Siklus pengeluaran

6
Audit Siklus Pengeluaran Siklus pengeluaran (expenditure cycle) terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan akuuisisi dan pembayaran barang dan jasa. Aktivitas utama dari siklus ini adalah membeli barang dan jasa transaksi pembelian dan melakukan pembayaran-pembayaran transaksi pengeluaran kas. Dalam membahas transaksi pembelian dan pengeluaran kas, kita akan meninjau pula pengendalian internal terkait serta pengujian substantif atas hutang usaha. Pembahasan akan dimulai dari sifat siklus pengeluaran dan kelompok transaksi serta akun yang terlibat, dan identifikasi tujuan audit atas kelompok transaksi dan saldo akun untuk siklus pengeluaran sampai pada bagaimana auditor menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama audit untuk merancang dan melaksanakan pengujian substantif. Materi yang akan di bahas ini sangat penting karena kualitas pengendalian internal dalam siklus pengeluaran akan mempengaruhi masing-masing dari bidang audit lainnya. Sifat siklus pengeluaran Transaksi utama dalam siklus pengeluaran memberikan pengaruh pervasif terhadap laporan keuangan.

description

audit siklus pengeluaran

Transcript of Siklus pengeluaran

Audit Siklus PengeluaranSiklus pengeluaran (expenditure cycle) terdiri dari aktivitas-aktivitas yangberkaitan dengan akuuisisi dan pembayaran barang dan jasa. Aktivitas utama dari siklus ini adalah membeli barang danjasa transaksi pembelian danmelakukanpembayaran-pembayaran transaksi pengeluaran kas. Dalam membahas transaksi pembelian dan pengeluaran kas, kita akan meninjau pula pengendalian internal terkait serta pengujian substantifatas hutang usaha. Pembahasan akan dimulai dari sifat siklus pengeluaran dan kelompoktransaksi serta akunyang terlibat, dan identifikasi tujuan audit atas kelompoktransaksi dan saldo akun untuksiklus pengeluaran sampai pada bagaimana auditormenggunakan pengetahuanyang diperoleh selama audit untukmerancang dan melaksanakan pengujian substantif. Materi yang akan di bahas ini sangat penting karena kualitas pengendalian internal dalam siklus pengeluaran akan mempengaruhi masing-masing dari bidang audit lainnya. Sifat siklus pengeluaranTransaksi utama dalam siklus pengeluaran memberikan pengaruh pervasif terhadap laporan keuangan.

Tujuan Audit Spesifik

Mengembangkan Strategi Audit dengan Pemahaman tentang Bisnis dan Industri KlienPemahaman tentang bisnis dan industri klien ini akan membantu auditor dalam memahami risiko bisnis klien. Selain itu, juga membantu auditor dalam membuat pertimbangan tentang: Materialitas siklus pengeluaran bagi pemakai laporan keuangan, Risiko inheren dalam siklus pengeluaran, Pengendalian internal kunci di mana auditor berharap dapat menentukan risiko pengendalian bisnis, Pemberian jasa bernilai tambah.Risiko Prosedur Analitis. Unsur risiko deteksi bahwa prosedur analitis akan gagal mendeteksi kekeliruan yang material. Prosedur analisa yang umum digunakan dalam audit atas siklus pengelyaran. Jumlah hari perputaran hutang usaha Harga pokok penjualan terhadap hutang usaha Hutang sebagai presentase dari total aktiva Current ratio Quick ratioAspek-aspek yang relevan dari komponen pengendalian internal untuk siklus pengeluaran: Lingkungan pengendalian. Seperti faktor integritas dan nilai etis, komitmen terhadap kompetensi manajemen, struktur organisasi klien dan manajemen penetapan kewenangan serta tanggung jawab atas aktivitas siklus pengeluaran. Penilaian risiko manajemen. Meliputi pertimbangan atas:1. Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan arus kas untuk transaksi pembelian.2. Kontinjensi kerugian yang berkaitan dengan komitmen pembelian.3. Terus tersedianya perlengkapan yang penting dan stabilitas pemasok yang penting.4. Pengaruh kenaikan biaya terhadap perusahaan.5. Atensi perusahaan terhadap risiko terjadinya pembayaran berganda.6. Atensi perusahaan terhadap risiko kecurangan yang dilakukan oleh pegawai. Informasi dan Komunikasi. Yang harus dipahami auditor adalah aliran transaksi melalui sistem akuntansi mulai dari pemrakarsaan transaksi hingga pencatatannya dalam buku besar dan pengikhtisarannya dalam laporan keuangan. Pemantauan. Memberikan informasi tentang keefektifan komponen pengendalian internal dalam mengurangi risiko salah saji. Aktivitas pengendalian. Dimulai dengan mengidentifikasi beberapa dokumen dan catatan penting yang digunakan dalam pemrosesan transaksi, dilanjutkan dengan identifikasi dan penjelasan mengenai fungsi-fungsi yang terlibat dalam pelaksanaan serta pencatatan transaksi.Pengujian substantif atas saldo hutang usahaRisiko pengujian rincian untuk asersi hutang usaha dipengaruhi oleh risiko inheren, risiko prosedur analitis, dan faktor-faktor risiko pengendalian yang berkaitan dengan kelompok transaksi pembelian dan pengeluaran kas. Untuk menentukan penilaian risiko pengendalian untuk asersi-asersi saldo akun hutang usaha digunakan matriks risiko audit.Pengujian substantif yang mungkin atas asersi hutang usaha, dilakukan sebagai berikut:1. Prosedur awal, (a) mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri serta menentukan signifikansi siklus pembelian, penggerak ekonomi perusahaan, termin perdagangan standar, dan seberapa luas konsentrasi aktivitas dengan pemasok dan komitmen pembelian yang berkaitan. (b) melaksanakan prosedur awal atas saldo hutang usaha dan catatan yang akan diuji lebih lanjut.2. Prosedur analitis, tujuannya mengembangkan ekspektasi atas saldo hutang usaha, menghitung rsaio perputaran usaha dan rasio hutang usaha terhadap total kewajiban lancar, menganalisis hasil rasio dibandingkan dengan ekspektasi, membandingkan saldo beban dengan tahun sebelumnya atau yang dianggarkan.3. Pengujian rincian transaksi, menelusuri sampel catatan transaksi hutang usaha ke dokumentasi pendukungnya, meaksanakan pengujian pisah batas pembelian, melaksanakan pengujian pisah batas pengeluaran kas, melakukan pencarian kewajiban yang belu dicatat.4. Pengujian rincian saldo, mengkonfirmasi hutang, merekonsiliasi hutang yang belum dikonfirmasi dengan laporan bulanan yang diterima klien dari pemasok.5. Penyajian dan pengungkapan, membandingkan penyajian laporan dengan IFRS.