Sistem reproduksi part 4

32
Part 4: Anatomi Sistem Reproduksi Manusia SISTEM REPRODUKSI MANUSIA Created By: Fitria Ningsih MD.

Transcript of Sistem reproduksi part 4

Page 1: Sistem reproduksi part 4

Part 4: Anatomi Sistem Reproduksi Manusia

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Created By: Fitria Ningsih MD.

Page 2: Sistem reproduksi part 4

BAB 8

Anatomi Makro Saluran Reproduksi Pria

Page 3: Sistem reproduksi part 4

• Testis dan Epididimis berada di dalam skrotum yang dipisahkan oleh tunika vaginalis.

• Testis berbentuk oval, agak gepeng, panjang ± 4 cm dan diameter ± 2.5 cm. Tempat spermatogenesis dan produksi steroid seks.

• Epididimis berbentuk koma yang menahan batas posterolateral testis, tersusun atas duktus epididimis (panjang ± 600 cm) yang berawal dari puncak testis (kepala epididimis) dan berakhir pada vas deferens (ekor epididimis). Tempat maturasi akhir sperma.

• Vaskularisasi: Aorta Arteri testikular Pleksus Pampiniformis Venatestikular Kanan (Vena kava inferior) dan Kiri ( vena renalis kiri).

• Sistem Limfatik: Mengalir menuju nodus para-aorta.• Skrotum berupa kantung kulit Melindungi Testis dan Epididimis dari

cedera fisik dan mengatur suhu testis.• Tunika Vaginalis dibentuk dari peritoneum intrabdomen yang bermigrasi ke

dalam skrotum pada waktu perkembangan genitalia interna.

BAB 8

Testis Dan Epididimis

Page 4: Sistem reproduksi part 4

• Vas deferen merupakan lanjutan dari epididimis (panjang ± 45 cm) di sepanjang aspek posterior testis, kemudian melewati korda spermatika memasuki abdomen. Mengalirkan Sperma.

• Vas deferen berakhir pada duktus ejakulatorius bersama dengan vesikula seminalis.

• Vesikula seminalis berbentuk sepasang struktur berongga dan berkantung pada dasar kandung kemih di depan rektum. Memproduksi ± 50-60% cairan semen (mengandung

fruktosa dan prostaglandin).• Vaskularisasi: arteri vesikularis inferior beranastomosis dengan

arteri testikularis di skrotum (berjalan bersama dengan vas deferen).

• Sistem Limfatik: Berjalan menuju nodus iliaka interna dan eksterna.• Duktus Ejakulatorius bermuara pada uretra bagian prostat (ukuran

2.5 cm).

Vas Deferen dan Vesikula SeminalisBAB 8

Page 5: Sistem reproduksi part 4

• Prostat tersusun atas kelenjar (bagian lateral dan posterior) dan otot (bagian anterior), mengelilingi uretra pria di belakang simfisis pubis. memproduksi ± 15% cairan semen (mengandung fosfatase, asam, seng, sitrat dan protease).

• Ukuran: 2.3 x 3.5 x 4.5 cm.• Vaskularisasi: Bervariasi, sebagian besar dari arteri pudenda

interna dan glutea inferior yang berasal dari arteri iliaka interna (hipogastrika) pleksus prostatika vena iliaka interna.

• Sistem Limfatik: mengikuti aliran pada vesikula seminalis dan leher kandung kemih yaitu ke rantai nodus iliaka.

Kelenjar ProstatBAB 8

Page 6: Sistem reproduksi part 4

• Terdiri atas jaringan Kavernosa (erektil) dan dilalui oleh uretra. Sebagai alat penetrasi.• Jaringan erektil tersusun atas: Sepasang korpus kavernosum Sebuah korpus spongiosum (bagian tengah).• Ujung penis disebut glans (mengandung jaringan erektil yang berlanjut

ke korpus spongiosum), dan dilapisi oleh kulit tipis (preputium).• Vaskularisasi: dipasok oleh arteri pudenda interna, berpenetrasi ke

jaringan erektil vena dorsalis penis pleksus prostatika.• Sistem limfatik: menuju ke kelompok medial nodus limfatik inguinal

superfisial.• Inervasi: nervus pudenda (nervus sakralis ke-2,3, dan 4) dan pleksus

anutonom pelvis.

PenisBAB 8

Page 7: Sistem reproduksi part 4

BAB 8

Page 8: Sistem reproduksi part 4

BAB 9

ANATOMI MIKRO SALURAN REPRODUKSI PRIA

Page 9: Sistem reproduksi part 4

Tersusun atas:• Tubulus seminiferus (Tempat spermatogenesis) Bentuknya berlekuk-lekuk dalam lobulus yang semua duktusnya meninggalkan testis

dan masuk ke dalam epididimis. Dikelilingi oleh membran basal, disisi medialnya terdapat sel progenitor untuk

produksi sperma. Epitel dalam tubulus ini mengandung spermatozoa yang sedang berkembang dan

disebut dengan epitel seminiferus (epitel germinal). Sawar darah testis Zat dalam sirkulasi terpisah dari cairan di dalam tubulus

seminiferus Membagi epitel germinal menjadi kompartemen basal (spermatogonium) dan kompartemen luminal (sel germinal matang).

Sel sertoli (satu-satunya sel nongerminal dalam epitel seminiferus yang homolog dengan sel granulosa ovarium) yang berfungsi membungkus spermatozoa, memfagosit sitoplasma spermatid, berperan pada aromatisasi prekursor androgen estrogen bekerja sama dengan sel leydig, menghasilkan protein pengikat androgen.

• Sel Interstisial antara Tubulus (sel Leydig) Produksi Androgen. Berukuran besar dan homolog dengan sel teka ovarium. Memproduksi androgen dari kolesterol sirkulasi dan kolesterol yang disintesis sendiri

( RE halus).

TestisBAB 9

Page 10: Sistem reproduksi part 4

BAB 9

Page 11: Sistem reproduksi part 4

BAB 9

Page 12: Sistem reproduksi part 4

• Terdiri atas lapisan muskuler yang tersusun serat sirkuler (lapisan dalam) dan serat longitudinal (lapisan luar).

• Komponen muskuler berfungsi mendukung pergerakan peristaltis yang membawa sperma di sepanjang duktus.

• Duktus dibatasi oleh gabungan sel-sel sekretorik (membuat cairan intratuba) dan silia (mengarahkan perpindahan cairan intratuba dan komponen selulernya).

BAB 9

Epididimis dan Vas Deferen

Page 13: Sistem reproduksi part 4

• Berbentuk alveoli yang dibatasi oleh epitel lurik semu yang mengandung banyak granula gumpalan pigmen kuning.

• Beberapa sel epitel memiliki flagela.• Mensekresikan cairan semen yang

mengandung (globulin dan fruktosa).

BAB 9

Vesikula Seminalis

Page 14: Sistem reproduksi part 4

• Tersusun atas zona sentral dan zona perifer.• Asinus zona sentral mengelilingi duktus

ejakulatorius berukuran besar dan iregular.• Asinus zona perifer berukuran kecil dan

iregular.• Epitel tubuloalveolarnya juga menghasilkan

semen (mengandung asam sitrat dan fosfatase asam).

BAB 9

Kelenjar Prostat

Page 15: Sistem reproduksi part 4

• Jaringan erektil tersusun atas rongga vaskuler ireguler yang mendapat pasokan darah dari arteriolar dan dialirkan ke venula aferen.

• Terdapat sepasang badan silinder, yaitu korpus kavernosum , dikelilingi oleh membran fibrosa tebal (tunika albuginea) dan dipisahkan oleh septum fibrosa inkomplet.

• Bagian dalam kavernosum terdapat trabekula (tersusun atas serat elastis dan otot polos yang terbenam dalam gelendong kolagen dan terbungkus oleh sel-sel endotel).

BAB 9

Penis

Page 16: Sistem reproduksi part 4

BAB 10

ANATOMI MAKRO SALURAN REPRODUKSI WANITA

Page 17: Sistem reproduksi part 4

• Fungsi: memproduksi telur matang untuk fertilisasi dan membuat hormon steroid.

• Bentuk: oval, kecil dan ukuran 2x4x1.5 cm. Terdiri atas 2 buah.• Letak: dalam pelvis wanita, bagian posterolateral uterus, terikat

lemah pada uterus oleh pita jaringan ikat.• Vakularisasi: Aorta Arteri Ovarika Vena ovarika bermuara di

vena kava inferior (kanan) dan vena renalis (kiri).• Sistem limfatik: Berjalan ke nodus lumbalis (para-aorta).Aspek klinis: - Palpasi dirasakan seperti almond yang bergeser di antara jari jari

pemeriksaan.- Saat menopause, ovarium tidak dapat dipalpasi sama sekali.- Semakin lateral vena ovarika kiri, ostruksi semakin mudah terjadi

oleh karena trombus, utamanya saat kehamilan.

BAB 10

Ovarium

Page 18: Sistem reproduksi part 4

• Fungsi: sebagai tempat fertilisasi antara sperma dan telur dan mengembalikan zigot yang telah dibuahi ke dalam rongga uterus untuk proses implantasi.• Terdiri atas: Kornu : Bagian dari dinding uterus yang menjamin hubungan yang stabil dan

kuat dengan organ ini. Isthmus: Struktur yang panjang dan sempit menyerupai pensil, yang

merupakan tempat fertilisasi. Fimbriae: Bagian distal tuba fallopi yang menyerupai jari-jari, berperan dalam

menangkap telur yang matang dari uterus.• Vakularisasi: sebagian besar melalui pembuluh darah ovarika.• Sistem limfatik: Mengikuti aliran ovarium (menuju nodus para-aorta).Aspek Klinis:Fimbriae tuba fallopi tidak tertutup dengan peritoneum parietal dari ligamen latum sehingga berhubungan dengan rongga abdomen dan memiliki potensi untuk menimbulkan infeksi rongga abdomen dari vagina.

BAB 10

Tuba Fallopi

Page 19: Sistem reproduksi part 4

• Fungsi: menunjang pertumbuhan janin selama kehamilan.• Berbentuk buah pir, terletak antara kandung kemih dan rektum pada pelvis wanita.• Ukuran uterus matang: 30-40 gr (agravida) dan 75-100 gr (gravida).• Bagian uterus berdasarkan fisioanatominya:- Serviks: jaringan ikat berukuran ± 4cm, 2 cm menonjol ke vagina (ostium eskterna),

dan sisanya ke arah uterus (ostium interna).- Segmen bawah uterus : 1/3 bagian uterus, ototnya menyebabkan pembukaan dan

penipisan serviks saat persalinan.- Korpus uterus: segmen terbesar uterus, terdiri atas otot tebal. Fundus merupakan

bagian antara kedua tuba fallopi (menunjukkan seluruh korpus uterus).• Vaskularisasi: Fundus arteri ovarika; korpus, segmen bawah dan serviks arteri

uterina.• Sistem Limfatik: mengikuti pasokan darahnya. Bagian atas korpus (menuju limfatikus

rantai para-aorta); bagian bawah korpus dan serviks (menuju limfatikus sepanjang iliaka interna dan eksterna).• Ligamen pengikat uterus pada pelvis: Ligamen rotundum, kardinal dan uterosakral.

BAB 10 Uterus

Page 20: Sistem reproduksi part 4

• Fungsi: menahan penis selama hubungan seksual dan menyimpan semen untuk sementara.

• Bentuk: berupa tubular yang muaranya terletak antara introitus perineum dan serviks.

• Struktur permukaan: terbungkus epitel lemah dan ber-rugae.• Dua per-tiga bagian atas bagian genitalia interna (memiliki

hubungan embriologis dengan uterus).• Himen potongan membran tipis yang menetap selama

pubertas sampai koitus pertama kali (terlihat seperti lingkaran jaringan tidak teratur pada muara vagina ke vulva).

BAB 10

Vagina

Page 21: Sistem reproduksi part 4

• Bagian genitalia eksterna vulva.• Terdiri atas: 1/3 bagian bawah vagina, klitoris dan labia (labia mayor

dan labia minor). • Mons pubis tonjolan lemak di atas simfisis pubis yang berhubungan

langsung dengan labia mayor.• Terdapat dua ostium yang ditemukan pada vulva yakni ostium vagina

(berlanjut ke uterus) dan ostium uretra (berlanjut ke bladder).• Kelenjar penghasil mukus banyak terdapat di sepanjang ostium

vagina utamanya kelenjar bartholini.• Vaskularisasi: Arteri pudenda interna.• Sistem limfatik : mengalir ke nodus inguinalis.• Klitoris homolog dengan penis, merupakan organ perangsang seksual

pada wanita.

BAB 10

Vulva

Page 22: Sistem reproduksi part 4

BAB 10

Page 23: Sistem reproduksi part 4

BAB 11

ANATOMI MIKRO SALURAN REPRODUKSI WANITA

Page 24: Sistem reproduksi part 4

• Ovarium menghasilkan sel germinal dan mensintesis hormon steroid seks.

• Penunjang sel germinal disebut folikel ovarium.• Folikel istirahat memiliki oosit primordial yang

dikelilingi oleh selapis sel granulosa, kelompok sel di luarnya merupakan sel teka.

• Sel teka memproduksi androgen yang akan dikonversi menjadi estrogen (di dalam sel granulosa).

• Hormon steroid yang dihasilkan bertugas untuk menunjang kematangan oosit didalam folikel dan untuk memenuhi kebutuhan sel di luar ovarium

BAB 11

Ovarium

Page 25: Sistem reproduksi part 4

BAB 11

Page 26: Sistem reproduksi part 4

BAB 9

Page 27: Sistem reproduksi part 4

• Folikel primordial terdapat di bagian bawah kapsul jaringan ikat yang membungkus ovarium ovulasi ke rongga abdomen.

• Tanda awal pertumbuhan folikel: Penambahan ukuran oosit; Perubahan bentuk sel granulosa yang mengelilinginya (bentuk datar kuboid); Peningkatan jumlah sel granulosa; Terdapat zona peluzida di sekitar oosit.

• Sel granulosa memproduksi 3-4 lapis sel, cairan mulai mengumpul di antara sel sekitar oosit (folikel de Graaf).

• Dilanjutkan dengan ovulasi (Ekspulsi oosit dari folikel).• Folikel kolaps dan sel granulosa berploriferasi untuk mengisi celah yang

tersisa akibat oosit dan cairan folikel dilepaskan.• Folikel menjadi padat dan aktif secara endokrinologi menjadi Sel Lutein,

yang menghasilkan pigmen kuning (korpus luteum atau badan kuning).• Selama pembentukan korpus luteum, pembuluh darah menembus

membran basal folikel.

BAB 11

Perkembangan Folikel Ovarium

Page 28: Sistem reproduksi part 4

BAB 11

Page 29: Sistem reproduksi part 4

• Lumen tuba fallopi dibungkus oleh epitel kolumnar dengan silia yang panjang pada permukaan selnya.

• Silia secara konsisten menyapu ke arah uterus, untuk memfasilitasi pergerakan zigot non-motil ke rongga uterus untuk berimplantasi.

Aplikasi Klinis:Jika silia mengalami kerusakan atau tidak bergerak, embrio dapat berimplantasi di dalam tuba fallopi (kehamilan ektopik).

BAB 11

Tuba Fallopi

Page 30: Sistem reproduksi part 4

• Dindingnya terdiri atas otot polos miometrium (selnya: miosit) sel inilah yang membesar saat kehamilan.

• Rongganya dibatasi oleh epitel kelenjar disebut endometrium (organ target hormon dan kelenjar endokrin).

• Fase praovulasi : epitel endometrium berproliferasi mitotik hebat dibawah pengaruh estrogen; kelenjar memanjang masuk ke dalam subepitel (stroma endometrium); Arteri spiralis tumbuh ke dalam dari lapisan basal endometrium diantara kelenjar yang memanjang; kelenjar endometrium memanjang dengan maksimal dan bergulung-gulung.

• Ovulasi: suasana hormonal berubah dari dominan estrogen dominan progesteron proliferasi berhenti dan sel membentuk satu lapisan kolumnar di dalam kelenjar dan memasuki kelenjar berkembang ke fase sekretorik. Bersamaan dengan kelenjar, sel stroma endometrium membesar dan tampak berbusa serta menjadi eosinofil (disebut sel desidua).

• Menstruasi : jika tidak terjadi implantasi, produksi progesteron oleh korpus luteum berhenti endometrium nekrosis iskemik dan meluruh.

• Kehamilan : Implantasi terjadi, produksi progesteron berlajut dan desidualisasi stroma endometrium juga ikut berlanjut, yang memberikan beberapa peptida penting dalam kehamilan (prolaktin, faktor pertumbuhan menyerupai inslulin [IGFBP-1] dan peptida yang terkait hormon paratiroid).

BAB 11

Uterus

Page 31: Sistem reproduksi part 4

• Serviks:- Terdiri atas banyak jaringan ikat.- Dilapisi oleh 1 lapis epitel kelenjar penghasil mukus di bagian

dalam kanalis servikalis (endoserviks) dan epitel skuamosa berlapis pada serviks yang berhubungan dengan vagina (ektoserviks).

• Vagina: dilapisi oleh epitel skuamosa.• Zona transformasi: transisi antara epitel kelenjar dan skuamosa

(ditemukan sedikit di dalam ostium eskterna serviks).Aplikasi Klinis:Zona transformasi merupakan lokasi yang sering mengalami perubahan displasia dan dapat menjadi keganasan.

BAB 11

Serviks dan Vagina

Page 32: Sistem reproduksi part 4

TERIMA KASIH

TO BE CONTINUED...