sinopsis perempuan.doc

4
Nama : Ida Ayu Ratih Paramitha Manuaba Sinopsis Cerpen Perempuan Berlipstik Kapur Perempuan berlipstik kapur bercerita tentang seorang perempuan yang bernama Alfira. Dia anak dari keluarga yang mampu namun tidak harmonis dengan bersaudara empat orang. Orang tuanya bercerai karena ibunya merasa lebih mampu membiayai anak-anaknya sebab gaji bapaknya sebagai pegawai negeri tak mampu mengimbangi gaji ibu yang bekerja di Bank. Kehidupan remaja Alfira yang sudah Akrab dengan kapsul pencegah hamil membuatnya terbiasa tidur dengan pacar – pacarnya. Bahkan hampir setengah lusin lelaki telah menidurinya. Walaupun sudah akarab dengan obat-obatan seperti itu, Tuhan berkehendak lain, Alfira hamil. Dia mengandung anaknya Ferdi, pacar yang sekarang. Alfira yang takut menggugurkan kandungan dan Ferdi yang belum siap menjadi seorang bapak. Akhirnya Ferdi mengaku akan bertanggung jawab dan akan mengenalkan Alfira ke orang tuanya. Tiba waktu yang dijanjikan. Setelah lama dalam perjalanan, Alfira baru sadar kalau dirinya tidak menuju ke rumah keluarga Ferdi. Alfira dibawa ke tempat pengguguran kandungan. Alfira tak berdaya melawan kekuatan lelaki yang bertubuh gempal dan seorang wanita tua yang membawanya ke ruangan pengguguran hingga tak sadar diri.

description

cerpen

Transcript of sinopsis perempuan.doc

Page 1: sinopsis perempuan.doc

Nama : Ida Ayu Ratih Paramitha Manuaba

Sinopsis Cerpen

Perempuan Berlipstik Kapur

Perempuan berlipstik kapur bercerita tentang seorang perempuan yang bernama Alfira.

Dia anak dari keluarga yang mampu namun tidak harmonis dengan bersaudara empat orang.

Orang tuanya bercerai karena ibunya merasa lebih mampu membiayai anak-anaknya sebab gaji

bapaknya sebagai pegawai negeri tak mampu mengimbangi gaji ibu yang bekerja di Bank.

Kehidupan remaja Alfira yang sudah Akrab dengan kapsul pencegah hamil membuatnya terbiasa

tidur dengan pacar – pacarnya. Bahkan hampir setengah lusin lelaki telah menidurinya.

Walaupun sudah akarab dengan obat-obatan seperti itu, Tuhan berkehendak lain, Alfira hamil.

Dia mengandung anaknya Ferdi, pacar yang sekarang.

Alfira yang takut menggugurkan kandungan dan Ferdi yang belum siap menjadi seorang

bapak. Akhirnya Ferdi mengaku akan bertanggung jawab dan akan mengenalkan Alfira ke orang

tuanya. Tiba waktu yang dijanjikan. Setelah lama dalam perjalanan, Alfira baru sadar kalau

dirinya tidak menuju ke rumah keluarga Ferdi. Alfira dibawa ke tempat pengguguran kandungan.

Alfira tak berdaya melawan kekuatan lelaki yang bertubuh gempal dan seorang wanita tua yang

membawanya ke ruangan pengguguran hingga tak sadar diri.

Ketika Alfira sudah mulai sadar, dia dibantu melarikan diri oleh perempuan tua itu.

Perempuan tua itu bernama Mak Tinem. Mak Tinem adalah pembantu di rumah itu. Alfira

diajak kabur ke rumah mak Tinem di pedesaan kapur. Selama Alfira disana, Mak tinemlah yang

menjadi Ibu dan Bapak bagi Alfira.

Kehidupan Alfira dan Mak Tinem di desa itu mereka nikmati sambil menanti kelahiran

anaknya. Mak Tinem bekerja di penambangan batu kapur. Penambangan batu kapur itu sudah

dilarang sehingga Mak dan penduduk yang lain main kucing-kucingan dengan aparat dengan

aparat yang ditugaskan untuk melarang kegiatan itu. Alfira yang memimpikan untuk menjadi ibu

yang baik bagi anaknya. Namun harapan itu sirna. Alfira terjatuh dari bebatuan kapur dan

terguling ke bawah ketika mengantarkan kolak untuk Mak Tinem.

Page 2: sinopsis perempuan.doc

Bangkit dari kesedihannya, Alfira mulai bekerja. Dia diminta untuk mengajar di sekolah

PAUD. Dia akan belajar menjadi ibu walaupun bukan untuk anak dari rahimnya. Hampir enam

tahun Alfira tinggal di kampung ini. Dia membantu anak-anak di kampung tersebut sebisanya

dengan dibantu oleh seorang pemuda, anak Pak Lurah yng bernama Wibowo. Sekian lama

mereka bekerja sama, wibowo pun menaruh hati pada Alfira tapi belum mampu untuk

mengungkapkannya, begitu juga dengan Alfira. Bersamaan dengan pelatihan Guru PAUD di

Jakarta, Alfira ingin menemui bapaknya yang telah mengirimkan keperluan administrasinya

selama dia di kampung. Sebelum berangkat Alfira mendandani Mak Tinem tak lupa juga

menggoreskan lipstik di bibir Mak yang akan mengantarnya dan bertemu Ibu Bupati.

Alfira berjanji akan membelikan lipstik yang pas untuk Mak

Setelah kegiatan pelatihan PAUD selesai, Alfira menemui Bapaknya. Alfira terharu

hingga meneteskan iar mata. Bapaknya menunjukkan beberapa lembar koran kepada Alfira.

Terlihat foto ibunya yang berstatus sebagai tersangka pembobol rekening perusahaan-perusahaan

besar nasabah bank tempatnya bekerja dan foto Ferdi yang tercatat sebagai pacar ibunya.

Perasaan alfira pun bergejolak dan menangis. Pada saat yang bersamaan, Wibowo menelponnya

dan mengabarkan telah terjadi longsor di pertambangan dan beberapa orang tak terselamatkan.

Alfira langsung teringat dengan mak Tinem. Pagi-pagi benar Alfira di antar ke bandara oleh

bapaknya.

Sesampai di rumah, rumah Mak Tinem ramai oleh orang-orang tua dan polisi. Sekilas

wibowo menjadi tuan rumah menghadapi banyak orang yang datang. Semua perhatian tertuju

pada Alfira. Alfira mendekati sebujur tubuh yang berselimutkan kain jarik dibimbing bapaknya

dan wibowo. Dilihatnya Jasat Mak Tinem pasi dan kotor berlumur kapur. Seketika Alfira

linglung.

Dalam pemakaman Mak Tinem, para pelayat berbondong-bondong datang tanpa sempat

Alfira pedulikan. Dia terus terbayang tentang lipstik yang dibelikannya di Mall tak pernah

sampai untuk Mak Tinem.

Setelah pemakaman itu, Wibowo terus membantu Alfira. Kesedihan yang masih

menghampiri alfira membuatnya tak bisa membaca, terlebih berita-berita ibunya di TV bisa

Page 3: sinopsis perempuan.doc

dilihat setiap acara berita. Di sisi lain, Alfira juga gembira karena tertayang juga berita

penggerebekan tempat praktik pengguguran di tempat dulu dia datangi.

Alfira menatap Wibowo dan memberikan lipstik yang ingin dibelian untuk Mak. Dia

ingin Wibowo memberi lipstik itu ke orang yang Wibowo cintai. Wibowo mengambil lipstik itu

sekaligus mengambil tangan Alfira. Lipstik itu akan diberi ke ibunya Wibowo yang dicintainya

dan Alfira menjadi yang kedua. Alfira berada antara parcaya dan tak percaya, dan diapun hidup

bahagia.