6. Sikap dan Perilaku [Autosaved].pdf

24
Rencana Pembelajaran Modul 1 Pengertian Psikologi & Psikologi Komunikasi Modul 2 Perilaku Manusia Modul 3 Penerimaan dan Pengolahan Informasi Dalam Diri Individu Modul 4 Diri (The Self) Modul 5 Persepsi tentang Orang dan Atribusi Modul 6 Sikap dan Perilaku Modul 7 Atraksi dan Hub. Interpersonal Modul 8 Pengaruh Sosial & Perilaku Kelompok Modul 9 Komunikasi Massa & Efek Media terhadap Individu

Transcript of 6. Sikap dan Perilaku [Autosaved].pdf

Rencana Pembelajaran

Modul 1

Pengertian Psikologi & Psikologi Komunikasi

Modul 2

Perilaku Manusia

Modul 3

Penerimaan dan Pengolahan Informasi

Dalam Diri Individu

Modul 4

Diri (The Self)

Modul 5

Persepsi tentangOrang dan Atribusi

Modul 6

Sikap dan Perilaku

Modul 7

Atraksi dan Hub. Interpersonal

Modul 8

Pengaruh Sosial & Perilaku Kelompok

Modul 9

Komunikasi Massa & Efek Media terhadap

Individu

SIKAP DAN PERILAKUMODUL 7

SEPTEMBER 6, 2015

Kegiatan Belajar

• Pengertian Sikap

• Model dan aspeksikap

• Pengukuran danpembentukan sikap

SIKAP

• Kesesuaian Sikap danPerilaku

• Sikap dapat sesuaidengan perilaku

• Perilaku dapatmempengaruhi sikap

KETERKAITAN SIKAP DAN PERILAKU • Komunikasi

persuasive

• Teori perubahansikap

PERUBAHAN SIKAP

Sikap

“POSISI YANG DIAMBIL DAN

DIHAYATI SESEORANG

TERHADAP BENDA,

MASALAH, ATAU LEMBAGA

YANG BERSIFAT ABSTRAK,

IMPERSONAL DAN YANG

UTAMA ADALAH SIKAP

TERHADAP ORANG LAIN.”

—Soekaji, Sutarlinah, 1986

“SEBUAH REAKSI EVALUATIF

TERHADAP ORANG,

PERISTIWA, ATAU ASPEK LAIN

DALAM LINGKUNGANNYA”

—Weber

Pengertian Sikap

Ciri khas dari sikap:

1. Mempunyai objek tertentu (orang, perilaku, konsep, situasi, dan benda)

2. Mengandung penilaian (setuju-tidak setuju, suka-tidak suka)

Proses terjadinya sikap:

1. Sesuatu yang dipelajari (bukan bawaan) – Sarwono, S.

2. Bisa dibentuk, dikembangkan, dipengaruhi, dan diubah.

Perbedaan Sikap dan Sifat

Sikap (attitude) Sifat (trait)

Bukan bawaan Bawaan

Ada unsur penilaian terhadap obyek

sikap

Tidak selalu menilai, cenderung

konsisten pada berbagai situasi, tidak

tergantung penilaian sesaat

Lebih bisa berubah/menyesuaikan Menolak perubahan

Model yang Menjelaskan Sikap

1. Model Satu Dimensi (One-Dimensional Model)

Model paling sederhana

Suka-tidak suka, positif-negatif

2. Model Tiga Komponen (Three-Component Model)

Pengalaman kognitif (kepercayaan)

Pengalaman afektif (emosi)

Perilaku (pilihan dan tindakan)

Aspek-aspek Sikap

Menurut para ahli psikologi sosial:

1. Kognitif

2. Afektif

3. Konatif

Menurut Myers (1996) > “ABC”—Affective (perasaan), Behavior (perilaku),

Cognitive (kesadaran).

Pengukuran Sikap (1)

Skala Thurstone

Meminta responden untuk membaca daftar pernyataan dan memberikan

poin numerik 1-10 atau positif-negatif dan dirata-ratakan

Skala Likert

Responden memilih satu angka dari skala setuju sampai tidak setuju dan

dijumlahkan untuk menunjukkan sikap

Skala Semantic Differential

Responden diminta untuk mengurutkan satu obyek sikap dalam beberapa

skala yang berbeda secara semantik

Pengukuran Sikap (2)

Likert Scale

Thurstone Scale

Semantic Scale

Pembentukan Sikap (1)

1. Pendekatan Belajar (Learning Approaches)

Sikap terbentuk lewat proses pembelajaran

a. Asosiasi > menghubungkan pengalaman-pengalaman yang amat dekat darisegi waktu, ruang, dan keadaan.

Classical conditioning dan More exposure

b. Peneguhan (Reinforcement) > sikap dipelajari dari pengalaman pribadikarena ada konsekuensi-konsekuensi yang bisa diambil.

Pengaruh keluarga dan kelompok bermain (peer group) serta kelompok acuan

c. Belajar Sosial

Vicarious learning (pengamatan terhadap konsekuensi perilaku orang lain) dan aspirational learning (proses modeling)

Pembentukan Sikap (2)

2. Pendekatan Konsistensi Kognitif (Cognitive Consistency)

Timbul akibat perbedaan kognisi (pengetahuan, kesadaran) dengan kognisi yang lain (inkonsisten).

Teori Keseimbangan / P-O-X (seseorang, objek, dan hal lain) – Fritz Heider

P+O, P+X, O+X (seimbang) dan P+O, P-X, O-X (tidak seimbang)

Teori Newcomb / A-B-X

Sikap A-X, atraksi A-B, sikap B-X, atraksi B-A

Teori Disonansi Kognitif—Leon Festinger

Ada satu tekanan tertentu terhadap konsistensi seseorang.

Banyak melihat hubungan yang tidak konsisten antara sikap dan perilaku

Disonansi dapat terjadi karena inkonsistensi logis, nilai-nilai budaya, pendapatumum, pengalaman masa lalu.

Pembentukan Sikap (3)

3. Pendekatan Motivasional/Insentif > berasumsi bahwa individu menilai

untung rugi dalam membuat respons tertentu (memelihara dan

mengekspresikan sikap)

a. Evaluation Model

dimotivasi oleh keinginan untuk memaksimalkan hal positif.

Teori Respons Kognitif > mendengarkan apa yang diungkapkan orang

lain untuk setuju atau tidak

Expectancy-value theory > melihat probabilitas sikap yang akan

membawa hasil yang baik atau buruk

Pembentukan Sikap (4)

b. Elaboration versus Heuristic Processing

melihat pentingnya objek sikap dan keadaan.

Elaborasi

Elaboration-likelihood model > Sikap berubah sebagai respon dalam komunikasi

persuasif.

Proses Heuristic

Sikap terbentuk dengan cepat tanpa melakukan analisis.

Keterkaitan

Sikap dan

Perilaku

SIKAP YANG DIEKSPRESIKAN

OLEH SESEORANG TIDAK

SELALU BIAS

MEMPERKIRAKAN PERILAKU

YANG TERKAIT.

Ketidaksesuaian antara sikap dan

perilaku

1. Richard LaPiere > perubahan perilaku tentang penerimaan kunjungan

turis ras cina ke USA

2. Dudycha > menguji orang yang bersikap positif terhadap ketepatan

waktu apakah akan selalu tepat waktu di setiap waktu.

3. Minard > hubungan ras kulit putih dan kulit yang tidak konsisten di tempatyang berbeda.

4. Harshone & May > kecurangan dalam situasi tertentu belum tentu

berkorelasi dengan situasi yang lain.

Sikap dapat sesuai dengan perilaku

Perilaku yang spesifik

Semakin khusus sikap yang dilakukan akan semakin baik dalam

memperkirakan perilaku yang terkait.

Potensi sikap

Sikap yang dibentuk melalui pengalaman dan kepentingan akan lebih

kuat dibandingkan yang melalui sumber lain dan tidak berkepentingan.

Penonjolan sikap (attitude salience)

Sikap akan semakin terlihat jika lebih disadari kehadirannya dalam sikap

kita (kesadaran diri).

Perilaku dapat mempengaruhi sikap

Metode Foot-in-the-door Effect

Cenderung menerima permintaan yang lebih besar jika sebelumnya

pernah setuju pada permintaan yang kecil

Metode The-low-ball Technique

Biasa digunakan oleh penjual untuk menaikkan harga dari rendah ke

yang lebih tinggi

Pendekatan pengaruh perilaku

terhadap sikap

Teori pernyataan diri (self presentation theory)

Kecenderungan untuk lebih menyenangkan orang lain daripada

mengungkapkan diri apa adanya.

Disonansi kognitif

Menghilangkan ketegangan dengan membenarkan perilaku yang salah

(menghibur diri)

Persepsi diri

Membuat gambaran tentang diri sendiri dengan mengamati perilaku diri

sendiri.

Perubahan

Sikap

“PERUBAHAN SIKAP

MERUPAKAN HASIL DARI

KOMUNIKASI PERSUASIF.”

—CARL HOVLAND

Komunikasi Persuasif (1)

Komponen yang mempengaruhi sikap:

1. Sumber

Kredibilitas : keahlian dan dapat dipercaya

Daya tarik : penampilan fisik, kekuasaan, dan kesamaan dengan penerima

pesan

2. Pesan

Posisi : penerimaan dan penolakan, kredibilitas dan perbedaan

Isi pesan : kesederhanaan, daya tarik emosional, kepentingan pribadi,

penyajian (primary & recency effect, sleeper effect, keseimbangan)

Saluran : media massa, kontak personal, komunikasi dua tahap

Komunikasi Persuasif (2)

3. Audience

Attention : selective exposure, keterlibatan diri

Karakteristik personal : umur, kebutuhan

4. Efek Situasional

Message density (kerapatan pesan)

Repetition (pengulangan)

Distraction (gangguan/pengalih perhatian)

Teori-teori Perubahan Sikap (1)

1. Elaboration Likelihood Model

Menggambarkan perubahan sikap sebagai hasil dari memproses informasi

(Richard E. Petty dan John T. Cacioppo)

a. Central processing (pemrosesan pada hal inti/pusat)

Fokus pada argumen pesan persuasif (logis, dapat diterima)

b. Peripheral processing (pemrosesan pada hal pinggir)

Terpengaruh bukan pada pesan yang diterima tetapi hal-hal diluar

seperti penyajian pesan, karakteristik komunikator

Teori-teori Perubahan Sikap (2)

2. Self-Justification Theories

Membenarkan tindakan yang dilakukan dan dapat berubah menyesuaikan

pikiran dan perasaan.

a. Dissonance Reduction

Ketidaksesuaian tindakan yang baru dengan yang lama menimbulkan

keadaan tidak nyaman yang mendorong untuk menguranginya

b. The Power of Commitment

Behavior lead to attitude (perilaku menuntun kepada sikap) > sikap dapat

diubah dengan dengan mudah atau tidak

Inducement (dorongan/pancingan) > perubahan sikap akibat kondisi eksternal

(perubahan harga, rasa, dll)