Sistem limfoid

download Sistem limfoid

of 46

Transcript of Sistem limfoid

RESPON TUBUH TERHADAPGANGGUAN IMUNOLOGIK

Kelompok 4

IMUNITASKata imunologi dan imunitas berasal dari kata latin immunitas.Secara historis immunitas penyakit infeksi. menjelaskan perlindungan terhadap

FUNGSI IMMUNITAS1.

Pertahanan resistensi terhadap agen penginvasi sperti mikroorganisme. Surveilens mengidentifikasi & menghancurkan sel2 tubuh yg bermutasi & berpotensi menjadi neoplasma (tumor). Homeostasis membersihkan sisa sel & zat buangan shingga tipe sel tetap seragam dan tdk berubah.

2.

3.

SISTEM LIMFOID

Terdiri dari berbagai sel, jaringan, dan organ yang merupakan tempat prekrusor dan turunan limfosit berasal, berdiferensiasi, dan pematangan.

SEL BAKAL PLURIO POTENSIAL

ORGAN LIMFOID PRIMER

ORGAN LIMFOID SEKUNDER

LALU LINTAS LIMFOSIT DALAM TUBUH

IMUNITAS SELULERImunitas selular didefinisikan sebagai suatu respons imun terhadap antigen yang diperankan oleh limfosit T dengan atau tanpa bantuan komponen sistem imun lainnya.

FUNGSI UTAMA SEL TFungsi regulator : terutama dilakukan oleh satu subset sel T, sel T penolong (CD4). sel ini mengeluarkan sitokin. Fungsi reseptor : dilakukan oleh sel T sitotaksik (CD8). sel ini mempunyai perforin.

PENDIDIKAN TIMUS Baik

sel CD4 dan CD8 menjalani pendidikan timus di kelenjar timus untuk belajar mengenal fungsi Pendidikan timus menghasilkan sel TCD4 atau CD8 dengan fungsi : 1. Sel yang mengenali sel diri lainnya dari antigen MHC dan tidak berikatan dengan sel tersebut 2. Sel yang menandai sel asing sebagai penyerang 3. Sel yang dapat berikatan dengan sel asing dengan protein CD4 atau CD8 fungsional untuk menstabilkan interaksi antara 2 sel

FUNGSI REGULATOR SEL CD41.

2.

3.

4.

Fungsi regulatorik yang mengaitkan sistem monositmakrofag ke sistem limfoid Berinteraksi dengan APC untuk mengendalikan pembentukan imunoglobulin. Menghasilkan sitokin sitokin yang memungkinkan sek CD4 dan CD8 tumbuh. Sel CD8 berkembang menjadi pengingat.

FUNGSI EFEKTOR SEL CD8

Fungsi efektor utama : a. hipersensitivitas tipe lambat terjadi saat imunogen organisme intrasel sperti fungus atau mikrobakteri menimbulkan suatu respons alergi. b. sitotoksitas berperan dalam menghancurkan sel yang terinfeksi virus, penolakan cangkokan, dan destruksi sel tumor.

FUNGI UTAMA IMUNITAS SELULER1.

2.

3. 4.

Sel TCD8 memiliki fungsi sitotoksik. Sel CD8 menyebabkan kematian secara langsung sel sasaran seperti sel yang terinfeksi virus. Sel T juga menyebabkan reaksi hipersensitivas tipe lambat saat menghasilkan berbagai limfokin yang menyebabkan peradangan. Sel T memiliki kemampuan untuk mengingat. Sel T juga memiliki peran penting dalam regulasi atau pengendalian

SEL NATURAL KILLER ( NK )mengkhususkan diri untuk menghancurkan sel yang terinfeksi virus dan neoplasma dengan mengeluarkan perforin yang serupa dengan yang dihasilkan oleh sel CD8. Sel ini mengenali sel asing melalui cara cara nonimunologik misalnya muatan listrik yang tidak lazim di permukaan.

LANJUTAN..Sel NK adalah golongan limfosit ketiga setelah sel T dan sel B; Jumlahnya sekitar 50 - 15% dr limfosit dlm sirkulasi & 45% dari limfosit dalam jaringan; Sebagai imunitas pd virus & sel tumor Ciri: memiliki banyak sel sitoplasma.

MEKANISME IMUNITAS SELULARAg

1. Ag diproses oleh APC

.

APC

Peptida MHC I / II Resp 2.Terikat dengan APC Sel T mengenal Ag yg sesuai Sel T

IMUNITAS HUMORALSel B mempunyia dua fungsi esensial yaitu: Berdiferensiasi menjadi sel plasma yang menghasilkan imunoglobin Merupakan salah satu kelompok APC. Pada masa janin, prekosor sel B pertama kali ditemukan di hati kemudian bermigrasi ke dalam sumsum tulang.

SEL B MENGALAMI PEMATANGAN DALAM DUA FASEFase pertama. Pada fase ini pematangan sel B bersifat independent-antigen. Pada fase ini, yang mungkin berlangsung di sumsum tulang, sel bakal mula-mula berkembang menjadi sel pra- B dan kemudian menjadinsel B yang memperlihatkan imunoglobin M (IgM )di permukaannya Pembentukan IgM permukaan ini tidak teergantung pada imunogen ( yaitu, bukan merupakn hasil dari reaksi dengan epitop ) Fase kedua: Pada fase kedua atau fase dependent-antigen , sel B berinteraksi dengan suatu iminogen, menjadi aktif, dan membentuk sel plasma yang mampu mengeluarkan antibodi. Pada fase kedua ini, sel B berinteraksi dengan suatu imonogen, menjadi aktif, dan membentuk sel plasma yang mampu menghasilkan imunoglobulin

IMUNOGLOBINProduk

utama sel plasma. dapat ditemukan di:

Imunoglobin 1. 2. 3. 4. 5.

Plasma darah Di dalam air mata Air liur Saluran cerna Kemih Imunoglobulin (ig) dibentuk oleh sel plasma yang berasal dari proliferasi sel B yang terjadi setelah kontak dengan antigen.

Membrane-bound receptor

Soluble antibody

IGG

1. 2.

Komponen utama imunoglobuli; BM: 160.000 dalton; Kadar serum sekitatar 13 mg/ml 80% dr semua imunoglobulin Ditemukan dlm berbagai cairan, spt: cairan cerebrospinal (CSS), urin. Berfungsi untuk: Berperan dalm respon sekunder Menghasilkan imunitas pasif bagi bayi baru lahir

BM:

IGA

165.000 dalton Serum sedikit Ditemukan: cairan sekresi saluran nafas, saluran cerna, saluran kemih, air mata, keringat, ludah, air susu ibu; Berfungsi untuk: 1. Menetralisasikan toksin dalam darah 2. Mencegah melekatnya bakteri dan virus ke mukosa

Secretory Piece

J Chain

IGM

1.

2.

3.

BM: 900.000 dalton Berfungsi untuk: Berperan dalam respon primer Ig paling efisiendalam aglutinasi dan fiksasi komplemen Berikatan dengan imunogen di permukaan sel B

IGD

Ditemukan pada kadar yang

sangat rendah, 1% dari totalIg;

Terletak di serum permukaan sel B

1.

Berfungsi untuk:Untuk IgD funsinya kurang jelas, mungkin berfungsi sebagai reseptor imunogen atau dalam diferensiasi sel B

IGE

1.

2.

Ditemukan pada kadar rendah; diperkirakan hanya 0,004% dari kadar immunoglobulin total BERfungsi untuk: Bekerja sebagai reseptor untuk alergen saat tubuh malakukan respon alergi. Memicu pelepasan histamin dan mediator lain selama respon alergi.

SIFAT IMUNOGLOBULINCIRI IgG IgM IgA IgD IgE

% total serum Ab Lokasi

80-85

5-10

10-15

0,2

0,002

Darah, lymph

Darah, lymph

Air mata, saliva, usus, mukus, susu 405.000 6

B cells surface, darah, lymph

Terikat pada sel mast

BM (dalton) Half Life (hari)

150.000 23

970.000 5

190.000 2

SIFAT IMUNOGLOBULINCIRI Compleme nt fixation IgG + IgM + IgA IgD IgE -

Tranfer placenta

+

-

-

-

-

Fungsi

Me>fagosit, Aglutinasi netralissai Ag toksin &virus, proteksi fetus & new born

Proteksi permukaan mukosa

Antibodi berbagai makanan

Reaksi alergi & lisis pd parasit

FUNGSI IMUNOGLOBINImunoglobin mempunyai 5 fungsi efektor, yaitu:1.

Ig menyebabkan sitotoksisitas yang diperantarai oleh sel yang dependen antibodi ( ADCC)

2. 3. 4. 5.

Ig memungkinkan terjadinya imunisasi pasifIg meningkatkan opsonisasi Ig mengaktifkan komplemen Ig dapat menyebabkan anafilaksis

KOMPLEMEN

Komplemen merupakan sistem yg terdiri atas sejumlah protein sbg mediator dlm reaksi, spt reaksi antigen-antibodi; Berupa molekul yg larut dlm keadaan tdk aktif; Dapat diaktifkan LPS, imun kompleks; Ada 9 komponen komplemen, yaitu C1 sampai C9. Masing2 komponen kemudian dibagi lagi dlm fraksi2

Fungsi Komplemen: Menyebabkan lisis sel Pembentukan berbagai mediator imun, berpearn penting dalam respon peradangan imun

Jalur klasik

Jalur alternatif

Imunitas spesifik

Imunitas non-spesifik

Dimulai dengan antibodi

Dimulai oleh dinding sel bakteri

Memerlukan interaksi dengan Tidakmemerlukan komponen semua komponen major C1,C4 & C2

DIRI SENDIRI VERSUS ASING

Suatu kunci bagi kemampuan tubuh untuk membedakan diri sendiri dari asing yaitu histokompatibilitas mayor (MHC). MHC mengendalikan produksi satu rangkaian molekul khusus yg berfungsi sbg antigen sel. Pada manusia antigen MHC disebut antigen leukosit manusia (HLA).

MHC DIBAGI MENJADI 3 KELAS :a.

b.

c.

MHC kelas I : ditemukan di permukaan sel, berinti dan trombosit, berinteraksi dg sel2 yg terinfeksi virus. MHC kelas II : berperan dlm tipe2 reaksi seluler yg berasal dari patogen yg bereplikasi di luar sel. Ditemukan di monosit, makrofag, dan sel imun lainnya. MHC kelas III : berperan dlm jalur klasik dan alternatif pd jenjang komplemen.

KARAKTERISTIK SUATU BAHAN YG DPTBERFUNGSI SBG ANTIGEN ANTARA LAIN :1.

2. 3. 4.

Harus cukup besar, kompleks, dan asing pejamu Terdapat dalam jumlah memadai Epitopnya harus dapat diakses Merupakan protein dg berat molekul > 10.000 dalton.

RESPON IMUN Respon

imun adalah suatu interaksi kompleks antara APC, sel2 imun, dan protein lain seperti sistem C dan sejumlah sitokin.

CABANG AFEREN DAN EFEREN RESPON IMUNRespon imun dijelaskan dlm 2 fase : a. Cabang aferen (fase induksi) : menghasilkan pengenalan imunologik dan pembentukan unsur2 responsif. sel2 yg berperan: limfosit(sel T dan B) dan APC b. Cabang eferen (fase efektor) : bereaksi dg imunogen dan menyebabkan inaktif. sel2 yg berperan: sel2 efektor / molekul imunoglobin.

RESPON IMUN PRIMER DAN SEKUNDERRespon primer : terjadi setelah pejanan awal ke antigen, respon berlangsung lambat. Yang mendominasi adlh IgM diikuti oleh lonjakan IgG. Respon sekunder : terjadi setelah pejanan kedua, respon berlangsung lebih cepat dan lebih kuat karena adanya sel2 B pengingat.

TIPE IMUNITAS

Imunitas alami(native immunity,resistensi bawaan) adalah potensi untuk menolak agen asing tanpa pernah berkontak. Imunitas aktif adalah resistensi terhadap suatu imunogen yang terjadi akibat kontak dengan imunogen asing. Imunitas pasif adalah resistensi relatif yang bergantung pada produksi imunoglobin oleh orang atau pejamu lain.

FISIOLOGI REAKSI HIPERSENSITIVITASKata alergi digunakan untuk menjelaskan reaksi hipersensitivitas tertentu yang sering di jumpai pada manusia. Reaksi hipersensitivitas yang diperantarai oleh imunoglobin disebut reaksi hiperseensitivitas tipe cepat(humoral),sedangkan yang diperantarai oleh mekanisme imun selular disebut reaksi hipersensitivitas tipe lambat(cellmediated)

TIPE HIPERSENSITIFITAS

IMUNODEFISIENSI

Imunodefisiensi : suatu keadaan dimana sistem imun tidak berfungsi dengan benar sebagaimana mestinya sebagai sistem pertahanan tubuh manusia.

AKTIFITAS PERTAHANAN TUBUH :Pertahanan permukaan tubuh (kulit, mukosa) Fagositosis & Bakterisidal Peradangan Respon Antibodi Respon Selular

PENYEBAB KEGAGALAN IMUN :Genetik Defisiensi metabolisme dan biokimia Devisiensi vitamin dan mineral Gangguan embriogenesis Penyakit autoimun Defisiensi imun didapat