SIMPUS_2007

106
1 Sistem Informasi Puskesmas (SPM Kesehatan, SK Gub No 71/2004 SP2TP Dinkes Jateng, 2000) Disampaikan oleh Dr Siti Amaliah

description

simpus ikm

Transcript of SIMPUS_2007

  • *Sistem Informasi Puskesmas

    (SPM Kesehatan, SK Gub No 71/2004SP2TP Dinkes Jateng, 2000) Disampaikan olehDr Siti Amaliah

  • *Sistem Pencatatan dan Pelaporan PuskesmasSPP di Loket PendaftaranSPP di PengobatanSPP LB_1 = data kesakitanSPP LB_2 dan LPLPOSPP LB_3 GiziSPP LB_3 KIASPP LB_3 ImunisasiSPP LB_3 Pengamatan Penyakit MenularSPP LB_4 Kegiatan PuskesmasSPP LB_1S Sentinel

  • *Loket PendaftaranSumber data pasien yang datang mendaftar dikelompokanDalam wilayah Puskesmas - Kunjungan BaruLuar wilayah Puskesmas- Kunjungan LamaData yang dicatatIdentitas pasien ybsIdentitas Kepala KeluargaNo. Rekam medis No Indeks Dalam wilayah : 00.xx.xxLuar wilayah : 99.xx.xxUnit yang ditujuCara Pembayaran

  • *Loket PendaftaranOut putPrint out KTPK (Kartu Tanda Pengenal Keluarga)Cakupan pasien/wilayah/umur/seks/cara bayarMengisi data pasien ke kartu status (rekam medis)KA = Kartu AnakKI = Kartu IbuKR = Kartu Rawat JalanKartu KhususKartu KB- Kartu Jiwa- Kartu KustaKartu Kes Gigi- Kartu Kes Mata - dll

  • *Cakupan Rawat Jalan Rawat Jalan adalah pelayanan keperawatan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik tanpa tinggal di ruang rawat inap pada sarana kesehatan.Cakupan rawat jalan adalah jumlah kunjungan kasus baru rawat jalan di sarana kesehatan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.Kunjungan pasien baru adalah seseorang yang berkunjung ke sarana pelayanan kesehatan dengan kasus penyakit baru.Sarana kesehatan adalah tempat pelayanan kesehatan meliputi antara lain : rumah sakit pemerintah dan swasta, puskesmas, balai pengobatan pemerintah dan swasta, praktek bersama dan perorangan

    Jumlah kunjungan kasus baru RJ di sarkes dlm kurun waktu tertentuCakupan = ------------------------------------------------------------------------------------x 100%Rawat JalanJumlah penduduk di satu wilayah dalam kurun waktu yang sama

  • *Cakupan Rawat Inap Rawat Inap adalah pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik dengan menginap di ruang rawat inap pada sarana kesehatan rumah sakit pemerintah dan swasta, serta puskesmas perawatan dan rumah bersalin, yang oleh karena penyakitnya penderita harus menginap.Penderita adalah seseorang yang mengalami / menderita sakit atau mengidap suatu penyakit.Fasilitas pelayanan kesehatan adalah Rumah Sakit baik milik pemerintah maupun swasta, dan Puskesmas.

    Jumlah kunjungan kasus baru RI di sarkes dlm kurun waktu tertentuCakupan = ------------------------------------------------------------------------------------x 100%Rawat InapJumlah penduduk di satu wilayah dalam kurun waktu yang sama

  • *PengobatanSumber dataKartu Status yang telah terisi identitas pasien Data yang dicatatDiagnosis (hasil pemeriksaan dokter)Pengobatan Kasus BaruKasus LamaOut put Register Rawat JalanTanggal - No Indeks - No rmNama pasien - Alamat pasien

  • *PengobatanOut put - lanjutanRegister Rawat JalanGol umur Diagnosis PengobatanTindakan Imunisasi LaboratoriumRujukan dari Rujukan keCara PembayaranRekapitulasi data kesakitanNama PenyakitGolongan umurKasus BaruKasus LamaJml luar wilayahTotal kunjungan

  • *LB_1 = Lap Bulanan data kesakitanKartu-kartuRwt jlRwt InapIbuAnakTB ParuKustaLuar Gedung Puskesmas Puskesmas PembantuBidan DesaRegister:Rwt JalanRwt InapR. J GigiGawat DaruratPENGOLAHANLAPORANREGISTER RAWAT JALANLAPORAN

  • *LB_1 = data kesakitanOut putKode Puskesmas - Puskesmas Kode Pelapor- KecamatanKab/Kota- ProvinsiBulan- Tahun Panggung jawab- Pimp. Puskesmas Jenis Penyakit- Kode ICDGol umur - Jumlah penyakit/umur

  • *LB_2 dan LPLPOPuskesmas KARTU STOKData Pemakaian dan Permintaan ObatReg Rawat JalanPUSTULaporan PUSTU Pusling Laporan PuslingPENGOLAHAN

  • *LB_2 dan LPLPOOut put identitas PuskesmasNama obatSatuanKemasanStok awalPenerimaanPersediaanPemakaianSisa stokStok optimum yang ditetapkan GFKPermintaanPemberian

  • *LB_2 dan LPLPOKetersediaan Obat sesuai Kebutuhan RKO adalah Rencana Kebutuhan Obat;LPLPO adalah laporan pemakaian dan lembar permintaan obat Puskesmas/pustu;Kebutuhan Obat Nyata adalah kebutuhan yang dihitung oleh tim perencana obat terpadu Kab/Kota;Obat Pelayanan Kesehatan Dasar adalah obat yang disediakan oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota, dengan kategori obat : Sangat Sangat Esensial, Sangat Esensial, dan Esensial.

  • *LB_2 dan LPLPO

    Ketersediaan obat sesuai = kebutuhan (Jumlah)Jumlah obat yang dapat disediakan x 100%Jumlah obat yang dibutuhkan

    Ketersediaan obat sesuai = kebutuhan (Item)Jumlah jenis/item obat yang dapat disediakan x 100%Jumlah jenis/item obat yang dibutuhkan

  • *LB_2 dan LPLPOPengadaan Obat EsensialObat esensial adalah obat yang paling banyak diperlukan oleh suatu populasi dan ditetapkan oleh para ahli yang kemudian dibakukan dalam daftar Obat Esensial Nasional

    Pengadaan Obat = EsensialJumlah jenis obat esensial yang dapat disediakan x100%Jumlah item obat esensial yang dibutuhkan

  • *LB_2 dan LPLPO Pengadaan Obat Generik Obat Generik adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang dikandungnya

    Pengadaan = Obat GenerikJumlah item obat generik yang dapat disediakan x 100%Jumlah item obat generik yang dibutuhkan

  • *LB_2 dan LPLPOKetersediaan Narkotika, Psikotropika sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan (100%)Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis, maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan peurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi smpai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan yang dibedakan ke dalam golongan sebagaimana terlampir dalam undang-uandang yang kemudian ditetapkan dalam keputusan menteri kesehatan.Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkasiat psiko aktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.

  • *LB_2 dan LPLPOKetersediaan narkotika dan psikotropika untuk pelayanan dasar di unit pengelola obat dan perbekalan kesehatan kabupaten/kot di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

    Jumlah obat narkotika dan psikotropika yang dapat disediakan-------------------------------------------------------------------------------- x 100%Jumlah obat narkotika dan psikotropika yang dibutuhkanJumlah jenis obat narkotika dan psikotropika yang dapat disediakan-------------------------------------------------------------------------------- x 100%Jumlah jenis obat narkotika dan psikotropika yang dibutuhkan

  • *LB_3 giziKartu-kartuIbuAnak Register YodiumLAPORAN PUSTURegister:Kohort IbuKohort AnakREGISTER GIZILAPORAN BIDAN DESACATATANPOSYANDU

  • *LB_3 GiziOut put identitas PuskesmasJumlah anak balita dapat vit A dosis tinggiJumlah ibu nifas dapat vit A dosis tinggiJumlah ibu hamil dapat Fe 30 tabJumlah ibu hamil dapat Fe 90 tabJumlah balita dapat Fe syrup 150 ccJumlah balita dapat Fe syrup 300 ccJumlah bayi yang ditimbangJumlah balita yang ditimbangJumlah bayi dan balita BGMJumlah bumil mendapat kapsul yodiumJumlah penduduk dapat kapsul yodiumJumlah WUS baru yang diukur LILAJumlah WUS baru yang diukur LILA < 23,5 cm

  • *LB_3 GiziCakupan Bayi (6-11 bulan) Mendapat Kapsul Vitamin A 1 kali per tahun.Bayi yang dimaksud dalam program distribusi kapsul vitamin A adalah bayi yang berumur mulai umur 6 bulan s/d 11 bulan yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi.Kapsul vitamin A dosis tinggi terdiri dari kapsul vitamin A berwarna biru dengan dosis 100.000 S.I yang diberikan kepada bayi umur 6-11 bulan dan kapsul vitamin A berwarna merah dengan dosis 200.000 S.I. yang diberikan kepada anak umur 12 59 bulan.

    Cakupan Jumlah Bayi dapat kapsul Vitamin A dosis tinggiBayi dapat = --------------------------------------------------------- x100%vitamin ABayi yang ada di satu wilayah kerja

  • *LB_3 GiziCakupan Anak Balita (12- 59 bulan) mendapat Kapsul Vitamin A 2 kali per tahun.Anak Balita yang dimaksud dalam program distribusi kapsul vitamin A anak umur 12 59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi.Kapsul vitamin A dosis tinggi terdiri dari kapsul vitamin A berwarna biru dengan dosis 100.000 S.I yang diberikan kepada bayi umur 6-11 bulan dan kapsul vitamin A berwarna merah dengan dosis 200.000 S.I. yang diberikan kepada anak umur 12 59 bulan.Cakupan Jumlah Balita dapat kapsul Vitamin A dosis tinggiBalita dapat = --------------------------------------------------------- x100%vitamin ABayi yang ada di satu wilayah kerja

  • *LB_3 GiziCakupan Ibu Hamil Mendapat 90 Tablet Fe Ibu hamil adalah ibu yang mengandung mulai trimester I s/d trismester III.Tablet Fe adalah tablet tambah darah untuk menanggulangi Anemia Gizi Besi yang diberikan kepada ibu hamil.

    Cakupan Jml bumil dapat 90 tablet Fe selama periode kehamilannyaIbu Hamil = ----------------------------------------------------------------------------x 100%dapat 90 tabletJumlah ibu hamil

  • *LB_3 GiziCakupan Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan bayinya yang dilaksanakan di rumah dan atau rumah bersalin dengan pertolongan dukun bayi dan atau tenaga kesehatan.Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 si) pada periode sebelum 40 hari setelah melahirkan.

    Cakupan Ibu Nifas Jumlah ibu nifas mendapat kapsul vitamin Adapat kapsul = --------------------------------------------------------x 100%vitamin A Jumlah ibu nifas yang ada pada wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu

  • *LB_3 GiziCakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi Bawah Garis Merah dari Keluarga Miskin.Bayi Bawah Garis Merah (BGM) keluarga miskin adalah bayi usia 6-11 bulan yang berat badannya berada pada garis merah atau di bawah garis merah pada KMS.Keluarga Miskin (Gakin) adalah keluarga yang dtetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melalui Tim Koordinasi Kabupaten/Kota (TKK) dengan melibatkan Tim Desa dalam mengidentifikasi nama dan alamat Gakin secara tepat, sesuai dengan Gakin yang disepakati.MP-ASI dapat berbentuk bubur, nasi tim dan biskuit yang dapat dibuat dari campuran beras, dan atau beras merah, kacang-kacangan, sumber protein hewani/nabati, terigu, margarine, gula, susu, lesitin kedele, garam bikarbonat dan diperkaya dengan vitamin dan mineral.

  • *LB_3 GiziCakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada bayi usia 6-11 bulan BGM dari keluarga miskin adalah pemberian MP-ASI dengan porsi 100 gram per hari selama 90 hari.

    Cakupan pemberian MP-ASI =Jumlah bayi BGM usia 6 11 bulan dari Gakin yang mendapat MP-ASI x 100 %Jumlah seluruh bayi BGM usia 6 11 bulan dari Gakin

  • *LB_3 GiziBalita Gizi Buruk Mendapat PerawatanBalita adalah anak usia di bawah lima tahun (0 tahun sampai dengan 4 tahun 11 bulan), yang ada di kabupaten/ kota.Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan Z-score < 3, dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwasiorkor, dan marasmus-kwasiorkor).

    Balita gizi buruk mendapat perawatan =Balita gizi buruk yang dirawat di sarana pelayanan kesehatan sesuai standar

    x 100 %Balita gizi buruk yang ditemukan

  • *LB_3 GiziPerawatan sesuai standar yaitu pelayanan yang diberikan mencakup :Pemeriksaan klinis meliputi kesadaran, dehidrasi, hipoglikemi, dan hipotermi;Pengukuran antropometri menggunakan parameter BB dan TB;Pemberian larutan elektrolit dan multi-micronutrient serta memberikan makanan dalam bentuk, jenis, dan jumlah yang sesuai kebutuhan, mengikuti fase Stabilisasi, Transisi, dan Rehabilitasi;Diberikan pengobatan sesuai penyakit penyerta;Ditimbang setiap minggu untuk memantau peningkatan BB sampai mencapai Z-score -1; Konseling gizi kepada orang tua/pengasuh tentang cara memberi makan anak.

  • *LB_3 KIAKartu-kartuR. JalanR. InapIbuAnakPOSYANDURegister:Kohort IbuKohort AnakDeteksi Tumbuh KembangREGISTER KIAPUSTUBIDAN DESA

  • *LB_3 KIAOut put identitas PuskesmasJumlah kunjungan K1 bumilJumlah kunjungan K4 bumilJumlah kunjungan bumil dengan faktor risikoUmur < 20 th atau > 35 th, Paritas >4, jarak kehamilan < 2t, LILA < 23,5 cm dan TB < 145 cmJumlah kunjungan bumil risiko tinnggi dirujuk ke RSPerdarhan, infeksi, abortus, kercunan kehamilan, partus lama)Jumlah persalinan oleh nakes

  • *LB_3 KIAJumlah bayi lahir hidup dengan BBLRJumlah bayi lahir matiJumlah kunjungan neonatusJumlah neonatus risti dirujuk ke rsAsfiksi, trauma lahir, tetanus neonatorumJumlah kematian neonatus (
  • *LB_3 KIACakupan Kunjungan ibu hamil K-4Ibu hamil K-4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan.Cakupan Kunjungan ibu hamil K-4 adalah cakupan Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal 4 kali sesuai dengan stndar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.Cakupan Jumlah Kunjungan Ibu Hamil K4Kunjungan = ----------------------------------------------- x 100%Ibu Hamil Jumlah sasaran ibu hamil dalam satu tahunK4

  • *LB_3 KIACakupan Pertolongan Persalinan oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi KebidananPertolongan persalinan adalah persentase ibu bersalin di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu yang mendapatkan pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Kompetensi kebidanan adalah keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kesehatan dalam bidang pelayanan kebidanan (Dokter dan Bidan).Perkiraan ibu hamil di wilayah kerja yang sama dapat dihitung dengan formula: 1,1 x (CBR x Jumlah penduduk di wilayah kerja )CBR = crude birth rate = 2,3 %.x Jumlah penduduk di wilayah kerja

    Cakupan Jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn)pertolongan = ---------------------------------------------------------- x 100%persalinan Jml seluruh sasaran persalinan dalam satu tahunoleh Bidan/Tenaga Kesehatan

  • *LB_3 KIAIbu Hamil Risiko Tinggi yang DirujukRisti/Komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi: (Hb < 8 g%, Tekanan darah tinggi (sistole > 140 mmHg, Diastole > 90 mmHg, Oedema nyata, eklamsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, Letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan prematur.

  • *LB_3 KIABumil Risti / komplikasi yang dirujuk adalah Bumil Risti / Komplikasi yang ditemukan untuk mendapat pertolongan pertama dan rujukan oleh tenaga kesehatan.

    Ibu hamil risti/komplikasi yang dirujuk Jumlah Bumil Risti/Komplikasi ditemukan

    x 100%Jml seluruh sasaran Bumil risti/komplikasi

  • *LB_3 KIABumil resiko tinggi yang ditanganiIbu Hamil Risti adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti meliputi Anemia (Hb 140 mmHg, Diastole >90 mmHg), Oedema nyata, eklampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, Letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, Letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan prematur.Ibu Hamil Risti yang tertangani adalah Ibu hamil Risti yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih.

  • *LB_3 KIABumil resiko tinggi yang tertangani adalah Ibu hamil resiko tinggi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas Perawatan dan Rumah Sakit pemerintah / swasta dengan fasilitas PONED dan PONEK (Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar dan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif).

    Bumil risti yang tertanganiJumlah bumil risti yang tertanganix 100 %Bumil risti yang datang dan atau dirujuk

  • *LB_3 KIABumil komplikasi yang tertangani Ibu hamil Komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Komplikasi Kebidanan meliputi Anemia (Hb 140 mmHg, Diastole >90 mmHg), Oedema nyata, eklampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, Letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, Letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan prematur.Ibu Hamil Komplikasi yang tertangani adalah Ibu hamil Risti yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih.

  • *LB_3 KIABumil komplikasi yang tertangani adalah Ibu hamil komplikasi disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas Perawatan dan Rumah Sakit pemerintah / swasta dengan fasilitas PONED dan PONEK (Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar dan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif).

    Bumil komplikasi yang tertangani =Jumlah bumil komplikasi yang tertangani x 100 %Bumil komplikasi yang datang dan atau dirujuk

  • *LB_3 KIACakupan peserta KB aktifPeserta KB Aktif (CU) adalah akseptor yang pada saat ini memakai kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan.Cakupan Peserta KB Aktif adalah perbandingan antara jumlah peserta KB aktif (CU) dengan Pasangan Usia Subur (PUS).Cakupan Peserta KB aktif menunjukkan tingkat pemanfaatan kontrasepsi di antara para Pasangan Usia Subur (PUS

    Cakupan peserta KB aktifJumlah peserta KB aktif (CU)x 100 %Jumlah pasangan usia subur

  • *LB_3 KIACakupan Kunjungan NeonatusCakupan Kunjungan Neonatus (KN) adalah pelayanan kesehatan kepada bayi umur 0-28 hari di sarana pelayanan kesehatan maupun pelayanan melalui kunjungan rumah. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit, dan pemberian imunisasi); pemberian vitamin K; Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan Buku KIA. Setiap neonatus memperoleh pelayanan kesehatan minimal 2 kali yaitu 1 kali pada umur 0-7 hari dan 1 kali pada umur 8-28 hari.

  • *LB_3 KIACakupan Kunjungan Neonatus adalah cakupan neonatus yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh Dokter, Bidan, Perawat yang memilki kompetensi klinis kesehatan neonatal, paling sedikit 2 kali, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

    Cakupan KN =Jumlah KN yang ditangani sesuai standarx 100%Seluruh bayi lahir hidup

  • *LB_3 KIACakupan Kunjungan BayiCakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 1-12 bulan di sarana pelayanan kesehatan maupun di rumah, posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya, melalui kunjungan petugas. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi deteksi dini kelainan tumbuh kembang bayi (DDTK), stimulasi perkembangan bayi, MTBM, manajemen terpadu balita sakit (MTBS), dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan Buku KIA yang diberikan oleh dokter, bidan dan perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan bayi.

  • *LB_3 KIASetiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 1-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan 1 kali pada umur 9-12 bulan. Cakupan Kunjungan Bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh Dokter, Bidan, Perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan bayi, paling sedikit 4 kali, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

    Cakupan kunjungan bayi =Jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standarx 100%Seluruh bayi lahir hidup

  • *LB_3 KIACakupan Bayi Berat Lahir Rendah/BBLR yang Ditangani Cakupan bayi berat lahir rendah adalah cakupan bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir. Penanganan BBLR meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, talipusat, kulit, dan pemberian imunisasi); pemberian vitamin K; manajemen terpadu bayi muda (MTBM); penanganan penyulit/komplikasi/masalah pada BBLR dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan Buku KIA.

  • *LB_3 KIASetiap BBLR memperoleh pelayanan kesehatan yang diberikan di sarana pelayanan kesehatan maupun pelayanan melalui kunjungan rumah oleh Dokter, Bidan dan Perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan neonatal dan penanganan BBLR.

    Cakupan = BBLR Jumlah BBLR ditangani sesuai dengan standarx 100 %Jumlah BBLR di wilayah kerja

  • *LB_3 KIANeonatus risti/ komplikasi yang tertanganiNeonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 28 hariNeonatus Risti / komplikasi adalah neonatus dengan penyimpangan dari normal yang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian. Neonatus meliputi : Asfiksia, Tetanus Neonatorum, Sepsis, Trauma Lahir, BBLR ( Berat Badan Lahir < 2500 gram ), Sindroma gangguan pernapasan dan kelainan congenital.Neonatus risti / komplikasi yang tertangani adalah neonatus risti / komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih

  • *LB_3 KIANeonatus risti/ komplikasi yang tertangani adalah cakupan neonatus resiko tinggi / komplikasi disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas Perawatan dan Rumah Sakit pemerintah/swasta.

    Neonatus risti/komplikasi = yang tertanganiJumlah neonatus risti/komplikasi yang tertangani

    x 100 %Neonatus risti yang datang dan atau dirujuk

  • *LB_3 KIANeonatus risti/ komplikasi yang tertangani adalah cakupan neonatus resiko tinggi / komplikasi disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas Perawatan dan Rumah Sakit pemerintah/swasta.

    Neonatus risti/komplikasi = yang tertanganiJumlah neonatus risti/komplikasi yang tertangani

    x 100 %Neonatus risti yang datang dan atau dirujuk

  • *LB_3 ImunisasiKartu-kartuIbuAnakLaporanPustuBidan DesaPosyanduReg. ImunisasiRegister:Kohort IbuKohort AnakPENGO LAHAN

  • *LB_3 ImunisasiOut put identitas PuskesmasJumlah bayi 9-11 bulan divaksin campakJumlah bayi 2-11 bulan divaksin DPT 1Jumlah bayi 0-11 bulan divaksin hepatitis B1Jumlah bayi 0-11 bulan divaksin hepatitis B3Jumlah ibu hamil divaksinasi TT1Jumlah ibu hamil divaksinasi TT2Jumlah ibu hamil divaksinasi TT bosterJumlah WUS/capeng divaksinasi TT1Jumlah murid SD kelas 1 divaksinasi DT1Jumlah murid SD kelas 1 divaksinasi DT2Jumlah murid wanita SD kelas 6 divaksinasi TT1Jumlah murid wanita SD kelas 6 divaksinasi TT2

  • *LB_3 ImunisasiDesa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten dan/atau daerah kota di bawah kecamatan. (Undang-Undang Otonomi Daerah 1999).Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di daerah kabupaten. (Undang-Undang Otonomi Daerah 1999).UCI (Universal Child Immunization) ialah tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, WUS dan anak sekolah tingkat dasar.

  • *LB_3 ImunisasiImunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, 1 dosis Campak. Ibu hamil dan WUS meliputi 2 dosis TT. Anak sekolah tingkat dasar meliputi, 1 dosis DT, 1 dosis campak, 2 dosis TT.Desa atau Kelurahan UCI adalah desa/kelurahan dimana 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap.

    Desa/Kelurahan UCI = Jumlah desa / kelurahan UCI x 100 %Seluruh desa / kelurahan

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularPuskesmas Kartu R. JalanKartu TB ParuKartu KustaKartu IbuPOSYANDURegister:Rwt JalanKohort TBKohort IbuLaboratoriumAFP, TNMalaria, DBD Rabies, Antraks, Frambusia, Diare, IspaPUSTUBIDAN DESA

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularOut put identitas PuskesmasAFP (Acute Flaccid Paralysis)Jumlah kasus AFP baru ditemukan (0-15 th)Jumlah kasus AFP baru dilacak (0-15 th)Tertanus Neonatorum (TN)Jumlah kaus TN ditemukanJumlah kaus TN dilacakMalariaJumlah penderita malaria berat dan komplikasiJumlah bumil yang memperoleh pengobatan pencegahanJumlah rumha yang disemprot

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularDBD (Demam Berdarah Dengue)Jumlah pelacakan penderita DBDJumlah fogging fokusJumlah desa/kel diabatisasi selektifJumlah desa/kel dilakukan PSNJumlah rumah yang dilakukan pemeriksaan jentikJumlah rumah yang ada jentikRabiesJumlah penderita digigit oleh Jumlah penderita gigitan yang divaksin anti rabies (VAR)FilariaJumlah desa endemisJumlah desa dengan cakuoan pengobatan massal > 80%

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularFrambusiaJumlah penduduk 0-14 th yang diperiksaJumlah penderita frabusia yang ditemukanJumlah penderiat/kontak penderita yang diobatiDiareJumlah penderita diare dapat oralitJumlah penderita diare dapat infusJumlah penderita diare dapat antibiotikaISPAJumlah penderita pneumonia balita dirujuk oleh kader

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularTB ParuJumlah penderita BTA + baru diobatiJumlah penderita BTA dan Rontgen+ diobatiJumlah penderita mengikuti pengobatan lengkapJumlah penderita TB Paru yang sembuhJumlah penderita kambuhKustaJumlah penderita terdaftar (PB=pausibasiler; MB=multibasiler)Jumlah penderita baru yang ditemukanJumlah penderita MB yang dapat pengobatan MDTJumlah penderita PB yang dapat pengobatan MDT

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularAcute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk
  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularAcute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk adalah jumlah kasus AFP non Polio yang ditemukan diantara 100.000 penduduk < 15 per tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

    AFP rate per 100.000 penduduk = Jumlah kasus AFP non polio penduduk < 15 Tahun

    x 100 %Jumlah penduduk < 15 Tahun

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularKesembuhan Penderita TBC BTA Positif (CR/Cure Rate) Kesembuhan adalah penderita yang minum obat lengkap, dan pemeriksaan sputum secara mikroskopis minimal 2 kali berturut-turut terakhir dengan hasil negatif.Angka Kesembuhan adalah : angka yang menunjukkan persentase penderita TBC BTA posisitf yang sembuh setelah selesai masa pengobatan, diantara penderita TBC BTA positif yang tercatat.Angka penemuan penderita TBC BTA (+) atau Case Detection Rate(CDR) adalah persentase jumlah penderita baru BTA positif yang ditemukan dibandingkan jumlah penderita baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut.

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularKasus Baru adalah penderita yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (30 dosis harian). Kesembuhan Penderita TBC BTA Positif adalah penderita baru TBC BTA + yang sembuh diakhir pengobatan 85 % disatu Wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

    % Kesembuhan penderita = TBC BTA + Jumlah penderita baru TBC BTA+ yang sembuh

    x 100 %Jumlah penderita baru TBC BTA + yang diobati

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularPenemuan Kasus TBC BTA positif (CDR/Case Detection Rate)Kasus TBC BTA+ adalah penderita yang menunjukan hasil pemeriksaan sputumnya ditemukan BTA positif.Penemuan kasus TBC BTA+ atau Case Detection adalah jumlah penderita baru BTA+ yang ditemukan.Persentase jumlah penderita baru BTA+ yang ditemukan dibandingkan jumlah penderita baru BTA+ yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Jumlah BTA+ ditemukan % CDR = -------------------------------------------- x 100% Jumlah perkiraan penderita BTA+

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularCakupan Balita dengan Pneumonia yang DitanganiPneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang ditandai dengan batuk disertai napas cepat dan atau napas sesak.Dalam penentuan klasifikasi penyakit dibedakan atas dua kelompok yaitu kelompok untuk umur 2 bulan - < 5 tahun dan kelompok untuk umur < 2 bulan.Kelompok umur 2 bulan - < 5 tahun klasifikasi dibagi atas : Pneumonia berat, Pneumonia dan bukan Pneumonia.Kelompok umur < 2 bulan klasifikasi dibagi atas : Pneumonia berat dan bukan Pneumonia. Dalam pendekatan manajemen terpadu balita sakit (MTBS) klasifikasi ada kelompok umur < 2 bulan adalah infeksi bakteri yang serius dan infeksi bakteri lokal.

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularKlasifikasi Pneumonia berat didasarkan pada adanya batuk dan atau kesukaran bernapas disertai nafas sesak atau tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam (chest indrawing) pada anak usia 2 bulan - < 5 tahun. Untuk kelompok umur < 2 bulan diagnosis Pneumonia berat ditandai dengan adanya nafas cepat (fast breathing) yaitu frekuensi pernapasan sebanyak 60 kali per menit atau lebih, adanya tarikan yang kuat pada dinding dada bagian bawah ke dalam ( severe chest indrawing).Klasifikasi Pneumonia didasarkan pada adanya batuk dan atau kesukaran bernapas disertai adanya frekuensi napas sesuai umur. Batas napas cepat (fast breathing pada anak usia 2 bulan - < 1 tahun adalah 50 kali per menit dan 40 kali per menit untuk anak usia 1 < 5 tahun.

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularKlasifikasi bukan Pneumonia mencakup kelompok penderita balita denngan batuk yang tidak menunjukan gejala peningkatan frekuensi nafas dan tidak menunjukan adanya tarikan dinding dada bagian bawah kedalam. Dengan demikian klasifikasi bukan Pneumonia mencakup penyakit-penyakit ISPA lain diluar Pneumonia seperti batuk pilek bukan pneumonia (common cold, pharyngitis,tonsilitis,otitis).Pola tatalaksana ISPA hanya dimaksudkan untuk tatalaksana penderita Pneumonia berat, Pneumonia dan batuk bukan Pneumonia. Sedangkan penyakit ISPA lain seperti pharyngitis, tonsilitas dan otitis sesuai SOP yang berlaku disarana kesehatan.Cakupan Balita dengan Pneumonia yang Ditangani adalah cakupan balita dengan Pneumonia yang ditangani sesuai standar disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularCakupan Balita dengan Pneumonia yang Ditangani adalah cakupan balita dengan Pneumonia yang ditangani sesuai standar disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

    Cakupan Balita dengan = pneumonia yang ditanganiJumlah kasus Pneumonia yang ditangani

    x 100 %Jumlah perkiraan kasus Pneumonia Balita

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularKlien yang mendapatkan Penanganan HIV-AIDSAIDS adalah kumpulan gejala yang disebabkan oleh karena menurunnya system kekebalan tubuh.HIV adalah virus yang menyerang system kekebalan tubuh yang lama kelamaan akan mengakibatkan AIDS.Penderita HIV/AIDS adalah penderita yang mempunyai gejala (untuk keperluan Survailans) sebagai berikut :Dewasa (>12 tahun), apabila :Test HIV (+) dan ditemukan 2 gejala mayor dan 1 gejala minor.Ditemukan Sarkoma Kaposi atau Pneumonia pneumocystis carinii.Anak-anak (< 12 tahun), apabila :Jika umur > 18 bulan, test HIV (+) dan ditemukan 2 gejala mayor dan 2 gejala minorJika umur < 18 bulan test HIV (+) dan ditemukan 2 gejala mayor dan 2 gejala minor dengan ibu yang HIV (+)

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularTatalaksana HIV/AIDS dimaksud :Voluntary Counseling Testing (VCT) adalah kegiatan test konseling secara sukarelaPerawatan orang sakit dengan HIV/AIDSPengobatan Anti Retro Viral (ARV)Pengobatan infeksi OpurtunistikRujukan kasus spesifikKlien yang mendapatkan Penanganan HIV-AIDS adalah klien yang mendapat penanganan HIV/AIDS sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

    Klien yang mendapatkan penanganan HIV/AIDS =Jumlah klien yang mendapatkan penanganan HIV/AIDS

    x 100 %Jumlah seluruh klien HIV/AIDS yang datang ke sarana kesehatan

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularKasus Infeksi Menular Seksual yang DiobatiPenyakit Menular Seksual (PMS) atau biasa disebut penyakit kelamin adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Yang termasuk PMS adalah Syphillis, Gonorhoe Bubo, jengger ayam, herpes dan lain-lain termasuk HIV/AIDS.

    Infeksi Menular Seksual = (IMS) yang diobatiJumlah kasus IMS yang diobati

    x 100 %Jumlah kasus IMS pada waktu yang sama

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularPenderita DBD yang DitanganiPenderita penyakit DBD adalah:Penderita dengan tanda-tanda yang memenuhi kriteria diagnosa klinis sebagai berikut:Panas mendadak 2-7 hari tanpa sebab yang jelas.Tanda-tanda pendarahan dan/atau pembesaran hati.Trombositopenia (Trombosit 100 000/l atau kurang).Hemokonsentrasi (Hematokrit meningkat 20% atau lebih.Tersangka penyakit DBD yang hasil pemeriksaan serologis (HI test atau ELISA) positif

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularTersangka penyakit DBD adalah penderita panas mendadak 2-7 hari tanpa sebab yang jelas disertai tanda-tanda pendarahan sekurang-kurangnya uji tourniquet positif dan/atau trombositopenia (trombosit 100 000/l atau kurang). Penderita DBD yang Ditangani adalah penderita DBD yang penanganannya sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

    Penderita DBD yang ditangani Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai standar

    x 100 %Jumlah Penderita DBD dalam kurun waktu yang sama

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularIncidence Rate DBDIncidence Rateadalah jumlah kasus penderita suatu penyakit.Penderita penyakit DBD adalah penderita dengan tanda-tanda yang memenuhi kriteria diagnosa klinis sebagai berikut:Panas mendadak 2-7 hari tanpa sebab yang jelasTanda-tanda pendarahan dan/atau pembesaran hatiTrombositopenia (trombosit 100.000/ul atau kurang)Hemokonsentrasi (Hematokrit meningkat 20% atau lebih)Jumlah penderita DBD dalam satu tahun IR DBD = -------------------------------------------------------- x 10.000 Jumlah penduduk dalam kurun yang sama

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularCFR/ Angka Kematian DBD Angka kematian adalah jumlah penderita meninggal akibat penyakit tertentuCFR DBD: Persentase jumlah kematian karena DBD dibandingkan dengan jumlah penderita DBD.

    Jumlah kematian karena DBDCFR DBD = ------------------------------------------ x 100% Jumlah penderita DBD

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularBalita dengan Diare yang DitanganiDiare adalah buang air besar lembek / cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari) dan berlangsung kurang dari 14 hari.Dehidrasi adalah kehilangan cairan yang ditandai dengan timbulnya gejala diare dengan perubahan keadaan umum gelisah, rewel, lesu, lunglai, tidak sadar, haus, malas minum atau tidak bisa minum dan turgor kulit kembali lambat sesuai derajat dehidrasi.

    Balita Diare yang ditangani = Jumlah penderita Balita Diare yang ditangani sesuai standar

    x 100 %Jumlah Penderita Balita Diare yang dilayani pada waktu yang sama

  • *LB_3 Pengamatan Peny MenularCFR / Angka Kematian DiareDiare adalah buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari) dan berlangsung kurang dari 14 hari. Angka kematian adalah jumlah penderita meninggal akibat penyakit tertentu. CFR Diare: Persentase jumlah kematian karena Diare dibandingkan dengan jumlah penderita Diare.

    Jumlah kematian karena Diare CFR Diare = ------------------------------------------ x 100% Jumlah penderita Diare

  • *LB_4 Kegiatan Puskesmas Kartu-kartuR. JalanR. InapKes KeluargaKegiatanLuar gedungPustuBidan DesaRegister:KunjunganRwt InapYandas gigiJPKMLabPemb. KelUKSPKMKes ORKeslingKunjunganRwt InapYandas gigiJPKMLabPemb. KelUKSPKMKes ORKesling

  • *LB_4 Kegiatan Puskesmas Out put identitas PuskesmasKunjungan PuskesmasJumlah kunjungan Puskesmas Jumlah kunjungan dengan Kartu Sehat/gakinJumlah kunjungan rajal Jumlah kunjungan rajal dengan gol umur 60 thJumlah kunjungan rajal gigiRawat InapJumlah pasien yang diawatJumlah pasien yang keluarJumlah hari perawatanJumlah bumil, bulin, bufas dengan kelainan yang diawatJumlah balita yang sakit yang diawatJumlah kasus cedera/kecelakaanJumlah pasien dengan kasus lain yang dirawat

  • *LB_4 Kegiatan Puskesmas Kegiatan Perawatan Kes Masy (PERKESMAS)Jumlah keluarga dengan penderita TB Paru yang dibinaJumlah keluarga dengan penderita Kusta yang dibinaJumlah keluarga dengan penderita bumil, bulin, bufas risti yang dibinaJumlah keluarga dengan penderita bayi risti (pneumonia berat, BBLR) yang dibinaJumlah keluarga dengan TN yang dibinaJumlah keluarga dengan balita risti yang dibinaJumlah keluarga dengan risti lainnya yang dibinaJumlah Panti/Kelompok khusus yang dibina

  • *LB_4 Kegiatan Puskesmas Pelayanan Dasar GigiJumlah penambalan gigi tetapJumlah pencabutan gigi tetapJumlah murid SD yang perlu perawatan kes gigiJumlah murid SD yang mendapat perawatan kes gigiJumlah perawatan gigi lainnyaPelayanan JPKMJumlah kunjungn peserta askesJumlah kunjungn peserta askes lainnyaPenyuluhan Kes Masy (PKM)Frekuensi PKM untuk kelompok ProfesionalFrekuensi PKM dalam Puskesmas

  • *LB_4 Kegiatan Puskesmas Kes SekolahJumlah SD dan MI dengan penjaringan kesJumlah SLTP dan MTs dengan penjaringan kesJumlah SLTA dan MA dengan penjaringan kesJumlah sekolah yang diperiksa sarkes dan lingkunganJumlah kunjungan pembinaan UKS ke sekolahJumlah SLTP dan SLTA dapat konseling kes remajaJumlah TK melaksanakan kes pra sekolahKesehatan Olah RagaJumlah kelompok/klub OR yang dibinaJumlah yang mendapatkan yankes OR

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasCakupan deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) anak balita dan pra sekolah Anak balita dan prasekolah adalah anak umur 1 sampai dengan 6 tahun. Pelayanan DDTK Anak balita dan Prasekolah meliputi kegiatan deteksi dini masalah kesehatan anak menggunakan MTBS, monitoring pertumbuhan menggunakan Buku KIA/KMS dan pemantauan perkembangan (motorik kasar, motorik halus, bahasa, sosialisasi dan kemandirian); penanganan penyakit sesuai MTBS, penanganan masalah pertumbuhan, stimulasi perkembangan anak balita dan prasekolah; pelayanan rujukan ke tingkat yang lebih mampu.Setiap anak umur 1 sampai dengan 6 tahun memperoleh pelayanan DDTK minimal 2 kali per tahun (setiap 6 bulan sekali). Pelayanan DDTK diberikan di dalam gedung maupun di luar gedung (di posyandu, Taman Kanak-kanak, tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya) oleh Dokter, Bidan dan Perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan anak, DDTK, MTBM dan MTBS.

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasCakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah adalah cakupan anak umur 1-6 tahun yang dideteksi kesehatan dan tumbuh kembangnya sesuai dengan standar oleh Dokter, Bidan dan Perawat, paling sedikit 2 kali per tahun, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

    Cakupan DDTK =Jumlah anak umur 1-6 tahun yang di DDTK sesuai dengan standar, paling sedikit 2 kali

    x 100 %Jumlah balita di satu wilayah kerja

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasCakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih/ guru UKS/Dokter KecilUsaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah.Pelayanan kesehatan pada UKS adalah pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama dengan guru UKS terlatih dan dokter kecil secara berjenjang (penjaringan awal oleh guru dan dokter kecil, penjaringan lanjutan oleh tenaga kesehatan).Tenaga Kesehatan adalah tenaga medis, keperawatan atau petugas Puskesmas lainnya yang telah dilatih sebagai tenaga pelaksana UKS/UKGS.Guru UKS adalah guru kelas atau guru yang ditunjuk sebagai pembina UKS di sekolah dan telah dilatih tentang UKS.Dokter kecil adalah kader kesehatan sekolah yang biasanya berasal dari murid kelas 4 dan 5 SD dan setingkat yang telah mendapatkan pelatihan dokter kecil.

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasCakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah cakupan siswa kelas 1 SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

    Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD=Jumlah murid kelas 1 SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya melalui penjaringan kesehatan oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatihx 100 %Jumlah murid kelas 1 SD dan setingkat

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasCakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa TK, SLTP, SLTA dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih/ guru uks/ dokter kecil ( 80%)Pemeriksaan kesehatan siswa adalah pemeriksaan kesehatan umum (TB, BB, Kulit, ketajaman mata, pendengaran, gigi mulut) yang dilaksanakan oleh nakes bagi siswa TK, SLP, SLTA atau setingkat.Tenaga kesehatan adalah tenaga medis, keperawatan atau petugas puskesmas lainnya yang telah dilatih sebagai tenaga pelaksana UKS/ UKDS.Guru UKS adalah guru kelas atau guru yang ditunjuk sebagai pembina UKS di sekolah dan telah dilatih tentang UKS.Dokter kecil adalah kader kesehatan sekolah yang berasal dari murid kelas IV dan V SD dan setingkat yang mendapat pelatihan dokter kecil.

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasPersentase siswa TK, SLTP, SLTA, dan Setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/ dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan paling sedikit 2 x setahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun.

    Jumlah murid TK, SLTP, SLTA yang setingkat diperiksa 2 x setahun x 100% Jumlah sasaran siswa TK, SLTP, SLTA dan setingkat

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasCakupan pelayanan kesehatan remajaPemeriksaan kesehatan remaja adalah pemeriksaan kesehatan siswa kelas 1 SLTP dan setingkat, kelas 1 SMU dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 SLTP dan Madrasah Tsanawiyah, kelas 1 SMU/SMK dan Madrasah Aliyah yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama dengan guru UKS terlatih dan kader kesehatan remaja secara berjenjang (penjaringan awal oleh guru dan kader kesehatan remaja, penjaringan lanjutan oleh tenaga kesehatan).Tenaga Kesehatan adalah tenaga medis, paramedis atau petugas Puskesmas lainnya yang telah dilatih sebagai tenaga pelaksana UKS.Guru UKS adalah guru kelas atau guru yang ditunjuk sebagai pembina UKS di sekolah dan telah dilatih tentang UKS.Kader Kesehatan Remaja adalah kader kesehatan sekolah yang biasanya berasal dari murid kelas 1 dan 2 SLTP dan setingkat, murid kelas 1 dan 2 SMU/SMK dan setingkat yang telah mendapatkan pelatihan Kader Kesehatan Remaja.

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasCakupan pelayanan kesehatan remaja adalah cakupan siswa kelas 1 SLTP dan setingkat, SMU/SMK dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/kader kesehatan sekolah) melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

    Cakupan pelayanan kesehatan remaja

    =Jumlah murid kelas 1 SLTP dan setingkat + murid kelas 1 SMU/SMK dan setingkat yang diperiksa kesehatannya melalui penjaringan kesehatan oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatihx 100 %Jumlah murid kelas 1 SLTP dan setingkat + SMU/SMK dan setingkat

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasInstitusi Yang DibinaInstitusi adalah Unit kerja yang memberikan pelayanan/jasa kepada masyarakat atau memproduksi barang. Institusi yang dibina adalah Unit kerja yang dalam memberikan pelayanan/jasa potensial menimbulkan risiko/dampak kesehatan; mencakup RS, Puskesmas, Sekolah, Instalasi pengolahan air minum, perkantoran, industri rumah tangga, dan industri kecil serta tempat penampungan pengungsi. Instalasi Pengolahan Air Minum adalah Instalasi yang telah melaksanakan pengawasan internal dan eksternal (oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota) sesuai dengan KepMenkes 907/SK/VII/2002 dengan jumlah sample air yang diperiksa memenuhi persyaratan bakteriologis 95% , dan tidak ada parameter kimia yang berdampak langsung terhadap kesehatan.Rumah Sakit/ Puskesmas adalah : Sarana Pelayanan Kesehatan yang effluentnya memenuhi baku mutu limbah cair, mengelola limbah padat dengan baik, tersedia air cukup kuantitas dan kualitas, higiene sanitasi makanan dan minuman, pengendalian vektor serta binatang pengganggu.Perkantoran/Sekolah adalah : Kantor yang mempunyai sarana pengolahan limbah cair, limbah padat dengan baik, tersedia air cukup (kuantitas dan kualitas), penerangan, ventilasi, pengendalian vector dan binatang pengganggu lainnya.

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasIndustri adalah : Industri yang mempunyai sarana pengolahan limbah cair, limbah padat dengan baik, tersedia air cukup (kuantitas dan kualitas), higiene sanitasi makanan minuman, penerangan, ventilasi, pengendalian vector dan binatang pengganggu lainnya.Tempat penampungan pengungsi adalah Lokasi penampungan pengungsi yang memenuhi aspek kesehatan lingkungan (penyehatan air, pembuangan kotoran, pengelolaan sampah, pengendalian vector dan hygiene sanitasi makanan minuman), termasuk kondisi permukiman (padatan hunian, ventilasi , pencahayaan, lantai).

    Institusi yang dibina = Jumlah Institusi yang dibina dengan syarat kesling X 100 %Jumlah Institusi yang ada

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasRumah Sehat Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan, dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah.

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasMemenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vector penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencehayaan dan penghawaan yang cukup.Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.

    Rumah Sehat Jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatanX 100%Jumlah rumah yang diawasi.

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasPenduduk Yang Memanfaatkan Jamban Jamban adalah suatu bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia/najis bagi keluarga yang lazim disebut Kakus / WC. Manfaat Jamban adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya penularan penyakit dan pencemaran dari kotoran manusia.Syarat jamban sehat :Tidak mencemari sumber air minum ( jarak antara sumber air minum dengan lubang penampungan minimum 10 meter, bila tidak memungkinkan perlu konstruksi kedap air ).Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.Tidak mencemari tanah di sekitarnya.Mudah dibersihkan. Aman digunakan

  • *LB_4 Kegiatan Puskesmas.Dilengkapi dinding dan atap pelindung.Cukup penerangan.Lantai kedap airLuas ruangan cukupVentilasi cukup baik.Tersedia air dan alat pembersih.

    Penduduk yang memanfaatkan jamban =Jumlah jamban yang dimanfaatkan memenuhi syarat kesehatan X 100%Jumlah jamban yang diawasi

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasRumah Yang Mempunyai SPAL SPAL ( Saluran Pembuangan Air Limbah ) adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang air buangan kamar mandi, tempat cuci tangan, dapur dan lain-lain bukan dari jamban atau peturasan. SPAL yang sehat hendaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut :Tidak mencemari sumber air bersih ( jarak dengan sumber air bersih minimal 10 meter )Tidak menimbulkan genangan air yang dapat dipergunakan untuk sarang nyamuk ( diberi tutup yang cukup rapat ).Tidak menimbulkan bau ( diberi tutup yang cukup rapat ).Tidak menimbulkan becek atau pandangan yang tidak menyenangkan (tidak bocor sampai meluap ).

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasSPAL adalah Proporsi SPAL yang memenuhi syarat kesehatan pada wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

    Jumah yang mempunyai SPAL =Jumlah rumah yang memenuhi SPAL memenuhi syarat kesehatan X100%Jumlah SPAL yang diawasi

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasRumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Pengendalian Vektor adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk menekan kepadatan jentik nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit di rumah atau bangunan yang meliputi perumahan, perkantoran, tempat umum, sekolah, gudang, dsb.Jentik nyamuk penular (vektor) adalah semua jentik nyamuk yang terdapat dalam tempat penampungan air di dalam maupun di sekitar rumah/bangunan.Tempat Penampungan Air: bak mandi, tempayan dan plastik-plastik bekas, kaleng bekas, ban bekas dan tempat air lainnya.

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasRumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes adalah Rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

    Rumah/ bangunan bebas jentik nyamuk aedesJumlah rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk aedes

    x 100 %Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasBayi Yang Mendapat ASI EksklusifASI eksklusif adalah Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman. Bayi yang mendapat ASI eksklusif dalah bayi yang hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

    Cakupan ASI = Eksklusif Jumlah bayi usia 0 6 bulan yang mendapat hanya ASI saja x 100%Jumlah seluruh bayi usia 0-6 bulan

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasDesa dengan Garam Beryodium BaikDesa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam Sistem Pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten. (Undang-undang 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah). Garam beryodium baik adalah garam mempunyai kandungan yodium dengan kadar yang cukup (>30 ppm kalium yodat).

    Desa dengan = garam beryodium Jumlah desa dengan garam beryodium baik x 100%Jumlah seluruh desa yang diperiksa

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasKeluarga Sadar GiziKeluarga Sadar Gizi (Kadarzi) adalah keluarga yang seluruh anggota keluarganya melakukan perilaku gizi seimbang, mampu mengenali masalah kesehatan dan gizi bagi setiap anggota keluarganya, dan mampu mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah gizi yang dijumpai oleh anggota keluarganya.

    Cakupan Keluarga Sadar GiziJumlah keluarga yang telah mempunyai 5 indikator kadarzi X 100%Jumlah seluruh keluarga yang ada di wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasPosyandu PurnamaPosyandu Purnama adalah Posyandu yang melaksanakan kegiatan hari buka dengan frekuensi lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader yang bertugas 5 orang atau lebih, cakupan program utama (KIA,KB, Gizi, Imunisasi lebih dari 50 %, dan sudah ada 1 atau lebih program tambahan, dan sudah ada 1 (satu) atau lebih program tambahan, serta cakupan dana sehat < 50 %.Posyandu Jumlah Posyandu PurnamaPurnama =---------------------------------------------------- x 100%Jumlah seluruh Posyandu

  • *LB_4 Kegiatan PuskesmasPosyandu MandiriPengertian Posyandu merupakan jenis UKBM yang mempunyai kegiatan prioritas yang meliputi KIA, KB, Gizi, imunisasi dan penanggulangan diare.Posyandu Jumlah Posyandu MandiriMandiri =---------------------------------------------------- x 100%Jumlah seluruh Posyandu

  • *LB_1 SentinelKartu-kartuR. JalanR. InapIbuAnakPantau suhu almari esLUAR Puskesmas Register:Rwt JalanImunisasiPUSTU

  • *LB_1 SentinelOut put identitas PuskesmasReaksi samping ImunisasiJumlah penderitaJenis antigen yang diberikanBCG, DPT, POLIO, CAMPAK, HEP-B, TT, DTPenderita baru Difteri Golongan umurJumlah penderita dengan status imunisasi DPTTak vak, 1x, 2x, 3x, jumlahPenderita baru PertusisGolongan umurJumlah penderita dengan status imunisasi DPTTak vak, 1x, 2x, 3x, jumlahPenderita baru Tetanus non TNGolongan umurJumlah penderita dengan status imunisasi DPTTak vak, 1x, 2x, 3x, jumlahPenderita baru CampakGolongan umurJumlah penderita dengan status imunisasi DPTTak vak, 1x, 2x, 3x, jumlah

    [email protected]*[email protected][email protected]*[email protected][email protected]*[email protected][email protected]*[email protected][email protected]*[email protected][email protected]*[email protected][email protected]*[email protected][email protected]*[email protected][email protected]*[email protected]