SIKAP ILMIAH

5
Resume sikap ilmiah SIKAP ILMIAH Sikap ilmiah dapat didefinisikan sebagai bentuk sikap positif yang biasa dikaitkan dengan keilmuwan, sehingga sikap ilmiah dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku yang bersifat keilmuwan terhadap stimulus tertentu. S ikap ilmiah adalah sikap yang melekat dalam diri seseorang setelah mempelajari sains yang mencakup sikap ingin tahu, sikap respek terhadap data/fakta, sikap berpikir kritis, sikap penemuan dan kreativitas, sikap berpikiran terbuka dan kerjasama, sikap ketekunan, dan sikap peka terhadap lingkungan sekitar. Anak yang memiliki sikap ilmiah cenderung menerima ataupun menolak suatu objek berdasarkan penilaian terhadap objek itu sebagai hal yang berguna baginya atau tidak. Sikap ilmiah memiliki peran yang penting dalam menemukan konsep sains. Siswa dapat membangun gagasan baru sewaktu mereka berinteraksi dengan suatu gejala. Pembentukan gagasan dan pengetahuan siswa ini tidak hanya bergantung pada karakteristik objek, tetapi juga bergantung pada bagaimana siswa memahami objek atau memproses informasi sehingga diperoleh dan dibangun suatu gagasan baru. Sikap ilmiah adalah bagaimana para ilmuwan bersikap ketika melakukan proses dalam mendapatkan sains tersebut. Sains adalah upaya untuk mempelajari, merumuskanpermasalahan, dan menemukan jawaban tentang

Transcript of SIKAP ILMIAH

Resume sikap ilmiahSIKAP ILMIAHSikap ilmiah dapat didefinisikan sebagai bentuk sikap positif yang biasa dikaitkan dengan keilmuwan, sehingga sikap ilmiah dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku yang bersifat keilmuwan terhadap stimulus tertentu. Sikap ilmiah adalah sikap yang melekat dalam diri seseorang setelah mempelajari sains yang mencakup sikap ingin tahu, sikap respek terhadap data/fakta, sikap berpikir kritis, sikap penemuan dan kreativitas, sikap berpikiran terbuka dan kerjasama, sikap ketekunan, dan sikap peka terhadap lingkungan sekitar. Anak yang memiliki sikap ilmiah cenderung menerima ataupun menolak suatu objek berdasarkan penilaian terhadap objek itu sebagai hal yang berguna baginya atau tidak. Sikap ilmiah memiliki peran yang penting dalam menemukan konsep sains. Siswa dapat membangun gagasan baru sewaktu mereka berinteraksi dengan suatu gejala. Pembentukan gagasan dan pengetahuan siswa ini tidak hanya bergantung pada karakteristik objek, tetapi juga bergantung pada bagaimana siswa memahami objek atau memproses informasi sehingga diperoleh dan dibangun suatu gagasan baru. Sikap ilmiah adalah bagaimana para ilmuwan bersikap ketika melakukan proses dalam mendapatkan sains tersebut.Sains adalahupaya untuk mempelajari, merumuskanpermasalahan,danmenemukanjawabantentang berbagai gejala alam. Sikap ilmiah dikelompokkan menjadi dua yaitu; (1) seperangkat sikap yang menekankan sikap tertentu terhadap sains sebagai suatu cara memandang dunia serta dapat berguna bagi pengembangan karir di masa datang, dan (2) seperangkat sikap yang jika diikuti akan membantu proses pemecahan masalah.Sikap ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:1. Keinginan mengetahui dan memahami.2. Kecondongan bertanya mengenai semua hal3. Kecondongan mencari data dan makna4. Kecondongan menuntut suatu pengujian5. Kecondongan memeriksa pangkal pikir,6. Menyelidiki kesalahan atau kebenaran, dan kesimpulan logis.7. Penghargaan terhadap logikaPengembangan sikap ilmiah dalam pembelajaran sains sangat perlu. Adapun aspek-aspek sikap ilmiah yang sangat perlu dikembangkan yaitu:1. Objektif;2. Mau tahu, apa, bagaimana, dan mengapa demikian;3. Teliti, hati-hati dan seksama dalam bertindak;4. Menerima gagasan dan saran-saran baru;5. Mau bekerjasama dengan orang lain;6. Jujur dan bertanggungjawab;7. Senang melakukan kegiatan ilmiah;8. Tidak putus asa jika melakukan kerja ilmiah;9. Tidak mudah mempercayai sesuatu tanpa buti yang jelas;10. Menginterprestasikan gejala alam dari sudut pandang ilmiah.Mengukur minat terhadap sains dan sikap terhadap sains peserta didik dapat menggunakan metode observasi, wawancara, dan angket. Harlen mengemukakan empat upaya dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa, yaitu:1. Memberikan contoh sikap ilmiah seperti memperlihatkan minat yang tinggi pada sesuatu yang baru, membantu peserta didik untuk menemukan sesuatu yang baru, menerima semua temuan peserta didik, dan menanamkan pengertian bahwa apa yang ditemukan peserta didik dapat mengubah ide/pendapat sebelumnya,2. Memberi penguatan positif kepada peserta didik seperti memberi penguatan, penghargaan, dan pujian yang tulus,3. Menyediakan kesempatan mengembangkan sikap ilmiah,4. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk merefleksikan perilaku dan motivasinya pada bidang sains.Dalam pengajaran dan penilaian sikap ilmiah, metode yang efektif digunakan adalah metode inquiri. Metode inquiry merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inquiry adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Metode inquiry memiliki 5 komponen yang umum yaitu Question, Student Engangement, Cooperative Interaction, Performance Evaluation, dan Variety of Resources.

DAFTAR PUSTAKABundu, Patta. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pelajaran Sains Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.Harlen, W. 2004. The Teaching of Science 4th Edition. London: David Fulton Publiser.