Sistem Muskuloskeletal
-
Upload
helni-comp -
Category
Documents
-
view
66 -
download
8
Transcript of Sistem Muskuloskeletal
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
A. Pendahuluan ................................................................................................. 1
B. Sistem Tulang................................................................................................ 2
C. Metabolisme Tulang...................................................................................... 2
D. Sistem persediaan.......................................................................................... 2
E. Sistem otot..................................................................................................... 3
F. Anatomi dan fisiologi sistem musculoskeletal.............................................. 4
G. Struktur lain dalam sistem muskuloskeletal.................................................. 6
H. Sistem musculoskeletal ................................................................................ 7
I. Inspeksi Umum............................................................................................. 8
J. Sistem kerangka dan otot kerangka............................................................... 9
K. Tulang kepala/tengkorak............................................................................... 10
L. Kerangka anggota gerak atas........................................................................ 11
M. Kerangka anggota gerak bawah.................................................................... 14
N. Fungsi Tulang................................................................................................ 15
i
A. Pendahuluan
Aktivitas gerak tubuh manusia bergantung pada efektifnya interaksi
antara sendi yang normal dengan unit-unit neuromuskular yang
menggerakkannya. Elemen tersebut juga berinteraksi untuk mendistribusikan
stress mekanik ke jaringan sekitar sendi. Otot, tendon, ligamen, rawan sendi,
dan tulang saling bekerja sama agar fungsi tersebut dapat berlangsung dengan
sempurna (Noer S., 1996).
Struktur tulang dan jaringan ikat menyusun kurang lebih 25% berat
badan, dan otot menyusun kurang kebih 50% (Smeltzer S.C. dan Bare B.G.,
2002). Struktur tulang memberi perlindungan terhadap organ vital, termasuk
otak, jantung, dan paru. Reeves (2001) mengatakan bahwa kerangka berfungsi
untuk membentuk dan menopang tubuh, melindungi organ penting, dan
berperan sebagai penyimpan mineral tertentu seperti kalsium, magnesium dan
fosfat.
Otot yang melekat ketulang memungkinkan tubuh bergerak. Matriks
tulang menyimpan kalsium, fosfor, magnesium dan flour. Menurut Rasjad
(1998), komposisi tulang terdiri atas subtansi organik, sebesar 35%, subtansi
an organik sebesar 45%, dan air sebesar 25%.
B. Sistem Tulang
Menurut Smeltzer S.C. dan Bare B.G. (2002), tulang manusia saling
berhubungan satu dengan yang lain dalam berbagai bentuk untuk memperoleh
fungsi sistem muskoleskeletal yang optimal. Jumlah tulang dalam tubuh
manusia, adalah 206 buah yang berbagi dalam 4 kategori :tulang panjang
(misalnya femur,humerus,klavikula), tulang pendek (tarsalia dan karpalia),
tulang pipih (tulang sternum dan skapula) dan tulang tidak beraturan (tulang
panggul). Pada tulang panjang, batang atau diafisis, terutama tersusun atas
tulang kortikal. Ujung tulang panjang dinamakan epifisis dan terutama
tersusun oleh tulang kanselus dan ditutupi oleh kartilago artikular pada sendi-
sendinya. Tulang pendek, merupakan tulang-tulang yang lebih kecil dari
tulang panjang, dan tidak ada perbedan anatomi ukurannya, hanya saja
1
bentuknya seperti kubus, kapal atau bulat. Tulang pipih berbentuk lempengan-
lempengan.
C. Metebolisme tulang
Tulang sebagai organ yang dinamis, dimana fungsi metabolisme dapat
merupakan cadangan dan pengatur keseimbangan berbagai mineral dalam
tubuh seperti kalsium,fosfor, magnesium dll. Semuanya itu dipengaruhi oleh
berbagai hormon dan keaddan, antara lain hormon paratiroid, kalsitonin,
growth, tyroid, kadar vit D, kalsium atau fosfor dalam darah,dll. Diperkirakan
aliran darah ketulang mencapai 200-400 ml permenit, yang berguna dalam
membantu metabolisme tulang. Berbagai kelainan akibat gangguan
metabolisme tulang, seperti osteoklerosis, osteoporosis,dan osteomalasia.
Osteoklerosis merupakan kelainan tulang akibat peningkatan klasifikasi tulang
karena hypoparatiorid. Osteoporosisi terjadi karena penurunan penulangan
(osifikasi) akibat peningkatan resorbsi atau penurunan pembentukan tulang,
antara lain disebebkan karena imobilisasi lama atau akibat kelebihan hormoh
glukokortikoid. Sedangkan osteomalasia adalah keadaan dimana terjadi
penurunan mineralisasi tulang.
D. Sistem persendian
Sendi adalah semua persambungan tulang, baik yang memungkinkan
tulang-tulang tersebut dapat bergerak satu sama lain maupun tidak dapat
bergerak satu sama lain ( Noer S., 1996). Hubungan antara dua tulang yang
memungkinkan pergerakan dinamaka sendi (Smeltzer,2002). Sendi menurut
Price (1995) adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Jadi, dapat
disimplkan bahwa sendi adalah hubungan atau pertemuan dua buah tulang
atau lebih yang memungkinkan pergerakan satu sama lain mauoun yang tidak
dapat bergerak satu sama lain.
Klasifikasi sendi terdiri atas sinotrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.
Sinatrosis adalah sendi yang tidak bisa digerakkan. Dikatakan tidak dapat
digerakkan karena diantara tulang yang saling berhubungan tersebut terjepit
terdaoat jaringan yang dapat berupa jaringan ikat (sindesmosis), seperti tulang
2
tengkorak, antara gigi dan rahang, antara radius dengan ulna, atau jaringan
tulang rawan (sinkondrosis),seperti kedua ossa publika pada orang dewasa,
atau adanya jaringan tulang (sinatrosis) seperti persambungan antara ossis
ilium, ossis iskium dan ossis pubikum. Sedangkan amfiartrosis adalah sendi
yang memungkinkan pergerakan terbatas, seperti seperti tulang vertebra,
pubis, dan sendi sakroiliaka. Sedangkan sendi diatrosis sdalah sendi yang
mampu digerakkan secara bebas.
Sendi diatrosis dibagi menjadi 5 bagian :
Sendi peluru : sendi panggul, bahu (gerakan bebas penuh)
Sendi engsel : gerakan melipat satu arah misalnya siku, sendi antara ruas
jari dan lutut
Sendi pelana : memungkinkan gerakan pada dua bidang yang saling lurus.
Misalnya ibu jari (metakarpal)
Sendi pivot : gerakan rotasi, untuk melakukan aktifitas seperti memutar,
pegangan pintu misalnya radius dan ulna
Sendi peluncur : gerakan terbatas kesemua arah misalnya, tulang karpalia
dipergelangan tangan
E. Sistem otot
Otot penghubung antara saraf motorik perifer dan sel – sel otot dikenal
sebagai motor end-plate. Otot dibagi dalam 3 kelompok. Fungsi utama untuk
kontraksi dan menghasilkan pergerakan sebagaian atau seluruh tubuh.
Otot skelet merupakan organ yang berkontraksi dengan tujuan
memperoleh tenaga dan gerakan kearah tertentu. Sebagian besar otot skelet
dihubungkan dengan tulang oleh tendon. Otot skelet terdiri atas sel-sel yang
disebut sebagai serabut (fibers) yang mempunyai struktur tertentu. Kumpulan
serabut disebut vasikula, setiap serabut dalam vasikula dipersarafi oleh
motorneuron yang berbeda menurut (Noer S, 1996).
Ada tiga jenis otot utama yang pada tubuh manusia yaitu otot dalam
(otot polos), otot skeletal (otot lurik) dan otot jantung. Otot akan berkembang
bila serabut-serabut otot mengalami pembesaran. Kekuatan dan ukuran otot
dipengaruhi oleh latihan, gizi, jenis kelamin dan genetika (Priharjo,R., 1996).
3
Otot skeletal adalah otot lurik karena terbentuk dari serabut-serabut
yang terdiri atas beberapa miofibril yang tertutup dalam jaringan retikulum
endoplasmik. Otot dihubungkan oleh tendon (aponeurosis) ketulang,jaringan
ikat atau kulit. Otot berfariasi ukuran dan bentuknya bergantung pada aktifitas
yang dilakukan. Jenis –jenis kontraksi otot adalah isotonik dan isometrik. Otot
harus sering dilatih untuk menjaga fungsi dan kekuatannya. Hipertofi adalh
penambahan ukuran otot tanpa peningkatan serat otot dan sebaliknya disuse
atrifi.
F. Anatomi dan fisiologi sistem mukuloskeletal
Sistem muskuloskeletal terdiri dari tulang, sendi, dan otot,serta
struktur pendukung lainnya (tendon,ligamen,fasia dan bursae). Pertumbuhan
dan perkembangan struktur ini terjadi selama masa kanak-kanak dan remaja.
1. Tulang
Struktur tulang dan jaringan ikat menyusun kurang lebih 25% berat
badan otot penyusun kurang lebuh 50%. Otot yang melekat ketulang
memungkinkan tubuh bergerak. Pembagian skeletal yaitu :
a. Axial skeleton terdiri dari kerangka tulang kepala dan leher tengkorak
kolumna veterbrae, tulang iga, tulang hioid sternum
b. Apendikular skeleton terdiri dari :
1) Kerangka tulang lengan dan kaki
2) Ekstremitas atas (skapula,klavikula,humerus,ulna,radia dan tangan
atau karpal,metakarpal, falang)
3) Ekstremitas bawah (tulang pelvik,femur,patela,tibia,fibula,dan kaki
tarsal,metatarsal,falang)
2. Jenis tulang
Ada 4 jenis tulang yaitu :
a. Tulang panjang
Bagian luar tulang panjang dilapisi jaringan fibrosa kuat yang disebut
periosteum. Lapisan ini, kaya dengan pembuluh darah yang menembus
tulang. Ada 3 kelompok pembuluh darah yang menyuplai tulang
panjang terdiri dari:
4
1) Sejumlah arteri kecil menembus tulang kompakta untuk menyuplai
kanal dan sistem harvers
2) Banyak arteri lebih besar menembus tulang kompakta untuk
menyuplai tulang spongiosa dan sum-sum merah
3) Satu atau dua arteri besar menyuplai kanal medula. Arteri ini
dikenal sebagai arteri nutrien yang kemudian measuk melalui
lubang besar pada tulang yang disebut foramen nutrien
b. Tulang pendek
Bagian distal lebih kecil daripada bagian proksimal, beserta berukuran
pendek dan kecil.
c. Tulang pipih
Tulang pipih terdiri atas dua lapisan tulang kompakta dan dibagian
tengahnya terdapat lapisa spongiosa. Tulang ini juga dilapisi oleh dua
kelompok pembuluh darah menembus tulang untuk manyuplai tulang
kompakta dan spongiosa.
d. Tulang tidak beraturan
Tulang tidak beraturan terdiri dari tulang spongiosa yang dibungkus
oleh selapis tipis tulang kompakta
e. Tulang sesamoid
Tualng sesamoid merupakan tulang kecil yang terletak disekitar tulang
yang berdekatang denga persendian,perkembang bersama tendon dan
jaringan fasia.
3. Struktur tulang
Tulang tersusun oleh jaringan tulang kompakta (kortikal) dan
kanselus (trapikular) atau sponggiosa. Sel-sel penyusun tulang terdiri dari:
a. Osteoblas berfungsi menghasilkan jaringan osteosid dan menyekresi
sejumlah besar fosfatase alkali yang berperan penting dalam
pengendapan kalsium dan fosfat kedalam matriks tulang.
b. Osteosid adalh sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai lintasan
untuk pertukaran kimiawi melalui tulang yang padat.
c. Osteoklas adalah sel-sel berinti banyak yang memungkinkan mineral
dan matriks tulang dapat diabsorbsi.
5
4. Pertubuhan dan metabolisme
Pertumbuhan dan metabolisme tulang dipengaruhi oleh sejumlah mineral
dan hormon yang meliputi :
a. Kalsium dan fosfor
b. Kalsitonin
c. Vit D
d. Hormon paratyroid (PTH)
e. Hormon pertumbuhan
f. Glukokortikroid
g. Hormon seksual :
1) Estrogen : menstimulasi aktifitas osteoblastik dan cenderung
menghambat peran hormon paratyroid
2) Androgen : seperti tetosteron, meningkatkan anabolismedan massa
tulang
5. Sendi
Sendi adalah suatu ruangan,tempat satu atau dua tulang berada
saling berdekatan. Fungsi utama sendi adalah memberi pergerkan dan
fleksibilitas dalam tubuh. Bentuk persendian ditetapkan berdasarkan
jumlah dan tipe pergerakannya, sedangkan klasifikasi sendi berdasarkan
pada jumlah pergerakan yang dilakukan. Menurut klasifikasi, sendi terdiri
dari :
a. Sedi sinatrosis (sendi tidak bergerak sama sekali)
b. Sendi amfiartrosis (sendi bergerak terbatas)
c. Sendi diartrosis / sinovial (sendi bergerak bebas)
G. Struktur lain dalam sistem mukuluskeletal
1. Ligamen
Sekumpulan jaringan fibrosa yang tebal merupakan akhir dari
suatu otot dan berfungsi mengikat suatu tulang.
2. Tendon
Tendon adalah suatu peroanjangan dari pembungkus fibrosa yang
membungkus setiap otot dan berkaitan dengan periosteum jaringan
6
penyambung yang mengelilingi tendon, khususnya pada pergelangan
tangan dan tumit.
3. Fasia
Fasia adalah suatau permukaan jaringan penyambung longgar yang
didapatkan langsung dibawah kulit sebagai fasia superfisial (sebagi
pembungkus tebal). Jaringan penyambung fibrosa yang membungkus
otot,saraf,dan pembuluh darah.
4. Bursae
Bursae adalah suatu kantong kecil dari jaringan penyambung, yang
digunakan diatas bagian yang bergerak (misal antara kulit dan
tulang,antara tendon dan tulang atau otot). Bursae bertindak sebagai
penampang antara bagian yang bergerak (misal bursae kolekranon,yang
terletak diantara presesus dan kulit).
H. Sistem Muskuloskeletal
Perawat dapat belajar mengintegrasikan bagian-bagian muskuloskeletal
pada saat klien berjalan, bergerakdi tempat tidur, atau melakukan segala jenis
aktivitas fisik. Pengkajian fungsi muskuloskeletal berfokus pada penentuan
rentang gerak sendi ,kekuatan dan tonus otot, dan kondisi sendi dan
otot .Pengkajian integritas muskuloskeletal sangat penting terutama jika klien
mengeluh nyeri atau kehilangan fungsi sendi atau otot.Seringkali gangguan
muskuler adalah manifestasi dari penyakit neurologik . Untuk alasan inilah
pengkajian neurologik seringkali dilakukan secara bersamaan.
Pertama tinjau ulang anatomi tulang dan penempatan otot serta struktur
sendi. Sendi bervariasi dalam tingkat mobilitasnya. Beberapa di antaranya
seperti lutut,dapat bergerak bebas. Vertebra spinal merupakan contoh sendi
yang hanya bisa sedikit di gerakkan.
Pemeriksaan menggunaan inspeksi dan palpasi.Otot dan sendi harus
dipajangkan dan bebas bergerak .Bergantung pada otot apa yang dikaji klien
dapat dalam posisi duduk,telentang ,telengkup,atau berdiri.
7
I. Inspeksi Umum
Perawat mengobservasi gaya berjalan dan bagian anterior ,posterior,dan
lateral postur klien pada saat klien berjalan ke dalam dan berdiri di kamar
pemeriksaan .Pada saat klien tidak menyadari sifat observasi, gaya berjalan
akan lebih alami .Kemudian tes yang lebih formal meminta klien berjalan di
atas garis lurus menjahui dari perawat dan kembali lagi. Perawat mencari
adanya kaki diseret ,pincang dan posisi badan dalam kaitannya dengan
tungkai.Normalnya klien berjalan dengan lengan yang mengayun bebas di
kedua sisi dan kepala dan wajah mendahului tubuh. Lansia seringkali berjalan
dengan langkah yang kecil dan dasar penopang yang lebih lebar.
Postur berdiri yang normal adalah berdiri tegak dengan kesejajaran
paralel antara pinggul dan bahu. Harus terdapat kontur yang merata di bahu ,
setingkat skapula dan krista iliaka ,kesejajaran kepala dengan lipatan
gluteal,dan kesimetrsian ekstremitas. Perhatikan klien dari samping ,perawat
mencatat kurva servikal ,torakal, dan lumbar normal.Kepalapada posisi
tegak.Pada saat klien duduk,beberapa derajat cekungan bahu merupakan hal
yang normal.Lansia cenderung membungkuk,postur membungkuk ke
arahdepan,dengan pinggul dan lutut fleksi dan lengan membungkuk pada siku
mengangkat tinggi lengan (Ebersole and Hess,1994).
Abnormalitas postural yang banyak terjdi antara lain lordosis,kifosis,dan
skoliosis. Kifosis atau bungkuk, adalah perburukan kurvatura posterior spinal
toraks. Abnormalitas postural ini banyak terjadi pada lansia. Lordosis atau
swayback adalah peningkatan kurvatura lumbar . Kurvatura spinal lateral
disebut skoliosis .Kehilangan tinggi badan merupakan tanda-tanda klinis
pertama terjadinya osteoporosis,ketika kehilangan badan terjadi pada tubuh
sebagai akibat fraktur vertebral dan kolaps ( Reed and Birge,1988). Meskipun
sejumlah kecil penurunan tinggi badan di perkirakan dengan penuaan
osteoporosis juga banyak terjadi.
a. Palpasi
Perawat melakukan palpasi secara perlahan di seluruh tulang,sendi,dan
otot sekitar dalam pemeriksaan yang lengkap . Dalam pengkajian terfokus,
8
hanya area-area terlibat saja yang perlu diperiksa. Perawat mencatat
adanya panas,nyeri tekan,edema, atau resistensi terhadap tekanan.
b. Rentang Gerak Sendi
Perawat meminta klien untuk meletakkan setiap sendi mayor pada
rentang gerak sendi penuh baik aktif maupun pasif. Tersedianya ruang
yang luas penting agar klien dapat sepenuhnya menggerakkan setiap
ekstremitas. Mendemonstrasikan rentang gerak pada klien jika
memungkinkan merupakan hal yang sangat membantu .
Goniometer mengukur dengan tepat derajat gerakan pada sendi tertentu
dan digunakan terutama pada klien yang di curigai menderita
pengurangan gerakan sendi.
c. Tonus dan Kekuatan Otot
Tonus normal menyebabkan resitensi ringan, yang merata terhadap
gerakan di seluruh rentang. Jika sebuah otot mengalami peningkatan
tonus,atau hipertonisitas, gerakan pasif tiba-tiba terhadap sendi hadapi
dengan resistensi yang cukup kuat . Gerakan yang kontinu akhirnya
menyebabkan otot tersebut rileks. Otot yang hanya memiliki sedikit tonus
(hipotonisitas) terasa lembek. Sedangkan otot yang mengalami atrofi
( penurunan ukuran )
J. Sistem kerangka dan otot kerangka
Sususnan kerangka terdiri dari susunan berbagai macam tulang-
tulang yang banyaknya kira-kira 206 buah tulang yang satu sama lainnya
saling berhubunga yang terdiri dari tulang tengkorak ( 8 buah),tulang wajah
( 14 buah), tulang telingga dalam ( 6 buah),tulang lidah (1 buah), tulang yang
membentuk kerangka dada ( 25 buah),tulang yang membentuk tulang
belakang dan gelang pinggul (16 buah), tulang anggota yang membentuk
lengan ( anggota gerak atas)(64 buah), tulang yang membentuk kaki (anggota
gerak bawah) (62 buah)
Bagian-bagian yang sering terdapat pada tulang :
1. Foramen , suatu lubang tempat pembuluh darah ,saraf,dan ligamentum
2. Fosa , suatu lekukan di dalam atau pada permukaan tulang
9
3. Prosesus , suatu tonjolan atau taju
4. Kondilus taju yang bentuknya bundar merupakan benjolan
5. Turberkulum : Tonjolan kecil
6. Tuberositas : Tonjolan besar
7. Trokanter : Tonjolan besar ,pada umumnya tonjolan ini pada tulang pada
(femur)
Guna kerangka:
Menahan seluruh bagian-bagian badan supaya jangka rubuh
Melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung dan paru-paru
Tempat melekatnya otot-otot dan untuk pergerakan tubuh dengan
perantaraan otot
Tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah
Memberikan bentuk pada bangunan tubuh
8. Krista pinggir atau tulang
9. Spina tonjolan tulang yang bentuknya agak runcing
10. Kaput (kepala tulang) bagian ujung yang bentuknya bundar
K. Tulang Kepala/ Tengkorak
Tengkorak di bentuk oleh beberapa tulang picak, yang bentuknya
melengkung,satu sama lain berhubungan sangat erat sekali ,terdiri atas dua
bagian yaitu tengkorak otak dan tengkorak wajah.
1. Tengkorak otak
Tengkorak otak terdiri dari tulang-tulang yang dihubungkan satu sama lain
oleh tulang bergerigi yang disebut sutura,banyaknya delapan buah dn
terdiri dari 3 bagian yaitu:
a. Kubah tengkorak ,yang terdiri dari tulang-tulang:
Os frontal ; Tulang dahi di bagian depan kepala
Os padetal: Tulang ubun-ubun terletak di tengah kepala
Os osipital: Tulang kepala belakang terletak di belakang kepala os
oksipital, terdapat sebuah lubang cocok sekali dengan yang
terdapat dalam ruas tulang belakang yang disebut foramen
magnum
10
b. Dasar tengkorak,terdiri dari tulang-tulang :
Os sfenoid (tulang baji) tulang ini terdapat di tengah
tengkorak,bentuknya seperti kupu-kupu yang mempunyai 3 sayap.
Os etmoidal (tulang tapis) terletak di sebelah depan dari os
sfenoidal, di antara lekuk mata, terdiari dari tulang tipis yang tegak
dan mendatar.
c. Samping tengkorak dibentuk oleh tulang pelipis (os temporal) dan
sebagian dari tulang dahi,tulang ubun-ubun dan tulang baji .Tulang
pelipis terdapat di bagian kiri dan kanan samping kepala dan terbagi
atas 3 bagian yaitu :
1) Bagian tulang karang (skuamosa), yang membentuk rongga-rongga
yaitu rongga telinga tengah dan rongga telingga dalam
2) Bagian tulang keras (os petrosum ) yang menjorok ke bagian
tulang pipi dan mempunyai taju yang prosesus stiloid
3) Bagian mastoid , terdiri dari tulang yang mempunyai lubang-
lubang halus berisi udara mempunyai taju, bentuknya seperti
puting susu yang disebut prosesus mastoid
2. Tengkorak wajah
Bagian ini pada manusia bentuknya lebih kecil daripada tengkorak
otak, didalamnya terdapat rongga – rongga yang membentuk rongga mulut
(kavumoris) ,rongga hidung (kavum nasi), dan rongga mata (kavum
orbita). Tengkorak ini dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
a. Bagian hidung
b. Bagian rahang
3. Kerangka dada
Kerangka dada dibentuk oleh susunan tulang yang melindungi
rongga dada yang terdiri dari :
a. Tulang dada (sternum) : 1 buah
b. Tulang iga kosta :12 pasang
c. Vertebra torakalis : 12 ruas
11
4. Tulang dada
Tulang dada menjadi tonggak dinding depan dari toraks (rongga
dada) bentuknya gepeng dan sedikit melebar, yang terdiri atas 3 bagian
yaitu :
a. Manubrium sterni, bagian tulang dada sebelah atas yang membentuk
persendian dengan tulang selangka (klavikula) dan tulang iga
b. Korbus sterni, bagian yang terbesar dari tulang dada dan membentuk
persendian dengan tulang-tulang iga
c. Prosesus sigfoid , bagian ujung dari tulang dada dan pada bayi masih
berbentuk tulang rawan
5. Tulang iga
Tulang iga mempunya 12 pasang (24 buah), kiri dan kanan, bagian
depan berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan.
Tulang iga dibagi menjadi 3 macam :
a. Iga sejati ( Os kosta vera) : banyaknya 7 pasang, berhubungan
langsung dengan tulang dada dengan perantaraan persendian.
b. Tulang iga tak sejati ( Os kosta spuria) : banyaknya 3 pasang,
berhubungan dengan tulang dada, dengan perantara tulang rawan dari
tulang iga sejati ke 7
c. Tulang iga melayang ( Os kosta fluitantes) : banyaknya 2 pasang tidak
mempunyai hubungan dengan tulang dada
6. Ruas tulang belakang
Bentuk dari tiap-tiap ruas belakang pada umumnya sama, hanya
ada perbedaannya sedikit bergantung pada kerja yang ditanganinnya.
Ruas-ruas ini, terdiri atas beberapa bagian :
a. Badan ruas merupakan bagian yang terbesar , bentuknya tebal dan kuat
terletak disebelah depan
b. Lengkung ruas, bagian yang melingkari dan melindungi lubang ruas
tulang belakang, terletak disebelah belakang dan pada bagian ini
terdapat beberapa tonjolan yaitu :
1) Prosesus spinosus tau taju duri , terdapat ditengah lengkung ruas,
menonjol kebelakang.
12
2) Prosesus tranfersum atau taju sayap, terdapat disamping kiri dan
kanan lengkung ruas
3) Prosesus artikularis atau taju penyendi, membentuk persendian
dengan ruas tulang belakang (veterbralis)
Bagian-bagian dari ruas tulang belakang terdiri dari:
a. Vertebra servikalis (tulang leher) : 7 ruas, mempunyai badan ruas
kecil,dan lubang ruasnya besar.
b. Vetebra torakalis (tulang punggung) : 12 ruas
c. Vetebra lumbaris (tulang pinggang) : 5 ruas
d. Vetebra sakralis ( tulang kelangkang) : 5 ruas
e. Vertebra koksigialis (tulang ekor) : 4 ruas, ruas-ruasnya kecil dan
menjadi sebuah tulang yang disebut juga Os koksigialis
L. Kerangka anggota gerak atas
Kerangka anggota gerak atas dikaitkan degan kerangka badan dengan
perantaran gelang bahu yang terdiri dari skapula dan klafikula. Tulang-tulang
yang membentuk kersngka lengan antara lain:
- Gelang bahu (skapula dan klavikula)
- Humerus
- Ulna
- Radius
- Karpalia
- Metakarpalia dan
- Falangus
1. Gelang bahu yaitu persendian yang menghubungkan lengan dengan badan
pergelangan ini mempuyai mangkok sendi yang tidak sempurna oleh
karena bagian belakangnya tebuka. Bagian ini dibentuk oleh dua buah
tulang yaitu skapula (tulang belikat) dan klavikula ( tulang selangka).
2. Humerus (tulang pangkal lengan) yaitu mempunyai tulang panjang seperti
tongkat bagian yang mempunyai hubungan dengan bahu bentuknya bundar
membentuk kepala sendi yang disebut kaput humeri.
13
3. Ulna yaitu tulang hasta adalah tlang bawah yang lengkungya sejajar
dengan tulang jari kelingking arah kesiku. Mempunyai taju yang disebut
prosesus olektrani, gunanya ialah tempat melekatnya otot dan menjaga
agar siku tidak membengkok kebelakang.
4. Radius (tulang pengumpil) letaknya bagian lateral, sejajar dengan ibu jari
dibagian yang berhubungan humerus dataran sendinya berbentuk bundar
yang memungkinkan lengan bawwah yang dapat berputar atau telengkuku.
5. Karpalia (tulang pergelangan tangan) terdiri dari 8 tulang tersusun atas 2
baris :
a. bagian proksimal meliputi : Os navikular 9tulang bentuk kepala), Os
lunatum (tulang berbentuk bulan sabit), Os triquentum (tulang
berbentuk segituga), Os fisiformis (tulang berbentuk kacang)
b. bagian distal meliputi Os multankulun mavus (tulang besar bersegi
banyak)
1) metakarpalia tulang telapak tangan terdiri dari tulang pipa pendek ,
banyaknya 5 buah setiap batang, mempunyai 2 ujung yang
bersendi dengan tulang karpalia dan bersendi dengan falangus atau
tulang jari.
2) Falangus (tulang jari tangan), terdiri dari tulang pipa pendek yang
banyaknya 14 buah dibentuk dalam 5 bagian tulang yang
berhubungan dengan metakarpalia perantaraan persendian
M. Kerangka anggota gerak bawah
Tulang ekstremitas bawah atau anggota gerak dikaitkan pada batang
tubuh, dengan perantaraan gelang panggul, terdiri 31 pasang tulang koksa
(tulang pangkal paha), femur (tulang paha), tibia (tulang kering), fibula
(tulang betis), patela (tempurung lutut), tarsalia (tulang pangkal kaki),
metatarsalia (tulang telapak kaki), falang ( ruas jari kaki).
1. Tulang koksa
Atau tulang pangkal paha turut membentuk gelang panggul .
letaknya disetiap sisi dan didepan bersatu dengan simfisis pubis dan
membentuk sebagian besar tulang pelvis.
14
2. Tulang femur
Merupakan tulang pipa. Terpanjang dan terbesar yang
berhubungan dengan asetabulum membentuk kepala sendi yang disebut
kaputfemoris.
3. Os tarsalia
Os tarsalia (tulang pangkal kaki) dihubungkan dengan tungkai
bawah oleh sendi pergelangan kaki. Terdiri dari tulang-tulang kecil yang
banyaknya 5 buah yaitu :
a. Talus (tulang loncat)
b. Kalkaneus (tulang tumit)
c. Navikular (tulang bentuk kapal)
d. Os kuboideum ( tulang bentuk dadu)
e. Kunaiformi (3 buah) ; kunaiformi lateralis, kunaiformi intermedialis,
dan kurnaifermi medialis.
4. Metatarsalia
Metatarsalia ( tulang telapak kaki) terdiri dari tulang-tulang pendek
yang banyaknya 5 buah , yang masing-masing berhubungan dengan tarsus
dan falangus dengan perantaraan persendian.
5. Falangus
Falangus atau ruas jari kaki merupakan tulang-tulang pipa pendek
yang masing-masing terdiri dari atas 3 ruas kecuali ibu jari banyaknya 2
ruas. Pada metatarsalia bagian ibu jari terdapat 2 buah tulang kecil
bentuknya undar yang disebut tulang bijian ( Os sesamoid).
K. Fungsi tulang
Fungsi tulang adalah sebagai berikut :
1. Formasi kerangka: membentuk rangka tubuh, untuk menyokong tubuh
serta menentukan bentuk ukuran tubuh
2. Formasi sendi : tulang membentuk persendian
3. Perlengketan otot: tulang menyediakan permukaan untuk tempat
melekatnya otot
4. Sebagai pengungkit: untuk bermacam-macam aktifitaas selama pergerakan
15
5. Menyeokokng berat badan : memelihara sikap tegak tubuh
6. Proteksi : melindungi struktus yang halus seperti otak
7. Hemopoiesis: sebagai tempat pembentukan sel-sel darah
8. Fungsi imunologi: limfosit B dan makrofak dibentuk dalam sistem
loendotel dalam tulang
9. Penyimpan kalsium: tulang mengandung 97% kalsium yang terdapat
didalam tubuh
16