisikan merek serupa dengan posisi pesaing, tanpa adanya
perbedaan yang diperoleh konsumen, akan ada resiko bahwa semua produk
32
akan dipandang serupa dan pembelian pun akan dilakukan berdasarkan
harganya saja.
d. Posisi merek harus dapat dikomunikasikan dengan cara yang jelas dan
memotivasi terhadap pasar. Bila posisinya terlalu kompleks, atau
mengandalkan penggunaan ekstensif merek, konsumen tidak akan dapat
diandalkan untuk melakukan usaha memperoleh pesan itu.33
Adapun merek atau brand selalu berkaitan dengan atribut produk karena
untuk memberikan kepuasan kepada konsumen dan konsumen bereaksi terhadap
atribut produk yang dibelinya. Atribut yang digunakan dalam suatu produk yaitu rasa,
kemasan, dan harga.34
a. Rasa
Rasa dari makanan yang disajikan kepada konsumen merupakan salah satu
faktor yang menentukan citra suatu merek dari produk. Rasa makanan itu sendiri
adalah semua yang dirasakan atau dialami oleh lidah, baik itu pahit, manis, asam, dsb.
Biasanya sebelum melakukan pembelian, konsumen akan melihat terlebih dahulu
penampilan dari makanan yang disajikan selanjutnya apabila makanan tersebut
menarik hatinya, konsumen akan melakukan pembelian.
33 David Arnold, The Handbook Of Brand Management, (Surabaya: Kentindo Soho, 1996)h. 89.
34 Morissan, Periklanan Komunikasi Terpadu, ( Jakarta: Kencana Prenada Group, 2010)h. 79.
33
Seperti rasa yang dimiliki oleh sari roti yang beragam sesuai dengan selera
dan cita rasa masyarakat, serta merancang produknya sebagai produk sehat dan
praktis sehingga dapat dinikmati kapanpun dan dimanapun yang sesuai dengan
slogannya yakni “sari roti, empuk bergizi sehat berisi” dimana produk dijaga untuk
tetap empuk saat sampai ke tangan konsumen.
b. Kemasan
Kemasan mencakup semua kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau
pembungkus untuk suatu produk. Kemasan merupakan sarana pemasaran yang
penting kemasan yang di desaign dengan menarik secara otomatis akan menarik
perhatian konsumen. Kemasan produk tidak saja harus menarik dan mampu
mempertahankan perhatian konsumen, namun juga harus mampu menyampaikan
informasi mengenai bagaimana produk itu digunakan dan informasi mengenai
susunan atau komposisi isi suatu produk.
Seperti kemasan yang dimiliki sari roti yang dilengkapi dengan beraneka
ragam informasi mengenai produk yaitu : merek dan varian rasa, logo dan kode halal
Majelis Ulama Indonesia, kode registrasi BPOM Republik Indonesia, berat bersih
produk, komposisi produk, dan informasi nilai gizi, kode produksi dan batas akhir
penggunaan produk, call center dan alamat email untuk penyampaian saran dan kritik,
serta saran penyimpanan untuk memastikan kesegaran produk.
c. Harga
34
Harga suatu produk ditentukan tidak saja berdasarkan biaya produksi namun
juga faktor-faktor lain, seperti tingkat permintaan terhadap produk, tingkat pesaing,
serta persepsi konsumen terhadap produk. Harga produk ditentukan dengan
memperhitungkan waktu yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk, aktivitas
mental yang dilakukan, dan bahkan upaya tingkah laku untuk mendukung produk itu.
Dalam hal ini, sari roti menggunakan strategi mass customization dimana
perusahaan membuat produk yang variatif dengan harga yang murah serta diproduksi
dalam waktu yang cepat. Strategi ini dipilih karena permintaan konsumen akan
variasi dari jenis maupun rasa, perusahaan harus menyesuaikan produknya dan
perusahaan juga harus mampu memproduksi roti dalam jumlah yang besar. Sehingga
dapat menekan biaya produksi dan harga jual menjadi murah.
Dengan demikian, brand atau merek dapat terus dikenal, menjadi perhatian,
dan terus dikonsumsi oleh masyarakat yang menciptakan keloyalan konsumen,
dipercaya, sehingga merek tersebut menjadi merek yang kuat di pasaran. Dan
konsumen hampir untuk semua kalangan, yaitu dari tipe konsumsi kelas atas sampai
kelas bawah, sehingga posisi produk sari roti merupakan leader karena produk sari
roti mampu menguasai pasar nasional, terbukti dengan brand ambassadornya.
Biasanya landasan image itu berakar dari nilai-nilai kepercayaan yang
konkritnya diberikan secara individual dan merupakan pandangan atau persepsi serta
terjadinya proses akumulasi dari amanah kepercayaan yang telah diberikan oleh
35
individu-individu tersebut, akan mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk
membentuk suatu opini yang lebih luas yaitu image (citra).35 Image yang positif
sebuah brand atau produk adalah berkaitan dengan tanggapan atau kesan positif dari
para konsumen, pemasok, dan publik lain terhadap pengalaman selama menggunakan
atau mengkonsumsi produk tersebut yang menunjukkan bahwa mereka percaya,
merasa puas, loyal, dan terjalin kerja sama yang saling menguntungkan.
Pada tahun 2013 sari roti hadir dengan kemasan yang lebih fresh, minimalis,
dan modern, namun tetap menawarkan isi dan kualitas rasa tetap sama. Karena hal
itulah sari roti sangat disukai oleh masyarakat dan karena ciri khas logo yang ada di
kemasan, membuat sari roti mudah dikenal dan diingat oleh konsumen. Hal ini
terbukti dengan banyaknya penghargaan-penghargaan yang didapat oleh sari roti.
Salah satunya yakni penghargaan top brand dan top brand kids pada tahun 2009-
2014.
Dari penjelasan di atas mengenai strategi dalam membangun brand image
tersebut, dapat kita ketahui bahwa pada prinsipnya, strategi merupakan suatu proses,
maka tentu saja terikat atau terdiri dari rangkaian tahap-tahap. Dengan demikian,
peran PR dalam membangun image tidaklah lengkap tanpa adanya perencanaan
sebuah strategi PR. Sebuah strategi PR yang tidak ditindak lanjuti dengan aktivitas
rill di lapangan, juga tidak akan membuahkan hasil. Bahkan yang akan muncul adalah
image negatif dan akan menurunkan kredibilitas kepercayaan publik.
35 Rosady Ruslan, Op;Cit, h. 62.
36
Dalam memutuskan dan menjalankan suatu strategi, PR dituntut untuk
mampu berkreasi dan berinovasi dalam membuat program-program unggulan yang
mampu membangun image positif. Strateginya dengan menggunakan media yang
mudah diterima publik dan dengan mengharapkan efek berupa image positif di benak
konsumen, sehingga harapan perusahaan untuk membangun image positif itu bisa
tersampaikan dengan cara-cara yang sesuai.
Setelah melakukan perencanaan dan mengatasi masalah-masalah yang timbul
dari rencana. Selanjutnya adalah meraih kesuksesan dari strategi tersebut. Kesuksesan
ditentukan oleh kepemilikan strategi yang tepat, strategi adalah arah pemasaran yang
koheren. Pertama, strategi dikatakan koheren jika berfokus pada taktik yang telah
dipilih. Kedua, strategi mengandung aktivitas-aktivitas pemasaran yang koheren,
produk, harga, distribusi, iklan, dan semua aktivitas yang merupakan elemen-elemen
bauran pemasaran harus berfokus secara koheren pada taktik yang telah dipilih.
Terakhir, strategi adalah arah pemasaran yang koheren, setelah dibentuk, arah dari
strategi jangan di ubah.
BAB III
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Perusahaan
37
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. Pertama kali didirikan pada tanggal 8
maret tahun 1995 dengan akta nomor 11 dihadapan notaris Beny Kristianto, dan
merupakan perusahaan penanaman modal asing yang bergerak pada industri makanan
yang memiliki produk roti dengan merek “Sari Roti”.36 Sari roti memiliki pabrik
pertama yang berlokasi di blok w, kawasan Industri Jababeka, Cikarang. Perusahaan
ini tidak serta merta diterima oleh konsumen karena mereka harus bersaing dengan
produk roti lokal yang harganya lebih murah. Permintaan terhadap produk semakin
meningkat setelah masyarakat sadar akan budaya hidup sehat dengan mengkonsumsi
makanan yang sehat.
Perusahaan meningkatkan kapasitas produksi dengan menambah dua lini
mesin (roti tawar dan roti manis). Pada tahun 2001, permintaan semakin meningkat
setelah sari roti menambah kapasitas mesin sehingga untuk memenuhi permintaan
konsumen yang terus meningkat, perusahaan mengembangkan sahamnya dengan
mendirikan pabrik kedua di Pasuruan Jawa Timur. Respon dari konsumen terus
meningkat, konsumen terus mencari roti yang sehat dan bersih. Besarnya permintaan
dari konsumen atas produk sari roti membuat perusahaan kembali membangun pabrik
ketiga pada tahun 2008 yang juga berlokasi di kawasan industri Jababeka Cikarang.37
Pada tahun 2010, perusahaan melepas sahamnya ke publik melalui bursa
saham. Perusahaan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (PUSP) pada
36 http://sejarah PT. Nippon Indosari Corpindo (persero).com, tanggal pengambilan data kamis 13 januari 2016 jam 08.40
37 Ibid;
37
38
tanggal 28 Juni 2010 di bursa efek Indonesia dengan kode emiten roti. Perusahaan
semakin berkembang dan maju, pada tahun 2011 perusahaan membangun tiga pabrik
di wilayah Semarang (Jawa Tengah), Medan (Sumatera Utara), dan Cikarang Barat
(Jawa Barat). Satu tahun kemudian, pada tahun 2012 perusahaan kembali
membangun dua pabrik baru di Palembang (Sumatera Selatan) dan Makasar
(Sulawesi Selatan), serta menambahkan masing-masing satu lini mesin pada tiga
pabrik yang telah ada di Pasuruan, Semarang, dan Medan.38
Perusahaan telah mendapat penghargaan dan sertifikat yang membuat
perusahaan ini semakin kokoh dan masyarakat semakin yakin bahwa produk sari roti
adalah produk yang bersih dan sehat. Pada tahun 2006 perusahaan mendapat sertifikat
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu sertifikat keamanan pangan
sebagai bukti komitmen perusahaan dalam mengedepankan prinsip 3H (Halal,
Healthy, Hygienic) pada setiap produk sari roti. Selain itu, seluruh produk sari roti
telah terdaftar melalui badan BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat halal yang
dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kini, sari roti telah mencatatkan dirinya sebagai perusahaan produsen roti
terbesar di Indonesia dengan berbagai penghargaan yang berhasil diraih, antara lain
Top Brand dan Top Brand for kids sejak 2009 hingga sekarang, Marketing Award
2010, Original Brand 2010, Investor Award 2012, hingga penghargaan dari Forbes
Asia.39 Sari roti menetapkan produk yang akan diproduksinya adalah roti. Berawal
38h ttp://www.sariroti.com tanggal pengambilan data Rabu 13 januari 2016 jam 10.00 wib39 Ibid;
39
dari tidak adanya perusahaan roti yang menjamin kebersihan produknya, sedangkan
permintaan akan roti sebagai makanan pengganti nasi yang praktis khususnya pada
waktu sarapan pagi terus meningkat. Sari roti memproduksi roti sehat tanpa pengawet
sehingga roti yang dihasilkannya memiliki nilai tambah yang lebih dibandingkan
produsen roti lain. Produk yang dihasilkannya mempunyai siklus hidup yang pendek
karena sari roti tidak menggunakan pengawet, rata-rata usia dari produk ini 3-4 hari
dari waktu selesai produksi.
Sari roti langsung memasarkan produknya sehingga tidak ada persediaan yang
menumpuk digudang karena siklus hidup yang singkat. Kebiasaan masyarakat
melakukan sarapan dengan mengkonsumsi roti, namun roti yang mereka konsumsi
cenderung tidak sehat karena mengandung bahan pengawet. Hal ini membuat sari roti
memproduksi roti yang sehat dan tanpa bahan pengawet, ini terbukti dari masa
kadaluarsa dari produk yang dihasilkan sari roti sangatlah pendek, berbeda dengan
roti lain yang memiliki masa kadaluarsa jauh lebih lama. Sari roti telah merancang
produknya sebagai produk yang sehat dan praktis sehingga bisa dinikmatin kapanpun
dan dimanapun. Ini diekspresikan oleh sari roti melalui slogan iklannya “sari roti,
empuk bergizi sehat berisi” dimana perusahaan ini merancang roti yang mereka
produksi agar tetap empuk ketika sampai pada konsumen. Perusahaan memproduksi
roti secara terus-menerus selama 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu
untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan berusaha menghasilkan produk
yang sehat, bersih, dan halal dengan harga yang terjangkau.
40
Sari roti mengembangkan produknya yang semula hanya roti tawar menjadi
roti dengan berbagai rasa. Perusahaan memproduksi roti setiap hari selama 24 jam
dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa
tidak akan terjadi kekosongan produk dipasaran apabila permintaan melebihi target.
Selain itu, juga memastikan bahwa produk yang dipasarkan dalam keadaan segar dan
layak, sehingga kualitas dari produk tersebut terjaga. Produksi roti dalam sehari yang
dapat dihasilkan rata-rata 2 juta potong roti per hari. Kapasitas yang besar dihasilkan
dari penggunaan mesin yang maksimal, sehingga dapat menghasilkan volume
produksi yang besar.40
B. Pemilihan Lokasi Perusahaan
Terdapat tujuh pabrik yang saat ini memproduksi sari roti dan tersebar di
beberapa wilayah untuk melayani konsumen sari roti. Di Palembang, sari roti
membangun pabriknya yang berlokasi di jalan Kerani Amad RT. 38 RW. 08
Sukamoro, Talang Kelapa Banyuasin, Palembang km. 18 Sumatera Selatan. Lokasi
pembangunan pabrik ditentukan berdasarkan wilayah pemasaran dari produk sari roti.
Hal ini dilakukan untuk mempersingkat waktu sekaligus menghemat biaya distribusi.
Selain itu juga untuk meningkatkan kapasitas produksi dari pabrik tersebut.
Perusahaan berusaha membangun pabrik-pabrik baru dengan lokasi yang dekat
dengan wilayah pemasaran yang dituju.
40 Op;Cit.
41
Masa hidup produk yang singkat, mengharuskan perusahaan untuk
menentukan strategi dari lokasi pabrik yang akan memproduksi barang yang akan
dijual. Sari roti melakukan strategi dengan membangun pabrik yang dekat dengan
wilayah pasar untuk menghemat biaya distribusi dan untuk memangkas waktu
pengiriman barang dari pabrik ke konsumen, sehingga konsumen mendapatkan
produk yang benar-benar segar.
C. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan
Ketika suatu perusahaan berdiri, pasti memiliki acuan kerja atau tujuan.
Karena jika tidak, kinerja tentu saja tidak akan fokus dan terarah. Sari roti
mempunyai visi, misi, dan tujuan yaitu :
1. Visi Perusahaan : Menjadi perusahaan terbesar dan mempertahankan posisi itu di
Indonesia dalam bidang bakery melalui penetrasi pasar yang lebih luas dan dengan
menggunakan jaringan distribusi yang luas untuk menjangkau konsumen di
seluruh Indonesia. Serta menghasilkan dan mendistribusikan produk-produk yang
berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
2. Misi Perusahaan : Memproduksi dan mendistribusikan beragam produk yang halal,
berkualitas tinggi, higienis, dan aman bagi seluruh konsumen Indonesia.
3. Tujuan Perusahaan : Untuk selalu memproduksi dan mendistribusikan beragam
produk yang halal, berkualitas tinggi, higienis, dan terjangkau bagi seluruh
42
konsumen Indonesia dan menjamin bahwa sasaran mutu perusahaan tercapai dan
meningkat.41
D. Logo Perusahaan
Setiap perusahaan pastinya mempunyai sebuah nama atau logo pada
perusahaannya. Logo digunakan sebagai tanda pengenal dan sering juga logo
digunakan untuk produk yang dihasilkan. Seperti halnya produk sari roti yang
dihasilkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo, PT tersebut menggunakan logo
dengan nama produknya yakni sari roti dan menggunakan logo sari roti pada seragam
pegawainya.
Gambar I Sumber : PT Nippon Indosari Corpindo http//www.sari roti.com42
Makna logo diatas adalah :
a. Warna biru melambangkan warna yang paling disukai secara universal. Hal
ini terkait dengan kepercayaan, kejujuran, dan ketergantungan, sehingga
membantu untuk membangun loyalitas pelanggan. Warna biru juga
menunjukkan kepercayaan diri, kehandalan, dan tanggung jawab .
b. Logo bertuliskan sari roti melambangkan ciri khas dari perusahaan. Meski
desain kemasannya berbeda-beda, ada karakter yang membuat konsumen.
41 http://visi misi PT. Nippon Indosari Corpindo (persero).com , tanggal pengambilan data kamis 14 januari 2016 jam 10.56
42 http://logo sariroti.com ,tanggal pengambilan data kamis 14 januari 2016 jam 10.56
43
bisa langsung mengetahui kalau itu adalah produk yang sama. Dapat dilihat
dari logo khas sari roti berwarna biru dengan lingkaran orange menyerupai
matahari di bagian tengah logo.
c. Lingkaran yang menyerupai matahari di bagian tengah logo berwarna orange
melambangkan kesan hangat dan bersemangat. Warna orange digunakan
untuk mendapatkan perhatian dari orang yang melihat desain dan merupakan
simbol dari petualangan, optimisme, percaya diri, dan kemampuan dalam
bersosialisasi.43
E. Struktur Organisasi Perusahaan
Sari roti memiliki struktur organisasi yang sesuai dengan struktur organisasi
yang telah ditetapkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. Struktur organisasi
Sari roti merupakan struktur organisasi fungsional. Struktur organisasi Sari roti
Palembang dapat dilihat pada bagan berikut ini :
43 Ibid;
44
STRUKTUR ORGANISASI PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk.
Gambar II. Struktur PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk. Secara Keseluruhan44
44 http://struktur organisasi sariroti.com , tanggal pengambilan data jum’at 15 januari 2016 jam 13.00.
Audit Committe
President Director
Board of Directors
Management CEO
Managing Director
Internal AuditCorporate Secretary &
Legal
Public Relations
Investor Relations Director
Distribution System Support
ProductionFinance & Accounting
Operations Project Developmen
Marketing Support Manager
Adm. Promotion Support
(Hardik Matukawa)
Adm. Marketing Information
System
(Maryati Isnami)
45
Gambar II. Struktur PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk. Khusus Bagian Humas
F. Deskripsi Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi yang ada pada perusahaan merupakan struktur organisasi
garis, maksudnya wewenang dan kekuasaan berasal dari atas kemudian mengalir
kebagian-bagian di bawahnya dan masing-masing bagian tersebut bertanggung
jawab penuh pada atasannya.
Promotion Support
Supervisor
(Hendro Yoga Perdana)
Marketing Information
System Supervisor
(Kolis Marseno)
Adm. Marketing Support
(Shely Septiana
46
Tugas dari Marketing Support Manager yaitu memimpin bawahannya
terutama Promotion Support Supervisor dan Marketing Information System dan
tugas dari kedua Supervisor ini memimpin bawahannya masing-masing.
Tugas dari Adm. Marketing Information System yaitu humas yang mengatur
adanya promo produk yang akan ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen
serta menghitung keuntungan yang didapat perusahaan atau kerugiannya dari promo
tersebut. Sedangkan tugas dari Adm. Marketing Support yaitu mengkampanyekan
produk terhadap konsumen melalui kunjungan pabrik ataupun kunjungan humas
Sari Roti ke instansi-instansi ataupun tempat-tempat tertentu dan menetralisis
masalah atau isu-isu yang tidak baik terhadap perusahaan.
Tugas dari Adm. Promotion Support yaitu humas yang mengurus kampanye
produk terhadap konsumen melalui event-event tertentu akan tetapi yang
menyampaikan pesan kampanye terhadap konsumen tetap menjadi tugas dari Adm.
Marketing Support. Tugas Adm. Promotion Support hanya mempersiapkan segala
keperluan dan menentukan jadwal-jadwal kampanyenya.
G. Objek Penelitian
Dalam fokus penelitian ini, teori Robbins diartikan sebagai Public Relations.
Dalam hal ini adalah Public Relations dalam membangun brand image produk Sari
Roti. Salah satu strateginya dengan melakukan pemasaran dan dengan mengharapkan
efek berupa image positif dari publik. Sehingga harapan untuk membangun brand
image itu bisa tersampaikan dengan cara-cara yang sesuai.
47
Menurut Cristian, Public Relations atau humas adalah suatu usaha yang sadar
untuk mempengaruhi orang terutama melalui komunikasi, guna berpikir baik
terhadap suatu organisasi, menghargai, mendukung, dan ikut simpati jika mendapat
tantangan dan kesukaran.45 Keberadaan Public Relations ditunjukkan untuk
mendapatkan serta mencapai citra (image) yang baik di mata masyarakat. Hal
tersebut telah banyak perusahaan, organisasi, atau lembaga-lembaga lainnya sadar
akan fungsi Public Relations bagi perusahaan.
Objek dalam penelitian ini adalah PR atau humas di perusahaan sari roti.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana strategi PR atau humas dalam
membangun brand image sari roti, sehingga sari roti tersebut dapat mempertahankan
imagenya dan dapat menciptakan keloyalitas konsumennya.46 Dalam membangun
suatu brand, peran PR atau humas sangat dibutuhkan karena PR atau humas lah yang
bertugas sebagai penghubung antara publik internal maupun eksternal, yang
tujuannya untuk menciptakan hubungan timbal balik dan menjaga image perusahaan.
45S.K. Bonar, Hubungan Masyarakat Modern, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993) h. 12.
46 Ibid;
48
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Strategi Public Relations Dalam Membangun Brand Image Produk Sari
Roti
Stephen Robbins menyatakan bahwa strategi adalah penentuan tujuan jangka
panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-
sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan.47 Dari hasil pengamatan yang saya
lakukan di Sari Roti Palembang, PR atau humaslah yang berperan sebagai
komunikator dalam menyampaikan informasi tentang program-program yang akan
dilakukan kepada publik internal maupun eksternal. Teori Robbins ini dapat terbagi
menjadi tiga indikator, indikatornya adalah:
1) Penentuan tujuan jangka panjang perusahaan,
2) Memutuskan arah tindakan,
3) Sumber daya.
1. Penentuan Jangka Panjang Perusahaan
Tujuan jangka panjang merupakan pernyataan dari hasil yang ingin dicapai
oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu, tujuan perusahaan yakni memberikan
pengarahan dengan cara menggambarkan keadaan masa akan datang yang senantiasa
berusaha diwujudkan oleh perusahaan dan tujuan tersebut menciptakan pula sejumlah
47Morissan, Op;Cit, h.152.
48
49
pedoman bagi landasan kegiatan perusahaan. Dengan perkembangan era global yang
menuntut seluruh aspek kehidupan yang mengarah ke peningkatan taraf hidup
masyarakat yang semakin baik, kini pola hidup dan konsumsi dari masyarakat
semakin lama semakin berubah. Saat ini, nasi bukanlah hal utama yang digunakan
untuk sarapan, sebagian masyarakat menggunakan roti sebagai kebutuhan energi
untuk karbohidrat mereka. Roti merupakan makanan olahan dari gandum yang
energinya setara lebih sedikit dengan nasi dan lebih praktis.
Tujuan jangka panjang sari roti yaitu:
a. Menjadi perusahaan terbesar dan mempertahankan posisi itu di Indonesia
dalam bidang bakery melalui penetrasi pasar yang lebih luas dan dengan
menggunakan jaringan distribusi yang luas untuk menjangkau konsumen di
seluruh Indonesia.
b. Menghasilkan dan mendistribusikan produk-produk yang berkualitas tinggi
dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
c. memproduksi dan mendistribusikan beragam produk yang halal, berkualitas
tinggi, higienis, dan terjangkau bagi seluruh konsumen Indonesia dan
menjamin bahwa sasaran mutu perusahaan tercapai dan meningkat.48
Tujuan jangka panjang yang akan dicapai oleh suatu perusahaan, tentunya
tidak akan terlepas dari tujuan jangka pendek yang telah dilakukan sebelumnya.
48 http:// PT. Nippon Indosari Corpindo (persero).com, tanggal pengambilan data kamis 14 januari 2016 jam 10.56
50
Tujuan jangka pendek ini dilakukan untuk mempermudah kinerja humas dalam
mengevaluasi program sari roti selanjutnya. Adapun tujuan jangka pendek yang telah
dilakukan oleh sari roti yaitu:
a. Perluasan wilayah operasi dan peningkatan kapasitas produksi pada pabrik
yang ada.
b. Melakukan pembangunan pabrik di daerah-daerah lain di Indonesia untuk
dapat memenuhi kebutuhan produk roti yang berkualitas, halal, bersih, dan
sehat.
c. Memproduksi produk-produk baru baik roti maupun kue dan makanan ringan
yang berbasis produk roti.49
“Seiring meningkatnya penjualan dari tahun ketahun, sari roti mengambil
langkah untuk mengekspansi perusahaan agar menjadi lebih besar. Seluruh
aspek produksi dibenahi, mulai dari proses produksi yang dimaksimalkan
terhadap mutu dan higienisnya, sampai pengemasan yang menarik dan
unik”.50
Sari roti mempunyai tanggung jawab untuk menerapkan suatu kebijakan mutu
yang menjadi kebijakan perusahaan. Sari roti senantiasa menghasilkan produk yang
49 Ibid;50 Eko Mulyadi, PGA Manajer PT Nippon Indosari Corpindo, Wawancara tidak terstruktur,
Banyuasin, 15 Januari 2016.
51
bermutu tinggi, sehat, halal, dan aman untuk dikonsumsi dalam rangka pencapaian
visi dan misinya sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
2. Memutuskan Arah Tindakan
Untuk mencapai tujuan jangka panjang, perusahaan harus memutuskan arah
tindakan yang akan diambil perusahaan, konsumen merupakan faktor yang teramat
penting. Sebab, maju mundurnya suatu perusahaan ditentukan oleh konsumen. Inilah
tugas seorang PR dengan kegiatannya berupa komunikasi, baik internal maupun
eksternal.
2.1 Menumbuhkan kesadaran merek produk perusahaan kepada konsumen
Strategi ini sangat penting dilakukan saat memperkenalkan produk demi
mewujudkan keberhasilan brand iamge terhadap konsumen dikarenakan sebelum
memperkenalkan produk haruslah menumbuhkan kesadaran merek produk terlebih
dahulu.
“Menumbuhkan kesadaran merek produk itu sangat penting karena jika tidak
kenal dengan merek produk perusahaan, konsumen tidak akan mau membeli
produk tersebut. Maka salah satu dari strategi yang kami lakukan yaitu
menumbuhkan kesadaran merek terhadap konsumen”.51
51 Eko Mulyadi, PGA Manajer, PT Nippon Indosari Corpindo, Wawancara tidak terstruktur, Banyuasin, 15 Januari 2016.
52
Pentingnya untuk menumbuhkan kesadaran merek yaitu agar dapat memikat
konsumen. Hal pertama yang dilihat biasanya merek dari produk tersebut, jika dari
mereknya saja sudah menarik bisa mempengaruhi konsumen untuk mengenal lebih
jauh dari produk bahkan membeli produk tanpa ada rasa khawatir dengan produk
karena sudah mengenal mereknya.
2.2 Mengembangkan pasar baru
Selain menumbuhkan kesadaran merek kepada konsumen mengembangkan
pasar baru juga merupakan salah satu strategi yang kami gunakan untuk mewujudkan
keberhasilan brand image produk agar tetap stabil dan menutup kemungkinan untuk
adanya penurunan penjualan dan produksi produk.
“memang mengembangkan pasar baru itu sangat berpengaruh untuk
keberhasilan produk, karena semakin banyak pasar akan membuat peluang
perusahaan untuk mewujudkan keberhasilan produk terhadap konsumen yang
ada di pasar baru tersebut sehingga membuat produk kita dapat dikenal lebih
luas lagi dikarenakan kami mengembangkan pasar baru, hal ini dapat
mempengaruhi peningkatan produksi dan penjualan dari produk”.52
52 Shely Septiana Lestari, Adm. Marketing Support (Humas) PT Nippon Indosari Corpindo, Wawancara tidak terstruktur, Banyuasin, 16 Januari 2016.
53
2.3 Komunikasi internal
Komunikasi internal yaitu komunikasi yang dilakukan di dalam perusahaan
maksudnya komunikasi antara semua publik yang ada di dalam perusahaan seperti
pimpinan dan karyawan.
“Selain menumbuhkan kesadaran merek terhadap konsumen dan
menumbuhkan pasar baru perusahaan juga melakukan komunikasi internal,
komunikasi ini agar sesama publik yang ada di dalam perusahaan tetap terjaga
komunikasi antara semua karyawan baik antara pimpinan dengan karyawan
maupun karyawan dengan karyawan agar tidak adanya misscommunications
dalam perusahaan yang akan mengakibatkan kekacauan dalam perusahaan
sehingga mempengaruhi image produk terhadap konsumen”.53
Jika tidak adanya komunikasi internal maka komunikasi eksternal pun tidak
akan terjalin dengan baik di lingkungan publiknya dan brand image produk pun tidak
akan terbentuk.
2.4 Motivasi karyawan
Motivasi karyawan dilakukan agar kinerja karyawan selalu stabil bahkan lebih
baik dan meningkat dari setiap bulan bahkan perkembangan setiap minggunya lebih
baik lagi. Jika ada penurunan kinerja karyawan maka humas melakukan motivasi
terhadap semua karyawan agar penurunan yang terjadi tidak berlalu lama.53 Shely Septiana Lestari, Adm. Marketing Support (Humas), PT Nippon Indosari Corpindo,
Wawancara tidak terstruktur, Banyuasin, 16 Januari 2016.
54
“Motivasi karyawan dilakukan setiap adanya penurunan kinerja karyawan,
jika tidak ada penurunan kinerja karyawan kami juga tetap melakukan
motivasi kerja karyawan agar kinerja karyawan tetap stabil tanpa adanya
penurunan. Motivasi ini tujuannya agar karyawan tidak menghadapi
penurunan kinerja, semua ini kami lakukan untuk menjaga perusahaan, agar
semuannya tetap stabil dan terkendali”.54
2.5 Meluncurkan produk baru
Meluncurkan produk baru adalah salah satu teknik yang baik untuk
mewujudkan keberhasilan produk dan untuk menjaga kestabilan pendapatan
perusahaan.
“Meluncurkan produk baru itu penting untuk menjaga stabilitas perusahaan
agar adanya inovasi baru dan dapat membuat perusahaan lebih maju dan
konsumen tidak bosan terhadap produk perusahaan”.55
2.6 Mengembangkan pengetahuan tentang produk dan membangun brand
image.
54 Shely Septiana Lestari, Adm. Marketing Support (Humas), PT Nippon Indosari Corpindo, Wawancara tidak terstruktur, Banyuasin, 17 Januari 2016.
55 Eko Mulyadi, PGA Manager, PT Nippon Indosari Corpindo, Wawancara tidak terstruktur, Banyuasin, 18 Januari 2016.
55
Setelah melakukan pemasaran produk terhadap konsumen dan dilihat bahwa
pemasarannya berhasil maka perkembangan pengetahuan tentang produk itu sangat
baik dilakukan agar konsumen tidak berpindah ke produk perusahaan lain, serta tidak
ragu lagi terhadap produk perusahaan dan bahkan ikut memperkenalkan produk
perusahaan kepada konsumen yang lainnya.
“Kestabilan perusahaan kami jaga juga dengan melakukan pengembangan
pengetahuan tentang produk, agar konsumen lebih mengenal produk kami
dengan baik sehingga konsumen tidak ragu akan produk perusahaan kami.
Selain mengembangkan pengetahuan tentang produk, membangun brand
image juga sangat penting agar produk tetap dipandang baik oleh konsumen,
sehingga konsumen semakin yakin untuk mengkonsumsi produk perusahaan
dan perusahaan tetap bisa menjaga kestabilan dalam mewujudkan
keberhasilan pemasaran produk”.56
3. Sumber Daya
56 Shely Septiana Lestari, Adm. Marketing Support (Humas), PT Nippon Indosari Corpindo, Wawancara tidak terstruktur, Banyuasin, 18 Januari 2016.
56
Tujuan jangka panjang merupakan pernyataan dari hasil yang ingin dicapai
oleh suatu perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan faktor-faktor
pendukung seperti: SDM (Sumber Daya Manusia) dan sarana prasarana.
3.1 SDM (Sumber Daya Manusia)
Tenaga kerja merupakan aset yang berharga untuk perusahaan karena aktivitas
operasional perusahaan sangat bergantung pada produktivitas para karyawan. Apabila
terjadi pemogokan tenaga kerja, kegiatan operasional dapat terganggu dan
selanjutnya berakibat pada profitabilitas perusahaan. Sari roti bisa mengoperasikan
produksi selama 24 jam, karyawan sari roti ditetapkan berdasarkan sistem Hold
Employment Constant sehingga ketika demam naik atau turun perusahaan tetap
melakukan perekrutan dan mempesiunkan karyawannya.
Perusahaan merekrut tenaga kerja untuk ditempatkan sebagai karyawan
berdasarkan tingkat pendidikan, seperti: pendidikan SMA akan ditempatkan dibagian
produksi untuk membuat roti. Mereka akan dilatih tentang bagaimana cara membuat
roti, menakar bahan baku yang akan dicampurkan, menata hasil produksi di rak
pendinginan, serta mengemas hasil produksi dikemasan besar untuk dimasukkan ke
dalam mobil pengangkut.
“Perusahaan ini telah menggunakan sistem SAP dalam mengelola
perencanaan kerja dan SDM mereka sehingga lebih mudah dan efisien
dibandingkan menggunakan sistem manual, mereka menggunakan SAP untuk
57
memantau proses bisnis dan pengembalian keputusan untuk mengembangkan
bisnisnya, selain itu perusahaan dapat menghemat biaya karena waktu untuk
melakukan perancangan kinerja dan juga SDM dapat dilakukan dengan
singkat”.57
Cara perusahaan mendapatkan tenaga kerja atau karyawan baru adalah dengan
melalui dua cara, yaitu dengan cara eksternal dan internal. Cara eksternal dilakukan
dengan menginformasikan lowongan kepada berbagai media, sedangkan cara internal
dilakukan dengan seleksi, yakni melakukan interview dengan HRD, user, kemudian
melakukan uji psikotes dan tes akhir dari tahap seleksi adalah melakukan medical
check up, guna mengetahui kesehatan pelamar. Bentuk kesejahteraan kerja yang
diberikan perusahaan kepada karyawannya sesuai dengan tingkatan atau grade
masing-masing. Salah satu contoh umum dari kesejahteraan tenaga kerja yaitu dengan
diberikannya Jamsostek (Jaminan sosial tenaga kerja).
Sistem penjadwalan di perusahaan sari roti dibagi berdasarkan shift,
mengingat perusahaan ini beroperasi secara penuh selama 24 jam dalam sehari dan 7
hari dalam seminggu, perusahaan mengatur waktu libur karyawan dan juga waktu
untuk bekerja. Karyawan dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu karyawan staff
dan karyawan non staff, untuk karyawan staff waktu kerja dalam seminggu adalah
lima hari kerja (senin-jum’at) karyawan tersebut mulai bekerja pada pukul 08.00-
57 Shely Septiana Lestari, Adm. Marketing Support (Humas), PT Nippon Indosari Corpindo, Wawancara tidak terstruktur, Banyuasin, 19 Januari 2016.
58
17.00 WIB. Sedangkan untuk karyawan non staff yang ditempatkan pada bagian
produksi, waktu kerja mereka adalah enam hari dalam seminggu dengan jumlah jam
kerja dibagi tiga shift, yakni shift pertama pukul 07.00-15.00 WIB, shift kedua pukul
15.00-23.00 WIB, dan shift ketiga pukul 23.00-07.00 WIB. Dan waktu istirahat
adalah satu jam.
3.2 Sarana dan Prasarana
Adapun sarana dan prasarana yang ada di humas sari roti terdapat ruangan
yang sederhana, dimana di dalam ruangan tersebut terbagi menjadi tiga bagian
ruangan, bagian pertama untuk kepala manager humas, bagian kedua untuk asisten
manager humas, bagian terakhir untuk staff bekerja, dan ruangan tamu. Di ruangan
tersebut juga terdapat meja tamu bagi pengunjung, di ruangan tersebut juga terdapat
meja tamu bagi pengunjung. Di ruangan staff terdapat dua tempat kerja yang
dilengkapi dengan komputer masing-masing. Dengan sarana dan prasarana yang ada,
kinerja humas sari roti sangat terbantu dan juga menunjang setiap pekerjaan yang di
lakukan oleh pegawai humas.
NO Nama Barang Jumlah Keterangan1 Komputer 4 Baik
59
2 Modem 4 Baik3 Printer 4 Baik4 TV 24 inch 1 Baik5 Scanner 4 Baik6 LCD Proyektor 1 Baik7 Ruangan Humas 1 (10 x 15 M) Baik8 Meja Tamu 1 Baik
Sumber : data dari Asisten Manager Humas Sari roti.58
Sari roti juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana sebagai penunjang yang
dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan yang meliputi jalan, pengelolaan air
bersih dan air kotor terpadu, jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, dan jaringan
gas. Sari roti mengutamakan kecepatan dan efisiensi dalam produksinya tanpa
mengabaikan aspek kualitas, perusahaan ini mengutamakan kelancaran produksi
dimana pabrik dibuat sangat luas. Sari roti juga melakukan perawatan mesin secara
fleksibel, tata letak pabrik yang luas memungkinkan perawatan mesin dilakukan
didalam pabrik, pembersihan dan perawatan mesin dibagi menjadi dua kategori, yang
pertama adalah CIP (Clean In Place) yakni alat dibersihkan di dalam pabrik secara
langsung tanpa harus dibongkar terlebih dahulu dan yang kedua adalah COP (Clean
Out Place) yakni mesin dibersihkan di dalam pabrik dengan dibongkar terlebih
dahulu, kemudian kotoran dari mesin akan dibuang ketempat pembuangan limbah.
“Pada awal berdirinya, perusahaan mempunyai dua lini mesin yakni satu lini
mesin untuk pembuatan jenis roti tawar dan satu lini mesin untuk pembuatan
58 Eko Mulyadi, PGA Manager, PT Nippon Indosari Corpindo, Wawancara tidak terstruktur, Banyuasin, 20 Januari 2016.
60
jenis roti manis. Perusahaan juga membangun auditorium untuk menerima
kunjungan konsumen dan dapat melihat dari dekat proses produksi segala
jenis roti yang dilakukan perusahaan secara hygienis dan halal, perawatan
mesin dibagi menjadi dua kategori yakni CIP (Clean In Place) dan COP
(Clean Out Place)”.59
Semua mesin di sari roti dan perawatan mesinnya sangatlah diperhatikan.
Karena mesin tersebut sangat mempengaruhi kualitas roti yang dihasilkan. Untuk
menghasilkan produk yang berkualitas, salah satu faktor yang sangat berperan adalah
pemilihan bahan baku. Bahan baku yang berkualitas akan memberikan hasil dengan
kualitas yang cukup baik. Dalam proses pembuatan sari roti, bahan baku dipilih
melalui proses seleksi yang ketat sesuai standar yang telah ditetapkan di internal
perusahaan. Bahan baku yang terpilih harus memenuhi syarat dapat memberikan hasil
berupa roti yang berkualitas, baik dari segi penampakan, tekstur, aroma, hingga rasa.
Selain itu, bahan baku yang digunakan harus memenuhi persyaratan halal agar dapat
menjamin status kehalalan roti yang dihasilkan.
“Pada saat proses pembuatan roti akan dimulai, bahan baku ditimbang sesuai
dengan standar formulasi yang telah ditetapkan. Operator yang bertugas harus
memastikan bahwa masing-masing bahan baku yang digunakan telah
59 Eko Mulyadi, PGA Manager , PT Nippon Indosari Corpindo, Wawancara tidak terstruktur, Banyuasin, 20 Januari 2016.
61
ditimbang dengan benar agar dapat menjaga konsistensi kualitas roti yang
dihasilkan”.60
Dalam proses pembuatan sari roti, bahan baku dipilih melalui proses seleksi
yang ketat sesuai standar yang telah ditetapkan perusahaan. Roti yang telah dikemas
selanjutnya akan dilewatkan terlebih dahulu pada metal detector yang tujuannya agar
roti yang akan dijual kepada konsumen bebas dari kontaminasi fisik dan tidak
membahayakan konsumen.
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Public Relations Dalam Membangun
Brand Image Produk Sari Roti
Setiap program yang dijalankan selalu terdapat beberapa faktor yang dapat
menjadi pendukung dan penghambat program tersebut, karena dalam melakukan
suatu program atau kegiatan pastilah tidak terlepas dari berhasil atau tidaknya suatu
program yang dijalankan. Hambatan disini yaitu sesuatu yang dapat menghalangi
komunikasi, memperlambat, atau mempersulit public relations atau humas dalam
membangun brand image produk sari roti. Sedangkan pendukungnya yaitu adanya
dukungan dari pimpinan, masyarakat, serta sarana dan prasarana yang mendukung
kegiatan.
60 Eko Mulyadi, PGA Manager, PT Nippon Indosari Corpindo, Wawancara tidak terstruktur, Banyuasin, 21 Januari 2016.
62
1. Faktor Pendukung Public Relations Dalam Membangun Brand Image
Produk Sari Roti
1) Dukungan dari perusahaan dan pihak manajemen
Humas sari roti dalam membangun brand image ini, sangat merasakan
besarnya peranan perusahaan dan pihak manajemen. Perusahaan berkenan
menyediakan dana untuk merealisasikan program CSR dan berkenan turut serta terjun
dalam kegiatan masyarakat. Pihak manajemen berkenan ikut serta membantu
kegiatan masyarakat baik yang merupakan program CSR maupun kegiatan rutin
warga. Seperti salah satu program CSR yang dilakukan sari roti adalah gotong royong
bersama masyarakat dalam melaksanakan program jum’at bersih, meminjamkan dana
untuk membangun rumah ibadah, melakukan penghijauan, dan menjaga lingkungan
dari pencemaran.
”Dengan terjun langsung ke masyarakat melalui program-program yang
dijalankan dan kegiatan masyarakat tersebut menimbulkan rasa memiliki
masyarakat terhadap perusahaan, sehingga masyarakat dapat mendukung
dengan keberadaan perusahaan di tengah masyarakat”.61
2) Dukungan dari tokoh masyarakat
Dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat seperti tokoh agama, RT/RW, Camat
dan Lurah sangat membantu meredam kemarahan masyarakat terhadap isu-isu yang
61 Eko Mulyadi, PGA Manager, PT Nippon Indosari Corpindo, Wawancara tidak terstruktur, Banyuasin, 21 Januari 2016.
63
terjadi di perusahaan akibat adanya propokator, sehingga dapat meredam konflik
antara perusahaan dengan masyarakat. Hal ini dilakukan oleh sari roti dengan cara
melakukan komunikasi langsung dengan memanfaatkan event-event tertentu dan
memanfaatkan dana CSR untuk membantu konsumen. Dengan demikian, image
positif dari masyarakat mengenai keberadaan PT. NIC Palembang akan terbentuk.
“Jika tidak ada image positif dari masyarakat berarti humas kami telah gagal
dalam memasarkan produk, karena jika image perusahaan dikalangan
masyarakat tidak baik, dipastikan produk perusahaan tidak akan laku
dipasaran, namun sebaliknya jika image positif sudah tertanam di hati dan
pemikiran masyarakat, dapat dipastikan pemasaran produk perusahaan
dinyatakan berhasil”.62
3) Sarana dan prasarana yang mendukung
Selain humas mendapat dukungan dari pimpinan dan masyarakat, sarana dan
prasarana juga sangat mendukung dan menunjang setiap pekerjaan yang dilakukan
oleh humas. Sari roti dilengkapi dengan sarana dan prasarana sebagai penunjang yang
dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan yang meliputi jalan, pengelolaan air
bersih dan air kotor terpadu, jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, dan jaringan
gas. Sari roti mengutamakan kecepatan dan efisiensi dalam produksinya tanpa
mengabaikan aspek kualitas. Sari roti mengutamakan kelancaran produksi dimana
pabrik dibuat sangat luas dan juga mengadopsi konsep layout produk, dimana mesin-
62 Eko Mulyadi, PGA Manager, PT Nippon Indosari Corpindo, Wawancara tidak terstruktur, Banyuasin, 22 Januari 2016.
64
mesin diletakkan berdekatan dan saling terhubung satu sama lain dan proses produksi
berlangsung setiap hari.
2. Faktor Penghambat Public Relations Dalam Membangun Brand Image
Produk Sari Roti
Divisi humas sari roti dalam membangun brand image produk sari roti
mengalami hambatan. Hambatan ada 3 garis besarnya menurut pengamatan saya dan
berdasarkan wawancara dengan humas secara langsung.
“Pada saat membangun suatu brand image produk terhadap konsumen
memang banyak hambatan yang kami hadapi yaitu secara garis besarnya
hambatan yang datang dari humas (komunikator), hambatan dari kerjasama
dengan konsumen, dan hambatan dalam membangun image perusahaan”.63
Hambatan-hambatannya yaitu:
1) Hambatan dari Komunikator (Humas)
Hambatan yang pertama yaitu kurangnya sumber daya manusia dalam
memperkenalkan produk terhadap konsumen, kemudian hambatan bahasa,
maksudnya hambatan bahasa yang digunakan humas yaitu bahasa Indonesia dan ada
diantara konsumen itu yang tidak terlalu paham dengan bahasa Indonesia, apalagi
konsumen yang lansia, hambatan informasi (informasi yang dijelaskan kadang tidak
63 Benny Aris, Marketing Support Manager, PT Nippon Indosari Corpindo, Wawancara tidak terstruktur, Banyuasin, 22 Januari 2016.
65
terdengar oleh semua konsumen secara jelas. Hambatan ini bisa datang dari pihak
humas atau perusahaan dan publik. Hambatan adalah sesuatu yang membuat
perjalanan atau pekerjaan dan sebagainya menjadi terlambat atau tidak berjalan
lancar.
“Hambatan ini biasanya mengenai masalah teknik dan mekanisme, gangguan
sematik ataupun bahasa, gangguan suara atau sound system yang
dipergunakan, kurang kesiapan dalam melakukan pemasaran, serta kurang
pedulinya konsumen terhadap pesan yang disampaikan karena sudah
mempunyai pandangan terlebih dahulu sebelumnya. Namun semua hambatan
ini dapat diatasi dengan strategi-strategi yang telah dipersiapkan. Sedangkan
jika komunikasi pemasaran produk terhadap konsumen tidak adanya
hambatan karena semua sudah terencana dan sudah terjalin kerja sama dengan
baik”.64
Semua hambatan dapat diatasi dengan mudah jika humas sudah
mempersiapkan segala kemungkinan yang akan menjadi penghambat saat melakukan
pemasaran produk terhadap konsumen, segala sesuatu jika ingin lancar dan berjalan
sesuai dengan yang ditujukan haruslah dengan persiapan yang baik. Dan dalam
mengatasi hambatan saat memperkenalkan produk selain dengan cara diatas juga
dapat dilakukan dengan cara mengklarifikasi hambatan yang muncul.
64 Benny Aris, Marketing Support Manager, PT Nippon Indosari Corpindo, Wawancara tidak terstruktur, Banyuasin, 22 Januari 2016.
66
2) Hambatan kerjasama dengan konsumen
Kerjasama dengan konsumen yaitu kerjasama dengan media massa baik
media cetak, elektronik, maupun media internet, dalam hal jaringan yang tidak
mendukung dalam memperkenalkan produk.
“Hambatan yang dihadapi yaitu hambatan pada jaringan, cuaca yang tidak
stabil dan listrik yang suka padam pada daerah-daerah, kemudian hambatan
yang datangnya dari instansi yang kadang menolak untuk diajak kerjasama
dengan berbagai alasan”.65
3) Hambatan dalam membangun image positif dikalangan masyarakat
Adanya image negatif yang telah berkembang dikalangan konsumen membuat
public relations sedikit sulit untuk memasarkan produk terhadap konsumen karena
kadang konsumen telah mempunyai pemikiran tersendiri terhadap produk
perusahaan, yang diakibatkan oleh produk lain yang sejenis.
“Produk dari perusahaan lain kadang menjadi penghambat bagi produk kami,
karena konsumen telah mengetahui negatif dari produk perusahaan lain yang
sejenis dengan perusahaan kami padahal produk perusahaan kami berbeda
dengan produk lainnya”.66
65 Benny Aris, Marketing Support Manager, PT Nippon Indosari Corpindo, Wawancara tidak terstruktur, Banyuasin, 23 Januari 2016.
66 Benny Aris, Marketing Support Manager, PT Nippon Indosari Corpindo, Wawancara tidak terstruktur, Banyuasin, 22 Januari 2016.
67
Hambatan dalam mengenalkan produk terhadap konsumen dan membangun
image yang baik terhadap konsumen yang telah dipenuhi pemikiran yang tidak baik
tentang produk perusahaan lebih sulit dibandingkan dengan kalangan konsumen yang
belum kenal dengan produk kita, kadang image negatif ini diakibatkan oleh produk
perusahaan lain yang sejenis dengan produk sari roti.
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penulisan skripsi ini
maka dapat disimpulkan bahwa :
Penentuan tujuan jangka panjang perusahaan yakni menjadi perusahaan
terbesar dan mempertahankan posisi itu di Indonesia dalam bidang bakery,
menghasilkan dan mendistribusikan produk-produk yang berkualitas tinggi dengan
harga yang terjangkau bagi masyarakat, memproduksi dan mendistribusikan beragam
produk yang halal, berkualitas tinggi, higienis, dan terjangkau bagi seluruh
konsumen. Memutuskan arah tindakan yakni menumbuhkan kesadaran merek produk
perusahaan kepada konsumen, mengembangkan pasar baru, komunikasi internal,
motivasi karyawan, meluncurkan produk baru, mengembangkan pengetahuan tentang
produk dan membangun brand image. Sumber-sumber yang diperlukan untuk
mencapai tujuan yakni SDM (Sumber daya manusia) dan sarana prasarana.
B. Saran
Disarankan kepada PT NIC untuk menambah SDM yang dibutuhkan untuk
menunjang kelancaran kinerja humas dan menjaga pencapaian-pencapaian prestasi
yang telah di raih.
68
69
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrachman, Oemi, 1990. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Anggoro, M, Linggar, 2008. Teori Dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi, 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Ketiga. Jakarta: Rineka Cipta.
Ardianto Elvinaro, 2013. Handbook Of Public Relations. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Arnold, David, 1996. The Handbook Of Brand Management. Surabaya: Kentindo Soho.
Bonar, S.K, 1993. Hubungan Masyarakat Modern. Jakarta: Rineka Cipta.
Hidayat, Dasrun, 2014. Media Public Relations. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Humas PT NIC, 2014. Selamat datang di situs resmi PT Nippon Indosari Corpindo. Di akses dari: Http://www.sari roti.com. Pada tanggal 13 januari 2016.
Industri Bisnis. Com Mobile. 2014. Di akses dari: Http://sejarah, visi misi, dan struktur PT. Nippon Indosari Corpindo (persero).com. Pada tanggal 15 januari 2016.
Kasali, Rhenal, 2005. Manajemen Public Relations. Jakarta: Pustaka Utama Graffiti.
Kotler, Philip, 2007. Pemasaran Di Sektor Publik. Indonesia: Macanan Jaya Cemerlang.
Kuncoro, Mudrajad, 2005. Strategi. Jakarta: Gelora Aksara Pratama.
Moleong, J. Lexy, 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Morissan, 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
70
Morissan, 2010. Manajemen Public Relations. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Rumanti, Assumpta, Maria, 2002. Dasar-Dasar Public Relations. Jakarta: Gramedia Widiasarana.
Ruslan, Rosady, 2000. Kiat Dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ruslan, Rosady, 2003. Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ruslan, Rosady, 2008. Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo.
Sevilla, G. Consuelo, 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI-Press.
Soemirat, S. & Ardianto,E., 2007. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.