Sistem Muskuloskeletal(2012)

11
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIZAR, MATARAM SEMESTER II; T.A. 2011/2012 MODUL : SISTEM MUSKULOSKELETAL KULIAH : DIET PADA KELAINAN MUSKULOSKELETAL DOSEN : dr. INDRADJID, MS. Waktu : JUNI 2012

description

m

Transcript of Sistem Muskuloskeletal(2012)

  • FAKULTAS KEDOKTERAN UNIZAR, MATARAMSEMESTER II; T.A. 2011/2012MODUL: SISTEM MUSKULOSKELETALKULIAH: DIET PADA KELAINAN MUSKULOSKELETALDOSEN: dr. INDRADJID, MS.Waktu : JUNI 2012

  • PENDAHULUANSistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan berfungsi melakukan pergerakan bagian-bagian tubuh. Komponen utama adalah jaringan ikat yang terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligamen, bursa dan jaringan-jaringan lainnya.Beragamnya jaringan pada sistem muskulodkeletal dapat menimbulkan berbagai gangguan pada otot rangka, tulang, sendi dan jaringan pendukung lainnya.Aspek gizi pada sistem muskuloskeletal antara lain membentuk energi untuk pergerakan tubuh dan membentuk kerangka tubuh yang kuat.Aspek gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, anak dan remaja berperan penting menentukan struktur, bentuk dan fungsi sistem muskuloskeletal pada orang dewasa.Tulang membentuk rangka penunjang dan pelindung bagi tubuh dan tempat untuk pergerakan tubuh. Komponen-komponen utama dari jaringan tulang adalah mineral-mineral dan jaringan organik kolagen dan proteoglikan.

  • ZAT GIZI MINERALSekitar 4% dari tubuh kita terdiri atas mineral yang dibedakan atas dua kelompok mineral (elemen)Mikro elemen dalam jumlah relatif besar : K, Na, Ca, P, Mg, S dan Cl > 100 mg/hariMikroelemen dalam jumlah relatif sedikit : < 100 mg/hariYang essensial (harus ada) : Fe, Ca, Co, Zn, J, FYang non essensial : Cr, Mo, AL, As, Ba, Pb, Cd, Br dll (terbawa dalam makanan)Ada yang disebut trace elements Co, Cu, Zn.Makro elemen berfungsi sebagai bagian yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian penting dalam struktur sel dan jaringan (misal Ca, Mg, P dalam tulang)Mikro elemen pada umumnya berhubungan dengan fungsi enzim-enzim, bahkan yodium merupakan bagian dari struktur hormon tiroid.Beberapa elemen bekerja sama dalam melaksanakan fungsinya sehingga dalam membicarakan juga secara bersamaan, misalnya kalsium dan phosphor.

  • KALSIUM (Ca )DAN PHOSPHOR (P)Sebagian besar kedua unsur ini terdapat sebagai garam calsium phosphat di dalam jaringan tulang dan gigi. Dari 1200 gram Ca dalam tubuh, 90% dalam tulang dan gigi, sedangkan mineral phosphor, 80% dalam tulang dan gigi.Ca di dalam tulang mudah di mobilisasi ke dalam cairan tubuh dan darah. Penimbunan Ca yang utama adalah dalam trabeculae dari struktur tulang dan juga mudah melepaskannya untuk keperluan lain.Phosphor dalam jaringan tulang lebih sedikit dibanding Ca, tetapi di jaringan lunak lebih tinggi yang penting untuk transpor energi (ATP, ADP)Metabolisme Ca dan PDalam proses absorpsi Ca dan P saling mempengaruhi dengan perbandingan dalam rongga usus antara 1:1 sampai 1:3. Bila lebih besar dari 1:3, maka menghambat penyerapan Ca defisiensi Ca penyakit rhakhitis. Pada anak-anak fase pertumbuhan tulangHidangan dengan bahan pokok beras sering terdapat defisiensi Ca karena adanya asam phytat dalam beras berikatan dengan Ca calcium phytat yang tidak larut dalam air mengendap di rongga usus dan tidak dapat diserap ke dalam mukosa usus.Dalam berbagai sayuran dan buah terdapat asam oksalat yang mengikat Ca calcium oxsalat yang tidak larut air tidak dapat diserap.

  • Absorpsi Ca didalam usus maupun reabsorpsinya di dalam tubulus ginjal dipengaruhi oleh vitamin D. (calcidol, calcitriol, sun-shine vitamin)Hormon parathyroid mengatur kadar calcium darah sehingga terkait dengan mobilisasi Ca dari trabekulae tulang. Defisiensi Ca dalam darah menimbulkan gejala tetani.Ca dan P diekskresikan terutama dalam urine yaitu dalam urine 24 jam 1,5 liter terdapat 0,30 g Ca dan 2,5 g asam phosphat.Kebutuhan Ca : 400 mg sehari sedangkan kebutuhan P selalu dapat terpenuhi dalam rata-rata hidangan.Pembentukan tulangKasium dalam tulang mempunyai dua fungsi (Almatsier,2002),- sebagai bagian integral dari struktur tulang- sebagai tempat menyimpan kalsium.Krummel (1996) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi penulangan : - genetik (menentukan massa tulang) - hormon seks - aktivitas fisik pengaruhi metabolisme tulangProses pembentukan tulang dimulai pada awal perkembangan janin dengan membentuk matriks tulang yang masih lunak dan lentur, terdiri dari kologen dan gelatin.

  • Setelah lahir, matriks akan mengeras dan kuat melalui proses kalsifikasi yaitu terbentuknya kristal mineral yang terdiri dari kalsium fosfat atau kombinasi kalsium fosfat dan kalsium hidroksida HIDROKSI APATIT.Batang tulang yang merupakan bagian keras matriks, mengandung kalsium, fosfat, magnesium, seng, flour, natrium karbonat, hidroksi apatit (Ca dan P mineral utama).Pada ujung tulang panjang terdapat bagian berpori disebut trabekula yang menyediakan suplai kalsium untuk mempertahankan konsentrasi kalsium normal dalam darah.Tiga jenis komponen seluler terlibat dalam pembentukan tulang :Osteoblast untuk pembentukan tulangOsteocyte untu pemeliharaan tulangOsteoclast untuk resorpsi tulang (Winarno, 1997).Kalsium dalam tubuh akan bekerja efektif setelah kulit mendapat paparan sinar matahari merangsang produksi vitamin D yang berfungsi sebagai pembuka kalsium masuk ke aliran darah akhirnya ke tulang. Kurang sinar matahari osteoporosis, tulang rapuh. osteomalacia Rachitis (rickete)= Didalam usus Calcitriol menstimulasi sintesis calcium binding protein dan phosphorus binding protein untuk meningkatkan absorpsi di mukosa usus kedarah.= Didalam tulang, calcitriol bersama hormon paratiroid menstimulir pelepasan calsium masuk ke darah, bila kadar calcium darah rendah.

  • FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI KALSIUMKonsumsi makanan.Dipengaruhi dua faktor utama yaitu ketersediaan bahan pangan dan daya beli (ekonomi).Fast food pada umumnya zat gizinya terbatas mengandung kalsium, riboflavin, vitamin A, magnesium, vitamin C, folat.Periode remaja merupakan periode kritis dimana terjadi pertumbuhan tinggi badan dan berat badan yang cepat (growth spurt) dan juga puncak pertumbuhan massa tulang (Peak Bone Mass = PBM)PMB tidak dapat optimal bila asupan kalsium rendah berisiko osteoporosis.Menurut Widya karya Pangan dan Gizi tahun 2004, Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk kalsium bagi remaja (13-19 tahun) adalah 1.000 mg per hari yang jauh lebih rendah dari negara maju (1500 mg per hari)Di Indonesia, penelitian pada siswa SMUN di Bogor (Syafiq dan fikawati, 2004) menemukan bahwa asupan kalsium yang berasal dari susu dan hasil olahannya, ditambah suplemen kalsium masih rendah yaitu 526 g mg per hari (52,7 % AKG)

  • Pendidikan dan PengetahuanSering masalah gizi timbul karena ketidaktahuan atau kurang informasi tentang gizi (Berg, 1987)Tingkat pendidikan ikut menentukan memahami pengetahuan gizi, sehingga dalam pelayanan gizi keluarga, pendidikan sangat diperlukan untuk secara dini mengetahui adanya masalah gizi (Apriadji, 1986)Prinsip pentingnya pengetahuan gizi terhadap, konsumsi :Status gizi yang cukup adalah penting bagi kesehatan.Bahan makanan yang dimakan harus mampu menyediakan zat gizi yang diperlukan tubuh.Pendidikan ilmu gizi bagi masyarakat untuk peningkatan penggunaan bahan pangan yang berguna untuk perbaikan gizi (Suhardjo, 1986).Makanan dan minuman sumber kalsium :Nasi, susu, ikan, yoghurt, keju.Periode penyerapan kalsium untuk pembentukan tulang :Bumil, Balita, Anak, Remaja, Dewasa. (52,3%, 92,5%, 94,5%, 90,3%, 55,2%).

  • PENYAKIT GOUT (KELAINAN PADA SENDI)Gout merupakan istilah bagi sekelompok gangguan metabolik yang ditandai meningkatnya konsentrasi asam urat darah (hiperurisemia) akibat pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam urat berkurang akibat proses penyakit lain.Masalah akan timbul jika terbentuk kristal-kristal monosodium urat monohidrat pada sendi-sendi dan jaringan sekitarnya serta mengakibatkan reaksi peradangan dan nyeri hebat gangguan pergerakan.Jika tidak diobati, endapan kristal akan menyebabkan kerusakan pada sendi dan jaringan lunak (berbentuk TOFI)Faktor faktor yang berperan dalam perkembangan gout :Diet tinggi purin dapat memicu terjadinya serangan gout pada orang dengan kelainan metabolisme.Minum alkohol juga meningkatkan produksi urat, melalui peningkatan asam laktat sebagai akibat produk sampingan dari metabolisme alkohol. Asam laktat menghambat ekskresi asam urat oleh ginjal.Obat-obatan tertentu dapat menghambat ekskresi asam urat oleh ginjal asam urat darah meningkat (aspirin dosis rendah, diuretika, levodopa, etambutol, dll.Makanan yang mengandung kadar purin tinggi :Organ dalaman : hati, otak, ginjal, pankreas.Beberapa macam daging ham.

  • KELAINAN OTOT RANGKA AKIBAT MALNUTRISIOtot rangka dibentuk oleh sejumlah serat otot yang berdiameter 10 80 mikrometer.Setiap serat otot mengandung beberapa ribu MIOFIBRILSetiap miofibril mempunyai 1500 filamen miosin dan 3000 filamen aktin yang merupakan molekul protein fungsi untuk kontraksi ototMiofibril miofibril terpendam dalam serat otot di dalam metriks yang disebut sarkoplasma (cairan intraselular)Cairan sarkoplasma mengandung K, Mg, fosfat, enzim protein, mito kondriaMitokondria membentuk ATP (adenosin trifosfat) energi untuk kontraksi ototEnergi dihasilkan dari pembakaran zat gizi makronutrian (KH, lemak, protein)Defisiensi zat gizi mengakibatkan kelainan otot yang atropi, misalnyaKwashiorkor (kekurangan protein)Atropi otot disertai retensi cairan (odema)Marasmus (kekurangan kalori)Atropi otot disertai kelemahanBentuk campuran (1) dan (2)Penalaksanaan dengan asupan kalori protein yang adekwat.

  • REFERENSI :Arisman, MB (2008) : Gizi Dalam Daur Kehidupan, Ed-2, Penerbit EGC, Jakarta.

    FKM-UI (2007): GIZI DAN KESEHATAN MASYARAKAT, Ed-1. P.T. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

    Guyton, A. C et al (2000) : FISIOLOGI KEOKTERAN, Edisi 9. alih bahasa Irawati Setiawan dkk, Penerbit EGC, Jakarta.

    Moore, MC (1994) : TERAPI DIET DAN NUTRISI, Ed-II, Penerbit Hipokrates, Jakarta.

    Price, SA (2000) : Patofisiologis Konsep Klinis Proses Penyakit, Ed-4, Penerbit EGC, Jakarta.

    Sediaoetama, AD (2000): Ilmu Gizi, jilid 1, cetakan-4, Penerbit Dian Rakyat, Jakarta.

    ***********