SIM - Tugas Pribadi

12
Tugas mandiri – SIM Nama : Agung Sulistomo NIM : 123091003 Pemanfaatan teknologi informasi pada perusahaan pemboran minyak dan gas bumi – PT Apexindo Pratama Duta, Tbk 1. Latar Belakang perusahaan . Perseroan adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengeboran minyak dan gas bumi didaerah lepas pantai dan daratan serta melakukan kegiatan pemboran panas bumi (geothermal), termasuk menjalankan kegiatan pemboran berarah (directional drilling) yang berkedudukan di Jakarta. Sebuah perusahaan pengeboran pertama yang listing dipasar modal Indonesia (Bursa Efek Indonesia - BEI). Pada saat ini, perusahaan memiliki dan mengoperasikan 8 (delapan) unit rig darat dimana 6 (enam) rig darat diantaranya memiliki tenaga kuda (Horse Power) lebih dari 1.000 dimana untuk rig dengan jenis kapasitas ini menguasai 60% pangsa pasar di Indonesia, dan 6 (enam) unit rig lepas pantai yang terdiri dari 4 (unit) rig Submersible swamp Barge, serta 2 rig Jack-up.

Transcript of SIM - Tugas Pribadi

Page 1: SIM - Tugas Pribadi

Tugas mandiri – SIM

Nama : Agung Sulistomo

NIM : 123091003

Pemanfaatan teknologi informasi pada perusahaan pemboran minyak dan

gas bumi – PT Apexindo Pratama Duta, Tbk

1. Latar Belakang perusahaan .

Perseroan adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengeboran minyak dan

gas bumi didaerah lepas pantai dan daratan serta melakukan kegiatan pemboran panas

bumi (geothermal), termasuk menjalankan kegiatan pemboran berarah (directional

drilling) yang berkedudukan di Jakarta. Sebuah perusahaan pengeboran pertama yang

listing dipasar modal Indonesia (Bursa Efek Indonesia - BEI). Pada saat ini, perusahaan

memiliki dan mengoperasikan 8 (delapan) unit rig darat dimana 6 (enam) rig darat

diantaranya memiliki tenaga kuda (Horse Power) lebih dari 1.000 dimana untuk rig

dengan jenis kapasitas ini menguasai 60% pangsa pasar di Indonesia, dan 6 (enam) unit

rig lepas pantai yang terdiri dari 4 (unit) rig Submersible swamp Barge, serta 2 rig Jack-

up.

Seperti disebutkan sebelumnya, selain menjadi pemilik dari rig-rig tersebut,

perusahaan juga bertindak sebagai operator atas rig-rig tersebut. Selama masa penyewaan

rig-rig oleh perusahaan minyak, baik didalam negeri maupun di mancanegara, perusahaan

senantiasa memberikan pelayaan menyeluruh demi terwujudnya harapan dari setiap

pelanggannya.

Saat ini perusahaan merupakan perusahaan jasa pengeboran minyak dan gas bumi

terbesar di tanah air. Indonesia yang banyak sekali memiliki ladang atau sumur

pengeboran minyak dan gas bumi merupakan pangsa pasar yang sangat menjanjikan

Page 2: SIM - Tugas Pribadi

untuk jenis usaha ini, tak banyak dari pengusaha lokal yang bisa menginvestasikan asset-

nya kebisnis jasa pengeboran minyak dan gas bumi ini, terutama untuk pengeboran lepas

pantai-nya karena tingginya tingkat investasi yang dibutuhkan. Terlepas dari hal tersebut

permintaan atas kegiatan pemboran panas bumi terus meningkat seiring kebijakan

pemerintah yang menyebutkan tenaga panas bumi dapat dijadikan sumber pembangkit

listrik masa depan. Meskipun demikian banyak pesaing-pesaing global yang mencoba

melakukan expansi bisnisnya di Indonesia.

Terlepas dari hal tersebut perusahaan sudah mempunyai keunggulan kompetitive

terlebih dulu, selain karena ‘jam terbang’ dari perusahaan yang sudah lebih dari ¼ abad

lamanya, juga dari kepercayaan yang diberikan pelanggannya yang tidak setengah-

setengah. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat utilisasi rig yang terbilang tinggi dan

periode kontrak sewa rig dari para pelanggan untuk jangka waktu menengah dan panjang.

Saat ini salah satu kontrak yang sedang dijalankan oleh perseroan adalah kontrak jangka

panjang untuk rig swamp barge dan jack-up oleh perusahaan minyak dunia Total E&P

Indonesie. Perseroan telah bekerja sama dengan Total E&P Indonesie selama lebih dari

12 tahun lamanya.

2. Pelanggan Apexindo.

Pelanggan perseroan adalah perusahaan-perusahaan minyak nasional maupun

international, diantaranya adalah Total E&P Indonesie, Crescent, VICO Indonesia,

Chevron, Santos, BP, Pearl Oil, Medco Energy, anadarko dan beberapa perusahaan

minyak dan gas bumi lainnya.

Pelanggan perseroan adalah perusahaan-perusahaan minyak dunia yang telah

menang tender pengeboran minyak dan gas dari pemerintah Indonesia, dalam hal ini

diwakilkan oleh pertamina, BP migas dan PLN.

Perusahaan-perusahaan ini tidak hanya melakukan explorasi atas minyak bumi

tetapi juga explorasi terhadap gas alam-nya. Terlebih saat ini kebutuhan akan gas alam

meningkat seiring usaha yang intents dari penduduk dunia mengurangi ketergantungan

Page 3: SIM - Tugas Pribadi

akan minyak bumi. Begitu pula kebutuhan akan panas bumi sebagai pembangkit tenaga

listrik saat ini mulai ditingkatkan. Chevron salah satu klien perseroan yang sudah

memiliki kerjasama yang cukup lama dengan perseroan, merupakan perusahaan besar

yang berani memberikan investasinya diIndonesia untuk penyediaan panas bumi yang

akan disupply ke PLN sebagai satu-satu perusahaan negara yang mengurusi bidang listrik

untuk satu negara Indonesia. Alat yang digunakan untuk mengebor tubuh bumi yang

mengandung panas bumi (biasanya daerah-daerah pegunungan) adalah rig, beberapa rig

perseroan memang sudah diperuntukan melakukan spesialisasi pekerjaan tersebut.

Perusahaan juga sudah beberapa kali melakukan proses tender dan memenangkan

tender tersebut untuk dapat melakukan pengeboran diluar negeri, baik itu dilepas pantai

maupun pengeboran darat. Meskipun harga minyak mentah dunia sempat turun

significant akibat pelemahan ekonomi global, namun banyak perusahaan-perusahaan

minyak dunia (seperti Total E&P Ind dan VICO Ind) masih mempercayakan kontrak

kerjanya dengan Apexindo. Perusahaan-perusahaan tersebut mempercayakan Apexindo

untuk melakukan pengeboran gas alam-nya.

3. Pesaing Perseroan.

Dalam Industri hulu migas proses pengeboran memiliki peranan yang sangat

penting. Hal ini dikarenakan proses pemboran merupakan satu-satunya cara untuk

menemukan dan memproduksi cadangan minyak. Pada saat ini, berdasarkan data dari

Asosiasi Pengeboran Migas Indonesia (APMI) terdapat sekitar 29 perusahaan pemboran

domestic dan patungan di Indonesia. Pada bulan maret 2009 berdasarkan laporan yang

diterbitkan oleh Indonesia Petro Energy edisi februari-maret 2009, diperkirakan terdapat

sebanyak 101 rig yang aktif menjalankan kegiatan pemboran diwilayah Indonesia,

dimana jumlah tersebut terdiri dari 72 rig darat dan 29 rig lepas pantai.

Di Indonesia, perusahaan pemboran darat pada umumnya merupakan perusahaan

domestic, sedangkan perusahaan pemboran lepasa pantai pada umumnya merupakan

perusahaan international yang mewakili kegiatan usahanya diIndonesia melalui suatu

Page 4: SIM - Tugas Pribadi

agen atau perwakila, sehingga persaingan usaha diantara perusahaan jasa pemboran

migas lepas pantai hanya hanya berasal dari perusahaan international.

Dalam kegiatan pemboran lepas pantai, perseroan sangat menyadari ketatnya

persaingan usaha yang berasal dari perusahaan-perusahaan international dibandingkan

dengan perusahaan pesaing domestik. Hal ini mengingat banyaknya jumlah armada rig

lepas pantai yang dimiliki oleh perusahaan international dibandingkan perusahaan

pemboran domestik. Saat ini, beberapa perusahaan pemboran international yang

melakukan kegiatan usaha dalam bidang jasa pemboran lepas pantai diantaranya adalah

Transocean, Ensco, Seadrill dan COSL.

Untuk kegiatan pemboran darat, persaingan lebih banyak datang dari perusahaan

pemboran lokal, yang pada umumnya memiliki rig dengan kemampuan dibawah 1000 HP

untuk pengerjaan proyek pemboran dengan kedalaman kurang dari 30 kaki. Beberapa

perusahaan pemboran domestik yang pada saat ini menjadi kompetitor perseroan

diantaranya adalah PT Pertamina Drilling Service Indonesia, PT Bormindo Nusantara, PT

Binakarindo Yacoagung dan PT Saripari Pertiwi Abadi.

4. Keunggulan para pesaing.

Disaat ketatnya persaingan usaha dalam bidang jenis ini, perseroan masih terus

senantiasa berupaya meningkatkan kualitas terbaiknya. Secara umum, perseroan

membagi 2 kelompok usahanya ini dalam menghadapai persaingan tersebut yaitu dengan

membagi rig-nya berdasarkan lokasi pekerjaannya yaitu Onshore rig dan Offshore rig,

dimana untuk setiap jenis pekerjaan ini ada spesifikasinya masing-masing.

Seperti disebutkan sebelumnya, bahwa persaingan pada kegiatan usaha Offshore

rig banyak datang dari perusahaan-perusahaan international. Memang jika kita melihat

akan hasil yang didapat dari rate harian atas pekerjaan Offshore rig ini jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan Onshore rig, namun tingkat investasi yang harus dikeluarkan untuk

jenis rig Offshore rig juga jauh lebih mahal. Hal ini yang mempengaruhi jarangnya

Page 5: SIM - Tugas Pribadi

pesaing lokal, karena pengusahaan-pengusaha luar negeri lebih punya banyak kecukupan

modal.

Kita ambil contoh Transocean, perusahaan pengeboran migas terbesar didunia ini

memiliki armada yang tidak sedikit jumlahnya. Armada Transocean yang berjumlah tak

kurang dari 100 unit ini tersebar diseluruh penjuru dunia dan memiliki tenaga-tenaga ahli

pengeboran / operator yang dapat melakukan pekerjaannya pada jenis pekerjaan apapun

dibidang drilling. Termasuk melakukan pekerjaan mengebor sumur / ladang minyak yang

berada pada kedalaman laut lepas seperti samudra Pasifik ataupun samudra Atlantis.

Dengan demikian jelaslah bahwa banyak perusahaan-perusahaan migas international

lebih menaruh kepercayaan kepada Transocean.

Sementara itu untuk pekerjaan yang dilakukan di sumur atau ladang minyak

daratan, terutama yang ada diIndonesia perseroan masih memiliki market share yang

tidak sedikit. Selain dari kualitas kerja dari perseroan yang sudah mendapatkan

pengakuan dari perusahaan-perusahaan migas ditanah air, juga perseroan selalu

mengedepankan tingkat keselamatan kerja yang penuh profesionalitas. Disegment

Onshore rig ini perseroan juga sudah mulai mendapat persaingan yang tidak mudah untuk

diatasi. Kita ambil contoh PT Pertamina Drilling Service (PDS), yang merupakan anak

perusahaan dari PT Pertamina persero, mulai terus melakukan expansi baik expansi

vertical maupun expansi horizontal. PDS yang didukung oleh kekuatan financial dari

induk perusahaannya dapat senantiasa mudah melakukan hal ini. Disamping juga PDS

bisa mendapat pekerjaan atas tender-tender migas yang dilakukan induk perusahaannya.

5. Visi, Misi dan Tujuan Perseroan.

Perseroan memiliki Visi dan Misi yang di-printed out besar-besar dan diletakan

disetiap sudut ruangan kantornya. Dengan tujuan setiap karyawan memahami betul tujuan

perusahaan dilihat dari sudut pandang visi dan misinya. Secara korporasi, visi dan misi

perseroan adalah sebagai berikut:

Vision

Page 6: SIM - Tugas Pribadi

To be a world-class drilling contractor offering performance without

compromise.

Mission

To satisfy the expectation of our stakeholders, shareholders, customers, employee

& society

To strengthen our competitiveness by continuously improving our cost-

effectiveness

To adopt a ‘one big family’ business philosophy and a share sense of purpose

To focus our value on trust, dedication and performance

Dari visi perusahaan, Apexindo menekankan bahwa pengertian ‘performance

without compromise services’ adalah memberikan pelayanan jasa pemboran dengan hasil

yang semaksimal mungkin, biaya yang seefisien mungkin dan dengan tidak memberikan

kompromi apapun terhadap masalah keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L).

perseroan menyadari keuntungan financial yang dicapai perusahaan tidak ada artinya jika

harus mengobarkan kepentingan kesehatan, keselamatan dan lingkungan baik untuk

karyawan, rekanan, maupun pelanggannya. Dalam hal ini, perseroan sangat memahami

filosofi ‘good safety means good business’ dan konsisten dengan motto ‘tidak ada

pekerjaan yang lebih penting yang tidak dapat di-stop bila pekerjaan tersebut akan

membahayakan pelaksananya’.

Didalam misi perusahaan, Apexindo menjelaskan tujuannya untuk selalu berusaha

memenuhi harapan semua pihak terkait, dalam hubungannya dengan kinerja perusahaan,

termasuk didalamnya segala sesuatu yang bekaitan dengan bidang K3L tadi. Untuk

memastikan bahwa manajemen memiliki komitmen yang tinggi terhadap keselamatan,

maka keselamatan kerja menjadi 2 point utama dalam Quality Objective perusahaan.

Perseroan juga berusaha untuk selalu menerapkan efisiensi biaya dengan tidak

mengorbankan kepentingan kesehatan, keselamatan kerja semua pihak yang terkait

dengan kegiatan operasi perusahaan dan lingkungannya. Hanya dengan mendedikasikan

Page 7: SIM - Tugas Pribadi

diri pada hal-hal tersebut diatas apexindo yakin akan mendapatkan kepercayaan dari para

pelanggannya. Dengan demikian tujuan perseroan secara korporasi dapat tercapai.

6. memberdayakan sistem informasi demi keunggulan bisnis layanan yang

dihasilkan.

Dalam menunjang operasinya perlu perangkat pendukung yang memadai,

sehingga segala bentuk pengambilan keputusan oleh manajemen sudah diatur secara

sistematis dan ter-program. Selain divisi operasi yang sangat memegang peranan penting

dalam ‘mencetak’ earnings, harus ada divisi support yang bisa membantu dengan baik

berjalannya proses operasi dengan keuntungan financial perseroan.

Untuk membuat dua divisi ini saling bahu membahu dengan cepat, efektif dan

efisien diperlukan sebuah system yang dapat meng-cover semua jenis ‘transaksi’ yang

terjadi baik saat operasi itu berlangsung maupun pada saat pengambilan keputusan

sedang diolah.

Sebagai perusahaan jasa dituntut untuk bisa memberikan pelayanan maksimal,

kapanpun dibutuhkan oleh pelanggannya. Didalam kontrak-kontrak kerjanya selalu

disebutkan bahwa untuk setiap barang atau equipment yang dibutuhkan oleh pelanggan

pada saat operasi berlangsung harus dapat dengan segera dipenuhi. Apexindo memiliki

system pencatatan persediaan barang yang sistematis dengan didukung oleh jaringan

yang disewa dari provider yang bisa diandalkan serta memiliki sistim aplikasi pencatatan

yang bisa digunakan meskipun jarak operasi dengan kantor beribu kilo meter jauhnya.

Technology yang disediakan ini dicoba secara maksimal untuk mendukung lancarnya

proses operasi yang pada akhirnya akan berdampak pada pendapatan perseroan.

Meskipun demikian perseroan masih belum 100% komitmen menggunakan teknologi ini

untuk kelancaran bisnisnya dengan salah satu alasannya pihak manajemen masih ingin

‘terjun’ langsung mengawasi proses-proses support-nya, seperti proses pembelian

equipment. Dan sudah dapat dipastikan tingkat penggunaan kertas untuk printed out

masih tinggi.

Page 8: SIM - Tugas Pribadi

7. Identifikasi asset teknologi informasi yang dimiliki perseroan.

Dalam mendukung operasinya, yang selalu berpindah-pindah dari satu wilayah ke

wilayah lain (tergantung dari keberadaan pelanggannya), dan posisinya yang selalu

dipelosok wilayah yang sangat sulit dijangkau oleh jaringan teknologi informasi. Untuk

itu perseroan menyewa space jaringan satelit dari provider yang bisa dihandalkan,

perseroan menggunakan VSAT untuk untuk menunjang operasinya, salah satunya

contohnya yaitu mengiriman data secara system dari lokasi ke kantor pusat.

Dengan adanya teknologi jaringan dan aplikasi system ini. Sudah barang tentu

memerlukan perangkat-perangkat kerasnya (hard ware). Perusahaan memiliki ratusan PC

dan puluhan laptop yang digunakan para karyawan disetiap lininya. Disamping itu,

perusahaan juga memiliki room server dan back up server, sehingga setiap kegiatan lalu

lintas informasi dapat diatur lebih maksimal.

8. Saran

Melihat dan mengamati proses dari setiap operasi perusahaan yang sangat

membutuhkan kecepatan dalam mengambil keputusan dan tindakan. Penulis mencoba

memberikan sedikit masukan mengenai pemanfaatan teknologi informasi yang ada pada

perseroan. Dilihat dari penggunaannya yang belum maksimal yaitu dengan ditandai

masih banyaknya penggunaan kertas printed out maka sebaiknya proses approval

dilakukan secara system aplikasi saja. Manajemen hanya tinggal memberi approval dari

instruksi ‘maya’. Kemudian melalui jaringan yang sudah ada setiap persetujuan dapat

diakses secara system dari masing-masing PC atau laptop karyawannya.