Tugas SIM - Djoko Kustanto
-
Upload
djokokustanto33911 -
Category
Documents
-
view
152 -
download
0
Transcript of Tugas SIM - Djoko Kustanto
TUGAS MANDIRI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DISUSUN OLEH :DJOKO KUSTANTO
(NIM – 123091022)
PROGRAM MAGISTER AKUNTANI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2010
Sekilas tentang Profile Perusahaan PT. Berau Coal
PT Berau Coal adalah perusahaan pertambangan batubara nomor 5 di Indonesia. Lokasi
yang berlokasi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Dengan luas konsesi sebesar 118.400 Ha
dengan sumber cadangan terukur sebesar 1,110 milyar Metric Ton.
PT. Berau Coal didirikan Tahun 1983, dan memulai tahapan ekplorasinya (feasibility
study) sejak tahun 1984, namun baru dapat memproduksi batubaranya secara komersial untuk
pertama kalinya adalah tahun 1994. Untuk tahun 2010, PT. Berau Coal menargetkan dapat
melakukan penjualan sebesar 17 Juta Metric Ton/ Tahun.
Berikut saya tampilkan sedikit profil singkat mengenai PT Berau Coal :
Pelanggan yang memerlukan produk dari PT Berau Coal
Untuk segi pemasaran batubaranya PT. Berau Coal melakukan penjualan untuk pasar
Ekport (70%) dan pasar Domestik (30%). Pasar eksport yang dimasuki saat ini adalah lebih
kepada negara-negara industri di kawasan Asia seperti Jepang, Korea, China, India, Taiwan.
Sedangkan untuk kebutuhan pasar domestik lebih di dominasi oleh PT PLN dan PT Jawa Power,
sebagai pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Konsumen pengguna batubara saat ini adalah perusahaan ataupun yang berbentuk
konsorsium, dimana mereka memiliki Power Plant yang menghasilkan tenaga uap sebagai upaya
untuk pemenuhan kebutuhan listriknya terutama untuk menjalankan industrinya.
Berdasarkan data Coal Statistics, batubara merupakan primadona sumber energi dunia.
Batubara menyediakan 26,5% sumber energi primer. Batubara juga menghidupkan 41,5%
pembangkit listrik di seluruh dunia. Ini artinya keberadaan batubara sangat vital.
Produksi, Penjualan Domestik, Ekspor Batubara Per Tahun (Ton)
Di Indonesia
Tahun Produksi Penjualan Domestik Ekspor
2009 208,006,261.24 49,555,567.96 161,344,843.25
2008 188,663,068.44 49,026,072.21 140,518,549.69
2007 178,790,755.68 46,190,247.21 140,048,706.98
2006 179,535,722.73 39,267,789.80 129,123,676.61
2005 151,840,294.71 42,477,277.07 105,818,439.51
2004 129,156,475.79 32,882,669.00 93,292,374.71
2003 112,667,588.24 28,696,489.91 84,017,493.63
Data Ekspor Terakhir: Des 2009Data Statistik ESDM
Pesaing yang memiliki kegiatan bisnis sejenis
Ada beberapa pesaing bagi PT. Berau Coal dalam produksi batubara ini, antara lain :
No. Nama Produsen Kira-Kira Jumlah
Produksi Rata-rata/Tahun
1. PT. Kaltim Prima Coal 50 Juta (Mt)
2. PT. Adaro 41 Juta (Mt)
3. PT. Arutmin 22 Juta (Mt)
4. PT. Indominco 21 Juta (Mt)
5. PT. Berau Coal 14 Juta (Mt)
Dalam penetapan peringkat di industri batubara, adalah dengan berdasarkan berapa besar
perusahaan tersebut mampu memproduksi batubara dalam setahun. Tentunya target produksi
setiap tahunnya bagi masing-masing perusahaan semakin meningkat, seiring dengan
bertambahnya permintaan dari konsumen, dan masih luasnya lokasi yang belum ditambang.
Para pelaku bisnis batubara sebenarnya berkomitmen bersama untuk memenuhi pasokan
target kebutuhan listrik untuk PLTU untuk skala nasional, namun kondisi PLTU yang ada sangat
tidak memungkin karena berusia cukup tua. Sedangkan program PLTU 10.000 megawatt
progress pelaksanaannya sangat tersendat-sendat. Sehingga tidak mengherankan kebutuhan
listrik dalam negeri seperti kekurangan daya, dan seringkali hidup-mati.
Konsumen yang membeli batubara biasanya telah melakukan kontrak jangkat panjang
minimal 2 tahun, sehingga tidak heran rata-rata 90% dari produksi yang dihasilkan sudah terjual.
Selaras dengan hal itu, maka setiap perusahaan biasanya telah memiliki annual planning for five
years.
Keunggulan Para Pesaing
Keunggulan para pesaing sangat ditentukan antara lain :
1. Secara Produk
No. Nama Produsen Spesifikasi Kalori
Rata-rata (adb)
1. PT. Kaltim Prima Coal 5,700 – 7,000
2. PT. Adaro 5,500 – 5,700
3. PT. Arutmin 5,000 – 6,100
4. PT. Indominco 5,300 – 5,900
5. PT. Berau Coal 5,300 – 5,700
Adapun faktor yang tidak kalah penting dalam industri pertambangan batubara adalah
spesifikasi kandungan kalori yang ada pada batubara tersebut. Karena semakin tinggi kadar
kalori dari batubara itu, maka semakin cepat juga terjadinya proses pembakaran.
Sehingga sangat dimungkinkan perusahaan yang memiliki kandungan batubara yang
cukup tinggi misalkan kalori 7.000, maka semakin mudah perusahaan tersebut
menjual produknya. Tetapi dengan berkembangnya teknologi yang ada saat ini, dan
semakin meningkatnya kebutuhan pembangkit listrik seperti PLTU, maka semakin banyak
pula perusahaan konsumen yang mencoba men-set up Power Plant-nya distandardkan dengan
kalori yang rendah.
Kami selaku pelaku dalam dunia pertambangan menyadari, bahwa sumber daya alam
batubara sangatlah banyak, tetapi untuk batubara yang berkarakteristik kalori yang tinggi
sangatlah sedikit. Dan hal ini tidak dapat ditergantikan, sehingga sangatlah dibutuhkan
perkembangan teknologi untuk dapat mengoptimalkan penggunaan batubara yang berkalori
rendah.
2. Secara Proses Bisnis
Untuk proses bisnis masing-masing perusahaan tambang relatif sebagian besar
adalah sama, dimana ada proses eksplorasi, ekploitasi, pengolahan dan reklamasi. Yang
membedakan adalah dari segi faktor geografisnya sehingga sangat mempengaruhi dari
karakteristik kandungan batubaranya.
Contoh yang signifikan adalah antara PT Berau Coal dan PT Kaltim Prima Coal,
walaupun sama-sama berada di wilayah Kalimantan timur, tetapi secara geografis sedimen
batuan di wilayah konsesi yang dimiliki PT Kaltim Prima Coal (Kab. Kutai) jauh lebih baik
dimana kalori rata-rata mencapai 7,000 (adb), apabila dibandingkan dengan sedimen batuan
yang ada di wilayah konsesi yang dimiliki PT Berau Coal (Kab, Berau) – kalori rata-rata
5,500 (adb).
Perbedaan tersebut tentu saja menjadi sangat siginifikan, karena harga jual
batubara yang berkualitas kalori 7,000 (adb) sangat tinggi bila dibandingkan kalori
yang ada dibawahnya.
3. Secara People
Tentunya masing-masing perusahaan berusaha merekrut orang-orang yang terbaik
dibidangnya. Dan secara konsisten selalu mengembangkan karyawannya dalam setiap
pelatihan atau seminar, agar kompetensi yang dimiliki semakin meningkat. Tetapi tidak
jarang pula karyawan yang direkrut adalah dari perusahaan tambang pesaingnya.
Sehingga tidak ada perbedaan yang cukup menonjol dari masing-masing
perusahaan tambang yang lain. Karena penilaian yang ada saat ini adalah lebih dari segi
Penilaian Peringkat Kinerja Penaatan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER). Saat ini
PT Berau Coal mendapat Proper Hijau, sedangkan PT KPC sebagai benchmarking
mendapatkan Proper Emas. Yang mana selisih satu step dari peringkat teratas.
Dan hal ini dari tahun ke tahun tetap ditingkatkan pengelolaan AMDALnya,
sehingga dapat mencapai standard yang lebih baik lagi.
Visi, Misi dan Tujuan PT. Berau Coal
Visi dari PT Berau Coal “Kami akan menjadi produsen batubara kelas dunia, yang
dikenal dan dihargai oleh para pelanggan, pesaing, pemodal, karyawan dan masyarakat. Kami
akan menjadi acuan bagi perusahaan lain dalam mengukur kinerja mereka. Keunggulan kami
adalah inovasi, inisiatif dan kerjasama team, serta kemampuan untuk mengantisipasi
perubahan-perubahan menjadi peluang secara efektif”.
Misi dari PT Berau Coal “Usaha kami adalah merubah dan meningkatkan sumber daya
alam menjadi sumber energy agar dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup umat
manusia, sehingga kami mendapat kepercayaan dan dihargai oleh para stakeholder (pemilik
modal, pelanggan, pemasok, karyawan, negara dan lingkungan sekitar”.
Tujuan Perusahaan, menjadi produsen batubara yang dikenal dunia sehingga selalu
dijadikan benchmarking yang positif dari segala segi. Dan selalu memberdayakan masyarakat
sekitar tambang, agar dapat membangun daerah secara bersama untuk meningkatkan
perekonomian khususnya di daerah.
Pemberdayaan Sistem Informasi
Untuk pemakaian system informasi yang digunakan perusahaan PT. Berau Coal, adalah
modul Program Microsoft Dynamic AX, atau biasa disebut axapta. Modul ini adalah
pengembangan dari program software Microsoft seri 4, yang merupakan lisensi dari Agen
Microsoft di Amerika.
Sistem ini mulai digunakan sejak tahun 2007, menggantikan system informasi yang telah
habis masa berlakunya yaitu MIMs Software salah satu produk dari PT. Mincom Indoservices.
Ada beberapa modul yang dipakai untuk Program Microsoft Dynamic ini, antara lain :
- Modul Financial Accounting, Modul ini berisi General Ledger Accounting, Account
Payable, Account Receivable, Invoice Journal, Manual Jurnal, Closing and Reporting
Jurnal.
- Modul Inventory Management, Modul ini berisi Master Vendor, Purchase Order, Bills of
Material, Plan Purchase Order, Proforma PO.
- Modul Human Resources, Modul ini berisi Database employee, Personel Administration,
Travel Administration, Payroll Accounting, Benefits Administration.
- Modul Maintenance & Service, Modul ini berisi Masterdata Maintenance Agreement,
Work Order, Work Request, Reporting Progress Report.
Namun ada beberapa modul lain yang tidak kami pakai seperti production report dan project
report, karena secara modul standar programnya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan,
sedangkan untuk memodifikasinya dibutuhkan biaya yang cukup mahal. Sehingga hanya
sebagian modul saja yang kami harapkan dapat dipakai.
Program ini pun dapat dijadikan satu link untuk penginputannya antara Jakarta dan
Berau, walaupun demikian hasilnya dapat terintegrasi dengan cukup baik dan dapat
menggunakan paper less, dimana kami menggunakan satu server yang berada di lokasi
Kabupaten Berau.
Asset Teknologi Informasi yang dimiliki Perusahaan
Ada beberapa asset teknologi yang digunakan antara lain :
1. Hardware
- Personal individu dengan computer Intel Pentium 4
- Notebook
- Server Komputer
- Scanner Print + Email
2. Software
- Komputer memakai Windows XP dan Windows Vista
- Microsoft Office System 2007
- Microsoft Dynamic Axapta 4 untuk Pengolahan Data
- Mozilla Firefox
- Internet Eksplorer
- E-SPT untuk Perpajakan
- E-Filling untuk Pelaporan Pajak
- Anti Virus
3. Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
- V-Sat
- Fiber Optik
- Faximile
- Telepon
- Internet
- LAN
Dengan adanya system jaringan yang ada, diharapkan proses komunikasi dapat digunakan secara
optimal sehingga pekerjaan dapat selesai dengan baik.