TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

91
PENGARUH PENDEKATAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI JAMBI SKRIPSI Oleh : SITI WAHYUNI NIM. EES. 150878 Pembimbing: DR. Rafidah, S.E.,M.EI Mellya Embun Baining, S.E.,M.EI PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Transcript of TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

Page 1: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

PENGARUH PENDEKATAN BALANCED SCORECARD

TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN

MADANI JAMBI

SKRIPSI

Oleh :

SITI WAHYUNI

NIM. EES. 150878

Pembimbing:

DR. Rafidah, S.E.,M.EI

Mellya Embun Baining, S.E.,M.EI

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …
Page 3: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …
Page 4: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

iii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat kesehatan

sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini untuk mendapatkan gelar sarjana

strata satu (S1). Sholawat berserta salam tidak lupa pula saya haturkan kepada

junjungan baginda Rasulullah SAW beserta para keluarganya.

Saya persembahkan skripsi ini kepada:

Ayahanda Sakimin, semoga selalu dalam lindungan dan bimbingan Allah SWT.

Ibunda Kartiyah, sosok ibu yang luar biasa tangguh, ibu yang tidak pernah ada

kata lelah didalam mengasuh, memberi semangat, memotivasi serta memberikan

kasih sayang dan ibu yang tak pernah lupa untuk selalu memohonkan Do’a-Nya

kepada Allah SWT agar Allah Permudah saya dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Kakak saya Eko Wahyono. Serta kakak ipar saya Casyatun dan keluarga besar

yang selalu memberi semangat dan motivasi, semoga Allah SWT selalu

melimpahkan nikmat dan karunianya kepada kita semua.

Terimakasih untuk sahabatku tersayang (Ani maryani, Nurhalimatul muti’ah,

Anuar Gandi, Hendra, Iko Wulandari, Agus Purnonomo, Sri Fatimah), teman

sekaligus kakak serta adikku (Siti Agustina, Annisa, Siti Mutoharoh, Ulfa, Rizal

Arifin, Agus Setiabudi, Utari, Juliana, Ridho) Serta tak lupa terima kasih kepada

keluarga besar kelas (G’2015) yang selalu memotivasi untuk selalu cepat dan

tepat dalam mengerjakan sesuatu dan memberi semangat dalam penulisan skripsi

ini.

Page 5: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

iv

Page 6: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

v

MOTTO

Artinya: “dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta

orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan

kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu

diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.1

1 Al-Quran Dan Terjemahaannya Qs At-Taubah Ayat 105

Page 7: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

vi

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of the Balanced Scorecard

method to measure the performance of the Amil Zakat Institution Madani

Jambi Society. The sample selection method used in this study was random

sampling, in which 47 employees from lazan madani Jambi were sampled.

Primary data used in this study were obtained directly from the 47

respondents studied, and secondary data obtained from books, journals,

and other sources. The data obtained were processed using SPSS 22. The

results showed that the financial perspective, customer perspective and

internal business process perspective had a significant effect on the

performance of the institution. Defending and growth perspectives do not

affect the performance of the institution. The most dominant variable

affecting the performance of the institution is the customer variable.

Keywords: Balanced Scorecard, Institutional Performance

Page 8: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode

Balanced Scorecard untuk mengukur kinerja Lembaga Amil Zakat Insan

Madani Jambi. Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah random sampling, dimana 47 karyawan dari laz insan madani

Jambi menjadi sampel penelitian. Data primer yang digunakan dalam

penelitian ini diperoleh langsung dari 47 responden yang diteliti, dan data

sekunder diperoleh dari buku-buku, jurnal-jurnal, dan sumber lainnya.

Data yang diperoleh , diproses menggunakan spss 22. Hasil penelitian

menunjukan bahwa perspektif keuangan, perspektif pelanggan dan

perspektif proses bisnis internal berpengarh secara signifikan terhadap

kinera lembaga. Perspektif pembelaaran dan pertumbuhan tidak

berpengaruh terhadap kinerja lembaga. Variabel yang paling dominan

mempengaruhi kinerja lembaga yaitu variabel pelanggan.

Kata kunci : balanced scorecard, kinerja lembaga

Page 9: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

viii

.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah atas berkat Rahmat Allah yang senantiasa

memberikan nikmat dan karunia-Nya serta Kekuatan Lahir batin kepada

penulis. Sholawat beserta salam selalu dan kita curahkan kepada junjungan

kita Nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan

umatnya yang selalu taat dengan ajarannya. Semangat pejuang dan

harapan untuk selalu berusaha dan berupaya, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan Judul “PENGARUH PENDEKATAN

BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA LEMBAGA

AMIL ZAKAT INSAN MADANI JAMBI”. Ini dimaksudkan untuk

memenuhi sebagian dari persyaratan guna menyelesaikan program sarjana

(S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri

(UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penyusun skripsi ini tidak terlepas

dari bantuan dan saran yang diberikan oleh selaku dosen Pembimbing I

Dr. Rafidah, SE.,M.EI dan selaku dosen Pembimbing II Mellya Embun

Baining, S.E.,M.EI dalam penulisan skripsi ini. Dan juga kepada

Lembaga Amil Zakat Insan Madani Jambi yang telah memberikan izin

melakukan penelitian berkenaan dengan judul skripsi tersebut dan

membantu dalam memberikan keterangan lisan maupu tulisan yaitu berupa

data-data guna untuk menyelesaikan skripsi ini. Dengan adanya kritik dan

saran, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal

Page 10: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

ix

yang pantas penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Subhan, M. Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Jambi.

2. Ibu Rafidah, SE., M. EI, Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE., ME, Ibu Dr.

Halimah Ja’far, M. Fil. I, Selaku Wakil Dekan I, II, Dan III di

Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

3. Bapak Dr. Sucipto, S. Ag., MA sebagai Ketua Jurusan Ekonomi

Syariah dan GWI Awal Habibah, SE, M, EI, sebagai Sekretaris Jurusan

Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

4. Ibu Rafidah, SE., M. EI, dan Ibu Mellya Embun Baining, S.E.,M.EI,

selaku pembimbing satu dan pembimbing dua skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan bisnis Islam UIN STS

Jambi yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis

6. Bapak dan Ibu Staf TU dan Akademik di Lingkungan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi

7. Bapak dan Ibu Pimpinan dan Karyawan di Lembaga Aamil Zakat

Insan Madani Jambi yang telah membatu menberikan data untuk

penulis menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh mahasiswa Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang

telah memberikan semangat serta sumbangsihnya, baik berupa moril

Page 11: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

x

maupun materil sejak penulis mengajukan judul, penelitian sampai

pada penyusunan skripsi ini selesai.

9. Teman-teman lokal Ekonomi Syariah G 2015 FEBI UIN STS JAMBI,

terima kasih atas segala dukungannya.

10. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung

maupun tidak langsung. Di samping itu, penulis sadari juga bahwa

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, diharapkan

kepada semua pihak untuk dapat memberikan kontribusi pemikiran

demi perbaikan skripsi ini. Hanya Allah SWT yang memiliki

kesempurnaan sedangkan kehilafan tak lepas dari pemikiran manusia.

Oleh karena itu kita mohon ampunan kepada-Nya dan kepada sesama

manusia kita mohon kemaafannya. Semoga amal kebajika kita dibalas

oleh Allah SWT.

Page 12: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... i

NOTA DINAS ................................................................................................ ii

PERSEMBAHAN .......................................................................................... iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN .............................................................. iv

MOTTO ......................................................................................................... v

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5

C. Tujuan penelitian ................................................................................. 5

D. Batasan Masalah .................................................................................. 6

E. Kerangka Teori .................................................................................... 6

F. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 24

G. Kerangka Berfikir ................................................................................ 27

H. Hipotesis penelitian………………………………………………… .. 29

BAB II METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ................................................................................ 31

B. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 31

1. Data Primer ..................................................................................... 31

2. Data Sekunder ................................................................................ 31

C. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. 32

1. Kuisioner ....................................................................................... 32

2. Dokumentasi ................................................................................. 32

Page 13: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

xii

D. Variabel Penelitian ............................................................................. 33

1. Independen .................................................................................... 33

2. Dependen ..................................................................................... 34

E. Populasi dan sampel…………………………………………………. 37

3. Populasi…………………………………………………………. 37

4. Sampel………………………………………………………… .. 37

F. Uji Instrumen Penelitian ...................................................................... 38

5. Uji Validitas .................................................................................... 38

6. Uji Realibilitas ................................................................................ 38

G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 39

1. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 39

a. Uji Normalitas ............................................................................... 39

b. Uji Multikolonieritas ..................................................................... 40

c. Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 40

2. Uji Hipotesis ....................................................................................... 41

a. Analisis Regresi Berganda ............................................................ 41

b. Uji Parsial (t) ................................................................................. 41

c. Uji Kelayakan (Uji F) .................................................................... 42

d. Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................... 42

H. Sistematika Penulisan ......................................................................... 43

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Historis dan Geografis LAZ Insan Madani Jambi .............................. 44

B. Moto LAZ Insan Madani Jambi ......................................................... 46

C. Visi dan Misi LAZ Insan Madani Jambi .............................................. 46`

D. Dasar Hukum LAZ Insan Madani Jambi ............................................ 47

E. Jenis program LAZ Insan Madani Jambi ............................................ 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden .................................................................... 53

B. Uji instrument penelitian ..................................................................... 55

C. Tenik analisis data ............................................................................... 59

D. Uji Hipotesis ....................................................................................... 62

E. Pembahasan ......................................................................................... 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 73

B. Saran .................................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

xiii

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 15: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Penerimaan LAZ Insan Madani Jambi .................................... 4

Tabel 1.2 format jawaban tipe likert ............................................................... 32

Tabel 1.3 definisi operasional variabel ........................................................... 35

Tabel 4.1 Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 53

Tabel 4.2 Karakteristik responden Berdasarkan Umur ................................... 54

Tabel 4.3 Karakteristik resssssponden Berdasarkanlama berkerja .................. 55

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel finansial (X1) ..................................... 56

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel pelanggan (X2) ................................... 56

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel proses bisnis internal (X3) ................. 57

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel pembelajaran dan pertuumbuhan (X4)

.......................................................................................................................... 57

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel kinerja(Y) .......................................... 58

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................... 59

Tabel 4. 10 Hasil Uji Normalitas .................................................................... 60

Tabel 4. 11 Hasil Uji Multikolineritas ............................................................ 61

Tabel 4.12 Hasil Uji Heterokedasitas............................................................... 63

Tabel 4. 13 Analisis Linear Berganda ............................................................. 64

Tabel 4. 14 Hasil Uji Parsial (t) ...................................................................... 66

Tabel 4.15 Uji Simultan (f) ............................................................................. 68

Tabel 4.16 Koefisien Determinasi (R square) ................................................. 69

Page 16: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 kerangka berfikir ......................................................................... 28

Page 17: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Zakat merupakan salah satu dari rukun islam dan lima nilai instrumental

pengentas kemiskinan yang strategis dan berpengaruh pada tingkah laku

ekonomi masyarakat sehingga tujuan zakat tidak hanya menyantuni secara

konsumtif namun juga memiliki tujuan permanen untuk mengentaskan

kemiskinan. Oleh karena itu zakat harus dikelola secara produktif dan

profesional agar zakat memiliki peranserta dalam mewujudkan cita-cita islam

menuju kehidupan umat manusia yang sejahtera.2

Secara demografis, mayoritas penduduk Indonesia khusunya di Kota

Jambi adalah 83% beragama Islam. Berdasarkan data BPS di Kota Jambi

jumlah penduduk tahun 2015 sebesar 576.067 jiwa dan 478.361 jiwa

diantaranya beragama islam. Secara kultural kewajiban zakat dapat mengakar

kuat jika pelaksanaan pemberdayaan manajemen terlaksana dengan baik. Jika

manajemen tersebut terlaksana dengan baik, maka akan mampu untuk

mencapai suatu tujuan yang efesien dan efektif. Penerimaan zakat yang

semakin meningkat membuat beberapa lembaga pengelolaan zakat non

pemerintah tumbuh dan berkembang hingga ke berbagai provinsi.

Di Provinsi Jambi sendiri lembaga pengelolaan zakat atau yang lebih di

kenal dengan lembaga amil zakat (LAZ) sangat banyak diantaranya : Rumah

Zakat Cabang Jambi (RZ), Dompet Peduli Umat Cabang Jambi (DPU),

2 Ari Kristin Prasetyoningrum, Pendekatan Balanced Scocercard Pada Lembaga Amil

Zakat Di Masjid Agung Jawa Tengah, Economica, Vol VI, Edisi 1, 2015, Hlm 2.

Page 18: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

2

Optimalisasi Sedekah, Zakat Dan Infak (OPSEZI), dan Insan Madani.

Lembaga Insan Madani merupakan lembaga kemanusiaan dan amil zakat non

pemerintah, nirlaba, yang berkhidmat untuk mengangkat harkat sosial demi

kemanusiaan. Program kerjanya mencakup bidang sosial, ekonomi

kemasyarakatan, keagamaan, kemanusiaan, kesehatan dan pendidikan.

Program ini mencakup program yang bersifat konsumtif dan lebih banyak

bersifat produktif.3 Insan Madani merupakan lembaga yang mendapatkan izin

resmi berdasarkan surat rekomendasi Baznas Nomor:

001/HVR/SDB/BASNAZ/I 2018 dan SK DIRJEN BIMNAS ISLAM NO. 25

Tahun 2018.

Sebagai sebuah lembaga kemanusiaan dan amil zakat, Insan Madani

berusaha menempatkan diri menjadi lembaga sosial yang mandiri, amanah,

akuntabel, transparan, dan profesional. Hal ini dilakukan untuk menjamin

kepercayaan para donatur untuk mempercayakan donasinya. Upaya tersebut

juga harus didukung dengan sebuah pengukuran kinerja yang bertujuan untuk

tetap bertahan dan dapat bersaing dengan lembaga amil zakat lainnya. Berikut

adalah tabel penerimaan dan penyaluran dana zalat LAZ insan Madani Jambi

pada tahun 2014-2018

3 Wawancara Direktur Eksekutif H. Ibnu Isnaini, SE, 15 Januari 2019.

Page 19: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

3

Tabel 1.1

Jumlah Penerimaan Dan Penyaluran LAZ Insan Madani

Tahun 2014 s/d 20184

No Tahun Penerimaan Penyaluran

1 2014 Rp 4.793.527.750 Rp 4.255.326.742

2 2015 Rp 4.427.623.817 Rp 3.583.508.752

3 2016 Rp 4.638.491.683 Rp 3.200.333.260

4 2017 Rp 6.601.091.890 Rp 4.800.276.110

5 2018 Rp 6.672.295.928 Rp 6.534.060.932

Sumber: dokumentasi laz insan madani jambi (2017/2018)

Dari tabel diatas dana penerimaan diperoleh dari zakat perorangan, zakat

badan, zakat badan, zakat fitrah , zakat maal lainnya, infak umum, infak

khusus, csr, dskl. Kemudian dana tersebut disalurkan ke (a) penyaluran

program seperti; pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, ekonomi, dakwah-

advokasi, kegiatan momentual. (b) penggunaan dana amil; belanja pegawai,

biaya publikasi dan dokumentasi, biaya perjalanan dinas, beban administrasi

umum, beban penyusutan, pemeliharaan dan penghapusan, pengadaan aset

tetap, biaya jasa kegiatan pihak ketiga, biaya rumah tangga atau protokoler

yayasan, penggunaan lain hak amil.

Namun sejauh ini keberadaan organisasi pengelola zakat (OPZ) tersebut

belum optimal karena masih banyak sekali potensi zakat yang belum tergarap

dengan baik. Sehingga manfaatnya belum dapat dirasakan untuk meningkatkan

kesejahteraan umat manusia. Hal ini dikarenakan belum maksimalnya

standarisasi keamilan, pengembangan penghimpunan zakat dan pengembangan

penyaluran zakat yaitu terutama dalam rangka capacity building LAZ di

4 dokumentasi laz insan madani jambi tahun 2017/2018.

Page 20: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

4

daerah-daerah, membangun sistem rekrutmen dan meningkatkan kapasitas

amil, menegakkan etika profesi amil secara nasional.

Oleh sebab itu perlu adanya pengukuran kinerja guna melihat

perkembangan LAZ dalam megelola dana zakat yang telah terkumpul dari

donatur. Untuk mengatasi masalah tersebut, Robert S. Kaplan dan David P.

Norton menciptakan sebuah pengukuran kinerja balanced scorecard dengan

mempertimbangkan empat aspek yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis

internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.5 Dimana balanced scorecard

digunakan sebagai kerangka untuk menerjemahkan strategi tersebut.6

Balanced scorecard merupakan sebuah ukuran yang cukup komprehensif

dalam mewujudkan kinerja perusahaan, yang mana keberhasilan keuangan

yang dicapai perusahaan bersifat jangka panjang. Balanced scorecard tidak

hanya sekedar alat pengukuran kinerja perusahaan tetapi merupakan suatu

bentuk transformasi strategik secara total kepada seluruh tingkatan dalam

organisasi.7 Pendekatan balanced scorecard dapat digunakan sebagai salah

satu strategi penghubung antara pihak eksekutif dengan pihak karyawan dalam

menerjemahkan visi dan misi perusahaan.8 Sehingga karyawan dan

stakeholder dapat mempunyai hubungan baik dan dapat mengerti apa yang

harus dilakukan untuk memenuhi target organisasi. Hal tersebut dilakukan

5Mulyadi, Balanced Scorecard Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatganda

Kinerja Keuangan Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta 2001, Hlm 2. 6 Erlina, Analisis Kinerja Perusahaan Dengan Metode Balanced Score Card (Bsc) Dan

Swot Jurnal, Penelitian Ilmu Teknik Vol.9, No.1 Juni 2009, Hlm 49 7 Mulyadi, Balanced Scorecard Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatganda

Kinerja Keuangan Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta 2001, Hlm 3 8 Mulyadi, Balanced Scorecard Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatganda

Kinerja Keuangan Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta 2001, Hlm 3

Page 21: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

5

untuk menghindari kesalahan yang mengakibatkan peneurunan image

lembaga atau organisasi dalam mempertahankan loyalitas pelanggan seperti

muzzaki dan mustahik. Oleh karena itu, perlu digunakan pengukuran kinerja

dengan metode pendekatan balanced scorecard yang lebih akurat dan terukur

yang dapat diterapkan pada lembaga pengelolaan zakat secara mandiri. Oleh

sebab itu penulis tertarik untuk menulis skripsi yang berjudul “PENGARUH

PENDEKATAN BALANCE SCORECARD TERHADAP KINERJA

LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI JAMBI”

B. Rumusan masalah

Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Bagaimana pengaruh balance scorecard terhadap kinerja lembaga

pengelolaan zakat insan madani bila diukur dengan empat prespektif

metode balanced scorecard yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis

internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan?

2. Dari empat prespektif tersebut manakah yang paling dominan

mempengaruhi kinerja lembaga pengelolaan zakat insan madani ?

C. Tujuan penelitian

1. Bagi peneliti sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan

Ekonomi Islam di UIN STS Jambi.

Page 22: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

6

2. Bagi kalangan civitas akademika untuk memberikan informasi tambahan

yang akan digunakan untuk bahan tinjauan serta refrensi bagi pihak-pihak

yang ingin meneliti kinerja lembaga amil zakat Insan Madani Jambi.

D. Batasan masalah

Untuk mempermudah pembahasan serta tidak menyalahi sistematika

penulisan karya ilmiah sehingga membawa hasil yang diharapkan, maka

penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas, sehingga tidak keluar

dari topik pembahasan yaitu : prespektif keuangan (x1), prespektif pelanggan

(x2), proses bisnis internal (x3), serta pembelajaran dan pertumbuhan (x4).

E. Kerangka teori

1. Pengertian balanced scorecard

Balanced Scorecard merupakan kartu skor yang digunakan untuk

mencatatat skor hasil kinerja seseorang yang berimbang antara dua aspek

yaitu aspek keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka

panjang, intren dan ekstren.9 Balanced scorecard adalah suatu mekanisme

sistem yang mampu menerjemahkan visi dan strategi organisasi ke dalam

tindakan nyata di lapangan.10

Balanced scorecard adalah salah satu

manajemen yang telah terbukti telah membantu banyak perusahaan dalam

mengimplementasikan strategi bisnisnya.

Menurut Atkinson, Banker, Kaplan And Young; balanced

scorecard adalah suatu set target dan hasil kinerja yang digunakan sebagai

9 Mulyadi, Balanced Scorecard Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatganda

Kinerja Keuangan Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta 2001, Hlm 1 10

Mulyadi, Balanced Scorecard Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatganda

Kinerja Keuangan Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta 2001, Hlm 3

Page 23: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

7

pendekatan untuk mengukur kinerja yang diarahkan kepada gabungan

faktor kritis dari tinjauan organisasinya.11

Terdapat kesepakatan bahwa kerangka dari sebuah balanced

scorecard paling tidak terdiri dari empat perspektif yang umum yaitu;

a. Perspektif finansial atau keuangan

Ukuran keuangan sangatlah penting dalam memberikan

ringkasan konsekuensi tindakan ekonomis yang sudah diambil. Ukuran

finansial memberikan pentunjuk apakah strategi perusahaan dan

pelaksanaanya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan

laba perusahaan. Oleh sebab itu Kaplan dan Norton mengatakan

pengukuran kinerja finansial mempertimbangkan adanya tahapan dari

siklus kehidupan bisnis yaitu:12

1) Growth (berkembang) adalah tahapan awal siklus kehidupan

perusahaan dimana perusahaan memiliki produk atau jasa yang

secara signifikan memiliki potensi pertumbuhan yang baik. Di sini

manajemen terikat dengan komitmen untuk mengembangkan suatu

produk/jasa dan fasilitas produksi, menambah kemampuan operasi,

mengembangkan system, insfrastruktur, dan jaringan distribusi

yang akan mendukung hubungan global, serta membina dan

mengembangkan hubungan dengan pelanggan.

11

Ari Kristin Prasetyoningrum, Pendekatan Balanced Scocercard Pada Lembaga Amil

Zakat Di Masjid Agung Jawa Tengah, Economica, Vol VI, Edisi 1, 2015, Hlm 11. 12

Mulyadi, Balanced Scorecard Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatganda

Kinerja Keuangan Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta 2001, Hlm 17

Page 24: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

8

2) Sustain (bertahan) adalah tahapan kedua diaman persahaan masih

melakukan investasi dan reinvestasi dengan mengisyaratkan

tingkat pengembalian terbaik. Dalam tahap ini, perusahaan

mencoba mempertahankan pangsa pasar yang ada, bahkan

mengembangkannya, jika mungkin. Investasi yang dilakukan

umumnya diarahkan untuk menghilangkan bottleneck,

mengembangkan kapasitas, dan meningkatkan perbaikan

operasional secara konsisten. Sasaran keuangan pada tahap ini

diarahkan pada besarnya tingkat pengembalian atas investasi yang

dilakukan. Tolak ukur yang kerap digunakan pada tahap ini,

misalnya ROI, profit margin, dan operating ratio.

3) Harvest (panen) adalah tahapan ketiga di mana perusahaan benar-

benar memanen/menuai hasil investasi di tahap-tahap sebelumnya.

Tidak ada lagi investasi besar, baik ekspansi maupun

pembangunan kemampuan baru, kecuali pengeluaran untuk

pemeliharaan dan perbaikan fasilitas. Sasaran keuangan adalah hal

yang utama dalam tahap ini, sehingga diambil sebagai tolak ukur,

yaitu memaksimumkan arus kas masuk dan pengurangan modal

kerja.

b. Perspektif pelanggan

Perspektif pelanggan memiliki fokus kepada bagaimana

organisasi melakukan identifikasi pelanggan dan mengetahui

segmen pasar yang melingkupinya. Tolak ukur kepuasan pelanggan

Page 25: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

9

menunjukan apakah perusahaan mampu memenuhi harapan

pelanggan atau tidak. Oleh Kaplan dan Norton perspektif

pelanggan dibagi menjadi dua kelompok pengukuran, yaitu:

Customer Core Measurement memiliki beberapa komponen

pengukuran, yaitu:13

1) Market Share (pangsa pasar); Pengukuran ini mencerminkan

bagian yang dikuasai perusahaan atas keseluruhan pasar yang

ada, yang meliputi: jumlah pelanggan, jumlah penjualan, dan

volume unit penjualan.

2) Customer Retention (retensi pelanggan); Mengukur tingkat di

mana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan

konsumen.

3) Customer Acquisition (akuisisi pelanggan); mengukur tingkat di

mana suatu unit bisnis mampu menarik pelanggan baru atau

memenangkan bisnis baru.

4) Customer Satisfaction (kepuasan pelanggan); Menaksir tingkat

kepuasan pelanggan terkait dengan kriteria kinerja spesifik

dalam value proposition.

5) Customer Profitability (profitabilitas pelanggan); mengukur

keuntungan yang diperoleh perusahaan dari penjualan

produk/jasa kepada konsumen.

13

Aditya Arisudhana ,Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Salah Satu Tolak Ukur

Dalam Pengukuran Kinerja Tahun 2013 (Studi Kasus Rumah Sakit Cakra Husada). (Universitas

Negeri Yogyakarta, 2014). Hlm21

Page 26: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

10

Sedangkan Customer Value Proposition merupakan pemicu kinerja

yang terdapat pada Core Value Proposition yang didasarkan pada

atribut sebagai berikut:

1) Product/service attributes

Meliputi fungsi dari produk atau jasa, harga, dan kualitas.

Pelanggan memiliki preferensi yang berbeda-beda atas produk

yang ditawarkan. Ada yang mengutamakan fungsi dari produk,

kualitas, atau harga yang murah. Perusahaan harus

mengidentifikasikan apa yang diinginkan pelanggan atas produk

yang ditawarkan. Selanjutnya pengukuran kinerja ditetapkan

berdasarkan hal tersebut.

2) Konsumen relationship

Menyangkut perasaan pelanggan terhadap proses pembelian

produk yang ditawarkan perusahaan. Perasaan konsumen ini

sangat dipengaruhi oleh responsivitas dan komitmen perusahaan

terhadap pelanggan berkaitan dengan masalah waktu

penyampaian. Waktu merupakan komponen yang penting dalam

persaingan perusahaan. Konsumen biasanya menganggap

penyelesaian order yang cepat dan tepat waktu sebagai faktor

yang penting bagi kepuasan mereka.

3) Image and reputasi

Menggambarkan faktor-faktor intangible yang menarik seorang

konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan. Membangun

Page 27: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

11

image dan reputasi dapat dilakukan melalui iklan dan menjaga

kualitas seperti yang dijanjikan.

c. Perspektif proses bisnis internal

Pada pendekatan balanced scorecard, tuntutan kinerja proses

bisnis internal dipengaruhi oleh harapan pihak eksternal tertentu.

Orgaisasi perlu mengidentifikasi berbagai proses penting yang

harus dikuasai dengan baik agar dapat memenuhi stakeholder.

Dalam proses bisnis internal, organisasi harus mengedentifikasi

proses internal yang mengharuskan perusahaan menjalankan dengan

baik karena proses bisnis internal tersebut mempunyai value yang

diinginkan pelanggan, sehingga dapat menarik dan

mempertahankan, sehingga dapat memberikan pengembalian yang

diharapkan oleh penanam modal atau pemegang saham. Kaplan dan

Norton membagi proses bisnis internal ke dalam tiga tahapan,

yaitu: 14

1) Proses inovasi

Dalam proses penciptaan nilai tambah bagi pelanggan, proses

inovasi merupakan salah satu kritikal proses, dimana efisiensi

dan efektifitas serta ketepatan waktu dari proses inovasi ini akan

mendorong terjadinya efisiensi biaya pada proses penciptaan

nilat tambah bagi pelanggan.

14

Soraya Hanuma Endang Kiswara SE., M.Si., Akt., Analisis Balanced Score cadr

Sebagai Alat Pengukur Kinarja Perusahaan (Studi Kasus pada PT Astra Honda Motor). Hlm13

Page 28: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

12

Dalam proses ini, unit bisnis menggali pemahaman tentang

kebutuhan dari pelanggan dan menciptakan produk dan jasa

yang mereka butuhkan. Proses inovasi dalam perusahaan

biasanya dilakukan oleh bagian marketing sehingga setiap

keputusan pengeluaran suatu produk ke pasar telah memenuhi

syarat-syarat pemasaran dan dapat dikomersialkan (didasarkan

pada kebutuhan pasar).

2) Proses Operasi

Proses operasi adalah proses untuk membuat dan

menyampaikan produk/jasa. Aktivitas di dalam proses operasi

terbagi ke dalam dua bagian yaitu proses pembuatan produk,

dan proses penyampaian produk kepada pelanggan. Pengukuran

kinerja yang terkait dalam proses operasi dikelompokkan pada

waktu, kualitas, dan biaya.

3) Proses Pelayanan Purna Jual

Proses ini merupakan jasa pelayanan pada pelanggan setelah

penjualan produk/jasa tersebut dilakukan. Aktivitas yang terjadi

dalam tahapan ini, misalnya penanganan garansi dan perbaikan

penanganan atas barang rusak dan yang dikembalikan serta

pemrosesan pembayaran pelanggan. Perusahaan dapat

mengukur apakah upayanya dalam pelayanan purna jual ini

telah memenuhi harapan pelanggan, dengan menggunakan tolak

ukur yang bersifat kualitas, biaya, dan waktu seperti yang

Page 29: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

13

dilakukan dalam proses operasi. Untuk siklus waktu, perusahaan

dapat menggunakan pengukuran waktu dari saat keluhan

pelanggan diterima hingga keluhan tersebut diselesaikan.

d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Perspektif ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhannya.

Tujuan perspektif ini adalah menyediakan infrastruktur untuk

mendukung pencapaiannya tiga prespektif lainnya.

Menurut Kalpan dan Norton terdapat tiga perspektif pembelajaran

dan pertumbuhan, yaitu :

1) Kemampuan pekerja, dapat diukur dengan:

a) Tingkat kepuasan pegawai

b) Tingkat perputaran pegawai

c) Besarnya pendapatan perusahaan per pegawai

2) Kemampuan sistem informasi, dapat diukur dengan

a) Tingkat ketersediaan informasi

b) Tingkat ketepatan / keakuratan informasi

c) Kecepatan / jangka waktu memperoleh informasi

d) Motivasi, pemberdayaan, dan keserasian individu

perusahaan, dapat diukur dengan: pemahaman pegawai

tentang visi dan misi perusahaan, adanya kebebasan pegawai

menyampaikan saran, banyaknya saran per pegawai dan

jumlah saran yang diimplentasikan.

Page 30: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

14

2. Keunggulan balanced scorecard

Keunggulan balanced scorecard dalam setiap sistem perencanaan

strategi adalah mampu mengahasilkan rencana strategis yang memiliki

karakteristik sebagai berikut:15

a. Komprehensif

Balanced scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam

perencanaan strategi, dari yang sebelumnya hanya terbatas pada

perspektif keuangan, meluas ketiga perspektif yang lain; pelanggan,

proses bisnis intenal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. 16

b. Koheren

Balanced scorecard mewajibkan personel untuk membangun

hubungan sebab akibat (casual relationship) diantara berbagai sasaran

strategik yang dihasilkan dalam perencanaan stategik. Setiap sasaran

strategi yang ditetapkan dalam perspektif nonkeuangan harus

mempunyai hubungan kasual dengan sasaran keuangan, apik secara

langsung maupun tidak langsug.17

c. Seimbang

Keseimbangan sasaran strategi yang dihasilkan oleh sistem

strategi penting untuk menghasilkan kinerja keuangan berjangka

panjang. Ada empat srtategi yang perlu diwujudkan oleh perusahaan

15

Mulyadi, Balanced Scorecard Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatganda

Kinerja Keuangan Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta 2001, Hlm 30 16

Mulyadi, Balanced Scorecard Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatganda

Kinerja Keuangan Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta 2001, Hlm 31 17

Mulyadi, Balanced Scorecard Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatganda

Kinerja Keuangan Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta 2001, Hlm 33

Page 31: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

15

yaitu: (1) fiansial retruns yang berlipat ganda dan berjangka panjang

(perspektif keuangan), (2) produk dan jasa yag mampu menghasilkan

value terbaik bagi pelanggan (perspektif pelanggan), (3) proses

produktif dan cost effective (perspektif proses bisnis internal), (4)

sumber daya manusia yang produktif dan berkomitmen (pespektif

pembelajaran dan pertumbuhan).18

d. Terukur

Keterukuran sasaran strategi dihasilkan oleh sistem perencanaan

strategi menjanjikan ketercapaian beberbagai sasaran strategi yang

dihasilkan oleh sistem tersebut. Semua sasaran strategi ditentukan oleh

ukurannya, baik untuk sasaran strategik di perspektif keuangan

maupun sasaran strategi perspektif nonkeuangan. Dengan Balanced

scorecard, sasaran-sasaran strategik yang sulit diukur, seperti sasaran

strategi nonkeungan, ditentukan ukurannya agar dapat dikelola,

sehingga dapat diwujudkan. Dengan demikian keterukuran sasaran-

sasaran strategik di perspektif nonkeuangan tersebut menjanjikan

perwujudan berbagai sasaran strategik nonkeuangan, sehingga kinerja

keuangan dapat berlipat ganda/jangka panjang.19

3. Kinerja

Kinerja menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah melakukan

sesuatu yang dilakukan. Sedangkan konsep kinerja merupakan singkatan

18

Mulyadi, Balanced Scorecard Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatganda

Kinerja Keuangan Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta 2001, Hlm 34 19

Mulyadi, Balanced Scorecard Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatganda

Kinerja Keuangan Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta 2001, Hlm 36

Page 32: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

16

dari kinetika energi kerja yang sinonimnya dalam bahasa Inggis adalah

performance. Istilah performance sering diIndonesiakan sebagai performa.

Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh indikator-indikator suatu

pekerjaan dalam kurun waktu tertentu.20

Menurut Sudarmanto, dalam berbagai literatur, pengertian tentang

kinerja sangat beragam akan tetapi, dari berbagai perbedaan pengertian,

dapat dikategorikan dalam dua garis pengertian dibawah ini :21

a. Kinerja merujuk pengertian sebagai hasil, kinerja merupakan catatan

hasil yang diproduksi atas fungsi pekerjaan tertentu atau aktifitas

selama periode waktu tertentu.

b. Kinerja merujuk pengertian sebagai prilaku, kinerja merupakan

seperangkat prilaku yang relevan dengan tujuan organisasi tempat

orang bekerja.

Sedangkan menurut Moeheriono, pengukuran kinerja (performance

measurement) mempunyai pengertian suatu proses penilaian tentang

kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran dalam pengeleloaan

sumber daya manusia untuk menghasilkan barang dan jasa, termasuk

informasi atas efisiensi serta efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan

organisasi. 22

1) Tujuan dan Manfaat Pengukuran Kinerja

20

Wirawan, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Salemba Empat, Jakarta, 2009, Hlm

5 21

Sudarmanto, Kinerja Dan Pengembangan Kompetensi SDM, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta, 2009, Hlm 8. 22

Soraya Hanuma Endang Kiswara SE., M.Si., Akt., Analisis Balanced Score cadr

Sebagai Alat Pengukur Kinarja Perusahaan (Studi Kasus pada PT Astra Honda Motor). Hlm 4

Page 33: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

17

Ada beberapa tujuan penilaian kinerja yaitu:

a) Mengetahui keterampilan dan potensi yang dimiliki karyawan.

b) Sebagai dasar perencanaan bidang kepegawaian khususnya

memaksimalkan kondisi kerja, peningkatan kualitas, mutu dan

hasil kerja.

c) Mendorong terciptanya hubungan timbal balik antara pimpinan dan

karyawan secara sehat.

Menurut Lynch dan Cross, manfaat sistem pengukuran kinerja

yang baik adalah sebagai berikut:

a) Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian

dari mata-rantai pelanggan dan pemasok internal.

b) Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong

upaya-upaya pengukuran terhadap pemborosan tersebut.

c) Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur

menjadi lebih konkrit sehingga mempercepat proses pembelajaran

organisasi.

d) Membangun konsensus untuk melakukan suatu perubahan dengan

memberi “reward” atas perilaku yang diharapkan tersebut.

2) Unsur pengukuran kinerja

Menurut Ruky Pendekatan orientasi kinerja dibagi menjadi 3 yaitu:23

a) Kinerja berorientasi pada input, yang menekankan pada

pengukurana atau penilaian ciri-ciri kepribadian karyawan. Ciri-

23

Hersinta Pusdika, Pengaruh Penerapan Balanced Scorecard Terhadap Kinerja

Manajemen PT. Bank Rakyat Indonesia TBK, UIN Hidayatullah Jakarta, Hlm 25.

Page 34: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

18

ciri atau karakteristik kepribadian yang banyak diajdikan objek

pengekuran kinerja adalah: kejujuran, ketaatan, kedisplinana,

loyalitas, kreativitas, sopan santun, adaptasi, dan lain-lain.

b) Kinerja berorentasi pada proses, diukur dengan cara menilai sikap

dan prilaku seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya.

c) Kinerja berorentasi pada output, disebut juga sistem manajemen

kinerja yang berbasiskan pencapaian sasaran kerja individu.

Berfokus pada hasil yang diperoleh atau dicapai karyawan.

3) Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja

Menurut Simamora yang dikutip oleh mangkunegara, kinerja

(performance) dipengaruhi tiga faktor, yaitu:24

a) Faktor individual, yang terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar

belakang, dan demografi.

b) Faktor psikologi, yaitu terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian,

pembelajaran, dan inovasi.

c) Faktor organisasi, yaitu yang terdiri dari sumber daya,

kepemimpinan, penghargaan, struktur, dan job disign.

4. Konsep dasar zakat

1) Pengertian zakat

Zakat adalah isim masdar dari kata zaka-yazku-zakah. Oleh

karena kata dasar zakat adalah zakat yang berarti berkah, tumbuh,

24

Hersinta Pusdika, Pengaruh Penerapan Balanced Scorecard Terhadap Kinerja

Manajemen PT. Bank Rakyat Indonesia TBK, UIN Hidayatullah Jakarta, Hlm 26.

Page 35: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

19

bersih, baik, dan bertambah. Dengan makna tersebut, orang yang telah

mengeluarkan zakat diharapkan hati dan jiwanya akan menjadi

bersih25

. Secara terminologis, zakat adalah sejumlah harta tertentu

yang diwajibkan Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak.

Menurut UU No. 38 Tahun 1998 tentang pengelolaan zakat, pengertian

zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau

badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai ketentuan agama untuk

di berikan kepada yang berhak menerimanya.26

Didin Hafidhuddin mendefinisikan zakat yaitu bagian dari

harta dengan persyaratan tertentu, yang Allah SWT mewajibkan

kepada pemiliknya untuk di serahkan kepada yang berhak

menerimanya, dengan persyaratan tertentu pula.27

Sedangkan lembaga amil zakat (laz) adalah institusi

pengelolaan zakat yang sepenuhnya dibentuk atas prakarsa masyarakat

yang bergerak dalam bidang dakwah, pendidikan, sosial, dan

kemaslahatan umat islam.28

2) Landasan Kewajiban Zakat

Ada beberapa ayat dalam al-quran dan assunnah yang menjadi

dasar kewajiban untuk menunaikan zakat :

25

Fakhruddin,fiqh dan manajem en zakat di indonesia,(UIN-MALANG PRESS 2008),

hlm 3. 26

Fakhruddin,fiqh dan manajem en zakat di indonesia,(UIN-MALANG PRESS 2008),

hlm14 27

Fakhruddin,fiqh dan manajem en zakat di indonesia,(UIN-MALANG PRESS 2008),

hlm 13 28

Fakhruddin,fiqh dan manajem en zakat di indonesia,(UIN-MALANG PRESS 2008),

hlm 17

Page 36: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

20

Qs. al-taubah ayat 10329

Artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat

itu kamu membersihkan dan mensucikan

mereka dan mendoalah untuk

mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi

mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Rasulullah SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Bukhari

Muslim dari Abdullah bin Umar,

,ةِلَاالصَّ امِقَإِوَ ,الِله ىلُسُدًارَمَّحَمُ نَّأَوَ هُلاَّاللَّإِ هَلَاإِلَ نْأَةِادَهَشَ سٍمْخَ ىلَعَ امُلِإسْلَاابُنِىَ

انَضَمَرَ مِىْصَ, وَجًّحَالْوَ ,اةِكَزَّالاءِيتَإِوَ

Artinya: “Islam dibangun atas lima rukun : syahadat, tiada tuhan

kecuali Allah dan Muhammad SAW adalah utusan Allah, menegakkan

sholat, membayar zakat, menunaikan haji dan puasa Ramadhan”.30

5. Keterkaitan Antar Variabel

a. Perspektif finansia dengan kinerja lembaga

Laporan keuangan (finansial) merupakan ringkasan dari

transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang

bersangkutan.31

Ukuran kinerja keuangan (finansial) menunjukan

apakah strategi, sasaran, inisiatif strategi dan implementasi mampu

meberikan kontribusi dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Jadi

jika perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik maka investor

akan tertarik untuk menanamkan modalnya, karena adanya harapan

29

Al-quran dan terjemahannya (penerbit Raja Publishing semarang ) 30

Seviawati Polinggapo Pengukuran Kinerja Lembaga Pengelola Zakat, Infak, dan

Sedekah dengan menggunakan metode balanced scorecard (study kasus pada Yayasan Dana

Sosial Al-Falah Malang) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2015. Hlm 16 31

Zaki Badriwan, Intermediate Accounting, Edisi 7, Yogyakarta: BPFE, 1997, Hlm17.

Page 37: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

21

akan memperoleh keuntungan di masa mendatang berupa capital gain

dari penanaman modal tersebut. oleh karena itu laporan keuangan

sangat penting karena merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu

proses akutansi.32

Begitu pula dengan kinerja keuangan lembaga insan madani,

jika kinerja lembaga tersebut baik otomatis para donatur akan percaya

memberikan sebagian hartanya untuk di berikan kepada pihak yang

membutuhkan melalui lembaga insan madani.

b. Perspektif pelanggan dengan kinerja lembaga

Pelanggan adalah semua orang yang menuntut kita

(perusahaan) untuk memenuhi suatu standar kualitas perusahaan.33

Produk atau jasa tersebut akan semakin mempunyai nilai apabila

manfaatnya nilai mendekati ataupun melebihi dari apa yang

diharapkan oleh konsumen. Disamping itu untuk memenuhi keinginan

dan harapan pelanggan maka kualitas pelayanannya harus memuaskan

dan tidak hanya berfikir pada sisi penjualan produk yang dihasilkan

saja, akan tetapi sisi kepuasan pelanggan pun harus diperhatikan agar

timbul kepercayaan bagi pelanggan.34

Jadi dapat dikata apabila

pelayanan dari sebuah perusahan baik kepada pelanggan, tentu

pelanggan merasa terpuaskan sehingga nantinya akan loyal pada

32

Ari Kristin Prasetyoningrum, Pendekatan Balanced Scorecard Pada Lembaga Amil

Zakatdi Masjid Agung Jawa Tengah, Vol VI, Edisi 1, 2015. Hlm 32 33

Vincent Gasperz, Total Quality Manajemen, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002,

Hlm 33. 34

Cahyo Halim Istiqlal, Penilaian Kinerja Perbankan Syariah Dengan Metode Balanced

Scocercard, La-Riba, Vol.III, No.2, Hlm 178

Page 38: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

22

perusahaan. Namun sebaliknya jika karyawan tidak memberikan

pelayanan dengan baik maka pelanggan merasa tidak puas. Jadi jika

pelanggan tidak puas maka mereka akan mencari produsen yang lain

yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Jadi kinerja yang buruk dalam perspektif ini akan menurunkan

jumlah pelanggan di masa depan meskipun kinerja keuangan terlihat

baik.

c. Perspektif proses bisnis internal dengan kinerja lembaga

Proses bisnis internal merupakan rangkaian aktivitas yang

digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa bagi

costumer.35

Bebrbagai ukuran kinerja dalam perspektif anggota harus

diterjemahkan kedalam ukuran-ukuran tentang apa yang seharusnya

dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi harapan anggotanya,

kinerja perusahaan dari perspektif anggota diperoleh dari proses bisnis

internal yang dilakukan oleh perusahaan. Manajer harus memfokuskan

perhatiannya kepada proses bisnis internal yang menjadi penentu

kepuasan pelanggan.36

Jadi dalam perspektif ini kinerja karyawan yang

baik sangat berpengaruh untuk perusahaan kedepannya, kerana ketika

seorang karyawan mempunyai kinerja yang baik maka akan tercipta

suatu produk/jasa yang dapat memberikan kepuasan tertentu terhadap

pelanggan.

35

Mustaq Ahmad, Etika Bisnis Dalam Islam, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. 2001 Hlm 137 36

Puji Lestari, Pengukuran Kinerja Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kabupaaten X

Di Wilayah Eks Karesidenan Banyumas Dalam Perspektif Balanced Scorecard, Jurnal Investasi,

Vol 6, No 1 Juni 2010, Hlm 10

Page 39: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

23

d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan kinerja

lembaga

Proses pembelajaran dan pertumbuhan ini bersumber dari

faktor-faktor sumber daya manusia, sistem, dan prosedur organisasi,

termasuk dalam perspektif ini adalah pelatihan dan budaya perusahaan

yang berhubungan dengan perbaikan individu dan organisasi.37

Jadi

ketika perusahaan memberikan pelatihan kepada unit karyawannya

maka hal tersebut akan meningkatkan pengetahuan karyawan dimana

jika pengetahuan karyawan meningkat makan meningkat pula kinerja

atau kemampuan karyawan untuk berpartisipasi dalam pencapaian

akan hasil ketiga perspektif diatas dan tujuan perusahaan.38

e. Pengaruh Balanced Scorecard Terhadap Kinerja Lembaga Amil

Zakat

Balanced scorecard merupakan sistem manajemen kontemporer

yang dpat diterapkan diseluruh organisasi, baik organisasi yang

berorientasi profit maupun organisasi nirlaba. Balanced scorecard

sebagai alat ukur kinerja yang mempertimangkan faktor keuangan

maupun nonkeuangan dapat dimodifikasi menyesuaikan dimana

balanced scorecard akan diterapkan.39

Faktor-faktor non-keuangan itu

37

Sony Yuwono, et al. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard Menuju

Organisasi Yang Berfokus Pada Strategi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2004, Cet. Ke-4,

Hlm 5. 38

Puji Lestari, Pengukuran Kinerja Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kabupaaten X

Di Wilayah Eks Karesidenan Banyumas Dalam Perspektif Balanced Scorecard, Jurnal Investasi,

Vol 6, No 1 Juni 2010, Hlm 11 39

Cahyo Halim Istiqlal, Penilaian Kinerja Pebankan Syariah Dengan Metode Balanced

Scorecard, La-Riba, Vol III, No 2, Hlm 174

Page 40: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

24

meliputi perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses

bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam

konteks lembaga amil zakat, penerapan balanced scorecard dapat

memantau keberhasilan strategi lembaga dan mengukur kinerja secara

komprehensif dan seimbang sehingga kinerja lembaga amil zakat

setiap saat dapat diketahui dengan jelas.

F. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu diurai secara ringkas yang dijadikan acuan

dalam penelitian dan sebagai bentuk bukti bahwa sudah pernah ada yang

melakukan penelitian dengan menggunakan metode balanced scorecard.

Penelitian tersebut menunjukan bahwa pengukuran kinerja dengan konsep

pendekatan balanced scorecard lebih memberikan informasi yang akurat,

karena tidak hanya mengukur kinerja keuangan, tetapi juga kinerja non

keuangan. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan dalam tabel

dibawah ini:

No Nama Judul Hasil penelitian

1 Ari Kristin

Prasetyoningr

um

(2015)

Pendekatan

Balanced

Scorecard Pada

Lembaga Amil

Zakat di Masjid

Agung Jawa

Tengah

a. Pengelolaan zakat pada

LAZISMA yang diteliti

berdasarkan Balance Scorecard

secara umum belum cukup baik.

Tidak maksimalnya pengelolaan

zakat pada ketiga lembaga tersebut

karena lembaga tersebut adalah

organisasi sosial kemasyarakatan

Islam yang tidak berorientasi pada

profit.

b. Hambatan Pengelolaan ZIS lebih

pada kurangnya SDM pada

LAZISMA Jateng yang hanya

Page 41: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

25

memiliki seorang karyawan

sehingga tidak dapat

melaksanakan fungsi-fungsi

manajemen dengan optimal.

2 Cahyo Halim

Istiqal (2009)

Penilaian kinerja

perbankan

syariah dengan

metode balanced

scorecard

a. BRI Syariah Cabang Yogyakarta

dan BPR syariah Bangun Derajat

Warga masih menggunakan

penilaian kinerja tradisional.

Penilaian yang hanya bertumpu

pada ukuran-ukuran keuangan

saja.

b. Dilihat dari prespektif keuangan

kinerja BRI Cabang Yogyakarta

dan BPR Syariah Bangun Derajat

Warga dalam kondisi baik.

c. Dilihat dari prespektif Nasabah

Kinerja BRI Syariah Cabang

Yogyakarta dalam kondisi cukup

baik dan kinerja BPR Syariah

Bangun Derajat Warga dalam

kondisi kurang baik. Hal ini

dikarenakan tolak ukur yang

belum terpenuhi, yaitu survey

terhadap nasabah untuk

mengetahui apa yang diinginkan

dan dibutuhkan oleh nasabah dan

terjadi penurunan pangsa pasar

dari tahun 2006 ketahun 2007

sebesar 0,15%.

d. Dilihat dari prespektif proses

bisnis internal kinerja BRI Syariah

Cabang Yogyakarta dalam kondisi

kurang baik dikarenakan ada tolak

ukkur kinerja yang belum tercapai

, yaitu rendahnya tingkat investasi

produk baru,.demikian halnya

dengan BPR Syariah Bangun

Derajat Warga dalam kondisi

kurang baik . hal ini dikarenakan

dengan tidak tercapainya beberapa

Page 42: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

26

tolak ukur kinerja dari prespektif

proses bisnis internal, seperti

belum adanya optimal untuk

menunjang proses bisnis.

e. Dilihat dari prespektif

pembelajaran dan pertumbuhan

kinerja BRI Syariah Cabang

Yogyakarta dan BPR Syariah

Bangun Derajad Warga dalam

kondisi baik.

3 Mukhamad

Zakaria

(2015)

Strategi

peningkatan

kinerja badan

amil zakat

daerah (bazda)

kabupaten

nganjuk (studi

analisis dengan

metode balance

scorecard).

a. Dari prespektif keuangan dengan

menilai memberikan hal yang

sangat baik karena lembaga sudah

memenuhi target realisasi bahkan

melampaui target realisasi

penerimaan.

b. Dari prespektif pelanggan

menunjukan bahwa kinerja sudah

cukup baik karena pelayanan yang

diberikan, keramahan, dan

kesabaran karyawan serta

kemudahan dalam menyalurkan

dana yang diamanahkan melalui

berbagai program yang inovatif

dan pelayanan kepada mustahik

melalui kegiatan keagamaan

memberi manfaat bagi mustahik

serta dalam memberikan informasi

yang jelas tentang agenda bagi

mustahik sangat baik.

c. prespektif proses bisnis dan

internal menunjukan hasil yang

sangat baik dalam proses inovasi

yang dilakukan oleh lembaga,

hanya saja dalam proses operasi

menunjukan hasil yang kurang

baik pada penerimaan dari produk

zakat.

d. Dari prespektif pembelajaran dan

pertumbuhan menunjukan hasil

Page 43: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

27

yang sangat baik karena

terjalinnya hubungan baik antara

karyawan dan atasan maupun

sesama rekan kerja.

4 Seviawati

Polinggapo

Pengukuran

Kinerja

Lembaga

Pengelola Zakat,

Infak Dan

Sedekah Dengan

Metode

Balanced

Scorecard

(Studi Kasus

Pada Ydsf

Malang

Dari segi perspektif finansial

memberikan hasil yang sangat baik

karena lembaga mampu memenuhi

target bahkan melampaui target

realisasi penerimaan.

Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah:

1. Penelitian sebelumnya berjudul“Pendekatan Balanced Scorecard Pada

Lembaga Amil Zakat Masjid Agung Jawa Tengah. Sedangakan penelitian

sekarang berjudul“Pengaruh Pendekatan Balanced Scorecard Terhadap

Kinerja Lembaga Amil Zakat Insan Madani”.

2. Pada sebelumnya objek penelitian di Masjd Agung Jawa Tengah.

Sedangkan penelitian sekarang memilih pada Lembaga Amil Zakat Insan

Madani Jambi.

G. Kerangka Berfikir

Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan penelitian bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) pada

Insan Madani Jambi adalah finansial, pelanggan, proses bisnis internal,

pembelajran dan pertumbuhan. Maka secara sederhana kerangka berfikir

dalam penelitian dijelakan pada gambar dibawah ini

Page 44: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

28

Gambar 1.1

Kerangka Berfikir

Keterangan

H1 : Diduga prespektif finansial berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap kinerja Laz Insan Madani

H2 : Diduga prespektif pelanggan berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap kinerja Laz Insan Madani

H3 : Diduga prespektif proses bisnis internal berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap kinerja Laz Insan Madani

Finansial (X1)

Pelanggan (X2)

Proses Bisnis Internal

(X3)

Pemebelajaran Dan

Pertumbuhan (X4)

Kinerja (Y)

Page 45: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

29

H4 : Diduga prespektif pertumbuhan dan pembelajaran berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap kinerja Laz Insan Madani

H5 : Diduga prespektif finansial, pelanggan, proses bisnis internal,

pembelajaran dan pertumbuhan secara bersama-sama berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap kinerja Laz Insan Madani

H. Hipotesis penelitian

1. Ho :Diduga prespektif finansial tidak berpengaruh terhadap kinerja

Lembaga Amil Zakat Insan Madani.

Ha :Diduga prespektif finansial berpengaruh terhadap kinerja Lembaga

Amil Zakat Insan Madani.

2. Ho :Diduga prespektif pelanggan tidak berpengaruh terhadap kinerja

Lembaga Amil Zakat Insan Madani.

Ha :Diduga prespektif pelanggan berpengaruh terhadap kinerja Lembaga

Amil Zakat Insan Madani.

3. Ho :Diduga prespektif proses bisnis internal tidak berpengaruh terhadap

kinerja Lembaga Amil Zakat Insan Madani.

Ha :Diduga prespektif proses bisnis internal berpengaruh terhadap kinerja

Lembaga Amil Zakat Insan Madani.

4. Ho :Diduga prespektif pertumbuhan dan pembelajaran tidak berpengaruh

terhadap kinerja Lembaga Amil Zakat Insan Madani.

Ha :Diduga prespektif pertumbuhan dan pembelajaran berpengaruh

terhadap kinerja Lembaga Amil Zakat Insan Madani.

Page 46: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

30

5. Ho :Diduga prespektif finansial, pelanggan, proses bisnis internal,

pertumbuhan dan pembelajaran secara bersama-sama tidak berpengaruh

terhadap kinerja Lembaga Amil Zakat Insan Madani.

Ha :Diduga prespektif finansial, pelanggan, proses bisnis internal,

pertumbuhan dan pembelajaran secara bersama-sama berpengaruh

terhadap kinerja Lembaga Amil Zakat Insan Madani.

Page 47: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

31

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Metode penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif. Metode deskritif adalah metode yang menggambarkan suatu data

yang akan di buat baik oleh penulis sendiri maupun secara kelompok.40

Sedangkan metode kuatitatif adalah metode yang menggunakan alat analisis

bersifat kuantitatif, dimana hasil analisis disajikan dalam bentuk angka yang

kemudian dijelaskan diinterprestasikan dalam suatu uraian.41

B. Jenis dan sumberdata

1. Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian, yang

diperoleh secara langsung dari sumbernya ataupun lokasi objek

penelitian. Data primer tidak diperoleh melalui perantara ataupun pihak

kedua.42

2. Sedangkan data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung dengan cara melalui media perantara.

Adapun data sekunder yang diperoleh dari jurnal, serta penelitian

terdahulu yang membuat informasi atau data-data yang berkaitan dengan

penelitian berupa bukti, catatan, ataupun laporan historis yang telah

tersusun dalam arsip baik yang dipublikasikan maupun tidak

dipublikasikan.

40

Asep Suryana Dan Ridwan, Statistik Bisnis, Bandung, Alfabeta : 2010, Hlm 10 41

Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta : Bumi Aksara, 2004,

Hlm 30 42

Abdurrahmat, Fathoni, Metode Penelitian Danteknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta :

Rineka Cipta 2011), Hlm 104

31

Page 48: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

32

C. Instrumen pengumpulan data

1. Metode angket (quesioner)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawab.43

Menurut Sugiono skala likert untuk

mengukur sikap, pendapatan, dan persepsi seseorang atau kelompok orang

tentang fenomenal social. Dengan skala likert, maka variabel yang diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang

dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Untuk memungkinkan para

karyawan menjawab dalam berbagai tingkatan bagi setiap butir kepuasan,

format tipe likert dipergunakan sebagai berikut:44

Tabel 2.1

Format Jawaban Tipe Likert

Sangat Tidak

Setuju(STS)

Tidak Setuju

(TS)

Netral (N) Setuju(S) Sangat

Setuju (SS)

(1) (2) (3) (4) (5)

a. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

memanfaatkan data sekunder yang sudah tersedia dalam perpustakaan dari

instansi yang diteliti atau dari tempat lain yang dijamin kebenarannya.

43

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan R Dan D, (Bandung, Alfabeta : 2017),

Hlm 142. 44

Seviawati Polinggapo, Pengukuran Kinerja Lembaga Pengolaan Zakat, Infak, Dan

Sedekah Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard (Study Kasus Pada Yayasan Dana

Sosial Al-Falah Malang), UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2015, Hlm 71.

Page 49: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

33

D. Variabel penelitian

1. Variabel independen

Variabel idependen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi perubahan atas timbulnya variabe l dependen (terikat).45

Variabel

indpenden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Perspektif finansial (X1)

Perspektif finansial adalah ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Menurut Kaplan

perspektif finansial digolongkan dalam 3 tahap perkembangan industri

yaitu: growth, sustain, dan harvest.46

b. Perspektif pelanggan (X2)

Pelanggan adalah semua orang yang menuntut kita untuk memenuhi

suatu standar kualitas perusahaan. kaplan dan norton menyarankan

untuk menentukan segmen pasar terlebih dahulu yang akan dijadikan

target serta mengedentifikasi keinginan dan kebutuhan pelanggan

sehingga dalam pengukuran kinerja pelanggan pengukuran yang

dilakukan meliputi :kepuasan pelanggan, akusisi pelanggan, retensi

pelanggan.47

Dalam penelitian ini pelanggan adalah muzakki dan

mustahik. Dalam pengukuran perspektif pelanggan dilakukan dengan

45

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D, (Bandung Alfabeta,

2014), Hlm 38. 46

Kaplan, Robert S. Dan David P. Norton. Balanced Scocerd: Menetapkan Strategi

Menjadi Aksi, Erlangga, Jakarta, 2000. Hlm 14 47

Puji Lestari, Pengukuran Kinerja Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kabupaaten X

Di Wilayah Eks Karesidenan Banyumas Dalam Perspektif Balanced Scorecard, Jurnal Investasi,

Vol 6, No 1 Juni 2010, Hlm 3.

Page 50: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

34

cara menyebarkan kuesioner kepada pelanggan dengan memberi nilai

pada jawaban kuesioner sesuai dengan tingkat kepuasan.

c. Perspektif proses bisnis internal(X3)

Menurut Kaplan dan Norton indifikasi proses dilakukan terlebih

dahulu untuk mendapatkan ukuran yang tepat dalam perspektif proses

bisnis internal48

. Dalam pengukuran kinerja perspektif proses bisnis

internal pengukuran yang dilakukan meliputi : inovasi, proses operasi.

d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan(X4)

Perspektif ini bertujuan mendorong lembaga menjadi organisasi

belajar (learning organization) sekaligus mendorong pertumbuhannya.

Menurut Kaplan dan Norton Proses pembelajaran dan pertumbuhan

bersumber dari 3 prinsip yaitu: kemampuan pekerja, kemampuan

sistem informasi, motivasi pemberdayaan.49

2. Variabel dependen

Variabel dependen adalah variabel yan dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya varabel bebas.50

Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah Kinerja (Y). Menurut Siegal, et al. Dalam Barbara

kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu

organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran,

48

Yuli Hernanto, Pengukuran Kinerja Dengan Pendekatan Balanced Scorecard Pada Pt

Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor, Institut Pertanian Bogor 2009, Hlm 13 49

Hersinta Pusdika, Pengaruh Penerapan Balanced Scorecard Terhadap Kinerja

Manajemen PT. Bank Rakyat Indonesia TBK, UIN Hidayatullah Jakarta, Hlm 25 50

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D, (Bandung Alfabeta,

2014), Hlm 38

Page 51: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

35

kreteria dan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.51

Tolak ukur dalam

pendekatan orientasi kinerja menurut Ruky yaitu ada 3 sebagai berikut:

kinerja berorentasi pada input, kinerja berorentasi pada output, dan kinerja

berorentasi pada proses.52

Tabel 2.2

Definisi Operasional Variabel

Variabel Devinisi

variabel

Sub variabel Indikator

Perspektif

keungan(X1

)

Pada perspektif

keuangan

terkait dengan

bagaimana laz

dalam

meningkatkan

pendapatan.

1. Growth

1. g

r

o

w

t

h

1. sumber modal

perusahaan

2. pengendalian biaya

operasional

1. harvest

1. usaha dalam

meningkatkan laba

1. sustai 1. membuat kebijakan

strategis sesuai

petunjuk laporan

keuangan.

Perspektif

pelanggan(

X2)

Bagaimana

lembaga

menjadi

supplier yang

apling bernilai

bagai para

customer.

1. Kepuasan

pelanggan 53

1. Bertempat dilokasi

yang strategis

2. Kenyamanan ruangan

tunggu muzkki dan

muatahik

3. Minimnya keluhan

2. Customer

relationship

1. Menjaga hubungan

baik dengan muzakki

dan mustahik.

3. Kecepatan

layanana

1. Kecepatan layanan

51

Barbara G, Balanced Scorecard: Perspektif Baru Dalam Menilai Kinerja Organisasi,

Jurnal Akutansi Dan Investasi, Vol 1 No 1, Januari 2000, Hlm 45-57 52

Hersinta Pusdika, Pengaruh Penerapan Balanced Scorecard Terhadap Kinerja

Manajemen PT. Bank Rakyat Indonesia TBK, UIN Hidayatullah Jakarta, Hlm 25 53

Hersinta Pusdika, Pengaruh Penerapan Balanced Scorecard Terhadap Kinerja

Manajemen PT. Bank Rakyat Indonesia TBK, UIN Hidayatullah Jakarta, Hlm 46

Page 52: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

36

Perspektif

proses

bisnis

internal(X3)

Pesoektif proses

bisnis internal

merupakan

proses apa saja

yang terbaik

yang harus

dilakukan

dalam jangka

panjang atau

pendek untuk

mencapai tujuan

finansial dan

kepuasan

customer.

1. Inovasi 54

1. Dikembangkannya

program layanan.

2. Proses

operasi

1. Lamanya proses

perkembangan

program

2. Tingkat penyampaian

program terhadap

muzakki dan mustahik

Perspektif

pembelajara

n dan

pertumbuha

n(X4)

Perspektif

pertumbuhan

dan

pembelajaran

merupakan

bagaimana kita

dapat

meningkatkan

kemampuan dan

motivasi

karyawan.

1. Kemampuan

pekerja55

1. Tingkat kepuasan

pekerja

2. Tingkat perputaran

pegawai

2. Kemampuan

sistem

informasi

1. Tingkat ketersediaan

informasi

2. Tingkat ketetapan/

keakuratan informasi

3. Kecepatan

memperoleh

informasi

3. Motivasi

pemberdayaa

n

1. Pemahaman

karyawan terhadap

visi misi lembaga

2. Adanya kebebasan

pegawai dalam

menyampaikan

saran.

Kinerja(Y) Kinerja

merupakan

suatu gambaran

mengenai

tingkat

keberhasilan

1. Kinerja

berorentasi

pada input56

1. Jujur

2. Disiplin

3. Loyalitas

4. Kreativitas

5. Adaptasi

6. Komitmen

54

Hersinta Pusdika, Pengaruh Penerapan Balanced Scorecard Terhadap Kinerja

Manajemen PT. Bank Rakyat Indonesia TBK, UIN Hidayatullah Jakarta, Hlm 47 55

Roswitha bukit, azhar maksum, & sri mulyani, analisis pengaruh proses bisnis internal

terhadap kinerja keuangan rumah sakit umum swasta si kota medan, jurnal telaah & riset akutansi,

vol 7 no 2, hal 161 56

Hersinta Pusdika, Pengaruh Penerapan Balanced Scorecard Terhadap Kinerja

Manajemen PT. Bank Rakyat Indonesia TBK, UIN Hidayatullah Jakarta, Hlm 48

Page 53: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

37

karyawan dalam

menyelesaikan

target kegiatan

atau program

organisasi.

7. Sopan santun

2. Kinerja

yang

berorentasi

pada proses

1. Menilai sikap

karyawan dalam

melaksanakan

tugasnya

2. Prilaku seorang

karyawan dalam

melaksanakan

tanggung

jawabnya

3. Kinerja

yang

berorentasi

pada output

1. Hasil yang

diperoleh atau

dicapai oleh

karyawan.

E. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi merujuk sekumpulan orang atau objek yang memiliki

kesamaan dalam suatu atau beberapa hal yang sama membentuk masalah

pokok dalam suatu penelitian.57

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi

adalah seluruh karyawan Insan Madani yang berjumlah 47 karyawan.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang

diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci. Teknik sampling

adalah teknik pengambilan sampel. Dalam penelitian ini sampel yang

digunakan adalah seluruh populasi yaitu seluruh karyawan Insan Madani

Jambi berjumlah 47 orang.

57

Misti Sari Utami,Pengaruh Kualitas dan Layanan Harga Terhadap Kepuasan

Pengguna Jasa Transpor tasi Ojek Online (Study Pada Pelanggan Go-Jek Di Kota Jambi), Hal

22

Page 54: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

38

F. Ujian instrumen penelitian

1. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tindakannya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut.58

Pengambilan keputusan bahwa setiap indikator valid

apabila nilai r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel atau r hitung

berada 0.05. Untuk menentukan nilai r hitung dibantu dengan SPSS yang

dinyatakan dengan nilai correted item total correlation. Dapat juga

menggunakan rumus teknik kolerasi product moment.59

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑

Keterangan

r = koefisien kolerasi

n = jumlah observasi/responden

x = skor pertanyaan

y = skor total

2. Uji reabilitas

Reabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran

tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali lebih terhadap

58

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D, (Bandung Alfabeta,

2014), Hlm 93. 59

Misti Sari Utami,Pengaruh Kualitas dan Layanan Harga Terhadap Kepuasan

Pengguna Jasa Transportasi Ojek Online (Study Pada Pelanggan Go-Jek Di Kota Jambi), Hlm

24

Page 55: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

39

gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula.60

Uji reabilitas hanya dilakukan pada data yang dinyatakan valid. Untuk

menguji reabilitas teknik cronbach Alpha >0.60, dimana pada pengujian ini

menggunakan rumus sebagai berikut:

(

)(

)

Keterangan

r11 = reliabilitas

k = banyak butiran pertanyaan

ab2 = jumlah varian butir

at2 = varian total

G. Teknik Analis Data

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji data variabel bebas (X)

dan data variabel (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan.

Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi

dikatakan baik jika mempunyai data variabel terikat berdistribusi

mendekati normal atau normal sama sekali. Kreteria pengujian yaitu

jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka berdistribusi tidak

normal, sedangkan jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka

berdistribusi normal.

60

Misti Sari Utami,Pengaruh Kualitas dan Layanan Harga Terhadap Kepuasan

Pengguna Jasa Transportasi Ojek Online (Study Pada Pelanggan Go-Jek Di Kota Jambi), Hlm

25

Page 56: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

40

b. Uji multikolineritas

Multikolineritas ini merupakan bentuk pengujian untuk asumsi

dalam analisis regresi berganda, asumsi multikolineritas menyatakan

bahwa variabel independen harus terbebas dari gejala multikolineritas.

Gejala multikolineritas adalah gejala korelasi antar variabel

independen. Uji bertujuan untuk menguji apakah model dengan

menggunakan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel, model

regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi antar variabel. Jika

nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 maka tidak

terjadi multikolineritas.

c. Uji heterokedasitas

Uji heterokedeaitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu

pengamatan lain. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

heterokedasitas. Uji heterokedasitas dilakukan dengan grafik scattplot.

Dasar kreteria dalam pengambilan keputusan yaitu:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebur kemudian

menyempit), maka terjadi heterokesaditas.

2) Jika tidak pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dab

dibawah angka 0 pada sumbu Y maa tidak terjadi heterokedasitas.

Page 57: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

41

H. Uji Hipotesis

1. Uji regresi linear berganda

Analisis berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel bebas yaitu: prespektif keuangan (X1), pelanggan(X2),

proses bisnis interna(X3), pembelajaran dan pertumbuhan(X4), terhadapa

kinerja LAZ Insan Madani.

Y = βo β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4+

Keterangan :

Y : kinerja

βo : bilangan konstanta

β1, β2, β3, β4 : koefesien regresi

X1 : Prespektif keuangan

X2 : Prespektif pelanggan

X3 : Prespektif proses bisnis internal

X4 : Prespektif pembelajaran dan pertumbuhan

2. Uji parsial

Uji parsial bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-

masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel

dependen. Hipotesi yang digunakan adalah menentukan HO:H1

a. HO:H1=0, berarti tidak terdapat pengaruh yang nyata antara variabel

independen dengan variabel dependen.

Page 58: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

42

b. HO:H1≠0, berarti terdapat pengaruh yang nyata antara variabel

independen dengan variabel dependen. Pada tingkat signifikan 5 persen

dengan kretria pengujian yang digunakan sebagai berikut:

1) Jika sig > 0.05, maka H1 diterima

2) Jika sig < 0.05, maka H0 ditolak

3. Uji silmutan (F)

Uji statistik F digunakan untuk mencari apakah semua variabel

independen yang digunakan dalam model regresi secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen.

a. Jika Fhitung < Ftabel, maka variabel-variabel independen secara simultan

tidak perpengaruh terhadap variabel dependent.

b. Jika Fhitung < Ftabel , maka variabel-variabel indepennya secara simultan

berpengaruh terhadap variabel dependen.

4. Uji koefesian determinasi

Uji koefesien determinasi bertujuan untuk melihat seberapa besar

kemampuan variabel menjelaskan variabel dependen dilihat melalui

Adjusted R Square. Nilai R2 berada antara 0 dan 1 semakin mendekati nilai

atau 1atau 100 % maka semaki besar pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen.untuk mengetahui besarnya variabek bebas

dalam mempengaruhi variabel terikat dapat diketahui melalui nilai

koefisien determinasi yang ditunjukan dengan Adjusted R Square (R2)

Page 59: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

43

I. Sitematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, kerangka teori, tinjauan pustaka, metode penelitian.

BAB II KERANGKA TEORI

Bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan sebagai dasar pembahasan.

Adapun sumber-sumber teori-teori adalah berasal dari buku referensi, jurnal,

dan sumber lain yang dianggap representif.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi metode penelitian yang menjelaskan lokasi, sifat penelitian, jenis

penelitian, sumber penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis

data.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan tentang analisis kinerja pengelolaan lembaga zakat

insan madani dan gambaran umum laz Insan Madani Jambi

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian skripsi dan berisikan juga

saran-saran serta dilengkapi dengan daftar pustaka

Page 60: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

44

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Historis dan Geografis

LAZ Insan Madani Jambi merupakan lembaga nirlaba non

pemerintah yang bergerak di bidang penghimpunan dan pendayagunaan dana

zakat, infak dan shadaqah (SIZ). Yang berkhimat untuk mengangkat harkat

sosial demi kemanusiaan. Program kerjanya mencakup pendidikan, layanan

kesehatan dan pemberdayaan masyakat. Program ini mencakup program yang

bersifat konsumtif dan lebih banyak bersifat produktif .

Laz Insan Madani Jambi merupakan satu-satunya lembaga amil zakat

yang mendapatkan izin dari Dirjen Bimas Islam Kemenag RI SK No.205

Tahun 2018 dan Rekomendasi BAZNAS nomor; 001 / HVR / SBD /

BAZNAS / 2018 Menjadi LAZDA skala provinsi terbaik se-Indonesia pada

BAZNAS Award 2018, sehingga terlihat LAZ Madani menajadi semakin

berkembang di Provinsi Jambi. menjadi sebuah lembaga yang melayani

masyarakat dan kaum dhuafa yang membutuhkan adalah upaya keras dari

penggerak sosial ini. Dibawah naungan Lembaga Amil Zakat Madani Jambi,

pelayanan terhadap kaum dhuafa khususnya di Provinsi Jambi selalu

menunjukan sebuah wujud nyata ditengah masyarakat.61

Masa awal pendiriannya, LAZ Insan Madani hanya dimulai dari

penggiat

61

Wawancara bersama Direktur eksekutif Lembaga Amil Zakat Insan Madani Jambi

pada hari senin tgl 26-11-2018.

44

Page 61: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

45

sosial yang memiliki impian untuk mewujudkan masyakat yang lebih seahtera

ditengah sulitnya kehidupan. Ide-ide ini pun dituangkan melalui tindakan

nyata dimasyarakat itu sendiri. Berawal dengan mendirikan Lembaga Zakat

yaitu Pondok Zakat Shoutul Fitrah (SHOUFI) dengan pendiri : Dwi Atmoko,

Ibnu Isnaini, Supawaluddin, Hizbullah. Menurut Bapak Ibnu Isnaini S.E

Direktur eksekutif Lembaga Amil Zakat Insan Madani Jambi yang juga salah

satu pemilik ide dan pendiri yayasan, upaya-upaya telah dilakukan dan banyak

pengalaman yang dirasakan dalam membangun sebuah masyrakat yang mau

peduli kepada sesama ini. Seperti pengalaman dalam pencari dana kepada

calon donatur kegiatan kemanusiaan yang dilakukan dengan kerja keras.

Kini jejaring Lembaga Amil Zakat Madani Jambi melalui lemgbaga

yang dinaungi telah menunjukan perannya dalam melayani masyrakat. Rumah

Sehat Terpandu (RST), Insan Madani merupakan salah satu wujud nyatanya.

Lembaga kesehatan yang menjadi tempat berobat secara gratis untuk dhuafa.

Pelayanan kesehatan dengan tenaga medis yang kompeten di bidangnya

seperti tersedianya pelayanan kesehatan umum, rawat jalan, rawat inap,

melahirkan dan kesehatan gigi.

Jejaring lembaga zakat insan madani juga mengambil dalam bidang

pendidikan. Melalui SD Insan Madani yang dimulai sejak tahun ajaran 2011/

2012 telah memberi kesempatan bagi anak-anak dhuafa untuk memperoleh

pendidikan. Sekolah gratis ini benar-benar telah memfasilitasi dan

membuktikan adanya alan untuk mewujudkan masa depan anak-anak bangsa

ditengah-tengah sulitnya perekonomian saat ini. Lembaga pendidikan formal

Page 62: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

46

yang dibangun oleh lembaga Insan Madani Jambi ini tidak terlepas dari segala

dukungan yang ada.

Pera-peran yang dilakukan jejaring penggiat sosial Insan Madani

Jambi ini membutuhkan kreatifitas atau program yang menarik sehingga

mendapatkan dukungan. Program yang dilakukan tidak hanya bantuan

sesaat tetapi uga berjangka panjang sehingga dapat dirasakan masyarakat

khususnya kaum dhuafa. Program inipun ini di coba dibangun dengan

melakukan kerjasama serta sinegritas program dengan lembaga lain atau

institusi terkait. Dalam mendukung pelayanan ini, Lembaga Insan Madani

Jambi selalu menggalakan Fund Rissing atau pencarian donatur kepada

masyrakat baik wilayah Jambi maupun luar Jambi.

B. Motto Lembaga Insan Madani Jambi

Menjadikan lembaga Amil zakat yang tepat distribusinya, kongkret

programnya, jelas pelaporannya.

C. Visi Dan Misi lembag amil zakat Isan Madani (RSIM) Jambi

1. Visi rumah sosial insan madani jambi

Menjadikan lembaga amil zakat insan madani jambi yang profesional

dalam mewujudkan masyarakat berkarakter berbasis pengelolaaan zakat,

infak, shodaqah secara nasioanal.

2. Misi rumah sosial insan madani jambi

a. Menjadikan mentalitas sebagai landasan dasar pengelolaan SDM dan

manajemen yang profesional.

Page 63: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

47

b. Memwujudkan penghimpunan minimal Rp.20 M per tahun berbasis

data terukur.

c. Meningkatkan kualitas program dan pelayanan pemberdayaan zakat.

d. Mengembangkan jaringan pengelolaan zakat, infak, shodaqah Insan

Madani Jambi.

D. Dasar Hukum Lembaga Amil Zakat Insan Madani Jambi

1. Akta Notaris : Notaris Hasan, SH Nomor. 03 tanggal 03 Oktober 2011 &

Akta Perubahan Notaris Firdaus Abu Bakar, SH, M.KN Nomor 03 tanggal

04 April 2017.

2. Pengesahaan Menkumham : Depkumham Nomor. AHU-1658.ah.01.04

Tahun 2012 & Perubahan Nomor : AHU-0007921.AH.01.12. Tahun 2017

tanggal 10 April 2017 tentang pengesahaan Yayasan Menkumham

Republik Indonesia.

3. NPWP : 03.175.901.2-331-000

4. LAZ Skala Provinsi : SK Dirjen Bimnas Islam Kemenaq RI Nomor 205

tahun 2018 tentang pemberian izin sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ)

Skala Provinsi.

5. Tergabung dalam NGO Asia Fasifik.

6. LAZDA Provinsi terbaik Nasional tahun 2018.

E. Jenis Kegiatan LAZ Insan Madani Jambi

1. Layanan Kesehatan

Lembaga pengembangan kesehatan (LPK) Insan Madani adalah

lembaga jaminan sosial kesehatan masyarakat dalam bentuk layanan

Page 64: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

48

Klinik Umat, yang diguliran pada tahun 2007. Pada awal 2011 klinik

umat berkembang menjadi rumah sehat terpadu insan madani (RST Insan

Madani), memberikan layanan klinik umum dan rawat inap 24 jam

dengan 2 tenaga perawat, 1 dokter dan 1 bidan yang prefesional.

Misi yang diemban lembaga pengembangan kesehatan:

a. Mengangkat harkat sosial masyarakat melalui pelayanan yang

maksimal untuk kesehatan masyarakat.

b. Mengembangkan metode yang berbasis kesehatan dengan

pendekatan promotif-kuratif secara holistik.

c. Mengoptimalkan dana soaial masyrakat melalui kesehatan

masyarakat

d. Menjadi fasilator potensi umat dalam mengekspresikan kepedulian

sosial.

e. Mengembangkan kemitraan baik masyarakat maupun dengan

pemerintah untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.

Beberapa program yang telah dijalankan lemabaga pengembangan

kesehatan diantaranya :

a. Rumah sehat terpadu insan madani

- Melayani pasien dhuafa dan umum

- Poli gigi

- Poli kebidanan

b. Klinik umat

- Melayani pasien dhuafa dan umum

Page 65: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

49

- Pemeriksaaan GDS, asam urat, kolesterol

c. Home visit

- Pemeriksaaan kesehatan dari pintu ke pintu

- Target pemeriksaan dikhususkan untuk kaum dhuafa

d. Senam hamil

- Terapi latian gerak untuk persiapan ibu hamil

2. Pendidikan

Lembaga amil zakat Insan madani Jambi meberikan pelayanan

pendidkan untuk anak dhuafa yang berada dikota Jambi. Layanan

pendidikan terdiri dari 2 kategori pendidikan yaitu pendidikan informal

dan formal. Pendidkan formal mulai Anak Usia Dini (PAUD), pendidikan

dasar (sekola dasar), Pendidikan menengan (Sekolah Menengah Pertama)

hingga menengah keatas ( sekolah menegah atas).

a. Pendidikan formal

1) Pendidikan Anak usia dini (PAUD) Insan Madani

Pendidikan anak usia dini (PAUD) Insan Madani berdiri pada

tahun 2018. Berdirinya PAUD Insan Madani ini mempunyai

tujuan untuk menunang pendidikan khususunya bagi anak-anak

yang kurang mampu dan kaum dhuafa yang tidak bisa bersekola.

Lembaga Amil Zakat Insan Madani memberikan seacara full

beasiswa terhadap anak-anak terseebut.

Page 66: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

50

2) Sekolah dasar Insan Madani

Atas izizn SK Walikota Jambi No.17 tahun 2015, tanggal 30

Januari 2015, Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN)

:69888781. Hingga izin operasional Nomor:381/DisDik.SD/2017

telah diterima sehingga sd insan madani telah terdaftar secara

resmi di Nasional. sekolah dasar insan madani memberikan

fasilitas dari kelas 1-6 lengkap dengan perlengkapan, peralatan,

dan pengajar yang profesional secara gratis untuk kaum dhuafa.

3) SMP dan SMA Boarding Schoocl Insan Madani

SMP dan SMA Insan Madani ini tergabung dalam satu gedung

yang terletak di Jln Kampung Bugis RT 35 Kelurahan Kenali

Besar, Kecamatan Alam Barajo. Memberikan beasiswa ful bagi

anak yatim/ dhuafa. Dalam SMP dan SMA Insan Madani tidak

hanya memberikan umum namun pelajaran agama dimana ada

setoran hafalan Al-quran, sholat dhuhah setiap pagi hari, puasa

senin-kamis dan lainnya.

b. Pendidikan informal

1) TPA Plus Insan Madani

Taman pendidikan al-quran plus insan madani didirikan pada

tanggal 16 Juli 2012 yang merupakan lembaga pendidikan Qur’an

tingkat dasar untuk anak-anak usia 4-15 th dibawah naungan

lembaga zakat insan madani Jambi. Proses pembelajaran terletak

di kawasan terpadu Insan Madani Jambi.

Page 67: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

51

2) Rumah madani purti terpadu (RTPT)

Merupakan asrama yang ditinggali oleh siswi SMP dan SMA

boarding school Insan Madani. Tidak hanya itu rumah putri

terpadu uga menanmpung anak-anak yatim piatu yang tidak

mempunyai tempat tinggal.

3) Qira’ah Tahsin Tartil Al-qur’an

Qira’ah Tahsin Tartil Al-qur’an merupakan salah satu program

yang berfokus pada pembentukan peserta didik LAZ Insan

Madani mahir dalam membaca dan menghafalkan al-qur’an

dengan baik dan benar.

3. Pemberdayaan Masyarakat

Untuk program pemberdayaan masyarakat Insan Madani

memiliki Desa binaan yaitu:62

a. Kampung ternak Semau Tanjung Jabung Barat, dimana LAZ Insan

Madani memberikan bantuan ternak kambing kepada masyarakat,

dari mulai cara berternak hingga cara penualannya pun pihak dari

pihak Insan Madani melakukan pendampingan.

b. Desa binaan sehat Rajawali Kota Jambi, LAZ Insan Madani

memfasilitasi MCK, Kesehatan, usaha kreatif dan termasuk

pembinaan pengaian.

62

Http://Insanmadaniambi.Org/Pendidikan. Diakses Pada 26 Mei 2019, Pukul 10;30

Page 68: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

52

c. Kampung binaan SAD (Suku Anak Dalam) dengan membangun

pendopo dan penyediaan guru/ ustad yang dikirim LAZ Insan

Madani.

Page 69: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

1. Menurut Jenis Kelamin

Berdasarkan data dari pengisian kuesioner dapat diketahui bahwa

jumlah sampel sebanyak 47 responden dengan gambaran jenis kelamin

yang laki-laki berjumlah 13 responden, dan jenis perempuan berjumlah 34

respponden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dominan

karyawan di LAZ Insan Madani Jambi yang menjadi sampel dalam

penelitian ini yaitu karyawan yang berjenis perempuan.

Tabel 4.1

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 13 11,6%

Perempuan 34 88,4%

Jumlah 47 100

Sumber data: data primer 2019

2. Menurut umur

Berdasarkan data dari pengeisian kuesioner diketahui bahwa

jumlah sampel sebanyak 47 responden dengan gambaran rentang usia

yang dibawah umur 25 tahun berjumlah 11 responden, usia 25-35 tahun

berjumlah30 responden, usia 36-45 tahun berjumlah 4 responden dan usia

diatas 45 tahun berjumlah 2 responden. Dengan demikian dapat

53

Page 70: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

54

disimpulkan bahwa dominan karyawan laz insan madani Jambi yang

menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu karyawan yang berusia 25-35

tahun, dimana usia tersebut merupakan usia angkatan kerja.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Usia Frekuensi Persentase

< 25 tahun 11 14,5%

25-35 tahun 30 78,2%

36-45 tahun 4 4.2%

>45 tahun 2 3,1%

Jumlah 47 100%

Sumber: data primer 2019

3. Berdasrkan lama berkerja

Berdasarkan data dari pengisian kuisioner dapat diketahui bahwa

jumlah sampel sebanyak 47 responden dengan tingkat lama bekerja kurang

dari 1 bulan berjumlah 3 responden, lama berkerja diatas 1 bulan

berjumlah 20 responden, lama bekerja 1-5 tahun berjumlah 14 responden,

serta karyawan yang bekerja diatas 5 tahun berjumlah 10 responden.

Tabel 4.3

Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja

Usia Frekuensi Persentase

< 1bulan 3 5,2%

>1 bulan 20 40,2%

1-5 tahun 14 30,3%

>5 tahun 10 24,3%

Jumlah 47 100

Sumber: data primer 2019

Page 71: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

55

B. Uji instrumen penelitian

1. Uji Validasi

Uji validitas digunakan untuk mengetahui ketepatan dan kelayakan

setiap butir angket yang diaukan sehingga suatu variabel dapat

diidentifikasikan. Alat ukur yang dapat digunakan dalam pengujian

valididas suatu angket atau kuesioner adalah angka hasil korelasi antara

skor angket dengan skor keseluruhan responden terhadap informasi dalam

kuesioner.

Suatu bulir angket dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel dengan

taraf signifikan sebesar 0,287.

Hasil output yang diperoleh untuk uji validasi variabel keuangan (x1),

pelanggan (x2), proses bisnis internal (x3), dan permberdayaan dan

pertumbuhan (x4) terhadap kinerja LAZ Insan Madani Jambi dapat dilihat

di bawah ini.

Tabel 4.4

Hasil Uji Variabel finansial (X1)

Item pernyataan Rhitung Rtabel Keretangan

X1.1 0,735 0,287 Valid

X1.2 0,851 0,287 Valid

X1.3 0,813 0,287 Valid

X1.4 0,913 0,287 Valid

X1.5 0,876 0,287 Valid

Dari tabel 4.4 diatas dapat disimpulkan bahwa semua instrumen

variabel X1 dinyatakan valid karena masing-masing butir memiliki

Page 72: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

56

pearson correlation > 0,287. Dengan demikian data yang diperoleh melalui

instrum en pengkururan ini dapat digunakan untuk pengujian dan analisis

selanjutnya.

Tabel 4.5

Hasil Uji Variabel Pelanggan (X2)

Item pernyataan Rhitung Rtabel Keretangan

X2.1 0,770 0,287 Valid

X2.2 0,822 0,287 Valid

X2.3 0,623 0,287 Valid

X2.4 0,853 0,287 Valid

X2. 5 0,703 0,287 Valid

Dari tabel 4.5 diatas dapat disimpulkan bahwa semua instrumen

variabel X2 dinyatakan valid karena masing-masing butir memiliki

pearson correlation > 0,287. Dengan demikian data yang diperoleh melalui

instrumen pengkururan ini dapat digunakan untuk pengujian dan analisis

selanjutnya.

Tabel 4.6

Hasil Uji Variabel Proses Bisnis Internal (X3)

Item pernyataan Rhitung Rtabel Keretangan

X3.1 0,513 0,287 Valid

X3.2 0,706 0,287 Valid

X3.3 0,527 0,287 Valid

X3.4 0,720 0,287 Valid

X3.5 0,656 0,287 Valid

Page 73: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

57

Dari tabel 4.6 diatas dapat disimpulkan bahwa semua instrumen

variabel X3 dinyatakan valid karena masing-masing butir memiliki

pearson correlation > 0,287. Dengan demikian data yang diperoleh melalui

instrumen pengkururan ini dapat digunakan untuk pengujian dan analisis

selanjutnya.

Tabel 4.7

Hasil Uji Variabel Pembelajaran dan Pertumbuhan (X4)

Item pernyataan Rhitung Rtabel Keretangan

X4.1 0,648 0,287 Valid

X4.2 0,893 0,287 Valid

X4.3 0,913 0,287 Valid

X4.4 0,934 0,287 Valid

X4.5 0,937 0,287 Valid

Dari tabel 4.7 diatas dapat disimpulkan bahwa semua instrumen

variabel X4 dinyatakan valid karena masing-masing butir memiliki

pearson correlation > 0,287. Dengan demikian data yang diperoleh melalui

instrumen pengkururan ini dapat digunakan untuk pengujian dan analisis

selanjutnya.

Tabel 4.8

Hasil Uji Variabel Kinerja (Y)

Item pernyataan Rhitung Rtabel Keretangan

Y1.1 0,777 0,287 Valid

Y1.2 0,860 0,287 Valid

Y1.3 0,813 0,287 Valid

Y1.4 0,779 0,287 Valid

Y1.5 0,803 0,287 Valid

Page 74: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

58

Dari tabel 4.7 diatas dapat disimpulkan bahwa semua instrumen

variabel Y dinyatakan valid karena masing-masing butir memiliki pearson

correlation > 0,287. Dengan demikian data yang diperoleh melalui

instrumen pengkururan ini dapat digunakan untuk pengujian dan analisis

selanjutnya.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang

digunakan reliabel atau tidak. Penguian reliabilitas dalam penelitian ini

adalah dengan menggnakan rumus Cronbach’s Alpha. Penggunaan teknik

ini akan menunukan bahwa suatu instrumen dapat dikatakan reabel. Batas

minimum nilai Cronbach’s Alpha yang digunakan sebagai nilai reliabilitas

dalam suatu penelitian adalah > 0,60. Hasil pengujian reliabilitas untuk

masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.9

Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Standard Keterangan

Finansial (X1) 0,892 0,60 Reliabel

Pelanggan (X2) 0,813 0,60 Reliabel

Proses Bisnis

Internal (X3)

0,604 0,60 Reliabel

Pembelaaran an

pertumbuhan (X4)

0,918 0,60 Reliabel

Kinera (Y) 0,865 0,60 Reliabel

Page 75: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

59

Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas dapat disimpulkan bahwa

semua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliabel atau dapat

diandalkan.

C. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah nilai residual

berdistribusi normal atau tidak. Metode regresi yang baik adalah memiliki

nilai residual yang berdistribusi normal. Dasar pengambilan keputusannya

adalah :

a) Jika nilai signifikan > 0,05, maka nilai residual berdistribusi

normal.

b) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka nilai residual tidak

berdistribusi normal.

Page 76: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

60

Tabel 4.10

Uji normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz

ed Residual

N 47

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.43316897

Most Extreme

Differences

Absolute .062

Positive .056

Negative -.062

Kolmogorov-Smirnov Z .427

Asymp. Sig. (2-tailed) .993

a. Test distribution is Normal.

Dapat dilihat dari tabel diatas nilai signifikansi pada kolmogorov-

smirnov yaitu 0,993 > 0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut

berdistribusi normal.

b. Uji Multikolineritas

Uji multikolineritas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan korelasi yang signifikan antara variabel bebas. Model regresi

yang baik searusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Untuk mendeteksi adanya multikolineritas dapat dilakukan dengan melihat

nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) serta besaran kolerasi

antara variabel independen. Nilai cutoff yang umumnya dipakai untuk

menunjukan adanya nilai toleransi atau sama dengan VIF

Hasil uji multikolineritas adalah sebagi berikut:

Page 77: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

61

Tabel 4.11

Uji Multikolineritas

Variabel Tolerance VIF Kreteria

Finansial (X1) 0,391 2,559

Non

Multikolinineritas

Pelanggan (X2) 0,484 2,068

Non

Multikolinineritas

Proses Bisnis Internal

(X3) 0,571 1,751

Non

Multikolinineritas

Pemvelajaran Dan

Pertumbuhan (X4) 0,969 1,032

Non

Multikolinineritas

Berdasarkan tabel diatas nilai tolerance semua variabel bebas (

finansial: 0,391, pelanggan: 0,484, proses bisnis internal: 0,571, dan

pembelajaran dan pertumbuhan: 0,969 lebih besar dari nilai batas yang

ditentukan yaitu sebesar 0,10. Untuk nilai VIF terlihat bahwa semua

variabel bebas memiliki nilai VIF kurang dari 10 ( finansial:2,559,

pelanggan: 2,068, proses bisnis internal: 1,751, dan pembelajaran dan

pertumbuhan: 1,032). Maka dapat disimpulkan tidak terdapat gejala

multikolineritas antara variabel bebas di dalam penelitian ini.

c. Uji Heteroskedasitas

Uji heteroskedasitas dilakukan untuk menguji apakah didalam

suatu regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan

kepengamatan yang lain. Uji heteroskedasitas dilakukan dengan melihat

grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya.

Jika nilai-nilai pada grafik tidak menunjukan pola yang jelas dan

Page 78: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

62

menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y maka tidak terjadi

heteroskedasitas.

Tabel 4.12

Uji Heteroskedasitas

Dari grafik diatas, terlihat bahwa titik-titik menyebar diatas anggka

0 pada sumbu Y, hal ini berarti dapat dikatakan bahwa tidak terjadi

heteroskedasitas.

D. Uji Hipotesis

1. Analisis dan Pembahasan Linier Berganda

Untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu keuangan,

pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan terhadap

Page 79: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

63

variabel dependen yaitu kinerja lembaga amil zakat insan madani jambi

dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.13

Analisis regresi linear berganda

Berdasarkan hasil uji regresi lininear berganda pada tabel diatas,

diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: +

+ +

Rumus dapat dielaskan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta sebesar 6,232 menunjukan bahwa variabel

yaitu perspektif fiansial (X1), Pelanggan (X2), proses bisnis

internal (X3), dan pembelajaran dan pertumbuhan (X4) jika

nilainya 0 maka kinerja LAZ Insan Madani memiliki tingkat

kinerja sebesar 0.

b. Nilai variabel finansial sebesar 0,177 dengan nilai positif. Hal

ini berarti bahwa setiap peningkatan finansial sebesar 1 kali

Page 80: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

64

maka kinera LAZ Insan Madani akan meningkat sebesar0,177

dengan asumsi variabel costanta lainnya.

c. Nilai variabel pelanggan sebesar -0,277 dengan nilai negatif.

Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan pelanggan sebesar 1

kali maka kinerja LAZ Insan Madani akan menurun sebesar

0,277 dengan asumsi variabel costanta lainnya.

d. Nilai variabel proses bisnis internal sebesar 0,902 dengan

nilai positif. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan proses

bisnis internal sebesar 1kali maka kinerja LAZ Insan Madani

akan meningkat sebesar 0,902 dengan asumsi variabel

costanta lainnya.

e. Nilai variabel pembelajaran dan pertumbuhan sebesar -0,118

dengan nilai negatif. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan

pembelajaran dan pertumbuhan sebesar 1 kali maka kinerja

LAZ Insan Madani akan menurun sebesar -0,118 dengan

asumsi variabel costanta lainnya.

2. Uji parsial (t)

Uji parsial t digunakan untuk menguji ada tidakya pengaruh

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Dari

hasil perhitungan menggunakan program SPSS 22 dapat dilihat pada tabel

berikut :

Page 81: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

65

Tabel 4.14

Uji parsial

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardi

zed

Coefficie

nts

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 6.232 3.523 1.769 .084

Keuangan .177 .086 .274 2.063 .045

Pelanggan -.277 .086 -.384 -3.221 .002

proses bisnis

iinternal .902 .120 .828 7.542 .000

pembelajaran dan

pertumbuhan -.118 .129 -.077 -.916 .365

a. Dependent Variable:

kinerja

Dari tabel diatas dapat di ketahui bahwa :

a. Uji t variabel keuangan

Menurut imam ghozali jika nilai sig. < 0,05 maka artinya variabel

independen (X) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen

(Y). Dimana dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai dari variabel

keuangan (X1) sebesar 0,045< 0,05. Hal ini berarti HO ditolak dan Ha

diterima maka disimpulkan bahwa variabel keuangan berpengaruh

terhadap Kinerja Lembaga Amil Zakat Insan Madani Jambi.

Page 82: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

66

b. Uji t variabel pelanggan

Menurut imam ghozali jika nilai sig. < 0,05 maka artinya variabel

independen (X) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen

(Y). Dimana dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai dari variabel

pelanggan (X2) sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti HO

ditolak dan Ha diterima, maka disimpulkan bahwa variabel pelanggan

berpengaruh terhadap Kinerja Lembaga Amil Zakat Insan Madani

Jambi.

c. Uji t variabel proses bisnis internal

Menurut imam ghozali jika nilai sig. < 0,05 maka artinya variabel

independen (X) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen

(Y). Dimana dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai dari variabel

proses bisnis internal (X3) sebesar 0,000 lebih kecilr dari 0,05. Hal ini

berarti HO ditolak dan Ha diterima, maka disimpulkan bahwa variabel

proses bisnis internal berpengaruh terhadap Kinerja Lembaga Amil

Zakat Insan Madani Jambi.

d. Uji variabel pembelajaran dan pertumbuhan

Menurut imam ghozali jika nilai sig. < 0,05 maka artinya variabel

independen (X) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen

(Y). Dimana dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai dari variabel

pembelajaran dan pertumbuhan (X4) sebesar 0,365 lebih besar dari

0,05. Hal ini berarti HO di terima dan Ha ditolak, maka disimpulkan

Page 83: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

67

bahwa variabel pembelajaran dan pertumbuhan tidak berpengaruh

terhadap Kinerja Lembaga Amil Zakat Insan Madani Jambi.

3. Uji simultan (F)

Uji simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel

dependen. Hasil penguian dengan menggunakan program SPSS 22 dengan

tingkat signifikasi 5% ( . Hasil penghitungan ui F dapat dilihat

pada tabel berikut ini

Tabel 4.15

Uji simultan

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 231.985 4 57.996 25.781 .000a

Residual 94.483 42 2.250

Total 326.468 46

a. Predictors: (Constant), pembelajaran dan pertumbuhan, proses bisnis

iinternal, pelanggan, keuangan

b. Dependent Variable: kinerja

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari ui ANOVA

atau Uji F-Test didapat nilai F hitung sebesar 25,781 dan signifikansi pada

0,000 < dari . Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, maka

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel independen keuangan,

pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan secara

Page 84: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

68

bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependent yaitu

kinerja lembag amil zakat insan madani jambi.

4. Uji koefisien Determinasi (R Square)

Tabel 4.16

koefisien Determinasi (R Square)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .843a .711 .683 1.49986

a. Predictors: (Constant), pembelajaran dan pertumbuhan,

proses bisnis iinternal, pelanggan, keuangan

b. Dependent Variable: kinerja

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa R Square sebesar 0,711

atau 71,1% (disebut juga koefisien determinasi) memberikan arti bahwa

pengaruh pengaruh variabel independen yakni keuangan (X1),

pelanggan(X2), proses bisnis internal (X3), pembelajaran dan

pertumbuhan (X4) terhadap variabel dependent yaitu Kinerja lembaga

amil zakat insan madani (Y) sebesar 71,1% sementara sisanya 28,9%

dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar variabel yang diteliti.

Page 85: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

69

E. PEMBAHASAN

1. Hubungan Perspektif finansial Terhadap Kinerja Lembaga

Hasil uji regresi linear berganda menunjukan bahwa hipotesis

pertama, perspektif finansial berpengaruh terhadap kinerja Laz Insan

Madani Jambi. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Ari

kristin Prastioningrum, dimana dikatakan bahwa jika kinerja keuangan

pada sebuah lembaga baik maka akan membuat para investor atau donatur

percaya membayar zakat kepada Lembaga Amil Zakat karena melihat

adanya kinerja keuangan yang baik.

2. Hubungan Pespektif Pelanggan Terhadap Lembaga

Hasil uji regresi untuk hipotesis kedua menunjukan bahwa

perspektif pelanggan berpengaruh terhadap kinerja. Hal tersebut semakin

tinggi kepuasan pelanggan maka semakin tinggi kinerja lembaga.

Hal ini di dukung dengan pendapat Puji Lestari tentang ekspetasi

pelanggan terhadap pelayanan yang diterima lebih baik dari perkiraannya,

maka pelanggan menjadi senang. Namun pelanggan akan merasa biasa

saja jika pelayanan yang diterima sama dengan perkiraannya. Pelanggan

menjadi kecewa jika kualitas pelayanan yang diterima lebih jelek dari

perkiraanya.

Page 86: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

70

3. Hubungan Perspektif Proses Bisnis Internal Terhadap Kinerja

Lembaga

Hasil uji regresi untuk hipotesis ketiga menunjukan bahwa

perspektif proses bisnis internal berpengaruh terhadap kinerja lembaga.

Hal tersebut didukung dengan pendapat puji lestari dimana jika lembaga

memberikan pelatihan dan perhatian terhadap karyawan maka akan

meningkatkan kinerja lembaga tersebut, sehingga karyawan dapat mampu

untuk menghasilkan produk dan jasa yang dapat memberika kepuasan

terhadap pelanggan.

Begitu pula dengan Lembaga Amil Zakat Insan Madani Jambi

yang selalu mencoba menciptakan inovasi dalam berzakat yaitu zakat

online yang dapat mempermudahkan para donatur untuk berzakat. Dan

juga Insan Madani selalu mebuat E-Newsletter dimana E-Newsletter ini

berisikan berita-berita tentang kegiatan yang dilakukan lembaga insan

madani dengan para anak-anak yatim-piatu dan kaum dhuafa.

4. Hubungan Pespektif Perspektif Pembelaaran Dan Pertumbuhan

Terhadap Kinerja Lembaga

Dari hasil penelitian hipotesis keempat menunjukan bahwa

pembelajaran dan pertumbuhan tidak berpengaruh terhadap kinerja. Hal

tersebut berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh Sony Yuwono,

dimana proses pembelajaran dan pertumbuhan ini bersumber dari faktor-

faktor sumber daya manusia, sistem, dan prosedur organisasi, termasuk

dalam perspektif ini adalah pelatihan dan budaya perusahaan yang

Page 87: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

71

berhubungan dengan perbaikan individu dan organisasi.63

Dimana

pemberian pelatihan terhadap karyawan akan meningkatkan pengetahuan

karyawan, jika pengetahuan karyawan meningkat maka karyawan akan

mampu untuk berpartisipasi dalam pencapaian lembaga.

63

Sony Yuwono, et al. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard Menuju

Organisasi Yang Berfokus Pada Strategi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2004, Cet. Ke-4,

Hlm 5.

Page 88: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari rumusan masalah yang diaukan, analisis data yang telah

dilakukan dan pembahasan yang telah di kemukakan pada bab sebelumnya,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perspektif finansial berpengaruh terhadap Kinerja Lembaga Amil Zakat

Insan Madani Jambi dengan nilai 0,045, persepektif pelanggan

berpengaruh terhadap Kinerja Lembaga Amil Zakat Insan Madani Jambi

dengan nilai 0,002, perspektif proses bisnis internal berpengaruh positif

terhadap Kinerja Lembaga Amil Zakat Insan Madani Jambi dengan nilai

0,000, kecuali perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang tidak

berpengaruh terhadap kinerja Lembaga Amil Zakat Insan Madani Jambi

dengan nilai 0,365

2. Faktor yang paling dominan yang mempengaruhi kinerja Lembaga Amil

Zakat Insan Madani Jambi adalah variabel proses bisnis internal dengan

nilai thitung 0,902 paling besar dibandingkan dengan variabel yang lainnya.

B. Saran

1. Bagi Lembaga Amil Zakat Insan Madani Jambi bisa menerapkan metode

balanced scorecard dalam menilai kinerjanya karena dengan menerapkan

metode balanced scorecard lembaga amil zakat insan madani jambi bisa

menilai kinerja lembaga tidak hanya dari segi aspek finansial tetapi juga

dari aspek nonkeuangan (fiansial), dan bisa mengetahui pertumbuhan atau

73

Page 89: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

73

penurunan lembaga secara keseluruhan dari semua aspek, bisa mengelola

dana yang dipercayakan dengan lebih baik supaya bisa memberikan

kontribusi pemberdayaan mustahik yang lebih baik serta tepat guna dan

tepat sasaran.

2. Penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian yang lebih

mendalam dengan menggunakan data yang lebih lengkap tentang ketaatan

syariah yang dimasukkan dalam pengukuran balanced scorecard syariah.

Page 90: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

74

DAFTAR PUSTAKA

Al-quran dan terjemahannya (penerbit Raja Publishing semarang )

A. Sumber literatur

Abdurrahmat, Fathoni, Metode Penelitian Danteknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta

: Rineka Cipta 2011).

Asep Suryana Natawiria Dan Ridwan, Statistik Bisnis, Bandung: Alfabeta :

2010.

Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia,(UIN-MALANG PRESS

2008).

Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta : Bumi Aksara,

2004.

Moh. Nasir, Metode Penelitian, Bogor :Ghalia Indonesia, 2015.

Mustaq Ahmad, Etika Bisnis Dalam Islam, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar 2001

Mulyadi, Balanced Scorec ard, Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatganda

Kinerja Keuangan Perusahaan, Salemba, Jakarta, 200

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan r & d, (Bandung

Alfabeta, 2014).

Sudarmanto, Kinerja Dan Pengembangan Kompetensi SDM, Pustaka Pelajar:

Yogyakarta, 2009.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prektek, Jakarta

:Rineka Cipto, 2006

Sony Yuwono, et al. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard Menuju

Organisasi Yang Berfokus Pada Strategi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2004, Cet. Ke-4

Wirawan, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Salemba Empat: Jakarta,

2009.

Zaki Badriwan,Intermediate Accounting, Edisi 7, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta,

1997

Vincent Gaspersz, Total Quality Manajemen, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2002

Page 91: TERHADAP KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT INSAN MADANI …

75

B. Sumber lain

Ari Kristin Prasetyoningrum, Pendekatan Balanced Scocercard Pada Lembaga

Amil Zakat Di Masjid Agung Jawa Tengah, Economica, Vol VI, Edisi 1,

2015.

Aditya Arisudhana, Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Salahsatu Tolak Ukur

Dalam Pengukuran Kinerja Tahun 2013 (Studi Kasus Rumah Sakit Cakra

Husada). (Universitas Negeri Yogyakarta, 2014).

Cahyo Halim Istiqlal, Penilaian Kinerja Perbankan Syariah Dengan Metode

Balanced Scocercard, La-Riba, Vol.III, No.2.

Hersinta Pusdika, Pengaruh Penerapan Balanced Scorecard Terhadap Kinerja

Manajemen PT. Bank Rakyat Indonesia TBK, UIN Hidayatullah Jakarta,

2016

Mukhamad Zakaria, Strategi Peningkatan Kinerja Badan Amil Zakat Daerah

(BAZDA) Kabupaten Nganjuk (Studi Analisis Dengan Metode Balanced

Scorecard), UIN Sunan Ampel Surabaya, 2015.

Misti Sari Utami,Pengaruh Kualitas dan Layanan Harga Terhadap Kepuasan

Pengguna Jasa Transportasi Ojek Online (Study Pada Pelanggan Go-Jek

Di Kota Jambi), 2017

Seviawati Polinggapo Pengukuran Kinerja Lembaga Pengelola Zakat, Infak, dan

Sedekah dengan menggunakan metode balanced scorecard (study kasus

pada Yayasan Dana Sosial Al-Falah Malang) UIN Maulana Malik

Ibrahim Malang, 2015.

Soraya Hanuma Endang Kiswara SE., M.Si., Akt., Analisis Balanced Score cadr

Sebagai Alat Pengukur Kinarja Perusahaan (Studi Kasus pada PT Astra

Honda Motor).

Siti Khadijah dan Mufti Aif, Analysis Of Amil Zakat Institution Performance

Using The Balanced Scorecard Method (Case Study In Baznas Sragen),

Baabu Al-Ilmi Vol 3 No.2 Oktober 2018

Puji Lestari, Pengukuran Kinerja Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA)

Kabupaaten X Di Wilayah Eks Karesidenan Banyumas Dalam Perspektif

Balanced Scorecard, Jurnal Investasi, Vol 6, No 1 Juni 2010.

Yuli Hernanto, Pengukuran Kinerja Dengan Pendekatan Balanced Scorecard

Pada Pt Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor, Institut Pertanian Bogor

2009.