Sistem Pencernaan

42
Sistem pencernaan Zuanta Pangestuti S.Si., Apt

description

gak ada

Transcript of Sistem Pencernaan

Page 1: Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan Zuanta Pangestuti S.Si.,

Apt

Page 2: Sistem Pencernaan
Page 3: Sistem Pencernaan
Page 4: Sistem Pencernaan

Simetidin

LAMBUNG

Sfingter kardia atau sfingter esofagus bawah, mengalirkan makanan masuk ke dalam lambung dan mencegah refluks isi lambung memasuki esofagus kembali

lambung terbagi atas fundus, korpus, dan antrum pilorikum atau pilorus.

Faktor agresif yaitu asam lambung yang berlebihanFaktor protektif yaitu prostaglandin

Page 5: Sistem Pencernaan

Simetidin

Pengaturan Sekresi Asam Lambung

• Asam lambung disekresikan oleh sel parietal lambung

• Dipengaruhi : asetilkolin, histamin, prostaglandin E2 dan I2 dan gastrin

• aktivasi pompa proton H+/K+-ATPase mensekresi HCl ke dalam lumen lambung.

• Selama makan kecepatan produksi asam meningkat

Page 6: Sistem Pencernaan

Simetidin

Reflux gastroesofageal

Radang lambung (gastritis)

ulcus-pepticum

Zollinger-Ellison Syndrome

PENYAKIT-PENYAKIT LAMBUNG

Page 7: Sistem Pencernaan

Simetidin

Reflux gastroesofageal (GERD)

• otot penutup cardia (permulaan/ mulut lambung) tidak menutup dengan sempurna, terjadi aliran balik

• Peradangan,Tukak (oesophagitis)

• Gejala :terbakar (pyrosis), perih dibelakang tulang dada, asam atau pahit dimulut

Page 8: Sistem Pencernaan

Simetidin

Radang lambung (gastritis)

• mukosa lambung sering bersentuhan dengan aliran balik getah duodenum

• pilorus bekerja kurang sempurna

• obat-obat rematik NSAIDs, kortikosteroida dan alkohol

• Gejala :nyeri lambung, muntah-muntah, perdarahan.

Page 9: Sistem Pencernaan

Simetidin

Tukak lambung-usus (ulcus-pepticum)

• Hipersekresi asam lambung

• Tidak efektifnya pertahanan mukosa

• Ulkus duodenum, Ulkus ventrikulus

• Diagnosis :nyeri, rasa terbakar, sampai rasa pedih

Page 10: Sistem Pencernaan

Simetidin

Zollinger-Ellison Syndrome

• tumor pada pankreas atau pada (duodenum).

• mensekresikan sejumlah besar hormon gastrin

• kelebihan asam lambung yang mengakibatkan ulkus peptikum.

• Gejala sama dengan ulkus

Page 11: Sistem Pencernaan

Antasid

a

• Al (OH)3• Mg (OH)2

H2RA• simetidin• ranitidin• famotidin• nizatidin

PPI

• omeprazole

• lansoprazole

• pantoprazole

• esomeprazole

Analog

prostaglandin

• Misoprostol

sukralfat

Antikolinergik: Menghambat peristaltik ususMenekan sekresi asam lambungpirenzepin

Antibakteri:Mengeradikasi H.pyloriKlaritromisinMetronidazolTetrasiklinAmoksisilin

Page 12: Sistem Pencernaan

Antasida

mengikat asam lambung

simetikon/DMPS bersifat flatulen dan mendorong terjadinya

flatus

Hindarkan penggunaan

bersama obat lain

Konstipasi dan diare

suatu anti asam yang

mengandung Al-hidroksida, Mg-hidroksida dan beberapa mengandung

simetikon/DMPS

Antasida: - Menetralkan asam lambung - Adsorbensia

Page 13: Sistem Pencernaan

ANTASIDA

• Adalah basa lemah yang digunakan untuk menetralisir atau mengikat asam lambung yang berlebihan

1. Antasida Sistemis: Natrium bikarbonat2. Antasida Nonsistemis: - Kalsium Karbonat

- Magnesium hidroksida - Magnesium Silikat - Aluminium hidoksida

Page 14: Sistem Pencernaan

Antasida Sistemis

• Dapat diabsorpsi sehingga mengganggu keseimbangan asam basa dalam cairan tubuh dan mengakibatkan timbulnya alkalosis

• Penggunaan berulang dapat menyebabkan hipersekresi getah lambung karena peninggian kadar pH dan menimbulkan keadaam hiperacidity

Page 15: Sistem Pencernaan

Antasida Non Sistemis

• Tidak dapat diabsorpsi . Kationnya membentuk senyawa yang tidak

larut dalam usus sehingga tidak menimbulkan alkalosis

• Mekanisme kerja: Mengikat ion H+ di dalam lambung. Dalam lingkungan alkalis di usus kembali

menjadi persenyawaan yang tidak larut.

Page 16: Sistem Pencernaan

Efek Samping Antasida:• Na Bikarbonat sbg antasida sistemik

menyebabkan alkalosis• Garam magnesium menyebabkan diare• Garam aluminium dan kalsium karbonat

menyebabkan sembelit.

Efek samping diare dan sembelit dapatdiatasi dengan memberikan suatu kombinasigaram magnesium dan garam aluminium

Page 17: Sistem Pencernaan

Contoh obat antasida

Natrium Bikarbonat: Soda Kue, Gelusil II• Bekerja kuat dan pesat,tapi diserap oleh usus

shg menimbulkan alkalosis.• Alkalosis dalam darah dan jaringan

menyebabkan: Mual, muntah, anoreksia, nyeri kepala dan

gangguan perilaku• Banyak CO2 di lambung menyebabkan

hipersekresi asam lambung

Page 18: Sistem Pencernaan

Magnesium Oksida: Stomadex• Dg dosis yg sama lebih efektif mengikat asam dari pada Na

bikarbonat• Efek samping pencahar dapat diatasi dg mengkombinasi dg

aluminium hidroksida atau kalsium karbonat.• Tidak diserap di usus shg tidak menyebabkan alkalosis• Dosis: 1-4 kali 0,5-1 gram.Magnesium trisilikat• Kerja lebih lambat dan lebih lama dari NaHCO3• Efek samping: pembantukan batu ginjal pemakaian lama)• Dosis: 1-4 kali 0,5 – 2 gram

Page 19: Sistem Pencernaan

Aluminium hidroksida: Polysilane• Berkhasiat adstringensia dg cara membentuk

kompleks dg protein• Menutup tukak lambung dg suatu lapisan pelindung• Efek samping konstipasi dapat diatasi dg

mengkombinasi dg garam magnesium.Dimetilpolisiloksan: Dimetikon, Silicone- Bersifat menurunkan tegangan permukaan sehingga gelembung dalam lambung dan usus

diuraikan menjadi gel kecil yg mudah diabsorpsi ususDosis: 3 kali sehari 40-80 mg dikunyah pada waktu makan

Page 20: Sistem Pencernaan

Contoh Obat antasida Kombinasi

• Gelusil: - Aluminium hidroksida - Magnesium trisilikat• Gestabil: - Al-hidroksida - Mg-hidroksida - Dimetilpolisiloksan• Madrox: - Al-hidroksida - Mg-hidroksida - Simetikon• Magnam: - Mg-trisilikat - Na-bikarbonat - Al hidroksida - Papaverin HCl - Simetikon• Sanmag: - Mg-trisilikat, Al-hidroksida, papaverin HCl, - Klordiazepoksida,Vit B kompleks, Simetikon

Page 21: Sistem Pencernaan

H2 Reseptor antagonis

Page 22: Sistem Pencernaan

Pompa proton

inhibitor (PPI)

Efeknya lebih kuat dari H2 Bloker.

Page 23: Sistem Pencernaan

Misoprostol (Analog

prostaglandin)

mencegah ulcer karena penggunaan

AINS

besifat antisekretori

dan sitoprotektif

diare

Page 24: Sistem Pencernaan

sukralfat

lapisan yang dapat

melindungi tukak

dari asam lambung

konstipasi, mulut kering,

mual dan rash

berikatan dengan jaringan

yang mengala

mi tukak/ero

si

Menghambat secara langsung sel parietalMelindungi mukosa lambung dg cara stimulasiproduksi mukus

Page 25: Sistem Pencernaan

Antikolinergik

• Menekan peristaltik usus• Menekan sekresi asam lambung dg mencegah

pelepasan asetilkolinPirenzepin: Gastrozepin- Merintangi reseptor muskarinik di sel parietal

lambung yang mensekresi HCl dan pepsin- Memiliki daya sitoprotektif- Daya menyembuhkan 80%Efek samping: - Pada dosis lebih dari 75 mg sehari mulut kering,

gangguan akomodasi bradikardia ringanDosis: 2-3 kali sehari 50-100 mg a.c

Page 26: Sistem Pencernaan

AntiKolinergik

hiosciamin mepenzolat

pirenzepin

Page 27: Sistem Pencernaan

No Regimen obat efektivitas ESO

1 Klaritromisin 2x500mg sehari, amoksisilin 2x1g sehari dan PPI 2xsehari selama 10-14 hari

Baik-sangat baik Rendah-sedang

2 Klaritromisin 2x500mg sehari, metronidazol 2x500mg sehari dan PPI 2x sehari selama 10-14 hari

Baik-sangat baik Medium

3 Klaritromisin 2x500mg sehari, tetrasiklin 2x500mg sehari dan RBC 2x 400mg sehari selama 14 hari

Baik-sangat baik Medium

4 Bismuth subsalisilat 4x500mg sehari, metronidazol 4x250-500mg sehari tetrasiklin 4x500mg dan PPI 2x sehari selama 14 hari

Baik-sangat baik Medium-tinggi

Page 28: Sistem Pencernaan

Obat yg memperbaiki pencernaan

• Untuk membantu proses pencernaan di lambung dan usus

• Pembantu pencernaan dalam keadaan defisiensi

Page 29: Sistem Pencernaan

Enzim pencernaan yg penting

• Amilase merubah pati menjadi dekstrin dan maltosa di Kelenjar ludah pd pH 6,7

• Pepsin merubah protein menjadi polipeptida di lambung pd pH 1,6-3,2

• Tripsin, Kionotripsin, Karboksi peptidase dan lipase merubah polipeptida menjadi peptida, gliserida, digliserida dan asam lemak di Pankreas pd pH 6-7

• Aminopeptidase, dipeptidase, maltase, laktase dan lipase merubah peptida menjadi as.amino, maltosa menjadi glukosa, laktosa menjadi galaktosa dan glukosa, monogliserida menjadi gliserol dan as.lemak di usus pd pH 8

Page 30: Sistem Pencernaan

Asam Klorida (HCl)

Fungsinya:• Mengubah pepsinogen menjadi pepsin• Memberikan suasana asam yg penting untuk

absorpsi garam kalsium, dan besi.• Menstimulir pengosongan isi lambung• Merangsang getah lambung, pankreas dan

hatiDosis: 4ccHCl 10% diencerkan 25-50 x dg air

diminum sewaktu atau sesudah makan

Page 31: Sistem Pencernaan

Pepsin

• Bersifat proteolitik dikeluarkan oleh selaput lendir lambung

• Contoh: Enzynorm (Nordmark)• 1 bagian pepsin dapat mencairkan 300 bagian

protein dalam waktu 2,5 jamDosis: 100-300 mg sekali 300 -1000 mg sehari

Page 32: Sistem Pencernaan

Enzim-enzim dari pankreas• Dibutuhkan bila sekresi enzim oleh pankreas tdk cukup misal

krn radang usus atau sariawan usus• Enzim mudah terurai oleh pepsin lambung • Diberikan dlm sediaan kapsul atau tablet salut enteric• Pankreatin bisa dibuat dari pankreas hewan yg masih segar

distandarisasi shg 1 bgn pankreatin dapat melarutkan 25 bagian pati dalan 5 menit

Dosis : 500 mg• Pankreatin (NF)• Cotazym Forte (Organon)• Festal (Hoecht)• Pancreon (Kali-Chemi)• Trizymal (Boehringer)• Enzymfort (Kimia Farma)

Page 33: Sistem Pencernaan

Empedu dan asam empeduEmpedu terdiri dari:• Asam-asam empedu• Garam natrium nya• Kolesterol• FosfolipidFungsi garam empedu:• Membantu proses emulsifikasi dan absorpsi lemak• Mempertinggi daya kerja lipase• Membantu absorpsi vitamin yang larut lemak

Page 34: Sistem Pencernaan

Preparat empedu yang diberikan secara oral berfungsi untuk:• Membantu pencernaan dan penyerapan lemak di

dalam usus• Memperbanyak pengeluaran empedu oleh hati

(Choleretic)• Melarutkan dan mengeluarkan batu empedu• Pengobatan penyakit kuning• Pengobatan sirosis hatiDosis: 0,25 – 0,5 gram

Page 35: Sistem Pencernaan

Obat Diare• Diare: Peristiwa buang air sering kali sehari dan banyak cairan.

Merupakan gejala penyakit tertentu.• Sebab diare: Zat kimia secara mekanik merangsang saraf otonom di dinding

usus shg dapat menimbulkan refleks yg mempercepat peristaltik usus.

Faktor pencetus:- Infeksi amuba atau bakteri- Radang usus- Cacingan, kekurangan enzim- Kanker kolon, alergi makanan/minumanDiare hebat menimbulkan dehidrasi. Hipokalemia dapat menimbulkan letargi, lemah otot, sesaknafas , kematian

Page 36: Sistem Pencernaan

Pengobatan

• Mencegah dehidrasi dg Oralit: NaCl 3,5 g, KCl 1,5 g, Na bikarbonat 2,5g glukosa 20 g dalam air masak 1 L.• Dalam keadaan darurat: NaCl 2g , gula putih 20 g dalam 1 L air masak atau air the dan susu sapi (1:1)• Simtomatis menghentikan diare: Obstipansia• Ada infeksi: antibiotika, sulfa atau zat bakteriostatik

lain

Page 37: Sistem Pencernaan

Penggolongan Obat Diare1, Khemoterapeutika Untuk terapi kausal memberantas bakteri penyebab diare (antibiotika,

sulfonamida, furazolidn, kliokinol)

2. Obstipansia: untuk simtomatis yg dpt menghentikan diare a. Penekan peristaltik usus Candu dan turunan, petidin (difenoksilat dan loperamid), antikolinergik

(atropin dan ekstrak belladon) b. Adstringensia Menciutkan selaput lendir usus (tanalbumin, garam bismut, aluminium) c. Adsorbensia Menyerap pada permukaan racun yg dihasilkan bakteri, dari makanan,

(Karbon, mucilage, kaolin, pektin, bismut, aluminium)

3. Spasmolitika: Untuk menghilangkan kejang usus ( papaverin, )

Page 38: Sistem Pencernaan

OBSTIPANSIACANDU: Opium, pulvis opii• Menekan peristaltik otot polos usus • Termasuk golongan narkotikDIFENOKSILAT: Reasec (Jansen), Lomotil (Searle)• Turunan petidin shg menimbulkan efek narkosis.• Tidak diabsorpsi di usus pada pemberian oral• Mengurangi peristaltik usus• Efektif untuk diare dg penyebab tdk jelas• Untuk mencegah penyalahgunaan dikombinasi dg atropin• Efek samping: ngantuk, pusing, mulut kering• Dosis: akut:3-4 kali sehari 1-2 tab

Page 39: Sistem Pencernaan

LOPERAMIDA: Imodium• Derivat difenoksilat dan haloperidol (neuroleptikum).• Efek obstipansia 2-3 kali lebih kuat tanpa khasiat pada SSP• Mula kerja cepat masa kerja panjang• Efek samping: tdk terjadi• Pada anak di bawah 2 tahun tidak boleh diberikan krn

penekanan peristaltik usus yg kuat shg timbul konstipasi.• Dosis: Akut: Awal 2 tablet 2 mg selanjutnya setiap 2 jam 1 tablet.

Maksimum 8 tab sehari. Anak 2 -8 tahun: 2-3 kali sehari 0,1 mg tiap kg bobot badan Anak 8-12 tahun: awal 2 mg, maks 8-12 mg sehari,

Page 40: Sistem Pencernaan

TANIN:as.penyamak,• Mengendapkan zat putih telur bekerja sbg adstringensia

mengeringkan diare dg menciutkan selaput lendir usus• Tanin merangsang lambung, yag digunakan adalah zat yg tdk

dapt larut (tanalbumin)• Tanalbumin ikatan antara tanin dan albumin, berangsur2

melepaskan tanin ke dalam usus,• Dosis: Anak2 3 kali sehari 0,5-1 gKARBO ADSORBENS: Arang aktif, Norit• Arang halus yg telah diaktifkan• Memiliki daya ikat pada permukaan ( adsorpsi) kuat terutama

thdp zat yg molekulnya besar, toksin bakteri atau racun makanan

• Dosis: oral 3-4 kali sehari 0,5-1 g

Page 41: Sistem Pencernaan

• KAOLIN: Bolus alba, Argilla• Yaitu aluminium silikat yg mengandung airsbg adsorbens thdp

toksin penyebab diare• Dosis: Oral 3 kali sehari 50-100 g sbg suspensi air, dikombinasi

dg karboadsorbens atau pektin• BISMUT SUBNITRAT• Obstipansia dan membentuk lapisan pelindung untuk

menutupi luka dinding usus.

Page 42: Sistem Pencernaan

KhemoteraputikaANTIBIOTIKASULFONAMIDAKLIOKINOL:vioform, iodoklorooksikinolin• Bakterisida dan bakteriostatika thdp bakteri gram positif ,

gram neg.Tidak dianjurkan lagi krn th 1972 menimbulkan gejala kelainan saraf pada mata berakibat buta SMON

• Dosis: 3 kali sehari 250-500 mgFURAZOLIDON: Furoxone• Derivat nitrofuran yag berefek bakterisida kuat thdp banyak

bakteri.Absorpsi ringan jadi cocok • Efek samping mual, sakit kepala• Dosis 4-6 kali sehari 100 mg sesudah makan.