sistem-pertahanan-tubuh-kul-5.ppt
-
Upload
tika-fauzara -
Category
Documents
-
view
26 -
download
0
Transcript of sistem-pertahanan-tubuh-kul-5.ppt
SISTEM PERTAHANAN TUBUH
BAB 4
BAB 11 BAB 11 SISTEM PERTAHANAN TUBUHSISTEM PERTAHANAN TUBUH
SKSK : : Menjelaskan struktur dan fungsi manusia dan hewan Menjelaskan struktur dan fungsi manusia dan hewan tertentu kelainan dan atau penyakit yang mungkin terjaditertentu kelainan dan atau penyakit yang mungkin terjadi
serta implikasinya pada salingtemasserta implikasinya pada salingtemas
KDKD : : menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakitbenda asing berupa antigen dan bibit penyakit
PENDAHULUANPENDAHULUAN Disekitar kita banyak bahan organik dan anorganik, benda Disekitar kita banyak bahan organik dan anorganik, benda
hidup maupub benda mati hidup maupub benda mati setiap saat bisa menginfeksi setiap saat bisa menginfeksi tubuhtubuh mampu menimbulkan penyakit, kerusakan jaringan. mampu menimbulkan penyakit, kerusakan jaringan.
Tubuh mempunyai sistem imunitas= gabungan sel, molekul dan Tubuh mempunyai sistem imunitas= gabungan sel, molekul dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap bahan atau jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap bahan atau zat yang masuk ke dalam tubuhzat yang masuk ke dalam tubuh
Reaksi yang dikoordinasikan sel-sel dan molekul terhadap Reaksi yang dikoordinasikan sel-sel dan molekul terhadap benda asing yg masuk ke dalam tubuh = benda asing yg masuk ke dalam tubuh = respon imun respon imun
Sistem imum penting untuk pertahanan tubuh.Sistem imum penting untuk pertahanan tubuh.
A. Macam-macam sistem pertahanan tubuhA. Macam-macam sistem pertahanan tubuh
A summary of innate and acquired immunityA summary of innate and acquired immunity
INNATE IMMUNITY Rapid responses to a
broad range of microbes
ACQUIRED IMMUNITYSlower responses to
specific microbes
External defenses Internal defenses
Skin
Mucous membranes
Secretions
Phagocytic cells
Antimicrobial proteins
Inflammatory response
Natural killer cells
Humoral response(antibodies)
Cell-mediated response(cytotoxic lymphocytes)
Invadingmicrobes
(pathogens)
Immunity TypesImmunity Types
1.1. PERTAHANAN ALAMIAH (NONSPESIFIK)PERTAHANAN ALAMIAH (NONSPESIFIK) Tidak ditujukan kepada mikroba tertentu, ada dan berfungsi sejak lahirTidak ditujukan kepada mikroba tertentu, ada dan berfungsi sejak lahir Pertahanan terdepan menghadapi serangan mikrobaPertahanan terdepan menghadapi serangan mikroba Mekanismenya tidak punya kekhususanMekanismenya tidak punya kekhususan Mekanisme fisiologis Mekanisme fisiologis komponen normal yang selalu ditemukan komponen normal yang selalu ditemukan
pada orang sehat.pada orang sehat. Meliputi pertahanan fisik/mekanik, pertahanan biokimia, pertahanan Meliputi pertahanan fisik/mekanik, pertahanan biokimia, pertahanan
humoral, pertahanan seluler.humoral, pertahanan seluler.
a.a. Pertahanan fisik Pertahanan fisik rintangan fisik rintangan fisik kulit, membran mukosa yang melapisi saluran, sel-sel epitel kulit, membran mukosa yang melapisi saluran, sel-sel epitel
bersilia bersilia pertahanan terdepan. pertahanan terdepan.
b.b. Pertahanan BiokimiaPertahanan Biokimia Kelenjar minyak, keringat , getah lambung, getah usus, air mata Kelenjar minyak, keringat , getah lambung, getah usus, air mata
dan getah mukosa lain = bahan kimia merubah pH = bahan kimia dan getah mukosa lain = bahan kimia merubah pH = bahan kimia membatasi pertumbuhan patogenmembatasi pertumbuhan patogen
PERTAHANAN FISIKPERTAHANAN FISIK
PERTAHANAN ALAMIAH (NONSPESIFIK lanjutan …..PERTAHANAN ALAMIAH (NONSPESIFIK lanjutan …..
cc. . Pertahanan selulerPertahanan seluler Pertahanan lapis ke duaPertahanan lapis ke dua Tergantung proses fagositosis oleh Tergantung proses fagositosis oleh neutrofil, monosit, eosinofilneutrofil, monosit, eosinofil
1) Neutrofil (1) Neutrofil (60-70% dari leukosit)60-70% dari leukosit) Sel yang dihancurkan mikroba, mengirim sinyal kimiawiSel yang dihancurkan mikroba, mengirim sinyal kimiawi menarik menarik
neutrofil keluar dari darah neutrofil keluar dari darah memasuki jaringan terinfeksi memasuki jaringan terinfeksi menelan menelan dan menghancurkan mikroba.dan menghancurkan mikroba.
Neutrofil berumur pendek Neutrofil berumur pendek cenderung merusak diri sendiri. cenderung merusak diri sendiri.
2) Monosit (5% dari leukosit)2) Monosit (5% dari leukosit) sebentar di dalam darah sebentar di dalam darah jaringan berubah menjadi makrofag dengan jaringan berubah menjadi makrofag dengan
psedopodium psedopodium menjulur dan menempel ke polisakarida permukaan menjulur dan menempel ke polisakarida permukaan kuman dan menelan kuman dan menelan dihancurkan dengan lisozim dihancurkan dengan lisozim
Makrofag ada yang bermigrasi ke seluruh tubuh.Makrofag ada yang bermigrasi ke seluruh tubuh. Ada yang permanen dalam jaringan Ada yang permanen dalam jaringan makrofag alveoli paru, sel makrofag alveoli paru, sel
mesoglea ginjal, sel Kuffer hati, sel mikroglia otak, sel histiosit jaringan mesoglea ginjal, sel Kuffer hati, sel mikroglia otak, sel histiosit jaringan ikat.ikat.
Mekanisme fagositosisMekanisme fagositosis
a. Makrofag menjulurkan pseudopodia ke bakteri penginfeksi
b. Bakteri terperangkap oleh pseudopodia, dihancurkan oleh enzim lisozim
c. Proses fagositosis
3). Eosinofil (1.5% dari leukosit)3). Eosinofil (1.5% dari leukosit) Memfagosit patogen berukuran besar Memfagosit patogen berukuran besar cacing, protozoa cacing, protozoa Mampu menghasilkan enzim perusak granula sitoplasma parasitMampu menghasilkan enzim perusak granula sitoplasma parasit
Pada pertahanan alamiah (NONSPESIFIK), selain sel-sel fagosit Pada pertahanan alamiah (NONSPESIFIK), selain sel-sel fagosit ada juga ada juga sel pembunuh alami (Natural Killer Cell), sel pembunuh alami (Natural Killer Cell), yang meliputi yang meliputi limfosit granula besar, fungsi utamanya merusak sel tubuh yang limfosit granula besar, fungsi utamanya merusak sel tubuh yang diserang virus dan sel tumor.diserang virus dan sel tumor.
d.d. Pertahanan HumoralPertahanan Humoral Pertahanan oleh bahan yang terdapat di dalam sirkulasi darah MeliputiMeliputi :Komplemen, interferon, CRP (C Reactive Protein), :Komplemen, interferon, CRP (C Reactive Protein),
kolektin, lisozimkolektin, lisozim
1) 1) KomplemenKomplemen Diproduksi hepatosit dan monositDiproduksi hepatosit dan monosit Terdiri atas beberapa protein, bila diaktifkan Terdiri atas beberapa protein, bila diaktifkan memberikan memberikan
proteksi terhadap infeksi dan berperan dlm respon inflamasi.proteksi terhadap infeksi dan berperan dlm respon inflamasi. Fungsi komplemen :Fungsi komplemen :
a.a. Menghancurkan membran sel bakteriMenghancurkan membran sel bakteri
b.b. Faktor kemotatik yg menggerakkan makrofag ke tempat bakteriFaktor kemotatik yg menggerakkan makrofag ke tempat bakteri
c.c. Mengikat permukaan bakteri yang memudahkan makrofag Mengikat permukaan bakteri yang memudahkan makrofag untuk mengenal dan memakannyauntuk mengenal dan memakannya (opsonifikasi) (opsonifikasi)
2). 2). Interferon = anti virus.Interferon = anti virus. Dapat menginduksi sel-sel di sekitar sel yg terinfeksi virus Dapat menginduksi sel-sel di sekitar sel yg terinfeksi virus
resistenresisten Sitokin yg berupa glikoprotein, diproduksi Sitokin yg berupa glikoprotein, diproduksi makrofag aktif, sel makrofag aktif, sel
pembunuh alami, berbagai sel tubuh yang mengandung nukleuspembunuh alami, berbagai sel tubuh yang mengandung nukleus respon terhadap infeksi virus.respon terhadap infeksi virus.
3). C- Reaktive Protein (CRP)3). C- Reaktive Protein (CRP)Protein yang kadarnya dalam darah akan meningkat bila tjd infeksi akut respon pertahanan non spesifik.
Mekanisme interferon melawan virus :a. Virus menginfeksi sel b. Gen interferon di dalam sel teraktifkanc. Sel membuat interferon d. Interferon memasuki sel tetangga yang sehate. Interferon menstimulasi sel tetangga memproduksi protein anti viral
4). Kolektin4). Kolektin
Protein Protein mengikat hidrat arang pada permukaan kuman mengikat hidrat arang pada permukaan kuman
5). Lisozim5). Lisozim
Protein lizosom dalam ludah, air mata, sekresi mukosa Protein lizosom dalam ludah, air mata, sekresi mukosa dapat melisis sel mikroba.dapat melisis sel mikroba.
e. Respon Peradangane. Respon Peradangan Kerusakan jaringan ( luka Kerusakan jaringan ( luka kecelakaan, operasi, kecelakaan, operasi,
transplantasi, infeksi) transplantasi, infeksi) jalan masuk kuman jalan masuk kuman memicu memicu peradangan terlokalisir.peradangan terlokalisir.
Di daerah luka Di daerah luka arteriole prakapiler = berdilatasi, venule arteriole prakapiler = berdilatasi, venule pasca kapiler menyempit pasca kapiler menyempit pembesaran kapiler pembesaran kapiler darah darah bocor ke jaringanbocor ke jaringan bengkak memerah sekitar luka. bengkak memerah sekitar luka.
ResResppon peradangan on peradangan dimulai sinyal kimiawi (senyawa dimulai sinyal kimiawi (senyawa kimia, benda asing, atau histamin)kimia, benda asing, atau histamin)
Histamin = dihasilkan tubuh sebagai respon kerusakan Histamin = dihasilkan tubuh sebagai respon kerusakan jaringan jaringan basofilbasofil
Histamin Histamin merangsang pembesaran dan peningkatan merangsang pembesaran dan peningkatan permeabilitas kapiler perlukaan, permeabilitas kapiler perlukaan,
Leukosit dan sel jaringan yang rusak Leukosit dan sel jaringan yang rusak mengeluarkan mengeluarkan prostagprostagllandinandin meningkatkan aliran darah ke jaringan yg meningkatkan aliran darah ke jaringan yg lukaluka mempercepat pengiriman dan penyerapan zat. mempercepat pengiriman dan penyerapan zat.
Misal ion Ca Misal ion Ca mempercepat pembekuan darah mempercepat pembekuan darah luka luka tertutup , menghambat penyebaran mikroba.tertutup , menghambat penyebaran mikroba.
Peningkatan aliran dan permeabilitas lokal Peningkatan aliran dan permeabilitas lokal peningkatan peningkatan migrasi sel fagositik migrasi sel fagositik dimulai 1 jam setelah sebelum dimulai 1 jam setelah sebelum diperantarai diperantarai kemokinkemokin
Fagositosis dimulaiFagositosis dimulai neutrofil neutrofil diikuti monosit yang akan diikuti monosit yang akan berkembang menjadi makrofag jaringan.berkembang menjadi makrofag jaringan.
Makrofag Makrofag fagositosis terhadap patogen fagositosis terhadap patogen Neutrofil dan jaringan rusak melisis menjadi nanah.Neutrofil dan jaringan rusak melisis menjadi nanah.
Respon Peradangana. Jaringan terluka, pelepasan cairan berupa histaminb. Pembuluh darah membesar, fagosit (makrofag dan neutrofil)
bergerak menuju lukac. Fagosit memakan patogen, sel tidak terinfeksi.
Bila luka menyebar (sistemik) sel-sel yg rusak Bila luka menyebar (sistemik) sel-sel yg rusak mengeluarkan mengeluarkan sinyal berupa zat kimia sinyal berupa zat kimia melepas neutrofil lebih banyak dari melepas neutrofil lebih banyak dari sumsum tulang belakang sumsum tulang belakang jumlah dalam darah meningkat jumlah dalam darah meningkat beberapa jam dari peradangan awal.beberapa jam dari peradangan awal.
Respon sistemik lain Respon sistemik lain demam. Toksin patogen demam. Toksin patogen merangsang timbulnya demammerangsang timbulnya demam
Leukosit lain menghasilkan pirogen Leukosit lain menghasilkan pirogen termostattermostat tubuh. tubuh. Suhu tubuh yang tinggi : Suhu tubuh yang tinggi :
a. menghambat kerja enzim a. menghambat kerja enzim metabolit.metabolit.
b. menghambat pertumbuhan beberapa mikrobab. menghambat pertumbuhan beberapa mikroba
c. memudahkan fagositosis meningkatkan reaksi kimia c. memudahkan fagositosis meningkatkan reaksi kimia tubuhtubuh meningkatkan perbaikan luka. meningkatkan perbaikan luka.
2. Sistem pertahanan Spesifik2. Sistem pertahanan Spesifik
Pertahanan tubuh yang mampu mengenali benda asing oleh Pertahanan tubuh yang mampu mengenali benda asing oleh tubuh tubuh dengan respon sensitasi sel-sel imum. dengan respon sensitasi sel-sel imum.
Sensitasi Sensitasi penyebab sel atau organisme menjadi lebih aktif. penyebab sel atau organisme menjadi lebih aktif.
terhadap antigen.terhadap antigen. AntigenAntigen zat yang dpt menstimuli sel limfosit B zat yang dpt menstimuli sel limfosit B
memproduksi protein memproduksi protein antibodi.antibodi. Antibodi hanya dapat mengenali antigen yang pernah masuk ke Antibodi hanya dapat mengenali antigen yang pernah masuk ke
tubuhtubuh pertahanan spesifik. pertahanan spesifik. Dilakukan oleh leukosit jenis limfosit Dilakukan oleh leukosit jenis limfosit berasal dari berasal dari pluripotenpluripoten
sumsum tl. Belakangsumsum tl. Belakang atau hati janin.atau hati janin. Awalnya limfosit serupa Awalnya limfosit serupa berkembang berkembang limfosit Tlimfosit T dan dan
limfosit Blimfosit B
Perkembangan limfosit menjadi sel T dan sel B.
a. Limfosit dari sumsum tulang pindah ke timus sel T pertahanan seluler
b. Limfosit tidak pindah sel B pertahanan humoral.
Sel B dan sel T mengenali antigen krn reseptor antigen yang terikat pada membran selnya.
• Reseptor sel B protein transmembran (antibodi membran)
• Reseptor sel T strukturnya sama dengan protein transmembran.
• Sel T dan sel B memiliki 100.000 reseptor spesifikasi sama persis.
• Mula-mula limfosit dibentuk sangat beragam kontak dg antigen membentuk reseptor dg spesifikasi khusus mampu merespon bermacam-macam antigen
a.a. Proses Pembentukan LimfositProses Pembentukan Limfosit
a. Limfosit terseleksi sel B dan sel T memiliki reseptor mampu berinteraksi dg antigen
b. Limfosit berdeferensiasi membelah menjadi dua klon ( sel efektor (Supressor) berumur pendek dan sel memori berumur panjang)
c. Perbanyakan dan deferensiasi ( saat terinfeksi antigen = respon kekebalan primer) perlu waktu 10 – 17 hr, bg limfosit terseleksi untuk membangkitkan respon sel efektor pada awal tubuh terinfeksi antigen
d. Sel B dan sel T terseleksi membangkitkan sel efektor B dan sel T
e. Sel efektor B membentuk sel plasma menghasilkan antibodi. Saat sel efektor B aktif individu sakit, gejala hilang ketika sel T membersihkan antigen dari tubuh
f. Bila tubuh terinfeksi lagi respon lebih cepat disebut respons kekebalan sekunder.
g. Jumlah antibodi lebih banyak, afinitas terhadap antigen lebih besar.
h. Kemampuan membangkitkan kekebalan sekun-der dasar mekanisme memori imunologi
b. Penanda Permukaan selb. Penanda Permukaan sel Sel T memiliki interaksi dg sekelompok molekul asli yg tersusun dr Sel T memiliki interaksi dg sekelompok molekul asli yg tersusun dr
glikoprotein permukaan sel = glikoprotein permukaan sel = kompleks histokompabilitas mayor = kompleks histokompabilitas mayor = mayor histocompability (MHC), mayor histocompability (MHC), pada manusiapada manusia Human Leucosit Human Leucosit antigen. antigen.
MHC ada dua macam : MHC ada dua macam : MHC kelas IMHC kelas I = pada sel-sel tak berinti, = pada sel-sel tak berinti, MHC MHC kelas IIkelas II = khusus sel-sel kekebalan = khusus sel-sel kekebalan makrofag, sel B, sel T yg telah makrofag, sel B, sel T yg telah diaktifkan, sel tymus.diaktifkan, sel tymus.
MHC berfungsi mengirim antigen ke sel T MHC berfungsi mengirim antigen ke sel T Sel T ada dua jenis : sel T sitotoksik (Tc), sel Sel T ada dua jenis : sel T sitotoksik (Tc), sel T T helper (Th) helper (Th)
masing-masing membuat kontak spisifik dg molekul MHC pada masing-masing membuat kontak spisifik dg molekul MHC pada permukaan sel tubuh.permukaan sel tubuh.
Sel TcSel Tc reseptor terikat fragmen antigen reseptor terikat fragmen antigen yg dikirim MHC kelas I yg dikirim MHC kelas I Sel Th Sel Th reseptor terikat fragmen antigen reseptor terikat fragmen antigen yg dikirim MHC kelas II yg dikirim MHC kelas II MHC + fragmen antigen MHC + fragmen antigen kompleks MHC-antigen kompleks MHC-antigen dpt dikenali dpt dikenali
reseptor antigen spesifik sel T.reseptor antigen spesifik sel T. Makrofag berinteraksi dg antigen Makrofag berinteraksi dg antigen MHC kelas II MHC kelas II agar dikenali agar dikenali
oleh sel Tc.oleh sel Tc. Antigen akan dihancurkan set T dengan bantuan sel Th.Antigen akan dihancurkan set T dengan bantuan sel Th.
Penanda sel MHC kelas I yg menyediakan antigen ke sel TPenanda sel MHC kelas I yg menyediakan antigen ke sel T
c. Sistem Pertahanan Humoralc. Sistem Pertahanan Humoral
Melibatkan sel B yg berasal dari sel asal Melibatkan sel B yg berasal dari sel asal multipoten multipoten di ss.tl. di ss.tl. belakang.belakang.
Sel B bertemu benda asing Sel B bertemu benda asing berproliferasi, berdiferensiasi, berproliferasi, berdiferensiasi, berkembang berkembang plasma --. Membentuk antibodi. plasma --. Membentuk antibodi.
Antibodi Antibodi pertahanan tubuh dari infeksi ekstraseluler, virus, bakteri, pertahanan tubuh dari infeksi ekstraseluler, virus, bakteri, dan toksinnya.dan toksinnya.
Sel B penghasil antibodi pp> peredaran darah dan limfa.Sel B penghasil antibodi pp> peredaran darah dan limfa.
c. Sistem Pertahanan selulerc. Sistem Pertahanan seluler Yg berperan sel T (Tc dan Th)Yg berperan sel T (Tc dan Th) pertahanan mikroba intraseluler. pertahanan mikroba intraseluler. Sel terinfeksi antigen Sel terinfeksi antigen makrofag menelan dan menghancurkan makrofag menelan dan menghancurkan
antigen.antigen. MHC kelas II yg disintesis MHC kelas II yg disintesis bergerak menuju ke permukaan bergerak menuju ke permukaan
makrofag dan mengikat protein antigen.makrofag dan mengikat protein antigen.
Sistem Pertahanan Humoral Sistem Pertahanan Humoral lanjutan…. lanjutan….
Protein Antigen dikenali oleh sel Th dengan perantaraan CD4 Protein Antigen dikenali oleh sel Th dengan perantaraan CD4 (protein permukaan sel Th).(protein permukaan sel Th).
Sel Th teraktifasi Sel Th teraktifasi mensekresikan sitokin, untuk mengaktifkan mensekresikan sitokin, untuk mengaktifkan limfosit lain.limfosit lain.
Contoh sitokin Contoh sitokin IL-II (interleukin-II) IL-II (interleukin-II) mengaktifkan sel B untuk mengaktifkan sel B untuk kontak dengan antigenkontak dengan antigen berdiferensiasi menjadi sel plasma berdiferensiasi menjadi sel plasma mensekresikan antibodi.mensekresikan antibodi.
IL-II IL-II juga membantu sel T sitotoksik menghancurkan antigen. juga membantu sel T sitotoksik menghancurkan antigen.
Peranan sel T teraktivasi dalam sistem imunitasPeranan sel T teraktivasi dalam sistem imunitas
B. Antigen dan AntibodiB. Antigen dan Antibodi1. Antigen1. Antigen Benda asing yang dapat merangsang respon sistem pertahanan Benda asing yang dapat merangsang respon sistem pertahanan
tubuh.tubuh. Fungsional antigen dibedakan menjadi : Fungsional antigen dibedakan menjadi : imunogenimunogen dan dan haptenhapten.. ImunogenImunogen = antigen yg dpt merangsang pertahanan tubuh = antigen yg dpt merangsang pertahanan tubuh
sangat kuat sangat kuat imunitas protektif terhadap organisme patogen. imunitas protektif terhadap organisme patogen. Hapten Hapten determinasi antigen yg dapat mengikat/bereaksi dg determinasi antigen yg dapat mengikat/bereaksi dg
antibodi, ttp tdk dapat merangsang pembentukan antibodi secara antibodi, ttp tdk dapat merangsang pembentukan antibodi secara langsung.langsung. (misal bergabung dg oligosakarida) (misal bergabung dg oligosakarida)
Determinan antigen = bagian antigen yg dpt menginduksi Determinan antigen = bagian antigen yg dpt menginduksi pembentukan antibodi.pembentukan antibodi.
Antigen dapat dibedakan menurut sifat kimianya :Antigen dapat dibedakan menurut sifat kimianya :1). Polisakarida : hidrat arang dan glikoprotein umumnya 1). Polisakarida : hidrat arang dan glikoprotein umumnya permukaan permukaan
mikrobamikroba2). Lipid : tidak imunogenik, bila diikat protein pembawa 2). Lipid : tidak imunogenik, bila diikat protein pembawa mjd imunogenik mjd imunogenik3). Asam nukleat : tdk imunogenik, bila diikat protein pembawa 3). Asam nukleat : tdk imunogenik, bila diikat protein pembawa
imunogenik.imunogenik.4). Protein : umumnya imunogenik.4). Protein : umumnya imunogenik.
2. Antibodi2. Antibodi Merupakan protein globin yg dikenal dengan Merupakan protein globin yg dikenal dengan Imunoglobulin (Ig)Imunoglobulin (Ig) Dibentuk oleh sel plasma dari proliferasi sel B stlh kontak dg Dibentuk oleh sel plasma dari proliferasi sel B stlh kontak dg
antigen.antigen. Antibodi baru mengikat antigen secara spesifik.Antibodi baru mengikat antigen secara spesifik. Sebuah molekul antibodi umumnya memiliki dua tempat Sebuah molekul antibodi umumnya memiliki dua tempat
pengikatan antigen , masing-masing terdiri atas 4 rantai pengikatan antigen , masing-masing terdiri atas 4 rantai polipeptida polipeptida 2 rantai berat ( 2 rantai berat (heavy chainheavy chain), 2 rantai ringan (), 2 rantai ringan (light light
chain).chain).Keduanya dihubungkanKeduanya dihubungkan jembatan disulfida jembatan disulfida membentukmembentuk
molekul bbntk huruf molekul bbntk huruf Y Y daerah daerah VV
memiliki asam amino berfariasi memiliki asam amino berfariasi tergantung antibodinyatergantung antibodinya
Interaksi antara daerah Interaksi antara daerah VV dengan dengan epitopepitop(bagian antigen yang (bagian antigen yang
menginduksi antibodi)= cara kerja enzim dan substrat.menginduksi antibodi)= cara kerja enzim dan substrat. Daerah ekor antibodi Daerah ekor antibodi daerah konstan bertanggungjawab : daerah konstan bertanggungjawab :
a. atas persebaran antibodia. atas persebaran antibodi
b. mekanisme pembuangan b. mekanisme pembuangan
antigen yg diperantarainyaantigen yg diperantarainya
- menentukan kelas antibodi- menentukan kelas antibodi Limakelas antibodi : Limakelas antibodi :
BENTUK-BENTUK ANTIBODIBENTUK-BENTUK ANTIBODI
Klas Tempat FungsiIgG Bentuk antibodi utama
di sirkulasiMengikat patogen, mengaktifkan komplemen, meningkatkan fagositosis
IgM Di sirkulasi, antibodi terbesar
Aktifkan komplemen, menggumpalkan sel
IgA Di saliva dan susu Mencegah patogen menyerang sel epitel traktus digestivus dan respiratori.
Ig D Di sirkulasi dan jumlahnya paling rendah
Menandai kematuran sel B
Ig E Membran berikatan dengan reseptor basofil dan sel mast dalam jaringan
Bertanggung jawab dalam respon alergi dan melindungi dari serangan parasit cacing
C. Kegagalan Sistem Pertahanan TubuhC. Kegagalan Sistem Pertahanan Tubuh1. Penyakit Autoimu1. Penyakit Autoimunn Sistem pertahanan = benteng dari seranganSistem pertahanan = benteng dari serangan Kadangkala sistem imuKadangkala sistem imunn merusak tubuh merusak tubuh autoimuautoimunn AutoimuAutoimunn terjadi karena sistem kekebalan tubuh salah sasaran terjadi karena sistem kekebalan tubuh salah sasaran
menyerang jaringan, sel, organ sendiri menyerang jaringan, sel, organ sendiri terjadi peradangan terjadi peradangan tempat sistem imutempat sistem imunn menyerang patogen. menyerang patogen.
Autoimum dipicu :Autoimum dipicu :
a. Makrofag dan neutrofil : a. Makrofag dan neutrofil : bersirkulasi dalam darah memantau zat bersirkulasi dalam darah memantau zat asing asing mengepung dan merusak dg molekul beracun. Bila molekul mengepung dan merusak dg molekul beracun. Bila molekul beracun diproduksi berlebihan juga merusak jaringan tubuh.beracun diproduksi berlebihan juga merusak jaringan tubuh.
- Autoimum granulomatosis Wegener - Autoimum granulomatosis Wegener menyerang pembuluh darah menyerang pembuluh darah
- Autoimum arthritis reumatoid - Autoimum arthritis reumatoid merusak sendi merusak sendi
b. Sel T mengeluarkan sitokin dan kemokin. b. Sel T mengeluarkan sitokin dan kemokin. Kelebihan kemokin Kelebihan kemokin di persendian dirongga sendi diserbu sel perusak (makrofag, di persendian dirongga sendi diserbu sel perusak (makrofag, neutrofil, sel T)neutrofil, sel T)
Kegagalan Sistem Pertahanan Tubuh lanjutan ….Kegagalan Sistem Pertahanan Tubuh lanjutan ….
c. Sel B c. Sel B membuat kesalahan dengan tidak memproduksi antibodi membuat kesalahan dengan tidak memproduksi antibodi terhadap antigen asing, tetapi menyerang jaringan tubuhterhadap antigen asing, tetapi menyerang jaringan tubuh
a). a). Myasthemia gravisMyasthemia gravis : lemah otot : lemah otot autoantibodi menyerang saraf autoantibodi menyerang saraf penstimuli gerakan ototpenstimuli gerakan otot
b). b). Pemphigus vulgarisPemphigus vulgaris : autoantibodi salah perintah : autoantibodi salah perintah menyerang menyerang sel kulit sel kulit melepuh. melepuh.
d. Saat antibodi berikatan dg antigen di aliran darah d. Saat antibodi berikatan dg antigen di aliran darah membentuk jaringan berkisi-kisi = kompleks imum membentuk jaringan berkisi-kisi = kompleks imum memicu memicu peradangan dlm pembuluh darah, menghambat aliran darah, peradangan dlm pembuluh darah, menghambat aliran darah, merusak ginjal.merusak ginjal.
Contoh Contoh lupus eritematosus.lupus eritematosus.
2.2. Alergi Alergi Bahan penyebab alergi = Bahan penyebab alergi = alergenalergen kegagalan sistem imum kegagalan sistem imum tubuh hipersensitif bereaksi secara tubuh hipersensitif bereaksi secara
imunologi imunologi benda asing nonimunogenik (lingkungan, dan bahan- benda asing nonimunogenik (lingkungan, dan bahan-bahan lain)bahan lain)
Alergi diwariskan Alergi diwariskan
Kedua orangtua menderita gjl alergi Kedua orangtua menderita gjl alergi 25-30% alergi. 25-30% alergi. Kedua orangtua alergi Kedua orangtua alergi 60-70% alergi. 60-70% alergi. Penyebab alergi : makanan, debu, serbuk sari, bulu hewan, sabun, Penyebab alergi : makanan, debu, serbuk sari, bulu hewan, sabun,
bahan kimia=logam, kutu, suhu, kapuk, obat-obatan.bahan kimia=logam, kutu, suhu, kapuk, obat-obatan. Alergi berulang sering menyerang sistem saraf pusat Alergi berulang sering menyerang sistem saraf pusat sakit sakit
kepala berulang, pusing, susah tidur, gangguan perilaku, susah kepala berulang, pusing, susah tidur, gangguan perilaku, susah tidur, susah bicara, tidur, susah bicara,
3. Penyakit Imunodefisiensi3. Penyakit Imunodefisiensi Mestinya sistem kekebalan siap setiap saatMestinya sistem kekebalan siap setiap saat Karena sesuatu dan lain hal Karena sesuatu dan lain hal mengalami penekanan mengalami penekanan
(imunosupresi) sampai hilang kekebalan (imunodefisiensi)(imunosupresi) sampai hilang kekebalan (imunodefisiensi) Macam imunodefisiensiMacam imunodefisiensi : :
a.a. Imunosupresi : akibat proses komplikasi biologis penyakit lain dlm Imunosupresi : akibat proses komplikasi biologis penyakit lain dlm tubuh, misal tubuh, misal maltr maltruusi, kanker, penyakit infeksi.si, kanker, penyakit infeksi.
Maltrusi protein Maltrusi protein berasosiasi dengan penurunan kekebalan tubuh berasosiasi dengan penurunan kekebalan tubuh thd patogenthd patogen menimbulkan infeksi, abnormalisasi dan kematian menimbulkan infeksi, abnormalisasi dan kematian bayi, anak-anak, orang dewasa.bayi, anak-anak, orang dewasa.
Mekanisme imunodefisiensinya belum jelas, Mekanisme imunodefisiensinya belum jelas, diperkirakan diperkirakan Protein, Lemak, vitamin, mineral memberi dampak negatif Protein, Lemak, vitamin, mineral memberi dampak negatif
perkembangan sel dlm sistem imumperkembangan sel dlm sistem imum Penderita kanker stadium lanjut, mudah terkena infeksi Penderita kanker stadium lanjut, mudah terkena infeksi rusaknya rusaknya
sistem imum.Tumor sumsum tl. belakang, leukemia sistem imum.Tumor sumsum tl. belakang, leukemia perkembangan limfosit terganggu.perkembangan limfosit terganggu.
Limfoma ganas = penyakit Hodgkin Limfoma ganas = penyakit Hodgkin tubuh gagal membentuk tubuh gagal membentuk reaksi hipersensitif reaksi hipersensitif dilakukan injeksi kulit dg berbagai antigen, dilakukan injeksi kulit dg berbagai antigen, pasien pernah terpapar antigen ttt, misal toksoid, pasien pernah terpapar antigen ttt, misal toksoid, CandidaCandida..
b. Imunodefisiensi iatragonikb. Imunodefisiensi iatragonik Sering diakibatkan oleh terapi obat Sering diakibatkan oleh terapi obat menginaktifkan limfosit. menginaktifkan limfosit. Zat kemoterapi kanker umumnya Zat kemoterapi kanker umumnya toksi toksikk terhadap limfosit, terhadap limfosit,
prekursor monosit dan granulosit.prekursor monosit dan granulosit.
Kemoterapi dan radiasi kanker Kemoterapi dan radiasi kanker sering diikuti imunosupresi atau sering diikuti imunosupresi atau resiko infeksi.resiko infeksi.
Pemberian kortikosterol dan antibiotika siklosporin APemberian kortikosterol dan antibiotika siklosporin A pengobatan pengobatan radang/penolakan transplantasi jaringan/organ.radang/penolakan transplantasi jaringan/organ.
d. Penerapan sistem Pertahanan Tubuhd. Penerapan sistem Pertahanan Tubuh
1.1. Antibodi MonoklonalAntibodi MonoklonalUsaha manusia dengan teknik hibridoma/rekayasa genetika Usaha manusia dengan teknik hibridoma/rekayasa genetika satu klon atau satu jenis antibodi.satu klon atau satu jenis antibodi.
Penerapan sistem Pertahanan Tubuh lanjutan…..Penerapan sistem Pertahanan Tubuh lanjutan…..
a.a. Antigen disuntikkan ke seekor tikusAntigen disuntikkan ke seekor tikusb.b. Tubuh tikus membentuk antibodi thdp antigenTubuh tikus membentuk antibodi thdp antigen
c.c. Sel plasma yang dibentuk sel B diambil intinya dikawinkan dengan Sel plasma yang dibentuk sel B diambil intinya dikawinkan dengan sel embrional sel embrional
d.d. sel akan berproliferasi membentuk sel sel baru yang menghasilkan sel akan berproliferasi membentuk sel sel baru yang menghasilkan antibodi yang diharapkan.antibodi yang diharapkan.
Antibodimonoklonal dpt digunakan sebagai obat penyembuh Antibodimonoklonal dpt digunakan sebagai obat penyembuh berbagai penyakit sesuai jenis berbagai penyakit sesuai jenis penyakitnyapenyakitnya
2.2. Produksi Interferon secara Rekayasa GenetikaProduksi Interferon secara Rekayasa Genetika
dapat diproduksi secara invitro.dapat diproduksi secara invitro.
dapat digunakan sebagai dapat digunakan sebagai antivirusantivirus
3.3. Proses Pembuatan VaksinProses Pembuatan Vaksin Dilakukan dengan mengambil bagian tubuh atau produk Dilakukan dengan mengambil bagian tubuh atau produk
patogen patogen sebagai antigen seseorang sebagai antigen seseorang merangsang merangsang
Pembentukan antibodi.Pembentukan antibodi.
Beberapa Istilah : Imunokompeten (immunocompetence) adalah kemampuan tubuh
untuk mengembangkan respon kekebalan terhadap infeksi atau penyakit. Imunokompeten diukur untuk melihat seberapa baik tubuh dapat melawan penyakit tertentu.
Immunocompromised (imunitas lemah) adalah kondisi abnormal di mana kemampuan seseorang untuk melawan infeksi menurun. Hal ini dapat disebabkan oleh proses penyakit, obat-obatan tertentu, atau kondisi yang hadir saat lahir.
Imunosupresi adalah melemahnya sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan penurunan kemampuan untuk melawan infeksi dan penyakit.