sinopsis perempuan.doc
-
Upload
ratih-paramitha-idaayuu -
Category
Documents
-
view
156 -
download
2
description
Transcript of sinopsis perempuan.doc
Nama : Ida Ayu Ratih Paramitha Manuaba
Sinopsis Cerpen
Perempuan Berlipstik Kapur
Perempuan berlipstik kapur bercerita tentang seorang perempuan yang bernama Alfira.
Dia anak dari keluarga yang mampu namun tidak harmonis dengan bersaudara empat orang.
Orang tuanya bercerai karena ibunya merasa lebih mampu membiayai anak-anaknya sebab gaji
bapaknya sebagai pegawai negeri tak mampu mengimbangi gaji ibu yang bekerja di Bank.
Kehidupan remaja Alfira yang sudah Akrab dengan kapsul pencegah hamil membuatnya terbiasa
tidur dengan pacar – pacarnya. Bahkan hampir setengah lusin lelaki telah menidurinya.
Walaupun sudah akarab dengan obat-obatan seperti itu, Tuhan berkehendak lain, Alfira hamil.
Dia mengandung anaknya Ferdi, pacar yang sekarang.
Alfira yang takut menggugurkan kandungan dan Ferdi yang belum siap menjadi seorang
bapak. Akhirnya Ferdi mengaku akan bertanggung jawab dan akan mengenalkan Alfira ke orang
tuanya. Tiba waktu yang dijanjikan. Setelah lama dalam perjalanan, Alfira baru sadar kalau
dirinya tidak menuju ke rumah keluarga Ferdi. Alfira dibawa ke tempat pengguguran kandungan.
Alfira tak berdaya melawan kekuatan lelaki yang bertubuh gempal dan seorang wanita tua yang
membawanya ke ruangan pengguguran hingga tak sadar diri.
Ketika Alfira sudah mulai sadar, dia dibantu melarikan diri oleh perempuan tua itu.
Perempuan tua itu bernama Mak Tinem. Mak Tinem adalah pembantu di rumah itu. Alfira
diajak kabur ke rumah mak Tinem di pedesaan kapur. Selama Alfira disana, Mak tinemlah yang
menjadi Ibu dan Bapak bagi Alfira.
Kehidupan Alfira dan Mak Tinem di desa itu mereka nikmati sambil menanti kelahiran
anaknya. Mak Tinem bekerja di penambangan batu kapur. Penambangan batu kapur itu sudah
dilarang sehingga Mak dan penduduk yang lain main kucing-kucingan dengan aparat dengan
aparat yang ditugaskan untuk melarang kegiatan itu. Alfira yang memimpikan untuk menjadi ibu
yang baik bagi anaknya. Namun harapan itu sirna. Alfira terjatuh dari bebatuan kapur dan
terguling ke bawah ketika mengantarkan kolak untuk Mak Tinem.
Bangkit dari kesedihannya, Alfira mulai bekerja. Dia diminta untuk mengajar di sekolah
PAUD. Dia akan belajar menjadi ibu walaupun bukan untuk anak dari rahimnya. Hampir enam
tahun Alfira tinggal di kampung ini. Dia membantu anak-anak di kampung tersebut sebisanya
dengan dibantu oleh seorang pemuda, anak Pak Lurah yng bernama Wibowo. Sekian lama
mereka bekerja sama, wibowo pun menaruh hati pada Alfira tapi belum mampu untuk
mengungkapkannya, begitu juga dengan Alfira. Bersamaan dengan pelatihan Guru PAUD di
Jakarta, Alfira ingin menemui bapaknya yang telah mengirimkan keperluan administrasinya
selama dia di kampung. Sebelum berangkat Alfira mendandani Mak Tinem tak lupa juga
menggoreskan lipstik di bibir Mak yang akan mengantarnya dan bertemu Ibu Bupati.
Alfira berjanji akan membelikan lipstik yang pas untuk Mak
Setelah kegiatan pelatihan PAUD selesai, Alfira menemui Bapaknya. Alfira terharu
hingga meneteskan iar mata. Bapaknya menunjukkan beberapa lembar koran kepada Alfira.
Terlihat foto ibunya yang berstatus sebagai tersangka pembobol rekening perusahaan-perusahaan
besar nasabah bank tempatnya bekerja dan foto Ferdi yang tercatat sebagai pacar ibunya.
Perasaan alfira pun bergejolak dan menangis. Pada saat yang bersamaan, Wibowo menelponnya
dan mengabarkan telah terjadi longsor di pertambangan dan beberapa orang tak terselamatkan.
Alfira langsung teringat dengan mak Tinem. Pagi-pagi benar Alfira di antar ke bandara oleh
bapaknya.
Sesampai di rumah, rumah Mak Tinem ramai oleh orang-orang tua dan polisi. Sekilas
wibowo menjadi tuan rumah menghadapi banyak orang yang datang. Semua perhatian tertuju
pada Alfira. Alfira mendekati sebujur tubuh yang berselimutkan kain jarik dibimbing bapaknya
dan wibowo. Dilihatnya Jasat Mak Tinem pasi dan kotor berlumur kapur. Seketika Alfira
linglung.
Dalam pemakaman Mak Tinem, para pelayat berbondong-bondong datang tanpa sempat
Alfira pedulikan. Dia terus terbayang tentang lipstik yang dibelikannya di Mall tak pernah
sampai untuk Mak Tinem.
Setelah pemakaman itu, Wibowo terus membantu Alfira. Kesedihan yang masih
menghampiri alfira membuatnya tak bisa membaca, terlebih berita-berita ibunya di TV bisa
dilihat setiap acara berita. Di sisi lain, Alfira juga gembira karena tertayang juga berita
penggerebekan tempat praktik pengguguran di tempat dulu dia datangi.
Alfira menatap Wibowo dan memberikan lipstik yang ingin dibelian untuk Mak. Dia
ingin Wibowo memberi lipstik itu ke orang yang Wibowo cintai. Wibowo mengambil lipstik itu
sekaligus mengambil tangan Alfira. Lipstik itu akan diberi ke ibunya Wibowo yang dicintainya
dan Alfira menjadi yang kedua. Alfira berada antara parcaya dan tak percaya, dan diapun hidup
bahagia.