Keasaman Hidrogen Alfa

13
 Makalah: KIMIA ORGANIK II “KEASAMAN HIDROGEN ALFA” DAN “ALKILASI ESTER MALONAT” O L E H : NAMA : ERNA K. STAMBUK : A1C4 11 076 PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2014

Transcript of Keasaman Hidrogen Alfa

Makalah:

KIMIA ORGANIK IIKEASAMAN HIDROGEN ALFA DAN ALKILASI ESTER MALONAT

O L E H :NAMA : ERNA K.STAMBUK : A1C4 11 076

PENDIDIKAN KIMIAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS HALU OLEOKENDARI2014

DAFTAR ISI

Halaman Sampul iDaftar Isi iiBAB I PENDAHULUANLatar Belakang 1Rumusan Masalah1Tujuan 2BAB II PEMBAHASAN

Keasaman Hidrogen Alfa3Alkilasi Ester Malonat6Pembuatan Enolat7Alkilasi7Hidrolisis dan Dekarboksilasi8BAB III PENUTUP

Kesimpulan10Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

Latar belakang

Reagensia nukleofilik bereaksi dengan senyawa yang mengandung atom karbon yang bermuatan positif parsial. Reagensia yang mengandung atom C nukeofilik (atom C dengan karakter karbanion), juga menyerang atom karbon positif parsial. Reagensia lain yang bisa digunakan untuk membangun molekul-molekul kompleks : enolat, garam senyawa karbonil, yang mengandung atom C nukleofilik.

Dalam makalah ini akan dibahas tentang keasaman hidrogen alfa dan alkilasi ester malonat. Senyawa hidrogen terhadap suatu gugus karbonil bersifat asam dan dapat diikat oleh suatu basa kuat, asam enolat yang dihasilkan mengandung atom karbon negatif parsial.Enolat dapat ambil bagian dalam sejumlah reaksi organik. Salah satunya ialah penukargantian SN2 suatu ion halide dalam suatu metal halide atau alkil halide primer. Reaksi ini disebut reaksi alkilasi karena suatu gugus alkil menjadi terikat pada suatu karbon (dari) enolat itu.Penjelasan lebih lanjut mengenai hal di atas dapat dipelajari dalam makalah ini.

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:

Bagaimana keasaman dari hidrogen alfa pada karbon karbonil?Bagaimana tahap alkilasi pada ester malonat?

Tujuan

Tujuan dari makalah ini yaitu untuk :

Menjelaskan keasaman hidrogen alfaMenjelaskan tentang alkilasi ester malonat dan tahapannya

BAB IIPEMBAHASAN

Keasaman Hidrogen Alfa

Suatu hidrogen yang berposisi terhadap suatu gugus karbonil bersifat asam terutama karena stabilisasi-resonansi dari anion produknya.

Karena stabilisasi-resonansi dalam ion enolat (dari) aseton, aseton bersifat asam yang jauh lebih kuat daripada suatu alkana. (Namun, aseton hanya sepersepuluh ribu etanol dalam hal kuat asam).

Hidrogen alfa dari satu ester lebih sukar diikat daripada hidrogen suatu aldehida atau keton, karena oksigen karbonil sudah mengemban muatan negatif parsial dari delokalisasi elektron-elektron pada oksigen alkoksi; oleh karena itu gugus karbonil agak kurang mampu mendelokalisasi muatan negatif anion (dari) enolat itu. Struktur-resonansi untuk suatu ester yang khas, etil asetat, adalah sebagai berikut:

Karena hidrogen kurang mudah diambil, suatu ester sederhana tidak seasam keton.

Suatu hidrogen terhadap suatu gugus karbonil tunggal kurang bersifat asam dengan alkohol; oleh karena itu, pengolahan aldehida, keton atau ester dengan suatu alkoksida menghasilkan ion enolat dalam konsentrasi yang sangat rendah. Jika diinginkan konsentrasi yang cukup tinggi, haruslah digunakan basa yang jauh lebih kuat, misalnya NaNH2 atau NaH.

Jika suatu hidrogen adalah alfa terhadap dua gugus karbonil, muatan negatif dapat didelokalisasikan oleh kedua gugus C=O. Hidrogen semacam itu lebih asam daripada hidrogen alkohol. Dapat diperoleh enolat dengan konsentrasi tinggi-bila suatu senyawaan -dikarbonil diolah dengan suatu alkoksida.

Tak hanya suatu gugus karbonil, tetapi gugus penarik-elektron yang kuat apa saja, akan menaikkan keasaman hidrogen alfa. Beberapa senyawaan lain yang lebih asam daripada etanol adalah:

Alkilasi Ester Malonat

Salah satu alat yang lebih tangguh yang dimiliki ahli kimia organik sintetik ialah reaksi antara suatu enolat dan alkil halida. Dalam sub-bab ini, akan ditekankan alkilasi dari ester malonat. Pada umumnya, produk akhir dari alkilasi ester malonat adalah asam asetat tersubstitusi-. Dalam contoh berikut ini, gugus R berasal dari RX.

Umum:

Alkilasi ester malonat terdiri dari empat reaksi yang terpisah: (1) pembuatan enolat; (2) alkilasi sebenarnya; dan (3) hidrolisis ester yang diikuti oleh (4) dekarboksilasi dari asam -dikarboksilat yang dihasilkan.

Meskipun banyak reaksi kimia yang terlibat dalam deret ini, prosedur laboratoriumnya sangatlah sederhana, karena semua reaksi dapat berlangsung dalam wadah yang sama. Masing-masing tahap akan dibahas secara lebih rinci sebagai berikut:

Pembuatan enolat

Enolat ester malonat biasanya dibuat dengan mengolah ester itu dengan natrium etoksida. Oleh karena itu, tahap 1 ialah melarutkan logam natrium dalam etanol tak-berair (bukan etanol 95%). Etanol berlebihan berperan sebagai pelarut untuk reaksi itu. Tahap 2 ialah penambahan dietil malonat. Ion etoksida merupakan basa lebih kuat daaripada ion enolat; oleh karena itu keseetimbangan asam-basa terletak pada sisi ion enolat yang terstabilkan oleh resonansi.

Alkilasi

Reaksi alkilasi adalah khas penukargantian SN2 oleh suatu nukleofil. Metal halide dan akil halida primer memberikan hasil terbaik, sementara alkil halide memberikan rendemen yang lebih rendah karena adanya reaksi eliminasi yang menyaingi. (alkil halida tersier akan memberikan semata-mata produk eliminasi, dan aril halide tidak reaktif pada kondisi SN2).

Produk alkilasi masih mengandung sebuah hidrogen asam:

Hidrogen kedua ini dapat diikat oleh basa, dan suatu gugus R kedua dapat disubstitusikan pada ester malonat. Gugus kedua ini dapat sama ataupun berlainan dengan gugus pertama.

Hidrolisis dan dekarboksilasi

Telah disebut di depan bahwa suatu senyawaan dengan suatu gugus karboksil beta terhadap suatu gugus karbonil akan mengalami dekarboksilasi bila dipanasi. Jika ester malonat (tersubstitusi ataupun tidak) dihirolisis dalam larutan asam yang panas terbentuklah suatu dwiasam- dan dapat menjalani dekarboksilasi. (kadang-kadang dekarboksilasi baru terjadi pada saat dwiasam ini disuling).

Hidrolisis dan dekarboksilasi:

Dwiasam dapat diperoleh dengan penyabunan diesternya (dalam basa), kemudian diikuti pengasaman). Dengan cara ini tak dikenakan pemanasan dan asam itu tidak cenderung mengalami dekarboksilassi:

BAB IIIPENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini yaitu:Suatu hidrogen yang berposisi terhadap suatu gugus karbonil bersifat asam terutama karena stabilisasi-resonansi dari anion produknya.Alkilasi ester malonat terdiri dari empat reaksi terpisah: (1) pembuatan enolat; (2) alkilasi sebenarnya; dan (3) hidrolisis ester yang diikuti oleh (4) dekarboksilasi dari asam -dikarboksilat yang dihasilkan.

Saran

Untuk lebih mengerti tentang materi yang dibahas dalam makalah ini, maka penulis menyarankan agar pembaca mencari literatur lebih banyak lagi sehingga materinya daoat dipahami lebih dalam lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden