Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2....

36
Kebijakan Mutu Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau i Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) KEBIJAKAN MUTU DITERBITKAN OLEH: LEMBAGA PENJAMINAN MUTU SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BUMI SILAMPARI LUBUKLINGGAU TAHUN 2017 HALAMAN PENGESAHAN

Transcript of Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2....

Page 1: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau i

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

KEBIJAKAN MUTU

DITERBITKAN OLEH:

LEMBAGA PENJAMINAN MUTUSEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

BUMI SILAMPARI LUBUKLINGGAUTAHUN 2017

HALAMAN PENGESAHAN

Page 2: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau ii

Disiapkan oleh: Diperiksa oleh:Ketua

Lembaga Penjaminan Mutu

Muhammad Qomarullah, M.S.INIDN. 2118038201

Wakil KetuaBidang Akademik

Zainal Azman, M.Pd.INIDN. 2117126502

Disahkan oleh:Ketua

Ngimadudin, S.Ag., M.HNIDN. 2108127201

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 1

Page 3: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 59

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun2014 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 87 Tahun2014 Tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 TentangPenyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan PerguruanTinggi.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tingg

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau iii

KATA PENGANTAR KETUA

Puji syukur, kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telahmemberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga bukuSistemPenjaminan Mutu ini dapat diselesaikan. Salawat dansalamsemoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari (STAI-BS)Lubuklinggau sebagai Sekolah Tinggi yang menyelenggarakanpendidikan berusaha untuk memberikan jaminan terkait denganmutu pendidikan yang Unggul, Islami dan Berkeadaban. Hal inisesuai dengan konsep penyelenggaraan pendidikan yang ada diSTAI-BS Lubuklinggau. Kami memahami, pada hakikatnya,penjaminan mutu di pendidikan tinggi wajib dilaksanakan sesuaidengan Sistem Pendidikan Nasional dan Standar PendidikanNasional.

Oleh karena itulah, di lingkup STAI-BS Lubuklinggau iniperlu dirancang mengenai buku yang memberikan kejelasanmengenai standar capaian pembelajaran yang terkonsep denganjelas. Keberadaan buku ini sebagai landasan dan arah dalammenetapkan semua standar dan manual atau prosedur dalam SistemPenjaminan Mutu Internal (SPMI), Sistem Penjaminan MutuEksternal (SPME), dan Pangkalan Data yang akurat agar STAI-BSdapat melaksanakan dan meningkatkan standar yang selama initelah ditetapkan. Selain itu, buku panduan ini menjadi bukti otentikbahwa STAI-BS merupakan Perguruan Tinggi yang tersistemdengan baik.

Buku Sistem Penjaminan mutu ini menjadi bukti mengenaikomitment STAI-BS Lubuklinggau mengenai kebijakan-kebijakandalam menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi.Keberadaan dari buku ini menjadi prosedur segenap lembaga untukmenyusun panduan mutu internal. Pada ranah implementasi, bukuini berlaku bagi seluruh civitas akademika Sekolah Tinggi yang

Page 4: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau iv

terdiri dari pimpinan, pendidik (dosen), tenaga kependidikan(stafadministrasi), dan mahasiswa. Selain itu, isi buku ini jugaberlaku untuk seluruh pelaksanaan kegiatan di semua unit kerjaSekolah Tinggi meliputi, program studi, lembaga, unit pelaksanateknis, dan unit-unit lain termasuk administrasinya.

Semoga kehadiran sistem penjaminan mutu ini memberikanmanfaat bagi kita semua. Buku ini berlaku untuk standar yang telahditentukan semenjak ditetapkan. Terimakasih.

Lubuklinggau, November 2017Ketua,

ttd

Ngimadudin, S.Ag., M.HNIDN. 2108127201

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 58

BAB VPENUTUP

Sistem Penjaminan Mutu di Perguruan Tinggi apabilamengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 50 tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu PendidikanTinggi dilakukan dengan berdasar pada prinsip penetapan,pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian, dan peningkatan berdasarSMPI dan SPME yang mengacu pada Standar Pendidikan Tinggidan Standar Pendidikan Tinggi yang tetapkan oleh STAI-BSLubuklinggau. SPMI STAI-BS Lubuklinggau melingkupi semuaaspek Tridharma Perguruan Tinggi yang dievaluasi dandikembangkan secara berkelanjutan dan ditetapkan oleh Rektordengan disetujui oleh senat. Sementara itu, SPME dilakukandengan evaluasi data dan informasi untuk mengukur standarpendidikan, visitasi untuk memeriksa kesesuaian data denganinformasi yang telah dituliskan, hingga penetapan status atauperingkat akreditasi oleh BAN PT sesuai dengan kewenanganmasing-masing.

Page 5: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 57

Akses yang diperlukan untuk melakukan pengumpulan,penyimpanan, dan pembaruan data dan informasi dapatdilakukan, baik melalui akses dalam jaringan maupun aksessecara langsung. Pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, danpembaruan data dan informasi wajib dilakukan oleh perguruantinggi pada setiap semester. UTIPD bertanggung jawab ataskebenaran data dan informasi yang disampaikan dalam PDSTAI-BS Lubuklinggau.

Data dan informasi yang telah disampaikan oleh unit,lembaga, atau Prodi akan diverifikasi oleh LembagaPenjaminan Mutu. Setelah dilakukan verifikasi, Ketuamenyampaikan informasi pelaksanaan serta luaran SPMI danSPME atau akreditasi, baik bidang akademik maupun bidangnonakademik yang disimpan dalam UTIPD Institusi kepada:a. pihak pemangku kepentingan; danb. masyarakat.

Ketentuan lebih lanjut mengenai struktur data daninformasi, mekanisme pengumpulan, penyimpanan,pembaruan, dan pengelolaan serta tata cara validasi danverifikasi pada PD STAI-BS Lubuklinggau pada arasperguruan tinggi dan pada aras nasional diatur oleh DirekturJenderal Pendidikan Tinggi.

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau v

KATA SAMBUTAN KETUA LPM

Buku Sistem Penjaminan Mutu ini disusun sebagai panduanmengenai ranah kebijakan di lingkup STAI-BS Lubuklinggau agarcara melaksanakan manajemen mutu dapat berjalan dengan baik.Kami menyadari sebuah perguruan tinggi harus memiliki mutusesuai dengan Standar Pendidikan Nasional. Karena itulah,penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian dan peningkatanstandar pendidikan menjadi bagian penting untuk ditulis denganjelas dalam menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi.

Buku sistem penjaminan mutu ini menjadi standardalampenentuan kebijakan dan capaian dalam prosespenyelenggaraan pendidikan di STAI-BS Lubuklinggau.Masyarakat dalam memandang STAI-BS Lubuklinggau sebagaiperguruan tinggi yang Unggul, Islami,dan Berkeadaban memilikiharapan-harapan bahwa capaian itu menghasilkanperbaikan/pengembangan yang berkelanjutan. Standar yang ada diSTAI-BS Lubuklinggau akan lebih terarah dalam menjadi pusatstudi Islam yang inklusif dan integratif, menghasilkan sarjana yangberdaya saing dan berakhlak mulia mampu mempromosikan pesan-pesan Islam, dapat mengembangkan peradaban Islam Indonesiaserta menjadi gooduniversity governance.

Dalam hal ini, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) sebagaimemiliki acuan yang jelas dalam mengevaluasi capaian standardalam lima tahun ini. Hal itu terlihat dari sasaran mutu sebagaistrandar yang harus dicapai. Dalam pelaksanaannya, Penetapan,Pelakasanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan (PPEPP)untuk memantau perkembangan atas situasi dan kondisi yang adadi STAI-BS Lubuklinggau ini sesuai dengan Peraturan MenteriPendidikan dan Kebudayaan No. 50 tahun 2014 tentang SistemPenjaminan Mutu Perguruan Tinggi.

Page 6: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau vi

Buku ini bukanlah suatu kesempurnaan, maka itulah kamiberharap agar buku ini selalu mendapatkan perbaikan danpembaruan sesuai dengan situasi pendidikan yang berkembang. Isidi dalam buku ini akan direvisi, diperbaharui, dan dimutakhirkanuntuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di STAI-BSLubuklinggau.

Lubuklinggau, November 2017Ketua LPM,

ttd

Muhammad Qomarullah, M.S.INIDN. 2118038201

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 56

Lubuklinggau untuk menyesuaikan Standar NasionalPerguruan Tinggi.

E. Kelembagaan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi1. PD pada Lingkup Program Studi

PD lingkup program studi ini menyimpan data daninformasi tentang pendidikan, penelitian, dan pengabdiankepada masyarakat pada masing-masing program studi;

2. PD pada Lingkup InstitusiPD pada lingkup institusi ini menyimpan data dan informasitentang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepadamasyarakat yang diselenggarakan dibentuk dan dikelolaoleh STAI-BS Lubuklinggau. Data, informasi pelaksanaan,luaran SPMI, dan luaran SPME yang disimpan pada PDSTAI-BS Lubuklinggau merupakan replika dari data,informasi pelaksanaan, luaran SPMI, dan luaran SPMEyang disimpan pada PD STAI-BS Lubuklinggau tingkatinstitusi, setelah dilakukan verifikasi dan validasi Ketua.Unit TIPD memiliki kewajiban untuk menjamin kebenarandata dan informasi yang disimpan pada PD STAI-BSLubuklinggau.

F. Tata Cara Pengumpulan Data dan InformasiPengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan

pembaruan data dan informasi PD STAI-BS Lubuklinggaudilakukan sesuai dengan struktur data dan informasi yangdigunakan dalam PD Institusi. Data dan informasi yangdisimpan dalam PD STAI-BS Lubuklinggau akandikelompokkan dalam:1. Data dan informasi yang sifatnya merupakan data dan

informasi utama;2. Data dan informasi yang akan diperbarui secara rutin; dan3. Data dan informasi yang merupakan informasi rujukan.

Page 7: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 55

1) kompetensi lulusan;2) isi pembelajaran;3) proses pembelajaran;4) penilaian pembelajaran;5) dosen dan tenaga kependidikan;6) sarana dan prasarana pembelajaran;7) pengelolaan pembelajaran; dan8) pembiayaan pembelajaran.

b. Standar Nasional Penelitian1) hasil penelitian;2) isi penelitian;3) proses penelitian;4) penilaian penelitian;5) peneliti;6) sarana dan prasarana penelitian;7) pengelolaan penelitian; dan8) pendanaan dan pembiayaan penelitian.

c. Standar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat1) hasil pengabdian kepada masyarakat;2) isi pengabdian kepada masyarakat;3) proses pengabdian kepada masyarakat;4) penilaian pengabdian kepada masyarakat;5) pelaksana pengabdian kepada masyarakat;6) sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat;7) pengelolaan pengabdian kepada masyarakat; dan8) pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada

masyarakat.2. Standar Mutu STAI-BS Lubuklinggau yang berisi tentang

a. Standar Bidang Akademik;b. Standar Bidang Nonakademik.

Standar Bidang Akademik dan Standar BidangNonakademik di atas sesuai dengan visi STAI-BS

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau vii

KEPUTUSAN KETUASTAI BUMI SILAMPARI LUBUKLINGGAU

Nomor : Tahun 2017Tentang

KEBIJAKAN MUTU SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BUMISILAMPARI LUBUKLINGGAU

Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau

Menimbang : Bahwa dalam rangka mewujudkan sasaran mutu yangbaik dan terarah, maka perlu disusun Peraturan Ketuatentang Kebijakan Mutu Sekolah Tinggi Agama IslamBumi Silampari Lubuklinggau.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentangGuru dan Dosen;

3. Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentangPendidikan Tinggi;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentangDosen;

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi NasionalIndonesia;

7. Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentangStandar Nasional Pendidikan Tinggi;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan KebudayaanRepublik Indonesia Nomor 92 Tahun 2014 Tentang

Page 8: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau viii

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian AngkaKredit Jabatan Fungsional Dosen Dan AngkaKreditnya;

9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan KebudayaanRepublik Indonesia Nomor 50 Tahun 2014 TentangSistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : Keputusan Ketua tentang Kebijakan Mutu SekolahTinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau;

Pertama : Setiap dosen wajib menaati dan menjalankan standarmutu;

Kedua : Keputusan ini disosialisasikan dan berlaku kepadaseluruh dosen dilingkungan Sekolah Tinggi AgamaIslam Bumi Silampari Lubuklinggau;

Ketiga : Keputusan Ketua ini berlaku sejak diterbitkan dan jikaterdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikansebagaimanamestinya;

Ditetapkan di : LubuklinggauPada tanggal : November 2017

Ngimadudin, S.Ag., M.HNIDN. 2108127201

Tembusan:1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI Bumi Silampari Lubuklinggau

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 54

D. Jenis Data dan Informasi dalam Pangkalan Data STAI-BSLubuklinggau

Data dan informasi penyelenggaraan pendidikan tinggioleh STAI-BS Lubuklinggau merupakan bagian penting dariUnit TIPD. Penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh STAI-BSLubuklinggau melalui pengaturan, perencanaan, pengawasan,pemantauan, dan evaluasi serta pembinaan dan koordinasi,baik untuk program studi maupun institusi, memerlukan datadan informasi untuk mengambil keputusan dan melakukanproyeksi kebutuhan pengembangan pendidikan tinggi.Pengelolaan perguruan tinggi yang berlandaskan otonomidilakukan dengan mengedepankan prinsip akuntabilitas,transparansi, nirlaba, penjaminan mutu, efektivitas, danefisiensi, baik di bidang akademik, maupun di bidangnonakademik. Dengan demikian, data dan informasi tentangpelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dan pelaksanaanorganisasi, keuangan, kemahasiswaan, ketenagaan, sarana danprasarana perlu disiapkan oleh STAI-BS Lubuklinggau dandipastikan kebenaran serta ketepatannya untuk kemudiandilaporkan melalui Unit TIPD.

Unit TIPD menyimpan dan menyediakan data daninformasi pelaksanaan, luaran SPMI, dan luaran SPME untukmendukung penyelenggaraan pendidikan tinggi danpengelolaan perguruan tinggi yang bermutu. Data daninformasi bidang akademik dan bidang non-akademik tentangpendidikan tinggi di STAI-BS Lubuklinggau disiapkan untukdapat memberikan gambaran pemenuhan standar. Data,informasi pelaksanaan, luaran SPMI yang dilaporkan olehprodi, serta luaran SPME yang disimpan dalam PD STAI-BSLubuklinggau akan memberikan gambaran tentang pemenuhanberbagai Standar Dikti sebagai berikut:1. Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang berisi

a. Standar Nasional Pendidikan

Page 9: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 53

prinsip yang diterapkan dalam Pangkalan Data STAI-BSLubuklinggau adalah:1. Kebaruan

Data dan informasi yang dilaporkan oleh STAI-BSLubuklinggau, unit dan lembaga kepada Unit TIPD harusdata dan informasi terkini.

2. Tepat waktuData dan informasi yang dilaporkan oleh STAI-BSLubuklinggau, unit dan lembaga disampaikan secaraberkala pada waktu yang telah ditentukan.

3. AkurasiData dan informasi yang dilaporkan oleh STAI-BSLubuklinggau, unit dan lembaga merupakan data yangbenar dan tepat sesuai dengan kondisi pada suatu kurunwaktu.

4. AkuntabilitasData dan informasi yang tersimpan dalam UnitTIPDmerupakan data dan informasi yang dapatdipertanggungjawabkan kebenaran dan ketepatannyakepada para pemangku kepentingan.

C. Tujuan dan Fungsi Pangkalan Data STAI-BSLubuklinggau

Ketua bertanggung jawab atas pengaturan,perencanaan, pengawasan, pemantauan, dan evaluasi sertapembinaan dan koordinasi penyelenggaraan pendidikan tinggi.Agar dapat diselenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu,STAI-BS Lubuklinggau mengembangkan sistem pengelolaaninformasi. STAI-BS Lubuklinggau mengelola data daninformasi sebagai bagian dari penyelenggaraan pendidikantinggi yang unggul.

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau ix

DAFTAR ISI

hlmHalaman Pengesahan .................................................................. iiKata Pengantar Ketua ................................................................. iiiSambutan Ketua LPM ................................................................. vKeputusan Ketua ........................................................................ viiDaftar Isi ..................................................................................... ix

BAB I PENDAHHULUANA. Latar belakang masalah ........................................... 1B. Dasar Hukum............................................................ 3C. Tujuan dan Fungsi Sistem Penjaminan Mutu

STAI-BS Lubuklinggau ........................................... 4D. Struktur dan Mekanisme Sistem Penjaminan Mutu 4E. Pembagian Tugas Implementasi Sistem Penjaminan

Mutu ........................................................................ 8

BAB II SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)A. Sistem Penjaminan Mutu Internal ................................. 10B. Prinsip SPMI ........................................................... 12C. Tujuan dan Fungsi SPMI.......................................... 13D. Dokumen SPMI........................................................ 13E. Implementasi SPMI.................................................. 21

BAB III SISTEM PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL(SPME) ATAU AKREDITASIA. Pengertian SPME ............................................................ 46

Page 10: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau x

B. Prinsip SPME ........................................................ 46C. Tujuan dan Fungsi SPME ...................................... 47D. Kebijakan SPME.................................................... 48E. Mekanisme SPME ................................................. 49F. Instrument SPME................................................... 50G. Kelembagaan SPME .............................................. 51

BAB IV PANGKALAN DATA STAI-BS LUBUKLINGGAUA. Pengertian .............................................................. 52B. Prinsip Pangkalan Data STAI-BS Lubuklinggau... 52C. Tujuan dan Fungsi Pangkalan Data STAI-BS

Lubuklinggau ......................................................... 53D. Jenis Data dan Informasi dalam Pangkalan Data

STAI-BS ................................................................ 54E. Kelembagaan Pangkalan Data STAI-BS

Lubuklinggau ......................................................... 56F. Tata Cara Pengumpulan Data dan Informasi ......... 56

BAB V PENUTUP ................................................................. 58DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 59

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 52

J. Memberikan rekomendasi kelayakan pendirian perguruantinggi kepada kepada Direktorat Jenderal PendidikanTinggi.

BAB IVPANGKALAN DATA STAI-BS LUBUKLINGGAU

A. Pengertian Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan DataUnit Teknologi Informasi dan Pangkalan Data adalah

pelaksana teknis di bidang pengembangan sistem teknologiinformasi dan pangkalan data di lingkup Institut sertapendidikan dan layanan komputer. Unit TIPD di STAI-BSLubuklinggau dipimpin oleh Kepala yang diangkat oleh Ketua,berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Wakil Ketua IIBidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan.

Dalam TIPD ini data yang masuk adalah data pelaporanmengenai kegiatan belajar berupa sistem akademik, profilSTAI-BS Lubuklinggau beserta fakultas, lembaga, danunitnya, data mengenai mahasiswa dan dosen. Ada pula data-data nilai tiap semesternya yang kemudian akan diolah danmasuk ke dalam sistem SIPKD (Sistem InformasiPengembangan Karir Dosen) dan akan mempengaruhi terhadapkarir seorang Dosen kedepannya.

B. Prinsip Pangkalan Data STAI-BS LubuklinggauPangkalan data STAI-BS Lubuklinggau berisi data dan

informasi penyelenggaraan pendidikan, penelitian, danpengabdian kepada masyarakat yang wajib disampaikan olehyang terkait dan wajib dipastikan kebenaran danketepatannya.1 Dengan merujuk pada ketentuan tersebut,

1sebagaimana diatur dalam Pasal 56, ayat (4) UU Dikti

Page 11: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 51

G. Kelembagaan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME)atau Akreditasi

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) adalah badan yang dibentuk oleh Pemerintah untukmelakukan dan mengembangkan akreditasi perguruantinggisecara mandiri.

BAN-PT dibentuk oleh Menteri Pendidikan danKebudayaan dan merupakan badan nonstruktural di lingkunganKementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta bertanggungjawab kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, namunmemiliki kemandirian dalam melakukan akreditasi perguruantinggi. Adapun tugas dan wewenang BAN-PT:a. mengembangkan sistem akreditasi program studi dan

perguruan tinggi selaras dengan kebijakan pengembanganpendidikan tinggi;

b. menyusun dan menetapkan instrumen akreditasi perguruantinggi berdasarkan interaksi antar standar di dalam StandarNasional Pendidikan Tinggi;

c. melakukan akreditasi perguruan tinggi;d. menerbitkan, mengubah, atau mencabut keputusan tentang

status akreditasi dan peringkat terakreditasi perguruantinggi;

e. memeriksa, melakukan uji kebenaran, dan memutuskankeberatan yang diajukan atas status akreditasi dan/atauperingkat terakreditasi perguruan tinggi;

f. membangun dan mengembangkan jejaring denganpemangku kepentingan, baik di tingkat nasional maupuninternasional;

i. Bersama dengan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggimenyusun instrumen evaluasi pendirian perguruan tinggiberdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau xi

Page 12: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan danKebudayaan Republik Indonesia No 50 tahun 2014, dijelaskanbahwa sistem penjaminan mutu adalah kegiatan sistemik untukmeningkatkan mutu pendidikan secara berencana danberkelanjutan. Sebuah Perguruan Tinggi harus memilikiprogram terkait dengan rencana-rencana yang hendakdilakukan dalam beberapa waktu ke depan sebagaipengembangan keilmuan sesuai dengan tatanan kehidupanmasyarakat. Pendidikan Tinggi dinilai sangat strategis sebagaitonggak keilmuan untuk meningkatkan sumber daya bangsaIndonesia memasuki ruang global. Peningkatan mutupendidikan di Perguruan Tinggi mengacu pada sistempendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakatterintegrasi dengan kesadaran kolektif steakholder melaluiinftrastruktur dan suprastruktur. Program berencana danberkelanjutan dilakukan Perguruan Tinggi dengan mengacupada standar nasional, bahkan mengunggulinya.

Dalam melaksanakan sistem penjaminan mutu, acuanpentingnya adalah buku pedoman sistem penjaminan mutuyang dikeluarkan oleh Dikti dengan prinsip PPEPP, yaknipenetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian danpeningkatan. Secara struktural, standar yang digunakan jugamengacu pada standar dikti sebagai standar minimun yanghendaknya diterapkan oleh Perguruan Tinggi, walaupun dalampraktiknya boleh saja berusaha untuk melampuai standartersebut. Dalam hal ini, setiap Perguruan Tinggi memilikiotonomi untuk mengembangkan standar mutu sesuai dengan

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 50

3. Tahap Pemantauan Status Akreditasi dan PeringkatTerakreditasi.a. BAN-PT melakukan pemantauan terhadap status

akreditasi dan peringkat terakreditasi program studidan/atau perguruan tinggi yang telah ditetapkan,berdasarkan data dan informasi pada PD Dikti dan/ataufakta hasil asesmen lapangan;

b. Status akreditasi dan peringkat terakreditasi programstudi dan/atau institusi dapat dicabut sebelum masaberlakunya berakhir, apabila program studi dan/atauinstitusi terbukti tidak lagi memenuhi syarat statusakreditasi dan peringkat terakreditasi tersebut.

F. Instrumen Sistem Penjaminan Mutu Eskternal (SPME)atau Akreditasi

Akreditasi program studi dan institusi dilakukandengan menggunakan instrumen akreditasi yang terdiri atas:a. Instrumen akreditasi untuk program studi; danb. Instrumen akreditasi untuk institusi.

Instrumen SPME atau akreditasi program studi daninstitusi disusun berdasarkan interaksi antarstandar didalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Instrumen SPMEatau akreditasi program studi di STAI-BS Lubuklinggaudisusun berdasarkan:1) Jenis pendidikan, yaitu vokasi;2) Program pendidikan, yaitu program diploma, sarjana, dan

magister; dan3) Modus pembelajaran, yaitu tatap muka.

Page 13: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 49

E. Mekanisme Sistem Penjaminan Mutu Eskternal (SPME)atau Akreditasi

Akreditasi diawali dengan penyusunan instrumen olehBAN-PT sesuai dengan kewenangan masing-masing. Setelahinstrumen selesai disusun BAN-PT melakukan SPME atauakreditasi melalui tahap sebagai berikut:1. Tahap Evaluasi Data dan Informasi, yang meliputi langkah:

a. Pemimpin perguruan tinggi mengajukan permohonankepada BAN-PT untuk akreditasi Prodi atau perguruantinggi;

b. BAN-PT melakukan evaluasi kecukupan atas data daninformasi program studi dan/atau perguruan tinggisebagaimana dimaksud pada huruf a, yang disimpandalam PD Dikti.Evaluasi kecukupan atas data dan informasi

sebagaimana dimaksud di atas dilakukan oleh asesor, denganmelakukan verifikasi data dan informasi yang diserahkan olehSTAI-BS Lubuklinggau. Dalam kondisi tertentu BAN-PTdapat melakukan asesmen lapangan sesuai kebutuhan.2. Tahap Penetapan Status Akreditasi dan Peringkat

Terakreditasi, yang meliputi langkah:a. BAN-PT mengolah dan menganalisis data dan

informasi dari perguruan tinggi pemohon akreditasi,untuk menetapkan status akreditasi dan peringkatakreditasi program studi dan/atau institusi;

b. BAN-PT mengumumkan status akreditasi danperingkat akreditasi program studi dan/atau perguruantinggi sesuai kewenangan masing-masing.Pemimpin wajib mengajukan permohonan akreditasi

ulang paling lambat 6 bulan sebelum masa berlaku statusakreditasi danperingkat terakreditasi program studi dan/atauperguruan tingginya berakhir.

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 2

kemampuan, keadaan, dan terget capaian yang ingin dilakukansesuai dengan visi dan misinya. Otonomi mengenai PerguruanTinggi sendiri dengan jelas sudah tertera dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional atau yang lebih dikenal sebagai UU Sisdiknas.

Oleh karena itulah, sistem penjaminan mutu yangdikembangkan di STAI-BS Lubuklinggau menggunakanprinsip PPEPP. Pada prinsip PPEPP ada usaha untukmeningkatkan sesuai dengan kebutuhan seperti pada kurikulumpembelajaran, suasana akademik, kemahasiswaan,sumberdaya, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,dan sarana prasarana. Sistem Penjaminan Mutu dalampraktinya memang disusun dengan perencanaan yangmengikuti Standar Nasional Perguruan Tinggi, namun STAI-BS Lubuklinggau juga memiliki hak otonomi untukmeningkatkan diri menjadi Perguruan Tinggi yang Unggul.

Buku Sistem Penjaminan Mutu ini mengarah padakebijakan terkait dengan sistem penjaminan mutu internal,sistem penjaminan mutu eksternal, juga terkait denganpangkalan data di STAI-BS Lubuklinggau. Dalamperkembangan teknologi dan informasi yang makin pesat,tugas dan wewenang Perguruan Tinggi dalammenyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdiankepada masyarakat diarahkan berbasis online agar tranasparandan adil. STAI-BS Lubuklinggau berusaha untuk memenuhistandar nasional perguruan tinggi juga membentuk evaluasidiri yang dirancang, dijalankan, dan dikendalikan olehLembaga Penjamin Mutu. STAI-BS Lubuklinggau telahmembuka peluang untuk terus meningkatkan diri menjadiPerguruan Tinggi yang Unggul, Islami, dan berkeadaban. Halitu terimplementasi dalam wujud untuk menjadi pusat studiyang inklusif dan integratif, memiliki lulusan yang berdayasaing dan berakhlak mulia, dapat mempromosikan pesan-pesan

Page 14: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 3

Islam, membumikan nilai-nilai Islam transformatif, danmampu mengembangkan peradaban Islam Indonesia. Olehkarena itu, standar mutu pendidikan STAI-BS Lubuklinggaumenjadi good universitygovernance dilakukan denganpertanggungjawaban yangterjamin. Pada sisi inilah, sistempenjaminan mutu dilakukan dengan kemandirian sistem tatakelola yang baik.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional.

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang PelayananPublik.

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang PerguruanTinggi.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentangperubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RepublikIndonesia Nomor 50 tahun 2014 tentang Sistem PenjaminanAudit Mutu Internal Mutu Pendidikan Tinggi.

6. Peraturan MENPAN & RB No. 15 tahun 2014 tentangKomponen Standar Pelayanan Publik.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RepublikIndonesi Nomor 50 Tahun 2014 tentang Sistem PenjaminanMutu Pendidikan Tinggi.

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 48

untuk melindungi kepentingan mahasiswa danmasyarakat. Adapun hasil SPME atau akreditasi sebagai luaranproses SPME atau akreditasi berupa status dan peringkatterakreditasiprogram studi dan/atau institusi.

D. Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Ekternal (SPME)atau Akreditasi

Akreditasi dilakukan terhadap program studi danperguruan tinggi berdasarkan interaksi antar standar di dalamStandar Dikti. Luaran proses SPME atau akreditasi dinyatakandengan status akreditasi program studi dan/atau institusi, yangterdiri atas:1. terakreditasi;2. tidak terakreditasi.

Sementera itu, peringkat terakreditasi program studidan/atau institusi terdiri atas:1. terakreditasi baik;2. terakreditasi baik sekali; dan3. terakreditasi unggul.

Makna peringkat terakreditasi program studi danperguruan tinggi sebagai berikut:1. terakreditasi baik, yaitu memenuhi SN Dikti;2. terakreditasi baik sekali dan terakreditasi unggul, yaitu

melampaui SN Dikti.Adapun tingkat pelampauan SN Dikti oleh program

studi dan perguruan tinggi, ditetapkan oleh BAN-PT sesuaikewenangan masing-masing. Masa berlaku status terakreditasidan peringkat terakreditasi program studi dan perguruan tinggiadalah 5 (lima) tahun dan wajib diumumkan kepadamasyarakat.

Page 15: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 47

1. IndependenProses SPME atau akreditasi dan pengambilankeputusannya dilakukan secara mandiri, bebas daripengaruh dan kepentingan pihak manapun.

2. AkuratProses SPME atau akreditasi dan pengambilankeputusannya didasarkan pada data dan informasi yangjelas, benar, tepat, dan dapat dipertanggungjawabkan.

3. ObjektifProses SPME atau akreditasi dan pengambilankeputusannya bebas dari pengaruh kepentingan subjektifdan berdasarkan data serta informasi faktual yang tersedia.

4. TransparanProses SPME atau akreditasi dan pengambilankeputusannya dilakukan berdasarkan standar danmekanisme yang diketahui dan dapat diakses oleh asesormaupun program studi dan/atau perguruan tinggi yangdinilai kelayakannya.

5. AkuntabelProses SPME atau akreditasi dan pengambilankeputusannya dapat dipertanggung-jawabkan kepadapemangku kepentingan.

C. Tujuan dan Fungsi Sistem Penjaminan Mutu Eksternal(SPME) atau Akreditasi

Akreditasi bertujuan:

1. menentukan kelayakan program studi dan perguruan tinggiberdasarkan kriteria yang mengacu pada SN Dikti;

2. menjamin mutu program studi dan perguruan tinggi secaraeksternal, baik bidang akademik maupun nonakademik,

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 4

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RepublikIndonesia Nomor 49 Tahun 2015 tentang Standar NasionalPendidikan Tinggi

9. SK Ketua STAI-BS Lubuklinggau Nomor 47 tahun 2017tentang Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Sekolah TinggiAgama Isalm Bumi Silampari Tahun 2017.

C. Tujuan dan Fungsi Sistem Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau

Sistem Penjaminan Mutu di STAI-BS Lubuklinggaudipahami sebagai kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutupendidikan tinggi secara berencana, berkelanjutan danmenyeluruh. Implementasi dari mutu pendidikan itu sendiriterletak pada tingkat kesesuaian antara penyelenggaraanpendidikan tinggi dengan standar mutu STAI-BSLubuklinggau yang terdiri atas Standar Nasional PerguruanTinggi dan pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu yangditetapkan oleh STAI-BS Lubuklinggau.1. Tujuan Sistem Penjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggau

Menjamin pemenuhan Sistem Penjaminan MutuSTAI-BSLubuklinggau secara sistemik danberkelanjutan sehinggamenumbuhkembangkan budaya mutu di lingkup STAI-BSLubuklinggau.

2. Fungsi Sistem Penjaminan Mutu STAI-BS LubuklinggauMengendalikan penyelenggaraan pendidikan di STAI-BSLubuklinggau oleh setiap lembaga, fakultas, dan unituntuk mewujudkan STAI-BS Lubuklinggau yang Unggul,Islami dan Berkeadaban.

D. Struktur dan Mekanisme Sistem Penjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggau

Struktur dan Mekanisme SPM STAI-BS Lubuklinggauyang ditetapkan dalam Keputusan Ketua No 47 Tahun 2017

Page 16: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 5

tentang Sistem Penjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggau2017 sebagai berikut:1. Struktur SPM STAI-BS Lubuklinggau

SPM STAI-BS Lubuklinggau tersusun dalam suatu strukturyang terdiri atas:a. SPMI, yaitu kegiatan sistemik penjaminan mutu

pendidikan tinggi oleh STAI-BS Lubuklinggau secaraotonom atau mandiri untuk mengendalikan danmeningkatkan penyelenggaraan pendidikan secaraberencana dan berkelanjutan; dan

b. SPME, yaitu kegiatan penilaian melalui akreditasi untukmenentukan kelayakan program studi dan institusi.

Sebagaimana dikemukakan di atas, tujuan SPMI STAI-BS Lubuklinggau adalah menjamin pemenuhan standarpenyelenggaraan pendidikan STAI-BS Lubuklinggau secarasistemik dan berkelanjutan sehingga tumbuh dan berkembangbudaya mutu di STAI-BS Lubuklinggau. Dengan demikian,implementasi SPM STAI-BS Lubuklinggau dengan strukturseperti di atas harus mampu menjamin pemenuhan standarpenyelenggaraan pendidikan secara sistemik danberkelanjutan. Adapun standar penyelenggaraan pendidikanSTAI-BS Lubuklinggau terdiri atas:a. Standar Nasional (SN) Dikti yang ditetapkan dalam

Peraturan Mendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang StandarNasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yangmemuat kriteria minimal sistem pendidikan di Indonesia,terdiri atas:1) Standar Nasional Pendidikan;2) Standar Nasional Penelitian; dan3) Standar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat.

b. Standar penyelenggaraan pendidikan yang ditetapkan olehSTAI-BS Lubuklinggau harus melampaui standar nasionalmeliputi:

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 46

BAB IIISISTEM PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL ATAU

AKREDITASI

A. Pengertian Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME)atau Akreditasi

SPME atau akreditasi adalah kegiatan penilaianuntukmenentukan kelayakan program studi dan perguruantinggi. Dengan perkataan lain, akreditasi program studi adalahkegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan program studi,sedangkan akreditasi perguruan tinggi adalah kegiatanpenilaian untuk menentukan kelayakan perguruan tinggi.

SPME atau akreditasi merupakan salah satu subsistemdari SPM Dikti di samping dua subsistem lainnya yangmasing-masing disebut subsistem SPMI dan subsistem PDDikti. SPME atau akreditasi dilakukan melalui penilaianterhadap luaran penerapan SPMI oleh STAI-BS Lubuklinggauuntuk penetapan status terakreditasi dan peringkat terakreditasiprogram studi dan/atau perguruan tinggi.

Di dalam Pasal 42 ayat (1) UU Dikti dikemukakanbahwa ijazah diberikan kepada lulusan pendidikan akademikdan pendidikan vokasi sebagai pengakuan terhadap prestasibelajar dan/atau penyelesaian suatu program studi terakreditasiyang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Berdasarkanketentuan ini, akreditasi program studi merupakan kewajibanyang harus dipenuhi agar perguruan tinggi dapat menerbitkanijazah bagi lulusannya.

B. Prinsip Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) atauAkreditasi

Akreditasi program studi dan/atau perguruan tinggidilakukan berdasarkan prinsip:

Page 17: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 45

fungsi dari unit khusus tersebut mulai dialihkan ke parapejabat struktural pada semua aras dan unit tersebutdapat ditiadakan. Peniadaan unit SPMI ini tidak berartipelaksanaan SPMI menjadi terhenti karena setiappejabat struktural sesuai dengan tugas, wewenang, dantanggung jawabnya masing-masing yang akanmelanjutkan pelaksanaan SPMI.

3) Selain itu, dapat juga mengorganisasikan implementasiSPMI dengan cara membentuk unit SPMI di arasperguruan tinggi yang membawahi semua unit kerja diperguruan tinggi tersebut. Pada aras unit kerja sepertifakultas atau unit pengelola program studi tidakdibentuk unit SPMI yang lebih kecil, tetapiimplementasi SPMI diserahkan pada jabatan strukturalseperti Ketua, Wakil ketu, Ketua Prodi, SekretarisProdi, Kepala Laboratorium, dan sebagainya.Kemudian, unit SPMI di aras perguruan tinggi akanmenjalankan tugas memonitor, mengevaluasi, danmengaudit pelaksanaan SPMI di semua unit kerja.

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 6

1) Standar Pendidikan Tinggi bidang akademik;2) Dan Standar Pendidikan Tinggi bidang nonakademik.

Program studi atau akreditasi institusi yang memenuhiSN Dikti menurut UU Dikti dinyatakan memenuhiperingkat terakreditasi baik, sedangkan Program Studiatau Perguruan Tinggi yang mampu melampaui SNDikti akan dinyatakan terakreditasi baik sekali atauunggul. Mutu program studi atau perguruan tinggiselain diukur dari pemenuhan setiap StandarPenjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggau, harus puladiukur dari pemenuhan interaksi antarstandar untukmencapai tujuan pendidikan tinggi sesuai dengan yangada di visi dan misi.

2. Mekanisme SPM STAI-BS Lubuklinggaua. Mekanisme SPMI

Mekanisme SPM diawali denganmengimplementasikan SPMI melalui siklus kegiatan yangdisingkat sebagai PPEPP, yaitu terdiri atas:1) Penetapan (P) Standar Penjaminan Mutu STAI-BS

Lubuklinggau, yaitu kegiatan penetapan standar atauukuran yang terdiri atas Standar NasionalPendidikanTinggi dan standar mutu STAI-BS Lubuklinggau yangditetapkan oleh perguruan tinggi;

2) Pelaksanaan (P) Standar Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau, yaitu kegiatan pemenuhan standar atauukuran yang terdiri atas Standar Nasional PendidikanTinggi dan Sistem Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau yang ditetapkan oleh STAI-BSLubuklinggau;

3) Evaluasi (E) pelaksanaan Standar Penjaminan MutuSTAI-BS Lubuklinggau, yaitu kegiatan pembandinganantara luaran kegiatan pemenuhan standar atau ukurandengan standar atau ukuran yang terdiri atas Standar

Page 18: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 7

Nasional Pendidikan Tinggi dan Sistem PenjaminanMutu STAI-BS Lubuklinggau yang telah ditetapkan olehperguruan tinggi;

4) Pengendalian (P) Standar Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau, yaitu kegiatan analisis penyebab standaratau ukuran yang terdiri atas Standar NasionalPendidikan Tinggi dan Sistem Penjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggauyang telah ditetapkan oleh perguruantinggi yang tidak tercapai untuk dilakukan tindakankoreksi; dan

5) Peningkatkan (P) Standar Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau, yaitu kegiatan perbaikan standar atauukuran yang terdiri atas Standar Nasional PendidikanTinggi dan standar mutu STAI-BS Lubuklinggau agarlebih tinggi daripada standar atau ukuran yang terdiriatas standar yang telah ditetapkan.

SPMI STAI-BS Lubuklinggau ditetapkan dalamKeputusan Ketua, setelah terlebih dahulu disetujui senat.Luaran implementasi SPMI dalam suatu siklus disampaikanoleh STAI-BS Lubuklinggau kepada BAN-PT untuk memintadan memperoleh status terakreditasi dan peringkat terakreditasiinstitusi.

Permintaan STAI-BS Lubuklinggau untuk memperolehstatus terakreditasi dan peringkat terakreditasi program studiatau institusi dapat dilakukan oleh STAI-BS Lubuklinggausesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.b. Mekanisme SPME atau Akreditasi

Program studi atau institusi mengajukan permohonanakreditasi ulang kepada BAN-PT terhadap luaranimplementasi SPMI untuk mempertahankan ataumeningkatkan peringkat terakreditasi. Akreditasi ulang olehBAN-PT dijalankan melalui kegiatan yang terdiri atas:

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 44

c. Pengorganisasian pelaksanaan SPMI dengan kombinasimodel pertama dan model kedua

Terbuka kemungkinan lain untuk mengombinasikankedua model di atas dengan alasan dan tujuan tertentusebagai berikut:1) Sebagai pemula, dapat membentuk sebuah task force

atau tim ad hoc beranggotakan beberapa dosen dengantugas pokok membangun SPMI, misalnya menetapkanberbagai standar dan manual kemudian setelah itudibentuk unit SPMI untuk melanjutkan langkah-langkah berikutnya. Model ini dapat diadopsi jikajumlah sumber daya manusia pada perguruan tinggi itumasih terbatas sehingga pembentukan unit SPMIterkendala, padahal penetapan standar SPMI sudahmendesak. Namun, ketika harus melaksanakan isiberbagai standar lalu mengevaluasi dan mengendalikanpelaksanaannya, misalnya dengan melakukanmonitoring dan audit maka model task force ini dapatmenjadi kurang efektif. Di sini kemudian perludibentuk unit SPMI dan membubarkan task force ataumengubah personalia task force menjadi pengelola unitSPMI.

2) Dalam hal ini, dapat pula membentuk unit SPMIdengan tugas pokok membangun dan melaksanakanSPMI. Dengan pembentukan unit SPMI, implementasiSPMI dapat berjalan secara sistematis, efektif, dan yangterpenting dapat menimbulkan dampak psikologis bagiseluruh pemangku kepentingan internal sehinggamereka mulai sadar mutu dan secara perlahan, namunpasti akan tercipta budaya mutu pada perguruan tinggitersebut. Kemudian, setelah proses pelembagaan SPMIdinilai telah cukup matang dan budaya mutu telahmulai terinternalisasi, secara bertahap tugas pokok dan

Page 19: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 43

ketua hingga aras unit pengelola program studi di dalamperguruan tinggi, membuat implementasi SPMI relatifmenjadi lebih hemat dan fleksibel. Dikatakan hemat sebabtidak membutuhkan lagi biaya untuk perekrutan jabatanbaru, pengadaan, dan perlengkapan sarana prasarana, sertauntuk penganggaran tunjangan jabatan baru. Dikatakanfleksibel karena implementasi SPMI dapat dirancang sesuaidengan tugas pokok dan fungsi dari setiap jabatan, mulaidari struktur jabatan tertinggi hingga terendah. Lebih jauh,dengan model ini, struktur organisasi perguruan tinggi jugaakan tetap ramping dan tidak memperpanjang mata rantaibirokrasi.

Kedua, melalui cara ini, setiap dosen, tenagakependidikan, mahasiswa, bahkan juga para pejabatstruktural relatif akan merasa lebih nyaman dalam bekerjamewujudkan budaya mutu sebab tidak ada perasaan dipaksadan diawasi oleh semacam watchdog.

2) KelemahanPertama, model ini diragukan dari

aspekefektivitas, objektivitas, dan akuntabilitas.Menyerahkan implementasi SPMI pada para pejabatstruktural yang kinerjanya justru akan diuji dengan SPMIdapat dinilai kurang layak dan etis. Implementasi SPMIdengan model ini diragukan efektivitasnya karena model iniamat tergantung pada inisiatif dan ketegasan pejabatstruktural. Kedua, model ini dapat mengakibatkanpelaksanaan SPMI berlangsung tidak serentak, berbeda-beda, dan dengan kecepatan sama karena tidak adakoordinasi tunggal dari aras tertinggi perguruan tinggi.Beberapa unit kerja mungkin ada yang mampu dan tidakmampu melaksanakan SPMI secara optimal tergantungpada pejabat struktural masing-masing.

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 8

1) Evaluasi Kecukupan atas data dan informasi programstudi atau perguruan, yaitu kegiatan mengukurpencapaian Sistem Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau oleh program studi atau institusi;

2) Visitasi, yaitu kegiatan memeriksa kesesuaian data daninformasi tentang Standar Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau;

3) Penetapan status terakreditasi dan peringkatterakreditasi program studi oleh BAN-PT.

E. Pembagian Tugas Implementasi Sistem PenjaminanMutuSTAI-BS Lubuklinggau

Adapun tugas masing-masing dalammengimplementasikan Sistem Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau dapat diuraikan sebagai berikut:1. Ketua bertugas menetapkan standar mutu STAI-BS

Lubuklinggau kemudian melaksanakan, mengevaluasipelaksanaannya, mengendalikan pelaksanaannya, danmeningkatkan standar tersebut secara berkelanjutan. Semuakegiatan ini dilakukan dengan mengimplementasikan SPMIyang luarannya kemudian dimintakan akreditasi kepadaLAM atau BAN-PT untuk memperoleh status terakreditasidan peringkat terakreditasi. Secara ringkas perguruan tinggibertugas:a. mengelola SPMI dengan model:

1) membentuk Lembaga Penjaminan Mutu pada tingkatinstitusi untuk mengimplementasikan SPMI;

2) mengintegrasikan implementasi SPMI padamanajemen di lingkup STAI-BS Lubuklinggau; dan

3) kombinasi antara model pertama dan model kedua;

Page 20: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 9

b. menyusun dokumen yang diperlukan untukmengimplementasikan SPMI STAI-BS Lubuklinggau;

c. membentuk pengelolaan Pangkalan Data STAI-BSLubuklinggau; dan

d. mengimplementasikan SPMI dengan melibatkan semuapemangku kepentingan di STAI-BS Lubuklinggau yangbersangkutan.

2. Lembaga Penjaminan Mutu bertugas:a. mengharmoniskan implementasi SPMI dengan SPME

atau akreditasi;b. menyusun dan mengembangkan pedoman implementasi

SPMI STAI-BS Lubuklinggau;c. melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan,

dan supervisi dalam implementasi dan pengembanganSPMI di STAI-BS Lubuklinggau; dan

d. membentuk dan memantau Pangkalan Data STAI-BSLubuklinggau dan mengoordinasikan pengumpulan,verifikasi, penyusunan, dan pengintegrasian data sertainformasi dari Prodi dan Unit.

3. Kepala Pusat Pengendalian Standar Mutu bertugas:Menyusun Rancangan Dokumen STAI-BS Lubuklinggausesuai standar yang disahkan oleh Ketua.

4. Kepala Pusat Audit dan Pengendalian Mutu bertugas:a. Memetakan implementasi SPMI di STAI-BS

Lubuklinggau berdasarkan data dan informasi;b. Mengembangkan dan mengelola sistem informasi hasil

pemetaan mutu di STAI-BS Lubuklinggau; danc. Menyusunlaporan dan rekomendasi tentang implementasi

SPMI berdasarkan pemetaan sebagaimana dimaksud padahuruf (a).

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 42

birokrasi sehingga potensial membebani. Penambahansebuah unit pada organisasi perguruan tinggi dapatmenimbulkan dampak psikologis, seperti munculnyakeresahan karena merasa ada pihak tertentu yang akanberperan seperti “polisi, pengawas” atau watchdog yangakan mengawasi mereka.

Keempat, apabila unit SPMI tersebut secara strukturalberkedudukan tidak lebih tinggi dari fakultas atau unitpengelola program studi, efektivitasnya dalammelaksanakan fungsi implementasi SPMI diragukan. Hal inidisebabkan fakultas atau unit pengelola program studi yangmerasa berada pada posisi lebih tinggi atau sederajat denganunit SPMI akan cenderung mengabaikan saran dan/ataurekomendasi dari unit SPMI. Kelemahan ini akanbertambah apabila fakultas atau unit pengelola programstudi tersebut tidak menyadari pentingnya peningkatanmutu pendidikan tinggi yang diselenggarakannya.

b. Pengintegrasian Implementasi SPMI ke dalam ManajemenPerguruan Tinggi

Pada model ini, pelaksanaan SPMI tidak diorganisasioleh unit SPMI, tetapi dilakukan oleh setiap pejabatstruktural, misalnya Dekan, Ketua Jurusan, Wakil Ketua,Kepala Biro, Kepala Laboratorium, hingga Ketua. Dalammodel ini, tidak ditemukan koordinasi terpusat pelaksanaanSPMI oleh unit SPMI pada aras perguruan tinggi, tetapikendali pelaksanaan SPMI berada pada masing-masingpejabat itu.

1) KekuatanPertama, model ini cocok untuk kampus dengan

jumlah sumber daya manusia yang masih terbatas ataujumlah program studi dan mahasiswa yang relatif sedikit.Dengan melekatkan tugas mengimplementasikan SPMIpada jabatan struktural mulai dari aras yang tertinggi, yaitu

Page 21: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 41

secara objektif tehadap penyelenggaraan pendidikan tinggiyang dilakukan oleh para pejabat struktural.

Kedua, keberadaan unit SPMI dipandang sebagai caramelaksanakan salah satu prinsip dari good governance,yaitu akuntabilitas. Hal ini disebabkan pembentukan unitSPMI didasarkan pada instrumen atau dokumen hukumyang sah serta dilengkapi dengan struktur, tugas pokok,fungsi, dan mekanisme kerja yang jelas serta transparan.

Ketiga, unit SPMI yang dibentuk secara independendan akuntabel akan membuatnya menjadi kuat dan diseganioleh berbagai pihak yang kinerjanya akan dimonitor,dievaluasi, dan diaudit oleh unit SPMI tersebut. Dengankata lain, keberadaan unit SPMI diyakini dapatmenimbulkan efek psikologis berupa sikap respek dari unitlain.

2. KelemahanPertama, model ini dapat memberatkan kampus yang

tidak memiliki cukup banyak SDM, memiliki student bodyyang kecil, jumah prodi yang sedikit, dan sumber dana yangterbatas. Hal ini disebabkan biaya untuk membentuk danmenjalankan unit SPMI tidak sedikit, misalnya diperlukanalokasi dana untuk sarana dan prasarana kantor, tunjanganjabatan dan gaji staf, dan program kerja.

Kedua, agar unit SPMI dapat berfungsi optimaldibutuhkan ketersediaan sumber daya manusia, baik dosenmaupun tenaga kependidikan untuk membantu kelancaranadministrasi unit SPMI tersebut. Para dosen yang terlibatbertugas antara lain sebagai auditor internal dengan jumlahyang tidak sedikit apalagi bila jumlah program studi yangcukup banyak. Hal ini dapat menjadi tantangan atau bahkandapat menghambat implementasi SPMI.

Ketiga, keberadaan unit SPMI dinilai memperbesarstruktur organisasi dan memperpanjang mata rantai

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 10

BAB II

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

A. Sistem Penjaminan Mutu InternalPengertian Sistem Penjaminan Mutu Internal

Sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 53 UU Dikti, standarpenjaminan mutu terdiri atas SPMI dan SPME atau akreditasi.SPMI adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikantinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom atau mandiriuntuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraanpendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Dengandemikian, STAI-BS Lubuklinggau mengembangkan sendiriSPMI antara lain sesuai dengan latar belakang sejarah, nilaidasar yang menjiwai pendirian perguruan tinggi itu, jumlahprogram studi dan sumber daya manusia, sarana dan prasaranatersebut tanpa campur tangan pihak lain.

Sekalipun STAI-BS Lubuklinggau dapatmengembangkan SPMI secara otonom atau mandiri, namunterdapat hal mendasar yang harus ada di dalam SPMI bagisetiap perguruan tinggi. Di dalam Pasal 52 ayat (2) UU Diktidisebutkan bahwa penjaminan mutu dilakukan melalui 5 (lima)langkah utama yang disingkat PPEPP, yaitu Penetapan,Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan StandarPenjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggau. Hal ini berartibahwa kelima langkah utama tersebut harus ada dalammelaksanakan SPMI, bahkan merupakan hal terpenting dariSPMI di setiap perguruan tinggi.

Sesuai dengan istilah internal di dalam SPMI, kelimalangkah tersebut harus dilaksanakan secara internal olehperguruan tinggi. Sebagai contoh, langkah evaluasi terhadappelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggau

Page 22: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 11

dalam tidak dapat dilakukan oleh lembaga lain di luarperguruan tinggi tersebut sekalipun lembaga tersebutdipandang kredibel. Pihak eksternal dapat dilibatkan bukandalam SPMI melainkan dalam SPME, yaitu melalui prosesakreditasi. Akreditasi perguruan tinggi dan akreditasi programstudi dilaksanakan oleh BAN-PT.

Lima langkah utama di dalam SPMI suatu perguruantinggi berkaitan erat dengan standar di dalam SPMI. MenurutPasal 54 Dikti, standar yang harus digunakan di dalam SPMIsetiap perguruan tinggi adalah Standar Nasional yangditetapkan oleh Mendikbud dan Sistem Penjaminan MutuSTAI-BS Lubuklinggau yang ditetapkan oleh setiap STAI-BSLubuklinggau dengan mengacu pada Standar NasionalPendidikan Tinggi.

Standar Pendidikan di STAI-BS Lubuklinggaumerupakan satuan standar yang meliputi Standar Pendidikanditambah dengan Standar Penelitian, dan Standar KepadaMasyarakat. Sementara itu, Sistem Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau yang ditetapkan oleh STAI-BS Lubuklinggauterdiri atas sejumlah standar dalam bidang akademik danbidang nonakademik yang mengacu pada Standar Nasionalyang ditetapkan oleh Dikti.

Oleh karena itulah, data dan informasi yang digunakanuntuk SPMI harus identik dengan data dan informasi yangdigunakan untuk SPME. Sebagai contoh, apabila dari kegiatanevaluasi di dalam SPMI didapati bahwa persentase dosen yangtelah bergelar Magister ada 70%, maka di dalam SPME atauakreditasi angka itu pula harus digunakan. Dengan demikian,setiap perguruan tinggi harus membentuk pangkalan data yangmenyimpan data dan informasi yang akurat, valid, danmutakhir yang dapat digunakan untuk mengukur ketercapaianatau pemenuhan Sistem Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau di dalam SPMI perguruan tinggi tersebut,

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 40

tepat jika STAI-BS Lubuklinggau meniru model organisasidan kelembagaan SPMI di perguruan tinggi lain.

Oleh sebab itu, dalam bagian ini akan diuraikan 3 (tiga)model pengorganisasian dalam rangka implementasi SPMI diDikti yang lazim ditemukan dalam praktik. Ketiga model ituadalah:a. Implementasi SPMI dengan membentuk unit SPMI;b. Pengintegrasian implementasi SPMI ke dalam manajemen

STAI-BS Lubuklinggau;c. Pengorganisasian pelaksanaan SPMI dengan kombinasi

model pertama dan model kedua,Masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut:a. Implementasi SPMI dengan membentuk unit SPMI

Unit SPMI dibentuk dengan tugas, wewenang, dantanggung jawab melaksanakan SPMI secara terpusat. Unitini memiliki struktur organisasi, mekanisme kerja,anggaran, dan personalia dalam jumlah tertentu denganuraian tugas masing-masing. Unit SPMI ini bukan sekadarsebuah tim ad hoc, melainkan unit organisasi yangpermanen. Pada aras unit pengelola program studi, dibentukjuga unit SPMI yang lebih kecil yang secara hierarkisbertanggung jawab kepada unit SPMI pada aras STAI-BSLubuklinggau. Pengelola unit SPMI di aras institusimaupun pada aras unit pengelola program studi bukanlahorang yang merangkap jabatan struktural lain, seperti WakilKetua, dan semacamnya.

1. KekuatanPertama, model ini dipandang sebagai cara

pengorganisasian implementasi SPMI yang tepat karenaunit SPMI yang terpisah dari berbagai jabatan strukturalsecara teoretik maupun praktik dipandang lebih independen.Independensi yang melekat pada unit SPMI tersebut akanmendukung pelaksanaan monitoring, evaluation, dan audit

Page 23: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 39

Jika diperlukan, untuk melakukan pelaksanaan standar,STAI-BS Lubuklinggau dapat melakukan benchmarkingsebagai cara mengetahui seberapa jauh perguruan tinggi laintelah melaksanakan SPMI dan membanding-kannya denganapa yang telah dilakukan atau dicapai oleh. Selanjutnya, hasildari pelaksanaan standar adalah penciptaan standar baru untukmenggantikan standar sebelumnya. Untuk ini, siklus SPMIdimulai kembali dengan tahap penetapan, yang berartimenetapkan:1) Standar baru sebagai peningkatan isi standar sebelumnya;

dan/atau2) Standar baru yang belum pernah ada sebelumnya atau

menambah jumlah standar yang telah ada sebelumnya.Kemudian siklus SPMI dimulai kembali seperti telah diuraikandi atas dengan prinsip PPEPP.

2. Model Organisasi dan Kelembagaan Sistem Penjaminan MutuInternal

Sekalipun di dalam UU Perguruan Tinggi ditegaskankewajiban bagi setiap perguruan tinggi untuk melaksanakanSistem Penjaminan Mutu, namun di dalam UU PerguruanTinggi tersebut tidak diatur organisasi dan kelembagaan yangharus diterapkan oleh setiap perguruan tinggi dalammelaksanakan Sistem Penjaminan Mutu, khususnyaimplementasi SPMI. Hal ini berarti setiap perguruan tinggimemiliki otonomi atau kemandirian dalam memilih modelorganisasi dan kelembagaan yang cocok dan tepat sesuaisituasi dan kondisi perguruan tinggi untuk melaksanakanSPMI. Mengingat di antara semua perguruan tinggi dijumpaiberbagai perbedaan yang disebabkan antara lain oleh latarbelakang sejarah, nilai-nilai dasar yang menjiwai pendirianperguruan tinggi, jumlah program studi dan sumber dayamanusia, sarana dan prasarana, dan sebagainya, maka tidak

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 12

sekaligus dapat pula digunakan oleh BAN-PT untukmelakukan akreditasi.

B. Prinsip Sistem Penjaminan Mutu Internal

Sebagaimana telah diuraikan di bagian sebelumnya,prinsip SPMI yang sesuai dengan UU Perguruan Tinggi dapatdirangkum sebagai berikut:1. Otonom

SPMI dikembangkan dan diimplementasikan secara otonomatau mandiri di STAI-BS Lubuklinggau, yangpelaksanaanya dilakukan pada tingkat unit, lembaga,fakultas, maupun prodi.

2. TerstandarSPMI berbasis akreditasi ditetapkan STAI-BSLubuklinggau sebagai standar pelaksanaan danpenyelenggaraan pendidikan

3. AkurasiSPMI menggunakan data dan informasi yang akurat.

4. Berencana dan BerkelanjutanSPMI diimplementasikan dengan menggunakan 5 (lima)langkah penjaminan mutu, yaitu Penetapan, Pelaksanaan,Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan SistemPenjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggau yang membentuksuatu siklus.

5. TerdokumentasiSeluruh langkah dalam siklus SPMI didokumentasikansecara sistematis. Hal lain yang tidak disebutkan di atas,antara lain tentang tata kelola SPMI, sumber daya, danpendanaan pelaksanaan SPMI, serta evaluasi pelaksanaanSistem Penjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggauditetapkan oleh Ketua. Demikian pula tentang keberadaan

Page 24: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 13

Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) untuk mengelola SPMImenjadi keharusan.

C. Tujuan dan Fungsi Sistem Penjaminan Mutu Internal

1. Tujuan SPMISPMI bertujuan untuk meningkatkan mutu STAI-BS

Lubuklinggau secara berencana dan berkelanjutan. Tujuanini hanya dapat dicapai apabila STAI-BS Lubuklinggautelah mengimplementasikan SPMI dengan baik dan benar,dan luarannya dimintakan akreditasi (SPME). Seberapa jauhpenetapan Sistem Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau yang ditetapkan merupakan perwujudan daridua tujuan lain dari SPMI, yaitu untuk:a. Pencapaian visi dan pelaksanaan misi perguruan tinggi

tersebut, danb. Pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan

(stakeholders) perguruan tinggi tersebut.2. Fungsi SPMI

Fungsi SPMI adalah sebagai:a. Bagian dari upaya untuk meningkatkan mutu STAI-BS

Lubuklinggau;b. Sistem untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi

STAI-BS Lubuklinggau;c. Saranauntuk memperoleh status terakreditasi dan

peringkat terakreditasi program studi dan institusi; dand. Sistemuntuk memenuhi kebutuhan pemangku

kepentingan di STAI-BS Lubuklinggau.

D. Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal

Dokumen SPMI berbeda dengan dokumen lainnyayang lazim dimiliki perguruan tinggi seperti statuta dan

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 38

diperhatikan adalah keharusan bagi pmpinan untukmeningkatkan mutu isi standar itu sendiri, dalam hal ini adalahunsur Competence dan/atau Degree-nya.Saat melakukanpeningkatan setiap standar tergantung pada cakupan masing-masing standar tentang setiap aspek penyelenggaraanpendidikan tinggi sehingga tidak terdapat norma baku yangberlaku untuk semua standar. Aspek penting adalah bahwapelaksanaan standar dilakukan setelah langkah evaluasi danpengendalian diselesaikan, dan dapat terjadi untuk standartertentu dilakukan secara periodik setahun sekali, untuk standarlain hanya mungkin dilakukan setiap lima tahun sekali,sedangkan untuk standardapat dilakukan setiap semester.Contoh, standar kurikulum tidak mungkin dilakukan kaizensetiap tahun apalagi tiap semester, oleh karena siklus standarkurikulum Program Sarjana lazimnya adalah empat tahun,mengingat mahasiswa untuk dapat menyelesaikan programstudi yang terdapat dalam kurikulum memerlukan waktusekitar 4 tahun. Standar rekrutmen dan seleksi dosen dapatditingkatkan setiap tahun atau sedikit lebih diperpanjangsiklusnya menjadi dua tahun sekali, sedangkan standarkebersihan gedung mungkin tidak perlu menunggu hingga duatahun untuk ditingkatkan mutunya.

Peningkatan standar harus dilakukan oleh Audiencedari standar tertentu, seperti dalam keempat tahap sebelumnya.Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa agar tidak terjadi kaizensecara sporadis untuk beberapa standar tertentu denganAudience setiap dosen maka sebaiknya kaizen terhadapseluruh standar dalam SPMI dilakukan secara institusional,dalam arti pejabat struktural tertinggi pada unit harusmenginisiasi kegiatan peningkatan standar ini. Dapat pulainisiasi dimunculkan atau diagendakan dan difasilitasi olehLembaga/Kantor/Unit Penjaminan Mutu di lingkup STAI-BSLubuklinggau.

Page 25: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 37

tinggi untuk meningkatkan mutu isi standar dalam SPMI. Perludiketahui bahwa yang dapat ditingkatkan mutunya adalahbukan hanya mutu kegiatan pelaksanaan, evaluasi, ataupunpengendalian pelaksanaan standar, melainkan terutama mutuisi standar itu sendiri.

Mutu isi standar yang dapat ditingkatkan adalah unsurBehaviour, Competence, Degree, atau kombinasi ketiganya.Contoh, semula isi suatu standar adalah “setiap semester dosenwajib menyusun silabus mata kuliah yang diasuhnya”,kemudian setelah isi standar tersebut dilaksanakan selama duatahun berturut-turut, dan selama itu telah dilakukan evaluasisetiap semester, diketahui bahwa semua dosen (atau setidaknyamayoritas dosen) memenuhi isi standar itu. Berdasarkan hasilevaluasi ini tidak diperlukan tindakan korektif (pengendalian)oleh manajemen pada aras unit pengelola program studi,jurusan, atau fakultas sehingga perlu ditingkatkan mutu untukaspek/unsur Competence-nya. Akhirnya, hal itu menjadi“setiap semester dosen wajib menyusun silabus mata kuliahyang diasuhnya dengan mencantumkan capaian pembelajaranmata kuliah dan harus selaras dengan capaian pembelajaranprogram studi”. Dapat pula yang ditingkatkan adalah Degree-nya sehingga bukan lagi dosen harus menyusun silabus setiapsemester, melainkan lebih tegas dan jelas lagi, yaitu “palinglambat satu bulan sebelum awal semester berjalan, setiapdosen harus telah selesai menyusun silabus mata kuliah yangdiasuhnya dan membagikannya kepada mahasiswa pada saatmereka melakukan pendaftaran rencana studi”.

Dengan demikian, jika yang ditingkatkan hanya tahappelaksanaan Standar Dikti, maka untuk contoh standar di atasyang terjadi adalah perbaikan strategi, cara, atau rencana kerjauntuk mencapai isi standar, yaitu setiap semester semua dosenmenyusun silabus mata kuliah. Padahal, sekalipun peningkatanpelaksanaan standar itu juga penting, tetapi yang harus

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 14

Rencana Strategis (Renstra). Kedua dokumen yang disebutterakhir, walaupun berisi hal yang memiliki hubungan denganSPMI, kedua dokumen itu tidak termasuk dokumen SPMI.

Hubungan yang dimaksud bahwa kedua dokumen yangdisebut terakhir memuat pula sejumlah standar yang harusmenjadi pedoman untuk menetapkan Sistem Penjaminan MutuSTAI-BS Lubuklinggau dalam SPMI STAI-BS Lubuklinggau.Selanjutnya, Sistem Penjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggautersebut harus dilaksanakan, dievaluasi, dikendalikan, danditingkatkan dalam SPMI STAI-BS Lubuklinggau. Sebagaicontoh, di dalam statuta terdapat ketentuan tentang tata kelolaSTAI-BS Lubuklinggau yang harus menjadi pedoman untukmenetapkan, melaksanakan, mengevaluasi, mengendalikan,dan meningkatkan Standar Pengelolaan dalam SPMI.

Menurut Pasal 1 angka 16 Peraturan Pemerintah Nomor4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi danPengelolaan Perguruan Tinggi, statuta adalah peraturan dasarPengelolaan Perguruan Tinggi yang digunakan sebagailandasan penyusunan peraturan dan prosedur operasional diPerguruan Tinggi. Pada dasarnya, statuta memuat duakelompok ketentuan, yaitu:a. Kelompok ketentuan pelaksanaan Tridharma Perguruan

Tinggi yang digunakan sebagai standar dalam perencanaan,pengembangan, dan penyelenggaraan kegiatan TridharmaPerguruan Tinggi;

b. Kelompok ketentuan tentang tata kelola perguruan tinggiyang digunakan sebagai standar manajemenpenyelenggaraan perguruan tinggi.

Sedangkan menurut Pasal 5 ayat (1) huruf c angka 2Pasal 23 dan Pasal 25 huruf b angka 1 huruf a) PeraturanPemerintah Nomor 4 Tahun 2014 Tentang PenyelenggaraanPendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi,Rencana Strategis (Renstra) merupakan rencana jangka

Page 26: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 15

menengah Perguruan Tinggi untuk rentang waktu 5 (lima)tahun. Renstra dibuat dengan tujuan membantu perguruantinggi untuk menyusun Rencana Operasional/Rencana Kerjadan Anggaran Tahunan berdasarkan pemahaman terhadaplingkungan strategis, baik dalam skala nasional, regional,maupun internasional. Dengan demikian, di dalam Renstraakan ditemukan sasaran mutu yang harus dicapai. Sementaraitu, pada Dokumen SPMI memuat 5 (lima) langkah dalammelaksanakan SPMI, yaitu PPEPP. Di bawah ini akandijelaskan secara singkat dokumen SPMI.

Dokumen SPMI dapat berbentuk buku atau bentukdokumen lain yang terdiri atas:1. Buku/Dokumen Kebijakan SPMI (Kebijakan

Mutu/QualityPolicy)Buku/Dokumen Kebijakan SPMI adalah dokumen berisigaris besar tentang bagaimana cara memahami, merancang,dan mengimplementasikan SPMI dalam penyelenggaraansehingga terwujud budaya mutu di STAI-BS Lubuklinggau.Buku/Dokumen Kebijakan SPMI memuat antara lain uraiantentang:a. Visi, misi, dan tujuan STAI-BS Lubuklinggau;b. Latar belakang STAI-BS Lubuklinggau menjalankan

SPMI;c. Luas lingkup kebijakan SPMI (misalnya: akademik dan

nonakademik);d. Daftar dan definisi istilah dalam dokumen SPMI;e. Garis besar kebijakan SPMI pada perguruan tinggi antara

lain:1) Tujuan dan strategi SPMI;2) Asas atau prinsip pelaksanaan SPMI;3) Manajemen SPMI, yaitu PPEPP;4) Struktur organisasi dan tata kelola SPMI;

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 36

manajemen SPMI telah dilaksanakan di STAI-BSLubuklinggau.

e. Peningkatan StandarTahap peningkatan standar adalah kegiatan

meningkatkan atau meninggikan isi atau luas lingkup standardalam SPMI. Kegiatan ini sering disebut kaizen ataucontinuous quality improvement dan akan dapat dilakukanapabila masing-masing standar telah melalui keempat tahapdalam siklus SPMI. Artinya, isi suatu standar tidak mungkinditingkatkan jika standar itu tidak melalui tahap evaluasipelaksanan standar tersebut terlebih dahulu, sekalipun Ketuatelah melaksanakan standar itu. Sebaliknya, setelah suatustandar dievaluasi, tetapi tidak ditingkatkan isi atau luaslingkupnya, maka mutu STAI-BS Lubuklinggau tidakmeningkat atau statis, padahal isi standar itu masih dapatditingkatkan.

Peningkatan standar dilakukan bukan karena secaramanajerial harus dilakukan, melainkan harus dilakukan karenaperkembangan masyarakat, kemajuan ilmu dan teknologi, sertapeningkatan tuntutan kebutuhan pemangku kepentinganinternal dan/atau eksternal perguruan tinggi. Berbagaikemajuan, perkembangan, dan kebutuhan tentangpenyelenggaraan pendidikan tinggi dapat diketahui olehpimpinan melalui berbagai cara, antara lain:1) pengamatan;2) diskusi dengan para pemangku kepentingan;3) forum pertemuan ilmiah;4) studi pelacakan lulusan;5) analisis SWOT.

Contoh, kemajuan teknologi pembelajaran,perkembangan sumber atau bahan ajar, atau peningkatankesejahteraan sosial dapat merupakan dorongan bagi perguruan

Page 27: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 35

tindakan korektif itu dengan menyusun silabus di tengahsemester atau untuk semester berikut.

Lebih lanjut perlu dikemukakan bahwa berbeda denganlangkah evaluasi, dalam pengendalian pelaksanaan StandarDikti, Lembaga/ Kantor/Unit Penjaminan Mutu tidak tepat jikaharus melakukan pengendalian karena unit ini tidak memilikikewenangan eksekutorial dan hanya berfungsi sebagaikoordinator, fasilitator, dan supervisor. Jika hasil evaluasi atauaudit internal yang dilakukannya menunjukkan perlu tindakanpengendalian, informasi itu dapat disampaikan ke pimpinanunit yang dievaluasi atau diaudit dan kepada pimpinanperguruan tinggi untuk ditindaklanjuti.

Pengendalian pelaksanaan standar dilakukan segerasetelah hasil evaluasi diperoleh sebab jika ditunda, makapenundaan itu justru dapat menghambat pemenuhan isistandar. Durasi dan tingkat frekuensi pengendalian akantergantung pada durasi dan frekuensi evaluasi dari setiapstandar dalam SPMI seperti diuraikan dalam tahap evaluasi diatas. Mengenai siapa, bilamana, dan bagaimana pelaksanaanpengendalian pelaksanaan standar dirumuskan dalamBuku/Dokumen Manual SPMI, khususnya tahap pengendalianpelaksanaan standar sebagaimana diuraikan di atas.

Apa yang dilakukan Audience dari standar dan/ataupejabat struktural yang karena kewenangan dan tanggungjawabnya harus melakukan pengendalian pelaksanaan standar,harus dicatat atau didokumentasikan. Dengan perkataan lain,apa pun tindakan korektif yang diambil oleh mereka harusdirekam atau dicatat dalam format atau formulir sehinggadapat dihindari tindakan korektif sebagai hasil daripengendalian yang tidak terdokumentasi. Pencatatan ataslangkah pengendalian merupakan bagian utuh mekanismepengendalian dalam SPMI dan merupakan bukti bahwa

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 16

5) Jumlah dan nama semua standar mutu STAI-BSLubuklinggau dalam SPMI.

f. Informasi singkat tentang Buku/Dokumen SPMI lain,yaitu Buku/Dokumen Manual SPMI, Buku/DokumenStandar SPMI, dan Buku/Dokumen Formulir SPMI;

g. Hubungan Dokumen Kebijakan SPMI denganberbagaidokumen lain di STAI-BS Lubuklinggau, antaralain Statuta dan Renstra.

Buku/Dokumen Kebijakan SPMI disusun danditetapkan dengan Keputusan Pemimpin Perguruan Tinggisetelah disetujui Senat Perguruan Tinggi. Buku/DokumenKebijakan SPMI bermanfaat untuk:

a. Menjelaskan kepada para pemangku kepentingan internalSTAI-BS Lubuklinggau tentang garis besar SPMI;

b. Menjadi dasar atau payung bagi penyusunan danpenetapan Buku/Dokumen Manual SPMI,Buku/Dokumen Kebijakan SPMI Standar SPMI, danBuku/Dokumen Kebijakan SPMI Formulir SPMI;

c. Membuktikan bahwa SPMI di STAI-BS Lubuklinggauterdokumentasikan dengan baik.

2. Buku/Dokumen Manual SPMI (ManualMutu/QualityManual)

Buku/Dokumen Manual SPMI adalah dokumenberisi petunjuk teknis tentang cara, langkah, atau prosedurPenetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, danPeningkatan Sistem Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau secara berkelanjutan oleh pihak yangbertanggung jawab dalam pelaksanaan SPMI, baik padaaras unit pengelola program studi maupun lingkup di STAI-BS Lubuklinggau Buku/Dokumen Manual SPMI memuatantara lain uraian tentang:a. Tujuan dan maksud manual SPMI;b. Luas lingkup manual SPMI:

Page 28: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 17

1) Manual penetapan Standar Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau;

2) Manual pelaksanaan Standar Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau;

3) Manual evaluasi pelaksanaan Standar Penjaminan MutuSTAI-BS Lubuklinggau;

4) Manual pengendalian pelaksanaan Standar PenjaminanMutu STAI-BS Lubuklinggau;

5) Manual peningkatan Standar Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau;

c. Rincian tentang hal yang harus dikerjakan dalamimplementasi SPMI oleh pemangku kepentingan internalSTAI-BS Lubuklinggau;

d. Pihak yang bertanggung jawab mengerjakan berbagai haldalam implementasi SPMI;

e. Uraian tentang bagaimana dan bilamana pekerjaan itu harusdilaksanakan;

f. Rincian formulir/borang/proforma yang harus dibuat dandigunakan dalam implementasi SPMI;

g. Rincian sarana yang digunakan sesuai petunjuk dalammanual SPMI.

Buku/Dokumen Manual SPMI bermanfaat untuk:a. memandu para pejabat struktural dan/atau unit SPMI,

maupun dosen serta tenaga kependidikan dalammengimplementasikan SPMI sesuai dengan kewenanganmasing-masing;

b. menunjukkan cara mencapai visi perguruan tinggi yangdijabarkan dalam Sistem Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau yang harus dipenuhi dan ditingkatkan secaraberkelanjutan.

c. membuktikan secara tertulis bahwa SPMI pada STAI-BSLubuklinggau dapat dan telah siap dilaksanakan.

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 34

Sebaliknya, jika dalam evaluasi pelaksanaan standarditemukan kekeliruan, ketidaktepatan, kekurangan ataukelemahan yang dapat menyebabkan kegagalan pencapaian isistandar atau tujuan/sasaran/rencana, harus dilakukan langkahpengendalian. Langkah pengendalian ini berupa tindakankorektif atau perbaikan untuk memastikan pemenuhanperintah/kriteria/sasaran di dalam standar. Terdapat beberapajenis tindakan korektif sebagai tindak lanjut atas hasil evaluasi,mulai dari penyelenggaraan rapat pimpinan yang khususmembahas hasil evaluasi hingga pelaksanaan tindakan korektiftertentu, misalnya instruksi, teguran, peringatan, penghentianperbuatan/kegiatan, investigasi atau pemeriksaan mendalam,dan penjatuhan sanksi ringan hingga berat. Tindakan korektifini harus didasarkan pada isi setiap standar.

Seperti dalam evaluasi, pihak yang melakukanpengendalian adalah:1) Audience dari standar mutu STAI-BS Lubuklinggau; dan2) Pejabat struktural sesuai dengan hierarki, tugas, wewenang,

dan tanggung jawabnya.Jika Audience adalah dosen/tenaga kependidikan atau

mahasiswa maka ketika mereka harus mengendalikanpelaksanaan standar, tetap dibutuhkan tindakan pemantauandan/atau pengendalian oleh pejabat struktural yang membinamereka. Contoh, jika standar proses pembelajaran menyatakanbahwa “dosen menyusun SAP pada setiap awal semester”,maka jika ternyata ada dosen yang tidak melaksanakan isistandar tersebut, penyimpangan pelaksanaan standar itu akandipantau oleh pejabat struktural di aras jurusan atau unitpengelola program studi dan fakultas sehingga pejabat iniharus melakukan pengendalian berupa instruksi dan/atauteguran kepada dosen yang bersangkutan agar segeramenyusun SAP. Pada gilirannya, dosen itu harus menjalankan

Page 29: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 33

proses, prosedur, atau mekanisme sebagaimana ditetapkan didalam standar. Jika yang dievaluasi atau diaudit adalahkeluaran atau produk dan hasilnya, evaluasi atau auditnyadilakukan untuk menilai ketercapaian hasil atau produk dankelengkapan bukti capaian dengan apa yang dicantumkandalam standar.

Untuk dapat mengevaluasi, diperlukan ketersediaanbahan, data, informasi, keterangan, dan alat bukti yang menjadiobjek evaluasi. Bahan ini dikumpulkan dari formulir ataudokumen pencatatan/perekaman mutu atas pelaksanaanstandar, formulir pemantauan, serta penjelasan pihak pelaksanastandar.Segala sesuatu tentang siapa, bilamana, bagaimana,dan apa yang dibutuhkan dalam melakukan evaluasipelaksanaan standar harus dirumuskan dalam Buku/DokumenManual SPMI tentang tahap evaluasi (dan pengendalian)pelaksanaan standar sebagaimana telah diuraikan di atas. Samaseperti pada tahap pelaksanaan standar, tahap evaluasipelaksanaan standar harus didokumentasikan. Hal ini berartipihak yang melakukan evaluasi atau pemantauan harusmenghasilkan dokumen evaluasi diri, dokumen audit internal,dan dokumen hasil akreditasi.

d. Pengendalian Pelaksanaaan Standar Mutu STAI-BSLubuklinggau

Pengendalian merupakan tindak lanjut atas hasil yangdiperoleh dari kegiatan evaluasi. Hal ini berarti tindak lanjuttersebut dapat dilakukan terhadap hasil evaluasi diri, auditinternal, maupun atas hasil akreditasi. Jika hasil evaluasimenunjukkan bahwa pelaksanaan isi standar telah sesuaidengan apa yang direncanakan sehingga dipastikan isi standarakan terpenuhi, langkah pengendaliannya hanya berupa upayaagar hal positif tersebut tetap dapat berjalan sebagaimanamestinya.

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 18

Oleh karena setiap Sistem Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau dalam SPMI berbeda cakupan, baikAudience,Behaviour, Competence, maupun Degreenya, manualatau petunjuk tentang cara menetapkan, melaksanakan,mengevaluasi, mengendalikan, dan meningkatkan setiapSistem Penjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggau tersebut jugaberbeda satu dengan yang lainnya atau tidak mungkin sama(fits for all standards). Dengan demikian, jika terdapat 50standar mutu STAI-BS Lubuklinggau dalam SPMI, akanterdapat pula 50 Dokumen Manual SPMI yang masing-masingterdiri atas manual penetapan, manual pelaksanaan, manualevaluasi, manual pengendalian, dan manual peningkatan.Alhasil, akan ada 50 standar mutu STAI-BS Lubuklinggau 5macam manual. Sekalipun isinya berbeda, tetapi template atauformatnya dapat sama. Buku/Dokumen Manual SPMI atauManual Mutu di beberapa perguruan tinggi dapat memuatProsedur Mutu (Quality Procedure) atau bahkan KebijakanSPMI atau Kebijakan Mutu (Quality Policy).

3. Buku/Dokumen Standar SPMI (StandarMutu/QualityStandard)

Buku/Dokumen Standar SPMI adalah dokumen berisiberbagai kriteria, ukuran, patokan, atau spesifikasi dari seluruhkegiatan penyelenggaraan pendidikan tinggi di STAI-BSLubuklinggau untuk mewujudkan visi dan misinya sehinggamemuaskan para pemangku kepentingan internal daneksternal. Buku/dokumen Standar SPMI memuat antara lainuraian tentang:a. Definisi istilah, yaitu istilah khas yang digunakan dalam

SPMI agar tidak menimbulkan multitafsir;b. Rasional Standar Penjaminan Mutu STAI-BS

Lubuklinggau, yaitu alasan penetapan standar mutu STAI-BS Lubuklinggau tersebut;

Page 30: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 19

c. Pernyataan isi Standar Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau, misalnya: mengandung unsur Audience,Behavior, Competence, dan Degree;

d. Strategi pencapaian Standar Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau, yaitu tentang apa dan bagaimana mencapaiStandar Penjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggau;

e. Indikator pencapaian Standar Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau, yaitu apa yang diukur/dicapai, bagaimanamengukur/mencapai, dan target pencapaian;

f. Pihak yang terlibat dalam pemenuhan Standar PenjaminanMutu STAI-BS Lubuklinggau;

g. Referensi, yaitu keterkaitan Sistem Penjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggau tertentu dengan standar mutu STAI-BSLubuklinggau lain.

Buku/Dokumen Standar SPMI (Standar Mutu)berfungsi sebagai:a. Alat untuk mencapai visi, misi, dan tujuan STAI-BS

Lubuklinggau;b. Indikator yang menunjukkan tingkat mutu STAI-BS

Lubuklinggau;c. Tolok ukur yang harus dicapai dalam penyelenggaraan

pendidikan tinggi oleh pemangku kepentingan internalSTAI-BS Lubuklinggau;

d. Bukti kepatuhan STAI-BS Lubuklinggau pada peraturanperundang-undangan dan bukti kepada masyarakat bahwaSTAI-BS Lubuklinggau memiliki dan memberikan layananpendidikan tinggi dengan menggunakan standar.

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 32

disingkat monev yang merupakan satu kesatuan walaupun duaaktivitas ini dapat dibedakan. Evaluasi pelaksanaan standardilakukan ketika kegiatan pelaksanaan standar itu telah selesaiatau ketika suatu proses telah tuntas, sedangkan pemantauandilakukan ketika kegiatan atau proses sedang berlangsung. Jikadilihat dari aktivitasnya, pada prinsipnya pemantauan adalahjuga bentuk dari evaluasi yakni formative evaluation. Secaramanajerial, evaluasi dapat dilakukan tanpa didahului denganpemantauan, tetapi pemantauan akan percuma jika tidak diikutidengan evaluasi. Waktu dan frekuensi kegiatan evaluasi danpemantauan pelaksanaan setiap standar dapat berbeda-bedasesuai dengan sifat atau cakupan isi setiap standar. Contoh,standar kebersihan ruang kelas, evaluasi pelaksanaannya dapatdilakukan sekali dalam seminggu, sedangkan pemantauannyadilakukan setiap hari. Di sisi lain, untuk standar rekrutmen danseleksi dosen, evaluasi pelaksanaannya tidak mungkindilakukan mingguan dan pemantauannya harian, tetapi akanlebih cocok jika evaluasi dilakukan semesteran atau setahunsekali, sedangkan pemantauannya pada setiap triwulan.

Cara melakukan evaluasi telah disebut di atas, yaitudengan membandingkan antara isi standar dengan apa yangsecara faktual sedang atau telah dilakukan untuk dinilai apakahsesuai dan/atau memenuhi Standar Dikti. Hal yang dievaluasidapat terdiri atas:1) proses;2) prosedur atau mekanisme;3) keluaran atau produk; dan4) hasil atau dampaknya.

Dengan demikian, dalam Evaluasi Diri maupun AuditInternal, hal yang dievaluasi atau diaudit adalah keempat haltersebut. Contoh, ketika mengevaluasi proses, prosedur, ataumekanisme, evaluasi atau auditnya dilakukan untuk menilaikepatuhan atau kesesuaian antara fakta yang terjadi dengan

Page 31: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 31

pihak yang harus melakukan evaluasi, dapat diuraikan sebagaiberikut:1) Evaluasi harus dilakukan oleh Audience dari setiap standar.

Contoh, setiap dosen atau tenaga kependidikan perlumelakukan evaluasi pelaksanaan standar yangpelaksanaanya merupakan tanggung jawab mereka.Evaluasi ini dapat disebut sebagai evaluasi diri (selfevaluation) di mana yang dimaksud dengan diri adalahdosen tersebut;

2) Evaluasi harus dilakukan oleh pejabat struktural yangmerupakan Audience dari standar dan sebagai bagian daritugas, wewenang, serta tanggung jawab sesuai strukturorganisasi perguruan tinggi pada unit masing-masing.Evaluasi ini disebut evaluasi melekat, yaitu melekat padatugas dan wewenang setiap pejabat struktural. Evaluasi inidilakukan ketika mereka diminta untuk menyusun evaluasidiri dari unit masing-masing;

3) Evaluasi yang dilakukan pihak lain yang bukan Audiencedari standar dan tidak berasal dari unit internal Audiencewalaupun pihak lain ini masih berasal dari perguruan tinggiitu sendiri, lazimnya adalah Lembaga/ Kantor/ UnitPenjaminan Mutu pada perguruan tinggi. Evaluasi inidisebut evaluasi internal atau Audit Internal perguruantinggi yang jika dilakukan terhadap pelaksanaan StandarDikti oleh semua unit di perguruan tinggi akanmenghasilkan evaluasi diri perguruan tinggi;

4) Evaluasi yang dilakukan pihak eksternal perguruan tinggi,yang disebut SPME atau Akreditasi sebagaimana dilakukanBAN-PT dan/atau Lembaga Akreditasi Mandiri. Evaluasieksternal lainnya dapat dilakukan oleh akuntan publikdalam bidang keuangan.

Dalam praktik kerapkali ditemukan pemakaian istilahpemantauan (monitoring) dan evaluasi (evaluation) atau

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 20

4. Buku/dokumen Formulir/Proforma SPMI (Dokumen SPMI/Quality Documents)

Buku/Dokumen Formulir/Proforma SPMI adalahdokumen tertulis yang berisi kumpulan formulir/proformayang digunakan dalam mengimplementasikan SistemPenjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggau dan berfungsi untukmencatat/merekam hal atau informasi atau kegiatan tertentuketika Sistem Penjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggaudiimplementasikan.

Buku/Dokumen Formulir/Proforma SPMI memuatantara lain uraian tentang berbagai macam maupun jumlahformulir/proforma yang digunakan dalammengimplementasikan Sistem Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau sesuai dengan peruntukan setiap standar mutuSTAI-BS Lubuklinggau. Harus dipastikan bahwa setiapstandar mutu STAI-BS Lubuklinggau memilikiformulir/proforma sebagai alat untuk mengendalikanpelaksanaan setiap standar mutu STAI-BS Lubuklinggau danmerekam hasil implementasi setiap Sistem Penjaminan MutuSTAI-BS Lubuklinggau.

Buku/Dokumen Formulir/Proforma SPMI berfungsiantara lain sebagai:a. Alat untuk mencapai/memenuhi/mewujudkan isi Standar

Penjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggau;b. Alat untuk memantau, mengontrol, mengendalikan,

mengkoreksi, dan mengevaluasi implementasi StandarPenjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggau;

c. Bukti autentik untuk mencatat/merekam implementasiSistem Penjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggausecaraperiodik.

Page 32: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 21

Segala sesuatu yang telah dilakukan dalam rangkapemenuhan Sistem Penjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggauharus dicatat/didata/direkam antara lain dalam bentuk:a. Berbagai formulir yang dirancang khusus dengan isi sesuai

untuk masing-masing standar mutu STAI-BSLubuklinggau, contoh formulir berita acara perkuliahan,formulir pendaftaran rencana studi, formulir perwalianakademik, formulir pengajuan beasiswa, formulir penilaianhasil studi, dst.; dan/atau

b. Formulir khusus pemantauan (monitoring) yang dirancangdengan tujuan mencatat hasil pemantauan pelaksanaanstandar mutu STAI-BS Lubuklinggau. Formulir ini diisi dandigunakan oleh pemimpin unit kerja dilingkunganPerguruan Tinggi sebagai bahan untukmelakukan evaluasi pelaksanaan Standar Penjaminan MutuSTAI-BS Lubuklinggau.

Terdapat berbagai macam formulir/proforma dalamSPMI dengan peruntukan yang berbeda-beda sesuai denganmacam Standar Penjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggau,namun dapat dipastikan bahwa setiap Sistem Penjaminan MutuSTAI-BS Lubuklinggau membutuhkan paling sedikit satuformulir/proforma.

E. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal

1. Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, danPeningkatan (PPEPP) Standar Mutu STAI-BSLubuklinggau

Dalam bagian ini akan diuraikan STAI-BSLubuklinggau dalam mengimplementasikan SPMI pada semuaaras dan semua kegiatan dari penyelenggaraan pendidikantinggi di STAI-BS Lubuklinggau. Hal ini berarti pengelolaanSTAI-BS Lubuklinggau merupakan pengelolaan yang

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 30

SPMI adalah untuk menilai secara kritis sejauh manapenetapan standar dan pelaksanaan standar telah berjalandengan baik, serta untuk melakukan tindakan koreksi jikadiperlukan untuk menjamin pemenuhan standar.

Sekalipun evaluasi dan pengendalian sukar dipisahkansehingga seringkali keduanya dianggap identik, namunsebenarnya terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Karenaitu, di dalam siklus SPMI keduanya dipisahkan menjadi duatahap terpisah. Dalam evaluasi pelaksanaan standar, yangmerupakan inti adalah mencari informasi tentang apa danbagaimana jalannya pelaksanaan standar serta apa danbagaimana luaran dan dampaknya. Apabila ketiga aspek inidinilai telah berjalan sebagaimana seharusnya denganmembandingkan pada apa yang tercantum di dalam standar,berarti tidak terdapat penyimpangan, kesalahan, atau hal buruksejenis yang harus dikoreksi. Dengan demikian, manajemenhanya perlu mengendalikan agar keadaan yang baik tersebutdapat tetap dilanjutkan atau dipertahankan. Namun jikasebaliknya yang terjadi, diperlukan tindakan pengendalianberupa langkah tertentu yang dijelaskan secara khusus padatahap pengendalian dari siklus SPMI.

Evaluasi pelaksanaan standar harus dilakukan olehLembaga Penjaminan Mutu karena tanpa langkah ini, parapejabat struktural dapat mengambil putusan yang keliru dandapat mengakibatkan kegagalan pemenuhan standar PerguruanTinggi Nasional. Pada gilirannya, mutu penyelenggaraanpendidikan tinggi pada perguruan tinggi tersebut tidakterjamin. Terdapat 2 (dua) hal tentang evaluasi ini, yaitu:1) pihak yang melakukan evaluasi;2) bagaimana dan bilamana evaluasi dilakukan.

Hal ini harus dirumuskan di dalam Buku/DokumenManual SPMI tentang manual evaluasi pelaksanaan StandarDikti sebagaimana telah diuraikan di atas. Apabila dilihat dari

Page 33: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 29

mengambil tindakan pengendalian, apabila ditemukankesalahan atau penyimpangan yang dapat berakibat isistandar tidak terpenuhi, atau memperkuat pencapaianpelaksanaan standar;

3) Summative evaluation, yaitu evaluasi yang bertujuanmenganalisis hasil akhir pelaksanaan standar sehingga dapatdisimpulkan, antara lain, tentang efektivitas, keberhasilan,dan dampak atau outcomes dari pelaksanaan standar.Termasuk ke dalam evaluasi hasil akhir ini pula kegiatanyang disebut audit atau auditing. Apabila summativeevaluation dilakukan oleh pihak eksternal disebut akreditasiatau accreditation.

Di dalam manajemen, evaluasi (evaluation atau review)dan pengendalian (control) adalah dua kegiatan yang pentingdan strategis untuk memastikan bahwa apa yang menjaditujuan organisasi dapat dicapai. Hal ini berlaku pula di dalammanajemen SPMI STAI-BS Lubuklinggau karena tanpa keduahal ini, kedua tahap terdahulu, yaitu penetapan standar danpelaksanaan standar akan sia-sia.

Evaluasi dan pengendalian merupakan cara atau alat dimana para pejabat struktural pada semua aras STAI-BSLubuklinggau mengumpulkan data, informasi, keterangan, danalat bukti yang dibutuhkan untuk membandingkan antarastandar yang telah ditetapkan dengan apa yang secara faktualtelah dilaksanakan atau dicapai. Hal ini dilakukan untukmemastikan bahwa pelaksanaan standar telah berjalansebagaimana seharusnya dan untuk mengantisipasi dan/ataumengoreksi kesalahan/kelemahan/kekuranganyangditemukanyang berpotensi menggagalkan pencapaian isi standar dalamSPMI. Dengan kedua cara ini, pejabat struktural hinggapemimpin perguruan tinggi dapat mengetahui sejauh mana dandalam hal apa mereka telah bekerja dengan baik atau buruk.Secara singkat, fungsi dari evaluasi dan pengendalian di dalam

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 22

berorientasi dan berbasis pada penjaminan mutu. Jikapengelolaan STAI-BS Lubuklinggau mengabaikan peranpenjaminan mutu, maka dengan menerapkan SPMI di dalampengelolaan perguruan tinggi para pejabat di STAI-BSLubuklinggau harus secara konsisten mengupayakanpencapaian mutu dalam semua aspek, yaitu aspek input,process, output, dan outcomes. Inti SPMI adalah keberadaanSistem Penjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggau yangberfungsi sebagai tolak ukur untuk menilai mutupenyelenggaraan pendidikan tinggi. Dengan demikian,pelaksanaan SPMI di STAI-BS Lubuklinggau akanmengharuskan segenap elemen harus bekerja berdasarkanSistem Penjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggau yang telahditetapkan. Semua standar mutu STAI-BS Lubuklinggau iniharus diupayakan pemenuhannya oleh pimpinan, dosen, tenagakependidikan, dan mahasiswa. Pelaksanaan Sistem PenjaminanMutu STAI-BS Lubuklinggau kemudian diikuti denganevaluasi pelaksanaan yang pada gilirannya akan ditindaklanjutidengan kegiatan pengendalian untuk kemudian diakhiri dengankegiatan peningkatan Sistem Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau. Tahap di atas secara berurutan membentuksuatu siklus SPMI yang selalu bergerak dinamis danberkesinambungan dengan arah ke atas, yakni ke arahpeningkatan mutu secara berkelanjutan.

Siklus pelaksanaan SPMI yang dimulai dari tahappertama, yaitu penetapan Sistem Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau hingga tahap kelima, yaitu peningkatan SistemPenjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggau inilah yang menjadipokok bahasan dalam bagian ini. Kelima tahap ini selaluditerapkan untuk semua standar mutu STAI-BS Lubuklinggaudalam SPMI, namun durasi atau kecepatan atau ‘usia’ siklustidaklah sama untuk setiap standar mutu STAI-BSLubuklinggau. Contoh, siklus SPMI untuk standar mutu STAI-

Page 34: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 23

BS Lubuklinggau tentang sarana prasarana, antara lain standarkebersihan ruang kelas, tidak akan sama durasinya dengansiklus untuk standar kurikulum. Artinya, pada standarkebersihan ruang kelas, durasi siklus mulai dari tahap pertama,yaitu penetapan standar hingga tahap terakhir, yaitu SistemPenjaminan Mutu dapat berlangsung dalam hitungan minggu.Sementara itu, pada standar kurikulum durasi siklus SPMItidak mungkin diselesaikan hanya dalam waktu seminggu ataubahkan sebulan, tetapi paling cepat semesteran atau bahkanlima tahunan. Hal ini disebabkan tidak mungkin pelaksanaanstandar kurikulum harus dievaluasi dan dikoreksi setiapminggu atau bulan. Demikian pula jika standar kurikulum akandikaji ulang untuk ditingkatkan, hal ini tidak mungkindilakukan setiap semester atau tahun. Sebaliknya, evaluasi dantindakan koreksi terhadap pelaksanaan standar kebersihangedung tentu tidak mungkin harus menunggu mingguan ataubulanan.a. Penetapan Sistem Penjaminan Mutu STAI-BS

LubuklinggauTahap penetapan Sistem Penjaminan Mutu STAI-BS

Lubuklinggau merupakan penetapan semua standar dalampenyelenggaraan pendidikan tinggi yang secara utuhmembentuk SPMI. Istilah penetapan tidak hanya dimaknaisebagai pengesahan atau pemberlakuan Standar PenjaminanMutu STAI-BS Lubuklinggau, tetapi mulai dari tahapperumusan Standar Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau. Berikut ini adalah salah satu contoh langkahdalam penetapan Sistem Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau tentang kompetensi lulusan dan kurikulum:

1) menyiapkan dan mempelajari berbagai bahan dalammenetapkan Standar Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau, antara lain:

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 28

• Tidak mungkin Lembaga/Kantor/Unit itu yang harusmelaksanakan semua standar, mengingat domain standarjustru merupakan unit pengelolaprogram studi.

Lembaga/Kantor/Unit penjaminan mutu di STAI-BSLubuklinggau dapat bertindak sebagai koordinator, fasilitator,atau bahkan menjadi supervisor terhadap pelaksanaan semuastandar oleh setiap unit kerja di perguruan tinggi. Tentu saja,lembaga tersebut juga melaksanakan standar tertentu jikalembaga tersebut merupakan Audience dalam Standar tertentu.Mengenai cara melaksanakan standar dalam SPMI diperlukanmanual pelaksanaan Standar Dikti. Audience dari standarmelaksanakan apa yang tercantum di dalam pernyataan standarmutu STAI-BS Lubuklinggau secara langsung. Misalnya,standar pembelajaran yang memerintahkan dosen untukmenyusun Satuan Acara Perkuliahan (SAP) danmembagikannya kepada para mahasiswa pada kuliah pertamasetiap semester. Artinya, dosen dinyatakan telah melaksanakanstandar tersebut jika ia menyusun Satuan Acara Perkuliahan(SAP) dan membagikannya kepada mahasiswa.

c. Evaluasi Pelaksanaan Standar Mutu STAI-BS LubuklinggauDalam tahap ketiga dari siklus SPMI, STAI-BS Lubuklinggaudan seluruh unit di dalamnya harus melakukan evaluasi atauasesmen atau penilaian terhadap proses, keluaran (output), danhasil (outcomes) dari pelaksanaan setiap standar dalam SPMI.Apabila dilihat dari tujuannya, evaluasi atas pelaksanaanstandar dalam SPMI dapat berbentuk:1) Diagnostic evaluation, yaitu evaluasi yang bertujuan

mengetahui kelemahan atau kendala yang dapatmenghalangi pelaksanaan isi standar dan mengambillangkah yang diperlukan untuk mengatasi kelemahan ataukendala tersebut;

2) Formative evaluation, yaitu evaluasi yang bertujuanmemantau (monitoring) proses pelaksanaan standar untuk

Page 35: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 27

kepala biro, kaprodi, dosen, tenaga kependidikan, ataubahkan mahasiswa.

Contoh:• Standar Pembelajaran: “Dosen menyusun Satuan Acara

Perkuliahan (SAP) mata kuliah yang dibinanya danmembagikan kepada para mahasiswa, pada kuliah pertamadi setiap awal semester”, menunjukkan bahwa pihak yangharus melaksanakan standar itu adalah dosen;

• Rekrutmen dan Seleksi Dosen: “Ketua membuat rencanarekrutasi dan seleksi calon dosen pada setiap awal tahunanggaran, berdasarkan kebutuhan yang diusulkan olehKaprodi”, menunjukkan bahwa pihak yang harusmelaksanakan standar itu adalah Ketua dan Kaprodi.

Sekalipun Audience telah dicantumkan dalam setiapstandar, namun sebenarnya semua pejabat struktural padasetiap aras secara manajerial tetap memiliki tanggung jawabuntuk melaksanakan isi standar tersebut, yaitu memastikan isistandar dijalankan oleh Audience. Dalam contoh StandarPembelajaran di atas, walaupun Audience adalah dosen, KetuaUnit Pengelola Program Studi atau atasannya juga bertanggungjawab memastikan isi standar dilaksanakan melalui mekanismepemantauan (monitoring) yang akan diuraikan dalam tahapketiga dari siklus SPMI di bawah ini. Seringkali terdapatpandangan bahwa pihak yang harus melaksanakan StandarDikti dalam SPMI adalah Lembaga/Kantor/Unit PenjaminanMutu pada perguruan tinggi. Hal ini tidak benar karena:• Perguruan tinggi yang tidak memiliki Lembaga/Kantor/Unit

Penjaminan Mutu akan dinilai tidak melaksanakan standardalam SPMI;

• Unit lain di lingkungan STAI-BS Lubuklinggau akandianggap tidak memiliki fungsi dan tugas dalam SPMI;

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 24

a) Peraturan perundang-undangan di bidang pendidikantinggi;

b) Nilai dasar yang dianut STAI-BS Lubuklinggau;c) Visi, misi, dan tujuan STAI-BS Lubuklinggau;d) Hasil analisis SWOT (strengths, weaknesses,

opportunities, threats);e) Hasil studi pelacakan lulusan dan/atau need

assessment terhadap pengguna lulusan.Peraturan perundang-undangan harus diperhatikan

karena seluruh Sistem Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau dalam SPMI tidak boleh melanggarnya.Salah satu yang penting adalah Permendikbud tentangStandar Nasional Perguruan Tinggi sebagai standar minimaldi mana perguruan tinggi wajib melaksanakannya ataumelampauinya, tetapi tidak boleh mengurangi isi StandarNasional Perguruan Tinggi itu. Nilai dasar, visi, misi, dantujuan STAI-BS Lubuklinggau mutlak diperhatikan karenaisi dari hal tersebut, terutama visi perguruan tinggi harusdijabarkan dalam seluruh Sistem Penjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggau dalam SPMI;

2) melakukan benchmarking atau studi banding ke perguruantinggi lain (jika dipandang perlu) untuk memperolehinformasi, pengalaman, dan saran. Alternatif lain adalahdengan mengundang narasumber antara lain dari DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi dan/atau perguruan tinggi lainyang memahami Kebijakan Nasional SPM Dikti;

3) menyelenggarakan pertemuan dengan melibatkan parapemangku kepentingan internal dan eksternal perguruantinggi sebagai wahana untuk mendapatkan berbagai saran,bahan pemikiran, ide, atau informasi yang dapat digunakandalam merumuskan Standar Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau;

Page 36: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)...1. Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Musi Rawas 2. Seluruh Kaprodi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau 3. Lembaga Penjaminan Mutu STAI

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 25

4) merumuskan semua Sistem Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau yang akan menjadi tolok ukur dalampenyelenggaraan pendidikan tinggi, baik pada arasperguruan tinggi maupun aras unit pengelola program studi.Jumlah dan nama standar tersebut telah dicantumkan dalamBuku Kebijakan SPMI Perguruan Tinggi yangbersangkutan, sebagaimana diuraikan dalam bagianDokumen/Buku SPMI di atas. Dalam merumuskan standardapat digunakan struktur bahasa norma atau kaidah, yangmengandung unsur ABCD, yaitu Audience (subjek),Behaviour (predikat), Competence (objek), dan Degree(keterangan);5) melakukan uji publik kepada para pemangku

kepentingan internal dan eksternal setelah perumusanSistem Penjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggau selesaiuntuk mendapatkan saran perbaikan sekaligusmenyosialisasikan Sistem Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau tersebut;

6) melakukan perbaikan perumusan Sistem PenjaminanMutu STAI-BS Lubuklinggau dengan memperhatikanhasil uji publik, termasuk memperbaki redaksi ataustruktur bahasa dalam pernyataan Standar PenjaminanMutu STAI-BS Lubuklinggau;

7) menetapkan pemberlakuan semua Sistem PenjaminanMutu STAI-BS Lubuklinggau tersebut dengan peraturanpemimpin perguruan tinggi berdasarkan mekanisme yangditetapkan dalam Statuta Perguruan Tinggi.

Dari tujuh langkah di atas, terlihat bahwa sebelummenetapkan Sistem Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau dalam SPMI, perguruan tinggi hendaknyasecara periodik dan konsisten melakukan (a) AnalisisSWOT, baik pada aras perguruan tinggi maupun aras lainyang lebih rendah seperti fakultas atau unit pengelola

Kebijakan Mutu

Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau 26

program studi, dan (b) studi pelacakan lulusan dan/atauneed assessment terhadap pengguna lulusan. Kedua hal iniharus dilakukan lebih dahulu sebelum perguruan tinggimulai merumuskan Sistem Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau tentang kompetensi lulusan dan kurikulum.Adapun perumusan Sistem Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau dapat dilakukan oleh salah satu:a) Tim ad hoc yang dibentuk dan diberi kewenangan oleh

Pemimpin Perguruan Tinggi untuk merumuskan SistemPenjaminan Mutu STAI-BS Lubuklinggau ataumenyusun Dokumen/Buku SPMI. Tim ini dapatberanggotakan semua pejabat struktural saja ataugabungan antara beberapa pejabat struktural dan dosenyang bukan pejabat struktural (atau mereka yang pernahmenjabat); atau

b) Lembaga/kantor/unit penjaminan mutu perguruan tinggisebagai koordinator atau fasilitator perumusan standarmutu STAI-BS Lubuklinggau dengan bantuan semuaunit di STAI-BS Lubuklinggau sesuai domain/bidangkerja atau kompetensi dari para pihak yang bertugas diunit tersebut.

c. Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu STAI-BSLubuklinggau Esensi tahap pelaksanaan sistem manualmutudilakukan oleh unit, lembaga, prodi menjalankansetiap standar yang telah dinyatakan secara tertulis dalamSPMI sehingga standar tersebut dapat dipenuhi.Sehubungan dengan itu, akan diuraikan pihak yangmelaksanakan standar dan bagaimana pelaksanaannya.Pihak yang melaksanakan standar adalah audience atausubjek yang tercantum di dalam SPMI. Subjek ini dapatberbeda tergantung pada isi masing-masing standar.Subjek tersebut dapat mulai ketua lembaga, ketua unit,