Sinopsis
-
Upload
rizky-anugrah -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
description
Transcript of Sinopsis
KAJIAN DAMPAK DEPLESI SUMBERDAYA ALAM DAN
LINGKUNGAN TERHADAP SUMBERDAYA PERAIRAN
DI SEKITAR LAUT JAWA
Disusun oleh :
ADITYA CAHYA PUTRA
15013445
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sumberdaya perairan merupakan potensi dari semua jenis organisme yang seluruh atau
sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. Sumberdaya tersebut dikenal
sebagai sumberdaya yang renewable atau dapat pulih secara alami, namun demikian sumberdaya
perairan tidak berarti sebagai sumberdaya yang tidak terbatas baik dalam jumlah maupun
kemampuannya untuk berkembangbiak. Oleh karena itu pemanfaatan sumberdaya tersebut harus
dilakukan secara rasional yaitu dengan memperhatikan daya dukung dari lingkungan sekitarnya
(Sumartini, 2003).
Saputra (2002), menyatakan menurut Komisi Nasional Pengkajian Stok bahwa
pemanfaatan sumberdaya perairan di wilayah Laut Jawa (Pantura) telah mengalami lebih
tangkap (overfishing) yang mencapai 130% dari potensi lestarinya.
Menurut Supriharyono (2000), beberapa pertimbangan dalam pengelolaan sumberdaya
alam kawasan pesisir yakni meliputi (a) pertimbangan ekonomis, (b) pertimbangan dari aspek
lingkungan dan (c) pertimbangan sosial budaya. Pertimbangan ekonomis menyangkut penting
tidaknya untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari, penghasil barang-barang yang dipasarkan serta
merupakan aset pariwisata yang dapat menghasilkan uang selain berupa barang. Pertimbangan
lingkungan menyangkut stabilitas fisik pantai, lingkungan masyarakat yang unik, penyediaan
stok hewan dan tumbuhan termasuk yang mempunyai potensi untuk dimanfaatkan. Sedangkan
pertimbangan sosial budaya meliputi pengakuan tradisi, nilai sosial budaya, mempertahankan
tradisi generasi yang akan datang, sasaran keagaman.
Hal ini menunjukkan telah terjadi tekanan yang cukup besar terhadap sumberdaya perairan
oleh beberbagai ancaman dan faktor penyebab kerusakan dari alam maupun lingkungan sekitar
diantanya adalah faktor dari alam dan akibat aktivitas manusia (antropogenik) yang dilakukan
secara berlebihan sehingga berdampak pada penurunan kualitas sumberdaya perairan yang
berpengaruh pada penurunan potensi sumberdaya hayati laut.
Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya perairan perlu
dilakukan pengkajian terhadap dampak dari deplesi sumberdaya alam dan lingkungan sekitar,
sehingga mampu meningkatkan potensi dan optimalisasi sumberdaya perairan di wilayah Laut
Jawa.
1.2. Pendekatan Masalah
Wilayah pesisir memiliki arti strategis karena merupakan wilayah peralihan antara
ekosistem darat dan laut, serta memiliki potensi sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan yang
sangat kaya. Kerusakan lingkungan dan kegiatan eksploitasi sumberdaya alam di wilayah pesisir
khususnya Laut Jawa (Pantura) yang dilakukan secara besar-besaran tanpa mempertimbangkan
kelestariannya akan berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan hidup di wilayah tersebut.
Kerusakan dari aktifitas manusia seperti pencemaran lingkungan dan kegiatan penangkapan
merupakan penyebab utama terjadinya penurunan stok sumberdaya perairan di alam. Penurunan
sumberdaya dibawah tingkat produksi maksimum dalam habitatnya merupakan ancaman bagi
pengelolaan sumberdaya.
Untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan suatu strategi pengembangan pengelolaan
agar dapat mengantisipasi dan menghindari kemungkinan terjadinya dampak negatif dari
kegiatan eksploitasi terhadap sumberdaya perairan dengan tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat tidak dapat terhindarkan dari penggunaan sumberdaya alam, namun
eksploitasi sumberdaya alam yang tidak mengindahkan kemampuan dan daya dukung
lingkungan mengakibatkan merosotnya kualitas lingkungan.
Status sumberdaya merupakan salah satu indikator dalam suatu fungsional ekosistem
perairan yang dapat digunakan untuk menentukan bagaimana tingkat kapasitas pengelolaan
sumberdaya perairan yang dapat dilakukan dengan skema seperti berikut :
Gambar 1. Skema Pendekatan Masalah Dalam Penelitian
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menganalisis ancaman dan faktor penyebab kerusakan sumberdaya lingkungan
pesisir disekitar Laut Jawa;
2. Strategi pemanfaatan sumberdaya perairan yang berkelanjutan;
3. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya perairan yang berbasis konservasi secara
prospektif.
Dampak terhadap Sumberdaya Perairan
Kegiatan
Penangkapan
Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Perairan
Deplesi Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Eksploitasi dari
manusia
Pencemaran
Lingkungan
Biota dan Ekosistem
Sumberdaya manusia
BIO-EKOLOGI
POPULASI
KESESUAIAN
LINGKUNGAN
DAN HABITAT
STATUS
EKSPLOITASI
DAN POTENSI
PARTISIPASI PERSEPSI
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui dan memberikan informasi
yang jelas tentang gambaran strategi pengelolaan sumberdaya perairan secara keberlanjutan dan
memiliki nilai manfaat bagi masyarakat sekitar.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerusakan Sumberdaya Lingkungan dan Pesisir
Menurut Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan dan
pengrusakan lingkungan adalah tindakan yang menimbulkan perubahan baik secara
langsung/tidak langsung terhadap sifat fisik dan atau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan
hidup tidak dapat berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan
(http.pengelolaansumberdaya.com, 2011)
Kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan berasal dari komponen lingkungan hidup
untuk sumberdaya perairan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Kerusakan karena faktor alam antara lain adalah gempa, tsunami, badai, banjir, pemanasan
global, dan predator.
b. Kerusakan akibat aktivitas manusia atau antropogenik antara lain kegiatan penangkapan
yang berlebihan (overfishing), penggunaan alat-alat penangkapan ikan yang
membahayakan (dinamit/bahan peledak, racun/tubalpotas), pembuangan jangkar perahu
nelayan, penambangan karang dan pasir, reklamasi, sedimentasi sebagai akibat di daerah
hulu karena penebangan dan penggundulan hutan, pencemaran limbah sisa buangan baik
dari aktivitas rumah tangga maupun industri yang ada di daerah daratan dan konversi hutan
mangrove.
Ekosistem pesisir juga merupakan tempat penampung limbah yang dihasilkan dari
kegiatan manusia. Sebagai tempat penampung limbah, ekosistem ini memiliki kemampuan
terbatas yang sangat tergantung pada volume dan jenis limbah yang masuk. Apabila limbah
tersebut melampaui kemampuan asimilasi perairan pesisir, maka ekosistem dalam bentuk
pencemaran akan terjadi
2.2. Indikator Pengelolaan Sumberdaya
Villy (2008), menyatakan bahwa perlu adanya indikator yang harus diketahui dan
ditetapkan dalam pengelolaan sumberdaya perairan yang berkelanjutan diantaranya :
a. Indikator kualitas lingkungan akibat kerusakan lingkungan dan efeknya terhadap
ekosistem disekitarnya;
b. Indikator sistem ekologi; dan
c. Indikator pemanfaatan sumberdaya yang berlebihan.
Indikator tersebut dapat diimplementasikan dalam mengevaluasi kondisi dari dampak kerusakan
sumberdaya lingkungan terhadap pengelolaan sumberdaya perairan yang merupakan sebuah
upaya untuk memperbaiki kondisi sistem pengelolaan sumberdaya yang efesien dan efektifitas
dalam pengelolaan sumberdaya tersebut.
Dalam rencana pengalokasian kawasan konservasi, diperlukan sedikitnya 4 (empat)
tahapan dalam proses pemilihan lokasi (Agardy, 1997) :
1. Identifikasi habitat atau lingkungan kritis, distribusi sumberdaya ikan ekologis dan ekonomis
penting, dan bila memungkinkan lokasi proses-proses ekologis kritis, dan dilanjutkan dengan
memetakan informasi-informasi tersebut dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis
2. Teliti tingkat pemanfaatan sumberdaya dan identifikasi sumber-sumber degradasi di kawasan,
petakan konflik pemanfaatan sumberdaya, berbagai ancaman langsung langsung (misalnya over
eksploitasi) dan tidak langsung (misalnya pencemaran) terhadap ekosistem dan sumberdaya.
3. Tentukan lokasi dimana perlu dilakukan konservasi (misalnya lokasi yang diidentifikasikan
oleh pengambil kebijakan menjadi prioritas untuk dilindungi).
4. Kaji kelayakan suatu kawasan prioritas yang dapat dijadikan kawasan konservasi,
berdasarkan proses perencanaan lokasi.
2.3. Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir
Pemanfaatan sumber perairan dilakukan berdasarkan pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup dilakukan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Pemanfaatan sumberdaya alam dilakukan berdasarkan daya dukung lingkungan hidup dengan
mempehatikan :
a. keberlanjutan proses dan fungsi lingkungan hidup;
b. keberlanjutan produktifitas lingkungan hidup; dan
c. keselamatan, mutu hidup, dan kesejahteraan masyarakat.
Wilayah pesisir memiliki arti strategis karena merupakan wilayah peralihan (interface)
antara ekosistem darat dan laut, serta memiliki pemanfaatan sumberdaya alam dan jasa-jasa
lingkungan yang sangat kaya (Clark, 1996). Kekayaan ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi
berbagai pihak untuk memanfaatkan sumberdayanya dan mendorong berbagai instansi untuk
meregulasi pemanfaatannya.
Sumberdaya pesisir adalah sumberdaya alam, sumberdaya binaan/buatan dan jasa-jasa
lingkungan yang terdapat di dalam wilayah pesisir. Dahuri (1999), potensi sumberdaya pesisir
secara umum dibagi atas empat kelompok yakni (1) sumberdaya yang dapat pulih (renewable
resources), (2) sumberdaya tidak dapat pulih (non-renewable resources), (3) energi kelautan dan
(4) jasa-jasa lingkungan kelautan (environmental services).
2.4. Pengelolaan Sumberdaya Berkelanjutan
Suhana (2008), menyatakan bahwa prinsip pengelolaan sumberdaya berlajutan tersebut
diantaranya :
a. memelihara komunitas kehidupan;
b. memperbaiki kualitas hidup sumberdaya;
c. melestarikan daya hidup dan lingkungan sekitar;
d. menghindari sumber daya yang tidak terbarukan; dan
e. tidak melampaui kapasitas daya dukung lingkungan dengan pengembangan konsep
keberlanjutan yang mencakup sumberdaya manusia, sumberdaya hayati, dan
lingkungan.
Pengelolaan sumberdaya alam adalah usaha manusia dalam mengubah ekosistem untuk
memperoleh manfaat maksimal, dengan mengupayakan kesinambungan produksi dan menjamin
kelestarian sumberdaya tersebut (Afiati, 1999).
Dalam pengelolaan lingkungan sumberdaya alam pesisir tidaklah bersifat serta merta atau
latah, namun kita perlu mengkaji secara mendalam isu dan permasalahan mengenai sumberdaya
yang hendak dilakukan pengelolaan. Penting atau tidaknya sumberdaya alam yang ada, potensi
dan komponen sumberdaya mana yang perlu dilakukan pengelolaan dan apakah terdapat potensi
dampak perusakan lingkungan, serta untung atau tidaknya sumberdaya tersebut bagi masyarakat
merupakan pertimbangan penting dalam pengelolaan.
Pengelolaan sumberdaya alam yang beranekaragaman, baik di daratan maupun di lautan
perlu dilakukan secara terpadu dengan sumberdaya manusia dan sumberdaya buatan dalam pola
pembangunan berkelanjutan (Rais, 1997). Pengelolaan sumberdaya alam pesisir dilakukan
dengan mengembangkan tata ruang dalam satu kesatuan tata lingkungan yang dinamis serta tetap
memelihara kelestarian kemampuan dan daya dukung lingkungan yang tersedia.
2.5. Pembahasan Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian sebelumnya yang relevan adalah tentang penilaian deplesi sumberdaya alam
dan degradasi lingkungan untuk penaksiran dan peramalan tabungan asli Indonesia tahun 1997-
2000 yang dilakukan agus affianto (2004). Langkah analisis yang dilakukan adalah melalui
integrasi nilai ekonomi deplesi sumberdaya alam dan degradasi lingkungan serta sumberdaya
manusia kedalam nilai tabungan domestik neto.
III. MATERI DAN METODE
3.1. Kerangka Penelitian dan Metodelogi
3.1.1. Tahapan penelitian
Tahapan dalam rancangan penelitian dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu sebagai
berikut :
a. Tahap Kajian Awal
Mengidentifikasi tentang kondisi sumberdaya perairan dan ekosistemnya serta
kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar tentang kajian tingkat persepsi,
partisipasi dan sikap perilaku terhadap pemanfaatan dan pelestarian ekosisten dan
sumberdaya perairan.
b. Tahap Kajian Lanjutan
Menganalisis hasil kajian awal tentang permasalahan yang muncul akibat dari
deplesi sumberdaya alam dan lingkungan dari pencemaran limbah, penangkapan
berlebih (overfishing) dan faktor eksploitasi sumberdaya yang dilakukan oleh
aktifitas manusia.
c. Tahap Optimalisasi Sumberdaya
Menentukan strategi pengelolaan sumberdaya yang berbasis konservasi sehingga
dapat memberikan kebijakan yang lebih prospektif terhadap pengelolaan
sumberdaya perairan, sehingga sumberdaya yang ada dapat teroptimalisasikan
dengan baik.
3.1.2. Metodelogi penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada
gambaran keadaan sumberdaya, status pengelolaan dan keterkaitan masyarakat dalam
pengelolaan sumberdaya perairan di sekitar Laut Jawa. Metode yang digunakan adalah metoda
survey dan wawancara terstruktur dengan menggunakan questioner dengan masyarakat sekitar.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode survai dalam
pengambilan data yang meliputi data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang
diperoleh langsung dari obyek yang diteliti yaitu sumberdaya perairan dan hasil wawancara
dengan masyarakat sekitar, sedangkan data sekunder merupakan data yang sudah dalam bentuk
pengolahan rencana strategis pengelolaan sumberdaya dari instansi pemerintahan terkait.
3.3. Analisis Data Penelitian
a) Analisis potensi sumberdaya perairan
Potensi sumberdaya perairan meliputi sebaran, siklus hidup dan peranannya
dalam fungsi ekosistem sebagai habitatnya, serta analisis kondisi lingkungan yang
memberikan daya dukung terhadap sumberdaya yang meliputi karakteristik bio-
fisik, selain itu perlu adanya analisa secara diskriptif tentang persepsi masyarakat
(stakeholder) tentang kondisi sumberdaya, pemahaman terhadap masalah
pengelolaan dan partisipasi dalam proses perencanaan pengelolaan sumberdaya.
b) Analisis kebijakan strategi pengelolaan
Perlu dilakukan identifikasi terhadap semua lembaga terkait yang saling
berinteraksi, baik sektoral maupun fungsional pada semua tingkat pemerintahan
dan stakholder yang berpengaruh terhadap pemanfaatan sumberdaya di wilayah
Laut Jawa.
DAFTAR PUSTAKA
Affiati, N. 1999. Aspek Hayati Teknik Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Pesisir. Bapedalda. Semarang.
Agardy, T.S. 1997. Marine Protected Areas and Ocean Conservation. Academic Press, Inc. San
Diego, California.
Clark, J. Coastal Ecosystems Ecological Considerations for Management of the Coastal Zone.
Department the Conservation Foundation 1717 Masschusetts Avenue, N.W. Washington,
D.C.
Dahuri, R. 1999. Pendayagunaan Sumberdaya Kelautan untuk Kesejahteraan Rakyat, LiSPI
berkerjasama dengan Ditjen Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. DKP. Jakarta.
Saputra, S.W. 2002. Pedoman Teknis Pengelolaan Perikanan di Pantai Utara (Pantura) Jawa
Tengah. Laporan Penelitian. Universitas Diponegoro. Semarang.
Suhana, 2008. Pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut dalam perspektif kearifan lokal : Belajar
dari Suku Bajau dan Kearifan Lokal Desa Autubun Kepulauan Tanimbar Maluku
Tenggara Barat. (Publikasi ilmiah)
Sumartini, S. 2003. Kajian Penggunaan Jaring Arad Terhadap Sumberdaya Ikan Demersal di
Perairan Pantai Kota Tegal. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.
Supriharyono. 2000. Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang. Pn. Djambatan. Jakarta
Villy Christensen , 2008. Quantitative ecosystem indicators for fisheries management, Fisheries
Centre, University of British Columbia, 2204 Main Mall, Vancouver, BC, V6T 1Z4,
Canada.
Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan dan pengrusakan
lingkungan.
http://www.pdf.pengelolaansumberdaya.com. Diakses 03 Juli 2015
http://www.pdf.deplesi sumberdayalingkungan.com. Diakses 03 Juli 2015
http://www.pdf.konservasisumberdaya.com. Diakses 03 Juli 2015