SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

43
SIFAT KIMIA MINYAK NABATI

Transcript of SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

Page 1: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

SIFAT KIMIA

MINYAK NABATI

Page 2: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

HIDROLISIS

• Reaksi hidrolisis menyebabkan kerusakan

minyak/lemak yang disebabkan adanya air

dalam bahan

Page 3: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

• Hidrolisis oleh enzim lipase sangat penting

karena enzim tsb terdapat dalam semua

jaringan yang mengandung minyak.

• Dengan adanya lipase, lemak akan

diuraikan hingga kadar FFA > 10%.

• Hidrolisis sangat menurunkan kualitas

minyak, sehingga perlu dilakukan

pemurnian atau deodorisasi

Page 4: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

SAPONIFIKASI

tripalmitin gliserolSodium palmitat

(sabun)

Page 5: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

• Sabun yang digunakan sehari-hari adalah sabun

Na (sabun keras).

• Sabun lunak : menggunakan KOH.

• Dalam pembuatan sabun dapat ditambahkan

pewangi, pewarna dan germisida

Page 6: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

• Di industri, sabun yang terbentuk diambil

dari bagian paling atas campuran hasil

reaksi

• Gliserol murni diperoleh dengan

penyulingan

• Fraksi lipid dalam minyak umumnya

dipisahkan dengan pelarut (PE, etil eter,

CCl4, benzen) dalam proses ekstraksi.

Page 7: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

• Fraksi yang larut lemak kasar (true fat)

dapat disabunkan

lemak sabun + gliserol

lilin sabun + alkohol

fosfolipid + NaOH sabun + gliserol +

NaPO3 + amina

FFA sabun + air

Page 8: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

• Fraksi tak larut tak dapat disabunkan

sterol

HK + NaOH

pigmen

Page 9: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

Produk penyabunan

• Terdispersi dalam air : sabun

• Larut dalam air : gliserol, fosfat,

alkohol, amina

• Tak larut dalam air : sterol, HK, pigmen

Page 10: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

Bagian molekul sabun

Page 11: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

Prinsip kerja sabun

Page 12: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

Sabun dan detergen

Page 13: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

OKSIDASI

• Minyak + O2 peroksida / hidroperoksida

- penguraian asam lemak

- menghasilkan aldehide + keton + FFA

(ketengikan / rancidity)

- indikator ketengikan : PV (peroxide value)

aldehid

PV

PV

waktu

Page 14: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id
Page 15: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

• Oksidasi lanjutan dapat menghasilkan

keton, karena disertai hidrolisa (ketonic

rancidity)

Page 16: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

HIDROGENASI

H2 murni

katalis Ni, Pd, Pt, Cu, Cr

minyak bersifat plastis & keras

minyak pangan (bebas sabun, kering, FFA <)

Biasanya digunakan untuk pembuatan

margarin

Page 17: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

• Minyak/lemak hewani umumnya

mempunyai cita rasa yang lebih baik

dibanding minyak nabati

• Hidrogenasi seringkali dilakukan untuk

membuat minyak nabati yang bercita rasa

lebih baik (menjadi lemak padat).

Page 18: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

ESTERIFIKASI

Page 19: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

TRANS ESTERIFIKASI

• Terjadi pertukaran gugus alkil antar ester

• Mengubah ester berantai pendek yang

berbau kurang enak menjadi ester

berantai panjang

Page 20: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

IDENTIFIKASI &

PENGUJIAN SIFAT KIMIA

MINYAK NABATI

Page 21: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

Uji sifat kimia

• Bilangan asam

• Bilangan penyabunan

• Bilangan ester

• Bilangan iod

• Bilangan Hehner

• Bilangan Reichert-

Meissl

• Bilangan Polenske

• Bilangan Kirshcner

• Bilangan hidroksi

• Bilangan peroksida

• Bilangan asetil

• Bilangan

Thiocyanogen

• Bilangan diene• Jumlah asam lemak jenuh

• Jumlah asam lemak total

• Jumlah FFA

• Unsaponifiable matter

Page 22: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

1. Bilangan Asam (Acid Value)

• Bilangan asam adalah ukuran dr jml asam

lemak bebas, serta dihitung berdasarkan

berat molekul dr. asam lemak/campuran

asam lemak.

• Bilangan asam dinyatakan sbg jml mg

KOH 0.1 N yg digunakan untuk

menetralkan asam lemak bebas yg

terdapat dlm 1 gr minyak/lemak.

Page 23: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

• Bilangan asam = A x N x 56.1

G

• Keterangan:

• A = jml ml KOH untuk titrasi

• N = normalitas larutan KOH

• G = berat sampel (gr)

• 56.1= berat molekul KOH

Page 24: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

• Derajat asam adalah banyaknya ml KOH

0.1 N yg digunakan untuk menetralkan

100 gr minyak/lemak.

• Derajat asam = 100 x A x N

G

Page 25: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

• Kadar asam lemak bebas yg terkandung dlmminyak/lemak dihitung dg rumus:

• Kadar asam (acid number) = M x A x N %

10 G

• M = berat molekul asam lemak, yaitu 205 untuk minyak kelapa, 263 untuk minyakkelapa sawit, dan 282 untuk asam oleat. Biasanya untuk minyak yg lain dr minyakkelapa/minyak kelapa sawit, dihitung sbgasam oleat.

Page 26: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

2. Bilangan Penyabunan

• Bilangan penyabunan adalah jml alkali yg

dibutuhkan untuk menyabunkan sejumlah

sampel minyak.

• Dinyatakan dlm jml mg KOH yg

dibutuhkan untuk menyabunkan 1 gr

minyak/lemak.

Page 27: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

• Bilangan penyabunan = (A-B) x BM KOH

2G

• A = jml ml HCl 0.5 N untuk titrasi blanko

• B = jml ml HCl 0.5 N untuk titrasi sampel

• G = berat sampel minyak (gr)

Page 28: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

3. Bilangan Ester

• Bilangan ester adalah jml asam organik yg

bersenyawa sbg ester

• Memiliki hubungan dg bilangan asam &

bilangan penyabunan.

• Bilangan ester dpt dihitung sbg selisih

antara bilangan penyabunan dg bilangan

asam.

Page 29: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

4. Bahan Tidak Tersabunkan

(Unsaponifiable Matter)

• Bahan tidak tersabunkan adalah senyawa-

senyawa yg sering terdapat larut dlm

minyak & tdk dpt disabunkan dg soda

alkali.

• Contoh : alkohol, sterol, HK, pigmen

Page 30: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

• Berat tdk tersabunkan = (BR-BA) x 100%

B

• BR = berat residu (gr)

• BA = berat asam lemak (gr) = V NaOH x 0.056

• B = berat sampel (gr)

• 0.056 = BM NaOH

1000

Page 31: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

5. Jumlah Asam Lemak Total

(Total Fatty Acids)

• Sampel yg telah ditimbang disabunkan

dlm larutan alkohol dg menggunakan

larutan NaOH atau KOH 0.5 N berlebih.

• Sabun yg terbentuk dikeringkan &

dilarutkan kembali dlm air.

Page 32: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

7. Bilangan Hehner

• Bilangan Hehner adalah % dr jml asam

lemak yg tak larut dlm air termasuk bahan

yg tak tersabunkan yg terdapat dlm 100 gr

minyak/lemak.

Page 33: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

8. Bilangan Reichert-Meissl

• Bilangan Reichert-Meissl adalah jml

volume NaOH 0.1 N (ml) yg digunakan

untuk menetralkan asam lemak yg

menguap & larut dlm air, yg didapat dr

penyulingan 5 gr minyak/lemak pd kondisi

tertentu.

Page 34: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

• Bilangan Reichert-Meissl = 1.1 x (A-B)

• A = jml ml NaOH 0.1 N untuk titrasi sampel

• B = jml ml NaOH 0.1 N untuk titrasi blanko

Page 35: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

9. Bilangan Polenske

• Bilangan Polenske adalah jml ml larutan

NaOH 0.1 N yg digunakan untuk

menetralkan asam lemak yg menguap &

tdk larut dlm air tapi larut dlm alkohol, yg

diperoleh dr penyulingan 5 gr

minyak/lemak.

Page 36: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

10. Bilangan Krischner

• Bilangan Krischner spesifik digunakan

untuk menentukan adanya asam butirat &

asam kaprilat dr suatu lemak.

• Contoh yg dianalisa adalah destilat hasil

analisa bilangan Reichert-Meissl.

Page 37: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

11. Bilangan Iod

• Bilangan iod dinyatakan sbg jml gr iod yg

diserap oleh 100 gr minyak/lemak.

• Besarnya jml iod yg diserap menunjukkan

banyaknya ikatan rangkap atau ikatan tdk

jenuh.

• Penentuan bilangan iod biasanya

menggunakan cara Hanus, Kaufmann &

von Hubl, dan Wijs.

Page 38: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

12. Bilangan Thiocyanogen

• Bilangan thiocyanogen (SCN)2 dipakaiuntuk mengukur ketidakjenuhanminyak/lemak & dinyatakan sbg jmlekuivalen dr mg ion yg diserap tiap gr minyak/lemak.

• Bilangan thiocyanogen dinyatakan sbg jmlekuivalen dr iod yg diserap minyak/lemak.

Page 39: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

• Bilangan thiocyanogen = (B-S) x N x 12.69

G

• B = Jml ml Na2S2O3 untuk titrasi blanko

• S = Jml ml Na2S2O3 untuk titrasi sampel

• N = Normalitas Na2S2O3

• G = berat sampel (gr)

• 12.69 = sepersepuluh dr berat atom

iodium

Page 40: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

13. Bilangan Diene

• Pengujian kimia ini berdasarkan pd reaksi

asam lemak dg pereaksi dienophilik.

• Bilangan diene adalah ukuran dr pereaksi

dienophilik yg dihitung ekuivalen dg jml iod

yg diserap oleh 100 gr minyak/lemak.

• Dlm pengujian ini suhu harus diperhatikan,

karena kenaikan suhu akan menyebabkan

reaksi samping yg merugikan.

Page 41: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

14. Bilangan Asetil & Hidroksi

• Digunakan untuk menentukan gugusanhidroksil bebas yg sering terdapat dlmminyak/lemak alam & sintetis, terutama dlmminyak jarak, croton oil & monogliserida.

• Bilangan asetil dinyatakan sbg jml mg KOH yg dibutuhkan untuk menetralkan asamasetat yg didapat dr penyabunan 1 gr minyak,lemak atau lilinyg telah di-asetilasi.

• Bilangan hidroksi adalah jml asam asetat ygdigunakan untuk mengesterkan 1 gr minyak/lemak yg ekuivalen dg jml mg KOH.

Page 42: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

• Bilangan asetil = SA – SB

1,000 – 0.00075 SB

• Bilangan hidroksil = (SA – SB)

1,000 – 0.00075 SA

• SA = bilangan penyabunan sampel setelahasetilasi

• SB = bilangan penyabunan sampel sebelumasetilasi

Page 43: SIFAT KIMIA - spada.uns.ac.id

15. Bilangan Peroksida

• Bilangan peroksida adalah nilai terpenting

untuk menentukan derajat kerusakan pd

minyak/lemak.

• Cara yg sering dipakai adalah

berdasarkan reaksi antara alkali iodida

dlm larutan asam dg ikatan peroksida.