Sistem Bilangan

15
PERANGKAT PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 MODUL SISTEM BILANGAN Mata Pelajaran : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Kelas/Program : XI / IPA DAN IPS Nama Guru : AGUS RIYANTO,S.Kom NIP : 19810521 200903 1 007 PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN NON FORMAL SMA 1 SEWON Laboratorium Komputer 2 JALAN PARANGTRITIS KM 5, BANTUL, YOGYAKARTA 55187, 374459

Transcript of Sistem Bilangan

Page 1: Sistem Bilangan

PERANGKAT PEMBELAJARAN

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

MODUL

SISTEM BILANGAN

Mata Pelajaran : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Kelas/Program : XI / IPA DAN IPS Nama Guru : AGUS RIYANTO,S.Kom NIP : 19810521 200903 1 007

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN NON FORMAL

SMA 1 SEWON

Laboratorium Komputer 2 JALAN PARANGTRITIS KM 5, BANTUL, YOGYAKARTA 55187, ' 374459

Page 2: Sistem Bilangan

LABKOM2 SMAN 1 SEWON

[modul sistem bilangan] 1

SISTEM BILANGAN

Dalam teknik digital, dikenal beberapa sistem bilangan, antara lain : 1. Biner 2. Desimal 3. Oktal 4. Hexadesimal

BINER = Binary

∗ Adalah sistem bilangan berbasis dua. ∗ Memiliki anggota/ragam angka : 0 dan 1 ∗ Bilangan biner pada penulisannya ditandai dengan subscript 2 ∗ Contoh penulisan bilangan biner :

¤ 10102 (dibaca, satu nol satu nol biner) ¤ 0012 (dibaca, nol nol satu biner) ¤ 10000112 (dibaca, satu nol nol nol nol satu satu biner) ¤ 1010012 (dibaca, satu nol satu nol nol satu biner) ¤ dan lain-lain

∗ Bobot Bilangan biner

¤ Bit ke 0 (paling kanan), berbobot 20 (=1) ¤ Bit ke 1 (nomor 2 dari kanan), berbobot 21 (=2) ¤ Bit ke 2 (nomor 3 dari kanan), berbobot 22 (=4) ¤ Bit ke 3 (nomor 4 dari kanan), berbobot 23 (=8) ¤ dan seterusnya ¤ Contoh :

bit= binary digit = anggota larik bilangan biner

∗ Nilai bit adalah angka bit dikalikan bobot bitnya.

Contoh :

Desimal ∗ Adalah Sistem bilangan berbasis sepuluh ∗ Memiliki anggota / ragam angka berupa : 0 , 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. ∗ Bilangan Desimal pada penulisannya ditandai dengan subscript 10 ∗ Contoh penulisan :

¤ 610 (dibaca, Enam Desimal) ¤ 4510 (dibaca, Empat puluh lima Desimal) ¤ 12110 (dibaca, Seratus Dua puluh satu Desimal) ¤ 234510 (dibaca, Dua ribu tiga ratus empat puluh lima Desimal) ¤ dan Lain-lain.

Bit ke 0, bobotnya 20 (=1) Bit ke 1, bobotnya 21 (=2) Bit ke 2, bobotnya 22 (=4) Bit ke 3, bobotnya 23 (=8) Bit ke 4, bobotnya 24 (=16)

Bit ke 1, angka bitnya = 1, bobotnya 21 = 2, Nilai bitnya= 1x 2 =2 Bit ke 2, angka bitnya = 0, bobotnya 22 = 4, Nilai bitnya= 0x 4 =0 Bit ke 3, angka bitnya = 0, bobotnya 23 = 8, Nilai bitnya= 0x 8 =0

Bit ke 4, angka bitnya = 1, bobotnya 24 = 16, Nilai bitnya= 1x 16=16

Bit ke 0, angka bitnya = 1, bobotnya 20 = 1, Nilai bitnya= 1x 1 =1

Page 3: Sistem Bilangan

LABKOM2 SMAN 1 SEWON

[modul sistem bilangan] 2

∗ Bobot Bilangan Desimal ¤ Digit ke 0 (paling kanan), berbobot 100 (=1), dikenal dengan satuan ¤ Digit ke 1 (nomor 2 dari kanan), berbobot 101 (=10), dikenal dengan puluhan ¤ Digit ke 2 (nomor 3 dari kanan), berbobot 102 (=100), dikenal dengan ratusan ¤ Digit ke 3 (nomor 4 dari kanan), berbobot 103 (=1000), dikenal dengan ribuan ¤ dan seterusnya.

∗ Nilai digit adalah angka digit dikalikan bobot digitnya.

Contoh :

OKTAL ∗ Adalah Sistem bilangan berbasis delapan ∗ Memiliki anggota / ragam angka berupa : 0 , 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 ∗ Bilangan oktal pada penulisannya ditandai dengan subscript 8 ∗ Contoh penulisan :

¤ 68 (dibaca, Enam Oktal) ¤ 458 (dibaca, Empat lima Oktal) ¤ 1218 (dibaca, Satu Dua Satu Oktal) ¤ 23458 (dibaca, Dua Tiga Empat Lima Oktal) ¤ dan Lain-lain.

∗ Bobot Bilangan Oktal

¤ Digit oktal ke 0 (paling kanan), berbobot 80 (=1), ¤ Digit oktal ke 1 (nomor 2 dari kanan), berbobot 81 (=8), ¤ Digit oktal ke 2 (nomor 3 dari kanan), berbobot 82 (=64), ¤ Digit oktal ke 3 (nomor 4 dari kanan), berbobot 83 (=512), ¤ dan seterusnya.

Bit ke 0, bobotnya 100 = 1

Bit ke 1, bobotnya 101 = 10

Bit ke 2, bobotnya 102 = 100

Bit ke 3, bobotnya 103 = 1000

Digit ke 0, angka digitnya= 5, bobotnya 100 =1, Nilai digitnya =5x1=5

Digit ke 1, angka digitnya= 1, bobotnya 101 =10, Nilai digitnya =1x10=10

Digit ke 2, angka digitnya= 3, bobotnya 102 =100, Nilai digitnya =3x100=300

Digit ke 3, angka digitnya= 2, bobotnya 103 =1000,Nilai digitnya =2x1000=2000

Digit oktal ke 0, bobotnya 80 = 1 Digit oktal ke 1, bobotnya 81 = 8 Digit oktal ke 2, bobotnya 82 = 64 Digit oktal ke 3, bobotnya 83 = 512

71058

Page 4: Sistem Bilangan

LABKOM2 SMAN 1 SEWON

[modul sistem bilangan] 3

∗ Nilai digit oktal adalah angka digit oktal dikalikan bobot digitnya. Contoh :

61268

Hexadesimal ∗ Adalah Sistem bilangan berbasis enam belas ∗ Memiliki anggota berupa : 0 , 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F

Dimana A=10, B=11, C=12, D=13, E=14 dan F=15 ∗ Bilangan Hexadesimal pada penulisannya ditandai dengan huruf H ∗ Contoh penulisan :

¤ 17H (dibaca, Satu Tujuh Hexadesimal) ¤ 4E5H (dibaca, Empat E Lima Hexadesimal) ¤ A1EH (dibaca, A Satu E Hexadesimal) ¤ 2345H (dibaca, Dua Tiga Empat Lima Hexadesimal) ¤ dan Lain-lain.

∗ Bobot Bilangan Hexadesimal

¤ Digit Hexadesimal ke 0 (paling kanan), berbobot 160 (=1), ¤ Digit Hexadesimal ke 1 (nomor 2 dari kanan), berbobot 161 (=16), ¤ Digit Hexadesimal ke 2 (nomor 3 dari kanan), berbobot 162 (=256), ¤ Digit Hexadesimal ke 3 (nomor 4 dari kanan), berbobot 163 (=4096), ¤ dan seterusnya.

∗ Nilai digit Hexadesimal adalah angka digit Hexadesimal dikalikan bobot digitnya. Contoh :

Tugas Kerjakan soal-soal berikut ini! 1. Sebutkan macam-macam sistem bilangan pada teknik digital! 2. Sebutkan pengertian dari masing-masing sistem bilangan pada teknik digital! 3. Sebutkan tanda penulisan masing-masing sistem bilangan !

Digit oktal ke 0, angka oktalnya= 6, bobotnya 80=1, nilai digitnya= 6 x 1 = 6 Digit oktal ke 1, angka oktalnya= 2, bobotnya 81=8, nilai digitnya= 2 x 8 = 16 Digit oktal ke 2, angka oktalnya= 1, bobotnya 82=64, nilai digitnya= 1 x 64 = 64 Digit oktal ke 3, angka oktalnya= 6, bobotnya 83=512, nilai digitnya= 6 x 512 = 3072

Digit Hexadesimal ke 0, bobotnya 160 (=1) Digit Hexadesimal ke 1, bobotnya 161 (=16) Digit Hexadesimal ke 2, bobotnya 162 (=256) Digit Hexadesimal ke 3, bobotnya 163 (=4096)

7E05H

Digit Hexadesimal ke 0, Angka digitnya 5, bobotnya 160 (=1), Nilai digitnya=5x1=5 Digit Hexadesimal ke 1, Angka digitnya 0, bobotnya 161 (=16), Nilai digitnya=0x16=0 Digit Hexadesimal ke 2, Angka digitnya E(=14), bobotnya 162 (=256), Nilai digitnya=14x256=3584 Digit Hexadesimal ke 3, Angka digitnya 7, bobotnya 163 (=4096), Nilai digitnya=7x4096=28672

7E05H

Page 5: Sistem Bilangan

LABKOM2 SMAN 1 SEWON

[modul sistem bilangan] 4

4. Kelompokkan bilangan-bilangan di bawah ini sesuai dengan jenis sistem bilangannya dengan memberi tanda checklist P !

Sistem bilangan

No. Bilangan Biner Oktal Desimal Hexadesimal

Contoh 2367110 P 1 208 2 2510 3 010112 4 11011H 5 2010H 6 101010 7 1758 8 1010018 9 A10H 10 11FH 11 0102 12 9910 13 777778 14 11110010 15 00000012 16 888H 17 1CH 18 210 19 666810 20 110112

5. Kelompokkan bit/digit dari bilangan berikut sesuai urutan bit/digitnya!

Bit /Digit ke

No. Bilangan 7 6 5 4 3 2 1 0

Tanda penulisan sistem bilangan

Contoh 120828 0 0 0 1 2 0 8 2 Subscript 8

1 208 2 2510 3 010112 4 11011H 5 2010H 6 101010 7 1758 8 1010018 9 A10H

10 11FH 11 0102 12 9910 13 777778 14 11110010 15 00000012 16 888H 17 1CH 18 210 19 666810 20 110112

Page 6: Sistem Bilangan

LABKOM2 SMAN 1 SEWON

[modul sistem bilangan] 5

6. Sebutkan bobot bit/digit pada sistem bilangan !

Bit /Digit ke No. Sistem bilangan

6 5 4 3 2 1 0 1 Biner 20=1 2 Oktal 3 Desimal 105=100000 4 Hexadesimal

7. Berapakah nilai digit dari bilangan-bilangan berikut !

Bit /Digit ke No Bilangan

5 4 3 2 1 0 Contoh 12082H 0 x 1048576=0 1x65536=65536 2x4096=8192 0x256=0 8x16=128 2x1=2

1 208 2 2510 3 010112 4 11011H 5 2010H 6 101010 7 1758 8 1010018 9 A10H

10 11FH 11 0102 12 9910 13 777778 14 1110010 15 000012 16 888H 17 1CH 18 210 19 666810 20 110112

Page 7: Sistem Bilangan

LABKOM2 SMAN 1 SEWON

[modul sistem bilangan] 6

KONVERSI SISTEM BILANGAN Dari Biner Dari Oktal ke Desimal Dari Hexadesimal Caranya adalah dengan menjumlahkan nilai bit/digit bilangannya. ∗ Contoh Konversi dari Biner ke Desimal

10112 = … 10 Jawab 10112

∴Jadi 10112 = 1110 ∗ Contoh Konversi dari Oktal ke Desimal

2308=… 10 Jawab

2308 152

∴Jadi 2308 = 15210 ∗ Contoh Konversi dari Hexadesimal ke Desimal

1B7H=… 10 Jawab

1B7H 439

∴Jadi 1B7H= 43910

Latihan Ubahlah bilangan berikut menjadi bilangan desimal !

a. 1011102 = ……...10 k. 123H = ……...10 b. 0011002 = ……...10 l. ABCH = ……...10 c. 1111112 = ……...10 m. 1E20H = ……...10 d. 1110002 = ……...10 n. EB2H = ……...10 e. 0011012 = ……...10 o. 27EH = ……...10 f. 1278 = ……...10 g. 121068 = ……...10 h. 32708 = ……...10 i 2218 = ……...10 j 10668 = ……...10

Bit ke 0, angka bitnya 1, bobotnya 20 = 1, nilai bitnya 1x 1= 1 Bit ke 1, angka bitnya 1, bobotnya 21 = 2, nilai bitnya 1x 2= 2 Bit ke 2, angka bitnya 0, bobotnya 22 = 4, nilai bitnya 0x 4= 0 Bit ke 3, angka bitnya 1, bobotnya 23 = 8, nilai bitnya 1x 8= 8

Digit ke 0, angka digitnya 0, bobotnya 80 = 1, nilai bitnya 0x 1 = 0 Digit ke 1, angka digitnya 3, bobotnya 81 = 8, nilai bitnya 3x 8 = 24 Digit ke 2, angka digitnya 2, bobotnya 82 = 64, nilai bitnya 2x 64= 128 +

+

+ 11

Digit ke 0, angka digitnya 7, bobotnya 160 = 1, nilai bitnya 7x 1 = 7 Digit ke 1, angka digitnya B(=11), bobotnya 161 = 16, nilai bitnya 11x 16 = 176 Digit ke 2, angka digitnya 1, bobotnya 162 = 256, nilai bitnya 1x 256 = 256 +

Page 8: Sistem Bilangan

LABKOM2 SMAN 1 SEWON

[modul sistem bilangan] 7

Biner Dari Desimal ke Oktal Hexadesimal Caranya : Membagi bilangan desimal yang akan diubah dengan basis bilangan hasil konversi yang diinginkan secara terus-menerus sampai hasil pembagiannya habis, setiap pembagian dilakukan, dicatat sisa hasil pembagiannya. Bilangan hasil konversi didapat dengan menyusun dari bawah sisa hasil baginya. Contoh : ¤ Konversi dari desimal menjadi biner

1110= …2 Jawab 11 dibagi 2, hasilnya 5, sisa pembagiannya 1 5 dibagi 2, hasilnya 2, sisa pembagiannya 1 2 dibagi 2, hasilnya 1, sisa pembagiannya 0 1 dibagi 2, hasilnya 0, sisa pembagiannya 1 ∴Jadi 1110= 10112

¤ Konversi dari desimal menjadi oktal 15210= …8 Jawab 152 dibagi 8, hasilnya 19, sisa pembagiannya 0 19 dibagi 8, hasilnya 2, sisa pembagiannya 3 2 dibagi 8, hasilnya 0, sisa pembagiannya 2 ∴Jadi 15210= 2308

¤ Konversi dari desimal menjadi hexadesimal 17810= …8 Jawab 178 dibagi 16, hasilnya 11, sisa pembagiannya 2 11 dibagi 16, hasilnya 0, sisa pembagiannya 11(=B) ∴Jadi 17810= B2H

Latihan Ubahlah bilangan desimal berikut !

∗ 13410 = ……...2 ∗ 43210 = ……H ¤ 510 = ……...2

∗ 45010 = ……...2 ∗ 20010 = ……H ¤ 610 = ……...2

∗ 7210 = ……...2 ∗ 12410 = ……H ¤ 710 = ……...2

∗ 3210 = ……...2 ∗ 9410 = ……H ¤ 810 = ……...2

∗ 11010 = ……...2 ¤ 910 = ……...2

∗ 27810 = ……...8 Ubahlah bilangan berikut dan

hafalkan hasilnya ! ¤ 1010 = ……...2

∗ 14210 = ……...8 ¤ 010 = ……2 ¤ 1110 = ……...2

∗ 12510 = ……...8 ¤ 110 = ……2 ¤ 1210 = ……...2

∗ 7510 = ……...8 ¤ 210 = ……2 ¤ 1310 = ……...2

∗ 6210 = ……...8 ¤ 310 = ……2 ¤ 1410 = ……...2

∗ 56010 = ……..H ¤ 410 = ……2 ¤ 1510 = ……...2

1 0 1 1 2

2 3 0 8

B 2 H

Page 9: Sistem Bilangan

LABKOM2 SMAN 1 SEWON

[modul sistem bilangan] 8

Dari Oktal ke Biner Cara: Langkah-langkahnya : 1. Anggaplah setiap digit oktal seperti bilangan Desimal 2. Ubahlah setiap digit oktal yang dianggap desimal menjadi 3 bit biner 3. Susun bit-bit biner yang dihasilkan sesuai urutan digit oktalnya pada soal Syarat : Harus bisa mengubah bilangan desimal menjadi bilangan biner setidak-

tidaknya dari 010 sampai 710 (Lihat halaman 7) Contoh æ 2458 = …..2

Jawab 2 4 5 8 510 diubah menjadi 3 bit biner = 1012 410 diubah menjadi 3 bit biner = 1002 210 diubah menjadi 3 bit biner = 0102 010 100 1012

∴Jadi 2458 = 010 100 1012 æ 10768 = …..2

Jawab 1 0 7 6 8 610 diubah menjadi 3 bit biner = 1102 710 diubah menjadi 3 bit biner = 1112 010 diubah menjadi 3 bit biner = 0002 110 diubah menjadi 3 bit biner = 0012

001 000 111 1102 ∴Jadi 2458 = 001 000 111 1102

Latihan Ubahlah bilangan oktal berikut menjadi bilangan biner !

♣ 1348 = ……...2

♣ 4508 = ……...2

♣ 728 = ……...2

♣ 3210 = ……...2

♣ 1108 = ……...2

♣ 2728 = ……...2

♣ 1428 = ……...2

♣ 1258 = ……...2

♣ 758 = ……...2

♣ 628 = ……...2

♣ 5608 = ……...2

Setiap digit oktalnya dianggap seperti bilangan Desimal

Setiap digit oktalnya dianggap seperti bilangan Desimal

Page 10: Sistem Bilangan

LABKOM2 SMAN 1 SEWON

[modul sistem bilangan] 9

Dari Hexadesimal ke Biner Cara: Langkah-langkahnya : 1. Anggaplah setiap digit hexadesimal seperti bilangan Desimal 2. Ubahlah setiap digit hexadesimal yang dianggap decimal tadi menjadi 4 bit biner 3. Susun bit-bit biner yang dihasilkan sesuai urutan digit hexadesimalnya pada soal. Syarat : Harus bisa mengubah bilangan desimal menjadi bilangan biner setidak-

tidaknya dari 010 sampai 1510 (Lihat halaman 7) Contoh æ 1D7H = …..2

Jawab Ingat, D setara dengan 13 (Lihat halaman 3) 1 D 7 H 710 diubah menjadi 4 bit biner = 01112 1310 diubah menjadi 4 bit biner = 11012 110 diubah menjadi 4 bit biner = 00012 0001 1101 01112

∴Jadi 1D7H = 0001110101112 =1110101112 Contoh æ B46H = …..2

Jawab Ingat, B setara dengan 11 (Lihat halaman 3) B 4 6 H 610 diubah menjadi 4 bit biner = 01102 410 diubah menjadi 4 bit biner = 01002 B10 diubah menjadi 4 bit biner = 10112 1011 0100 01102

∴Jadi B46H = 1011 0100 01102 Latihan Ubahlah bilangan Hexadesimal berikut menjadi bilangan Biner !

∗ 1010H = ……...2

∗ 4719H = ……...2

∗ 479H = ……...2

∗ EA1H = ……...2

∗ B3H = ……...2

∗ 3C5H = ……...2

∗ EACH = ……...2

∗ 28FH = ……...2

∗ 422H = ……...2

∗ A1H = ……...2

∗ 33EAFH = ……...2

Setiap digit Hexadesimalnya dianggap seperti bilangan Desimal

Setiap digit Hexadesimalnya dianggap seperti bilangan Desimal

Page 11: Sistem Bilangan

LABKOM2 SMAN 1 SEWON

[modul sistem bilangan] 10

Dari Biner ke Oktal Cara: Langkah-langkahnya : 1. Kelompokkan bit-bit biner yang akan diubah, masing-masing kelompok terdiri atas 3 bit,

Pengelompokkan dimulai dari sebelah kanan 2. Jika kelompok paling kiri tidak terdiri atas 3 bit, tambahkan bit 0 pada sebelah kiri

sampai kelompok tersebut terdiri atas 3 bit biner. 3. Ubahlah masing-masing kelompok biner menjadi 1 digit desimal 4. Susun digit-digit desimal yang dihasilkan sesuai urutan kelompok biner pada soal. 5. Hasil dari penyusunan digit-digit desimal tersebut adalah Bilangan oktal hasil konversinya.

Syarat : Harus bisa mengubah bilangan biner menjadi bilangan desimal setidak-

tidaknya pengubahan 3 bit biner (Lihat halaman 6) Contoh 1 a. 101110102 = …..8 Jawab u kelompokkan bit-bit biner, tiap-tiap kelompok terdiri 3 bit,dimulai dari sebelah kanan

10 111 0102 v Jika kelompok paling kiri tidak terdiri atas 3 bit, tambahkan bit 0 pada sebelah kiri

sampai kelompok tersebut terdiri atas 3 bit biner. 0 10 111 0102 010 111 0102

w Ubahlah masing-masing kelompok biner menjadi 1 digit desimal 010 111 0102 2 7 2

x Susun digit-digit desimal yang dihasilkan sesuai urutan kelompok biner pada soal. 272 y Hasil dari penyusunan digit-digit desimal tersebut adalah Bilangan oktal hasil

konversinya. 2728

∴Jadi 101110102 = 2728 Contoh 2 b. 10011011012 = …..8 Jawab u kelompokkan bit-bit biner, tiap-tiap kelompok terdiri 3 bit,dimulai dari sebelah kanan

1 001 101 1012 v Jika kelompok paling kiri tidak terdiri atas 3 bit, tambahkan bit 0 pada sebelah kiri

sampai kelompok tersebut terdiri atas 3 bit biner. 0 1 001 101 1012 001 001 101 1012

w Ubahlah masing-masing kelompok biner menjadi 1 digit desimal 001 001 101 1012 1 1 5 5

x Susun digit-digit desimal yang dihasilkan sesuai urutan kelompok biner pada soal. 1155 y Hasil dari penyusunan digit-digit desimal tersebut adalah Bilangan oktal hasil

konversinya. 11558

∴Jadi 10011011012 = 11558 Latihan ! a. 101100012 = …..8 c. 11110101102 = …..8 b. 1100001112 = …..8 d. 10010111012 = …..8

Page 12: Sistem Bilangan

LABKOM2 SMAN 1 SEWON

[modul sistem bilangan] 11

Dari Biner ke Hexadesimal Cara: Langkah-langkahnya : 1. Kelompokkan bit-bit biner yang akan diubah, masing-masing kelompok terdiri atas 4 bit,

Pengelompokkan dimulai dari sebelah kanan 2. Jika kelompok paling kiri tidak terdiri atas 4 bit, tambahkan bit 0 pada sebelah kiri

sampai kelompok tersebut terdiri atas 4 bit biner. 3. Ubahlah masing-masing kelompok biner menjadi bilangan desimal 4. Susun digit-digit desimal yang dihasilkan sesuai urutan kelompok biner pada soal. 5. Hasil dari penyusunan digit-digit desimal tersebut adalah Bilangan Hexadesimal hasil konversinya.

Syarat : Harus bisa mengubah bilangan biner menjadi bilangan desimal setidak-

tidaknya pengubahan 4 bit biner (Lihat halaman 6) Contoh 1 a. 1101110102 = ….H Jawab u kelompokkan bit-bit biner, tiap-tiap kelompok terdiri 4 bit,dimulai dari sebelah kanan

1 1011 10102 v Jika kelompok paling kiri tidak terdiri atas 4 bit, tambahkan bit 0 pada sebelah kiri

sampai kelompok tersebut terdiri atas 4 bit biner. 0 1 1011 10102 0001 1011 10102

w Ubahlah masing-masing kelompok biner menjadi 1 digit desimal 0001 1011 10102

1 11 10 x Susun digit-digit desimal yang dihasilkan sesuai urutan kelompok biner pada soal. 1 11(=B) 10(=A) y Hasil dari penyusunan digit-digit desimal tersebut adalah Bilangan Hexadesimal

hasil konversinya. 1BAH

∴Jadi 1101110102 = 1BAH Contoh 2 b. 1011110010012 = ….H Jawab u kelompokkan bit-bit biner, tiap-tiap kelompok terdiri 4 bit,dimulai dari sebelah kanan

1011 1100 10012

v Jika kelompok paling kiri tidak terdiri atas 4 bit, tambahkan bit 0 pada sebelah kiri sampai kelompok tersebut terdiri atas 4 bit biner.

0 1011 1100 10012 1011 1100 10012 (tetap) w Ubahlah masing-masing kelompok biner menjadi 1 digit desimal

1011 1100 10012

11 12 9 x Susun digit-digit desimal yang dihasilkan sesuai urutan kelompok biner pada soal. 11(=B) 12(=C) 9 y Hasil dari penyusunan digit-digit desimal tersebut adalah Bilangan Hexadesimal

hasil konversinya. BC9H

∴Jadi 1011110010012 = BC9H Latihan ! a. 10110011012 = ….H c. 11110101102 = ….H b. 110010010112 = ….H d. 10010111012 = ….H

Page 13: Sistem Bilangan

LABKOM2 SMAN 1 SEWON

[modul sistem bilangan] 12

Dari oktal ke Hexadesimal Cara: Langkah-langkahnya : 1. Ubahlah bilangan oktal menjadi bilangan biner 2. Ubahlah bilangan biner hasil pengubahan pada langkah 1, menjadi bilangan Hexadesimal

Syarat : 1. Harus bisa mengubah bilangan oktal menjadi bilangan biner.

(Lihat halaman 8) 2. Harus bisa mengubah bilangan biner menjadi bilangan hexadesimal.

(Lihat halaman 11) Contoh 1 a. 1528 = ….H Jawab u Ubahlah bilangan oktal pada soal menjadi bilangan biner

1 5 28 (Lihat halaman 8)

001 101 0102

∴ 1528 = 0011010102 v Ubahlah bilangan biner menjadi bilangan hexadesimal. 0 0110 10102 0000 0110 10102

(Lihat halaman 11) 0 6 A

∴ Jadi 1528 = 06AH Contoh 2 b. 678 = ….H Jawab u Ubahlah bilangan oktal pada soal menjadi bilangan biner

6 78 (Lihat halaman 8)

110 1112

∴ 678 = 1101112 v Ubahlah bilangan biner menjadi bilangan hexadesimal. 11 01112 0011 01112

(Lihat halaman 11) 3 7

∴ Jadi 678 = 37H

Latihan ! a. 268 = ….H f. 548 = ….H b. 6278 = ….H g. 368 = ….H c. 7258 = ….H h. 77128 = ….H d. 6138 = ….H i. 238 = ….H e 5218 = ….H j. 428 = ….H

Page 14: Sistem Bilangan

LABKOM2 SMAN 1 SEWON

[modul sistem bilangan] 13

Dari Hexadesimal ke Oktal Cara: Langkah-langkahnya : 1. Ubahlah bilangan Hexadesimal pada soal menjadi bilangan Biner 2. Ubahlah bilangan Biner hasil pengubahan pada langkah 1, menjadi bilangan Oktal

Syarat : 1. Harus bisa mengubah bilangan Hexadesimal menjadi bilangan Biner.

(Lihat halaman 9) 2. Harus bisa mengubah bilangan Biner menjadi bilangan Oktal.

(Lihat halaman 10) Contoh 1 a. 2AH = ….8 Jawab u Ubahlah bilangan Hexadesimal pada soal menjadi bilangan biner

2 A H (Lihat halaman 9)

0010 10102

∴ 2AH = 001010102 v Ubahlah bilangan biner menjadi bilangan Oktal. 00 101 0102 000 101 0102

(Lihat halaman 10) 0 5 2

∴ Jadi 2AH = 528 Contoh 2 b. 9F5H = ….8 Jawab u Ubahlah bilangan Hexadesimal pada soal menjadi bilangan biner

9 F 5 H (Lihat halaman 9)

1001 1111 01012

∴ 9F5H = 1001111101012 v Ubahlah bilangan biner menjadi bilangan Oktal. 100 111 110 1012

(Lihat halaman 10) 4 7 6 5

∴ Jadi 9F5H = 47658 Latihan ! a. B34H = ….8 f. EC43H = ….8 b. 279H = ….8 g. D39H = ….8 c. 9EH = ….8 h. E4FH = ….8 d. D5H = ….8 i. 6FH = ….8 e E09H = ….8 j. 75AH = ….8

Page 15: Sistem Bilangan

LABKOM2 SMAN 1 SEWON

[modul sistem bilangan] 14

Referensi Buku, “Teknik Digital”, KF Ibrahim, Penerbit Andi Yogyakarta, 2001