Sistem ekonomi kerakyatan melalui gerakan koperasi indonesia

14
PENULISAN ILMIAH SISTEM EKONOMI KERAKYATAN MELALUI GERAKAN KOPERASI INDONESIA TUGAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA AHMAD LISCA ABDILLAH ARDIWINATA 2EA21 NPM:10210395 S1 Management Ekonomi Universitas Gunadarma 2011 1 | Page Penulisan Sistem Ekonomi Kerakyatan Melalui Gerakan Koperasi Indonesia

Transcript of Sistem ekonomi kerakyatan melalui gerakan koperasi indonesia

Page 1: Sistem ekonomi kerakyatan melalui gerakan koperasi indonesia

PENULISAN ILMIAHSISTEM EKONOMI KERAKYATAN MELALUI GERAKAN

KOPERASI INDONESIA

TUGAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

AHMAD LISCA ABDILLAH ARDIWINATA2EA21

NPM:10210395

S1 Management Ekonomi

Universitas Gunadarma2011

1 | P a g ePenulisan Sistem Ekonomi Kerakyatan Melalui Gerakan Koperasi Indonesia

Page 2: Sistem ekonomi kerakyatan melalui gerakan koperasi indonesia

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T. yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayat nya. Sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan ilmiah walaupun melalui beberapa kendala dan permasalahan

sebelumnya. Tapi dapat terselesaikan juga penulisan ilmiah dengan judul “SISTEM EKONOMI

KERAKYATAN MELALUI GERAKAN KOPERASI INDONESIA”.

Sebelumnya penulis juga ingin berterima kasih terhadap pihak-pihak yang banyak membantu baik

dari segi dukungan, dan lainnya. Saya juga berterima kasih karena telah berbagi ilmu terhadap saya

dan membantu menyusun penulisan ilmiah ini hingga dapat diselesaikan.

Karya tulis ini diselesaikan demi memenuhi tugas Manajemen Sumber Daya Manusia. Penulis

menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Kritik dan Saran pembaca diharapkan

penulis untuk membantu pengembangan karya tulis dari penulis agar lebih baik ke depannya.

Bekasi, Oktober 2011

Ahmad Lisca Abdillah Ardiwinata

2 | P a g ePenulisan Sistem Ekonomi Kerakyatan Melalui Gerakan Koperasi Indonesia

Page 3: Sistem ekonomi kerakyatan melalui gerakan koperasi indonesia

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................... 1

Daftar Isi ................................................................... 2

BAB I Pendahuluan ....................................................................... 3

A. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia ..................................... 3B. Sistem Ekonomi di Indonesia ............................................................. 4

BAB II Ekonomi Kerakyatan Melalui Gerakan Koperasi Indonesia .................... 7

BAB III Penutup ....................................................................... 8

3 | P a g ePenulisan Sistem Ekonomi Kerakyatan Melalui Gerakan Koperasi Indonesia

Page 4: Sistem ekonomi kerakyatan melalui gerakan koperasi indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

A. SEJARAH PERKEMBANGAN GERAKAN KOPERASI DI INDONESIA

Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil

dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi

tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang

ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang penghidupannya

sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi

yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia

sesamanya.

Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R.Aria Wiria Atmaja di Purwokerto mendirikan

sebuah Bank untuk para pegawai negeri (priyayi). Ia terdorong oleh keinginannya untuk menolong

para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh lintah darat yang memberikan pinjaman

dengan bunga yang tinggi.Maksud Patih tersebut untuk mendirikan koperasi kredit model seperti di

Jerman. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode, seorang

asisten residen Belanda. De Wolffvan Westerrode sewaktu cuti berhasil mengunjungi Jerman dan

menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank

Pertolongan, Tabungan dan Pertanian. Selain pegawai negeri juga para petani perlu dibantu karena

mereka makin menderita karena tekanan para pengijon. Ia juga menganjurkan

mengubah Bank tersebut menjadi koperasi. Di samping itu ia pun mendirikan lumbung-

lumbung desa yang menganjurkan para petani menyimpan pada pada musim panen dan

memberikan pertolongan pinjaman padi pada musim paceklik. Ia pun berusaha menjadikan

lumbung-lumbung itu menjadi Koperasi Kredit Padi. Tetapi Pemerintah Belanda pada waktu itu

berpendirian lain. Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian dan Lumbung Desa tidak dijadikan

Koperasi tetapi Pemerintah Belanda membentuk lumbung-lumbung desa baru, bank –bank

Desa , rumah gadai dan Centrale Kas yang kemudian menjadi Bank Rakyak Indonesia

(BRI). Semua itu adalah badan usaha Pemerntah dan dipimpin oleh orang-orang Pemerintah.

Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:

1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan penerangan dan

penyuluhan tentang koperasi.

4 | P a g ePenulisan Sistem Ekonomi Kerakyatan Melalui Gerakan Koperasi Indonesia

Page 5: Sistem ekonomi kerakyatan melalui gerakan koperasi indonesia

2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.

3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan politik,

khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang membahayakan

pemerintah jajahan itu.

Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi gerakan

koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op

de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve.

Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan

ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional

Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.

Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi

untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan

koperasi kumiyai.Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan

menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia

mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai

Hari Koperasi Indonesia.

B. SISTEM EKONOMI DI INDONESIA

Dalam perkembangan globalisasi seperti kita saksikan saat ini ternyata tidak makin mudah

menyajikan  pemahaman tentang adanya sistem ekonomi Indonesia. Kaum akademisi Indonesia

terkesan makin mengagumi globalisasi yang membawa perangai “kemenangan” sistem

kapitalisme Barat. Sikap kaum akademisi semacam ini ternyata membawa pengaruh besar

terhadap sikap kaum elit politik muda Indonesia, yang mudah menjadi ambivalen terhadap sistem

ekonomi Indonesia dan ideologi kerakyatan yang melandasinya.

 

Pemahaman akan sistem ekonomi Indonesia bahkan mengalami suatu pendangkalan tatkala sistem

komunisme Uni Soviet dan Eropa Timur dinyatakan runtuh. Kemudian  dari situ ditarik

kesimpulan kelewat sederhana bahwa sistem kapitalisme telah memenangkan secara total

5 | P a g ePenulisan Sistem Ekonomi Kerakyatan Melalui Gerakan Koperasi Indonesia

Page 6: Sistem ekonomi kerakyatan melalui gerakan koperasi indonesia

persaingannya dengan sistem komunisme. Dengan demikian, dari persepsi  simplisistik semacam

ini,  Indonesia pun  dianggap perlu  berkiblat kepada kapitalisme Barat dengan sistem pasar-

bebasnya dan meninggalkan saja sistem ekonomi Indonesia yang “sosialistik” itu.

 

Kesimpulan yang misleading tentang menangnya sistem kapitalisme dalam percaturan dunia ini

ternyata secara populer telah pula “mengglobal”.  Sementara  pemikir strukturalis masih

memberikan  peluang terhadap pemikiran obyektif yang lebih mendalam, dengan membedakan

antara runtuhnya negara-negara komunis itu secara politis dengan lemahnya (atau kelirunya)

sistem sosialisme dalam prakteknya.

 

Pandangan para pemikir strukturalis seperti di atas kurang lebihnya diawali oleh fenomena

konvergensi antara dua sistem raksasa itu (kapitalisme dan komunisme) a.l. seperti dkemukakan

oleh Raymond Aron (1967), bahwa suatu ketika nanti anak-cucu Krushchev akan menjadi

“kapitalis” dan anak-cucu Kennedy akan menjadi “sosialis”.

Mungkin yang lebih benar adalah bahwa tidak ada yang kalah antara kedua sistem itu. Bukankah

tidak ada lagi kapitalisme asli yang sepenuhnya liberalistik dan individualistik dan tidak ada lagi

sosialisme asli yang dogmatik dan komunalistik.

Dengan demikian hendaknya kita tidak terpaku pada fenomena global tentang kapitalisme vs

komunisme seperti dikemukakan di atas. Kita harus mampu mengemukakan dan melaksanakan

sistem ekonomi Indonesia sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia, yaitu untuk mencapai

kesejahteraan sosial dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa mengabaikan hak dan

tanggung jawab global kita.

Globalisasi  dengan “pasar bebas”nya memang berperangai kapitalisme dalam ujud barunya.

Makalah ini tidak dimaksudkan untuk secara khusus mengemukakan tentang hal-hal mengapa

globalisasi perlu kita waspadai namun perlu dicatat bahwa globalisasi terbukti telah

menumbuhkan inequality yang makin parah, melahirkan “the winner-take-all society” (adigang,

adigung, aji mumpung), disempowerment dan impoversishment terhadap si lemah. Tentu

tergantung kita, bagaimana memerankan diri sebagai subyek (bukan obyek) dalam ikut

membentuk ujud globalisasi. Kepentingan nasional harus tetap kita utamakan tanpa mengabaikan

tanggungjawab global. Yang kita tuju adalah pembangunan Indonesia, bukan sekedar

pembangunan di Indonesia.

BAB II

6 | P a g ePenulisan Sistem Ekonomi Kerakyatan Melalui Gerakan Koperasi Indonesia

Page 7: Sistem ekonomi kerakyatan melalui gerakan koperasi indonesia

EKONOMI KERAKYATAN MELALUI GERAKAN KOPERASI INDONESIA

Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat.Dimana

ekonomi rakyat sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh rakyat

kebanyakan (popular) yang dengan secara swadaya mengelola sumberdaya ekonomi apa saja yang

dapat diusahakan dan dikuasainya, yang selanjutnya disebut sebagai Usaha Kecil dan Menegah

(UKM) terutama meliputi sektor pertanian, peternakan, kerajinan, makanan, dsb., yang ditujukan

terutama untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan keluarganya tanpa harus mengorbankan

kepentingan masyarakat lainnya.

Koperasi sebagai suatu sistem ekonomi, mempunyai kedudukan (politik) yang cukup kuat karena

memiliki cantolan konstitusional, yaitu berpegang pada Pasal 33 UUD 1945, khususnya Ayat 1 yang

menyebutkan bahwa, Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan. Dalam Penjelasan UUD 1945 itu dikatakan bahwa bangun usaha yang paling cocok

dengan asas kekeluargaan itu adalah Koperasi.

Dewasa ini, di dunia ada dua macam model Koperasi. Pertama, adalah Koperasi yang dibina oleh

pemerintah dalam kerangka sistem sosialis. Kedua, adalah Koperasi yang dibiarkan berkembang di

pasar oleh masyarakat sendiri, tanpa bantuan pemerintah. Jika badan usaha milik negara merupakan

usaha skala besar, maka Koperasi mewadahi usaha-usaha kecil, walaupun jika telah bergabung

dalam Koperasi menjadi badan usaha skala besar juga.

Bung Hatta sendiri menganjurkan didirikannya tiga macam Koperasi. Pertama, adalah Koperasi

konsumsi yang terutama melayani kebutuhan kaum buruh dan pegawai. Kedua, adalah Koperasi

produksi yang merupakan wadah kaum petani (termasuk peternak atau nelayan). Ketiga, adalah

Koperasi kredit yang melayani pedagang kecil dan pengusaha kecil guna memenuhi kebutuhan

modal.

Mengkaji kisah sukses dari berbagai koperasi, terutama koperasi di Indonesia, kiranya dapat

disarikan beberapa faktor kunci yang urgent dalam pengembangan dan pemberdayaan koperasi.

Diantara faktor penting tersebut, antara lain:

7 | P a g ePenulisan Sistem Ekonomi Kerakyatan Melalui Gerakan Koperasi Indonesia

Page 8: Sistem ekonomi kerakyatan melalui gerakan koperasi indonesia

a. Pemahaman pengurus dan anggota akan jati diri koperasi (co-operative identity) yang antara

lain dicitrakan oleh pengetahuan mereka terhadap ‘tiga serangkai’ koperasi, yaitu pengertian

koperasi (definition of co-operative), nilai-nilai koperasi (values of co-operative) dan

prinsip-prinsip gerakan koperasi (principles of co-operative)

b. Dalam menjalankan usahanya, pengurus koperasi harus mampu mengidentifikasi kebutuhan

kolektif anggotanya (collective need of the member) dan memenuhi kebutuhan tersebut.

Proses untuk menemukan kebutuhan kolektif anggota sifatnya kondisional dan lokal

spesifik.

c. Kesungguhan kerja pengurus dan karyawan dalam mengelola koperasi. Disamping kerja

keras, figur pengurus koperasi hendaknya dipilih orang yang amanah, jujur serta transparan.

d. Kegiatan (usaha) koperasi bersinergi dengan aktifitas usaha anggotanya.

8 | P a g ePenulisan Sistem Ekonomi Kerakyatan Melalui Gerakan Koperasi Indonesia

Page 9: Sistem ekonomi kerakyatan melalui gerakan koperasi indonesia

BAB IIIPENUTUP

Ekonomi kerakyatan sebagai suatu sistem ekonomi yang memberikan pemihakan kepada pelaku

ekonomi lemah kiranya pantas mendapatkan prioritas utama penanganan. Hal ini bukan saja karena

ekonomi kerakyatan memiliki pijakan konstitusional yang kuat, namun juga karena ia gayut

langsung dengan nadi kehidupan rakyat kecil yang secara obyektif perlu lebih diberdayakan agar

mampu menjadi salah satu ‘engine’ bagi peningkatan kesejahteraan rakyat (social welfare) dan

sekaligus alat ampuh untuk lebih memeratakan ‘kue pembangunan’ sejalan dengan program

pengentasan kemiskinan (poverty alleviation).

Sudah sepantasnya dalam keadaan ekonomi yang menjerat seperti ini, sebagai bagian dari rakyat,

juga calon pemimpin bangsa, sudah sepatutnya kita harus bersama sama mengembangkan gerakan

koperasi di Indonesia, sehingga nantinya koperasi dapat menjadi alternatif kekuatan lain ekonomi

indonesia, yang tidak hanya menyejahterakan anggotanya tapi juga membantu menyeimbangkan

perekonomian Indonesia.

9 | P a g ePenulisan Sistem Ekonomi Kerakyatan Melalui Gerakan Koperasi Indonesia

Page 10: Sistem ekonomi kerakyatan melalui gerakan koperasi indonesia

DAFTAR PUSTAKA

http://yudhim.blogspot.com/2008/01/contoh-karya-tulis.html

http://www.kba.averroes.or.id/artikel-bisnis/sejarah-perkembangan-koperasi-di-indonesia.html

http://www.ekonomirakyat.org/edisi_2/artikel_9.htm

http://nonaninda.blogspot.com/2011/10/sistem-ekonomi-kerakyatan-melalui.html

http://rahmanuzulikartika.wordpress.com/2011/10/18/sistem-ekonomi-kerakyatan-melalui-gerakan-koperasi-indonesia/

http://fahrikurniawan.blogspot.com/2011/10/sistem-ekonomi-kerakyatan-melalui.html

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Istimewa%3APencarian&search=sejarah++koperasi+di+indonesia&fulltext=Search&ns0=1&redirs=1&profile=advanced

http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi#Sejarah_koperasi_di_Indonesia

http://www.ekonomirakyat.org/edisi_17/artikel_1.htm

http://succesary.wordpress.com/2008/12/10/sistem-ekonomi-kerakyatan/

10 | P a g ePenulisan Sistem Ekonomi Kerakyatan Melalui Gerakan Koperasi Indonesia