Sistem Produksi Jamur Tiram

download Sistem Produksi Jamur Tiram

of 14

Transcript of Sistem Produksi Jamur Tiram

Tugas Mata Kuliah Ekologi Pangan dan Gizi

Budidaya Jamur Tiram

Oleh: Kelompok 4

Rokhmanita Ulfah(122110101063)Mawlida Maghfiroh(122110101064)Intan Mustiko M(122110101066)Niken Larasati(122110101067)Syafrilia Fillaili(122110101068)M. Iqbal Hanif M(122110101070)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

2013PENDAHULUAN

Jamur tiram (Pleurotusostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih (P.ostreatus) jamur tiram merah muda (P.flabellatus), jamur tiram abu-abu (P. sajorcaju), dan jamur tiramabalone (P.cystidiosus).hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotuseryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.Jamur merupakan organisme yang tidak berklorifil sehingga tidak dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada tanaman yang beklorofil. Oleh karena itu, jamur mengambil zat-zat makanan yang sudah jadi dibuat/dihasilkan oleh organisme lain untuk kebutuhan hidupnya. Karena ketergantungannya terhadap organisme lain inilah maka jamur digolongkan sebagai tanaman heterotrofik

Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang cukup populer di tengah masyarakat Indonesia, selain jenis jamur lainnya seperti jamur merang, jamur kuping dan jamur shitake. Pada umumnya jamur tiram dikonsumsi oleh masyarakat sebagai sayuran untuk kebutuhan sehari-hari. Jamur tiram adalah jenis jamur kayu yang memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur kayu lainnya. Jamur tiram mengandung protein, lemak, fospor, besi, thiamin dan riboflavin lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur lain. Jamur tiram mengandung 9 macam asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan tidak mengandung kolesterol.

Berdasarkan kandungan yang ada dalam jamur tiram, dikalangan masyarakat permintaan jamur tiram semakin meningkat sehingga petani memilih untuk membudidayakan jamur tiram. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk melakukan budidaya jamur tiram ini, tahapan pemeliharaan atau penanaman jamur tiram meliputi persiapan sarana produksi dan tahapan budidaya jamur tiram. Tahapan ini merupakan proses budidaya jamur tiram dari mulai pembuatan media sampai proses pemanenan jamur tiram. Jika tidak ingin repot menyemai benih, bisa membeli baglog yang sudah siap dengan benih jamur tiram yang sudah siap dibudidayakan.

Seiring dengan perkembangan budidaya jamur tiram, metode budidaya jamur tiram yang digunakan semakin berkembang. Termasuk dengan tahapan-tahapan yang digunakan oleh para petani yang di sesuaikan dengan kondisi setiap lokasi yang berbeda, sehingga dapat menghasilkan jamur tiram yang berkualitas dan dapat dikonsumsi oleh masyarakat umum.TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM1. Pembuatan Kubung Kubung adalah bangunan tempat menyimpan bag log sebagai media tumbuhnya jamur tiram yang terbuat dari bilik bambu atau tembok permanen. Didalamnya tersusun rak-rak tempat media tumbuh/log jamur tiram. Ukuran kubung bervariasi tergantung dari luas lahan yang dimiliki. Tujuannya untuk menyimpan bag log sesuai dengan persyaratan tumbuh yang dikehendaki jamur tersebut. Bag log adalah kantong plastik transparan berisi campuran mediajamur. Rak dalam kubung disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam pemeliharan dan sirkulasi udara terjaga. Umumnya jark antara rak 75cm. Jarak didalam rak 60 cm (4 5 bag log), lebar rak 50 cm, tingi rak maksimal3 m, panjang disesuaikan dengan kondisi ruangan. Bag log dapat disusun secara vertikal cocok untuk daerah lebih kering. Sedangkan penyusunan secara horizontal untuk daerah dengan kelembaban tinggi. Antara rak pertama berjarak 20 cm. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat kubung berupa tiang kaso/bambu, rak-rak, bilik untuk dinding dan atap berupa genteng, asbes atau rumbia. Juamlah dan tinggi rak tergantung pada tinggiruang pemeliharaan dan jumlah baglog yang akan dipelihara.

2. Peralatan Dalam Pembuatan Baglog a. Alat Sterilisasi, bisa berupa drum, autoclave maupun boiler (steril bak) lengkap dengan kompor.

b. Alat Pengadukan, ayakan, cangkul, sekop, ember, selang.

c. Alat inokulasi, lampu bunsen, masker, jas lab, spatula/pinset, alkohol/spritus, hand Sprayer

d. Alat angkot, keranjang

e. Alat penyiraman

f. Alat Panen

3. Pembuatan Media Tanam 1.1. Pengayakan Pengayakan adalah kegiatan memisahkan atau menyaring serbuk kayu gergaji yang bersar dan kecil/halus sehingga didapatkan serbuk kayu gergaji yang halus dan seragam. Tujuannya untuk mendapatkan media tanam yang memiliki kepadatan tertentu tanpa merusak kantong plastik ( bag log) dan mendapatkan tingkat pertumbuhan miselia yang merata.

1.2. Pencampuran Pencampuran serbuk kayu gergaji dengan dedak, kapur dan gips sesuai takaran untuk mendapatkan komposisi media yang merata. Tujuannya menyediakan sumber hara/nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan dan perkemangan jamur tiram sampai siap dipanen. Media untuk pertumbuhan jamur tiram sebaiknya dibuat menyerupai kondisi tempat tumbuhn jamur tiram di alam. Prosedur pelaksanaanya anatar lain ;

1. Serbuk gergaji 100 kg sebagai media tanam

2. Dedak 15 kg sebagai sumber makanan tambahan bagi pertumbuhan jamur

3. Kapur 2kg dan gips 1 kg untuk mendapatkan pH 6-7 media tanam sehingga

4. memperlancar proses pertumbuhan jamur

Serbuk gergaji yg sudah diayak dicampur dengan bekatul, kapur dan gips. Campuran bahan diaduk merata dan ditambahkan air bersih hingga mencapai kadar air 60-65%, dapat ditandai bila dikepal hanya mengeluarkan satu tetes air dan bila dibuka gumpalan serbuk kayu tidak serta merta pecah. Bahan yang telah dicampur bisa dikomposkan 1 hari, 3 hari, 7 hari atau langsung dikantongi.1.3. PemeramanKegiatan menimbun campuran serbuk gergaji kemudia menutupnya secara rapat dengan menggunakan plastik selama 1 malam. Tujuannya menguraikan senyawa-senayawa kompleks dengan bantuan mikroba agar diperoleh senyawasenyawa kompleks dengan bantuan mikrobaagar diperoleh senyawa-senyawa yang lebih sederhana, sehingga lebih mudah dicerna oleh jamur dan memungkinkan pertumbuhan jamur yang lebih baik.1.4. Pengisian Media ke Kantung Palstik (Bag log) Kegiatan memasukan campuran media kedalam plastik polipropile (PP) dengan kepadatan tertentu agar miselia jamur dapat tumbuh maksimal dan menghasilkan panen yang optimal. Tujuannya menyediakan media tanam bagi bibit jamur.

Prosedur pelaksanaan pengisian media kekantong plastik (bag log) antara lain ;

1. Campuran serbuk gergaji yang sudah dikompos dimasukan kedalam kantong plastik ukuran tergantung selera.

2. Padatkan campuran dengan menggunakan botol atau alat lain

3. Ujung plastik disatukan dan dipasang cincin dari potongan paralon/bambu pada bagian leher plastik sehingga bungkusan akan menyerupai botol

1.5. SterilisasiSterilisasi adalah suatu proses yang dilakukan untuk menonaktifkan mikroba, baik bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat menganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Tujuannya mendapatkan serbuk kayu yang steril bebas dari mikroba dan jamur lain yang tidak dikendaki. Sterilisasi dilakukan pada suhu 70 C selama 5 8 jam, sedangkan sterilisasi autoclave membutuhkan waktu selama 4 jam, pada suhu121C, dengan tekanan 1 atm.1.6. Pendinginan Proses pendinginan merupakan suatu upaya menurunkan suhu media tanam setelah disterilkan agar bibit yang akan dimasukkan ke dalam bag log tidak mati. Pendinginan dilakukan 8 12 jam sebelum dinokulasi. Temperatur yangdiinginkan adalah 30 - 35C.1.7. Inokulasi Bibit (Penanaman Bibit) Inokulasi adalah proses pemindahan sejumlah kecil miselia jamur dari biakan induk kedalam media tanaman yang telah disediakan. Tujuannya adalah menumbuhkan miselia jamur pada media tanam hingga menghasilkan jamur yang siap panen. Hal yang harus diperhatikan adalah kesterilan dan kebersihan alat maupun petugas.1.8. InkubasiInkubasi adalah menyimpan atau menempatkaqn media tanam yang telah diinokulasi pada kondisi ruang tertentu agar miselia jamur tumbuh. Inkubasi dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan miselia jamur dengan suhu ruang antara 2830 C selama 20-30 hari. Inkubasi dilakukan hingga seluruh permukaan media tumbuh dalam baglog berwarna putih merata dan ada penebalan. Setelah proses ini, cincin bambu/paralon siap dibuka agar jamur bisa tumbuh.

1.9. Perawatana. Baglog yang telah dibuka cincin dirawat dengan melakukan penyiraman secara kabut untuk mempercepat pertumbuhan pinhead jamur b. Hal yang terpenting harus diperhatikan dalam kumbung adalah menjaga suhu dan kelembaban yang dibutuhkan jamur

c. Apabila kelembaban kurang, pinhead mati dan jika terlkalu lembab jamur menjadi basah

1.10. PemanenanPemanenan pada jamur tiram dapat dilakukan ketika tudung jamur belum keriting, warna belum pudar, spora belum dilepaskan dan tekstur jamur masih kokoh serta lentur. Dalam proses pemanenan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti:

1. Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut jamur dan tanpa menyisakan bagian jamur

2. Bersih serta tidak berceceran3. Jamur dipanen setelah 3 hari muncul pinhead dengan ukuran jamur cukup serta tidak terlalu basah,karena hal ini akan mempengaruhi harga dipasar 4. Baglog yang telah dipanen dibersihkan dari sisa-sisa jamur yang masih menempel Pada baglog supaya tidak mengundang hama dan penyakit

5. Jamur yang telah dipanen dibersihkan kemudian diwadahi dalam kantong plastik ukuran 3 kg, 5 kg, 10 kg dan siap dipasarkan

1.11. PenyiramanPenyiraman dilakukan dengan cara penyemprotan atau pengkabutan dengan menggunakan air bersih yang ditujukan pada ruang kubung dan media tumbuh jamur, tujuan untuk menjaga kelembaban kubung. Kelembabab kubung sangat perlu diperhatikan karena akan berpengaruh pada pertumbuhan jamur itu sendiri.

1.12. Pengendalian Hama Dan PenyakitAdapun cara untuk pengendalian hama dan penyakit pada produksi jamur tiram. Umumnya hama dan penyakit utama pada jamur tiram adalah tikus. Hama dan penyakit karena tikus dapat dikendalikan dengan menggunakan seng sebagai pembatas bangunan kubung agar tidak naik keatas atau lem tikus. Pada malam hari sebaiknya sering dilakukan pengecekan kubung untuk mengusir tikus.1.13. Pengaturan Suhu RuanganSelain harus memperhatikan hama dan penyakit yang menyerang, kita juga harus memperhatikan suhu ruangan. Pengaturan suhu ruangan bisa kita lakukan dengan cara membuka dan menutup pintu dan jendela (ventilasi) kubung untuk mengatur suhu dan kelembaban agar sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan. Tujuanya untuk mendapatkan pertumbuhan jamur yang optimal. Agar pertumbuhan jamur optimal diperlukan suhu ruangan dalam kubung 28 - 30C dan kelembaban sebesar 50 -60% pada saat inkubasi. Sedangkan suhu pada pembentukan tubuh buah sampai panen berkisar antara 22 -28 C dengan kelembaban 90 95%. Apabila kelembaban kurang, maka substrat tanaman akan mengering.

1.14. Penanganan pasca panen

1. Jamur tiram kebanyakan dijual secara curah dalam bentuk segar sehingga mempunyai kelemahan tidak tahan lama disimpan

2. Diolah menjadi makanan yang mempunyai nilai tambah lebih seperti dalam bentuk pepes jamur, sate jamur, sop jamur, tumis jamur, dendeng jamur, jamur lapis tepung, kripik jamur, abon jamur, pangsit jamur, dll.

4. Perdagangan jamur

Jamur tiram dapat dijual dengan cara dipak ke supermarket, hotel dan restauran. Selain itu jamur dapat juga di jual di pasar tradisional secara langsung tanpa dipak. Petani jamur juga dapat melakukan perdagangan langsung di rumah/gudang tempat penyimpanan jamur yang telah siap di untuk jual.

5. Transportasi jamur

Alat transportasi yang di gunakan untuk mengangkut jamur dari tempat budidaya jamur ke tempat pengolahan harus menggunakan alat transportasi yang cepat, biasanya menggunakan truk untuk mengangkut. Sebaiknya alat transportasi yang di gunakan di lengkapi dengan ruangan berpendingin agar jamur tiram tetap segar. Apabila alat transportasi yang di gunakan tidak dilengkapi dengan ruangan pendingin maka proses distribusi tidah boleh lebih dari 2-4 hari dari proses pengolahan karena dapat mempengaruhi kesegaran jamur 6. Penyimpanan jamur

Jamur tiram tidak memiliki daya tahan yang cukup lama untuk disimpan dalam suhu ruangan maupun ditempatkan dalam lemari pendingin

Jamur tiram sangat aktif dalam melepaskan uap air sehingga jika disimpan dikantong penyimpanan akan menyebabkan kantong basah dengan uap air dan jamur mengering

Sedangkan jika jamur kering, bentuknya menjadi nampak kekuningan. Jika terjadi seperti itu, sebaiknya dibuang karena jamur terseburt sudah terkontaminasi kuman dan bakteri penyebab keracunan.

Untuk penyimpanan yang baik perlu menyiapkan kertas tisu yang tebal (napkin) atau lap bersih yang bisa menyerap air dengan baik. Lapisi kantong pembungkus dengan napkin, kemudian letakkan jamur tiram di dalamnya (jamur tidak perlu dicuci terlebih dahulu). Kemudian tutup lagi bagian atasnya dengan napkin dan tutup bungkus plastik penyimpan. Jika Anda menyimpan lebih dari dua bonggol jamur dalam satu kantong, lapisi napkin untuk setiap bonggol jamur agar uap air yang dilepaskan jamur dapat diserap napkin dengan baik. Ganti napkin setiap 3 hingga 5 hari sekali. Dengan cara ini, jamur bisa tahan hingga dua minggu dalam kondisi yang masih bagus. 7. Pengolahan jamur

Pengolahan jamur tiram dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti berikut:

1. Pemanenan dapat dilakukan maksimal tiga jam sebelum dikemas.2. Gunting tangkai (bonggol) jamur tiram, lalu pisahkan jamur tiram yang kondisinya baik dengan jamur tiram yang kondisinya kurang baik

3. Cuci jamur agar sisa serbuk kayu yang menempel pada jamur terpisah.

4. Setelah dicuci, tiriskan jamur tiram hingga kering.

5. Masukkan jamur ke dalam media yang di pilih 8. Pengemasan jamur

Pengemasan jamur dapat dilakukan:

1. Timbang dengan ukuran yang dibutuhkan (200 gr, 250 gr, atau 500 gr).

2. Proses pengemasan jamur tiram tergantung pada tempat pemasaran.

a. Supermarket dan tempat makan: dengan cara di pak dengan tempat kedap udara.

b. Pasar tradisional : jamur di kemas menggunakan plastik kiloan. 9. Pemasaran jamur

Sebelum jamur tiram dipasarkan, sebaiknya kita mensurvey pasar terlebih dahulu. Beberapa tempat yang berpotensi untuk pemasaran jamur tiram:

a. Pasar tradisional

b. Warung

c. Rumah makan

d. Outlet jamur crispy

e. Outlet martabak

f. Usaha catering

g. Outlet nasi goreng

h. Supermarket10. Jamur tiram siap dikonsumsi

Banyak sekali bentuk pengolahan jamur tiram, seperti dibuat permen jeli, kripik, abon atau diolah sebagai bahan tambahan sayur

Cara pembuatan permen jeli :Bahan dan alat:1. Jamur Tiram 50 g2. Gula pasir 100 g3. Gelatin 20 g4. Air 100 gAlat:1. Panci2. Kompor3. Pengaduk4. Loyang5. Pisau

Cara membuat:1. Rebus jamur tiram hingga masak kemudian blender dengan air secukupnya.2. Masukkan gula pada panci sebanyak 100 gram (1 ons) dan tambahkan jus jamur (blenderan jamur sebanyak 100 ml.3. Rebus dalampanci hingga mendidih dan air mulai berkurang (agak kental)4. tambahkan gelatin yang sudah dilarutkan dalam air.5. Aduk terus hingga kental (cairan jika diangkat dengan pengadung hanya menetes pelan.6. angkat dari kompor setelah agak dingin tuangkan ke dalam loyang.7. biarkan selama semalam8. potong sesuai ukuran yang dikehendaki kemudian lepaskan dari loyang.9. jika diinginkan permen dapat ditaburi dengan gula halus.10. permen siap dikemas.