SIFAT LISTRIK – MAGNET DAN SUPERKONDUKTIVITAS...
Transcript of SIFAT LISTRIK – MAGNET DAN SUPERKONDUKTIVITAS...
LATAR BELAKANG
Penelitian tentang bahan superkonduktor terus
dilakukan untuk mendapatkan material superkonduktor
dengan sifat karakteristik yang lebih baik.
Kebutuhan bahan superkonduktor dunia dalam 15
tahun kedepan diprediksi akan meningkat secara
signifikan
menghasilkan fasa Bi-2212 dan (Bi,Pb)-2212
dengan ukuran partikel berukuran nano `
mengetahui pengaruh waktu tahan terhadap
ukuran partikel `
mengetahui pengaruh doping dan ukuran partikel
terhadap sifat dari bahan superkonduktor `
Sistem Bi-Sr-Ca-Cu-O mempunyai tiga fasa superkonduktif
• Bi2Sr2Ca2Cu3O10 (fasa 2223) Tc = 106 - 110 K
• Bi2Sr2CaCu2O8 (fasa 2212) Tc = 83 - 96 K
• Bi2Sr2Ca0CuO5 (fasa 2201) Tc = 9 -22 K
Superconducting layer Tersusun oleh lapisan ganda CuO2 dan dipisah oleh lapisan dengan kation tunggal Ca
Blocking layer Dibangun oleh susunan Bi2Sr2O4 yang terdiri dari -SrO-BiO-BiO-SrO-
Hasil Percobaan Rao, et.al yang menunjukkan sifat feromagnetik
nanosuperkonduktor YBCO pada suhu kamar
Substitusi Pb terhadap Bi memberikan
beberapa keuntungan, diantaranya distribusi
material yang lebih seragam, peningkatan
sifat superkonduktif, dan pengoptimalan
terbentuknya pinning centre dimana yang
paling optimal adalah pemberian konsentrasi
Pb dengan nilai x=0,4 (T. Rentschler, 1993)
Karakterisasi
XRD VSM TEM dan SQUID
Bi2O3 , SrCO3 ,CaCO3 , CuO HNO3 + H2O
Prekursor
Diaduk pada suhu 70oC
Kerak biru dikeringkan
Suhu 170oC selama 4 jam
Kalsinasi
790oC selama 4 jam
Sinter
840oC selama 1 jam bertahap
Karakterisasi
XRD VSM TEM dan SQUID
Bi2O3 , SrCO3 ,CaCO3 , CuO, PbO HNO3 + H2O
Prekursor
Diaduk pada suhu 70oC
Kerak biru dikeringkan
Suhu 170oC selama 4 jam
Kalsinasi
790oC selama 4 jam
Sinter
840oC selama 1 jam bertahap
TABLE 1. Sample code based on sintering time
Bi 2212 / (Bi,Pb) 2212 Waktu sinter
(jam)
Nama Sampel
Bi 2212 3 B3
Bi 2212 4 B4
Bi 2212 5 B5
Bi 2212 6 B6
Bi 2212 7 B7
(Bi,Pb) 2212 3 BP3
(Bi,Pb) 2212 4 BP4
(Bi,Pb) 2212 5 BP5
(Bi,Pb) 2212 6 BP6
(Bi,Pb) 2212 7 BP7
TABLE 1. Sample code based on sintering time
Penamaan sampel
Karakterisasi
1.Uji XRD di Laboratorium Research Center ITS
2.Uji VSM 3.Uji TEM 4.Uji Four Point Probe 5.Uji SQUID
Ukuran kristal menggunakan program MAUD
Gambar: Plot hasil penghalusan MAUD sampel BP7. Pola difraksi
terukur digambarkan dengan tanda (+ + +) warna biru dan pola
difraksi terhitung digambarkan dengan garis lurus warna hitam. Kurva
paling bawah adalah plot selisih antara pola difraksi terukur dengan
pola difraksi terhitung. Garis-garis tegak menyatakan posisi- posisi
puncak Bragg.
Tabel FoM masing-masing sampel
Sampel
Figures of Merit (FoM)
Sig (%)
Rw (%)
Rb (%)
Rexp (%)
B3 2,5 25,2 18,8 9,0
B4 2,2 22,9 17,7 10,0
B5 1,9 21,4 16,6 11,1
B6 2,1 22,5 17,5 10,4
B7 1,8 22,9 17,8 12,2
BP3 2,4 24,9 18,7 9,4
BP4 2,4 24,4 18,6 9,4
BP5 2,3 22,4 17,4 9,7
BP6 2,2 22,6 17,4 10,1
BP7 2,1 21,8 17,2 9,8
Kesimpulan
Superkonduktor Bi-2212 berhasil disintesis menggunakan metode
pencampuran larutan . Fasa Bi 2212 terbentuk dominan pada semua
sampel.
Dengan menggunakan SQUID magnetometer didapatkan
temperatur transisi berada di kisaran temperatur 78 K untuk sampel B7
sedangkan untuk sampel BP7 temperatur transisi berada di kisaran 76
K.
Dari hasil pengujian FPP didapatkan resistivitas pada temperatur
kamar pada sampel BP7 adalah sekitar 35 Ohm.m sedangkan sampel
B7 mengalami kenaikan nilai resistivitas di sekitar 45 Ohm.m.
Dari hasil pengujian TEM diketahui bahwa sampel B3 memiliki
ukuran nano dan menunjukkan sifat feromagnetik pada suhu kamar.
Pengujian kemagnetan juga dilakukan pda sampel B4 dan BP3 yang
juga menunjukkan sifat feromagnetik pada suhu kamar. Pada sampel
BP5 sampel menunjukkan sifat paramagnetik pada temperatur kamar.