sistem imun.docx

15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang mengandung mikroba patogen disekelilingnya. Mikroba tersebut dapat menimbulkan penyakit infeksi pada manusia. Mikroba patogen yang ada bersifat poligenik dan kompleks. Oleh karena itu respon imun tubuh manusia terhadap berbagai macam mikroba patogen juga berbeda. Umumnya gambaran biologis spesifik mikroba menentukan mekanisme imun mana yang berperan untuk proteksi. Begitu juga respon imun terhadap bakteri khususnya bakteri ekstraseluler atau bakteri intraseluler mempunyai karakteriskik tertentu pula. Tubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit, radiasi matahari, dan polusi. Stres emosional atau fisiologis dari kejadian ini adalah tantangan lain untuk mempertahankan tubuh yang sehat. Biasanya kita dilindungi oleh sistem pertahanan tubuh, sistem kekebalan tubuh, terutama makrofag, dan cukup lengkap kebutuhan gizi untuk menjaga kesehatan. Kelebihan tantangan negattif, bagaimanapun, dapat menekan system pertahanan tubuh, sistem kekebalan tubuh, dan mengakibatkan berbagai penyakit fatal. Respon imun yang alamiah terutama melalui fagositosis oleh neutrofil, monosit serta makrofag jaringan. Lipopolisakarida dalam dinding bakteri gram negatif dapat mangativasi komplemen jalur alternatif tanpa adanya antibodi. Kerusakan jaringan yang terjadi ini adalah akibat efek samping dari mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeliminasi bakteri. Sitokin juga merangsang demam dan sintesis protein.

Transcript of sistem imun.docx

Page 1: sistem imun.docx

BAB IPENDAHULUAN

A.   Latar BelakangTubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang mengandung mikroba

patogen disekelilingnya. Mikroba tersebut dapat menimbulkan penyakit infeksi pada manusia. Mikroba patogen yang ada bersifat poligenik dan kompleks. Oleh karena itu respon imun tubuh manusia terhadap berbagai macam mikroba patogen juga berbeda. Umumnya gambaran biologis spesifik mikroba menentukan mekanisme imun mana yang berperan untuk proteksi. Begitu juga respon imun terhadap bakteri khususnya bakteri ekstraseluler atau bakteri intraseluler mempunyai karakteriskik tertentu pula.

Tubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit, radiasi matahari, dan polusi. Stres emosional atau fisiologis dari kejadian ini adalah tantangan lain untuk mempertahankan tubuh yang sehat. Biasanya kita dilindungi oleh sistem pertahanan tubuh, sistem kekebalan tubuh, terutama makrofag, dan cukup lengkap kebutuhan gizi untuk menjaga kesehatan. Kelebihan tantangan negattif, bagaimanapun, dapat menekan system pertahanan tubuh, sistem kekebalan tubuh, dan mengakibatkan berbagai penyakit fatal.

Respon imun yang alamiah terutama melalui fagositosis oleh neutrofil, monosit serta makrofag jaringan. Lipopolisakarida dalam dinding bakteri gram negatif dapat mangativasi komplemen jalur alternatif tanpa adanya antibodi. Kerusakan jaringan yang terjadi ini adalah akibat efek samping dari mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeliminasi bakteri. Sitokin juga merangsang demam dan sintesis protein.

Page 2: sistem imun.docx

Peta Konsep Sistem Imunitas/Kekebalan Tubuh Manusia

Imunitas – Sistem Imunitas – Respon Imunitas- Yaitu sistem pertahanan terhadap suatu penyakit atau serangan infeksi dari mikroorganisme/ substansi asing- Yaitu gabungan dari sel/molekul/jaringanyang berperanan dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi- Yaitu reaksi yang dipelihatkan oleh sel/molekul/bahan lainnya terhadap mikroba

Page 3: sistem imun.docx

Fungsi Sistem Imunitas1.Melindungi tubuh dari bibit penyakit2.Menghancurkan mikroorganisme/substansi asing dalam tubuh3.Menghilangkan sel mati untuk perbaikan jaringan4.Mengenali dan menghilangkan jaringan abnormal

Organ Asal Sistem Imun1. Sumsum tulang2. Kelenjar Thymus3. Kelenjar limfe/getah bening4. Mukosa jaringan limfoid terkait (MALT)

Macam Sistem Imunitas1.Sistem imun non spesifik/alamiah (innate immune system)2.Sistem imun spesifik (adaptive immune system)

I. Sistem Imun Nonspesifik/alamiah- Yaitu sistem pertahanan yang sudah ada dalam tubuh- Dapat mendeteksi benda asing yang masuk dan melindungi tubuh- Tidak dapat mengenali benda asing yang masuk

Meliputi :1. Reaksi inflamas2. Protein antivirus/interferon3. Sel Natural Killer (NK)4. Sistem komplemen

Lapisan dalam Imunitas Tubuh1. Lapisan pertama/physcal barrier : kulit, membran mukosa, kelenjar keringat, sebum, kelenjar air mata, silia, asam lambung, kelenjar ludah2. Lapisan kedua : sel leukosit fagositik, protein antimikroba dan respon inflamasi3. Lapisan ketiga : sel limfosit dan antibodi

II. Sistem Imun Spesifik/Adaptive

IT

MESKIPUN BERBAGAI SET DALAM TUBUH DAPAT

MELAKUKAN FAGOSITOSIS, SET UTAMA YANG BERPERAN PADA

PERTAHANAN NON-SPESIFIK ADALAH SET MONONUKLEAR

(MONOSIT DAN MAKROFAG) SERTA SET POLIMORFONUKLEAR

Page 4: sistem imun.docx

SEPERTI NEUTROFIL. KEDUA GOLONGAN SET TERSEBUT

BERASAL DARI SET HEMOPOIETIK YANG SAMA.

FAGOSITOSIS DINI YANG EFEKTIF PADA INVASI KUMAN

AKAN DAPAT MENCEGAH TIMBUINYA PENYAKIT. PROSES

FAGOSITOSIS TERJADI DALAM BEBERAPA TINGKAT SEBAGAI

BERIKUT: KEMOTAKSIS, MENANGKAP, MEMBUNUH, DAN

MENCERNA.

b.        Natural Killer Cell (sel NK)Set NK adalah set limfosit tanpa ciri-ciri" set limfoid sistem imun spesifik yang ditemukan dalam

sirkulasi. Oleh karena itu disebut juga set non B non T atau set populasi ketiga atau null cell. Set NK dapat menghancurkan set yang mengandung virus atau set neopiasma. Interferon mempercepat pematangan dan meningkatkan efek sitolitik set NK

b.      Sistem Imun SpesifikBerbeda dengan sistem imun nonspesifik, sistem imun spesifilk mempunyai

kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap asing bagi dirinya. Benda asing yang pertama timbul dalam badan yang segera dikenal sistem imun spesifik, akan mensensitasi sel-sel imun tersebut. Bila set sistem tersebut terpajan ulang dengan benda asing yang sama, yang akhir akan dikenal lebih cepat dan dihancurkannya. Oleh karena itu sistem tersebut disebut spesifik.

Sistem imun spesifilk dapat bekeria sendifi untuk menghancurkan benda asing yang berbahaya bagi badan, tetapi pada umumnya terjalin kerja sama yang baik antara antibodi, komplemen, fagosit dan antara set T-makrofag. Oleh karena komplemen turut diaktifkan, respons imun yang terjadi sering disertai dengan reaksi inflamasi.

1.         Sistem Imun Spesifilk HumoralYang berperan dalam sistem imun spesifik humoral adalah limfosit B atau set B. Set B

tersebut berasal dari set asal multipoten. Pada unggas set asal tersebut berdiferensiasi menjadi set B di dalam alat yang disebut Bursa Fabricius yang letaknya dekat kloaka. Bila set B dirangsang benda asing, set tersebut akan berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi set plasma yang dapat membentuk antibodi. Antibodi yang dilepas dapat ditemukan di dalam

Page 5: sistem imun.docx

serum. Fungsi utama antibodi ialah mempertahankan tubuh terhadap infeksi bakteri, virus dan netralisasi toksin.

2.         Sistern Imun Spesifilk SelularYang berperan dalam sistem imun spesifilk selular adalah limfosit T atau set T. Set

tersebut juga berasal daril set asal yang sama seperti set B, tetapi proliferasi dan diferensiasinya terjadi di dalam kelenjar timus. Berbeda dengan set B, set T terdiri atas beberapa subset set yang mempunyai fungsi yang berlainan.Fungsi sel T umumnya ialah :

a.         membantu set B dalam memproduksi antibodib.        mengenal dan menghancurkan sel yang terinfeksi virusc.         mengaktifkan makrofag dalam fagositosisd.        mengontrol ambang dan kualitas sistem imun

Sel T terdiri atas beberapa subset sel sebagai berikut :1.         Sel Th (T helper)

Sel Th dibagi menjadi Th1 dan Th2. Th2 menolong sel B dalam memproduksi antibodi. Untuk memproduksi antibodi, kebanyakan antigen (T dependent antigen) harus dikenal terlebih dahulu, baik oleh sel T maupun sel B. Sel Th (Th1) berpengaruh atas sel Tc dalam mengenal sel yang terkena infeksi virus, jaringan cangkok alogenik dan sel kanker. Istilah sel T inducer dipakai untuk menunjukkan aktivitas sel Th yang mengaktifkan subset sel T lainnya. Sel Th juga melepas limfokin; limfokin asal Th1 mengaktifkan makrofag, sedang limfokin asal sel Th2 mengaktifkan sel B/sel plasma yang membentuk antibodi.

2.         Sel Ts (T supresor)Sel Ts menekan aktivitas sel T yang lain dan sel B. Menurut fungsinya, sel Ts dapat

dibagi menjadi sel Ts spesifik untuk antigen tertentu dan sel Ts non-spesifik.3.         Sel Tdh atau Td (delayed hypersensitivity)

Sel Tdh adalah sel yang berperan pada pengerahan makrofag dan sel inflamasi lainnya ke tempat terjadinya reaksi lambat. Dalam fungsinya, memerlukan rangsangan dari sel Thl.

4.         Sel Tc (cytotoxic)Sel Tc mempunyai kemampuan untuk menghancurkan sel alogpnik, sel sasaran yang

mengandung virus dan sel kanker.Sel Th dan Tc disebut juga sel T regulator sedang sel Tdh dan sel Tc disebut sel efektor. Dalam fungsinya, sel Tc memerlukan rangsangan dari sel Th.

5.         Sel KSel K atau ADCC (Antibody Dependent Cell Cytotoxicity) adalah sel yang tergolong

dalam sistem imun non-spesifilk tetapi dalam kerjanya memerlukan bantuan imunoglobulin (molekul dari sistem imun spesifik).  Jenis Sistem Imun Menurut Sifatnya

a.         Sistem Kekebalan Alami

Jika tubuh terserang suatu penyakit, misalnya campak, tubuh akan membentuk antibodi untuk melawan campak. Dibentuknya antibodi ini menyebabkan tubuh menjadi kebal (imun) terhadap campak. Kekebalan (imunitas) terhadap suatu penyakit yang dimiliki tubuh tanpa perlakuan tertentu ini dinamakan kekebalan alami/kekebalan perolehan (aquired immune). Contoh kekebalan alami yang lain

Page 6: sistem imun.docx

adalah kebalnya bayi terhadap beberapa penyakit setelah menyusu pada hari pertama. Di dalam air susu ibu tersebut terkandung kolostrum yang kaya antibodi dan mineral. Kekebalan bayi ini bertahan beberapa hari sampai beberapa minggu.

Bagaimana tubuh dapat mengingat dan mengenali antigen yang pernah menyerang sebelumnya? Ternyata ada sel-sel khusus yang bertugas untuk mengingat dan mengenal antigen yang disebut sel-sel memori.  Inilah ciri khas sistem kekebalan tubuh: pengingatan/pengenalan dan pengkhususan. Pengenalan artinya sel-sel memori mampu mengingat dan mengenal antigen yang pernah menyerang tubuh. Sedangkan kekhususan berarti satu antibodi hanya cocok untuk satu antigen tertentu. Sebagai contoh antibodi cacar hanya cocok untuk antigen cacar dan tidak cocok untuk antigen lainnya.

b.         Sistem Kekebalan Buatan

Kekebalan buatan adalah suatu bentuk kekebalan tubuh yang sengaja dibuat atau ditumbuhkan melalui pemberian vaksin. Vaksin adalah bibit penyakit (kuman/antigen) yang telah dilemahkan. Proses pemberian vaksin dalam tubuh disebut vaksinasi. Contohnya jika menginginkan tubuh memproduksi antibodi tetanus, maka seseorang disuntik bakteri tetanus yang telah dilemahkan. Vaksin tetanus yang masuk tersebut akan dianggap tubuh sebagai antigen sehingga tubuh akan memproduksi antibodi. Akibatnya tubuh menjadi kebal terhadap tetanus jika suatu saat penyakit tersebut menyerang. Kekebalan yang dibuat oleh tubuh dengan pemberian vaksin ini dinamakan kekebalan buatan dan termasuk kekebalan aktif karena tubuh membentuk antibodi sendiri.

Cara lain untuk menumbuhkan kekebalan pada tubuh adalah dengan menyuntikkanserum. Serum adalah plasma darah yang telah mengandung antibodi untuk melawan antigen tertentu. Pembuatan serum dilakukan dengan menyuntik kuda atau kelinci dengan vaksin tertentu. Setelah tubuh kelinci atau kuda membentuk antibodi, kemudian plasma darah yang mengandung antibodi diisolasi. Umumnya pemberian serum dilakukan untuk pengobatan dan bukan pencegahan. Misalnya seseorang yang digigit ular berbisa ditolong dengan menyuntikkan serum anti bisa ular. Pemberian serum seperti ini disebut dengan kekebalan pasif karena tubuh tidak membentuk antibodi sendiri.

Semua langkah untuk membuat tubuh menjadi kebal (imun) baik dengan vaksinasi maupun pemberian serum seperti di atas disebut dengan imunisasi. Dengan memahami sistem kekebalan di atas, kita tahu ada 2 jenis imunisasi, yaitu imunisasi alamiah dan imunisasi buatan. Seseorang yang pernah terinfeksi suatu penyakit dan akhirnya memperoleh kekebalan disebut memperoleh imunisasi alamiah. Sebaliknya jika memperoleh kekebalan karena pemberian vaksin atau serum disebut imunisasi buatan (artifisial).

Kekebalan karena vaksinasi biasanya memiliki jangka waktu tertentu, sehingga permberian vaksin harus diulang lagi setelah beberapa lama. Hal ini dilakukan karena jumlah antibodi dalam tubuh semakin berkurang sehingga imunitas tubuh juga menurun. Beberapa jenis penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi antara lain cacar, tuberkulosis, dipteri, hepatitis B, pertusis, tetanus, polio, tifus, campak, dan demam kuning. Vaksin untuk penyakit tersebut biasanya diproduksi dalam skala besar sehingga harganya dapat terjangkau oleh masyarakat.

Page 7: sistem imun.docx

Secara garis besar, vaksin dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu:

1.        Vaksin Bacille Calmette-Guerin (BCG), polio jenis sabin, dan campak. Vaksin ini terbuat dari mikroorganisme yang telah dilemahkan

2.        Vaksin pertusis dan polio jenis salk. Vaksin ini berasal dari mikroorganisme yang telah dimatikan.

3.        Vaksin tetanus toksoid dan difteri. Vaksin ini berasal dari toksin (racun) mikrooganisme yang telah dilemahkan/diencerkan konsentrasinya.

4.        Vaksin hepatitis B. Vaksin ini terbuat dari protein mikroorganisme

3.

4.

5.Cara Kerja Sistem Imun dalam Tubuh

sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga

Page 8: sistem imun.docx

memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.

D.    manfaat Sistem Imun1.    Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan

mikroorganisme  atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh 

2.    Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak  untuk perbaikan jaringan.3.    Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal Sasaran utama: bakteri patogen & virus

Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)

E.     Respons Imun Respons imun adalah respons tubuh berupa suatu urutan kejadian yang kompleks

terhadap antigen, untuk mengeliminasi antigen tersebut. Respons imun ini dapat melibatkan berbagai macam sel dan protein, terutama sel makrofag, sel limfosit, komplemen, dan sitokin yang saling berinteraksi secara kompleks. Mekanisme pertahanan tubuh terdiri atas mekanisme pertahanan non spesifik dan mekanisme pertahanan spesifik.

Mekanisme pertahanan non spesifik disebut juga komponen nonadaptif atau innate, atau imunitas alamiah, artinya mekanisme pertahanan yang tidak ditujukan hanya untuk satu jenis antigen, tetapi untuk berbagai macam antigen. Imunitas alamiah sudah ada sejak bayi lahir dan terdiri atas berbagai macam elemen non spesifik. Jadi bukan merupakan pertahanan khusus untuk antigen tertentu.

Mekanisme pertahanan tubuh spesifik atau disebut juga komponen adaptif  atau imunitas didapat adalah mekanisme pertahanan yang ditujukan khusus terhadap satu jenis antigen, karena itu tidak dapat berperan terhadap antigen jenis lain. Bedanya dengan pertahanan tubuh non spesifik adalah bahwa pertahanan tubuh spesifik harus kontak atau ditimbulkan terlebih dahulu oleh antigen tertentu, baru ia akan terbentuk. Sedangkan pertahanan tubuh non spesifik sudah ada sebelum ia kontak dengan antigen.

Tahap:1.    Deteksi & mengenali benda asing2.    Komunikasi dgn sel lain untuk berespons3.    Rekruitmen bantuan & koordinasi respons4.    Destruksi atau supresi penginvasi

Page 9: sistem imun.docx

BAB IIPENUTUP

A.    KESIMPULANImonologi atau Imunitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama penyakit infeksi.

Gabungan sel, molekul dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap infeksi disebut sistem imun. Reaksi yang dikoordinasi sel-sel, molekul-molekul terhadap mikroba dan bahan lainnya disebut respons imun. Sistem imun diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup.Jenis-jenis Sistem Imun

a.  Sel-Sel Imun Non Spesifikb.  Sistem Imun Spesifik

Cara Kerja Sistem Imun dalam Tubuhsistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh

sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh.manfaat Sistem Imun

1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh 

2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak  untuk perbaikan jaringan.3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal Sasaran utama: bakteri patogen & virus

Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)

- Yaitu sistem pertahanan yang mempunyai kemampuan untuk mengenali benda asing yang masuk- Karakteristik : kemampuan merespon berbagai antigen, membedakan antigen asing dengan antigen diri, merespon antigen yang ditemukan sebelumnya dengan memulai respon memori- Sistem imun akan terbentuk jika ada benda asing- Yang berperanan : sel limfositAdvertisement

Cara dalam Sistem Imun Spesifik1.Imunitas Humoral/humoral immunity- Diperankan oleh sel limfosit B- Dilaksanakan oleh antobodi atau immunoglobulin (Ig),merupakan hasil sekresi sel plasma dan antitoksin- Menahan serangan mikroba maupun toksinnya

Page 10: sistem imun.docx

Macam Immunoglobulin (Ig)1. Immunoglobulin A/IgA : untuk mencegah masuknya bakteri/virus melalui ajringan epithel (air liur, air mata,kolustrum & susu)2. Immunoglobulin D/IgD : untuk memicu deferensiasi jaringan limfosit B menjadi sel plasma dan limfosit B memori3. Immunoglobulin E/IgE : untuk merespon reaksi alergi. Hanya ditemukan pada mammalia, dapat merespon cacing parasit4. Immunoglobulin G/IgG : untuk menembus placenta membawa kekebalan dari ibu ke janin yaitu pada masa 20 minggu pertama5. Immunoglobulin M/IgM : merupakan antibodi pertama yang menyerang antigen

Mekanisme pembuangan antigen1. Netralisasi : dengan menetralkan antigen2. Aglutinasi : dengan penggumpalan3. Presipitasi : dengan pengendapan4. Fiksasi komplemen/lisis : dengan lisis/penghancuran antigen

Cara dalam Sistem Imun Spesifik1. Imunitas Seluler/Cellular Immunity- Perantara oleh sel leukosit- Diperankan oleh sel limfosit T- Caranya dengan fagositosis

2.Immunologi- Perantara sel memori (pada sel limfosit)- Diperoleh setelah sembuh dari sakit

Macam Sel Limfosit1. Limfosit B, terdiferensiasi menjadi :a. Sel limfosit B memori : menyimpan mengingat antigen yang pernahmasuk ke dalam tubuhb. Sel limfosit plasma : sel pembentuk antibodic. Sel limfosit B pembelah : menghasilkan sel limfosit B dalam jumlah banyak dan cepat

2. Limfosit T, terdiferensiasi menjadi :a. Sel limfosit T sitotoksik/Killer T cells : menyerang sel tubuh yang terinfeksi patogenb. Sel limfosit T penolong/Helper T Cells : mengatur sistem imun dan mengontrol kualitas sistem imunc. Sel limfosit T supresor/Supressor T Cells : mengurangi respon imun jika infeksi berhasil diatasi.

Page 11: sistem imun.docx

Jenis – jenis Sistem Imun1.Aktif- Dibentuk oleh tubuh karena adanya infeksi antigen- Macamnyaa. Alami : bila terserang antigenb. Buatan : bila memasukkan antigen yang dilemahkan

2. Pasif- Diperoleh dari luar tubuh- Macamnyaa. Alami : bila bayi mendapatkan imunitas dari ibunyab. Buatan : bila menyuntikan serum, antibisa, immunoglobin lainnya dari darah orang yang telah kebal. Hanya bertahan beberapa minggu

Tahapan Respon Sistem Imun1. Deteksi dan mengenali benda asing2. Komunikasi dengan sel lain untuk merespon3. Rekruitmen bantuan dan koordinasi respon4. Destruksi atau supresi penginvasi

Disfungsi Sistem Imunitas

Page 12: sistem imun.docx

1. Hipersensitivitas : respon imun berlebihan terhadap antigen/alergen2. Autoimun : hilangnya toleransi terhadap sistem imun diri sendiri. Misalnya diabetes melitus (menyerang sel beta pad pankreas), Addison disease (menyerang kelenjar adrenalin), lupus eritemateus (menganggap jaringan sebagai antigen), myasthenia gravis (menyerang sel otot lurik)3. Defisiensi imun: berkurangnya respon sistem imun. Penyebabnya : obesitas, pengguna alkohol, narkoba, kekurangan nutrisi4. Defisiensi imun dapatan : chronic granulomatous disease yaitu kemampuan fagosit berkurang. Akibat dari penyakit AIDS atau beberapa tipe kanker

Page 13: sistem imun.docx

Daftar Istilah:Alergi : Respon yang berlebihan (hipersensitif) terhadap antigen yang masuk ke dalam tubuhAntigen : Zat yang dapat merangsang pembentukan antibody jika diinjeksikan ke dalam tubuhAntibodi : Zat yang dibentuk dalam darah untuk memusnahkan bakteri, virus atau untuk melawan toksik yang dihasilkan oleh bakteriAutoimunitas : Keadaan hilangnya toleransi system kekebalan terhadap “diri sendiri

http://www.pintarbiologi.com/2015/03/sistem-imunitaskekebalan-tubuh-manusia.html