Sintesis Vitamin

download Sintesis Vitamin

of 5

Transcript of Sintesis Vitamin

Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting dalam [1] pembentukan sistem penglihatan yang baik. Terdapat beberapa senyawa yang digolongkan ke [1] dalam kelompok vitamin A, antara lain retinol, retinil palmitat, danretinil asetat. Akan tetapi, istilah vitamin A seringkali merujuk pada senyawa retinol dibandingkan dengan senyawa lain karena [1] senyawa inilah yang paling banyak berperan aktif di dalam tubuh. Vitamin A banyak ditemukan [2] pada wortel, minyak ikan,susu, keju, dan hati.

Peranan vitamin A dalam indra penglihatanVitamin A banyak berperan dalam pembentukan indra penglihatan bagi manusia. Vitamin ini akan membantu mengkonversi sinyal molekul dari sinar yang diterima oleh retina untuk menjadi suatu proyeksi gambar [1] [3] di otak kita. Senyawa yang berperan utama dalam hal ini adalah retinol. Bersama dengan rodopsin, senyawa retinol akan membentuk kompleks pigmen yang sensitif terhadap cahaya untuk mentransmisikan sinyal cahaya [4] ke otak. Oleh karena itu, kekurangan vitamin A di dalam tubuh seringkali berakibat fatal pada organ [3][4] penglihatan. [sunting]Vitamin[3]

A dan sistem imun[5]

Vitamin A juga dapat melindungi tubuh dari infeksi organisme asing, seperti bakteri patogen. Mekanisme [1] pertahanan ini termasuk ke dalamsistem imun eksternal, karena sistem imun ini berasal dari luar tubuh. Vitamin ini akan meningkatkan aktivitas kerja dari sel darah putih danantibodi di dalam tubuh sehingga tubuh menjadi lebih resisten terhadap senyawa toksin maupun terhadap serangan mikroorganisme parasit, seperti bakteri [5] patogen dan virus.

Vitamin K (K dari "Koagulations-Vitamin" dalam Bahasa Jerman dan Bahasa Denmark ) merujuk pada sekelompok vitamin lipofilik danhidrofobik yang dibutuhkan untuk modifikasi pascatranslasi dari berbagai macam protein, seperti dalam proses pembekuan darah. Secara kimia vitamin ini adalah [2] turunan 2-metil-1,4-naftokuinona. Vitamin K bersifat tahan panas, tetapi akan segera rusak apabila [2] terpapar senyawa asam, basa, dan cahaya matahari. Pada manusia, vitamin K didapat dari nutrisi asupan makanan dan mikroflora pada saluran pencernaan. Di dalam hati, vitamin K dibutuhkan untuk mengaktivasi protrombin dengan reaksi karboksilasi gugus Glu pada residu protein prekursornya. Asam glutamat yang mengalami [3] reaksi karboksilasi akan berubah menjadi asam karboksiglutamat gamma. Vitamin K2 (menakuinona, menatetrenona) secara normal diproduksi oleh bakteri dalam saluran pencernaan manusia, dan defisiensi giziakibat diet yang sangat jarang terjadi kecuali saluran pencernaan mengalami kerusakan yang sangat parah sehingga tidak [2] dapatmenyerap molekul. Vitamin ini ditemukan dalam sayuran hijau, [2] seperti bayam, katuk, kol, selada, dan brokoli.Daftar isi[sembunyikan]

[1]

1 Vitamin K dan kesehatan 2 Pranala luar 3 Rujukan 4 Pranala luar

[sunting]Vitamin

K dan kesehatan

Peneliti di Tufts menemukan bahwa vitamin K, khususnya K1, dapat mengurangi risiko [4] resistensi insulin sehingga membantu melawandiabetes. Penemuan ini diterbitkan dalam Diabetes [4] Care. Selain itu, vitamin ini juga membantu metabolisme di dalam tubuh terkait dengan resistensi [4] senyawa insulin. Di dalam tubuh, vitamin K juga dapat menekan proses pendarahan di hati yang [5] seringkali muncul akibat pemakaian senyawa aspirin atau antibiotik secara berlebihan. Melalui mekanisme yang sama, vitamin K dapat memperlambat proses pembentukan [5] sel kanker di hati dan paru-paru. Penelitian lain juga membuktikan bahwa selain diabetes, vitamin K juga dapat meningkatkan [6] kepadatan tulang sehingga terbentuk struktur rangka tubuh yang kuat. Khususnya pada wanita, [7] vitamin K juga dapat menurunkan risiko terkena osteoporosis. Di dalam tulang, vitamin K ini akan membantu senyawa osteokalsin yang berperan dalam penyerapan mineral untuk membentuk stuktur [7] [7] tulang yang kuat. Osteoklasin sendiri diproduksi oleh osteoblas, kumpulan sel pembentuk tulang.

Vitamin E adalah nama umum untuk dua kelas molekul (tocopherol dan tocotrienol) yang memiliki [1] aktivitas vitamin E dalam nutrisi . Vitamin E bukan nama untuk setiap satuan bahan kimia spesifik namun, untuk setiap campuran yang [1] terjadi di alam yang menyediakan fungsi vitamin E dalam nutrisi .

Sifat-sifatTocopherol tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut lemak [2] seperti minyak, lemak, alkohol, aseton, eter dan sebagainya . Karena tidak larut dalam air, vitamin E dalam tubuh hanya dapat dicerna dengan bantuan empedu hati, sebagai pengelmulsi minyak saat [3] melalui duodenum . Vitamin E stabil pada pemanasan namun akan rusak bila pemanasan terlalu tinggi. Vitamin E o bersifat basa jika tidak ada oksigen dan tidak terpengaruh oleh asam pada suhu 100 C. Bila terkena [2] oksigen di udara, akan teroksidasi secara perlahan-lahan . Sedangkan bila terkena cahaya [2] warnanya akan menjadi gelap secara bertahap.[3]

SifatVitamin ini larut dalam lemak . Kelarutannya dalam lemak merupakan sifat yang menguntungkan karena sebagian besar kerusakan akibat radikal bebas terjadi di dalam membran sel [2] dan lipoprotein yang terbuat dari molekul lemak .[5]

Dosis dan pengaruhBila vitamin E digunakan sebagai antioksidan, maka seorang perempuan membutuhkan sedikitnya [3] 120 IU (international unit) per hari . Namun menurut catatan medis, kebanyakan [3] perempuan Indonesia hanya mengonsumsi makanan yang mengandung 10.4 - 13,4 IU per hari . [3] Untuk mencukupi kebutuhan itu, vitamin E dapat dikonsumsi dari vitamin E sintetis (dl-a tokoferol) . Dosis vitamin E yang besar bisa memperbaiki dan mencegah terjadinya perkembangan kelainan [6] saraf . Beberapa penelitian menunjukan bahwa peningkatan konsumsi vitamin E dapat [6] meningkatkan sistem kekebalan tubuh . Asupan vitamin E harian sebesar 10-30 mg dianggap cukup [7] untuk mempertahankan kadar viamin E dalam darah . Namun batas konsumsi vitamin E yang dianjurkan adalah 8 sampai 10 IU (International Units)- suatu batas dimana sepertiga [7] orang Amerika menggunakannya . Untuk keuntungan maksimal vitamin E, diperlukan 100 sampai [7] 400 IU setiap hari . Sebagian besar penelitian menunjukan bahwa ini merupakan konsumsi optimal

untuk mengurangi risiko penyakit kronis. Sedangkan dalam bahan makanan yang kita konsumsi [7] setiap harinya diperkirakan mengandung 25 IU vitamin E .

Vitamin DDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasBelum Diperiksa

Cholecalciferol (D3)

Ergocalciferol (D2). Lihat simpul ganda pada bagian tengah atas.

Vitamin D adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohormon.[1] Vitamin D dikenal juga dengan nama kalsiferol.[2] Penamaan ini berdasarkan Union of Pure and Applied Chemist (IUPAC).[3] Di dalam tubuh, vitamin ini banyak berperan dalam pembentukkan struktur tulangdan gigi yang baik.[4] Vitamin ini banyak ditemukan pada jeruk, stroberi, tomat, brokoli, dan sayuran hijau lainnya.[2]Daftar isi[sembunyikan]

1 Bentuk-bentuk vitamin D 2 Peranan di dalam tubuh 3 Produksi vitamin D 4 Pranala luar 5 Referensi 6 Pranala luar

[sunting]Bentuk-bentuk

vitamin D

Vitamin ini sendiri merupakan turunan dari molekul steroid yang merupakan salah satu turunan dari kolesterol.[5] Terdapat dua bentuk aktif dari vitamin ini, yaitu vitamin D2 dan vitamin D3.[3] Vitamin D2 atau dikenal juga dengan nama ergokalsiferol ini berasal dari turunan senyawa kolesterol yang banyak ditemukan pada ragi dan tanaman.[5] Vitamin D3 (kolekalsiferol) sendiri berasal dari turunan senyawa 7dehidrokolesterol.[3] Golongan vitamin inilah yang paling banyak ditemukan pada kulit manusia.[3] Pada ginjal, vitamin D dikonversi menjadi bentuk aktif yang disebut 1,25dihydroxycholecalciferol.[6]

[sunting]Peranan

di dalam tubuh

Di dalam tubuh, vitamin D dapat membentuk struktur tulang dan gigi yang kuat.[2] Selain itu, vitamin D juga dapat memperkuat sistem kekebalan dan mencegah berbagai jenis kanker.[3] Apabila terjadi defisiensi vitamin D, tubuh akan mengalami berbagai gangguan penyakit, antara lain osteoporosis, osteopenia, diabetes, hipertensi, dan berbagai penyakit jantung,[5][2] kanker payudara,[7] dan kanker endometrium.[8] Molekul aktif dari vitamin D, yaitu kalsitriol, merupakan pemeran utama dalam metabolisme absorpsi kalsium ke dalam tulang, fungsi otot, sekaligus sebagai immunomodulator yang berpengaruh terhadap sistem kekebalan[9] untuk melawan beberapa penyakit, termasuk diabetesdan kanker.[10] Sumber utama vitamin D adalah kulit yang terpapar radiasi ultraviolet. Di dalam tubuh, vitamin D diserap di usus dengan bantuan senyawa garam empedu.[3] Setelah diserap, vitamin ini kemudian akan disimpan di jaringan lemak (adiposa) dalam bentuk yang tidak aktif.[3]

[sunting]Produksi

vitamin D

Vitamin D merupakan satu-satunya jenis vitamin yang diproduksi tubuh.[3] Saat terpapar cahaya matahari, senyawa prekursor 7-dehidrokolesterol akan diubah menjadi senyawakolekalsiferol.[3] Induksi ini terutama disebabkan oleh sinar ultraviolet B (UVB).[3] Pada tahap selanjutnya, senyawa kolekalsiferol ini akan diubah menjadi senyawa kalsitrol yang merupakan bentuk aktif dari vitamin D di dalam tubuh.[3] Kalsitrol sendiri diproduksi di ginjal yang kemudian akan diedarkan ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan, terutama di organ tulang dan gigi.[3]