sip-ppid.mataramkota.go.idsip-ppid.mataramkota.go.id/file/lakip-2014-dispenda.docx · Web viewMedia...

64
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 DINAS PENDAPATAN KOTA MATARAM Jln. HOS Cokroaminoto No. 1, Telp. (0370) 653954 Mataram -i -

Transcript of sip-ppid.mataramkota.go.idsip-ppid.mataramkota.go.id/file/lakip-2014-dispenda.docx · Web viewMedia...

  

 

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

TAHUN 2014

  DINAS PENDAPATAN KOTA MATARAMJln. HOS Cokroaminoto No. 1, Telp. (0370) 653954  Mataram

  - i -

IKHTISAR EKSEKUTIF

Salah satu instrumen bagi setiap instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi melalui sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan adalah melalui penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah atau yang lebih dikenal dengan sebutan LAKIP.Penyusunan LAKIP merupakan cerminan sejauh mana kinerja suatu organisasi pemerintah dapat mencapai sasaran dan tujuan berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) yang telah ditetapkan. Berkenaan dengan hal tersebut, Dinas Pendapatansebagai salah satu unit organisasi Pemerintah Kota Mataram berkewajiban untuk menyusun LAKIP 2014 sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah bidang pendapatan.

Pengelolaan pendapatan daerah mengalami perubahan yang signifikan terutama dalam kaitannya dengan jenis pajak daerah dan retribusi daerah. Hal ini sejalan dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang mengatur kembali tentang kewenangan pengelolaan potensi pendapatan daerah khususnya pajak daerah dan retribusi daerah antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota. Berkaitan dengan hal tersebut, pada tahun 2014jenis pajak daerah yang menjadi kewenangan pengelolaan pendapatan daerah bertambah menjadi 10jenis pajak daerah dari 6 jenis pajak daerah pada awal periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram. Selanjutnya untuk melaksanakan ketentuanPeraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2008 Nomor 3 seri D), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan susunan Organisasi

- ii -

Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2013 Nomor 1 seri D), yang diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan Walikota Nomor 22/PERT/2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Mataram, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Mataram Nomor 32 Tahun 2011 Tanggal 26 Desember 2011 tentang perubahan beberapa kali terakhir dengan Peraturan Walikota Mataram Nomor 31 Tahun 2013 tanggal 18 November 2013 tentang tentang Perubahan kedua atas Peraturan Walikota Mataram Nomor 22/PERT/2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Mataram, pada bagian kedua pasal 3 (tiga), disebutkan bahwa tugas pokok Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya.Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, maka Dinas Pendapatan Kota Mataram menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang pendapatan daerah sesuai dengan kewenangannya;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pendapatan daerah sesuai dengan kewenangannya;

3. Pengkoordinasian, pembinaan dan pelaksanaan tugasdibidang pendapatan daerah;

4. Sebagai Koordinator Pendapatan Asli Daerah (PAD).5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan

bidang tugasnya.

Adapun Sistematika Penyusunan LAKIP Dinas Pendapatan Kota Mataramadalah sebagai berikut :Ikhtisar EksekutifBab I. PendahuluanBab II. Perencanaan Dan Perjanjian KinerjaBab III. Akuntabilitas Kinerja Bab IV. PenutupLampiran

- iii -

DAFTAR ISI

Halaman

IKHTISAR EKSEKUTIF iDAFTAR ISI iiiDAFTAR GAMBAR ivDAFTAR TABEL v

BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 FungsiLakip 2 1.3 Tujuan dan Manfaat Lakip 3 1.4 Gambaran Umum Dinas Pendapatan Kota Mataram 3

1.5 SistematikaPenyusunanLakip14

BAB II PERENCANAAN KINERJA

15 2.1 Visi dan Misi SKPD

15

- iv -

2.2 Tujuan dan Sasaran15

2.3 Strategi dan Kebijakan16

2.4 Program dan Kegiatan16

2.5 Perjanjian Kinerja17

2.2 Perjanjian Kinerja18

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 19

3.1 CapaianKinerjaOrganisasi 193.2 RealisasiAnggaran

33

BAB IV PENUTUP34

LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 StandarOperasionalProsedur (SOP) DinasPendapatan Kota Mataram viGambar 2 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan KotaMataram 6

- v -

- vi -

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Komposisi PNSD Dinas Pendapatan Kota Mataram Berdasarkan 5

Kepangkatan Tabel 1.2 Komposisi PNSD Dinas Pendapatan Kota Mataram Berdasarkan

Jabatan Struktural 6Tabel 1.3 Komposisi PNSD Dinas Pendapatan Kota Mataram Berdasarkan

Tingkat Pendidikan 6Tabel 1.4 Komposisi Tenaga Non-PNSD padaDinasPendapatan Kota Mataram7Tabel 1.5 Komposisi PNSD yang mengikutiPendidikandanPelatihan

PengelolaanPajak Daerah 7

Tabel 1.6 Aset Dinas Pendapatan Kota Mataram 10Tabel 1.7 ObyekPajak Hotel di Kota Mataram 11Tabel 1.8 ObyekPajak Restoran di Kota Mataram 11Tabel 1.9 ObyekPajak Hiburan di Kota Mataram 12Tabel 1.10 ObyekPajak Parkir di Kota Mataram 12Tabel 1.11 ObyekSarang Burung Walet di Kota Mataram 13Tabel 1.12 ObyekPajak Air Tanah di Kota Mataram 13Tabel 1.13 ObyekBPHTBdi Kota Mataram 14Tabel 1.14 ObyekPBB di Kota Mataram 15Tabel 1.15 ObyekPajakReklame di Kota Mataram 15Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram 18Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram 19Tabel 3.2 Realisasi Penerimaan PAD dan Tingkat Partisipasi Wajib Pajak

Daerahdan Tingkat PelayananPajak Daerah 24Tabel 3.3 RasioEfektifitasPAD 28Tabel 3.4 RasioEfisiensiPAD 29Tabel 3.5 RasioPertumbuhanPAD 30Tabel 3.6 PersentaseRealisasiPenerimaan PAD Terhadap APBD 31Tabel 3.7 CapaianIndikatorKinerjaDinasPendapatan Kota Mataram 32Tabel 3.8 RincianAlokasidanRealisasiAnggaranperiode 2010-2014 33

- vii -

DAFTAR ISI

Halaman

IKHTISAR EKSEKUTIF iDAFTAR ISI iiiDAFTAR GAMBAR ivDAFTAR TABEL v

BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 FungsiLakip 2 1.3 Tujuan dan Manfaat Lakip 3 1.4 Gambaran Umum Dinas Pendapatan Kota Mataram 3

1.5 SistematikaPenyusunanLakip16

BAB II PERENCANAAN KINERJA

17 2.1 Perencanaan Kinerja

17 2.2 Perjanjian Kinerja

18BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

193.1 CapaianKinerjaOrganisasi 19

- viii -

3.2 RealisasiAnggaran 33

BAB IV PENUTUP34

LAMPIRAN

- ix -

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan KotaMataram 6

- x -

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Komposisi PNS Dinas Pendapatan Kota Mataram Berdasarkan5

Kepangkatan Tabel 1.2 Komposisi PNS Dinas Pendapatan Kota Mataram Berdasarkan

Jabatan Struktural 8Tabel 1.3 Komposisi PNS Dinas Pendapatan Kota Mataram Berdasarkan

Tingkat Pendidikan 9Tabel 1.4 Komposisi Tenaga Kontrak PEMDA 9Tabel 1.5 Aset Dinas Pendapatan Kota Mataram 10Tabel 1.6 ObyekPajak Hotel di Kota Mataram 11Tabel 1.7 ObyekPajak Restoran di Kota Mataram 11Tabel 1.8 ObyekPajak Hiburan di Kota Mataram 12Tabel 1.9 ObyekPajak Parkir di Kota Mataram 12Tabel 1.10 ObyekSarang Burung Walet di Kota Mataram 13Tabel 1.11 ObyekPajak Air Tanah di Kota Mataram 13Tabel 1.12 ObyekBPHTBdi Kota Mataram 14Tabel 1.13 ObyekPBB di Kota Mataram 15Tabel 1.14 ObyekPajakReklame di Kota Mataram 15Tabel 2.1 TujuandanSasaranDinasPendapatan Kota Mataram 17Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram 17Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram 22Tabel 3.2 Realisasi Penerimaan PAD dan Tingkat Partisipasi Wajib Pajak

Daerahdan Tingkat PelayananPajak Daerah 24Tabel 3.3 RasioEfektifitasPAD 28Tabel 3.4 RasioEfisiensiPAD 29Tabel 3.5 RasioPertumbuhanPAD 30Tabel 3.6 PersentaseRealisasiPenerimaan PAD Terhadap APBD 31Tabel 3.7 CapaianIndikatorKinerjaDinasPendapatan Kota Mataram 32Tabel 3.8 RincianAlokasidanRealisasiAnggaranperiode 2010-2014 33

- xi -

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Akhir-akhir ini kinerja instansi pemerintah menjadi sorotan, terutama sejak timbulnya iklim yang lebih demokratis dalam pemerintahan. Rakyat mulai mempertanyakan akan nilai yang mereka peroleh atas pelayanan yang dilakukan oleh instansi pemerintah. Pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan nyata sangatdiperlukansehingga penyelenggaraan pemerintahan dapat dilakukan secara berdayaguna dan berhasilgunadalamrangkaterciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance).

Selama ini pengukuran keberhasilan maupun kegagalan dari instansi pemerintah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sulit untuk dilakukan secara obyektif. Pengukuran kinerja suatu instansi hanya lebih ditekankan pada kemampuan instansi dalam menyerap anggaran, meskipun hasil maupun dampak dari pelaksanaan program masih jauh dibawah standar. Untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan suatu instansi pemerintah, maka seluruh aktivitas instansi harus dapat diukur dan pengukuran tersebut tidak semata-mata pada input (masukan) dari program, melainkan lebih ditekankan kepada keluaran, proses, manfaat, dan dampaknya.

Sistem pengukuran kinerja yang merupakan elemen pokok dari laporan akuntabilitas instansi pemerintah akan mengubah paradigma pengukuran keberhasilan. Melalui pengukuran kinerja, keberhasilan instansi pemerintahdapat dilihat dari kemampuan mengelolasumber daya yang dimilikisesuai dengan rencana yang telah disusun.

- xii -

Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap SKPD berkewajiban untuk menyusun laporan pertanggungjawaban atas program/kegiatan yang telah dilaksanakan. Laporan pertanggungjawaban ini dikenal dengan sebutan LAKIP atau Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

LAKIP atau Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah mediaakuntabilitas yang dapat dipakaioleh instansi pemerintah untuk melaksanakankewajiban dalam rangka pertanggungjawaban kepada para pemangku kepentingan (stakeholder). Media akuntabilitas yang dibuat secara periodik memuat informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang memberi amanah atau pihak yang memberikan delegasi/ wewenang. Melalui media inilah secara formal dapat dilakukan pertanggungjawaban dan bahan untuk menjawab berbagai permasalahan yang diminta oleh para pemangku kepentingan guna menentukan fokus perbaikan kinerja yang berkesinambungan.

Bagi setiap SKPD, penyusunan LAKIP merupakan penterjemahan atas tugas pokok dan fungsi yang diembannya melalui pelaksanaan setiap program/kegiatan sesuai dengan yang direncanakan sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan dalam pencapaian visi melalui misi dan strategi organisasi berdasarkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

1.2. Fungsi Lakip

LAKIP atau Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang disusun oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah dapat berfungsi sebagai :

- xiii -

1. Media hubungan kerja organisasi yang berisi data dan informasi.2. Media pertanggungjawaban secara tertulis kepada pemberi

wewenang dan mandat.3. Media akuntabilitas setiap instansi pemerintah, merupakan

bentuk perwujudan kewajiban menjawab yang disampaikan kepada pemberi wewenang atas penggunaan anggaran dalam berbagai program/kegiatan yang telah dilaksanakan.

4. Media informasi, tentang sejauh mana penerapan perinsip-prinsip good governance termasuk penerapan fungsi-fungsi manajemen secara benar di instansi yang bersangkutan. Salah satu fungsi manajemen adalah pelaporan, yang dapat dijadikan alat untuk evaluasi guna menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan yang harus dilakukan.

1.3. Tujuan dan Manfaat Lakip

Tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah untuk mewujudkan akuntabilitas SKPD kepada pihak yang memberi mandat/amanah, atau dengan kata lain LAKIP merupakan sarana bagi SKPD untuk mengkomunikasikan tentang apa yang sudah dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya dalam kaitannya dengan mandat atau tugas pokok dan fungsi yang diembannya.Adapun manfaat LAKIP bagi SKPD adalah untuk :1. Meningkatkan akuntabilitas. Hal ini juga akan memberi pengaruh

terhadap kredibilitas SKPD yang bersangkutan; semakin akuntabel LAKIP SKPD maka semakin kredibel SKPD tersebut.

2. Umpan balik untuk peningkatan kinerja SKPD yang bersangkutan, yang dapat dilakukan melalui perbaikan penerapan fungsi-fungsi manajemen, mulai dari perencanaan kinerja hingga pada evaluasi kinerja, serta pengembangan nilai-nilai akuntabilitas pada lingkungan kerja SKPD.

- xiv -

3. Mengetahui dan menilai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diemban.

1.4. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Kota Mataram

Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2008 Nomor 3 seri D), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2013 Nomor 1 seri D), yang diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan Walikota Nomor 22/PERT/2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Mataram, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Mataram Nomor 32 Tahun 2011 Tanggal 26 Desember 2011 tentang perubahan beberapa kali terakhir dengan Peraturan Walikota Mataram Nomor 31 Tahun 2013 tanggal 18 November 2013 tentang tentang Perubahan kedua atas Peraturan Walikota Mataram Nomor 22/PERT/2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Mataram, disebutkan bahwa tugas pokok Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya.Sedangkan fungsi Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah sebagai Perumuskebijakan teknis dibidang pendapatan daerah sesuai dengan kewenangannya, Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pendapatan daerah sesuai dengan kewenangannya, Pengkoordinasian, pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pendapatan daerah, Sebagai Koordinator Pendapatan Asli Daerah

- xv -

(PAD), Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan bidang tugasnya.

Dinas Pendapatan Kota Mataram sampai dengan saat ini terdapat 9 (Sembilan) jenis pajak daerah yang telah dikelola langsung oleh DinasPendapatan Kota Mataram yaitu pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, BPHTB dan PBB-P2danPajakReklame. Merujuk pada tugas pokok tersebut, maka secara teknis operasional kewenangan Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berdasarkan potensi yang ditetapkan oleh aturan yang berlaku.

Adapun aturan yang digunakan sebagai rujukan dalam penggalian potensi pendapatan daerah adalah Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD). Pemberlakuan aturan ini memiliki makna bahwa perimbangan dalam penguasaan sumber-sumber keuangan antara pusat dan daerah ditata kembali, baik pajak maupun retribusi yang memenuhi kriteria sebagai pajak daerahdan retribusi daerah diserahkan kepada daerah. Hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi daerah, khususnya bagi Dinas Pendapatan Kota Mataram, dalam rangka optimalisasi peranan PAD sebagai salah satu sumber pendanaan di daerah.

Sebagai pelaksana pengelolaan dan pemungutan pajak daerah, Dinas Pendapatan Kota Matarammelakukan peningkatan kinerja melaluiintensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah dalampencapaianvisidanmisi yang telahditetapkansebagaiberikut :

1. PeningkatankinerjamelaluiIntensifikasidilakukandenganPenguatanSumberDayaAparaturdanPenguatanSumberDaya Modal. PenguatanSumberDayaAparaturdilakukanmelaluiPendidikandanPelatihan, DiklatdanBimbinganTeknisdibidangperpajakandaerahsertapenguasaan system aplikasipengelolaanpajakdaerah.SedangkanPenguatanSumberDaya Modal

- xvi -

melaluiketersediaanalatkelengkapandanfasilitaspenunjangberupasaranadanprasaranasebagaibagiandari asset daerahsertaketersediaananggaran yang digunakanuntukmenunjangkelancarantugasdanfungsiDinasPendapatan Kota Mataramdalampencapaiantujuandansasaran yang telahditetapkan.

a. PenguatanSumber Daya Aparatur

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Pendapatan Kota Mataram didukung oleh 69 (EnamPuluh Sembilan) orang Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) dan 10 (Sepuluh) Orang Tenaga Non PegawaiNegeriSipilDaerah (Non-PNSD), dengan rincian komposisisebagai berikut :

1.Komposisi Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD)

Komposisi Pegawai Negeri Sipil Daerah berdasarkan kepangkatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1Komposisi PNSD Dinas Pendapatan Kota Mataram

Berdasarkan Kepangkatan

No. Pangkat Jumlah Orang Keterangan

1. Gol. IV 7

2. Gol. III 37

3. Gol. II 23

4. Gol. I 2

J u m l a h 69

Sumber : Data Kepegawaian Dispenda Kota Mataram, 2014 Komposisi Pegawai Negeri SipilDaerah berdasarkan jabatan

struktural tercermin seperti pada tabel berikut ini.

- xvii -

Tabel 1.2Komposisi PNSD Dinas Pendapatan Kota Mataram

Berdasarkan Jabatan Struktural

No. Jabatan Struktural Jumlah Orang Keterangan

1. Kepala Dinas 1

2. Sekretaris 1

3. Kepala Bidang 3

4. Ka. Subag. / Kepala Seksi 12

5. Staf 52

J u m l a h 69

Sumber : Data Kepegawaian Dispenda Kota Mataram, 2014

Sedangkan komposisi Pegawai Negeri SipilDaerah berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1.3Komposisi PNSD Dinas Pendapatan Kota Mataram

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Orang Keterangan

1. Pasca Sarjana (S-2) 7

2. Sarjana (S-1) 32

3. D-3 8

4. SLTA 20

5. SLTP 1

6. SD 1

J u m l a h 69

Sumber : Data Kepegawaian Dispenda Kota Mataram,2014

2. Komposisi Non PegawaiNegeriSipilDaerah (Non-PNSD)

- xviii -

Adapun Komposisi Non PegawaiNegeriSipil Daerah (Non-PNSD) padaDinasPendapatan Kota Mataramuntukmendukungkelancarantugasdanfungsi yang dilaksanakandapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.4Komposisi Non PegawaiNegeriSipil Daerah (Non-PNSD)

PadaDinasPendapatan Kota Mataram

No. Uraian Jumlah Orang Keterangan

1. Tenaga Pendataan PBB-P2 3

2. Tenaga Operator Consule (OC) PBB - P2

1

3. Tenaga KeamananKantor 3

4. Tenaga Supir 3

J u m l a h 10Sumber : Data Kepegawaian Dispenda Kota Mataram,2014

3. KomposisiPegawaiNegeriSipil Daerah (PNSD) yang mengikutiPendidikandanPelatihanPengelolaanPajak Daerah

AdapunKomposisiPegawaiNegeriSipil Daerah (PNSD) padaDinasPendapatan Kota Mataramyang mengikutiPendidikandanPelatihanPengelolaanPajak Daerahdapatdilihatpadatebel 1.5 di bawahini :

Tabel 1.5Komposisi PegawaiNegeriSipil Daerah (PNSD)

Yang MengikutiPendidikandanPelatihanPengelolaanPajak Daerah

No. Uraian Jumlah Orang Keterangan

1. Pendidikan D-1 sebagai Operator Console (OC) PBB-P2 di SekolahTinggiAkuntansi Negara (STAN)

1

2. Pendidikan D-1 sebagaiTenagaPenilai PBB-P2 di SekolahTinggiAkuntansi Negara (STAN)

3

3. PelatihanJuruSitaPajak Daerah di SekolahTinggiAkuntansi Negara (STAN)

3

- xix -

KEPALA DINAS PENDAPATANKOTA MATARAM,

H. MOH. SYAKIRIN HUKMI, SE, MMNIP. 19640507 199203 1016

SEKRETARIS, WAHYU SUTRISNO, SS

NIP. 19581022 1981 01 1 002

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

KEPALA BIDANG PENGENDALIAN,

CHARISMA PUTRA, S.Pt.NIP. 19700715 200212 1 011

KEPALA BIDANG PELAYANAN, PENYULUHA DAN PENAGIHAN,

Drs. MISBAHNIP. 19631231 199703 1 034

KEPALA BIDANG PENDATAAN, PENDAFTARAN DAN PENETAPAN PENDAPATAN DAERAH,

AULIA PURNAMA SARI SE. MTNIP. 19740502 199902 2 001

KEPALA SUB. BAGIAN PERENCANAAN,H. L. MOH. NURKHOLIS, SENIP. 19730301 200212 1 005

KEPALA SUB. BAGIAN KEUANGAN,B. VERA PRIMAYANTI Z., SENIP. 19740123 199902 2 001KEPALA SEKSI PENELITIAN DAN PEMERIKSAAN,

RIAN ADRIANDI, S.STP, M.Si.NIP. 19820901 200012 1 001

KEPALA SEKSI PELAYANAN PENERIMAAN DAERAH, 

ZULCHAIDIR, SE.MMNIP. 19700719 199803  1 007

KEPALA SEKSI PENDATAAN DAN PENDAFTARAN,

B. ZUHIDA ARIANI, SENIP. 19710211 199703 2 004

KEPALA SUB. BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN,L. KESUMAJATI, SE

NIP. 19651127 199803 1 006

KEPALA SEKSI EVALUASI, PELAPORAN DAN PEMBUKUAN,

KETUT WIASMIKA, SENip. 19601231 198203 1 650

KEPALA SEKSI PENYULUHAN DAN INFORMASI,

AKMALUDIN, S.SosNIP. 19750805 199803 1 003

KEPALA SEKSI PERHITUNGAN DAN PENETAPAN,

YULIAN HADI ISKANDAR, SENIP. 19770712 200212 1 010

KEPALA SEKSI KEBERATAN DAN RESTITUSI,

H. DANI SUMARLI, SE.MMNIP. 1970923 199902 1 001

KEPALA SEKSI PENAGIHAN,

AHMAD AMRIN, SENIP. 19701227 199803 1 004

KEPALA SEKSI  PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK, 

B.SAPARTI HAMNI, S.ComNIP. 19701202 199803 2 003

UPTD=      Garis Perintah (Komando)

4. PelatihanPemeriksaanPajak Daerah di SekolahTinggiAkuntansi Negara (STAN)

3

J u m l a h 10Sumber : Data Kepegawaian Dispenda Kota Mataram,2014

Guna menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diemban, keberadaan jajaran personil pada Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Mataram tersusun dalam bagan struktur organisasi berikut ini.

STRUKTUR ORGANISASIDINAS PENDAPATAN KOTA

MATARAM

- xx -

b. PenguatanSumberDayaModal

Penguatansumberdaya modal dimaksudkanadalahketersediaanfasilitasberupasaranadanprasaranasebagaibagiandari asset daerahsertaketersediaananggaranyang digunakanuntukmenunjangkelancarantugasdanfungsiDinasPendapatan Kota Mataramdalampencapaiantujuandansasaran yang telahditetapkan.Adapun Asset daerahyang dimiliki Dinas Pendapatan Kota Mataram berdasarkan hasil rekonsiliasi BMD Tahun 2014, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.6Asset Dinas Pendapatan Kota Mataram

No.

Akun. Neraca NilaiBarangMilik Daerah (BMD) Keterangan

SaldoAwal Mutasi SaldoAkhir1 2 3 4 5 6A. ASET LANCAR 0.00 0.00 0.00

1 Persedian 0.00 0.00 0.00

B. ASET TETAP 38,656,586,7

70.00

(33,491,181,010.00

)

5,165,405,7

60.00

1 Tanah 16,580,435,00

0.00

(16,580,435,000.00)

-

Pengalihan Asset KeDinasKoperindag. Kota Mataram

2 PeralatandanMesin

4,134,734,861.

00

109,740,760.00

4,244,475,62

1.00

PemberianHibahdari KPP

3 GedungdanBangunan

17,456,433,77

0.00

(17,020,486,770.00)

435,947,000.

00

Pengalihan Asset KeDinasKoperindag. Kota Mataram

4 Jalan, IrigasidanJaringan

33,943,534.00

0.00 33,943,534.0

0

5 AsetTetapLainnya 451,039,605.0

0

0.00 451,039,605.

00

6 KonstruksiDalamP 0.00 0.00

- xxi -

engerjakan - C. ASET LAINNYA

251,311,500.00

0.00 251,311,500

.00

  Aset Lain-lain 251,311,500.

00

0.00 251,311,500

.00

JUMLAH

38,907,898,270.00

(33,491,181,010.00

)

5,416,717,2

60.00

Sumber : Data Dinas Pendapatan Kota Mataram, 2014

2. PeningkatankinerjamelaluiEkstensifikasidilakuandenganmelaksanakankegiatanPendataan, perhitungan, penetapandanpenagihanpajakdaerahterkaitketersediaan data yang akuratdanperhitungansertapenetapan target danpotensipajakdaerahsertamelakukansosialisasipajakdaerah

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pengelola pendapatan daerah, Dinas Pendapatan Kota Mataram jugamemiliki tanggung jawab sebagai pengumpul Pendapatan Asli Daerah (PAD).Berdasarkanhasilpelaksanaankegiatanpendataanpajakdaerah yang telahdilaksanakanDinasPendapatan Kota MataranTahun 2014, keberadaanobyekpajakdaerah yang menjadisumberpenerimaandaerah tercermin pada beberapa tabel berikut ini.

Tabel 1.7ObyekPajakHotel di Kota Mataram

No. Lokasi Jumlah Keterangan

1.2.3.4.5.6.

Kecamatan AmpenanKecamatan SekarbelaKecamatan MataramKecamatan SelaparangKecamatan CakranegaraKecamatan Sandubaya

919

22692

Jumlah 112

Sumber : Data p4d Dispenda Kota Mataram 2014

Tabel 1.8ObyekPajakRestoran di Kota Mataram

- xxii -

No. Lokasi Jumlah Keterangan

1.2.3.4.5.6.

Kecamatan AmpenanKecamatan SekarbelaKecamatan MataramKecamatan SelaparangKecamatan CakranegaraKecamatan Sandubaya

332177748525

J u m l a h 315

Sumber : Data p4d Dispenda Kota Mataram, 2014

Tabel 1.9ObyekPajakHiburan di Kota Mataram

No. Lokasi Jumlah Keterangan

1.2.3.4.5.6.

Kecamatan AmpenanKecamatan SekarbelaKecamatan MataramKecamatan SelaparangKecamatan CakranegaraKecamatan Sandubaya

4040

280

J u m l a h 36Sumber : Data p4d Dispenda Kota Mataram, 2014

Tabel 1.10ObyekPajak Parkir di Kota Mataram

No. Lokasi Jumlah Keterangan

1.2.3.4.5.6.

Kecamatan AmpenanKecamatan SekarbelaKecamatan MataramKecamatan SelaparangKecamatan CakranegaraKecamatan Sandubaya

109370

J u m l a h 19Sumber : Data p4d Dispenda Kota Mataram, 2014

Tabel 1.11ObyekPajak Sarang Burung Walet di Kota Mataram

- xxiii -

No. Wilayah Jumlah Ket

1 Kecamatan Ampenan 282 Kecamatan Sekarbela 03 Kecamatan Mataram 24. Kecamatan Selaparang 05. Kecamatan Cakranegara 166. Kecamatan Sandubaya 0

Jumlah 46

Sumber : Data p4d Dispenda Kota Mataram, 2014

Tabel 1.12ObyekPajak Air Tanah di Kota Mataram

No. Wilayah Jumlah Ket1. Kecamatan Ampenan 82. Kecamatan Sekarbela 0

3. Kecamatan Mataram 15

4. Kecamatan Selaparang 11

5. Kecamatan Cakranegara 59

6. Kecamatan Sandubaya 6

Jumlah 99Sumber : Data p4d Dispenda Kota Mataram, 2014

Tabel 1.13Obyek Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

di Kota Mataram

No. BulanJumlah Berkas yang diproses

Ket.Tahun 2013 Tahun 2014Berkas Jumlah (Rp) Berka

sJumlah (Rp)

1. Januari 215 1.049.999.550,-

189 1.105.018.950,-

2 Februari 289 1.987.056.550,-

241 1.375.290.000,-

3 Maret 353 1.606.910544,-

231 1.655.473.130,-

4 April 345 1.582.858.384,-

223 1.404.015.100,-

5 Mei 275 2.195.214.338,-

186 1.298.282.451,-

- xxiv -

6 Juni 338 2.321.924.750,-

278 1.936.407.750,-

7 Juli 287 2.358.109.300,-

182 1.579.005.825,-

8 Agustus 174 1.591.389.975,-

168 5.330.055.350,-

9 September 253 1.534.071.850,-

238 1.793.662.400,-

10 Oktober 225 1.767.489.350,-

170 2.724.241.150,-

11 November 251 1.894.292.050,-

204 2.252.545.562,-

12 Desember 289 2.601.065.000,-

188 1.148.129.850,-

J u m l a h 3.294 22.490.381.641,-

2.498 23.602.127.518,-

Sumber : Data Pengendalian Dispenda Kota Mataram, 2014

Tabel 1.14ObyekPajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan

No. Wilayah Jumlah WPJumlah

PenerimaanKet

1. Kecamatan Ampenan 11.890 2.267.792.182,-

2. Kecamatan Sekarbela 8.527 1.600.756.744,-

3. Kecamatan Mataram 11.435 3.257.409.362,-

4. Kecamatan

Selaparang

9.416 2.913.950.550,-

5. Kecamatan

Cakranegara

7.333 5.304.113.762,-

6. Kecamatan Sandubaya 9.805 3.023.589.915,-

Jumlah 58.406 18.367.812.515,-

Sumber : Data Dinas Pendapatan Kota Mataram Tahun 2014

- xxv -

Berdasarkan data serahterimaPengelolaanPajakReklamedariDinasPertamanan Kota MataramkeDinasPendapatan Kota MatarampadaTanggal 1 Sptember 2014, disajikandalam table 1.13 dibawah :

Tabel 1.15ObyekPajakReklame di Kota Mataram

No. Wilayah Jumlah WP Jumlah Penerimaan Ket

1. Se-Kota Mataram1079

589

932,674,403,-

443,070,674.00

DinasPertamanan (Jan s/d Agust 2014)

DinasPendapatan (Sept s/d Des 2014)

Jumlah 1.668

Sumber : Data Dinas Pertamanan Kota Mataram Tahun 2014

1.5. Sistematika Penyusunan Lakip

Sistematika penyusunan LAKIP Dinas Pendapatan Kota Mataram 2014 mengacu pada Lampiran II Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang PetunjukTeknisPerjanjianKinerja, PelaporanKinerjadan Tata Cara ReviuAtasLaporanKinerjaInstansiPemerintah, yang tersusun sebagai berikut :Ikhtisar EksekutifBab I PendahuluanBab II Perencanaan KinerjaBab III Akuntabilitas Kinerja Bab IV Penutup

- xxvi -

Lampiran

BAB IIPERENCANAANKINERJA

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Didalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu.

2.1. Visi dan Misi SKPDVisi Dinas Pendapatan Kota Mataram yang ditetapkan dalam

RENSTRA 2011-2015 adalah “Terwujudnya Dinas Pendapatan Kota Mataram Sebagai Pengelola PAD Yang Profesional”, maka untuk mencapai visi tersebut, Dinas Pendapatan Kota Mataram menetapkan 2 (dua) misi yaitu :

1. Meningkatkan Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah

- xxvii -

2. Meningkatkan Kompetensi dan Profesionalitas Sumber Daya Aparatur.

2.2. Tujuan dan SasaranTujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pendapatan Kota

Mataram untuk mencapai visi melalui misi yang ditetapkan dijabarkan sebagai berikut :a. Misi Pertama :Meningkatkan Pencapaian Target PAD.

Misi ini bertujuan untuk Merealisasikan Target PAD secara Optimal. Adapun sasaran yang ditetapkan guna mencapai hal tersebut adalah melalui :1. Tersedianya Data Potensi PAD Sebagai Informasi Yang Akuntabel.2. Terciptanya Peningkatan Kesadaran Masyarakat sebagai Wajib Pajak Daerah

b. Misi Kedua :Meningkatkan Kompetensi Dan Profesionalitas Sumber Daya Aparatur. Misi ini bertujuan untuk Menyediakan sumber daya aparatur yang kompeten dan profesional. Adapun sasaran yang ditetapkan untuk mencapai hal tersebut adalah melalui Terciptanya pengembangan sumber daya aparatur melalui media edukasi maupun promosi jenjang karier.

2.3.Strategi dan KebijakanAdapun Strategi dan Kebijakan yang dilakukan dalam pencapaian

tujuan dan sasaran yang ditetapkan oleh Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan Akurasi Dalam Penyediaan Data Dan Informasi PAD

2. Penciptaan Iklim Yang Kondusif Antara Aparatur Dengan Wajib Pajak Daerah

3. Peningkatan Intensitas Dan Kualitas Pengembangan Sumber Daya Aparatur

- xxviii -

2.4.Program dan KegiatanProgram dan kegiatan Dinas Pendapatan Kota Mataram tahun

2014 direncanakan sebanyak 5 program dengan 32 kegiatan. Dalam perencanaan tersebut terdapat penyesuian terhadap beberapa kegiatan, hal tersebut dimaksudkan untuk menyelaraskan dan mensinergikan program kegiatan dengan tujuan, sasaran dan isu – isu permasalahan yang berkembang.Adapun rencana program dan kegiatan Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk tahun 2014 adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran terdiri dari :a. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.b. Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantorc. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/Operasionald. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangane. Penyediaan Alat Tulis Kantorf. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaang. Penyediaan Komponen instalasi/Penerangan Bangunan Kantorh. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantori. Penyediaan Peralatan Rumah Tanggaj. Penyediaan Bahan Bacaan dan Perundang-undangank. Penyediaan Makanan dan Minumanl. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerahm. Penyusunan Dokumen Perencanaan dann. Penyediaan Administrasi Keuangan.

- xxix -

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur terdiri dari :

a. Pembangunan Gedung Kantorb. Pengadaan Meublairc. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas / Operasional

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur terdiri dari :a. Pengadaan Pakaian Korpri

4. Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan terdiri dari :a. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteranb. Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

5. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah terdiri dari:a. Intensifikasi dan ekstensifikasi Sumber-sumber Pendapatan Daerahb. Pendataan Obyek Pajak Daerahc. Peningkatan Manajemen Penagihan Pajak Daerahd. Penanganan Pengaduan Keberatan dan Restitusi Wajib Pajak Daerah.e. Gebyar dan Penagihan Pajak Bumi dan Bangunanf. Penyusunan Produk-produk Hukum Bidang Keuangang. Peningkatan Kinerja Pelayanan PBBh. Sosialisasi Peraturan-peraturan Pajak Daerahi. Penghitungan dan Penetapan Pajak Daerahj. Dokumentasi Pengelolaan Pajak Daerahk. Evaluasi, Pelaporan dan Pembukuan Pendapatan Daerah l. Penelitian dan Pemeriksaan Pajak Daerah

2.5.Perjanjian KinerjaPerjanjian Kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan

- xxx -

yang disertai dengan indikator kinerja sehingga terwujud komitmen dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.

Dalam upaya pencapaian tujuan melalui sasaran strategis yang ditetapkan, telah dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram Tahun Anggaran 2014 yang disajikan pada tabel 2.1. berikut ini.

Tabel 2.1Perjanjian Kinerja Tahun 2014

Dinas Pendapatan Kota MataramNo. Sasaran

Program/Kegiatan Indikator kinerja Target1 2 3 41 Tersedianya Data

Potensi PAD Sebagai Informasi Yang Akuntabel

Data Yang Valid Dan Akuntabel 8 Jenis Pajak Daerah

2 Terciptanya Peningkatan Kesadaran Masyarakat Sebagai Wajib Pajak Daerah 

1. Persentase Realisasi Penerimaan Pajak Daerah

2. Persentase Wajib Pajak Daerah Yang Membayar Pajak Daerah

100%

3 Terciptanya Pengembangan Sumber Daya Aparatur Melalui Media Edukasi Maupun Promosi Jenjang Karir

Persentase Aparatur Yang Kompeten Dan Profesional   

85%

Kegiatan : Anggaran :- Pendataan Obyek Pajak Daerah 320,400,000.00

- Peningkatan Manajemen Penagihan Pajak Daerah 436,769,600.00

- Penanganan Pengaduan Dan Keberatan Wajib Pajak Daerah

90,600,000.00

- Kegiatan Gebyar Dan Penagihan PBB 1,112,453,125.00

- Penyusunan Produk-Produk Hukum Bidang Keuangan 60,500,000.00

- Kegiatan Peningkatan Kinerja Pelayanan PBB 1,145,568,000.00

- Sosialisasi Peraturan-Peraturan Pajak Daerah 180,980,000.00

- Penghitungan Dan Penetapan Pajak Daerah 407,400,000.00

- xxxi -

- Dekomentasi Pengelolaan Pajak Daerah 27,860,000.00

- Evaluasi, Pelaporan Dan Pembukuan Pendapatan Daerah

56.790.000,00

- Penelitian Dan Pemeriksaan Pajak Daerah 136,658,000.00

   4.391.178.725,00

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

3.1.Capaian Kinerja OrganisasiAkuntabilitas Kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban SKPD

terhadap pencapaian sasaran pada tahun berjalan berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan melalui pembandingan antara target dan pencapaian realisasi. Adapun akuntabilitas kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram berdasarkan pengukuran kinerja yang dilakukan, disajikan pada tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1PengukuranKinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram

Tahun Anggaran 2014

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1 2 3 4 5Tersedianya Data Potensi PAD sebagai Informasi yang Akuntabel

Data yang Valid dan Akuntabel

8 Jenis Pajak Daerah 9 Jenis Pajak Daerah 100%

Terciptanya Peningkatan Kesadaran Masyarakat sebagai Wajib Pajak Daerah

Persentase Realisasi Penerimaan Pajak Daerah

100% Pajak Hotel :    

  Rp. 9,500,000,000.00

Rp.10,791,412,715,00

113,59 %

100% Pajak Restoran :    

- xxxii -

     Rp

9,500,000,000.00 Rp.

10,831,060,378.00 114,01 %    100

% Pajak Hiburan :       

  Rp 600,000,000.00

Rp 721,642,282.00 120,27 %

    100% Pajak Parkir :    

     Rp

425,000,000.00 Rp

587,903,160.00 138,33 %    100

% Pajak Air Tanah :          Rp

150,000,000.00 Rp

249,055,352.00 166,04 %

    100%

Pajak Sarang Burung Walet :    

   

   

  Rp 5,000,000.00

Rp 1,800,000.00 36,00 %

100% BPHTB :    

  Rp 22,000,000,000.00

Rp 23,602,127,518.00 107,28 %

    100% PBB :    

    

Rp 18,000,000,000.00

Rp 18,367,612,515.00 102,04 %

    100% Reklame : Dinas

Pertamanan :     

  Rp 1,900,000,000.00

Rp 932,674,403.00  

    

 Dinas Pendapatan : 72.41%

    

  Rp 443,070,674.00

 

    

  Rp 1,375,745,077.00

 

Terciptanya Pengembangan Sumber Daya Aparatur melalui Media Edukasi maupun Promosi Jenjang Karier

PersentaseAparatur Yang Kompeten Dan Profesional

85% 100% 117.65%

Terselenggaranya Pelayanan Pembayaran Pajak Daerah

Persentase Wajib Pajak Daerah Yang Terlayani 100% 100% 100.00%

- xxxiii -

Berdasarkan pencapaian sasaran yang ditunjukkan pada tabel pengukuran kinerja diatas, maka sebagian besar sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat capaian sebesar 100% bahkan beberapa pencapaian sasaran strategis mampumelampaui persentase yang ditargetkan.Hal tersebut menunjukkan kinerja yang optimal dari Dinas Pendapatan Kota Mataram.

Pencapaian sasaran terkait penyediaan data potensi PAD yang akuntabel, sejak berlakunya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, kewenangan pemerintah Kabupaten/Kota untuk melakukan pemungutan semakin bertambah, hasil penyesuaian UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan Retribusi daerah, yang antara lain memberikan kewenangan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk memungut pajak sarang burung walet, pajak air tanah, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) menjadi suatu bentuk tindak lanjut kebijakan otonomi daerah dari pemerintah pusat.Dengan pengalihan pengelolaan pajak pusat menjadi pajak daerah tersebut, maka seluruh kegiatan proses pendataan, penilaian, penetapan, pengadministrasian, pemungutan/penagihan dan pelayanan pajak akan diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini oleh Dinas Pendapatan Kota Mataram, sehingga sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang bersumber dari Pajak Daerah yang menjadi pengelolaan Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk Tahun 2014bertambah menjadi 9 (sembilan) jenis pajak daerah, yaitu Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, dan Pajak Sarang Burung Walet, Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, dan Bea perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, serta Pajak Reklame yang per-tanggal 1 September 2014 dialihkan pengelolaannya dari Dinas Pertamanan Kota Mataram ke Dinas Pendapatan Kota Mataram. Sedangkan untuk retribusi daerah yang sebelumnya masih ditangani Dinas Pendapatan Kota Mataram yaitu Retribusi Pasar Grosir dan/ atau Pertokoan sesuai dengan Keputusan Walikota Mataram Nomor : 326/III/2013 tentang Pemberian

- xxxiv -

Kewenangan Penarikan Retribusi pasar Grosir dan/atau Pertokoan, pada tahun anggaran 2014, pengelolaannya sudah dialihkan ke Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram yang selanjutnya dirangkai dengan Pengalihan Aset Daerah dari Dinas Pendapatan Kota Mataram ke Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan sesuai Berita Acara Serah Terima Pengelolaan Pemungutan Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan Nomor 34.A/02-Dispenda/I/2014.

Pertumbuhan Ekonomi positif Kota Mataram dalam beberapa tahun terakhir ini memberikan pengaruh besar terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram, hal tersebut dapat dilihat dari semakin berkembangnya iklim usaha yang ada di Kota Mataram seperti pembangunan hotel,restoran/rumah makandan hiburan sertapenambahan jenis usaha-usaha lainnya, sehingga perkembangan iklim usaha tersebut merupakan sumber utama dalam rangka penggalian potensi pajak daerah di Kota Mataram.Upaya peningkatkan pendapatan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah maupun retribusi daerah terus dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Mataram dengan melakukan peningkatan kinerja pemungutan, penyempurnaan, penggalian potensi dan Pemutakhiran Data Base serta proses pengelolaan pajak daerah berbasis informasi dan teknoligi (IT) sehingga target kinerja yang direncanakan dapat tercapai dengan optimal.

Indikator penting dalam peningkatan kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram terkait peningkatan kesadaran wajib pajak daerah adalah dengan melihat persentase penerimaan pajak daerah dan mengukur tingkat pertisipasi masyarakat dalam membayar pajak daerah yang ditunjukkan sebagaimana tersebut dalam tabel pengukuran kinerja di atas.

Hasil Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram terkait Peningkatan Kesadaran Masyarakatsebagai wajib pajak daerah dijabarkan sebagai berikut :

1. Pajak Hotel

- xxxv -

Hasil pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk Pajak Hotel tergolong optimal.Hal ini dibuktikan dari jumlah Rp. 9.500.000.000,- yang ditargetkan, jumlah terealisasi sebesarRp. 10,791,412,715.00 sehingga terdapat selisih lebih sebesar Rp 1,291,412,715.00 dengan persentase sebesar 113,59   %.  Sedangkan persentase tingkat partisipasi wajib pajak daerah yang membayar pajak daerah adalah sebesar 100%.

2. Pajak Restoran.Hasil pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk Pajak Restoran tergolong optimal. Hal ini dibuktikan dari jumlah Rp. 9.500.000.000,- yang ditargetkan, jumlah terealisasi sebesar Rp 10,831,060,378.00  sehingga terdapat selisih lebih sebesar Rp 1,331,060,378.00 dengan persentase sebesar 114,01   %.Sedangkan persentase tingkat partisipasi wajib pajak daerah yang membayar pajak daerah adalah sebesar 100%.

3. Pajak Hiburan.Hasil pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk Pajak Hiburan tergolong optimal. Hal ini dibuktikan dari jumlah Rp. 600.000.000,- yang ditargetkan, jumlah terealisasi sebesar Rp 721.642.282,00sehingga terdapat selisih lebih sebesar Rp 121.642.282,00 dengan persentase sebesar 120,27   %.  Sedangkan persentase tingkat partisipasi wajib pajak daerah yang membayar pajak daerah adalah sebesar 100%.

4. Pajak ParkirHasil pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk Pajak Parkirtergolong optimal. Hal ini dibuktikan dari jumlah Rp. 425.000.000,- yang ditargetkan, jumlah terealisasi sebesar Rp 587.903.160,00 sehingga terdapat selisih lebih sebesar Rp 162.903.160,00dengan persentase sebesar 138,33 %. Sedangkan

- xxxvi -

persentase tingkat partisipasi wajib pajak daerah yang membayar pajak daerah adalah sebesar 100%.

5. Pajak Air TanahHasil pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk Pajak Air Tanahtergolong optimal. Hal ini dibuktikan dari jumlah Rp. 150.000.000,- yang ditargetkan, jumlah terealisasi sebesar Rp 249.055.352,00 sehingga terdapat selisih lebih sebesar Rp 99.055.352,,00dengan persentase sebesar 166,04 %. Sedangkan persentase tingkat partisipasi wajib pajak daerah yang membayar pajak daerah adalah sebesar 100%.

6. Pajak Sarang Burung WaletHasil pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk Pajak Sarang Burung Walet tergolong kurang optimal, karena persentase realisasi penerimaan pajak daerah berada dibawah target 100 % yaitu sebesar 36,00 %. Dari target sebesar Rp. 5.000.000,- jumlah terealisasi sebesar Rp. 1.800.000,- sehingga terdapat selisih kurang sebesar Rp. 3.200.000,- dengan tingkat partisipasi wajib pajak yang membayar pajak daerah sebesar 8,70%. Hal ini terjadi karena keberadaan Usaha burung walet banyak yang belum memiliki ijin usaha resmi sehingga berdampak terhadap potensi pajak Sarang Burung Walet tidak dapat diukur dengan baik.

7. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)Hasil pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk BPHTB tergolong sangat optimal, karena persentase realisasi penerimaan pajak daerah di atas target 100 % yaitu sebesar 107,28%. Karena dari target sebesar Rp. 22.000.000.000,- jumlah terealisasi sebesarRp.23.602.127.518,00 sehingga terdapat selisih lebih sebesar Rp. 1.602.127.518,00dengan tingkat partisipasi wajib pajak yang berhasil diproses sebesar 100%.

8. Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2)Hasil pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk PBB-P2 tergolong optimal, karena persentase realisasi penerimaan pajak daerah di atas target 100% yaitu sebesar 102,04%. Dari target sebesar

- xxxvii -

Rp. 18.000.000.000,- jumlah terealisasi sebesarRp. 18.367.612.515,00 sehingga terdapat selisih lebih sebesar Rp367.612.515,00dengan tingkat partisipasi wajib pajak yang membayar pajak daerah sebesar 97,34 %. Hal ini terjadi karena masih dalam proses perbaikan basis data wajib pajak PBB-P2 perolehan/pelimpahan dari Kantor Pelayanan Pajakbaik dari KPP Mataram Barat maupun dari KPP Mataram Timur.

9. Pajak ReklameHasil pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk Pajak Reklame tergolong kurang optimal, karena persentase realisasi penerimaan pajak daerah masih di bawah target 100 % yaitu sebesar 72,41 %. Karena dari target sebesar Rp. 1.900.000.000,- jumlah terealisasi sebesarRp. 1.375.745.077,00yang bersumber dari hasil pemungutan pajak reklame dari Dinas Pertamanan Kota Mataram sebelum pengalihan pengelolaan periode bulan Januari s/d per-31 Agustus 2014 sebesar Rp. 932.674.403,00 dan hasil pemungutan pajak reklame dari Dinas Pendapatan Kota Mataram setelah pengalihan pengelolaan periode bulan September s/d per- 31Desember 2014 sebesar Rp. 443.070.674,00 sehingga terdapat selisih kurang sebesar Rp. 524.254.923,00 dengan tingkat partisipasi wajib pajak sebesar 72,41%.

Indikator peningkatan kinerja terkait peningkatan kesadaran wajib pajak daerah yang diukur berdasarkan persentase realisasi penerimaan pajak daerah dan persentase tingkat partisipasi masyarakat dalam membayar pajak daerah serta tingkat pelayanan kepada wajib pajak daerah, perbandingannya dapat dilihat pada tabel Persentase Realisasi Penerimaan PAD, Tingkat Partisipasi Wajib Pajak Daerah dan Tingkat Pelayanan Kepada Wajib Pajak Daerahtersebut di bawah ini :

Tabel 3.2Realisasi Penerimaan PAD, Tingkat Partisipasi Wajib Pajak

Daerah dan Tingkat Pelayanan Pajak Daerah

No.Jenis Pajak

Daerah Yang Dikelola

PengukuranRealisasi Penerimaan Keterang

anTahun 2012 Tahun 2013 Tahun 20141. Pajak Hotel Target 5.200.000.00 9.000.000.00 9.500.000.00

- xxxviii -

0,- 0,- 0,-Realisasi 5.922.938.01

4,-10.351.519.0

68,-10,791,412,7

15,-Tingkat Patisipasi

100% 100% 100%

Pelayanan Pajak Daeah

100% 100% 100%

2. Pajak Restoran Target 7.300.000.000,-

7.800.000.000,-

9.500.000.000,-

Realisasi 7.525.423.164,-

9.577.267.010,-

10,831,060,378,-

Tingkat Patisipasi

100% 100% 100%

Pelayanan Pajak Daeah

100% 100% 100%

3. Pajak Hiburan Target 317.230.000,-

350.000.000,-

600.000.000,-

Realisasi 398.541.661,-

475.492.045,-

721.642.282,-

Tingkat Patisipasi

100% 100% 100%

Pelayanan Pajak Daerah

100% 100% 100%

4 Pajak Parkir Target 375.000.000,-

400.000.000,-

425.000.000,-

Realisasi 395.712.777,-

443.375.786,-

587.903.160,-

Tingkat Patisipasi

100% 100% 100%

Pelayanan Pajak Daerah

100% 100% 100%

5 Pajak Air Tanah Target 130.000.000,-

150.000.000,-

150.000.000,-

Realisasi 153.295.010,-

198.346.207,-

249.055.352,-

Tingkat Patisipasi

100% 100% 100%

Pelayanan Pajak Daerah

100% 100% 100%

6 Pajak Sarang Burung Walet

Target 50.000.000,- 50.000.000,- 5.000.000,- Realisasi 12.329.600,- . 4.050.000,- 1.800.000,-

- xxxix -

Tingkat Patisipasi

29,62% 10,87 %. 8,70 %.

Pelayanan Pajak Daerah

100% 100% 100%

7 BPHTB Target 12.000.000.000,-

20.000.000.000,-

22.000.000.000,-

Realisasi 15.882.653.786

22.571.838.729,-

23.602.127.518,-

Tingkat Patisipasi

100% 100% 100%

Pelayanan Pajak Daerah

100% 100% 100%

8 PBB Target 11.066.542.127

12.500.000.000,-

18.000.000.000,-

Realisasi 14.181.343.154

14.235.706.213,-

18.367.612.515,-

Tingkat Patisipasi

39,65% 49,46 %. 97,34 %.

Pelayanan Pajak Daerah

100% 100% 100%

10 Pajak Reklame Target 1.700.000.000,-

1.900.000.000,-

1.900.000.000,-

Pengalihan Pengelolaan (Per-1 Sept. 2014) dari Dinas Pertamanan

Realisasi 1.863.968.899,-

2.503.552.597,-

1.375.745.077,-

Tingkat Patisipasi

100% 100% 72,41%

Pelayanan Pajak Daerah

100% 100% 100%

Indikator penting keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kedinasan guna pencapaian visi melalui misi yang telah ditetapkan adalah tersedianya sumber daya aparatur yang kompeten dan profesional. Salah satu cerminan terwujudnya peningkatan kinerja aparatur dapat dilihat dari budaya kerja yang dikembangkan dalam suatu institusi. Budaya kerja merupakan nilai-nilai yang diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap cara aparatur dalam bekerja, baik dalam sikap maupun perilaku, sebagai upaya menciptakan iklim kerja yang berorientasi pada etos kerja dan produktivitas yang tinggi.

Dalam Pengukuran Kinerja Aparatur yang kompeten dan profesional, selain Pengembangan Sumber Daya Aparatur melalui Media Edukasi

- xl -

maupun Promosi Jenjang Karier, ada 3 (tiga) dimensi kinerja yang dijadikan penilaian prestasi kerja adalah sebagai berikut :

1. Tingkat kedisiplinan Pegawai sebagai suatu bentuk pemenuhan kebutuhan organisasi, yang dijabarkan dalam penilaian terhadap ketidakhadiran, keterlambatan, dan lama waktu kerja.

2. Tingkat kemampuan Pegawai sebagai suatu bentuk pemenuhan Kebutuhan organisasi untuk memperoleh hasil penyelesaian tugas yang terandalkan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas kinerja yang harus dicapai oleh seorang Pegawai.

3. Perilaku-perilaku inovatif dan spontan di luar persyaratan-persyaratan tugas formal untuk meningkatkan efektivitas organisasi, antara lain dalam bentuk kerja sama, tindakan protektif, gagasan-gagasan yang konstruktif dan kreatif, pelatihan diri, serta sikap-sikap lain yang menguntungkan organisasi.

Dinas Pendapatan Kota Mataram sebagai salah satu institusi yang diberikan amanah dalam bidang pendapatan daerah mencoba menanamkan budaya kerja yang diharapkan dapat menjadi bagian dalam pembentukan karakter aparatur sehingga hal ini mampu menjembatani terwujudnya visi yang diharapkan, yakni menjadi pengelola PAD yang profesional. Adapun nilai-nilai yang diharapkan mampu sebagai motivator aparatur dalam memberikan kinerja yang optimal ini antara lain : 1. Integritas

Setiap aparatur Dispenda Kota Mataram dituntut untuk memiliki integritas dalam kinerja pelayanannya. Secara eksplisit integritas ini tercermin dari sikap maupun perilaku yang : Jujur dan ikhlas. Disiplin, konsisten, dan bertanggung jawab. Teguh dan tegas.

2. ProfesionalProfesional dapat ditunjukkan dengan sikap atau perilaku aparatur yang senantiasa meningkatkan kompetensi diri serta memberikan hasil

- xli -

terbaik dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diembannya.

3. Perbaikan Tiada HentiDalam hal ini sikap maupun perilaku yang dikedepankan adalah upaya-upaya untuk : Senantiasa melakukan penyempurnaan. Kreatif dan inovatif.

Dengan pengembangan nilai-nilai tersebut diharapkan setiap aparatur Dinas Pendapatan Kota Mataram memiliki motivasi yang tinggi untuk memberikan kinerja pelayanan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan.

Keberadaan Undang-Undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999, telah melahirkan paradigma baru dalam pengelolaan keuangan daerah dan anggaran daerah. Paradigma baru tersebut berupa tuntutan untuk melakukan pengelolaan keuangan daerah yang berorientasi pada kepentingan publik. Tujuan desentralisasi salah satunya adalah peningkatan pelayanan publik dengan meletakkan kewenangan pengelolaan sebagian urusan pemerintahan dan keuangan kepada pemerintah kabupaten dan kota.

Kewenangan pengelolaan keuangan daerah berimplikasi tuntutan kepada pemerintah daerah untuk membuat laporan keuangan dan transparansi informasi anggaran kepada publik, sehingga keberhasilan keuangan daerah dengan demikian perlu diukur dengan menggunakan beberapa indikator tertentu.Dinas Pendapatan kota Mataram dalam hal ini, dengan keberhasilan yang dicapaiselama periode tahun 2010-2014, beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur keuangan daerah dalam mengetahui efektifitas dan efisiensi serta Pertumbuhan PAD, digunakan parameter sebagai berikut :1. Rasio Efektifitas Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Rasio Efektifitas menggambarkan kemampuan daerah dalam merealisasikan PAD yang dikelola yang direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi riil daerah. Kemampuan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi

- xlii -

dikategorikan efektif apabila rasio yang dicapai minimal sebesar 1 (satu) atau 100 persen. Adapun Rasio Efektifitas Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat dihitung sebagai berikut :

Rasio Efektifitas PAD

=

Realisasi Penerimaan PAD

Target Penerimaan PAD

X 100 %

Tabel 3.3Rasio Efektifitas Pendapatan Asli Daerah (PAD)

TahunTarget

Penerimaan PAD

Realisasi Penerimaan

PAD

Rasio Efektifita

s2010 42,022,479,900.00 44,492,332,828.32 105.88 %

2011 60,514,511,410.00 82,300,211,074.00 136,00%

2012 78,661,707,800.00 95,919,779,218.29 121.94 %

2013 124,957,834,100.00 139,877,149,931.54 111.94 %

2014 160,415,308,854.00 208,167.308.448,82 129,76%

Pada Tabel 3.3 di atas dapat dilihat bahwa rasio efektifitas Pendapatan Asli Daerah Kota Mataram dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2010 – 2014) mengalami kenaikan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu pada tahun 2010-2011 sebesar 30,12% (105,88% – 136,00%) dan Tahun 2013-2014 sebesar 17,82% (111,94% - 129,76%). Sedangkan mengalami penurunan 2 (dua) kali yaitu pada Tahun (2011-2012) sebesar 14,06% (136,00% - 121,94%) dan Tahun 2012 -2013) sebesar 10,00% (121,94% -111,94%). Jadi dapat dikatakan bahwa selama lima tahun terakhir rasio efektifitas menggambarkan kodisi yang semakin membaik.

2. Rasio Efisiensi Pendapatan Asli daerah (PAD)Untuk memperoleh ukuran yang lebih baik, rasio efektifitas perlu diperbandingkan dengan rasio efisiensi yang dicapai.Rasio Efisiensi menggambarkan perbandingan antara besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan dengan realisasi

- xliii -

pendapatan yang diterima.Kinerja Pemerintah daerah dikatakan Efisien apabila rasio yang dicapai kurang dari 1(satu) atau dibawah 100 persen. Semakin kecil rasio efisiensi, kemampuan daerah akan semakin baik. Adapun Rasio Efisiensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram dapat dihitung sebagai berikut.

Rasio Efisiensi PAD

=Biaya Pemungutan

Sumber PADRealisasi Penerimaan PAD

X 100 %

Tabel 3.4Rasio Efisiensi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

TahunRealisasi

Penerimaan PAD

Biaya Pemungutan Sumber PAD

Rasio Efektifita

s2010 44,492,332,828.3

25,633,260,930.00 12,66 %

2011 82,300,211,074.00

3,517,303,486.00 4,27%

2012 95,919,779,218.29

4,707,065,439.00 4,91 %

2013 139,877,149,931.54

4,611,573,720.00 3,30 %

2014 208,167.308.448,82

5,562,445,862.00 2,67%

Pada Tabel 3.4 di atas dapat dilihat bahwa Rasio Efisiensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2010 – 2014) mengalami penurunan sebanyak 3 (tiga) kali, yaitu pada tahun 2010-2011 sebesar 8,39% (12,66% – 4,27%) dan Tahun 2012-2013 sebesar 1,61% (4,91% - 3,30%) serta Tahun 2013-2014 sebesar 0,63% (3,30% - 2,67%). Sedangkan mengalami kenaikan pada Tahun (2011-2012) sebesar 0,64% (4,27% - 4,91%). Jadi dapat dikatakan selama lima tahun terakhir tingkat efisiensi menggambarkan kodisi yang semakin baik.

3. Rasio Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD)Rasio Pertumbuhan (Grouth Ratio) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan pemerintah derah dalam mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai dari periodeke periode berikutnya.Dengan mengetahui Pertumbuhan

- xliv -

PAD maka dapat dilakukan Evaluasi terhadap potensi-potensi daerah yang perlu mendapat perhatian.Semakin tinggi persentase pertumbuhan pendapatan asli daerah, maka semakin besar kemampuan pemerintah daerah dalam mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan yang dicapai dari setiap periode. Adapun Rasio Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram dapat dihitung sebagai berikut.

Rasio Pertumbuhan PAD

= PAD t 1 – PAD t0 PAD t0

X 100 %

Tabel 3.5Rasio Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Tahun PAD t0 PAD t1Rasio Pertumbu

han2010 - 2011 44,492,332,828.32 82,300,211,074.00 84,98 %

2011 - 2012 82,300,211,074.00 95,919,779,218.29 16,55%

2012 - 2013 95,919,779,218.29 139,877,149,931.54 45,83 %

2013 - 2014 139,877,149,931.54 208,167.308.448,82 8,82 %

Pada Tabel 3.5 di atas dapat dilihat bahwa rasio pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Kota Mataram dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2010 – 2014) mengalami penurunan sebanyak 1 (satu) kali, yaitu dari tahun 2009-2010 sebesar (84,98% ), turun68,43% pada Tahun 2010-2011 sebesar (16,55%). Sedangkan kenaikan terjadi dari Tahun (2010-2011) sebesar (16,55%), naik 29,28% pada Tahun 2011-2012 sebesar (45,83%) dan dari Tahun 2011-2012 sebesar (45,83%) naik 2,99% pada Tahun 2012-2013 sebesar (48,82%). Jadi dapat dikatakan selama lima tahun terakhir tingkat Pertumbuhan PAD menggambarkan kodisi yang semakin baik.

4. Elastisitas Pendapatan Asli Daerah (PAD)Elastisitas Pendapatan Asli daerah (PAD) digunakan untuk mengukur derajad kepekaan PAD terhadap adanya perubahan

- xlv -

perekonomian.Adapun Elastisitas Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram untuk Tahun 2014 dapat dihitung sebagai berikut.

PAD Elastisity =Pertumbuhan Penerimaan PADPertumbuhan PDRB

X 100 %

= 8,82 8,05

X 100 %

= 1,10%

Dari hasil analisa ratio di atas dengan mengacu pada potensi maupun capaian PAD, maka pada tahun 2014dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat ratio efektifitas pengelolaan PADsebesar 129,76%yang diimbangi dengan tingkatratio efisiensi PADsebesar 2,67%,dan ratio pertumbuhan PAD sebesar 48,82%,mengambarkanKemampuan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi lebih efektif serta tingkat kemadirian dalam pengumpulan sumber-sumber penerimaan mengalami peningkatan.Tingkat kemandirian dalam pengumpulan sumber-sumber penerimaan yang mengalami peningkatan dengan kenaikan persentase di atas 10% dapat dilihat pada tabel 3.6 Persentase Realisasi Penerimaan PAD terhadap APBD di bawah ini.

Tabel 3.6Persentase Realisasi Penerimaan PAD terhadap APBD

No. Tahun PAD (Rp.) APBD (Rp.) %

1. 2010 44.492.332.828,32 556.508.276.413,02 7,99

2. 2011 82.300.211.074,00 679.040.672.702,71 12,12

3. 2012 95.919.779.218,29 755.237.369.807,29 12,70

4. 2013 134.411.455.232,93

827.804.744.077,13 16,24

- xlvi -

5. 2014 208,031,706,154.45

1.082.547.260.586,68 19,22

Sumber Data : Laporan Realisasi APBD, 2010-2014; diolah.

.Berdasarkan Analisis Program dan Kegiatan yang dilaksanakan dalam kurun waktu periode 2010-2014, Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah menjadi salah satu program utama yang diakomodir dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sedangkan Capaian Indikator Kinerja sebagaimana ditetapkan dalam dokumen RPJMD, Renstra dan Renja SKPD dapat digambarkan pada tabel 3.7 dibawah ini.

- xlvii -

Tabel 3.7Capaian Indikator Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram

NO Indikator Kinerja

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA

2010 2011 2012 2013 2014

TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Jumlah Data 

Potensi PAD sebagai Informasi yang Akuntabel

4 Jenis Pajak 

Daerah dan 3 Jenis Retribusi Daerah

4 Jenis Pajak Daerah 

dan 3 Jenis Retribusi Daerah

7 Jenis Pajak Daerah 

dan 3 Jenis retribusi Daerah

7 Jenis Pajak Daerah 

dan 3 Jenis retribusi Daerah

7 Jenis Pajak Daerah 

dan 2 Jenis retribusi Daerah

7 Jenis Pajak 

Daerah dan 2 Jenis retribusi Daerah

8 Jenis Pajak Daerah 

dan 1 Jenis retribusi Daerah

8 Jenis Pajak Daerah 

dan 1 Jenis retribusi Daerah

8 Jenis Pajak Daerah

8 Jenis Pajak Daerah

2 Jumlah Rancangan Peraturan Daerah yang disusun 

1 Rancangan perda BPHTB

1 Rancangan perda BPHTB

1 Rancangan perda PBB-

P2

1 Rancangan perda PBB-P2

1  Perda PBB P2 dan 8 Perwal PBB-P2

1  Perda PBB P2 dan 8 Perwal PBB-P2

4 Perwal Pajak Daerah

3 Perwal Pajak Daerah

1 Rancangan Perda Pajak Daerah dan 11 Draf Perwal Pajak Daerah

1 Rancangan Perda Pajak Daerah dan 11 Draf Perwal Pajak Daerah

3 Jumlah Realisasi Pajak Daerah

19,717,619,900.00

19,454,520,726.00

31,358,436,000.00

43,141,033,812.00

39,572,230,000.00

45,596,900,874.00

71,550,000,000.00

79,374,881,763.00

83,000,000,000.00

91,749,599,728.00

4 Jumlah Realisasi Retribusi Daerah

14,517,500,000.00

13,457,130,694.00

15,541,640,000.00

14,048,627,262.00

15,738,962,000.00

16,953,181,532.00

17,824,074,100.00

20,251,127,301.91

17,918,490,500.00

21,014,517,907.00

5 Persentase Realisasi PAD terhadap Target PAD

42,022,479,900.00

44,492,332,828.32

60,514,511,410.00

82,300,211,074.00

78,661,707,800.00

95,919,779,218.29

124,957,834,100.00

139,877,149,931.54

160,415,308,854.00

208,031,706,154.45

100 105.88 100 136.00 100 121.94 100 111.94 100 129.68

7 Persentase PAD terhadap APBD

42,022,479,900.00

44,492,332,828.32

60,514,511,410.00

82,300,211,074.00

78,661,707,800.00

95,919,779,218.29

124,957,834,100.00

139,877,149,931.54

160,415,308,854.00

208,031,706,154.45

550,000,000,000.00

556,508,276,413.02

648,862,491,019.96

679,040,672,702.71

721,899,242,989.50

755,237,369,807.29

864,905,445,373.00

865,839,838,811.63

1,055,390,821,061.67

1,082,547,260,586.68

7.64 7.99 9.33 12.12 10.90 12.70 14.45 16.16 15.20 19.22

8 Persentase Peningkatan PAD

42,022,479,900.00

44,492,332,828.32

60,514,511,410.00

82,300,211,074.00

78,661,707,800.00

95,919,779,218.29

124,957,834,100.00

139,877,149,931.54

160,415,308,854.00

208,031,706,154.45

- -18,492,031,510.00

37,807,878,245.68

18,147,196,390.00

13,619,568,144.29

46,296,126,300.00

43,957,370,713.25

35,457,474,754.00

68,154,556,222.91

- - 44.01 84.98 29.99 16.55 58.85 45.83 28.38 48.72

9 Persentase Aparatur yang Kompeten dan Profesional

- - 25% 100% 35% 100% 65% 100% 85% 100%

10 Persentase Peningkatan Kesadaran Masyarakat dan tingkat Partisipasi Wajib Pajak Daerah/Retribusi Daerah

100% 97% 100% 98% 100% 89% 100% 83,82% 100% 89,82%

3.2.Realisasi Anggaran

- xlviii -

Berdasarkan anggaran yang disahkan untuk mewujudkan kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram selama periode 2010-2014 dan sebagai upaya pencapaian tujuan melalui sasaran strategis yang ditetapkan, telah dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataramyang tercermin dalam table 3.8 di bawah ini :

Tabel 3.8

Rincian Alokasi dan Realisasi Anggaran (% fisik & % keuangan) selama periode 2010-2014,

NO. TAHUN ANGGARAN

ALOKASI ANGGARAN (RP.)

REALISASI ANGGARAN (RP.)

PERSENTASE REALISASI ANGGARAN

KEUANGAN (%) FISIK (%)1 2 3 4 5 6

1 2010 6,446,239,018.00 5.621.410.132,00 87,20 100%

2 2011 4,717,427,568.00 4.542.939.202,00 96,30 100%

3 2012 5,022,382,644.00 4.707.020.439,00 93.72 100%

4 2013 5,744,552,000.00 4,611,573,720.00 80.28 100%

5 2014 6,782,192,000.00 5,562,445,862.00 82.02 100%

JUMLAH 28,712,793,230.00 25.045.389.353,00 87,23 100%

- xlix -

BAB IVP E N U T U P

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram 2014 merupakan salah satu kewajiban sebagai wujud pertanggungjawaban untuk menyampaikan informasi tentang peyelenggaraan tugas pokok dan fungsi dalam pengelolaan kewenangan yang diemban. LaporanAkuntabilitasKinerjainidapatdimanfaatkansebagai :

a. Bahanevaluasiakuntabilitaskinerjabagipihak yang membutuhkan.

b. Penyempurnaandokumenperencanaanperiode yang akandatang

c. Penyempurnaanpelaksanaan program dankegiatan yang akandatang

d. Penyempurnaanberbagaikebijakan yang diperlukan

Berdasarkanhasilpengukurankinerjaterhadapcapaiansasaranstrategis, rata-rata menunjukkantingkat capaian 100% . Hal tersebut dapat dilihat dari capaian realisasi penerimaan beberapa jenis pajak daerah yang menjadi pengelolaan Dinas Pendapatan Kota Mataram.SebagaiKoordinatorPendapatanAsli Daerah (PAD), berdasarkanhasilpengukuranterhadaptingkatRasioEfektifitas PendapatanAsli Daerah (PAD) menunjukkan persentase 129,76 %dengan Tingkat Efisiensi Pembiayaan sebesar 2,67 %.Sedangkan Ratio Pertumbuhan PAD menunjukkanpersentasesebesar 8,82% dengan Tingkat Elastisity PAD sebesar 1,10%. Kondisitersebutmenggambarkantingkatkemandiriandalampengumpulandanpeningkatansumber-sumber PAD semakinbaik.Hasil Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram tak lepas dari upaya intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber penerimaan yang telah dilakukanselamaperiode lima tahunberjalan. Beberapa strategi intensifikasi yang telah dilakukan terkait dengan upaya peningkatan PAD selamatahun 2010-2014 antara lain :

- l -

1. Melakukan Kegiatan Rampung Pajak Guna Menganalisis Potensi Pajak Melalui Mapping,ProfilingDan Benchmarking Terhadap Wajib Pajak.

2. Melakukan Perbaikan Terhadap Management Data Base Potensi-Potensi Pajak Daerah Yang Dikelola Dinas Pendapatan Kota Mataram.

3. Penambahan Personil Khususnya Yang Terkait Dengan Spesifikasi Yang Dibutuhkan Dalam Pengelolaan PBB-P2 Dan PengelolaanPajak Daerah PadaUmumnya.

4. Peningkatan Disiplin Kerja Dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur Melalui Kegiatan Bimbingan Teknis Pemeriksaan Pajak Daerah Dan Pelatihan Pelayanan.

5. Melakukan Sosialisasi Dan Pemberian Penyuluhan Kepada Masyarakat Mengenai Ketentuan –Ketentuan Pajak Daerah Sesuai Amanat UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah.

6. MelakukanKegiatanPendataanDalamRangkaMemperoleh Data Yang Valid, Akurat Dan DapatDipertanggungJawabkan Serta MelakukanPemeliharaan Basis Data TerhadapWajibPajak PBB-P2 DenganMelakukaanPendataanPasifUntukWajibPajak Yang DatangSendiri Dan PendataanAktifDenganMelakukanPendataanLangsungKepadaWajibPajak PBB-P2

7. Melakukan Monitoring Dan PengawasanPajak Daerah Serta MelakukanPenelitianDan PemeriksaanPajak Daerah DalamRangkaTertibAdministrasiDanPengamanan Target PAD.

8. MeningkatkanKualitas Dan JangkauanPelayanan Serta Penambahan Sarana Dan PrasaranaUntuk Mendukung Kelancaran Pemungutan Pajak DaerahDan KinerjaPelayanan

9. PenerapanPenegakanAturanPerpajakanDenganBerkoordinasi Dan BersinergiDenganInstansi Yang MemilikiKewenanganDalamPenegakanAturan

10.Penerapan System PengelolaanPajak Daerah DenganOptimalisasiInformasi Dan Teknologgi (IT).Sedangkan kiat-kiat ekstensifikasi yang dilakukan melalui perluasan basis

pajak dengan tetap berpedoman pada amanat UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

- li -

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendapatan Kota Mataram yang dapat disusun sebagai bahan penilaian kinerja dinas untuk tahun 2014.

Mataram, 20 Januari 2015Kepala Dinas Pendapatan

Kota Mataram,

H. MOH. SYAKIRIN, HUKMI, SE, MMNIP. 19640507 199203 1 016

.

- lii -