SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL...

133
SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA BOGOR DALAM PERSPEKTIF GOOD CORPORATE GOVERNANCE Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: IRPA ISMATULLOH 1111053000013 KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438H/2017M  

Transcript of SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL...

Page 1: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

(BAZNAS) KOTA BOGOR DALAM PERSPEKTIF GOOD

CORPORATE GOVERNANCE

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

IRPA ISMATULLOH

1111053000013

KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438H/2017M

 

Page 2: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

(BAZNAS) KOTA BOGOR DALAM PERSPEKTIF GOOD

CORPORATE GOVERNANCE

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun oleh :

Irpa Ismatulloh

1111053000013

Pembimbing

Drs. Study Rizal LK, MA

NIP : 19640428 199303 1 002

KONSENTERASI MANAJEMEN ZISWAF

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438H / 2017M

 

Page 3: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul “Sistem Pelayanan Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) Kota Bogor Dalam Perspektif Good Corporate Governance”

disusun oleh IRPA ISMATULLOH, 1111053000013 telah diujikan dalam sidang

munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 21 Desember 2017. Skripsi ini diterima sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S. Sos) pada Program Studi

Manajemen Dakwah.

Jakarta, 21 Desember 2017

Sidang Munaqasyah

Ketua Sekretaris

Dr. Roudhonah, M.Ag Drs. Sugiharto, MA

NIP : 19580910 19870 2 001 NIP : 19660806 199603 1 001

Anggota

Penguji I Penguji II

H. Mulkanasir, BA, S.Pd, MM Lili Bariadi, MM, M.Si

NIP : 19550101 198302 1 001 NIP :19740519 199803 1 004

Pembimbing

Drs. Study Rizal, LK, MA.

NIP : 19640428 199303 1 002

 

Page 4: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan dibawah ini :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan meraih gelar Strata I di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telahsaya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan suatu hasil dari jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 12 Desember 2017

Jakarta, 23 Rabiul Awal 1439 H

Irpa Ismatulloh

NIM : 1111053000013

 

Page 5: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

i

ABSTRAK

Irpa Ismatulloh, NIM : 111105300013, Sistem Pelayanan Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS) Kota Bogor Dalam Perspektif Good Corporate

Governance, dibimbing oleh Drs. Study Rizal, LK, MA

Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketimpangan sistem pelayanan zakat di

Baznas Kota Bogor dengan kepercayaan muzakki terhadap lembaga zakat sebagai

penyalur zakat. Salah satu faktor utama yang belum optimal pelayanan zakat

adalah rendahnya kesadaran muzakki membayar zakat melalui lembaga zakat.

Kepercayaan muzakki disini juga sangat penting untuk lembaga agar dana yang

diamanahkan kepada lembaga dapat terkumpul dan tersalurkan kepada mustahik

dengan baik. Untuk itu optimalisasi peran lembaga zakat sangat penting untuk

dilakukan, lembaga zakat perlu menerapkan prinsip Good Corporate Governance

untuk mendapatkan kepercayaan dari muzakki.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan prinsip trasnparancy,

accountability, responsibility, independent, dan fairness pada Badan Amil Zakat

Nasional Kota Bogor. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah

khazanah pengetahuan, memperkaya wawasan tentang Good Corporate

Governance dalam lembaga zakat.

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Dengan menggunakan pendekatan tersebut peneliti melakukan

penelitian untuk menghasilkan data deskriptif melalui teknik observasi,

dokumentasi dan wawancara.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan fakta bahwa penerapan system pelayanan

Baznas Kota Bogor pada perspektif Good Corporate Governance yang pertama

Transparancy adalah sudah menyediakan informasi secara akurat, memadai, jelas

dan dapat dibandingkan. Yang kedua Accountability adalah kejelasan fungsi,

struktur system dan pertanggung jawaban masing-masing organ perusahaan dan

semua karyawan. Yang ketiga Responsibility adalah kesesuaian dalam mengelola

Baznas Kota Bogor terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta

harus melaksanakan tanggung jawab social peduli terhadap masyarakat dan

lingkungan sekitar. Yang keempat Independent adalah kemandirian Baznas Kota

Bogor dimana lembaga dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan

dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun. Kelima Fairness adalah diamana

Baznas Kota Bogor memberikan kesempatan kepada pemangku kepentingan

untuk memberikan masukan dan menyampaiankan pendapat bagi kepentingan

Baznas Kota Bogor.

Kata Kunci : Transparancy, Accountability, Responsibility, Independent dan

Fairness

 

Page 6: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Illahi Rabbi yang telah memberikan

bermacam-macam kenikmatan yang tak dapat terhitung oleh akal manusia

sekalipun. Shalawat seiring salam senantiasa tercurah limpahkan kepada baginda

besar kita Nabi Muhammad SAW. Semoga kita semua mendapat syafaatnya kelak

dihari kiamat.

Berkat karunia dan rahmat-Nyalah alhamdulillah penyusun dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Sistem Pelayanan Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS) Kota Bogor Dalam Perspektif Good Corporate

Governance”. Penyusunan skrispsi ini adalah sebagai syarat Akhir Program Strata

I Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Manajemen Ziswaf.

Dalam penulisan skrispsi ini, penulis banyak mengucapkan banyak

terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini. Sulit rasanya untuk saya menyelesaikan skripsi ini

tanpa bantuan semua pihak yang terkait dikarenakan penulis hanyalah manusia

biasa yang masih haus akan ilmu. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan tanda terimakasih kepada :

1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Suparto, M. Ed, Ph.D selaku

Wakil Dekan I, Dr. Roudhonah, MA selaku Wakil Dekan II, Dr. Suhaimi,

M.Si selaku Wakil Dekan III. Terima kasih atas pelayanan yang diberikan

 

Page 7: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

iv

kepada penulis. Semoga Bapak dan Ibu menjadi pemimpin yang diberkahi

Allah SWT. Aamiin.

2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah.

Drs. Sugiharto, MA selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah,

Mahmud Jalal, MA selaku Dosen Pembimbing Akademik beserta para

dosen yang saya tidak sebutkan namanya satu persatu. Terimakasih

banyak atas segala ilmu dan pelayanan yang diberikan kepada penulis.

Semoga menjadi amal baik dan syafaat di akhirat kelak. Aamiin.

3. Drs. Study Rizal, LK, MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu

sabar memberikan masukan, kritikan, saran dan arahan kepada penulis

sehingga skrispsi ini bisa diselesaikan dengan baik. Penulis sangat

mengagumi sosok beliau. Semoga Allah selalu menganugrahkan kebaikan

untunya. Aamiin.

4. Para penguji skripsi H. Mulkanasir BA, MA., selaku penguji I dan Lili

Bariadi MM, M.Si., selaku Penguji II yang memacu penulis agar menjadi

orang yang kuat, baik secara mental maupun akademis. Trimakasih atas

dukungannya. Semoga beliau-beliau diberikan kebahagiaan dunia dan

akhirat oleh Allah SWT. Aamiin.

5. Seluruh staff karyawan Badan Amil Zakat Nasional Kota Bogor

(BAZNAS) yang telah bersedia memberikan informasi baik secara lisan

maupun tulisan. Bapak Doni dan Ibu Widya Wuri yang bersedia

meluangkan waktunya untuk melengkapi data penelitian. Barakallahu

lakum.

 

Page 8: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

v

6. Ayahanda Syarip, Ibunda Ai dan Mamah Teteh yang selalu memberikan

kasih sayang tiada batas, dukungan, semangat, arahan serta selalu percaya

pada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini. Semoga

senantiasa dalam dekapan kasih sayang Nya. Adik-adik tercinta (Putri

Jamillah Mardiyah, Khansha Fauziah, Alma Nur Azizah, M. Ikhwan

Ramadlan, M. Rizki Ramadhan dan Fauzan Dinilhaq) yang saat ini sedang

menyelesaikan studinya.

7. Seluruh sahabat seperjuangan yang sangat luar biasa Manajemen Dakwah

angkatan 2011. Khususnya May Larafjani, Nurmalita Sari, Melly Haryani,

Nourmalinda, Siti Sholihatudz Zikriyah, Aretha Poetri Qonita, Tri Meilani

dan Edwin Nurul Syafaruddin yang telah memberikan semangat dan

masukan untuk menyempurnakan penulisan skrispi ini.

Akhirnya penulis berhapa, semoga karya tulis ini merupkan sebuah refleksi

studi S1 dan dapat memberikan sumbangan keilmuan, khususnya bagi penulis dan

umumnya bagi pembaca yang berminat pada tulisan ini. Dan harapan dengan

karya tulis ini dapat dijadikan amal bagi penulis. Aamiin.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jakarta 12 Desember 2017

Jakarta, 23 Rabiul Awal 1439 H

Irpa Ismatulloh

NIM: 111105300013

 

Page 9: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL................................................................................................ ix

DAFTAR DIAGRAM ......................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................. 7

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ......................................... 8

D. Metodologi Penelitian ........................................................................ 9

E. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 13

F. Sistematika Penulisan ......................................................................... 17

BAB II : TINJAUAN TEORITIS ..................................................................... 18

A. Sisteme Pelayanan ............................................................................. 18

1. Pengertian Sistem Pelayanan ...................................................... 18

2. Unsur-Unsur Sistem pelayanan ................................................... 21

3. Ciri-Ciri Pelayanan Terbaik ........................................................ 23

B. Good Corporate Governance ............................................................. 25

1. Pengertian Good Corporate Governance.................................... 25

2. Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance ............................. 30

3. Tujuan dan Manfaat Penerapan Good Corporate Governance .. 40

 

Page 10: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

viii

BAB III : GAMBARAN UMUM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

KOTA BOGOR ................................................................................ 43

A. Sejarah Baznas Kota Bogor................................................................ 43

B. Visi dan Misi ...................................................................................... 46

C. Strategi ............................................................................................... 47

D. Nilai Baznas ...................................................................................... 48

E. Struktur Organisasi Badan Amil Zakat .............................................. 50

F. Program Penghimpunan Baznas Kota Bogor ..................................... 50

G. Program Pendistribusian Baznas Kota Bogor .................................... 54

BAB IV : ANALISIS PENELITIAN SISTEM

PELAYANAN BAZNAS KOTA BOGOR DALAM PERSPEKTIF

GOOD CORPORATE GOVERNANCE ........................................... 62

A. Transparacy ................................................................................. 55

B. Accountability .............................................................................. 71

C. Responsibility ............................................................................... 74

D. Independent .................................................................................. 77

E. Fairnes ......................................................................................... 78

BAB V : PENUTUP ............................................................................................ 82

A. Kesimpulan .................................................................................. 82

B. Saran ............................................................................................ 84

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 86

LAMPIRAN

 

Page 11: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Penerimaan ZIS BAZNAS Kota Bogor tahun 2014-2015…………65

 

Page 12: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemberian pelayanan atau jasa yang baik pada muzakki akan

memberikan kepuasan pada muzakki yang pada akhirnya akan

menciptakan loyalitas muzakki pada pengelolaan dana zakat infaq

shadaqah. Bila pelayanan atau jasa yang diterima sesuai dengan yang

diharapkan, maka kualitas pelayanan atau jasa dipersepsikan baik dan

memuaskan, sebaliknya bila pelayanan atau jasa yang diterima lebih

rendah dari yang di harapkan, maka kualitas dipersepsikan buruk.1

Ciri pelayanan yang baik yang dapat memberikan kepuasan pada

muzakki adalah memiliki karyawan yang profesional, tersedia sarana dan

prasarana yang baik, tersedia semua produk yang diinginkan, bertanggung

jawab kepada setiap muzakki, sehingga mampu melayani secara tepat dan

cepat, mampu berkomunikasi secara jelas, memiliki pengetahuan umun

tentang zakat infaq shadaqah lainnya, dan mampu memberikan

kepercayaan kepada muzakki.2

Berkaitan dengan hal tersebut sebagai upaya meningkatkan kinerja

dalam mengoptimalkan penghimpunan zakat, maka pelayanan zakat

dilakukan oleh suatu wadah yaitu BAZNAS. Baznas Kota Bogor yang

merupakan suatu badan bentukan pemerintahan, dan bertugas melakukan

1 Didin Hafidhudin dan ahmad Juaini, Membangun Peradaban Zakat Meniti Jalan

Kegemilangan Zakat, (Jakarta: Divisi Publikasi Institut Manajemen Zakat, 2007), Cet.1, h. 5-6 2 Kasmir, Etika Customer Service, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h.9

 

Page 13: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

2

pengelolaan zakat secara nasional sebagaimana yang termaktub dalam

undang-undang nomor 23 tahun 2011. Sehingga Baznas Kota Bogor harus

memberikan pelayanan yang baik untuk dapat memberikan kepuasan

kepada muzakki. Muzakki cenderung memberikan kepuasan yang

dirasakannya, sebagai konsekuensinya setiap program perlu

memperhatikan kualitas layanan yang diberikan sehingga mampu

memenuhi tuntutan muzakki.3

Baznas Kota Bogor juga merupakan lembaga pemerintahan non

struktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden

melalui menteri, serta berwenang untuk melakukan pengelolaan zakat

secara Nasional. Baznas Kota Bogor didirikan pada tahun 1981 oleh

pemerintahan daerah Kota Bogor. Seiring perubahan waktu Baznas Kota

Bogor terus berupaya untuk untuk menjadi organisasi pengelola zakat

yang lebih baik. Hal tersebut terbukti dengan prestasi-prestasi yang

berhasil di raih Baznas Kota Bogor. Salah satunya yaitu terpilih menjadi

salah satu Baznas daerah terbaik tingkat nasional untuk kategori kreativitas

program pendayagunaan versi Baznas tahun 2009.4

Baznas Kota Bogor merupakan salah satu lembaga zakat daerah

yang banyak meraih prestasi, diantaranya adalah (Baznas Kota Bogor

2013)5:

3 http://bazkotabogor.or.id/tulisan/peran-zakat-dalam-meningkatkan-produktivitas-

mustahikdiakses pada tanggal 17 februari 2018 4Wawancara dengan Bapak Doni sebagai Staff Pendayagunaan BAZNAS Kota Bogor,

pada hari Senin 9 Januari 2017 pada pukul 13.45 WIB 5 Wawancara dengan Ibu Widya sebagai Staff Marketing BAZNAS Kota Bogor, pada

hari Selasa 01 Februari 2017 pada pukul 13.45 WIB

 

Page 14: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

3

1. Baznas Kota Bogor terbaik tingkat nasional untuk kategori

kreativitas program pendayagunaan versi Baznas pada tahun 2009

2. Baznas Kota Bogor peringkat terbaik dua tingkat nasional versi

Islamic social responsibility pada tahun 2010

3. BaznasDaerah terbaik ke dua se-Indonesia versi forum zakat dan

masyarakat ekonomi syariah pada tahun 2013

Sekretaris Baznas Kota Bogor Jejen Hermawan mengatakan, target

perolehan zakat, infaq, shadaqah tahun ini 25 Miliar berdasarkan jumlah

data, Sementara dana real yang dikelola Baznas sekitar 3,5 Miliar. Angka

25 Miliar didapat dari jumlah zakat fitrah yang diperoleh 183 Unit

Pengumpulan Zakat (UPZ) di setiap masjid yang dibina Baznas. Zakat

fitrah dimasing-masing UPZ masjid akan disebar langsung ke masyarakat

sekitar.“25 Miliar, 15 Miliarnya zakat fitrah dan 10 Miliarnya zakat mall,

infaq dan shadaqoh,” ujar Jejen, Kamis (9/6/2016), di kantornya yang

berada di Jalan Pajajaran Nomor 10, Kota Bogor.Menarik masyarakat

yang kesadaran membayar zakatnya masih kurang, Baznas melakukan

jemput bola dengan membuka konter zakat di Giant Yasmin, Giant Botani,

Giant Pajajaran, Giant Sentul dan Giant Dramaga.Jeje menuturkan, Baznas

juga melakukan sosialisasi dengan roadshow ke Masjid-masjid untuk

memberikan tausyiah dan pencerahan terkait kewajiban membayar

zakat. “Kami juga membuat surat ederan ke semua instansi tentang

besaran zakat tahun ini yakni Rp 30 ribu perjiwa, atau 2,5 Kg beras,” jelas

Jeje.Kenaikan jumlah zakat sejauh ini terus meningkat sebesar 40 persen.

 

Page 15: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

4

Seperti pada tahun lalu Rp 22,9 Miliar tahun ini target 25 Miliar harus bisa

tercapai. Baznas juga secara setahap melakukan pendataan Masjid-masjid

yang belum terdaftar menjadi UPZ. Zakat yang diperoleh Baznas selama

setahun akan dibagikan kepada delapan kelompok penerima zakat

(Mustahik) yang jumlah Mustahik di Kota Bogor lebih banyak dibanding

pemberi zakat (Muzaki).“Uang yang ada diserap melalui program

kesehatan, pendidikan, syiar dakwah, ekonomi dan kemanusiaan.Itupun

baru bisa membantu 30 persen dari jumlah warga miskin di Kota Bogor,”

pungkas Jeje.6

Salah satu faktor utama yang belum optimalnya pelayanan zakat di

Indonesia yaitu rendahnya kesadaran masyarakat (muzakki) untuk

membayar zakat melalui lembaga amil zakat.Ini artinya lembaga-lembaga

amil zakat masih perlu bekerja lebih keras lagi.Selain meningkatkan

akuntabilitas dan profesionalitas, Lembaga amil zakat juga perlu

melakukan pembaharuan didalam pengelolaan zakat sehingga para

pembayar zakat (muzakki) memiliki kepercayaanuntuk menyalurkan

zakatnya melalui lembaga zakat tersebut.7

Kepercayaan muzakki sangat penting untuk badan amil zakat

(BAZ) agar dana dari para muzakki dapat terkumpul dan tersalurkan

secara baik dan merata kepada mustahiq, akan tetapi pada kenyataannya

6Jejen Hermawan dalam wawancaranya dengan Kominfo Pemerintahan Kota Bogor

diakses langsung di http://kotabogor.go.id/ Diakses Pada Tanggal 24 Oktober 2016 Pada Pukul

10.51WIB 7 Nana Mintarti, Upaya Menuju Sinergi Zakat Dunia,

http://www.imz.or.id/new/article/939/imz-a ward-upaya-menuju-sinergi-zakat-dunia/?lang=id

diakses pada tanggal 25 Oktober 2016 pada pikul 18.30WIB

 

Page 16: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

5

masyarakat masih belum percaya dengan Badan Amil Zakat karena dinilai

kurang transparan.8 Tantangan lainnya adalah lemahnya sistem pelayanan

zakat yang dilakukan oleh para amil zakat, menjadi salah satu penyebab

minimnya harta zakat terkumpul.

Lembaga zakat merupakan organisasi yang mendapat tanggung

jawab (amanah) dari pada pemebayar zakat (muzakki) untuk menyalurkan

zakat yang mereka telah bayarkan kepada masyarakat yang membutuhkan

secara efektif dan efisien.Penyaluran secara efektif dan efisien adalah

penyaluran zakat yang sampai pada sasaran masyarakat dan mencapai

tujuan.Sementara itu, penyaluran zakat yang efisien adalah

terdistribusikannya zakat dengan baik.Sebagai lembaga pemegang

amanah, lembaga zakat berkewajiban untuk mencatat setiap setoran zakat

dari muzakki baik kuantitas maupun jenis zakat, kemudian melaporkan

pengelolaan zakat tersebut kepada masyarakat.9

Berkenaan dengan meningkatnya profesionalisme lembaga

pengelola zakat, Good Corporate Governance (GCG) secara definitif

merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang

menciptakan nilai tambah (valeu added) untuk semua stakeholder.

Lembaga pengelolaan zakat dalam hal ini Badan Amil Zakat sebagai

lembaga pemegang amanah UU No. 23 tahun 2011 merupakan lembaga

kepercayaan publik yang sensitif pada isu public trust sehingga lembaga

tersebut berkewajiban untuk mencatat dan melaporkan dengan benar setiap

dana yang dihimpun, dikelola maupun dana yang disalurkan dalam bentuk

laporan keuangan kepada muzakki sebagai stakeholder maupun masarakat

umum. Laporan keuangan ini sekaligus untuk memenuhi tuntutan Good

Governance yang meliputi aspek-aspek transparancy, responsibility,

8 Didin Hafidhuddin, The Power of Zakat (Studi Perbandingan Pengelolaan Zakat Asia

Tenggara), (Malang, UIN Malang Press, 2008), h. 7 9Osmad Muthaher, “Akutansi Perbankan Syariah Yogyakarta” (Yogyakarta: PT. Graha

Ilmu, 2012), h. 9

 

Page 17: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

6

accountability, fairness dan independency.10

. Dasar legalitas dogmatis

yang mengharuskan adanya pencatatan atas dana-dana yang dikelola oleh

lembaga pengelolaan zakat terdapat dalam Al-Quran surat Al-Baqarah,

2:282:

كى كب نكتت ث فبكتج أجم يس إن تى ثذ آيا إرا تذا تت ثبنعذل ب أب انز

للا ب عه كتت ك ل أة كبتت أ سث نتك للا انحك هم انز عه ن فهكتت

م ل ستطع أ ضعف ب أ انحك سف ب أ انز عه كب ئ ب فإ ش ل جخس ي

است ثبنعذل ن هم فه فشجم نى كب سجه سجبنكى فإ ي ذ ذا ش ش

ل ب الخش ش إحذا ب فتزك تضم إحذا ذاء أ انش ي تشض ي ايشأتب

ل تسأ ذاء إرا يب دعا نكى ألسط أة انش ر أجه ا إن كجش ا أ تكتج صغش يا أ

تجبسح حبضشح تذشب تك أل تشتبثا إل أ أد بدح و نهش أل ذ للا كى ع ث

كى جبح أل ت س عه فه إ ذ ل ش ل ضبس كبتت ذا إرا تجبعتى أش كتجب

ء عهى ثكم ش للا كى للا عه اتما للا فسق ثكى تفعها فإ

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah

tidak secara tunai untuk waktu yang tidak ditentukan, hendaklah kamu

menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu

menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan

menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, maka hendaklah

ia menulis dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakan (apa

yang akan ditulis itu) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah

Tuhannya dan janganlah ia mengurangi sedikitpun dari pada

hutangnya.....”

Suatu sistem Good Corporate Governance dikatakan efisien

apabila mampu memberikan ruang bagi pembayar zakat untuk melakukan

pengawasan lembaga amil zakat secara menyeluruh, sehingga semua

elemen yang beresiko dapat ditangani dengan baik.11

10

Suwanto Sutoyo dan E John Al Drige, Good Corporate Governance (Tata Kelola

Perusahaan Sehat), (Jakarta: PT. Damar Mulia Pustaka, 2005). Cet Ke-1,h. 13. 11

Fakhri Husein, Menata Ulang Sistem Zakat, http://www.republika.co.id/berita/no-

cannel/08/09/22/4347-menata-ulang-sistem-zakat diakses pada tanggal 12 Oktober 2016 pukul

13.55 WIB

 

Page 18: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

7

Oleh karena itu dalam hal pengelolaan zakat, lembaga pengelolaan

zakat dalam melaksanakan tugasnya harus mengaplikasikan prinsip-

prinsip Good Corporate Governance. Dalam undang-undang zakat yang

terdapat dalam pasal 2 yang mengemukakan pengelolaan zakat harus

berasaskan: Syariat Islam, Amanah, Kemanfaatan, Keadilan, Kepastian

Hukum, Terintegritas Dan Akuntabilitas.12

Secara garis besar asa tersebut

tentunya sejalan dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG).

Disinilah BAZNAS Kota Bogor merupakan salah satu badan amil

zakat yang amanah dan profesional dalam pengembangan pemberdayaan

masyarakat melalui peningkatan pengetahuan, keahlian, dan kehidupan

beragama dan ingin mewujudkan lembaga nirlaba yang terpercaya

berskala global didukung dengan sistem dan manajemen yang

profesional.13

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik melakukan

penelitian, mengenai penerapan Good Corporate Governance pada salah

satu lembaga zakat yaitu BAZNAS. Dengan judul: “Sistem Pelayanan

Baznas Kota Bogor Dalam Perspektif Good Corporate Governanve”

12

Undang-Undang Zakat No. 23 Tahun 2011.Bab I, pasal 2. 13

http://bazkotabogor.or.id/profil/tentang-baz.

 

Page 19: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

8

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih mudah, terarah,

focus dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Maka penulis

membatasinya pada lima prinsip-prinsip dasar Good Corporate

Governanceyaitu transparancy (transparan/keterbukaan), accountability

(akuntabilitas), responsibility (tanggung jawab), independency (kemandirian),

fairness (keadilan).

2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini

adalah:

a. Bagaimana prinsip transparancy pada Badan Amil Zakat Nasional

Kota Bogor?

b. Bagaimana prinsip accountability pada Badan Amil Zakat

Nasional Kota Bogor?

c. Bagaimana prinsip responsibility pada Badan Amil Zakat Nasional

Kota Bogor?

d. Bagaimana prinsip indenpendency pada Badan Amil Zakat

Nasional Kota Bogor?

e. Bagaimana prinsip fairness pada Badan Amil Zakat Nasional Kota

Bogor?

 

Page 20: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

9

C. Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

a. Untuk mendeskripsikan prinsip transparancy pada Badan Amil Zakat

Nasional Kota Bogor

b. Untuk mendeskripsikan prinsip accountability pada Badan Amil Zakat

Nasional Kota Bogor

c. Untuk mendeskripsikan prinsip responsibility pada Badan Amil Zakat

Nasional Kota Bogor

d. Untuk mendeskripsikan prinsip independency pada Badan Amil Zakat

Nasional Kota Bogor

e. Untuk mendeskripsikan prinsip fairness pada Badan Amil Zakat

Nasional Kota Bogor.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Teoritis

Bagi akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian

pustaka yang baru, member masukan, atau tambahan informasi dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan Good

Corporate Governance (GCG).

b. Secara Praktisi

Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada lembaga

yang diteliti mengenai penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan

 

Page 21: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

10

penelitian ini juga diharapkan menjadi bahan peninjauan, masukan atau

inspirasi bagi lembaga tersebut.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu dengan

melakukan penelitian yang menghasilkan data desktiptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Penelitian

deskriftif kualitatif diuraikan dengan kata-kata menurut pendapat responden,

apa adanya sesuai dengan kata-kata yang melatarbelakangi responden

berperilaku seperti itu tidak seperti lainnya. Minimal ada tiga hal yang di

gambarkan dalam penelitian kualitatif, yaitu karakteristik pelaku, kegiatan

atau kejadian selama penelitian, dan keadaan lingkungan tempat penelitian

berlangsung.14

Dalam hal ini penulis memilih metode kualitatif agar dapat

memperoleh data yang lengkap dan akurat.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjekpenelitianini adalah selaku Badan Amil Zakat Nasional.

Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah bagaimana sistem pelayanan

Baznas Kota Bogor dalam perspektif Good Corporate Governance (GCG).

14

Husain Usman Dan Purnomo Setiady Akbar, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta, PT.

Bumi Aksara, 2008), h. 130

 

Page 22: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

11

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dilaksanakan di kantor BAZNAS Kota Bogor yang berlokasi di jl.

Padjajaran No. 10 Kota Bogor. Sedangkan waktu penelitian dilakukan mulai

tanggal 07 Februari 2017 sampai dengan 23 Februari 2017.

4. Sumber Data

Menurut Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah

kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan

lain-lain.15

Dalam hal ini penulis menggunakan :

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara

langsung oleh peneliti dari hasil wawancara yang didapat

langsung dari objek penelitian perorangan, kelompok dan

organisasi.16

Dalam data primer, peneliti melakukan sendiri

dengan mewawancarai divisi

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tersusun dalam bentuk

dokumen-dokumen yang menjadi data sekunder dalam penelitian

ini dalah buku-buku, brosur, makalah, dan sumber informasi

lainnya yang memiliki relevansi dengan masalah penelitian

sebagai bahan penunjang penelitian.

15

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2010),h. 157 16

Rosadi Rulan, Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2003), h.29

 

Page 23: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

12

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, data dikumpulkan terutama oleh

peneliti sendiri yang menjadi instrument utama yang terjun ke lapangan

serta berusaha sendiri mengumpulkan informasi melalui observasi atau

wawancara.17

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan :

a. Wawancara

Wawancara adalah salah satu cara atau tekhnik yang

digunakan untuk mengungkapkan dan mengetahui mengenai fakta-

fakta mental atau kejiwaan yang ada pada diri terbimbing atau

klien.18

Pada teknik wawancara ini penulis mendapatkan data

dengan cara Tanya jawab dan tatap muka antara peneliti dengan

divisi Human Resource Development yang berhubungan dengan

prinsip Good Corporate Governance.

b. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah

pengambilan data yanag diperoleh melalui dokumen-

dokumen.Data yang dikumpulkan dengan tekhnik dokumentasi

cenderung merupakan data sekunder.19

17

S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Tarsito, 2003), h. 54 18

Elvinavo Artdianto, Metodologi Penelitian Untuk Public Relation, (Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2010), Cet. Ke-1, h. 61 19

Usman Dan Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, h.69

 

Page 24: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

13

Dalam hal ini penulis mengumpulkan, membaca,

memperoleh, dan mempelajari berbagai macam bentuk data

melalui pengumpulan dokumen-dokumen yang ada di kantor

BAZNAS Kota Bogor serta data-data lain diperpustakaan yang

dapat dijadikan bahan analisa untuk hasil dalam penelitian ini.

4. Teknik Analisis Data

Ada berbagai cara untuk menganalisis data, tetapi secara garis

besarnya dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Redaksi data yang merupakan bentuk analisis yang relevan,

membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara

sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat

ditarik dan diverifikasi.

b. Penyajian data, setelah data terbentuk analisis, maka data tersebut

disajikan dalam bentuk narasi, visual, gambar, amatrik, bagan,

table, dan lain sebagainya sehingga tujuan daripenelitian dapat

terjawab.

5. Penyimpulan, data yang tersaji pada analisa antar kasus khususnya

yang berisi jawaban atas tujuan penelitian kualitatif diuraikan secara

singkat, sehingga dapat mengambil kesimpulan mengenaisistem

pelayanan Baznas Kota Bogor dalam perspektif Good Corporate

Governance(GCG).

 

Page 25: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

14

6. Teknik penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedoman dan mengacu

pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan

Disertasi) Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.” Yang diterbitkan oleh

CEQDA, april 2007, cet. Ke-2.

E. Penelitian Terdahulu

Dari beberapa peneliti yang penulis baca, banyak pendapat yang

harus diperhatikan dan menjadi perbandingan selanjutnya. Adapun setelah

penulis melakukan kajian kepustakaan, penulis menemukan beberapa

skripsi yang membahas tentang Good Corporate Governance, judul-judul

skripsi tersebut adalah :

Skripsi ditulis oleh Riyan Bahtera Mutaqodim, Mahasiswa

Perbankan Syariah Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah 2015.“Pengaruh Penerapan

Prinsip Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Kinerja Pegawai

Bank Syariah Di Kabupaten Pandeglang (Februari-Maret 2015).” Pada

skripsi tersebut sang penulis mendapatkan hasil bahwa penerapan prinsip

good corporate governance (GCG) terhadap kinerja bank syariah di

kabupaten pandeglang jika diterapkan bersama-sama memiliki pengaruh

positif.20

20

Riyan Bahtera Mutaqodim, “Pengaruh Penerapan Prinsip Good Corporate Governanve

(GCG) Terhadap Kinerja Pegawai Bank Syariah Di Kabupaten Pandeglang (Februari-Maret

2015),” (Skripsi S1 Fakultas Syariah Dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2015).

 

Page 26: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

15

Skripsi berikutnya ditulis oleh Nur Hasanah, Mahasiswa Ekonomi

Dan Bisnis, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta

2013.“Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance

Terhadap Kinerja Perbankan.”Pada skripsi tersebut penulis mendapatkan

hasil bahwa dewan direksi, komisaris independen dan kepemilikan

manajerial yang mempunyai pengaruh terhadap kinerja

perbankan.Sedangkan variable independen lainnya tidak berpengaruh pada

kinerja perbankan.21

Skripsi berikutnya ditulis oleh Danang Febrianto, Mahasiswa

Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta

2013. “Analisis Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja

Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Yang Terdapat Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2008-2012).” Pada skripsi tersebut penulis mendapatkan

hasil bahwa pengaruh Good Corporate Governance dalam hal Dewan

Komisaris Independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

perusahaann.22

Skripsi berikutnya ditulisoleh Iis Suryani. Mahasiswa Ilmu

Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Tahun 2014, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.Pengaruh Pelayanan Frontliner Terhadap

Kepuasan Nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Ciputat. Hasil

21

Nur Hasanah, “Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap

Kinerja Perbankan,” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2013). 22

Danang Febrianto, “Analisis Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja

Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-

2012),” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2013).

 

Page 27: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

16

kesimpulannya adalah bahwa factor pelayanan Frontliner yang

berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah adalah Tangible,

Reliability, Responsiveness, Assurance maupun Empathy. Karena itu

pelayanan yang baik menjadi penting dalam operasi suatu perusahaan guna

meningkatkan kepuasan pelanggan, sedangkan kepuasan pelanggan adalah

tingkat perasaan eseorang setelah membandingkan hasil atau kerja yang

dia rasakan dibanding dengan harapannya.23

Jaelani (2008) tentang pengaruh kualitas pelayanan dan social

marketing lembaga amil zakat (LAZ) terhadap keputusan berzakat muzakki

(studi kasus pada rumah zakat Indonesia). Metode yang digunakan adalah

analisis regresi berganda. Hasil dari kesimpulannya adalah kualitas

pelayanan zakat dan social marketing secara bersama-sama mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan berzakat dan muzakki di

LAZ Rumah Zakat Indonesia (RZI). Kualitas pelayanan dibagi kepada

beberapa indicator, yaitu kemampuan untuk memberikan jasa secara akurat

dan terpercaya (Reliability), kebijakan untuk membantu dan memberikan

pelayanan yang cepatdan responsive kepada muzakki (responsivernerss),

kepercayaan, pengetahuan dan keramahan karyawan serta kemampuan

melaraskan tugas secara spontan sehingga menimbulkan kepercayaan dan

keyakinan muzakki (assurance), memberikan pelatihan yang bersifat

individual kepada muzakki dan berupaya untuk memahami keinginan

muzakki (emphaty), dan penampilan kemampuan sarana dan prasarana

23

Iis Suryani, “ Pengaruh Pelayanan Frontliner Terhadap Kepuasan Nasabah Bank

Syariah Mandiri Cabang Ciputat,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah Dan ilmu Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014)

 

Page 28: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

17

fisik (tangible). Social marketing yang merupakan salah satu dari bagian

manajemen pemasaran diwakili oleh program dan produktif zakat yang

variatif, inovasi dan perbaikan produk, harga yang efisien, kantor dan

konter RZI, layanan jemput zakat, layanan dengan menggunakan

tekhnologi modern, promosi melalui media, dan promosi melalui website.24

Dilihat dari beberapa judul diatas, penelitian penulis berbeda dari

penelitian sebelumnya.Penelitian kali ini menggabarkan Sistem Pelayanan

Badan Amil Zakat Nasional Kota Bogor (BAZNAS) Pada Perspektif Good

Corporate Governance.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab, adapun rincian

pembahasannya adalah sebagai berikut:

Bab I (PENDAHULUAN) Dalam bab ini berisi latar belakang

masalah,batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat pelnelitian,

metodologi penelitian, penelitian terdahulu dan sistematika penulisan.

Bab II (TINJAUAN TEOTITIS) Bab ini berisi tentang sistem

pelayanan (pengertian sistem pelayanan, unsur-unsur sistem pelayanan dan

ciri-ciri pelayanan yang baik) Good Corporate Governance (pengertian Good

Corporate Governance, prinsip-prinsip dasar Good Corporate Governance,

dan tujuan serta manfaat Good Corporate Governance).

24

Jaelani, A. “Pengaruh Kualitas Layanan dan Sosial Marketing Lembaga Amil Zakat

(LAZ) Terhadap Keputusan Berzakat Muzakki (Studi Kasus Rumah Zakat Indonesia),” (Skripsi

S1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Indonesia, 2008 )

 

Page 29: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

18

Bab III (GAMBARAN UMUM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

KOTA BOGOR) Bab ini berisi tentang Profil Baznas Kota Bogor, Visi dan

Misi Baznas Kota Bogor. Struktur Organisasi Baznas Kota Bogor,Program

Penghimpunan Baznas Kota Bogor dan Program Pendistribusian Baznas Kota

Bogor.

Bab IV (TEMUAN DAN ANALISIS) Bab ini berisi tentang hasil

penelitian mengenai analisis sistem pelayanan Baznas Kota Bogor dalam

perspektif Good Corporate Governance yang terdiri dari perumusan lima

prinsip dasar Good Corporate Governance.

Bab V (PENUTUP) Membuat kesimpulan dari hasil penelitian yang

telah dilakukan dan memberikan saran yang berkaitan dengan permasalahan

yang dibahas untuk memperoleh solusi atas permasalahan tersebut.

 

Page 30: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

18

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Sistem Pelayanan

1. Pengertian Sistem Pelayanan

Secara etimologi sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan

bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari

komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk

memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Kata sistem juga

banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum

diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan dalam banyak

hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi

beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah

sekumpulan benda yang memiliki hubungan diantara mereka.1

Jadi sistem adalah suatu elemen - elemen atau komponen yang

saling berhubungan secara tertur dan merupakan suatu keseluruhan.2

Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan

menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu.3

Sedangkan secara terminologi sistem menurut Gordon B. Dafis

dalam bukunya Kerangka Dasar Informasi Manajemen mendefinisikan

1 http://tyomulyawan.wordpress.com/sistem-dan-informasi/ diakses pada hari Rabu

tanggal 26 Juli 2017 pada pukul 17.13 WIB 2 Tatang M Amirin, Pokok-Pokok Teori Sistem, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada2001), cet. Ke-7, h. 15 3 Robert G Murdick, dkk, Sistem Informasi Untuk Manajemen Modern, (Jakarta :

Erlangga, 1991)

 

Page 31: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

19

sistem adalah bagian-bagian yang saling berkaitan yang saling

beroprasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran dan maksud.4

Pelayanan dalam hal ini sangat erat kaitannya dengan hal

pemberian kepuasaan terhadap pelanggan, pelayanan dengan mutu

yang baik dapat memberikan kepuasaan yang baik pula bagi

pelanggannya, sehingga pelanggan dapat lebih merasa diperhatikan

akan keberadaanya oleh pihak perusahaan.

Tentang pengertian pelayanan para ahli mengemukakan

pendapatnya yang berbeda-beda satu sama lain. Diantaranya para ahli

yang mengemukakan pendapat pelayanan yaitu sebagai berikut:

a. Menurut AS. Moenir, pelayanan adalah:

Proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain

yang langsung diterima. Dengan kata lain dapat dikatakan

bahwa pelayanan merupakan tindakan yang dilakukan orang

lain dan masing-masing memperoleh keuntungan yang

diharapkan.5

b. Menurut Philip Kottler pelayanan dapat diartikan sebagai:

Suatu aktivitas yang bermanfaat atau yanag diberikan

oleh satu atau beberapa pihak kepada pihak lain untuk dapat

memuaskan kebutuhan dan keinginan yang pada dasarnya

bersifat berwujud dan tidak akan menimbulkan kepemilikan

apapun kepada yang menerimanya.6

4 Gordon B. Dafis, Kerangka Dasar Sistem informasi manajemen, (Yogyakarta: PPM,

1999), cet. Ke-1, h. 108 5 AS. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara 2000),

cet. Ke-4, h. 17 6 Phillip Kottler, Marketing Manajemen:Analisis Planning, Implementation and Control,

Eigth Edition, New Jersey, Alih Bahasa Herujati Purwoko (Prentice Hal, 1994), h. 445

 

Page 32: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

20

c. Pelayanan menurut Atep Adya Brata adalah:

Segala usaha penyediaan fasilitas dalam rangka

mewujudkan kepuasan para calon pembeli atau pelanggan

sebelum atau sesudah terjadinya transaksi.7

d. Sedangkan definisi pelayanan yang lebih rinci di berikan Gronross

seperti yang dikutip Ratminto dan Atik Septi Winarsih adalah:

Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas

yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi

akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau

hal-hal yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan

yang dimaksudnkan untuk memecahkan permasalahan

konsumen atau pelanggan.8

Dari beberapa pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa sistem

pelayanan adalah prosedur atau tatacara untuk memberikan pelayanan

kepada pelanggan yang melibatkan seluruh fasilitas fisik yang dimiliki dan

SDM yang ada. Sistem pelayanan ini harus konsisten dengan paket

pelayanan. Dirancang secara sederhana agar tidak membingungkan

pelanggan.

2. Unsur-unsur Sistem Pelayanan

Dalam mempelajari sistem, maka terlebih dahulu harus

memahami teori tentang sistem yang akan memudahkan dalam

memecahkan persoalan yang ada didalam sistem. Sistem tersebut

terdiri dari subsistem yang membentuk sebuah sistem antarayang satu

dengan yang lainnya harus saling mempengaruhi.

7 Atep Adya Brata, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, (Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo kelompok Gramedia, 2003), h. 22 8 Ratminto dan Atik Septi Winarsih, Manajemen Pengembangan: Model Konseptual,

Penerapan CitizenCharacter dan Standar Pelayanan Minimal, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2005), cet. Ke-1, h. 3

 

Page 33: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

21

Dalam teori sistem disebutkan bahwa sistem itu terbentuk adri

subsistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Bagian

tersebutterdiri dari input, proses, output, umpan balik dan lingkungan

yang semuanya saling berhubungan dan saling mempengaruhi.9

Unsur-unsur yang mendukung sebuah sistem secara umum

adalah masukan (input),pengelolaan (proses) dan keluaran (output).

Disamping itu suatu sistem tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya.

Maka umpan balik (feedback) dapat berasal dari output tetapi dapat

juga berasal dari lingkungan sekitarnya, yaitu:10

a. Input (masukan)

Input adalah proses dimana segala macam data atau

bahan yang dibutuhkan dikemukakan, kemudian data-data yang

terkumpul mengalami sebab proses untuk dapat menghasilkan

output (keluaran) sistem yang dimaksud.

b. Proses (proses)

Proses adalah dimana segala macam kegiatan dikelola atau

dijalankan sesuai dengan tujuan tertentu atau Suatu kegiatan

yang berfungsi untuk mengubah sebuah masukan untuk

menjadikan sebuah hasil yang diharapkan dari sistem pelayanan

tersebut. salah satu contohnya adalah proses pelatihan, agar

suatu proses dapat berjalan dengan baik maka perlu adanya

9Jogiyanto HM, .Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan

Praktek Aplikasi Bisnis. (Yogyakarta:Andi, 2005) 10

Wahyudi Kuncoro Dan Subando Agus M, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta:

UGM Press, 2006), Cet. Ke-4 H. 9

 

Page 34: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

22

sistem media baim tulisan maupun lisan. Ataupun metode yang

digunakan dalam sebuah proses pelatihan dan materi pelatihan

yang digunakan untuk diproses agar sesuai dengan tujuan.

c. Output (hasil)

Output adalah hasil dari input dan proses yang telah

dilakukan apakah sesuai dengan tujuan atau tujuan dari

terbentuknya sistem. Hasil berupa layanan lembaga yang

berkualitas, efektif dan efisien serta dapat dijangkau oleh

seluruh lapisan masyarakat. Dari keluaran tersebut mengalami

proses timbal balik (feedback) dan dapat dijadikan ebagai

evaluasi mendatang yang merupakan dari input selanjutnya.

Organisasi dipandang sebagai suatu sistem yang memiliki unsur-

unsur didalamnya.

3. Ciri-ciri pelayanan terbaik

Menurut kamsir, ciri-ciri pelayanan terbaik adalah sebagai berikut:11

a. Ketersediaannya karyawan yang baik

Kenyamanan muzakki sangat tergantung dari karyawan

yang melayaninya, karyawan harus ramah, sopan dan menarik,

disamping itu karyawan harus tetap tanggap, pandai berbicara,

menyenangkan, serta pintar, karyawan harus mampu memikat

dan mengambil hati muzakki, sehingga muzakki tertarik.

11

Kamsir, Etika Customer Service, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), H. 186

 

Page 35: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

23

Demikian juga dengan kerja karyawan harus rapi, cepat dan

cekatan.

b. Tersedianya sarana dan prasarana yang baik

Pada dasarnya muzakki ingin dilayani secara prima. Untuk

melayani muzakki salah satu hal yang paling penting

diperhatikan disamping kualitas dan kuantitas sumberdaya

manusia adalah sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan.

Peralatan dan fasilitas yang dimiliki seperti ruang tunggu dan

ruang untuk menerima tamu harus dilengkapi dengan fasilitas

sehingga membuat muzakki merasa nyaman dan betah berana di

lembaga tersebut.

c. Bertanggung jawab kepada setiap muzakki

Karyawan harus bertanggung jawab kepada muzakki sejak

awal hingga selesai. Artinya dalam menjalankan kegiatan

pelayanan, karyawan harus bisa melayani dari awal sampai

selesai, muzakki akan merasa puas jika karyawan bertanggung

jawab terhadap pelayanan yang diinginkan. Jika terjadi sesuatu

maka karyawan yangdari awal melayani masalah tersebut secara

segera mengambil alih tanggung jawabnya.

d. Mampu melayani secara tepat dan cepat

Mampu melayani dengan tepat dan cepat artinya dalam

melayani muzakki diharapkan karyawan harus melakukannya

dengan prosedur.layanana yang diberikan sesuai dengan jadwal

 

Page 36: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

24

untuk pekerjaan tertentu dan jangan membuat kesalahan dalam

arti pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar

perusahaandan keinginan muzakki.

e. Mampu berkomunikasi

Mampu berkomunikasi artinya karyawan harus mampu

berbicara kepada muzakki. Karyawan juga harus dengan cepat

memahami keinginan jamaah, selain itu karyawan harus

berkomunikasi dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti,

jangan menggunakan istilah yang sulit dimengerti.

f. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik

Untuk menjadi karyawan yang khususnya melayani

muzakki harus memiliki pengetahuan dan kemampuan. Karena

tugas karyawan selalu berhubungan dengan manysia, karyawan

perlu dididik khususnya mengenai kemampuan dan pengetahuan

untuk menghadapi masalah muzakki atau kemampuan dalam

bekerja. Kemampuan dalam bekerja akan mampu proses

pekerjaan sesuai dengan waktu yang diinginkan.

g. Berusaha memahami kebutuhan muzakki

Berusaha memahami kebutuhan muzakki itu artinya

karyawan harus cepat tanggap terhadap apa yang diinginkan oleh

jamaah. Karyawan yang lamban akan membuat muzakki lari,

usahakan mengerti dan memahami keinginan dan kebutuhan

muzakki secara cepat.

 

Page 37: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

25

h. Mampu memberikan kepercayaan kepada muzakki

Kepercayaan muzakki kepada perusahaan mutlak

diperlukan, sehingga muzakki mau menjadi muzakki tetap

perusahaan tersebut.

A. Good Corporate Governance

1. Pengertian Good Corporate Governance

Kata “Governance” berasal dari bahasa prancis “Gubernance”

yang berarti pengendalian. Selanjutnya kata tersebut dipergunakan

dalam konteks kegiatan perusahaan atau jenis organisasi yang lain,

menjadi Corporate Governance. Dalam bahasa Indonesia corporate

governance diterjemahkan sebagai tata kelola atau tata pemerintahan

perusahaan.12

Good Corporate Governance pada dasarnya merupakan suatu

(input, proses, output), dan seperangkat peraturan yang mengatur

hubungan antara pihak yang berkepentingan (stakeholder) tertama

dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris

dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan. Good

Corporate Governance dimasukan untuk mengatur hubungan-

hubungan ini dan mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan yang

12

Siswanto Sutojo, E John Aldridge, Good Corporate Governance Tata Kelola

Perusahaan Yang Sehat, (Jakarta: PT. Damar Mulia Pustak, 2008), Cet Ke-2, h. 1

 

Page 38: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

26

signifikan dalam strategi perusahaan dan untuk memastikan bahwa

kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera.13

Terdapat beberapa pengertian berkaitan dengan GCG.

Diantaranya adalah:

a. Menurut Forum For Corporate Governance In Indonesia

(FCGI), di kutipdari I Nyoman Tjager dkk mendefinisikan

Corporate Governance adalah:

Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara

pemegang, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur,

pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan internal

dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan

kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang

mengandalkan perusahaan. Tujan Corporate Governance adalah

untuk menciptakan hubungan nilai tambah bagi semua pihak

yang berkepentingan (Stakeholder).14

b. Pengertian lain menurut Imam S. tunggal dan Amin W.

Tunggal Corporate Governanceyaitu :

System dan struktur yang baik untuk mengelola

perusahaan dengan tujuan meningkatkan nilai pemegangsaham

(stakeholdervalue) serta mengakomodasi sebagai pihak yang

berkepentingan dengan perusahaan seperti kreditur,

pemasokatau supplier, asosiasiusaha, konsumen, pekerja,

pemerintahan dan masyarakat luas.15

c. Istilah Good Corporate Governance pertama kali diperkenalkan

oleh Cadbury Committee tahun 1992 dalam laporan yang

dikenal dengan Cadbury Report. Laporan ini menandakan pula

13

Wahyudin Zarkasyi, Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Manufaktur,

Perbankan Dan Jasa Keuangan Lainnya, (Bandung: PT. Alfabeta, 2008), Cet Ke-1, h.36 14

Tjager, I Nyoman, Humprey R. DjimatdanBambangSoembono, Corporate Governance,

(Jakarta: PT. Prenhalindo, 2003), h. 206 15

Imam S. Tunggaldan Amin W. Tunggal, ManajemenCorporate Governance, (Jakarta:

PT. Prenhalindo, 2002), h. 2

 

Page 39: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

27

sebagai titik balik yang menentukan bagi praktik Corporate

Governancedi seluruh dunia. Dalam Cadbury Report yang

dimaksud dengan Corporate Governance adalah:

Suatu sistem yang berfungsi untuk mengarahkan dan

mengendalikan organisasi. Corporate governance merupakan

seperangkat aturan yang merumuskan hubungan antara para

pemegang saham, manager, kreditor, pemerintah, karyawan dan

pihak-pihak yang berkepentingan lainnya baik internal maupun

eksternal sehubungan dengan hak-hak dan tanggung jawab

mereka.16

d. Organization Of Economic Cooperatin Development (OECD)

mendefinisikan Corporate Governance sebagai:

Sekumpulan hubungan antara pihak manajemen

perusahaan, board, pemegang saham dan pihak lain yang

mempunyai kepentingan dengan perusahaan. Corporate

Governance juga mensyaratkan adanya struktur perangkat untuk

mencapai tujuan dan pengawasan atas kinerja. Corporate

Governance yang baik dapat memberikan rangsangan bagi

board dan manajemen untuk mencapai tujuan yang merupakan

kepentingan perusahaan dan pemegang saham harus

memfasilitasi pengawasan yang efektif dan efisien sehingga

mendorong perusahaan menggunakan sumber daya dengan lebih

efisien.17

e. Menurut Price Waterhouse Coopers seperti yang dikutip Indra

Surya dan Ivan Yustiavadana adalah:

Corporate Governance terkait dengan pengambilan

keputusan yang efektif. Dibangun melalui kultur organisasi,

nilai-nilai, sistem, berbagai proses, kebijakan-kebijakan dan

struktur organisasi, yang bertujuan untuk mencapai bisnis yang

menguntungkan, efisien dan efektif dalam mengelola resiko dan

16

Mas Achmad Daniri, Lead By GCG, (Jakarta: Gagas Bisnis Indonesia, 2014), Cet. Ke-1,

h. 7 17

Indra Surya dan Ivan Yustiavadana, Penerapan Good Corporate Governance

Mengesampingan Hak-Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha, (Jakarta: PT. Kencana, 2006),

Cet Ke-1, h. 25

 

Page 40: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

28

bertanggung jawab dengan memerhatikan kepentingan

stakeholder.18

Good Corporate Governance merupakan tata kelola

perusahaan yang sehat. Good Corporate Governance secara singkat

dapat diartikan sebagai seperangkat sistem yang mengatur dan

mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value

added) bagi para pemangku kepentingan (stakeholder).19

Jika pelaksanaan good corporate governance tersebut dapat

berjalan dengan efektif dan efisien, maka seluruh proses aktivasi

perusahaan akan berjalan dengan baik, sehingga hal-hal yang berkaitan

dengan kinerja perusahaan baik yang kinerjanya financial maupun non

financial akan juga turut membaik.20

Adapun menurut M. Fachri Husein, Good Corporate

Governance dalam suatu organisasi pengelola zakat adalah suatu hal

penting bagi pembayar zakat (yang sesungguhnya pemilik dari BAZ

atau LAZ) meyakini bahwa zakat mereka yang dibayarkan digunakan

secara efisien untuk kepentingan terbaik mereka.21

Good Corporate Governance tidak lain adalah permasalahan

mengenai proses pengelolaan perusahaan secara konseptual

menyangkut diaplikasikannya prinsip-prinsip Fairness, Transparancy,

18

Indra Surya dan Ivan Yustiavadana, Penerapan Good Corporate Governance

Mengesampingan Hak-Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha..............................., h. 26 19

M. Arif Effendi, The Power of Good Corporate Governance Teori dan Implementasi,

(Jakarta: Salemba Empat, 2009), h. 2 20

Borwn, Lawrence, And J., Caylor, CorporateGovernance and Firm Performace, Boston

Acaounting Reserch Colloquium 15th, Desember, 2004 21

Fachri Husein, “Menata Ulang Sistem Zakat”, Jurnal Ekonomi Islam, http://

jurnalekis.blogspot. com/ 2012/04 menata-ualang-sistem-zakat. Htm, diposting bulan April

2012diaksespadatanggal 27 oktober 2016 padapukul 11.53

 

Page 41: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

29

Accountability dan Responsibility, terutama ditunjukan kepada

perusahaan-perusahaan public, Badah Usaha Milik Negara (BUMN),

perusahaan-perusahaan yang menggunakan dan publik dan ikut dalam

pengelolaan dana public. 22

Menurut Stijn Claesens yang dikutip Indra Surya dan Ivan

Yustiavadana menyatakan bahwa, pengertian tentang corporate

governancedapat dimasukan dalam dua katagori, yaitu:23

a. Kategori pertama, lebih condong pada serangkaian pola prilaku

perusahaan yang diukur melalui kinerja, pertumbuhan, struktur

pembiayaan, perlakuan pada stakeholder.

b. Kategori kedua, lebih kepada melihat kerangka secara normatif,

yaitusegala ketentuan hukum baik yang berawal dari sistem

hukum, sistem peradilan, pasar keuangan dan sebagainya yang

mempengaruhiperilaku perusahaan.

Good Corporate Governance yang penulis maksud disini yaitu

persepsi muzakki tentang pengelolaan organisasi secara konseptuan

mencangkup diaplikasikannya prinsip-prinsip transparancy,

accountability, independence, fairness dan responsibility, tepatnya

pada BAZNAS Kota Bogor.

22

Siswanto Sutojo Dan E. John Aldridge, Good Corporate Governance Tata Kelola

Perusahaan Yang Sehat, (Jakarta: PT. Damar Mulia Pustaka, 2005), Cet. Ke-1, h. 13 23

Indra Surya Dan Ivan Yustiavadana, Penerapan Good Corporate Governance

Mengesampingkan Hak-Hak Istimewademi Kalangan Usaha, (Jakarta: PT. Kencana, 2006), Edisi

Pertama, Cet. Ke-2, h. 26

 

Page 42: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

30

2. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

a. Prinsip Good Corporate Governance Menurut Moh. Wahyudin

Zarkasyi

Setiap perusahaan atau lembaga badan hukum harus

memastikan bahwa prinsip-prinsip GCG dapat diterapkan dalam setiap

aspek bisnis disemua jajaran perusahaan, agar mampu mencapai

kinerja yang bekesinambungan dan bersaing ecara global. Diantara

prinsip-prinsip GCG yang dikemukakan oleh Moh. Wahyudin

Zarkasyi diantaranya adalah:24

1) Transparancy (Keterbukaan)

Prinsip dasar transparansi yakni untuk menjaga

obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus

menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara

yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan.

Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapakan

tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-

undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan

keputusan oleh pemegang saham, kreditur, dan pemangku

kepemntingan lainnya. Adapun indikatornya adalah sebagai

berikut:25

24

Wahyudin Zarkasyi, Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Manufaktur,

Perbankan Dan Jasa Keuangan Lainnya, (Bandung: PT. Alfabeta, 2008), Cet Ke-1, h.38 25

Wahyudin Zarkasyi, Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Manufaktur,

Perbankan Dan Jasa Keuangan Lainnya......................,h. 39

 

Page 43: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

31

a) Perusahaan harus menyediakan informasi secara tepat

waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan

serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai

dengan haknya.

b) Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetap tidak

terbatas pada visi, misi sasaran usaha dan strategi

perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan konpensasi

pengurus, pemegang saham pengendali, kepemilikan saham

oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris beserta

anggota keluarganya dalam perusahaan dan perusahaan

lainnya yang memiliki benturan kepentingan, sistem

manajemen resiko, sistem pengawasan dan pengendalian

internal, sistem dam pelaksanaan GCG serta tingkatan

kepatuhannya dan kejadian penting yang dapat

pempengaruhi kondisi perusahaan.

c) Prinsip keterbukaan yang dianut oleh perusahaan tidak

mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan

kerahasiaan perusahaan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi.

d) Kebijakan perusahaan harus tertulis dan secara proposional

dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan.

Penerapan prinsip transparan akan lebih memudahkan

pengawasan bagi tindakan-tindakan yang diambil oleh para

 

Page 44: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

32

anggota direksi dan komisaris. Dengan demikian, perusahaan

terikat kewajiban untuk memberikan data dan informasi yang

berkaitan dengan kinerjanya selama ini. Transparansi ini tidak

hanya mengenai laporan keuangan yang sudah merupakan suatu

hal yang biasa, melainkan juga termasuk informasi mengenai

manajemen perusahaan dan berbagai transaksi bisnis yang telah

dilakukan oleh perusahaan tersebut selama ini.26

Dalam mewujudkan transparansi ini sendiri, perusahaan

harus menyediakan informasi yang cukup, akurat, dan tepat

waktu kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan

perusahaan tersebut. Setiap perusahaan, diharapkan pula dapat

mempublikasikan informasi keuangan serta informasi lainnya

yang baterial dan berdampak signifikan pada kinerja perusahaan

secara akurat dan tepat waktu. Selain itu, para infestor harus

dapat mengakses informasi penting perusahaan secara mudah

pada saat diperlukan.27

2) Accountability (Akuntabilitas)

Prinsip dasar akuntabilitas yakni perusahaan harus dapat

mempertanggungjawabkan kinerjanya secara trasnparan dan

wajar. Untuk itu perusaan harus dikelola secara benar, terukur dan

26

Surya Dan Yustiavadana, Penerapan Good Corporate GovernanceMengesampingkan

Hak-Hak Istimewademi Kalangan Usaha, (Jakarta: PT. Kencana, 2006), Edisi Pertama, Cet. Ke-

2,h. 75 27

Mas Achmad Daniri, Lead By GCG, (Jakarta: Gagas Bisnis Indonesia, 2014), Cet. Ke-1,

11

 

Page 45: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

33

sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap

memperhitungkan pemegang saham dan pemangku kepentingan

lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk

mencapai kinerja yang berkesimnambungan. Adapun

indikatornya adalah sebagai berikut:28

a) Perusahaan harus menetapkan rincian tugas dan tanggung

jawab masing-masing organ perusahaan dan semua

karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, misi, sasaran

usaha dan strategi perusahaan.

b) Perusahaan harus meyakini bahwa semua organ perusahaan

dan semua karaaawan mempunyai kompetensi sesuai dengan

tugas, tanggung jawab dan peranan dalam pelaksanaan

GCG.

c) Perusahaan harus memastikan adanya sistem pengendalian

internal yang efektif dalam mengelola perusahaan.

d) Perusahaan harus memiliki ukuran kinerja untuk semua

jajaran perusahaan yang konsisten dengan nilai-nilai

perusahaan, sasaran utama dan strategi perusahaan serta

memiliki sistem pengahargaan dan sanki (reward and

punishment sistem).

e) Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap

organ perusahaan dan semua karyawan harus berpegang

28

Wahyudin Zakarsyi, Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Manufaktur,

Perbankan Dan Jasa Keuangan Lainnya,(Bandung: PT. Alfabeta, 2008), Cet Ke-1,h.39

 

Page 46: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

34

pada etika bisnis dan pedoman perilaku (code of conduct)

yang telah disepakati.

Prinsip akuntabilitas juga berkaitan erat dengan prinsip

transparansi, karena dengan prinsip akuntabilitas, segala

informasi material yang telah diberikan dapat diolah sedemikian

rupa sehingga didapatkan bahan uang komprehensif dalam

melakukan pengawasan terhadap kinerja suatu perusahaan.29

3) Responsibility (Tanggung Jawab)

Prinsip dasar responsibiliti yakni perusahaan harus

mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan

tanggung jawab terhadap masyarakat dilingkungan sehingga

dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang

dan mendapat pengakuan sebagai good corporate governance.

Adapun indikatornya adalah sebagai berikut:30

a) Organ perusahaan harus berpegang teguh pada prinsip-

prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan

peraturan perusahaan (bylaws).

b) Perusahaan harus melaksanakan tanggung jawab sosial

dengan antara lain peduli terhadap masyarakat dan

29

Surya Dan Yustiavadana, Penerapan Good Corporate GovernanceMengesampingkan

Hak-Hak Istimewademi Kalangan Usaha, (Jakarta: PT. Kencana, 2006), Edisi Pertama, Cet. Ke-2,

h. 68 30

Wahyudin Zarkasyi, Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Manufaktur,

Perbankan Dan Jasa Keuangan Lainnya, (Bandung: PT. Alfabeta, 2008), Cet Ke-1, h40

 

Page 47: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

35

kelestarian lingkungan terutama di sekitar perusahaan

dengan membuat perencanaan dan pelaksanaan yang

memadai.

Prinsip tanggung jawab ini juga berhubungan dengan

kewajiban perusahaan untuk mematuhi semua peraturan dan

hukum yang berlaku, termasuk juga prinsip-prinsip yang

mengatur tentang penyusunan dan pencapaian laporan keuangan

perusahaan. Setiap peraturan dan ketentuan hukum yang berlaku

tentu akan diikuti dengan sabgsi yang jelas dan tegas. Oleh

karena itu kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku akan

dapat menghindarkan perusahaan dari sanksi hukum

sebagaimana diatur dalam perlakuan terkait dan juga sanksi

moral dari masyarakat.31

4) Independency (Kemandirian)

Kemandirian merupakan prinsip penting dalam penerapan

Good Corporate Governance di Indonesia. Kemandirian adalah

suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional

tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak

manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-

31

Azhar Maksum, “Tinjauan atas Good Corporate Governance di Indonesia”, (Medan:

Gelanggang Mahasiswa , Kampus USU, 17 Desember 2005), h. 13

 

Page 48: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

36

undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang

sehat.32

Prinsip dasar independensi yakni untuk melancarkan

pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara

independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak

saling mendominasi dan tidak dapat diinterpensi oleh pihak lain.

Adapun indikatornya adalah sebagai berikut:33

a) Masing-masing organ perusahaan harus menghindari

terjadinya donimasi oleh pihak lain, tidak terpengaruh oleh

kepentingan tertentu, bebas dari benturan kepenetingan dan

dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan

keputusan dapat dilakukan secara obyektif.

b) Masing-masing organ perusahaan harus melaksanakan

fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan

peraturan perun dang-undangan, tidak saling mendominasi

dan atau melempar tanggung jawab antara satu dengan yang

lain sehingga terwujud sistem pengendalian internal yang

efektif.

5) Fairness (Kesetaraan dan kewajaran)

Prinsip dasar kesetaraan dan kewajaran yakni dalam

melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa

32

Achmad Daniri, Lead By GCG, (Jakarta: Gagas Bisnis Indonesia, 2014), Cet. Ke-1, 13 33

Wahyudin Zarkasyi, Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Manufaktur,

Perbankan Dan Jasa Keuangan Lainnya, (Bandung: PT. Alfabeta, 2008), Cet Ke-1, h. 40

 

Page 49: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

37

memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku

kepentingan lainnya berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran.

Adapun indikatornya adalah sebagai berikut:34

a) Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada

pemangku kepentingan untuk memberikan masukan dan

menyampaikan pendapat bagi kepentingan perusahaan serta

membuka akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip-

prinsip transparansi dalam lingkup kedudukan masing-

masing.

b) Perusahaan harus memberikan perlakuan setara dan wajar

kepada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan

kontribusi yang diberikan kepada perusahaan.

c) Perusahaan harus memberikan kesempatan yang sama dalam

penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya

secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras,

jender dan kondisi fisik.

b. Menurut SK kementrian BUMN nomor: kep. 117/M-MBU/2002

tentang penerapan praktek Good Corporate Governance

Mengingat bahwa adanya perbedaan kerangka hukum dasar

industri bisnis ataupun karakteristik suatu perusahaan maka sebagai

pihak perusahaan berupaya untuk menerapkan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance sesuai denga kondisi perusahaannya.

34

Wahyudin Zarkasyi, Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Manufaktur,

Perbankan Dan Jasa Keuangan Lainnya, (Bandung: PT. Alfabeta, 2008), Cet Ke-1, h. 41

 

Page 50: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

38

Menurut SK kementrian BUMN nomor: kep. 117/M-MBU/2002

tentang penerapan praktek Good Corporate Governancediutarakan

bahwa prinsip Good Corporate Governace meliputi: 35

1) Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses

pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukaan

informasi materil dan relevan mengenai perusahaan.

2) Kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola

secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau

tekanan dari pihak manapun yang berlaku dan prinsip-prinsip

korporasi yang sehat.

3) Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan

pertanggungjawaban organ sehingga pengelola perusahaan

terlaksana secara efektif.

4) Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian didalam pengelolaan

perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang

berlaku dan prinsip-prinsip koorporasi yang sehat.

5) Kewajaran, yaitu keadilan kesetaraan didalam memenuhi hak-

hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Prinsip Good Corporate Governancediharapkan menjadi titik

penerapan Corporate Governance. Bagi pelaku usaha dan pasar

35

M. Arif Effendi, The Power of Good Corporate GovernanceTeori dan Implementasi,

(Jakarta: Salemba Empat, 2009), h. 4-5

 

Page 51: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

39

modal, prinsip ini dapat menjadi pedoman mengolaborasikan praktek

terbaik dari peningkatan nilai dan keberlangsungan perusahaan.36

c. Prinsip Good Corporate Governance menurut Organization Of

Economic Cooperatin Development (OECD) mencangkup lima

bidang utama, yaitu:37

1) Hak pemegang saham dan perlindungannya

2) Peran karyawan dan pihak yang berkepentingan lainnya.

3) Pengungkapan yang akurat dan tepat waktu serta transparansi

hubungan dengan struktur dan operasi korporasi.

4) Tanggung jawab dewan (direksi dan komisaris) terhadap

perusahaan.

5) Pemegang saham dan pihak berkepentingan lainnya.

3. Tujuan dan Manfaat Penerapan Good Corporate Governance

Tujuan dari adanya Good Corporate Governancemenurut

Siswanto Sutojo adalah sebagai berikut: 38

a. Melindungi hak dan kepentingan pemegang saham

b. Melindungi hak dan kepentingan para anggota the

stakeholder non pemegam saham

c. Meningkatkan nilai perusahaan dan pemegang saham

36

Sedamayanti, Good Corporate Governance (Kepemerintahan Yang Baik) .Dan Good

Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan Yang Baik), (Bandung: Mandar Maju, 2007),

Cet. Ke-1, h. 56 37

Sedamayanti, Good Corporate Governance (Kepemerintahan Yang Baik)...., h. 56-57 38

Siswanto, Sutojo dan E. Jhon Aldrige, GCG (Tata Kelola Perusahaan yang Sehat),

(Jakarta: PT. Damar Mulia Pustaka, 2005), Cet. Ke-1, h. 88

 

Page 52: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

40

d. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja dewan pengurus

atau Board of Direktors dan manajemen perusahaan

e. Meningkatkan suatu hubungan dewan pengurus dengan

manajemen senior perusahaan

Secara umum, penerapan GCG secara kongkret ini memiliki tujuan

terhadap perusahaan sebagai berikut:39

a. Memudahkan akses terhdap infestasi deomestik maupun

asing.

b. Mendapatkan cost of capital yang lebih murah.

c. Memberikan keputusan yang lebih baik dalam

meningkatkan kinerja ekonomi perusahaan.

d. Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan dari stakeholder

terhadap perusahaan.

e. Melindungi direksi dan komisaris dari tuntutan hukum.

Sedangkan manfaat penerapan Good Corporate Governancemenurut

Imam S. Tunggal dan Amin W. Tunggal, diantaranya sebagai berikut:40

a. Perbaikan dalam komunikasi

b. Minimalisasi potensi benturan

c. Fokus pada strategi-strategi utama

d. Peningkatan dalam produktivitas dan

e. Promosi citra coorporate

39

Surya dan Yustiavadana, Penerapan Good Corporate GovernanceMengesampingkan

Hak-Hak Istimewademi Kalangan Usaha, (Jakarta: PT. Kencana, 2006), Edisi Pertama, Cet. Ke-

2h.68 40

Imam S. Tunggal dan Amin W. Tunggal, Membangun Corporate Governance. (Jakarta:

PT. Prenhalindo, 2002), h. 2

 

Page 53: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

41

f. Peningkatan kepuasan pelanggan

g. Perolehan kepercayaan investor

h. Mengukur target kinerja manajemen perusahaan.

Dengan Corporate Governance yang baik, keputusan-

keputusan penting perusahaan ataulembaga zakat tidak lagi hanya

ditetapkan oleh satu pihak yang dominan, tetapi akan ditetapkan

setelah mendapat masukan dan engan mempertimbangkan

kepentingan sebagai pihak yang berkepentingan (stakeholder). Selain

itu, Corporate Governanceyang baik dapat mendorong pengelolaan

organisasi yang lebih demokratis (karena melibatkan partisipasi

banyak kepentingan), lebil accountabel (karena ada sistem yang

meminta pertanggung jawaban atas semua tindakan), dan lebin

transparan serta akan meningkatkan keyakinan bahwa perusahann

dapet memberi manfaat untuk jangka panjang. Semua hal itu

tercermin dengan adanya penerapan prinsip-prinsip GCG yang baik.

 

Page 54: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

43

BAB III

GAMBARAN UMUM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

KOTA BOGOR

A. Sejarah Baznas Kota Bogor

BAZNAS menurut UU No. 23 Tahun 2011 merupakan lembaga

pemerintah non struktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab

kepada presiden melalui mentri serta berwenang untuk melakukan

pengelolaan zakat secara nasional. Badan amil zakat (BAZ) kota bogor telah

didirikan pada tahun 1981 oleh Pemerintahan Daerah Kota Bogor yang

berkedudukan dibawah Sekertaris Daerah Kota Bogor dan diketuai langsung

oleh Sekertaris Daerah Kota Bogor dengan pengurusnya adalah pegawai

Pemerintah Daerah Kota Bogor. Pada awalnya pembentukan lembaga ini

memiliki pokok program penyaluran dana zakat infaq shadaqah (ZIS)

sehingga pada awalnya bernama Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah

(BAZIS) Kota Bogor. Kebijakan serta pokok program penyaluran dana

zakat, infaq dan shadaqah lebih difokuskan pada fakir miskin dan sabilillah,

dengan objek zakat yang paling utama adalah zakat fitrah yang biasa

dikeluarkan oleh umat islam hanya pada bulan ramadhan saja. Kebijakan

program kerja badan amil zakat berdasarkan pada keputusan bersama mentri

 

Page 55: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

44

dalam negeri dan departemen agama nomor 29 tahun 1991 tentang

pembinaan badan amil zakat infaq dan shadaqah.1

Namun sejak diberlakukannya undang-undang nomor 38 tahun 1999

tentang pengelolaan zakat, nama BAZIS Kota Bogor diubah menjadi BAZ

Kota Bogor, sebagai lembaga yang berkedudukan semi independen yang

tidak diketuai langsung oleh sekertaris daerah Kota Bogor melainkan

pengurus BAZ yang diajukan oleh kepala kantor Departemen Agama Kota

Bogor kepada Walikota Bogor dengan masa bakti selama 3 tahun.2

BAZ Kota Bogor merupakan badan hukum yang operasionalnya

diatur oleh undang-undang yang mencangkup kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Dengan tugas pokok

mengumpulkan dan mendayagunakan serta mendistribusikan dana zakat

infaq dan shadaqah umat islam di kota bogor. Sebagai lembaga publik yang

tidak berorientasi pada keuntungan (non profit organization) BAZ Kota

Bogor memerankan 2 peranan penting yaitu sebagai lembaga pengelola

dana zakat, infaq dan shadaqah dari umat islam yang ada di kota bogor dan

sekaligus ebagai lembaga swadaya masyarakat (lsm) yang memiliki fungsi

memberdayakan dan mensejahterakan umat. Seiring perubahan waktu dan

perkembangan zaman, baz kota bogor terus berupaya membenahi diri

dengan memperbaharui setiap program yang ada, sehingga pada akhirnya

nanti baz kota bogor menjadi lembaga pengelola zakat infaq shadaqah

1 http.//baznaskotabogor.or.id/profil/sejarah-baz diakses pada tanggal 14 oktober 2016

pada pukul 09.59

2 Wawancara langsung dengan Ibu Widya Wuri H selaku Staff Marketing BAZNAS Kota

Bogor pada hari Selasa tanggal 07 Februari 2017 pada pukul 13.56 WIB

 

Page 56: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

45

pilihan masyarakat, yang dipercaya umat dalam mnyalurkan dana zakatinfaq

dan shadaqah.3

Seiring perubahan waktu, BAZ Kota Bogor terus berupaya untuk

menjadi Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) yang lebih baik. Sehingga hal

tersebut terbukti dengan prestasi-prestasi yang berhasil diraih BAZ Kota

Bogor, salah satunya yaitu terpilih menjadi salah satu BAZ kabupaten/kota

terbaik tingkat Nasional untuk kategori kreativitas progam pendayagunaan

versi BAZNAS pada tahun 2009. Selain itu BAZ Kota Bogor juga berhasil

menghimpun dana ZIS yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Sejak berlakunya undang-undang Nomor 23 tahun 2011, nama BAZ

Kota Bogor diubah menjadi BAZNAS Kota Bogor. Lauanan yang

ditawarkan di BAZNAS Kota Bogor diantaranya adalah jemput zakat,

konsultasi zakat, kalkulator zakat, dan pembayaran zakat dengan

menggunakan tekhnologi (transfer, credit card, dan m-banking). Selanjutnya

untuk program penyaluran zakat, BAZNAS Kota Bogor menyediakan

program Bogor Sehat, Bogor Cerdas, Bogor Peduli, Bogor Kreatif, dan

Bogor Berdakwah. Lokasi BAZNAS Kota Bogor juga sangat strategis, yaitu

tepat disebelah Masjid Raya Kota Bogor, sehingga sangat mudah bagi

muzakki untuk menemukan BAZNAS Kota Bogor.4

Dalam perkembangan zakat BAZNAS Kota Bogor memproyeksikan

tahun 2020 Bogor sebagai Kota Zakat. Hal ini mulai dirasakan dengan

3 wawancara langsung dengan Ibu Widya Wuri H selaku Staff Marketing BAZNAS Kota

Bogor pada hari selasa tanggal 07 Februari 2017 pada pukul 13.58 WIB

4 wawancara langsung dengan Widya Wuri H selaku staff marketing BAZNAS Kota

Bogor pada hari selasa tanggal 07 Februari 2017 pada pukul 14.00 WIB

 

Page 57: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

46

peningkatan jumlah zakat dari tahun ke tahun. Dalam konteks indonesia,

munculnya Badan Amil Zakat (BAZ) yang diinisiasi pemerintah untuk

menggerakkan budaya zakat dan infak setelah terbukti mampu

menyelesaikan beberapa persoalan umat islam ditanah air. Bahkan mampu

berkontribusi dalam membantu umat islam di Negara lain yang tertimpa

bencana maupun tragedi kemanusiaan. Respon masyarakatpun sangat baik

untuk perkembangan BAZNAS Kota Bogor, karena banyak masyarakat

dhuafa yang telah terbantu dengan adanya program-program pada BAZNAS

Kota Bogor program kesehatan, program ekonomi, program pendidikan,

program kemanusiaan dan program dakwah.5

B. Visi dan Misi

1. Visi

“Menjadi Baznas terbaik dalam mewujudkan Kota Zakat .”6

Visi ini menegaskan bahwa:

Baznas kota bogor diharapkan mampu menjadi contoh terbaik

bagi Baznas Kota/ Kabupaten/ Profinsi lain, dimana Baznas Kota

Bogor mampu menjadi leading sector dalam mewujudkan Kota

Zakat.7

Kota Zakat yang dimaksud adalah Kota yang telah menempatkan

Zakat sebagai instrumen strategis dalam pembangunan dan perputaran

5 wawancara langsung dengan Widya Wuri H selaku staff marketing BAZNAS Kota

Bogor pada hari selasa tanggal 07 Februari 2017 pada pukul 14.00 WIB 6Zakat UntukSinergiUmat, BadanAmil Zakat (BAZNAS) Kota Bogor, h. 3

7Zakat Umtuk Sinergi Umat,......................, h.3

 

Page 58: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

47

ekonomi masyarakat yang berdampak pada program pengentasan

kemiskinan, pengembangan SDM dan kesejahteraan masyarakat

sehingga mengantarkan pada keberkahan sebuah kota.8

2. Misi

a) Meningkatkan kepercayaan dan penerimaan zakat.

b) Menghimpun, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat, infaq

dan shadaqah yang memberi efek ganda bagi peningkatan

martabat mustahiq menuju kemakmuran dan kesejahteraan.

c) Mensinergikan stakeholder zakat di Kota Bogor.

d) Mendorong lahirnya regulasi zakat yang lebih menguatkan

perzakatan di Kota Bogor.9

C. Strategi

1. Menggencarkan dakwah yang membangkitkan kesadaran berzakat,

berinfaq, bershadaqah dan berwakaf.

2. Menggalang dukungan pemerintah, kalangan dunia usaha dan kaum

profesional untuk mengoprtimalkan penarikan zakat, infaq dan

shadaqah.

3. Mendata potensi muzakki dan membina para muzakki melalui berbagai

forum.

4. Menciptakan hubungan kemitraan dengan berbagai lembaga sosial islam

dalam mengoptimalkan pendayagunaan dan zakat, infaq dan shadaqah.

8Zakat Untuk Sinergi Uma,................................., h.3

9Zakat Untuk Sinergi Umat,................................., h.3

 

Page 59: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

48

5. Mensosialisasikan setiap langkah baz dengan memanfaatkan berbagai

media publikasi.

6. Membentuk jaringan relawan penggerak kesadaran berzakat, berinfaq

dan bershadaqah dari kalangan generasi muda islam.

7. Meningkatkan kapabilitas amilin melalui pendidikan dan pelatihan.10

D. Nilai Baznas

Dalam seluruh aktivitasnya Baznas Kota Bogor memegang nilai-

nilai: Taqwa, Humanis, Profesional, Transparan, Egaliter dan Akhlakul

Karimah.11

1. Takwa : semua hal yang dilakukan Baznas Kota Bogor dan

amilnya adalah dalam rangka mengabdi kepada Allah dan akan

mempertanggung jawabkannya kepada Allah.

2. Humanis : menempatkan muzakki dan mustahiq sebagai mitra

yang harus mendapatkan pelayanan dengan penuh keramahan.

3. Profesional : berdedikasi menjadi profesi amilin sebagai pekerjaan

yang pertama dan utama diatas aktivitas yang lain.

4. Transparan : melayani dengan penuh keterbukaan dalam tata

kelola dan pengambilan keputusan.

5. Egaliter : mengembangkan hubungan internal yang setara

dibangun atas kesadaran bahwa seluruh bagian penting bagi

pelayanan muzakki dan mustahiq.

10

http://bazkotabogor.or.id/profil/visi-misi diaksespadatanggal 14 Oktober 2016

padapukul 10.10 11 RKAT Baznas Kota Bogor

 

Page 60: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

49

6. Akhlakul Karimah : mengedepankan akhlak dalam melayani

muzakki, mustahiq dan membangun hubungan sesama.

Dapat disimpulkan dari penjelasan diatas mengenai visi, misi

dan trategi yang menjadi harapan bagi BAZNAS Kota Bogor sehingga

dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya agar dapat menjadi

suatu badan pengelola dana umat yang dipercaya oleh masyarakat.

Karena sebuah badan amil zakat harus mempunyai visi, misi dan

strategi sehingga mempunyai tujuan yang akan dicapai.

 

Page 61: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

50

E. Struktur Organisasi Badan Amil Zakat

Struktur Organisasi Badan Amil Zakat (BAZNAS) Kota Bogor

Periode 2014-2017

Tabel 3.1

Ta

Sumber : RKAT Baznas Kota Bogor

F. Program Penghimpunan BAZNAS Kota Bogor

1. Kampanye Media

Tahun 2009, BAZNAS Kota Bogor mulai menggagas

sejumlah kerjasama dengan beberapa media massa di lokal Kota

 

Page 62: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

51

Bogor baik cetak maupun elektronik. Kerjasama pertama dilakukan

dengan Harian Radar Bogor. Kerjasama ini meliputi akses kemudahan

liputan untuk berbagai kegiatan BAZNAS Kota Bogor, iklan harian

ajakan berzakat dan laporan bulanan BAZNAS Kota Bogor satu

halaman di Harian Radar Bogor. Selain itu bagian dari kampanye ZIS,

laporan bulanan juga menjadai bagian dari upaya untuk menunjukan

akuntabilitas BAZNAS Kota Bogor dimata masyarakat.

Upaya serupa ditempuh dengan menyampaikan ajakan berzakat

melalui iklan layanan masyarakat di beberapa radio. Radio-radio

tersebut adalah Radio Lesmana FM, Pro2 RRI Bogor, Sipatahunan dan

Nagaswara FM. Khusus Lesmana FM ada program rutin yang di gagas

BAZNAS Kota Bogor sebulan sekali dalam bentuk Talkshow program.

Aktivitas kampanye di berbagai media massa di perkuat dengan

penerbitan media internal, majalah Riz-Q yang terbit satu bulan sekali.

Media internal lain yang juga dikuatkan adalah isi dan up dating dana

zis yang terhimpun melalui website BAZNAS Kota Bogor.

2. Kampanye Program Aktivitas

Fokus kampanye di media massa, tidak mengurangi strategi dan

langkah kampanye secara langsung di tengah masyarakat. Dengan

menggandeng MUI Kota Bogor, BAZNAS Kota bogor berupaya

menyisipkan pesan-pesan tentang zakat melalui medium khutbah

jumat atau acara-acara keagamaan. Diluar itu, setiap tahun BAZNAS

Kota Bogor menggelar event besar yang berhubungan langsung

 

Page 63: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

52

dengan masyarakat dalam kerangka penguatan semangat membayar

zakat, infaq dan shadaqah. Sebagai contoh seperti pelaksanaan tarhib

Ramadhan dengan tema “Semangat Berbagi Terhadap Sesama”,

training kubik leadership gratis bagi 1000 warga Kota Bogor dan

menggandeng lembaga DINARCoach International dengan menggelar

pelatihan “Ummat Terbaik Hidup Berkah” bagi sekitar 350 pengusaha

Kota Bogor.

3. Pembentukan UPZ Masjid

Pembentukan UPZ masjid sebagai bagian penguatan fungsi masjid

dan kapitalisasi penguatan jumlah zakat. BAZNAS Kota Bogor

memposisikan UPZ masjid sebagai mitra BAZNAS Kota Bogor dalam

mengelola dana umamat. Keberadaannya harus dioptimalkan untuk

menyelesaikan masalah ummat ditingkat lokal, terutama di lingkungan

mesjid.

4. Gebu Cinta

Langkah terbaru adalah pembentukan UPZ di tingkat sekolah yang

memiliki nama Gerakan Seribu Cinta Untuk Senyum Sesama (GEBU

CINTA). Bermula dari tanggal 4 maret 2011, di IPB Internasional

Convetion Center. Sekitar 1.500 pelajar SMP, SMA dan SMK Kota

Bogor mengucap ikrar untuk bergabung bersama dalam Gebu Cinta.

Ini adalah sebuah gerakan untuk membumikan semangat berbagi

terhadap sesama di kalangan pelajar Kota Bogor. Melalui Gebu Cinta,

pelajar Kota Bogor merancang langkah-langkah bagaimana semangatb

 

Page 64: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

53

berbagi menjadi aktivitas harian pelajar Kota Bogor. Para pelajar yang

mengumpulkan donasi kepedulian di antara mereka melalui Gebu

Cinta. dan para pelajar pulalah yang kemudian menyalurkan

kepedulian para pelajar itu dengan melakukan aksi-aksi nyata

meringankan beban pelajar lain.

Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa fundraising

adalah pangkal dari suatu badan amil zakat karena tanpa adanya

fundraising maka tidak akan adanya kegiatan yang dilakukan pada

badan amil zakat tersebut. Pada BAZNAS Kota Bogor program

fundraising yang dilakukan antara lain: mengadakan kampanye

kampanye zakat, UPZ Masjid, UPZ Pelajar dan Gebu Cinta.

G. Program Pendistribusian BAZNAS Kota Bogor

Secara umum program BAZNAS Kota Bogor terdistribusi ke dalam

5 program utama yaitu:

1. Program Bogor Cerdas (Bidang Pendidikan)

a. Guru ngajiku

Guru ngajiku adalah aktivitas untuk memberikan

apresiasi kepada guru ngaji di Kota Bogor yang telah dengan

sepenuh hati memberikan dedikasinya untuk menebar

pengetahuan agama kepada anak-anak. Memberikan santunan

bagi guru ngaji dhuafa yang telah secara sukarela

mendedikasikan hidupnya untuk mengajarkan Al-Quran pada

warga Kota Bogor. Di tahun 2009 ada 212 guru ngaji di enam

 

Page 65: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

54

kecamatanyang mendapatkan bantuan dari BAZNAS Kota

Bogor. Angka ini kemudian menurun di tahun 2010 yaitu 192

guru ngaji dan 112 guru ngaji di tahun 2011. Meskipun jumlah

guru ngaji yang mendapat bantuan mengalami penurunan, tetapi

jumlah dana yang diberikan dari tahun ketahun mengalami

peningkatan. Guru ngaji yang mendapatkan bantuan adalah guru

ngaji yang memenuhi kriteria asnaf dan sabilillah. Mereka

mengajar secara sukarela di rumah mereka tanpa meminta

bayaran yang ditetapkan dari anak didiknya.

b. Beasantri

Merupakan pemberian beasiswa bagi para santri yang

khusus berasal dari Kota Bogor. Langkah ini diharapkan untuk

memperkokoh dakwah islam di Kota Bogor dengan

menciptakan generasi Qurani.

c. Beastudi

Mempermudah akses dhuafa terhadap layanan

pendidikan adalah salah satu langkah yang diyakini akan

membuka kesempatan bagi dhuafa untuk keluar dari

kemiskinan. Rumusan ini pula yang mendorong BAZNAS Kota

Bogor melahirkan kota pendidikan.12

Dikarenakan banyak kaum

dhuafa yang terhambat penyelesaian proses pendidikannya

akibat tidak mempunyai kemampuan untuk membayar spp

12

http://bazkotabogor.or.id/program/bogor-cerdasdiaksespadatanggal 14 Oktober 2016

padapukul 10. 20

 

Page 66: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

55

perbulan atau iuran pembanguna sekolah. Beasiswa ini

diberikan setiap saat apabila ada pengajuan dari orang tua siswa.

Menyertakan KTP dan SKTM/jamkesda orang tua siswa.

Kemudian BAZNAS Kota Bogor langsung membayarkan

kepada pihak sekolah dan hany mengkonfirmasi kepada orang

tua siswa bahwa biaya sudah ditangani dan dibayarkan kepada

pihak sekolah.

2. Program Bogor Sehat

Program ini memiliki tiga aktivitas utama, yaitu: Klinik Dhuafa

Ibnu Sina (KIDS), Health Emergancy Case (HEC) dan Medical

Plus.

a. Health Emergency Case (HEC)

Program Health Emergency Case(HEC) merupakan

program yang membantu pasien dhuafa untuk membayar sisa

biaya rumah sakit yang sebelumnya dibantu oleh jamkesda dan

juga bantuan pembiayaan pengobatan bagi penyakit-penyakit

yang membutuhkan penanganan spesialistik dan penyakit-

penyakit berat lainnya.13

Penyakit-penyakit yang mengancam

jiwa dan menimbulkan kecatatan bila tidak mendapatkan

penanganan segera menjadi prioritas bantuan yang diberikan

HEC.

13

http://bazkotabogor.or.id/index.php/baz/program/74753366-program-bogor-sehat.

diakses pada hari sabtu 9 Oktober 2016 pada pukul 11.30 WIB

 

Page 67: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

56

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Health Emergency Case

(HEC) adalah:

1) Bantuan Pembiayaan

HEC membantu pembiayaan perawatan terhadap

perawatan selama dirumah sakit bagi pasien-pasien dhuafa

baik membantu seluruh pembiayaan maupun sebagian

biaya rumah sakit, sebagai bentuk saling menanggung

beban (taawun) terhadap musibah yang dialami. HEC juga

ikut membantu pembiayaan rawat jalan bagi pasien-pasien

dhuafa yang memiliki penyakit kronis dan membutuhkan

konsultasi rutin dokter spesialis demikian juga dengan

obat yang harus mereka konsumsi.

2) Pendampingan

Selain itu petugas HEC mendampingi pasien/keluarga

pasien dalam menjalani prosedur perawatan dan selama

perawatan di rumah sakit. Pendampingan terus diberikan

bagi pasien yang sudah di rawat sampai penyakitnya

sembuh. Pendampingan juga diberikan kepada pasien dan

keluarga dengan cara memberikan tausiyah dan motivator

agar pasien dan keluarga dapat menjalani ujian dengan

sabar dan tawakal. Bagi pasien dhuafa yang harus

mendapat pelayanan rumah sakit di luar Kota Bogor atau

pasien dhuafa yang tidak mampu memakai transportasi

 

Page 68: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

57

dikarenakan kondisinya yang gawat, disediakan layanan

antar jemput dengan menggunakan ambulance gratis

KIDS.

3) Survei

Survei dilakukan bagi setiap pengaju bantuan yang

datang ke HEC. Survei terhadap calon pasien yang akan

mendapatkan bantuan dilakukan agar setiap bantuan yang

diberikan sesuai dengan sasaran yaitu asnaf.

b. Klinik Dhuafa Ibnu Sina

Merupakan layanan kesehatan reguler gratis untuk warga

dhuafa kota bogor. Selain itu, KIDS pun diarahkan sebagai

layanan kesehatan yang mudah diperoleh, terjangkau serta

dilaksanakan dengan profesional. Pelayanan kesehatan ini

dilaksanakan di 4 tempat guna mempermudah akses dhuafa

untuk berobat yaitu:

1) Pelayanan Kesehatan Dasar (Klinik Umum) yaitu KIDS

diarea Mesjid Agung Kota Bogor.

2) Pelayanan kesehatan komprehensif diarea PDAM tirta

pakuan. Pelayanan kesehatan dilaksanakan setiap hari kerja

yaitu senin s/d jumat dimulai pukul 08.00 s/d 14.00 wib.

Khusus dipoliklinik tirta pakuan kami membuka layanan

kesehatan pemeriksaan gigi gratis.

 

Page 69: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

58

3) Pelayana kesehatan rujukan yaitu ambulance untuk rujukan

pasien dan pendampingan serta ambulance jenazah gratis.

4) Pelayana kesehatan keliling yaitu klinik keliling.

c. Med +

Merupakan bantuan pembiayaan bagi warga dhuafa kota

bogor sebagai tindak lanjut dari pemeriksaan kesehatan reguler.

Biaya melingkupi pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan

medis oleh dokter spesialis untuk menindak lanjuti pemeriksaan

reguler sebelumnya.14

3. Bogor Peduli

a. Paket senyum

Paket senyum adalah satu program andalan baznas

kota bodor dalam membantu kaum dhuafa, jompo, janda tua.

Paket senyum adalah dimana baznas kota bogor membantu

orang – orang yang tidak mampu dalam membayar

kontrakan, membantu memberikan peralatan rumah tangga

serta pemberian sembako.

Untuk mendapatkan paket senyum, persyaratan yang

harus disertakan:

1) SKTM (surat keterangan tidak mampu) RW, RT atau

kelurahan

2) KTP (kartu tanda penduduk)

14

http://bazkotabogor.or.id/program/bogor-sehat diakses pada hari kamis tanggal 14

Oktober 2016 padapukul 10. 26 WIB

 

Page 70: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

59

3) KK (kartu keluarga)

b. Support ibnu sabil

Program ini khusus yang membantu untuk orang yang

ingin pulang ke suatu kota dan kehabisan ongkos. Karena alasan

tertentu dalam program ini BAZNAS bogor memberikan tiket,

pemohon diantar sampai menaiki bis.

Untuk baznas kota bogor sendiri hanya bisa memulangkan dalam

cakupan: wilayah jawa, untuk luar wilayah jawa kami akan

rekomendasikan kepada Baznas pusat.15

4. Program Bogor Kreatif (pemberdayaan ekonomi masyarakat)

a. Dana Berkah

Program dana berkah melaju di pertengahan tahun.

Program ini seperti tidak pernah kehilangan tenaga untuk

membantu lebih dhuafa untuk berdaya dan bermanfaat di

tengah ummat. Hal itu didasarkan pada diadakannya bantuan

dalam bidang pertanian, membantu para petani cerdas dan

kreatif sehingga bisa memutar roda dalam dana zakat

sehingga menjadikan mereka muzakki di kota bogor. Untuk

program ini penerima bantuan dipilih langsung oleh

BAZNAS kota bogor.16

15

http://bazkotabogor.or.id/program/bogor-pedulidiaksespadatanggal 14 Oktober 2016

padapukul 10. 30 16

http://bazkotabogor.or.id/program/bogor-kreatifdiaksespadatanggal 14 Oktober 2016

padapukul 10. 35

 

Page 71: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

60

Dana ini adalah dana qardul hasan yang ada pada

BAZNAS Kota Bogor dimana dana qardul hasan adalah

pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau

diminta kembali dengan kata lain meminjamkan tanpa

pengharapkan imbalan.17

Dengan adanya pembiayaan

menggunakan qardul hasan, harapan BAZNAS Kota Bogor

dapat membantu masyarakat khususnya kaum miskin yang

ingin meningkatkan taraf hidupnya dengan berwirausaha.

5. Program Bogor Berdakwah

a. Support syiar islam

Salah satu program unggulan BAZNAS dalam

membantu komunitas, sekolah, lembaga yang membutuhkan

sponsor/dana untuk mengajukan permohonan bantuan

dana/sponsor yang disertakan:18

1) Proposal kegiatan

2) Surat pengantar ditunjukan langsung kepada ketua

umum Baznas Kota Bogor.

3) Konter Layanan Mustahik

Konter layanan mustahik (KLM) adalah tempat

pelayanan mustahik yang dibentuk BAZNAS untuk

memudahkan mustahik mendapatkan bantuan sesuai

17

Syafii Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001),

Cet. Pertama H. 131 18

http://bazkotabogor.or.id/program/bogor-dakwahdiaksespadatanggal 14 Oktober 2016

padapukul 10. 40

 

Page 72: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

61

kebutuhannya. Bantuan yang disalurkan PPM berbentuk

hibah (program karitas) yang disalurkan untuk program

perorangan maupun lembaga. Konter layanan mustahik

memberikan pelayanan kepada mustahik dengan prinsip

cepat, tepat dan akurat. Konter layanan mustahik berlokasi di

Kantor Baznas Kota Bogor Jl. Pajajaran no. 10 menara

mesjid raya bogor. 19

Bantuan yang diberikan meliputi:

a) Bantuan kebutuhan hidup mustahik

b) Bantuan kesehatan (bantuan pengobatan jalan)

c) Bantuan pendidikan (biaya tunggakan sekolah)

d) Bantuan ibnu sabil (bantuan untuk orang terlantar)

e) Bantuan gharimin

f) Bantuan mualaf

g) Bantuan fisabilillah

h) Bantuan advokasi pelayanan pendidikan, kesehatan dan lain

sebagainya

19

http://bazkotabogor.or.id/program/konter-layanan-mustahiqdiaksespadatanggal 14

Oktober 2016 padapukul 10. 45

 

Page 73: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

62

BAB IV

Analisis Sistem Pelayanan Baznas Kota Bogor dalam Persepektif

Good Corporate Governace

Penerapan Good Corporate Governance disetiap lembaga sangatlah

berbeda- beda. Penerapan yang dimaksud disini adalah bagaimana Baznas Kota

Bogor menerapkan prinsip-prinsip dasar Good Corporate Governance yang biasa

dijadikan patokan dalam menilai baik buruknya tata kelola perusahaan tersebut.

Oleh karena itu Sistem pelayanan pada Baznas Kota Bogor dalam Prinsip Good

Corporate Governance menurut Wahyudin Zarkasyi adalah :

A. Transparancy (Keterbukaan/Transparan)

Badan Amil Zakat Nasional Kota Bogor membuka informasi yang

sangat luas kepada publik mengenai hal yang menyangkut pengelolaan

zakat, infak dan shadaqah. Semua masyarakat dapat mengakses seputar

informasi dan kegiatan yang dilakukan Baznas Kota Bogor baik secara

langsung mendatangi kantor maupun melalui website, koran, majalah,

brosur dan compeny profil.

Selain itu, Baznas Kota Bogor juga melaporkan semua hasil

kinerjanya dengan memposting program-program di media sosial.

Kemudian, Baznas Kota Bogor juga bekerjasama dengan Radar Bogor

setiap 1 tahun dua kali, Baznas Kota Bogor mempublis hasil laporan

pendayagunaan, laporan penerimaan dan arus kas untuk bisa dilihat

dan dibaca oleh para muzakki yaitu berupa koran periodenya awal

 

Page 74: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

63

tahun dan pertengahan tahun (Ramadhan).Baznas Kota Bogor juga

bekerja sama dengan Bogor Today yang di publikasikan setiap hari

jumat setiap minggu hanya saja bentuk laporannya hanya

penerimaannya saja. 1

Sedangkan untuk di webnya sendiri pihak Baznas Kota Bogor

masih belum bisa memfasilitasi laporan penerimaan, penyaluran dan

arus kas, dikarenakan terbatasnya disain grafis serta kurang nya SDM.

Sedangkan untuk majalah Baznas Kota Bogor sendiri diberikan kepada

dinas pemerintahan, muzakki dan gerai-gerai yang telah dibantu oleh

Baznas Kota Bogor. Baznas Kota Bogor juga setiap bulannya

mengirimkan laporan permuzakki yang dikirimkan kepada muzakki

yang mempunyai alamat lengkap dan yang telah terdaftar sebagai

muzakki tetap. Laporan tersebut diibaratkan sebagai laporannya

lembaga kepada muzakki yang telah mencapai kinerja Baznas Kota

Bogor. Laporan ini bersifat pribadi, hanya muzakki saja yang dapat.

Adapun isi dari laporan tersebut memuat informasi diantaranya yaitu

laporan keuangan penerimaan dan penyaluran ZIS, nama muzakki dan

jumlah donasi, program kegiatan yang masih berlanjut dan lainnya.2

Untuk visi dan misi secara tidak langsung sudah tercapai kepada

masyarakat hanya saja pemkotlah yang lebih mendukung dalam

pelaksanaan visi dan misi Baznas Kota Bogor. Pada visi Baznas Kota

1

Wawancara langsung dengan Iby Widya Wuri H selaku staff marketing bidang

pengumpulan Baznas Kota Bogor pada hariselasa tanggal 07 Februari 2017 pada pukul 14.00 2Wawancara langsung dengan Iby Widya Wuri H selaku Kasubag bidang pengumpulan

Baznas Kota Bogor pada hari selasa tanggal 07 Februari 2017 pada pukul 14.10

 

Page 75: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

64

Bogor diharapkan mampu menjadi contoh terbaik bagi Baznas Kota,

Kabupaten dan Profinsi lain, dimana Baznas Kota Bogor mampu

menjadi leading sector dalam mewujudkan Kota Zakat.3 Kota Zakat

yang dimaksud adalah Kota yang telah menempatkan Zakat sebagai

instrumen strategis dalam pembangunan dan perputaran ekonomi

masyarakat yang berdampak pada program pengentasan kemiskinan,

pengembangan SDM dan kesejahteraan masyarakat sehingga

mengantarkan pada keberkahan sebuah kota.4

Sedangkan untuk misi Baznas Kota Bogor sendiri Meningkatkan

kepercayaan dan penerimaan zakat sudah tercapai ditahun 2016 ini.

Menghimpun, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat, infaq dan

shadaqah yang memberi efek ganda bagi peningkatan martabat

mustahiq menuju kemakmuran dan kesejahteraan. Mensinergikan

stakeholder zakat di Kota Bogor. Mendorong lahirnya regulasi zakat

yang lebih menguatkan perzakatan di Kota Bogor.5

Untuk kondisi keuangan Baznas Kota Bogor alhamdulillah sertiap

tahunnya sudah mengalami meningkatan dari tahun ke tahun, di

Baznas Kota Bogor ada dua penerimaan, yang pertama penerimaan

Baznas Kota Bogor dan yang kedua penerimaan seKota Bogor

includenya yaitu masjid dan kecamatan yang tidak disetorkan kepada

Baznas Kota Bogor hanya datanya saja yang diterima, dan memang

targetnya mencapai 25 milyar di tahun 2016 tapi pencapaian yang

3Zakat Umtuk Sinergi Umat, Baznas Kota Bogor, h.3

4 Zakat Umtuk Sinergi Umat,................................,h.3 5Zakat Untuk Sinergi Umat,.................................,h.3

 

Page 76: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

65

berzakat di Kota Bogor secara langsung mencapai target 3,75 milyar

dan dari hasil terakhir yang diperoleh telah mencapai 5 milyar itu juga

di kerenakan pada tahun 2014 Baznas Kota Bogor menperoleh zakat

sebanyak 3,3 milyar, tapi itu dengan saluran zakat dari perusahaan

PDAM tirta pakuan sekitar 800 juta, sedangkan untuk 2015 zakat yang

telah masuk ke Baznas mencapai 3,2 milyar tanpa zakat perusahaan

dari PDAM. pada presentase tahun 2015 sebenarnya ada kenaikan

kenapa? Karena PDAM tirta pakuan tidak mengeluarkan zakatnya

pada tahun 2015, bagi Baznas Kota Bogor itu adalah sebuah kenaikan

peningkatan untuk muzakki perorangan karna tanpa perusahaan

PDAM zakat yang diperoleh sudah setara dengan pada waktu tahun

2014.6

Tabel 4.1 Penerimaan ZIS BAZNAS Kota Bogor tahun 2014-2015

Penerimaan 2014 2015 (%)

Penerimaan zakat dari muzakki personal 1.403.404.859 1.662.118.827 1843

Penerimaan zakat dari muzakki instansi 633.744.072 1.023.335.978 6147

Penerimaan zakat dari perusahaan 864.322.212 71.277.467 9175

Penerimaan zakat dari kerjasama zakat

Jumlah Penerimaan Zakat 2.901.471.143 2.756.732.272 499

Penerimaan infaq terikat 2.100.000 6.500.000 20952

Penerimaan infak tidak terikat personal 123.855.046 136.775.016 1043

Penerimaan infak tidak terikat instansi 170.518.761 212.161.474 2442

Penerimaan infak tidak terikat

perusahaan 40.785.000 23.000.000 4361

Penerimaan bantuan operasional dari

Pemkot Bogor 200.000.000 260.000.000 3000

Penerimaan bantuan operasional dari

kementrian agama 40.000.000

Jumlah penerimaan infak 537.258.807 678.436.490 2628

6Wawancara langsung dengan Ibu Widya Wuri H selaku Kasubag Bidang Perhimpunan

Baznas Kota Bogor pada hariselasa tanggal 07 Februari 2017 pada pukul 14.15

 

Page 77: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

66

Jumlah penerimaan zakat dan infak 3.438.729.950 3.435.168.762 10

Diagram 4.1

Diagram 4.2

0

200000000

400000000

600000000

800000000

1000000000

1200000000

1400000000

1600000000

1800000000

Penerimaan zakat dari

muzakki personal

Penerimaan zakat dari

muzakki instansi

Penerimaan zakat dari

perusahaan

Tren Penerimaan Zakat 2014 vs 2015

2014

2015

0

50000000

100000000

150000000

200000000

250000000

300000000

Penerimaan

infaq terikat

Penerimaan

infak tidakterikat

personal

Penerimaan

infak tidakterikat instansi

Penerimaan

infak tidakterikat

perusahaan

Penerimaan

bantuanoperasional

dari Pemkot

Bogor

Penerimaan

bantuanoperasional

dari

kementrian

agama

Tren Penerimaan Infak 2014 vs 2015

2014

2015

 

Page 78: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

67

Sumber: Data ZIS BAZNAS Kota Bogor tahun 2014-2015

Secara keseluruhan penerimaan ZIS 2015 mengalamipenurunan

sebesar 0,1% atau sebesarRp. 3.561.188.00 dibandingkan dengan

tahun 2014. Hal ini terutama disebabkan karena adanya penurunan

penerimaan zakat perusahaan sebesar Rp. 793.044.745.00 dan

penurunan infak perusahaan sebesar 43%. Sedangkan dari penerimaan

lainnya mengalami peningkatan yang menggembirakan baik dari

sumber zakat maupun infak. Zakat personal mengalami peningkatan

sebesar Rp. 258.713.968 (18.43%) dan zakat yang dikumpulkan dari

instansi Pemda Kota Bogor meningkat sebesarRp. 389.591.906

(61.47%).Begitu pada pengumpulan infak mengalami peningkatan

sebesar 10.43% dari munfik personal dan 24.42% dari munfikinstansi.

Ditahun 2015 Baznas Kota Bogor mengalami peningkatan sebesar Rp.

60 juta dari bantuan Pemda Kota Bogor dan Rp. 40 juta dari bantuan

Kementrian Agama.7

Pada tahun 2016 peusahaan PDAM tirta pakuan mengeluarkan

zakatnya sebesar 1,012 milyar, nah pada tahun ini alhamdulillah dua

duanya meningkat tapi pada zakat muzakki tidak sebesar zakat

perusahaannya PDAM. Baznas Kota Bogor melihat di tingkat muzakki

perorangan jika muzakki perorangannya naik maka tingkat

7Zakat Untuk Sinergi Umat, Baznas Kota Bogor, h. 4-5

 

Page 79: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

68

kepercayaan pada Baznas Kota Bogor meningkat. Berarti semakin

banyak yang percaya terhadap Baznas Kota Bogor.8

Penerbitan laporan tersebut merupakan upaya transparansi yang

dilakukan oleh Baznas Kota Bogor. Diharapkan dengan bentuk

transparansi yang demikian dapat meningkatkan kepercayaan kepada

masyarakat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan

transparansi pada Baznas Kota Bogor telah dilakukan dengan cukup

baik, dengan memberikan informasi yang luas kepada publik.

Untuk kepengurusan Baznas Kota Bogor sendiri masih hirarki

karena masih kepengurusan lama dan ada orang dari Kementrian

Agama dan Pemda yang terdapat di dalam kepengurusan Baznas Kota

Bogor, pengurus Baznas Kota Bogor tidak ada yang tumpang tindih

hanya saja pengurus saat ini mempunyai double job tetapi di luar

kepengurusan Baznas Kota Bogor. Insya Allah untuk tahun 2017

keperngurusan Baznas Kota Bogor Akan dirubah Total menjadi 5

komisioner didalamnya terdapat ketua, wakil ketua SDM, wakil ketua

bidang pendayagunaan, pengumpulan dan pendistribusian dan

kesektetariatan.9

Hal yang diberikan secara transparan kepada muzakki meliputi

laporan keuangan penerimaan, pendistribusian serta arus kas melalui

media koran, web, majalah, sms center, company profile serta sosial

8 Wawancara langsung dengan Ibu Widya Wuri H selaku Kasubag Bidang Perhimpunan

Baznas Kota Bogor pada hariselasa tanggal 07 Februari 2017 pada pukul 14.20 9Wawancara langsung dengan bapak Dani M Ibrahim selaku Kasubag Pengembangan

BAZNAS Kota Bogor pada hariselasa tanggal 09 Februari 2017 pada pukul 14.25

 

Page 80: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

69

media baznas kota bogor. Adapaun hal yang diberikan kepada pemkot

atau walikota laporan keuangan penerimaan muzakki meningkat atau

tidak, laporan keuangan pendistribusian seberapa jauh Baznas Kota

Bogor membantu masyarakat miskin dan duafa di Kota Bogor, berapa

orang jumlahnya, bagaimana duafa di Kota Bogor mengakses layanan

Baznas Kota Bogor dan seberapa pentingkah zakat itu berpengaruh

dalam mengurangi kemiskinan.10

Baznas Kota Bogor memiliki kebijakan lembaga secara tertulis

berupa RKAT (Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan) adalah kesatuan

rincian rencana kerja terukur yang membuat satu kesatuan kerja,

agenda kerja, strategi kerja, sasaran kerja, serta program kegiatan yang

dilaksanakan.11

Baznas Kota Bogor juga melayani konsultasi zakat, jemput zakat,

perhitungan zakat dan tunai debet bagi masyarakat dengan

menyediakan layanan telpon via sms. Baznas Kota Bogor mempunyai

tiga sistem:12

1. Jemput zakat adalah dimana muzakki rata-rata tidak mau

membawa uang dengan jumlah banyak, pihak Baznas Kota

Bogor menjemput zakatnya langsung mendatangi kantor atau

rumah muzakki dengan membawa mesin debet.

10 Wawancara langsung dengan bapak Dani M Ibrahim selaku Kasubag Pengembangan

BAZNAS Kota Bogor pada hariselasa tanggal 09 Februari 2017 pada pukul 14.25 11

Wawancara langsung dengan bapak Dani M Ibrahim selaku Kasubag Pengembangan

BAZNAS Kota Bogor pada hariselasa tanggal 09 Februari 2017 pada pukul 14.30 12

Wawancara langsung dengan Ibu Widya Wuri H selaku Kasubag Bidang Perhimpunan

Baznas Kota Bogor pada hariselasa tanggal 07 Februari 2017 pada pukul 14.20

 

Page 81: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

70

2. Dengan sistem transfer adalah Baznas Kota Bogor telah

membuka rekening diseluruh Bank yang ada di Kota Bogor. Jadi

muzakki yang ingin berzakat bisa langsung mentransfer tanpa

harus mendatangi kantor Baznas Kota Bogor langsung.

3. Datang langsung ke Baznas Kota Bogor adalah ini biasanya

dilakukan oleh muzakki yang tempat tinggal nya dekat dengan

kantor Baznas Kota Bogor.

Dari penyampaian diatas transparency (keterbukaan/transparan)

pada Baznas Kota Bogor dalam proses penyediaan informasi, kondisi

keuangan, kepengurusan dan kebijakan lembaga zakat secara tidak

langsung sudah sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance

dapat dilihat dari penyampaian atau keterbukaan dari Badan Amil

Zakat Nasional Kota Bogor terhadap para donatur sudah memberikan

dan mendatangkan kepercayaan untuk selalu membayar zakatnya

kepada Badan Amil Zakat Nasional Kota Bogor dan juga dalam hal

penyampaian dan keterbukaan ini juga sudah sesuai dengan Undang-

undang No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan Zakat.

Keterlibatan muzakki dalam evaluasi kinerja amil atau lembaga

zakat setiap akhir periode memberikan kepuasan kepada muzakki.

Kepuasan muzakki terhadap kinerja amil atau lembaga zakat dapat

memberikan kepercayaan muzakki semakin meningkatkan dalam

membayar zakat kepada Baznas khususnya di Kota Bogor.

Pengawasan dalam Baznas Kota Bogor dilakukan secara intensif oleh

 

Page 82: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

71

muzakki langsung, sehingga transparansi dana yang diterima jelas serta

penyalurannya pun dapat diketahui langsung.

Laporan penerimaan dan pendistribusian diperlihatkan kepada

pemkot dan muzakki serta seberapa jauh kita sudah membentu

masyarakat Kota Bogor, berapa orang jumlahnya, bagaimana duafa

Kota Bogor memproses atau mengakses layanan gerakan klinik gratis,

seberapa penting zakat itu berpengaruh untuk jumlahnya, bagaimana

duafa kota bogor memproses ataua mengakses layanan gerakan klinik

gratis, seberapa penting zakat itu berpengaruh untuk memberantas

kemiskinan di Kota Bogor.

B. Accountability (Kejelasan Fungsi)

Akuntabilitas Baznas Kota Bogor sebenarnya sudah diatur di

dalam Undang-undang No. 03 tahun 2014 bahwa peraturan Badan

Amil Zakat Nasional tentang organisasi dan tata kerja badan amil

nasional propinsi dan badan amil zakat nasional kabupaten atau kota.

Tugas dan tanggung jawab karyawan juga termasuk ke dalam

prinsip akuntabilitas. Baznas Kota Bogor sudah menetapkan rincian

tugas dan tanggungjawab masing-masing divisi dan sudah diberikan

sesuai posisinya. Disini Baznas Kota Bogor memiliki rincian tugas dan

tanggung jawab pegawai diantaranya adalah:13

1. Bidang Pengumpulan

a. Menyusun strategi pengumpulan ziswaf

13

Wawancara langsung dengan bapak Dani M Ibrahim selaku Kasubag Pengembangan

BAZNAS Kota Bogor pada hariselasa tanggal 09 Februari 2017 pada pukul 15.00

 

Page 83: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

72

b. Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan data

muzakki.

c. Melaksanakan kampanye ziswaf

d. Mengkordinir pelaksanaan pengumpulamn ziswaf tingkat

Kota Bogor.

e. Menyusun pelaporan dan pertanggung jawaban

pengumpulan ziswaf

2. Bidang Pendistribusian

a. Melayani mustahik sesuai dengan program yang telah

ditetapkan

b. Mendeteksi dan pendataan mustahik

c. Mengadakan survey apabila dibutuhkan terhadap mustahik

supaya tepat sasaran

d. Menelaah kelayakan pendistribusian sesuai dengan

anggaran

3. Bidang Pendayagunaan

a. Menguatkan program pendistribusian agar mustahik

menjadi lebih mandiri

b. Membuat program agar merubah mustahik menjadi

muzakki serta mensukseskan program Baznas.

Untuk saat ini secara keseluruhan tugas dan tanggungn jawab

Baznas Kota Bogor sudah selaras dengan visi dan misi, nilai-nilai

lembaga dan strategi lembaga. Dalam menjalankan tugas dan tanggung

 

Page 84: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

73

jawabnya, Baznas Kota Bogor bekerjasama dengan pihak lain yaitu

pemerintahan seperti kelurahan untuk kelancaran program.

Lembaga Zakat juga harus meyakini bahwa semua karyawan

mempunyai kompetensi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya .

untuk itu karyawan Baznas Kota Bogor memiliki kompetensi untuk

melaksanakan tugas dan tanggung jawab, pihak Baznas Kota Bogor

merekrut karyawannya tidak secara langsung melainkan dari mulut ke

mulut. Biasanya jika ada mahasiswa yang magang disana dan

kompeten dalam melaksanakan tugas dan melamar untuk menjadi

karyawan, pihak Baznas Kota Bogor langsung menerina karyawan

yang dipilih serta tidak melihat dari segi gender, disabilitas dll.14

Baznas Kota Bogor juga memiliki sistem pengendalian internal,

pengendalian terhadap karyawan yang kurang kompeten dibidangnya,

misalnya karyawan baru biasanya ada waktu masa percobaan selama 6

bulan jika selama 6 bulan itu karyawan itu dapat memenuhi tugas dan

tanggung jawabnya dengan baik bisa naik percobaan lagi selama 6

bulan setelah masa itu selesai baru bisa menjadi karyawan tetap.

Sedangkan untuk masalah absensi, pihak Baznas Kota Bogor jika telat

masuk jam kerja hanya akan memberi peringatan dan sangsi

selanjutnya akan ditindak lanjuti.

Baznas Kota Bogor juga miliki kode etik dan perilaku hanya saja

masih dalam tahap perbaikan. Diantaranya adalah:

14

Wawancara langsung dengan bapak Dani M Ibrahim selaku Kasubag Pengembangan

BAZNAS Kota Bogor pada hariselasa tanggal 09 Februari 2017 pada pukul 15.15

 

Page 85: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

74

a. Bekerja dengan ikhlas

b. Berhati bersih dan berfikiran lapang

c. Melayani dengan sepenuh hati kepada muzakki dan

mustahik

d. Memiliki jiwa sosial empati dan peduli terhadap

penderitaan orang lain

e. Transparan dan akuntabel

Dari uraian diatas bahwa dapat disimpulkan accountability pada

Baznas Kota Bogor sudah bejalan dengan baik dengan prinsip Good

Corporate Governance, baik job desc, pengendalian internal, dan code

of conduct. Namun pada pengukuran kinerja pegawai masih dalam

tahap pembaharuan . tetapi dari segi akuntabilitas manfaat, Baznas

Kota Bogor sudah mencapai sasaran dan target pun sudah terpenuhi.

Sasaran dari Baznas Kota Bogor yaitu memberdayakan masyarakat

dan mensejahterakan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya

program kerja Baznas Kota Bogor yang memberdayakan masyarakat

agar lebih produktif dan mandiri.

C. Responsibilitas (Tanggung Jawab)

Baznas Kota Bogor sebagai lembaga pengelola zakat memiliki

peraturan yang sesuai dengan perundang undang Republik Indonesia

Nomor 23 Tahun 2011 dan Peraturan Baznas Pusat Nomor 04 Tahun

2014 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

 

Page 86: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

75

Tahunan Badan Amil Zakat Nasional Propinsi dan Badan Amil Zakat

Nasional Kabupaten/Kota.15

Namun untuk turunan dari kebijakan Baznas Kota Bogor masih

dibawah pemerintah daerah, karna pemkot masih andil dalam

membantu Baznas Kota Bogor dalam mencapai Visi Misi dan program

kerja supaya dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Responsibility pada lembaga pengelola ZIS juga harus tanggap

dalam melayani masyarakat. Responsibilitas meliputi dua aspek yaitu

responsif terhadap muzakki dan responsif terhadap mustahik.16

Dalam

hal ini responsif terhadap muzakki Baznas Kota Bogor rutin menyapa

para muzakki melalui berbagai macam kegiatan dan juga memberikan

informasi-informasi teraktual mengenai program yang sedang berjalan

yang dilakukan oleh Baznas Kota Bogor. Selain itu, setiap harinya

Baznas Kota Bogor menyapa para donatur melalui telemarketing,

sehingga hubungan silaturahmi selalu terjaga diantara Baznas dan juga

paradonatur. Kemudian, Baznas telah menerbitkan kartu berupa kartu

muzakki atau NPWZ yang berfungsi sebagai kartu anggota donasi

yang bertujuan agar mempermudah para donatur dalam hal

bertransaksi melalui teller dan juga bertujuan untuk mempermudah

para donatur merasa memiliki Baznas dengan memiliki kartu muzakki

15 Wawancara langsung dengan Ibu Widya Wuri H selaku Kasubag Bidang Perhimpunan

Baznas Kota Bogor pada hariselasa tanggal 07 Februari 2017 pada pukul 14.20 16

Wawancara langsung dengan Ibu Widya Wuri H selaku Kasubag Bidang Perhimpunan

Baznas Kota Bogor pada hariselasa tanggal 07 Februari 2017 pada pukul 14.35

 

Page 87: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

76

tersebut. Inilah respon Baznas terhadap muzakki yang telah

mempercayai Baznas.

Badan Amil Zakat Nasional Kota Bogor dalam merespon

mustahiknya memiliki sebuah prosedur. Prosedur yang diawali dengan

kedatangan mustahik yang mempunyai masalah dana pendidikan,

kesahatan, hutang dan lain-lain bisa langsung datang ke kantor Baznas

Kota Bogor danmembawa persyaratan, persyaratannya adalah: 1. Kartu

Keluarga 2. Akte kelahiran 3. KTP asli kependudukan 4. Surat Tidak

Mampu dll.

Oleh karena itu Baznas Kota Bogor mempunyai tanggung jawab

dalam melaksanakan tugas sosial dengan antara lain peduli terhadap

masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama dilingkungan Baznas

Kota Bogor. Alhamdulillah dilingkungan Baznas Kota Bogor dan

Mesjid Agung Kota Bogor sudah tidak ada lagi pengemis dan

pengamen jalanan. Dan sekarang dengan adanya program dari Baznas

Kota Bogor membuat mustahik menjadi lebih mandiri dan terberdaya

dengan berjualan di depan Kantor Baznas Kota Bogor serta merubah

mustahik menjadi muzakki.

Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa kepatuhan Baznas

Kota Bogor terhadap peraturan undang undangan dan peraturan

Baznas Pusat sudah mampu menunjukan kepatuhannya, dilihat dari

setiap laporan Baznas Kota Bogor selalu memberikan laporan kepada

Baznas Pusat, Wali Kota Bogor dan Muzakki. Serta Responsibilitas

 

Page 88: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

77

pada Baznas Kota Bogor sudah selaras dengan Prinsip Good

Corporate Governance.

D. Independen (Kemandirian)

Independensi yaitu suatu keadaan dimana lembaga atau organisasi

dikelola secara profesional tanpa benturan dari kepentingan dan

pengaruh dari pihak yang lain, yang tidak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Dengan dikelola secara

independen, artinya lembaga pengelola zakat tidak mempunyai

ketergantungan kepada orang-orang tertentu.

Selama Baznas Kota Bogor berdiri, lembaga ini mempunyai

prinsip yang sama, yakni tidak ada intervensi dari pihak manapun

dalam hal penentuan kebijakan program, baik dalam tahap

perencanaan, pelaksanaan maupun pelaporan programnya, kecuali dari

pihak Baznas Pusat, Profinsi dan Pemerintah Kota. Karena di danai

oleh masyarakat, berarti lembaga pengelola zakat adalah milik

masyarakat, sehingga dalam menjalankan kegiatannya tidak boleh

hanya menguntungkan golongan tertentu saja dan harus berdiri diatas

semua golongan. Karena jika tidak, maka tindakan tesebut telah

menyakiti hati muzakki yang berasal dari golongan lain, akibatnya

dapat dipastikan lembaga akan ditinggalkan sebagian muzakki

potensialnya.

Selain itu lembaga amil zakat juga tidak boleh tergabung dalam

kegiatan politik. Hal ini perlu dilakukan agar muzakki dari partai lain

 

Page 89: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

78

yakin bahwa dana tersebut tidak digunakan untuk kepentingan partai

politik. Begitu pula dengan Baznas Kota Bogor, lembaga ini tidak

berafiliasi oleh partai apapun dan hingga saat ini hal tersebut masih

terjadi. Baznas Kota Bogor pada kepungurusan masih ada orang dari

kementrian agama dan pemda yang menjabat. Namun sebagai warga

negara yang baik, karyawan Baznas Kota Bogor, dibebaskan untuk

juga menjadi partisipan disalah satu partai politik dengan syarat tidak

mengahmbat keprofesionalitas sebagai seorang karyawan yang

lembaganya mempunyai prinsip sebagai non partisipan.17

Dengan demikian program-program kebijakan yang dibuat atau

dilaksanakan oleh Baznas Kota Bogor masih belum bersifat

independen. Dalam prinsip independensi harus terbebas dari intervensi

pemerintah, partai politik dan sebagainya. Sehingga lembaga dapat

bekerja secara professional dan menghindari adanya konflik

kepentingan.

E. Fairness (Keadilan)

Baznas Kota Bogor juga sudah memberikan kesempatan kepada

pemangku kepentingan lebih kepada muzakki untuk memberikan

masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan Baznas Kota

Bogor secara langsung mendatangi kantor Baznas Kota Bogor untuk

sekalian berzakat, sedangkan untuk Walikota lebih mengkritik kepada

pendistribusiannya saja. Serta memberikan perlakuan yang setara dan

17

Wawancara langsung dengan Ibu Widya Wuri H selaku Kasubag bidang pengumpulan

Baznas Kota Bogor pada hari selasa tanggal 07 Februari 2017 pada pukul 14.10

 

Page 90: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

79

wajar pada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan

kontribusi yang di berikan kepada Baznas Kota Bogor.

Baznas Kota Bogor juga membuka akses informasi untuk pihak

penerima bantuan, ada penerima reguler seperti pensiunan perusahaan

PDAM atau anak yatim karyawan PDAM yang dibantu oleh Baznas

Kota Bogor, atau dari Pemkot Dinas Sosial pada mustahiq yang terlilit

hutang rumah sakit, orang terlantar yang ingin pulang ke kapmpung

halaman atau dari mulut ke mulut dll. Dan Baznas Kota Bogor tidak

menutup kemungkinan untuk memberikan bantuan dana dari orang

dalam untuk mencarikan mustahik dan tetap harus melalui proses

survei. Untuk dilingkungan Baznas Kota Bogor sendiri alhamdulillah

sudah terberdaya buktinya dengan warga disekitar Kantor Baznas lebih

kepada membuka usaha warung nasi dll. Dengan demikian diharapkan

ZIS yang disalurkan oleh Baznas Kota Bogor tepat sasaran dan tidak

ada diskriminasi terhadap mustahik.

Dalam menemtukan wilayah pendistribusian ZIS, Baznas kota

Bogor melakukan Survey terlebih dahulu, kemudian jika sudah

mendapat tempat yang layak Baznas Kota Bogor melakukan asesmen

kepada pihak-pihak yang akan menjadi wilayah pendistribusian.

Adapun daerah prioritas untuk dapat dikembangkan baik itu ekonomi,

pendidikan maupun agama. Kebanyakan wilayah pendistribusiannya

adalah daerah yang terisolir yangt sangat sulit dalam hal transportasi

sehingga menyebabkan keterbatasan dalam segala hal.

 

Page 91: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

80

Sedangkan menyangkut karyawan, Baznas Kota Bogor juga

memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan,

berkarir serta melaksanakan tugasnya secara profesional. Jika Human

Resource Development (HRD) menerima permohonan dari atasan

divisi yang sedang membutuhkan suatu tenaga kerja baru, maka HRD

akan melakukan tahap pengumuman informasi mengenai lowongan

dari mulut kemulut, bisa jadi langsung merekrut karywan magang yang

kinerjanya bagus bisa langsung melakukan panggilan dan tahap

wawancara. Jika sudah menemukan yang layak dapat langsung

bergabung dengan Baznas Kota Bogor. Dan tidak menutup

kemungkinan untuk menerima karyawan yang disabilitas. Di Baznas

Kota Bogor juga masih ada karyawan yang sudah lanjut usia sekitar 70

dan tidak menutup kemungkinan juga untuk menerima karyawan yang

disabilitas selagi karyawan itu berprestasi dalam menjalankan tugas.

Untuk meningkatkan profesionalitas dan kinerja karyawannya,

Baznas Kota Bogor memberikan gaji yang layak kepada karyawannya

sesuai dengan tanggungjawab masing-masing. Dalam memberikan gaji

karyawan tidak bisa sembarangan, terdapat Dewan Pertimbangan

Syariah yang memberikan ketentuan untuk dapat menggunakan dana

zakat baik gaji karyawan dan operasional seluruh Baznas Kota Bogor

hanya 12,5%.

Dengan demikian dalam prinsip fairness, Baznas Kota Bogor telah

memperlakukan mustahik dan karyawannya dengan sebagaimana

 

Page 92: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

81

mestinya dan tidak ada perlakuan istimewa antara satu dengan yang

lainnya.

Berdasarkan analisis prinsip-prinsip yang telah dibahas sebelumnya,

dapat diketahui bahwa Badan Amil Zakat Kota Bogor secara tidak

langsung sudah menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance (GCG), akan tetapi penerapan tersebut belum berjalan

secara maksimal karena masih terdapat hal-hal yang perlu

ditingkatkan.

 

Page 93: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil dari hasil penelitian

terhadap system pelayanan Badan Amil Zakat Nasional Kota Bogor dalam

perspektif GCG (Good Corporate Governance) yaitu transparancy,

akuntability, responsibility, independent dan fairness, sebagai berikut:

1. Trasnparancy (Keterbukaan)

Baznas Kota Bogor mempunyai tiga sistem:1

a. Jemput zakat adalah dimana muzakki rata-rata tidak mau

membawa uang dengan jumlah banyak, pihak Baznas Kota Bogor

menjemput zakatnya langsung mendatangi kantor atau rumah

muzakki dengan membawa mesin debet.

b. Dengan sistem transfer adalah Baznas Kota Bogor telah membuka

rekening diseluruh Bank yang ada di Kota Bogor. Jadi muzakki

yang ingin berzakat bisa langsung mentransfer tanpa harus

mendatangi kantor Baznas Kota Bogor langsung dan yang ke

c. Datang langsung ke Baznas Kota Bogor ini biasanya dilakukan

oleh muzakki yang tempat tinggal nya dekat dengan kantor Baznas

Kota Bogor.

d.

1 Wawancara langsung dengan Iby Widya Wuri H selaku staff marketing BAZNAS Kota

Bogor pada hariselasa tanggal 07 Februari 2017 pada pukul 14.20

 

Page 94: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

83

2. Accountability (Kejelasan)

Baznas Kota Bogor juga miliki kode etik dan perilaku hanya saja

masih dalam tahap perbaikan. Diantaranya adalah:

a. Bekerja dengan ikhlas

b. Berhati bersih dan berfikiran lapang

c. Melayani dengan sepenuh hati kepada muzakki dan

mustahik

d. Memiliki jiwa sosial empati dan peduli terhadap

penderitaan orang lain

e. Transparan dan akuntabel

3. Responsibility (Tanggung Jawab)

Responsibilitas meliputi dua aspek yaitu:

a. Responsif terhadap muzakki, Baznas Kota Bogor rutin menyapa

para muzakki melalui berbagai macam kegiatan dan juga

memberikan informasi-informasi teraktual mengenai program yang

sedang berjalan yang dilakukan oleh Baznas Kota Bogor.

b. Responsif terhadap mustahik, Baznas Kota Bogor membuka para

mustahik yang mempunyai masalah dana keuangan entah itu untuk

pendidikan, kesehatan, hutang dan musafir. Bisa langsung datang

ke kantor Baznas Kota Bogor.

4. Independency (Kemandirian)

Selama Baznas Kota Bogor berdiri, lembaga ini mempunyai

prinsip yang sama, yakni tidak ada intervensi dari pihak manapun

 

Page 95: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

84

dalam hal penentuan kebijakan program, baik dalam tahap

perencanaan, pelaksanaan maupun pelaporan programnya, kecuali dari

pihak Baznas Pusat, Profinsi dan Pemerintah Kota.

5. Fairness (Keadilan)

Baznas Kota Bogor juga sudah memberikan kesempatan kepada

pemangku kepentingan lebih kepada muzakki untuk memberikan

masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan Baznas Kota

Bogor secara langsung mendatangi kantor Baznas Kota Bogor untuk

sekalian berzakat, sedangkan untuk Walikota lebih mengkritik kepada

pendistribusiannya saja. Serta memberikan perlakuan yang setara dan

wajar pada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan

kontribusi yang di berikan kepada Baznas Kota Bogor.

B. Saran – saran

Pada bagian ini penulis akan mengemukakan beberapa saran yang ada

kaitannya dengan penelitian tentang analisis pelayanan GCG

(transparency, independent, accountability, responsibility dan fairness)

pada Badan Amil Zakat Nasional Kota Bogor, sebagai berikut:

1. Kepada pihak lembaga Badan Amil Zakat Nasional Kota Bogor

diharapkan dapan menerapkan system GCG dengan lebih maksimal.

Sehingga dapat melihat dari aspek perusahaan, karyawan, muzakki

serta mustahik yang menjadi target baik untuk jangaka pendek dan

panjang. Dan memahami factor apa saja yang membuat muzakki akan

 

Page 96: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

85

kembali menyalurkan zakatnya di Badan Amil Zakat Nasional Kota

Bogor.

2. Kepada seluruh lapisan masyarakat dapat memperkuat pemahaman

tentang zakat secara menyeluruh, sehingga dapat memilih alternative

utuk menyalurkan zakatnya.

 

Page 97: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

86

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Adya Bratama, Atep, Bisnis Dan Hukum Perdata Dagas SMK, Bandung: Arnico,

1999.

Antonio, Syafii, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema Insani, 2001.

Cet. 1

Artdianto, Elvinano, Metodelogi Penelitian Untuk Public Relation, Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2010. Cet. 1

Borwn, Lawrence dan J. Caylor, Corporate Governance and Firm Perfomance,

Boston Acounting Reserch Colloquium 15th, Desember, 2004.

Dafis, Gordon B, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta:

PPM,1999. Cet. 1

Daniri, Mas Ahmad, Lead By GCG. Jakarta: Gagas Bisnis Indonesia, 2014. Cet. 1

Effendi, M Arif, The Power of Good Corporate Governance Teori dan

Implementasi. Jakarta: Salemba Empat, 2009

G. Murdick, Robert dkk, Sistem Informasi Untuk Manajemen Modern, Jakarta:

Erlangga

Hafidhudin, Didin dan ahmad Juaini, Membangun Peradaban Zakat Meniti Jalan

Kegemilangan Zakat, (Jakarta: Divisi Publikasi Institut Manajemen Zakat,

2007), Cet.1

Hafidhuddin, Didin, The Power Of Zakat, Study Perbandingan Pengelolaan Zakat

Asia Tenggara. Malang:UIN Malang Press, 2008.

HM Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur

Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi

J. Moleong, Lexy, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Kosda

Karya, 2010

Kasmir, Etika Customer Service: Jakarta. PT. Raja Gravindo Persada, 2005

Kottler, Philip, Marketing Manajemen, Analisis Planning Implementation and

Control, Eiggth edition, New Jersey. Prentice, 1994

 

Page 98: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

87

Kuncoro, Wahyudi dan Subando, Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:

UGM Press, 2006. Cet. 4

Maskum, Azhar, Tinjauan Atas Good Corporate Governancedi indonesia,

Medan: Gelanggang Mahasiswa, Kampus USU, 17 Desember 2005

Mintarti, Nana Upaya Menuju Sinergi Zakat Dunia,

http://www.imz.or.id/new/article/939/imz-a ward-upaya-menuju-sinergi-

zakat-dunia/?lang=id diakses pada tanggal 25 Oktober 2016 pada pikul

18.30WIB

M. Amirin, Tatang, Pokok-Pokok Teori Sistem, Jakarta: PT. Raja grafindo Persada

2001. Cet. 7

Moenir, AS, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2000. Cet. 4

Muthaher, Osmad, Akuntasi Perbankan Syariah Yogyakarta. Yogyakarta: PT.

Graha Ilmu 2012

Nasution, S, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung: Tarsito, 2003

Nurul Bahiyah, Oneng, Total Quality Management Zakat Prinsip dan Praktik

Pemberdayaan Ekonomi, Ciputat: Wahana Kardofa FAI UMJ, 2012. Cet.

1

Rulan, Rosadi, Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi, Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2003

Septi Winarsih, Atik dan Ratminto, Manajemen Pengembangan, Model

Konseptual, Penerapan Citizen Character dan Standar Pelayanan

Minimal, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005. Cet. 1

Sedamayanti, Good Corporate Governance, kepemerintahan yang baik. Dan

Good Corporate Governance, Tata Kelola Perusahaan Yang Baik,

Bandung: Mandar Maju, 2007. Cet. 1

Sutoyo, Suwanto dan E Jhon Al Drige, Good Corporate Governance, Tata Kelola

Perusahaan Sehat. Jakarta: PT. Damar Mulia Pustaka, 2005. Cet. 1

Surya, Indra dan Ivan Yustiavadana, Penerapan Good Corporate Governance,

Mengesampingkan Hak-Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha.

Jakarta: PT. Kencana, 2006. Cet. 1

Tjager, I Nyoman, Humprey R. Djimat dan Bambang Soembono, Corporate

Governance. Jakarta: PT. Prenhalindo, 2003

 

Page 99: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

88

Tunngal, Imam S dan Amin W, Tunggal, Manajemen Corporate Governance.

Jakarta: PT. Prehalindo, 2002

Zakarsyi, Wahyudin, Good Corporate Governance, Pada badan Usaha

Manufaktur, Perbankan dan Jasa Keuangan Lainnya. Bandung: PT.

Alfabeta, 2008. Cet. 1

Zakat Untuk Sinergi Ummat, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bogor

INTERNET

Fakhri Husein, Menata Ulang Sistem Zakat, http://www.republika.co.id/berita/no-

cannel/08/09/22/4347-menata-ulang-sistem-zakat diakses pada tanggal 12

Oktober 2016 pukul 13.55

http://bazkotabogor.or.id/profil/tentang-baz. diakses pada hari Rabu tanggal 26

Juli 2017 pada pukul 17.13 WIB

http://tyomulyawan.wordpress.com/sistem-dan-informasi/ diakses pada hari Rabu

tanggal 26 Juli 2017 pada pukul 17.13 WIB

Jejen Hermawan dalam wawancaranya dengan Kominfo Pemerintahan Kota

Bogor diakses langsung di http://kotabogor.go.id/ Diakses Pada Tanggal

24 Oktober 2016 Pada Pukul 10.51

WAWANCARA

Wawancara pribadi dengan Bapak Dani M Ibrahim selaku Kasubag

Pengembangan Baznas Kota Bogor, pada hari Kamis 09 Februari 2017

pada pukul 14.00 WIB

Wawancara pribadi dengan Ibu Widya sebagai Kasubag Pemeliharan Baznas Kota

Bogor, pada hari Selasa 07 Februari 2017 pada pukul 13.45 WIB

 

Page 100: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

LAMPIRAN

FotoKegiatanWawamcara Bantuan Kesehatan Program Medical Plus

Kegiatan Gebyar Ramadhan Dan Anugrah

 

Page 101: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

Stand Baznas Kota Bogor

Program Bogor Berkah Bersama Bapak Walikota Bogor Bima Arya

Khafilah santri Binaan Baznas KotaBogor

 

Page 102: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

Wawancara

Daftar Pertanyaan Penelitian Skripsi

Narasumber : Ibu Widya Wuri H

Hari/tanggal : Selasa, 07 Februari 2017

Waktu : 14.00 – selesai

Tempat : Kantor Baznas Kota Bogor

1. Apakah Baznas Kota Bogor sudah memiliki company profile?

Jawab :

Baznas Kota Bogor sudah memiliki Company Profil yang bisa diambil di

kantor Baznas Kota Bogor. Didalamnya terdapat profil Baznas Kota Bogor,

visi dan misi, pengumpulan Zakat Infaq dan Shadaqah (ZIS) Kota Bogor,

pendayagunaan Zakat Infaq dan Shadaqah (ZIS) Kota Bogor dan laporan arus

kas serta panduan berzakat

2. Di Baznas Kota Bogor, apakah mengetahui tentang Good Corporate

Governance?

Jawab :

Baznas Kota Bogor sudah mengetahui tentang Good Corporate Governance

hanya saja masih belum menerapkan prinsip GCG secara tertulis karena

terkendala oleh pengurus lama, tapi secara tidak langsung Baznas Kota Bogor

 

Page 103: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

sudah menerapkan prinsip GCG dikarenakan akan ada pembaharuan

keseluruhan di tahun 2017 ini.

3. Aspek keterbukaan (transparancy)

a. Apakah Baznas Kota Bogor menyediakan informasi yang mudah diakses

pihak-pihak lain? (bentuknya seperti apa)

Jawab :

Baznas Kota Bogor menyediakan informasi yang mudah diakses,

memadai, jelas, akurat dan dapat di perbandingakan serta mudah diakses

oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya. Setiap satu bulan

sekali kami selalu membuat laporan donasi juga laporan penggunakan

dana yang dipublikasikan melalui Bogor Today. Sedangkan setiap

tahunnya laporan keuangan dipublikasikan melalui media massa seperti

Bogor Today, Company Profil dan website Baznas Kota Bogor.

b. Apakah visi dan misi Baznas Kota Bogor sudah tersampaikan baik internal

maupun eksternal?

Jawab :

Untuk visi dan misi Insya Allah sudah tercapai kepada masyarakat hanya

saja pemkotlah yang lebih mendukung dalam pelaksanaan visi dan misi

Baznas Kota Bogor. Pada visi Baznas Kota Bogor diharapkan mampu

menjadi contoh terbaik bagi Baznas Kota, Kabupaten dan Profinsi lain,

dimana Baznas Kota Bogor mampu menjadi leading sector dalam

mewujudkan Kota Zakat.

 

Page 104: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

Sedangkan untuk misi baznas kota bogor sendiri Meningkatkan

kepercayaan dan penerimaan zakat sudah tercapai ditahun 2016 ini.

Menghimpun, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat, infaq dan

shadaqah yang memberi efek ganda bagi peningkatan martabat mustahiq

menuju kemakmuran dan kesejahteraan. Mensinergikan stakeholder zakat

di kota bogor. Mendorong lahirnya regulasi zakat yang lebih menguatkan

perzakatan di Kota Bogor.

c. Bagaimana kondisi keuangan Baznas Kota Bogor, apakah meningkat dari

tahun ke tahun?

Jawab :

Untuk kondisi keuangan Baznas Kota Bogor alhamdulillah sertiap

tahunnya sudah meningkat, di baznas kota bogor ada dua penerimaan,

yang pertama penerimaan Baznas kota Bogor dan yang kedua penerimaan

sekota bogor includenya yaitu masjid dan kecamatan yang tidak disetorkan

kepada Baznas kota bogor hanya datanya saja yang diterima, dan memang

targetnya mencapai 25 milyar di tahun 2016 tapi pencapaian yang berzakat

di kota bogor secara langsung mencapai target 3,75 milyar dan dari hasil

terakhir yang diperoleh telah mencapai 5 milyar itu juga di kerenakan pada

tahun 2014 baznas kota bogor menperoleh zakat sebanyak 3,3 milyar, tapi

itu dengan saluran zakat dari perusahaan PDAM tirta pakuan sekitar 800

juta, sedangkan untuk 2015 zakat yang telah masuk ke baznas mencapai

3,5 milyar tanpa zakat perusahaan dari PDAM. pada presentase tahun

2015 sebenarnya ada kenaikan kenapa? Karena PDAM tirta pakuan tidak

 

Page 105: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

mengeluarkan zakatnya pada tahun 2015, bagi baznas kota bogor itu

adalah sebuah kenaikan peningkatan untuk muzakki perorangan karna

tanpa perusahaan PDAM zakat yang diperoleh sudah setara dengan pada

waktu tahun 2014. Dan bisa dilihat pada lampiran laporan keuangan

Baznas Kota Bogor dari tahun 2009-2015

d. Bagaimana susunan kepengurusan Baznas Kota Bogor? (hirarki atau tidak)

Jawab :

Untuk kepengurusan Baznas Kota Bogor sendiri hirarki hanya saja

pengurus saat ini mempunyai double job tetapi di luar kepengurusan

Baznas Kota Bogor. Dan masih ada orang kementrian agama dan pemda,

tapi untuk kepengurusan selanjutnya tidak akan ada karena harus dipimpin

oleh komisioner, Baznas Pusat pun berubah dari pemimpinnya ust. Didin

jadinya sekarang 11 komisioner, profinsi berubah menjadi 8 komisioner,

kota dan kabupaten berubah menjadi 5 komisioner itu diatur di dalam

peraturan UU no. 14 diatur oleh Baznas Pusat dan Kementrian Agama.

e. Siapa pemegang saham yang terkendali? Apakan kepemilikan saham ada

di berbagai laz atau baz?

Jawab :

Pemegang saham tertinggi adalah Muzakki, karna tidak ada kepemilikan

di Baznas Kota Bogor.

f. Hal-hal apa saja yang diberikan secara transparan ? baik itu lembaga

maupun personal?

Jawab :

 

Page 106: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

Baznas Kota Bogor memberikan laporan secara transparan baik itu kepada

muzakki maupun walikota dan Baznas Pusat. Laporan keuangan

penerimaan dan pendistribusian muzakki meningkat atau tidak. Dan

seberapa jauh kita sudah membantu masyarakat miskin Kota Bogor,

berapa orang jumlahnya, dan bagaimana dhuafa di Kota Bogor bisa

mengakses layanan Baznas Kota Bogor.

4. Aspek akuntabilitas (accountability)

a. Apakah Baznas Kota Bogor memiliki rincian tugas dan tanggung jawab

pegawai? (job desc)

Jawab :

Baznas Kota Bogor menetapkan rincian tugas dan tanggungjawab masing-

masing organ perusahaan dan semua karyawan secara jelas dan selaras

dengan visi dan misi sasaran usaha dan strategi perusahaan. SOP Baznas

Kota Bogor ada tapi karyawan tidak memakai SOP karena mereka sudah

tau SOP nya sendiri dan pengurus baru tinggal mengikuti ketika diberikan

SK.

b. Apakah pegawai memiliki kompetensi untuk melaksanakan tugas dan

tanggung jawab tersebut?

Jawab :

Baznas Kota Bogor selalu meyakini bahwa semua organ perusahaan dan

semua karyawan mempunyai kompetensi sesuai dengan tugas, tanggung

jawab dan peranan dalam menjalankan tugasnya.

 

Page 107: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

c. Apakah Baznas Kota Bogor memiliki sistem pengendalian internal?

Misalnya, pengendalian terhadap pegawai yang kurang kompetensinya.

Jawab :

Baznas Kota Bogor tidak memiliki sistem pengendalian, untuk absensi

ada hanya saja sistem karyawan di Baznas Kota Bogor adalah

kekeluargaan yang penting jika ada tugas harus dilaporkan tepat waktu.

d. Apakah Baznas Kota Bogor memiliki pengukuran kinerja pegawai?

Metode apa yang digunakan? Bagaimana pemberian reward dan

punishment yang berlaku?

Jawab :

Baznas Kota Bogor belum memiliki ukuran kinerja untuk semua

karyawan. Tidak ada metode yang digunkan hanya saja sistem karyawan

disana adalah kekeluargaan, tidak ada Reward atau punishment yang

berlaku.

e. Apakah lembaga memiliki pedoman etika dan perilaku yang telah

disepakati? (code of conduct)

Jawab :

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, setiap organ

perusahaan dan semua karyawan harus berpegang teguh pada etika bisnis

dan pedoman perilaku (code of conduct) yang telah disepakati. Namun

Baznas Kota Bogor belum memiliki pedoman etika dan prilaku, karena

tidak ada dari Baznas Pusat.

5. Aspek responsibilitas (responsibility)

 

Page 108: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

a. Apakah Baznas Kota Bogor memiliki peraturan yang sesuai dengan

perundang-undangan? Mulai dari anggaran dasar sampai kepada

penyusunan laporan keuangan?

Jawab :

Organ perusahaan harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip kehati-

hatian dan memeastikan kepatuhan terhadap perundang-undangan,

anggaran dasar dan peraturan perusahaan (bylaws). Dapat dilihat pada

peraturan UU peraturan propinsi atau peraturan kabupaten.

b. Adakah Baznas Kota Bogor turunan dari kebijakan pemerintah?

Jawab :

Baznas Kota Bogor harus melaksanakan tanggung jawab sosial dengan

antara lain peduli terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan

terutama disekitar perusahaan dengan membuat perencanaan dan

pelaksanaan yang memadai. Disekitaran lingkungan kantor Baznas Kota

Bogor sudah terealisir dari program tersebut, terbukti tidak adanya lagi

fakir miskin yang meminta-minta.

6. Aspek independensi (independency)

a. Apakah Baznas Kota Bogor terbebas dari intervensi pihak manapun yang

berkenaan dengan kebijakan lembaga?

Jawab :

Selama Baznas Kota Bogor berdiri, lembaga ini mempunyai prinsip yang

sama, yakni tidak ada intervensi dari pihak manapun dalam hal penentuan

kebijakan program, baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun

 

Page 109: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

pelaporan programnya, kecuali dari pihak Baznas Pusat dan Profinsi.

Karena di danai oleh masyarakat, berarti lembaga pengelola zakat adalah

milik masyarakat, sehingga dalam menjalankan kegiatannya tidak boleh

hanya menguntungkan golongan tertentu saja dan harus berdiri diatas

semua golongan. Karena jika tidak, maka tindakan tesebut telah menyakiti

hati muzakki yang berasal dari golongan lain, akibatnya dapat dipastikan

lembaga akan ditinggalkan sebagian muzakki potensialnya.

b. Apakah Baznas Kota Bogor independent dalam pengelolaan? Apakah

orang pemda ada yang menjadi pengurus di Baznas ?

Jawab :

Selain itu lembaga amil zakat juga tidak boleh tergabung dalam kegiatan

politik. Hal ini perlu dilakukan agar muzakki dari partai lain yakin bahwa

dana tersebut tidak digunakan untuk kepentingan partai politik. Begitu

pula dengan Baznas Kota Bogor, lembaga ini tidak berafiliasi oleh partai

apapun dan hingga saat ini hal tersebut masih terjadi. Baznas Kota Bogor

pada kepungurusan masih ada orang dari kementrian agama dan pemda

yang menjabat. Namun sebagai warga negara yang baik, karyawan

Baznas Kota Bogor, dibebaskan untuk juga menjadi partisipan disalah

satu partai politik dengan syarat tidak mengahmbat keprofesionalitas

sebagai seorang karyawan yang lembaganya mempunyai prinsip sebagai

non partisipan.

 

Page 110: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

7. Aspek kesetaraan dan kewajaran (fairness)

a. Adakah pemangku kepentingan pernah memberikan masukan kritik

atau saran secara publish?

Jawab :

Baznas Kota Bogor juga sudah memberikan kesempatan kepada

pemangku kepentingan lebih kepada muzakki untuk memberikan

masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan Baznas Kota

Bogor secara langsung mendatangi kantor Baznas Kota Bogor untuk

sekalian berzakat, sedangkan untuk Walikota lebih mengkritik kepada

pendistribusiannya saja. Serta memberikan perlakuan yang setara dan

wajar pada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan

kontribusi yang di berikan kepada Baznas Kota Bogor.

b. Apakah Baznas Kota Bogor menginformasikan pihak yang menerima

bantuan? Kembar pilih atau tidak ? adakah hubungan mustahik dengan

pengurus ?

Jawab :

Baznas Kota Bogor juga membuka akses informasi untuk pihak

penerima bantuan, ada penerima reguler seperti pensiunan perusahaan

PDAM atau anak yatim karyawan PDAM yang dibantu oleh Baznas

Kota Bogor, atau dari Pemkot Dinas Sosial pada mustahiq yang terlilit

hutang rumah sakit, orang terlantar yang ingin pulang ke kapmpung

halaman atau dari mulut ke mulut dll. Dan Baznas Kota Bogor tidak

menutup kemungkinan untuk memberikan bantuan dana dari orang

 

Page 111: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

dalam untuk mencarikan mustahik dan tetap harus melalui proses

survei. Untuk dilingkungan Baznas Kota Bogor sendiri alhamdulillah

sudah terberdaya buktinya dengan warga disekitar Kantor Baznas lebih

kepada membuka usaha warung nasi dll. Dengan demikian diharapkan

ZIS yang disalurkan oleh Baznas Kota Bogor tepat sasaran dan tidak

ada diskriminasi terhadap mustahik.

Dalam menemtukan wilayah pendistribusian ZIS, Baznas kota Bogor

melakukan Survey terlebih dahulu, kemudian jika sudah mendapat

tempat yang layak Baznas Kota Bogor melakukan asesmen kepada

pihak-pihak yang akan menjadi wilayah pendistribusian. Adapun

daerah prioritas untuk dapat dikembangkan baik itu ekonomi,

pendidikan maupun agama. Kebanyakan wilayah pendistribusiannya

adalah daerah yang terisolir yangt sangat sulit dalam hal transportasi

sehingga menyebabkan keterbatasan dalam segala hal.

c. Bagaimana dalam perecrutan karyawan publish atau tidak? Dari segi

gender lebih banyak laki-laki atau tidak ? menerima yang disabilitas

atau tidak?

Jawab :

Sedangkan menyangkut karyawan, Baznas Kota Bogor juga

memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan,

berkarir serta melaksanakan tugasnya secara profesional. Jika Human

Resource Development (HRD) menerima permohonan dari atasan

divisi yang sedang membutuhkan suatu tenaga kerja baru, maka HRD

 

Page 112: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

akan melakukan tahap pengumuman informasi mengenai lowongan di

internet, website dan koran juga bisa jadi langsung merekrut karywan

magang yang kinerjanya bagus bisa langsung melakukan panggilan

dan tahap wawancara. Jika sudah menemukan yang layak dapat

langsung bergabung dengan Baznas Kota Bogor. Dan tidak menutup

kemungkinan untuk menerima karyawan yang disabilitas. Di Baznas

Kota Bogor juga masih ada karyawan yang sudah lanjut usia sekitar 70

dan tidak menutup kemungkinan juga untuk menerima karyawan yang

disabilitas selagi karyawan itu berprestasi dalam menjalankan tugas.

Bogor, 07 Februari 2017

Widya Wuri H

 

Page 113: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

 

Page 114: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

 

Page 115: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

Prinsip GCG Indikator Pertanyaan

1. Transparansi keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukaan informasi material dan relevan melalui sistem informasi perencanaan zakat dan sistem informasi pemantauan penyaluran zakat

a. Perusahaan harus menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya.

b. Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetap tidak terbatas pada visi, misi sasaran usaha dan strategi perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan konpensasi pengurus, pemegang saham pengendali, kepemilikan saham oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris beserta anggota keluarganya dalam perusahaan dan perusahaan lainnya yang memiliki benturan kepentingan, sistem manajemen resiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, sistem dan pelaksanaan GCG serta tingkatan kepatuhannya dan kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan.

c. Prinsip keterbukaan yang dianut oleh perusahaan tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi.

d. Kebijakan perusahaan harus tertulis dan secara proposional dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan.

a. Apakah Baznas Kota Bogor menyediakan informasi yang mudah diakses pihak-pihak lain? (bentuknya seperti apa)

b. Apakah visi dan misi Baznas Kota Bogor sudah tersampaikan baik internal maupun eksternal?

c. Bagaimana kondisi keuangan Baznas kota Bogor? Apakah meningkat dari tahun ke tahun?

d. Bagaimana susunan kepengurusan Baznas Kota Bogor?(hirarki atau tidak?)

e. Siapa pemegang saham yang terkendali? Apakah kepemilikan saham ada di berbagai Baz atau Laz?

f. Hal-hal apa saja yang diberikan secara transparan? Baik itu lembaga atau personal?

g. Apakah Baznas Kota Bogor memiliki kebijakan lembaga secara tertulis?

2. Akuntabilitas kejelasan fungsi- a. Perusahaan harus menetapkan rincian tugas dan a. Apakah Baznas Kota

 

Page 116: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

fungsi, struktur sistem dan pertanggung jawaban organ perusahaan.

tanggung jawab masing-masing organ perusahaan dan semua karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan.

b. Perusahaan harus meyakini bahwa semua organ perusahaan dan semua karaaawan mempunyai kompetensi sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan peranan dalam pelaksanaan GCG.

c. Perusahaan harus memastikan adanya sistem pengendalian internal yang efektif dalam mengelola perusahaan.

d. Perusahaan harus memiliki ukuran kinerja untuk semua jajaran perusahaan yang konsisten dengan nilai-nilai perusahaan, sasaran utama dan strategi perusahaan serta memiliki sistem pengahargaan dan sanki (reward and punishment sistem).

e. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap organ perusahaan dan semua karyawan harus berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku (code of conduct) yang telah disepakati.

Bogor memiliki rincian tugas dan tanggung jawab pegawai? (job desc)

b. Apakah pegawai memiliki kompetensi untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut? (dilihat melalui apa)

c. Apakah Baznas Kota Bogor memiliki sistem pengendalian internal? Misalnya, pengendalian terhadap pegawai yang kurang kompetensinya. (seperti apa? Dari absens dll)

d. Apakah Baznas Kota Bogor memiliki pengukuran kinerja pegawai? Metode apa yang digunakan? Bagaimana pemberian reward dan punishment yang berlaku?

e. Apakah lembaga memiliki pedoman etika dan perilaku yang telah disepakati? (code of conduct)

3. Responsibiliti kesesuaian dalam a. Organ perusahaan harus berpegang teguh pada a. Apakah Baznas Kota Bogor

 

Page 117: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang undangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat melalui tanggung jawab yang sosial kepada muzakki menjunjung tinggi etika, moral, dan akhlak serta lingkungan lembaga yang sehat berdasarkan manajemen modern untuk kejelasan fungsi struktur organisasi

prinsip-prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan peraturan perusahaan (bylaws).

b. Perusahaan harus melaksanakan tanggung jawab sosial dengan antara lain peduli terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar perusahaan dengan membuat perencanaan dan pelaksanaan yang memadai

memiliki peraturan yang sesuai dengan perundang-undangan? Mulai dari anggaran dasar sampai kepada penyusunan laporan keuangan?

b. Adakah Baznas kota Bogor turunan dari kebijakan pemerintah?

c. Apakah dilingkungan Baznas Kota bogor sudah kena imbas dari program tsb?

4. Independensi Kemandirian merupakan prinsip penting dalam penerapan Good Corporate Governance di badan amil zakat. Kemandirian adalah suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat

a. Masing-masing organ perusahaan harus menghindari terjadinya donimasi oleh pihak lain, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan kepenetingan dan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif.

b. Masing-masing organ perusahaan harus melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perun dang-undangan, tidak saling mendominasi dan atau melempar tanggung jawab antara satu dengan yang lain sehingga terwujud sistem pengendalian internal yang efektif.

a. Apakah Baznas Kota Bogor terbebas dari intervensi pihak manapun yang berkenaan dengan kebijakan lembaga?

b. Apakah Baznas kota bogor independent dalam pengelolaan? Apakah orang pemda ada yang menjadi pengurus di Baznas?

c. Apakah interpensi pihak daerah yang diluar UU?

d. Adakah struktur/ kesetaraan/hirarkis yang mendominasi?

 

Page 118: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

5. Fairness keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan melalui perlakuan amil yang setara terhadap muzakki seperti kesetaraan sistem pembayaran zakat yang sederhana dan perlindungan kepentingan muzakki

a. Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada pemangku kepentingan untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan perusahaan serta membuka akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip-prinsip transparansi dalam lingkup kedudukan masing-masing.

b. Perusahaan harus memberikan perlakuan setara dan wajar kepada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan.

c. Perusahaan harus memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, jender dan kondisi fisik.

a. Adakah pemangku kepentingan pernah memberikan masukan kritik atau saran secara publish?

b. Apakah baznas kota bogor menginformasikan pihak yang menerima bantuan? Kembarpilih atau tidak? Adakah hubungan mustahik dengan pengurus atau politik?

c. Bagaimana dalam perecrutan karyawan? Publish atau tidak?dari segi gender lebih banyak laki-laki atau tidak? Menerima yang disabilitas atau tidak? Berdasarkan prestasi atau tidak?

 

Page 119: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

Laporan Arus Kas

BAZNAS Kota Bogor

Tahun 2009 - 2015

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk)

aktifitas operasi

Penerimaan zakat muzakki personal 1.035.774.122 1.604.789.220 1.065.692.925,77 1.086.183.814 1.343.777.524,98

1.403.404.859,15 1.662.118.826,98

Penerimaan zakat muzakki Instansi 545.347.580 360.357.721 527.591.033 574.671.266 573.547.616

633.744.072 1.023.335.978

Penerimaan zakat perusahaan 545.301.558 179.311.090 529.446.300 558.606.872 729.375.828

864.322.212 71.277.467

Penerimaan infak terikat 7.496.000 34.038.082 97.259.418 137.568.100 235.964.885

2.105.000 6.500.000

Penerimaan infak tidak terikat personal 157.409.104 296.858.994 144.440.224 180.444.354 128.844.793,92

159.664.151,01 136.775.015,93

Penerimaan infak tidak terikat Instansi 274.683.562 206.963.347 292.142.980 219.566.126 194.890.830

170.518.761 212.161.474

Penerimaan infak tidak terikat

perusahaan 25.000 47.764.882 24.234.350 64.504.550 108.753.100

40.785.000 23.000.000

Penerimaan bantuan operasional dari

Pemkot Bogor 235.919.083 252.500.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000

200.000.000 260.000.000

Penerimaan bantuan operasional

dariKementerian Agama

40.000.000

Penerimaan dari kerjasama zakat - - - - - -

-

Penerimaan dari kerjasama infak - - - - -

- -

Penerimaan bagi hasil dana zakat - 1.284.994 1.413.203,26 2.237.157,74 2.741.282,94

1.169.581,95 862.740,84

Penerimaan bagi hasil dana infak - 288.246 724.088,10 605.963,30 676.959,33

658.306,26 313.219,43

Penerimaan bagi hasil dana amil 4.412.623 32.364 68.348,76 392.605,09 233.352,06

110.864,88 120.010,67

Penerimaan lain-lain - - - - - -

 

Page 120: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

Penerimaan nonhalal 671.009 396.457 2.036.206,96 1.518.148,47 1.897.736,22

2.435.850,23 1.529.929,14

Biaya program untuk Fakir -

(56.744.136)

(357.012.211)

(131.972.483)

(380.112.102)

(471.459.128,85) (652.230.501,62)

Biaya program untuk Miskin

(501.184.636)

(777.520.120)

(484.363.286)

(668.243.819)

(722.317.284)

(756.729.200) (778.791.998,69)

Biaya program untuk Riqab - - - - - -

Biaya program untuk Gharim

(437.751.931)

(9.860.000)

(63.130.000)

(29.930.000)

(59.150.000)

(18.950.000) (35.800.000)

Biaya program untuk Muallaf

(17.744.193)

(2.032.800)

(9.590.000)

(9.600.000)

(7.805.000)

(700.000) (3.280.000)

Biaya program untuk Sabilillah

(210.789.335)

(242.605.958)

(488.759.425)

(593.362.595)

(730.406.312)

(759.147.399,97) (930.001.126)

Biaya program untuk Ibnu Sabil

(47.563.965)

(15.480.000)

(18.330.000)

(21.756.000)

(11.030.400)

(11.913.000) (11.740.500)

Penghapusan Dana Bergulir - -208.417.400 - - -

-

Penyaluran infak terikat

(7.225.300)

(58.135.800)

(72.058.200)

(185.361.000)

(100.469.823)

(3.000.000,00) (53.713.848,13)

Biaya program Kesehatan

(149.434.436)

(82.954.009)

(144.276.876)

(188.656.530)

(213.525.903)

(121.966.664,05) (46.519.140,40)

Biaya program Pendidikan

(75.886.211)

(96.810.933)

(76.937.365)

(77.947.931)

(117.927.068)

(80.188.247,67) (759.573,86)

Biaya program Ekonomi

(25.193.840)

(11.158.520)

(13.096.425)

(29.967.549)

(5.707.402)

(777.791,14) (16.977.344,55)

Biaya program Kemanusiaan

(237.819.823)

(2.557.893)

(51.153.745)

(75.102.158)

(35.974.736)

(21.845.032,79) (13.802.067,14)

Biaya program Da'wah

(52.119.760)

(32.807.113)

(82.374.760)

(137.518.284)

(111.519.453)

(48.159.203,52) (259.186.040,00)

Biaya program Kampanye Zakat

(177.395.053)

(399.553.043)

(215.899.262)

(242.925.900)

(415.613.777)

(370.146.432) (57.914.216)

Biaya amil mitra

(78.497.092)

(37.687.039)

(42.614.025)

(44.238.693)

(40.342.055)

(87.614.870) (518.125.145)

Biaya Operasional Rutin

(263.399.378)

(320.152.000)

(291.330.500)

(377.641.000)

(409.696.137)

(515.915.791) (295.071.388)

 

Page 121: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

Biaya Operasional Lain

(167.949.481)

(327.811.179)

(157.041.597)

(179.192.126)

(211.114.359)

(238.559.086) -

Biaya Pembangunan sarana umum

(632.125) - - - -

Arus kas bersih diperoleh dari

aktivitas operasi

356.453.082

510.714.854

108.663.999

32.882.888

(52.007.902)

(28.153.188,52) (235.918.227)

-

Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk) -

aktifitas investasi

-

Pengembalian Dana Bergulir

62.187.000

155.286.000 - - -

- -

Penyaluran Dana Bergulir

(205.900.000)

(206.800.000) - - -

- -

Pembelian Inventaris dari dana zakat

(55.788.520)

(19.000.000) -

(217.728.000)

-

-

Pembelian Inventaris dari dana infak - - - - -

- -

Pembelian Inventaris dari dana amil

(211.221.536) -

(60.246.750)

(6.200.000)

(61.460.900)

(25.183.390) (15.329.000,00)

Penjualan Inventaris -

- - -

- (12.049.000)

Pembelian Bangunan dari dana zakat

(300.000.000)

(70.736.000) - -

- -

Pembelian Bangunan dari dana infak - - - - -

- -

Pembelian Bangunan dari dana amil - - -

(6.257.500) -

- -

Penjualan Bangunan - - - - -

- -

Pembelian Tanah dari dana infak - - - - -

- -

Pembelian Tanah dari dana amil - - - - -

- -

 

Page 122: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

Penjualan Tanah - - - - -

- -

Arus kas bersih diperoleh dari

aktivitas investasi

(654.934.536)

(178.038.520)

(79.246.750)

(12.457.500)

279.188.900

(25.183.390,00) (27.378.000,00)

-

Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk)

aktifitas pendanaan

Uang Muka kegiatan

(13.320.740)

(13.082.282)

(47.523.723)

44.222.489

28.749.256

(1.945.700,00) 753.100,00

Pemberian Piutang dari Qardhul Hasan

(27.059.344)

(113.440.200)

(203.090.000)

(106.875.800)

(123.282.303)

(39.535.000,00) (150.442.025,00)

Penghapusan piutang tak tertagih

(55.767.656) -

208.417.400 - - - -

Pengembalian Piutang dari dana zakat 65.000.000 94.635.200 129.652.000 194.161.550,00 135.027.595

26.358.800,00 102.619.600

Pemberian Piutang dari dana infak - - - - -

- -

Pengembalian Piutang dari dana infak - - - - -

- -

Pemberian Piutang dari dana amil - - - - -

- -

Pengembalian Piutang dari dana amil - - - - -

- -

Penerimaan Kewajiban Jangka Pendek 43.975.000 - -2.285.500 - -

- -

Pelunasan Kewajiban Jangka Pendek

(34.109.900)

(8.415.000)

(5.714.600) - -

- -

Penerimaan Kewajiban Jangka Panjang

36.176.000 -

11.647.100 -

183.762.500

- -

Pelunasan Kewajiban Jangka Panjang -

(7.190.000)

(16.063.000)

(32.596.000)

(39.909.000)

(50.702.000,00) (47.152.000,00)

Arus kas bersih diperoleh dari

aktivitas pendanaan

14.893.360

(47.492.282)

75.039.677

98.912.239

184.348.048

(65.823.900,00) (94.221.325,00)

-

 

Page 123: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

Laporan Perubahan Dana Zakat

BAZNAS Kota Bogor

Tahun 2009 - 2015

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

PENERIMAAN

Penerimaan zakat muzakki

personal 1.035.774.122 1.604.789.220 1.065.692.926 1.086.183.814 1.343.777.525

1.403.404.859

1.662.118.827

Penerimaan zakat muzakki

Instansi 545.347.580 360.357.721 527.591.033 571.322.588 573.547.616

633.744.072

1.023.335.978

Penerimaan zakat perusahaan 545.301.558 179.311.090 529.446.300 558.606.872 729.375.828

864.322.212

71.277.467

Penerimaan dari kerjasama zakat - - - - -

-

-

Penerimaan bagi hasil dana

zakat - 1.284.994 1.413.203 2.237.158 2.741.283 1.169.582 862.741

Jumlah Penerimaan 2.126.423.260 2.145.743.025 2.124.143.462 2.218.350.432 2.649.442.252 2.902.640.725 2.757.595.013

PENGGUNAAN

Penyaluran untuk asnaf Fakir - 56.744.136 357.012.211 132.008.830 380.112.102

471.459.128,85

652.230.501,62

Penyaluran untuk asnaf miskin 501.184.636 777.496.021 484.363.286 671.264.067 722.317.284

756.729.200

778.791.998,69

Penyaluran untuk asnaf Riqab - - - - -

Kenaikan bersih kas dan setara kas -283.183.095 285.184.052 104.456.925,97 119.337.625,90 -146.848.754,33

(119.160.478,52) (357.517.552,01)

Kas dan setara kas awal periode 808.970.057 525.786.962 810.971.015,13 915.427.941,10 1.034.765.567,00

887.916.813,00 767.958.534,94

Saldo kas dan setara kas akhir periode 525.786.962 810.971.015 915.427.941 1.034.765.567 887.916.812,67 767.958.535 410.440.982,93

 

Page 124: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

- -

Penyaluran untuk asnaf Gharim 437.751.931 9.860.000 63.130.000 29.930.000 59.150.000

18.950.000

35.800.000

Penyaluran untuk asnaf Muallaf 17.744.193 2.032.800 9.590.000 9.600.000 7.805.000

700.000

3.280.000

Penyaluran untuk asnaf

Sabilillah 210.789.335 242.543.106 488.759.425 596.749.439 730.406.312

759.147.399,97

930.001.125,62

Penyaluran untuk asnaf Ibnu

Sabil 47.563.965 15.480.000 18.330.000 21.756.000 11.030.400

11.913.000

11.740.500

Biaya penyusutan bangunan dari

dana zakat - - - - -

-

-

Penyaluran kepada dana amil 233.831.951 268.217.878 257.920.083 277.293.804 331.180.281

362.830.090,64

344.699.376,60

Penghapusan piutang tak

tertagih 55.767.656 - 208.417.400 - -

-

-

Jumlah Penggunaan 1.504.633.667 1.372.373.941 1.887.522.406 1.738.602.139 2.242.001.380 2.381.728.819 2.756.543.503

Surplus/Defisit 621.789.593 773.369.084 236.621.056 479.748.292 407.440.872

520.911.906

1.051.510

Transfer dana dari/ (kepada)

dana lain

(200.000.000)

(150.000.000)

(260.000.000)

(450.000.000)

(510.000.000)

(400.000.000)

(280.000.000)

SALDO AWAL 650.224.472 1.072.014.065 1.692.770.364 1.669.391.420 1.526.670.123 1.424.110.995 1.545.022.901

SALDO AKHIR 1.072.014.065 1.692.770.364 1.669.391.420 1.526.670.123 1.424.110.995 1.545.022.901 1.266.074.411

Laporan Perubahan Dana Infak

BAZNAS Kota Bogor

Tahun 2009 - 2015

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

PENERIMAAN

Penerimaan infak terikat 7.946.000 34.038.082 97.259.418 130.298.100 235.964.885

2.105.000

6.500.000,00

 

Page 125: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

Penerimaan infak tidak terikat

personal 157.409.104 296.858.994 144.440.224 180.444.354 128.844.793,92

159.664.151,01

136.775.015,93

Penerimaan infak tidak terikat

Instansi 274.683.562 206.963.347 292.142.980 219.511.126 194.890.830

170.518.761

212.161.474

Penerimaan infak tidak terikat

perusahaan 25.000 47.764.882 24.234.350 64.504.550 108.753.100

40.785.000

23.000.000

Penerimaan dari kerjasama infak - - - - -

-

-

Penerimaan bagi hasil dana infak - 288.246 724.088,10 605.963,30 676.959,33 658.306,26 313.219,43

Jumlah Penerimaan 440.063.666 585.913.551 558.801.060 595.364.093 669.130.568,25 373.731.218 378.749.709,36

PENGGUNAAN

Penyaluran infak terikat 7.225.300 58.135.800 72.058.200,00 185.361.000 100.469.823

3.000.000

-

Biaya program Kesehatan 149.434.436 82.971.517 144.276.876,23 187.273.723,44 213.525.902,56

121.966.664

53.713.848

Biaya program Pendidikan 75.886.211 96.856.926 76.937.365,43 77.103.466,82 117.927.068,04

80.188.248

46.519.140

Biaya program Ekonomi 25.193.840 11.165.110 13.096.425,30 29.855.891,31 5.707.401,86

777.791

759.574

Biaya program Kemanusiaan 237.819.823 2.557.893 51.153.745,08 73.548.062,04 35.974.736,37

21.845.033

16.977.345

Biaya program Da'wah 52.119.760 32.823.972 82.374.759,74 134.967.870,08 111.519.452,94

48.159.204

13.802.067

Biaya program Kampanye Zakat 177.395.053 399.553.043 215.899.262,00 185.053.800 415.613.777

370.146.432 259.186.040,00

Biaya penyusutan inventaris dari

dana infak - - - - -

-

Biaya penyusutan bangunan dari

dana infak - - - - -

-

Penyaluran kepada dana amil 80.007.957 73.239.193 163.322.028,71 174.399.748,17 162.437.131,22 139.359.831,85 269.881.039

Jumlah Penggunaan 805.082.380 757.303.454 819.118.662 1.047.563.562 1.163.175.292,98 785.443.203 660.839.053

-

Surplus/Defisit

(365.018.714,00)

(171.389.903,00)

(260.317.602,39)

(452.199.468,56)

(494.044.724,73)

(411.711.984,76)

(282.089.344)

 

Page 126: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

Transfer dana dari/(kepada) dana

lain

200.000.000

150.000.000

260.000.000

450.000.000

510.000.000

400.000.000 280.000.000

-

SALDO AWAL 189.772.123 24.679.244 6.649.356 3.058.688 2.973.056,52 18.928.332 7.216.347

SALDO AKHIR 24.753.409 6.649.356 3.058.688 2.973.056,52 18.928.331,80 7.216.347,04 5.127.003,03

Laporan Perubahan Dana Amil BAZNAS Kota Bogor Tahun 2009 - 2015 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

PENERIMAAN

Penerimaan amil dari dana zakat 233,831,951 268,217,878 257,920,083 277,293,804 331,180,281

362,830,090.64

344,699,376.60

Penerimaan amil dari dana infak 80,007,957 73,239,194 163,322,029 174,399,748 162,437,131

139,359,831.85

269,881,039.29

Penerimaan bantuan operasional dari Pemkot Bogor 235,919,083 252,500,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

200,000,000

300,000,000

Penerimaan bagi hasil dana amil 4,412,623 32,364 68,349 392,605 233,352

110,864.88

120,010.67

Penerimaan lain-lain - - - - -

-

-

Jumlah Penerimaan 554,171,614 593,989,436 621,310,460 652,086,157 693,850,765 702,300,787 914,700,427

-

0

PENGGUNAAN -

0

Biaya amil mitra 78,497,092 37,687,039 42,614,025 44,034,473 40,342,055

87,614,870

57,914,216

Biaya Operasional Rutin 263,399,378 320,152,000 291,330,500 377,641,000 409,696,137

515,915,791

518,125,145

Biaya Operasional Lain 167,949,481 327,721,179 157,041,597 179,192,126 211,114,359

238,559,086

295,071,388

Biaya penyusutan inventaris dari dana amil - - - - -

 

Page 127: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

- -

Biaya penyusutan bangunan dari dana amil - - - - -

-

-

Jumlah Penggunaan 509,845,951 685,560,218 490,986,122 781,430,486 661,152,551 842,089,747 871,110,749

-

Surplus/Defisit 44,325,663 -91,570,782 130,324,338 -128,905,120 32,698,214

(139,788,959.63)

43,589,677.56

Transfer dana dari/(kepada) dana lain -

- -

-

-

- -

SALDO AWAL 118,811,517 165,737,179 74,076,397 204,400,736 75,495,615 108,193,829

(31,595,130.68)

SALDO AKHIR 165,737,179 74,076,397 204,400,736 75,495,615.92 108,193,829 -31,595,130.68 11,994,547

Laporan Perubahan Aset Kelolaan

BAZNAS Kota Bogor

Tahun 2009 - 2015

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

SALDO AWAL 158,238,056 788,597,676 998,523,478 990,314,551 588,756,523

827,450,875

868,553,965

PENAMBAHAN

-

-

Dana Bergulir 205,900,000 206,800,000 - - -

-

-

Penyaluran Dana Bergulir 205,900,000 206,800,000 - - -

-

-

Uang Muka Kegiatan 13,320,740 67,726,556 121,971,728 32,666,743 81,668,260

29,454,400

8,277,400

Piutang 27,059,344 113,440,200 203,090,000 106,875,800 123,282,303

39,535,000

150,442,025

Pemberian Piutang dari dana zakat 27,059,344 113,440,200 203,090,000 106,875,800 123,282,303

39,535,000

150,442,025

Pemberian Piutang dari dana infak - - - - -

25,183,390

27,378,000

Pemberian Piutang dari dana amil - - - - -

 

Page 128: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

- 26,528,000

Inventaris 211,221,536 55,788,520 79,246,750 26,769,500 279,188,900

25,183,390

-

Pembelian Inventaris dari dana infak - - - 20,569,500 -

-

-

Pembelian Inventaris dari dana amil 211,221,536 55,788,520 60,246,750 6,200,000 61,460,900

-

-

Pembelian Inventaris dari dana zakat - - 19,000,000 - 217,728,000

-

-

Bangunan 300,000,000 70,736,000 - 6,257,500 -

-

-

Pembelian Bangunan dari dana zakat 300,000,000 70,736,000 - - -

-

-

Pembelian Bangunan dari dana infak - - - - -

-

-

Pembelian Bangunan dari dana amil - - - 6,257,500 -

-

Pembelian Tanah dari dana infak - - - - -

-

-

Pembelian Tanah dari dana amil - - - -

-

-

Jumlah Penambahan 757,501,620 514,491,276 404,308,478 172,569,543 484,139,463 94,172,790 186,097,425

-

PENGURANGAN -

Dana Bergulir 62,187,000 155,286,000 208,417,400 - - -

-

Pengembalian Dana Bergulir 62,187,000 155,286,000 208,417,400 - -

-

-

Uang Muka Kegiatan - 54,644,274 74,448,005 76,889,232 110,417,516

26,710,900

9,030,500

Piutang 65,000,000 94,635,200 129,652,000 194,161,550 135,027,595

26,358,800

102,619,600

Pengembalian Piutang dari dana zakat (kas

di Brankas) 65,000,000 94,635,200 129,652,000 194,161,550 135,027,595

26,358,800

102,619,600

Pengembalian Piutang dari dana infak - - - - -

 

Page 129: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

- -

Pengembalian Piutang dari dana amil - - - - -

-

-

Inventaris - - - 303,076,789 -

-

-

Penjualan Inventaris - - - - -

-

-

Akumulasi Penyusutan Inventaris - - - 303,076,789 -

-

-

Bangunan - - - - -

-

-

Penjualan Bangunan - - - - -

-

-

Akumulasi Penyusutan Bangunan - - - - -

-

-

Tanah - - - -

-

-

Penjualan Tanah - - -

-

-

Jumlah Pengurangan 127,187,000 304,565,474 412,517,405 574,127,571 245,445,111 53,069,700 111,650,100

SALDO AKHIR 788,597,676 998,523,478 990,314,551 588,756,523 827,450,875 868,553,965 943,001,290

Laporan Arus Kas

BAZNAS Kota Bogor

Tahun 2009 - 2015

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk)

aktifitas operasi

Penerimaan zakat muzakki personal 1,035,774,122 1,604,789,220 1,065,692,925.77 1,086,183,814 1,343,777,524.98

1,403,404,859.15

1,662,118,826.98

Penerimaan zakat muzakki Instansi 545,347,580 360,357,721 527,591,033 574,671,266 573,547,616

633,744,072

1,023,335,978

Penerimaan zakat perusahaan 545,301,558 179,311,090 529,446,300 558,606,872 729,375,828

864,322,212

71,277,467

 

Page 130: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

Penerimaan infak terikat 7,496,000 34,038,082 97,259,418 137,568,100 235,964,885

2,105,000

6,500,000

Penerimaan infak tidak terikat personal 157,409,104 296,858,994 144,440,224 180,444,354 128,844,793.92

159,664,151.01

136,775,015.93

Penerimaan infak tidak terikat Instansi 274,683,562 206,963,347 292,142,980 219,566,126 194,890,830

170,518,761

212,161,474

Penerimaan infak tidak terikat

perusahaan 25,000 47,764,882 24,234,350 64,504,550 108,753,100

40,785,000

23,000,000

Penerimaan bantuan operasional dari

Pemkot Bogor 235,919,083 252,500,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000

200,000,000

260,000,000

Penerimaan bantuan operasional dariKementerian

Agama

40,000,000

Penerimaan dari kerjasama zakat - - - - - -

-

Penerimaan dari kerjasama infak - - - - -

-

-

Penerimaan bagi hasil dana zakat - 1,284,994 1,413,203.26 2,237,157.74 2,741,282.94

1,169,581.95

862,740.84

Penerimaan bagi hasil dana infak - 288,246 724,088.10 605,963.30 676,959.33

658,306.26

313,219.43

Penerimaan bagi hasil dana amil 4,412,623 32,364 68,348.76 392,605.09 233,352.06

110,864.88

120,010.67

Penerimaan lain-lain - - - - - -

Penerimaan nonhalal 671,009 396,457 2,036,206.96 1,518,148.47 1,897,736.22

2,435,850.23

1,529,929.14

Biaya program untuk Fakir -

(56,744,136)

(357,012,211)

(131,972,483)

(380,112,102)

(471,459,128.85)

(652,230,501.62)

Biaya program untuk Miskin

(501,184,636)

(777,520,120)

(484,363,286)

(668,243,819)

(722,317,284)

(756,729,200)

(778,791,998.69)

Biaya program untuk Riqab - - - - - -

Biaya program untuk Gharim

(437,751,931)

(9,860,000)

(63,130,000)

(29,930,000)

(59,150,000)

(18,950,000)

(35,800,000)

Biaya program untuk Muallaf

(17,744,193)

(2,032,800)

(9,590,000)

(9,600,000)

(7,805,000)

(700,000)

(3,280,000)

Biaya program untuk Sabilillah

 

Page 131: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

(210,789,335) (242,605,958) (488,759,425) (593,362,595) (730,406,312) (759,147,399.97) (930,001,126)

Biaya program untuk Ibnu Sabil

(47,563,965)

(15,480,000)

(18,330,000)

(21,756,000)

(11,030,400)

(11,913,000)

(11,740,500)

Penghapusan Dana Bergulir - -208,417,400 - - -

-

Penyaluran infak terikat

(7,225,300)

(58,135,800)

(72,058,200)

(185,361,000)

(100,469,823)

(3,000,000.00)

(53,713,848.13)

Biaya program Kesehatan

(149,434,436)

(82,954,009)

(144,276,876)

(188,656,530)

(213,525,903)

(121,966,664.05)

(46,519,140.40)

Biaya program Pendidikan

(75,886,211)

(96,810,933)

(76,937,365)

(77,947,931)

(117,927,068)

(80,188,247.67)

(759,573.86)

Biaya program Ekonomi

(25,193,840)

(11,158,520)

(13,096,425)

(29,967,549)

(5,707,402)

(777,791.14)

(16,977,344.55)

Biaya program Kemanusiaan

(237,819,823)

(2,557,893)

(51,153,745)

(75,102,158)

(35,974,736)

(21,845,032.79)

(13,802,067.14)

Biaya program Da'wah

(52,119,760)

(32,807,113)

(82,374,760)

(137,518,284)

(111,519,453)

(48,159,203.52)

(259,186,040.00)

Biaya program Kampanye Zakat

(177,395,053)

(399,553,043)

(215,899,262)

(242,925,900)

(415,613,777)

(370,146,432)

(57,914,216)

Biaya amil mitra

(78,497,092)

(37,687,039)

(42,614,025)

(44,238,693)

(40,342,055)

(87,614,870)

(518,125,145)

Biaya Operasional Rutin

(263,399,378)

(320,152,000)

(291,330,500)

(377,641,000)

(409,696,137)

(515,915,791)

(295,071,388)

Biaya Operasional Lain

(167,949,481)

(327,811,179)

(157,041,597)

(179,192,126)

(211,114,359)

(238,559,086)

-

Biaya Pembangunan sarana umum

(632,125) - - - -

Arus kas bersih diperoleh dari

aktivitas operasi

356,453,082

510,714,854

108,663,999

32,882,888

(52,007,902)

(28,153,188.52)

(235,918,227)

-

Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk) -

aktifitas investasi

-

Pengembalian Dana Bergulir - - -

 

Page 132: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

62,187,000 155,286,000 - -

Penyaluran Dana Bergulir

(205,900,000)

(206,800,000) - - -

-

-

Pembelian Inventaris dari dana zakat

(55,788,520)

(19,000,000) -

(217,728,000)

-

-

Pembelian Inventaris dari dana infak - - - - -

-

-

Pembelian Inventaris dari dana amil

(211,221,536) -

(60,246,750)

(6,200,000)

(61,460,900)

(25,183,390)

(15,329,000.00)

Penjualan Inventaris -

- - -

-

(12,049,000)

Pembelian Bangunan dari dana zakat

(300,000,000)

(70,736,000) - -

-

-

Pembelian Bangunan dari dana infak - - - - -

-

-

Pembelian Bangunan dari dana amil - - -

(6,257,500) -

-

-

Penjualan Bangunan - - - - -

-

-

Pembelian Tanah dari dana infak - - - - -

-

-

Pembelian Tanah dari dana amil - - - - -

-

-

Penjualan Tanah - - - - -

-

-

Arus kas bersih diperoleh dari

aktivitas investasi

(654,934,536)

(178,038,520)

(79,246,750)

(12,457,500)

279,188,900

(25,183,390.00)

(27,378,000.00)

-

Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk)

aktifitas pendanaan

Uang Muka kegiatan

(13,320,740)

(13,082,282)

(47,523,723)

44,222,489

28,749,256

(1,945,700.00)

753,100.00

Pemberian Piutang dari Qardhul Hasan

 

Page 133: SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41444/1/IRPA ISMATULLOH-FDK.pdf · SISTEM PELAYANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

(27,059,344) (113,440,200) (203,090,000) (106,875,800) (123,282,303) (39,535,000.00) (150,442,025.00)

Penghapusan piutang tak tertagih

(55,767,656) -

208,417,400 - - -

-

Pengembalian Piutang dari dana zakat 65,000,000 94,635,200 129,652,000 194,161,550.00 135,027,595

26,358,800.00

102,619,600

Pemberian Piutang dari dana infak - - - - -

-

-

Pengembalian Piutang dari dana infak - - - - -

-

-

Pemberian Piutang dari dana amil - - - - -

-

-

Pengembalian Piutang dari dana amil - - - - -

-

-

Penerimaan Kewajiban Jangka Pendek 43,975,000 - -2,285,500 - -

-

-

Pelunasan Kewajiban Jangka Pendek

(34,109,900)

(8,415,000)

(5,714,600) - -

-

-

Penerimaan Kewajiban Jangka Panjang

36,176,000 -

11,647,100 -

183,762,500

-

-

Pelunasan Kewajiban Jangka Panjang -

(7,190,000)

(16,063,000)

(32,596,000)

(39,909,000)

(50,702,000.00)

(47,152,000.00)

Arus kas bersih diperoleh dari

aktivitas pendanaan

14,893,360

(47,492,282)

75,039,677

98,912,239

184,348,048

(65,823,900.00)

(94,221,325.00)

-

Kenaikan bersih kas dan setara kas -283,183,095 285,184,052 104,456,925.97 119,337,625.90 -146,848,754.33

(119,160,478.52)

(357,517,552.01)

Kas dan setara kas awal periode 808,970,057 525,786,962 810,971,015.13 915,427,941.10 1,034,765,567.00

887,916,813.00

767,958,534.94

Saldo kas dan setara kas akhir periode 525,786,962 810,971,015 915,427,941 1,034,765,567 887,916,812.67 767,958,535 410,440,982.93