Sistem administrasi negara monarki arab

80
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Administrasi negara adalah ilmu sosial yang mempelajari tiga elemen penting dalam kehidupan bernegara yang meliputi lembaga legislatif , yudikatif , dan eksekutif serta hal-hal yang berkaitan dengan publik yang meliputi kebijakan publik, manajemen publik, administrasi pembangunan, tujuan negara, dan etika yang mengatur penyelenggara negara. Lokus dari administrasi negara adalah tempat yang menggambarkan di mana ilmu tersebut berada.Dalam hal ini lokus dari ilmu administrasi negara adalah kepentingan publik (public interest) dan urusan publik (public affair). Fokus dari administrasi negara sendiri adalah apa yang menjadi pembahasan penting dalam memepelajari ilmu administrasi negara yang didalamnya mencakup teori organisasi dan ilmu manajemen. Pengertian tersebut telah cukup menjelaskan bahwa mempelajari ilmu administrasi negara sangatlah penting karena dengan ilmu ini para aktor publik dapat mengetahui dan menganalisa berbagai persoalan di lingkungan masyarakat dengan berbagai cara pandang serta dapat melakukan pemecahan masalah dengan berbagai teknik atau metode yang ada sesuai dengan kebutuhan dan kondisi.

description

 

Transcript of Sistem administrasi negara monarki arab

Page 1: Sistem administrasi negara monarki arab

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Administrasi negara adalah ilmu sosial yang mempelajari tiga elemen penting dalam

kehidupan bernegara yang meliputi lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutif serta hal-hal yang

berkaitan dengan publik yang meliputi kebijakan publik, manajemen publik, administrasi

pembangunan, tujuan negara, dan etika yang mengatur penyelenggara negara. Lokus dari

administrasi negara adalah tempat yang menggambarkan di mana ilmu tersebut berada.Dalam hal

ini lokus dari ilmu administrasi negara adalah kepentingan publik (public interest) dan urusan

publik (public affair). Fokus dari administrasi negara sendiri adalah apa yang menjadi

pembahasan penting dalam memepelajari ilmu administrasi negara yang didalamnya mencakup

teori organisasi dan ilmu manajemen.

Pengertian tersebut telah cukup menjelaskan bahwa mempelajari ilmu administrasi negara

sangatlah penting karena dengan ilmu ini para aktor publik dapat mengetahui dan menganalisa

berbagai persoalan di lingkungan masyarakat dengan berbagai cara pandang serta dapat

melakukan pemecahan masalah dengan berbagai teknik atau metode yang ada sesuai dengan

kebutuhan dan kondisi.

Pentingnya administrasi negara dalam kehidupan bernegara membuat setiap negara harus

memiliki sistem administrasi negara yang kuat dan ideal bagi negaranya sehingga segala fungsi

dan tujuan negara tersebut dapat tercapai. Dalam hal ini negara-negara monarki Arab juga

memiliki sistem administrasi negara, sistem administrasi negara yang diterapkan di negara-

negara Arab mungkin berbeda dengan negara-negara di luar Timur Tengah karena negara

tersebut menerapkan sistem administrasi negara yang berlandaskan pada syariat Islam atau Al-

Qur’an.

Page 2: Sistem administrasi negara monarki arab

Dalam makalah ini kami akan membahas sistem administrasi negara yang ada di negara

Arab, khususnya negara-negara monarki dan konflik di negara tersebut yang mungkin

mempengaruhi penyelenggaraan system administrasi di negara tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem administrasi negara-negara monarki Arab?2. Konflik apa yang terjadi di negara-negara monarki Arab?

C. Tujuan

1. Mengetahui sistem administrasi negara-negara monarki Arab.

2. Mengetahui konflik yang terjadi di negara-negara monarki Arab.

2

Page 3: Sistem administrasi negara monarki arab

BAB II

PEMBAHASAN

A. Negara Arab Saudi

1. Profil Negara Arab Saudi

Arab Saudi atau Saudi Arabia atau Kerajaan Arab Saudi adalah negara Arab yang terletak di

Jazirah Arab. Beriklim gurun dan wilayahnya sebagian besar terdiri atas gurun pasir dengan

gurun pasir yang terbesar adalah Rub Al Khali. Orang Arab menyebut kata gurun pasir dengan

kata sahara.Negara Arab Saudi ini berbatasan langsung (searah jarum jam dari arah utara)

dengan Yordania, Irak, Kuwait, Teluk Persia, Uni Emirat Arab, Oman, Yaman, dan Laut Merah.

Pada tanggal 23 September 1932, Abdul Aziz bin Abdurrahman as-Sa'ud—dikenal juga

dengan sebutan Ibnu Sa‘ud—memproklamasikan berdirinya Kerajaan Arab Saudi atau Saudi

Arabia (al-Mamlakah al-‘Arabiyah as-Su‘udiyah) dengan menyatukan wilayah Riyadh, Najd

(Nejed), Ha-a, Asir, dan Hijaz. Abdul Aziz kemudian menjadi raja pertama pada kerajaan

tersebut. Dengan demikian dapat dipahami, nama Saudi berasal dari kata nama keluarga Raja

Abdul Aziz as-Sa'ud. Arab Saudi terkenal sebagai Negara kelahiran Nabi Muhammad SAW serta

tumbuh dan berkembangnya agama Islam, sehingga pada benderanya terdapat dua kalimat

syahadat yang berarti "Tidak ada tuhan (yang pantas) untuk disembah melainkan Allah dan Nabi

Muhammad adalah utusannya".

2. Kondisi Ekonomi

Kekayaan yang sangat besar yang didapat dari minyak, sangat membantu permainan dan

pembentukan kekuatan peran dari keluarga Kerajaan Saudi baik di dalam maupun luar negeri.

Wilayah ini dahulu merupakan wilayah perdagangan terutama di kawasan Hijaz antara Yaman-

Mekkah-Madinah-Damaskus dan Palestina. Pertanian dikenal saat itu dengan perkebunan kurma

3

Page 4: Sistem administrasi negara monarki arab

dan gandum serta peternakan yang menghasilkan daging serta susu dan olahannya. Pada saat

sekarang digalakkan sistem pertanian terpadu untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian.

Perindustrian umumnya bertumpu pada sektor Minyak bumi dan Petrokimia terutama setelah

ditemukannya sumber sumber minyak pada tanggal 3 Maret 1938. Selain itu juga untuk

mengatasi kesulitan sumber air selain bertumpu pada sumber air alam (oase) juga didirikan

industri desalinasi Air Laut di kota Jubail. Sejalan dengan tumbuhnya perekonomian maka kota-

kota menjadi tumbuh dan berkembang. Kota-kota yang terkenal di wilayah ini selain kota suci

Mekkah dan Madinah adalah Kota Riyadh sebagai ibukota kerajaan, Dammam, Dhahran, Khafji,

Jubail, Tabuk dan Jeddah.

3. Penduduk dan Pembagian Wilayah

Keluarga suku Qurays yang dikenal sebagai bangsawan dan pemimpin bangsa Arab, turunan

pendiri dan pemelihara bangunan suci Ka'bah, Nabi Ibrahim dan putranya nabi Ismail, dimana

Nabi Muhammad adalah salah satu dari Bani Hasyim Qurays, di wilayah Hijaz, sekarang

merupakan salah satu suku penduduk di Saudi Arabia. Penduduk Arab Saudi adalah mayoritas

berasal dari kalangan bangsa Arab sekalipun juga terdapat keturunan dari bangsa-bangsa lain

serta mayoritas beragama Islam. Di daerah daerah industri dijumpai penduduk dari negara-

negara lain sebagai kontraktor dan pekerja asing atau ekspatriat

Peta wilayah Arab Saudi diatas menunjukkan bahwa Arab Saudi terbagi atas 13 provinsi atau

manatiq (jamak dari mantiqah) yakni:

4

Page 5: Sistem administrasi negara monarki arab

1. Bahah

2. Hududusy Syamaliyah

3. Jauf

4. Madinah

5. Qasim

6. Riyadh

7. Syarqiyah, Arab Saudi (Provinsi Timur)

8. 'Asir

9. Ha'il

10. Jizan

11. Makkah

12. Najran

13. Tabuk

4. Geografi

Arab Saudi terletak di antara 15°LU - 32°LU dan antara 34°BT - 57°BT. Luas kawasannya

adalah 2.240.000 km². Arab Saudi merangkumi empat perlima kawasan di Semenanjung Arab

dan merupakan negara terbesar di AsiaTimur Tengah. Permukaan terendah di sini ialah di Teluk

Persia pada 0 m dan Jabal Sauda' pada 3.133 m. Arab Saudi terkenal sebagai sebuah negara yang

datar dan mempunyai banyak kawasan gurun. Gurun yang terkenal ialah di sebelah selatan Arab

Saudi yang dijuluki "Daerah Kosong" (dalam bahasa Arab, Rub al Khali), kawasan gurun terluas

di dunia. Namun demikian di bagian barat dayanya, terdapat kawasan pegunungan yang

berumput dan hijau. Hampir tidak ada sungai atau danau permanen di negeri ini, tetapi terdapat

sangat banyak wadi. Beberapa daerah subur dapat ditemukan dalam endapan aluvial di wadi,

basin dan oasis.

5. Sistem Administrasi Negara di Arab Saudi

a. Bentuk Negara

5

Page 6: Sistem administrasi negara monarki arab

Bentuk Negara Arab Saudi adalah Negara Kesatuan (Sentralis) dimana pemerintahan

Arab Saudi terbagi atas 13 propinsi yang diperintah langsung oleh Raja. Undang-undang,

pejabat pemerintah, dan pengadilan seluruhnya berada dibawah otorisasi Raja.

b. Bentuk Pemerintahan

Arab Saudi adalah negara dengan bentuk monarki absolut dimana negara tersebut

dipimpin oleh seorang raja yang kekuasaannya tidak terbatas.Monarki merupakan sejenis

pemerintahan di mana Raja menjadi Kepala Negara.Monarki adalah sistem pemerintahan

kerajaan adalah sistem tertua di dunia.Setiap pemerintahan yang didalamnya menerapkan

kekuasaan yang akhir atau tertinggi pada personel atau seseorang, tanpa melihat pada sumber

sifat–sifat dasar pemilihan dan batas waktu jabatannya. Pendapat lain menegaskan, monarki

merupakan kehendak atau keputusan seseorang yang akhirnya berlaku dalam segala perkara

didalam pemerintahan.

Raja memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.Raja Arab

Saudi menyandang gelar sebagai penjaga dan pelayan umat Islam.Raja tidak selalu dipilih

dan diangkat berdasakan garis lurus kebawah seperti kerajaan-kerajaan lainnya tetapi

terkadang berdasarkan garis lurus kesamping dan berdasarkan kemampuannya.Pengganti

Raja Fahd misalnya, bukanlah anaknya, melainkan saudara Raja Fahd, Abdullah. Meskipun

begitu, hingga kini semua Raja setelah Abdul Aziz masih berasal dari lingkungan keluarga;

semua Raja adalah putra-putranya.Pemilihan dan pengangkatan raja dengan cara tersebut

didasarkan pada pasal 5 Basic Law of Government yang menyatakan bahwa kekuasaan

kerajaan diwariskan kepada anak dan cucu yang paling mampu dari pendiri Arab

Saudidimana raja merangkap perdana menteri dan panglima tinggi angkatan bersenjata Arab

Saudi.

Pada tanggal 20 Oktober 2006, Raja Abdullah telah mengamandemen pasal tersebut

dengan mengeluarkan UU yang membentuk lembaga suksesi kerajaan (Allegiance

Institution) yang terdiri dari para anak dan cucu dari Raja Abdul Aziz Al-Saud. Dalam

ketentuan baru tersebut raja tidak lagi memilki hak penuh dalam memilih Putera

Mahkota.Raja dapat menominasikan calon Putera Mahkota, namun Komite Suksesi akan

6

Page 7: Sistem administrasi negara monarki arab

memilih melalui pemungutan suara. Selain itu, apabila Raja atau Putera Mahkota

berhalangan, Komite Suksesi akan membentuk Dewan Pemerintahan Sementara (Transitory

Ruling Council) yang beranggotakan lima orang. Ketentuan ini baru akan berlaku setelah

Putera Mahkota Pangeran Sultan naik tahta. Berikut nama-nama raja yang pernah

memerintah Arab Saudi:

1) Raja Abdul Aziz (Ibnu Saud), pendiri kerajaan Arab Saudi: 1932–1953.

2) Raja Saud, putra Raja Abdul Aziz: 1953–1964 (kekuasaannya diambil alih oleh

saudaranya, Putera Mahkota Faisal).

3) Raja Faisal, putra Raja Abdul Aziz: 1964–1975 (dibunuh oleh keponakannya, Faisal bin

Musa’id bin Abdul Aziz).

4) Raja Khalid, putra Raja Abdul Aziz: 1975–1982 (meninggal karena serangan jantung).

5) Raja Fahd, putra Raja Abdul Aziz: 1982–2005 (meninggal karena sakit usia tua).

6) Raja Abdullah, putra Raja Abdul Aziz: 2005-sekarang.

c. Sistem Kepartaian

Arab Saudi tidak mengenal adanya partai politik dan pemilihan umum nasional.Partai

politik merupakan hal yang ilegal di Arab Saudi. Selain partai politik, serikat buruh dan

asosisasi profesi juga dilarang karena dianggap akan menyebabkan gerakan pemberontakan

terhadap Kerajaan Arab Saudi. Pemilihan umum nasional pun tidak ada di Arab Saudi hanya

ada pemilihan lokal. Pemilihan Lokal itu pun tetap tidak dapat menampung aspirasi rakyat

karena jumlah pemilih terdaftar tidak melebihi 18% dari mereka yang memenuhi syarat

untuk memilih, mewakili hanya 2% dari penduduk kota. Selain itu calon pemimpin lokal

biasanya dari kalangan atas, seperti pengusaha, aktivis, profesional, rakyat biasa sulit untuk

bisa menjadi calon pemimpin lokal.

Dengan tidak adanya partai politik, partisipasi politik masyarakat akan terbatas. Hanya

sebagian kecil masyarakat Arab Saudi yang bisa berperan serta dalam politik, misalnya

ulama, syekh suku, keluarga komersial.Keluarga kerajaan mendominasi sistem

politik. Sebagian besar posisi politik/ pemerintahan, mulai dari eksekutif, legislatif,

yudhikatif, dan badan- badan pemerintah lain dikuasai oleh Keluarga Kerajaan. Sejumlah

7

Page 8: Sistem administrasi negara monarki arab

besar keluarga memungkinkan untuk mengontrol sebagian besar jabatan penting kerajaan dan

memiliki keterlibatan dan kehadiran di semua tingkat pemerintahan dan partai politik.

Di luar dari House of Saud Al, partisipasi dalam proses politik terbatas pada segmen yang

relatif kecil dari populasi. Bentuk partisipasi ini berupa konsultasi keluarga kerajaan dengan

ulama, syekh suku dan anggota keluarga komersial yang penting pada keputusan-keputusan

penting. Secara teori, semua laki-laki dari usia mayoritas memiliki hak untuk mengajukan

petisi raja langsung melalui pertemuan suku tradisional yang dikenal sebagai majlis. Identitas

kesukuan tetap kuat dan di luar keluarga kerajaan, pengaruh politik sering ditentukan oleh

afiliasi suku. Sheikh suku mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap acara lokal dan

nasional. Dalam beberapa tahun terakhir telah ada langkah-langkah untuk memperluas politik

partisipasi, seperti pembentukan Dewan Konsultatif pada awal 1990-an dan Forum Dialog

Nasional pada tahun 2003. 

d. Sistem Pemerintahan

Sistem pemerintahan yang dianut Arab Saudi adalah sistem presidensil (raja). Dengan

demikian kekuasaan eksekutif Arab Saudi dipegang oleh kepala negara (raja) yang sekaligus

menjabat sebagai perdana menteri, panglima tertinggi angkatan perang, dan pimpinan agama

tertinggi,penjaga dua tempat suci (Mekkah dan Madinah), mengangkat dan memberhentikan

Dewan Menteri, menafsirkan hukum. Otoritas politik tertinggi di bawah raja adalah putra

mahkota.Putra mahkota ini ditentukan oleh raja, asalkan tetap diambil dari keturunan Abdul

Aziz. Putra mahkota bahkan dapat memerintah atas nama raja, bahkan sebelum mahkota

diestafetkan.

e. Sistem Politik

Parlemen Arab Saudi berbentuk Unikameral (Council of Ministers).Sebenarnya Council

of Minister (CoM) bukanlah parlemen layaknya di negara-negara demokrasi a la Barat.Ia

lebih mirip "quasi-legislative" dan tidak primus interpares dengan raja.

Menghadapi era globalisasi, Arab Saudi membentuk badan legislatif yang disebit Majelis

Syura. Sistem pernerintahan daerah dibagi atas beberapa wilayah propinsi yang masing-

8

Page 9: Sistem administrasi negara monarki arab

masing dipimpin oleh seorang gubernur, sedangkan beberapa kota penting dipimpin oleh

walikota. Gubernur dan walikota diangkat atas persetujuan raja.

Dewan Menteri bertindak selaku legislator dan eksekutif pelaksana raja.Kedua peran ini

didasarkan atas restu raja. Hukum yang ditetapkan dewan menteri akan menjadi hukum

aplikatif dalam 30 hari, kecuali raja memvetonya. Umumnya, para anggota dewan menteri

pun keturunan Abdul Aziz.Majlis asShura adalah dewan konsultatif.Anggotanya sekitar 120

orang.Tugas mereka adalah memberi nasehat kepada raja.Anggota majelis ini pun diangkat

dan diberhentikan oleh raja.

Dalam penyelenggaraan pemerintahan, terdapat Komisi Majelis Syura yang memiliki

sub-sub komisi sebagai berikut:

1) Komisi Urusan Keislaman, Peradilan dan Hak Asasi Manusia.

2) Komisi Urusan Sosial, Keluarga dan Pemuda.

3) Komisi Urusan Ekonomi dan Energi.

4) Komisi Urusan Keamanan.

5) Komisi Administrasi, SDM dan Petisi.

6) Komisi Urusan Pendidikan dan Riset.

7) Komisi Urusan Kebudayaan dan Informasi.

8) Komisi Urusan Luar Negeri.

9) Komisi Perairan, Infrastruktur dan Layanan Umum.

10) Komisi Urusan Kesehatan dan Lingkungan.

11) Komisi Urusan Keuangan.

12) Komisi Tranportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi Informasi.

Tidak ada partai politik yang bertindak sebagai oposisi, tidak ada konstitusi kecuali al-

Quran sebagai kitab suci mereka, namun tidak sepenuhnya diikuti dalam hal

penyelenggaraan pemerintah karena kompleksnya bidang pemerintahan sehingga dibentuklah

departemen-departemen yang yang pejabatnya seluruhnya dari keluarga istana.

Adapun departemen yang dibentuk pada tahun 1373H/1953M yang mencakup sejumlah

departemen yang berkompeten, seperti Departemen Pertahanan, DepartemenLuar Negeri,

9

Page 10: Sistem administrasi negara monarki arab

DepartemenDalam Negeri, DepartemenKeuangan, DepartemenEkonomi dan Perencanaan,

DepartemenPerminyakan dan Pertambangan, DepartemenKehakiman, DepartemenUrusan

Islam, DepartemenWakaf, DepartemenDakwah dan Bimbingan, DepartemenPendidikan dan

Pengajaran, DepartemenPendidikan Tinggi, DepartemenKebudayaan dan Informasi,

DepartemenPerdagangan dan Perindustrian, DepartemenAir dan Listrik,

DepartemenPertanian, DepartemenPekerjaan, DepartemenUrusan Sosial,

DepartemenKomunikasi dan Teknologi Informasi, DepartemenUrusan Kota dan Pedesaan,

DepartemenHaji, dan DepartemenLayanan Sipil.

Mengenai badan yudikatif, sistem peradilan terdiri dari pengadilanpengadilan biasa,

Pengadilan Tinggi Agama Islam di Makkah dan Jedah serta sebuah Mahkamah

Banding.Sistem hukum bersumber dari Alquran yang penjabarannya diambil dari Hadis.Di

samping itu juga berlaku hukum adat dan hukum suku-suku.Sistem kerja peradilan diawasi

oleh Komisi pengawas Pengadilan yang diangkat oleh raja.Lembaga pengadilan (yudikatif)

menurut hukum dasar Arab Saudi haruslan independen.Kepala pengadilan biasanya berasal

dari bangsawan ataupun keturunan al-Wahhab.Menteri Kehakiman Arab Saudi biasanya juga

menjadi Grand Mufti.Setiap hakim diangkat dan diberhentikan oleh Raja.Ulama adalah

lembaga yang ada dalam hukum dasar Arab Saudi yang fungsinya menjadi metode

penafsiran hukum Islam yaitu Ijma (konsensus) dan Shura (Konsultasi).Anggota Ulama

terdiri atas keturuan Abdul Aziz dan al-Wahhab.Ulama ini dikepalai oleh Grand Mufti.

f. Pembuatan Kebijakan

Raja di Arab Saudi memiliki fungsi pembuatan peraturan utama dan independen. Sistem

Dasar mengidentifikasi Raja sebagai otoritas tertinggi atas semua otoritas negara, termasuk

otoritas legislatif.  Ia memiliki kewenangan sebagai Kepala Negara dan Kepala Dewan

Menteri untuk mencabut, memberlakukan, atau mengubah hukum dan peraturan.  Selain itu,

proses legislatif yang meliputi penyusunan dan penetapan internasional, perjanjian-

perjanjian, peraturan dan konsesi disetujui dan diubah oleh Royal SK setelah ditinjau oleh

badan-badan legislatif Kerajaan (Dewan Menteri dan Dewan Syura).Raja berhak untuk

menerima dan menolak usulan salah satu dari dua badan legislatif.

10

Page 11: Sistem administrasi negara monarki arab

Dalam pembuatan kebijakan sebagian besar dibuat atas dasar konsultasi di antara para

pangeran senior keluarga kerajaan dan lembaga agama. Selain itu pembuatan kebijakan atau

peraturan harus sesuai dengan Syariah hukum Islam, Al-Quran, dan Sunnah (hadits Nabi

Muhammad) yang dinyatakan sebagai konstitusi negara.

Sistem Dasar pembuatan kebijakan menggunakan "otoritas" untuk merujuk kepada

otoritas legislatif Kerajaan, yang berhak untuk meletakkan peraturan perundangan

undangan. Kerajaan juga memiliki wewenang untuk menyetujui perjanjian internasional,

peraturan dan konsesi.  Kewenangan legislatif dibagi oleh Raja, Dewan Menteri, dan Dewan

Konsultatif(Majlis al-Syura). Kepala negara Islam diberikan diskresi luas atas masalah-

masalah kepentingan umum yang dikenal sebagai bidang kebijakan publik Islam (al-Siyasah

al-Shar'iyyah). Peraturan negara adalah sah dan berlaku sepanjang tidak bertentangan hukum

ilahi. Sistem Dasar Saudi jelas bergantung pada al-Maslahah dan al-Mursalah sebagai dasar

pembuatan peraturan. Hak ini dilaksanakan hanya di mana tidak ada yang hadir teks yang

jelas dalam hukum Islam yang bisa mengatur masalah tertentu. 

Kewenangan Legislatif selain Raja juga dimiliki oleh Dewan Menteri.Dewan Menteri

secara simultan melakukan kedua fungsi eksekutif dan legislatif.Masing-masing menteri

memiliki hak untuk mengajukan rancangan undang-undang atau peraturan yang berkaitan

dengan urusan pelayanannya. Untuk mempertimbangkan usulan disetujui oleh Dewan

Menteri, dua-pertiga dari para anggota yang yang hadir harus setuju untuk mengadopsi

usulan tersebut.Dalam kasus luar biasa, pertemuan Dewan Menteri dapat dianggap sah jika

hanya setengah dari anggota yang hadir. Lebih penting lagi, keputusan Dewan Menteri,

termasuk yang terkait dengan persetujuan proposal legislatif dan amandemen, tidak dianggap

final kecuali Raja menyetujui mereka.

Kewenangan Legislatif lain dimiliki oleh Dewan Syura. Dewan Syuraberfungsi

memberikan pendapat mengenai kebijakan publik jika diminta oleh Raja, bertindak sebagai

Ketua Dewan Menteri. Dewan ini memiliki mandat yang luas untuk mengomentari urusan

negara, misalnya rencana umum pembangunan ekonomi dan sosial, hukum internasional,

piagam, perjanjian, kesepakatan, konsesi, penafsiran undang-undang negara, dan laporan

tahunan yang disampaikan oleh kementerian dan badan-badan pemerintah lainnya. Dewan

Syura memiliki komite khusus, dikelola oleh anggotanya, yang hak-kekuatan yang berada

11

Page 12: Sistem administrasi negara monarki arab

dalam yurisdiksinya. Yang paling penting, Dewan Syura memiliki yurisdiksi untuk

mengusulkan draft undang-undang baru atau perubahan hukum yang berlaku dan studi

mereka dalam dewan. Ketua Dewan menyampaikan resolusi Dewan mengenai hukum baru

atau yang akan diubah oleh Raja. Berbeda dengan keputusan Dewan Menteri, dua-pertiga

dari anggota Dewan Shura harus menyetujui usulan legislatif atau perubahan untuk itu untuk

diadopsi. Resolusi tidak dianggap sah tanpa persetujuan mayoritas dari para anggota Dewan. 

Pendapat Dewan Syura akan ditinjau oleh Raja.Raja akanmemutuskan resolusi mana

yang akan dirujuk ke Dewan Menteri. Resolusi akan dikeluarkan setelah Raja memberikan

persetujuannya. Setiap usulan legislatif atau amandemen yang menjadi hukum harus disetujui

oleh kedua Dewan dan Raja. Jika Dewan melihat resolusi tersebut kurang sesuai, masalah

iniakankembali ke Dewan Syura, yang kemudian akan memberikan keputusan yang dianggap

sesuai oleh Dewan. Resolusi baru kemudian dikirim ke Raja, yang membuat keputusan

akhir. 

Pada tahap akhir berlakunya hukum perundang-undangan, Dewan Menteri menerima

resolusi yang dikeluarkan oleh Dewan Syura. Dewan Menteri akan meninjau kembali

resolusi yang telah disusun oleh Biro Ahli, sambil mempertimbangkan apakah ada

rekomendasi yang dikeluarkan oleh Komite Umum Dewan Menteri. Jika Dewan Menteri

menerima usulan Dewan Syura, Dewan Menteri akan menyetujui undang-undang. Sekretaris

Umum Dewan akanmenyiapkan sanksi Royal Keputusan persetujuan. The Royal Keputusan

akan menyetujui undang-undang dan akan memanggil ketua Dewan Kementerian, bersama

dengan Departemen di bawah yurisdiksi masing-masing, untuk melaksanakan keputusan

tersebut. Dewan Chambers Kepresidenan Menteri akan mengeluarkan edaran agar

mendistribusikan salinan Keputusan, setelah undang-undang tersebut akan didistribusikan ke

departemen terkait dan departemen, termasuk Dewan Syura.

Jika perlu, Sekretaris Jenderal Dewan Menteri (Council of Ministers Chambers

Kepresidenan) dapat mengeluarkan surat kepada Menteri yang bersangkutan sehingga dapat

menetapkan aturan untuk pelaksanaan peraturan apapun yang terkandung dalam peraturan

perundang-undangan yang baru. Aturan-aturan ini akan disetujui untuk terakhir kalinya oleh

Dewan Menteri. Hukum hukum akan diterbitkan dalam Lembaran Negara (Umm al-

Qura) dan akan diimplementasikan pada berakhirnya jangka waktu yang ditentukan

12

Page 13: Sistem administrasi negara monarki arab

(biasanya oleh artikel terakhir dari undang-undang) setelah telah diterbitkan. Salinan asli dan

otentik dari undang-undang yang berlaku akan diteruskan ke Pusat Informasi dan Studi

berafiliasi dengan Dewan Chamber Kepresidenan Menteri. The Pusat Nasional untuk

Dokumen dan Arsip, berafiliasi dengan Dewan Menteri, maka akan menerbitkan undang-

undang baru dalam Berita Resmi.

Dapat kita lihat dari peran masyarakat dalam dalam pembuatan kurang karena pembuatan

kebijakan hanya dilakukan dalam lingkup pemerintahan saja.

g. Hukum

Sebagai negara yang berbentuk kerajaan dengan sistem pemerintahan yang absolut

berdasarkan agama Islam, semua hukum yang berlaku di Arab Saudi juga dibuat berdasarkan

syari'at Islam,Kitab Suci Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.Sampai pada

tuntunan/ panduan raja sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara di Arab Saudi juga

dibuat berdasarkan ajaran agama Islam.Untuk menyempurnakan regulasi negara atas dasar

Syariat Allah, pada tanggal 27 Sya'ban 1412 H bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1992 M,

Pelayan Dua Kota Suci Raja Fahd Bin Abdul Aziz–rahimahullah mengeluarkan Undang-

Undang tentang Sistem Pemerintahan, Syura (Permusyawaratan) dan Daerah untuk mengatur

berbagai macam kehidupan di Kerajaan Arab Saudi.

h. Peradilan

Peradilan memperoleh independensi secara penuh dan hukumnya bersumber kepada kitab

suci Al-Qur`an dan Sunnah Nabi shallallahu'alaihiwasallam. Dalam berbagai urusan syar'i

peradilan merujuk kepada Majelis Peradilan Tinggi yang bertugas meneliti nash-nash

peradilan dan hukum-hukum hudud dan qisas, dan membawahi seluruh mahkamah syar'iyah

yang tersebar di penjuru negeri.Lembaga peradilan dan kehakiman terdiri dari Mahkamah

Umum, Mahkamah Khusus, Lembaga Kasasi, dan Notariat. Adapun dalam persoalan-

persoalan tata usaha Negara, maka di sana ada lembaga khusus yang menanganinya. Yang

terpenting, diantaranya, ialah “Diwan al-Mazhalim” yaitu lembaga pengadilan yang

13

Page 14: Sistem administrasi negara monarki arab

berhubungan langsung dengan raja, yang perhatiannya terfokus pada penyelesaian berbagai

persoalan perselisihan yang diajukan terhadap lembaga pemerintahan.

i. Dinamika Politik Pemerintahan

Misi reformasi, dimana negara Saudi didirikan mewakili inti pokok pemerintah.Misi ini

berdasarkan realisasi aturan Islam, implementasi hukum Islam (Syariah), mengamalkan

kebaikan dan melarang kejahatan, termasuk mereformasi ajaran Islam dan memurnikannya

dari segala penyimpangan.Sistem ini mengadopsi doktrin dari prinsip Islam yang benar, yang

beredar pada awal kelahiran Islam.Hal ini diperkuat dari adanya aksi bom bunuh diri yang

mengguncang Arab Saudi pada Sabtu, 8 November 2003.Bom bunuh diri tersebut mengincar

perumahan mewah yang banyak dihuni orang asing dan keluarga kerajaan. Aksi kekerasan di

Arab Saudi akan semakin mengalami eskalasi. Sebagai sekutu utama AS, Arab Saudi adalah

negara yang tidak populer di mata rakyat Arab (umat Islam) yang selama ini membenci sepak

terjang hubungan perilaku AS di Afghanistan, Irak, dan politik dua muka atas konflik Israel-

Palestina.Padahal Arab Saudi negara monarki atau kerajaan yang tidak mempraktikkan nilai-

nilai demokrasi. Jadi, dalam studi kasus proses demokratisasi di Arab Saudi, AS merupakan

faktor penghambat utama bagi proses demokratisasi.

Perkembangan politik pemerintahan di Arab Saudi ialah diadakannya pemilihan umum

pertama untuk memilih anggota-anggota yang akan duduk di dewan pemerintahan kota. Hal

tersebut, tentu merupakan pertanda lagi terus bergulirnya roda reformasi politik di salah satu

negara Arab Teluk tersebut yang selama ini terbilang konservatif. Arab Saudi akan

menyelenggarakan pemilu dewan kota karena merupakan tuntutan yang terus meningkat dari

rakyat negara itu. Dewan menteri memutuskan untuk memperlebar partisipasi warga negara

dalam menangani persoalan-persoalan lokal melalui pemilihan umum dengan aktif di dewan

pemerintahan, dimana separuh anggota dewan itu akan dipilih. Keputusan memperluas

partisipasi rakyat dalam urusan lokal merupakan peristiwa historis dalam proses reformasi

politik. Pemilu anggota dewan pemerintahan kota dianggap historis karena pemilu tersebut

bisa menjadi pintu bagi proses reformasi politik berikutnya. Pemilu anggota dewan

14

Page 15: Sistem administrasi negara monarki arab

pemerintahan kota bisa berandil membangun struktur politik baru yang berpijak pada

kedaulatan rakyat.

Selain itu, terbukanya peran perempuan dalam kegiatan kenegaraan. Perembangan politik

pemerintahan ini berkembang pesat pada saat pemerintahan raja Abdullah bin Abdul Aziz

menjabat menjadi raja. Raja Abdullah membolehkan perempuan melakukan pembelaan

kasus-kasus mereka di ruang pengadilan dalam kasus-kasus keluarga, termasuk perceraian

dan hak asuh anak.Pemerintah Arab Saudi terkenal dengan sistem patriarki dan sangat ketat

memberikan ruang kepada perempuan.Arab Saudi berencana untuk membuat undang-undang

yang memungkinkan pengacara wanita berdebat di pengadilan.

j. Politik Luar Negeri Arab Saudi

Politik luar negeri Arab Saudi didasari oleh kemurnian berdasarkan hubungan Kerajaan

Saudi dengan dunia luar yang didasari oleh nilai Islam dan Arab serta keikutsertaan positif

untuk menstabilkan tentaranya untuk melindungi Arab Saudi dalam hal keamanan dan

kesejahteraan. Arab Saudi meyakini bahwa merekalah yang mewakili identitas dari

keturunan Arab yang asli dan berusaha untuk menjalin hubungan yang lebih luas dengan

dunia Arab lainnya. Saudi melaksanakan program bantuan bagi pembangunan ekonomi

sosial di negara-negara miskin dengan membentuk organisasi internasional, antara lain:

AAAID (Arab Authority for Agricultural Investment and Development Organization) dan

AGFUND (Arab Gulf Program for United Nations Development Organization), dan

sebagainya.

Arab Saudi tidak hanya membangun kedekatan dengan negara-negara di Timur Tengah

melalui ekonomi semata. Namun, Arab Saudi juga menjalin kedekatan dengan negara-negara

arab lainnya melalui bantuan kemanusiaan. Arab Saudi pada periode 1973 hingga 1993

mengeluarkan bantuan kemanusiaan melalui organisasi internasional dan organisasi dalam

negeri berjumlah sekitar 245 milyar riyal. Berdasarkan jumlah tersebut, maka Arab Saudi

termasuk negara donor terbesar dan pertama di seluruh dunia yang memberikan bantuan

kemanusiaan dengan cuma-cuma dan tanpa syarat.

15

Page 16: Sistem administrasi negara monarki arab

Arab Saudi juga peduli dengan keamanaan serta kedamaain di Timur Tengah.Arab Saudi

mempelopori perdamaian di negara-negara Arab yang berselisih.Arab Saudi yang tergabung

dalam Liga Arab peduli dengan perdamaian di Timur Tengah.Hal ini terbukti dengan

partisipasi Arab Saudi sebagai penengah yang diterima berbagai kalangan untuk

menghentikan perang saudara di Lebanon.

Arab saudi tidak hanya menjalin kerjasama dengan negara-negara Islam saja, tetapi juga

menjalin kerjasama dengan negara non muslim seperti Amerika. Hubungan yang terjalin

antara Arab Saudi dengan Amerika Serikat tergolong sangat dekat, Kedua negara ini

menjalin kerjasama yang baik diberbagai bidang, antara lain ekonomi, politik, serta

militer.Kemesraan antara Arab Saudi dengan Amerika Serikat dalam bidang ekonomi terjalin

karena minyak yang dimiliki oleh Arab Saudi. Arab Saudi yang notabene sebagai penghasil

minyak terbesar di dunia, menyuplai sebagaian besar cadangan minyak Amerika serikat yang

tak lain adalah negara industri. Selain itu, kedekatan ekonomi terjalin karena aktivitas

perbankan.Kemesraan yang terjalin antara kedua negara tersebut tidak lepas dari kepentingan

Arab Saudi terhadap Amerika Serikat dalam bidang militer. Pada tahun 1955 Amerika

Serikat memberian bantuan teknik kepada Arab Saudi di bawah program “point four”, yang

berisi tentang pembelian peralatan militer oleh Arab Saudi terhadap Amerika Serikat dan

pelatihan militer oleh tentara Amerika Serikat terhadap pasukan militer Arab Saudi. Amerika

Serikat berperan sebagai bodyguard bagi Arab Saudi. Hal ini dapat ditunjukkan dalam kasus

Perang Teluk Persia antara Irak dan Kuwait dimana Arab Saudi meminta perlindungan dari

Amerika Serikat, sehingga Geogre H.W. Bush yang ketika itu menjabat sebagai presiden

Amerika Serikat mengirimkan bala tentaranya untuk melindungi kerajaan Arab Saudi dari

serangan Irak.

Pada intinya, politik luar negeri Arab Saudi memilii tiga landasan utama untuk besahabat

dengan Amerika Serikat, yaitu kedua negara anti-komunis dan anti gerakan-gerakan radikal-

revolusioner, keduannya menginginkan stabilitas dan keamanan di kawasan teluk, dan

keduanya menginginan kontinuitas mengalirnya minyak dari teluk ke negara-negara industri

agar tetap menguntungkan, baik pihak penjual maupun pembeli.

16

Page 17: Sistem administrasi negara monarki arab

B. Negara Yordania

1. Profil Negara Yordania

Yordania, resminya Kerajaan Hasyimiyah Yordania  adalah sebuah kerajaan di Tepi

Barat Sungai Yordan. Negara ini berbatasan dengan Arab Saudi di timur dan tenggara, Irak di

timur-laut, Suriah di utara dan Tepi Barat dan Israel di barat, berbagi kekuasaan atas Laut Mati.

Satu-satunya pelabuhan Yordania adalah di ujung barat-daya, di Teluk Aqaba, yang sebagiannya

juga dikuasai oleh Israel, Mesir, dan Arab Saudi. Lebih dari separuh Yordania diliputi

oleh Gurun Arab. Tetapi, bagian barat Yordania berupa hutan dan lahan layak tanam. Yordania

adalah bagian dari Bulan Sabit Subur. Ibu kota dan pusat pemerintahannya adalah Amman.

Yordania didirikan pada tahun 1921, dan diakui oleh Liga Bangsa-Bangsa sebagai sebuah negara

di bawah mandat Britania pada tahun 1922 yang dikenal sebagai Emirat Transyordania. Tanggal

15 Mei 1923, Inggris menyerahkan urusan  pemerintahan wilayah  Emirat Transyordania

kepada Amir Abdullah, namum urusan pertahanan, hubungan luar negri dan keuangan tetap

berada ditangan Inggris. Tahun 1926, Amir Abdullah diakui sebagai Raja Transyordania. Ketika

meletus perang Arab-Israel pad atahun 1948, Raja Abdullah memerintahkan penyerbuan ke

palestina dan berhasil menguasai Tepi Barat termasuk Kota Jerussalem (Al-Quds).

Pada bulan April 1950, Raja Abdullah mengubah nama Kerajaannya menjadi Yordania Al-

Hasyimiyah. Namun pada tanggal 20 Juli 1951 beliau dibunuh oleh seorang Palestina yang tidak

menyetujui rencananya untuk membuat perdamaian dengan Israel. Tahta kerajaan kemudian

dipegang oleh Raja Talal, putranya. Namum karena kesehatannya yang dianggap tidak

memungkinkan, maka pada tanggal 20 Juli 1952, putra tertuanya Hussein yang ketika itu masih

berumur 17 tahun dinobatkan sebagai Raja dan memerintahkan Yordania hingga wafat pada

tanggal 7 Februari 1999.

Dan sesuai dengan pasal 28 konstitusi Yordania, maka kerajaan Hussein digantikan oleh

putranya, Pangeran Abdullah II menjadi Raja. Menurut silsilahnya, Raja Abdullah II ini

merupakan garis keturunan langsung ke 43 dari Nabi Muhammad S.A.W dari Bani Hasyim,

melalui Hasan putra pertama Ali bin Abi Thalib dan Fatima binti Muhammad.

17

Page 18: Sistem administrasi negara monarki arab

Arus pengungsi Palestina yang datang ke negeri ini, telah berlangsung lebih dari tiga

dasawarsa yang sekaligus telah menjadikan Yordania sebagai salah satu penampung pengungsi

paling besar di dunia.

2. Kondisi Ekonomi

Sebagian besar wilayah Yordania modern telah berciri perkotaan. Yordania digolongkan

sebagai negara dengan tingkat "pembangunan manusia" yang tinggi menurut Laporan

Pembangunan Manusia tahun 2010. Lebih jauh lagi, Yordania juga digolongkan sebagai pasar

yang sedang tumbuh dengan sebuah ekonomi pasar yang bebas menurut CIA World Factbook.

Yordania juga dipandang sebagai sebuah ekonomi "berpendepatan menengah-atas".

Perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat berlaku sejak bulan Desember 2001

menghapus segala pungutan untuk hampir semua komoditas di antara kedua-dua negara.

Yordania juga menikmati "status maju/terdepan" dengan Uni Eropa sejak bulan Desember 2010,

juga menjadi anggota kawasan perdagangan bebas Eropa-Timur Tengah. Yordania mengikuti

lebih banyak perjanjian perdagangan bebas daripada negara lain di kawasan sekitarnya. Yordania

memiliki kebijakan "pro-Barat" dengan hubungan yang sangat akrab dengan Amerika Serikat

dan Britania Raya, dan menjadi sekutu utama (yang bukan anggota NATO) Amerika Serikat

sejak tahun 1996. Kerajaan Yordania ini adalah salah satu negara yang telah mendorong

pertumbuhan ekonominya berkat bantuan Amerika Serikat. Ini dapat dilihat dari PNG perkapita

yang telah mencapai 6% per tahun ($US. 4.893,- tahun 1995), sementara pertumbuhan

penduduknya hampir separuhnya yaitu 3,5%.

Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Negara Yordania itu berasal dari hasil tani dan sumber

alam lainnya. Hasil pertanian yang diperoleh di Negara Yordania adalah padi-padian, buah

zaitun, sayuran, dan buah-buahan. Sedangkan dari bahan sumber alamnya yang dapat diolah di

Negara Yordania yaitu pospat, garam, sdangkan perkembangan pengolahan bahan tambang

lainnya adalah tekstil, plastic, semen, dan prosesing makanan. Maka dari itu sejauh ini

perkembangan Negara Yordania dari bidang ekonomi menghasilkan income per capita sebesar $

3.500 pada tahun 2002. sedangkan GNP nya mencapai $ 16 bilyun pada tahun 20002. sehingga

budget yang ada di Negara Yordania mencapai $ 99,3 bilyun pada tahun 1999.

18

Page 19: Sistem administrasi negara monarki arab

3. Kependudukan dan Pembagian Wilayah

Mengenai kependudukan, jumlah penduduk yang ada di Negara Yordania sampai tahun 2002

sekitar 5.153.378 jiwa. Kemudian mengenai kepadatan penduduknya mencapai 146 jiwa per mil.

Di ibukota Negara saja, kota Amman, jumlah penduduknya mencapai 737.279 jiwa.

Suku bangsa yang ada di Negara Yordania mayoritas berbangsa arab dan sebagian kecil sirkasia,

Armenia dan Kurdi. sehingga dalam bahasa resminya pun menggunakan bahasa arab. Dan

mengenai agama yang dianut oleh masyarakatnya hampir mencapai 93,6 % mayoritas Islam

(Sunni). Sedangkan yang beragam Kristen sekitar 6,4 %.

Yordania terbagi ke dalam 12 provinsi yang bernama Kegubernuran, yang mana dibagi lagi

ke dalam 54 departemen atau distrik yang dinamakan Nahia.

Kegubernuran Ibu kota Wilayah

Kegubernuran Ajloun Ajloun Utara

Kegubernuran Aqaba Aqaba Selatan

Kegubernuran Balqa Salt Tengah

Kegubernuran Ibu

kotaAmman Tengah

Kegubernuran Irbid Irbid Utara

Kegubernuran Jerash Jerash Utara

Kegubernuran Ibu kota Lokasi

Kegubernuran Kerak Al Karak Selatan

Kegubernuran Ma'an Ma'an Selatan

Kegubernuran

MadabaMadaba Tengah

Kegubernuran Mafraq Mafraq Utara

Kegubernuran Tafilah Tafilah Selatan

Kegubernuran Zarqa Zarqa Tengah

19

Page 20: Sistem administrasi negara monarki arab

4. Sistem Administrasi Negara Yordania

a. Bentuk Pemerintahan

Bentuk pemerintahan Yordania adalah monarki parlementer. Sebenarnya Yordania dalam

segi pemerintahan banyak terpengaruh oleh Inggris. Dari bentuk pemerintahan ini dapat kita

lihat bahwa tampuk eksekutif dipegang oleh raja dan perdana mentri, yaitu raja sebagai

kepala negara sekaligus sebagai komando tertinggi angkatan bersenjata, sementara otoritas

eksekutifnya diserahkan kepada perdana mentri dan council of minister . Kinerja perdana

mentri bertanggungjawab terhadap dewan parlemen. Dalam hubungan bilateral antar negara,

bisa dilakukan oleh raja sebagai kepala negara, bisa juga ditangani oleh perdana mentri,

namun kebijakan-kebijakan yang diambil harus tetap bersesuaian dengan dewan parlementer.

b. Sistem Pemerintahan

Pada saat pemerintahan Faisal jatuh di Suriyah dari bulan Juli 1920 sampai dengan maret

1921, di Transyordania tidak ada pemerintahan penduduk asli. Wilayah tersebut langsung

berada di bawah kekuasaan Inggris sebagai wilayah mandat Palestina yang di tandatangani

oleh negara Inggris pada konferensi di san Remo.  Setelah penyelesaian perdamaian, Putra

kedua Raja Husein, Emir Abdullah, tiba di tranyordania dari wilayah selatan. Tujuan

kedatangannya ialah menyerbu Suriah yang diduduki Prancis dan tujuan memulihkan

kekuasaan Faisal. Ia dibujuk oleh sekretaris Kolonial agar menerima jabatan sebagai emirat

di Transyordania.

Pada tanggal 1 April 1921 Abdullah dilkukuhkan ebagai emirat di Amman dengan

subsididari Inggris. Gelar Emiratnya hanya merupakan formalitas dan keberadaannya

terancam oleh ibnu Saud yang merindukan sebagian besar dari wilayah Abdullah.

Pemerintahan Yordania di organisasikan dalam garis yang telah teruji di semikolonia Inggris.

Pada tanggal 16 April 1928 Undang-Undang Dasar Transyordania diberlakukan oleh Inggris

dengan izin Abdullah. Hal ini memberi wewenang legislatif dan eksekutif kepada Emir

Abdullah sebagai raja Transyordania, yang dibantu oleh dewan legislatif dan eksekutif.

Wewenang raja Emir saat itu dan dewan legislatif untuk membuat Undang-Undang yang

dibatasi oleh kewajiban dalam perjanjian Yordania dengan Inggris.

20

Page 21: Sistem administrasi negara monarki arab

Dewan legislatif didasarkan atas hak pilih tidak langsung dan menjamin perwakilan yang

berimbang bagi golongan agama, minoritas nasional dan suku badawi (kaum pengembara).

Di atas struktur penduduk asli ini berdiri pemerintahan mandat Palestina dan Transyordania

yang diwakili oleh seorang residen yang permanen di Amman. Residen mengawasi

pemerintahan Arab dan membantu melalui para penasehat Inggris dari berbagai departemen

pemerintah.

Pada tanggal 25 April 1946, Emir Abdullah menerima gelar raja. Lingkungan politik

transyordania menuntut perubahan perjanjian. Kemudian pada tanggal 15 maret 1948

ditandatangani perjanjian baru antara Inggris dengan Transyordania di Amman. Selain itu

didirikan dewan pertahanan gabungan antara Inggris dengan Transyordania guna memelihara

keamanan Transyordania terhadap pihak luar.

Pada tanggal 26 April 1949 Abdullah mengubah nama negaranya menjadi kerajaan

Hashimiyah Yordania. Keputusan penyatuan wilayah barat dan timur sungai Yordania ini

meningkatkan jumlah penduduk kerajaan menjadi du kali lipat. Akibatnya beberapa orang

Palestina termasuk pula didalam kabinet Yordania.

Pemerintahan di bawah kepemimpinan raja Abdullah dianggap boneka Inggris. Sehingga

Uni Soviet menolak masuknya Yordania ke dalam PBB pada bulan Agustus 1947. dan pada

akhirnya raja Abdullah pada tangal 20 Juli 1951 dibunuh, sehingga mengakhiri tokoh

pemimpin yang memberikan pandangan luas untuk masa depan dan secara konsisten

memimpin mereka untuk mencapai cita-cita akhirnya pada tanggal 5 september Talal di

nobatkan menjadi raja Yordania.

Karena penderitaan penyakit yang dialami oleh Talal, sejak pertengahan Mei 1952

negaranya dipimpin oleh dewan mahkota selama raja tidak ada. Pada tanggal 11 agustus

1952 parlemen bikameral mengangkat putranya, Husein, menjadi raja Yordania. Ketika

berusia 18 tahun Husein di nobatkan di Amman bertepatan dengan naik tahtanya

keponakannya Faisal II di Irak. 

Sistem pemerintahan negara Yordania yang dulu masa sejarahnya sangat terpengaruh

oleh pengaruh Suriah sebagai bagian dari negara Transyordania dan mendapat pengaruh

Inggris yang melaksanakan mandat dari Negara palestina sebagai pemegang kekuasaan

sepenuhnya negara Yordania.

21

Page 22: Sistem administrasi negara monarki arab

Namun setelah negara Yordania merdeka pada tanggal 25 Mei 1946, mereka sendiri

mempunyai kewenangan untuk memiliki sistem pemerintahan nya sendiri. Sebagai negara

yang berbentuk kerajaan yang berparlemen, maka sistem pemerintahan adalah monarki

parlementer dengan dipimpin oleh seorang raja yang diturunkan secara garis keturunan

kerajaan tersebut. Sedangkan dalam pemerintahannya dipimpin langsung oleh perdana

menteri sebagai kedudukan yang memiliki nilai politik dalam pemerintahannya.

c. Sistem Politik

1) Legislatif

Sesuai dengan konstitusi Yordania yaitu konstitusi 1952 lembaga legislatif di Yordania

merupakan parlementer bikameral atau 2 kamar. Sistem bikameral ini dipegang oleh lembaga

tertinggi yang disebut National Assembly of Jordan (‘Majlis al-Umma’). Majelis ini terbagi

menjadi dua bagian yaitu The Chamber of Deputies (‘Majlis al-Nuwaab’) dan Senate

(‘Majlis al-Aayan’; atau, ‘Assembly of Notables’). Dimana dikenal adanya suatu dewan

deputi (House of Reppresentativ) dan dewan senat (Assembly of Notables) . Dewan senat

terdiri dari 60 senator yang ditunjuk langsung oleh raja, sedangkan dewan deputi

beranggotakan 120 orang yang merupakan perwakilan dari 12 konstituen. Dalam sistem ini

fungsi check and balance yang diharapkan terbentuk dalam sistem bikameral kurang tercapai

karena adanya hubungan yang kuat antara dewan parlemen dengan kerajaan, yaitu dewan

senator yang ditunjuk langsung oleh raja. Dikhawatirkan nantinya senator menjadi

representasi intervensi dari pihak kerajaan. Senator sendiri menjabat selama 4 tahun dan

dapat dipilih kembali oleh raja jika kembali dipercaya sebagai senator.

2) Yudikatif

Sistem perundang-undangan Yordania pada dasarnya sistem hukum kode Prancis dan

mengadopsi hukum perdata mesir dan hukum islam. Status kewarganegaraan diberikan

kepada orang islam sementara bagi penganut agama minoritas status kewarganegaraannya

ditangani oleh peradilan agama khusus. Dalam hal ini belum diterima oleh yurisdiksi

Mahkamah Internasional. Pada dasarnya di Yordania memakai hukum islam kemudian

dibagi lagi menjadi tiga bagian yaitu sipil, khusus, dan religius (Agama). Lembaga peradilan

22

Page 23: Sistem administrasi negara monarki arab

di tiap kota merupakan peradilan tingkat pertama atau peradilan umum, peradilan ini

membahas hukum sipil dan khusus, sedangkan mengenai perihal agama minoritas seperti

kristen, ditangani oleh suatu peradilan agama tersendiri, dan juga memiliki mahkamah agung

tersendiri yang hanya mengurus masalah agama seperti perceraian, perkawinan, warisan,

penjagaan anak dan lain,-lain. Pada hukum sipil selanjutnya adalah tingkat peradilan tinggi

dan yang terakhir adalah Mahkamah Agung sebagai peradilan tertinggi. Hukum sipil

umumnya bercorak hukum islam karena sebagian besar masyarakat Yordania adalah muslim

dan konstitusinya bercorak muslim pula dengan sembuyan “Allah, Negara, dan Pemimpin”.

Untuk ketatanegaraan ditangani oleh peradilan administratif.

d. Partai Politik dan Kelompok Kepentingan

Yordania merupakan negara dengan sistem politik multi partai dimana di Yordania

terdapat 30 Partai Politik. Namun partai terbesar merupakan oposisi terhadap pemerintah

yaitu Islamic Action Front dan partai netral Jordanian National Youth Party, tidaka ada partai

yang memainkan peran murni dalam kegiatan bernegara, karena banyaknya intervensi-

intervensi politis yang masuk kedalam lingkungan partai. Namun jika kita lihat bahwa partai

yang berkembang menjadi besar adalah partai oposisi terhadap pemerintah menjadikan

tingginya tingkat kritis terhadap pemerintahan. Pemerintahan Yordania sendiri harus mampu

berhati-hati dalam mengambil kebijakan, dan mampu dengan baik menyikapi oposisi.

Apalagi pada era sebelumnya pemerintah Yordania dianggap sebagai kaki tangan Inggris.

Kelompok kepentingan di Yordania sendiri sangat beragam, namun sebagian besar

mengandung unsur agama, atau membawa konteks agama kedalam kelompok

kepentingannya. Salah satu kelompok kepentingan di Yordania adalah Kelompok Salafi,

suatu kelompok mahzab agama dimana mereka menolak pendirian parpol salafi yang telah

dibentuk oleh sebagian orang dari kalangan Salafi sendiri dan telah mengikuti pemilu.  Selain

itu juga ada kelompok umat minoritas seperti kristen.

e. Birokrasi

Masalah birokrasi di Yordania tersangkut dalam hal trasnparansai dalam melaksanakan

birokrasi oleh pemerintahannya. Yordania sendiri menduduki 50 besar negara terkorup.

23

Page 24: Sistem administrasi negara monarki arab

Meskipun tergolong negara islam dan memiliki suasana religi yang kuat namun tetap saja

korupsi tetap menjadi masalah dalam birokrasi di Yordania. Dalam usaha mengefektifkan

birokrasi di dalam 12 provinsi di Yordania kemudian dibagi menjadi 54 departeman/ distrik

yang bernama Nahia. Yordania masih berusaha dalam mentransparansikan birokrasi, dan

berusaha lebih mengedepankan birokrasi yang dekat dengan masyaraktnya, mengingat

hirarki yang cukup panjang dari raja hingaa pegawai administrasi publik. Belum lagi

Yordania juga merupakan penampung pengungsi terbesar di dunia.

f. Konstitusi

Sejauh ini kosntitusi negara Yordania adalah berparadigma pada ideologi Islam,

walaupun dalam perkembangannya negara tersebut banyak di pengaruhi oleh ajaran

kapitalis-liberalis.

Pada tanggal 20 pebruari tahun 1928, telah terjadi perjanjian antara Inggris dengan

negara transyordania, atau Yordania sekarang. Perjanjian itu ditandatangani di yerusallem.

Dalam perjanjian itu terdapat hal yang disepakati bersama seperti hal menegakan supremasi

Inggris di wilayah mandat dan memberikan tempat yang istimewa bagi Inggris dalam hak-hk

prerogratif terhadap perundang-undanganTransyordania, hubungan luar negeri, masalah

keuangan dan perlindungan terhadap kaum atau orang-orang asing dan golongan minoritas.

Dalam kesepakatan itu nampak bahwa negara Yordania begitu mudahnya di kuasai dan

dipengaruhi oleh negara Inggris, terutama dalam kekuasaan pemerintahan yang semestinya

sebagai sebuah kedaulatan yang mesti di pertahankan dan diakui oleh negara-negara lain.

Dalam perjanjian itu sangat begitu menyudutkan keadaan Transyordania dalam menjalankan

tugas dan fungsi untuk menentukan dan mengembangkan negara yordania kedepannya. 

Seiring dengan itu, terjadi amandemen yang pada tahun 1934 dimana Emir berhak

mengangkat perwakilan konsuler di lua negeri. Posisi Yordania pada saat tahun awal-awal

kemerdekaannya sangat bergantung pada Inggris. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya

subsidi yang diberikan dan tenaga ahli Inggris di Yordania. Hal ini dapat kita anggap bahwa

Yordania begitu tunduk pada kehendak Inggris

Namun pada tahun perkembangannya itu transyordania untuk pertama kalinya di antara

semua negara timur barat, Yordania mempunyai pemerintah front rakyat, yakni koalisi

24

Page 25: Sistem administrasi negara monarki arab

Liberalis-Sosialis-komunis yang dalam konsteks Timur Tengah berarti perjuangan

menentang Konservatif domestik dan pengaruh barata sehingga mererat hubungan dengan

dunia Arab dan blok Soviet. Sehingga pada akhirnya perjanjian yang telah di sepakati itu,

perdana menteri Nabulsi berunding dengan negara Inggris untuk membatalkan perjanjian

aliansi. Inggris pada dasarnya setuju namun ini semua berarti penghentian pula bantuan

subsidi. Namun dalam menyikapi hal tersebut Yordania justru mendapatkan tawaran untuk

mendapatkan bantuan sebagai pengganti subsidi itu.

C. Negara Qatar

1. Profil Negara Qatar

Negara Qatar atau dengan nama resmi State of Qatar adalah sebuah emirat di Timur Tengah

terletak di sebuah semenanjung kecil di Jazirah Arab. Negara Qatar beribukota di Doha.Batasnya

di selatan adalahArab Saudi dan sisanya dibatasi Teluk Persia. Dataran Qatar hanya sebesar 160

km. Dataran Qatar terdiri dari gurun pasir.Tempat tertinggi di Qatar adalah di Jabal Dukhan.Area

ini mengandung jumlah gas alam yang sangat besar.Sumber utama pendapatan Negara Qatar

adalah minyak bumi dan gas.

Pada tanggal 3 September 1971, Qatar resmi merdeka dari Kerajaan Inggris dan menjadi

sebuah negara berdaulat yang independen.Pada tahun 1972, Khalifa bin Hamad Al

Thani merebut kekuasaan dalam kudeta istana setelah pertikaian dalam keluarga yang berkuasa.

Pada tahun 1991, Qatar memainkan peran penting dalam Perang Teluk Persia , terutama

selama Pertempuran Khafji di mana tank Qatar meluncur melalui jalan-jalan kota memberikan

dukungan api untuk Saudi Garda Nasional Saudi unit yang berperang melawan unit Angkatan

Darat Irak. Qatar juga memungkinkan Koalisi pasukan dari Kanada untuk menggunakan negara

sebagai pangkalan udarauntuk meluncurkan pesawat di CAP bertugas.

2. Sistem Administrasi Negara Qatar

a. Bentuk Negara

25

Page 26: Sistem administrasi negara monarki arab

Bentuk Negara Qatar adalah Kesatuan dimana pemerintahan Qatar terbagi menjadi

10 munisipalitas (baladiyah) yang diperintah langsung oleh seorang Emir.Qatar dibagi

menjadi 10 munisipalitas (baladiyah):

1) Ad-Dawhah

2) Al-Ghuwariyah

3) Al-Jumaliyah

4) Al-Khawr

5) Al-Wakrah

6) Ar-Rayyan

7) Jariyan al-Batnah

8) Madinat ash-Shamal

9) Umm Salal

10) Mesaieed

b. Bentuk Pemerintahan

Sistem pemerintahannya Monarki konstitusional yang dikepalai oleh seorang amir yang

diangkat secara turun-temurun dari keuarga Al-Thani. Amir ini sebelumnya merupakan putra

mahkota yang dipilih oleh ayahnya yang menjabat sebagai Amir sebelumnya dan

menyandang gelar “His Highness The Heir Apparent”. Kalau Amir tidak memiilki anak laki-

laki, maka dia akan mengangkat seorang putra mahkota dari keluarga Al-Thani dengan

terlebih dulu berkonsultasi dengan Majelis keluarga. Amir adalah pemegang kekuasaan

eksekutif tertinggi dengan dibantu Putra Mahkota dan Dewan Menteri. Amir juga merupakan

pemegang kekuasaan tertinggi legislatif dengan dibantu oleh Majelis Shura.

Qatar merupakan negara yang belum memiliki partai politik.Dewan Kontapraja atau

Central Municipal Council kemudian dibentuk untuk memberikan wadah bagi rakyat yang

ingin berpartisipasi dalam politik. Qatar juga tidak secara jelas mnyebutkan adanya lembaga

legislatif atau perlemen, namun lebih dikenal adanya majlis syura yang nantinya akan

berkonsultasi dengan pemerintah mengenai berbagai hal salah satunya adalah pembahasan

26

Page 27: Sistem administrasi negara monarki arab

tentang pemilihan Dewan Kontapraja.  Berikut ini adalah nama-nama keluarga Al-Thani

yang pernah menjadi pemimpin Qatar:

1) Sheikh Qassim bin Mohammed Al- Thani (1878 - 1913)

2) Sheikh Abdullah bin Qassim Al-Thani (1913 - 1949)

3) Sheikh Hamad bin Abdullah Al-Thani (1940 - 1948)

4) Sheikh Ali bin Abdullah Al-Thani (1949 - 1960)

5) Sheikh Ahmed bin Ali bin Abdullah Al-Thani (1960 - 1972)

6) Sheikh Khalifa bin Hamad Al-Thani (1972 - 1995)

7) Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani (dari 1995)

c. Sistem kepartaian

Sama dengan Arab Saudi, Qatar juga tidak ada partai politik.Qatar

mengadakan referendum konstitusi pada tahun 2003 , yang sangat didukung. Pemilihan kota

pertama dengan laki-laki dan pemilih perempuan dan kandidat diadakan

di 2007 dan 2011 . Pemilu legislatif pertama, dua pertiga dari 45 dewan legislatif itu kursi,

yang direncanakan untuk 2013 . Selain itu, pada Mei 2011, Qatar menyelenggarakan

pemilihan nasional untuk Kota 29-anggota Dewan Pusat (CMC), yang memiliki kekuasaan

konsultatif yang terbatas yang bertujuan untuk meningkatkan penyediaan layanan

kota. (Pemilihan CMC pertama telah diadakan pada bulan Maret 1999). Syarat yang selama

empat tahun.

Hak pilih saat ini terbatas pada pemilihan wali kota dan dua pertiga kursi di dewan

legislatif, dengan usia pemilih ditetapkan pada 18.Warga ekspatriat yang dikecualikan,

seperti jumlah besar warga yang dicegah dari penerapan untuk kewarganegaraan. Dewan

Kota terpilih tidak memiliki kekuasaan eksekutif, tetapi mungkin menawarkan saran kepada

Menteri.

d. Sistem Pemerintahan

27

Page 28: Sistem administrasi negara monarki arab

Sistem pemerintahan yang dipakai Qatar adalah Presidensial (Emir).Qatar adalah emirat,

dan Kepala Negara-nya (sejak 1995) adalah Emir Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani. Dia

juga memegang posisi Menteri Pertahanan dan Panglima-in-Kepala Angkatan

Bersenjata. Emirat yang turun-temurun, sehingga tidak ada pemilihan untuk posisi

ini. Pewaris adalah Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani.Kepala pemerintahan adalah

Perdana Menteri Hamad bin Jasim bin Jabir al-Thani (sejak 2007), dan Wakil Perdana

Menteri adalah Ahmad bin Abdallah al-Mahmud (sejak 2011). Posisi ini diangkat oleh

Emir.Ada juga sebuah dewan kabinet / menteri, yang ditunjuk oleh Emir.

Selain Emir, perdana menteri dibantu oleh wakil perdana menteri, kekuasaan eksekutif

juga dimiliki oleh Dewan Mentwri. Kanselir tertinggi memiliki kekuasaan eksklusif untuk

mengangkat dan perdana menteri dan menteri kabinet yang, bersama-sama, terdiri dari

Dewan Menteri, yang merupakan eksekutif kekuasaan tertinggi di negara ini. Dewan Menteri

juga memprakarsai undang-undang. Hukum dan keputusan yang diusulkan oleh Dewan

Menteri disebut Dewan Penasehat (Majilis Al Shura) untuk diskusi setelah itu mereka

diserahkan kepada Emir untuk diratifikasi. 

Parlemen Qatar berbentuk Unikameral (Majlis as-Shura/Advisory Council). Fungsi

legislative dipegang oleh Dewan Penasehat.Sebuah Dewan Penasehat atau Majlis al-Syura

telah membatasi kewenangan legislatif untuk merancang dan menyetujui undang-undang,

tetapi Emir telah katakan akhir pada semua hal.  Tidak ada pemilu legislatif telah

diselenggarakan sejak tahun 1970 ketika ada pemilihan parsial bagi tubuh. Pada tahun 2003,

Qatar mengadopsi konstitusi baru yang disediakan untuk pemilihan langsung anggota Dewan

Penasehat. Dewan Penasehat dapat menyusun dan menyetujui undang-undang, tapi kata akhir

ada di tangan Emir. Dewan ini memiliki 45 anggota, 30 di antaranya dipilih oleh langsung,

rahasia umum, dan 15 di antaranya ditunjuk oleh Emir.Pemilu berikutnya dijadwalkan untuk

2013.

Pada tahun 2007, Pengadilan Administratif, Mahkamah Konstitusi, dan Pengadilan

Tingkat Pertama, Banding, Kasasi dan didirikan. Semua hakim yang ditunjuk oleh derajat

Amiri, pada rekomendasi dari Dewan Agung Kehakiman (didirikan pada 1999). Syarat yang

selama tiga tahun. Sistem hukum didasarkan pada kode hukum Islam dan sipil, dan sistem

28

Page 29: Sistem administrasi negara monarki arab

discretionary hukum yang dikendalikan oleh Emir. hukum Islam mendominasi keluarga dan

masalah pribadi.

e. Pembuatan Kebijakan

Pembuatan kebijakan diusulkan oleh Dewan Menteri.Dewan Menteri juga memprakarsai

undang-undang. Hukum dan keputusan kemudian diusulkan oleh Dewan Menteri kepada

Dewan Penasehat (Majilis Al Shura) untuk diskusikan. Setelah didiskusikan kebijakan

tersebut diserahkan kepada Emir untuk diratifikasi. Jadi, keputusan akhir tetap di tangan

Emir, disetujuinya atau tidak sebuah kebijakan tergantung dari Emir.

f. Hukum

Qatar merupakan negara yang merdeka dan berdaulat yang menggunakan Syari’ah

(hukum Islam) sebagai hukum dasar perundang-undangannya serta Islam sebagai agama

resminya.Qatar adalah hukum perdata yurisdiksi. Namun, syariat atau hukum Islam

diterapkan pada aspek hukum keluarga , warisan , dan beberapa tindak pidana. Artinya

hukum Qatar adalah gabungan dari hukum perdata dan hukum Islam atau Syariat.

g. Peradilan

Peradilan baru yang dikeluarkan pada tahun 2003, sistem peradilan mamuat dua, hukum

perdata dan Islam, digabungkan di bawah pengadilan yang lebih tinggi, Pengadilan Kasasi,

didirikan untuk banding. 

Pada tahun 2007, Pengadilan Administratif, Mahkamah Konstitusi, dan Pengadilan

Tingkat Pertama, Banding, Kasasi dan didirikan. Semua hakim yang ditunjuk oleh derajat

Amiri, pada rekomendasi dari Dewan Agung Kehakiman (didirikan pada 1999). Syarat yang

selama tiga tahun. Sistem hukum didasarkan pada kode hukum Islam dan sipil, dan sistem

discretionary hukum yang dikendalikan oleh Emir. hukum Islam mendominasi keluarga dan

masalah pribadi.

h. Dinamika Politik Pemerintahan

29

Page 30: Sistem administrasi negara monarki arab

Dalam perkembangannya, sejak Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani sebagai Amir

Negara Qatar tahun 1995 menggantikan Ayahnya, Sheikh Khalifa bin Hamad Al-Thani yang

diturunkan melalui kudeta tidak berdarah tersebut, Qatar telah banyak mengalamiperubahan

dan kemajuan dibidang politik, ekonomi dan sosial. Dalam bidang politik yang menonjol

antara lain adalah keputusan Qatar membuat UUD Tetap Qatar yang telah resmi

diberlakukan mulai tanggal 8 Juni 2005, 2 kali menyelenggarakan pemilu Dewan Kotapraja,

pemilihan Dewan Kamar Dagang dan Industri, serta akan dibentuknya parlemen yang

sebagian besar keanggotaannya dipilih secara langsung.

Perkembangan lainnya yang menonjol akhir-akhir ini adalah upaya Qatar

dalammemperkuat pemerintahannya melalui pembentukan Lembaga-lembaga Negara

danreshuffle terbatas Kabinet dan sejumlah Pejabat Tinggi. Amir Qatar, Sheikh Hamad

binKhalifa Al-Thani tanggal 22 Juli 2000 telah mengeluarkan Dekrit Amiri tentang

pengangkatan Sheikh Dr. Muhamad bin Eid Al-Thani sebagai Menteri Negara. Sebelumnya

sejak September 1991, Dr. Muhamad bin Eid Al-Thani menjabat sebagai Ketua Badan

Umum Pemuda dan Olah Raga, dan pada tanggal 12 Juli 2000 telah diangkat sebagai

Sekretaris Jenderal Dewan Keluarga yang Berkuasa di Qatar. Dr. Muhamad bin Eid Al-Thani

telah berkunjung ke Indonesia tanggal 10 Mei 2000 sebagai Utusan Khusus Amir Qatar

dalam rangka menyampaikan Undangan Resmi kepada Presiden RI untuk menghadiri KTT

OKI ke- IX di Qatar bulan Nopember 2000.

Selain itu, pada tanggal 12 Juli 2000, Amir Qatar mengeluarkan Dekrit No.1 tahun

2000tentang pembentukan Dewan Keluarga Yang Berkuasa dipimpin oleh Amir sendiri

dansebagai Wakil Ketua adalah Putra Mahkota dengan nama “Dewan Keluarga”.

Sedangkeanggotaanya terdiri dari 12 orang dari Keluarga Yang Sedang Berkuasa di Qatar,

danpengangkatannya melalui Keputusan Amir.Dewan Keluarga tersebut juga

mempunyaiSekretaris Jenderal yang diangkat oleh Amir, yang tugasnya menjalankan urusan

Dewan.Pada awal pertemuannya telah memilih Wakil Sekretaris Jenderal yang melakukan

tugasnya apabila Sekretaris Jenderal berhalangan. Keanggotaan Dewan Keluarga adalah

hanya suatu kehormatan dan biak Sekretaris Jenderal maupun Anggota Dewan tidak

mendapatkan fasilitas apapun.

30

Page 31: Sistem administrasi negara monarki arab

Pada tanggal 13 Desember 2000, Amir Qatar dengan Dekrit No.58 tahun 2000

telahmembentuk Dewan Tertinggi Investasi Kas Cadangan Negara yang susunan

organisasinya adalah sebagai berikut:

i. Politik Luar Negeri

Qatar memiliki hubungan bilateral dengan berbagai kekuatan asing. Ini telah

memungkinkan pasukan Amerika untuk menggunakan pangkalan udara untuk mengirim

pasokan ke Irak dan Afghanistan.Hal ini juga menandatangani perjanjian kerja sama

pertahanan dengan Arab Saudi,  dengan siapa itu saham tunggal terbesar non-terkait ladang

gas di dunia. Ini adalah negara kedua, yang pertama adalah Perancis, telah mengumumkan

pengakuan dari oposisi LibyaDewan Transisi Nasional sebagai yang

sah pemerintahdari Libya di tengah-tengah perang sipil Libya 2011. 

Sejarah aliansi Qatar memberikan wawasan dasar kebijakan mereka. Antara 1760 dan

1971, Qatar mencari perlindungan resmi dari kekuasaan sementara tinggi Ottoman, Inggris,

Al-Khalifa dari Bahrain, Persia, dan Wahhabi dari Arab Saudi. Hal ini tidak diragukan lagi

menjadi bangsa berdaya antara negara-negara berpengaruh dan selalu takut kehilangan

kedaulatan mereka. Itu cepat menentukan bahwa menciptakan aliansi permanen tidak dalam

kepentingan terbaik Qatar dan bahwa hal itu tidak bisa beristirahat keamanan di tangan yang

lain, satu-satunya hal yang permanen adalah kepentingan Qatar. Qatar berusaha untuk

mengamankan ancaman berada di sebuah wilayah geografis yang mudah menguap, dengan

ketidakpercayaan dan ancaman nuklir dalam waktu dekat, dengan mengundang Amerika

Serikat untuk menciptakan basis penuh berfungsi militer. Kudeta Sheikh Hamad pada tahun

1995 kebangkitan politik luar negeri, yang memungkinkan untuk melangkah keluar dari

bayang-bayang Arab Saudi, dan unaligned kebijakan dari mereka, mengejutkan wilayah

tersebut. Spekulasi dari upaya Arab Saudi yang disponsori kudeta di akhir 1990-an untuk

mengembalikan ayah Emir digulingkan, dan sengketa perbatasan, menyebabkan hubungan

ribut, sehingga Riyadh menarik perwakilan diplomatik dari 2002 hingga

2007. Peluncuran Al-Jazeera tentu tidak membantu, berulat ketidakpercayaan di kawasan ini,

dan memunculkan pertanyaan atas motif di balik itu dan jalan Qatar dengan modernitas

31

Page 32: Sistem administrasi negara monarki arab

dalam kaitannya dengan berbagai negara itu terpengaruh. Qatar juga merupakan anggota

awal OPEC dan anggota pendiri dari Gulf Cooperation Council (GCC). Ini adalah anggota

dari Liga Arab.Negara ini belum diterima wajib Mahkamah Internasional yurisdiksi. 

Pada tanggal 10 Oktober 2005, untuk pertama kalinya, Qatar terpilih untuk masa jabatan

dua tahun pada Dewan Keamanan PBB untuk 2006-2007. Pemerintah Qatar adalah

dermawan utama dari Al Jazeera jaringan televisi. Dituduh pelaporan bias terhadap beberapa

pemerintah, jaringan telah dilarang di Kuwait . Hal ini telah menyebabkan hubungan tegang

antara Qatar dan beberapa pemerintah di kawasan yang melihat pemerintah Qatar sebagai

bertanggung jawab untuk pelaporan Al Jazeera konon pembakar. 

Sebagian besar negara-negara maju (ditambah Brunei dan Indonesia ) dibebaskan

dari visa persyaratan. Warga negara dibebaskan juga dapat meminta visa bersama yang

memungkinkan mereka untuk melakukan perjalanan ke Oman juga.  pemegang paspor Israel

namun dilarang untuk masuk Qatar. 

D. Negara Oman

1. Profil Negara Oman

Kesultanan Oman adalahsebuahnegara Arab di Asia Barat Daya di pesisirtenggara Jazirah

Arab. Oman berbatasandengan UniEmirat Arab (UEA) di barat-laut,Arab Saudi di barat,

dan Yaman di barat-daya. Pesisir ini dibentukoleh Laut Arab di tenggaradan Teluk Oman di

timur-laut. Enklave Madha dan Musandam dikelilingioleh UEA di perbatasan daratnya,

dengan Selat Hormuz danTeluk Oman membentukperbatasanpantaiMusandam.

Selama satu periode, Oman pernah menjadi kekuatan kawasan yang moderat, pernah

memiliki kesultanan melintasi Selat Hormuz hinggake Iran, danwilayah yang kini

disebut Pakistan, danselatan jauh hingga ke Zanzibar di pesisir tenggara Afrika. Waktupun

berganti, kekuatannya melemah, kesultanan ini menjadi berada di bawah pengaruh kuat Britania

Raya, Meskipun Oman secara resmi tidak pernah menjadi bagian Imperium Britania, tidak juga

menjadi protektorat Britania. Oman pernah dikuasaio leh dinasti Al Said sejaktahun 1744, dan

telah lama menjalin hubungan militer dan politik dengan Britania Raya, dan Amerika Serikat,

meskipun Oman memelihara kebijakan luar negeri yang bebas.

32

Page 33: Sistem administrasi negara monarki arab

Oman adalah sebuah negara monarki mutlak di mana Sultan Oman menjalankan kewenangan

paripurna, meskipun demikian parlemen memiliki beberapa kekuasaan legislative dan

pengawasan. Pada bulan November 2010, Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-

Bangsa (UNDP) menyatakan bahwa Oman, di antara 135 negara sedunia, merupakan negara

yang paling terperbaiki dalam 40 tahun terakhir. Menurut indeks-indeks internasional, Oman

adalah salah satu negara yang paling maju dan stabil di Dunia Arab.

2. Sistem Administrasi Negara Oman

a. Bentuk Pemerintahan

Bentuk pemerintahan negara Oman adalah Monarki (Kesultanan).

b. Konstitusi

HukumDasar Negara (Basic Statute of the State), ditetapkantanggal 6 November 1996

mengatur system pemerintahandanhak-haksipilwarga negara.

c. Sistem Hukum

MenggunakanHukum Islam (Syariah) dan juga Common law I nggris

khususnya untuk mengatur masalah sosial dan perdagangan.

d. Kepala Negara/Pemerintahan

Sultan merangkap Perdana Menteri, Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri, dan

Menteri Keuangan. Sultan Qaboos bin Said Al-Said berkuasa sejak tanggal 23 Juli 1970.

e. Sistem Politik

Dewan Menteri adalah badan eksekutif tertinggi yang diangkat oleh Sultan. Sejak 27

Desember 1997 diterapkan system parlemen dua kamar (bicameral), yaitu Majelis Oman

(Majlis Oman/Council of Oman) dan MajelisPermusyawaratan (Majlis

Ash-Shura/Consultative Council).di negara Oman tidak terdapat partai politik.

33

Page 34: Sistem administrasi negara monarki arab

f. Sistem Peradilan:

Sistem peradilan berada di bawah Kementerian Kehakiman. Supreme Judicial Council

yang dipimpin oleh Sultan Qaboos bertanggung jawab dalam pembuatan kebijakan umum di

bidang hukum. Berdasarkan Judicial Authority Law tahun 1999, system peradilan menjadi

terpadu terdiri 3 tingkatan:

1) Pengadilan tingkat pertama (Court of First Instance), berada di 40 distrik

(wilayats). Kewenangannya menangani perkara perdata, pidana, dan perdagangan.

2) Pengadilan tingkat banding (Appeal Court), berada di 6 kota (Muscat, Sohar, Nizwa,

Salalah, Ibra, danIbri).

3) Mahkamah Agung (Supreme Court), berada di Muscat.

Selainituterdapat pula duabadanperadilan independen:

1) Peradilan Administrasi (Administrative Court), terbentuk April 2001,

kewenangannya menangani perkara dimana salah satu pihaknya badan pemerintah.

2) Pengadilan Keamanan Negara (State Security Court), terbentuk Februari 2003,

kewenangannya menangani permasalahan terkait keamanan nasional.

g. Pemerintahan Daerah:

Terdiridariatas 9 wilayah administrative, 4 kegubernuran (Muhafatzat): Muscat,

Musandam, Dhofar, dan Al-Buraimi; dipimpin olehseorang Gubernur yang diangkat oleh

Sultan Qaboos setingkat Menteri Negara. Terbagi atas 16 distrik, 5 propinsi (Mintaqat):

Al-Batinah, Al-Dhahirah, Ad-Dakhiliyah, Al-Sharqiya, Al-Wusta. Terbagiatas 38 distrik

dan sembilan wilayah di atas dibagi lagi menjadi 54 distrik (Wilayats) dipimpin oleh

seorangWali yang diangkat oleh Menteri Dalam Negeri.

E. Negara Bahrain

1. Profil Negara

34

Page 35: Sistem administrasi negara monarki arab

Kerajaan Bahrain (Arab: البحرين (مملكة adalah sebuah negara kepulauan di Teluk

Persiayang tidak mempunyai perbatasan. Teluk Bahrain memisahkan negara ini

dengan Qatardan Arab Saudi. Tetangga Bahrain, Arab Saudi terletak di sebelah barat dan

disambungkan ke Bahrain melalui Tambak Raja Fahd yang dibuka secara resmi pada 25

November 1986 dan Qatar di sebelah selatan menyeberangi Teluk Persia.

2. Kondisi Ekonomi

Karena Bahrain terletak di wilayah yang kadar peningkatan harga minyak yang tinggi,

pertumbuhan ekonomi Bahrain adalah yang tercepat pada Januari 2006 menurut Komisi

Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia tengah. Bahrain juga mempunyai pasaran ekonomi yang

paling bebas di Timur Tengah menurut Indeks Kebebasan Ekonomi 2006 terbitan Heritage

Foundation, dan menduduki peringka ke-25 ekonomi yang paling bebas di dunia.

Pendapatan utama di Bahrain bersumber dari produksi dan pemrosesan minyak, dan sekitar

60 persen merupakan pendapatan hasil ekspor, 60 persen untuk pemerintahan, dan 30% dari

total GDP. Kondisi ekonomi Bahrain juga berfluktuasi seiring perubahan harga minyak pada

1985, contohnya, sepanjang dan setelah krisis Perang Teluk pada 1990-91, dengan fasilitas

komunikasi dan transportasinya yang maju maka Bahrain dijadikan tempat pilihan untuk

didirikannya perusahaan-perusahaan multinasional yang berbisnis di teluk persia. Masalah-

masalah ekonomi jangka panjang yang mungkin dihadapi oleh Bahrain adalah langkanya

pekerjaan untuk generasi mudanya, berkurangnya cadangan minyak dan sumber air bersih bawah

tanah.

3. Kependudukan dan Budaya

Agama resmi Bahrain ialah Islam, dengan mayoritas penduduknya mengamalkan ajaran

Islam. Walau bagaimanapun, dengan kebanjiran pendatang dan pekerja asing dari non-Islam

seperti Filipina dan Sri Lankapersentase keseluruhan masyarakat Muslim di negara tersebut

menurun drastis pada tahun-tahun terakhir ini. Menurut sensus pada tahun 2001, 81,2%

penduduk Bahrain ialah Muslim, 9% Kristen, dan 9,8% mengamalkan ajaran lain.

35

Page 36: Sistem administrasi negara monarki arab

Baru-baru ini, Bahrain telah berganti menjadi masyarakat kosmopolitan dengan dua

masyarakat campuran: dua pertiga penduduk Bahrain terdiri dari masyarakat Arab, sedangkan

yang lain adalah pendatang dan pekerja dari negara seperti Iran, Asia Selatan, dan Asia

Tenggara.

Masyarakat terkini bisa diklasifikasikan sebagai Al-Khalifa, kabilah Arab yang bersekutu

dengan Al-Khalifa, masyarakat Baharnah(Syiah Arab), masyarakat Howilla (Sunah Arab dari

Persia), Sunah Arab (dari tanah besar), Ajam (Syiah Persia), masyarakat India yang berdagang

dengan Bahrain dan menetap di sana sebelum ditemukannya minyak (sebelum ini dikenal

sebagai Banyan), kelompok masyarakat Yahudi yang kecil, dan masyarakat-masyarakat lain.

Walaupun Manama sebagai pusat kota sangat modern dan gemerlapan, budaya yang terdapat

pada desa-desa dipulau-pulau lain (walaupun masih bagian dari Manama juga) tetap sangat

tradisional. Wanita menutup diri dengan jubahnya dari kepala hingga kaki, dan wisatawan

diminta untuk menggunakan rok panjang dan baju berenang tertutup (bukan bikini).

4. Sistem Administrasi Negara Bahrain

a. Bentuk Negara

Bentuk negara bahrain yaitu monarki konstitusional.  Yaitu Negara yang melanjutkan

kekuasaannya  dengan asas turun temurun kepada anak cucu  yang kesemua tindak tanduk

pemerintahan tuinduk pada konstitusi yang telah dibuat baik oleh Negara secara arti   sempit

dan arti luas.

b. Sistem Politik

Bahrain ialah sebuah negara yang menjalankan sistem monarki konstitusional yang

dikepalai oleh raja, Syekh Hamad bin Isa Al Khalifah; kepala pemerintahan saat ini ialah

Perdana Menteri Syekh Khalifah bin Salman Al Khalifah yang mengepalai anggota kabinet

sebanyak 15 orang. Bahrain mengamalkan sistem dwi-perundangan yaitu Dewan Perwakilan

dan Majelis Syura yang dipilih oleh raja. Kedua dewan mempunyai anggota sebanyak 40

orang. Pemilihan umum diadakan pada tahun 2002 dengan anggota parlemen bertugas

selama empat tahun satu periode.

36

Page 37: Sistem administrasi negara monarki arab

Hak politik kaum wanita di Bahrain mendapatkan satu kemajuan saat wanita diberi hak

untuk memilih dan bertanding dalam pemilu nasional buat pertama kali pada pemilu

tahun 2002. Walaupun tidak ada wanita terpilih dan mendapatkan kursi pada pemilihan yang

didominasi oleh Shyah dan Sunni, sebagai kompensasinya enam orang calon wanita dilantik

sebagai anggota dari Majelis Syura, sekaligus mewakili komunitas Yahudi dan Kristen yang

terdapat disana. Menteri wanita pertama yang dilantik di Bahrain ialah Dr. Nada

Haffadh sebagai Menteri Kesehatan. Ia dilantik pada tahun 2004.

Raja baru-baru ini mendirikan Dewan Makamah Agung untuk menata pengadilan-

pengadilan di negara ini dan mensahkan pemisahan cabang administratif dan hukum

pemerintahan. Pada 11-12 November 2005, Bahrain menganjurkan Forum Masa Depan yang

dihadiri pemimpin-pemimpin dari Timur Tengah dan negara-negara G8 dan membicarakan

reformasi politik dan ekonomi di wilayah bersangkutan.

c. Kehidupan Demokrasi

Pemilu legislatif di Bahrain akhirnya digelar pada tanggal 23-30 Oktober 2010. Pada

pemilu ini, al-Wefaq Islamic Society Bahrain yang merupakan partai Syiah terpenting di

negara ini meraih 18 kursi, dan menjadi fraksi terbesar di parlemen Bahrain. Setelah partai

ini, Partai Mustaqil menyusul dengan perolehan 15 kursi. Adapun partai Sunni yang terdiri

dari kelompok pendukung Salafi dan Ikhwanul Muslimin hanya meraih tujuh kursi.

Di luar kemenangan itu ada fenomena lain di Bahrain. Sebagaimana negara-negara di

Teluk Persia lainnya, ada dewan lain di luar parlemen bernama Dewan Permusyawaratan

yang beranggotakan para raja dan pangeran. Ratifikasi ketetapan parlemen harus mendapat

persetujuan dari dewan ini.

Bahrain terdiri dari 32 pulau dengan luas total 700 km persegi dan dengan populasi

750.000 orang. Sekitar 70 persen penduduk Bahrain adalah pemeluk syiah. Namun sejak

tahun 1782, Bahrain diperintah oleh Dinasti Al-Khalifa yang bermazhab Sunni.

Setelah berada dalam imperialisme Inggris selama satu abad, akhirnya Bahrain merdeka

pada tahun 1971, kemudian memiliki undang-undang dasar dan parlemen. Namun mantan

Amir Bahrain tidak bisa menerima kritik parlemen, hingga akhirnya membubarkan parlemen

37

Page 38: Sistem administrasi negara monarki arab

pada tahun 1975. Sejak itu, rakyat Bahrain terutama warga syiah mendesak pembentukan

kembali parlemen di negara ini.

Pada tahun 1994 muncul tuntutan pendirian parlemen dan penghilangan diskriminasi

yang semakin serius. Buntutnya terjadi berbagai friksi dan bentrokan. Komunitas syiah

Bahrain menilai pemicu utama friksi tersebut adalah kepala keamanan Bahrain yang

berkebangsaan Inggris. Dengan naiknya Sheikh Hamad bin Isa Al Khalifa menjadi Amir

Bahrain pada tahun 1999, maka dimulailah fenomena baru di negara ini. Sheikh Hamad bin

Isa Al Khalifa berkomitmen melakukan reformasi politik dan menghilangkan diskriminasi

terhadap warga syiah. Ia membebaskan sejumlah tahanan politik dan membiarkan koran-

koran oposisi beroperasi.

Pada tahun 2001 disusun Undang-undang Dasar Bahrain. Setahun kemudian digelar

pemilu legislatif. Dengan demikian, rakyat Bahrain terutama warga syiah berharap bisa

mengubah kondisinya dan mengakhiri diskriminasi di sektor politik dan ekonomi di negara

ini. Namun keadaan sebenarnya tidak terjadi demikian. Meskipun Syiah adalah populasi

mayoritas di Bahrain, tetapi mereka hanya dibolehkan menguasai 18 kursi dari 40 kursi di

parlemen. Selain itu parlemen pilihan rakyat ini tidak memiliki wewenang yang memadai.

Terkait hal itu, Nabil Rajab, anggota Pusat HAM Bahrain mengatakan, "Jika seluruh anggota

parlemen Bahrain dari kelompok Syiah sekalipun, suara mereka yang mayoritas itu tetap

tidak akan didengar. Karena berdasarkan sistem politik Bahrain, Dewan Tinggi

Permusyawaratan Bahrainlah yang mengangkat mereka dan bertanggung jawab

mengesahkan seluruh ketetapan parlemen." Dengan kata lain, meskipun digelar pemilu

parlemen, namun tetap saja kekuasaan berada di tangan para raja dan putra mahkota. Nabil

Rajab menilai masalah ini memicu turunnya partisipasi rakyat dalam pemilu legislatif

terbaru.

Minimnya wewenang lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif hanya salah satu

masalah yang menimpa warga Syiah Bahrain. Di tingkat kabinet, hanya segelintir jabatan

menteri diberikan kepada warga Syiah dan posisi kementerian sentral hanya dipegang oleh

anggota keluarga al-Khalifa. Contohnya, meskipun partai Syiah dari fraksi Wefaq meraih

suara mayoritas di parlemen, namun raja Khalifa bin Salman al-Khalifa kembali terpilih

sebagai perdana menteri Bahrain. Ia terpilih menjadi perdana menteri Bahrain sejak negara

38

Page 39: Sistem administrasi negara monarki arab

ini merdeka pada tahun 1971. Dengan demikian, pemerintahan Bahrain bisa disebut sebagai

kekuasaan minoritas atas mayoritas. Penguasa Bahrain memanfaatkan diskriminasi terhadap

warga Syiah, hingga mereka diposisikan sebagai warga kelas dua.

Syiah Bahrain sejatinya berada di wilayah marjinal dan tidak mendapatkan fasilitas yang

sama dengan saudaranya Sunni. Mengenai hal ini, Rebecca Santana, jurnalis Associated

Press dalam reportasinya mengungkapkan, "Syiah bahkan tidak bisa disebut sebagai warga

kelas dua. Karena lapangan kerja yang memadai, tempat yang layak dan seluruh fasilitas

sosial dan politik di Bahrain dikuasai oleh minoritas Sunni yang mendapat dukungan dari

Dinasti Al-Khalifa."

Mengenai kondisi yang menyedihkan dari warga Syiah di Bahrain, BBC melaporkan,

"Syiah Bahrain banyak yang menganggur, tinggal di tempat-tempat yang tidak layak,

dilarang menduduki berbagai jabatan di lembaga-lembaga pemerintah, tidak boleh

menduduki jabatan penting di sektor minyak dan perbankan, serta diskriminasi besar-besaran

di negara ini."

Bukan hanya itu, di sejumlah buku pelajaran negara ini yang berada dalam kekuasaan

Salafi terjadi penghinaan terhadap keyakinan orang-orang syiah di sekolah. Pemimpin politik

syiah Bahrain menyatakan, jika penghinaan ini terhadap warga syiah di sekolah terus

berlanjut, kami akan mencegah anak-anak kami masuk kelas-kelas pendidikan agama Islam

di sekolah-sekolah negeri. Menyikapi hal ini, menteri pendidikan Bahrain berkomitmen akan

melakukan reformasi sistem pendidikan di negara ini.

Salah satu pemicu utama friksi antara warga syiah dengan penguasa adalah diskriminasi.

Aksi protes warga syiah dalam bentuk keluarnya statemen bersama wawancara dan

demonstrasi. Aksi protes terhadap warga syiah kian meningkat menyikapi eskalasi tekanan

pemerintah dan pasukan keamanan terhadap aktivis syiah. Pemerintah Bahrain menindak

keras aksi protes warga syiah dan menilainya sebagai mengganggu keamanan negara.

Menteri kehakiman Bahrain beberapa hari lalu menyebut aktivitas warga Syiah sebagai

sebuah masalah keamanan yang sejenis dengan aksi teroris. Ditegaskannya, kemenangan

Syiah di parlemen tidak bermakna sebagai berakhirnya sebuah periode dan dimulainya babak

baru. Pengacara salah seorang tahanan Syiah kepada BBC mengatakan, "Setiap kritikan

39

Page 40: Sistem administrasi negara monarki arab

terhadap pemerintah disebut sebagai aksi teroris. Bahkan kontak telpon saja mereka

kategorikan sebagai aksi teroris."

Tidak hanya itu, penahanan warga Syiah Bahrain biasanya tidak mengenal batas waktu

dan dilakukan tanpa vonis pengadilan. Berbagai fakta menunjukkan terjadinya berbagai

penyiksaan terhadap para tahanan di penjara-penjara Bahrain. Amnesti Internasional dalam

statemennya yang dirilis beberapa pekan lalu menyatakan, "Menjelang pemilu legislatif,

sekitar 250 aktivis Syiah ditangkap dan disiksa petugas keamanan Bahrain." Beberapa waktu

lalu tersebar gambar penyiksaan terhadap para tahanan Syiah di penjara-penjara Bahrain.

Sontak lembaga-lembaga internasional mendesak diakhirinya penyiksaan tersebut.

Pada bulan Agustus lalu, sekitar 300 warga Syiah termasuk 27 aktivis ditangkap dan

disiksa oleh petugas keamanan Bahrain. Meski demikian, para analis menilai aksi

penangkapan dan penyiksaan tersebut justru menjadi pemicu utama partisipasi aktif warga

syiah dalam pemilu legislatif di negara ini. Namun tampaknya, sejumlah negara di kawasan

mendukung aksi yang dilakukan pemerintah Bahrain. Karena terwujudnya hak-hak warga

Syiah Bahrain atas hak-hak politik dan ekonominya menyebabkan masalah bagi penguasa di

kawasan yang tidak mengakui hak-hak minoritas terutama syiah.

Warga syiah Bahrain meyakini pemerintah negara ini menerima para imigran Sunni dari

sejumlah negara seperti Yordania, Suriah, Arab Saudi dan Palestina. Mereka diberikan

kewarganegaraan ganda, berbagai fasilitas dan lapangan kerja. Padahal pengangguran

menjadi masalah utama syiah Bahrain. Tahun lalu mereka membuat rantai manusia

sepanjang empat kilometer mengecam kebijakan pemerintah. Mereka menyatakan,

pemerintah Manama telah memberikan kewarganegaraan Bahrain kepada sekitar 280 ribu

orang imigran Sunni. Jika kondisi ini terus berlanjut hingga 2050 lebih dari 80 persen

populasi Bahrain diisi oleh warga sunni.

F. Negara Maroko

1. Profil Negara

Maroko adalah salah satu dari 22 Negara Arab yang tergabung dalam Organisasi Liga Arab

yang bermarkas di Cairo, Mesir. Negara ini terletak persis di ujung utara benua Afrika dan

40

Page 41: Sistem administrasi negara monarki arab

berbatasan di sebelah utara dengan laut tengah, sebelah timur dengan aljazair, sebelah selatan

dengan Mauritania dan sebelah barat dengan Samudera Atlantik. Letak Maroko yang sangat

strategis di perairan Samudera Atlantik dan Laut Tengah menyebabkan Negara ini menjadi

incaran kaum imperialis barat.

Dilihat dari urutan sejarah di atas, dapat diambil kesimpulan, bahwa rakyat Maroko

merupakan perpaduan berbagai suku yang intinya ada dua, yaitu Suku Barbar dan Suku Arab.

Suku Barbar kebanyakan mendiami wilayah bagian selatan (Marrakech, Agadir, Ouarzazat dan

sekitarnya), dan sebagian lagi di utara (Tetouan, Nador dan sekitarnya). Kata “Maroko” berasal

dari “Marrakech” yaitu nama salah satu kota di selatan Maroko. Dalam bahasa Arab, Maroko

disebut dengan al-maghrib yang artinya “wilayah bagian barat atau tempat terbenam matahari,

sedangkan al-maghrib al ‘arabi adalah kaukus Negara-negara afrika bagian utara yang terdiri dari

aljazair, Tunisia, libya, Mauritania dan Maroko. Kelima Negara tersebut telah membentuk

persatuan magrib arabi (Union du magebeinne arabe {UMA}).

Maroko mempunyai empat ibu kota: Rabat, ibu kota adminitrasi, Casablanca, ibu kota

perdagangan dan perindustrian, Marrakech, ibu kota wisata dan Fes, ibu kota budaya dan ilmu

pengetahuan.

Mayoritas rakyat Maroko (99%) memeluk agama Islam, selebihnya memeluk agama Yahudi

dan Nasrani. Jumlah rakyat Maroko sekitar 30 juta jiwa. Bahasa resmi Negara adalah bahasa

Arab, sedangkan bahasa keduanya adalah bahasa Perancis, Spanyol dan Barbar. Walaupun

bahasa Perancis merupakan bahasa kedua, namun penggunaannya, baik di bidang administrasi

Negara maupun sebagai bahasa pengantar pendidikan, kadangkala melebihi bahasa resmi, yaitu

bahasa Arab.

2. Kondisi Ekonomi

Maroko merupakan salah satu Negara dunia ketiga yang sedang membangun. Penjajahan

Spanyol dan Perancis telah melumpuhkan sendi perekonomian setempat, sehingga pemerintahan

Maroko, setelah terbebas dari penjajahan, harus berjuang dan menyusun strategi pembangunan

guna meningkatkan tarap hidup masyarakat yang relatif rendah kala itu. Maka dibuatlah suatu

perencanaan yang menitikberatkan pada sektor pertanian. Hal ini mengingat Maroko memiliki

41

Page 42: Sistem administrasi negara monarki arab

tanah yang subur, di samping sistem ini paling tepat untuk perekonomian rakyat yang hidup

dengan cara tradisional. Strategi ini ternyata ampuh untuk memperbaiki perekonomian Maroko,

sebagaimana terlihat jelas dengan tingginya tingkat ekspor hasil pertanian Maroko ke berbagai

Negara eropa dan timur tengah. Di samping itu, peran sektor perikanan juga tidak dapat

disisihkan dalam menambah devisa Negara, mengingat sebagian besar wilayah Maroko berada di

pantai Samudera Atlantik dan laut tengah.

Dalam sektor wisata pun Maroko boleh dikatakan unggul. Ini terbukti dengan banyaknya

obyek wisata yang menarik minat pelancong dari Eropa, Asia maupun benua lainya. Dalam

sektor industri, Maroko juga dikenal sebagai negara penghasil fosfat terbesar di dunia. Pabrik

fosfat yang berada di kota Shafi merupakan penopangan terpenting ekonomi negara setelah

pertanian. Juga tidak dapat dilupakan, keberadaan pelabuhan-pelabuhan laut internasional yang

berada di beberapa kota pesisir seperti Safi, Tanger, Mohammedia dan Casablanca yang telah

banyak menyumbangkan devisa bagi Maroko. Bahkan boleh dikatakan, pelabuhan kapal

casablanca merupakan yang terbesar di wilayah Afrika Utara. Menurut statistik ekonomi Maroko

tahun 1999, Maroko telah memililki income perkapita sebesar US$ 1300. dan di bawah

pemerintahan raja mohammad VI yang naik tahta yang cukup berarti. Hal ini terbukt dari

berbagai proyek dan perencanaan pembangunan yang dicanangkan pemerintahan dengan

berbagai negara yang tergabung dalam Uni Eropa.

3. Kondisi Sosial

Masyarakat Maroko dikenal sebagai masyarakat yang familiar dan bersahabat. Hal ini

nampak jelas kita melihat sambutan hangat yang diterima para pendatang asing di negara ini,

terutama yang datang dari negara-negara Islam. Boleh jadi, suasana kekeluargaan yang

diperhatikan masyarakat Maroko tersebut, merupakan pengaruh dari nilai-nilai yang telah ada

sejak lama di kalangan penduduk Maroko. Masyarakat Maroko sangat kuat memegang teguh

adat istiadat dan nilai-nilai pergaulan serta kehidupan yang ditanamkan nenek moyang mereka.

Sehingga, walaupun perngaruh globalisasi telah mengimbas berbagai aspek kehidupan, hal-hal

yang berbau tradisi dan adat tetap terjaga. Misalnya berkorban pada hari raya Idul Adha, keluar

rumah dengan pakaian tradisional yang indah pada malam ke-27 Bulan Ramadan, puasa pada

42

Page 43: Sistem administrasi negara monarki arab

hari Maulid Nabi dan Isra Mi’raj, menyiram air pada asyura’ dan tadarusan al-quran sehabis

shalat subuh dan maghrib di mesjid-mesjid di Maroko.

4. Sistem Administrasi Negara Maroko

a. Bentuk Negara

Bentuk negara Maroko adalah kesatuan (desentralis). Wilayah Maroko terbagi-bagi atas

wilayah-wilayah yang masing-masing memiliki otonomi lokal seperti region, prefektur,

propinsi, serta komunitas-komunitas urban dan rural. Terdapat 16 region di Maroko, di mana

masing-masing region bersifat lintas propinsi dan prefektur. Komunitas-komunitas rural

punya otonomi finansial. Terdapat pemilu di tingkat lokal.

b. Bentuk Pemerintahan

Pemerintahan Maroko menganut sistem monarki konstitusional. Tahta kerajaan

merupakan warisan turun temurun yang dipegang oleh Dinasti Alwiyah. Raja sebagai Kepala

Negara diba’iat sebagaimana layaknya system khilafah dan diberi gelar Amirul Mukminin

yang mengisyaratkan sebagai pemimpin umat Islam di Maroko. Roda pemerintahan

dijalankan oleh Kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri yang diangkat oleh raja.

Maroko mempunyai parlemen yang terdiri dari majelis rendah yang dipilih melalui pemilihan

secara langsung dan majelis tinggi yang dipilih secara tidak langsung.

c. Sistem Pemerintahan

Sistem pemerintahan negara Maroko adalah semi-presidensil. Sistem semi-

presidensial adalah sistem pemerintahan yang menggabungkan kedua sistem

pemerintahan: presidensial dan parlementer. Terkadang, sistem ini juga disebut dengan

Dualisme Eksekutif. Parlemennya bikameral (House of Representatives dan House of

Counselors). House of Representatives terdiri atas 325 anggota terpilih (30 kursi

diperuntukkan bagi perempuan). House of Counselors terdiri atas 270 anggota yang dipilih

untuk masa bakti 9 tahun.

43

Page 44: Sistem administrasi negara monarki arab

d. Politik Maroko

Maroko merupakan kerajaan konstitusional dengan parlemen yang dipilih oleh rakyat

dalam sebuah pemilihan umum. Raja Maroko dengan kekuasaan eksekutif dapat

membubarkan pemerintah dan mengerahkan pasukan militer. Partai oposisi dibenarkan

secara hukum, dan beberapa di antaranya berdiri dalam beberapa tahun terakhir.

Sistem politik Maroko berada dalam kerangka kerja parlementer kerajaan konstitusional,

dimana Perdana Menteri menjadi kepala pemerintahan yang dibentuk oleh sejumlah partai

(multi-partai). Kekuasaan eksekutif dimiliki oleh pemerintah. Sementara kekuasaan legislatif

dibagi bersama antara Pemerintah dan dua kamar di parlemen, yakni Dewan Perwakilan

Rakyat Maroko dan Dewan Konsuler.

Hal lain yang penting dalam sistem politik Maroko adalah penegasan yang ada di dalam

Konstitusi Maroko bahwa Maroko adalah sebuah Kerajaaan dengan Parlemen dan

Pengadilan yang independen.

Konstitusi memberikan kekuasaan yang besar kepada Raja. Di sisi lain Raja juga

memiliki dua tugas penting, sebagai pemimpin politik sekuler dan Pemimpin Keyakinan

sebagai keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW.Raja memimpin Dewan Menteri

dan menunjuk Perdana Menteri mengikuti hasil pemilihan legislatif. Dengan rekomendasi

Perdana Menteri, Raja menunjuk anggota pemerintahan atau kabinet. Di dalam Konstitusi

juga disebutkan bahwa Raja dapat memberhentikan menteri kapan saja. Juga disebutkan

bahwa Raja dapat membubarkan Parlemen setelah melakukan konsultasi dengan pimpinan

kedua kamar di Parlemen, menunda Konstitusi, menggelar pemilihan umum baru, atau

menerbitkan dekrit. Namun hal itu baru sekali terjadi, yakni pada tahun 1965.Raja juga

bertindak sebagai panglima tertinggi Angkatan Bersenjata.

Raja Hassan II berkuasa menggantikan ayahnya yang meninggal pada tahun 1961.

Setelah memerintah Maroko selama 38 tahun, Raja Hassan meninggal dunia di tahun 1999.

Kekuasaannya pun dilanjutkan oleh Raja Muhammad V yang disumpah pada bulan Juli

1999.

Dalam pemilihan umum yang digelar tahun 1998, pemerintahan koalisi dipimpin

Abderrahmane Youssoufi yang merupakan ketua kubu oposisi sosialis. Kabinet yang

44

Page 45: Sistem administrasi negara monarki arab

dibentuknya pun terdiri dari mayoritas anggota partai oposisi.Pemerintahan Youssoufi'

adalah pemerintahan pertama di Maroko yang diisi oleh tokoh-tokoh oposisi dan juga

merupakan pemerintahan pertama yang dibentuk dari koalisi sosialis, kelompok kiri-tengah,

dan nasionalis, dan dilibatkan dalam pemerintahan sampai Oktober 2002.Itu juga merupakan

pertama kalinya dalam sistem politik Arab modern dimana kelompok oposisi dapat

memimpin.

G. Negara Kuwait

Kuwait adalah negara dengan bentuk monarkhi konstitusional. Kuwait tidak mengenal sistem

kepartaian. Memang ada kekuatan-kekuatan politik yang berperan namun mereka tidak

membentuk suatu partai politik yang formal. Kendati demikian, ada tekanan terus menerus sejak

2004 dari pihak Parlemen yang mengarah kepada penciptaan sistem kepartaian seperti itu,

namun pihak eksekutif tetap saja bergeming.

Yang dikenal di dunia politik Kuwait ialah bentuk-bentuk asosiasi, gerakan, dan

pengelompokan-pengelompokan. Misalnya, kelompok Islam, kelompok Liberal, dan kelompok

Tribal (suku-suku). Dalam kampanye pemilu kelompok-kelompok ini diperlakukan sebagai

bentuk-bentuk quasi-partai oleh pihak media massa, juga oleh pihak pemerintah.

Parlemen sendiri jumlah anggotanya relatif sangat kecil – menurut ukuran kita, yaitu hanya

50 orang. Jadi yang namanya Pilcaleg mereka hanyalah untuk memilih 50 orang anggota

Parlemen tersebut.

Perdebatan yang mewarnai isyu politik Kuwait ialah masalah pentingnya restrukturisasi

ekonomi Kuwait, dan implikasinya terhadap kesejahteraan sosial, serta redistribusi pendapatan

nasional. Sebenarnya niat untuk restrukturisasi dan liberalisasi ekonomi yang pada dasarnya

memang baik dan diperlukan oleh Kuwait, diwarnai oleh ketidakpuasan Parlemen, serta

kecurigaan mereka terhadap isyu KKN di kalangan elit pemerintahan dan masalah vested interest

di kalangan yang memiliki privilese tertentu. Misalnya, masalah privatisasi yang mendatangkan

benefit-benefit tertentu bagi mereka yang berada di tempat yang basah dan empuk. Hal-hal

yang–sama seperti di Indonesia juga - tidak mungkin terjangkau dan dapat dinikmati oleh para

anggota Parlemen. Dan tentu saja hal seperti ini menimbulkan rasa iri hati dan ketidakpuasan.

45

Page 46: Sistem administrasi negara monarki arab

Pemerintah terus mempropagandakan perlunya meningkatkan pernanan asing untuk

upgrading proyek-proyek perminyakan mereka di kawasan Utara negeri Kuwait. Hal ini

memperhebat sentimen xenophobia bahwa SDA terbesar mereka yaitu minyak akan dikuasai

oleh bangsa asing, dan dengan demikian negara akan berada di bawah ketiak bangsa asing.

Dengan diperolehnya windfall profit dari sektor minyak selama 9 tahun berturut-turut banyak

anggota Parlemen kini berpendapat bahwa upgrading manajemen perminyakan dengan memakai

tenaga asing tidak lagi merupakan hal yang urgen. Hal ini dapat diartikan bahwa Parlemen

menghambat program Pemerintah. Hal ini pula yang memperparah krisis politik bulan April lalu

yang memuncak dengan pembubaran Parlemen oleh Emir dan rencana Pemilu tanggal 17 bulan

Mei ini.

Masalah politik lainnya yang mewarnai perpolitikan Kuwait ialah masalah naturalisasi

penduduk etnik Arab stateless (bidoon jinsiya) yang berasal dari negara-negara tetangga mereka

seperti Palestina, Lebanon, Mesir, dsb. Jumlah mereka ini telah mencapai sekurangnya 100.000

jiwa. Angka ini cukup merisaukan karena menurut laporan Indexmundi jumlah penduduk Kuwait

hanyalah sebesar 2.505.509 (per Juli 2007). Dari angka itu 1,291,354 bukanlah Warga Negara

Kuwait tetapi WNA. Sekitar 30% dari Warga Negara Kuwait berasal dari proses naturalisasi

terhadap penduduk yang memasuki negeri Kuwait dalam kurun waktu antara 1950 sampai 1960.

H. Konflik Antar Negara

1. Kuwait-Irak

Perang teluk yang terjadi pada tahun 1990 adalah perang yang dimulai dari adanya

penyerangan dan pendudukan oleh Iraq terhadap Kuwait, yang kemudian berujung terhadap ikut

campurnya Amerika Serikat dalam perang tadi. Perang ini memuncak pada Februari 1991.

Sebenarnya, Iraq dan Kuwait merupakan partner, bahkan Kuwait membantu Iraq melawan Iran

tahun 1980-1988 melalui pinjaman-pinjaman dan dukungan diplomatik. Namun, karena adanya

tuduhan dari Iraq yang menganggap bahwa Kuwait melakukan eksplorasi di wilayah Iraq, dan

tidak membagi keuntungan dari hasil minyak tadi. Juga adanya tuduhan bahwa Kuwait

menghasilkan lebih banyak minyak dibandingkan yang diizinkan oleh Organization Petroleum

Exporting Countries (OPEC), yang berakibat pada menurunnya harga minyak ekspor Iraq.

46

Page 47: Sistem administrasi negara monarki arab

Sehingga, Iraq melakukan penyerangan dan pendudukan atas Kuwait, meskipun sebenarnya

bukan merupakan perang antara kedua negara.

2. Bahrain-Qatar

Pada tahun 1783, keluarga Al Khalifa dari Bahrain menyerang dan mencaplok Qatar. Pada

tahun 1821, sebagai hukuman atas pembajakan, seorang East India Company kapal

dibombardir Doha , menghancurkan kota dan memaksa ratusan warga mengungsi. Penduduk

Doha tidak tahu mengapa mereka sedang diserang. Akibatnya, kelompok pemberontak Qatar

mulai muncul untuk melawan Al-khalifah dan mencari kemerdekaan dari Bahrain. Pada tahun

1825, dengan House of Thani didirikan dengan Sheikh Mohammed bin Thani sebagai pemimpin

pertama.

Meskipun Qatar memiliki status hukum suatu ketergantungan , kebencian membusuk

melawan Bahrain Al khalifah di sepanjang pesisir timur semenanjung Qatar. Pada 1867 khalifah

Al meluncurkan upaya untuk menghancurkan para pemberontak Qatar, mengirimkan kekuatan

angkatan laut besar-besaran untuk Al Wakrah . Hal ini mengakibatkan maritim Qatar-Bahrain

Perang dari 1867-1868, di mana pasukan Bahrain dipecat dan dijarah Doha dan Al

Wakrah. Namun, agresi Bahrain telah melanggar dari Perjanjian 1.820 Anglo-Bahrain. Ini

serangan, dan serangan balik Qatar, diminta agen politik Inggris, Kolonel Lewis Pelly , untuk

memaksakan penyelesaian pada tahun 1868. Misinya ke Bahrain dan Qatar dan perjanjian damai

yang mengakibatkan adalah tonggak dalam sejarah Qatar karena mereka secara implisit

mengakui keunikan dari Qatar dari Bahrain dan secara eksplisit mengakui posisi

Sheikh Mohammed bin Thani , seorang wakil penting dari suku semenanjung. Respon

diplomatik Inggris untuk pelanggaran ini diatur menjadi gerak kekuatan politik yang akan

terwujud dalam pendirian negara Qatar pada 18 Desember 1878 (untuk alasan ini, tanggal 18

Desember dirayakan setiap tahun sebagai Hari Nasional Qatar ). Selain mencela Bahrain untuk

pelanggaran atas perjanjian, Inggris Protektorat (per Kolonel Lewis Pelly ) diminta

untuk bernegosiasi dengan perwakilan dari Qatar.

3. Arab Saudi-Qatar

47

Page 48: Sistem administrasi negara monarki arab

Kudeta Sheikh Hamad pada tahun 1995 kebangkitan politik luar negeri, yang memungkinkan

untuk melangkah keluar dari bayang-bayang Arab Saudi, dan unaligned kebijakan dari mereka,

mengejutkan wilayah tersebut. Spekulasi dari upaya Arab Saudi yang disponsori kudeta di akhir

1990-an untuk mengembalikan ayah Emir digulingkan, dan sengketa perbatasan, menyebabkan

hubungan ribut, sehingga Riyadh menarik perwakilan diplomatik dari 2002 hingga

2007. Peluncuran Al-Jazeera tentu tidak membantu, berulat ketidakpercayaan di kawasan ini,

dan memunculkan pertanyaan atas motif di balik itu dan jalan Qatar dengan modernitas dalam

kaitannya dengan berbagai negara itu terpengaruh.

4. Palestina-Yordania

Pada tahun 1948, Israel mendeklarasikan kemerdekaannya atas sebagian tanah yang

diberikan kepada Inggris. Akan tetapi 7 negara Arab menyatakan perang kepada Israel pada 15

Mei 1948, sehari setelah pernyataan kemerdekaan Israel. Israel berhasil mengalahkan mereka

semua dan banyak orang Palestina yang mengungsi sebagai akibat perang ini. September 1970.

Pengungsi Palestina, sebagian mengungsi ke arah timur, ke Kerajaan Yordania. Saat itu, orang

Palestina menjadi mayoritas dalam kerajaan Yordania dan menjadi masalah bagi raja Hussein.

Mereka sering merampok daerah Israel dan kembali ke Yordania sehingga memicu pembalasan

Israel yang akhirnya melukai atau menewaskan orang Yordania. Pada puncaknya, pada tahun

1968, Israel menyerbu Karameh untuk menghancurkan Fatah yang sering merampok kawasan

Israel. Angkatan bersenjata Yordania diperintahkan untuk tidak bertindak oleh Raja Hussein,

tetapi Jendral Mash’hor Haditha membangkang dan menyerang IDF (tentara Israel).

Akibat dari pembangkangan Jendral Mash’hor, Raja Hussein menderita kerugian secara

materiil dan moral karena meningkatnya agresifitas para milisi Palestina. Milisi Palestina mulai

berlaku seperti negara dalam Kerajaan Yordania. Akhirnya, hukum-hukum Yordania tidak lagi

berlaku di kamp pengungsi Palestina di Yordania. Parahnya, para milisi mulai merampok

penduduk Yordania dan merekrut dari penduduk Yordania dan melanggar kesepakatan antara

PLO dan Raja Hussein.

Ketika milisi Palestina mulai menjadi mafia dan mempengaruhi rakyat Yordania untuk

menjatuhkan raja mereka, mulai terjadi bentrokan bersenjata antara milisi Palestina dengan

48

Page 49: Sistem administrasi negara monarki arab

tentara Yordania. Tercatat 500 kasus berdarah antara 1968-1969. Salah satu kasus terparah

adalah ada milisi Palestina yang memenggal tentara Yordania dan bermain bola dengan

kepalanya di daerah tentara itu tinggal.

Pada tahun 1970, milisi Palestina mulai mendirikan pos pemeriksaan di kota-kota Yordania.

Akhirnya terjadi bentrokan di Amman antara milisi Palestina dengan tentara Yordania, yang

menewaskan 300 orang. Di antara Februari sampai Juni 1970, sekitar 1000 orang tewas akibat

konflik bersenjata. Puncak kemarahan Raja Hussein adalah ketika milisi Palestina, PFLP

mencoba beberapa kali membunuh Raja Hussein. Akhirnya pada 15 September 1970, Raja

Hussein menyerang milisi-milisi Palestina. Peristiwa inilah yang dikenal sebagai “Black

September”. Dalam peristiwa ini, Syria berusaha membantu milisi Palestina dengan

mengirimkan tank tetapi dengan mudah dikalahkan oleh pasukan udara Yordania. Para milisi

yang kehilangan harapan menyetujui gencatan senjata pada tanggal 27 September 1970, yang

akhirnya dilanggar oleh PFLP dan DFLP, milisi Palestina. Hal ini mengakibatkan bentrokan

senjata kembali sampai Juni 1971, daerah pertahanan milisi Palestina terakhir di Yordania

direbut kembali oleh pasukan Yordania dan para milisi Palestina pergi ke Libanon selatan.

BAB III

49

Page 50: Sistem administrasi negara monarki arab

PENUTUP

Kesimpulan

Dari materi yang telah dijelaskan dapat diketahui bahwa negara-negara di kawasan timur

tengah masih banyak yang berbentuk monarki. Hal tersebut menunjukkan bahwa budaya di

negara-negara Arab masih kental dimana kaum bangsawan ingin dihormati dan ingin memiliki

kekuasaan mutlak. Hanya ada beberapa negara yang memberikan hak kepada warganya untuk

berperan serta dalam perpolitikan, itupun melalui proses yang panjang dan belum lama terjadi.

Negara cenderung dipimpin oleh orang dari satu keturunan dan masyarakat sulit masuk ke dalam

proses penyelenggaraan negara. Pada akhirnya demokrasi semakin sulit dilakukan.

Bahasa, suku, dan landasan hokum di negara-negara tersebut sama. Kebanyakan dari

mereka adalah orang Afrika, Arab, dan Eropa. Dan karena penduduk mereka didominasi oleh

muslim maka hokum yang berlaku juga berdasarkan syariat Islam. Namun meskipun hokum dan

kehidupan mereka berdasarkan pada syariat Islam, masih sering terjadi konflik antar negara yang

kebanyakan disebabkan oleh permusuhan antar suku. Hal tersebut sangat bertolak belakang

dengan syariat Islam dimana Islam mengajarkan kita untuk saling mengasihi sesame dan

menjaga perdamaian.

50

Page 51: Sistem administrasi negara monarki arab

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pengusiran_pengungsi_Palestina_oleh_Kerajaan_Yordania

http://fahriyahblog.blogspot.com/2012/10/kerajaan-bahrain.html

http://setabasri01.blogspot.com/2012/05/negara-afrika-utara-bentuk-negara-dan.html(diakses 20

desember 2012)

http://www.sahabatmaroko.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=113&Itemid=59(diakses 20 Desember 2012)

http://daranggi.blogspot.com/2009/10/sistem-pemerintahan-negara-yordania.html

http://carapedia.com/sistem_pemerintahan_arab_saudi_info2323.html

http://www.nyulawglobal.org/globalex/saudi_arabia.

http://wikipedia.org

http://diharjaangga.blogspot.com/2010/05/politik-pemerintahan-arab-saudi.html

http://ppi.jordan.tripod.com/infoppi2.htm

51

Page 52: Sistem administrasi negara monarki arab

http://www.republika.com

52