Simulasi Hidrogen

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Atom memiliki struktur yang unik. Ada beberapa model atom yaitu model atom Dalton, model atom Thomson, model atom Rutherford, model atom Bohr, dan model De Broglie. Model atom Bohr menggambarkan atom sebagai sebuah inti kecil bermuatan positif yang dikelilingi oleh elektron yang bergerak dalam orbit sirkular mengelilingi inti mirip sistem tata surya, tetapi peran gaya gravitasi digantikan oleh gaya elektrostatik. Menurut Bohr, elektron-elektron bergerak di dalam orbit-orbit dan memiliki momenta yang terkuantisasi. Untuk mengetahui bahwa energi elektron atom terkuantitasi, salah satunya dengan mengamati interaksi atom tersebut dengan cahaya (foton) yang jatuh pada atom tersebut. Adanya tingkat-tingkat energi ini mengakibatkan terjadinya eksitasi atom. Salah satu mekanisme untuk membuat atom tereksitasi adalah melaui tumbukan dengan partikel lain. Untuk lebih memahami hal

description

laporan praktikum

Transcript of Simulasi Hidrogen

Page 1: Simulasi Hidrogen

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta

awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Atom memiliki struktur

yang unik. Ada beberapa model atom yaitu model atom Dalton, model atom

Thomson, model atom Rutherford, model atom Bohr, dan model De Broglie.

Model atom Bohr menggambarkan atom sebagai sebuah inti kecil bermuatan

positif yang dikelilingi oleh elektron yang bergerak dalam orbit sirkular

mengelilingi inti mirip sistem tata surya, tetapi peran gaya gravitasi digantikan

oleh gaya elektrostatik. Menurut Bohr, elektron-elektron bergerak di dalam orbit-

orbit dan memiliki momenta yang terkuantisasi. Untuk mengetahui bahwa energi

elektron atom terkuantitasi, salah satunya dengan mengamati interaksi atom

tersebut dengan cahaya (foton) yang jatuh pada atom tersebut. Adanya tingkat-

tingkat energi ini mengakibatkan terjadinya eksitasi atom. Salah satu mekanisme

untuk membuat atom tereksitasi adalah melaui tumbukan dengan partikel lain.

Untuk lebih memahami hal ini, perlu dilakukan simulasi-simulasi model atom

hidrogen.

1.2 Identifikasi Masalah

Dengan latar belakang yang telah disebutkan sebelumnya maka dapat di

identifikasikan masalah sebagai berikut : Bagaimana cara menggunakan aplikasi

simulasi peth untuk mengamati struktur dan perilaku dari atom hidrogen?

1.3 Tujuan Percobaan

1 Memahami struktur atom

2 Memahami peristiwa transisi elektron

3 Memahami kuantisasi energi

Page 2: Simulasi Hidrogen

1.4 Metoda Percobaan

Untuk memperoleh data yang berhubungan dengan percobaan digunakan

metode kepustakaan (Library research) dan metode lapangan (Field

research).Percobaan kepustakaan (Library research) dilakukan untuk

memperoleh kerangka teori dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh

para ahli dan yang ada hubungannya dengan masalah yang akan

dibahas.Sedangkan percobaan lapangan (Field research) dimaksudkan untuk

memperoleh data-data tentang penelitian yang dikumpulkan dan kemudian

dianalisa.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan Laporan ini terdiri dari 5 Bab. Bab I adalah bab

pendahuluan yang isinya membahas tentang latar belakang, identifikasi

masalah, tujuan percobaan, metoda percobaan, sistematika penulisan serta

pemberitahuan tempat dan waktu pelaksanaan percobaan.

Bab II adalah bab tinjauan pustaka. Bab III adalah bab mengenai

metodologi percobaan, bab ini menjelaskan prosedur yang akan kita lakukan,

keterangan serta kegunaan alat-alat tersebut dan tata cara pengambilan data.

Bab IV adalah bab data dan pembahasan.dalam bab ini akan

dicantumkan data hasil dari percobaan dalam bentuk tabel. di dalam bab ini

juga terdapat pengolahan data dan grafik terkait percobaan.

Bab V adalah kesimpulan berisi rangkuman hasil – hasil yang

didapat dalam percobaan kali ini

1.6 Waktu dan Tempat Percobaan

Percobaan dilakukan pada tanggal 05 Maret 2013, pukul 13.30

sampai dengan 16.00 WIB. Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Fisika

Energi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Padjadjaran.

Page 3: Simulasi Hidrogen

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-

sifat dasar tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari

proton dan neutron dan sejumlah elektron pada jarak yang jauh. Proton, yaitu inti

atom yang bermuatan positif sedangkan elektron, yaitu inti atom yang bermuatan

negatif, sedangkan neutron, yaitu inti atom yang tidak bermuatan/ netral.

2.1 Model Atom Dalton

Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom.

Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa

(hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier

mennyatakan bahwa "Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan

massa total zat-zat hasil reaksi". Sedangkan Prouts menyatakan bahwa

"Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap". Dari kedua

hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai

berikut:

1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi

lagi

2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur

memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda

3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan

bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan

atom-atom oksigen

4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan

kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau

dimusnahkan.

Page 4: Simulasi Hidrogen

2.2 Model Atom Joseph John Thompson

Joseph John Thompson merupakan penemu elektron. Thompson mencoba

menjelaskan keberadaan elektron menggunakan teori dan model atomnya.

Menurut Thompson, elektron tersebar secara merata di dalam atom yang dianggap

sebagai suatu bola yang bermuatan positif. Model atom yang dikemukakan oleh

Thompson sering disebut sebagai model roti kismis dengan roti sebagai atom

yang bermuatan positif dan kismis sebagai elektron yang tersebar merata di

seluruh bagian roti. Atom secara keseluruhan bersifat netral.

Gambar 2.1 Model atom Joseph John Thompson

2.3 Model Atom Ernest Rutherford

Penelitian penembakan sinar alfa pada plat tipis emas membuat Rutherford

dapat mengusulkan teori dan model atom untuk memperbaiki teori dan model

atom Thompson. Menurut Rutherford, atom mempunyai inti yang bermuatan

positif dan merupakan pusat massa atom dan elektron-elektron mengelilinginya.

Rutherford berhasil menemukan bahwa inti atom bermuatan positif dan

elektron berada diluar inti atom. Akan tetapi teori dan model atom yang

dikemukakan oleh Rutherford juga masih mempunyai kelemahan yaitu teori ini

tidak dapat menjelaskan fenomena kenapa elektron tidak dapat jatuh ke inti atom.

Padahal menurut fisika klasik, partikel termasuk elektron yang mengorbit pada

lintasannya akan melepas energi dalam bentuk radiasi sehingga elektron akan

mengorbit secara spiral dan akhirnya jatuh ke iti atom.

Page 5: Simulasi Hidrogen

Gambar 2.2 Model Atom Ernest Rutherford

2.3 Model Atom Bohr

Pada tahun 1913 Neils Bohr pertama kali mengajukan teori kuantum untuk

atom hydrogen. Model ini merupakan transisi antara model mekanika klasik dan

mekanika gelombang. Karena pada prinsip fisika klasik tidak sesuai dengan

kemantapan hidrogen atom yang teramati. Model atom Bohr memperbaiki

kelemahan model atom Rutherford. Untuk menutupi kelemahan model atom

Rutherford, Bohr mengeluarkan empat postulat. Gagasan Bohr menyatakan bahwa

elektron harus mengorbit di sekeliling inti.

Dua gagasan kunci Model atom Bohr

1. Elektron-elektron bergerak di dalam orbit-orbit dan memiliki momentum

yang terkuantisasi, dan dengan demikian energi yang terkuantisasi. Ini

berarti tidak setiap orbit, melainkan hanya beberapa orbit spesifik yang

dimungkinkan ada yang berada pada jarak yang spesifik dari inti.

2. Elektron-elektron tidak akan kehilangan energi secara perlahan-lahan

sebagaimana mereka bergerak di dalam orbit, melainkan akan tetap stabil

di dalam sebuah orbit yang tidak meluruh.

Page 6: Simulasi Hidrogen

Postulat Dasar Model Atom Bohr

Ada empat postulat yang digunakan untuk menutupi kelemahan model

atom Rutherford, antara lain :

1. Atom Hidrogen terdiri dari sebuah elektron yang bergerak dalam suatu

lintas edar berbentuk lingkaran mengelilingi inti atom ; gerak elektron

tersebut dipengaruhi oleh gaya coulomb sesuai dengan kaidah

mekanika klasik.

2. Lintas edar elektron dalam hydrogen yang mantap hanyalah memiliki

harga momentum angular L yang merupakan kelipatan dari tetapan

Planck dibagi dengan 2π.

dimana n = 1,2,3,… dan disebut sebagai bilangan kuantum utama, dan

h adalah konstanta Planck.

3. Dalam lintas edar yang mantap elektron yang mengelilingi inti atom

tidak memancarkan energi elektromagnetik, dalam hal ini energi

totalnya E tidak berubah.

4. Jika suatu atom melakukan transisi dari keadaan energi tinggi EU ke

keadaan energi lebih rendah EI, sebuah foton dengan energi hυ=EU-EI

diemisikan. Jika sebuah foton diserap, atom tersebut akan bertransisi

ke keadaan energi rendah ke keadaan energi tinggi.

Bohr menyatakan bahwa elektron-elektron hanya menempati orbit-orbit

tertentu disekitar inti atom, yang masing-masing terkait sejumlah energi kelipatan

dari suatu nilai kuantum dasar.

Model Bohr dari atom hidrogen menggambarkan elektron-elektron

bermuatan negatif mengorbit pada kulit atom dalam lintasan tertentu mengelilingi

inti atom yang bermuatan positif. Ketika elektron meloncat dari satu orbit ke orbit

Page 7: Simulasi Hidrogen

lainnya selalu disertai dengan pemancaran atau penyerapan sejumlah energi

elektromagnetik hf.

Menurut Bohr, ada aturan fisika kuantum yang hanya mengizinkan

sejumlah tertentu elektron dalam tiap orbit. Hanya ada ruang untuk dua elektron

dalam orbit terdekat dari inti.

Gambar 2.3 Model Atom Bohr

Model ini adalah pengembangan dari model puding prem (1904), model

Saturnian (1904), dan model Rutherford (1911). Karena model Bohr adalah

pengembangan dari model Rutherford, banyak sumber mengkombinasikan kedua

nama dalam penyebutannya menjadi model Rutherford-Bohr.

Model Bohr adalah sebuah model primitif mengenai atom hidrogen.

Sebagai sebuah teori, model Bohr dapat dianggap sebagai sebuah pendekatan orde

pertama dari atom hidrogen menggunakan mekanika kuantum yang lebih umum

dan akurat, dan dengan demikian dapat dianggap sebagai model yang telah usang.

Namun demikian, karena kesederhanaannya, dan hasil yang tepat untuk sebuah

sistem tertentu, model Bohr tetap diajarkan sebagai pengenalan pada mekanika

kuantum.

Page 8: Simulasi Hidrogen

Gambar 2.4 Model Bohr untuk atom hydrogen

Lintasan yang diizinkan untuk elektron dinomori n = 1, n = 2, n =3 dst.

Bilangan ini dinamakan bilangan kuantum, huruf K, L, M, N juga

digunakan untuk menamakan lintasan

Jari-jari orbit diungkapkan dengan 12, 22, 32, 42, …n2. Untuk orbit tertentu

dengan jari-jari Bohr minimum a0 = 0,529 Å

a0=4πε 0ℏ

2

me2

Jika elektron tertarik ke inti dan dimiliki oleh orbit n, energi dipancarkan

dan energi elektron menjadi lebih rendah sebesar

En=−B

n2,

B : konstanta numerik dengan nilai 2,179 x 10-18 J=−13. 6 eV

Page 9: Simulasi Hidrogen

E1 = -13,6 eV

E2 = -3,4 eV

E3 = -0,8 eV

E∞ = 0

Gambar 2.5 Tingkat-tingkat energi atom hidrogen

Energi eksitasi suatu keadaan eksitasi n adalah energi diatas keadaan dasar, En -

E1. Jadi, keadaan eksitasi pertama (n=2) mrmiliki energi eksitasi sebesar -3,4 eV –

(-13,6 eV ) atau 10,2 eV, keadaan eksitasi kedua memiliki energi eksitasi 12,1 eV

dan seterusnya.

Proses eksitasi terjadi apabila elektron dengan tingkat energi rendah

pindah ke lintasan dengan tingkat energi lebih tinggi disebabakan gaya tarik atau

gaya tolak radiasi partikel bermuatan maka elektron akan menyerap energi. Atom

yang mengalami eksitasi ini disebut dalam keadaan tereksitasi (excited state) dan

akan kembali kekeadaan dasar (ground state) dengan memancarkan radiasi sinar-

X. Peristiwa ini disebut deeksitasi. Baik eksitasi maupun deeksitasi inilah yang

disebut transisi elektron. Jika sebuah elektron pada tingkat eksitasi jauh ke tingkat

yang rendah, kehilangan energinya dipancarkan sebagai foton cahaya tunggal.

Jika energi keadaan awal E2 dan energi keadaan akhir E1 energi foton yang

dipancar adalah

hv=E2−E1

hcλ

=E2−E1

λ= hcE2−E1

λ : panjang gelombang En : tingkat energi

rn : orbit elektron h : Konstanta Planck

Page 10: Simulasi Hidrogen

m : massa elektron n : bilangan kuantum utama

e : muatan elektron ε0 : permitivitas ruang hampa

Gambar 2.6 Peristiwa eksitasi

2.4 Model De Broglie

Sebuah elektron dalam mengelilingi inti hanya dalam orbit yang

mengandung bilangan bulat kali panjang gelombang de broglienya

nλ=2 π r n

Energi total yang dapat dimiliki elektron atom hidrogen, terkuantisasi

seperti persamaan berikut

En=−me4

8 ε04 h2

1n2

En=E1

n2

2.5 Model Schrodinger

Elektron-elektron yang mengelilingi inti terdapat di dalam suatu orbital

yaitu dalam 3 dimensi, yang memerlukan tiga bilangan kuantum yaitu bilangan

kuantum utama (n), sudut (ℓ), dan magnetik (m). Terdapat persyaratan elektron

boleh bertransisi dari suatu keadaan energi yang lebih tinggi ke keadaan energi

yang lebih rendah yaitu bila kedua keadaan tersebut mempunyai perbedaan

bilangan kuantum orbital : ∆ℓ = ±1.

Page 11: Simulasi Hidrogen

BAB III

METODA PERCOBAAN

3.1. Alat dan Bahan Percobaan

Komputer

Modul simulasi

3.2 Prosedur Percobaan

1. Memahami Struktur Atom Hidrogen

Membuka simulasi Peth, maka akan terlihat gambar seperti di bawah :

Lakukan langkah-langkah seperti di bawah ini :

Klik Predication, maka akan terlihat model-model atom (ada 6 model

atom)

Klik di salah satu model yang akan diamati, maka akan terlihat

modelnya

Mengamati cahaya : klik light control, lalu klik lagi cahaya di salah satu

cahaya yang akan diamati (white atau monochromatic), akan terlihat

gambar berkas cahaya.

Page 12: Simulasi Hidrogen

Untuk dapat mengamati lebih teliti, geser-geser slider kearah slow, atau

gunakan tombol pause kemudian gunakan tombol step.

2. Memahami Peristiwa Transisi Elektron Atom Hidrogen

Untuk mengetahui bahwa energi elektron atomik terkuantisasi, diantaranya

dengan mengamati interaksi atom tersebut dengan cahaya (foton) yang

jatuh pada atom tersebut. Simulasinya sebagai berikut :

Klik pada model atom yang akan kita amati (misal atom hidrogen).

Klik foton yang akan kita pakai (white atau monochromatic), jika yang

digunakan monochromatic sebaiknya slider terlebih dahulu ditempatkan

pada panjang gelombang yang paling besar (780 nm).

Klik light control, kemudian amati dan catat panjang gelombang dan

apa yang terlihat. Mengubah-ubah besarnya panjang gelombang foton

dari yang paling kecil, mengamati dan mencatat apa yang terjadi. (Data

pengamatan ditulis dalam bentuk tabel). Mengamati setiap foton yang

diabsorbsi dan setiap foton yang diemisikan.

Untuk mengamati panjang gelombang foton dan banyaknya foton yang

diemisikan, klik show spectrometer, akan terlihat panjang gelombang

dan banyaknya foton-foton yang diemisikan.

Untuk mengamati tingkat energi atom hidrogen, klik energy level, maka

akan terlihat sketsa atom hidrogen.

BAB IV

DATA & ANALISA

4.1 Data Hasil Pengamatan

Page 13: Simulasi Hidrogen

Tabel 1. Hasil Pengamatan Struktur Atom Hidrogen

No Model Atom Keterangan1 Billiard Ball Berbentuk bulat seperti bola

2Plum

PuddingBahan bermuatan positif berbentuk seperti awan dan di

dalamnya terdapat elektron yang bergerak

3Classical

Solar SystemElektron mengelilingi inti dan kemudian elektron jatuh ke inti

(ambruk/ terjadi seperti ledakan)

4 BohrTerdiri dari inti yang terletak di pusat atom, elektron mengelilingi inti. Terjadi eksitasi dan deeksitasi jika

bertumbukan dengan energi tertentu

5 De BroglieTerdiri dari inti yang terletak di pusat atom, elektron

mengelilingi inti dengan bergerak gelombang setiap lintasan jumlah panjang gelombang dan panjang gelombangnya berbeda

6 SchrodingerAtom terdiri dari inti terletak di pusat atom dan terlihat cahaya

disekitarnya

Tabel 2. Hasil Pengamatan Berkas Cahaya

No Foton Warna

1Monochromati

cTerdapat foton dengan panjang gelombang mulai dari 92 nm

sampai dengan 780 nm

2 WhiteTerdapat 7 warna berbentuk buntelan-buntelan (paket

cahaya)

Tabel 3. Hasil Pengamatan Transisi Elektron dan Kuantisasi Energi Atom

Hidrogen dengan Menggunakan Model Atom Bohr

No

Frekuensi Absorpsi Eksitasi Elektron dari ni →nf

Transisi Elektron dari ni →nf

Foton yang diemisikan

(warna)λ (nm) Warna

1 780 Merah tua - - -2 751 Merah - - -3 701 Merah darah - - -4 650 Merah terang - - -5 601 Kuning - - -6 550 Hijau rumput - - -7 500 Biru telur asin - - -8 450 Biru - - -

Page 14: Simulasi Hidrogen

9 400 Ungu - - -10 350 Abu-abu (UV) - - -11 151 Abu-abu (UV) - - -12 125 Abu-abu (UV) - - -13 122 Abu-abu (UV) 1→2 2→1 Abu-abu (UV)14 118 Abu-abu (UV) - - -15 111 Abu-abu (UV) - - -16 109 Abu-abu (UV) - - -

17 103 Abu-abu (UV) 1→33→2 Merah3→1 Abu-abu (UV)2→1 Abu-abu (UV)

18 97 Abu-abu (UV) 1→4

4→3 Infra Red4→2 Biru Muda4→1 Abu-abu (UV)3→1 Abu-abu (UV)

19 95 Abu-abu (UV) 1→5

5→1 Abu-abu (UV)5→4 Infra Red5→2 Biru 4→3 Infra Red4→2 Biru Muda3→2 Merah3→1 Infra Red2→1 Abu-abu (UV)

20 94 Abu-abu (UV) 1→6

6→5 Infra Red6→4 Infra Red6→3 Infra Red6→2 Ungu6→1 Abu-abu (UV)4→2 Biru Muda3→2 Merah2→1 Abu-abu (UV)5→1 Abu-abu (UV)5→2 Biru Tua4→1 Abu-abu (UV)5→3 Infra Red4→3 Infra Red

Tabel 4. Hasil Pengamatan Spectrometer (Cahaya yang Diemisikan)

Monochromatic

Page 15: Simulasi Hidrogen

Panjang Gelombang

yang Diabsorpsi

λ (nm)

Warna

Jumlah Foton yang Diemisi

JumlahAbu-abu

UnguBiru Tua

Biru Muda Merah Infrared

94 Ungu 2 baris1

baris1 baris 1 baris

1 baris

5 baris11

baris

95 Ungu 2 baris - 1 baris 1 baris1

baris3 baris 8 baris

103 Ungu 2 baris - - -1

baris- 3 baris

122 Ungu 1 baris - - - - - 1 baris125 Ungu - - - - - -

White

Jumlah Foton yang DiemisiJumlahAbu-

abuUngu

Biru Tua

Biru Muda

MerahInfrar

ed2

baris1

baris1

baris1 baris 1 baris

5 baris

4. aris

4.2 Analisa Data

Struktur atom untuk masing-masing model sesuai dengan teori. Untuk

model atom Billiard Ball dapat dilihat bahwa atom berbentuk bulat seperti bola.

Pada model atom Plum Pudding, dapat diamati bahwa atom merupakan bahan

bermuatan positif yang berbentuk seperti awan dan didalamnya terdapat elektron

yang bergerak dan menyebar. Pada model atom Classical Solar System terlihat

bahwa elektron mengelilingi inti dan kemudian elektron jatuh ke inti (ambruk)

hingga terlihat seperti ledakan. Pada model atom Bohr, atom terdiri dari inti yang

terletak di pusat atom yang dikelilingi oleh elektron. Pada model atom De Broglie,

atom terdiri dari inti yang terletak di pusat atom dan elektron mengelilingi inti

dengan bergerak gelombang setiap lintasan jumlah panjang gelombang dengan

panjang gelombangnya yang berbeda. Pada model atom Schrodinger, atom terdiri

dari inti yang erletak di pusat atom dengan cahaya yang terlihat di sekitarnya.

Page 16: Simulasi Hidrogen

Untuk pengamatan berkas cahaya menggunakan monokromatik dan

polikromatik (putih). Pada foton monochromatic, terlihat foton dengan panjang

gelombang mulai dari 92 nm sampai dengan 780 nm. Pada foton polikromatik

(putih), terdapat 7 warna berbentuk buntelan-buntelan (paket) cahaya.

Untuk pengamatan berikutnya menggunakan model Bohr, hanya foton

dengan panjang gelombang tertentu saja yang dapat diserap oleh elektron

sehingga dieksitasi dan mengalami transisi elektron sehingga menghasilkan foton

yang diemisikan. Pada percobaan terlihat bahwa untuk panjang gelombang berkas

cahaya dari 780 nm sampai dengan diatas 122 nm dan dibawah dari 122 nm

sampai dengan diatas 103 nm tidak ada yang diserap. Sedangkan pada masing-

masing foton yang dapat diserap, tiap-tiap foton yang diemisikan memiliki nilai

panjang gelombang yang berbeda tiap transisi elektron dengan energi transisi

yang berbeda pula. Hal ini membuktikan bahwa energi total yang dimiliki

elektron atom hidrogen terkuantisasi.

Hasil pengamatan spektrometer untuk model De Broglie sama dengan

hasil pengamatan model Bohr. Sedangkan untuk mengamati hasil spektrum model

Schrodinger memerlukan waktu yang relatif lama. Pada foton monochromatic,

panjang gelombang yang diabsorpsi oleh atom sebesar 94 nm maka ada 11 macam

panjang gelombang foton yang diemisikan. Pada panjang gelombang yang

diabsorpsi oleh atom sebesar 95 nm maka jumlah atom yang diemisikan sebanyak

8 macam panjang gelombang. Pada panjang gelombang yang diabsorpsi sebesar

103 nm maka ada 3 macam panjang gelombang foton yang diemisikan. Jika

panjang gelombang yang diabsorpsi sebesar 122 nm maka ada 1 macam panjang

gelombang foton yang diemisikan. Pada panjang gelombang yang diabsorpsi

sebesar 125 nm maka tidak akan ada foton yang diemisikan. Sedangkan pada

foton polikromatik (white), jumlah foton yang akan diemisikan sebanyak 11

macam panjang gelombang. Untuk berkas cahaya polikromatik (putih) terdiri dari

7 warna.

Page 17: Simulasi Hidrogen

Setelah melakukan pengamatan, dapat diketahui bahwa abu-abu (UV)

memiliki panjang gelombang sedikit di atas 92 nm. Ungu memiliki panjang

gelombang sedikit di atas 400 nm. Biru tua memiliki panjang gelombang diantara

425 nm – 450 nm. Biru muda memiliki panjang gelombang diantara 450 nm – 500

nm. Infra Red (IR) memiliki panjang gelombang diantara 780 nm – 7500 nm.

BAB V

KESIMPULAN

Page 18: Simulasi Hidrogen

5.1 Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan

elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Atom memiliki struktur yang unik. Ada

beberapa model atom yaitu model atom Dalton, model atom Thomson, model atom

Rutherford, model atom Bohr, dan model De Broglie. Elektron-elektron dapat

memancarkan dan menyerap radiasi elektromagnetik. Sekumpulan atom demikian

pula dapat berikatan satu sama lainnya, dan membentuk sebuah molekul.

5.2 Transisi elektron adalah peristiwa ketika elektron dengan tingkat energi

rendah pindah ke lintasa dengan tingkat energi lebih tinggi dimana elektron akan

menyerap energi dan juga ketika elektron dengan pindah dari lintasan dengan

tingkat energi lebih tinggi ke lintasan dengan tingkat energi lebih rendah dimana

elektron akan memancarkan energi foton.

5.3 Pada praktikum, foton-foton yang diemisikan mempunyai panjang gelombang

berbeda-beda untuk setiap perbedaan energi transisi yang berbeda. Hal ini

menunjukkan bahwa energi total yang dimiliki elektron hidrogen terkuantisasi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern. Jakarta : UI Press

Page 19: Simulasi Hidrogen

2. Gribbin, John. 2003. Fisika Kuantum. Jakarta : Erlangga

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Model_Bohr

4. http://yulpan-paisal.blogspot.com/2012/05/normal-0-false-false-false-en-

us-x-none.html

5. http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Vika%20Susanti/

dalton.html

6. Gambar 2.1

http://hermesgarpesimanullang.blogspot.com/2013/01/teori-atom-john-

dalton-jj-thomson.html

Gambar 2.2

http://bundafisika.blogspot.com/2012/07/model-atom-rutherford.html

Gambar 2.3 dan 2.4

http://denipermana125.wordpress.com/2012/06/page/2

Gambar 2.5 dan 2.6

http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/frhz.html