SILABUS - adie1980.files.wordpress.com file“Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan...

27
Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2 SILABUS : PERTEMUAN PEMBAHASAN 1 Manajemen Pemasaran : Pengertian, Konsep, Ruang Lingkup dan Evolusi Konsep Pemasaran 2 Manajemen Pemasaran : Strategi Pemasaran, Kebijakan Harga dan Produk, Promotion atau Komunikasi Bisnis 3 Pembelanjaan : Pengertian, Penggunaan Dana 4 Pembelanjaan : Sumber-sumber Permodalan, Unsur-unsur Kontinuitas / Daya Tahan Perusahaan. 5 Personalia (MSDM) : Pengetian, Manajemen SDM dan Tenaga Kerja, Human Relations dan Human Resources Management 6 Personalia (MSDM) : Kompensasi dan Teori Upah UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) 7 Kegiatan Produksi Dan Produktivitas 8 Lokasi dan Layout Produksi 9 Akuntansi dan Anggaran Perusahaan : pengertian, proses akuntansi, laporan keuangan 10 Akuntansi dan Anggaran Perusahaan : Analisis, Interpretasi Laporan Keuangan dan Anggaran Perusahaan 11 Riset Statistik Dalam Bisnis 12 Komputer dan Pengolahan Data UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) DAFTAR LITERATUR : Sukanto Reksohadiprodjo, Dkk, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Buku 1, BPFE Yogyakarta Sukanto Reksohadiprodjo, Dkk, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Buku 2, BPFE Yogyakarta Basu Swastha, Pengantar Bisnis Modern, Liberty Yogyakarta. Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Transcript of SILABUS - adie1980.files.wordpress.com file“Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan...

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

SILABUS :

PERTEMUAN PEMBAHASAN

1 Manajemen Pemasaran : Pengertian, Konsep, Ruang Lingkup dan Evolusi Konsep Pemasaran

2 Manajemen Pemasaran : Strategi Pemasaran, Kebijakan Harga dan Produk, Promotion atau Komunikasi Bisnis

3 Pembelanjaan : Pengertian, Penggunaan Dana

4 Pembelanjaan : Sumber-sumber Permodalan, Unsur-unsur Kontinuitas / Daya Tahan Perusahaan.

5 Personalia (MSDM) : Pengetian, Manajemen SDM dan Tenaga Kerja, Human Relations dan Human Resources Management

6 Personalia (MSDM) : Kompensasi dan Teori Upah

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

7 Kegiatan Produksi Dan Produktivitas

8 Lokasi dan Layout Produksi

9 Akuntansi dan Anggaran Perusahaan : pengertian, proses akuntansi, laporan keuangan

10 Akuntansi dan Anggaran Perusahaan : Analisis, Interpretasi Laporan Keuangan dan Anggaran Perusahaan

11 Riset Statistik Dalam Bisnis

12 Komputer dan Pengolahan Data

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

DAFTAR LITERATUR :

Sukanto Reksohadiprodjo, Dkk, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Buku 1, BPFE Yogyakarta

Sukanto Reksohadiprodjo, Dkk, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Buku 2, BPFE Yogyakarta

Basu Swastha, Pengantar Bisnis Modern, Liberty Yogyakarta.

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

Edwin Flippo, Principles of Personnel Management, McGraw Hill Book Co. Inc.

Buchari Alma, Pengantar Bisnis, Alfabeta Bandung.

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran

Hasibuan, Manajemen SDM,

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

MANAJEMEN PEMASARAN

Pengertian

Menurut William J. Stanton bahwa :

“Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.”

Perusahaan harus dapat menciptakan faedah bagi konsumen karena faedah (utility) merupakan kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan.

Perusahaan dapat menciptakan 5 macam faedah, diantaranya : faedah bentuk (form utility), faedah waktu (time utility), faedah tempat (place utility), faedah milik (ownership utility) dan faedah informasi (information utility).

Dari kelima faedah tersebut, kegiatan pemasaran menciptakan faedah yaitu :

1. Faedah waktu (time utility) : perusahaan dapat menciptakan atau menyediakan pada saat konsumen membutuhkan sehingga produk yang ditawarkan harus selalu siap pada saat diperlukan oleh konsumen.

2. Faedah tempat (place utility) : faedah yang diciptakan dengan menyediakan produk pada tempat yang strategis apabila konsumen ingin membelinya. Jadi penjual berusaha untuk menentukan lokasi persediaan produknya sedekat mungkin dengan konsumen.

3. Faedah milik (ownership utility) : diciptakan dengan mempersiapkan pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli.

4. Faedah informasi (information utility) : diciptakan dengan memberikan informasi tentang penawaran suatu produk kepada konsumen. Jadi konsumen akan lebih memahami tentang produk yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga lebih mudah dalam mengambil keputusan untuk membelinya. Dalam kegiatan pemasaran, pemberian informasi tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan promosi.

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

Evolusi Konsep Pemasaran

a. Production Concept : konsep ini mencoba membuat produksi besar-besaran dengan harga murah melalui prinsip efisiensi dalam produksi dan menyebarluaskan penjualan produksinya seluas mungkin. Produsen ini beranggapan barha konsumen ingin membeli barang dengan harga murah, mudah mendapatkannya dan dapat dibeli dimana-mana.

b. Product Concept : konsep ini berusaha menghasilkan produk yang bermutu dan berkualitas

c. Selling Concept : berorientasi pada promosi artinya produsen membuat produk secara besar-besaran kemudian berusaha mempromosikan produknya agar laku di pasar.

d. Marketing Concept : bahwa konsumen akan membeli barang jika produk itu sesuai dengan seleranya artinya dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan memuaskan.

e. Societal Concept : bahwa bukan selera konsumen saja yang harus diperhatikan tetapi yang lebih penting adalah perhatian terhadap kepentingan masyarakat/kelestarian lingkungan.

STRATEGI PEMASARAN :

Strategi pemasaran adalah rencana pemasaran untuk menentukan pasar dan konsep bauran pemasaran. E.Jerome McCarthy dan Stanly J.Saphiro mendefenisikan strategi pemasaran sebagai berikut : "Marketing strategy is a target market and a related marketing mix" Strategi pemasaran adalah pasar sasaran dan bauran pemasaran yang berhubungan.

Dalam hal ini menurutnya terdapat dua bagian yang saling berhubungan :

1. Pasar sasaran : kelompok konsumen yang relatif sama yang ingin diraih perusahaan

2. Bauran pemasaran : variabel-variabel yang terkontrol yang dilaksanakan oleh perusahaan untuk memuaskan kelompok sasaran.

Bauran Pemasaran / Marketing Mix

Marketing mix terdiri dari empat variabel yaitu product, price, promotion dan place (distribusi). Menurut Basu Swastha dan Irawan (1990:42), yang dimaksud marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

Sedangkan menurut Indriyo Gitosudarmo, (1995:110) marketing mix adalah perpaduan antar produk, harga, promosi dan distribusi yang digunakan oleh pengusaha untuk memasarkan produknya atau melayani konsumennya, juga digunakan untuk mempengaruhi konsumennya.

Dari kedua definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa marketing mix merupakan inti pemasaran. Setiap unsur yang terdapat dalam kombinasi tersebut saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Dari keempat variabel yang terdapat dalam kedua definisi tersebut dalam kedua definisi tersebut perlu dikombinasikan dengan baik agar kegiatan pemasaran dapat bekerja secara efektif dan efisien.

1. Produk

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memperoleh perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan, meliputi benda fisik, jasa, orang, organisasi, ide atau gagasan. Dalam kebijaksanaan produk, termasuk perencanaan dan pengembangan produk, perlu adanya suatu pedoman untuk mengubah produk yang ada (produk yang sama jenisnya dengan model baru), membuat produk baru (yang benar-benar baru), atau produk tiruan yang baru bagi perusahaan tetapi baru bagi pasar. Selain itu keputusan juga perlu diambil menyangkut masalah pemberian merk, pembungkusan, warna dan kebijaksanaan pelayanan.

2. Harga

Dalam kebijaksanaan harga, manajemen harus menentukan harga dasar dari produknya, kemudian kebijaksanaan menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos kirim, persaingan harga dan strategi harga.

3. Distribusi

Meliputi masalah pemilihan yang akan digunakan untuk menyalurkan produknya, serta mengembangkan sistem distribusi yang secara fisik menangani dan menyangkut produk melalui saluran tersebut. Ini dimaksudkan agar produk dapat mencapai pasar yang ingin maju dituju dengan lebih efektif dan efisien.

4. Promosi

Promosi adalah unsur yang didayagunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk baru perusahaan. Iklan, penjualan perorangan dan promosi penjualan merupakan kegiatan utama promosi (William J. Stanton, 1996:47).

Komunikasi Pemasaran dan Promosi

Komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak / lembaga yang terlibat dalam pemasaran. Menurut Indriyo Gitosudarmo, (1995:245) komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual yang merupakan kegiatan

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik.

Berarti semakin baik komunikasi pemasaran tercipta maka akan mendatangkan kepuasan yang semakin tinggi bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya. Jadi komunikasi pemasaran dapat membantu mempertemukan pembeli dan penjual bersama-sama dalam suatu hubungan pertukaran, menciptakan arus informasi antar pembeli dan penjual yang membuat kegiatan pertukaran lebih efisien dan memungkinkan semua pihak yang terlibat dalam pemasaran untuk mencapai persetujuan pertukaran yang memuaskan. Sedangkan promosi merupakan arus informasi satu arah dan hanya dilakukan oleh satu organisasi/individu tertentu.

Basu Swastha, (2000:237) menyatakan promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam manajemen pemasaran, dan sering dikatakan sebagai proses berlanjut karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan.

Menurut Indriyo Gitosudarmo, (1995:240) yang dimaksud Promotional Mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.

Dari definisi dapat disimpulkan bahwa variabel Promotional Mix ada empat yaitu ;

1. Periklanan

Periklanan merupakan bentuk komunikasi non individu dengan sejumlah biaya dengan media tertentu yang dilaksanakan oleh perusahaan, organisasi non laba ataupun para individu. Adapun tujuan utama periklanan adalah meningkatkan permintaan atas produk yang ditawarkan. Sedangkan manfaat periklanan adalah :

a. Memungkinkan penjual untuk berkomunikasi dengan banyak orang sekaligus.

b. Memungkinkan penjual untuk menyebarkan informasi tentang produk dan perusahaan.

c. Memungkinkan penjual untuk mendramatisir perusahaan dan produknya melalui penguunaan cetakan, suara dan warna yang menarik perhatian.

Periklanan / Advertising adalah alat promosi yang sangat ampuh, dapat mencapai daerah yang sangat jauh dan sulit dimasuki. Advertising dapat masuk ke rumah-rumah penduduk tidak mengenal waktu siang ataupu malam.

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

Advertising dapat menggunakan berbagai media seperti televise, radio, surat kabar dsb.

2. Personal Selling

Personal Selling merupakan promosi yang dilakukan oleh orang dan usaha untuk memperkenalkan suatu produk melalui komunikasi langsung (tatap muka) agar konsumen tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. Sebagai salah satu variabel dari promosi personal selling memungkinkan penjual untuk :

a. Mengadakan hubungan langsung dengan calon pembeli sehingga penjual lebih dapat mengamati karakteristik beserta kebutuhan pembeli.

b. Memperoleh tanggapan dari calon pembeli.

c. Membina berbagai macam hubungan dengan pembeli baik dalam hubungan bisnis maupun persahabatan yang erat.

Jadi, dalam personal selling terjadi interaksi langsung, saling bertemu muka antara pembeli dengan penjual, sehingga dapat diketahui secara langsuing keinginan, perilaku dan motif pembelian dari konsumen, sekaligus dapat melihat reaksi konsumen. Dengan demikian perubahan dapat lebih segera mengadakan penyesuaian-penyesuaian.

3. Publisitas

Merupakan bagian dari perusahaan yang member informasi kepada public tentang perusahaan dan produk yang dihasilkannya. Informasi dari perusahaan ini dapat dilakukan dengan menerbitkan bulletin sendiri, membuat brosur, menjadi sponsor dalam event/peristiwa olahraga/music dsn.

Menurut Basu Swastha (2000:273), publisitas adalah sejumlah informasi tentang seseorang, barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya, ataupun tanpa pengawasan dari sponsor. Bila dibandingkan dengan alat promosi yang lain, publisitas memiliki beberapa kebaikan antara lain :

a. Lebih dapat dipercaya, sebab berupa suatu berita bukan iklan

b. Dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca iklan

c. Jauh lebih murah, karena tanpa biaya

d. Dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat kabar atau pada posisi lain yang menyolok.

4. Promosi penjualan

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

Artinya member insentif atau hadiah kepada konsumen agar mereka tertarik untuk membeli. Jika kita lihat tugas advertising ialah member ajakan kepada calon konsumen, untuk mengenal dan membeli produk maka sales promotion mengajak mereka agar mau membeli sekarang juga. Teknik yang digunakan dalam sales promotion antara lain member sampel gratis, kupon, kontes, bonus, hadiah uang, jual obral, cuci gudang, mega promo dsb.

Promosi penjualan merupakan kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas yang mendorong efektifitas pembelian konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi dan sebagainya.

Berikut adalah metode-metode promosi penjualan :

a. Pemberian contoh barang secara cuma-cuma, ini merupakan salah satu alat promosi penjualan yang dianggap paling mahal tapi juga paling efektif.

b. Kupon berhadiah, cara ini sangat efektif karena membuat orang mudah tertarik.

c. Rabat, merupakan pengurangan harga yang diberikan kepada pembeli

d. Potongan harga

e. Peragaan, memamerkan barang-barang pada waktu tertentu, tempat dan situasi tertentu

Inti pemasaran strategis modern terdiri atas tiga langkah pokok yaitu Segmentasi, Penentuan Pasar Sasaran dan Positioning. Ketiga langkah ini sering disebut STP (Segmenting, Targetting, Positioning).

Langkah pertama adalah segmentasi pasar, yakni mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli yang terpisah-pisah yang membutuhkan produk dan / atau bauran pemasaran tersendiri. Pada dasarnya segmentasi pasar dapat dilakukan atas, dasar : Faktor demografi, seperti : umur, kepadatan penduduk, jenis kelamin; agama, pendidikan, tingkat penghasilan dan sebagainya. Faktor sosiologis, seperti : kelompok budaya, kelas-kelas sosial dan sebagainya. Faktor psikologis/psikografis, seperti : kepribadian, sikap, manfaat produk yang diinginkan, dan sebagainya.

Langkah kedua adalah penentuan pasar sasaran yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki maupun dilayani.

Langkah ketiga adalah Positioning yaitu tindakan membangun dan mengkomunikasikan manfaat produk yang istimewa dari produk di dalam pasar.

Segmentasi (Segmentation)

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi adalah ”The process of dividing a larger market into smaller pieces based on one or more meaningful, shared characteristic”. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat melakukan program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan khas masing-masing segmen.Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:

1. Demografis

Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis sepert: Usia, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis.

2. PsikografisSegmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psychografis untuk lebih memahami karakteristik konsumen.

3. PerilakuSegmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk membuat segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan non-pengguna produk.

Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:

• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.

• Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.

• Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani

• Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.

• Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.

Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

a. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.

b. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.

TargetingMenurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah ”Group that a firm selects to turn into customers as a result of segmentation and targeting”.

Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan suatu strategi target market. Perusahaan dapat memilih dari empat strategi peliputan pasar:

1. Undifferentiated targeting strategy, strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang digunakan untuk melayani semua pasar. Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan citra superior di mata sebagian besar konsumen.

2. Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.

3. Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial.

4. Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen secara individual.

Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu:

1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.

2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan.

PositioningMenurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah “Developing a marketing strategy aimed at influencing how a particular market segment perceives a good or service in comparison

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

to the competition”. Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya.

Ada beberapa positioning yang dapat dilakukan:

a. Positioning berdasarkan perbedaan produk.

Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan yang lebih dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus merasakan benar adanya perbedaan dan manfaatnya.

b. Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk tersebut.

Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu produk dan manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut.

c. Positioning berdasarkan pengguna produk.

Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih menekankan pada siapa pengguna produk.

d. Positioning berdasarkan pemakaian produk.

Pendekatan ini digunakan dengan membedakan pada saat apa produk tersebut dikonsumsi.

e. Positioning berdasarkan pesaing. Pendekatan ini digunakan dengan membandingkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh pesaing sehingga konsumen dapat memilih produk mana yang lebih baik.

f. Positioning berdasarkan kategori produk.

Pendekatan ini digunakan untuk bersaing secara langsung dalam kategori produk, terutama ditujukan untuk pemecahan masalah yang sering dihadapi oleh pelanggan.

g. Positioning berdasarkan asosiasi.

Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan asosiasi yang dimiliki oleh produk lain. Harapannya adalah sebagian asosiasi tersebut dapat memberikan kesan positif terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

h. Positioning berdasarkan masalah.

Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan memiliki positioning untuk dapat memecahkan masalah.

Langkah dalam mengembangkan strategi positioning yaitu:

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

1. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif.

2. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage, perusahaan harus meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan merasa bahwa produk dari perusahaan yang bersangkutan lebih baik daripada para pesaingnya.

3. Perusahaan harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat memodifikasi strategi bila dibutuhkan

Kebijakan Produk

Produk mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan. Sebab, di samping sebagai dasar menentukan kebijakan pemasaran juga merupakan gambaran perusahaan di mata masyarakat konsumen. Jika produk yang ditawarkan dapat memuaskan keinginan konsumen merupakan gambaran keberhasilan, demikian sebaliknya. Tentunya produk di sini tidak hanya terbatas wujud fisik, tetapi juga kualitas model dan apa saja yang dapat memuaskan keinginan konsumen.

Dalam dunia bisnis, banyak perusahaan yang memasarkan barang dari satu jenis. Oleh karena itu bauran produk mempunyai lebar, panjang, halaman dan konsistensi tersendiri. Tentunya dimensi bauran produk di 4P harus selalu dievaluasi. Hal ini dimaksudkan agar dapat diciptakan perlakuan yang benar dan seimbang untuk setiap lini produk, yaitu memberikan dukungan penuh bagi produk berprospek cerah atau ngeliminasi produk yang lemah di pasar.

Keputusan lain mengenai kebijakan produk yang perlu diperhatikan adalah mengenai model, merk, label dan kemasan. Untuk itu ada beberapa kemungkinan misalnya membuat model tertentu sebagai ciri sebagian atau seluruh produk yang dipasarkan perusahaan. Membuat merk yang berlainan untuk produk yang sama untuk setiap produk yang ditawarkan serta membuat merk tersendiri untuk setiap jenis produk. Strategi kemasan hendaknya diarahkan untuk terciptanya manfaat tambahann, misalnya menambah ketahanan perlindungan kualitas, mempunyai efek promosi dan lain- lain. Sedangkan keputusan mengenai label hendaknya memperjelas informasi kepada konsumen, mempunyai efek promosi dan lain-lain.

Kebijakan / Strategi Harga Jual

Keputusan tentang harga jual mempunyai implikasi yang cukup luas perusahaan maupun konsumen. Harga yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kemungkinan menurunnya daya saing.

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

Sebaliknya harga rendah dapat menyebabkan kerugian, khususnya bila biaya meningkat. Hal ini terutama akan menjadi masalah bagi perusahaan yang baru berdiri.

Tujuan akan sangat mempengaruhi tingkat harga jual yang akan ditetapkan perusahaan .Adapun tujuan penetapan harga jual adalah :

1. Untuk Survival, Bila perusahaan berada dalam kondisi menghadapi persaingan yang sangat gencar , pergeseran keinginan konsumen adanya kapasitas menganggur, maka yang diinginkan perusahaan adalah bagaimana untuk bertahan hidup Dalam kondisi untuk tetap eksis dalam dunia bisnisnya maka perusahaan akan menetapkan harga jual sekedar dapat menutupi tetap dan variabel saja.

2. Penetrasi Pasar, Jika perusahaan ingin memperkuat market share dari produk yang dipasarkannya, maka perusahaan akan menetapkan harga jual yang rendah. Dengan kebijakan harga jual yang rendah diharapkan pembeli akan sangat peka terhadap harga, biaya per unit akan semakin kecil seiring dengan semakin meningkatnya penjualan dan akan mendesak pesaing.

3. Maksimumkan Laba Dalam Jangka Pendek, Jika perusahaan menetapkan untuk mendapatkan keuntungan setinggi mungkin, maka akan ditetapkan harga jual tinggi.

4. Mendapatkan Uang Secepat Mungkin, Jika perusahaan berada dalam kesulitan keuangan, maka perusahaan akan menetapkan harga jual rendah dengan maksud untuk mendapatkan uang tunai dengan cepat.

5. Untuk Keunggulan Dalam Kualitas Produk, Suatu perusahaan mungkin bertujuan agar kualitas produk yang dipasarkannya selalu yang terbaik. Untuk itu perlu di penelitian dan pembangan yang terus menerus.

Langkah selanjutnya dalam penetapan harga jual adalah menentukan permintaan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian besarnya tingkat permintaan untuk produk yang ditawarkan perusahaan dalam market share yang dikuasai pesaing. Di samping itu perlu pula diperhitungkan sifat eleminitas permintaan produk tersebut. Hal ini untuk mengetahui hubungan antara kebijakan harga dengan tingkat permintaan. Jika sudah diketahui tujuan dan besarnya kemungkinan permintaan, perlu pula ditaksir besarnya biaya untuk memasarkan sebesar permintaan itu sebelum ditetapkan harga jual. Tentunya harga jual yang akan minimal harus dapat menutupi biaya yang dikorbankan .

Setelah ancar-ancar harga jual diketahui dengan memperhatikan tujuan, besarnya permintaan dan biaya, maka sebelum ditetapkan sebagai harga jual, terlebih dahulu memperhatikan tawaran harga dari pesaing. Sebab bila harga yang ditetapkan dibawah harga pesaing kemungkinan besar

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

akan memicu perang harga. Sebaliknya jika terlalu tinggi akan menyebabkan menurunya daya saing perusahaan.

Langkah berikutnya dalam menetapkan harga adalah memilih metode digunakan. Untuk itu ada beberapa metode yang akan digunakan, antara lain: Cost plus pricing, break event dan target profit pricing, penetapan harga atas dasar nilai, yang tergantung dari produk yang dipasarkan, penetapan harga berdasarkan nilai yang tergantung dari produk yang dipasarkan, penetapan harga berdasarkan harga pasar seharga kontrak.

Bila ditetapkan metode yang akan digunakan, maka dapat ditentukan beberapa kemungkinan harga jual atas dasar tujuan, besarnya permintaan, dan pesaing. Tetapi sebelum ditetapkan sebagai harga jual akhir, maka perlu diuji seberapa kemungkinan tersebut. Dalam pengujian tersebut diperhitungkan dampak psikologis bagi konsumen, citra perusahaan serta dampaknya bagi pesaing dari penetapan harga jual tersebut.

Kebijakan lain yang perlu diperhatikan dalam strategi harga jual adalah modifikasi harga. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan apakah perlu perbedaaan harga untuk wilayah yang berbeda dan pembeli yang berbeda, dengan harga dan kemungkinan memprakarsai kenaikan harga.

Kebijaksanaan harga (price policies) adalah keputusan harga-harga yang akan diikuti untuk jangka waktu tertentu. Kebijaksanaan harga dapat ditentukan oleh beberapa lembaga seperti :

Produsen : dapat membuat kebijaksanaan harga seperti model skimming price dan penetration price.

Grosir : dapat melakukan kebijaksanaan harga berdasarkan daerah pembeli, dengan membebankan ongkos transport atau sebaliknya.

Retailer : lebih banyak variasinya yang tujuannya adalah untuk menarik konsumen.

Pemerintah : sebagai pengawas ekonomi di masyarakat dapat menetapkan harga berdasarkan ceiling price dan floor price.

ceiling price artinya pemerintah menetapkan aturan harga tinggi. Masyarakat tidak boleh menjual lebih tinggi dari harga yang telah ditentukan. Contohnya sembako tujuannya untuk membantu masyarakat banyak, agar harga tidak dipermainkan oleh para pedagang.

Floor price artinya pemerintah menetapkan aturan harga terendah, tidak boleh harga lebih rendah dari itu.

Kebijakan harga dari perusahaan

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

Price discount : pengusaha membuat daftar harga jual produknya tetapi kadang-kadang bisa dijual dengan lebih murah dari daftar harga. Discount ini dapat diberikan berdasarkan jumlah pembelian karena musim, ada tujuan tertentu perusahaan dank arena system pembayaran.

Promotion Discount : markdowns dan loss leaders. Markdowns berarti diskon yang diadakan untuk memberanikan konsumen membeli barang yang sebenarnya tidak ia perlukan. Contohnya pakaian. Toko pakaian mencoba mengadakan markdowns agar stok barangnya cepat habis dan akan diganti dengan barang baru. Loss leaders berarti usaha untuk menjual dibawah harga pokoknya, agar demikian merangsang orang untuk membeli barang lain. Pengusaha akan rugi besar bila konsumen hanya datang untuk membeli barang loss loaders saja. Akan tetapi dengan kenyataannya konsumen yang datang, juga membeli barang lain untuk kebutuhan rumah tangganya.

Penetapan harga barang baru : price skimming, dalam hal ini pengusaha menetapkan harga setinggi mungkin. Hal ini kemungkinan karena barang saingan belum ada dan barang ditujukan untuk golongan kaya. Setelah barang laku, harganya berangsur diturunkan dan keuntungan pengussaha berlipat ganda. Contohnya mobil mewah. Penetration price : berlawanan dengan price skimming, barang ini sudah banyak saingan di pasar, oleh karena itu untuk memasuki pasar, harus dibanting harganya serendah mungkin.

Geographic pricing : mempertimbangkan ongkos pengiriman. Setelah terjadi penjualan, siapakah yang menanggung biaya pengiriman, apakah pembeli atau penjual, ini disebut geographic karena mempertimbangkan harga.

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

Manajemen Pembelanjaan / Permodalan

Permodalan / Pembelanjaan adalah bagaimana usaha dari suatu perusahaan untuk mencari dana atau kekayaan guna kelancaran jalannya perusahaan tersebut.

Pembelanjaan Pasif adalah suatu usaha dari perusahaan untuk mendapatkan dana guna membelanjai usahanya yang tiada lain merupakan sumber-sumber permodalan yang terlihat pada sisi kredit neraca.

Pembelanjaan Aktif adalah kegiatan perusahaan dalam menggunakan dana. Ini terlihat dari sisi debet neraca, ada pos-pos dimana dana tertanan seperti ada dalam bentuk kas, bank, piutang, barang, mesin, inventaris dan sebagainya .

Modal adalah suatu alat yang berguna untuk proses produksi.

Menurut DR. Moh. Hatta dalam bukunya Beberapa Fatsal Ekonomi Dan Koperasi, menyatakan bahwa “dalam bahasa sehari-hari hamper tiap orang tahu apa yang disebut kapital=modal. Tetapi dalam ilmu ekonomi pengertian tentang capital itu masih kusut….kapital asalnya dari perkataan Latin Caput artinya kepala / induk.

Memang istilah capital, struktur capital dan kapitalisasi digunakan orang dalam dunia bisnis dalam bentuk berbagai makna.

Harry G. Gutmann dan Heberrt E. Dougall mengemukakan bahwa pengertian capital bisa ditinjau dari beberapa penggunaan yaitu Legal Usage, Accounting Usage, Business Usage dan Economic Usage. Atau istilah lain dikatakan

1. Legal view of capital

Dari segi hukum, modal diartikan sebagai modal saham suatu perusahaan yang dibentuk dalam suatu perseroan terbatas. Kalau diingat bahwa modal berasal dari kata Latin “Caput”, yang berarti induk, tidak dapat disangkal bahwa modal saham adalah merupakan tulang punggung permodalan suatu persoraan terbatas seperti obligasi, kredit-kredit jangka pendek.

Dan disegi hukum, modal saham adalah modal sendiri yang merupakan jaminan terhadap utang-utangnya.

2. Accounting view of capital

Disini modal diartikan sebagai selisih antara total assets dengan total liabilities. Dalam bahasa sehari-hari kita kenal dengan selisih antara harta dengan utang, inilah yang disebut modal sendiri.

Stanley B. Tunick and Emanuel Saxe, dalam “Fundamental Accouting”, “the value of business is represented by the excess is refered to as net worth of capital”. Istilah-istilah

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

lainnya yang digunakan untuk net worth adalah ownership capital atau equity capital (modal sendiri).

3. Business view of capital

Guthmann and Dougall “a businessman speaking of capital refers to the total of assets needed to operate a business”. Berdasarkan pengertian tersebut, Business view of capital, memandang kapital dengan bertitik tolak dari sisi kiri neraca dan menganggap modal perusahaan sebagai totalitas dari barang-barang modal yang dimiliki oleh perusahaan.

4. Economic view of capital.

Guthmann and Dougall menulis Economist, too differ in their definition if capital, although their general definition is “wealth used in the production of further wealth”.

Dari pengertian tersebut, menurut Prof. Dr. Nyotoamijoyo, pandangan ekonomis ini mengenal 3 unsur, yaitu :

a. Unsur pertama adalah wealth atau kekayaan. Wealth diletakkan disisi kanan neraca, maka kekayaan itu berarti sumber-sumber modal.

b. Unsur kedua adalah kekayaan yang ditarik perusahaan, digunakan untuk produksi. Karena produksi membutuhkan alat-alat produksi, maka kekayaan yang ditarik perusahaan diinvestasikan kedalam barang-barang modal yang terletak di sebelah kiri neraca.

c. Unsur ketiga adalah produksi diselenggarakan untuk seterusnya.

Pada umumnya kita mengenal dua sumber permodalan, yaitu :

1. Permodalan sendiri = kekayaan sendiri = sumber intern. Sumber ini berasal dari para pemilik perusahaan atau bersumber dari dalam perusahaan, misalnya penjualan saham, simpanan anggota dalam bentuk usaha koperasi.

2. Permodalan asing = kekayaan asing = sumber ekstern. Sumber ini berasal dari pihak luar perusahaan, yaitu berupa pinjaman jangka panjang atau jangka pendek.

Unsur-unsur Kontinuitas/Daya Tahan Perusahaan

Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan maka pimpinan harus menjaga unsur-unsur berikut ini :

1. Soliditas

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

Ialah besarnya kepercayaan masyarakat pada perusahaan karena mau dan mampu menempati segala kewajibannya. Ada 3 macam soliditas, yaitu :

a. Soliditas Finansial adalah kepercayaan dibidang keuangan. Hal ini tergantung kepada jenis perusahaan, kecakapan pimpinan, tabiat pimpinan. faktor-faktor ini akan membawa pengaruh kepada besar kecilnya resiko perusahaan akan hancur atau tidak.

b. Soliditas Komersil adalah kejujuran para pimpinan dalam menempati perjanjian dagang.

c. Soliditas Moral adalah kepercayaan masyarakat terhadap para pimpinan perusahaan apakah ada cacad dalam perilakunya. Jadi untuk memperoleh kepercayaan terutama bank dalam permohonan kredit diadakan penilaian yang mencakup tiga hal yaitu unsur pribadi (dari para pimpinan), unsur yuridis (status perusahaan, surat-surat ijin usahanya) dan unsur materil (menyangkut segi-segi jaminan keselamatan kredit.

2. Likuiditas

Berasal dari kata “liquid” artinya berarti cair. Pengertian likuiditas mencakup :

a. Likuiditas badan usaha adalah kemampuan badan usaha melunasi utang-utangnya yang jatuh tempo.

b. Likuiditas perusahaan berarti kemampuan likuid perusahaan untuk melakukan pengeluaran atau menyediakan alat-alat lancar tepat pada waktunya, guna kelangsungan proses produksinya. Jadi harus tersedia alat yang cukup pada saat membeli bahan baku, membayar upah kerja untuk proses produksi.

c. Likuiditas suatu aktiva yaitu kemampuan suatu aktiva atau asset untuk dijadikan uang tunai pada waktu tertentu.

Untuk melihat suatu badan usaha likuid atau tidak, disusun suatu neraca likuiditas, kemudian dihitung ratio likuiditasnya yaitu suatu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan jumlah utang jangka pendek yang dinyatakan dalam rumus :

Ratio Likuiditas= Jumlah Aktiva LancarJumlah Utang Jangka Pendek x100%Suatu perusahaan dagang atau industry dapat dikatakan likuid (mampu membayar utangnya) jika ratio likuiditasnya minimal 200%.

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

3. Solvabilitas

Adalah kemampuan suatu perusahaan untuk dapat membayar semua utang-utangnya jika pada saat itu perusahaan dibubarkan. Oleh karena itu solvabilitas berhubungan dengan kemungkinan dibubarkannya perusahaan maka penilaian dari aktiva yang dimiliki perusahaan harus didasarkan atas dasar nilai jualnya. Ratio solvabilitas dihitung dengan rumus :

Ratio Solvabilitas= nilai jual aktivajumlah seluruh utang x100%Jika rationya lebih besar dari 100% maka perusahaan dianggap solvable artinya dapat membayar semua utangnya jika pada saat itu perusahaan dilikuidasi (dibubarkan).

4. Credietwaardigheid (credit standing)

Artinya kemampuan perusahaan untuk memperoleh kredit karena dipercaya. Jika soliditas, likuiditas dan solvabilitas baik, maka credietwaardigheid akan baik.

Ketiga unsur ini saling membantu. Dapat dikemukakan 4 macam hubungan antara likuiditas dan solvabilitas sebagai berikut :

a. Perusahaan yang likuid dan solvable, merupakan suatu keadaan ideal, yang terbaik bagi perusahaan dan juga untuk credietwaardigheid.

b. Perusahaan yang likuid tapi tidak solvable, perusahaan ini bisa berjalan terus karena dapat membayar utang-utang jangka pendeknya yang sudah jatuh tempo, mungkin dengan cara gali lobang tutup lobang, tetapi akan mengalami kesulitan manakala perusahaan tidak sanggup membayar utang jangka panjang karena aktivanya lebih kecil dibandingkan dengan utang.

c. Perusahaan yang tidak likuid tapi solvable, perusahaan ini mempunyai aktiva yang besar tetapi sangat kekurangan alat likuid akibatnya perusahaan sering kali minta penangguhan pembayaran utang.

d. Perusahaan yang tidak likuid dan tidak solvable, perusahaan ini merupakan perusahaan yang terburuk kondisinya dan harus reorganisasi.

5. Rentabilitas

Berarti perbandingan antara hasil dan modal yang mendatangkan hasil tersebut. Pengertiannya mencakup 2 hal :

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

a. Rentabilitas badan usaha adalah perbandingan antara pendapatan dengan kekayaan yang ada. Pendapatan ini ialah pendapatan netto sesudah dikurangi pajak.

b. Rentabilitas perusahaan adalah perbandingan antara pendapatan dengan kekayaan yang dipakai dalam perusahaan. Ada 2 jenis kekayaan yang dipakai yaitu kekayaan sendiri dan kekayaan asing.

Demikian pula pandangan mengenai laba yaitu sebagai hasil kerjasama antara modal sendiri dengan modal asing. Pandangan lain menyatakan bahwa laba adalah dari modal sendiri dikurangi dengan bunga modal asing.

Pandangan pertama menimbulkan pengertian rentabilitas ekonomis atau return on investment yaitu perbandingan antara :

a. Laba yang diperoleh dalam perusahaan sebelum dikurangi pajak dan bunga modal asing.

b. Modal asing ditambah modal sendiri yang terpakai dalam perusahaan.

Pandangan kedua menimbulkan pengertian rentabilitas modal sendiri atau return on equity yaitu perbandingan antara laba dikurangi pajak dan bunga modal asing dengan kekayaan sendiri yang terpakai dalam perusahaan.

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

Personalia (MSDM) : Pengetian, Manajemen SDM dan Tenaga Kerja, Human Relations dan Human Resources Management

Human Resources Management dapat diartikan sebagai suatu kegiatan merencanakan, mengarahkan dan mengkoordinasikan semua pekerjaan yang menyangkut pegawai, mencari pegawai, melatih atau mengorganisasikan dan melayani mereka.

Tujuan SDM adalah untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan memungkinkan pegawai menggunakan segala kemampuannya, minatnya dan kesempatan untuk bekerja sebaik mungkin.

Manajemen yang baik dalam sebuah perusahaan berusaha menempatkan orang yeng tepat pada posisi yang tepat. Oleh karena itu manajemen berusaha mencari tenaga kerja, yang cocok dengan bidang pekerjaan, kemudian melatih mereka, memotivasi, mengevaluasi dan member kompensasi, ini adalah merupakan penentu keberhasilan sebuah usaha.

Human Resources Management “….which encompasses all the tasks involved in acquiring, maintining and developing an organizations’s human resources” (Bovee, 2004)

Fungsi human resources : merencanakan kebutuhan staff, mencari dan merekrut karyawan, melatih dan mengembangkan, menilai performance, menetapkan kompensasi/imbalan dan menyesuaikan dengan perubahan-perubahan.

Transfer berarti pemindahan pegawai dari satu posisi ke posisi lain tetapi tidak menambah beban kerja, tanggung jawab, keahlian dan balas jasa.

Promotion berarti memindahkan karyawan ke posisi baru, yang menyebabkan prestise dan tanggung jawabnya lebih besar.

Separation dalam perusahaan bersifat sementara atau mungkin juga permanen, diwajibkan atau sukarela.misalnya pemberhentian sementara karyawan karena menurunnta kesibukan perusahaan, adanya downsizing (perampingan organisasi perusahaan).

Berbagai bidang garapan MSDM :

a. Analisis jabatan

Adalah uraian tentang informasi suatu jabatan yang merupakan landasan sebelum melaksanakan penerimaan karyawan yang mempunyai unsur yaitu job description dan job specification.

Di dalam job description dijelaskan jabatan apa, tugas apa, tanggung jawab, wewenang dan haknya karyawan. Sedangkan job specification dinyatakan persyaratan karyawan yang akan mengisi jabatan tersebut seperti ijazah yang harus dimiliki, kesehatan, syarat fisik, tinggi, berat badan, sudah berkeluarga atau belum usia dan sebagainya.

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

Tujuan analisis jabatan adalah untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

b. Mencari tenaga kerja

Mencari karyawan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu tenaga paruh waktu atau tenaga sementara, outsourcing.

Mencari calon tenaga kerja melalui dengan berbagai cara : memanfaatkan sumber intern, menggunakan jasa karyawan lama, melalui sekolah atau lembaga pendidikan, mengambil dari perusahaan lain, mencari langsung ke daerah tenaga kerja, melalui iklan, melalui kantor Depnaker setempat.

c. Melaksanakan seleksi

Seleksi yang dilakukan tentu disesuaikan dengan analisa ajabatan yang ada. Misalnya apakah perlu diperlukan persyaratan fisik tertentu, kekuatan, besar badan, tinggi badan dan sebagainya. Kemudian diperlukan psikotes, yang meliputi tes kepribadian, kecerdasan, kecermatan, ketekunan, kesabaran dan sebagainya sesuai dengan jobsnya. Pelaksanaan tes ini dapat dilakukan dengan secara tertuis, wawancara dan observasi.

d. Mengadakan latihan

Latihan diberikan baik kepada karyawan lama yang akan menduduki jabatan baru atau untuk meningkatkan keterampilannya, ataupun latihan untuk karyawan yang betul-betuk baru.

Tujuannya adalah agar pekerjaan dapat dilakukan lebih baik, lebih cepat, lebih efisien, mengurangi kecelakaan kerja, tanggung jawab dan disiplin kerja makin meningkat dan profesionalisme dalam jabatan makin mantap.

Latihan dilakukan dalam bentuk :

On the Job Training (OJT) dan On the Job Learning (OJL) adalah training yang dilakukan sambil bekerja, dibawah pengawasan langsung supervisi dan bimbingan dari pemilik, manajer atau pelatihan khusus dibawah instruktur. Pelatihan ini dapat dilakukan secara terencana atau tidak. OJT biasanya dilakukan dengan cara member petunjuk karyawan apa yang harus dikerjakan, bagaimana cara melakukannya, menunjukkan bagaiaman cara kerja yang benar, membiarkan mereka bekerja dibawah pengawasan pembimbing, membiarkan mereka mengulangi kembali pekerjaan itu sampai ia terlatih.

Apprentichesip training, dilakukan untuk pekerjaan yang memerlukan skill seperti membuat kerajinan, mereka belajar teori tentang teknik pekerjaan dengan mengkombinasikan pelajaran dikelas dan prakteknya.

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

Internship training, mengkombinasikan pendidikan sekolah dengan pelatihan pekerjaan di perusahaan. Ini biasanya dibidang marketing, teknik dan jabatan manajerial.

Cross training, dilakukan dengan cara melatih karyawan menguasai keterampilan bekerja dalam berbagai bidang atau bagian maksudnya agar karyawan lebih komprehensif, mudah dimutasi, mudah mengisi lowongan seketika, member kepuasan kepada karyawan dan menghindari kebosanan pada pekerjaan sejenis, menghindarkan karyawan berhenti karena mereka sudah memiliki berbagai keahliasn yang menjamin masa depannya.

e. Mengadakan mutasi dan promosi

Mutasi adalah pemidahan karyawan dari satu posisi ke posisi yang lain yang setingkat dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi, kerjasam serta keseimbangan intern perusahaan.

Promosi adalah pemindahan karyawan ke posisi baru yang lebih tinggi.

Secara obyektif mutasi dan promosi dilakuakn dengan mempertimbangkan faktor tambahan pendidikan, pengalaman, loyalitas, kejujuran, tanggung jawab, kerjasama sesama karyawan dan atasan, prestasi kerja, inisiatif dan kreatif, logika cerdas, tidak licik, tidak mengambil muka dan sebagainya.

f. Memberikan kompensasi

Kompensasi adalah imbalan atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya yang dapat dinilai dengan uang.

Kompensasi merupakan pelaksanaan fungsi actuating dalam manajemen yaitu menggerakan orang-orang agar mau bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

g. Motivasi

Adalah Pemberian daya gerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintagrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan kerja.

Jenis Karakteristik Teori

Teori Kepuasan Berkaitan dengan faktor-faktor yang membangkitkan atau memulai perilaku

1. Teori Hirarki (Abraham H. Maslow)

2. Teori Dua Faktor (Frederick Herzberg)

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

3. Teori Kebutuhan Prestasi (David C. McClelland)

4. Teori ERG (Alderfer)

Teori Proses

Berkaiatan dengan bagaimana perilaku digerakan, diarahkan, didukung atau dihentikan

1. Teori Pengharapan (Victor H. Vroom)

2. Teori Keadilan (Stacy Adams)

3. Teori Penguatan (R.M. Steers dan L.W. Porter)

Teori-teori Motivasi

h. Menjaga suasana kerja dan disiplin

i. Menjaga hubungan, konflik dan komunikasi

j. Pendelagasian

Biasanya dalam bentuk wewenang dan tanggung jawab, artinya seorang atasan member wewenang kepada bawahannya dalam mengerjakan sesuatu.

k. Organisasi karyawan

l. Pemberhentian, pension pemutusan hubungan kerja

Manajemen Tenaga Kerja

a. Teori X dan Y

b. Teori Pola A dan Pola B

c. Manajemen gaya jepang dan teori Z

d. Total Quality Management (TQM)

TQM is both a management philosophy and a strategic management process that focuses on delivering the optimum level of quality to customers by building quality into every organizational activity. The goal TQM is to create an environment that encourages people to grow as individuals and to learn to bring about continous and breakthrough improvement (Bovee, 2004).

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

Artinya TQM adalah suatu proses manajemen strategis yang focus pada layanan optimum terhadap konsumen dengan mengerahkan seluruh aktivitas organisasi. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan sehingga memberikan keberanian kepada karyawan untuk berkembang dan melakukan perbaikan terus menerus.

4 unsur yang penting dalam TQM adalah

Employee involvement, seluruh karyawan harus terlibat.

Customer focus, organisasi harus selalu focus pada konsumen, harus customers oriented.

Benchmarking, mencakup berusahan mencari yang terbaiknya. Caranya ialah dengan membandingkan perusahaan kita dengan perusahaan yang lain yang lebih baik kemudian ditiru mana yang baik sehingga tampil menjadi yang terbaik. Benchmarking adalah imitation plus, jadi bukan asal meniru saja, tapi ada plusnya sehingga menjadi lebih baik.

Continuous improvement, hari ini harus lebih baik dari kemaren dan hari esok harus lebih baik dari sekarang. Di jepang mengenal adanya Kaizen yang berarti unending improvement, perbaikan yang tidak pernah berhenti.

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

Personalia (MSDM) : Kompensasi dan Teori Upah

Kompensasi

1. Kompensasi finansial terdiri dari :a. Kompensasi finansial langsung, terdiri atas pembayaran yang diterima seseorang dalam bentuk gaji, upah, bonus dan komisi.b. Kompensasi finansial tidak langsung meliputi semua bentuk balas jasa finasial yang tidak termasuk ke dalam kompensasi financial langsung seperti tunjangan-tunjangan, asuransi, bantuan social karyawan dan sebagainya.

2. Kompensasi non finansial, terdiri dari atas berbagai kepuasan yang diterima oleh seseorang dari pekerjaan itu sendiri, atau berupa lingkungan psikologis atau lingkungan fisik tempat seseorang bekerja seperti daya tarik pekerjaan, promosi jabatan, tanggung jawab, penghargaan, kerjasama dan kondisi kerja.(Mondy dan Noe (dalam Mukaram, 2011 : 150)).

Berikut ini penulis akan mengemukakan pendapat dari Malayu S.P. Hasibuan (1994:137),

mengenai tujuan pemberian kompensasi, antara lain :

1. Ikatan Kerja samaDengan pemberian kompensasi maka terjalinlah ikatan kerjasama formal antara majikan dengan karyawannya, dimana karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangan majikan wajib membayar kompensasi itu sesuai dengan perjanjian yang disepakati.

2. Kepuasan kerjaDengan balas jasa karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status, sosial dan egoistiknya, sehingga ia memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya itu.

3. Pengadaan efektifJika program kompensasi ditetapkan cukup besar, maka pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan itu akan lebih mudah.

4. MotivasiJika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan cukup mudah memotivasi bawahannya.

5. Stabilitas karyawanDengan kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang kompetitif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turn over relatif kecil.

6. DisiplinDengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari dan mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.

7. Pengaruh Serikat BuruhDengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.

8. Pengaruh pemerintahJika program kompensasi itu sesuai dengan undang- undang perburuhan yang berlaku (seperti batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si

Pengantar Ekonomi Perusahaan - 2

Flippo dengan alih bahasa Mas'ud (1994:4), mengemukakan faktor-faktor penting yang

mempengaruhi kabijakan kompensasi antara lain :

1. Permintaan dan penawaranHukum permintaan dan penawaran ini pada prakteknya terutama akan menghasilkan tingkat upah yang sedang berlaku. Jika ada sesuatu yang mengakibatkan pening katan permintaan majikan akan tenaga kerja, akan terdapat kecenderungan untuk meningkatkan kompensasi, kebalikannya dari situasi semacam itu mungkin akan mengakibatkan penurunan kompensasi karyawan. Jika faktor-faktor lain seperti yang dibicarakan di bawah ini tidak menghalanginya.

2. Serikat-serikat buruhPeningkatan kekuatan serikat-serika buruh sebagian disebabkan oleh kenyataan bahwa kepentingan-kepentinga para karyawan belum mendapat perhatian yang sama dengan yang diberikan kepada komponen-komponen lain dari perusahaan.

3. Kemampuan untuk membayarJika perusahaan secara umum makmur dan mampu membayar, maka ada kecenderungan untuk menawarkan harga yang lebih tinggi kepada tenaga kerja secara keseluruhan.

4. ProduktivitasPenggunaan indeks produktivitas yang telah tersebar luas sebagai pemecahan utama dalam kompensasi.

5. Biaya hidupPenyesuaian kompensasi dengan biaya hidup bukan merupakan penyelesaian fundamental bagi kompensasi karyawan yang wajar. Penggunaan bersifat sementara pada saat-saat inflasi dimana buruh terpaksa mengikuti kenaikan harga.

6. PemerintahPemerintah menetapkan undang-undang standa perburuhan yang menentukan upah minimum dan hasil kerja standar bagi semua perusahaan.

Teori Upah

1. Teori tawar menawar

Menyatakan bahwa tingkat upah ditentukan oleh tawar menawar di pasaran tenaga kerja.

2. Teori standar hidup

Didasarkan atas keyakinan bahwa buruh harus dibayar secara layak agar dapat memenuhi kebutuhan standar hidupnya. Standar hidup diartikan cukup untuk membiayai keperluan hidupnya seperti makanan, pakaian, perumahan, rekreasi, pendidikan dan perlindungan asuransi.

Adie Irwan Kusumah, SE., M.Si