Simbiosis fungi

16
SIMBIOSIS FUNGI Lichenes dan Mikoriza

Transcript of Simbiosis fungi

Page 1: Simbiosis fungi

SIMBIOSIS FUNGI

Lichenes dan Mikoriza

Page 2: Simbiosis fungi

LICHENES

Page 3: Simbiosis fungi

Lichenes juga disebut dengan lumut kerak. Lichenes merupakan simbiosis mutualisme antara Algae dengan Fungi.

Struktur tubuh Lichenes berbentuk talus, bagian luar merupakan miselium, dan bagian dalam tersusun atas hifa. Di antara miselium dan hifa jamur terdapat sel-sel Algae.

Page 4: Simbiosis fungi

Dalam simbiosis ini, Fungi memperoleh bahan organik dari Algae dan sebaliknya Algae memperoleh air dan mineral dari jamur.

Hifa Fungi berperan mempertahankan kelembapan lingkungan yang sangat dibutuhkan Algae untuk mensintesis karbohidrat. Habitat Lichenes pada umumnya melekat di bebatuan, melekat di batang pohon, dan tempat-tempat lembap yang lain.

Page 5: Simbiosis fungi

Ciri-ciri Lichenes

Lichenes tahanterhadap kekeringan dalam waktu yang lama. Pada saat kekeringan dan tersengat matahari secara terus-menerus, lumut ini akan kering, tetapi tidak mati. Pada saat turun hujan, lumut kerak tumbuh kembali. Ciri lain lumut ini adalah pertumbuhan talusnya yang lambat. Dalam satu tahun, pertumbuhan talusnya kurang dari 1 cm.

Page 7: Simbiosis fungi

Reproduksi Lichenes

Reproduksi seksual Lichenes terjadi sesuai dengan divisi Fungi dan Algae. Jika askospora atau basidiospora bertemu dengan Algae, akan terbentuk Lichenes baru.

Reproduksi aseksualnya dengan cara fragmentasi. Setelah terjadi fragmentasi, terbentuklah soredia. Soredia merupakan sel Algae yang diselubungi oleh hifa atau miselium jamur. Soredia membentuk  tepung soredia. Tepung soredia akan membentuk Lichenes baru jika mendapat substrat yang sesuai.

Page 8: Simbiosis fungi

Ada empat macam Lichenes berdasarkan bentuk talusnya.

Page 9: Simbiosis fungi

1) Krustosa (seperti kerak) yang tumbuh melekat pada substrat. Contoh: Physeia.

2) Foliosa (seperti daun) yang tumbuh sangat rapat pada substrat atau bahkan di dalam permukaannya. Contoh: Parmelia.

3) Fruktikosa/Fruktitos (seperti rumpun) yang berbentuk rumpun tegak dan dapat mencapai ketinggian 10 cm. Contoh: Usnea (lumut janggut).

4) Squamulose memiliki ukuran kecil dan berdaun dan berdaun longgar sebagai lampiran untuk substrat.

Page 10: Simbiosis fungi

Contoh Lichenes dan peranannya

1) Cladonia rengiferina sebagai makanan hewan.

2) Roccella tinctoria sebagai bahan lakmus untuk mengukur indikator pH.

3) Cetraria islandica dan Usnea dasypoga sebagai bahan obat-obatan

Page 11: Simbiosis fungi

Mikoriza

Page 12: Simbiosis fungi

Mikoriza adalah jamur yang bersimbiosis dengan akar tumbuh-tumbuhan. Simbiosis tersebut  bersifat saling menguntungkan, yaitu jamur memperoleh zat organik dan akar tumbuh-tumbuhan memperoleh air dan unsur hara.

Beberapa jamur Zygomycotina, Ascomycotina, dan Basidiomycotina dapat bersimbiosis dengan akar tumbuhan pinus atau belinjo. Berdasarkan kedalaman jaringan tumbuhan yang digunakan, mikoriza digolongkan menjadi dua yaitu ektomikoriza dan endomikoriza.

Page 14: Simbiosis fungi

1) Ektomikoriza, hifa jamurnya hanya hidup pada jaringan epidermis akar tumbuhan, misal mikoriza yang hidup di akar pinus.

2) Endomikoriza, hifa jamurnya menembus sampai jaringan korteks akar, misal

mikoriza yang hidup di akar anggrek.

Page 15: Simbiosis fungi

KEUNTUNGAN MIKORIZA

1. Meningkatnya volume tanah yang dapat dijangkau oleh akar .

2. Meningkatnya pengambilan unsur hara dan unsur hara lain.3. Menjadikan tanaman kurang peka terhadap kekurangan

air .4. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan

patogen.5. Meningkatkan pembentukan bintil akar pada tanaman

legum.6. Meningkatkan kelangsungan hidup tanaman pada

lingkungan yang kurang baik.7. Mikoriza dapat digunakan sebagai media transfer senyawa

organik dan juga mikoriza dapat membentuk enzim.8. Jamur mikoriza juga mampu menghasilkan hormon.

Page 16: Simbiosis fungi