sistem informasi akutansi

28
KELOMPOK 6 BAMBANG IRAWAN NURHABIBAH GUSRANDA ILYAS SLAMET PRAMONO AJI

description

sistem informasi akutansi

Transcript of sistem informasi akutansi

Page 1: sistem informasi akutansi

KELOMPOK 6

BAMBANG IRAWANNURHABIBAH

GUSRANDA ILYASSLAMET PRAMONO AJI

Page 2: sistem informasi akutansi

SISTEM INFORMASI INFORMASI AKUTANSI

Page 3: sistem informasi akutansi

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis yang memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan mendasar bagi struktur, operasi dan manajemen organisasi. Jenis pekerjaan dan tipe pekerja yang dominan di Jaman Teknologi Informasi adalah otonomi dan wewenang yang lebih besar dalam organisasi.Dengan pengolahan transaksi yang sudah menggunakan komputer yaitu Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer. Proses akuntansi yang dilakukan untuk pengolahan transaksi atau data, cukup user tersebut hanya dengan menginput data atau transaksi, sehingga secara otomatis data tersebut akan terintegrasi dan bisa membuat informasi Financial Report yang up to date. Untuk menjaga agar system tersebut dapat diandalkan dan dapat dipercaya, maka perlu Audit Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer sehingga Financial Report menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu, akurat, lengkap dan merupakan rangkuman.

Page 4: sistem informasi akutansi

Definisi Sistem Informasi AkuntansiSistem adalah sebuah entitas yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berinteraksi yang dikoordinasikan untuk mencapai satu atau lebih tujuan bersama (Wilkinson). Akuntansi seringkali disebut sebagai “language of business” atau bahasa bisnis. Menurut Kieso dkk (2002), akuntansi adalah sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat kejadian-kejadian ekonomi dalam sebuah organisasi serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut Wilkinson, sistem akuntansi adalah sistem yang digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengukur, mencatat, menjumlah dan mengkomunikasikan informasi ekonomi yang relevan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sedangkan sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai kesatuan struktur yang mempekerjakan sumberdaya fisik dan komponen-komponennya. Untuk mengubah data-data ekonomi menjadi informasi akuntansi yang diperlukan oleh penggunanya. Menurut Kieso dkk (2002), sistem informasi akuntansi adalah sistem yang mengumpulkan dan memproses data transaksi serta menyajikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sistem informasi berkembang sepanjang waktu dan menjadi semakin kompleks seiring dengan perkembangan organisasi. Organisasi saat ini sangat memerlukan sistem informasi akuntansi untuk mendukung proses bisnis dan bersaing secara kompetitif.

Page 5: sistem informasi akutansi

Dalam suatu sistem informasi akuntansi dapat dikelompokkan atas:

1.Subsistem Penjualan.

2.Subsistem pembelian

3.Subsistem produksi

4.Subsistem Keuangan

5.Subsistempenyusunan laporan keuangan

Page 6: sistem informasi akutansi

Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:

·Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.·Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang Dihasilkan·Meningkatkan efisiensi·Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan·Meningkatkan sharing knowledge·Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

Page 7: sistem informasi akutansi

Unsur-unsur Sistem informasi akuntansi

Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi

penerapan SIA dalam perusahaan :1. Analisa Perilaku

2. Metode kuantitatif

3. Komputer

Page 8: sistem informasi akutansi

Analisa Perilaku

Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.

Page 9: sistem informasi akutansi

Metode Kuantitatif

Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.

Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan

Komputer

Page 10: sistem informasi akutansi

Prinsip Dasar Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Kieso dkk (2002) Sistem informasi akuntansi yang efisien dan efektif didasarkan pada prinsip-prinsip dasar berikut ini

Cost effectiveness (efektifitas biaya) Dalam membangun suatu sistem informasi akuntansi, harus mempertimbangkan adanya efektifitas biaya. Manfaat dan keuntungan yang diperoleh dari implementasi sistem informasi akuntansi harus melebihi biaya yang diperlukan untuk menyediakan sistem informasi tersebut.

Useful Output Output yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi harus bermanfaat bagi semua pihak. Agar dapat dimengerti, informasi harus dapat dimengerti, relevan, reliable, tepat waktu dan akurat. Oleh karena itu dalam membangun sistem informasi akuntansi, perancang sistem informasi akuntansi harus mempertimbangkan kebutuhan dan pengetahuan dari berbagai macam pengguna.

Page 11: sistem informasi akutansi

Useful Output Output yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi harus bermanfaat bagi semua pihak. Agar dapat dimengerti, informasi harus dapat dimengerti, relevan, reliable, tepat waktu dan akurat. Oleh karena itu dalam membangun sistem informasi akuntansi, perancang sistem informasi akuntansi harus mempertimbangkan kebutuhan dan pengetahuan dari berbagai macam pengguna.

Page 12: sistem informasi akutansi

Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Kinerja SIA

Dari penelitian yang sudah dilakukan, faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja SIA adalah:

Keterlibatan Pemakai dalam Proses Pengembangan Sistem. semakin sering akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi dalam kinerja SIA.

Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi. Semakin tinggi kemampuan teknik personal SIA akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara kemampuan teknik personal SIA dengan kinerja SIA.

Page 13: sistem informasi akutansi

Ukuran Organisasi. Tjhai Fung Jen (2002) berpendapat bahwa semakin besar ukuran organisasi akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara ukuran organisasi dengan kinerja SIA.

Dukungan Manajemen Puncak berpendapat bahwa semakin besar. Tjhai Fung Jen (2002) dukungan yang diberikan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara

dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan pengoperasian SIA dengan kinerja SIA.

Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi. semakin tinggi tingkat formalisasi pengembangan sistem informasi di perusahaan akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara formalisasi pengembangan sistem dengan kinerja SIA.

Page 14: sistem informasi akutansi

Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai. kinerja SIA akan lebih tinggi apabila program pelatihan dan pendidikan pemakai diperkenalkan.

Keberadaan Dewan Pengarah Sistem Informasi. Kinerja SIA akan lebih tinggi apabila terdapat dewan pengarah.

Lokasi dari Departemen Sistem Informasi. kinerja SIA akan lebih tinggi apabila departemen sistem informasi terpisah dan berdiri sendiri.

Page 15: sistem informasi akutansi

Elemen-elemen pokok pengendalian intern sistem informasi berbasis komuter dikelompokkan

sebagai berikut:

1. Pengendalian Manajemen (Management Control) Pengendalian manajemen

yang diperlukan oleh sebuah sistem informasi meliputi

2. Pengendalian terhadap rencana induk sistem informasi, apakah desain

sistem informasi telah memenuhi garis besar dan spesifikasi yang dimaksud

dalam rencana induk.

3. Pemisahan fungsi, berbeda sedikit dengan sistem manual. Fungsi yang

perlu dipisahkan adalah:

● Perancangan dan penyusunan program sistem

● Operasi pengolahan data

● Dokumentasi program dan kepustakaan

● Seleksi dan pelatihan karyawan 19

● Perlu adanya buku petunjuk operasional sistem dan prosedur yang ada dalam sistem

tersebut

● Pengendalian anggaran

Page 16: sistem informasi akutansi

4. Pengendalian Terhadap Pengembangan Sistem

Penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer merupakan investasi yang besar, demikian pula untuk pengembangan selanjutnya. Perusahaan perlu melakukan pengendalian intern dalam mengembangkan Sistem informasinya, jenis pengendalian yang diterapkan untuk hal ini adalah:

● Pengendalian siklus pengembangan sistem. Setiap usulan pengembangan sistem sebaiknya melalui sebuah prosedur yang memerlukan otorisasi dari manajer pengembangan sistem atau semacamnya.● Pengendalian terhadap dokumentasi sistem. Pengendalian ini diperlukan karena dokumentasi sistem merupakan alat komunikasi antara perancang sistem dengan users. Sistem dan pengembangan sistem yang tidak didokumentasikan dengan baik akan menambah biaya pengembangan karena harus mencari informasi mengenai detail sistem ke pihak perancang terdahulu.● Pengendalian terhadap pengubahan program. Perlu otorisasi seperti halnya pada pengendalian siklus pengembangan sistem.

Page 17: sistem informasi akutansi

5. Pengendalian Akses (Access Control)

Pengendalian akses merupakan kunci dari sistem informasi berbasis komputer. Penerapan berbagai teknik password bertingkat untuk mengendalikan akses setiap personil merupakan teknik yang paling banyak digunakan. Pengendalian akses mencakup lingkup berikut

● Pengendalian akses terhadap perangkat keras. Tidak setiap karyawan memiliki

wewenang untuk keruangan di mana komputer induk dan media penyimpanan

diletakkan. Selain itu perlu pula prosedur pengamanan perangkat keras dari berbagai

bencana dan kecelakaan yang disebabkan oleh hal lain.

● Pengendalian akses terhadap perangkat lunak.

● Pengendalian terhadap dokumentasi program. Akses terhada program ini hendaknya

dilindungi melalui otorisasi dari pihak tertentu. Dengan memiliki dokumentasi program

maka sangat memungkinkan seseorang memodifikasi program untuk kepentingan

pribadi.

● Pengendalian terhadap program dan file-file data. Pengendalian ini mutlak diperlukan

karena sangat banyak data yang dihasilkan dari sebuah sistem informasi yang bersifat

rahasia yang perlu dilindungi dari pihak-pihak tertentu.

Page 18: sistem informasi akutansi

Pembahasan akan kita mulai dari siklus pengembangan system

1. Siklus Pengembangan SistemUntuk dapat merancang sebuah Sistem Informasi Akuntansi, kita harus melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem. Tahapan tersebut adalah Planning (Perencanaan), Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Implementation (Implementasi), dan Post Implementation (Pascaimplementasi).

2. Siklus Akuntansi Akuntansidiawali dari munculnya transaksi yang kemudian dijurnal, jurnal diposting ke buku besar, kemudian dibuat neraca saldo, hasil dari neraca saldo ditampilkan dalam laporan rugi-laba, posisi keuangan (neraca), dan perubahan ekuitas. Bagaimana kita dapat melakukan proses ini di computer? Anda dapat membacanya di tautan ini. Mungkin pengembang sistem akan kebingungan, bagaimana cara memasukkan transaksi-transaksi ke laporan keuangan.

Page 19: sistem informasi akutansi

3. Siklus Transaksi

Akuntansi memiliki siklus-siklus transaksi utama. Siklus transaksi ini adalah pengelompokan transaksi-transaksi yang sifatnya berulang dan keterjadiannya banyak. Kegunaan dari pengelompokan transaksi dalam siklus adalah memudahkan kegiatan operasi dan pembuatan laporan keuangan berbasis sistem.

Page 20: sistem informasi akutansi

Database Accounting System (DBAS)

DataBase Accounting System (DBAS) menggunakan konsep yang sama dengan konsep DataBase Management System (DBMS). Organisasi yang biasanya sukses adalah organisasi yang dapat memberikan support informasi yang relevan tehadap tindakan yang diambil manajer.

Audit Pada Sistem Informasi

Penjelasan Audit Sistem Informasi Simulasi sejajar (parallel simulation) adalah suatu teknik audit yang membandingkan pengolahan data yang dilakukan oleh dua program dengan tujuan untuk memperoleh keyakinan bahwa kedua program tersebut menghasilkan keluaran yang sama (identik). Data yang digunakan dalam pengujian ini bisa berupa data transaksi yang sebenarnya ataupun data tiruan (dummy data).

Audit Sistem Informasi adalah sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan bahwa sebuah sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh organisasi telah dapat mencapai tujuannya.

Page 21: sistem informasi akutansi

Penggunaan Komputer Pada Akuntansi

1. Perangkat lunak akuntansi

Perangkat lunak akuntansi merupakan perangkat lunak (software) yang dibuat untuk memudahkan aktivitas dan pencatatan akuntansi dengan memanfaatkan konsep modularitas atas serangkaian aktivitas yang serupa ke dalam modul-modul spesifik seperti pembelian (Account payable), penjualan (Account receivable), penggajian, buku besar, dan lain-lain. Perangkat lunak ini bisa merupakan perangkat lunak yang dikembangkan sendiri oleh perusahaan, atau dibeli dari pihak ketiga yang menyediakannya, atau dapat pula merupakan kombinasi dari keduanya.

Page 22: sistem informasi akutansi

2. Basis data

Pangkalan data[1] atau basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.

Page 23: sistem informasi akutansi

3. Lembatang sebar

Lembatang sebar atau Lembar lajur (Bahasa Inggris: spreadsheet) adalah tabel informasi/data berbentuk kotak dengan baris dan kolom yang berisi penghitungan-penghitungan yang digunakan untuk melakukan analisa komparatif. Bentuk analisa dan perhitungan yang lain dapat berupa analisa statistik, perhitungan akuntansi, pembuatan time-schedule dan lain sebagainya.

Page 24: sistem informasi akutansi

Instruktur dan pemakai

Model(Memproses)

Masukan(input)

Keluaran(output)

Sasaran ataupengendalian

Penyimpanan data

Bisnis Sistem

KOMPONEN SISTEM

Page 25: sistem informasi akutansi

Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Users OfInformatio

n

SourcesOfData

Data Control

Data Processin

g

DataCollectio

n

InformationProcessing

DataManagement

DataSecurity

Page 26: sistem informasi akutansi

Aliran Informasi Internal dan Eksternal

Pemasok Bisnis Pelanggan

investor

pemasok

otoritas

kreditor

karyawan

pesaing

pelanggan

pemerintah

entitas

Page 27: sistem informasi akutansi

L.1 The DBMS/DBAS Manages the Interaction Between the End User and the Database

Application program

DBMS/DBAS inventory

invoices

costumer

DatabaseStructureMetadata

Page 28: sistem informasi akutansi

Sesi pertanyaan kami buka