SISKA KB IMPLAN

44
BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Program keluarga berencana mempunyai misi yang sangat menekankan pentingnya upaya menghormati hak – hak reproduksi dan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas keluarga. Sedangkan visi dari program keluarga berencana adalah memberdayakan masyarakat untuk membangun keluarga kecil berkualitas, menggalang kemitraaandalam peningkatan kesejahteraan, kemandirian, dan ketahanan keluarga, dan meningkatkan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. Susuk disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelahdalam. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul atau tergantung jenis susuk yang akan dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. 1

Transcript of SISKA KB IMPLAN

Page 1: SISKA KB IMPLAN

BAB I

PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG

Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju,

mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung

jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Program keluarga

berencana mempunyai misi yang sangat menekankan pentingnya upaya

menghormati hak – hak reproduksi dan sebagai upaya untuk meningkatkan

kualitas keluarga. Sedangkan visi dari program keluarga berencana adalah

memberdayakan masyarakat untuk membangun keluarga kecil berkualitas,

menggalang kemitraaandalam peningkatan kesejahteraan, kemandirian, dan

ketahanan keluarga, dan meningkatkan kualitas pelayanan KB dan kesehatan

reproduksi.

Susuk disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah

kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas

sebelahdalam.

Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik

berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas

dengan enam buah kapsul atau tergantung jenis susuk yang akan dipakai. Di

dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan mengeluarkan

hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya

ovulasi dan menghalangi migrasi sperma.

Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang

diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa

dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi. (www.google.Com)

Pada makalah ini yang akan dibahas lebih lanjut tentang KB implan adalah

jenis, cara kerja, efektitas, keuntungan, kerugian, yang tidak boleh menggunakan

KB implant, jadwal kunjungan.

1

Page 2: SISKA KB IMPLAN

1.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum

Setelah membuat asuhan kebidanan,di harapkan mahasiswa dapat

mengerti,memahami serta mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. “S”

usia 35 tahun Akseptor Baru Kb Implant.

1.2.2 Tujuan Khusus

Adapun Tujuan Khusus yang dapat kita ambil dari penyusunan askeb

ini adalah agar mahasiswa mampu:

a. Melakukan Pengkajian data subyektif dan obyektif

b. Mengidentifikasi diagnosa.masalah dan kebutuhan

c. Mengidentifikasi masalah potensial

d. Mengidentifikasi kebutuhan segera

e. Membuat Rencana tindakan

f. Melaksanakan Tindakan

g. Melaksanakan evaluasi dan hasil tindakan

1.3 MANFAAT

a) Mahasiswa

Mahasiswa dapat memahami tentang konsep dasar Alat kontrasepsi KB

Implant.

b) Institusi

Institusi dapat mengetahui sejauh mana mahasiswa akademi kebidanan

Dian Husada mampu membuat Asuhan Kebidanan pada Akseptor Baru

pada KB Implant.

2

Page 3: SISKA KB IMPLAN

c) Lahan Praktek

BPS dapat meningkatkan Asuhan pelayanan yang komprehensif pada

Akseptor Baru KB Implant.

1.4 METODE PENULISAN

Didalam penulisan Asuhan kebidanan ini metode yang digunakan adalah

deskriptif dengan menggunakan studi kasus dengan pendekatan managemen

kebidanan menurut varney meliputi langkah-langkah pengumpulan

data,identifikasi diagnosa,masalah dan kebutuhan,identifikasi masalah

potensial,identifikasi kebutuhan segera,intervensi,implementasu dan evaluasi.

1.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penyusunan Asuhan

kebidanan ini adalah:

A. Wawancara

Yaitu dengan bertanya langsung pada klien tentang hal-hal yang

berhubungan dengan latar belakang kondisi kesehatan klien.

B. Observasi langsung

Yaitu melalui pengamatan langsung maupun pemeriksaan fisik dengan

inspeksi,palpasi,auskultasi dan perkusi.

C. Studi Dokumentasi

Dengan melihat rekam medik.

D. Studi literature

Yaitu melalui referensi dan literatur.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

1. BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang masalah,tujuan penulisan.manfaat,metode

penulisan,teknik pengumpulan data,serta sistematika penulisan.

3

Page 4: SISKA KB IMPLAN

2. BAB II TINJAUAN TEORI

Pada tinjauan teori ini yang dibahas adalah Definisi, Profil Implant, Cara

kerja, Jenis, Efektifitas, Indikasi, Kontraindikasi, Keuntungan dan Cara

pemasangan serta tinjauan managemen.

3. BAB III TINJAUAN KASUS

Meliputi 7 langkah managemen varney yaitu pengkajian data

subyektif,identifikasi diagnosa dan masalah,identifikasi masalah

potensial,identifikasi kebutuhan segera,intervensi,implementasi dan

evaluasi.

4. BAB IV PEMBAHASAN

Membahas tentang kesenjangan teori dan praktek dilapangan yaitu pada

tinjauan kasus kehamilan dengan letak sungsang.

5. BAB V PENUTUP

Meliputi kesimpulan dan saran

6. DAFTAR PUSTAKA

4

Page 5: SISKA KB IMPLAN

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 DEFINISI

Implant adalah Alat kontrasepsi yang berbentuk kapsul kosong silastic

(karet silikon) yang di isi dengan hormon dan ujung-ujungnya kapsul yang di

tutup dengan silastic adhesive.(Keluarga Berencana Hanafi.2004:179)

2.2 PROFIL IMPLANT

- Efektif 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, indoplant dan

implanon

- Nyaman

- Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak

dan amenorea

- Aman dipakai pada masa laktasi

(Prawirohardjo, 2003 : MK - 52)

2.3 JENIS IMPLANT

1. Norplant

Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3.4 cm

dengan diameter 2.4 cm yang diisi dengan 36mg levonorgestel dan lama

kerjanya 5 tahun.

2. Implanon

Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira – kira 40 mm,

diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3 – keto – desogestel dan lama

kerjanya 3 tahun

3. Jadena dan indoplant

Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg levonorgestel dengan lama

kerjanya 3 tahun

5

Page 6: SISKA KB IMPLAN

2.4 CARA KERJA

1. Lendir serviks menjadi kental

2. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit

terjadi implantasi

3. Mengurangi transportasi sperma

4. Menekan ovulasi

5.

2.5 EFEKTIFITAS

1. Angka kegagalan Norplant < 1 per 100 wanita per tahun dalam 5

tahun pertama

2. Efektivitas Norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun, dan pada

tahun ke-6 kira – kira 2,5 – 3 % akseptor menjadi hamil

3. Norplant – 2 sama efektivitasnya seperti norplant, untuk waktu 3

tahun pertama

2.6 KEUNTUNGAN KONTRASEPSI

a. Daya guna tinggi

b. Perlindungan jangka panjang

c. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan

d. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam

e. Bebas dari pengaruh estrogen

f. Tidak menggangu ASI

g. Tidak mengganggu kegiatan senggama

h. Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan

i. Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan

2.7 KEUNTUNGAN NON KONTRASEPSI

1. Mengurangi nyeri haid

2. Mengurangi jumlah darah haid

3. Mengurangi / memperbaiki anemia

4. Melindungi terjadinya kanker endometrium

5. Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara

6

Page 7: SISKA KB IMPLAN

6. Melindungi diri dari penyebab penyakit radang panggul

7. Menurunkan angka kejadian endometritis

2.8 KERUGIAN

Tidak memberikan efek protektif terhadap PMS dan AIDS

Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan

Akseptor tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini

sesuai keinginan sendiri akan tetapi harus pergi ke klinik untuk

pencabutan

Dapat mempengaruhi penurunan dan peningkatan berat badan

Memiliki resiko (infeksi, hematoma,dan perdarahan)

Dapat menyebabkan perubahan pola siklus haid : spoting, amenore,

hipermenore,dll.

2.9 YANG BOLEH MENGGUNAKAN IMPLANT

1. Usia reproduksi

2. Tidak memiliki anak ataupun belum punya anak

3. Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan

menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang

4. Menyusui dan belum membutuhkan kontrasepsi

5. Pasca persalinan dan tidak menyusui

6. Pasca keguguran

7. Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi

8. Riwayat kehamilan ektopik

9. Tekanan darah < 180/100 mmHg, dengan masalah pembekuan

darah, atau anemia bulan sabit (sickle cell)

10. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang

mengandung estrogen

11. Sering lupa menggunakan pil

7

Page 8: SISKA KB IMPLAN

2.10 YANG TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN IMPLANT

1. Hamil atau diduga hamil

2. Perdaraham pervaginam yang belum jelas penyebabnya

3. Benjolan / kanker payudara atau riwayat kanker payudara

4. Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi

5. Mioma uterus dan kanker payudara

6. Gangguan toleransi glukosa

7. Penyakit jantung,hipertensi,diabetes mellitus.

2.11 WAKTU MULAI MENGGUNAKAN IMPLANT

Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7. Tidak diperlukan

metode kontrasepsi tambahan.

Insersi dapat dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak terjadi kehamilan.

Bila di insersi setelah hari ke-7 siklus haid,klien jangan melakukan

hubungan seksual,atau gunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.

Bila klien tidak haid, Insersi dapat dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak

terjadi kehamilan, jangan melakukan hubungan seksual,atau gunakan

kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.

Bila menyusui 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, Insersi dapat

dilakukan setiap saat. Bila menyusui penuh klien tidak perlu menggunakan

metode kontrasepsi lain.

Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, Insersi

dapat dilakukan setiap saat, tetapi jangan melakukan hubungan

seksual,atau gunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.

Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya

dengan implant, Insersi dapat dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak

terjadi kehamilan, atau klien menggunakan kontrasepsi terdahulu dengan

benar

Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan,implant dapat

diberikan pada saat jadwal kontrasepsi suntikan tersebut. Tidak diperlukan

metode kontrasepsi lain.

8

Page 9: SISKA KB IMPLAN

Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal (kecuali

AKDR),dan klien ingin menggantinya dengan implant, Insersi dapat

dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak terjadi kehamilan.Tidak perlu

menunggu hingga datangnya haid berikutnya

Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR, Implant dapat diinsersikan

pada hari ke-7 dan klien jangan melakukan hubungan seksual selama 7

hari atau gunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja. AKDR segera

dicabut.

Pasca keguguran implant dapat segera diinsersikan.

2.12 PENAPISAN

Tanyakan apakah klien telah mendapatkan konseling tentang prosedur

pemasangan implant

Tanyakan tentang adanya reaksi alergi terhadap obat (anastesi local atau

jenis antiseptic tertentu)

Singkirkan kemungkinan adanya kehamilan

Periksa kondisi kesehatan klien yang dapat menimbulkan masalah.

Melakukan pemeriksaan fisik lanjutan bila ada indikasi dan meneliti

kembali rekam medic

2.13 ALAT DAN BAHAN

1. Larutan antiseptik 10. Alkohol 70%

2. Duk steril 11. Sarung tangan

3. Obat anestesi lokal/lidokain 12. Band ais plester

4. Spuit 5ml 13. Pinset anatomi

5. Trokar no.10 14. Perban

6. Kapsul Implant 15. Water proof

7. Kasa 16. Tempat sampah di tutup plastik

8. Skapel no 11/15 17. Larutan klorin 0.5 %

9. Kapas 18. Template

9

Page 10: SISKA KB IMPLAN

2.14 CARA PEMASANGAN

Cuci tangan dengan air sabun,keringkan dengan handuk atau kain bersih

Gunakan sarung tangan dengan benar

Melakukan antiseptic pada daerah pemasangan

Memasang kain penutup (doek) steril atau DTT di sekeliling lengan pasien

Suntikkan anastesi local dengan benar

Menguji anastesi sebelum melakukan insisi pada kulit

Membuat insisi dangkal pada kulit selebar kurang lebih 2 mm.

Memasukkan trokar dengan benar

Memasukkan kapsul dengan benar

Melakukan perabaan perabaan pada kapsul yang telah terpasang

Menekan tempat insisi dengan kasa untuk menghentikan perdarahan

(kalau ada)

Mendekatkan tepi luka dan menutupnya dengan plaster.

Memasang pembalut tekan

Beri petunjuk pada klien cara merawat luka

Lakukan proses dekontaminasi

Melepaskan sarung tangan

Cuci tangan dengan sabun dan air kemudian keringkandengan handuk

atau kain bersih

Buat rekam medic, lakukan pencatatan pada buku register/catatan akseptor

Observasi klien selama 5 menit sebelum mengijinkan klien pulang.

2.15 JADWAL KUNJUNGAN KEMBALI KE KLINIK

Ibu yang memakai implant dianjurkan kembali periksa bila ditemukan hal

– hal sebagia berikut :

1. Amenorea yang disertai nyeri perut bagian bawah

2. Perdarahan yang banyak dara kemaluan

3. Rasa nyeri pada lengan

4. Luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah

5. Ekspulsi dari batang impalant

6. Sakit kepala yang hebat atau penglihatan menjadi kabur

10

Page 11: SISKA KB IMPLAN

7. Nyeri dada hebat

8. Dugaan adanya kehamilan

2.16 RUMOR DAN FAKTA TENTANG KONTRASEPSI IMPLANT

Rumor :Susuk dapat berpindah-pindah dalam tubuh klien

fakta :Susuk tidak akan berpindah pindah dari tempat insersinya,

dan akan tetap berada di lokasinya sampai saatnya diangkat

Rumor :Pemasangan susuk atau implant sangat sakit

Fakta :Prosedur pemasangan selalu disertai pemberian anastesi

lokal sehingga tidak akan timbul rasa sakit yang hebat

Rumor :Susuk akan terpasang secara permanen

Fakta :Susuk dapat dicabut setiap saat,sedangkan jadwal

penggantiannya sesuai dengan jenis implant yang digunakan.

Rumor :Susuk/implant tidak perlu diganti

Fakta :Susuk perlu diganti secara berkala sesuai jenis implant

yang digunakan.

11

Page 12: SISKA KB IMPLAN

2.17 TINJAUAN MANAJEMEN

I. PENGKAJIAN

Pengkajian : Untuk mengetahui siapa yang melakukan pengkajian,

kapan waktunya, dilakukan dimana dan mulai masuk ke

sarana kesehatan kapan.

Data Subyektif

1. Biodata

Nama ibu/suami : Untuk mengetahui identitas dan digunakan sebagai

sapaan untuk komunikasi.

Umur ibu/suami : Untuk mengetahui apakah umur ibu menjadi faktor

predisposisi pemasangan kb implant.

Agama : Untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap

agama yang dianutnya dan mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan masalah asuhan yang diberikan.

Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal klien, menilai

lingkungannya bising/tidak, dekat ibu, dan dekat

atau tidak dengan sarana kesehatan.

Suku/bangsa : Untuk mengetahui asal suku daerah ibu atau suami,

mengetahui adapt budayanya, memudahkan dalam

berkomunikasi dengan bahasa daerah dalam

menyampaikan KIE.

Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu/suami

sebagi dasar dalam memberikan KIE.

Pekerjaan : Untuk mengetahui aktifitas ibu di tempat kerja

berkaitan dengan kemungkinan kenaikan tekanan

darah.

2. Alasan datang

Untuk mengetahui alasan pertama kali ibu datang ke sarana kesehatan.

3. Keluhan utama

Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan ibu saat pengkajian

berkaitan dengan pemasangan implant

12

Page 13: SISKA KB IMPLAN

4. Riwayat kesehatan yang lalu

Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit akut seperti

nyeri frontal, mual, muntah, nyeri perut hebat atau penyakit kronis

seperti gagal ginjal, sakit TBC atau penykait keturunan seperti tekanan

darah tinggi, kencing manis, asma, dan jantung.

5. Riwayat kesehatn sekarang

Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit akut seperti

nyeri frontal, mual, muntah, nyeri perut hebat atau penyakit kronis

seperti gagal ginjal, sakit TBC atau penykait keturunan seperti tekanan

darah tinggi, kencing manis, asma, dan jantung.

6. Riwayat kesehatan keluarga

Untuk mengetahui apakah saudara pihak keluarga ibu atau suami ada

yang pernah atau sedang menderita akut seperti nyeri frontal, mual,

muntah, nyeri perut hebat atau penyakit kronis seperti gagal ginjal,

sakit TBC atau penykait keturunan seperti tekanan darah tinggi,

kencing manis, asma, dan jantung.

7. Riwayat perkawinan

Untuk mengetahui status perkawinan ibu, menikah berapa kali, lamnya

men ikah, usia pertama kali menikah, termasuk resiko tinggi atau tidak

pada wanita yang paling ideal menikah pertama kali usia > 20 tahun,

dan hamil antara 20-35 tahun.

8. Riwayat haid

Untuk mengetahui siklus haid teratur/tidak, banyaknya darah yang

keluar, lamanya haid, disertai nyeri/tidak, keputihan berbau,

gatal/tidak, lamanya, hari pertama haid terakhir kapan, untuk

mengetahui fungsi alat reproduksi.

9. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas dan KB yang lalu

Untuk mengetahui apakah ibu sebelumnya pernah hamil/bersalin dan

apakah sebelumnya pernah hamil/bersalin dan adakah resiko atau

penyulit dalam kehamilan, persalinan,nifas dan KB yang lalu. Bila ada

dapat diantisipasi dengan segera oleh petugas kesehatan, sehingga

komplikasi tidak terjadi.

13

Page 14: SISKA KB IMPLAN

10. Pola kebiasaan sehari-hari

Untuk mengetahui perbedaan pola kebisaan ibu sebelum dilakukan

pemasangan alat kontrasepsi implant.

11. Data Psikososial

Untuk mengetahui keadaan kejiwaan ibu yang mempengaruhi terhadap

proses pemasangan kontrasepsi implant dan Untuk mengetahui

hubungan ibu dengan suami, keluarga ataupun dengan orang lain.

ehubungan dengan peakaian kontrasepsi implant.

12. Data spiritual

Untuk mengetahui kepercayaan ibu terhadap agama yang dianutnya

dan mengenali hal-hal yang berkitan dengan masalah asuhan yang

diberikan.

Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum : Untuk mengetahui kesadaran

ibu secara keseluruhan.

Kesadaran : Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu,

composmentis, samnolen, spoor, koma.

Tekanan Darah : Untuk mengetahui tekanan darah ibu

apakah mungkin menjadi kontraindikasi

pemakaian kontrasepsi implant.

Suhu : Untuk mengetahui temperatur suhu ibu.

Nadi : Untuk mengetahui frekwensi deta jantung

ibu/menit.

Pernafasan : Untuk mengetahui frekuensi pernafasan

ibu/menit, iramanya regular/tidak.

BB : Untuk mengetahui ukuran BB ibu

apakah mungkinmenjadi kontraindikasi

pemasangan kontrasepsi Implant

14

Page 15: SISKA KB IMPLAN

1. Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

Wajah : Untuk mengetahui ekspresi wajah ibu, anemi/tidak,

oedema/tidak, bagaimana tingkat kelembapan kulit di

wajah.

Mata : Untuk mengetahui apakah konjungtiva ibu pucat/tidak

(menandakan ada anemi atau tidak), sklera

putih/kuning (menandakan ikterus).

Mulut : Untuk mengetahui tingkat kelembapan sehubungan

dengan tingkat ehidrasi, adanya stomatitis.

Leher : Untuk mengetahui adanya hiperpigmentasi berkaitan

dengan peningkatan kadar estrogen dan mungkin

progesterone, pembesaran vena jugularis.

Mamae : Untuk mengetahui apakah terdapat hiperpigmentasi

karena pengaruh hormone melanosit, adakah kelainan

pada putting susu, dan kebersihan di daerah sekitar

mamae untuk menentukan rencana asuhan

selanjutnya.

Abdomen : Melihatnya adanya garis-garis di perut (strie), bekas

jahitan luka operasi, panjangnya serta lokasinya.

Vulva : Untuk mengetahui derajat kebersihannya, keluaran

berupa darah lendir, adakah perdangan, varises,

oedema, kondiloma akuminata, yang beresiko pada

proses persalinan.

Perineum : Untuk mengetahui derajat kebersihannya dan adanya

bekas jahitan episiotomi.

Anus : Untuk mengetahui derajat kebersihannya dan adakah

pembesran vena didaerah anus.

Ekstremitas : Untuk mengetahui kualitas pergerakan spontan atau

(tangan) dan bawah (kaki), varises, oedema.

Integument : Untuk mengetahui derajat dehidrasi, cicatrik, luka,

ruam, dll

15

Page 16: SISKA KB IMPLAN

b. Palpasi

Leher : Untuk mengetahui adakah kelainan berupa

pembengkakan atau massa.

Payudara : Untuk mengetahui adakah benjolan abnormal dan

pengeluaran secret.

Abdomen : Untuk mengetahui adakah kelainan organ hepar,

ginjal, berupa pembengkakan dan apakah teraba

massa serta adanya nyeri tekan.

c. Auskultasi

Thoraks : Untuk mengetahui irama intensitas suara kiri dan

kanan.

d. Perkusi

Untuk mengetahui reflek patella positif/negative.

2. Pemeriksaan penunjang

Untuk membantu menegakkan diagnosa.

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA.MASALAH DAN KEBUTUHAN

Diagnosa : Ny…usia .. tahun dengan akseptor baru KB implant

Ds : Ibu mengatakan ingin menggunakan KB susuk

Do : TTV : untuk mengetahui kondisi ibu

Kebutuhan : Kebutuhan ibu selama pemasangan kontrasepsi implant

III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL

-

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

-

V.INTERVENSI

Dx : Ny.... usia... tahun dengan akseptor baru Kb implant

Intervensi

1. Jalin hubungan terapeutik antara petugas dan klien

R/ menciptakan rasa saling percaya antara petugas kesehatan dan klien

16

Page 17: SISKA KB IMPLAN

2. Anjurkan ibu mencuci lengan kirinya

R/ mencegah terjadinya infeksi karena bakteri

3. Lakukan pemasangan implant (susuk) 2 kapsul secara sub-kutan di

lengan kiri

R/ lengan kiri dominan tidak aktif beraktivitas

4. Jelaskan pada ibu efek samping yang sering terjadi

R/ mengurangi kekhawatiran ibu tentang efek samping implant

5. Beritahu ibu jika daerah pemasangan berwarna biru setelah 1 hari

dipasang adalah normal dan tidak usah takut

R/ ibu tidak takut dan tidak cemas

6. Beritahu ibu bahwa implant 2 kapsul masa pemakaiannya untuk 3

tahun

R/ antisipasi sebelum 3 tahun implant harus sudah dicabut

7. Jelaskan pada ibu bahwa implant langsung bekerja setelah pemasangan

R/ ibu tahu kapan bisa memulai hubungan seksual

8. Jelaskan pada ibu cara menjaga luka insisi

R/ menghindari infeksi dan ekspulsi pada kapsul

9. Anjurkan ibu kontrol di bidan setelah 5 hari pemasangan

R/ memantau keadaan luka insisi

10. Berikan ibu antibiotik dan analgesik

R/ mengurangi nyeri luka insisi

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal :

Jam :

Dx : Ny. ... usia ... tahun akseptor baru KB implant

1. Menjalin hubungan terapeutik antara ibu dan petugas kesehatan

dengan sapa, salam dan senyum

2. Menganjurkan ibu mencuci lengan kirinya dengan sabun dan air dan

keringkan dengan handuk

17

Page 18: SISKA KB IMPLAN

Jam : .....

3. Melakukan pemasangan implant (susuk) 2 kapsul secara subkutan di

lengan kiri

- Meletakkan kain yang bersih dan kering di bawah lengan

- Menentukan tempat pemasangan

- Memastikan peralatan dan menyiapkan lidokoin

- Mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik

- Melakukan penyuntikan anestesi 1-2cc lidokoin dan tunggu 2-3 menit

- Membuat insisi dangkal di kulit sebar ± 2 mm

- Memasukkan ujung trokar sampai batas tanda pertama

- Mengeluarkan pendorong dan masukan kapsul

- Masukkan kembali pendorong dan dorong sampai terasa ada tahanan

- Menarik trokan dan pendorong bersama-sama sampai batas kedua dan

belokkan ke sisi lain

- Lakukan cara yang sama hingga kapsul kedua terpasang

- Meraba kapsul dan menutup luka dengan plester dan kasa

Jam .......

4. Menjelaskan pada ibu efek samping yang sering terjadi seperti pusing,

BB bertambah dan haid tidak teratur

5. Memberitahu ibu jika daerah pemasangan berwarna biru setelah 1 hari

dipasang adalah normal dan tidak usah takut

6. Memberitahu ibu bahwa implant 2 kapsul masa pemakaian untuk 3

tahun

7. Menjelaskan pada ibu bahwa implant langsung bekerja setelah

pemasangan

8. Menjelaskan pada ibu cara menjaga luka insisi seperti luka tidak boleh

kena air selama 1 minggu, jangan mengangkat benda-benda berat dulu.

9. Anjurkan ibu kontrol di bidan setelah 5 hari pemasangan atau jika ibu

mengalami demam atau kapsul mencuat keluar

Jam .....

10. Memberikan ibu antibiotik dan analgesik

18

Page 19: SISKA KB IMPLAN

VII. EVALUASI

Langkah ini sebagai pencegahan apakah rencana Asuhan tersebut efektif di dalam

pendokumentasian,dapat ditetapkan dalam bentuk SOAP

S : Data subyektif di ambil dari pasien.

O : Data obyektif di ambil dari observasi.

A : Kesimpulan keadaan Klien.

P : Rencana untuk tindakan selanjutnya.

19

Page 20: SISKA KB IMPLAN

BAB III

TINJAUAN KASUS

Tanggal : 10 JANUARI 2010

Jam : 09.30 WIB

I. PENGKAJIAN

A. Data Subjektif

1. Biodata

Nama : Ny. “S” Nama : Tn. “A”

Umur : 33 tahun Umur : 38 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SD Pendidikan : SD

Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Randuharjo Alamat : Randuharjo

2. Alasan datang

Ibu mengatakan datang ingin mengikuti pemasangan gratis KB susuk

3. Keluhan utama

Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa-apa

4. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti batuk

tidak sembuh-sembuh, AIDS, penyakit kuning. Penyakit menurun seperti

tekanan darah tinggi dan penyakit menahun seperti jantung.

5. Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan sekarang tidak sedang menderita penyakit menular seperti

batuk tidak sembuh-sembuh, AIDS, penyakit kuning. Penyakit menurun

seperti tekanan darah tinggi dan penyakit menahun seperti jantung.

6. Riwayat perkawinan

Menikah : 1x

Lama : 13 tahun

Umur pertama nikah : 20 tahun

Jumlah anak : 3

20

Page 21: SISKA KB IMPLAN

7. Riwayat haid

Menarche : 12 tahun

Siklus : 28 hari

Lama haid : 3 hari

Warna : merah

Bau : amis

Banyaknya : 1 kotek/hari

Fluor albus : kadang sebelum menstruasi

Dismenorhea : -

8. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas dan KB yang lalu

No

Kehamilan Persalinan Nifas KBAnak

keSuami UK Penylt Penlg Jenis Penylt Penylt Penylt Metode

123

123

111

40-4139-4040-41

---

BidanBidanBidan

SpontanSpontanSpontan

---

---

---

SuntikPil

suntik

9. Pola kebiasaan

Nutrisi : - Makan 3x sehari dengan porsi sedang dengan komposisi

nasi, sayur, lauk pauk

- Minum air putih 4-6 gelas/hari

Istirahat : - Tidak biasa tidur siang

- Tidur malam ± 7 jam

Aktivitas : - Ibu sehari-hari bekerja di toko dan melakukan pekerjaan

rumah tangga seperti biasa

Higiene : - Mandi 2x sehari, keramas 2 hari sekali dan ganti celana

dalam tiap selesai mandi

Eliminasi : - BAB 1x/hari

- BAK 4-6x/hari

10. Data psikososial

Ibu tidak merasa ada paksaan ingin memakai KB ini dan hubungan ibu dan

suami baik serta dengan tetangga sekitar.

11. Data spiritual

Ibu mengatakan menjalankan ibadah sholat 5 waktu

21

Page 22: SISKA KB IMPLAN

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan umum

K/u : baik

Kesadaran : composmentis

TD : 100/70 mmHg

N : 84x/menit

RR : 20x/menit

BB : 45 kg

2. Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

Rambut : bersih, tidak rontok, penyebaran merata

Kepala : kulit kepala bersih, tidak terdapat bekas luka

Muka : simetris, tidak pucat, tidak oedem

Hidung : simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak ada

pernafasan cuping hidung

Mulut : tidak ada stomatitis, lidah bersih, tidak ada gigi palsu,

ada caries pada gigi geraham bawah kanan-kiri : 2-2

Telinga : simetris, tidak ada serumen, tidak ada perdarahan

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan bendungan

vena jugularis

Dada : simetris, irama dan gerak nafas teratur, tidak ada retraks

intercostae

Payudara : simetris, tidak ada benjolan abnormal

Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, tidak ada striae

Genetalia : vulva bersih, tidak ada fluor albus, tidak oedem, anus

tidak hemoroid

Ekstremitas

Atas : simetris, tidak odem, gerakan baik, jari lengkap

Bawah : simetris, tidak odem, gerak baik, jari lengkap

b. Palpasi

Kepala : tidak teraba benjolan dan tidak ada nyeri tekan

22

Page 23: SISKA KB IMPLAN

Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan bendungan

vena jugularis

Payudara : tidak ada nyeri tekan

Abdomen : tidak teraba massa

Ekstremitas : tidak teraba oedem dan nyeri tekan

c. Auskultasi

Dada : tidak terdengar bunyi nafas tambahan seperti wheezing,

ronchi dan stridor

d. Perkusi

Patella : + / +

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN

Dx : Ny. “S” usia 35 tahun dengan akseptor baru KB Implant

Ds : -

Do : K/u : baik

Kesadaran : composmentis

TD : 100/70 mmHg

N : 84x/menit

RR : 20x/menit

BB : 46 kg

- Palpasi abdomen : tidak teraba massa

Kebutuhan :

- Konseling efek samping pemasangan

- Perawatan luka insisi

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

-

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

-

V. INTERVENSI

Tanggal : 10 JANUARI 2010

23

Page 24: SISKA KB IMPLAN

Jam : 10.00 WIB

Dx : Ny. “S” usia 35 tahun dengan akseptor baru KB implant

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x30 menit,

diharapkan ibu bisa melewati post pemasangan implant tanpa

adanya komplikasi

Kriteria Hasil :

- Ibu mengerti dengan penjelasan petugas

- Ibu kooperatif

- Luka insisi tidak terjadi infeksi

- Kapsul tidak ekspulsi

Intervensi

1. Jalin hubungan terapeutik antara petugas dan klien

R/ menciptakan rasa saling percaya antara petugas kesehatan dan klien

2. Anjurkan ibu mencuci lengan kirinya

R/ mencegah terjadinya infeksi karena bakteri

3. Lakukan pemasangan implant (susuk) 2 kapsul secara sub-kutan di

lengan kiri

R/ lengan kiri dominan tidak aktif beraktivitas

4. Jelaskan pada ibu efek samping yang sering terjadi

R/ mengurangi kekhawatiran ibu tentang efek samping implant

5. Beritahu ibu jika daerah pemasangan berwarna biru setelah 1 hari

dipasang adalah normal dan tidak usah takut

R/ ibu tidak takut dan tidak cemas

6. Beritahu ibu bahwa implant 2 kapsul masa pemakaiannya untuk 3

tahun

R/ antisipasi sebelum 3 tahun implant harus sudah dicabut

7. Jelaskan pada ibu bahwa implant langsung bekerja setelah

pemasangan

24

Page 25: SISKA KB IMPLAN

R/ ibu tahu kapan bisa memulai hubungan seksual

8. Jelaskan pada ibu cara menjaga luka insisi

R/ menghindari infeksi dan ekspulsi pada kapsul

9. Anjurkan ibu kontrol di bidan setelah 5 hari pemasangan

R/ memantau keadaan luka insisi

10. Berikan ibu antibiotik dan analgesik

R/ mengurangi nyeri luka insisi

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 10 JANUARI 2010

Jam : 10.15 WIB

Dx : Ny. “S” usia 35 tahun akseptor baru KB implant

1. Menjalin hubungan terapeutik antara ibu dan petugas kesehatan

dengan sapa, salam dan senyum

2. Menganjurkan ibu mencuci lengan kirinya dengan sabun dan air dan

keringkan dengan handuk

Jam : 10.20 WIB

3. Melakukan pemasangan implant (susuk) 2 kapsul secara subkutan di

lengan kiri

- Meletakkan kain yang bersih dan kering di bawah lengan

- Menentukan tempat pemasangan

- Memastikan peralatan dan menyiapkan lidokoin

- Mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik

- Melakukan penyuntikan anestesi 1-2cc lidokoin dan tunggu 2-3

menit

- Membuat insisi dangkal di kulit sebar ± 2 mm

- Memasukkan ujung trokar sampai batas tanda pertama

- Mengeluarkan pendorong dan masukan kapsul

25

Page 26: SISKA KB IMPLAN

- Masukkan kembali pendorong dan dorong sampai terasa ada

tahanan

- Menarik trokan dan pendorong bersama-sama sampai batas kedua

dan belokkan ke sisi lain

- Lakukan cara yang sama hingga kapsul kedua terpasang

- Meraba kapsul dan menutup luka dengan plester dan kasa

Jam 10.50 WIB

4. Menjelaskan pada ibu efek samping yang sering terjadi seperti

pusing, BB bertambah dan haid tidak teratur

5. Memberitahu ibu jika daerah pemasangan berwarna biru setelah 1

hari dipasang adalah normal dan tidak usah takut

6. Memberitahu ibu bahwa implant 2 kapsul masa pemakaian untuk 3

tahun

7. Menjelaskan pada ibu bahwa implant langsung bekerja setelah

pemasangan

8. Menjelaskan pada ibu cara menjaga luka insisi seperti luka tidak

boleh kena air selama 1 minggu, jangan mengangkat benda-benda

berat dulu.

9. Anjurkan ibu kontrol di bidan setelah 5 hari pemasangan atau jika ibu

mengalami demam atau kapsul mencuat keluar

Jam 11.00 WIB

10. Memberikan ibu antibiotik dan analgesik

VII. EVALUASI

Tanggal :10 JANUARI 2010

Jam : 11.00 WIB

Dx : Ny. “S” usia 35 tahun dengan akseptor baru KB implant

26

Page 27: SISKA KB IMPLAN

S : - Ibu mengatakan merasa nyeri sedikit dan terasa ada ganjalan di

lengan kirinya

- Ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan petugas

O : - Ibu mampu mengulang penjelasan tentang cara merawat luka

bekas insisi

- Ibu mengerti kapan ia harus datang kontrol di bidan

A : Ny. “S” usia 35 tahun dengan akseptor baru KB implant

P : - Anjurkan ibu menjaga luka insisi agar tetap kering

- Anjurkan ibu kontrol ke bidan 5 hari setelah pemasangan yaitu

tanggal 30 Juni 2009 atau jika ibu mengalami demam atau kapsul

mencuat keluar

- Berikan terapi antibiotik dan analgesik

BAB IV

27

Page 28: SISKA KB IMPLAN

PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny”S” umur 35 tahun dengan

akseptor baru KB implant. Selama 1x24 jam dan membandingkan antara tinjauan

teori dengan tinjauan kasus tidak ditemukan adanya kesenjangan.

Pengumpulan data yang telah dilakukan dalam mengkaji data dari pasien

tidak mengalami kesulitan. Data subyektif dan obyektif semua dapat dikaji sesuai

dengan konsep asuhan kebidanan. Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak

ditemukan kesenjangan.

Diagnosa dan masalah ditentukan berdasarkan data subyektif dan obyektif

yang diperoleh saat pengkajian data. Dalam hal ini tidak ditemukan kesenjangan

antara tinjauan teori dan tinjauan kasus.

Pada tahap perencanaan semua intervensi pada tinjauan teori dapat

dilakukan pada tinjauan kasus tanpa ada hambatan. Sehingga dalam hal ini tidak

terjadi kesenjangan, karena sudah terjadi interaksi saling percaya sehingga terjalin

kerjasama yang baik antara nakes, klien dan keluarga. Pelaksanaan intervensi

terhadap klien dapat dilakukan semua pada tinjauan teori dan tinjauan kasus. Dan

didukung juga dengan adanya sarana dan prasarana ynag tersedia dan

memungkinkan untuk melakukan asuhan kebidanan sesuai intervensi.

Evaluasi dari asuhan kebidanan pada ibu yang melakukan pemasangan KB

impalant, tidak ditemukan adanya kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan

kasus. Jadi tidak ada hal-hal yang perlu dikhawatirkan

BAB V

28

Page 29: SISKA KB IMPLAN

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan antara tinjauan teori dan tinjauan

kasus pada Ny”S” usia 35 tahun dengan akseptor baru KB implant. Dapat

ditarik kesimpulan bahwa dalam melakukan asuhan kebidanan dibutuhkan

ketelitian dan kecermatan dalam mengkaji data, dignosa, dan masalah

yang dialami klien, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Dari pengkajian tersebut, tidak ditemukan adanya kesenjangan

antara teori dan kasus, sehingga tidak ada hal-hal yang perlu

dikhawatirkan, karena ibu dan janin baik-baik saja. Tidak ditemukan

kelainan atau penyulit pada keduanya serta tidak ada komplikasi.

5.2 SARAN

1. Sebagai institusi sebaiknya menyediakan buku-buku yang lebih

banyak tentang KB implant

2. Pada lahan praktek lebih ditingkatkan mutu pelayanannya dan

semua tindakan yang dilakukan didokumentasikan.

3. Para mahasiswa hendaknya dapat menjalin hubungan baik

antara petugas kesehatan, pasien sehingga terjalin kepercayaan dalam

melakuakan tindakan.

4. Sebagai pasien, hendaknya lebih terbuka lagi dalam

memberikan informasi dan mengungkapkan keluhan yang dirasakan.

DAFTAR PUSTAKA

29

Page 30: SISKA KB IMPLAN

Hartanto, hanafi.2004.Keluarga Berencana dan Kontrase psi .Jakarta:Muliasari

Mansjoer,arif.2001.Kapitaselekta kedokteran.Jakarta:Media AesculapiusnFKUI

Prawirihardjo,sarwono.2003.Buku Panduan Praktis Pelayanan

kontrasepsi.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo Sarwono

30