Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit
-
Upload
sitidjawijah -
Category
Documents
-
view
2.079 -
download
22
Transcript of Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit
SISTIM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
( SIMRS )
“Dalam Rangka Meningkatkan Pelayanan dan Kinerja Rumah Sakit” A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya. Rumah sakit harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM) serta harus mampu secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan.
Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat
Sistim Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana pendukung yang sangat penting – bahkan bisa dikatakan mutlak – untuk operasional rumah sakit
Berbagai pengalaman rumah sakit yang menggunakan sistim administrasi konvensional menunjukan banyaknya kehilangan kesempatan memperoleh laba akibat dari lemahnya koordinasi antar departemen maupun kurangnya dukungan informasi yang cepat, tepat, akurat, dan terintegrasi.
B. Beberapa Kasus
Pada sistim administrasi konvensional, pencatatan pendapatan perawatan dibuat pada saat pasien akan membayar tagihannya atau pada saat pasien akan keluar dari rumah sakit, bukan pada saat tindakan perawatan dilakukan. Pencatatan tersebut dilakukan oleh masing-masing bangsal/ruangan yang memungkinkan adanya unsur subyektifitas dimana seorang kepala ruangan berwenang untuk mengestimasi sendiri tingkat kemampuan pasien dan berapa tindakan perawatan ataupun obat-obatan yang tidak ditagihkan ke pasien. Kondisi pemberian potongan di masing-masing ruangan ini jelas akan menimbulkan akibat yang kurang baik, dimana pendapatan rumah sakit menjadi berkurang dan insentif untuk jasa medis dipotong secara sepihak yang pada akhirnya akan menimbulkan standar ganda perawatan.
C. Solusi
Dalam sistim informasi manajemen rumah sakit ini, fungsi dari bagian perawatan lebih dikonsentrasikan pada pelayanan perawatan/jasa medis secara profesional, fungsi penagihan dilakukan oleh bagian keuangan sedangkan pemberian potongan menjadi wewenang direksi.
Para tenaga medis tidak perlu memikirkan kemampuan finansial pasien dan tidak membeda-bedakan pelayanan kepada pasien karena tenaga medis akan diberi insentif yang sama untuk tindakan yang sama, tidak tergantung kepada siapa pelayanan medis tersebut diberikan. Pola
tersebut terbukti mempengaruhi secara positif kinerja para tenaga medis yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara keseluruhan.
Tindakan perawatan langsung dicatat pada komputer yang terintegrasi dengan bagian keuangan sehingga menutup kemungkinan terjadinya manipulasi data disaat pasien akan membayar biaya perawatan. Tanpa mengurangi misi sosial, pemberian diskon maupun subsidi perawatan pada dasarnya adalah pengurangan keuntungan rumah sakit dan hal ini adalah wewenang direksi yang melalui sistim informasi ini dapat secara cepat mengetahui posisi keuangan rumah sakit. Contoh diatas merupakan sebagian dari kemampuan sistim informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang terintegrasi, disamping keuntungan lain seperti pencatatan medical record yang terintegrasi, kecepatan pelayanan administratif, sistim inventory control yang baik, fungsi financial yang tepat, serta pembuatan laporan-laporan baik keuangan, perawatan, dll secara cepat dan akurat.
D. Manfaat SIMRS :
a. Manfaat Umum
Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan:
Efisiensi Kemudahan Standard praktek kedokteran yang baik dan benar Dokumentasi yang Auditable dan Accountable Mendukung Pemasaran Jasa RS: Mutu, kecepatan, kenyamanan, kepastian, biaya,
bahkan gengsi pelayanan Meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen rumah sakit Mendukung koordinasi antar bagian dalam rumah sakit Meningkatkan akses dan pelayanan rumah sakit terhadap berbagai sumber daya,
antara lain mitra usaha potensial seperi Pedagang Besar Farmasi, JAMSOSTEK, Instansi/Perusahaan pemberi jaminan karyawannya, ASKES, dll
Meningkatkan profesionalisme manajemen rumah sakit:
1. Setiap unit akan bekerja sesuai fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya;
a. Fungsi Pelayanan dan Informasi
b. Fungsi Perawatan (medical care)
c. Fungsi Penunjang/Supporting
d. Fungsi Administrasi dan Keuangan
e. Fungsi Pengawasan, dll
2. Mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian / unit dalam rumah sakit.
Contoh:
1. Unit Registrasi dengan Unit RM dalam hal Petugas RM dapat mengetahui secara real time pasien yang mendaftar di bag Registrasi.
2. Unit Registrasi dengan Unit Rawat Jalan. 3. Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit
Apotik/Farmasi dalam hal Resep Online dan informasi lainnya. 4. Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit
Laboratorium, Radiologi, IBS, Gizi, Farmasi, dan Keuangan dan sebaliknya
Meningkatkan pendapatan rumah sakit.
b. Manfaat Operasional
Kecepatan
Manfaat yang paling terasa ketika SIMRS tersebut selesai diimplementasikan adalah kecepatan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan administrasi. Ketika dengan sistem manual pengerjaaan tagihan kepada mitra/pihak ke-3, misalnya, memakan waktu sampai 1 bulan sejak pasien selesai dilayani, dengan SIMRS hanya memakan waktu 1-2 hari saja. Kecepatan ini tentu saja membuat efektifitas kerja meningkat. Pada awal pemasangan SIM, ketika aliran kerja belum lancar, peningkatan kecepatan belum terlalu terasa. Namun ketika komitmen seluruh unit untuk tepat waktu memasukkan data dengan akurasi entri data yang tinggi dipenuhi, maka akan terasa sekali dampak dari SIMRS terhadap kecepatan kerja.
Akurasi
Hal lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila dulu dengan sistem manual orang harus mencek satu demi satu transaksi, namun sekarang dengan SIMRS hal tersebut cukup dilakukan dengan membandingkan laporan antar unit yang dihasilkan oleh SIM. SIMRS juga dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk transaksi-transaksi tertentu. Misalnya, pasien yang sama diregistrasi 2 kali pada hari yang sama, maka SIMRS akan menolaknya, SIMRS juga akan memberikan peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang sama dicatat 2 kali, hal ini menjaga agar user lebih teliti.
Integrasi
Hal lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja adalah integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data pasien harus dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIMRS data tersebut cukup sekali dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi beban kerja adminstrasi dan menjamin konsistensi data. Ilustrasi pada awal makalah ini merupakan gambaran proses integrasi pada beberapa unit layanan di rumah sakit.
Peningkatan pelayanan
Pengaruh SIMRS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan akuratnya pelayanan. Sekarang pasien tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan administrasinya, baik rawat inap ataupun rawat jalan. Hal yang sama juga dirasakan perusahaan pelanggan, dimana tagihan yang dikirim cukup akurat dan detil sehingga memudahkan analisa mereka.
Peningkatan Efisiensi
Bila sebelumnya, beban pekerjaan lebih ke arah klerikal, sekarang beban pekerjaan lebih ke arah analisa. Sebagai contoh, jika dahulu konsentrasi bagian penagihan adalah membuat tagihan, sekarang konsentrasinya lebih kepada umur tagihan itu sendiri. Selain itu, karena kecepatan dan akurasi data meningkat, maka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasi berkurang jauh, sehingga karyawan dapat lebih fokus pada pekerjaan utamanya.
Tanpa SIM, perawat harus memasukan data standar asuhan keperawatan secara berulang-ulang dan sangat memakan waktu, tetapi dengan SIM, perawat hanya tinggal memasukan data diagnosa penyakit pasien, dan komputer yang akan mencetak laporan SAK untuk ditanda-tangani perawat.
Kemudahan pelaporan
Pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu namun sangat penting. Dengan adanya SIM, proses pelaporan hanya memakan waktu dalam hitungan menit sehingga kita dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut.
c. Manfaat Manajerial
Kecepatan mengambil keputusan
Dengan sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan berdasarkan informasi yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Belum lagi jika yang dibutuhkan adalah trend berdasarkan selang waktu tertentu (harian/mingguan/dsb), ini mengakibatkan keputusan yang diambil belum tentu sesuai dengan kondisi nyata. Namun dengan SIM, informasi yang disajikan bersifat real time, bahkan kita dapat membuat tabulasi dari informasi tersebut sehingga informasi yang kita dapat sudah sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan kita.
Hal ini tentu saja meningkatkan kualitas keputusan kita, di samping tentu saja berkurangnya waktu untuk mengambil keputusan.
Akurasi dan kecepatan Identifikasi masalah
Karena laporan-laporan yang dihasilkan SIMRS memberi gambaran dari hari ke hari mengenai kinerja rumah sakit, maka jika ada hal-hal yang tidak normal dapat segera kita ketahui. Hal ini membuat identifikasi potensi masalah dapat dilakukan lebih dini, sehingga tindakan pencegahan atau penanggulangannya dapat segera disusun.
Kemudahan penyusunan strategi
Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, kita pun dapat menyusun strategi ke depan berdasarkan data populasi, bukan lagi statistik, karena SIMRS mampu memberikan data populasi dengan selang waktu tertentu, bahkan menyajikan kecenderungan datanya kepada kita. Ini tentu saja semakin menajamkan strategi yang kita susun.
d. Manfaat Organisasi
Budaya Kerja
Karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan data, baik ketepatan waktu maupun kebenaran data, maka budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti itu, menjadi berubah.
Hal ini dapat terjadi karena integrasi SIMRS dengan seluruh unit layanan. Sebagai contoh, jika unit registrasi tidak memasukkan data pasien yang akan berobat, maka unit layanan tidak mungkin dapat memasukkan layanan kepada pasien tersebut, dan kasir pun tidak mungkin menerima pembayaran dari pasien tersebut. Katakanlah semua unit sepakat untuk menangguhkan pemasukan datanya, maka keesokan harinya, manajer akan melihat penurunan trend pasien atau melihat ada pasien-pasien yang menggantung. Ada juga pengalaman menarik yang kami temukan dalam implementasi SIMRS di suatu Rumah Sakit, karena dasar perhitungan imbalan jasa medik untuk dokter dan perawat dihitung berdasarkan data transaksi yang ada di SIM, maka dokter yang berkepentingan dengan data tersebut menjadi supervisor data yang dimasukkan tanpa diminta. Implikasinya adalah, sedikit sekali data yang salah dimasukkan.
Transparansi
SIMRS sebaiknya dirancang menganut kebijakan data terpusat, artinya data-data yang digunakan oleh seluruh rumah sakit berada di bawah satu kendali. Misalnya untuk data tarif tindakan, unit layanan tidak boleh dan tidak bisa memasukkan atau mengubah tarif yang ada, data yang mereka masukkan hanya layanan yang diberikan kepada pasien sehingga manipulasi tarif tidak dimungkinkan. Hal lain lagi, pendapatan setiap unit layanan terlihat dari laporan harian yang selalu dilaporkan kepada direktur. Dengan demikian setiap orang dapat melihat jalannya proses transaksi di rumah sakit dan secara tidak langsung juga turut mengawasi proses tersebut.
Koordinasi antar unit ( Team working )
Karena seringkali data yang digunakan oleh unit layanan tertentu adalah milik unit layanan yang lain, misalnya kode perusahaan pelanggan adalah milik keuangan yang digunakan secara intensif oleh medrec, maka ketika terjadi perubahan terhadap data tersebut, unit yang bersangkutan akan mengkoordinasikannya dengan unit yang terpengaruh. Apabila hal ini tidak dilakukan maka dengan sendirinya akan terjadi kekacauan data referensi.
Pemahaman sistem
Apabila dulu dengan sistem manual, sedikit sekali personel yang mengetahui atau perduli dengan proses yang terjadi di unit lain, maka dengan adanya SIMRS hal tersebut terjadi dengan sendirinya. Ini karena seringkali untuk memahami aliran data sampai datang kepada unitnya, melibatkan berbagai unit lain. Ketika terjadi kesalahan setiap user berusaha mencari tempat terjadinya kesalahan tersebut agar bukan unitnya yang disalahkan. Efeknya adalah mereka menjadi paham bagaimana sistem di rumah sakit tersebut bekerja.
Mengurangi biaya administrasi
Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi biaya administrasi meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang terjadi adalah sebaliknya, jika dengan sistem manual kita harus membuat laporan lebih dulu di atas kertas, baru kemudian dianalisa, maka dengan SIMRS analisa cukup dilakukan di layar komputer, dan jika sudah benar baru datanya dicetak. Hal ini menjadi penghematan yang cukup signifikan dalam jangka panjang.
Implementasi SIMRS tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan semua pihak yang terkait serta political will dari pimpinan rumah sakit maupun pemilik RS / Pemerintah.
Apabila pekerjaan pengembangan SIMRS tersebut akan diserahkan kepada konsultan, maka kewajiban dan tanggung-jawab konsultan sebagai mitra kerja RS adalah harus secara profesional memberikan data dan analisa yang obyektif dan berupaya maksimal untuk keberhasilan implementasi SIMRS.
E. Summary
Sistim Informasi dapat meningkatkan kualitas pelayanan. Sistim Informasi dapat menjaga standar praktek medis yang baik dan benar. Sistim Informasi dapat menjadi alat koordinasi yang sangat efektif. Sistim Informasi dapat menjadi fungsi kontrol yang konsisten. Sistim Informasi dapat meningkatkan pendapatan.
Secara umum, modul-modul SIMRS terintegrasi terdiri dari beberapa sub sistem sebagai berikut:
FRONT OFFICEMODUL CUSTOMER SERVICE
PANEL ANTRIAN REGISTRASIPANEL INFORMASIPENGADUAN
REGISTRASIRAWAT JALANRAWAT INAPUNIT GAWAT DARURAT (UGD)
INFORMASI PASIEN
PELAYANAN PERAWATANANTRIAN LAYANANPELAYANAN UGDPELAYANAN POLIKLINIK / RAWAT JALANPELAYANAN / TINDAKAN RAWAT INAPKAMAR OPERASI / IBSHEMODIALISAREHAB MEDIK DAN KETERAPIAN FISIK (ORTESIS & PROSTESA)RAWAT INTENSI DAN REANIMASI (ICU, ICCU, NICU, BURN UNIT)PELAYANAN PERAWATAN LAINNYA
UNIT PELAYANAN PENUNJANG
LABORATORIUMPATOLOGI KLINIKPATOLOGI ANATOMI
RADIOLOGIRADIO TERAPIRADIO DIAGNOSTIK
PELAYANAN TRANSFUSI DARAHPELAYANAN PENUNJANG LAINNYA
REKAM MEDIK
REKAM MEDIK PUSATREKAM MEDIK RAWAT JALANREKAM MEDIK RAWAT INAPREKAM MEDIK UGD
MANAJEMEN KEPERAWATAN
DISCHARGE PLANNINGASUHAN KEPERAWATANINDIKATOR MUTU KLINIKCLINICAL PATHWAY
FARMASI & LOGISTIKFARMASI / APOTIKLOGISTIK (INVENTORY MEDIK DAN NON MEDIK)SISTEM INFORMASI OBAT
PELAYANAN UMUM
PELAYANAN GIZI (PELAYANAN MAKANAN, DIET DAN KONSULTASI)MEDICAL CHECK UPAMBULANCEBINATU DAN STERILISASIFORENSIK (KAMAR JENASAH)PEMELIHARAAN SARANA MEDIK
AKUNTANSI & KEUANGAN
KASIR / PEMBAYARANPELAYANAN PIUTANGMAPPING TARIF PELAYANANREMUNERASIINVENTARISASI ASSETAKUTANSI KEUANGAN
INFORMASI EKSEKUTIF
DECISION SUPPORT / MANAJERIAL REPORTINDIKATOR PELAYANANVISUALISASI DATA / GRAFIK
KEPEGAWAIAN
KEPEGAWAIANAGENDA KEGIATAN
SYSTEM SUPPORT & UTILITY
DATA ADMINISTRATOR (PERIKSA, RUBAH, DAN HAPUS) SETTING DATA MASTERHAK AKSES & PASSWORDBACK UP DAN RESTORE DATA
PORTAL TERINTEGRASI RUMAH SAKIT :
PORTAL PUBLIKPORTAL INTERNALSMS APLLIANCE
Secara detil dapat digambarkan submenu dari masing-masing modul sebagai berikut:
1. Modul Registrasi
Registrasi pasien Pendaftaran ruang inap Pindah kamar Cek Out Modifikasi data registrasi Daftar registrasi harian Mencari data pasien berdasarkan nama, alamat Informasi data kamar Informasi Jadwal Praktek Dokter Rekap pasien rawat inap Pasien baru per instalasi Grafik pasien RJ per Poliklinik Grafik pasien RI per Bangsal Grafik pasien per Kecamatan Grafik pasien per Kabupaten Informasi data umum rumah sakit Informasi denah RSUD Informasi struktur ogranisasi Informasi data pegawai Informasi jam kunjungan Informasi ambulance Infrmasi statistik jumlah pasien berdasar rujukan Menerbitkan laporan daftar rawat utnggu Informasi Sensus Harian Informasi Data Tindakan Per SMF (Detail) Informasi Data Tindakan Per SMF (Rekap) Informasi Kunjungan Berdasarkan Pendidikan Informasi Kunjungan Berdasarkan Daerah Informasi Kunjungan Berdasarkan Inap & Pulang
2. Modul Perawatan / Medical Care :
Isi biaya perawatan Rubah data biaya perawatan Pengisian Resep on-line Catatan Perawat Catatan Dokter Laporan biaya perawatan per pasien Laporan pendapatan perawatan Cetak pendapatan per tindakan Pendapatan yg masih akan diterima (terhutang) Rekap pendapatan terhutang Data pembayaran pasien keluar Pendapatan per Jasa Medis Grafik pendapatan/instalasi
Rekap pasien per tindakan Daftar tunggu Informasi dan edit penerimaan pasien Entry Pasien Pindahan Yang Tak Jadi Pindah Menerbitkan Sensus Harian Bangsal Menerbitkan Sensus Pasien Perjenis Pelayanan Menerbitkan Sensus Harian Per Shift Menerbitkan Rekapitulasi Per Jenis Pasien Menerbitkan Analisa Sensus Menerbitkan Analisa Barber Jonson Informasi / Entry Pengiriman Status Informasi / Entry Pengembalian Status Informasi status Hilang Menrbitkan Kunjungan Berdasar Jenid Tarif Menerbitkan Kunjungan Berdasar Pendidikan Menerbitkan Kunjungan Berdasar Daerah : Desa, Kecamanatan,
Dati II, Propinsi Menerbitkan Kunjungan Berdasar Pasien Rawat Dan Pulang Menerbitkan Laporan Sensus Harian
3. MODUL MEDICAL RECORD :
Pemeliharaan data teraphie Pemeliharaan catatan pasien Pemeliharaan data hasil pemeriksaan Pemeliharaan data diagnosa pasien Cetak medical record Cetak data terapi Cetak catatan pasien Cetak hasil pemeriksaan Cetak diagnosa akhir Cetak status keluar pasien Cetak rekap penyakit terbanyak Laporan kasus baru rumah sakit Laporan RL1 Laporan RL2a Laporan RL2b Laporan RL2c, DSB Pemeliharaan file ICD X Laporan statistik (BOR, LOS, DLL) Menerbitkan Rekap Data Kecelakaan Menerbitkan Lap Harian Per Jenis Pelayanan Menerbitkan Rekap Harian Per Jenis Pelayanan Menerbitkan Lap Bulanan Kegiatan Anestesi dan Operasi Menerbitkan Lap Bulanan Kegiatan Operasi Bulanan Menerbitkan Rekap Intervensi Bedah Menerbitkan Rekap Bulanan Kebidanan Menerbitkan Rekap Isisan Formulir B 3 Menerbitkan Lap Buku Harian PA Menerbitkan Lap Buku Bulanan PA Menerbitkan Grafik Barber Jonson Menerbitkan Formulir RL 1 Hal 1,2,3,4,5 Menerbitkan Formulir RL 2 Menerbitkan Formulir RL 4
Menerbitkan Formulir RL 5
4. MODUL ASUHAN KEPERAWATAN : Pemeliharaan master standar asuhan keperawatan Pencarian SAK berdasarkan diagnosa pasien Perencanaan tindakan Pengisian realisasi asuhan keperawatan Laporan Standar Asuhan Keperawatan Laporan Standar Asuhan Keperawatan Laporan SAK per Ruang Laporan Rekap SAK per Kelompok Penyakit Laporan SAK dan Diagnosa
5. MODUL APOTIK / INVENTORY CONTROL : Kebutuhan barang / Budget Inventory Permintaan Pembelian Penawaran Purchase Order / Order Pembelian Penerimaan barang Retur pembelian Biaya perolehan Penolakan barang Penerimaan expenses Hutang jasa/lain-lain Penjualan barang Penjualan barang Retur penjualan Update mutasi piutang Mutasi pemakaian barang Mutasi pemindahan barang Mutasi penyesuaian Data saldo stok Proses data inventory Laporan mutasi persediaan Laporan hutang (Account payable) Laporan piutang (Account receivable) Laporan PPN Laporan kebutuhan barang Laporan PO & Price list Laporan penerimaan barang Laporan pemindahan barang Laporan pengeluaran barang Laporan penjualan barang Laporan stok / persediaan Cetak kartu persediaan
6. MODUL KASIR / KAS – BANK Penerimaan kas dan bank non perawatan Penerimaan pembayaran biaya perawatan Penerimaan pembayaran pembelian obat tunai Pengeluaran kas dan bank Pengalihan tagihan perawatan Entry selisih biaya perawatan Pemberian diskon biaya perawatan
Jurnal / memorial Update saldo kas/bank Cetak daftar kas dan bank harian / per shift Cetak daftar uang muka Cetak daftar bon sementara Cetak jurnal memorial Cetak transaksi mutasi bank Cetak ulang kwitansi perawatan Cetak tagihan perawatan Cetak penerimaan perawatan Cetak pembayaran hutang Laporan kas bank per nomor cek / BG Cetak tagihan ke debitur Cetak pengalihan biaya perawatan Cetak potongan biaya perawatan Cetak subsidi biaya perawatan
7. MODUL LABORATORIUM :
Standar pemeriksaan Laboratorium Data pemeriksaan Laboratorium Laporan Hasil Pemeriksaan Kode Test dan Nilai Normal Mencetak Buku Besar Pemeriksaan Mencetak kertas kerja Data Kegiatan Harian Menerbitkan Rekap Pemeriksaan Laboratoriun Menerbitkan Rekap Pendapatan Lab Menerbitkan Rekap Kunjungan Per Jenis Tarif Pasien Menerbitkan Rekap kunjungan Per Kelas Tarif Pasien Menerbitkan Laporan Buku Harian Kegiatan Menerbitkan Laporan Harian Pendapatan Menerbitkan Laporan Bulanan Kegiatan
8. MODUL RADIOLOGI, MAMMOGRAFI, CT-SCAN Purchasing Receipt order Data Film Label Amplop Data Filter Film Laporan Inventory Film Laporan Hasil Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Data Kegiatan Harian Menerbitkan Rekap Pemeriksanaan Laboratorium Menerbitkan Rekap Pendapatan Lab Menerbitkan Rekap Kunjungan Per Jenis Tarif Pasien Menerbitkan Rekap Kunjungan Per Kelas Tarif Pasien Menerbitkan Laporan Buku Harian Kegiatan Menerbitkan Laporan Harian Pendapatan Menerbitkan Laporanan Bulanan Kegiatan
9. MODUL KEPEGAWAIAN : Formasi Jabatan, Pangkat, Pegawai
Personil ( Keterangan, Pendidikan, Pekerjaan, Penghargaan, Pengalaman, Keluarga, Organisasi) Penilaian (Daftar Penilaian, DP3, Sangsi) Presensi Pengembangan / Pelatihan Mutasi Pegawai (Kenaikan pangkat, Mutasi Jabatan, Mutasi instansi) Pemberhentian Laporan Kepegawaian Penerimaan Pegawai Pengangkatan CPNS Pengangkatan PNS Penugasan Bagian Pegawai SMF Pegawai Jabatan Pegawai Kepangkaran dan Gaji Pendidikan Pegawai Formal Pendidikan Pegawai Non Formal Absensi Pegawai Penilaian Pegawai Penghargaan dan Hukuman Perjalanan Dinas Pengalaman Luar Negeri Penguasaan bahasa Pengalaman Kerja Pengalaman Organisasi Surrat Menyurat Lain Data Keluarga Menerbitkan Rekap Data Pegawai Pemberhentian Tunjangan Anak Urutan Jabatan Struktural Urutan Kepangkatan Kenaikan Pangkat Reguler Kenaikan Gaji Berkala pengajuan Angka Kridet Prosentase Absensi Keompok Usia Pegawai Kelompok Tingkat Pegawai Pensiun Pegawai Laporan RL 4 Daftar Urut Kepegawaian Surat Kenaikan Gaji Berkala Daftar CPNS Daftar PNS Daftar Dokter Daftar Pegawai Menerbitkan Lap Kenaikan Pangkat Menerbitkan Lap Kepangkatan PNS Menerbitkan Lap Kepangkatan CPNS Riwayat Jabatan Riwayat Pendidikan Riwayat Kepangkatan Riwayat Pekerjaan
10. MODUL AKUNTANSI dan KEUANGAN : Penyusunan Anggaran (RASK) Penetapan Anggaran (DASK) Rancangan Perubahan Anggaran Penetapan Peruabahan Anggaran Buku Jurnal Buku Besar Referensi (Lokasi, Unit, Pejabat, Kode Rekening) Administrasi Laporan Keuangan Laporan Rugi Laba (Accrual Base) Laporan Neraca Laporan Perubahan Modal Informasi Anggaran Periode Finansial Informasi RAPBD Informasi APBD Informasi APBD Perubahan Informasi Realisasi Anggara Pengesetan Periode Finansial RAPBD Buku Kas Umum yang Meliputi : Penerimaan SPMU Penjualan Unit Inventory Penerimaan Lainnya Penggajian Pegawai Pembayaran Tagihan Pembayaran Jasa Medis Pembayaran Tagihan Lainnya Buku Bantu Realisasi Anggaran Dapat Memberikan Analisa yang meliputi: Per Kode Perkiraan Per Rencana Anggaran Pendapatan Penjualan Penyerapan Anggaran Pembayaran Tagihan Pembayaran Gaji Menerbitkan Laporan Kode Perkiraan Menerbitkan Laporan Periode Finansial Menerbitkan Laporan RAPBD Menerbitkan Laporan APBD Menerbitkan Laporan Perubahan APBD Menerbitkan Laporan Perhitungan Jasa Medis Menerbitkan Laporan Penerimaan SPMU Menerbitkan Laporan Penjualan Unit Inventory Menerbitkan Laporan Penerimaan Lain Menerbitkan Laporan Pengeluaran Pembelian Unit Gizi Menerbitkan Laporan Pengeluaran Pembelian Unit Inventory Menerbitkan Laporan Pengeluaran Jasa Medis Menerbitkan Laporan Pengeluaran Gaji Pegawai Menerbitkan Laporan Pengeluaran Lain Menerbitkan Laporan Buku Kas Umum Menerbitkan Laporan Buku Bantu Menerbitkan Laporan Realisasi Belanja
Transaksi Pembayaran Rawat Jalan, Rawat Inap, Instalasi Penunjang
Menerbitkan Klaim Tagihan Perusahaan Menerbitkan Pengajuan Klaim Penerimaan Klaim Pengajuan Klaim JPS Penerimaan Klaim JPS Validitas Transaksi Harian Menerbitkan Laporan Anggaran : APBD Dll Menerbitkan Laporan Pendapatan Transaksi Harian Pengelompokan Tagihan Rawat Inap Menerbitkan Laporan Klaim Pengajuan, Pendapatan, DLL Data Tindakan Perdokter (Detail) Data Tindakan Per SMF (Detail) Data Tindakan Perdokter (Rekapl) Data Tindakan SMF (Rekap) Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Inap Per Dokter Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Jalan Per Dokter Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Darurat Inap Per Dokter Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Medical Chek Up Per
Dokter Menerbitkan Rincian Visite Rawat Inap Per Dokter Menerbitkan Rincian Tindakan Rawat Inap Per Dokter Menerbitkan Rincian Tindakan Operasi Per Dokter Menerbitkan Rincian Tindakan Anastesi Per Dokter Menerbitkan Rincian Tindakan Bersalin Per Dokter Menerbitkan Rincian Tindakan Bersalin Per Dokter Menerbitkan Rincian ODS Dari Rawat Inap Per Dokter Menerbitkan Rincian ODS Dari Rawat Jalan Per Dokter Menerbitkan Rincian ODS Dari Gawat Darurat Per Dokter Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Inap Per SMF Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Jalan Per SMF Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Darurat Per SMF Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Medical Chek Up Per SMF Menerbitkan Rincian Visite Rawat Inap Per SMF Menerbitkan Rincian Tindakan Rawat Inap Per SMF Menerbitkan Rincian Tindakan Operasi Per SMF Menerbitkan Rincian Tindakan Anastesi Per SMF Menerbitkan Rincian Tindakan Bersalin Per SMF Menerbitkan Rincian ODS Dari Rawat Inap Per SMF Menerbitkan Rincian ODS Dari Rawat Jaln Per SMF Menerbitkan Rincian ODS Dari Gawat Darurat Per SMF Menerbitkan Rincian Tindakan Rawat Darurat Per SMF
11. MODUL GIZI: Pembelian bahan Penerimaan bahan di gudang / Dapur Pemakaian bahan Standar pemakaian bahan per menu Order menu per bangsal Pemeliharaan diet pasien Pencetakan label makanan pasien Laporan stok bahan dapur / gizi Laporan mutasi order dan pemenuhan
Laporan realisasi dan standar pemakaian bahan
12. MODUL INVENTARIS / BARANG MILIK NEGARA :
Standarisasi RKBU / RKPBU RTBU / RTPBU Pengadaan Inventaris Kartu Inventarisasi Barang (KIB) Kartu Inventarisasi Ruang (KIR) Mutasi Penghapusan Barang Mutasi Pelepasan Hak Mutasi Pinjam Pakai Mutasi Penyewaan Mutasi Pengguna Usahaan Mutasi Swadana Mutasi Master Barang Laporan Inventaris per Bagian Laporan Penyusutan (Accrual Base)
13. MODUL BINATU/LAUNDRY (ISS) Standarisasi Linen Pengadaan Linen Kartu Inventarisasi Linen per Ruang (KIL) Distribusi Linen Kotor Distribusi Linen Bersih Mutasi Penghapusan Barang Mutasi Penyewaan Linen Mutasi Laundry Non Pasien Mutasi Master Barang Laporan Inventaris per Bagian Laporan Pendapatan Sewa Linen Laporan Status Barang Linen Laporan Kerusakan Barang Linen
14. MODUL DATA MASTER dan UTILITY : Setting printer code Modifikasi data master :
o Tabel/daftar pasieno Tabel/daftar kamaro Tabel/daftar tarifo Tabel/daftar instalasio Tabel/daftar doktero Tabel/daftar diagnosao Tabel/daftar SAKo Tabel/daftar accounto Tabel/daftar barango Tabel/daftar suppliero Tabel/daftar debituro Tabel/daftar apotik
Menambah password Merubah password
Menghapus password Modifikasi system value Proses back up file Kalender Data historis pasien Rubah password user Rubah hak akses user Denah Rumah Sakit Petunjuk Rumah Sakit Data-data User Daftar Modul Pemeliharaan Data Medis Pemeliharaan Data Daerah Pemeliharaan Data Kamar Pengembalian Pasien Keluar : Rawat Jalan, Rawat Inap, Rawat
Darurat Penghapusan Data Pasien : Rawat Jalan, Rawat Inap, Rawat
Darurat Perubahan Data Shif Tanggal Pasien Rawat Inap Pengubahan Rincian Pasien Rawat Inap Pengembalian Pasien Ke Bangsal Sebelumnya Pengembalian Rincian Sudah Di bayar Print tagihan Rawat Inap Pemindahan RM Double Pemindahan ICD Double Penghapusan RM Penghapusan ICD-X
Organisasi RS yang tidak sepenuhnya profit oriented memerlukan perlakuan khusus agar organisasi tersebut efisien dan meminimalisasi kehilangan kesempatan memperoleh laba.
Rumah sakit harus mampu meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya, merumuskan kebijakan-kebijakan strategis serta cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan.
Pedoman Akuntansi Rumah Sakit merupakan kebutuhan mutlak bagi rumah sakit untuk melaksanakan dokumentasi yang akuntable, auditable dan transparan. Oleh karena itu dalam web site ini kami memberikan sumbang pemikiran dalam bentuk usulan pelaksanaan pencatatan akuntansi (akunting manual) RS untuk transaksi-transaksi yang berkaitan dengan pelayanan.
JURNAL STANDAR / AKUNTING MANUAL RS UNTUK
TRANSAKSI YANG BERKAITAN DENGAN PELAYANAN
DASAR PEMIKIRAN:
CUPLIKAN BEBERAPA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, SEBAGAI BERIKUT :
LAMPIRAN I PP 24 TAHUN 2005: PENGANTAR
A. SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Dengan demikian, SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia.
B. Strategi pengembangan SAP dilakukan melalui proses transisi dari basis kas menuju akrual yang disebut cash towards accrual. Dengan basis ini, pendapatan, belanja, dan pembiayaan dicatat berdasarkan basis kas sedangkan aset, utang, dan ekuitas dana dicatat berdasarkan basis akrual.
C. Proses transisi standar menuju akrual diharapkan selesai pada tahun 2007
LAMPIRAN II PP 24 TAHUN 2005: KERANGKA KONSEPTUAL
25. Laporan keuangan pokok terdiri dari:
a. Laporan Realisasi Anggaran;b. Neraca;c. Laporan Arus Kas;d. Catatan atas Laporan Keuangan.
26. Selain laporan keuangan pokok seperti disebut pada paragraf 25, entitas pelaporan diperkenankan menyajikan Laporan Kinerja Keuangan dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Basis Akuntansi
39. Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca.
40. Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/ Daerah atau entitas pelaporan. Entitas pelaporan tidak menggunakan istilah laba. Penentuan sisa pembiayaan anggaran baik lebih ataupun kurang untuk setiap periode tergantung pada selisih realisasi penerimaan dan pengeluaran. Pendapatan dan belanja bukan tunai seperti bantuan pihak luar asing dalam bentuk barang dan jasa disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran.
41. Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
42. Entitas pelaporan yang menyajikan Laporan Kinerja Keuangan sebagaimana dimaksud pada paragraf 26 menyelenggarakan akuntansi dan penyajian laporan keuangan dengan menggunakan sepenuhnya basis akrual, baik dalam pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan, maupun dalam pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Namun demikian, penyajian Laporan Realisasi Anggaran tetap berdasarkan basis kas.
Sehubungan dengan berlakunya PP 24 tahun 2005 tersebut, maka perlu disusun akunting manual / jurnal standar untuk transaksi yang terkait dengan kegiatan operasional pelayanan di Rumah Sakit sbb:
TRANSAKSI REGISTRASI :
AM001 Transaksi Pendaftaran / Registrasi :
Kode Jurnal : JV41
Pelaksana : Instalasi Pelayanan (RJ/RI)
Periode Posting
: Rekap Harian
Dr
Piutang Pasien Sementara (re-klas) XXXXX
Cr Pendapatan registrasi yg masih akan diterima
XXXXX
TRANSAKSI PEMBERIAN PELAYANAN :
AM002 Jurnal transaksi Pemberian Tindakan kepada Pasien
Kode Jurnal : JV42
Pelaksana : Instalasi Pelayanan (RJ/RI)
Periode Posting
: Rekap Harian
Contoh kasus :
Pasien X mendapat tindakan operasi bedah thorak Aortic Replacement kelas III :
Tarif tindakan : 3.508.000
Komponen tarif :
- Jasa
RS :
2.030.000
- Biaya Bahan / alat : 278.000
- Jasa Layanan :
1.200.000
maka jurnal standarnya adalah sebagai berikut:
Dr
Piutang Pasien Sementara (re-klas) 3.508.000
Cr Pendapatan tindakan medis yg masih akan diterima
3.508.000
Dr
Biaya jasa layanan yang akan diperhitungkan
1.200.000
Dr
Biaya Bahan / Alat yang akan diperhitungkan kemudian
278.000
Cr Biaya jasa layanan yg masih harus dibayar (Hutang biaya)
1.200.000
Cr Biaya Bahan / Alat Sementara (re-klas)
278.000
Catatan:
Akun ”Pendapatan yang masih akan diterima” dan ”Biaya yang akan diperhitungkan kemudian” adalah akun internal Rumah Sakit untuk kepentingan penyusunan Laporan Kinerja Keuangan yang sepenuhnya berbasis akrual.
AM003 Jurnal transaksi Penjualan Obat kepada Pasien (direkap harian / per tanggal)
Kode Jurnal : JV11
Pelaksana : Instalasi Apotik / Farmasi
Periode Posting
: Rekap Harian
Dr
Piutang Pasien Sementara (re-klas) XXXXX
Cr Pendapatan Obat yg masih akan diterima
XXXXX
Dr
HPP Obat yang akan diperhitungkan kemudian
XXXXX
Cr Persediaan Obat XXXXX
AM004 Jurnal transaksi Pengambilan Bahan Habis Pakai (direkap harian / per tanggal)
Kode Jurnal : JV03
Pelaksana : Instalasi Apotik / Farmasi
Periode Posting
: Tidak ada posting
Pada umumnya, biaya bahan dan alat habis pakai dihitung berdasarkan standar yang dimasukan kedalam tarif layanan sehingga pada saat transaksi pengambilan alat / bahan habis pakai, tidak ada jurnal dalam proses pengambilan barang. Proses tersebut adalah proses pemindahan barang dari Apotik ke Gudang Depo yang merupakan unit penyimpanan di masing-masing ruangan. Pemakaian persediaan di gudang depo baru akan dijurnal berdasarkan hasil stok opnam / cek fisik di masing-masing ruangan untuk menghitung sisa alat / bahan habis pakai sehingga dapat diketahui jumlah pemakaian alat / bahan habis pakai. Stok Opname / Cek Fisik barang dapat dilakukan setiap akhir bulan.
AM005 Jurnal transaksi Biaya Akomodasi (direkap harian / per tanggal)
Kode Jurnal : JV29 / Memorial
Pelaksana : Bagian Akunting
Periode Posting
: Rekap Harian
Dr
Piutang Pasien Sementara (re-klas) XXXXX
Cr Pendapatan akomodasi yg masih akan diterima
XXXXX
PEMBAYARAN PASIEN ATAU PENGALIHAN HUTANG
Berdasarkan Kebijakan Akuntansi Rumah Sakit, penerimaan pembayaran dari pasien belum diakui sebagai pendapatan selama pasien tersebut belum lunas. Setiap pembayaran akan dimasukan sebagai uang muka pasien.
AM006 Jurnal transaksi pada saat Penerimaan Pembayaran dari Pasien :
Kode Jurnal : JV21
Pelaksana : Kasir / Keuangan
Periode Posting
: Per transaksi atau direkap harian
Dr
Kas kecil bendahara penerima XXXXX
Cr Uang Muka Pasien (Piutang kredit/minus)
XXXXX
AM007 Pada saat pasien tersebut lunas maka setelah dilakukan
verifikasi oleh bagian akunting, uang muka pasien di debet
sebesar biaya yang ditanggung oleh pasien Kode Jurnal : JV29 / Memorial
Pelaksana : Bagian Akunting
Periode Posting
: Rekap harian (dihitung untuk pasien yg lunas)
Dr
Uang Muka Pasien (Piutang kredit/minus)
XXXXX
Cr Piutang Pasien Sementara (re-klas) XXXXX
Dr
Pendapatan tindakan medis yg masih akan diterima
XXXXX
Dr
Pendapatan akomodasi yg masih akan diterima
XXXXX
Cr Pendapatan Jasa Layanan RS XXXXX
AM008 Apabila pasien tersebut merupakan pasien dengan penjamin, maka jurnal transaksi pada saat bagian Pelayanan Piutang (IPP) mengajukan klaim kepada pihak penjamin adalah :
Kode Jurnal : JV29 / Memorial
Pelaksana : Bagian Pelayanan Piutang
Periode Posting
: Setiap transaksi klaim
Dr
Piutang JAMKESMAS / ASKES / JAMSOSTEK / dll
XXXXX
Cr Piutang Pasien Sementara (re-klas) XXXXX
AM009 Pada saat pihak Penjamin membayar klaim, maka jurnal untuk
transaksi pembayaran piutang adalah sebagai berikut :
Kode Jurnal : JV21 / JV23
Pelaksana : Bagian Keuangan
Periode Posting
: Setiap transaksi pembayaran
Dr
Kas / Bank Penerima XXXXX
Cr Piutang JAMKESMAS / ASKES / JAMSOSTEK / dll
XXXXX
Dr
Pendapatan tindakan medis yg masih akan diterima
XXXXX
Dr
Pendapatan akomodasi yg masih akan diterima
XXXXX
Dr
Pendapatan Obat yg masih akan diterima
XXXXX
Cr Pendapatan Jasa Layanan RS XXXXX
AM010 Apabila dari klaim yang diajukan ada sebagian klaim yang ditolak, maka setelah dilakukan verifikasi dan dibuat berita acara, jurnal untuk transaksi pengalihan piutang adalah sebagai berikut :
Kode Jurnal : JV29 / Memorial
Pelaksana : Bagian Keuangan
Periode
Posting: Setiap kali terjadi surat pembatalan klaim diterima dari
penjamin dan sudah diverifikasi oleh bagian PELAYANAN PIUTANG
Dr
Piutang pasien tidak tertagih XXXXX
Cr Piutang JAMKESMAS / ASKES / JAMSOSTEK / dll
XXXXX
PENYESUAIAN BIAYA BAHAN / ALAT HABIS PAKAI :
Pada transaksi pelayanan, biaya bahan dan alat habis pakai dicatat berdasarkan tarif layanan dengan nilai yang bersifat tetap selama kurun waktu berlakunya tarif pelayanan, sedangkan pada kenyataannya pemakaian bahan habis pakai dihitung berdasarkan jumlah dan harga bahan / alat yang digunakan. Untuk mengetahui adanya selisih efisiensi / in efisiensi maka dilakukan perhitungan ulang berdasarkan hasil stok opname. Dari hasil perhitungan opname fisik tersebut dilakukan jurnal penyesuaian Biaya Bahan / Alat habis pakai.
AM011 Setiap akhir bulan, ruangan yang mempunyai stok bahan / alat habis pakai melakukan opname fisik bahan habis pakai.
Atas bahan habis pakai yang digunakan dalam bulan itu maka dilakukan posting untuk menghitung biaya riil biaya bahan habis pakai sbb:
Kode Jurnal : JV29 / Memorial
Pelaksana : Bagian Akunting
Periode
Posting: Setiap akhir bulan atas hasil opnam bahan / alat habis
pakai yg digunakan oleh setiap ruangan / instalasi
Dr
Biaya Bahan / Alat Sementara (re-klas) XXXXX
Cr Persediaan bahan / alat medis XXXXX
AM012 Berdasarkan selisih Biaya bahan / alat yang akan diperhitungkan kemudian yaitu antara tarif layanan dibandingkan dengan hasil opnam, maka dilakukan posting selisih efisiensi / in-efisiensi bahan habis pakai sehingga akan didapat biaya pemakaian bahan habis pakai yang sesungguhnya:
Apabila terjadi selisih KURANG pemakaian bahan habis pakai, maka :
Dr
Biaya Bahan / Alat yang akan diperhitungkan kemudian
XXXXX
Cr Selisih in-efisiensi bahan habis pakai
XXXXX
Apabila terjadi selisih LEBIH pemakaian bahan habis pakai, maka :
Dr
Selisih efisiensi bahan habis pakai XXXXX
Cr Biaya Bahan / Alat yang akan diperhitungkan kemudian
XXXXX
PEMBERIAN DISKON / KERINGANAN BIAYA OLEH PIHAK RS
Berdasarkan kebijakan Rumah Sakit, diskon dapat diberikan kepada pasien atas usulan dari kepala ruangan / kepala instalasi dan disetujui oleh Direktur Keuangan. Pemberian diskon oleh RS merupakan pengurangan keuntungan rumah sakit dan tidak mengurangi biaya jasa layanan atau kewajiban kepada pihak lain.
AM013 Jurnal transaksi pemberian diskon / keringanan biaya oleh pihak Rumah Sakit
Kode Jurnal : JV31
Pelaksana : Bagian Keuangan
Periode Posting
: Dijurnal pada saat transaksi pemberian diskon, dilampiri dengan bukti usulan dari kepala ruangan / instalasi yang telah disetujui oleh Direktur Keuangan RS
Dr
Diskon / keriganan biaya perawatan pasien
XXXXX
Cr Piutang Pasien Sementara (re-klas) XXXXX
PEMBERIAN DISKON OLEH DOKTER
Diskon dari Dokter / Tenaga Medis dapat diberikan kepada pasien atas usulan dari Dokter yang bersangkutan dan diketahui oleh Direktur Keuangan. Pemberian diskon oleh Dokter/Tenaga Medis adalah pengurangan Jasa Pelayanan atas Dokter ybs dan tidak mengurangi laba rumah sakit.
AM014 Jurnal transaksi pemberian diskon / keringanan biaya atas permintaan Dokter
Kode Jurnal : JV31
Pelaksana : Bagian Keuangan
Periode
Posting: Dijurnal pada saat transaksi pemberian diskon,
dilampiri dengan bukti persetujuan pemberian diskon oleh Dokter/tenaga medis yang bersangkutan.
Dr
Biaya Jasa Layanan ymh dibayar (Hutang jasa Dr X)
XXXXX
Cr Piutang Pasien Sementara (re-klas) XXXXX
SUBSIDI
Subsidi adalah selisih biaya yang timbul akibat dari selisih tarif normal Rumah Sakit dibandingkan dengan tarif kesepakatan (plafon) dengan pihak ketiga seperti ASKES / YAYASAN / JAMSOSTEK / DPR / Shareholder (Pemerintah) / dll. Pada dasarnya, subsidi adalah biaya atas kehilangan kesempatan untuk memperoleh laba (pendapatan sesuai dengan tarif normal)
AM015 Jurnal transaksi pemberian subsidi
Kode Jurnal : JV30
Pelaksana : Bagian Keuangan
Periode
Posting: Dijurnal pada setiap transaksi yang mengakibatkan
terjadinya subsisi, atau total subsidi direkap harian dan divalidasi oleh bagian Akunting.
Dr
Subsidi RS terhadap ASKES / DPR / Pemerintah / …
XXXXX
Cr Piutang Pasien Sementara (re-klas) XXXXX
Demikian akunting manual ini dibuat sebagai sumbangan pemikiran untuk pelaksanaan standar akuntansi pada Rumah Sakit yang berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan beberapa tambahan akun yang tidak bertentangan dengan aturan pemerintah.
Semoga sumbangan pemikiran ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan yang mengelola akunting di RS Pemerintah di Indonesia … aamiin.
Muat Komentar
Kajian Mutu Pengembangan Sistem Informasi di Rumah Sakit Harum, Jakarta TimurDimuat oleh: SIMRS Net - 10/04/08 @ 9:21PMFifi Lailasari Hadianastuti
Deskripsi Dokumen: http://www.digilib.ui.edu/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=71354&lokasi=lokal------------------------------------------------------------------------------------------
Abstrak
Rumah Sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya harus ditunjang oleh data melalui Sistem Informasi Kesehatan (SIK) dimana informasi yang dihasilkan akan bermanfaat bagi kegiatan manajemen Rumah Sakit, selain untuk monitoring pelayanan kesehatan individual.Penggunaan informasi dalam tingkat manapun membutuhkan informasi yang berkualitas yaitu relevan, berguna pada waktu yang tepat, dapat ditelusuri dan bebas dari kesalahan.
Sejak tahun 2000 Rumah Sakit Harum telah memulai uji coba implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Oleh karena itu dibutuhkan suatu studi mengenai pengembangan SIMRS di Rumah Sakit Harum melalui analisis tahap-tahap pengembangan sistem yang sudah dilakukan. Analisis tahap-tahap pengembangan sistem ini menggunakan dan mengkombinasikan model-model dari beberapa konsep sehingga menjadi rumusan kerangka konsep, yaitu SDLC (System Development Life Cycle) yang seringdigunakan dalam pengembangan sistem informasi, PDCA (Plan-Do-Check-Act) yang sering digunakandalam peningkatan kualitas berkesinambungan (Continuous Quality Improvement) serta model IPO (inputprocess-output) yang dapat
digunakan untuk perencanaan strategik sebagai salah satu kegiatan dalampengembangan sistem informasi.
Model PDCA digunakan sebagai template atau panduan dalam tahap-tahap pengembangan sistem informasi, dengan beberapa aspek yang berkaitan di dalamnya diambil dan aspek-aspek yang diberikan dalam model SDLC dan PDCA. Panduan tersebut dapat diaplikasikan atau diterapkan pada semua jenis dan ukuran organisasi agar menghasilkan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan sehingga informasi yang diperoleh dari sistem yang dikembangkan tersebut dapat terus ditingkatkan kualitasnya, selain juga dapat meningkatkan kualitas sistem informasinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai tahap-tahap pengembangan yang dilakukan oleh RS Harum dalam pengembangan sistem informasinya serta membandingkan dengan tahap-tahap padatemplate pada kerangka konsep. Data yang dikumpulkan dalam studi ini adalah data kualitatif dengan telaah dokumen, observasi fisik dikonfirmasi dengan wawancara, serta wawancara mendalam. Informan dari studi ini adalah karyawan yang akan ditugaskan menjadi operator dalam sistem informasi yang berasal dari bagian akuntansi, rekam medis dan perawatan, dengan 2 karyawan yang diwawancara dari masing-masing bagian sehingga jumlah seluruh karyawan yang diwawancara adalah 6 karyawan serta 3 informan yang mewakili pihak manajemen serta 1 informan kunci.
Dalam studi ini ditemukan bahwa belum dilakukan atau belum terpenuhinya beberapa komponen dalam sebagian tahap pengembangan sistem informasinya. Beberapa tahap yang belum terpenuhi tersebut berhubungan dengan dokumentasi yang menyimpan informasi perkembangan dan kendala yang dihadapi pada tiap tahap pengembangan; dokumentasi mengenai pelatihan dan model untuk operasional dan penanganan kesalahan (error handling); mengenai tim implementasi; mengenai penerimaan operator (user acceptance) serta mengenai organisasi pengelola sistem informasi.
Proses pengembangan sistem informasi ini belum berjalan seluruhnya, atau masih melakukan beberapa proses uji coba. Untuk mendapatkan sistem informasi dengan fungsi yang maksimal dan sesuai dengan harapan atau tujuan dari pengembangan sistem informasi, sebaiknya dapat diperhatikan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam kegiatan uji coba sistem dan untuk selanjutnya dalam kegiatan peningkatan kualitas, dapat diterapkan tahap-tahap yang disediakan model-model peningkatan mutu. Dalam tahap-tahap pada metode PDCA maupun SDLC terdapat contoh kegiatan dan alat ukur yang dapat dipergunakan. Juga disarankan untuk membuat semacam tabel praktis (untuk assessment) yang dapat membantu pendokumentasian mengenai perkembangan atau kendala yang dialami dalam proses pengembangan sistem informasi yang kemudian dapat digunakan untuk kegiatan analisis, menugaskan tim mutu untuk melakukan assessment tersebut, mememperbaiki persepsi operator melalui pelatihan yang kegiatankegiatannya dapat menumbuhkan rasa keterlibatan mereka, serta mempertimbangkan pengorganisasian pengelolaan informasi dengan bentuk yang sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit Harum.
Muat Komentar
Trend Center Aplikasi NANDA-I, NIC, NOC di rumah sakitDimuat oleh: SIMRS Net - 09/04/08 @ 10:17PMby Ong Rosyadi, RSUD Banyumas, 10 April 2008Sumber : http://banyumasperawat.wordpress.com
Beberapa waktu yang lalu tepatnya tanggal 13 Maret 2008 kami diundang sebagai pembicara pada seminar yang dilakukan PPNI Grobogan di RSU Purwodadi. Acara tersebut digagas oleh PPNI Kab. Grobogan sebagai rangakian Ulang Tahun PPNI yang
tepatnya pada tanggal 17 Maret beberapa waktu lalu yang kita kenal sebagai “Indonesian Nursing Day”.
Pada kegiatan tersebut selain acara seremonial ulang tahun PPNI, juga dilakukan seminar dengan dua topik yang berbeda, yaitu “Standarisasi, Sertifikasi, dan Legislasi perawat” dengan pembicara dari PPNI Jawa Tengah dan “Proses keperawatan berbasis NANDA, NIC, NOC” dengan pembicara dari RSU Banyumas.
Hal yang menarik dari kegiatan tersebut adalah ternyata gaung NANDA, NIC, NOC yang pertama kali di kumandangkan oleh PSIK UGM sekitar tahun 2005 sampai saat ini masih belum semua perawat mengenal meskipun untuk mendengar istilah NANDA,NIC,NOC sudah sering mendengar akan tetapi bagaimana mengaplikasikannya masih merupakan suatu hal yang membuat penasaran.
RSUD Banyumas “mencoba” mengaplikasikan NANDA,NIC,NOC dalam tataran klinis sudah dimulai sekitar tahun 2004-2005. Meskipun menggunakan sumber-sumber yang terbatas kami berusaha untuk ‘menterjemahkan” NANDA,NIC,NOC yang oleh sebagian teman perawat masih dianggap sulit diterapkan menjadi hal yang membumi setidaknya di bumi RSU Banyumas.
Semenjak diadakannya seminar dan workshop nasional pada tahun 2006 tentang Aplikasi SIM Keperawatan berbasis NANDA,NIC,NOC di Baturaden Purwokerto, RSU Banyumas dikenal sebagai rumah sakit yang berhasil mengaplikasikan dokumentasi / proses keperawatan berbasis NANDA,NIC,NOC.
Sehingga tidak berlebihan apabila RSU Banyumas dikatakan sebagai trend center untuk aplikasi NANDA,NIC,NOC di rumah sakit di Indonesia (?). Atas beberapa permintaan kita diminta untuk mensosialisasikan tentang dokumentasi proses keperawatan berbasis NANDA,NIC,NOC seperti pada tanggal 18 Maret 2008 yang lalu kita diminta oleh Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa (IPKJI) Jawa Timur untuk berbicara tentang komputerisasi dokumentasi keperawatan berbasis NANDA,NIC,NOC bersamaan dengan Pembicara Bu Budi Ana Keliat, dan Bu Intansari Nurjanah.
Saat ini sedang kami susun modul Continue Education tentang Aplikasi Praktis NANDA,NIC,NOC yang akan kami terbitkan dalam Blog Komite Keperawatan RSU Banyumas, semoga dalam waktu dekat segera terbit.
Modul yang kita susun merupakan modul yang simpel dan praktis aplikatif. Apabila anda membutuhkan dengan model pelatihan yang lebih intens baik dokumentasi secara manual berupa konsep aplikatif NANDA,NIC,NOC maupun konsep Komputerisasi bisa menghubungi kami di Komite Keperawatan RSU Banyumas.