Silabus Administrasi Keuangan

22
Silabus Administrasi Keuangan Pendahuluan Dalam penyeleggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian administrasi dan manajemen pendidikan. Komponen pembiayaan dan keuangan pada tingat satuan pendidikan merupakn komponen produksi yang menentukan proses terlaksananya kegiatan-kegiatan proses belajar-mengajar di sekolah bersama komponen-komponen lain. Dengan kata lain, setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya, baik disadari maupun tidak. Komponen keuangan dan pembiayaan ini perlu dikelola sebaik-baiknya agar dana yang ada dapat dimanfaatan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Hal ini penting, terutama dalam rangka implementasi Manajemen Berbasis Sekolah, yang memberikan kewenangan sekolah untuk mencari dan memanfaatkan berbagai sumber dana sesuai dengan keperluan sekolah. Disebabkan pada umumnya dunia pendidikan selalu dihadapkan pada masalah keterbatasan dana. Apalagi dalam berbagai kondisi pereokonomian dunia yang sedag dilanda krisis.[1] Berdasarkan pemikiran di atas, pengelolaan keuangan pendidikan lebih difokuskan dalam proses merencanakan alokasi secara teliti dan penuh perhitungan serta mengawasi pelaksanaan dana, bak biaya operasional maupun biaya kapital, disertai bukti-bukti secara administratif dan fisik (material) sesuai dengan dana yang dikeluarkan.

description

Silabus Administrasi Keuangan

Transcript of Silabus Administrasi Keuangan

Page 1: Silabus Administrasi Keuangan

Silabus Administrasi Keuangan

Pendahuluan

Dalam penyeleggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang

sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian administrasi

dan manajemen pendidikan. Komponen pembiayaan dan keuangan pada tingat satuan

pendidikan merupakn komponen produksi yang menentukan proses terlaksananya kegiatan-

kegiatan proses belajar-mengajar di sekolah bersama komponen-komponen lain. Dengan kata

lain, setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya, baik disadari maupun tidak.

Komponen keuangan dan pembiayaan ini perlu dikelola sebaik-baiknya agar dana yang

ada dapat dimanfaatan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Hal

ini penting, terutama dalam rangka implementasi Manajemen Berbasis Sekolah, yang

memberikan kewenangan sekolah untuk mencari dan memanfaatkan berbagai sumber dana

sesuai dengan keperluan sekolah. Disebabkan pada umumnya dunia pendidikan selalu

dihadapkan pada masalah keterbatasan dana. Apalagi dalam berbagai kondisi pereokonomian

dunia yang sedag dilanda krisis.[1]

Berdasarkan pemikiran di atas, pengelolaan keuangan pendidikan lebih difokuskan

dalam proses merencanakan alokasi secara teliti dan penuh perhitungan serta mengawasi

pelaksanaan dana, bak biaya operasional maupun biaya kapital, disertai bukti-bukti secara

administratif dan fisik (material) sesuai dengan dana yang dikeluarkan.

Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dipaparkan beberapa penjelasan mengenai

administrasi keuangan.

II.          Rumusan Masalah

1.    Pengertian administrasi keuangan

2.    Konsep dasar administrasi keuangan

3.    Sumber keuangan pendidikan

4.    Jenis-jenis pengeluaran pendidikan

5.    Fungsi dan contoh teknik penyusunan anggaran

6.    Pengawasan keuangan pendidikan

III.          Pembahasan

Page 2: Silabus Administrasi Keuangan

1.    Pengertian administrasi keuangan

Administrasi keuangan sekolah adalah langkah pengolahan keuangan sekolah mulai dari

penerimaan sampai dengan bagaimana mempertanggungjawabkan keuangan yang digunakan

secara obyektif dan sistematis. Langkah tersebut sangat penting sekali diperhatikan, karena

masalah pembiayaan adalah menjadi sarana vital bagi mati hidupnya suatu organisasi

sekolah.[2]

Selain itu Mulyono, MA. berpendapat bahwa administrasi keuangan sekolah adalah

seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan atau diusahakan secara sengaja

dan sungguh-sungguh, serta pembinaan secara kontinu terhadap biaya operasional sekolah

sehingga kegiatan pendidikan lebih efektif dan efisien serta membantu pencapaian tujuan

pendidikan.[3]

Unsur biaya adalah hal yang menentukan dalam mekanisme penganggaran. Penentu biaya

sangat mempengaruhi tingkat efektivitas dan efisiensi lembaga atau organisasi dalam

mencapai tujuan tertentu. Kegiatan yang dilaksanakan dengan biaya yang rendah dan

hasilnya mempunyai kualitas yang baik, maka kegiatan tersebut dapat dikatakan sebagai

kegiatan yang dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi keuangan adalah

sebuah analisis terhadap sumber-sumber pendapatan (revenue) dan penggunaan biaya

(expenditure) yang diperuntukkan sebagai pengelolaan pendidikan secara efektif dan efisien

dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.[4]

2.    Konsep dasar administrasi keuangan

Sebelum kita memaparkan tentang keuangan pendidikan, sebaiknya kita memahami bahwa

pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat penting dan menentukan pembangunan

suatu bangsa.

Menurut J. Hallak (1969) dalam Analisis Biaya Pendidikan biaya dalam arti yang umum

yaitu dalam bentuk moneter/uang. Sementara STEPPES, biro perencanaan, Depdikbud

(1989) menyatakan bahwa konsep biaya dalam pendidikan terdiri dari seluruh biaya yang

dikeluarkan dan dimanfaatkan dalam penyelenggaraan pendidikan baik oleh pemerintah,

perorangan dan masyarakat untuk mndapatkan pendidikan.

Dalam kaitan ini Zymelman (1975) dengan jelas mengatakan bahwa pembiayaan

pendidikan tidak hanya menyangkut analisis sumber-sumber dana, tetapi juga menyangkut

penggunaan dana-dana itu secara efisien. Makin efisien sistem pendidikan, semakin kecil

dana yang diperlukan untuk pencapaian tujuan-tujuan pendidikan itu. Oleh karena itu dengan

pengelolaan dana secara baik akan membantu meningkatkan efisiensi penyelenggaraan

Page 3: Silabus Administrasi Keuangan

pendidikan. Artinya dengan anggaran yang tersedia dapat mencapaitujuan pendidikan yang

lebih produktif, efektif, efisien dan relevan antara kebutuhan di bidang pendidikan dengan

pembangunan dan masyarakat (link and match).

Ketersediaan dana merupakan salah satu syarat untuk dapat dilakukannya berbagai

kegiatan pendidikan. Bersama-sama dengan unsur-unsur adminitrasi pendidikan lainnya,

seperti manusia/personil, fasilitas, dan teknologi pendidikan, dana berfungsi untuk kemudian

menghasilkan keluaran tertentu yang menunjang keberhasilan tujuan penyelenggaraan

pendidikan. Apabila dana yang diperlukan sudah cukup tersedia, maka dituntut adanya

pengelolaan yang cermat terhadap sumber-sumber dana. Artinya selain memikirkan berapa

jumlah dana yang mencukupi kebutuhan pendidikan, perlu pula dipikirkan dana itu diperoleh.

Secara sederhana pengelolaan dana pendidikan itu mencakup 2 aspek, yaitu

1)      Dimensi penerimaan atau sumber dana

2)      Dimensi pengeluaran atau alokasi dana

Dimensi penerimaan antara lain bersumber dari: penerimaan umum pemerintah,

penerimaan khusus pemerintah yang diperuntukkan bagi pendidikan, iuran sekolah, dan

sumbangan-sumbangan masyarakat. Sedangkan dimensi pengeluaran meliputi: pengeluaran

modal/kapital atau anggaran pembangunan (Capital outlay/ependiture).

Berdasarkan uraian di atas, pengelolaan keuangan pendidikan lebih difokuskan dalam

proses merencanakan alokasi secara teliti dan penuh perhitungan, serta mengawasi

pelaksanaan penggunaan dana, baik untuk biaya operasional maupun biaya kapital, disertai

bukti-bukti secara administratif dan fisik (material) sesuai dengan dana yang dikeluarkan.[5]

3.    Sumber keuangan pendidikan

Sumber penerimaan pendidikan meliputi sebagai berikut:

a.    Hasil penerimaan pemerintah umum

Yang termasuk ke dalam golongan ini yaitu semua penerimaan pemerintah dari pajak,

pajak pendidikan dari perusahaan-perusahaan, dan iuran-iuran pembangunan daerah.

b.    Penerimaan pemerintah khusus untuk pendidikan

Yang termasuk dalam golongan ini adalah antara lain bantuan atau pinjaman luar negeri,

seperti bantuan dari Badan Internasional PBB (UNICEP atau UNESCO), pinjaman bank

dunia. Bantuan yang bersumber dari luar negeri ini mencakup bantuan teknik dan bantuan

modal berupa pinjaman dan hibah. Dana yang diperoleh khusus untuk pendidikan ini

diberikan kepada pendidikan dasar, menengah, pendidikan tinggi, dan pendidikan luar

sekolah. Di samping itu juga diperlukan untuk kegiatan perencanaan pendidikan, kegiatan

penelitian, pengelolaan pendidikan, dan beasiswa untuk belajar di luar negeri.

Page 4: Silabus Administrasi Keuangan

c.    Iuran sekolah

Termasuk dalam golongan ini adalah sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) atau BP3,

yaitu bantuan dana yang diterima dari peserta didik atau orang tua siswa pada setiap bulan

yang di setorkan ke kantor dinas pendidikan.

d.   Sumbangan-sumbangan sukarela dari masyarakat

Termasuk dalam golongan ini adalah sumbangan-sumbangan swasta, perorangan atau

keluarga, badan-badan sukarela dan kelompok. Sumbangan perorangan atau keluarga siswa

tidak hanya dalam bentuk uang, tetapi juga tanah, tenaga dan bahan bangunan untuk

mendirikan sekolah.[6]

4.    Jenis-jenis pengeluaran pendidikan

Dimensi alokasi secara garis besar digolongakn ke dalam dua jenis pengeluaran, yaitu

pengeluaran rutin yang sufatnya berulang (recurrent expenditure) atau aktiva lancar dan

pengeluaran kapital/modal (capital expenditure) atau aktiva tetap.

Pengeluaran rutin atau berulang adalah biaya yang digunakan secara berkala dalam suatu

masa tertentu (bulanan atau tahunan) seperti gaji guru, gaji pengelola, upah pegawai,,

pembelian bahan-bahan ATK, biaya pemeliharaan gedung, halaman sekolah, dan dana-dana

operasional.

Dana yang dipergunakan dalam kegiatan rutin ini memrlukan pengelolaan yang baik,

terutama bagi lembaga pendidikan swasta (swadana) atau tidak terdapat bantuan pemerintah.

Untuk ini perlu dikuasai prinsip-prinsip pengelolaan kas, pengelolaan utang, dan

pengelolaan barang/ fasilitas. Pengelolaan kas terutama menyangkut hal-hal sebagai berikut:

(1) penentuan jumlah uang tunai kas yang diperlukan agar tidak berlebihan dan juga tidak

terlampau kecil, (2) pengendalian aliran-aliran uang tunai, baik yang masuk ke sekolah

maupun yang dikeluarkan oleh sekolah. Sedangkan pengelolaan utang menyangkut syarat-

syarat dan sanksi-sanksi yang dikenakan jika meminjam dana dari pihak luar baik jangka

panjang ataupun janga pendek. Dalam hal ini perlu diperhitungkan masak-masak berapa

jumlah uang yang layak/rasional untuk diinventarisasikan dalam pendidikan.

Demikian pula dengan biaya modal atau aktiva tetap yang dipergunakan untuk mendirikan

bangunan sekolah, pembelian tanah, sarana pendidikan lainnnya, kantin, poliklinik, sarana

olah raga (sport hall) yang relatif besar, memerlukan pengelolaan dengan baik.[7]

 

5.    Fungsi dan contoh teknik penyusunan anggaran

Disamping memberikan semacam kerangka operasional dalam biaya dan waktu kegiatan

yang dilaksanakan, anggaran berfungsi: 1) dapat dijadikan alat untuk mendelegasikan

Page 5: Silabus Administrasi Keuangan

wewenang dalam pelaksanaan suatu rencana. Anggaran dirancng dengan mencantumkan

penanggung jawab suatu kegiatan tertentu(penetapan pimpinan proyek). Jadi, jika anggaran

disetujui oleh yang berwenang, maka pendelegasian fungsi itu juga disetujui, 2) dapat

menjadi alat pengawasan dan penilaian suatu penampilan (performnce). Dengan

membandingkan pengeluaran biaya suatu kegiatan dengan alokasi anggaran dan tingkat

penggunaannya, merupakan pedoman sederhana untuk mengetahui sampai dimana tingkat

efektifitas dan efisiensi kegiatan yang bersangkutan. Apabila anggaran dirancang dengan

benar, maka anggaran itu akan menjadi alat pengumpul data tentang hasil dan besarnya biaya

suatu program.

Contoh Bentuk-bentuk penganggaran

a.    Bentuk penganggaran butir per butir (line item budget)

Bentuk ini paling banyak digunakan dan dikateorikan sebagai yang konvensional dan

tradisional. Meskipun memudahkan dalam pengawasan pengeluaran biaya. Tetapi sistem ini

tidak membantu dalalm pengambilan keputusan seperti dalam mengevaluasi harga dalam

hubungannya dengan pancapaian suatu program. Kelemahan lainnya yaitu, 1) tidak dapat

menunjukkan hubungan antara masukan program dan pengeluaran, 2) tidak dapat berfungsi

sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, karena tidak memberikan

analisis untung rugi(cost benefit analysis) dari berbagai alternatif, dan 3) lebih mengarahkan

perhatian pada pembukuan, dan tidak terhadap tujuan suatu program.

b.    Anggaran program (program budget)

Bentuk ini lebih menekankan pada hasil suatu program yang telah ditetapkan. Pada

anggaran butir per butir program, biaya dihitung berdasarkan jenis butir(items) yang akan

dibeli, sedangkan dalam program biaya dihitung berdasarkan jenis program. Misalnya dalam

anggaran butir per butir disebutkan “Gaji guru”, sedangkan dalam anggaran program

disebutkan “gaji guru untuk percobaan pengajaran IPA”. Keuntungan bentuk ini antara lain :

1) mengorganisasikan sejumlah besar pengeluaran menjadi rencana logis dan konkrit. 2)

merangsang perencanaan tahunan ganda dan reevaluasi periodik dari pelaksanaan rencana,

dan 3) menghindari sentrlisasi yang berlebihan, dimana keputusan menumpuk di tingkat atas.

c.    Anggaran berdasarkan hasil (parformance budget)

Sesuai dengan artinya anggaran ini menekankan hasil daripada keterincian alokasi

anggaran. Dalam bentuk ini pekerjaan dalam suatu program dipecah dalam bentuk beban

kerja dan unit penampilan yang dapat diukur. Hasil pengukuran ini dipergunakan untuk

menghitung masyukan dana dan tenaga yang diperlukan untuk mencapai tujuan program.

Anggaran berdasarkan hasil ini merupakan alat manajemen yang dapat mengidentifikasi

Page 6: Silabus Administrasi Keuangan

secara jelas satuan dari hasil suatu program dan sekaligus merinci butir per butir kegiatan

yang harus dibiayai. Bentuk ini menuntut akuntansi yang teliti dan pemroses data yang

akurat. Hal ini mengakibatkan sistem ini menjadi relatif mahal terutama bagi lembaga yang

kecil/belum berkembang.[8]

6.    Pengawasan keuangan pendidikan

Yang dimaksud dengan pengawasan keuangan adalah suatu pemeriksaan yang terutama

ditujukan pada masalah keuangan (transaksi, dokumen, buku, daftar, serta laporan), antara

lain untuk memperoleh kepastian bahwa transaksi keuangan dilakukan sesuai undang-

undang, peraturan, keputusan, instruksi untuk menilai kewajaran yang diberikan oleh laporan

keuangan.

Sedangkan proses pengawasan adalah serangkaian tindak dalam melaksanakan

pengawasan. Langkah-langkah pengawasan baik fungsional maupun melekat(pengawasan

atasan langsung) menurut Stoner(1987):

a.    Penetapan beberapa jenis standar/patokan yang dipergunakan berupa ukuran kuantitas,

kualitas, biaya dan waktu

b.    Membandingkan atau mengukur kenyataan yang sebenarnya terhadap standar

c.    Mengidentifikasi penyimpangan dan sekaligus pengambilan koreksi

Cara mempertanggungjawabkan keuangan

Beberapa prinsip yang dujadikan pegangan yang dijadikan pegangan dalam kegiatan

mempertanggungjawabkan keuangan yang dilakukan oleh atasan langsung meliputi:

           1)        Diusahakan secara singkat dan dilaksanakan pada setiap akhir pekan.

           2)        Periksa terlebih dahulubuku kas umum dalam hubungannya dengan buku yang lain

setiap akhir bulan.

          3)        Diperingatkan kepada bendaharawan mengenai: pengiriman SPJ(surat pertanggung

jawaban) bulanan, penyetoran MPO/PPn

         4)        Diperiksa pengurusan barang inventaris dan penyimpanan dokumen pertinggal

keuangan sewaktu-waktu.

         5)        Diadakan pemeriksaan kas dengan menyusun berita acara pemeriksaan kas setiap akhir

triwulan secara teratur.

            6)        Atasan langsung bendaharawan bertanggung jawab atas kerugian keuangan negara.

           7)        Dilaporkan dengan segera (paling lambat satu minggu) jika terjadi kerugian yang

diderita oleh negara karena penggelapan atau perbuatan lain, kepada sekretaris jenderal

depdiknas c.q kepala biro keuangan dengan tembusan kepada inspektur jendrel Depdiknas

dan BPK

Page 7: Silabus Administrasi Keuangan

              Dalam rangka mempertanggung jawabkan keuangan negara ini, ada sembilan jenis

buku yang harus disediankan, yaitu: 1) buku kas umum, 2) buku bank, 3) buku kas posisi, 4)

buku surat perintah membayar uang(SPMU), 5) buku panjar kerja, 6) buku menghitung pajak

orang/pajak penjualan(MPO/PPn), 7) buku penerbitan cek, 8) buku inventaris, 9) buku

pembantu lain apabila mempergunakan buku kas yang umum tidak tabelaris. (pedoman

pengelolaan keuangan di lingkungan depdikbud, 1982).[9]

Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang

dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

Administrasi sebagai suatu proses dapay diperinci menjadi 8 unsur umum yang bersifat

dinamis, yaitu :

a)      tatakeragaan

b)      tatapimpinan

c)      tatahubungan

d)     tataketerangan

e)      tatakepegawaian

f)       tatakeuangan

g)      tataperbekalan

h)      tatahumas

Dari 8 unsur diatas yang akan dibahas dalam artikel ini adalah mengenai unsur

keenam dalam administrasi yaitu “tatakeuangan” atau “administrasi keuangan”.

Administrasi Keuangan, adalah suatu “truisme”, atau paling sedikit suatu kenyataan,

bahwa biaya yang tersedia bagi suatu negara yang sedang giat melakukan pembangunan,

seperti Indonesia, selalu terbatas dibandingkan dengan banyaknya kegiatan pembangunan

yang perlu dibiayai. Oleh karena itu logis pula apabila semua usaha harus dilakukan agar

supaya biaya yang tersedia, baik yang bersumber dari pendapatan di dalam negeri berupa

Page 8: Silabus Administrasi Keuangan

pajak, tabungan masyarakat, tabungan Pemerintah dan pendapatan negara dari hasil ekspor,

maupun yang berupa pinjaman, dikelola penggunaannya sedemikian rupa sehingga dengan

biaya yang terbatas itu diperoleh hasil yang maksimal. (Dr, Sondang P. Sagian, M,P.A. Ph. D

: Administrasi Pembangunan, Gunung Agung, Jakarta, 1983, hal 156).

Administrasi keuangan juga dapat berarti rangkaian kegiatan penataan yang berupa

penyusunan anggaran belanja, penentuan sumber biaya, cara pemakaian, pembukuan, dan

pertanggungjawaban atas pembiayaan dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu.

Dengan perkataan lain, semua langkah yang lebih menjamin penggunaan biaya yang

tersedia itu sehingga menjadi lebih efisien, efektif dan ekonomis harus diambil.

Jelaslah kiranya bahwa masalah yang dihadapi di bidang administrasi keuangan

adalah masalah yang sangat kompleks yang pemecahannya memerlukan imaginasi, innovasi,

daya pikir serta kreativitas yang besar.

Secara lebih terperinci dapat dikemukakan beberapa masalah yang kiranya menonjol

dalam bidang administrasi keuangan, seperti :

1.      Masalah terbatasnya biaya yang tersedia dan atau mungkin tersedia untuk membiayai usaha-

usaha pembangunan yang ingin dilaksanakan demi percepatan peningkatan taraf hidup

seluruh rakyat.

2.      Masalah peningkatan kepercayaan rakyat terhadap legitimasi pemerintahannya yang

bertindak selaku pelaksana utama kegiatan-kegiatan pembangunan.

3.      Masalah peningkatan kepercayaan pihak negara-negara asing, badan-badan internasional

terhadap kemampuan dan kesungguhan aparatur pemerintah untuk menyerap dan

menggunakan bantuan dan atau pinjaman yang diberikan demi kepentingan rakyat banyak.

4.      Masalah tidak sesuainya ketentuan parundangan yang mengatur keuangan negara pada

umumnya.

Page 9: Silabus Administrasi Keuangan

5.      Masalah peningkatan kemampuan administrative dari aparat pemerintah untuk memelopori,

membina dan melaksanakan kegiatan-kegiatan pembangunan.

6.      Masalah perimbangan keuangan nagara antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,

dikaitkan dengan prinsip ekonomi.

7.      Masalah sistem administrasi keuangan yang pada umumnya tidak sesuai lagi dengan alam

kemerdekaan, belum berbicara tentang ketidak-sesuaian sistem administrasi keuangan yang

ada dengan tuntutan pembangunan.

8.      Masalah masih terdapatnya kekurangan kesadaran rakyat untuk memenuhi kewajiban

keuangannya terhadap negara, seperti terdapatnya kecenderungan mengelakkan kewajiban

membayar pajak.

9.      Masalah sistem pelaporan yang sering hanya menunjukkan legalitas penggunaanbiaya dan

kurang menunjukkan efisiensi penggunaan biaya tersebut.

Administrasi telah dipelajari secara seksama dengan cara-cara ilmiah dan menurut

rangka dasar tertentu, sehingga terkumpullah sekelompok pengetahuan yang dapat dijadikan

pedoman bagi kerjasama manusia. Kelompok pengetahuan yang bersasaran administrasi

disebut ilmu administrasi. Penelaahan terhadap unsur finansia sebagai suatu konsep atau

tatakeuangan sebagai suatu proses menghasilkan sekelompok pengetahuan yang disebut

dengan ilmu administrasi keuangan.

Ilmu administrasi keuangan membahas segenap rangkaian kegiatan penataan

penyusunan anggaran, penentuan sumber biaya, cara pemakaian, pembukuan, dan

pertanggungjawaban atas pembiayaan dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu.

Kelompok pengetahuan ini telah berkembang menjadi beberapa bagian yang cukup

luas.

Pertama ialah kelompok pengetahuan tentang penyusunan rencana pengeluaran dan

penerimaan uang bagi kerjasama itu. Ini merupakan cabang pengetahuan administrasi

Page 10: Silabus Administrasi Keuangan

keuangan yang disebut Penganggaran Belanja. Ilmu baru ini dikenal dengan nama “Planning-

Programming-Budgeting System” yang terkenal dengan singkatan “PPBS”. Secara harafiah

dapat diterjemahkan menjadi Sistem Penganggaran-Pemrograman-Perencanaan. Tapi

menurut makna dan isinya dapat diterjemahkan dengan Sistem Penganggaran Berdasarkan

Program dalam rangka Suatu Analisa Sistem atau Sistem Penganggaran Berdasarkan

Program dalam Rangka Suatu Perencanaan Tertentu. Secara lebih sederhana untuk

mempermudah pemakaiannya dapatlah kiranya dipakai istilah Sistem Penganggaran

Berdasarkan Program.

Suatu segi lain dari administrasi keuangan ialah pencatatan segenap penerimaan dan

pengeluaran biaya dalam kerjasama itu. Cabang pengetahuan lainnya dalam administrasi

keuangan ialah yang bertalian dengan pemeriksaan mengenai ketepatan tindakan-tindakan

dalam bidang keuangan, ini lazim disebut dengan Pemeriksaan Keuangan.

Unsur administrasi keuangan ini menitikberatkan pada tanggung jawab atas dana

untuk berbagai penggunaan dengan kombinasi jenis-jenis pembiayaan yang terbaik,

Administrasi keuangan menyangkut hal-hal berikut :

a)      Berapa banyak jumlah dana yang diperlukan.

b)      Dari mana sumber dana.

c)      Kapan dana tersebut akan mulai digunakan.

Kegiatan administrasi keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut :

a)      Perencanaan dan peramalan.

b)      Mengkoordinasikan berbagai keputusan keuangan.

c)      Berintegrasi dengan linkungan.

d)     Pengawasan keuangan membuat catatan dan laporan tentang informasi keuangan.

Agar lebih efektif dan efisien dalam melaksanakan kegiatan administrasi keuangan,

maka perlu dibentuk suatu pebgawasan keuangan. Pengawasan keuangan adalah kegiatan

Page 11: Silabus Administrasi Keuangan

yang berhubungan dengan pelaksanaan rencana keuangan. Pengawasan keuangan bukan

hanya sekedar mengecek aliran uang/dana, akan tetapi juga behubungan dengan evaluasi

rencana yang sedang dilaksanakan. Oloeh karena itu, pengawasan keuangan meliputi 2

langkah pokok, yaitu :

1.      Menentukan standar-standar kegiatan.

2.      Membandingkan kegiatan nyata dengan standar seperti yang dimaksudkan pada butir 1.

Langkah-langkah tersebut bukan hanya perlu untuk pengawasan kegiatan yang telah

direncanakan, akan tetapi juga dan bahkan tidak kurang pentingnya untuk menyususn rencana

yang akan datang.

Dalam perkembangannya administrasi sering dikaitkan dengan menejemen keuangan.

Dalam praktiknya, administrasi keuangan dan manajemen keuangan memiliki beberapa

kesamaan. Di era globalisasi ini istilah manajemen keuangan lebih popular dari pada

administrasi keuangan.

Manajemen keuangan adalah pembelanjaan perusahaan yang dipelajari dari seginya

seorang manajer keuangan. Manajemen keuangan bersangkutan dengan urusan keuangan,

meskipun tidak semua yang berkaitan dengan uang menjadi monopoli manajemen keuangan.

Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai pengetrapan fungsi perencanaan dan

pengawasan kedalam fungsi keuangan. (Walker, W. Ernest : Essentials of Financial

Management, Prentice Hall, New Delhi, 1978, hal. 1-2).

Sebagai pelengkap perlu diketengahkan peranan yang dijalankan oleh seorang

manajer keuangan. Peranan atau dapat juga disebutkan sebagai fungsi yang dipaparkan

dibawah ini, sedikit banyak merupakan simplifikasi/penyederhanaan dari fungsi manajer

keuangan yang pada hakekatnya sangat kompleks.

1.      Perencanaan keuangan (financial planning)

a.       merencanakan peminjaman, apabila hal ini harus dilakukan

Page 12: Silabus Administrasi Keuangan

b.      merencanakan dan membuat forcasing penerimaan dan pengeluaran

c.       memberikan advis tentang pembayaran keuangan

d.      menyusun laporan keuangan

2.      Pengelolaan uang kas (cash mamagement)

a.       membuka rekening bank dan melekukan setoran (deposit)

b.      mengatur kas kecil dan giro bank

c.       mengatur pembayaran atas kewajiban yang jatuh temponya

d.      menyelenggarakan catatan tentang transaksi kas

3.      Pengelolaan kredit (credit management)

a.       pengaturan tagihan-tagihan

4.      Pengurusan surat berharga (security flotation)

a.       mengatur pembayaran-pembayaran kembali pinjaman (angsuran)

b.      menanda-tangani cek

Salah satu cara menelaah dan mempelajari keadaan keuangan ialah dengan cara

analisa rasio keuangan. Untuk membuat keputusan rasional yang sesuai dengan tujuan,

seorang manajer finansial haruslah mempunyai alat-alat analisa tertentu. Analisa keuangan

dilakukan baik oleh pihak luar (ekstern) maupun pihak dalam (intern). Bagi perusahaan

sendiri, analisa terhadap keuangannya akan membantu dalam perencanaan perusahaan.

Untuk menilai prestasi dan kondisi perusahaan, seorang analisis keuangan

memerlukan ukuran-ukuran tertentu. Ukuran yang sering kali dipergunakan adalah rasio,

yang menunjukkan hubungan antara dua data keuangan. Analisa dan penafsiran berbagai

rasio akan memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap prestasi dan kondisi keuangan

dari pada analisa terhadap data keuangan saja.

Analisa rasio keuangan menyangkut dua jenis perbandingan. Pertama, analisis dapat

membandingkan rasio saat ini dengan rasio-rasio di masa lalu dan yang diharapkan di masa

Page 13: Silabus Administrasi Keuangan

yang akan datang untuk perusahaan yang sama. Dalam pembandingan dari waktu ke waktu,

lebih baik dilakukan pembandingan data aslinya juga dan bukan semata-mata pembandingan

rasio-rasio saja.

Metode-metode pembandingan yang kedua adalah membandingkan rasio-rasio suatu

perusahaan dengan perusahaan-perusahaan laun yang sejenis dan kira-kira sama ukurannya,

atau dengan rata-rata industri pada saat yang sama. Pembandingan semacam itu memberikan

pemahaman atas prestasi dan kondisi finansial perusahaan relatif terhadap industri.

Pada umumnya berbagai rasio yang dihitung bisa dikelompokkan kedala empat tipe

dasar :

1.      Rasio likuiditas, yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

finansial jangka pendeknya.

2.      Rasio leverage, yang mengukur seberapa jauh perusahaan dibelanjai dengan utang.

3.      Rasio aktivitas, yang mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber dayanya.

4.      Rasio profitabilitas, yang mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan sebagaimana

ditunjukkan dari keuntungan yang diperoleh dari penjualan dan investasi.

Pengantar Administrasi Keuangan - Perananan Administrasi didalam Masyarakat:

1. Administrasi adalah salah satu objek dari kepentingan universal2. Administrasi sebagai stabilisasi intitusi-intitusi sosial3. Administrasi sebagai revolusi karekaternya manajerial4. Administrasi merupakan prospek bagi munculnya evolusi manajerial5. Administrasi sebagai kunci masyarakat yang berada6. Administrasi menjamin stabilitas sosial dengan menyediakan fasilitas bagi

perubahan

Pengertian Administrasi Keuangan1. Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai

dengan uang, demikian juga dengan segala sesuatu yang menjadi kekayaan negara yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut

2. Hak negara yang berkenaan dengan keuangan adalah hak monopoli dan mencetak uang, hak untuk memungut sumber-sumber keuangan dan hak

Page 14: Silabus Administrasi Keuangan

untuk memperoduksi barang dan jasa yang dapat dinikmati khalayak umum, dimana balas jasanya sebagai sumber penerimaan negara.

3. Hukum keuangan negara diatur dalam pasal 23 UUD 1945, yang mengatakan bahwa 1). APBN ditetapkan tiap tahun dengan undang-undang. 2). Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang-undang. 3). Macam dan harga mutu uang ditetapkan dengan UU. 4). Hal keuangan negara selanjutnya diatur dengan UU. 5). Untuk memeriksa tentang tanggung jawab keuangan negara diadakan suatu BPK, yang peraturannya ditetapkan dengan UU.

4. Administrasi keuangan merupakan kegiatan penataan kerjasama sekelompok aparat pemerintah yang berkaitan dengan urusan keuangan, baik yang dikelola pemerintah pusat ataupun daerah.

RuangLIngkup Administrasi Keuangan1.Administrasi keuangan negara merupakan seluruh penerimaan dan

pengeluaran, baik yang menyangkut pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD maupun institusi yang menggunakan modal atau kelonggaran dari negara atau masyarakat.

2.Administrasi keuangan negara merupakan kekayaan negara berupa harta berbentuk uang, hak-hak negara seperti hak menagih atas kontrak pertambangan, hak penangkapan ikan, hak penguasaan hutan, kewajiban-kewajiban atau utang-utang negara seperti dana pensiun, asuransi kesehatan, jaminan sosial tenaga kerja, kekayaan bersih negara dan kekayaan alam.

3.Administrasi keuangan negara merupakan kebijaksanaan-kebijaksanaan anggaran, fiskal, moneter, berserta akibatnya dibidang ekonomi.

4.Administrasi keuangan negara mencakup keuangan lainnya yang dikelola pemerintah pusat dan daerah, dan badan-badan yang menjalankan kepentingan negara atas uang yang dimiliki negara maupun uang ataupun dana yang dimiliki masyarakat.

Perencanaan Administrasi Keuangan Negara- Penyusunan anggaran keuangan merupakan rencana kerja yang akan

dilaksanakan oleh pemerintah dalam tahun anggaran yang bersangkutan, sehingga APBN merupakan implementasi dari rencana pembangunan dan kebijaksanaan pemerintah.

- Penyusunan APBN menganut azas efektivitas dan efisiensi anggaran, dimana penyusunan APBN dibawah tanggung jawab eksekutif.

- Implementasi APBN dilakukan oleh presiden dan wakilnya, dibantu oleh menteri kabinet dan pimpinan lembaga tinggi negara.

Pelaksanaan Administrasi Keuangan Negara- Pelaksanaan kegiatan keuangan dalam bentuk APBN menganut sistem

pengurusan keuangan, yaitu umum dan khusus.- Pengurusan umum merupakan unsur penguasaan (pengurus administratif).

Hal ini erat hubungan dengan penyelengaraan tugas pemerintah disegala bidang dan tindakannya membawa akibat pengeluaran dan atau menimbulkan penerimaan negara.

- Pengurusan khusus merupakan unsur kewajiban (pengurus bendaharawan). Dimana bendaharawan adalah orang-orang atau badan-badan yang ditugaskan untuk menerima, menyimpan, membayar (mengeluarkan) atau menyerahkan uang atau kertas-kertas berharga dan barang-barang didalam gudang-gudang atau tempat penyimpanan.

Page 15: Silabus Administrasi Keuangan