Sikap Dan Perilaku Kerja Prestatif
-
Upload
galih-prambudiarta -
Category
Documents
-
view
413 -
download
38
description
Transcript of Sikap Dan Perilaku Kerja Prestatif
SIKAP DAN PERILAKU KERJA
PRESTATIF
OlehGalih PrambudiartaX RPL 415
Perilaku Kerja Pestatif : Dorongan bekerja untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik secara berkesinambungan
Evektivitas Dalam Bekerja : Suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan rencana yang ditetapkan
Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya. Mau bertanggungjawab.. Keinginan betanggungjawab ini erat hubungannya dengan
mempertahankaninternal locus of control yaitu minat kewirausahaan dalam dirinya.
Peluang untuk mencapai harapan. Toleransi menghapi resiko kebimbingan dan ketidakpastian. Yakin pada dirinya. Kreatif dan fleksibel. Ingin memperoleh balikan segera. Dia mempunyai keinginan yang
kuat untuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman guna memperbaiki penampilannya.
Enerjik tinggi. Motivasi untuk lebih unggul. Berorientasi kemasa depan. Mau belajar dari kegagalan.. Sumberdaya non manusia yang harus dikelola sebaik-baiknya
Ciri – ciri wirausaha yang berhasil :
Tahap – tahap yang dapat dilakukan untuk membiasakan diri untuk bekerja prestatif : A. Masa InkubasiMengembangkan diri harus disesuaikan dengan bisnis yang cocok
B. Analisis Sumber PerencanaanBekerja dapat dilakukan dengan baik mengenai analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
C. Sasaran, Realitas dan MenggairahkanAgar sesuai dengan tujuan perlu direnungkan atau dibayangkan semenarik mungkin agar bisa meningkatkan gairah semangat dalam kerja.
D. Hasil yang TerukurBekerja dengan sesuatu tertentu perlu direnungkan atau dibayangkan sehingga dapat mendorong pelaku bekerja secara efision
Manfaat Belajar PrestatifPrinsip-prinsip umum perilaku belajar efektif dan efisien menurut Silverman (1970):
a. Proses perilaku belajar sangat efektif dan efisien bila diperkuat dengan respon yang benar
b. Terdapat banyak macam perilaku belajar yang kesemuanya memerlukan proses belajar dan latihan berbeda
c. Proses perilaku belajar akan efektif dan efisien bila dimengerti, dan kurang berhasil jika dilakukan dengan menghafal
d. Pencapaian proses belajar ditentukan oleh seberapa baik dan banyak pengetahuan yang diserap
f. Orang dapat belajar lebih efektif dan efisien, bila mereka mengetahui batas-batas kemampuannya
g. Frekuensi respon yang diperkuat, ditentukan oleh seberapa baik respon itu dapat dipelajari
h. Kondisi motivasional dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi
i. Praktek dalam berbagai bidang usaha atau bisnis akan mendorong terciptanya penerapan proses perilaku belajar secara efektif dan efisien
PERILAKU DAN SIKAP WIRAUSAHA
Kerja IklasKerja Mawas
Diri
Kerja Cerdas Kerja Keras
Kerja Tuntas
1. Kerja Ikhlas
Kerja ikhlas adalah bekerja dengan bersungguh-sungguh, dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati yang tulus. Contoh: Seorang buruh tani yang bekerja dengan upah yang pas-pasan, namun tetap bekerja dengan baik melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan semata-mata merupakan pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan hidup keluarga.
2. Kerja Mawas Diri
Kerja mawas diri adalah bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya. Seorang pemilik perusahaan, di rumah mempunyai masalah dengan keluarganya. Di perusahaannya, ada pegawainya yang melakukan kesalahan. Maka sebagai pemimpin atau pemilik usaha harus dapat membedakan masalah pribadi dengan masalah pekerjaan. Cara pemecahan masalahnya harus tetap rasional dan tidak emosional.
3. Kerja Cerdas
Kerja cerdas adalah bahwa di dalam bekerja harus pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.Perilaku/sikap cerdas dalam melakukan pekerjaannya menggunakan teknologi yang tepat, menggunakan konsep hitung menghitung, memakai atau menggunakan bahasa global, pandai berkomunikasi dan pandai pula mengelola informasi.
4. Kerja Keras
Kerja keras adalah dalam bekerja kita harus mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai. Mereka dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi. Dalam bekerja mereka penuh semangat dan berusaha keras untuk meraih hasil yang baik dan maksimal.
5. Kerja Tuntas
Kerja tuntas adalah di dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usaha sampai selesai dengan maksimal. Contohnya adalah kerja seorang progammer yang harus menyelesaikan pekerjaan secara tuntas dan tidak setengah-setengah. Dari menyusut algoritma, coding, sampai program itu bisa dipakai dan bermanfaat