SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat,...

32
EDISI 03 / TAHUN I z APRIL 2010 RAMADHAN POHAN Suara Desa pun Tak Tertahan di Pintu Gerbang Senayan Forest Eleven, Indonesia’s Big Impact on Global Community SISI LAIN HANKAM KITA

Transcript of SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat,...

Page 1: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

EDISI 03 / TAHUN I APRIL 2010

RAMADHAN POHAN

Suara Desa punTak Tertahan di Pintu

Gerbang Senayan

Forest Eleven, Indonesia’s Big Impact on

Global Community

SISI LAINHANKAM KITA

Page 2: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

PUJI Syukur kepada Allah SWT. Setelah

melalui perjuangan dengan melibatkan

seluruh sumber daya yang ada, akhirnya

Buletin GARASI edisi ketiga ini bisa hadir di

hadapan Anda. Bentuknya yang sederhana

semoga tidak mengurangi inti dari keinginan

kami untuk mempersembahkan sebuah

kreativitas dalam rangka mendukung kinerja

anggota parlemen yang punya keinginan

kuat mengabdi kepada para konstituen

khususnya dan masyarakat keseluruhan.

Buletin yang hadir setiap bulan ini

merupakan satu dari sekian cara saya untuk

mempertanggungjawabkan amanah yang

saya emban sebagai wakil rakyat dari Dapil

Jawa Timur VII.

Selain buletin, saya juga memiliki website

personal, www.ramadhanpohan.com, yang

telah diapresiasi Museum Rekor Indonesia

(MURI) sebagai “website anggota parlemen

pertama yang meliput dan melaporkan

kegiatan parlemen secara harian”.

Seiring gencarnya perkembangan

teknologi informasi yang otomatis juga

memengaruhi cara manusia berkomunikasi,

saya memanfaatkan pula media online

seperti jejaring facebook dan twitter untuk

berkomunikasi dengan masyarakat dari

segala penjuru dunia.

RAMADHANGARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010

REDAKSI BULETIN GARASIRamadhan Pohan Veby Mega Astri Gautama, Imam Mahfudz

Irwan Supriadi Rambe, Ronald Siahaan, Sukandar Ronald Siahaan Mayke Sarasidya Irfan Riza, Setyo Utomo, Nunik, Suparno, Hadi Santoso, Suprayitno, Roni, Indah Larasati

Solichin Ferry ArdiantoSyahrizal Fahmi : Agung

: Jl. Mampang XI No. 19 RT/RW. 07/04 Kel. Tegal Parang, Jakarta Selatan, Telp/Fax. (021) 575 5968, e-mail : [email protected]

Jl. Imam Bonjol No. 49 Kelurahan Brotonegaran, Kecamatan Ponorogo 63411, Telp-HP : 0813 5925 3999, Fax : (0352) 486 406 Jl Yos Sudarso No.34 Pacitan, Telp. (0357) 884916

Sigismond BPW NotodipuroAstri Gautama, Irfan Riza, Irwan Supriadi Rambe, Veby Mega Indah

Mayke Sarasidya Sukandar, Imam Mahfudz, Syahrizal Fahmi, Ronald Siahaan, Agung Hadi Santoso, Suprayitno, Roni (Ponorogo), Setyo Utomo (Ngawi),

Suparno (Magetan), Wiwit Rowi (Pacitan), Nunik (Trenggalek) Indah Larasati

Jalan Mampang XI No. 19 RT/RW. 07/04 Kelurahan Tegal Parang, Jakarta Selatan, Telp/Fax: (021) 575 5968, e-mail : [email protected]

Selain kedua media tersebut, sebagai

bagian dari ikhtiar mengemban amanah

rakyat, saya rutin membuat laporan

pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk

dilaporkan kepada konstituen di Dapil

Jatim VII pada tiap akhir tahun. Tentu

dibandingkan buletin dan website, LPJ

tersebut lebih sistematis dan komprehensif.

Semua itu merupakan ikhtiar saya

mewujudkan cita-cita menjadi wakil

rakyat yang benar-benar bisa menjadi

penyambung lidah rakyat. Tak ada yang

lebih membanggakan selain jika saya mampu

memberikan pelayanan terbaik kepada

masyarakat luas demi kemajuan bangsa ini

pada masa mendatang.

Saya mengucapkan banyak terima kasih

kepada semua pihak yang terlibat dalam

proses penerbitan Buletin GARASI edisi

ketiga ini. Semoga amal baik Anda bisa

menjadi investasi karya masa depan.

Akhirnya selamat menikmati edisi ketiga

buletin ini. Dengan kerendahan hati saya

membuka diri untuk semua kritik agar

buletin ini pada edisi-edisi berikutnya bisa

lebih baik.

Wassalam,

ISI& TIM

4

KOMISI I

5

KOMISI I

DI PARLEMEN

DAPIL

-JALAN

18

19

22

25

8

ASPIRASI

12

Dari Pawitan Golek ke Jakarta

Komisi I Bahas Pembinaan Teritorial Jawa Barat

Tak SemataPerjuangkan Kuota

Mengunjungi Rumah Masa Kecil SBY

Kementerian Perikanan dan Kelautan Segera Investigasi Pantai Tawang

Facebooker Reog Bidik Pengakuan UNESCO

ANDI TIMO PANGERANG

Anggaran Hankam Sebaiknya Transparan

Perubahan Iklim Ancam Pertanian Ponorogo

Ramadhan Pohan di kokpit pesawat tempur F-5 Tiger

saat berkunjung ke Lanud Iswahjudi, Magetan, dalam

kunjungan reses, 24 Maret 2010. Sebelumnya di sela-

sela Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI ke PT Pindad,

Ramadhan Pohan mencoba panser produksi Pindad,

Bandung, 11 Maret 2010.

FOTO-FOTO:

RONALD SIAHAAN/DOK. SEKRETARIAT KOMISI I

BULETIN BULANAN INI SALAH SATU REALISASI AKUNTABILITAS/PERTANGGUNGJAWABAN RAMADHAN POHAN SEBAGAI WAKIL RAKYAT ATAS AMANAH YANG DIBERIKAN KONSTITUEN DAN RAKYAT INDONESIA

28

Mugianto, Perjuangan Rp 60 Miliar

Page 3: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010 3RAMADHAN

lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, 6

Desember 1966. Selama kuliah dia sudah menulis kolom dan artikel opini

di berbagai media. Inilah yang menuntun Ramadhan ke dunia jurnalisme.

Tahun 1990 atau dua tahun sebelum lulus Strata I dari Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), dia bergabung

dengan harian Jawa Pos sebagai reporter di Jakarta.

Karier di Jakarta Ramadhan jalani selama tiga tahun sebelum

ditugaskan ke Bulgaria pada 1993 sebagai koresponden di sana.

Kemudian dia ditugaskan di Turki pada 1996-1998.

Karena tidak ngepos hanya di satu negara, tentu berbagai

penugasan menuntut Ramadhan bergerak dari satu negara ke negara

lain. Yang tercatat di note-nya adalah Afrika, meliputi Senegal dan Afrika

Selatan. Liputan di Amerika Selatan meliputi Kuba, Meksiko, Peru, hingga

Brazil dan Bolivia.

Sedangkan di Timur Tengah dimulai dari Uni Emirat Arab hingga

Qatar dan Iran. Di Eropa pun tidak hanya di Bulgaria dan Turki, tetapi

juga Jerman, Finlandia, Hungaria, Rusia, Rumania, Norwegia, Macedonia,

hingga Serbia saat pergolakan perang.

Di antara negara-negara yang Ramadhan jelajahi, dia bersyukur bisa

melakukan liput an observasi untuk beberapa pemilihan di be berapa

negara, yang segera memberikan ke kayaan gambaran demokratisasi di

berbagai belah an bumi, di antaranya pemilihan parlemen di Rusia,

Yugoslavia, Bulgaria, Bosnia-Herze govina; Konvensi Partai Demokrat,

Boston, Massachusetts, USA 2004; Konvensi Partai Republik, New York,

USA 2004; Pemilihan Pre siden di Rusia, Bulgaria, USA, 2000 dan 2004.

Intensifikasi liputan luar negeri berakhir di Amerika Serikat saat

Ramadhan ditugasi menjadi Representatif Jawa Pos di USA hingga

Desember 2004. Bekal menjadi representatif di Amerika Serikat cukup

banyak. Selain meliput Pilpres tahun 2000 dan 2004, sebagai perwakilan

Jawa Pos di USA (2000-Desember 2004), Ramadhan juga ditugaskan

meliput dan mencatat peristiwa-peristiwa penting lainnya, di antaranya

adalah:

Laporan kunjungan dan pertemuan Pemerintah Indonesia (Presiden • dan Menteri), anggota parlemen (DPR), cendekiawan, dan tokoh

organisasi terkemuka dengan mitra Amerika.

Meliput acara dan mewawancarai Xanana Gusmao dan Ramos • Horta di Kantor Pusat PBB, New York (1998).

Meliput dan mewawancarai Wakil Utama Direktur Pelaksana • International Monetary Fund (IMF) Stanley Fischer saat rapat

pertemuan IMF dan the World Bank.

Menghadiri pertemuan Presiden Abdurrahman Wahid dengan • Presiden Bill Clinton (November 1999) serta pertemuan Presiden

Megawati Soekarnoputri dengan Presiden George Walker Bush

(September 2001) di Oval Office, White House.

Meliput pertemuan anggota parlemen (DPR-RI) Taufik Kiemas • dengan politisi, Senator, Anggota Kongres, serta pejabat Amerika

(April-Mei 2001).

Meliput pertemuan Jusuf Kalla dengan pejabat Pemerintah Amerika • (2003).

Meliput pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono dengan pejabat • penting Pemerintah Amerika (Mei 2003).

Meliput politik lokal dan politik luar ne geri Amerika dengan • menghadiri ra pat serta aca ra politik di Gedung DPR Ame rika, De par-

temen Luar Negeri (State Depart ment), Gedung Putih (White House),

dan lain-lain.

Aktif melakukan kontak dan wawancara dengan LSM-LSM politik • seperti Amnesty International, East Timor Action Network, organisasi

untuk hubungan Muslim- Amerika, CAIR.

Satu-satunya wartawan Indonesia peliput tetap di Gedung Putih, • DPR- AS (Kongres), dan Senat (1998–2004).

Satu-satunya wartawan surat kabar dari Asia Tenggara yang • diundang berbuka puasa bersama di Gedung Putih, dijamu Presiden

George W Bush (2001–2004).

Satu-satunya wartawan Indonesia yang diundang khusus untuk • menghadiri Pelantikan Presiden Bush tahun 2001.

Melakukan serangkaian wawancara dengan para politisi dan pejabat • Amerika, Paul Wolfowitz, dan lain-lain.

Diundang memberikan ceramah politik kepada para calon diplomat • Amerika di Virginia.

Meliput • event-event Islam lokal maupun internasional Amerika,

seperti Islamic Society in North America (ISNA).

Wartawan Indonesia pertama yang menulis Barack Obama ketika • Konvensi Partai Demokrat di Boston, Juli 2004.

Setelah 4 tahun melakukan tugas jur nalis me di Amerika Serikat,

Ramadhan menerus kan pendidikan ke jenjang Strata 2 di American

University (AU) Washington DC antara Agustus 2002 hingga Mei 2004.

Tahun itu pula dia pulang ke Indonesia, ber gabung dengan The Blora

Institute (The Blo ra Center) di Jakarta pada Desember 2004, serta

menjabat Direktur Opini Publik & Studi Partai Politik.

Profesi dan posisi pun mulai berwarna-warni. Tahun 2005 Ramadhan

mulai me rambah dunia politik praktis dan menjadi Ketua Bidang Pusat

Informasi, BAPPILU DPP Partai Demokrat. Lalu pada tahun 2006 menjadi

Redaktur Pelaksana website kepresidenan, www.presidensby.info.

Pada tahun 2006 pula, Ramadhan diserahi tanggung jawab menjadi

Pemimpin Redaksi koran harian nasional Jurnal Nasional, Ja karta. Dunia

kewartawanan berjalan, begitu pu la karier politik dan organisasi. Pada

2008 hingga kini, dia menjadi Penasihat Forum Har moni Nusantara

(FORSAS), Jakarta. Di organ isasi kewartawanan, Ramadhan menjadi

Direk tur Program Hubungan & Kerja Sama Luar Ne geri, Persatuan

Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Jakarta, sejak 2008.

Pada 2009, Ramadhan terpilih menjadi anggota DPR RI (2009-2014)

dari Daerah Pemilihan Jatim VII yang meliputi Ponorogo, Magetan,

Ngawi, Pacitan, dan Trenggalek. Ramadhan ikhlas berbakti untuk negeri

dengan dunia yang dia pilih. Mudah-mudahan semua itu memberi

manfaat untuk Indonesia yang lebih baik kelak.

dan keluarga berlibur ke Pulau Putih, Sibolga, Sumatera Utara.

FOTO

: D

OK

UM

EN

TASI K

ELU

AR

GA

Page 4: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

4 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010

& TIM

SEBAGAI wakil rakyat, anggota Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR) bertanggung jawab

kepada konstituennya. Tetapi bagaimana

mengatur manajemen tim agar aspirasi rakyat

dari daerah pemilihan (dapil) bisa terserap dan

sampai ke Jakarta?

Sejak Ramadhan Pohan diangkat sebagai

anggota DPR RI Periode 2009-2014, yang kali

pertama dilakukannya adalah membentuk tim

berlabel Gardu Aspirasi atau disingkat GARASI

RAMADHAN POHAN. GARASI pun menjadi

‘’rumah aspirasi’’ bagi konstituennya di Dapil

Jawa Timur (Dapil Jatim) VII.

GARASI dibiayai secara personal oleh

Ramadhan sebagai bagian dari ikhtiarnya agar

jangan sampai setelah duduk di Senayan, dia

justru menjauh dari konstituennya.

Untuk terus menjaga kedekatan itu,

GARASI membuka kantor pusat di Ponorogo.

Kantor pusat ini membawahi lima kabupaten di

Dapil Jatim VII yang meliputi konstituen di

Kabupaten Pacitan, Ngawi, Magetan,

Ponorogo, dan Trenggalek –yang biasa kami

sebut dengan Pawitan Golek. Kantor GARASI

Ponorogo memiliki tiga staf yang didukung

masing-masing seorang staf penghubung (LO)

di tiap-tiap kabupaten di Pawitan Golek.

Kantor GARASI ini dikoordinasi oleh

seorang Manajer Konstituen yang

berkedudukan di Ibu Kota Jakarta. Manajer

tersebut bertugas sebagai penanggung jawab

semua urusan konstituen Dapil Jatin VII.

Mereka juga sebagai penghubung Ramadhan

Pohan, tim pusat, dan mitra-mitra kami dengan

Tim GARASI di Dapil Jatim VII.

Untuk menunjang aspek teknis dan

strategis dari program kerja Tim GARASI di

Pawitan Golek, Kantor GARASI juga memiliki

seorang staf ahli. Staf ahli inilah yang bertugas

mendukung aktivitas dan program semua staf

GARASI dan Staf Penghubung di Dapil VII.

Tim GARASI Pusat Ponorogo ini

mempunyai beberapa program kerja, yang

dimulai dengan menampung aspirasi rakyat

setempat. Proses ini mengalir dari menjaring

aspirasi masyarakat/konstituen,

mendistribusikan aspirasi, monitoring tindak

lanjut aspirasi, hingga sosialisasi ke masyarakat

tentang tindak lanjut dari aspirasi mereka di

tingkat pusat.

Selain itu, Tim GARASI Pusat Ponorogo

juga terus menyosialisasikan keberadaan

GARASI RAMADHAN POHAN dan hasil kerja

Ramadhan di DPR kepada masyarakat di dapil.

Sosialisasi tetap diperlukan agar masyarakat

mengetahui dan paham cara-cara

menyampaikan masalah serta aspirasinya

secara lebih spesifik. Bagaimanapun sosialisasi

kinerja anggota DPR juga merupakan wujud

akuntabilitas publik Ramadhan sebagai

anggota DPR.

Tim GARASI Ponorogo juga memfasilitasi

pertemuan Ramadhan Pohan dengan

masyarakat di Dapil Jatim VII. Selain itu, mereka

bertugas mengidentifikasi masalah dan lokasi

kunjungan serta mengoordinasi kegiatan-

kegiatan Ramadhan saat kunjungan reses,

kunjungan di luar jadwal resmi, maupun

kunjungan sebagai anggota Komisi DPR RI ke

Dapil Jatim VII.

Dengan manajemen yang ada dan

serangkaian program kerja itu, Tim GARASI di

dapil terus berusaha menjaga kekompakan dan

keselarasan dengan Tim GARASI di Jakarta

sembari terus belajar menyempurnakan

kekurangan di sana-sini. Semuanya demi

menjamin masalah maupun aspirasi rakyat dari

Pawitan Golek bisa mengalir lancar hingga

Jakarta, tertampung, dan terbantu pencapaian

solusinya.

Pawitan Golekdan tim GARASI RAMADHAN POHAN mengunjungi rumah masa kecil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Pacitan, 21 Maret 2010.

Page 5: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010 5KOMISI I

DPR, Senin (22/2), mengadakan Rapat Kerja (Raker) dengan

Menteri Pertahanan (Menhan) dan Panglima Tentara Nasional

Indonesia (TNI) di Jakarta. Rapat itu membahas tugas dan wewenang

Menhan dan Panglima TNI.

Menhan menyampaikan beberapa agenda Kementerian Pertahan-

an (Kemenhan) ke depan, antara lain, kelanjutan pembuatan Pola In-

duk Industri Pertahanan dan pembentukan Komite Kebijakan Industri

Per tahanan (KKIP), pengelolaan wilayah perbatasan, penataan aktivitas

bisnis TNI, serta penataan perumahan dan sertifikasi tanah Kemenhan

dan TNI.

Menanggapi penjelasan Menhan, Ramadhan Pohan dari Komisi I

DPR RI mempertanyakan beberapa isu penting, antara lain, prediksi

anggaran alutsista (alat utama sistem persenjataan) 2010-2014

sebesar Rp 149,78 triliun, kemajuan kebijakan industri pertahanan,

transfer teknologi di bidang pertahanan, tingkat kesejahteraan prajurit

TNI, perkembangan penataan aktivitas bisnis TNI, serta keberadaan

Universitas Pertahanan. ‘’Terutama dari semuanya, kami menginginkan

peningkatan kesejahteraan prajurit TNI karena sekarang TNI dituntut

profesional, tak boleh ikut berpolitik atau berbisnis,’’ ujar Ramadhan.

Menhan Paparkan Pola Induk Pertahanan Nasional

Komisi I Bahas Pembinaan Teritorial Jawa Barat

merupakan unsur

pelaksana pemerintah dipimpin

oleh Menteri Pertahanan

(Menhan) yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Presiden.

Kemenhan mempunyai tugas membantu

Presiden dalam menyelenggarakan sebagian

urusan pemerintahan di bidang pertahanan.

Realisasi program kerja 100 hari Ke-

menhan, antara lain, revitalisasi industri per-

tahanan, pengalihan bisnis TNI, penyusunan

cetak biru pertahanan atau Minimum

Essential Force, penetapan batas wilayah

nega ra, penyelesaian Peraturan Presiden (Per-

pres) Badan Nasional Pengelolaan Per batasan,

dan perumusan Renumerasi Prajurit TNI.

VISI TNI ke depan adalah

‘’TNI yang solid, profesional,

tangguh, modern, berwawasan

kebangsaan, serta mencintai

dan dicintai rakyat. Dengan demikian, TNI

mampu menjamin tetap tegaknya kedaulatan

negara, mempertahankan tetap utuhnya

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945, serta menjamin keselamatan

bangsa dan segenap tumpah darah Indonesia

dari segala bentuk ancaman dan gangguan.

Mabes TNI memprioritaskan tiga

program: penanggulangan terorisme,

penanggulangan bencana alam, dan

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam kunjungan kerja

mereka ke Jawa Barat, 9-12 Maret, membahas isu-isu pembinaan

teritorial Jawa Barat dengan Komando Daerah Militer (Kodam) III/

Siliwangi.

Dalam kesempatan tersebut, Ramadhan Pohan dari Komisi I DPR

mempertanyakan konsep redefinisi dan reaktualisasi pembinaan

teritorial pascareformasi Tentara Nasional Indonesia (TNI), relevansi

atau signifikansi keberadaan dan fungsi Komando Kewilayahan saat

ini, serta berbagai program dan aktivitas Kodam III/Siliwangi dalam

rangka melaksanakan pembinaan teritorial di wilayah propinsi Jawa

Barat itu sendiri.

‘’Pascareformasi TNI, tidak ada lagi dwifungsi ABRI sehingga

komando kewilayahan harus digunakan untuk pemberdayaan

wilayah pertahanan negara,’’ ujar Ramadhan.

Di Kodam III/Siliwangi itu, Ramadhan juga mendukung

peningkatan peranan TNI, terutama peningkatan peranan TNI

Angkatan Darat dalam menanggulangi bencana-bencana alam,

terutama longsor yang akhir-akhir ini sering terjadi di Jawa Barat.

pembangunan pos perbatasan. Terkait isu

perumahan TNI, Mabes TNI, Kemenhan, dan

Komisi I DPR RI sepakat untuk melakukan

moratorium tentang perumahan bagi

purnawirawan yang masih menempati rumah

dinas TNI/Kemenhan.

merupakan

lembaga pemerintah non-

departemen (LPND) yang berada

di bawah dan bertanggung jawab

kepada Presiden. Lemhannas RI dipimpin

Gubernur Lemhannas RI dan dibantu seorang

Wakil Gubernur.

Visi Lemhannas adalah terwujudnya

pimpinan tingkat nasional dan warga ne-

gara yang memiliki watak, moral, etika

kebangsaan, keunggulan komparatif, serta

menguasai keunggulan kompetitif guna

menjamin keutuhan dan tetap tegaknya Ne-

ga ra Kesatuan Republik Indonesia berdasar-

kan Pancasila dan UUD 1945.

VISI Lemsaneg adalah ‘’ter-

depan, terpercaya, mandiri, dan

profesional dalam persandian

demi kepentingan nasional’’.

Lemsaneg berusaha meningkatkan

kualitas sumber daya manusia di bidang

persandian untuk menjawab perubahan era

globalisasi. Lemsaneg telah bekerja sama

dengan beberapa perguruan tinggi dalam

meningkatkan kapasitas pegawainya pada

jenjang S-1 dan S-2.

BIN merupakan lembaga

pemerintah nondepartemen

yang bertugas melaksanakan

tugas pemerintahan di bidang

intelijen. Visi BIN adalah tercipta dan

terpeliharanya kondisi keamanan nasional

yang mampu menangkal berbagai ancam-

an, dari dalam maupun dari luar ne geri,

sehingga memungkinkan bangsa Indo-

nesia melaksanakan segala upaya untuk

meningkatkan kesejahteraan agar setara

dengan bangsa lain yang telah maju. Saat ini

BIN bersama-sama Komisi I DPR membahas

agenda RUU Bidang Intelijen.

WANTANAS merupakan

lembaga pemerintah

nondepartemen yang berada di

bawah dan bertanggung jawab

langsung kepada Presiden selaku ketua

Wantanas. Fungsi utama Wantanas adalah

memberikan masukan kepada Presiden dalam

merumuskan berbagai kebijakan nasional.

Kepada Presiden pula, Wantanas bisa

memberikan saran dan masukan sebagai

arahan dalam rangka penanganan masalah

keamanan, baik internal maupun eksternal,

serta untuk penanggulangan bahaya bencana

Page 6: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

6 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010

WARTA

KETUA Bidang

Pusat Informasi

Bappilu DPP Partai Demokrat Ramadhan

Pohan menilai positif rencana kedatangan

Presiden AS Barack Obama ke Indonesia.

Apalagi dia pernah tinggal di Indonesia

selama empat tahun.

‘’Itu modal utama bagi kita untuk meng-

ajak Obama lebih perhatian kepada Indo-

nesia, terkait dengan persoalan persoalan ki-

ta, khususnya dalam bidang pemberantasan

korupsi, terorisme, dan kemiskinan,’’ ujar

Ramadhan dari Komisi I DPR RI kepada Moh

Anshari dari INDONESIA MONITOR,

Sabtu(13/3).

Dalam hal ini tidak mungkin lagi.

Kebetula saya tahu persis posisi kebijakan

luar negeri Pak SBY. Namun persoalannya, di

Indonesia, apa pun langkah yang dilakukan

pemerinta selalu dicibir lawan politiknya.

Kalau di Ame rika, ketika bicara soal

kepentingan nasional, semua rakyatnya

bersatu-padu, baik yang oposisi maupun

pendukung pemerintah.

DPR RI

(Bidang Pertahan-

an, Kominfo, dan Politik Luar Negeri)

meminta Kementerian Pertahanan, Panglima

TNI, dan para kepala staf angkatan untuk

mempercepat implementasi pembangunan

perumahan bagi prajurit TNI. Pembangunan

perumahan TNI tersebut merupakan bagian

dari upaya meningkatkan kesejahteraan

prajurit TNI. Untuk itu, perlu dilakukan

secara sinergis antara pembangunan rumah

dinas TNI dan perumahan non dinas TNI.

Demikian pendapat Sekretaris Panitia

Kerja (Panja) Komisi I DPR untuk Aset Tanah

dan Perumahan Dinas TNI, Enggartiasto

Lukita (Fraksi Partai Golkar) dan anggota

Komisi I DPR (Fraksi Partai Demokrat)

Ramadhan Pohan saat dihubungi terpisah

Yang pasti pemerintah SBY tidak ada

upeti apa pun, karena hubungan kita dengan

AS adalah hubungan yang sejajar. Itu hanya

prasangka saja. Realitasnya tidak ada.

Apalagi kalau sampai menguntungkan

bangsa asing dan merugikan bangsa sendiri.

Tidak akan dilakukan Presiden SBY. Saya

jamin seratus persen.

Silakan saja Obama punya agenda

terselubung. Kita punya penangkalan kok

untuk mengantisipasi agenda terselubung

itu. Kunjungan Obama ini kan sebenarnya

kunjungan balasan karena sebelumnya SBY

melakukan kunjungan bilateral ke Amerika.

Jadi, nggak mungkin itu.

Itu dikenal dalam teori konspirasi. Sah-

sah saja orang memercayai teori itu. Tapi

saya pribadi tidak percaya teori semacam itu.

Hebat sekali Amerika bisa menentukan

Jurnal Nasional, Minggu (28/3).

Menurut Enggartiasto, kebutuhan pe-

rumahan yang layak huni bagi para pra jurit

TNI saat ini sudah sangat mendesak. Untuk

itu, Kementerian Pertahanan dan pemimpin

TNI harus serius memerhatikan kesejahteraan

prajurit khususnya menyelesaikan

permasalahan perumahan prajurit TNI.

‘’Hasil kunjungan kerja Komisi I DPR RI di

beberapa daerah memperlihatkan kondisi

permukiman anggota TNI sangat

memprihatinkan,’’ kata Enggartiasto.

Ramadhan Pohan menambahkan, pada

prinsipnya Komisi I DPR mendukung

kebijakan peningkatan kesejahteraan prajurit

TNI, khususnya terkait permasalahan

perumahan dinas baik prajurit aktif maupun

purnawirawan.

presiden kita. Wong kita pemilihan secara

langsung di sana masih dibagi ke electoral

college. Masak mereka mau mengajari kita

untuk memilih pemimpin. Wong demokrasi

kita lebih maju dibandingkan dengan

mereka. Itu fakta.

Pada saat pilpres, saya sedang berada di

Amerika. Sebelumya saya pernah enam

setengah tahun tinggal di sana. Orang-orang

di sana juga menebak-nebak siapa yang

akan jadi Presiden saat pemilihan itu.

Amerika boleh saja menjagokan seseorang

untuk menjadi Presiden, tapi yang

menentukan adalah rakyat Indonesia.

Pertama, saya minta HTI sebaiknya

mengurungkan niatnya. Kedua, mayoritas

diam di Indonesia menerima Obama. Saya

yakin masyarakat Indonesia sangat cinta

kepada Obama. Karena kalau kita lihat

perbedaan dengan Bush, itu ibarat bumi dan

langit.

Sebab sudah merupakan kewajiban

pemerintah untuk memerhatikan

kesejahteraan prajurit TNI sesuai amanat UU

Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.

‘’Komisi I DPR akan mendukung dan

mengawal persoalan kebijakan perumahan

TNI secara transparan dan akuntabel

sehingga tidak terjadi penyimpangan-

penyimpangan,’’ kata Ramadhan.

Ramadhan juga mengungkapkan, alokasi

anggaran bagi perumahan dan

kesejahteraan TNI harus paralel dengan

alokasi anggaran pengadaan alat utama

sistem persenjataan (alutsista). Dengan

demikian, prajurit TNI bukan hanya prajurit

pejuang, tetapi juga menjadi tentara

profesional.

Sebelumnya, Panglima Komando Armada

Sabtu 13 Maret 2010

Senin 29 Maret 2010

DPR Dukung Pembangunan Perumahan TNI

Page 7: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010 7WARTA

PARTAI Demokrat

(PD) benar-benar

bersemangat mengevaluasi koalisi.

Selain memberi bonus menteri untuk

Partai Kebangkit an Bangsa (PKB),

memper timbangkan akan merangkul

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

(PDIP).

’’PKB sangat kira apresiasi. Ada

usulan di dalam partai agar ditambah

menterinya,’’ kata anggota DPR dari FPD

Ramadhan Pohan.

Hal ini disampaikan Ramadhan

kepada wartawan sebelum rapat

Paripurna DPR di Gedung DPR, Senayan,

Jakarta, Jumat (5/3).

Menurut dia, penambahan jatah

kursi untuk PKB tidak akan banyak.

‘’Mungkin satu atau dua,’’ ujar dia.

Ramadhan mengatakan, internal PD

justru mengarah untuk merangkul PDIP.

PDIP dinilai konsisten sebagai oposisi

dan bisa diharapkan konsisten saat

menjadi oposisi.

Meski demikian, menurut

Ramadhan, PD tetap akan

mengedepankan asas akomodir

kalangan profesional. ‘’Ya mungkin

kalau koalisi hanya PD, PKB, dan PAN,

mungkin untuk PDIP 6 kursi,’’ jelasnya.

Ramadhan menjelaskan perlunya

ada reward and punishment. ‘’Evaluasi

itu penting dilakukan untuk

memperbaharui komitmen koalisi itu.

Intinya komitmen koalisi itu adalah

menjaga soliditas dan efektivitas

jalannya pemeritnahan,’’ terangnya.

Ketua Deperpu PDIP Taufiq Kiemas

sebelumnya mengatakan, partainya

akan mencoba berkoalisi dengan PD.

Menurut Taufiq, posisi PD dan partai

koalisi di DPR kurang kuat untuk

menopang pemerintahan SBY-Boediono.

Jumat 5 Maret 2010

Rabu 24 Maret 2010

PD Pertimbangkan Rangkul PDIP, Tambah Menteri PKB

Lanud Iswahjudi Tidak Cengeng

RI Kawasan Barat (Koarmabar) Laksamana

Muda TNI Marsetio mengatakan, TNI AL

wilayah Koarmabar mendorong prajurit TNI

Angkatan Laut dan Pegawai Negeri Sipil

(PNS) yang berdinas di TNI AL memiliki

rumah pribadi. Kepemilikan rumah pribadi

bagi prajurit TNI AL dinilai penting agar ke

depan tidak terjadi lagi permasalahan seperti

pengusiran-pengusiran bagi penghuni rumah

dinas yang sudah tidak berhak lagi.

‘’Oleh karena itu, TNI wilayah Koarmabar

menjalin kerja sama dengan para

pengembang perumahan yang memungkin-

kan prajurit dan PNS bisa memiliki rumah

pribadi,’’ kata Marsetio di Markas Komando

Koarmabar, Rabu, pekan lalu.

Menurut Marsetio, program penyediaan

perumahan tersebut merupakan salah satu

wujud perhatian pemimpin TNI AL kepada

masa reses DPR RI,

Ramadhan Pohan dari Komisi I

DPR RI mengadakan

kunjungan ke Lanud Iswahjudi untuk

mengetahui masalah signifikan Lanud

Iswahjudi, Rabu (24/3).

Sebelum mengadakan kunjungan ke

Skadron-Skadron yang berada di Lanud

Iswahjudi, Ramadhan Pohan beserta stafnya

mengadakan tanya jawab dengan Komandan

Lanud Iswahjudi Kolonel Pnb Ismono

Wijayanto di ruang Briefing Malanud.

Kesiapan operasional pesawat dan ma-

salah kesejahteraan prajurit di Lanud Iswah-

judi menjadi topik tanya jawab dalam kun-

jung an tersebut, termasuk masalah anggar an

yang dibutuhkan oleh Lanud Iswahjudi.

Dalam jawabannya Kolonel Pnb Ismono

mengatakan, meskipun anggaran 2009

terbatas Lanud mampu mewujudkan zero

accident. Selama ini Lanud Iswahjudi tidak

pernah menerima dukungan anggaran

berupa uang yang digunakan untuk

operasional pesawat, akan tetapi hanya

menerima suku cadang yang dibutuhkan.

Walaupun demikian Lanud Iswahjudi

tidak cengeng dengan meminta-minta du-

kung an anggaran yang lebih, berapa pun

anggaran yang diterima instansi militer yang

dulu berjuluk Lanud Maospati tersebut selalu

siap dan bertekad menggunakannya secara

optimal.

Lebih lanjut Kolonel Pnb Ismono

mengatakan, kesejahteraan anggota yang

terkait perumahan dinas bagi anggota

dirasakan sangat minim, karena dari 3.119

prajurit TNI AL di wilayah Jakarta, khususnya

yang belum memiliki tempat tinggal pribadi.

Ia berharap kerja sama yang telah

dilaksanakan TNI AL dengan para

pengembang dalam memberikan fasilitas

kemudahan bagi setiap anggota, sehingga

keinginan memiliki tempat tinggal dapat

terealisasi.

Kepala Dinas Penerangan Koarmabar,

Letkol Supriyono menambahkan, hasil kerja

sama TNI AL dengan para pengembang

perumahan melalui pameran perumahan

yang berlangsung di Markas Koarmabar

menunjukkan hasil yang baik.

‘’Banyak prajurit TNI AL di wilayah

Koarmabar yang berminat memesan rumah

kepada beberapa pengembang. Ke depan,

diharapkan bisa lebih banyak lagi,’’ kata

Supriyono

anggota TNI AU yang bertugas di Lanud

Iswahjudi baru tersedia sejumlah 968 unit

rumah dinas. Kemudian masalah sertifikasi

tanah yang ada di Lanud Iswahjudi,

disampaikan bahwa Lanud Iswahjudi hanya

bertugas untuk menjaga aset-aset negara

yang berada di dalamnya, termasuk aset-aset

tanah milik negara.

Menurut Ramadhan Pohan, Komandan

Lanud Iswahjudi merupakan sosok yang

reformis. Hal tersebut diucapkan Ramadhan

ketika Kolonel Ismono menjawab pertanyaan

stafnya mengenai keterbukaan anggaran bagi

TNI, jika pemerintah sanggup memenuhi

anggaran yang diajukan oleh Dephan.

Bersama staf Ramadhan Pohan sebelum

ke Lanud Iswahjudi mengadakan kunjungan

di jajaran TNI di Pacitan, Ponorogo,

Trenggalek, Magetan, dan Ngawi, guna

mengetahui permasalahan yang dihadapi

yang akan dijadikan bahan kajian di Komisi I

DPR RI, dengan harapan dapat membawa

perubahan.

PESAWAT F-16 menjalani perbaikan di hanggar Lanud

Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur.

Page 8: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

8 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010

KOMISI I

KUNJUNGAN Kerja (Kunker) Komisi I

Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia (DPR RI), Rabu, 10 Maret 2010,

menemukan keterbatasan Alat Utama Sistem

Persenjataan (Alutsista) Komando Daerah

Militer III/Siliwangi.

Alutsista markas komando militer Jawa

Barat dan Banten ini bahkan tidak memenuhi

standar minimum kekuatan pokok minimum

atau minimum essential forces. Untuk

kendaraan tempur seperti tank dan meriam,

sebagian besar alutsista berusia tua buatan

tahun 1958-1963, sehingga tidak lagi dapat

dipergunakan.

“Komisi I akan meminta Menteri

Pertahanan dan Panglima TNI untuk

mengajukan peningkatan anggaran

pengadaan dan pemeliharaan alutsista

secara menyeluruh,” kata Ramadhan Pohan

dari Komisi I. Ramadhan juga menyatakan

Komisi I mengapresiasikan keterbukaan

Panglima Daerah Militer (Pangdam) III/

Siliwangi Mayjen Pramono Edhie Wibowo

memaparkan kondisi Kodam III/Siliwangi

selama kunjungan kerja tersebut.

Komisi I DPR RI akan membawa masalah

keterbatasan anggaran pendidikan TNI

kepada pemerintah, dalam hal ini Menteri

Pertahanan dan Panglima TNI, untuk dapat

mengusulkan kenaikan anggaran bagi

perbaikan sarana/prasarana pendidikan TNI.

Sementara untuk kesejahteraan para

pendidik militer, Komisi I berusaha

mengusulkan kenaikan honorarium guru

militer atau pembina asuh serta uang saku

peserta didik.

jaminan kesejahteraan prajurit

dan pasokan alat utama sistem persenjataan

(alutsista) nasional menggugah Ramadhan

Pohan dari Komisi I DPR RI mengusulkan

agar anggaran Pertahanan Keamanan

(Hankam) Nasional dibuat lebih transparan.

‘’Kalau anggaran terbuka, dengan sendiri-

nya kita bisa tahu dengan jelas berapa yang

digunakan untuk alokasi alutsista dan berapa

untuk kesejahteraan prajurit,’’ kata Rama-

dhan usai berdialog dengan Tentara Nasional

Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) di Pang-

kalan Udara Iswahjudi, Magetan, Rabu (24/3).

Data yang diterima Komisi I DPR RI,

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN) 2010 mengalokasikan Rp 42,3 triliun

untuk Kementerian Pertahanan. Namun dari

jumlah itu tidak dijabarkan alokasi untuk

kesejahteraan prajurit dan berapa yang

dialokasikan untuk pembelian alutsista.

Khusus untuk alutsista, anggaran

tersebut tidak menjabarkan secara rinci

rencana-rencana pembelian senjata tertentu

serta alasan untuk memilih membeli jenis

senjata tersebut. Akibatnya, selain masih

disibukkan oleh pembahasan tentang

jaminan kesejahteraan bagi para prajurit,

Komisi I juga mempertanyakan rencana

pembelian beberapa alutsista, seperti

pesawat Super Tucano dari Rusia.

‘’Kami di Komisi I DPR RI tidak ingin

hanya menandatangani surat persetujuan

pembelian alutsista itu tanpa tahu apa-apa,’’

kata Ramadhan.

Dalam dialog bersama Ramadhan,

Komandan Pangkalan Udara (Danlanud)

Iswahjudi, Marsekal Pertama Ismono

Alutsista Kodam III/Siliwangi Terbatas

Wijayanto, mendukung usulan tersebut.

Ismono pribadi berharap transparasi

anggaran hankam itu bisa memperlancar

pasokan permintaan suku cadang ke Lanud

Iswahjudi yang selama ini tersendat. Selain

itu, transparasi anggaran juga diharapkan

dapat membuat alokasi kesejahteraan

prajurit semakin jelas.

‘’Saya tidak keberatan jika anggaran TNI

dibuka ke publik. Tapi mereka juga harus

menjamin anggaran terbuka mampu mem-

bawa perubahan dan memenuhi per mintaan

suku cadang kami selama ini,’’ kata Ismono.

Ismono mengakui transparasi anggaran

TNI bisa berbahaya dari sisi intelijen karena

akan membuka akses bagi negara-negara

asing untuk mengintip kondisi pertahanan

keamanan Indonesia. Namun, menurut dia,

risiko itu layak diambil jika tujuan akhirnya

adalah untuk memperbaiki kondisi hankam

nasional.

Selama ini Lanud Iswahjudi kesulitan

mendapatkan suku cadang untuk 10 buah

pesawat F-5 Tiger dan 12 buah pesawat

F-16 Falcon mereka. Pasokan suku cadang

yang mereka terima selama ini baru

memenuhi 30-40 persen dari permintaan

yang diajukan.

Akibatnya saat ini Lanud Iswahjudi hanya

mampu mengoperasikan 4 buah pesawat

F-5 Tiger dan 4 buah pesawat F-16 Falcon

meski semua pesawat dalam kondisi layak

pakai. Jelas kondisi ini sangat tidak

menguntungkan bagi hankam nasional

karena lebih dari 17 ribu kepulauan di

Indonesia dipantau hanya oleh delapan

pesawat tempur.

DANLANUD Iswahjudi, Marsekal

Pertama Ismono

Wijayanto (kiri),

menyerahkan

cenderamata kepada

Ramadhan Pohan dari

Komisi I DPR RI saat

berkunjung ke Lanud

Iswahjudi, Magetan,

Jawa Timur, 24 Maret

2010.

bersama Pangdam III/Siliwangi

Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo saat kunjungan

kerja Komisi I DPR RI ke Kodam III/Siliwangi di Bandung,

10 Maret 2010.

FOTO

: D

OK

. SEK

RETA

RIA

T K

OM

ISI I

Page 9: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010 9KOMISI I

tangan pemilik modal ke redaksi

menjadi salah satu ancaman terbesar

kebebasan pers di Indonesia. Bahkan

intervensi para pemilik perusahaan media

untuk menentukan berita-berita mana saja

yang boleh atau tidak dipublikasikan,

dianggap lebih berbahaya daripada pem-

bunuhan atau kekerasan terhadap jurnalis.

‘’Intervensi pemilik modal merupakan an-

cam an baru bagi kebebasan pers Indonesia

saat ini. Mereka bahkan lebih berbahaya dari-

pa da pembunuhan jurnalis karena campur

tangan mereka justru membunuh informasi

yang seharusnya disampaikan ke publik,” kata

Igna tius Haryanto, Direktur Lembaga Studi

Pers & Pembangunan dalam ‘’Diskusi Panel

Freedom of Press’’ oleh Jakarta Foreign

Correspondent Club (JFCC) di Jakarta, Rabu

(17/3).

Menurut dia, campur tangan pemilik

Intervensi Pemilik Modal Bahayakan Kebebasan Pers

Wirajuda Tak Incar Sekjen UNFCCCLuar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia

memastikan mantan Menlu Hassan Wirajuda tidak akan maju sebagai

kandidat Indonesia untuk posisi Sekretaris Jenderal (Sekjen) United

Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), sebuah

lembaga internasional PBB untuk perubahan iklim dunia.

‘’Kementerian Luar Negeri tidak meng arah kan beliau untuk

jabatan itu dan kami ber harap putra-putra bangsa (Indonesia) yang

terbaik lainnya dapat mengisinya,’’ kata Juru Bi cara Kemenlu Teuku

Faizasyah, Kamis (18/3).

Menurut Faizasyah, Kemenlu saat ini menyiapkan Wirajuda sebagai

kandidat untuk jabatan lainnya di lembaga internasional. Namun

Faizasyah keberatan menyebut lembaga mana atau posisi apa yang

akan diincar untuk mantan orang nomor satu di Kemenlu RI tersebut.

‘’Nanti akan ada saatnya kita buka,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia menyatakan berminat mengajukan kandidat

untuk Sekjen UNFCCC setelah Sekjen Yvo de Boer menyatakan bakal

mengundurkan diri mulai 1 Juli tahun ini. Namun keinginan Indonesia

menempatkan wakilnya di kursi Sekjen UNFCCC tersebut harus

berhadapan dengan kandidat-kandidat lain dari India, Afrika Selatan,

Kenya, serta Kosta Rika.

Selain Wirajuda, media di dalam negeri juga ramai menyebutkan

nama Liana Bratasida (staf ahli masalah internasional pada

Kementerian Lingkungan Hidup) dan Agus Purnomo (Ketua Dewan

Nasional Perubahan Iklim/DNPI) untuk posisi Sekjen UNFCCC tersebut.

Liana kemudian menyatakan tidak berminat. Lantas Kemenlu

mengugurkan kandidasi Wirajuda. Dengan demikian, Agus Purnomo

kini menjadi calon kandidat terkuat.

Meski demikian, rumor yang menyebar ju ga menyebutkan bahwa

mantan Menteri Ling kungan Hidup Emil Salim dan Sarwono Ku suma-

atmadja juga disebut-sebut sebagai ca lon kandidat lainnya untuk Sekjen

UNFCCC itu.

Namun, Ramadhan Pohan dari Komisi I DPR RI, Senin (30/3),

menyatakan, sebaiknya Indonesia tetap mengajukan calon-calon yang

modal ini bertujuan untuk mempertahankan

citra publik mereka atau citra perusahaan

mereka. Caranya dengan menyensor berita-

berita redaksi. Bahkan berkembang fenomena

para pengusaha berlomba-lomba masuk ke

usaha media sekalipun industri media di

Indonesia tidak terlalu menguntungkan.

‘’Kalau dulu biasanya wartawan yang jadi

pengusaha media, tapi sekarang terbalik.

Pengusaha yang masuk ke industri media dan

biasanya tujuannya untuk memperbaiki citra

mereka,” kata Ignatius.

Sementara itu, Direktur Eksekutif

Transparency International Indonesia Todung

Mulya Lubis menyatakan, campur tangan

pemilik modal ini erat kaitannya dengan

kepatuhan industri media terhadap kode etik

jurnalistik, yang salah satunya adalah

mematuhi ketentuan pagar api.

‘’Ini pekerjaan rumah bagi AJI (Aliansi

Jurnalis Independen) dan PWI (Persatuan

Wartawan Indonesia) untuk menyosialisasikan

pentingnya pagar api atau yang juga biasa

kami juluki sebagai ‘Tembok China’ demi

menjaga independensi media,’’ kata Todung.

Pagar api merupakan salah satu kode etik

jurnalistik, yang memisahkan secara tegas

kebijakan redaksi dengan kebijakan per-

usahaan media. Dengan demikian, berita-

berita yang diturunkan tidak akan ter-

kontaminasi kepentingan bisnis untuk meraup

iklan atau kepentingan politis perusahaan

media atau pemilik modal.

Tanpa pagar api, ujar Ramadhan Pohan

dari Komisi I DPR RI menegaskan, selama ini

fenomena campur tangan pemilik modal itu

kerap berkembang sebagai ‘’sensor mandiri’’

oleh redaksi. ‘’Dan ini harus diakui terjadi

ham pir di seluruh media di Indonesia,’’

katanya.

lebih muda untuk memperebutkan posisi Sekjen UNFCCC itu.

‘’Memang sebaiknya calon-calon yang relatif lebih muda yang

maju. Namun dengan kualifikasi yang terbaik. Sementara untuk Emil

Salim atau Sarwono Kusumaatmadja lebih baik berposisi sebagai

penasihat,’’ kata Ramadhan.

Dia menambahkan, selain Agus Purnomo, Indonesia masih

memiliki calon-calon kandidat muda lainnya yang memenuhi

kualifikasi.

Nurhayati Ali Assegaf (Fraksi Partai Demokrat), Ramadhan Pohan

(Fraksi Partai Demokrat), Evita Nursanty (Fraksi PDI Perjuangan), Rachel Maryam

(Fraksi Partai Gerindra), Max Sopacua (Fraksi Partai Demokrat), dan Roy Suryo

(Fraksi Partai Demokrat) di lokasi industri persenjataan nasional PT Pindad Bandung

saat Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI, 11 Maret 2010.

Page 10: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

10 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010

22 Februari 2010. Hari itu, lagi-lagi,

pintu gerbang depan gedung DPR RI di

Senayan, Jakarta, dipenuhi massa

berseragam cokelat yang sedang

melakukan aksi damai. Mereka

adalah para kepala desa dan aparat

desa dari berbagai wilayah di

Indonesia yang tergabung dalam

organisasi Parade Nusantara. Mereka

bergerombol di depan pintu gerbang DPR

dan memasang spanduk-spanduk seadanya.

Karena aksi mereka bertepatan dengan

panasnya isu Bank Century, beberapa warga

dan media sempat salah sangka dengan

mengira aksi massa Parade Nusantara

itu bagian dari drama politik kasus

Bank Century.

‘’Lah, kami rakyat desa ini justru

sudah capek, sudah jenuh dengan

berita-berita kasus Century. Kami ingin

kasus ini cepat selesai agar desa bisa cepat

membangun,’’ kata Slamet Rahardjo, Wakil

Ketua Parade Nusantara.

Slamet juga menyanggah rumor koalisi

aparat desa ini diboncengi partai politik

tertentu. Menurut Slamet, aksi massa mereka

kali ini justru bertujuan menegaskan bahwa

Parade Nusantara tidak berpihak pada partai

politik apa pun dan hanya memihak pada

pemerintahan yang sah.

Bertujuan mendukung pemerintahan

yang sah itu, maka Parade Nusantara

menggelar aksi massa di Senayan dan

berharap agar Rancangan Undang-Undang

(RUU) Pembangunan Desa segera disahkan.

‘’Sayangnya orang-orang justru tidak

terlalu peduli pada desa. Padahal kalau

dibandingkan dengan kasus Century, potensi

desa itu jauh lebih besar,’’ kata Slamet, yang

diam-diam terus memandangi para reporter

yang lebih bersemangat meliput aksi

demonstrasi massa Century ketimbang aksi

Parade Nusantara.

Februari lalu koalisi kepala desa dan aparat desa dari

berbagai wilayah di Indonesia yang tergabung dalam Persatuan

Rakyat Desa Nusantara (Parade Nusantara) menggelar aksi di

lingkungan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Jakarta.

Tim GARASI RAMADHAN POHAN ikut memediasi agar masalah ini

cepat teratasi, sehingga para aparat desa bisa segera kembali ke

desanya dan bekerja seperti biasa.

menerima perwakilan para kepala desa se-Pacitan di kantornya di Gedung Nusantara I, Komplek DPR RI Senayan Jakarta, 22 Februari 2010.

da

b

Page 11: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010 11Padahal aksi Parade Nusantara juga punya tujuan riil dan tidak

kalah penting. Sebab, dengan segera disahkannya RUU Pembangunan

Desa itu, berarti kesejahteraan desa akan lebih terjamin. RUU itu tidak

semata menjamin kesejahteraan para kepala desa dan perangkat desa,

tetapi juga menegaskan jaminan alokasi 10 persen dari total Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk desa. Pembangunan

desa pun diharapkan lebih lancar dari yang ada sekarang.

Meski demikian, aksi Parade Nusantara hari itu terbilang sukses

setelah Ketua DPR Marzuki Alie bersedia menemui beberapa wakil dari

para kepala desa dan aparat desa tersebut. Marzuki menjanjikan DPR

segera membahas RUU Pembangunan Desa itu tahun ini juga.

***

Tak banyak yang tahu, ada mediasi panjang di balik kisah sukses

itu. Jauh-jauh hari sebelum aksi massa Parade Nusantara itu digelar,

tim GARASI RAMADHAN POHAN telah menampung aspirasi para

aparat desa yang ada di Daerah Pemilihan Jawa Timur (Dapil Jatim) VII.

Semua bermula saat Tim GARASI di Ponorogo menerima laporan

rencana aksi kepala desa dan aparat desa se-Indonesia ke Jakarta.

Tim GARASI pun menanggapi laporan itu dengan menemui Kepala

Desa Brotonegaran, Kabupaten Ponorogo, dan bersama-sama

membahas surat edaran Parade Nusantara Pusat yang ditandatangani

Sudir Santoso sebagai ketua umum.

Tak lama kemudian, datang laporan dari Wiwit Rowi, staf

penghubung Tim GARASI di Pacitan. Menurut Wiwit, ada keinginan

dari para kepala desa di Kabupaten Pacitan untuk bergabung dalam

aksi 22 Februari itu. Di antara mereka adalah Jazuli, Kepala Desa

Widoro, yang juga pengurus Parade Nusantara Jatim. Jazuli bahkan

meminta tim GARASI menyambungkan komunikasi antara para kepala

desa dan aparat desa ini dengan jajaran pimpinan dan anggota DPR,

termasuk pimpinan Fraksi Partai Demokrat di Jakarta.

Wiwit pun menghubungi Ketua Parade Sudir Santoso. Tujuannya

adalah membahas rencana pertemuan antara jajaran anggota DPR dan

Fraksi Partai Demokrat selama Parade Nusantara menggelar aksi di

Jakarta. Sebagai itikad baik, Sudir pun berjanji aksi Parade Nusantara

bakal berjalan damai dan tidak anarkis.

Mediasi tim GARASI berjalan mulus. Pada 22 Februari, di sela-sela

aksi demonstrasi mereka, wakil-wakil Parade Nusantara dari Dapil

Jatim VII menemui wakilnya, Ramadhan Pohan yang kini duduk di

Komisi I DPR RI. Acara berjalan santai di kafetaria DPR RI. Saat itu pula

para kepala desa menyampaikan aspirasi mereka.

Dalam kesempatan itu, mereka kembali menyampaikan harapan

Parade Nusantara agar kasus Century cepat diselesaikan, sehingga

pemerintahan SBY bisa mengejar target pertumbuhan ekonomi

sebesar 6 persen, likuiditas yang merata, serta bunga bank yang

rendah.

‘’Biar dengan demikian sektor riil semakin maju dan pembangunan

desa-desa bisa berjalan dengan baik,’’ kata Slamet, Wakil Ketua

Parade Nusantara, kepada Ramadhan.

Selain bertemu Ramadhan, lewat mediasi tim GARASI, perwakilan

Parade Nusantara lainnya juga menemui langsung kalangan pimpinan

DPR. Tak tanggung-tanggung, Parade Nusantara menemui langsung

Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua Fraksi Partai Demokrat Anas

Urbaningrum, pimpinan Komisi II DPR RI, serta pimpinan Badan

Legislasi (Baleg) DPR RI.

Pertemuan itu pun berujung manis berupa janji pimpinan DPR

untuk memasukkan RUU Pembangunan Desa dalam pembahasan

sidang tahun ini.

PARA perwakilan kepala desa dari Kabupaten Pacitan serius berdiskusi dengan Ramadhan

Pohan dari Komisi I DPR RI di kantor Ramadhan, Lantai 22 Gedung Nusantara DPR RI, pada

22 Februari 2010.

Page 12: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

12 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010

ASPIRASI

iklim yang menjadi isu global

beberapa tahun terakhir berdampak langsung

pada para petani di Kabupaten Ponorogo,

Jawa Timur. Di wilayah itu akhir-akhir ini

kondisi alam dan iklim sangat tidak menentu.

Misalnya, badai kering El Nino dari Samudera

Pasifik berdampak pada kondisi tanah dan

ketersediaan air yang sangat dirasakan para

petani di Ponorogo bagian selatan, seperti di

Kecamatan Slahung, Bungkal, dan sekitarnya.

Dampaknya, waktu tanam menjadi

mundur. Jika pada tahun-tahun sebelumnya

para petani di Kecamatan Babadan sudah

memasuki musim panen pada akhir Februari,

maka pada akhir Februari hingga Maret

tahun ini masih dipaksa menunggu panen

karena tanaman padi mereka baru pada tahap

pembungaan. Begitu pula yang dialami para

petani di Kecamatan Slahung.

Dinas Pertanian Ponorogo telah

mengirimkan surat ke Pemerintah Provinsi

Jawa Timur untuk meminta bantuan karena

Pemkab Ponorogo mengalami keterbatasan

dana. Untuk menyediakan pestisida saja,

khususnya fungisida selama para petani

menunggu panen, Pemkab tidak mampu.

Namun hingga akhir Maret lalu belum ada

tanggapan dari pemerintah provinsi.

Oleh karena itu, Dinas Pertanian

Ponorogo meminta para petani melakukan

antisipasi penyemprotan fungisida secara

swadaya. Namun tidak semua petani mau

melakukannya.

Sementara itu, untuk masalah kekurangan

air di wilayah Ponorogo bagian selatan,

Dinas Pertanian setempat sejak 2006

mengupayakan berbagai program, proyek,

serta kegiatan yang didukung dana dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) Kabupaten Ponorogo, Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Provinsi Jawa Timur, maupun Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Di antaranya adalah pembangunan sumur

dalam, sumur dangkal, jaringan irigasi, dan

lain-lain.

Misalnya, khusus untuk Kecamatan

Slahung, sarana dan prasarana pengairan

yang ada sebagai berikut:

Sumur dalam yang berlokasi di Desa 1.

Mojopitu.

Sumur dangkal (dengan kedalaman ± 2.

40 meter menggunakan mesin pompa

kecil) berada di empat lokasi, yaitu Desa

Jebeng, Desa Galak, serta dua lokasi di

Desa Duri.

Program Jaringan Irigasi Usaha Tani 3.

(JIDUT) di Desa Jebeng. Program ini

untuk memperlancar aliran air, bukan

penyedia air.

Kecamatan Slahung sebenarnya juga

memiliki sumber air yang cukup besar di Desa

Menggarih. Namun karena keterbasan sarana

fisiknya, debit air di sungai itu selama ini tidak

terlalu besar. Oleh karena itu, para pimpinan

dan petani di Slahung telah mengusulkan

ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten

Ponorogo untuk memperbaiki sarana fisik

sungai Desa Menggarih tersebut.

Sedangkan untuk usulan bendungan dari

aliran air terjun di Ngrayun masih memerlukan

survei lanjutan yang lebih mendalam untuk

menghindari pendangkalan sungai akibat

erosi tanah.

AREAL pertanian di Desa Temon, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.

FOTO

: ELZ

HIT

O.W

OR

DPR

ESS.C

OM

Page 13: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010 13SENIN SELASA RABU SABTU

1 2 3 4 5 6

Sidang Paripurna MPR di Gedung

MPR dengan agenda Tata Tertib dan

Etika Anggota.

Rapat Internal Fraksi Partai

Demokrat di Ruang Rapat KK II

dengan agenda Persiapan Rapat

Paripurna DPR 2-3 Maret 2010.

Ramah tamah dengan Mr. William

P. Tuchrill, Field Director US Embassy, di

Hotel Sultan Jakarta.

Rapat dengan Ketua Dewan

Pembina Partai Demokrat di Cikeas

dengan agenda Pengarahan Khusus dari

Ketua Dewan Pembina.

Bhakti Sosial yang

diadakan oleh Keluarga Sehat Donor

Darah (KSDD) Parlemen Indonesia di

Lobby Gedung Nusantara.

Paripurna DPR RI di Ruang

Paripurna DPR Gedung Nusantara II

lantai 3 dengan agenda:

1. Penetapan Ir. Taufik Kurniawan M.M

sebagai Wakil Ketua DPR RI dilanjutkan

pengucapan sumpah janji.

2. Laporan Panitia Angket DPR RI

tentang Pengusutan Kasus Bank Century

mengenai hasil pelaksanaan tugas

Panitia Angket.

Undangan Pidato Kebudayaan

Ulil Abshar Abdalla di Graha Bakti

Budaya Taman Ismail Marzuki,

Jakarta Pusat. Undangan dari Forum

Pluralisme Indonesia ini didukung oleh

Dewan Kesenian Jakarta dan Friedrich

Neumann Stiftung.

Rapat Internal Komisi I di Ruang

Rapat Komisi I dengan agenda Evaluasi

Kegiatan Komisi I.

Rapat Paripurna DPR RI di

Gedung DPR dengan agenda Pendapat

Akhir Fraksi terhadap Laporan Panitia

Angket DPR RI tentang Pengusutan

Kasus Bank Century, dilanjutkan dengan

pengambilan keputusan.

Rapat Kerja dengan Kementerian

Luar Negeri di Ruang Rapat Komisi I

dengan agenda berita aktual mengenai

Tugas dan Wewenang Kementerian

Luar Negeri.

Rapat Paripurna DPR RI Masa

Persidangan II Tahun Sidang 2009-

2010. Agenda: Pembicaraan Tingkat

II/ Pengambilan Keputusan terhadap

RUU tentang Pertanggunghawaban

atas Pelaksanaan APBN Tahun

Anggaran 2008 dan terhadap RUU

tentang Penetapan Perpu No.4 Tahun

2009 tentang Perubahan Atas UU

No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi

Pemberatasan Tindak Pidana Korupsi

menjadi UU.

Rapat Intern Badan Kerja

Sama Antarparlemen (BKSAP) Desk

Bilateral DPR RI di Ruang Rapat

BKSAP, Nusantara III, dengan agenda

Pembahasan Program Kerja Desk BKSAP

Bilateral, dan lain-lain.

Rapat Dengar Pendapat Komisi

I dengan Dewan Pengawas LPP TVRI di

Ruang Rapat Komisi I dengan agenda

membicarakan masalah-masalah aktual

terkait tugas dan wewenang Dewan

Pengawas LPP TVRI.

Rapat Fraksi Partai Demokrat

dengan Dewan Pembina di Cikeas.

Paripurna Penutupan Masa

Persidangan II Tahun Sidang 2009-2010

di Ruang Rapat Paripurna DPR dengan

agenda :

1. Laporan BURT DPR RI mengenai hasil

pembahasan Rancangan Anggaran DPR

RI Tahun Anggaran 2011.

2. Pidato Penutupan Masa Sidang II

Tahun Sidang 2009-2010.

Live Talkshow "Suara Anda" di

Metro TV dari Mal FX, Sudirman, Jakarta

bertema "Pemerintah Tak Bersalah".

SENIN SELASA RABU SABTU

7 8 9 10 11 12 13

Pertemuan dengan Gubernur dan

Muspida Jawa Barat di Kantor Gubernur

Jawa Barat.

Pertemuan dengan PT. Telkom

Indonesia, PT. Pos Indonesia, Balai

Monitor Bandung, KPID Jawa Barat,

RRI, TVRI, dan LKBN ANTARA di Kantor

Pusat PT. Telkom Indonesia.

KUNJUNGAN KERJA KOMISI I

KE JAWA BARAT 9-12 MARET 2010

Pertemuan dengan Pangdam

III/ Siliwangi, Kodiklat TNI AD, Seskoad,

Sesko TNI dan Komandan/ Kepala Satuan

Dinas di Jajaran Kodam III/ Siliwangi di

Makodam III/ Siliwangi.

Pertemuan dengan Direksi PT.

Pindad (Persero) beserta Jajaran di PT.

Pindad (Persero).

Pertemuan dengan Kepala Pos

Wilayah BIN Jawa Barat di Hotel Hyatt

Regency.

Pertemuan dengan Direksi PT.

Dirgantara Indonesia beserta jajarannya

di Kantor PT. Dirgantara Indonesia.

Pertemuan dengan Direksi PT.

LEN Industri (Persero) di Kantor PT. LEN

Industri (Persero).

Pertemuan dengan Direksi PT.

Dahana (Persero) Tasikmalaya di Kantor

PT. Dahana (Persero) Tasikmalaya.

Peninjauan ke PT. Dirgantara

Indonesia, Tasikmalaya.

Tapping Metro TV untuk

program "Democrazy" yang

ditayangkan pada Minggu 14 Maret

2010 pukul 21.05 di Metro TV

dengan tema "Barter Politik".

SENIN SELASA RABU SABTU

14 15 16 17 18 19 20

Narasumber tvOne LIVE Program

Wakil Rakyat bertema "Boikot Sri

Mulyani dan Perkembangan Century

Terkini".

Pertemuan dengan Mr. Daisuke

Nihei, Sekretaris I Bidang Politik Kedutaan

Jepang di Hotel Mulia Jakarta.

Pembicara diskusi panel JFCC

''Kebebasan Pers'' di Hotel Mandarin

Oriental Jakarta.

KUNJUNGAN KERJA DAPIL JATIM VII

19-25 MARET 2010

Silaturahmi ke Panti Asuhan

Muhammadiyah Putri Nyai Ahmad

Dahlan di Ponorogo.

Silaturahmi dan penyerahan

sumbangan kegiatan kepada Taman

Pendidikan Al Quran Ma'arif NU di

Ponorogo.

Kunjungan ke Kodim 0802

Ponorogo.

Kunjungan ke Koperasi

Sumber Rejeki Pudak, Ponorogo.

Pembicara dalam Kuliah Tamu

Jurnalistik Kampus STKIP Ponorogo

bertema "Jurnalistik dan Kemedia

massaan".

Dialog komunitas pers, IT,

dan facebookers di Posko GARASI

RAMADHAN POHAN di Ponorogo.

SENIN SELASA RABU SABTU

21 22 23 24 25 26 27

Pembicara Kuliah Tamu di

STKIP Pacitan dengan tema "Peran

Media dalam Membangun Peradaban

Bangsa" di STKIP Pacitan.

Silaturahmi ke Yayasan

Al Muhajirin Pacitan.

Silaturahmi dengan Komunitas

Paguyuban Nelayan Tamperan di TPI

Tamperan, Pacitan.

Silaturahmi dengan anak yatim

di Yayasan Al Maa'un dan Pengurus

Masjid Glinggangan di Posko GARASI

RAMADHAN POHAN, Pacitan.

Setelah sehari sebelumnya

di Radio RBM Ponorogo, menjadi

narasumber Live On Air Interaktif di

Radio Citra Buana, Pacitan.

KUNJUNGAN KERJA DAPIL JATIM VII

19-25 MARET 2010

Dialog bersama Dandim 0801

Pacitan beserta jajarannya di Kodim

0801 Pacitan.

Ramah- tamah bersama

komunitas facebook dan wartawan di

Aula Satria FM, Trenggalek.

Kunjungan ke Kodim 0806

Trenggalek.

Dialog dengan staf KPUD

Trenggalek di KPUD Trenggalek.

Pembicara dialog "Peningkatan

Kreativitas Tenaga Pendidik” di STKIP

PGRI Trenggalek.

Kunjungan ke Pangkalan Udara

Iswahjudi di Maospati, Magetan.

Dialog dengan Dandim 0804

Magetan beserta jajarannya di Kodim

0804, Magetan.

Sambung Rasa Sambang Desa

bersama perangkat desa setempat di

Balai Desa Sidorejo, Magetan.

Silaturahmi dengan Kyai Agus

Ngariboyo, Magetan.

Kunjungan ke Kodim 0805

Ngawi.

SENIN SELASA RABU SABTU

28 29 30 31

Page 14: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

14 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010

Mulai pukul

19.00 WIB,

Ramadhan dan

tim GARASI RAMADHAN

POHAN bersilaturahmi dan

menyerahkan sumbangan

untuk kegiatan Taman

Pendidikan Al Qur’an (TPQ)

Ma’arif NU di Ponorogo.

- Pukul 08.00-13.00 WIB, Ramadhan Pohan

menghadiri Bakti Sosial yang diadakan

oleh Keluarga Sehat Donor Darah (KSDD)

Parlemen Indonesia di Gedung

Nusantara, DPR RI.

- Malam hari, sekitar pukul 19.00 WIB,

Ramadhan Pohan diwakili tenaga ahli

Bidang Informatika dan Komunikasi

menghadiri undangan Pidato Kebudayaan

Ulil Abshar Abdalla di Graha Bakti Budaya,

Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

Undangan dari Forum Pluralisme

Indonesia ini didukung pula oleh Dewan

Kesenian Jakarta (DKJ) dan Yayasan

Friedrich Neumann Stiftung.

Seusai Rapat Paripurna DPR di Senayan,

Ramadhan Pohan menjadi narasumber

program ‘’Suara Anda’’ di Metro TV pukul

19.00-20.30 WIB yang disiarkan langsung

dari Mal FX, Jakarta, bertema

‘’Pemerintah Tak Bersalah’’ terkait hasil

Rapat Paripurna DPR RI, Rabu (3/3)

tentang Kasus Century.

Acara berlangsung menarik dan

bernas mengingat kehadiran beberapa

narasumber lainnya, seperti Sukur

Nababan (PDI Perjuangan),

Zulkiflimansyah (Partai Keadilan

Sejahtera), dan pengamat politik dari

Lembaga Survei Indonesia (LSI)

Burhanudin Muhtadi.

Ramadhan Pohan melakukan Kunjungan

Kerja Komisi I DPR RI pada Reses Masa

Persidangan II Tahun Sidang 2009-2010.

Kunjungan Kerja Komisi I DPR tersebut

dibagi ke wilayah Jawa Barat.

Berkaitan dengan tema penyensoran

internet yang ramai dibicarakan media

massa belakangan ini, Ramadhan Pohan

diundang menjadi salah satu pembicara

diskusi panel ‘’Kebebasan Pers’’ yang

diselenggarakan oleh Jakarta Foreign

Correspondent Club (JFCC) di Hotel

Mandarin Oriental, Jakarta, mulai pukul

10.00-12.00 WIB.

Pembicara lainnya adalah Todung

Mulya Lubis dari Transparency

International Indonesia, Megi Margyono

dari Aliansi Jurnalis Independen, dan

Ignatius Haryanto dari Lembaga Studi

Pers dan Pembangunan.

- Ramadhan Pohan bersama Tim GARASI

mengawali Kunjungan Kerja Reses

Perorangan Masa Persidangan II Tahun

2009-2014. Acara dimulai dengan

memberi santunan ke Panti Asuhan

Muhammadiyah Putri Nyai Ahmad Dahlan

pada pukul 17.00 WIB di Ponorogo.

- Bertempat di Aula Kodim 0802 Ponorogo,

Ramadhan Pohan beserta tim melakukan

kunjungan kerja hari kedua dalam rangka

silaturahmi dengan Komandan Kodim

beserta jajarannya mulai pukul 09.00 WIB

- Acara selanjutnya, pukul 13.00 WIB, yaitu

kunjungan ke Koperasi Sumber Rejeki

Pudak. Ini merupakan kali kedua tim

GARASI berkunjung. Ketua Koperasi

berserta staf menginformasikan beberapa

perkembangan terakhir yang ada di

koperasi tersebut.

- Pukul 15.00 WIB, Ramadhan Pohan

menjadi Pembicara dalam Kuliah Tamu

Jurnalistik Kampus STKIP Ponorogo. Tema

kuliah tamu ‘’Jurnalistik dan Ke-media

massa-an ternyata menarik minat para

mahasiswa/mahasiswi Kampus STKIP,

yang dibuktikan dengan antusias mereka

dalam sesi tanya jawab.

- Acara berlanjut dengan Dialog Komunitas

Pers, IT, dan facebookers pada pukul

20.00 WIB di Posko GARASI RAMADHAN

POHAN di Ponorogo, yang dihadiri sekitar

70 peserta. Acara dialog berjalan cukup

santai dan akrab.

- Pukul 09.00 WIB, Ramadhan Pohan

menjadi Pembicara Kuliah Tamu di STKIP

Pacitan dengan tema ‘’Peran Media

dalam Membangun Peradaban Bangsa”.

Bertempat di salah satu ruang kuliah

STKIP, para mahasiswa/mahasiswi yang

hadir terlihat fokus dalam pemberian

materi yang diberikan oleh Ramadhan.

Banyak di antara mahasiswa bertanya

seputar peranan jurnalisme dalam

pembangunan dan juga tentang

kredibilitas seorang jurnalis.

- Silaturahmi ke Yayasan Al Muhajirin

Pacitan, yang terdiri dari TK dan SD, pada

pukul 13.00 WIB. Silaturahmi dihadiri oleh

Ketua Yayasan Al Muhajirin, Jamal,

beserta staf.

- Acara berlanjut dengan silaturahmi

bersama Paguyuban Kelompok Nelayan

Tamperan bertempat di TPI Tamperan,

Pacitan. Didampingi Kadin Perikanan dan

Kelautan Indartarto serta ketua-ketua

kelompok nelayan, Ramadhan berdialog

Page 15: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010 15

Acara dimulai dengan kunjungan ke Kodim 0805 Ngawi pukul 09.00 WIB.

Didampingi Dandim 0805 Ngawi, Letkol Inf Dwi Darmadi, Ramadhan menerima

aspirasi para prajurit Tentara Nasional Indonesia melalui komunikasi interaktif

hingga pukul 10.15 WIB.

Sementara acara di Kodim berlanjut diwakili tenaga ahli bidang pertahanan

keamanan, Ramadhan Pohan menuju Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ngawi

untuk berdialog dengan para pendidik di kota ini.

dengan para nelayan mengenai keadaan

dan kendala yang dihadapi para nelayan

setempat. Sebelum bertolak ke acara

selanjutnya, Ramadhan Pohan beserta tim

menyempatkan melihat pelabuhan yang

direncanakan akan dibangun di Pantai

Tamperan.

- Acara santunan kepada anak yatim

Yayasan Al Maa'un Pacitan diadakan di

Posko GARASI RAMADHAN POHAN,

Pacitan, pukul 17.00 WIB.

- Mulai pukul 20.30 WIB, Ramadhan Pohan

menjadi narasumber Radio Citra Buana

(RCB), Pacitan. Acara tersebut bertemakan

kinerja Ramadhan Pohan di parlemen dan

di Dapil Jatim VII. Acara berjalan sampi

pukul 23.30 WIB diselingi musik campur

sari dan juga telepon interaktif dari para

pendengar RCB.

- Ramadhan Pohan mengawali kunjungan

kerja dengan dialog bersama Kodim 0801

Pacitan beserta jajarannya pada pukul

09.00 WIB. Komandan Kodim 0801

Pacitan Letkol Armed Muzahar

memaparkan secara gamblang kondisi

wilayah dan kesatuannya.

- Pukul 09.00 WIB Ramadhan Pohan dan

tim mengadakan kunjungan ke Kodim

0806 Trenggalek. Disambut oleh Mugeni

sebagai Kepala Staf Kodim, acara dialog

yang bertempat di salah satu ruangan

Kodim berlangsung interaktif.

- Ramadhan dan tim mengadakan dialog

dengan staf KPUD Trenggalek pada pukul

13.00 WIB di KPUD Trenggalek.

- Pukul 16.00 WIB Ramadhan Pohan

menjadi pembicara dalam dialog

‘’Peningkatan Kreativitas Tenaga

Pendidik” di STKIP PGRI Trenggalek.

Acara dihadiri pula oleh Komunitas Guru

Tidak Tetap dan Usaha Kecil Menengah.

- Pukul 08.30 WIB, Ramadhan Pohan dan

tim berkunjung ke Pangkalan Udara

Iswahjudi di Magetan. Diawali dengan

dialog bersama Komandan Lapangan

Udara (Danlanud) Kolonel Pnb Ismono

Wijayanto beserta jajarannya, Ramadhan

dan tim diajak berkeliling untuk melihat

Pesawat F-5 Tiger, F-16 Fighting Falcon,

Hawk MK-35.

- Acara berlanjut ke Magetan dengan

dialog bersama Kodim 0804 Magetan

pada pukul 12.00 WIB. Sambutan hangat

dari Komandan Kodim, Letkol Inf FX

Giyono beserta jajaran membuat dialog

lebih terbuka dan interaktif.

- Ramadhan dan tim kemudian melakukan

‘’Sambung Rasa Sambang Desa’’ di Balai

Desa Sidorejo pada pukul 15.00 WIB.

Acara dihadiri oleh perangkat desa

setempat.

- Sore harinya, pukul 17.00 WIB Ramadhan

bersilaturahmi dengan Kiai Agus

Ngariboyo di kediaman beliau.

D i Trenggalek, pada

pukul 19.00 WIB

Ramadhan Pohan

dan tim GARASI

RAMADHAN POHAN

mengadakan acara ramah-

tamah bersama komunitas

facebook dan wartawan di

Aula Satria FM, Trenggalek.

Page 16: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

Salim Mengga (Fraksi Partai Demokrat), Hari Kartana (Fraksi Partai

Demokrat), Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Timur Pradopo, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI

Pramono Edhie Wibowo, Ramadhan Pohan (Fraksi Partai Demokrat), dan Azwar Abubakar

(Fraksi PAN) dalam kunjungan kerja Komisi I DPR RI ke Jawa Barat, 9-12 Maret 2010.

berkunjung ke Kodim 0802 Ponorogo diterima Dandim 0802

Ponorogo Letkol Inf Luthfie Beta. Usai mendengarkan penjelasan seputar keberadaan Kodim

0802 Ponorogo, Ramadhan memberikan tanggapannya di hadapan Dandim dan Danramil.

mendengarkan Dandim 0804 Magetan, Letkol Inf FX Giyono,

menyampaikan aspirasi prajurit dalam memenuhi penunjang tugas di masyarakat,

24 Maret 2010.

Dandim 0801 Pacitan Letkol Armed Muzahar, Ramadhan Pohan dari Komisi I

DPR RI menjelaskan keberadaan anggaran untuk kesejahteraan prajurit, 22 Maret 2010.

mengunjungi Kodim 0806 Trenggalek didampingi Kasdim 0806 Mayor Inf Mukeni (sembilan dari kiri), 23 Maret 2010.

Page 17: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

& PRINT

berbagi ilmu sebagai jurnalis di hadapan mahasiswa-mahasiswa STKIP PGRI

Ponorogo, di Kuliah Tamu "Jurnalistik dan Kemediamasaan", 20 Maret 2010.

berdialog

bersama komunitas

nelayan untuk

menampung aspirasi

nelayan lokal di

Tempat Pelelangan

Ikan, Tamperan,

Pacitan, 21 Maret

2010. Dalam acara

tersebut Ramadhan

menerima

penghargaan dari

komunitas nelayan

setempat atas

kepeduliannya.

dan tim

GARASI RAMADHAN

POHAN menampung

aspirasi para anggota

Koperasi Susu Sumber

Rejeki, Kecamatan

Pudak, Ponorogo, 20

Maret 2010.

mengunjungi TPQ Roudlotul Ulum di

Kecamatan Pogalan, Trenggalek, 23 Maret 2010.

memberikan sumbangan bagi anak-anak

yatim Ponpes Nurul Falah dalam acara pelantikan PAC GP Anshor

di Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, 24 Maret 2010.

menyerahkan santunan ke panti asuhan

putri Muhammadiyah Nyai Ahmad Dahlan, Kauman, Ponorogo,

19 Maret 2010.

memberikan santunan bagi anak yatim

di sela-sela dialog bersama para pendidik STAIN Ngawi,

25 Maret 2010.

FOTO-FOTO: RONALD SIAHAAN

Menyimakdan Berbagi

17

Page 18: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

18 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010

DI PARLEMEN

mengemban tanggung jawab ganda.

Pertama, tanggung jawab terhadap

konstituen layaknya anggota dewan yang

lain. Kedua, mengawal setiap produk

undang-undang dan kebijakan

pemerintah untuk selalu memiliki

perspektif gender yang baik.

Oleh karena itu, Andi menjadikan

pembangunan kapasitas perempuan

anggota DPR sebagai salah satu

program utama Kaukus Perempuan.

Sejak 2001 hingga sekarang, jumlah

anggota DPR pe rempuan terus

bertambah meski belum mencapai

kuota 30 persen. Nah, demikian

Andi, penambahan kuantitas

ha rus diikuti penambahan

kualitas.

‘’Jadi bukan kuota

perempuan saja yang kami

perjuangkan, tapi juga

peningkatan kualitas para

anggota DPR RI perempuan itu

sendiri,” kata Andi.

Cara untuk meningkatkan

kualitas itu bermacam-macam.

Maret lalu, Kaukus Perempuan

menggelar seminar ‘’Strategi

Kembali ke Konstituen’’ di DPR RI dan

- KETUA KAUKUS PEREMPUAN DPR RI

diskusi ‘’Kemiskinan dan Perempuan’’ dengan

Kementerian Koordinator Kesejahteraan

Rakyat (Kemenkokesra). April ini, kembali

Kaukus Perempuan menggelar diskusi

tentang ‘’Membaca APBN (Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara) di Komisi’’.

Semua acara itu khusus untuk perempuan

anggota DPR RI.

‘’Untuk diskusi ‘Membaca APBN di

Komisi’ kami selenggarakan karena April ini

anggota DPR RI akan langsung berhadapan

dengan APBN-P (APBN Perubahan).

Sementara untuk diskusi ‘Kemiskinan dan

Perempuan’, sengaja kami selenggarakan

karena kemiskinan di Indonesia sangat dekat

hubungannya dengan perempuan,’’ kata

Andi menjelaskan.

Khusus untuk isu kemiskinan, anggota

Fraksi Partai Demokrat ini punya kepedulian

pribadi. Sejak 2003, Andi telah merogoh

koceknya untuk mendirikan 10 lembaga

pendidikan prasekolah di pelosok Indonesia.

Lembaga prasekolah yang dinamainya

Sanggar Kegiatan Bermain dan Belajar ini

diperuntukkan bagi anak-anak berusia 3-5

tahun. Anak-anak ini berasal dari keluarga tak

mampu dan dapat menikmati pendidikan

prasekolah secara gratis.

TANGGUNG JAWAB seorang perempuan

anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI

tidak ringan. Setidaknya begitu

pengakuan Ketua Kaukus

Perempuan DPR Andi

Timo Pangerang.

Menurut Andi,

seorang

perempuan

anggota DPR

konstituen layak

lain. Kedua, m

undang-un

pemerint

perspek

Ole

pemban

anggot

program

Sejak 2

anggota

bertamb

kuo

A

p

an

se

kua

Mare

mengg

Kembali

tidak ringan. Setidaknya begitu

pengakuan Ketua Kaukus

Perempuan DPR Andi

Timo Pangerang.

Menurut Andi,

seorang

perempuan

anggota DPR

KUNJUNGAN reses ke daerah pemilihannya di Sulawesi Utara

(Sulut) bulan lalu ternyata memberi misi khusus bagi Paula Sinjal.

Anggota Komisi I DPR RI ini kembali ke Senayan dengan satu

tekad, yaitu membongkar jaringan perdagangan perempuan.

Semuanya bermula saat Paula menemukan maraknya

perdagangan perempuan dari Sulut ke Papua. Para korban

umumnya masih remaja dan diperkerjakan di berbagai pub dan

bar di Pulau Cenderawasih itu.

‘’Sebagai seorang perempuan tentu saja saya sangat prihatin

karena perdagangan perempuan dari Sulut ke Papua saja

jumlahnya sudah banyak, apalagi yang ke luar negeri,” kata Paula.

Pada masa reses Maret lalu, Paula bersama Kepolisian Daerah

dan para aktivis perempuan Sulut berhasil memulangkan 25

korban dari Papua. Gadis-gadis itu rata-rata masih remaja dan

berasal dari 13 kota dan kabupaten di Sulut. Namun keberhasilan

ini justru tidak membuat Paula duduk diam.

Dia mengumpulkan berbagai data, kemudian mengajukan

PAULA SINJAL – KOMISI I DPR RI

Melawan Perdagangan Perempuan

kasus ini ke Komisi VIII DPR RI. Selama

reses Paula juga berdialog langsung

dengan para korban dan memfasilitasi

kasus ini ke Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD) Sulut. Semua itu demi

memberi efek jera bagi para mucikari

yang terlibat.

‘’Kita harus bertindak lebih tegas

untuk memberikan efek jera. Jangan

sampai kasus ini selesai, tapi nantinya

akan timbul lagi, timbul lagi,” kata dia.

Target besar Paula adalah

membongkar jaringan perdagangan

perempuan itu, setidaknya sampai

menangkap para agen dan mucikari yang kerap menawari gadis-

gadis Sulut dengan mimpi-mimpi muluk.

Demi mencegah para remaja Sulut tergoda rayuan para mucikari

ini, Paula dan para aktivis perempuan Sulut juga mengembangkan

program-program latihan kerja bagi mereka. Para remaja putri

dirangkul lewat organisasi-organisasi perempuan, selanjutnya diberi

pelatihan kerja praktis seperti menjahit atau keterampilan komputer.

‘’Intinya agar mereka tak mudah tergoda ditawari bekerja di pub

atau bar-bar,’’ kata Paula.

Page 19: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010 19-JALAN

Rasanya tidak lengkap kalau

belum berkunjung ke rumah masa kecil

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Rumah di Kelurahan Ploso, Kecamatan Kota

Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, ini

terlihat sederhana.

Arsitektur bangunannya khas Jawa, joglo

kuno, yang minimalis, namun mengesankan

kokoh. Di rumah bercat kuning gading ber-

ukuran 12 x 20 meter inilah SBY meng -

habiskan masa kanak-kanak hingga remaja.

Sebetulnya rumah yang berlokasi hanya

200 meter dari Terminal Bus Kota Pacitan itu

milik Ibu Watini, bude (kakak dari orangtua)

SBY. Saat kecil SBY dititipkan kepada bude-

nya itu karena sang ayah, R. Soekotjo, yang

bertugas sebagai Komandan Rayon Militer

(Danramil) sering berpindah tempat tugas.

Memasuki rumah masa kecil SBY, aura

kesahajaan era 1960-an sangat terasa.

Perabotan seperti lampu, lemari, meja, dan

kursi semuanya terbuat dari kayu dan rotan.

Tak satu pun sofa empuk. Bahan utama

dinding rumah dan tiang penyangga

bangunan berbahan kayu jati yang tampak

masih kokoh. Lantai keramiknya bersih dan

atap rumahnya bergenteng dari tanah liat

yang mulai menghitam.

Rumah ini terbagi dalam tiga bagian,

yaitu ruang tamu, ruang keluarga, dan dapur.

Sekarang ruang tamu telah berubah menjadi

semacam galeri foto-foto SBY. Ada foto SBY

sebagai kepala keluarga, bersama Ibu Ani

Yudhoyono dan kedua anak mereka,

tubuh terasa sangat lelah. Kami baru saja menyelesaikan

pertemuan dengan para konstituen di berbagai tempat di Pacitan.

Jarum jam menunjukkan pukul enam petang saat kami meluncur

menuju Trenggalek. Perjalanan dari Pacitan ke Trenggalek sekitar 2,5

jam melewati medan yang sangat menantang, jalan berkelok-kelok,

naik-turun, serta berkabut. Bulu kuduk saya pun merinding.

Begitu mencapai Trenggalek, perut pun protes minta diisi. Kami

menyempatkan diri mampir di sebuah kios buah hanya untuk mencuri

waktu berdiskusi menentukan tempat makan malam. Akhirnya pilihan

jatuh kepada kios nasi ayam lodho yang tidak jauh dari kios buah itu.

‘’Kios Nasi Ayam Lodho Pak Yusuf’’ namanya. Tempatnya

sederhana, tapi cukup bersih dan menyenangkan. Kios ini menyajikan

nasi ayam lodho, yang sebenarnya merupakan menu khas dari

Tulungagung. Namun Trenggalek yang bertetangga langsung dengan

Kabupaten Tulungagung ikut menjadikan ayam lodho sebagai

makanan khas mereka.

Ayam lodho adalah ayam yang dimasak di dalam bumbu, lalu

dibakar. Lalu ayam itu dinikmati dengan nasi uduk ditambah dengan

menantu dan cucu. Juga ada foto SBY

sebagai kepala negara dan saat bertemu para

pemimpin dunia. Tak ketinggalan foto-foto

saat SBY pulang kampung ke Pacitan.

Di satu sudut ruang tamu terdapat kamar

tidur sekaligus tempat belajar SBY saat masih

tinggal di rumah ini. Sebuah kamar kecil ber-

ukuran sekitar 1,5 x 2,5 meter berisi se buah

tempat tidur dari kayu dan satu meja kecil.

Apabila Anda penasaran bagaimana masa

kanak-kanak Presiden SBY, silakan singgah ke

rumahnya di Pacitan. Pintu selalu terbuka.

Selain mengunjungi rumah masa kecil orang

nomor satu di republik ini, Anda juga bisa

jalan-jalan dan menikmati ketenangan hidup

di kota kecil seperti Pacitan.

joglo tempat Presiden SBY menghabiskan masa kecil hingga remaja. RUANGAN utama yang menjelma sebagai galeri foto perjalanan hidup SBY.

Berikut ini resepnya seperti pernah dimuat tabloid NOVA,

namun sedikit disederhanakan plus informasi yang saya

dapat setelah merasakan langsung salah satu menu khas

Jawa Timur ini:

LODHO

1 ekor ayam dipotong menjadi 8 bagian, 750 ml santan

dari 1 butir kelapa, bisa diganti dengan santan instan (250

ml) dicampur dengan 500 ml air, 20 buah cabe rawit

merah, 5 lembar daun salam, 3 iris lengkuas dan 3 tangkai

serai yang dimemarkan, 5 lembar daun jeruk, 2 sendok teh

garam, 3 sendok makan minyak untuk menumis arang

atau gunakan grill oven.

6 buah bawang putih, 4 siung bawang merah, 5 buah

kemiri, 1 sendok teh ketumbar bubuk, ½ sendok teh jinten

bubuk.

Tumis bumbu halus sampai harum, tuang santan, aduk

hingga beruap; Masukkan ayam, kecilkan api, masak

hingga matang; Angkat lalu sisihkan kuah kentalnya; Bakar

ayam di atas bara api hingga harum; Masukkan cabe rawit

ke dalam kuah santan sisa rebusan ayam, masak lagi

sambil diaduk hingga matang.

NASI UDUK

2 mangkuk beras, Santan encer secukupnya, 1 sendok teh

garam, 1 sendok teh ketumbar bubuk, 1 lembar daun

salam, 1 tangkai serai, 2 lembar daun pandan, 2 lembar

daun jeruk.

Cuci beras, masukkan ke dalam alat pemasak nasi,

masukkan bumbu dan santannya. Masak hingga matang.

Gurihnya Nasi Ayam Lodho

kuah santan. Sekilas tampak seperti opor, namun dengan rasa

berbeda. Nasi ayam lodho terasa lebih gurih dan berbumbu.

Begitu laparnya, 15 orang dalam rombongan kami tak sadar telah

menghabiskan lebih dari tujuh ekor ayam. Nasi ayam lodho memang

terasa lebih nikmat dimakan bersama-sama. Anda ingin mencoba nasi

ayam lodho?

Page 20: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

20 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010

DAPIL

di Daerah Pemilihan Jawa Timur (Dapil Jatim) VII telah

memercayai Ramadhan Pohan untuk duduk sebagai wakil rakyat di

Senayan. Lima kabupaten di Dapil Jatim VII yang terus menjadi

pantauan Ramadhan Pohan ini biasa kami sebut sebagai Pawitan

Golek, yang merupakan akronim dari Pacitan, Ngawi, Magetan,

Ponorogo, dan Trenggalek. Berikut sekilas pandang lima kabupaten

yang memberikan amanahnya kepada Ramadhan Pohan:

Pawitan GolekKabupaten Ngawi terletak di bagian barat Provinsi Jawa Timur

yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Luas

wilayah Kabupaten Ngawi adalah 1.298,58 km persegi dengan

sekitar 40 persen berupa lahan sawah.

Wilayah Kabupaten Ngawi berupa dataran tinggi dan tanah datar.

Empat kecamatan terletak pada dataran tinggi, yaitu Kecamatan Sine, Ngrambe,

Jogorogo, serta Kendal di kaki Gunung Lawu.

Jumlah penduduk Kabupaten Ngawi pada akhir tahun 2006 adalah 873.489 jiwa,

terdiri dari 426.615 penduduk laki-laki dan 446.874 perempuan, dengan rasio jenis

kelamin 95. Artinya, pada setiap 100 penduduk perempuan terdapat 95 laki-laki.

Pertanian masih merupakan sektor andalan Kabupaten Ngawi. Dari 129.598

hektare luas wilayah Kabupaten Ngawi, 72 persen berupa lahan sawah, hutan, serta

ta nah perkebunan. Sektor ini menyerap sekitar 76 persen dari total tenaga kerja yang

ada.

Dari lima subsektor pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan,

kehutanan, dan perikanan), subsektor tanaman pangan –khususnya komoditi padi–

merupakan penyumbang terbesar terhadap total nilai produksi pertanian. Namun sejak

2004 sektor industri, terutama industri rumah tangga dan kelistrikan, mulai meningkat.

r

NGAWI

PACITAN

Pacitan merupakan salah satu dari 38 Kabupaten di Provinsi

Jawa Timur yang terletak di bagian selatan barat daya. Sebagian

besar berupa perbukitan, yaitu lebih kurang 85 persen gunung-

gunung kecil dan menyebar di seluruh wilayah, serta jurang terjal

dalam deretan Pegunungan Seribu yang membujur sepanjang

Selatan Pulau Jawa. Sedangkan selebihnya merupakan dataran rendah.

Berdasarkan sensus tahun 2006, jumlah penduduk Pacitan mencapai 555.262

jiwa dengan rasio perbandingan setiap 100 perempuan terdapat 96 laki-laki.

Pertanian terdiri dari padi sawah, padi ladang , jagung, dan kedelai. Perindustrian

terdiri dari batu akik, terasi, anyaman rotan, batik tulis, keramik gerabah, serta mainan

anak. Sedangkan potensi investasi berupa perikanan dan pertambangan.

Secara geografis, di sebelah utara Kabupaten

Magetan berbatasan dengan Kabupaten Ngawi, di

sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Jawa

Tengah, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten

Madiun, serta di selatan berbatasan dengan Kabupaten

Ponorogo. Luas wilayah Kabupaten Magetan adalah 688,85 km persegi.

Secara administratif, Kabupaten Ngawi terbagi menjadi 16

kecamatan serta 235 desa/kelurahan. Kabupaten ini memiliki jumlah

penduduk sekitar 615.254 jiwa.

Kabupaten Magetan pada tahun 2006 memiliki beberapa komoditi

unggulan di sektor perkebunan. Komoditi yang dihasilkan per tahun,

antara lain, berupa kelapa sebesar 1.912 ton, jambu mete sebesar 270

ton, serta kopi arabika sebesar 97 ton.

Dilihat dari segi ekonomi, total nilai PDRB yang dicapai Kabupaten

Magetan pada tahun 2006 sebesar 1.275.239,40 (dalam juta rupiah)

dengan konstribusi terbesar berasal dari pertanian, sektor industri

pengolahan, serta dari sektor konstruksi.

Dilihat dari keadaan geografisnya, Kabupaten

Ponorogo dibagi menjadi 2 sub-areal, yaitu areal

dataran tinggi yang meliputi Kecamatan Ngrayun,

Sooko, Pulung, Ngebel, serta Pudak. Sedangkan

sisanya merupakan daerah dataran rendah.

Dengan luas wilayah 1.371,78 km persegi, jarak Ibu

Kota Ponorogo dengan Ibu Kota Provinsi Jawa Timur (Surabaya) lebih

kurang 200 km arah timur laut dan sekitar 800 km ke arah barat menuju

Ibu Kota Negara (Jakarta).

Berdasarkan sensus tahun 2006, jumlah penduduk Ponorogo sekitar

919.392 jiwa yang terdiri dari 452.231 laki-laki dan 467.161 perempuan

dengan tingkat sebaran 646 jiwa per 1 km persegi. Mereka tinggal di 21

kecamatan yang berada di kabupaten ini.

Kabupaten Ponorogo merupakan wilayah dengan lahan pertanian

yang luas. Pertanian juga merupakan sektor yang memberikan kontribusi

besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten

Ponorogo. Sebagian besar penduduk Kabupaten Ponorogo juga berusaha

sebagai petani.

Kabupaten Trenggalek sebagian besar terdiri dari tanah pegunungan

dengan luas meliputi 2/3 bagian luas wilayah. Sedangkan sisa-nya (1/3

bagian) merupakan tanah dataran rendah. Ketinggian tanahnya di antara 0

hingga 690 meter diatas permukaan laut. Dengan luas wilayah 126.140

hektare, Kabupaten Trenggalek terbagi menjadi 14 kecamatan dan 157 desa/

kelurahan.

Hanya sekitar 4 kecamatan yang mayoritas desanya berupa dataran, yaitu Kecamatan

Trenggalek, Kecamatan Pogalan, Kecamatan Tugu, serta Kecamatan Durenan. Sedangkan desa-

desa di 10 kecamatan lainnya mayoritas di pegunungan.

Empat kecamatan memiliki luas wilayah kurang dari 50 km persegi: Kecamatan Gandusari,

Durenan, Suruh, dan Pogalan. Tiga kecamatan seluas antara 50-100 km persegi adalah

Kecamatan Trenggalek, Tugu, serta Karangan. Tujuh kecamatan lainnya mempunyai luas di atas

100 km persegi.

Jumlah penduduk pada 2007 ditaksir mencapai 687.477 jiwa yang terdiri dari 50,17 persen

perempuan dan 49,83 persen laki-laki dengan kepadatan penduduk 545 jiwa per km persegi.

Dengan luar areal sawah 11.806 hektare, perkebunan 3.825 hektare, dan tanah kering

46.894 hektare, sektor pertanian masih menjadi ujung tombak perekonomian Kabupaten

Trenggalek. Pada 2007, produk padi sawah/ladang mencapai 131.701 ton, 75.654 ton jagung,

serta 438.242 ton ubi kayu.

Sedangkan perikanan menghasilkan 22.589,1 ton ikan dari sekitar 5.039 nelayan. Sektor

industri dan pariwisata juga terus dikembangkan di Trenggalek, yang pada 2007 mencatat tingkat

pertumbuhan ekonomi 5,45 persen dengan sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar bagi

PDRB hingga 34,71 persen.

n

a/

TRENGGALEK

Sum

ber

: paci

tan.g

o.id

, ngaw

ikab.g

o.id

, re

gio

nalin

vest

ment.

com

, ponoro

go.g

o.id

, tr

enggale

kkab.g

o.id

Page 21: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010 21

SMA NEGERI 2 TRENGGALEK

sekolah-sekolah di Kabupaten

Trenggalek, Jawa Timur, melahirkan bibit-

bibit atlet berprestasi. Salah satunya adalah

SMA Negeri (SMAN) 2 Trenggalek. Pada

Maret lalu, tim futsal SMAN 2 Trenggalek

tampil sebagai juara dalam pertandingan

Komu Futsal League 2010 se-Karesidenan

Kediri.

‘’Target kami sebenarnya hanya masuk

tiga besar,’’ kata Kepala Sekolah SMAN 2

Trenggalek, Sunu Widodo.

Tidak cukup di cabang futsal, siswa

SMAN 2 Trenggalek lainnya, Muhammad

Hudan Al Fahmi, juga mencetak prestasi di

cabang atletik (lompat tinggi). Ia masuk

delapan besar atlet lompat tinggi siswa se-

Jawa Timur. Sementara untuk masing-masing

cabang tenis meja dan karate, SMAN 2

Trenggalek sudah menggembleng calon

juaranya, yaitu Adung W, Mayong, Yudha,

dan Helmy.

Karena prestasi rekan-rekannya itu,

demikian Sunu, kian banyak siswanya yang

menggandrungi berbagai cabang olahraga,

seperti futsal, atletik, tenis meja, karate,

pencak silat, dan lainnya.

‘’Dengan pembinaan dan latihan rutin

setiap hari, selama ini kami optimistis dan

mudah-mudahan SMAN 2 Trenggalek

mampu meraih prestasi di tingkat Provinsi

Jawa Timur,’’ kata Sunu berharap.

Untuk mencapainya, sang Kepala Sekolah

ini punya trik tersendiri. Menurut dia,

pelatihan olahraga di SMAN 2 Trenggalek

tidak hanya dipusatkan pada peningkatan

kualitas fisik, tetapi juga pada mental para

atlet remaja tersebut. ‘’Karena dalam

menghadapi pertandingan, mental para calon

pemain harus digembleng agar jangan

sampai jatuh,’’ kata Sunu.

Dengan demikian, ujarnya

menambahkan, para atlet diharapkan tampil

semaksimal mungkin untuk mempertahankan

prestasinya. Mereka juga tidak lengah meski

harus tampil di luar daerahnya.

Deretan prestasi SMAN 2 di bidang

olahraga itu memacu sekolah-sekolah lain

untuk berprestasi. Terpenting pula, prestasi

itu dari hari ke hari juga membuat olahraga

semakin populer di Kabupaten Trenggalek.

futsal SMA Negeri 2 Trenggalek melebihi target sekadar masuk tiga besar dalam Komu Futsal League 2010 se-Karesidenan Kediri.

Page 22: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

22 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010

DAPIL

USAI menerima laporan aspirasi para nelayan

Pantai Tawang, Kabupaten Pacitan, yang

disampaikan tim GARASI RAMADHAN

POHAN, Direktur Jenderal Pengawasan dan

Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan

Perikanan Aji Sularso segera membentuk tim

untuk menginvestigasi daerah pesisir Laut

Selatan Jawa itu.

‘’Kami akan mengirim tim investigasi dari

Jakarta dan berkolaborasi dengan mereka

(Pemerintah Provinsi Jatim),’’ kata Aji, ditemui

buletin GARASI di sela-sela pembukaan

pamer an ‘’Deep Indonesia’’, Jumat (12/3) di

Jakarta.

Menurut dia, kolaborasi tim dari Jakarta

dengan Pemprov Jatim tersebut sesuai

dengan UU 43 Tahun 2008 tentang Wilayah

Negara. UU ini menyatakan daerah 4 mil dari

bibir pantai merupakan wewenang pemda

setempat.

Tim investigasi Kementerian Kelautan dan

Perikanan ini akan dipimpin langsung Direktur

Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya

Kelautan Ansori Zawawi. Sebagai tugas

pertama, tim ini akan datang ke Pantai

Tawang untuk mengecek kebenaran empat

kasus yang dilaporkan para nelayan setempat

melalui tim GARASI RAMADHAN POHAN.

“Mohon lalu lintas kapal pelayaran dari

Jakarta yang melewati Laut Selatan Pacitan ini

untuk ditertibkan,” kata Hartono.

Para nelayan Pacitan juga mengeluhkan

minimnya alat timbangan dan perahu jenis

slerek, yang biasa digunakan nelayan lokal.

Selama ini elayan setempat hanya

mengoperasikan perahu kecil jenis fiber

maupun daplangan, hingga tak mampu

bersaing dengan perahu-perahu besar

nelayan pendatang. Akibatnya rumpon-

rumpon di tengah laut umumnya lebih bisa

dinikmati para nelayan pendatang, bukan

nelayan lokal.

Menanggapi berbagai aspirasi para

nelayan itu, Ramadhan menyatakan akan

berkoordinasi dengan Departemen Kelautan

dan Perikanan (DKP) di Jakarta. ‘’Sebagian

besar wilayah Pacitan adalah pantai dan laut.

Tentunya keberadaan nelayan harus

mendapat perhatian sungguh-sungguh,’’

katanya.

Ketua paguyuban nelayan setempat,

Imam Haryono, mengatakan, jumlah nelayan

di Pacitan saat ini sekitar 3.000 orang. Jumlah

itu masih ditambah pedagang, industri rumah

tangga hasil laut, seperti usaha pembuatan

terasi, tahu tuna, dan sebagainya. Dari tahun

ke tahun retribusi dari ikan tangkapan

nelayan Pacitan juga meningkat signifikan,

bahkan menjadi salah satu andalan pundi-

pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Kabupaten Pacitan.

Kunjungan Ramadhan ke Pelabuhan

Perikanan Pantai (PPP) Tamperan, Pacitan, ini

mendapatkan sambutan antusias paguyuban

nelayan setempat. Acara dialog tak hanya

dihadiri puluhan orang pengurus kelompok

nelayan dari 7 kecamatan di Kabupaten

Pacitan, tetapi juga sejumlah nelayan andon

atau dari luar kota di Jawa Timur maupun

dari luar provinsi, seperti dari Makassar, Jawa

Tengah, dan Jawa Barat.

Pada akhir acara, Paguyuban Nelayan

Pacitan memberikan piagam penghargaan

kepada Ramadhan sebagai apresiasi atas

kepeduliannya pada nelayan pinggiran.

Keempat kasus itu adalah terjadinya

fenomena alam pendangkalan Teluk Sagara,

Pacitan; menyusutnya populasi penyu di tujuh

kecamatan di daerah Pantai Tawang;

meningkatnya jumlah kematian nelayan

akibat kecelakaan laut; serta maraknya

penangkapan ikan dan udang dengan racun

sianida oleh nelayan-nelayan pendatang

dalam lima tahun terakhir.

Empat kasus ini telah lama menjadi duri

dalam daging bagi komunitas nelayan di

Pantai Tawang, Pacitan. Fenomena

pendangkalan Teluk Sagara misalnya,

memaksa para nelayan melabuhkan perahu-

perahu mereka sekitar 1 km dari bibir pantai.

“Akibatnya, mereka harus bersusah payah

bolak-balik mengangkut hasil tangkapan dari

perahu ke darat,” kata Wiwit Rowi dari tim

GARASI Pacitan. Menurut Wiwit, fenomena

alam ini membuat para nelayan setempat

meminta pengerukan Teluk Sagara.

Para nelayan Pantai Tawang juga gelisah

akibat merosotnya populasi penyu kembang,

penyu blimbing, penyu kebo, dan penyu wedi

di daerah mereka. Penyu-penyu yang biasa

diburu saat nelayan tak bisa melaut ini laku

dijual Rp 250 ribu-300 ribu per ekor. Namun

menyusutnya populasi mereka membuat para

nelayan Pantai Tawang mulai tergerak ingin

membudidayakannya sambil tetap mematuhi

UU Perlindungan Penyu.

Para nelayan juga meminta KementErian

Kelautan dan Perikanan segera menindak

nelayan-nelayan pendatang yang menangkap

ikan dan udang dengan racun sianida.

Tindakan nelayan-nelayan pendatang itu

selama lima tahun terakhir ini telah

merugikan nelayan lokal karena merusak

habitat laut dan perlahan menyusutkan

populasi ikan dan udang.

Untuk keselamatan selama melaut, para

nelayan meminta Kementerian Kelautan dan

Perikanan mendirikan mercusuar dan meng-

hadirkan kapal patroli laut secara reguler di

Teluk Sagara. Ini karena menurut data Dinas

Per hubungan Pacitan pada 2009, sekalipun

jumlah kecelakaan laut di Pantai Tawang me-

nyusut, namun jumlah kematian akibat ke-

celakaan itu justru meningkat karena lamban-

nya penyelamatan korban.

Kementerian Perikanan dan Kelautan Segera Investigasi Pantai Tawang

lalu lintas pelayaran di Laut

Selatan Jawa meresahkan para nelayan di

Tamperan, Kabupaten Pacitan. Banyak

rumpon nelayan hancur tertabrak kapal-kapal

besar yang berlayar di Laut Selatan itu.

Demikian dikatakan Hartono, pengurus

Paguyuban Nelayan Pacitan, dalam dialog

komunitas nelayan Pacitan dengan

Ramadhan Pohan dari Komisi I DPR RI di

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tamperan,

Minggu (21/3).

Menurut Hartono, kapal-kapal besar yang

kerap menabrak dan merusak rumpon-

rumpon nelayan itu diduga berasal dari

Jakarta. Padahal rumpon sangat penting bagi

nelayan. Dari rumpon-rumpon itulah mereka

bisa memanen tuna selama musim ikan.

Selain itu, harga pembuatan rumpon juga

tidak murah, antara Rp 30 juta sampai Rp 60

juta per unit. Untuk pembuatan sebuah

rumpon, nelayan harus mengumpulkannya

lewat iuran dalam kelompok-kelompok. Satu

kelompok biasanya terdiri atas 15 kapal

nelayan.

Tugas pertama, tim ini akan datang ke Pantai Tawang untuk mengecek kebenaran empat kasus yang dilaporkan para nelayan setempat melalui tim GARASI RAMADHAN POHAN.

Page 23: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010 23DAPIL

pertahanan keamanan wilayah

Kabupaten Pacitan, Ngawi, Magetan,

Ponorogo, dan Trenggalek (Pawitan Golek)

cukup memprihatinkan. Meski rawan serbuan

negara asing dan menjadi persembunyian

teroris, Tentara Nasional Indonesia (TNI) di

sana justru terpaksa memakai satu senjata

beramai-ramai.

Komando Distrik Militer (Kodim) 0802

Ponorogo, misalnya, hanya punya 60 pucuk

senjata untuk 386 tentara. Sementara Kodim

0801 Pacitan harus puas berbagi 1 pucuk

senjata untuk tiap tiga tentara. Belum lagi

kondisi senjata-senjata itu yang

memprihatinkan.

Kunjungan tim GARASI RAMADHAN

POHAN ke Kodim-Kodim di Pawitan Golek,

pada 19-25 Maret 2010, menemukan

senjata-senjata TNI itu tak satu pun berumur

kurang dari 20 tahun. Umur uzur membuat

kondisi senjata-senjata itu tak maksimal.

Laporan Kodim 0805 Ngawi mendata 598

pucuk senjata milik mereka hanya bisa

berfungsi 35 persen saja.

‘’Ada yang jika ditembakkan, yang keluar

bukan amunisi tapi pelontar apinya,’’ kata

Ramadhan, Sabtu (20/3).

Ramadhan menyatakan miris melihat

kondisi ini. Karena selain terletak di pesisir

Pantai Selatan Jawa yang rawan serbuan

asing, geografi Pawitan Golek yang berbukit-

bukit juga membuat daerah ini cenderung

terpencil dan rawan menjadi persembunyian

teroris. Sepanjang 2009, salah satu

komandan Jamaah Islamiyah Asia Tenggara,

mendiang Noordin M Top, pernah diketahui

bersembunyi di empat dataran tinggi di

Kabupaten Ngawi, yakni di wilayah Sine,

Ngrambe, Jogorogo, dan Kendal.

‘’Mereka melebur bersama masyarakat

setempat, bahkan biasa salat berjamaah. Saat

diketahui berada di sana, mereka baru kabur

ke Solo,’’ kata Komandan Kodim 0805 Ngawi

Letnan Kolonel Infanteri Dwi Darmadi dalam

dialog terbuka dengan Ramadhan, Kamis

(25/3).

Observasi tim GARASI menemukan bukan

hanya pasokan senjata yang terbatas. Amu nisi

juga terbatas, sehingga setiap latihan me-

nembak para prajurit terpaksa menghemat

dengan hanya menggunakan lima butir pe luru

per orang. Padahal layaknya setiap latih an

menembak per orang memerlukan 15 peluru.

Kondisi miris juga terlihat pada mobil-

mobil milik Kodim di Pawitan Golek. Dari lima

mobil milik Kodim Ponorogo misalnya, tak

satu pun yang berfungsi. Akibatnya Kodim itu

terpaksa menggunakan mobil pinjaman dari

pemerintah daerah setempat.

(kanan) didampingi Dandim 0801 Pacitan, Letkol Armed Muzahar, memeriksa kendaraan

pengangkut personel milik Kodim 0801 Pacitan yang sudah uzur dan tak layak pakai di Pacitan, 22 Maret 2010.

KUNJUNGAN tim GARASI RAMADHAN

POHAN ke Kodim 0801 Pacitan, Senin (22/3),

menemukan para personel mereka sangat

kekurangan rumah dinas. Personel mereka

kini berjumlah 262 orang dan PNS 20 orang.

Namun rumah yang tersedia hanya 11

buah. Rinciannya, 6 rumah untuk perwira dan

5 rumah untuk bintara. Semen tara fasilitas

barak untuk tamtama hanya me nampung 15

persen dari total prajurit di Kodim itu.

Minimnya jumlah rumah tentara

memaksa para tamtama untuk hidup di

rumah mertua. Namun tak semua prajurit

beristrikan penduduk asli Pacitan, sehingga

hingga tak semuanya bisa menikmati tinggal

di kota kelahiran Presiden SBY itu.

Akibatnya banyak prajurit yang harus

bolak-balik dari Pacitan ke rumah mertua

mereka di kota-kota sekitar seperti Blitar,

Ngawi, dan Madiun. Dari Senin hingga Jumat

para prajurit ini tinggal di Pacitan dan tidur di

barak atau di masjid milik Kodim 0801. Baru

pada akhir pekan mereka pulang ke rumah

mertua atau rumah sendiri di luar Pacitan

untuk bisa berkumpul keluarga.

Menumpang hidup pada mertua terpaksa

dilakukan karena hingga kini gaji tentara

masih rendah. Untuk tamtama tingkat

terendah menerima gaji Rp 1,3 juta dengan

uang lauk pauk yang sejak Januari 2010

untuk semua golongan meningkat menjadi

Rp 40 ribu per hari. Gaji ini membuat para

prajurit di Kodim 0801 harus mengutang ke

bank jika ingin menyekolahkan anak atau jika

ingin memiliki rumah sendiri.

‘’Bisa dibilang kalau di Kodim 0801 ini

prajurit yang belum tergadai itu hanya

Dandim (Komandan Kodim) dan Kasdim

(Kepala Staf Kodim),’’ kata Dandim 0801

Letkol Armed Muzahar saat dialog dengan

Ramadhan Pohan, Kamis (22/3).

Saat ini para tentara di Kodim Pacitan

mendapatkan fasilitas pinjaman bank

sejumlah maksimal Rp 70 juta untuk perwira

dan Rp 40 juta untuk prajurit. Pinjaman ini

diangsur 20 kali dengan memotong gaji tiap

bulan. Bank bersedia memberi pinjaman

dengan syarat tentara ini harus bergaji

minimal Rp 1,5 juta dan menjaminkan ke

negara surat berharga seperti surat nikah

atau surat keluarga.

Personel TNI di Pacitan Kekurangan Rumah Dinas

Pawitan Golek

Page 24: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

24 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010

DAPIL

nasib Guru

Tidak Tetap (GTT) masih menjadi salah satu

masalah utama dunia pendidikan di

Kabupaten Trenggalek. Setidaknya itu yang

terungkap dalam dialog Ramadhan Pohan

dari Komisi I DPR RI dengan warga dan

komunitas pendidikan di Sekolah Tinggi

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI

Trenggalek, Selasa (23/3).

Dalam dialog itu Ketua Forum GTT

Kecamatan Kampak, Trenggalek, Suyadi

meminta tim GARASI RAMADHAN POHAN

membantu upaya turunnya Surat Keputusan

(SK) Bupati Trenggalek untuk mereka. SK ini

akan mengakui keberadaan para guru

honorer dan menjadikan mereka Calon Pe-

gawai Negeri Sipil (CPNS). Tanpa SK tersebut,

nasib para guru honorer akan terkatung-

katung tanpa standar gaji yang jelas.

‘’Namanya GTT, kami dibayar sesuai ke-

bijakan sekolahnya saja. Kalau ada, ya dibayar.

Kalau tidak, ya tidak dapat,’’ kata Suyadi

Umumnya para GTT di Trenggalek

menerima honor sekitar Rp 50 ribu-Rp 100

ribu per bulan. Di samping itu mereka juga

menerima bonus dari sekolah tempat mereka

bekerja sejumlah Rp 100 ribu per 3 bulan.

Bonus ini sering disebut uang sisa

‘’transportasi bus sekolah’’.

Menurut Suyadi, SK Bupati Trenggalek

akan membantu para GTT mendapatkan

sertifikasi guru layaknya guru tetap pegawai

negeri lainnya. Sertifikasi ini otomatis akan

memaksa adanya anggaran CPNS untuk para

GTT dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) Kabupaten Trenggalek.

‘’Tolong agar para GTT didahulukan jadi

PNS Trenggalek karena dalam kasus

anggaran CPNS terakhir banyak terjadi politik

uang, sehingga nasib kami tak diperhatikan,’’

kata Suyadi.

Isu CPNS memang sensitif bagi warga

Trenggalek. APBD Trenggalek hanya Rp 600

miliar. Sebagian besar, yaitu Rp 400 miliar,

telah tersedot untuk gaji PNS. Sisanya Rp 200

miliar masih harus dibagi lagi Rp 50 miliar

untuk CPNS. Sedangkan sisa Rp 150 miliar

untuk pembangunan.

‘’Isu CPNS ini jadi sensitif karena APBD

Trenggalek sangat terbatas, tapi kenapa

masih harus membayar PNS sebesar itu

sehingga hanya sedikit yang bisa digunakan

untuk pembangunan,’’ kata Anggota Panitia

Anggaran DPRD Trenggalek, Mugianto,

kepada buletin GARASI, Senin (22/3).

dialog bersama Ramadhan Pohan

dari Komisi I DPR RI, Kamis (25/3), para

perwakilan guru Taman Kanak-kanak (TK)

di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur,

mengeluh tidak mendapatkan dana

Bantuan Operasi onal Sekolah (BOS).

Padahal Ke menteri an Pendidikan Nasional

telah resmi menempat kan status TK setara

dengan lembaga pen didik an Sekolah

Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan

Sekolah Menengah Atas.

‘’Secara status, kedudukan TK memang

setara dengan lembaga pendidikan lain nya.

Tapi kenapa di anggaran kami kok di beda-

kan, sehingga tak mendapat BOS,’’ ka ta

Sumarno, perwakilan guru TK di Ngawi.

Akibatnya, menurut Sumarno, kualitas

pendidikan TK di Kabupaten Ngawi cukup

rendah meski, seiring kemajuan ekonomi,

kian banyak orangtua –khususnya di Kota

Ngawi– mulai sadar pentingnya pendidikan

prasekolah. Hal ini sejalan dengan UU No.

23 Tahun 2002 tentang Pendidikan

Nasional, yang menyatakan pendidikan

prasekolah hingga umur 6 tahun penting

untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani anak

memasuki pendidikan lebih lanjut. Secara

teori, usia 3-5 tahun dianggap sebagai

puncaknya perkembangan otak anak.

‘’Tapi karena finansialnya terbatas, jadi

kualitas pendidikan TK di sini, ya begini-

begini saja,’’ kata Sumarno.

Ramadhan menyatakan menampung

dan menyalurkan keluhan guru-guru TK di

Ngawi ini. Untuk itu, dia meminta Sumarno

dan kawan-kawan menyerahkan data

lengkap bersama laporan keluhan ini

kepada Setyo Utomo, staf penghubung tim

Gardu Aspirasi (GARASI) RAMADHAN

POHAN di Ngawi.

TK di Ngawi Mengeluh Tak Terima BOS

PARA santri Ponorogo meminta pesantren

juga diakui sebagai lembaga pendidikan

formal. Dengan demikian mereka bisa berada

di bawah pembinaan langsung Kementerian

Pendidikan Nasional (Kemendiknas) dan ikut

mendapatkan alokasi dana pendidikan 20

persen dari APBN.

‘’Kami minta agar para anggota DPR RI

bisa menempatkan kami tidak lagi sebagai

lembaga pendidikan nonformal, tapi sebagai

lembaga pendidikan formal. Bagaimanapun

kegiatan kami sehari-hari sangat erat kaitan-

nya dengan pendidikan,” kata Sugeng Al Wa-

hid, Pembina dan Penasihat Koordinator Ke-

camatan Taman Pendidikan Quran (TPQ)

Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan

Kota Ponorogo, dalam dialog bersama Rama-

dhan Pohan dari Komisi I DPR RI, Jumat (19/3).

Pesantren telah mengakar di Jawa Timur

sejak Islam masuk wilayah ini pada abad ke-

14 Masehi. Pesantren-pesantren umumnya

memiliki jumlah santri yang banyak. Misalnya,

pesantren tingkat kecamatan seperti TPQ

Ma’arif Nahdlatul Ulama Kecamatan Kota

Ponorogo, memiliki santri tak kurang dari 10

ribu orang dan kelompok ibu-ibu anggota

Jamaah Pengajian Yasin sekitar 120 orang.

Karena kurikulum pesantren yang con-

dong agamais, pemerintah menempatkan

lembaga pendidikan ini di bawah Kementeri an

Aga ma, bukan Kemen diknas. Maka saat Pe-

me rintahan SBY menempatkan pen didikan

sebagai salah satu program prioritas dalam

APBN 2010, para santri tak bisa me nikmati 20

persen alokasi dana pendidikan nasional.

Lulusan nya pun tak bisa mem peroleh ijazah

layaknya sekolah umum dan kejuruan.

‘’Kalaupun tetap tak bisa dijadikan lem-

baga pendidikan formal secara nasional, pa-

ling tidak kami berharap TPQ tetap bisa di per-

hatikan dan menjadi program unggulan dari

Pemda dan Pemkab,’’ kata Irhaini, Anggota

Majelis TPQ Ma’arif.

Ramadhan menyatakan berusaha me-

nyalur kan aspirasi para santri Ponorogo ini.

Namun dia juga meminta para santri terus

aktif melakukan berbagai kegiatan stimulus

program pendidikan, seperti lomba baca Al

Quran untuk anak-anak, pelatihan untuk para

ustadz dan ustadzah, dan sejenisnya untuk

menarik perhatian pemerintah pusat.

Tim GARASI RAMADHAN POHAN akan

menyelenggarakan lomba serupa di Pono-

rogo sebelum bulan puasa tahun ini.

Santri Ponorogo Inginkan Pengakuan Kemendiknas

Page 25: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010 25DAPIL

Facebooker Reog Ponorogo

kini berjuang agar lembaga pendidikan dan

budaya dunia, UNESCO, mengakui Reog

Ponorogo sebagai salah satu warisan budaya

Indonesia. Lewat situs jejaring facebook,

komunitas ini telah mengumpulkan 12 ribu

suara sebagai pendukung Gerakan Reog

Indonesia ini.

‘’Maksud kami agar nanti UNESCO bisa

mengakui reog sebagai warisan budaya

Indonesia sama halnya seperti batik,’’ kata

Andri Priyo, salah satu penggerak Komunitas

Facebooker Reog Ponorogo dalam dialog

bersama Ramadhan Pohan dari Komisi I DPR

RI di Ponorogo, Sabtu (20/3).

Tahun lalu UNESCO telah mengakui batik

sebagai salah satu warisan budaya Indonesia.

Bahkan pemerintah menetapkan 2 Oktober

sebagai hari batik nasional. Pengakuan

UNESCO itu sangat penting setelah beberapa

kali Malaysia menampilkan produk-produk

budaya Indonesia seperti batik, wayang, dan

reog dalam iklan pariwisata mereka,

Klaim Malaysia ini pula yang menggugah

Komunitas Facebooker Reog Ponorogo. Andri

pun menyatakan sengaja menamai gerakan

mereka di dunia maya ini sebagai ‘’Gerakan

Dukung Reog Ponorogo Sebagai Salah Satu

Keajaiban Dunia’’. Maksudnya sederhana,

semata untuk menarik semakin banyak

perhatian publik.

‘’Karena selama ini upaya kami minta

dukungan ke Pemerintah Kabupaten

Ponorogo sepertinya belum juga dapat

perhatian,’’ kata Andri.

Facebooker

chikungunya masih menghantui warga Trenggalek. Saat tim

GARASI RAMAHAN POHAN mengunjungi kabupaten ini, Selasa (23/3),

beberapa warga masih terjangkit demam tinggi dan beberapa lainnya

terlihat pucat karena baru saja sembuh dari wabah virus chikungunya

itu.

‘’Ibu, istri, dan anak saya baru sembuh dari demam chikungunya

selama dua minggu. Sekarang giliran bapak saya yang mulai terkena

demamnya,’’ kata Muhamad Ikhwan (39 tahun), salah seorang warga

di Desa Linggis, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek.

Pertengahan Maret 2010, ibu kandung Ikhwan, Raminah, terserang

demam tinggi dan kejang. Dokter klinik di Desa Linggis mendiagnosa

Raminah terjangkit wabah chikungunya dan harus mendapatkan

suntikan antibiotik sebanyak tiga kali. Tak lama, istri dan anak kandung

Ikhwan ikut menunjukkan gejala yang sama. Setelah ketiganya

membaik, dua minggu kemudian giliran ayah kandung Ikhwan, Jumani

(60 tahun), mulai menunjukkan gejala terserang chikungunya.

Ikhwan menyatakan tidak kaget saat gejala demam chikungunya

ini menjangkiti keluarganya. Pasalnya tetangga-tetangga mereka

sebelumnya mengalami nasib serupa. Namun Ikhwan menyatakan

hingga kini belum ada tindakan pengasapan nyamuk atau upaya

pencegahan wabah chikungunya dari Dinas Kesehatan Trenggalek di

desa mereka.

Chikungunya mulai mewabah di Trenggalek sejak November 2009

dengan merebaknya 102 kasus di empat kecamatan endemi. Empat

kecamatan itu adalah Kecamatan Dongko, Kecamatan Suruh, Kecamat-

an Nglebo, dan Kecamatan Watulimo. Sejak itu jumlah penderita

demam chikungunya meningkat dari bulan ke bulan. Pada Desember

2009, jumlah penderita sudah mencapai lebih dari 1.000 orang.

Kasus serupa terulang lagi pada 2010. Hanya dalam seminggu

awal Januari 2010, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk aedes

aegypti ini telah memakan korban 522 kasus.

SAAT para petani sapi perah lain kewalahan memasarkan susu sapi

mereka, Koperasi Susu Sumber Rejeki di Pudak, Ponorogo, Jawa

Timur, justru kewalahan memenuhi permintaan pasar. Koperasi

tersebut memerlukan tambahan 200 ekor sapi sepanjang tahun ini

sekadar demi memenuhi permintaan pelanggan mereka.

‘’Target kami pada akhir 2010 produksi susu sudah mencapai

3.000 liter per hari agar memenuhi permintaan pasar,” kata Ketua

Koperasi Susu Sumber Rejeki, Soeradji, dalam dialog bersama

Ramadhan Pohan dari Komisi I DPR RI, Sabtu (20/3).

Koperasi yang berdiri sejak 2007 ini merupakan salah satu kisah

sukses dari Ponorogo. Hanya bermodal 45 sapi, produksi susu Koperasi

Sum ber Rejeki sempat tersendat 200 liter per hari. Peruntungan kope-

rasi ini mulai berubah pada Maret 2008 saat mereka meng gandeng

perusahaan makanan dan minuman Nestle sebagai mitra kerja.

Sejak itu produksi terus meningkat seiring peningkatan populasi

sapi perah. Pada 2008 produksi susu Koperasi Sumber Rejeki naik

menjadi 750 liter per hari dan pada 2009 menjadi 1.500 liter per hari,

sekalipun perusahaan Nestle hanya menarget produksi 800 liter per

hari pada akhir 2009.

Keberhasilan koperasi ini membuat Nestle kini menaikkan target

mereka. Pada 2010 Koperasi Susu Sumber Rejeki harus bisa

menghasilkan susu menjadi 3.000 liter per hari dan 5.000 liter per hari

pada 2011.

Untuk memenuhi permintaan pelanggan inilah Koperasi Sumber

Rejeki, lewat bantuan tim GARASI RAMADHAN POHAN, mengajukan

proposal ke Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

(UKM). Selain itu, Soeradji menyatakan koperasi ini juga telah menjalin

kerja sama dengan para peternak sapi di Tulungagung. Caranya, 40

ekor sapi perah dititipkan di peternakan Koperasi Sumber Rejeki untuk

dipelihara. Hasil produksi susu sapi-sapi ini lalu dibagi rata 50:50.

Chikungunya Masih Menghantui Trenggalek

Koperasi Susu Pudak Kewalahan Penuhi Permintaan

UNTUK mempererat

komunikasi dengan

konstituen sekaligus

menampung aspirasi

mereka, tim GARASI

RAMADHAN POHAN

menggelar dialog dengan

komunitas pers dan

facebookers di Kantor

GARASI Ponorogo,

20 Maret 2010.

Page 26: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

26 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010

PEMBACA

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

yang terhormat,

Anda telah berkali-kali turun ke Dapil

VII, termasuk Trenggalek, untuk

menyerap aspirasi rakyat yang nota

bene telah Anda wakili.

Dari berbagai aspirasi yang telah

Anda serap selama ini, saya ingin

menanyakan mana yang telah berhasil

Anda perjuangkan menjadi sebuah

kebijakan dan sejauh mana peran Anda

telah mendorong untuk

mengimplementasikan kebijakan

tersebut?

Selama ini Anda tidak pernah berani

melawan kebijakan Partai Demokrat,

bahkan sangat getol dan mati-matian

membelanya, terhadap kasus Bank

Century meskipun anak SD pun tahu

bahwa bailout terhadap Bank Century

adalah bertentangan dengan akal sehat

dan hati nurani yang paling dalam.

Mohon didengar, diperhatikan, dan

ditindaklanjuti.

Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Ramadhan Menjawab:

Mas Suripto, terima kasih atas

masukan dan kritik membangun Anda.

Saya sudah berusaha semampunya untuk

menyerap aspirasi rakyat Trenggalek

dengan turun langsung ke sana setiap

masa reses DPR dan menempatkan

seorang staf penghubung GARASI di

Trenggalek. Alhamdulillah, tim GARASI

bersama Ketua Komisi III DPRD

Trenggalek Mugianto pada Maret lalu

berhasil mendapatkan anggaran DIPA

sebesar Rp 60 miliar bagi warga

Trenggalek.

Selain sebagai wakil rakyat yang akan

berusaha sekuat tenaga saya pegang dan

jalankan amanahnya, saya juga anggota

Partai Demokrat dan akan patuh pada

garis kebijakan partai tanpa harus

membohongi nurani.

Untuk kasus Century, saya sepakat

kebijakan pemerintah sudah tepat,

karena krisis Century saat itu dapat

berdampak sistemik pada sistem

perbankan nasional. Jika pemerintah

tidak mem-bailout, dikhawatirkan

penutupan Bank Century akan

menimbulkan rush pasar. Kebijakan

bailout ini terbukti tepat. Saat negara

adidaya ekonomi seperti Amerika ambruk

karena krisis global, Indonesia justru

hanya mengalami sedikit imbas yang

bahkan hampir tak terasa di sektor riil.

Wassalam.

RINGKAS padat. Kalau Bapak orang Islam,

perkenankan saya menyarankan untuk

menghentikan tuntutan kepada (George

Junus) Aditjondro, maafkan dia. Kecuali

kalau Bapak memang bukan Islam. Kalau

Bapak sudah tua seperti saya, Bapak pasti

akan menyesal, menang otot-ototan seperti

itu. Lebih baik mohon pahala dari Allah.

Semua akan rugi-rugi:

1) Bapak rugi waktu dan balasan dari Allah.

2) Aditjondro juga rugi macam-macam.

3) Rakyat rugi karena waktu Bapak untuk

rakyat dikorupsi dan lain-lain (cuma

dapat berita sampah), juga semua mata

rantainya (waktu dan uang negara)

untuk membayari polisi sampai dengan

hakim dan seterusnya.

4) Kalau niatnya tidak baik (mendidik) pasti

berbalas fatal dalam bentuk aneka

macam. Kalau niatnya mendidik, lebih

baik salaman lagi dengannya (meskipun

Anda anggap ‘musuh’. Hindari rasa puas

sesaat yang sebenarnya bom waktu).

Maaf kalau tidak berkenan. Ini sebagai

ungkapan rasa kasihan kepada Bapak. Kalau

dapat menelepon Mario Teguh atau Mama

Dedeh, Ustadz Mansur dan banyak lainnya,

biar dapat pencerahan baru. Jenderal

bintang 5 Soeharto yang sangat besar saja

jatuh, apalagi yang berskala di bawahnya.

Dekatlah kepada Allah, itu salah satu ujian

Allah.

Wassalam.

Ramadhan Menjawab:

Prof. Otto, terima kasih untuk

masukannya. Saya akan mencoba menjawab

dengan ringkas dan padat pula. Sebagai

orang Islam, saya pasti akan memaafkan

George Junus Aditjondro. Sayangnya, hingga

sekarang Aditjondro belum pernah datang

untuk minta maaf ke saya.

Untuk kasus hukum soal insiden itu,

laporan saya sudah ditanggapi pihak

Kepolisian dan Aditjondro telah ditetapkan

sebagai tersangka. Jadi saya sudah tak bisa

berbuat apa-apa lagi dan sepenuhnya

menyerahkan kasus ini pada pihak hukum.

Alhamdulillah, saya bersyukur hingga detik

ini tidak pernah melakukan campur tangan

apa pun ke dalam proses hukum itu.

Berminat menyampaikan surat pembaca untuk redaksi GARASI atau untuk ditujukan

langsung kepada Ramadhan Pohan, silakan kirim ke alamat redaksi yang tertera di

halaman 2 atau via surat elektronik (e-mail) ke [email protected]. Bisa pula

menuliskannya di ‘’Gardu Aspirasi’’ di www.ramadhanpohan.com. Redaksi berhak

mengedit surat-surat yang masuk tanpa mengurangi maknanya.

Maafkan Aditjondro

dengar info TVRI mau dibubarkan.

Seharusnya direvitalisasi, baik karyawannya,

manajemennya, dan peralatannya. Kalau

perlu buat anak perusahaan yang bisa

melebihi TV swasta sekarang dan bisa dapat

penghasilan sponsor dari itu untuk subsidi

silang TVRI.

Ramadhan Menjawab:

Terima kasih untuk masukan Anda. Saat

Demi Kinerja TVRIini Panitia Kerja TVRI Komisi I DPR RI

berusaha memperbaiki manajemen TVRI.

Pembubaran TVRI sampai saat ini hanya

wacana dan itu pun karena ada usulan dari

Kementerian Komunikasi dan Informatika

untuk menggabungkan TVRI dan RRI.

Dalam upaya perbaikan manajemen TVRI

ini kami akan memerlukan banyak saran dan

masukan dari publik. Karena itu, saya mohon

bantuan Anda untuk terus ikut

mengawalnya.

Page 27: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010 27RAKYAT

KINERJA kementerian se karang ini, kalau

saya lihat, be lum ada yang benar-benar

mencolok untuk di apresiasi ka rena lebih

banyak kasus Century yang kelihatan.

Sekalinya ada yang kelihatan, sifatnya

kon tra, misalnya kawin sirih lah, rokok

haram lah. Bukan nya diper debatkan terus,

tetapi se harus nya kan dicari bagaimana

menyelesaikan permasalahan itu.

Pokoknya, harapan saya atas

pemerintahan SBY ini tetap aman seperti

sekarang, dari terorisme, mem berantas

korupsi lebih serius lagi, mem buka

lapangan pe kerja an yang lebih luas. Pajak

ju ga harus diperhatikan, jangan sampai

yang

breprestasi, bagi saya, adalah

Kementerian Komunikasi dan

Informatika. Salah satu program

Bapak Tifatul Sembiring, di mana

sektor ICT (Information and

Communication Technology)

diarahkan untuk mewujudkan

masyarakat yang

informatif dengan

mengimplementasikan teknologi

yang merakyat.

Tapi, di lain pihak, harus diakui masih

lemahnya informasi edukatif dari media

ada yang melanggar.

Wiraswasta, Jakarta

komunikasi. Salah satunya adalah

program televisi yang tidak

mendidik dengan menayangkan

tontonan-tontonan yang fiktif,

cenderung lebih ke arah

pembodohan publik yang pada

akhirnya akan berdampak

pada pola pikir penonton,

terutama pada anak-anak.

Pegawai Swasta, Jakarta

ndak

mau bicara

macam-

macam

lagi. Kami

ndak mau

ngomong

soal Century,

soal kinerja.

Kami hanya

mau ngomong

soal paceklik

ikan,

ngomongin

masalah-masalah

yang ada di kami, wong cilik

(orang kecil) ini.

Ya, namanya wong cilik, ya kami

manut wae (ikut saja). Kalau ada

masalah lobster di Pacitan, yang

tadinya masyarakat sini sudah sepakat

lobster buat ditangkap dengan cara

menyelam tradisional. Eh, tahu ne

wong se-Pacitan datang semua ngeduk

sak dalem-dalem ne (diambil habis

sedalam-dalamnya).

Ya sudahlah, itu biasa buat kami.

Kalau nelayan-nelayan kecil ndak dapet

ikan di tengah laut, ya itu biasalah.

Wajar sajalah. Wong kalo ikan yang di

tengah sudah dikeduk sama kapal-

kapal besar, ya pasti yang dipinggir

ndak kebagian. Ya itulah masalah kami

ini.

Ketua Paguyuban Nelayan Pacitan,

Tamperan

kom

pro

me

ton

ce

pe

a

p

g

alah

Ngomong Paceklik Ikan Saja

Capek Berpolitik Terus

Urusin Program TV yang Tak Mendidik

Atas Nama Rakyat, Kapan Ketemu Rakyat?RASANE ndredek kalo wong cilik duduk

cedhak karo wong gede, ngomong deket

wong gede (rasanya deg-degan kalau orang

kecil duduk berjejer dengan orang besar,

berbicara dekat orang besar), ngomong

terus terang apa masalah kami.

Tapi terus terang, itu di televisi saya lihat

pejabat-pejabat itu sering mengatasnamakan

rakyat. Tapi maaf, kapan mereka ketemu

rakyatnya? Baru kali ini saja ketemu DPR,

ketemu Pak (Ramadhan) Pohan.

Selama SBY memimpin ini kenapa selalu

yang jelek-jelek wae yang ditayangin di TV?

Ya jangan begitu. Kami selama dipimpin SBY

merasa perekonomian sedikit membaik. Jadi

kalo ditayangin jangan kinerja yang jelek-

jelek wae.

Dari wong-wong gede (menteri dan

pejabat, Red.) kami ndak minta macam-

macam. Kami mohon difasilitasi satu

timbangan dan kotak-kotak putih buat

bakulan ikan. Kami tahu ini ndak mahal,

hanya Rp 30 ribu-Rp 50 ribu per satuannya.

Nelayan Komunitas Bakul Ikan Keliling,

Tamperan, Pacitan

Hiruk-pikuk kasus Bank Century di DPR mulai reda.Kini saatnya pemerintah bisa lebih fokus bekerja demi rakyat.

Namun, bagaimana pendapat rakyat tentang kinerja kementerian-kementerian di Kabinet Indonesia Bersatu II?

Bagaimana pula harapan dan persoalan riil mereka saat ini? Berikut pendapat warga masyarakat, seperti apa adanya yang

mencerminkan suara batin dan kemampuannya mencerna pelbagai hal,kepada buletin GARASI:

Page 28: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

28 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010

PRESTASI tak selalu berarti menyabet

juara di berbagai lomba. Prestasi bisa juga

berarti melakukan sesuatu bagi rakyat.

Bagi Mugianto, prestasi itu pun berarti

menanggalkan ‘’baju pejabatnya’’, berpayah-

payah naik bus ke Jakarta dengan hanya

berbekal proposal, demi menemui para

pejabat tingkat pusat.

‘’Kenapa saya mau melakukannya?

Karena memang itu pekerjaan saya,’’ kata

Mugianto.

Dia adalah Ketua Komisi III (Bidang

Pembangunan) di DPRD Trenggalek.

Namun kedudukannya sebagai wakil rakyat

justru membuat pria 37 tahun ini lebih

menyadari tanggung jawabnya kepada

rakyat Trenggalek. Sebuah tanggung

jawab membangun Trenggalek, tetapi kini

dihadapkan pada kendala keterbatasan dana.

Untuk diketahui, Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD) Trenggalek tidak

besar, hanya berkisar Rp 600 miliar untuk

membiayai pembangunan wilayah seluas

1.300 km persegi yang berpenduduk sekitar

680 ribu jiwa.

Dari total APBD senilai Rp 600 miliar

tersebut, sebagian besar yaitu Rp 400 miliar

CERMIN

Ayo Mbangun Desodidukung semua komponen yang terkait.

Pertama, pengkajian secara mendalam

sumber-sumber ekonomis yang dimiliki oleh

masyarakat setempat. Kedua, desa akan sulit

ber kembang atau maju bilamana tidak ada

pasar untuk produk yang dihasilkannya.

Kondisi demografis juga merupakan faktor

penting yang dapat menentukan kemungkin-

an maju tidaknya sebuah desa. Biasanya

sebuah desa akan didominasi oleh kalangan

tua dan anak-anak sekolah dengan kondisi

masih minimnya pendidikan serta penguasaan

lahan per kapita yang sangat rendah.

Dari sekian aspek tersebut, dampak yang

paling menentukan adalah faktor kualitas

atau mutu sumber daya manusia untuk me-

nguasai teknologi, keuletan berusaha,

mengembangkan diri, bekerja sama, sikap

atau motivasi hidup, pola pikir maju, karakter

ke wira usahaan, dan kesiapan menghadapi

persaingan.

Demikianlah. Secara keseluruhan faktor-

faktor itu akan menjadi mo dal bagi

perkembangan desa-desa menuju ke arah

kesejahteraan rakyat.

Irfan [email protected]

kembali sebagai basis pembangunan daerah

dengan menempatkan sektor-sektor primer

lokal seperti pertanian, peternakan,

perikanan, dan lain-lain sebagai mata

pencaharian mayoritas rakyat kita. Dengan

sendirinya, orang akan tetap merasa nyaman

tinggal atau kembali ke desanya.

Untuk wilayah Pawitan Golek, ada

beberapa desa atau daerah yang mampu di-

kembangkan sebagai sentra-sentra produktif.

Misalnya sapi perah dan minyak atsiri di

Ponorogo, kulit dan bambu di Magetan,

pertanian di Ngawi, serta ketela di

Trenggalek.

Upaya membangun desa ini diharapkan

mampu mendorong terserapnya produksi

lokal oleh pasar lokal sekaligus juga ke

depannya mendorong kapasitas masyarakat

lokal untuk mengembangkan basis ekonomi

sekunder. Dampaknya adalah, penguatan

ekonomi lokal yang didukung oleh

masyarakat lokal.

Untuk membangun desa sebagai basis

pembangunan daerah, ada beberapa hal

yang perlu disiapkan oleh Pemda dengan

BEBERAPA waktu belakangan, desa menjadi

ikon dalam wacana politik lokal dan nasional.

Paguyuban kepala desa se-Indonesia

menuntut alokasi dana APBN (Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara) untuk desa,

yang lebih besar.

Beberapa proses pilkada (pemilihan umum

kepala daerah) juga mengusung tema

‘’mbangun deso”, termasuk kebijakan

beberapa Pemda (pemerintah daerah) dengan

program-program pro-desa. Ten tu nya kita

berharap desa tidak hanya populer pada

ranah politik semata.

Dalam kesempatan berdialog dengan

birokrat di lingkungan Pemda (Pemerintah

Daerah) di wilayah Pawitan Golek (Pacitan,

Ngawi, Magetan, Ponorogo, Trenggalek),

dijelaskan salah satu penyebab lambannya

percepatan pembangunan daerah adalah

enggannya kalangan terdidik pulang

kampung sekalipun itu sarjana pertanian.

Karena itu, kita perlu menempatkan desa

justru dialokasikan untuk membayar Pegawai

Negeri Sipil (PNS). Sementara sisanya, Rp 200

miliar, masih harus dipotong lagi Rp 50 miliar

untuk membayar Calon PNS.

‘’Ini berarti Trenggalek hanya punya

Rp 150 miliar buat pembangunan selama

setahun,’’ kata Mugianto, tersenyum kecut.

Mantan aktivis lembaga pengawas dana

pembangunan ini meng aku sempat kecewa

saat mulai duduk sebagai anggota DPRD

Trenggalek pada akhir tahun lalu. Mugianto

terkaget-kaget saat me nyadari bagaimana

pos-pos anggaran Trenggalek seringkali tidak

ditentukan oleh kepentingan pembangunan,

namun oleh kepentingan politis. ‘’Kenyataan

jadi tak sesuai angan-angan saya. Kenapa

DPRD tidak bisa membuat anggaran yang

benar-benar berpihak pada rakyat?’’

Untuk itu, pada Desember 2009 lalu

Mugianto rela merogoh kocek pribadi naik

bus ke Jakarta untuk memperjuangkan

proposal demi tambahan dana dari anggaran

kementerian untuk pembangunan daerah

dan pendidikan di Trenggalek.

Setiba di Jakarta, Mugianto bertemu

Rama dhan Pohan da ri Komisi I DPR RI.

Bersama Ramadhan, salah satu hasil

perjuangan

Mugianto adalah

bisa bertemu staf

khusus Menteri

Pendidikan

Nasional guna

menyerahkan

proposal untuk

kepentingan

pendidikan di Trenggalek, serta pejabat lain

yang terkait.

Perjuangan Mugianto pun mulai

menampakkan hasil. Pada akhir Maret lalu

pemerintah pusat menyetujui Daftar Isian Pe-

laksana an Anggaran (DIPA) untuk Trenggalek

senilai Rp 60 miliar. Dana itu akan dialokasikan

sepenuhnya untuk pem bangun an Trenggalek.

Rinciannya, Rp 40 miliar untuk anggaran Dinas

Pekerjaan Umum Bina Marga serta Rp 20

miliar sisanya untuk pembangunan pengairan

dan pemasangan pipa.

Namun perjuangan Mugianto belum

purna. Bapak dua anak ini masih berjuang

mendapatkan anggaran dana kementerian

un tuk penanggulangan bencana alam, dana

perbaikan kantor Dinas Pekerjaan Umum

Trenggalek, serta dana program peningkatan

kualitas lembaga pendidikan di kabupaten ini.

Semuanya demi Trenggalek.

Mugianto, Perjuangan Rp 60 Miliar

Page 29: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010 29

(center) and his team were on a boat during his recent visit to see constituents in Pacitan Regency, East Java.

TEAM

As a people’s representative, a

parliament member of DPR has

responsibilities upon his or her

constituents. But how to manage the team so

all the people’s aspirations, from electoral

district up to Jakarta, can be handled?

Since his election as a parliament

member, first of all Ramadhan Pohan teamed

up a so-called Gardu Aspirasi (GARASI)

RAMADHAN POHAN. The GARASI team

became a place where his constituents go

whenever they have aspirations need to be

said. The team managed and financially

supported by Ramadhan personally, so during

his time in parliament he will not stay apart

from his constituents.

To build the proximity with constituents,

GARASI team opened a central office in

Ponorogo. The office manages other 5

regencies of East Java, which we used to call

as Pawitan Golek (an acronym from syllables

of Ponorogo, Ngawi, Magetan, Trenggalek

and Pacitan). The Ponorogo office has 3

staffs. For other 4 regencies, each has a

liaison officer.

The offices are managed by a constituent

manager. He is responsible for all

constituents’ matters and bridging the

distance between Ramadhan Pohan, GARASI

Jakarta team and their partners with people

in the districts.

To support technical and strategic aspects

of GARASI team in the district, GARASI has an

expert staff. He is responsible to support all

activities and programs of GARASI. His job is

basically supported by liaisons officers in the

districts.

The Ponorogo team has several work

programs, which started with covering local’s

aspirations. The process continues with

distributing the aspirations, monitoring the

ongoing process of handling the aspirations

up to socializing to the people how the

aspirations have been handled in central

Pawitan Golekgovernment level.

Meanwhile, Ponorogo team also needs to

socialize the Ramadhan Pohan’s GARASI well

being among the people, as well as what

Ramadhan has done in Jakarta. The

socializing is necessary so the people will

understand and later on able to share their

aspirations or problems in more specific

ways.

Basically, it’s all been done for the sake of

Ramadhan’s accountability and transparency

as a DPR’s member. The Ponorogo team will

facilitate Pohan meeting with the people at

least once every three months, on occasional

visits or as on special visit of Commission 1

DPR visit to the electoral districts.

With this management and work

programs, the GARASI team in the district is

trying to be solid with GARASI team in

Jakarta. We do it so the people’s aspiration

can flow from Pawitan Golek to Jakarta.

Page 30: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

30 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010

CORNER

Forest Eleven or F-11 can be a way for

Indonesia to seek more impact on

global community. It began as an

initiative from President Susilo Bambang

Yudhoyono in the High Level Event on

Climate Change in New York two years ago,

as a forum of the owners of half the

rainforest of the world.

And seeing the importance of rainforest

in global world nowaday, parliament member

Ramadhan Pohan said starting a diplomatic

group such as F-11 can and will give

Indonesia more impact in the global world.

“With concern on global warming rising

in the world, I think a coalition of rainforest

nations will have a great impact, and

Indonesia as the initiator will have more

chance to contribute in the global

community,” Ramadhan said.

The aim of this forum is to build an

enhanced cooperation and partnership in

every level in achieving sustainable forest

management (SFM). The cooperation and

partnership is an effort to overcome

deforestation and to develop forest and

biodiversity conservation through the

coalition of 11 countries, which own the

world’s largest tropical rainforest.

The coalition number is getting bigger and

bigger. In the Governing Council/Global

Ministerial Environment Forum of the United

Nations Environment Program (UNEP) last

February 2010, F-11 states welcomed three

new member countries; Guatemala, Guyana

and Suriname. With three new members, the

F-11 stand in the international forum is

stronger, not in a way that would corner or

point fingers to the developed countries, but

more towards a well aware society on the

importance of forest in combating the

increase of the greenhouse gasses production.

In this forum, they also reached an

agreement, Joint Statement Tropical

Rainforest Countries’ Leaders, which stated

in Indonesia. According to parliament member Ramadhan Pohan, starting a diplomatic group such as F-11 can and will give Indonesia more impact in the global world.

that they would put forward a commitment

to prioritize SFM to support the sustainable

economic growth and development, to

reduce poverty and also to help the global

effort in combating the bad impact of climate

change.

Also they agreed on several joint

programs. Brazil, for example, offered to

have a satellite imaging technology to

monitor the forest area. While President

Susilo Bambang Yudhoyono offered

cooperation to empower the forest

community in order to combat climate

change. Also he, in his speech, was

reminding the global community on the

importance of green economy.

Green economy is a way to combine or

balance environment conservation and

development. And through this green

economy, Indonesian rainforests will present

more impact to the world.

Page 31: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 3/TAHUN I/APRIL 2010 31 LEISURE

Visiting Pacitan would not be complete

if having no spare time to see the

traditional Javanese home (joglo)

wherein Indonesian President Susilo Bambang

Yudhoyono spent his childhood to teenage

time. The house is about 20 meters from

Pacitan City’s bus station.

The house’s overall building still looks

solid even though it is obvious that it has

aged. The common misconception is the

house belongs to his parents, but the truth is

that it was his parents’ elder sister, Mrs.

Watini.

SBY was living with Bude Watini since his

father, the late R. Soekotjo, who was in the

military, moved a lot. After graduating from

high school, SBY join the military and moved

out of the house.

Stepping into the house felt like you

traveled back through time and visited the

60s. The furniture was still old style, the

ceramic floor and the roof are a bit dull but

well maintained. Teak, which is used as the

main material in building this house, made

the house stand the test of time; the walls

and the beams are all made from teak.

The house consists of three main parts,

the living room, family room and the kitchen.

Now, SBY’s family transforms the living room

into such a photo gallery. The exhibition is

mainly about SBY’s different roles as a

person, as the head of the family and as a

leader of a country. You could find SBY poses

with the First Lady, his children, and his

daughter-in-law and with his granddaughter.

Also, there are pictures of SBY posed with

many world leaders. Or you could travel back

in time, and enjoy pictures of SBY’s youth.

You could also experience how it feels to

sleep in SBY’s childhood room. It was a

simple and small room, with one single bed

and one small nightstand.

So, if you want to know more about our

president’s childhood, visit Pacitan and do

not forget to see his childhood house. Not

only you could revisit the 60s era, you could

spend your time walking around Pacitan and

feel an amazing comforting ambience.

of President SBY's childhood home has been transformed into such a photo gallery.

IT was very tiring. We just finished a busy day in Pacitan, one of area in

Ramadhan Pohan’s Electoral District in East Java Province. We left for

Trenggalek around 6 pm with the ride of winding roads, going up then

down the hill, passing some creepy turns and drove into a thick fog.

The road trip left our stomachs rumbling, screaming for some food.

It took 2,5 hours from Pacitan to Trenggalek. We stopped at a fruit

stall, to buy snack to tame our stomachs. While munching our snacks,

we tried to decide where to eat, and we decided to go to a Nasi Lodho

Kiosk, not far from there. It was around 9 pm when we got to the

kiosk, and we couldn’t wait to taste the food that the locals have raved

about. And Nasi Lodho happens to be one worthy dish to try. The

flavor is rich and savory, which makes you wanting for some more.

Lodho Chicken and Rice is a traditional delicacy, originally from

Tulungagung, but it is also very popular in Trenggalek, which is the

neighboring regency. Nasi Ayam Lodho is a chicken and rice dish, but

what special about it is both the rice and chicken are full of spices. The

whole dish tastes so rich and savory, and if you like hot and spicy food

you could take advantage of the cayenne pepper in the gravy.

The dish consists of grilled chicken and seasoned rice with coconut

milk gravy on the side. Nasi Ayam Lodho is the kind of food that you

will enjoy more while you are eating with a group of friends, having a

good laugh and relaxing.

If you want to try Nasi Ayam Lodho but Trenggalek is too far away,

here is the recipe, so you can try it at home. It is not a hard recipe to

try, and if you don’t like the hot and spicy version, you could just easily

The Savory Chicken Lodho Rice

- 1 whole chicken, cut into 8 pieces- 750 ml coconut milk from 1 coconut, or you could

substitute it with 250 ml instant coconut milk mixes with 500 ml water

- 20 cayenne pepper- 5 sheets bay leaf- 3 slice galangal - 3 stick lemongrass - 5 sheets kaffir lime leaf- 2 tsp salt- 3 tbsp vegetable oil, for sautéing

- 6 cloves garlic- 4 cloves shallots- 5 candlenuts- 1 tsp ground coriander- ½ tsp ground cumin

- Sauté the grind spices until brown in medium heat and pour the coconut milk, stir until it steams, then throw in the bay leaf, galangal, lemongrass, kaffir lime leaf, and salt.

- Put the chicken into the skillet, lower the heat, and cook until well cooked. Set aside 1/3 thick coconut

milk gravy for basting and the rest for serving.- Grill the chicken over burning charcoal or use grill

oven for 3 minutes each side, and baste it with the gravy.

- Throw in cayenne pepper into the rest of the gravy, add more salt and pepper to taste and cook until done.

- Serve with the seasoned rice.

- 2 cups white rice- Diluted coconut milk, the usual amount that you

use to cook rice- 1 tsp salt- 1 tsp ground coriander- 1 sheet bay leaf- 1 sticks lemongrass- 2 sheets pandan leaf (screwpine leaf)- 2 kaffir lime leaf- 1 clove shallot, sliced thinly

Wash your rice, and place it in the rice cooker, add the coconut milk and all the spices. Cook until done.

reduce the amount of the cayenne pepper and we give you some

suggested substitute for several ingredients to simplify the process.

Page 32: SISI LAIN HANKAM KITA - ramadhanpohan.net filetelah diapresiasi Museum Rekor Indonesia ... rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada

Ramadhan Pohan dari Komisi I DPR RI dan Jaya Suprana dari Yayasan MURI dalam acara

penyerahan Sertifikat MURI di Jakarta, 25 November 2009.

APRESIASI,Sumber Spirit Kami