Simpati (modul empati dan motivasi)

22
Simpati Memperhatikan penderitaan orang lain, tetapi perasaannya adalah persaannya sendiri

Transcript of Simpati (modul empati dan motivasi)

Page 1: Simpati (modul empati dan motivasi)

SimpatiMemperhatikan penderitaan orang lain, tetapi perasaannya adalah persaannya sendiri

Page 2: Simpati (modul empati dan motivasi)

Simpati ingatan ------ merujuk pada memori kita sendiri

• Mencari pengalaman masa lalu untuk situasi yang mirip dengan situasi yang diamati pada pengalaman orang lain

Contoh : EX pecandu narkoba yang menjadi penyuluh pada pusat rehabilitasi

Page 3: Simpati (modul empati dan motivasi)

Simpati Imajinatif

• Meliputi perujukan imajinasi kita sendiri dalam situasi yang berbeda

Contoh : Reaksi ketika seseorang menceritakan selamat dari

kecelakaan yang fatal yang belum pernah kita alami

Page 4: Simpati (modul empati dan motivasi)

Empati • Berada pada posisi orang lain

• Memahami orang yang tidak memiliki makna emosional bagi kita (Freud,1921)

• Partisipasi emosional dan intelektual secara imajinatif pada pengalaman orang lain (Bennet,1972)

Page 5: Simpati (modul empati dan motivasi)

Mengembangkan Empati

* Mengasumsikan Perbedaan• Asumsi ini harus ada supaya ada motivasi untuk

berempati

• Kita menerima bahwa kita bisa saja berbeda menghadapi situasi yang berbeda, maka kita akan membayangkan pikiran dan perasaan kita dari perspektif yang lain

Page 6: Simpati (modul empati dan motivasi)

* Mengenali diri

• Mengenal diri kita secukupnya sehingga dimungkinkan peneguhan kembali identitas individual secara mudah

• Kemungkinan perubahan dalam diri kita sebagai akibat melakukan empati

Contoh : Mengalami kecemasan yang luar biasa ketika dihadapkan pada orang-orang yang sedang cemas

Page 7: Simpati (modul empati dan motivasi)

* Menunda Diri

• Diri (identitas) memiliki batas antara diri kita dengan dunia (orang) lain

• Penundaan diri diperlancar dengan mengetahui batas-batas diri sendiri, jika pengetahuan diri tidak baik malah akan mengarah pada egosentrisme

• Difokuskan pada kemampuan memperluas batas

Page 8: Simpati (modul empati dan motivasi)

* Melakukan Imajinasi Terbimbing

• Dalam keadaan yang diperluas, kita dapat menggerakkan perhatian kita kedalam pengalaman peristiwa, bukan memusatkan pada peristiwa tersebut saja

• Agar empati interpersonal terjadi dengan baik, kita harus membiarkan imajinasi dibimbing kedalam pengalaman orang lain, dan hal ini berarti kita sedang berpartisipasi secara imajinatif pada pemecahan masalah yang kreatif

“Perlakukanlah orang lain seperti mereka memperlakukan diri mereka sendiri”

Page 9: Simpati (modul empati dan motivasi)

* Membiarkan Pengalaman Empati

• Jika kita membiarkan imajinasi kita dibimbing kedalam diri orang lain, seakan-akan kita sedang mengalami orang itu adalah diri kita sendiri

• Perasaan pengalaman empati bersifat sekaligus

dikenal dan asing. Dikenal karena pengalaman tersebut kita ketahui tapi asing karena pengalaman itu milik orang lain

Page 10: Simpati (modul empati dan motivasi)

* Meneguhkan kembali diri

• Kegagalan dalam berempati dapat berakibat pada kehilangan identitas

• Empati interpersonal membiarkan penundaan identitas secara terkendali dan sementara untuk mencapai tujuan khusus, yaitu memahami orang lain

Page 11: Simpati (modul empati dan motivasi)

Konsep Manusia antar Budaya

• Orang yang telah mencapai proses antar budaya, yang kognisi, afeksi dan perilakunya tidak terbatas, tetapi terus berkembang melewati parameter-parameter psikologis suatu budaya(Gudy Kunst dan Kim)

Page 12: Simpati (modul empati dan motivasi)

• Orang yang identitas dan loyalitasnya melewati batas-batas kebangsaan

• Komitmennya bertaut dengan suatu pandangan bahwa dunia ini adalah suatu komunitas global

• Secara intelektual dan emosional terikat pada kesatuan fundamental semua manusia yang pada saat yang sama mengakui, menerima dan menghargai perbedaan mendasar antara orang-orang yang berbeda budaya(Adler)

Page 13: Simpati (modul empati dan motivasi)

Usaha-usaha pendidikan Manusia antar Budaya

• Penggunaan bahasa nasional diforum resmi

• Penyajian beragam kebudayaan dengan porsi yang seimbang diberbagai media

• Sosialisasi budaya, dan tidak membedakan perbedaan budaya diberbagai lembaga dan institusi

• Kontak antar suku melalui organisasi dan aktivitas seperti pertukaran pelajar dsb

• Perkawinan antar suku, antar etnik

• Pembangunan yang merata

Page 14: Simpati (modul empati dan motivasi)

• Identitas Etnik– Pendekatan Objektif (Struktural)

Kelompok yang bisa dibedakan dari kelompok-kelompok lainnya berdasarkan ciri-ciri budayanya seperti :

Bahasa, agama

Merupakan pendekatan operasional terhadap – Siapakah Aku ?- orang Indonesia, ilmuwan, wanita …

Page 15: Simpati (modul empati dan motivasi)

– Pendekatan Subjektif (fenomenologis)

Suatu proses dimana orang mengalami atau merasakan diri mereka sebagai bagian dari suatu kelompok etnik dan diidentifikasikan demikian oleh orang-orang lain

Orang arab mengklaim sebagai orang melayu – keuntungan ekonomi dari orang cina–ketika melayu dihubungkan dengan keterbelakangan – mengklaim kembali sebagai orang arab

Page 16: Simpati (modul empati dan motivasi)

• Perubahan Etnik

– Identitas etnik muncul bila dua atau lebih kelompok etnik berhubungan

– Akibat dari modifikasi perilaku kelompok

– Melalui proses adaptasi timbal balik, identitas

masing-masing kelompok mengalami perubahan

Page 17: Simpati (modul empati dan motivasi)

Model Perubahan Etnik

• AkulturasiKelompok individu yang berbeda budaya berhubungan langsung dan sinambung, perubahan mana terjadi pada budaya asli salah satu atau kedua kelompok

Page 18: Simpati (modul empati dan motivasi)

• Asimilasi

Sejauh mana suatu kelompok yang semula khas telah kehilangan identitas subjektifnya dan telah terserap kedalam struktur sosial suatu kelompok lain (Van den Berghe)

Seseorang akan kehilangan perasaan khasnya bila ia mampu diterima oleh kelompok lain karena ia mampu dan lancar dalam bahasa dan budaya kelompok penerima

Page 19: Simpati (modul empati dan motivasi)

• Akibat

Kelompok minoritas kehilangan keunikannya dan menyerupai kelompok mayoritas (kel mayoritas tidak berubah)

Kelompok etnik dan kelompok mayoritas bercampur secara homogen. Masing-masing kelompok kehilangan keunikannya, lalu muncul suatu produk unik lainnya

Page 20: Simpati (modul empati dan motivasi)

Membaca Bahasa TubuhKetika banyak menggunakan bahasa tubuh dan tidak banyak berbicara, maka Emosi yang dikomunikasikan secara non verbal

Page 21: Simpati (modul empati dan motivasi)

Isyarat yang dapat disampaikan :• Alis mata• Tangan• Beradu pandang dengan mata orang lain dan

berpaling• Mengubah posisi duduk

Faktor-faktor yang mempengaruhi bahasa tubuh

• Latar Belakang Etnik• Kelas sosial• Gaya pribadi

Page 22: Simpati (modul empati dan motivasi)

Perbedaan :• Di negara Timur Jauh – tidak sopan memandang mata

orang lain selama percakapan

• Di Inggris – pendengar yang sopan memandang dengan perhatian kepada pembicara dengan mata sesekali berkedip

• Di Amerika – mengharapkan pendengar mengangguk-angguk atau bergumam

– Mereka tidak senang disentuh (termasuk dengan anak-anak sendiri)

– Mereka menjaga jarak dengan banyak cara (ketika berbicara, naik lift berdempetan)