SIDANG KEEMPAT PULUH TUJUH MAJELIS BAHASA BRUNEI...
Transcript of SIDANG KEEMPAT PULUH TUJUH MAJELIS BAHASA BRUNEI...
1
SIDANG KEEMPAT PULUH TUJUH
MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM-
INDONESIA-MALAYSIA
(MABBIM)
(Hotel Borobudur, Jakarta 9—11 April 2008)
2
KANDUNGAN
Pernyataan Bersama
Daftar Isi
1. Laporan Sidang
1.1 Jadwal Sidang
1.2 Anggota Sidang
1.3 Dokumen
1.4 Agenda Sidang
1.5 Keputusan Umum
2. LAMPIRAN
2.1 Keputusan Umum Sidang Eksekutif Ke-46 MABBIM
2.2 Cadangan Pindaan Keputusan Umum Sidang Eksekutif Ke-46 MABBIM
2.3 Laporan Sidang Ke-21 Pakar MABBIM
2.4 Isu Seminar
2.5 Laporan Musyawarah Ke-13 Sekretariat
2.5.1 Komisi Peristilahan
2.5.2 Komisi Penelitian
2.5.3 Komisi Pembinaan/Pemupukan
2.5.4 Komisi Komunikasi dan Penerbitan
2. 6 Persiapan Ulang Tahun 35 Tahun MABBIM
2.7 Perubahan Persidangan Mabbim & Mastera
2.8 Tata Kerja Mabbim
3. Jadwal Acara
4. Sambutan-Sambutan
4.1 Sambutan Menteri Pendidikan Nasional
4.2 Sambutan Menteri Pelajaran malaysia
4.3 Sambutan Menteri Kebudayaan, Belia dan Sukan Brunei Darussalam
3
Pernyataan Bersama
Sebagai tindak lanjut Sidang ke-46 Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia (Mabbim), antara Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu Brunei Darussalam (JKTBMBD), Panitia Kerja Sama Kebahasaan (Pakersa) Indonesia, dan Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu Malaysia (JKTBM) yang diadakan pada tanggal 15 – 17 Maret di Hotel Royale Bintang Kuala Lumpur, Malaysia, Sidang ke-47 Mabbim telah diadakan pada tanggal 9 – 11 April 2008 di Hotel Borobudur Jakarta, Indonesia. Majelis telah (1) menyelenggarakan Seminar Bahasa dan Sastra yang bertemakan “Memartabatkan Bahasa dan Sastra Nasional dalam Upaya Meningkatkan Ketahanan Budaya Serumpun”, (2) meneliti dan mengesahkan Keputusan Umum Sidang Eksekutif ke-46 Mabbim, (3) meneliti dan menerima hasil Sidang Pakar Ke-21 Mabbim, dan (4) membincangkan dan mengambil keputusan tentang hal-hal lain seperti terlampir.
Dato’ Dr. Firdaus bin Haji Abdullah Dr. H. Dendy Sugono Ketua Perwakilan Malaysia Ketua Perwakilan Indonesia
Dr. Mataim bin Bakar Ketua Perwakilan Brunei Darussalam
Jakarta, 11 April 2008
4
I. Acara Sidang
Rabu, 9 April 2008
08.30 – 09.00 Pembukaan
09.00 – 09.15 Istirahat
09.15 – 12.00 Sidang I
12.00 – 13.30 Istirahat
13.30 – 15.30 Sidang II
15.30 – 15.45 Istirahat
15.45 – 17.00 Sidang III
Kamis, 10 April 2008
08.30 – 10.00 Sidang IV
10.00 – 10.15 Istirahat
10.15 – 12.30 Sidang V
12.30 – 13.30 Istirahat
13.30 – 15.30 Sidang VI
15.30 – 15.45 Istirahat
15.45 – 17.00 Sidang VII
Jumat, 11 April 2008
08.30 – 10.00 Sidang VIII
10.00 – 10.15 Istirahat
10.15 – 11.30 Penutupan
II Anggota Sidang
1. Dr. Mataim bin Bakar (Brunei Darussalam, Ketua) 2. Dr. H. Dendy Sugono (Indonesia, Ketua) 3. Dato’ Dr. Firdaus bin Haji Abdullah (Malaysia, Ketua) 4. Mohd. Azurin Othman (Brunei Darusalam, Sekretaris) 5. Awang Haji Mohd. Zaini Haji Awang Omar (Brunei Darussalam, Anggota) 6. Dato Paduka Awang Haji Ahmad bin Kadi (Brunei Darussalam, Anggota) 7. Dayang Hajah Saddiah Ramli (Brunei Darussalam, Anggota) 8. Dr. Sugiyono (Indonesia, Sekretaris) 9. Dra. Yeyen Maryani, M.Hum. (Indonesia, Anggota) 10. Drs. Mustakim, M.Hum. (Indonesia, Anggota) 11. Dra. Meity Taqdir Qodratillah (Indonesia, Anggota)
5
12. Puan Hajah Zaiton binti Haji Ajamain (Malaysia, Sekretaris) 13. Prof. Emeritus Dato’ Dr.Hajah Asmah (Malaysia, Anggota) bin Haji Omar 14. Dato’ Dr. Hassan bin Ahmad (Malaysia, Anggota) 15. Puan Hajah Noresah Baharom (Malaysia, Anggota)
Pemerhati
1. Encik Rahimi bin Arifin (Malaysia) 2. Dra. Menuk Hardaniwati (Indonesia) 3. Dora Amalia, M.Hum. (Indonesia) 4. Prof. Madya Shaharuddin Maaruf (Singapura) 5. Mohd. Agos bin Atan (Singapura) 6. Masran Sabran (Singapura)
Narasumber
1. Puan Sa’adah Abdullah (Malaysia) 2. Puan Hajah Ratna Inzah binti Datuk Haji Mohd. Asri (Malaysia)
Pencatat
1. Azhari Dasman Darnis, S.Ag. (Indonesia) 2. Adi Budiwiyanto, S.S. (Indonesia)
III. Dokumen
1. Dokumen Indonesia
1.1 Laporan Sidang Pakar Ke-21 Mabbim 1.2 Laporan Musyawarah Sekretariat Ke-13 1.3 Laporan Musyawarah Sekretariat Persiapan Ulang Tahun 1.3.1 Perbincangan di Jakarta, April 2007
1.3.2 Perbincangan dalam Musyawarah Sekretariat Mastera Bandung, Juni 2007
1.3.3 Perbincangan di Bogor, Februari 2008 1.3.4 Rancangan Kerja Komisi Istilah 1.3.5 Ringkasan Hasil Penelitian “Keberterimaan Istilah Bidang Ekonomi,
Farmasi (I), dan Hasil Mabbim” 1.3.6 Laporan Komisi Penerbitan Indonesia 1.3.7 Konsep/usulan kertas kerja perubahan Persidangan Mabbim dan
Mastera oleh Pakersa 1.3.8 Konsep/usulan tata kerja Mabbim baru
6
2. Dokumen Malaysia
2.1 Cadangan Pindaan Keputusan Umum Sidang Eksekutif Ke-46 Mabbim 2.2 Laporan Jawatankuasa Penyelidikan/Komisi Penelitian Majlis Bahasa Brunei
Darussalam-Indonesia-Malaysia (Mabbim) 2.3 Rancangan Kerja Jawatankuasa/Komisi Istilah Malaysia 2.4 Pemanfaatan Pedoman Umum Pembentukan Istilah dalam pembentukan istilah
teknologi maklumat 2.5 Laporan prestasi Jawatankuasa Penyelidikan Malaysia 2.6 Laporan Kuasa Catatan Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-
Malaysia (Mabbim) 2.7 Laporan Jawatankuasa Penerbitan Malaysia
3. Dokumen JKTBM Brunei Darussalam
3.1 Kerangka dan tata kerja 5 tahun (2007 s.d. 2012) Jawatankuasa Penyelidikan 3.2 Kertas syarahan Mabbim bahasa Melayu/Indonesia 3.3 Laporan Jawatankuasa/Komisi Penerbitan Brunei Darussalam
IV. Agenda Sidang Eksekutif
1. Pembukaan Sidang 2. Pemberian kata sambutan/pengantar Ketua Perwakilan dan pengenalan 3. Penelitian dan pengesahan Keputusan Umum Sidang ke-47 Mabbim 4. Pembahasan masalah yang timbul dalam Keputusan Umum Sidang Ke-46 Mabbim 5. Penelitian dan penerimaan laporan Sidang Ke-21 Pakar Mabbim 6. Pembahasan masalah yang timbul dalam Sidang Ke-21 Pakar Mabbim 7. Pembahasan kegiatan yang akan dibicarakan pada Sidang Ke-22 Pakar Pengembangan
ilmu 8. Pembahasan isu Seminar Bahasa dan Sastra dalam rangka ulang tahun ke-35 Mabbim
dan Sidang ke-48 Mabbim 9. Pembahasan tema dan perkara lain yang berkaitan dengan Seminar Bahasa pada
Sidang Ke-48 Mabbim 10. Pembicaraan mengenai tanggal dan tempat:
10.1 Musyawarah Ke-14 Sekretariat Mabbim 10.2 Seminar Bahasa
10.3 Sidang Ke-22 Pakar Pengembangan Ilmu 10.4 Sidang Ke-48 Mabbim
11. Pembicaraan tentang laporan Musyawarah Sekretariat:
11.1 Musyawarah Ke-13 Sekretariat Mabbim 11.1.1 Laporan Komisi Peristilahan 11.1.2 Laporan Komisi Penelitian 11.1.3 Laporan Komisi Kegiatan 11.1.4 Laporan Komisi Penerbitan Pakar Mabbim
11.2 Musyawarah Sekretariat (saat Sidang Ke-21Pakar Mabbim di Denpasar, Bali)
7
11.3 Pertemuan para ketua ketika Sidang Ke-21 Pakar Mabbim yang berlangsung di Denpasar, Bali, Indonesia
11.4 Musyawarah Sekretariat dalam rangka persiapan ulang tahun ke-35 Mabbim (11-12 Februari 2008) di Bogor
12. Penerimaan dan pengesahan laporan Musyawarah Sekretariat Mabbim 13. Pembahasan Usulan Tata Kerja Mabbim yang baru 14. Lain-lain
V. Keputusan Umum
1. Pengantar tuan rumah
Ketua Panitia Kerja Sama Kebahasaan Indonesia sebagai tuan rumah pelaksanaan Sidang Eksekutif Ke-47 Mabbim menyambut ketua perutusan dan anggota perutusan Brunei Darussalam dan Malaysia serta pemerhati dari Singapura. Selanjutnya, ketua masing-masing memperkenalkan anggota perutusannya.
2. Meneliti dan mengesahkan Keputusan Umum Sidang Eksekutif Ke-46 Mabbim
Sidang Eksekutif menerima keputusan umum Sidang Eksekutif Ke-46 Mabbim yang diadakan di Kuala Lumpur tanggal 15 s.d. 17 Maret 2007 dengan perbaikan seperti berikut: (1) halaman i, baris 3: tertulis ... Brunei Darussalam (JKTBM), ... diperbaiki menjadi ...
Brunei Darussalam (JKTBMBD), ...
(2) halaman ii, Nomor 2: perbaikan pada urutan nomor diawali dengan 2.3 dan diakhiri
dengan 2.5
(3) halaman iii, butir 3, Lampiran Nomor 3.23: perbaikan/tambahan keterangan
Bidang/Subbidang Ilmu Sidang Ke-21 Pakar MABBIM (Lampiran XXIII)
(4) halaman 2, butir II, Anggota Sidang Eksekutif, Nomor 10: tertulis Hajah Zaiton binti
Haji Ajamain diperbaiki menjadi Puan Hajah Zaiton binti Haji Ajamain
(5) halaman 8, butir 2.4.2: tertulis 2.4.2 antara halaman 10 ... diperbaiki menjadi 2.4.2
Antara halaman 10 ...
(6) halaman 10, butir 3.2 (pada kolom perbaikan – baris 3): tertulis d. Anggota pemerhati
diberi hak bersuara ... diperbaiki menjadi Anggota Pemerhati diberi hak bersuara ...
(7) halaman 11, butir 3.2 (pada kolom perbaikan – baris 4): tertulis ... Butir 4. e. Hasil
Musyawarah/Mesyuarat ... diperbaiki menjadi ... Butir 3.g. Hasil Musyawarah/
Mesyuarat ...
8
(8) halaman 11, butir 3.2 (pada kolom asal – baris 5): tertulis Bagian V. Sidang Majelis
Butir 2... diperbaiki (dengan meniadakan perkataan “Sidang Majelis”) menjadi
Bagian V. Butir 2...
(9) halaman 12, butir 3.3: tertulis Berhubung dengan ini Majelis meminta supaya ...
diperbaiki menjadi Berhubung dengan ini, Majelis meminta supaya ...
(10) halaman 15 butir 5.1.2 (pada baris kedua akhir): tertulis ... Pendidikan Indonesia,
Bapak Mahsuri, dan Datuk Ahmad ... diperbaiki menjadi ... Pendidikan Indonesia,
Bapak Mashuri Salleh, S.H., dan Dato’ Paduka Haji Ahmad ...
(11) halaman 15 butir 5.3: tertulis Kertas Pusat Pengajian Nusantara Nusantara di
Negara Brunei Darussalam diperbaiki (dengan mengugurkan perkataan ‘Nusantara’
yang berulang) menjadi Kertas Pusat Pengajian Nusantara di Negara Brunei
Darussalam
(12) halaman 17, butir 8.1: tertulis ... mengadakan Sidang Ke-21 Pakar MABBIM pada
11 – 15 September 2007 ... diperbaiki menjadi ... mengadakan Sidang Ke-21 Pakar
MABBIM pada 3 – 7 September 2007 ...
(13) halaman 18, butir 9.1: tertulis ... dan Agama Islam 4. diperbaiki (dengan
menambahkan keterangan) menjadi ... dan Agama Islam 4. Senarai
Bidang/Subbidang Ilmu Sidang Ke-21 Pakar MABBIM, lihat Lampiran XXIII.
(14) halaman 18, butir 9.3: tertulis Penyusunan Kamus istilah Sidang Pakar
(Pengembangan/Pembinaan Ilmu) ... diperbaiki (dengan meniadakan kata-kata
“Penyusunan Kamus istilah”) menjadi Sidang Pakar (Pengembangan/Pembinaan
Ilmu) ...
(15) halaman 18, butir 9.4: tercatat ... dibentangkan semasa Musyawarah/Mesyuarat
Sekreteriat tahun 2007. diperbaiki menjadi ... dibentangkan semasa
Musyawarah/Mesyuarat Sekretariat tahun 2007.
(16) halaman 19, butir 10: tertulis ... dengan perbaikan pada lampiran VI. diperbaiki
menjadi ... dengan perbaikan pada lampiran VIII.
(17) Usulan perbaikan karena tidak ada keterangan
17.1 halaman 19, butir 12: perbaikan dengan menambahkan keterangan yang berikut:
12.1 Majelis bersetuju menerima Kertas Kerja Ulang Tahun Ke-35
MABBIM yang disediakan oleh pihak Pakersa, Indonesia.
9
12.2 Majelis mengambil maklum kegiatan berikut akan dilaksanakan pada
Ulang Tahun Ke-35 MABBIM:
(i) Penerbitan Buku perjalanan 35 tahun Mabbim berisi tulisan para
pakar Mabbim dari ketiga negara anggota
(ii) Pameran Kebahasaan Mabbim
(iii) Pemberian Anugerah Mabbim
(iv) Pembuatan Program Video 35 Tahun Mabbim
(v) Penerbitan Bunga Rampai Makalah Seminar
(vi) Peluncuran/Pelancaran Terbitan
(18) halaman 32, pada butir 3 (urutan penomoran): tertulis a., b. hingga e. diperbaiki
menjadi c., d., hingga g.
(19) halaman 32, butir 3 a.: tertulis ... dan pakar bidang ilmu yang berkaitan serta.
diperbaiki (dengan meniadakan perkataan “serta”) menjadi ... pakar bidang ilmu
yang berkaitan.
(20) halaman 69, butir 1.3.2: tertulis Dato’ Seri Abang Abu Bakar Apong ... diperbaiki
menjadi Pehin Orang Kaya Seri Kerna Dato Seri Setia Haji Awang Abu Bakar
Apong, (Menteri Perhubungan Brunei Darussalam) mewakili Menteri Kebudayaan
Belia dan Sukan Negara Brunei Darussalam.
(21) Usulan perbaikan karena keterangan tidak sesuai dengan:
21.1) antara halaman 10, butir 3.2 (pada kolom perbaikan – baris 3) dan halaman
30, butir d.
a) halaman 10, butir 3.2 (pada kolom perbaikan – baris 3): tertulis d.
Anggota pemerhati diberi hak bersuara atas permintaan Ketua
Perwakilan.
b) halaman 30 butir d: tertulis Anggota pemerhati diberi hak berbicara
atas permintaan Ketua Perwakilan.
c) Usulan perbaikan dilakukan pada halaman 30 butir d.: menjadi
Anggota Pemerhati diberi hak bersuara atas permintaan Ketua
Perwakilan.
21.2) antara halaman 11, butir 3.2 (pada kolom perbaikan – baris 1) dan halaman
32, butir b.
10
a) halaman 11, butir 3.2 (pada kolom perbaikan – baris 1) tertulis Butir
3b. Musyawarah/Mesyuarat Sekretariat diadakan sekali sahaja
setahun dan diselenggarakan oleh pihak Pakersa di Indonesia.
b) halaman 32, butir b: tertulis Tempat dan waktu Musyawarah/
Mesyuarat Sekretariat ...
c) Usulan perbaikan dilakukan pada halaman 32, butir b: diperbaiki
(dengan menambahkan keterangan) menjadi Musyawarah/Mesyuarat
Sekretariat diadakan sekali saja setahun dan diselenggarakan oleh
pihak Pakersa di Indonesia. Tempat dan waktu
Musyawarah/Mesyuarat Sekretariat ...
21.3) antara halaman 11, butir 3.2 (pada kolom perbaikan – baris 3) dan halaman
32, Butir 4 a.
a) halaman 11, butir 3.2 (pada kolom perbaikan – baris 3): tertulis Butir
4 a. Seminar Bahasa dan Sastra ...
b) halaman 32, Butir 4 a: tertulis Seminar Kebahasaan ...
c) Usulan perbaikan dilakukan pada halaman 32, Butir 4 a: diperbaiki
menjadi Seminar Bahasa dan Sastra ...
21.4) antara halaman 12, nomor 3.5 butir i. dan halaman 69, butir 1. keterangan
pelaksanaan (kurang keterangan)
a) antara halaman 12, nomor 3.5 butir i: tertulis Nama Pertemuan:
Pertemuan Pemartabatan Bahasa ....
b) Usulan perbaikan dilakukan pada halaman 69, butir 1: keterangan
pelaksanaan diperbaiki (dengan menambah keterangan) menjadi Butir
1.1 Nama Pertemuan: Pertemuan Pemartabatan Bahasa ....
3. Masalah yang Timbul pada Sidang Eksekutif Ke-46
3.1 Majelis menyetujui untuk mengubah bagan struktur organisasi Mabbim (lihat lampiran 8)
3.2 Majelis menyetujui Indonesia tetap menyediakan buku Panduan Penerjemahan 3.3 Majelis menyetujui penyusunan biografi tokoh Mabbim diselesaikan oleh negara
masing-masing.
11
3.4 Buku “Di Balik Tabir Mabbim” yang disediakan oleh Malaysia, diubah judulnya menjadi “Carik-carik Bulu Ayam”. Buku tersebut akan diluncurkan pada Sidang Eksekutif Ke-48 Mabbim di Brunei Darussalam.
3.5 Anugerah Kencana Wiratama Mabbim, penghargaan tokoh Mabbim, dan
penghargaan ilmuwan Mabbim diberikan dalam rangka ulang tahun ke-35 tahun Mabbim pada tanggal 7 April 2008.
3.5.1 Anugerah Kencana Wiratama diberikan kepada:
(1) Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A., Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia;
(2) Pehin Orang Kaya Seri Dewa Mejar Jeneral (B) Dato Seri Pahlawan Haji Awang Mohammad bin Haji Daud, Menteri Kebudayaan, Belia, dan Sukan Negara Brunei Darussalam;
(3) Dato’ Hishamuddin bin Tun Hussein, Menteri Pelajaran Malaysia; Menteri Pelajaran Malaysia tidak dapat menerima penghargaan secara langsung karena pada saat yang bersamaan beliau menghadiri pertemuan di UNESCO, Paris, Prancis. Oleh karena itu, anugerah tersebut diwakilkan kepada Timbalan Menteri Pelajaran Malaysia, Dato’ Razali Ismail.
3.5.2 Penghargaan Khas Mabbim diberikan kepada
(1) Dr. H. Dendy Sugono (Tokoh Mabbim) dari Indonesia (2) Haji Mohd. Zaini bin Haji Awang Omar (Anggota Mabbim) dari Brunei
Darussalam (3) Prof. Emeritus Dr. Abdullah Hassan (Anggota Mabbim) dari Malaysia.
3.5.3 Majelis telah melaksanakan pemberian Penghargaan Ilmuwan Mabbim kepada
(1) Drg. Zaura Kiswarini Matram, M.D.S. (Kedokteran Gigi: Kesehatan Gigi
Masyarakat) dari Indonesia (2) Prof. Dr. drg. Daroewati Mardjono, M.S.D. (Kedokteran Gigi:
Prostodontik) dari Indonesia (3) Lilik Arifin, M.A. (Komunikasi Massa) dari Indonesia (4) Haryadi, M.Sc. (Ilmu Politik) dari Indonesia (5) Prof. Dr. A. Munandir (Ilmu Pendidikan) dari Indonesia (6) Dr. Ir. Titon Dutono, M.Eng. (Teknologi Informasi) dari Indonesia (7) Dr. Sylviana binti Haji Moris (Kedokteran Gigi) dari Brunei Darussalam
12
(8) Prof. Madya Dr. Hajah Zaitun binti Haji Taha (Ilmu Pendidikan) dari Brunei Darussalam
(9) Dr. Haji Sablee bin Haji Aspar (Teknologi Informasi) dari Brunei Darussalam
(10) Dayang Hajah Rusita binti Haji Yahya (Agama) dari Brunei Darussalam (11) Prof. Dr. Shaharir Mohamad Zain (Matematika) dari Malaysia (12) Prof. Dato’ Dr. Abdul Razak Saleh (Matematika) dari Malaysia (13) Prof. Dr. Md. Nordin Haji Lajis (Kimia) dari Malaysia
3.6 Majelis menyetujui honorarium pensyarah yang disediakan Brunei Darussalam
sebesar B$1.500 (seribu lima ratus ringgit Brunei) (lihat lampiran 5.3) 3.7 Majelis menyetujui usul adanya pensyarah pendamping dari pihak tuan rumah. 3.8 Majelis menyetujui bahwa Sidang Pakar ditiadakan dan digantikan oleh Sidang
Pakar Pengembangan/Pembinaan Ilmu. 3.9 Majelis menyetujui bahwa Sidang Pakar Pengembangan Ilmu dilaksanakan dua hari
mendahului seminar; berdasarkan Tata Kerja Mabbim yang baru Seminar dilaksanakan dua hari mendahului Sidang Eksekutif. Dengan demikian, kegiatan tersebut dilaksanakan secara berturut-turut selama enam hari. Pelaksanaan kegiatan tersebut dimulai pada bulan Maret 2009.
4. Meneliti dan Menerima Laporan Sidang Ke-21 Pakar Mabbim
Majelis menyetujui untuk menerima laporan sidang Ke-21 Pakar Mabbim yang telah diadakan di Hotel Inna Putri Bali, Nusa Dua, Bali pada tanggal 3—7 September 2007 sebagai berikut. 4.1 Majelis menyetujui usul Kelompok Khusus Kedokteran Gigi untuk bertemu dengan
pakar anggota Mabbim dalam rangka membahas istilah-istilah yang berbeda. 4.2 Majelis menyetujui setiap pakar mengerjakan senarai istilah di negara masing-
masing dan yang dibincangkan dengan pakar lain adalah istilah-istilah yang berbeda saja.
4.3 Majelis menyetujui penyusunan kamus yang telah dilaksanakan oleh salah satu
anggota Mabbim, tidak dikerjakan di negara lain. 4.4 Majelis menyetujui usulan Kelompok Khusus Herba untuk menambah tiga
subbidang ilmu baru (standardisasi/pemiawaian; fisioterapi, dan peraturan dan pamasaran), tetapi dikerjakan di negara masing-masing.
4.5 Majelis menyetujui penyusunan kamus hukum internasional disusun oleh Indonesia,
sedangkan kamus hukum organisasi internasional disusun oleh Malaysia.
13
5. Membahas Masalah yang Timbul dalam Sidang Ke-21 Pakar Mabbim
5.1 Kertas kerja ”Pembukaan Pusat Kajian Indonesia/Melayu di Luar Negara”
Majelis menyetujui bahwa Pusat Kajian Indonesia/Melayu di luar negara difokuskan di negara kawasan Asia Tenggara. Sasaran pendidikan diperuntukkan bagi mahasiswa strata satu (S1) dan pelatihan/kursus kemahiran berbahasa.
5.2 Kertas kerja ”Beasiswa untuk Guru-Guru Bahasa Indonesia/Melayu”
Majelis menyetujui kertas kerja yang diajukan oleh Brunei Darussalam tentang pengiriman guru/tenaga pengajar bahasa Indonesia/Melayu ke luar negeri dengan kriteria tambahan sebagai berikut. 1) Guru berlatar belakang linguistik Indonesia/Melayu 2) Guru berlatar belakang linguistik non-Indonesia/Melayu 3) Mahasiswa program studi linguistik
5.3 Kertas Kerja ”Penghantaran Guru/Tenaga Pengajar Bahasa Melayu/Indonesia
ke Luar Negara”
Majelis menyetujui kertas kerja yang diajukan oleh Malaysia tentang pengiriman guru-guru bahasa Indonesia/Melayu ke luar negara.
5.4 Majelis menerima ketiga kertas kerja tersebut dan menyepakati agar ketiga kertas
kerja itu digabung menjadi satu kertas kerja yang kemudian akan dibicarakan lebih lanjut dalam Musyawarah Sekretariat pada bulan November 2008.
6. Membahas Kegiatan yang akan Dibicarakan pada Sidang Ke-22 Pakar
Pengembangan Ilmu
6.1 Komisi Peristilahan
6.1.1 Majelis menyetujui rencana penyusunan kamus farmasi, peternakan, dan pertanian untuk dipertukarkan oleh tiga negara yang akan dilaporkan pada Sidang Pakar Pengembangan Ilmu pada bulan Maret 2009.
6.1.2 Majelis menyetujui Kelompok Khusus Psikologi 2 dan Kelompok Khusus
Kesenian 2 melanjutkan pemadanan istilah di negara masing-masing, kemudian dipertukarkan. Jika ada perbedaan yang perlu dibincangkan, para pakar perlu dipertemukan pada Sidang Pakar Pengembangan Ilmu pada bulan Maret 2009.
6.1.3 Majelis tidak menyetujui Kelompok Khusus Sejarah melanjutkan pemadanan
istilah. Jika istilah sejarah masih diperlukan, penyusunan senarai istilah diserahkan kepada negara masing-masing.
14
6.2 Komisi Penelitian
6.2.1 Majelis menyetujui untuk menerima penelitian keberterimaan istilah Mabbim
difokuskan pada istilah ilmu dasar (fisika, kimia, biologi, dan matematika). 6.2.2 Majelis menyetujui bahwa instrumen penelitian yang dibuat oleh Indonesia
dapat digunakan sebagai instrumen standar. 6.2.3 Majelis menyepakati agar penelitian keberterimaan istilah ilmu dasar selesai
pada tahun 2010. 6.2.4 Majelis tidak menyetujui pelaksanaan penelitian tentang pemanfaatan Pedoman
Umum dalam Pembentukan Istilah Teknologi Maklumat. 6.2.5 Majelis tidak menyetujui penelitian perbedaan varian bahasa Melayu di Brunei
Darussalam, Indonesia dan Malaysia.
6.3 Komisi/Jawatankuasa Pembinaan/Pemupukan
6.3.1 Majelis menyetujui bahwa penataran leksikografi akan dilaksanakan pada tahun 2009.
6.3.2 Majelis menerima laporan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan tercantum
dalam program lima tahunan komisi kegiatan (lihat lampiran 5.3) 6.3.3 Majelis menyetujui bahwa Syarahan Mabbim dilaksanakan setiap tahun
dengan penceramah/pensyarah bergilir dengan biaya transportasi pesawat dan honorarium ditanggung oleh Brunei Darussalam, sedangkan biaya penginapan dan konsumsi ditanggung oleh negara penyelenggara.
Syarahan Mabbim yang pertama dengan diawali oleh penceramah/pensyarah dari Brunei Darussalam pada tanggal 19 Januari 2008 di Brunei Darussalam bertempat di Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei Darussalam. Pada tanggal 21 Januari 2008 syarahan dilaksanakan di Indonesia bertempat di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. Syarahan ini bukan hanya diikuti oleh mahasiswa tetapi juga peserta dari luar, termasuk wartawan, dosen, dan sastrawan. Adapun di Malaysia, Syarahan Mabbim dilaksanakan di Akademi Pengajian Bahasa, Universiti Teknologi Mara (UiTM) pada tanggal 24 Januari 2008.
6.3.4 Majelis menyetujui bahwa Bengkel Penulisan Karya Ilmiah dilaksanakan
setiap dua tahun di Malaysia. Biaya transportasi dan akomodasi peserta Bengkel ditanggung negara masing-masing.
15
6.3.5 Majelis menyetujui bahwa Bengkel Penerjemahan mulai dilaksanakan pada tahun 2008 di Malaysia setiap dua tahun. Biaya transportasi dan akomodasi peserta Bengkel ditanggung negara masing-masing.
6.4 Komisi Komunikasi dan Penerbitan
6.4.1 Majelis menerima laporan tentang hasil penerbitan dalam rangka ulang tahun ke-35 Mabbim.
6.4.2 Majelis menerima laporan tentang penerbitan Buletin Mabbim sebagai sarana
pertukaran informasi. 6.4.3 Majelis menyetujui penerbitan Buletin Mabbim tiga kali setahun, yaitu pada
bulan April, Agustus, dan Desember. 6.4.4 Majelis menyetujui format buletin akan dibuat dalam bentuk cetak dan daring
(dalam jaringan). 6.4.5 Majelis menyetujui Indonesia sebagai pengelola buletin, sementara Malaysia
dan Brunei Darussalam mengirimkan bahan informasi. 6.4.6 Majelis menyepakati bahwa Buletin Mabbim tidak memuat artikel sastra,
karena Mastera telah memiliki buletin tersendiri.
7. Membahas Isu Seminar Bahasa dan Sastra dalam Rangka Ulang Tahun ke-35
Mabbim dan Sidang Eksekutif Ke-47 Mabbim
Majelis telah menerima isu-isu yang timbul dalam Seminar Bahasa dan Sastra dalam rangka ulang tahun ke-35 Mabbim dan Sidang Eksekutif Ke-47 Mabbim, yang telah diselenggarakan pada tanggal 7—8 April 2008 di Hotel Borobudur, Jakarta. Seminar telah membahas 18 makalah dengan tema ”Memartabatkan Bahasa dan Sastra Nasional dalam Upaya Meningkatkan Ketahanan Budaya Serumpun” (lihat lampiran 4)
8. Membahas Tema dan Masalah Lain yang Berkaitan dengan Seminar Bahasa pada
Sidang Eksekutif Ke-48 Mabbim
8.1 Majelis menyetujui untuk mengadakan Seminar Bahasa dengan tema ”Menangani Masalah Sikap Bahasa Melayu/Indonesia dalam Rangka Pendewasaan Bangsa”.
8.2 Majelis menyetujui menyediakan 11 makalah dengan rincian tiap-tiap negara
menyiapkan 3 makalah, satu makalah tambahan bagi tuan rumah sebagai pembicara utama, dan sekurang-kurangnya satu makalah dari negara pemerhati. Kesempatan membentangkan makalah diberikan juga kepada pembicara muda.
8.3 Majelis menyetujui untuk memecah tema utama menjadi subtema-subtema.
16
9. Membahas Tanggal dan Tempat:
9.1 Majelis menyetujui pelaksanaan Musyawarah Ke-14 Sekretariat Mabbim pada 10—
12 November 2008 di Indonesia. 9.2 Majelis menyetujui melaksanakan Sidang Pakar Pengembangan/ Pembinaan Ilmu
pada tanggal 23-24 Maret 2009 di Bandar seri Begawan, Brunei Darussalam. 9.3 Majelis menyetujui melaksanakan Seminar Bahasa Mabbim pada tanggal 25-26
Maret 2009 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. 9.4 Majelis menyetujui melaksanakan Sidang Eksekutif Ke-48 Mabbim pada tanggal
27—28 Maret 2009 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. 10. Membicarakan tentang Laporan Musyawarah Sekretariat
10.1 Majelis menerima dan mengesahkan laporan Musyawarah Ke-13 Sekretariat
Mabbim 10.2 Majelis menerima dan mengesahkan laporan Komisi Peristilahan 10.3 Majelis menerima dan mengesahkan laporan Komisi Penelitian 10.4 Majelis menerima dan mengesahkan laporan Komisi Pembinaan/Pemupukan 10.5 Majelis menerima dan mengesahkan laporan Komisi Komunikasi dan Penerbitan 10.6 Majelis menerima dan mengesahkan laporan Musyawarah Sekretariat (saat Sidang
Ke-21Pakar Mabbim di Denpasar, Bali) 10.7 Majelis menerima dan mengesahkan laporan Kelompok Khusus Ketua Mabbim
ketika Sidang Ke-21 Pakar Mabbim yang berlangsung di Denpasar, Bali, Indonesia 10.8 Majelis menerima dan mengesahkan laporan Musyawarah Sekretariat dalam
rangka persiapan ulang tahun ke-35 Mabbim (11-12 Februari 2008) di Bogor
11. Penerimaan dan pengesahan laporan Musyawarah Sekretariat Mabbim
Majelis menerima dan mengesahkan laporan Musyawarah Sekretariat Mabbim
12. Pembahasan Usulan Tata Kerja Mabbim yang baru
Majelis menerima usulan perubahan tata kerja Mabbim yang baru (lihat lampiran 8)
13.Perluasan Keanggotaan Mabbim
13.1 Majelis menyetujui untuk mengundang negara-ngara tetangga selain negara anggota Mabbim dan Singapura untuk menjadi peserta seminar bahasa Mabbim
13.2 Majelis menyetujui agar Malaysia melobi negara Thailand. 13.3 Majelis menyetujui agar Brunei Darussalam melobi negara Filipina. 13.4 Majlelis menyetujui agar Indonesia melobi negara Timor Leste.
17
14. Lain-lain
14.1 Majelis menyetujui untuk membicarakan tentang penyebarluasan buku produk
non-Mabbim dalam Musyawarah Sekretariat. 14.2 Majelis menyetujui bahwa pemasaran buku bersama untuk ditindaklanjuti melalui
sebuah forum khusus sebelum diteruskan kepada Menteri Pendidikan tiga negara.
14.3 Majelis menyepakati bahwa ucapan terima kasih kepada menteri disampaikan oleh tuan rumah dalam bentuk surat resmi sebagai penghargaan atas kehadirandan perhatiannya, tidak hanya sekadar ucapan terima kasih di dalam buku
19
PERYATAAN BERSAMA
Sebagai lanjutan Sidang Eksekutif Majlis Bahasa Brunei Darussualam-Indonesia-Malaysia (MABBIM) Ke-45, antara Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu Brunei Darussalam (JKTBMBD), Panita Kerja Sama Kebahasaan (PAKERSA), Indonesia dan Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu (JKTBM), Malaysia yang diadakan di Hotel Orchid Garden, Anggerek Desa , Berakas, Bandar Seri Begawan, Negara Brunei Darussalam pada 16 – 18 Mac 2006, maka Sidang Ke-46 MABBIM telah diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 15 – 17 Mac 2007. Majlis telah: (1) menjayakan Seminar Bahasa dan Sasera yang bertemakan “ Pemanfaatan Bahasa dan Sastera serta Sumber Peribumi dalam Pembangunan Sains dan Teknologi demi Kemajuan Bangsa Serumpun” pada 13 – 14 Mac 2007 di Dewan Seminar, Menara DBP, Kuala Lumpur; (2) melangsungkan Sidang Eksekutif MABBIM Ke-46 pada 15 – 17 Mac 2007 di Hotel Royale Bintang, Kuala Lumpur dengan tujuan: (i) meneliti dan meneriam Keputusan Umum Sidang Ke-45 MABBIM; (ii) meneliti dan menerima hasil Sidang Ke-20 Pakar MABBIM; dan (iii) membincangkan dan mengambil keputusan tentang hal-hal yang perinciannya seperti terlampir.
Dato’ Dr. Firdaus bin Haji Abdullah Ketua Perwakilan Malaysia Dr. Dendy Sugono
Ketua Perwakilan Indonesia
Dr. Mataim bin Bakar Ketua Perwakilan Brunei Darussalam
17 Mac 2007/27 Safar 1428 Hotel Royale Bintang Kuala Lumpur
20
KANDUNGAN
1. PERNYATAAN BERSAMA
2. LAPORAN SIDANG
2.1 Atur Cara Sidang
2.2 Anggota Sidang Eksekutif
2.3 Dokumen
2.4 Agenda Sidang
2.5 Keputusan Umum
3. LAMPIRAN
3.1 Kertas Cadangan Daripada Malaysia Untuk Menyelenggarakan Bengkel
Penulisan Buku Ilmu Untuk Pembaca Umum
3.2 Laporan Pertemuan Tiga Menteri Majlis Bahasa Brunei Darussalam-
Indonesia-Malaysia (Mabbim)
3.3 Kertas Syarahan Mabbim Bahasa Melayu/Indonesia
3.4 Rumusan Seminar Bahasa Dan Sastera Sidang Ke-46 Mabbim Dan Ke-12
Mastera
3.5 Rencana Kerja Peringatan 35 Tahun Mabbim
3.6 Kertas Cadangan Penyelidikan Mabbim Semarak Bahasa
3.7 Kertas Cadangan Penyelidikan Mabbim Projek Penyusunan Sejarah
Bahasa Melayu
3.8 Kertas Cadangan Daripada Malaysia Untuk Mewujudkan Pasaran Buku
Bersama Dalam Bahasa Melayu/Indonesia Dalam Negara-Negara
Mabbim
3.9 Anugerah Bahasawan Negara
3.10 Kertas Konsep: Pusat Pengajian Melayu Nusantara Di Negara Brunei
Darussalam
21
I. ATUR CARA SIDANG
1. Seminar Bahasa dan Sastera
Sesi I dan II
Perasmian Sidang Seminar Bahasa dan Sastera Sesi III
:
:
:
Selasa, 13 Mac 2007
8.30 pagi – 12.00 tengah hari Selasa, 13 Mac 2007 12.00 tengah hari – 1.30 petang Selasa, 13 Mac 2007 2.30 petang – 4.30 petang
2. Seminar Bahasa dan Sastera
Sesi IV dan V
:
Rabu, 14 Mac 2007 8.30 pagi – 4.00 petang
3.
Sidang Eksekutif
Sesi I – III
: Khamis, 15 Mac 2007
8.30 pagi – 4.30 petang 4.
Sidang Eksekutif
Sesi IV – V
Penyediaan Laporan
:
:
Jumaat, 16 Mac 2007
8.30 pagi – 4.30 petang Jumaat, 16 Mac 2007 8.00 malam – 10.00 malam
5. Majlis Penutupan dan
Penyerahan Keputusan
Umum Sidang Eksekutif
MABBIM Ke-46
: Sabtu, 17 Mac 2007
8.30 pagi – 11.30 pagi
II. ANGGOTA SIDANG EKSEKUTIF
1. Dato’ Dr. Firdaus bin Haji Abdullah (Malaysia, Ketua/Pengerusi) 2. Dr. Dendy Sugono (Indonesia, Ketua) 3. Dr. Mataim bin Bakar (Brunei Darussalam, Ketua) 4. Prof. Emeritus Dato’ Dr. Hajah Asmah binti Haji
Omar (Malaysia)
5. Prof. Dr. Hassan bin Ahmad (Malaysia) 6. Dra. Yeyen Maryani, M. Hum (Indonesia) 7. Drs. Mustakim, M. Hum (Indonesia) 8. Dato Paduka Haji Ahmad bin Kadi (Brunei Darussalam) 9. Pg. Zubaidah binti Pg. Haji Kamaluddin (Brunei Darussalam) 10. Hajah Zaiton binti Haji Ajamain (Malaysia, Setiausaha) 11. Dr. Sugiyono (Indonesia, Sekretaris) 12. Awang Hanafiah bin Hj. Awang Zaini (Brunei Darussalam, Setiausaha)
22
PEMERHATI
MALAYSIA
1.
Prof. Emeritus Dr. Abdullah bin Hassan
(JKTBM Malaysia)
2.
Prof. Dr. Awang bin Sariyan
(JKTBM Malaysia)
3.
Puan Hajah Halimah binti Haji Ahmad
(Ketua Bahagian Perkamusan)
4.
Puan Hajah Ratna Inzah binti Datuk Haji Mohd. Asri
(Ketua Bahagian Peristilahan)
5.
Dr. Ibrahim bin Haji Ahmad
(Ketua Bahagian Penyelidikan Bahasa)
6.
Encik Rahimi bin Arifin
(Urus Setia)
7.
Puan Diarani binti Mat Adam
(Urus Setia)
INDONESIA
1. Dra. Meity Taqdir Qodratillah, M. Hum
BRUNEI DARUSSALM
1. Dayang Hajah Saddiah binti Ramli (Urus Setia) 2.
Dk. Sainah binti Pengiran Haji Mohammed
(Urus Setia)
SINGAPURA
1. Prof. Madya Shahruddin bin Maarof
2. Dr. Masran bin Sabran
III. DOKUMEN
1. Dokumen JKTBM (Malaysia)
1.1 JKTBM/S/46/1 – Tatakerja MABBIM
23
1.2 JKTBM/S46/2 – Kertas Cadangan: Bengkel Penulisan Buku Ilmu untuk Pembaca Umum
1.3 JKTBM/S46/3 – Pedoman Transliterasi Huruf Arab ke Huruf Rumi 1.4 JKTBM/S46/4 – Tatacara Penerbitan MABBIM 1.5 JKTBM/S46/5 – Kertas Cadangan Penyelidikan MABBIM: Semarak
Bahasa 1.6 JKTBM/S46/6 – Kertas Cadangan Penyelidikan MABBIM: Projek
Penyusunan Sejarah Bahasa Melayu 1.7 JKTBM/S46/7 – Kertas Cadangan: Mewujudkan Pasaran Buku
Bersama Dalam Bahasa Melayu/Indonesia Dalam Negara-negara MABBIM
2. Dokumen PAKERSA (Indonesia)
2.1 Rencana Kerja Peringatan 35 Tahun MABBIM 2.2 Laporan Penataran Leksikologi dan Leksikografi 2006
3. Dokumen JKTBM (Brunei Darussalam)
3.1 JKTBMBD/S46/A – Kertas Konsep: Buku Tokoh MABBIM Sempena Sambutan Ke-35 Tahun MABBIM
3.2 JKTBMBD/S46/B – Anugerah Bahasawan Negara 3.3 JKTBMBD/S46/C – Kertas Syarahan MABBIM Bahasa
Melayu/Indonesia. 3.4 JKTBMBD/S46/D – Kertas Konsep: Pusat Pengajian Melayu
Nusantara di Negara Brunei Darussalam
IV. AGENDA SIDANG
AGENDA SIDANG EKSEKUTIF I
(Khamis, 15 Mac 2007: 8.30 pagi – 4.30 petang)
1. Ucapan Alu-aluan Pengerusi dan ucapan pengenalan Ketua Perwakilan dan Pemerhati
2. Meneliti dan Mengesahkan Keputusan Umum Sidang Eksekutif MABBIM Ke-
45
3. Perkara Berbangkit daripada Keputusan Umum Sidang Eksekutif MABBIM Ke-45: 3.1 Bengkel Penulisan MABBIM 3.2 Tatakerja MABBIM 3.3 Pedoman Transliterasi Huruf Arab ke Huruf Rumi 3.4 Laporan Penyemakan Semula Tatacara Penerbitan MABBIM 3.5 Laporan Pertemuan Tiga Menteri MABBIM
24
3.6 Perkara Berbangkit daripada Sidang Ke-43 dan Ke-44 yang belum dilaporkan
4. Meneliti dan Menerima Laporan Sidang Ke-20 Pakar MABBIM:
4.1 Kelompok Peristilahan 4.2 Kelompok Sekretariat (Tindak Lanjut Pernyataan Bersama Antara Tiga
Menteri MABBIM yang ditandatangani pada 31 Julai 2006, di Jakarta, Indonesia)
5. Perkara Berbangkit daripada Lapaoran Sidang Ke-20 Pakar MABBIM:
5.1 Kertas Anugerah Bahasawan Negara (disediakan oleh pihak Brunei
Darussalam) 5.2 Kertas Syarahan MABBIM Bahasa Melayu/Indonesia (disediakan oleh
pihak Brunei Darussalam) 5.3 Kertas Pusat Pengajian Melayu Nusangara di Negara Brunei
Darussalam (disediakan oleh pihak Brunei Darussalam) 5.4 Kertas Cadangan Penyelidikan MABBIM (disediakan oleh pihak
Malaysia): 5.4.1 Semarak Bahasa 5.4.2 Projek Penyusunan Sejarah Bahasa Melayu
6. Membincangkan Isu Seminar Bahasa dan Sastera sempena Sidang Eksekutif
MABBIM Ke-46
AGENDA SIDANG EKSEKUTIF II
(Jumaat, 16 Mac 2007 : 8.30 pagi – 4.30 petang)
7. Membincangkan Tema dan Perkara-perkara Lain yang berkaitan dengan Seminar Bahasa dan Sastera sempena Sidang Eksekutif MABBIM Ke-47: 7.1 Tema Seminar 7.2 Jumlah dan Pembahagian Kertas Kerja
8. Membincangkan tarikh dan tempat:
8.1 Mesyuarat Ke-13 Sekretariat MABBIM 8.2 Sidang Ke-21 Pakar MABBIM
8.3 Sidang Eksekutif MABBIM Ke-47
9. Membincangkan Bidang/Subbidang Ilmu yang akan dibawa ke Sidang Ke-21 Pakar MABBIM
25
10. Menerima dan mengesahkan Laporan Mesyuarat Sekretariat MABBIM dan membincangkan Perkara Berbangkit daripada Laporan berkenaan:
10.1 Laporan Mesyuarat Ke-11 Sekretariat MABBIM 10.2 Laporan Mesyuarat Ke-12 Sekretariat MABBIM
11. Laporan Jawatankuasa/Komisi MABBIM:
11.1 Jawatankuasa Peristilahan 11.2 Jawatankuasa Penyelidikan 11.3 Jawatankuasa Penerbitan 11.4 Jawatankuasa Kegiatan
12. Membincangkan Kertas Kerja Ulang Tahun Ke-35 MABBIM (disediakan oleh
pihak Indonesia) 13. Membincangkan isu-isu yang terkandung dalam Pernyataan Bersama
Komunike Antara Tiga Menteri:
13.1 Kertas Candangan : Menwujudkan Pasaran Buku Bersama dalam Bahasa Melayu/Indonesia dalam negara-negara MABBIm (disediakan oleh pihak Malaysia)
14. Hal-hal Lain
V. KEPUTUSAN UMUM
1. Ucapan Alu-aluan Pengerusi dan Ucapan Pengenalan Ketua Perwakilan
dan Negara Pemerhati
1.1 Pengerusi Malaysia mengalu-alukan kedua-dua Ketua Perwakilan dari
Indonesia dan Negara Brunei Darussalam bersama dengan anggota rombongan mereka, serta pemerhati dari Singapura, dan seterusnya memeperkenalkan anggota rombongan.
1.2 Ketua Perwakilan Indonesia, Brunei Darussalam dan negara pemerhati, Singapura, turut memberi ucapan pembukaan dan memperkenalkan anggota rombongan masing-masing.
2. Meneliti dan Mengesahkan Keputusan Umum Sidang Ke-45 MABBIM
Sidang Eksekutif menerima Keputusan Umum Sidang Eksekutif MABBIM Ke-45 yang diadakan di Brunei Darussalam, pada 16 – 18 Mac 2006 dengan pindaan seperti yang berikut:
26
2.1 halaman 4, perkara I. Acara Sidang, Nombor 4. dicatat Acara Lawatan ke-DBP dipinda menjadi Acara Lawatan ke DBP
2.2 halaman 5, perkara II. Anggota Sidang Eksekutif, Nombor 12 dicatat
Puan Zaitun binti Ajamain dipinda menjadi Puan Hajah Zaiton binti Haji Ajamain
2.3 halaman 6 dan 7, perkara IV.Agenda Sidang Eksekutif
2.3.1 Nombor 11. dicatat Rancangan Lima Tahun MABBIM (Lampiran 1) dipinda menjadi Rancangan Lima Tahun MABBIM (Lampiran VI)
2.3.2 Nombor 12. dicatat Membincangkan Penerbitan Tokoh MABBIM (Lampiran 2) dipinda menjadi Membincangkan Penerbitan Tokoh MABBIM (Lampiran II)
2.3.3 Nombor 13 dicatat Membincangkan revisi Pedoman Transliterasi Huruf Arab ke Huruf Rumi MABBIM (Lampiran
3) dipinda menjadi Membincangkan revisi Pedoman Transliterasi Huruf Arab ke Huruf Rumi MABBIM (Lampiran
Iia)
2.3.4 Nombor 15 dicatat Melaporkan Keputusan Sidang Ke-19 Pakar MABBIM (Lampiran 5) dipinda menjadi Melaporkan Keputusan Sidang Ke-19 Pakar MABBIM (Lampiran II)
2.3.5 Nombor 16 Hal-hal lain dicatat
a. Pertemuan Tiga Menteri
b. Sambutan Ulang Tahun Ke-35 MABBIM
c. Tatakerja Penerbitan MABBIM
Dipinda menjadi
a. Pertemuan Tiga Menteri (Lampiran VII)
b. Sambutan Ulang Tahun Ke-35 MABBIm (Lampiran
VII)
c. Tatakerja Penerbitan MABBIM (Lampiran IX)
2.4 Pindaan kerana ketidaksesuaian maklumat
2.4.1 antara halaman 7, perkara 3.8.ii dan halaman 10, perkara 8.3
- halaman 7, perkara 3.8.ii dicatat Mesyuarat Sekretariat yang akan diadakan pada 9 – 11 Mei 2006 di Kuala
Lumpur, Malaysia ditukar ke Indonesia pada 16 – 21 Mei 2006 sempena Gerakan Cinta Bahasa Indonesia
27
- halaman 10, perkara 8.3 dicatat Majlis juga bersetuju untuk mengadakan Mesyuarat Ke-11 Sekretariat MABBIM pada 9 – 11 Mei 2006 di Kuala Lumpur,
Malaysia
- Pindaan dilakukan pada halaman 10, perkara 8.3 menjadi Majlis juga bersetuju untuk mengadakan Mesyuarat Ke-11 Sekretariat MABBIM pada 16 – 21
Mei 2006 di Indonesia
2.4.2 antara halaman 10, perkara 9 dan halaman 38, nombor 4 dalam Jadual Bidang dan subbidang yang akan diikutsertakan dalam Sidang Ke-20 Pakar MABBIM (pada Lampiran III)
- halaman 10, perkara 9 dicatat Majlis bersetuju menerima usul yang dibentangkan oleh Brunei Darussalam tentang bidang/subbidang ilmu yang akan dibawa ke Sidang Ke-20 Pakar MABBIM dan menggugurkan bidang topografi diganti bidang
Undang-Undang/Hukum. (Sila Lihat Lampiran III).
- halaman 38, nombor 4 dalam Jadual Bidang dan subbidang yang akan diikutsertakan dalam Sidang Ke-20 Pakar MABBIM (pada Lampiran III) dicatat
No. Bidang Subbidang Rujukan
1. Pergigian/Kedokteran Gigi
a. Patologi Oral/
Perubatan Oral
b. Pergigian Masyarakat
Rencana kerja selanjutnya Kelompok Pergigian Dalam Laporan Sidang Ke-19 Pakar MABBIM
2. Agama Islam 4 a. Hadis
b. Transliterasi
Usul Kelompok Agama Islam dalam Laporan Sidang Ke-19 MABBIM
3. Aids/Kedokteran Aids1
Bidang Baru Hasil Keputsuan Mesyuarat Ke-10 Sekretariat MABBIM
4. Topografi 1 Bidang Baru Cadangan Keputusan Ke-
10 Sekretariat MABBIM
5. Pajak Bidang Baru Hasil Keputusan Mesyuarat Ke-10 Sekretariat MABBIM
6. Teknologi Maklumat/ Informasi
Hasil Keputusan Mesyuarat Ke-10 Sekretariat MABBIM
7. Etnomatematika Hasil Keputusan Mesyuarat Ke-10 Sekretariat MABBIM
28
- Pindaan dilakukan pada halaman 38, nombor 4 dalam Jadual Bidang dan subbidang yang akan diikutsertakan dalam Sidang Ke-20 Pakar MABBIM (pada Lampiran III) menjadi
No. Bidang Subbidang Rujukan
4. Undang-Undang/
Hukum
Bidang Baru Hasil Keputusan Sidang
Eksekutif MABBIM Ke-45
3. Perkara Berbangkit daripada Keputusan Umum Sidang Eksekutif Ke-45
MABBIM
3.1 Bengkel Penulisan MABBIM
(i) Majlis menerima kertas cadangan Bengkel Penulisan MABBIM yang disediakn Prof. Emeritus Dr. Abdullah bin Hassan dari Malaysia. (Sila lihat Lampiran I).
(ii) Majlis memohon supaya kertas tersebut dimasukkan juga modul
Penulisan Akademik.
3.2 Tatakerja MABBIM
Majlis telah meneliti dan membuat beberapa pindaan ke atas Tatakerja MABBIM, seperti yang berikut:
Asal Pindaan
c.1) Ketua Perwakilan, Setiausaha/ Sekretaris, dan sebanyak-banyaknya dua orang anggota…
c.1) Ketua Perwakilan, Setiausaha/ Sekretaris,dan sebanyak-banyaknya tiga orang anggota…
c.1) … dan satu orang anggota urus setia/sekreatriat;
c.1) (ditiadakan ayat ini)
c.3) Pemerhati yang bukan anggota Sidang Eksekutif atau sebagai wakil badan rasmi yang menghadiri Sidang Eksekutif atas undangan penyelenggara.
c.3) Pemerhati terbahagi kepada dua kategori:
ii. Pemerhati dari negara anggota rasmi iii. Pemerhati dari Singapura
d. Anggota pemerhati diberi hak bersuara atas permintaan Ketua Perwakilan.
d. Sidang Eksekutif mengesahkan hal yang berkenaan dengan kebijakan/dasar bahasa, hasil ..
(d. mejadi e.)
e. Tempat dan waktu Sidang Eksekutif …
(e. menjadi f.)
29
f. Bahasa pengantar Sidang Eksekutif …
(f. menjadi g.)
Perkara 2. Sidang Pakar Ceraian a.: Sidang Pakar bertanggungjawab membincangkan dan menyelaraskan rancangan kerja …
(Ceraian a. ditiadakan).
(Semua huraian tentang Perkara 2. Sidang Pakar
kembali semula ke teks asal Tatakerja MABBIM).
Perkara 2. Sidang Pakar ceraian a.: Sidang Pakar bertanggungjawab membincangkan dan menyelaraskan rancangan kerja …
Perkara 2. ceraian a. dan b. dipindahkan ke
Perkara 3. Mesyuarat/Musyawarah Sekretariat.
Perkara 3. Ceraian b. Mesyuarat/Musyawarah Sekretariat diselenggarakan secara bergilir-gilir antara ketiga-tiga negara anggota. Tempat …
Perkara 3. Ceraian b.Mesyuarat/Musyawarah Sekretariat diadakan sekali sahaja setahun dan diselenggarakan oleh pihak Pakersa di Indonesia.
Perkara 4. Seminar Kebahasaan Perkara 4. Ceraian a. Seminar Bahasa dan Sastera (Seminar ini diselenggarakan serentak sempena Sidang MABBIM dan Sidang Mastera).
Perkara 4. Ceraian a. Seminar Kebahasaan
Perkara 4. Ceraian a. Seminar Bahasa dan Sastera ..
(Tambahan butiran baru)
Perkara 4. Ceraian e. Hasil Mesyuarat/Musyawarah Sekretariat
dilaporkan pada Sidang Eksekutif.
Bahagian V. Sidang Majlis Perkara 2. … hendaklah dihantara kepada urus setia/panitia penyelenggara selewat-lewatnya dua bulan …
Bahagian V. Perkara 2. … hendaklah dihantar kepada urus setia/panitia penyelenggara selewat-lewatnya satu bulan …
Bahagian VI. Keputusan Majlis Perkara 2. Ceraian f. Pencatat, Ceraian h. Penghantar tuan rumah, Ceraian i. Acara dan Peserta Seminar Bahasa dan Sastera
(perkara ini ditiadakan).
Bahagian VI. Keputusan Majlis. Selain itu, Sidang …
(perkara ini ditiadakan)
Teks Tatakerja MABBIM yang telah dikemaskini, terdapat dalam Lampiran II
30
3.3 Pedoman Transliterasi Huruf Arab ke Huruf Rumi
Majlis menerima pedoman Transliterasi Huruf Arab ke Huruf Rumi yang telah disediakan oleh pihak Malaysia. Majlis bersetuju supaya masing-masing negara membincangkan pedoman tersebut. (Lihat Lampiran III). Berhubung dengan ini Majlis meminta supaya diberi perhatian kepada penggunaan sh dan sy untuk huruf Araf syim.
3.4 Laporan Penyemakan Semula Tatacara Penerbitan MABBIM
Majlis bersetuju supaya Tatacara Penerbitan MABBIM dilengkapi semula oleh Jawatankuasa Penerbitan MABBIM.
3.5 Laporan Pertemuan Tiga Menteri MABBIM
Majlis mengambil maklum laporan pertemuan Tiga Menteri MABBIM dengan menambah dan meminda maklumat seperti berikut:
i. Nama pertemuan: Pertemuan Pemartabatan Bahasa Kebangsaan
di Negara Anggota MABBIM. ii. Pindaan Nama Anggota yang hadir. Bagi teks yang telah dikemaskini, sila Lihat Lampiran V.
3.6 Perkara Berbangkit daripada Sidang Eksekutif MABBIM Ke-43
dan Sidang Eksekutif MABBIM Ke-44 yang belum dilaporkan
Sidang Ke-43
Perkara 9.1 Ceraian c)
Buku Pedoman Penulisan Akademik akan disediakan oleh pihak Malaysia, manakala buku Panduan Penterjemahan akan disediakan oleh pihak Indonesia. Rancangan penulisan kedua-dua buku ini akan dibincangkan dalam Mesyuarat Sekretariat MABBIM pada bulan Mei 2004 di Indonesia
Laporan terkini:
i. Buku Panduan Wacana Akademik oleh Asmah Haji Omar telah diterbitkan oleh pihak Malaysia dan telah dilancarkan sempena Sidang Ke-46 MABBIM pada 13 Mac 2007.
ii. Panduan Penterjemahan sedang disediakan oleh pihak Indonesia.
Sidang Ke-44,
Perkara 13.4.4
Majelis bersetuju menerbitkan hasil penelitian, perakaman tokoh MABBIM, brosur, dan “Di Balik Tabir MABBIM”.
i. Perakaman tokoh MABBIM disediakan oleh masing-masing negara
ii. Penulisan Biografi Tokoh MABBIM Malaysia sedang disediakan oleh pihak Malaysia.
iii. “Di Sebalik Tabir MABBIM” sedang disediakan oleh pihak Malaysia.
31
4. Meneliti dan Menerima Laporan Sidang Ke-14 Pakar MABBIM
Majlis bersetuju menerima Laporan Sidang Ke-20 Pakar MABBIM yang telah diadakan di Hotel Quality City Centre, Kuala Lumpur, Malaysia pada 10 – 15 September 2006, seperti berikut:
4.1 Kelompok Peristilahan
4.1.1 Majlis bersetuju masing-masing negara menerbitkan kamus
istilah yang telah disepakati dalam Sidang Ke-20 Pakar MABBIM mengikut versi negara anggota masing-masing. Walau bagaimanapun, Majlis bersetuju supaya penerbitan kamus MABBIM dibahagi-bahagikan kepada tiga negara anggota supaya tidak ada duplikasi kerja.
4.1.2 Majlis bersetuju supaya sekretariat MABBIM menyediakan/
membekalkan bahan rujukan yang lengkap kepada Pakar Sidang ketika sidang sedang berlangsung.
4.1.3 Majlis bersetuju supaya bahan sidang dipertukarkan sebelum
Sidang Pakar berlangsung. Pihak Sekretariat diminta memberi perhatian kepada hal ini supaya tidak timbul masalah pada masa hadapan.
4.1.4 Majlis bersetuju supaya subbidang percukaian/pajak
dimasukkan di bawah bidang kewangan. Oleh itu, tidak perlu ditentukan taksonominya.
4.1.5 Majlis juga bersetuju supaya zakat dimasukkan sebagai
subbidang Kewangan.
4.2 Kelompok Sekretariat (Tindak Lanjut Pernyataan Bersama
Antara Tiga Menteri MABBIM yang ditandatangani pada 31 Julai
2006, di Jakarta, Indonesia)
Majlis bersetuju supaya laporan kelompok ini dibincangkan semula dan disepakati dalam Mesyuarat Sekretariat MABBIM yang akan datang.
5. Perkara Berbangkit daripada Laporan Sidang Ke-20 Pakar MABBIM
5.1 Kertas Anugerah Bahasawan Negara
5.1.1 Majlis mengambil maklum bahawa Anugerah Bahasawan Negara adalah kegiatan Negara Brunei Darussalam. Anugerah ini bolehlah diteruskan oleh pihak Brunei Darussalam kerana
32
MABBIM telah pun mempunyai anugerah tokohnya yang tersendiri (seperti Anugerah Kencana MABBIM, Anugerah Ilmuwan MABBIM dan Anugerah Khas MABBIM).
5.1.2 Majlis bersetuju sempena ulang tahun ke-35 MABBIM yang
akan datang, Anugerah Kencana MABBIM diberikan kepada tokoh yang menggerakkan MABBIM. Anugerah Kencana MABBIM telah diberikan untuk pertama kalinya kepada Pencetus MABBIM dalam Sidang MABBIM yang diadakan di Kuala Terengganu dalam tahun 1997 sempena perayaan 25 tahun MABBIM. Penerimanya adalah bekas Menteri Pelajaran Malaysia Allahyarham Tun Hussein Onn; Menteri Pendidikan Indonesia, Bapak Mahsuri, dan Datuk Ahmad Kadi dari Brunei Darussalam.
5.2 Kertas Syarahan MABBIM Bahasa Nusantara/Indonesia
5.2.1 Majlis menerima Kertas Syarahan MABBIM Bahasa
Nusantara/Indonesia yang disediakan oleh Brunei Darussalam. 5.2.2 Majlis bersetuju kertas dilengkapi dengan maklumat yang lebih
terperinci tentang anggaran perbelanjaan seperti kadar honorarium yang standard, kos pengangkutan dan sebagainya.
5.3 Kertas Pusat Pengajian Nusantara Nusantara di Negara Brunei
Darussalam
5.3.1 Majlis membincangkan perkara yang tersebut di atas dan
berpendapat bahawa cadangan pihak Brunei Darussalam dalam kertas berkenaan lebih merupakan penubuhan Pusat Penyelidikan Bidang-Bidang Pengajian Melayu seperti yang sudah sedia ada di universiti-universiti di Malaysia dan Indonesia.
Idea pusat pengajian yang terdapat dalam pernyataan antara Tiga Menteri negara-negara anggota MABBIM pada 31 Julai 2006 lebih menjurus kepada pusat pembinaan/pengembangan dan penyebaran bahasa Melayu sebagai bahasa serantau dan bahasa dunia.
5.3.2 Majlis memninta tiap-tiap negara anggota meneliti semula
Pernyataan Bersama Tiga Menteri dan mengemukakan input masing-masing dalam Sidang Eksekutif MABBIM di Jakarta pada tahun 2008, dengan memberi tumpuan kepada:
(i) Tujuan/latar belakang kertas
33
(ii) Skop/bidang lingkupnya (iii) Organisasi
5.4 Kertas Cadangan Penyelidikan MABBIM
5.4.1 Semarak Bahasa
Majlis mengambil maklum bahawa Semarak Bahasa adalah kegiatan Malaysia dan dipersetujui supaya pihak Malaysia meneruskan pelaksanaannya.
5.4.2 Projek Penyusunan Sejarah Bahasa Melayu
Majlis bersetuju Projek Penyusunan Sejarah Bahasa Melayu adalah projek Dewan Bahasa dan Pustaka, Malaysia. Oleh itu, Majlis bersetuju projek ini diteruskan oleh pihak Malaysia di luar projek MABBIM.
6. Membincangkan Isu Seminar Bahasa dan Sastera sempena Sidang
Ke-46 MABBIM
Majlis telah menerima isu-isu yang timbul dalam Seminar Bahasa dan Satera sempena Sidang Ke-46 MABBIM dan Sidang Ke-12 MASTERA yang telah berlangsung selama dua hari, iaitu pada 13 – 14 Mac 2007 di Dewan Seminar, Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia. Seminar telah membahaskan 16 kertas kerja dengan tema Pemanfaatan Bahasa dan Sastera serta Sumber Peribumi
dalam Pembangunan Sains dan Teknologi Demi Kemajuan Bangsa Serumpun. (Sila lihat Lampiran VII)
7. Membincangkan Tema dan Perkara-perkara Lain yang berkaitan dengan
Seminar Bahasa dan Sastera Sempena Sidang Ke-47 MABBIM
7.1 Sidang bersetuju untuk mengadakan Seminar Bahasa dan Sastera sempena Sidang Ke-47 MABBIM dengan tema
Memartabatkan Bahasa dan Sastera Nasional dalam Upaya
Meningkatkan Ketahanan Budaya Serumpun
7.2 Majlis bersetuju menyediakan lapan (8) kertas kerja bahasa, dan lapan
(8) kertas kerja sastera dengan pembahagiannya seperti berikut:
Kertas Kerja Bahasa: i. Indonesia (Tuan Rumah) - 3 kertas kerja ii. Brunei Darussalam - 2 kertas kerja iii. Malaysia - 2 kertas kerja iv. Pemerhati Singapura - 1 kertas kerja
34
Kertas Kerja Sastera: i. Indonesia (Tuan Rumah) - 3 kertas kerja ii. Brunei Darussalam - 2 kertas kerja iii. Malaysia - 2 kertas kerja iv. Pemerhati Singapura - 1 kertas kerja Jumlah keseluruhan kertas kerja: 16
8. Membincangkan Tarikh dan Tempat:
8.1 Majlis bersetuju mengadakan Sidang Ke-21 Pakar MABBIM pada 11 – 15 Septermber 2007, di Denpasar, Bali, Indonesia.
8.2 Majlis bersetuju mengadakan Sidang Ke-47 MABBIM pada 11 – 15
Mac 2008, di Jakarta, Indonesia.
8.3 Majlis juga bersetuju mengadakan Mesyuarat Ke-13 Sekretariat MABBIM pada 22 – 24 Mei 2007, di Jakarta, Indonesia.
9. Membincangkan Bidang/Subbidang Ilmu yang akan dibawa ke Sidang
Ke-21 Pakar MABBIM
9.1 Majlis bersetuju menerima bidang/subbidang yang akan dibawa ke
Sidang Ke-21 Pakar MABBIM, dengan menggugurkan dua bidang/subbidang ilmu, iaitu Percukaian/Pajak (dimasukkan dibawah bidang Kewangan) dan Agama Islam 4.
9.2 Majlis bersetuju meniadakan Sidang Pakar MABBIM mulai September
2008.
9.3 Majlis bersetuju menggantikan Sidang Pakar (Peristilahan) dengan Sidang Pakar Pembinaan/Pengembangan Ilmu, mulai 2008, yang kegiatannya meliputi perancangan bagi: (i) Penyelidikan/Penelitian (ii) Penterjemahan (iii) Penerbitan buku rujukan/ilmu (iv) Penyusunan kamus istilah Penyusunan Kamus istilah Sidang Pakar (Pembinaan Ilmu) akan dianggotai oleh wakil dari ketiga-tiga anggota yang sekarang ini berada dalam Jawatankuasa/Komisi: (i) Penyelidikan (ii) Kegiatan (iii) Penerbitan (iv) Peristilahan
35
9.4 Majlis bersetuju keempat-empat jawatankuasa/komisi di atas membuat perancangan kerja lima tahun bidang masing-masing untuk dibentangkan semasa Mesyuarat Sekretariat tahun 2007.
9.5 Semua aktiviti pengembangan istilah akan diteruskan di negara masing-
masing dan hasilnya dipertukarkan antara ketiga-tiga negara anggota.
10. Menerima dan Mengesahkan Laporan Mesyuarat Sekretariat MABBIM
dan membincangkan Perkara Berbangkit daripada Laporan berkenaan:
Majlis menerima dan mengesahkan Laporan Mesyuarat Ke-11 Sekretariat MABBIM (Jakarta, 31 Mei – 2 Jun 2006) dan Mesyuarat Ke-12 Sekretariat MABBIM (Kuala Lumpur, 12 – 14 Disember 2006) dengan pindaan/pembetulan pada lampiran VI.
11. Laporan Jawatankuasa/Komisi MABBIM
11.1 Majlis bersetuju keempat-empat jawatankuasa/komisi MABBIM
(Jawatankuasa Penyelidikan, Jawatankuasa Kegiatan, Jawatankuasa Penerbitan dan Jawatankuasa Peristilahan) menghasilkan konsep kegiatan masing-masing dan membawa cadangan kegiatan lima tahun untuk dilaporkan pada sidang MABBIM yang akan datang di Jakarta.
11.2 Berbangkit dari 11.1 di atas, laporan
jawatankuasa/komisi(Jawatankuasa Penyelidikan, Jawatankuasa Penerbitan, Jawatankuasa Kegiatan, dan Jawatankuasa Peristilahan) yang telah disediakan itu bolehlah digunakan sebagai rujukan.
12. Membincangkan Kertas Kerja Ulang Tahun Ke-35 MABBIM (disediakan
oleh pihak Indonesia)
13. Membincangkan isu-isu yang terkandung dalam Pernyataan
Bersama/Komunike Antara Tiga Menteri
13.1 Majlis bersetuju menerima Kertas cadangan: Mewujudkan Pasaran
Buku Bersama dalam bahasa Melayu/Indonesia dalam Negara-
negara MABBIM
13.2 Majlis bersetuju supaya ketiga-tiga negara mengambil tindakan lanjut
ke atas kertas tersebut.
14. Hal-hal lain
Tiada
37
PINDAAN KEPUTUSAN UMUM SIDANG EKSEKUTIF KE-46 MABBIM
DISEDIAKAN OLEH URUS SETIA MABBIM Malaysia
1. halaman i (baris 3) dicatat ... Brunei Darussalam (JKTBM), ... dipinda menjadi
Brunei Darussalam (JKTBMBD), ...
2. halaman ii Nombor 2 pindaan pada urutan nombor bermula dengan 2.3 dan akhiri
dengan 2.5
3. halaman iii, perkara 3. Lampiran, Nombor 3.23. pindaan/tambahan maklumat
Bidang/Subbidang Ilmu Sidang Ke-21 Pakar MABBIM (Lampiran XXIII)
4. halaman 2, perkara II. Anggota Sidang Eksekutif, Nombor 10. dicatat Hajah Zaiton
binti Haji Ajamain dipinda menjadi Puan Hajah Zaiton binti Haji Ajamain
5. halaman 8, perkara 2.4.2 dicatat 2.4.2 antara halaman 10 ... dipinda menjadi 2.4.2
Antara halaman 10 ...
6. halaman 10, perkara 3.2 (pada kolum pindaan – baris 3) dicatat d. Anggota
pemerhati diberi hak bersuara ... dipinda menjadi Anggota Pemerhati diberi hak
bersuara ...
7. halaman 11, perkara 3.2 (pada kolum pindaan – baris 4) dicatat ... Perkara 4. Ceraian
e. Hasil Mesyuarat/Musyawarah ... dipinda menjadi ... Perkara 3. Ceraian g. Hasil
Mesyuarat/Musyawarah ...
8. halaman 11, perkara 3.2 (pada kolum asal – baris 5) dicatat Bahagian V. Sidang
Majlis Perkara 2... dipinda (dengan meniadakan perkataan “Sidang Majlis”)
menjadi Bahagian V. Perkara 2...
9. halaman 12, perkara 3.3 dicatat Berhubung dengan ini Majlis meminta supaya ...
dipinda menjadi Berhubung dengan ini, Majlis meminta supaya ...
10. halaman 15 perkara 5.1.2 (pada baris kedua akhir) dicatat ... Pendidikan Indonesia,
Bapak Mahsuri, dan Datuk Ahmad ... dipinda menjadi ... Pendidikan Indonesia,
Bapak Mashuri Salleh, S.H., dan Dato ’Paduka Haji Ahmad ...
11. halaman 15 perkara 5.3 dicatat Kertas Pusat Pengajian Nusantara Nusantara di
Negara Brunei Darussalam dipinda (dengan mengugurkan perkataan ‘Nusantara’
yang berulang) menjadi Kertas Pusat Pengajian Nusantara di Negara Brunei
Darussalam
38
12. halaman 17, perkara 8 ceraian 8.1 dicatat ... mengadakan Sidang Ke-21 Pakar
MABBIM pada 11 – 15 September 2007 ... dipinda menjadi ... mengadakan Sidang
Ke-21 Pakar MABBIM pada 3 – 7 September 2007 ...
13. halaman 18, perkara 9 ceraian 9.1 dicatat ... dan Agama Islam 4. dipinda (dengan
menambahkan maklumat) menjadi ... dan Agama Islam 4. Senarai
Bidang/Subbidang Ilmu Sidang Ke-21 Pakar MABBIM, lihat Lampiran XXIII.
14. halaman 18, perkara 9 ceraian 9.3 dicatat Penyusunan Kamus istilah Sidang Pakar
(Pembinaan Ilmu) ... dipinda (dengan meniadakan ayat “Penyusunan Kamus
istilah”) menjadi Sidang Pakar (Pembinaan Ilmu) ...
15. halaman 18, perkara 9 ceraian 9.4 dicatat ... dibentangkan semasa Mesyuarat
Sekreteriat tahun 2007. dipinda menjadi ... dibentangkan semasa Mesyuarat
Sekretariat tahun 2007.
16. halaman 19, perkara 10 dicatat ... dengan pindaan/pembetulan pada lampiran VI.
dipinda menjadi ... dengan pindaan/pembetulan pada lampiran VIII.
17. Cadangan pindaan kerana tiada maklumat/tambahan penerangan
17.1 halaman 19, perkara 12 pindaan dengan menambahkan maklumat yang
berikut:
12.1 Majlis bersetuju menerima Kertas Kerja Ulang Tahun Ke-35
MABBIM yang disediakan oleh pihak Pakersa, Indonesia.
12.2 Majlis mengambil maklum kegiatan berikut akan dilaksanakan
pada Ulang Tahun Ke-35 MABBIM:
(vii) Penerbitan Buku perjalanan 35 tahun Mabbim berisi
tulisan para pakar Mabbim dari ketiga negara anggota
(viii) Pameran Kebahasaan Mabbim
(ix) Pemberian Anugerah Mabbim
(x) Pembuatan Program Video 35 Tahun Mabbim
(xi) Penerbitan Bunga Rampai Makalah Seminar
(xii) Peluncuran/Pelancaran Terbitan
Bagi perincian rancangan, sila rujuk Lampiran IX.
18. halaman 32, ceraian bagi perkara 3 (urutan penomboran) tercatat a., b. hingga e.
dipinda menjadi c., d., hingga g.
39
19. halaman 32, perkara 3 ceraian a. dicatat ... dan pakar bidang ilmu yang berkaitan
serta. dipinda (dengan meniadakan perkataan “serta”) menjadi ... pakar bidang
ilmu yang berkaitan.
20. halaman 69, perkara 1.3 ceraian 1.3.2 dicatat Dato’ Seri Abang Abu Bakar Apong ...
dipinda menjadi ... Datuk Seri Awang Abu Bakar Apong, (Menteri Perhubungan
Brunei Darussalam) mewakili Menteri Kebudayaan Belia dan Sukan Negara
Brunei Darussalam.
21. Cadangan pindaan kerana ketidaksesuaian maklumat
21.1 antara halaman 10, perkara 3.2 (pada kolum pindaan – baris 3) dan halaman
30, ceraian d.
- halaman 10, perkara 3.2 (pada kolum pindaan – baris 3) dicatat d.
Anggota pemerhati diberi hak bersuara atas permintaan Ketua
Perwakilan.
- halaman 30, ceraian d. dicatat Anggota pemerhati diberi hak berbicara
atas permintaan Ketua Perwakilan.
- Cadangan pindaan dilakukan pada halaman 30, ceraian d. menjadi
Anggota Pemerhati diberi hak bersuara atas permintaan Ketua
Perwakilan.
21.2 antara halaman 11, perkara 3.2 (pada kolum pindaan – baris 1) dan halaman
32, ceraian b.
- halaman 11, perkara 3.2 (pada kolum pindaan – baris 1) dicatat
Perkara 3. ceraian b. Mesyuarat/Musyawarah Sekretariat diadakan
sekali sahaja setahun dan diselenggarakan oleh pihak Pakersa di
Indonesia.
- halaman 32, ceraian b. dicatat Tempat dan waktu
Mesyuarat/Musyawarah Sekretariat ...
- Cadangan pindaan dilakukan pada halaman 32, ceraian b. dipinda
(dengan menambahkan maklumat) menjadi
Mesyuarat/Musyawarah Sekretariat diadakan sekali sahaja
40
setahun dan diselenggarakan oleh pihak Pakersa di Indonesia.
Tempat dan waktu Mesyuarat/Musyawarah Sekretariat ...
21.3 antara halaman 11, perkara 3.2 (pada kolum pindaan – baris 3) dan halaman
32, Perkara 4 ceraian a.
- halaman 11, perkara 3.2 (pada kolum pindaan – baris 3) dicatat
Perkara 4 ceraian a. Seminar Bahasa dan Sastera ...
- halaman 32, Perkara 4 ceraian a. dicatat Seminar Kebahasaan ...
- Cadangan pindaan dilakukan pada halaman 32, Perkara 4 ceraian a.
dipinda menjadi Seminar Bahasa dan Sastera ...
21.4 antara halaman 12, perkara 3.5 ceraian i. dan halaman 69, perkara 1.
maklumat pelaksanaan (kekurangan maklumat)
- antara halaman 12, perkara 3.5 ceraian i. dicatat Nama Pertemuan:
Pertemuan Pemartabatan Bahasa ....
- Cadangan pindaan dilakukan pada halaman 69, perkara 1. maklumat
pelaksanaan dipinda (dengan menambah maklumat) menjadi
Ceraian 1.1 Nama Pertemuan: Pertemuan Pemartabatan Bahasa ....
Sumber Rujukan:
1. Keputusan Umum Sidang Ke-46 Majlis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia (MABBIM)
2. Draf Keputusan Umum yang telah diteliti dan disemak oleh Prof. Emeritus Dato’ Dr. Hajah Asmah Hj. Omar pada 16 Mac 2007 di Hotel Royale Bintang, Kuala Lumpur.
3. Dokumen Sidang Eksekutif Sidang Ke-46 Majlis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia (MABBIM) yang disediakan oleh Urus Setia MABBIM Malaysia
Catatan: Bidang/Subbidang yang digugurkan
(i) Percukaian /Pajak dan Kastam – Bidang Kewangan (ii) Zakat – Bidang Agama Islam
25
Lampiran XXIII
BIDANG/SUBBIDANG ILMU SIDANG KE-21 PAKAR
MAJLIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM-INDONESIA-MALAYSIA (MABBIM)
BIL. BIDANG SUBBIDANG RUJUKAN CATATAN
1. Pergigian/ Kedokteran Gigi
a. Pergigian Implan TMJ dan Radiologi
b. Pergigian Umum
Laporan Kelompok Pergigian Sidang Ke-20 Pakar MABBIM
2. Teknologi Maklumat/ Teknologi Informasi
K-Pengurusan Pengkomputeran Bergerak dan Mudah Alih
Laporan Kelompok Teknologi Maklumat Sidang Ke-20 Pakar MABBIM Kelompok
3. Undang-undang/Hukum
Pertubuhan Antarabangsa dan Undang-undang Perdagangan Antarabangsa
Laporan Kelompok Undang-undang Sidang Ke-20 Pakar MABBIM Kelompok
4. Psikologi Rancangan Lima Tahun MABBIM
1. Bidang ini pernah dibawa pada Sidang Ke-12 MBIM, 14-20 Nov.1978, di Jakarta, Indonesia dan Sidang Ke-13 MBIM pada 3-7 September 1979 di Melaka, Malaysia
2. Lampiran Taksonomi Sidang Ke-30 MABBIM
5. Sejarah Rancangan Lima Tahun MABBIM
1. Lampiran Taksonomi Sidang Ke-30 MABBIM.
2. Bidang Sejarah belum pernah dibincangkan sama ada dalam sidang MBIM atau Sidang MABBIM.
6. Geografi Rancangan Lima Tahun MABBIM
1. Bidang ini pernah dibawa pada Sidang Ke-8 MBIM, 9-13 Ogos 1976 di Bogor, Indonesia dan Sidang Ke-10 MBIM pada 2-8 Oktober 1977 di Jakarta, Indonesia.
2. Lampiran Taksonomi Sidang Ke-30 MABBIM.
27
LAPORAN SIDANG KE-21 PAKAR MABBIM
MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM-INDONESIA-
MALAYSIA (MABBIM)
HOTEL INNA PUTRI, NUSA DUA, BALI
3 – 7 SEPTEMBER 2007
I. Anggota Sidang
Per utusan Indonesia
Ketua Pakersa/Mabbim : Dr. Dendy Sugono Ketua Perutusan : Dr. Sugiyono Sekretaris : Dra. Meity Taqdir Qodratillah, M.Hum. Anggota/Pakar Bidang
1. drg. Zaura Kiswarini Matram, MDS (Kedokteran Gigi: Pergigian Umum) 2 Prof. Dr. drg. Daroewati Mardjono, M.S.D. (Kedokteran Gigi: Radiologi Oral) 3 Prof. Dr. Suwijiyo Pramono (Herba) 4. Prof. Dr. Mien A. Rifai (Herba) 5. Dr. Anggadewi Moesono (Psikologi: Umum) 6. Dra. Ieda Purnomo Sigit Sidi (Psikologi: Umum) 7. Dr. Yudiaryani, M.A. (Kesenian: Teater) 8. Dr. Yustiono (Kesenian: Seni Rupa) 9. Dr. Hj. Ietje Marlina, M.Si. (Sejarah: Historiografi) 10. Koesrianti, S.H., L.L.M., Ph.D. (Ilmu Hukum) 11. Dr. Ir. Titon Dutono, M. Eng. (Teknologi Informasi: Komputer
Bergerak) 12. Ir. Gunarso (Teknologi Informasi: Komputer
Bergerak) 13. Dra. Yeyen Maryani, M. Hum (Sekretariat Mabbim) Pendamping Bahasa
14. Drs. A. Gaffar Ruskhan, M. Hum (Kedokteran Gigi: Pergigian Umum/ Radiologi Oral)
15. Dr. Yayah B. Lumintaintang, A.P.U. (Kesenian: Seni Teater) 16. Dra. Dad Murniah, M.Hum. (Kesenian: Seni Rupa) 17. Dra. Cormentyna Sitanggang (Sejarah) 18. Dr. Dedi Puryadi (Psikologi) 19. Drs. Sutejo (Ilmu Hukum) 20. Drs. Fairul Zabadi (Herba) 21. Drs. M. Muis, M. Hum (Teknologi Informasi: Komputer
Bergerak)
28
Sekretaris
22. Dora Amalia, M. Hum. (Kedokteran Gigi: Pergigian Umum) 23. Dewi Puspita, S.S. (Kedokteran Gigi: Radiologi Oral) 24. Dra. Isti Nureni (Kesenian: Seni Teater) 25. Dira Hildayani, S.S. (Kesenian: Seni Rupa) 26. Teguh Santoso, M. Hum (Sejarah) 27. Meryna Afrila, S.S (Psikologi Umum) 28. Yayat Hendayana, S.S (Ilmu Hukum) 29. Dra. Hari Sulastri (Herba) 30. Adi Budiyanto, S.S. (Komputeran Bergerak) 31. Dra. Menuk Hardaniwati (Sekretariat Mabbim) 32. Azhari Dasman Darnis, S.Ag. (Sekretaris Kelompok Khusus Ketua) Pengolah Data
1. Slamat Trisila, S.S 2. Dede Supriadi 3. Endang Suprihatin 4. Sukadi 5. Supar 6. Edi Suyanto Perutusan Brunei Darussalam
Ketua JKTBM : Dr. Mataim bin Bakar Ketua Perutusan : Pengiran Hajah Zabaidah binti Pengiran Haji
Kamaludin Sekretaris Perutusan : Dayang Hajah Saddiah binti Ramli
Anggota 1. Dr. Haji Sablee bin Haji Aspar (Teknologi Informasi) 2. Dr. Syviana binti Haji Moris (Kedokteran Gigi: Pergigian Umum) 3. Dr. Samsiah binti Haji Mohd. Said (Kedokteran Gigi: Radiologi Oral) 4. Dayang Masliana Yuliah Abdullah (Herba) 5. Pg. Dr. Haji Mohammed bin Pg. Damit (Kesenian: Seni Rupa) 6. Dr. Haji Morsidi bin Haji Muhammad (Kesenian: Teater) 7. Awang Jamaludin bin Haji Mohd. Yusof (Herba) 8. Dr. Awang Haji Asbol bin Haji Mail (Sejarah) 9. Pengiran Hajah Jamilah binti Pengiran Haji (Psikologi Umum) Othman 10. Awang Mohd. Azurin bin Othman (Sekretariat) 11. Pengiran Hajah Zabaidah binti Pengiran Haji (Ilmu Hukum)
Kamaludin
29
Perutusan Malaysia
Ketua JKTBM : Puan Hajah Noresah Baharum Ketua Perutusan : Prof. Emeritus Dato’ Dr. Hajah Asmah Haji Omar Sekretaris Perutusan : Puan Hajah Zaiton Haji Ajamain
Anggota 1. Prof. Madya Dr. Roslan Abdul Rahman (Kedokteran Gigi: Radiologi Oral) 2. Prof. Madya Dr. Rohana Ahmad (Kedokteran Gigi: Pergigian Umum) 3. Prof. Dr. Nik Anuar Nik Mahmud (Sejarah: Historiografi) 4. Dr. Mohd. Hisham Mohd. Kamal (Ilmu Hukum) 5. Dr. Jamia Azdina Jamal (Herba) 6. Prof. Madya Dr. Mulyadi Mahmood (Kesenian: Seni Rupa) 7. Prof. Madya Dr. Mazani Manaf (Teknologi Informasi: Pengkomputeran Bergerak) 8. Encik Ponnusamy Subramanian (Psikologi Umum) 9. Encik Zakaria Arifin (Kesenian: Teater) 10. Puan Fauzilahyatun Mustafa (Sekretariat) 11. Puan Sa’dah Abdullah (Sekretariat) 12. Encik Rahimi Arifin (Sekretariat) 13. Puan Diarani Mat Adam (Sekretariat) 14. Puan Hajah Ratna Inzah Datuk Haji (Sekretariat) Mohd. Asri II. Bidang Yang Diikutsertakan
1. Kelompok Khusus Kedokteran Gigi 6A (umum) 2. Kelompok Khusus Kedokteran Gigi 6B (Radiologi Oral) 3. Kelompok Khusus Herba (Sumber, Bahan, dan Pembuatan Produk) 4. Kelompok Khusus Psikologi 1 (Psikologi Umum) 5. Kelompok Khusus Kesenian 1A (Teater) 6. Kelompok Khusus Kesenian (Seni Rupa) 7. Kelompok Khusus Sejarah 1 (Historiografi) 8. Kelompok Khusus Ilmu Hukum 2 (Organisasi dan Perdagangan Internasional) 9. Kelompok Khusus Teknologi Informasi 7 (Pengkomputeran Bergerak) 10. Kelompok Khusus Sekretariat 11. Kelompok Khusus Ketua
30
III. Hasil Sidang
1. Hasil Sidang Ke-21 Pakar Mabbim
No.
Kelompok
Kategori
A
Kategori
B
Kategori
C
Kategori
D
Masih
dibicarakan
1. Kelompok Khusus Kedokteran Gigi 6A (umum)
580
2
-
363
-
2. Kelompok Khusus Kedokteran Gigi 6B (Radiologi Oral)
715
20
-
53
-
3. Kelompok Khusus Herba 691 7 168 592 408
4. Kelompok Khusus Psikologi 1 (Psikologi Umum)
1.669
1
31
679
-
5. Kelompok Khusus Kesenian 1A (Teater)
1.092
-
44
315
-
6. Kelompok Khusus Kesenian (Seni Rupa)
1.341
-
29
1.460
-
7. Kelompok Khusus Sejarah 1 (Historiografi)
814
-
43
882
8. Kelompok Khusus Ilmu Hukum 2 (Organisasi dan Perdagangan Internasional)
1.182
6
-
100
-
9. Kelompok Khusus Teknologi Informasi 7 (Pengkomputeran Bergerak)
1.035
15
-
36
Jumlah
9.119
51
315
4.480
408
Jumlah keseluruhan
14.373
Sidang Ke-21 Pakar Mabbim menghasilkan 14.373 entri dari sembilan bidang ilmu dengan perincian sebagai berikut.
2. Hasil Sidang Kelompok Musyawarah Sekretariat
2.1 Penerbitan Buku Perjalanan 35 Tahun Mabbim berisi tulisan para
pakar Mabbim ketiga negara anggota
31
a. Penyusunan dikoordinasi oleh sebuah tim dengan bahan dari ketiga negara anggota Mabbim sebagai editor dan penerbit
b. Judul buku ini adalah ”Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-
Malaysia (Mabbim): Meretas Batas Menjemput Masa”. Judul ini mengisyaratkan bahwa Mabbim sesungguhnya selalu berupaya menghilangkan kendala keterbatasan daya ungkap bahasa Indonesia/ Melayu atas kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mabbim juga melakukan penyiapan bangsa serantau untuk menyambut masa depan.
c. Buku ini memuat tulisan tentang sejarah Mabbim dan sembilan tulisan
tentang perencanaan bahasa di ketiga negara anggota. Pihak Indonesia membuat tulisan Sejarah Mabbim dan meminta masukan dari Brunei Darussalam dan Malaysia. Pihak Indonesia membentuk tim untuk penulisan Sejarah Mabbim.
2.2 Pameran Kebahasaan Mabbim
a. Tema adalah ” Mabbim dari Masa ke Masa”
b. Pameran akan menampilkan seri terbitan Mabbim dari ketiga negara dan dokumentasi Mabbim mulai dokumen pendirian dan penguatan, visi dan misi, program kerja, hasil kerja, tokoh, dan hal lain yang menunjukkan kejayaan sepak terjang Mabbim, baik dokumentasi yang berbentuk audio, video, foto, maupun terbitan. (1) Seri terbitan Mabbim dari ketiga negara (2) Dokumentasi: audio, video, foto, terbitan-terbitan (1972—
sekarang) (3) Tokoh Mabbim dari tiap negara anggota Mabbim dibuat poster
Produk-produk Mabbim yang ditampilkan dalam satu ruangan dengan sistem satu kesatuan dan gerai yang menyatu. Bahan pameran di-siapkan tiga negara. (1) Terbitan (2) Penelitian (3) Gabungan audio video (4) Foto: tokoh Mabbim dari awal hingga akhir
c. Setiap negara mengirimkan bahan-bahan yang dimiliki untuk pameran atau siap diolah menjadi bahan pameran di Jakarta
d. Pameran ini juga akan menerbitkan bibliografi terbitan Mabbim. Bibliografi tiap negara Mabbim berbeda.
32
2.3 Pembuatan Program Video 35 Tahun Mabbim
a. Program video ini merupakan rangkaian kilas balik perjalanan
Mabbim selama 35 tahun dengan memanfaatkan dokumentasi foto dan video yang dimiliki Mabbim dari ketiga negara. Skenario dibuat oleh Indonesia dan akan dibicarakan dalam pertemuan musyawarah panitia. Kita memanggil orang pelaksana khusus (pakar) untuk pembuatan skenario. Segala hal yang pernah dilakukan diperinci seperti, Sidang Pakar, Sidang Majelis, Sidang Esekutif, penandatanganan piagam, perubahan nama Mabbim, Komunike Bersama, kapan Brunei masuk Mabbim, majelis santai mengunjungi tempat rekreasi, berapa banyak delegasi yang hadir, bagaimana sekretariat bekerja untuk persiapan sidang (di balik tabir Mabbim), dan sebagainya.
b. Program video disiapkan dalam format dan standar penyiaran digital. c. Program diproduksi dalam dua versi durasi, yaitu progam dengan
durasi 30 detik berisi Apa dan Siapa Mabbim untuk iklan layanan di media massa dan program durasi 50 menit
d. Program video diisi suara dalam tiga bahasa: bahasa Indonesia, bahasa
Melayu, dan bahasa Melayu Brunei e. Penulisan skenario dan produksi program akan dilakukan pihak
Indonesia. Malaysia dan Brunei menyediakan bahan dokumentasi yang diperlukan dan melakukan pengisian suara dalam bahasa Melayu. Untuk bahasa Melayu, yang akan digunakan bahasa Melayu Brunei atau Malaysia. Hal tersebut akan dibicarakan dalam Musyawarah Sekretariat. Skenario gambar dan skenario narasi, disisipi sedikit pantun.
2.4 Penerbitan Bunga Rampai Makalah Seminar
a. Bunga rampai ini memuat makalah-makalah terpilih dari seminar yang pernah dilaksanakan Mabbim.
b. Pemilihan naskah dan penyelarasan bahasa dilakukan oleh tim yang
beranggotakan pakar dari ketiga negara. c. Setiap negara bertanggung jawab atas penyesuaian seperlunya untuk
naskah makalah terpilih.
33
2.5 Buku Kecil Mabbim
Berisi: (1) Struktur Organisasi Mabim
a. JKTBM Brunei Darussalam b. JKTBM Malaysia c. Pakersa Indonesia
(2) Foto-foto tokoh Mabbim
a. Tokoh Pernyatan Bersama 1972 b. Tokoh Komunike Bersama 2006 c. Ketua Mabbim 1972—2007
(3) Alamat telepon dan pos-el anggota JKTBM Malaysia, JKTBM Brunei
Darusalam, Sekretariat Pakersa, dan pakar (s.d. akhir Januari 2008)
2.6 Peluncuran Terbitan
a. Buku ”Meretas Batas Menjemput Masa” b. Bunga Rampai Makalah Seminar c. Buku kecil MABBIM d. Video 35 tahun MABBIM e. Glosarium Istilah Indonesia- Asing (daring)
2.7 Persiapan Akhir
Ketiga negara bersepakat mengadakan rapat persiapan di Indonesia pada tanggal 21—22 Januari 2008 untuk membahas persiapan semua agenda ulang tahun ke-35 MABBIM (undangan untuk kedua negara harus sudah dikirim sebulan sebelum hari pelaksanaan rapat).
3. Hasil Sidang Kelompok Khusus Ketua
3.1 Agenda A Meninjau kembali “Pernyataan Bersama Tahun 1972” untuk melihat hal yang belum dilaksanakan. 1. Hal tata bahasa belum dilaksanakan 2. Hak cipta pengarang setiap negara dalam hal kerja sama perlu dibahas
(karena belum dilaksanakan)
Tindak Lanjut Komunike Bersama 2006 perlu dibuat: 1. program untuk merealisasikan pernyataan butir 1., misalnya dengan
pengaturan penggunaan bahasa di ruang publik; program pemantapan/pemberdayaan/pengutamaan bahasa Indonesia/Melayu dalam pengembangan ilmu (peluasan daya ungkap, seperti istilah bidang ilmu);
34
2. program pengembangan bahasa Indonesia/Melayu: dengan membuka Jurusan Bahasa Indonesia/Melayu atau Pusat Kajian Indonesia/Melayu di banyak negara, atau mengundang guru bahasa Indonesia/Melayu ke Indonesia, Malaysia, dan Brunei. a. Kertas kerja pembukaan Pusat Kajian Indonesia/Melayu akan
dibuat oleh Indonesia b. Kertas kerja tentang pengiriman guru bahasa Indonesia/Melayu ke
luar negeri dibuat oleh Malaysia c. Kertas kerja tentang beasiswa untuk guru-guru bahasa
Indonesia/Melayu belajar di Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia dibuat oleh Brunei Darussalam
3. peningkatan mutu, seperti penataran-penataran sudah dilaksanakan
3.2 Agenda B:
1. Sidang Eksekutif: Mabbim terpisah dengan Mastera (Mastera perlu membuat struktur organisasi); Mabbim diselenggarakan pada bulan Maret, Mastera diselenggarakan pada bulan September. Setiap Sidang Mastera, Ketua-ketua komisi Mabbim diundang, demikian pula sebaliknya.
2. Sidang Pakar/Komisi Mabbim: sidang pakar dilaksanakan sebelum sidang eksekutif (diselenggarakan pada bulan Maret)
3. Musyawarah Sekretariat
4. Seminar Mabbim tidak digabung dengan seminar Mastera (seminar cukup diselenggarakan 1 hari sebelum Sidang Pakar/Komisi)
3.3 Agenda C:
1. Anugerah Mabbim: sesuai dengan pembicaraan di Sidang Ke-46 di Kuala Lumpur: Mabbim akan memberikan anugerah kepada Menteri yang menandatangani Komunike Bersama Kebahasaan 2006
2. Nama anugerah untuk Menteri perlu diberi nama.
3. Direncanakan menghadirkan Menteri ketiga negara pada tanggal 10 Maret 2008 (Senin)
Kriteria makalah seminar terpilih:
a. Sifatnya tidak ada pengulangan (pertimbangan aspek waktu) b. Setiap Negara menunjuk editor. c. Setiap Negara lebih baik mencadangkan lebih apa yang diminta. Hal
ini supaya penyelarasan terjadi kesamaan jua editor dapat memiliki cadangan.
35
d. Pemilihan artikel jangan menumpuk pada tahun yang sama.
Kriteria tokoh Mabbim: a. Tokoh Pernyataan Mabbim 1972 b. Komunike Bersama 2006 c. Ketua-Ketua Mabbim (1972—2007) d. Ilmuwan Mabbim (Pakar yang memberikan kontribusi) e. Data yang perlu dimuat ialah tokoh Mabbim, pakar bidang ilmu, dan
sekretariat. 3.4 Pameran:
1. Poster tokoh Mabbim 2. Foto seribu wajah ( paling lambat 25 Oktober 2007 terkumpul) 3. Daftar buku untuk bibliografi (paling lambat 25 Oktober 2007
terkumpul)
IV. Hambatan/Masalah
1. Kelompok Khusus Kedokteran Gigi 6A (umum) Tidak ditemukan hambatan 2. Kelompok Khusus Kedokteran Gigi 6B (Radiologi Oral) Tidak ditemukan hambatan 3. Kelompok Khusus Herba (Sumber, Bahan, dan Pembuatan Produk) Tidak ditemukan hambatan 4. Kelompok Khusus Psikologi 1 (Psikologi Umum) Tidak ditemukan hambatan 5. Kelompok Khusus Kesenian 1A (Teater) Tidak ditemukan hambatan 6. Kelompok Khusus Kesenian (Seni Rupa) Tidak ditemukan hambatan 7. Kelompok Khusus Sejarah 1 (Historiografi) Tidak ditemukan hambatan 8. Kelompok Khusus Ilmu Hukum 2 (Organisasi dan Perdagangan
Internasional) Tidak ditemukan hambatan 9. Kelompok Khusus Teknologi Informasi 7 (Pengkomputeran Bergerak) Tidak ditemukan hambatan
36
V. Rencana Kerja dan Usul
1. Kelompok Khusus Kedokteran Gigi 6A (umum) dan Kelompok
Khusus Kedokteran Gigi 6B (Radiologi Oral)
Kelompok ini mengajukan usul untuk bertemu kembali dalam rangka melanjutkan dan memutakhirkan istilah-istilah dan penyelesaiannya menjadi kamus.
2. Kelompok Khusus Herba (Sumber, Bahan, dan Pembuatan Produk) Kelompok ini mengusulkan Subbidang 3 (Standardisasi/Pemiawaian), Subbidang 4 (Fitoterapi), dan Subbidang 5 (Peraturan dan Pemasaran) dalam Taksonomi Herba untuk dicadangkan sebagai bahan Sidang Pakar yang akan datang.
3. Kelompok Khusus Psikologi 1 (Psikologi Umum) Kelompok ini mengusulkan membahas subbidang psikologi untuk Sidang Pakar yang datang.
4. Kelompok Khusus Kesenian 1A (Teater) a. Memperbaiki istilah yang ditunda dan ditanguhkan. b. Membuat glosari dan kamus teater untuk 3 negara c. Menambah istilahistilah terkini melalui komunikasi internet. d. Menentukan istilah kuna dan asing yang diterjemahkan ke dalam 3
negara.
5. Kelompok Khusus Kesenian (Seni Rupa) a. Hendaknya daftar istilah yang terkumpul ditingkatkan dengan
perunusab makna/definisi dari masing-masing. b.. Alangkah lebih baik apabila sidang pleno dapat menetapkan penggarap
istilah-istilah di subbidang Seni Rupa lainnya seperti desain, kria, arsitektur, dan tata kota.
6. Kelompok Khusus Sejarah 1 (Historiografi)
7. Kelompok Khusus Ilmu Hukum 2 (Organisasi dan Perdagangan
Internasional) a. Kelompok ini akan menyusun kamus hukum sesuai dengan
kesepakatan pakar bidang hukum di tiga negara. b. Kelompok ini mengusulkan membahas Subbidang Hukum Udara dan
Angkasa, Hukum Humaniter, dan Hukum Pidana Internasional (International Criminal Court)
8. Kelompok Khusus Teknologi Informasi 7 (Pengkomputeran Bergerak)
Kelompok ini memiliki rencana kerja dan usul sebagai berikut: a. Penyusunan Glosarium Teknologi Informasi b. Penyusunan Kamus Teknologi Informasi
37
KERTAS KONSEP
BIASISWA UNTUK GURU-GURU BAHASA MELAYU/INDONESIA
BELAJAR DI INDONESIA, BRUNEI DARUSSALAM DAN MALAYSIA
1. Pengenalan
1.1 Peranan proaktif MABBIM dalam mengangkat martabat dan kedudukan bahasa Melayu bukan sahaja sebagai bahasa komunikasi negara berbahasa Melayu bahkan juga menjadi salah satu bahasa penting ASEAN telah membawa kepada penandatangan Komunike Bersama antara Menteri penanggungjawab MABBIM memberi satu hamparan harapan dengan adanya mandat daripada kalangan ’political will’. Sekretariat MABBIM telah memberi respons sejajar dengan semangat dan kehendak Komunike Bersama. Beberapa langkah-langkah perlu dan patut akan digerakkan bagi melebarkan peranan masa depan MABBIM. Tentunya, tujahan besar daripada Komunike Bersama itu ialah MABBIM perlu memainkan peranan lebih efektif, khususnya dalam pengisian matlamat penyerantauan dan pengembangan bahasa Melayu/Indonesia melalui ruang-ruang yang difikirkan wajar dan berkesan.
1.2 Pada Sidang Ke-21 Pakar, 3 – 7 September 2007, di Nusa Dua, Bali,
diadakan satu sesi khas, iaitu pertemuan Kelompok Khusus Ketua MABBIM bagi membincangkan tindak lanjut Komunike Bersama 2006. Hasil daripada pertemuan tersebut, ketiga-tiga negara bersetuju menyediakan kertas cadangan bersaingan untuk dibincangkan dalam mesyuarat eksekutif Sidang Ke-47 MABBIM. Brunei Darussalam dipertanggungjawabkan untuk menyediakan kertas kerja bertajuk ”BIASISWA UNTUK GURU-GURU BAHASA MELAYU/
INDONESIA BELAJAR DI INDONESIA, BRUNEI DARUSSALAM
DAN MALAYSIA”
2. Tujuan
2.1 Menyokong prasarana pemerkasaan bahasa Melayu/Indonesia yang berbentuk konvensional seperti penerbitan buku dan terjemahan, kepada penyumberan tenaga manusia terlatih dengan sasaran utama iaitu mendorong proses ”penyerantauan bahasa” melalui pergerakan tenaga terlatih. Proses penyerantauan bahasa ini disokong melalui kaedah ”taja dan kembali menabur bakti”.
2.2 Menyokong usaha mendiasporakan bahasa Melayu dengan menyasarkan
salah satu matlamat Komunike Bersama iaitu ”mempertinggi kemampuan bahasa Melayu/Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi serta sebagai salah satu bahasa utama dunia”.
38
2.3 MABBIM yang proaktif berupaya menterjemahkan konsep ”sentiasa bersedia dan bijak meraih manfaat dalam persekitaran dunia yang berubah” khususnya dalam pemerkasaan bahasa Melayu/Indonesia. Bagi mendukung usaha ini, MABBIM menyedari pengayaan sumber manusia melalui pelaburan modal insan penting untuk menyokong matlamat penyejagatan bahasa Melayu/Indonesia melalui penyerantauan guru-guru bahasa.
3. Strategi dan Pendekatan
3.1 Menaja biasiswa pengkhususan bahasa Melayu/Indonesia kepada tenaga pendidik daripada kalangan tujuh negara ASEAN.
3.2 Tenaga pendidik terlatih ini dianggap sebagai agen penyebaran bahasa
Melayu/Indonesia yang dihasratkan berupaya membentuk satu koloni baru dan sekali gus membina jaringan masyarakt berbahasa Melayu di negara yang bukan berbahasa Melayu.
3.3 Merebut kepekaan negara sekitar akan potensi bahasa Melayu/Indonesia
bukan sekadar bahasa komunikasi pelancongan, bahkan sebagai bahasa komunikasi penting dalam hubungan geopolitik dan geoekonomi.
4. Kursus
4.1 Kursus yang ditawarkan berbentuk penataran, penempatan ataupun sijil pendidikan jangka pendek yang memakan masa 6 bulan. Kursus dijalankan secara intensif.
4.2 Modul kursus digubal secara bersama antara universiti dengan kerjasama
setiap negara anggota MABBIM bagi memastikan matlamat menjana guru yang mempunyai kemahiran dan pengetahuan mencapai piawaian yang dikehendaki.
5. Mekanisme
5.1 Perlu ada satu mekanisme yang sistematik dan khusus di setiap negara sebagai asas bagi menilai calon-calon yang layak. Mekanisme ini perlu dibentuk oleh satu jawatankuasa yang terdiri daripada kalangan mereka yang mempunyai kuasa pemutus dalam pemberian biasiswa, penetapan kuota dan bidang pengkhususan.
5.2 Dicadangkan, setiap negara anggota MABBIM membuat perbincangan
lebih teliti bersama-sama Kementerian Pendidikan dan lembaga pengarah universiti bagi universiti yang dikenal pasti di negara masing-masing bagi merealisasikan projek ini.
39
5.3 Sebelum projek ini dilaksanakan, mekanisme yang dibentuk perlu mengambil kira jangkaan peruntukan, hayat biasiswa dan kemudahan sampingan, penetapan kuota dan perkara lain yang berkaitan bagi memastikan projek ini bukan satu cadangan bermusim.
5.4 Mekanisme ini juga perlu membuat perancangan teliti, bukan sahaja di
peringkat pelaksanaan bahkan juga membuat tindakan susulan. Mekanisme berkenaan perlu membina pangkalan data sistematik, menjalinkan hubungan strategik dan mengujudkan kerjasama pintar dengan mereka yang telah tamat menghadiri kursus. Tujuannya, untuk mendapatkan maklum balas perkembangan dan kejayaan kursus ini dalam usaha mendukung matlamat penyerantauan bahasa.
6. Pelaksanaan
6.1 Setiap negara bertanggungjawab menaja biasiswa, tambang pergi balik (sekali sahaja), penginapan dan kesihatan bagi guru-guru yang terpilih menjalani kursus penempatan pengajian di universiti yang ditentukan.
6.2 Skim biasiswa ini merangkumi kos sara hidup pelajar terbabit. 6.3 Kursus diadakan dua sesi dalam setahun. Satu sesi mengambil masa
selama 6 bulan. 6.4 Setiap negara menaja dua orang guru bagi setiap negara ASEAN dengan
jumlah keseluruhannya yang perlu dibiayai ialah seramai 14 orang bagi setiap satu sesi pengambilan.
7. Kriteria Calon
7.1 Guru-guru yang dipilih hendaklah dalam lingkungan usia segar, iaitu 20 – 35 tahun bagi memastikan jangkaan dan pulangan dalam tempoh yang panjang.
7.2 Calon-calon ini sebaik-baiknya mempunyai pengalaman mengajar
sekurang-kurangnya lima tahun setelah tamat pengajian di maktab dan institusi perguruan/pendidikan yang diiktiraf sebelum disokong untuk melanjutkan pengajian di universiti-universiti yang dipilih.
7.3 Ciri-ciri calon bukan sahaja disukat banding berdasarkan merit bahkan
juga aspek lain yang tidak kurang pentingnya ialah berinovatif, mempunyai kebolehan kognitif yang tinggi, keupayaan komunikasi berkesan, celik teknologi dan menghayati nilai murni dan silang budaya bagi menjana tenaga terlatih yang lengkap dalam pelbagai aspek kemahiran dan pengetahuan.
40
8. Kaedah Pemilihan
8.1 Pemilihan dijalankan secara temu duga terbuka dan telus melalui kerjasama pintar dengan badan-badan atau institusi yang dilantik. Kemungkinan dibentuk satu jawatankuasa ad-hoc.
8.2 Bagi memastikan pelaburan modal insan ini menguntungkan MABBIM,
mekanisme yang dilantik perlu membuat saringan ketat agar gejala kronisme atau pilih kasih sehingga menafikan peluang mereka yang layak berdasarkan merit dapat dihindari.
Disediakan oleh:
Dr. Mataim Bakar
Pengerusi JKTBMBD
41
PENGHANTARAN GURU/TENAGA PENGAJAR BAHASA
MELAYU/INDONESIA
KE LUAR NEGARA
1. TUJUAN
Kertas ini dikemukakan kepada Sidang Eksekutif sebagai memenuhi keputusan Kelompok Khusus Ketua MABBIM yang bersidang ketika Sidang Ke-21 Pakar MABBIM pada 3 – 7 September 2007, di Hotel Inna Putri, Nusa Dua, Bali Indonesia, berkaitan dengan Tindak Lanjut Komunike Bersama 2006, yang meminta supaya disediakan satu kertas tentang gagasan untuk Program Penghantaran Guru/Tenaga Pengajar Bahasa Melayu/Indonesia Ke Luar Negara.
2. LATAR BELAKANG
2.1 Pada 31 Julai 2006, tiga menteri yang menangani hal-hal kebahasaan masing-masing negara, iaitu Menteri Pelajaran Malaysia, Dato’ Sri Hishammuddin Tun Hussein, Menteri Perhubungan, Negara Brunei Darussalam, Dato Seri Abu Bakar Apong (mewakili Menteri Kebudayaan, Belia dan Sukan Negara Brunei Darussalam), dan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Profesor Dr. Bambang Sudibyo, telah menandatangani Pernyataan/
Komunike Bersama.
2.2 Rentetan daripada itu, ketiga-tiga menteri yang menangani hal-hal kebahasaan masing-masing negara ini dipertemukan untuk membincangkan bagaimana menangani usaha pemartabatan dan pemerkasaan bahasa kebangsaan di negara masing-masing, serta meninjau kemungkinan bersinergi supaya upaya/usaha/langkah diambil dalam memartabatkan bahasa kebangsaan sama ada ada kesamaan, atau mungkin boleh saling membantu.
2.3 Inti kandungan dan semangat daripada Pernyataan/ Komunike Bersama yang
telah disepakati adalah seperti yang berikut:
2.3.1 Memantapkan penggunaan bahasa kebangsaan di negara masing-masing sesuai dengan kedudukan dan fungsinya.
2.3.2 Mempertinggi kemampuan bahasa Melayu/Indonesia sebagai bahasa
ilmu pengetahuan dan teknologi serta sebagai salah satu bahasa utama dunia dan
2.3.3 Meningkatkan mutu penggunaan bahasa Melayu/Indonesia dalam
berbagai-bagai lapisan masyarakat.
2.4 Berikutan penandatanganan Komunike Bersama ini, kelompok Khusus Ketua MABBIM yang bersidang ketika Sidang Ke-21 Pakar MABBIM pada
42
3 – 7 September 2007, di Hotel Inna Putri, Nusa Dua, Bali Indonesia, meminta supaya MABBIM Malaysia menyediakan satu kertas tentang gagasan untuk Program Penghantaran Guru/Tenaga Pengajar Bahasa Melayu/Indonesia Ke Luar Negara. Gagasan ini adalah sejajar dengan hasrat Komunike tersebut untuk mempertinggi kemampuan bahasa Melayu/Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi serta sebagai salah satu bahasa utama dunia.
3. HUBUNG KAIT MAJLIS ANTARABANGSA BAHASA MELAYU (MABM)
PENGHANTARAN GURU/TENAGA PENGAJAR BAHASA MELAYU/
INDONESIA KE LUAR NEGARA
3.1 Untuk menyelaraskan kegiatan pengembangan bahasa Melayu yang kian meningkat jumlahnya di peringkat antarabangsa, kerajaan Malaysia telah meluluskan penubuhan Majlis Antarabangsa Bahasa Melayu (MABM) pada tahun 1997. Majllis yang dirasmikan penubuhannya pafa bulan Ogos 2000 yang lalu, dianggotai oleh 25 negara yang mempunyai pusat pengajian Melayu, institusi atau badan yang mengendalikan kursus bahasa Melayu atau pengajian Melayu/Indonesia di serata dunia.
3.2 Pada peringkat awal penubuhannya, MABM menumpukan sebahagian besar
perhatian kepada usaha mengumpulkan data dan maklumat tentang usaha pengembangan bahasa Melayu di luar negara melalui pelbagai cara, antaranya melalui sidang atau mesyuarat tahunan serta seminar/persidangan. Sejak ditubuhkan, enam sidang telah diadakan, dan daripada laporan yang dikemukakan oleh anggota MABM, MABM dapat mengetahui beberapa hal, antaranya:
3.2.1 Perkembangan (kemajuan/kemunduran) pengajian Melayu/Indonesia
atau kursus bahasa Melayu 3.2.2 Peningkatan atau kemerosotan usaha penyelidikan dan kegiatan
kebahasaan dan persuratan Melayu/Indonesia 3.2.3 Sebab-sebab yang menjadikan kedudukan pengajian Melayu/bahasa
Melayu sedemikian (peningkatan atau kemerosotan) 3.2.4 Keperluan dan sokongan yang diharapkan, dan beberapa hal lain yang
berkaitan.
3.3 Di samping sidang, di bawah fungsi MABM juga, diadakan program ziarah bahasa, lawatan atau tinjauan ke pusat-pusat pengajian juga ke pusat-pusat kegiatan kebahasaan di kalangan negara anggota MABM. Hasil tinjauan dan perundingan dengan pelbagai pihak yang bertanggunjawab di ke pusat-pusat atau badan-badan yang berkaitan, digabungkan dengan laporan yang diterima
43
daripada anggota MABM, dirumuskan satu dapatan yang wajar diberikan tindakan yang konkrit demi meningkatkan usaha pengembangan bahasa Melayu di peringkat antarabangsa. Khususnya dalam membantu pengukuhkan pusat-pusat pengajian di luar Malaysia dengan melaksanakan Program Penghantaran Guru/Tenaga Pengajar Bahasa
Melayu/Indonesia Ke Luar Negara. 4. HASIL DAPATAN MABM
4.1 Sejumlah lebih daripada 100 buah institusi pengajian dan penyelidikan, dan
badan-badan penggiat bahasa dan persuratan Melayu di luar Malaysia didapati menawarkan pengajian Melayu/Indonesia, kursus bahasa Melayu dan pengajian-pengajian lain yang berkait dengan dunia Melayu, termasuk budaya, falsafah dan politik. Jumlah ini kian bertambah dengan meningkatnya minat pelajar dan pengkaji luar Malaysia terhadap bahasa dan budaya Melayu secara khusus, dan alam Melayu secara umum.
4.2 Sebahagian besar daripada institusi yang dikenali sedang beransur-ansur
memperkenalkan bahasa dan pengajian Melayu setelah beberapa dekad terlibat dengan pengajaran dan pembelajaran bahasa dan pengajian Indonesia. Terdapat beberapa kategori institusi yang dimaksudkan iaitu:
4.2.1 Universiti atau institusi pengajian tinggi, yang menawarkan ijazah
(pertama, kedua atau ketiga), dan diploma, khusus bagi bidang ini, dari universiti pengajian luar seperti Tokyo University of Foreign Studies, Moscow State University, Hankuk University of Foreifn Studies, dan yang seumpamanya.
4.2.2 Kolej atau pusat pengajian yang menawarkan sijil bagi kursus
pengajian Melayu atau bahasa Melayu, atau yang mengeluarkan sijil seperti Beijing Broadcasting University, Kolej Islam Yala, dan beberapa institusi yang terdapat di Perancis.
4.2.3 Pusat pengajian dan kegiatan kebahasaan yang tidak begitu formal,
diwujudkan oleh persatuan atau badan dan pertubuhan tertentu (antaranya ada yang mendapat kerjasama daripada Kedutaan Malaysia), untuk peminat-peminat bahasa Melayu yang kian meningkat di luar negara juga pengajar serta penggiat bahasa. Antaranya seperti yang terdapat di Rusia (di bawah Persatuan Nusantara) di Kemboja (di bawah naungan Yayasan Pembangunan Umat Islam Kemboja), di Sri Lanka (di bawah Sri Lankan Malay Association Confederation (SLAMAC) dan Persatuan Islam Melayu Sri Lanka (COSLAM)., Kesatuan Melayu Sri Lanka, dan Kedutaaan Malaysia), di Perancis (di bawah Ecole Francaise d’Extreme-Orient (EFEO)/ French School of the Far East).
44
4.2.4 Sekolah kerajaan dan swasta, seperti di Wilayah Victoria, Australia, yang menawarkan pelajaran Bahasa Melayu/Indonesia sebagai bahasa asing pertama bagi para pelajar di semua peringkat sekolah.
5. RASIONAL ATAU KEPERLUAN PENGHANTARAN GURU//TENAGA
PENGAJAR BAHASA MELAYU/ INDONESIA KE LUAR NEGARA
5.1 Institusi-institusi pengajian yang berusaha mengembangkan bahasa dan budaya asing melalui kursus dan sebagainya sentiasa mendapat sokongan daripada pihak negara pengguna asal bahasa tersebut, baik dari segi pengurusan, dana atau kepakaran. Contohnya pengembangan bahasa Inggeris sentiasa disokong oleh kerajaan Britain melalui British Council, bahasa Jerman melalui Goethe Institute, bahasa Perancis Alliance Francaise, termasuklah bahasa-bahasa lain seperti bahasa Jepun dan Korea di mana-mana sekalipun, akan disokong dengan kuat oleh negara masing-masing melalui kedutaan mereka.
5.2 Kursus bahasa Melayu di luar negara, kebanyakannya dikendalikan oleh
tenaga tempatan yang tidak terlatih untuk mengajar bahasa Melayu/Indonesia. Malah sebahagian tenaga pengajar ini tidak pernah datang ke alam Melayu (termasuk Malaysia, Indonesia dan Brunei Darussalam). Jadi bahasa yang diajarkan dipengaruhi oleh bahasa Melayu/Indonesia yang ditanggapi oleh mereka sendiri atau paling hampir.
5.3 Usaha mengembangkan dan menyebarluaskan bahasa Melayu/Indonesia.
Melalui teknologi yang lebih canggih seperti melalui internet dan pembelajaran jarak jauh memang sedang dipertingkatkan. Namun, hakikat bahawa untuk pembelajaran atau penguasaan bahasa, pengajaran secara langsung atau ’hand on’ memang jauh lebih berkesan daripada kaedah-kaedah lain, tidak dapat disangkal. Justeru itu, penghantaran guru/tenaga pengajar adalah usaha yang baik bagi menangani perkara ini.
6. OBJEKTIF PROGRAM PENGHANTARAN GURU//TENAGA PENGAJAR
BAHASA MELAYU/ INDONESIA KE LUAR NEGARA
6.1 Membantu mempercepatkan usaha menjadikan bahasa Melayu/Indonesia antara bahasa utama dunia.
6.2 Membantu pihak IPT dan pusat-pusat bahasa asing di luar negara membina
dan membimbing tenaga pengajar bahasa Melayu/Indonesia dari golongan tenaga tempatan.
45
6.3 Membantu membina dan memperkukuh kursus bahasa Melayu/pengajian Melayu/Indonesia dan menambah jumlah persatuan dan kegiatan yang berkaitan dengan bahasa dan persuratan Melayu/Indonesia di luar negara.
6.4 Memastikan kesepakatan dan jaringan kerjasama diteruskan, dan kawalan
terhadap hal-hal yang telah disepakati bersama dari segi pelaksanaan.
7. KATEGORI TENAGA PENGAJAR BAHASA MELAYU DI PERINGKAT
ANTARABANGSA
7.1 GURU BAHASA MELAYU
Takrif ’Guru bahasa Melayu’: Tenaga pengajar yang mengajar bahasa Melayu peringkat asas iaitu mengeja, membaca, menulis dan mengarang dengan menggunakan ayat yang mudah dan tatabahasa yang betul sehinggalah sampai ke tahap lanjutan iaitu mencakup kemahiran penulisan dan lisan dalam bahasa Melayu.
7.2 PENSYARAH BAHASA MELAYU
Takrif ’Pensyarah Bahasa Melayu’: Tenaga pengajar yang memberi kuliah atau ceramah tentang tatabahasa dan persuratan Melayu secara ilmiah dan mendalam kepada pelajar diploma atau ijazah pertama yang mengambil bahasa Melayu sebagai bahasa asing. Pengajaran yang diberi mampu melayakkan pelajar mengikuti kursus lanjutan yang membolehkan pelajar pada akhirnya dibimbing menjadi tenaga pengajar.
7.3 KONSULTAN/PAKAR BAHASA MELAYU
Takrif ’Konsultan/Pakar Bahasa Melayu’: Konsultan/Pakar merupakan pegawai/pensyarah yang berwibawa dan berketerampilan dalam bahasa Melayu yang ditugaskan ke IPT atau pusat bahasa di luar negara untuk membantu menubuhkan pusat pengajian bahasa/persuratan Melayu, atau membina kurikulum, modul dan bahan pengajaran yang sesuai di samping berperanan sebagai pensyarah dan pakar rujuk.
8. CADANGAN STRATEGI PELAKSANAAN
8.1 Pihak MABBIM Malaysia mencadangkan tiga trategi pelaksanaan yang
wajar dipertimbangkan untuk dilaksanakan oleh MABBIM bagi merealisasikan Program Penghantaran Guru//Tenaga Pengajar Bahasa Melayu/ Indonesia Ke Luar Negara. Strategi pelaksanaan yang berkenaan adalah seperti yang berikut:
46
8.1.1 Penghantaran tenaga pengajar/pakar jangka pendek (antara 3 – 6 minggu) untuk khusus memberi penataran, memantau, menilai dan mengemaskinikan ilmu bahasa tenaga pengajar/pelajar asing di luar malaysia, juga untuk memberikan panduan dan bimbingan untuk membina kurikulum dan bahan pengajaran yang sesuai dengan peringkat sasaran yang sudah pun mula mengikut kursus bahasa Melayu;
8.1.2 Memanfaatkan dan menggalakkan warganegara Malaysia/Indonesia/
Brunei Darussalam di luar negara, antaranya termasuklah anggota keluarga kakitangan kerajaan Malaysia/Indonesia/ Brunei Darussalam, Kedutaan dan Suruhanjaya Tinggi di luar Negara, dan pelajar matang yang berkelayakan (yang belajar untuk ijazah kedoktoran falsafah dsb);
8.1.3 Memanfaatkan tenaga pengajar/guru tempatan, yang telah diberi
pendedahan asas bagi kursus-kursus bahasa yang umum, khususnya bagi mereka yang mempunyai latar belakang pendidikan/kelayakan dalam bidang pengajaran bahasa.
8.1.4 Mengaktifkan protal ”Gerbang Buana” untuk pengisian maklumat
berkaitan bahasa, sastera dan budaya Melayu yang interaktif dan yang boleh dirangkaikan dengan portal yang berkaitan seperti KaryaNet, e-sastera dll.
9. CADANGAN PELAKSANAAN
9.1 Memorandum Persefahaman (MP)
MP antara MABBIM dengan pihak yang terbabit perlulah ditandatangani, dan MP tersebut hendaklah mengungkapkan kerjasama kebahasaan dan persuratan Melayu/Indonesia yang merangkum: i. bantuan menyedia/meminjamkan guru/tenaga pengajar atau konsultan/
pakar bahasa Melayu/Indonesia; ii. tempoh penghantaran/pinjaman yang sesuai; iii. panduan dan peraturan kerajaan/negara tentang penghantaran/pinjaman
anggota atau bekas anggota awam ke luar negara; iv. latihan/membimbing bakal tenaga pengajar dari kalangan
pelajar/graduan bahasa Melayu/Indonesia di pusat-pusat bahasa asing di luar negara;
47
v. mengenal pasti, menentu dan menetapkan kemudahan-kemudahan yang selayaknya diberi kepada guru/tenaga pengajar atau konsultan/ pakar bahasa Melayu bersesuaian dengan status, kelayakan, pendidikan, jawatan semasa/terakhir dan pengalaman bekerja yang taraf kehidupannya tidak kurang daripada yang dinikmati sekarang. Antaranya:
a. perubatan b. tempat tinggal c. elaun bulanan d. tambang pergi dan balik e. kemudahan mempelajari bahasa dan lain-lain
vi. mewujudkan persetujuan untuk memantau keberkesanan pelaksanaan program pengembangan bahasa Melayu/Indonesia di pusat-pusat bahasa yang berkenaan serta mematuhi cadangan penambahbaikan program.
9.2 Jawatkuasa Pelaksanaan
Satu Jawatankuasa Pelaksanaan perlu dilantik di peringkat MABBIM dengan dianggotai oleh pengurusan tertinggi Kementerian yang menangani hal yang berkaitan dengan pendidikan masing-masing negara (umpama di Malaysia –Kementerian Pelajaran dan Kementerian Pengajian Tinggi), dan wakil universiti yang terpilih. Jawatankuasa ini bertanggung jawab tentang perkara-perkara dasar, urusan pelaksanaan dan operasi.
9.3 Sukatan/Kurikulum Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Melayu
i. Setakat ini, sukatan/kurikulum yang disediakan atau yang sedia diguna
pakai untuk pengajaran dan pembelajaran bahasa Melayu di peringkat antarabangsa adalah bersifat khusus sama ada untuk bahasa Indonesia sahaja atau bahasa Melayu sahaja. Modul pengajaran dan pembelajaran bahasa Melayu masih belum ada sama sekali.
ii. Cadangan sukatan/kurikulum Pengajaran Dan Pembelajaran bahasa
Melayu yang khusus dan standard serta pelbagai peringkat, perlu disediakan supaya pengajaran dan pembelajaran bahasa Melayu/ Indonesia di peringkat antarabangsa akan lebih sistematik dan mudah diterima pakai oleh semua pihak.
9.4 Peruntukan kewangan
Sebuah tabung khas perlu ditubuhkan untuk mengumpul dana bagi menampung perbelanjaan bagi menjayakan program ini. Sumber untuk tabung ini boleh diperoleh daripada peruntukkan masing-masing negara
48
anggota, sumbangan badan dan agensi tertentu, sumbangan orang perseorangan dan sumber-sumber lain.
10. PENUTUP
Dasar Penghantaran Guru/Tenaga Pengajar, Pensyarah, Pakar Bahasa Melayu/ Indonesia ke Institusi Awam/Institusi Pengajian Tinggi di Luar Negara sememangnya dapat membantu mempercepat usaha mengantarabangsakan bahasa Melayu/Indonesia sebagai bahasa supranasional dan seharusnya didukung dengan pengurusan, sumber manusia serta kemudahan yang secukupnya bagi memastikan keberkesanan pelaksanaannya. Oleh itu Sidang hari ini dimohon memberikan pertimbangan yang sewajarnya dan menerima gagasan ini.
Disediakan oleh:
Sekretariat MABBIM Malaysia,
Bahagian Pengembangan bahasa dan Sastera Antarabangsa,
Dewan Bahasa dan Pustaka.
25 Februari 2008
50
Rumusan Seminar Bahasa dan Sastra Mabbim-Mastera
Jakarta, 7—8 April 2008
Setelah memperhatikan laporan Kepala Pusat Bahasa/Ketua Mabbim dan Mastera Indonesia dan sambutan menteri dari ketiga negara serta menyimak 15 makalah yang disajikan dan diskusi yang berkembang, Seminar Bahasa dan Sastra yg berlangsung tanggal 7—8 April 2008 merumuskan hal-hal sebagi berikut.
1. Untuk meningkatkan martabat bahasa dan sastra Indonesia/Melayu, perlu diupayakan agar bahasa Indonesia/Melayu mempunyai manfaat/nilai ekonomi dalam kehidupan sehingga bahasa Indonesia/Melayu dapat sejajar dengan bahasa-bahasa utama di dunia.
2. Untuk memantapkan bahasa Indonesia/Melayu sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya, pemerintah di tiga negara serumpun perlu menegaskan kembali komitmennya untuk meneguhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia/ Melayu, bahasa daerah, dan bahasa asing di negara masing-masing.
3. Untuk menghindari pengaburan jati diri bangsa, perlu dilakukan pengutamaan bahasa kebangsaan dan pengaturan penggunaan bahasa asing, terutama di bidang pendidikan dan media luar ruang.
4. Untuk memantapkan fungsi bahasa Indonesia/Melayu sebagai bahasa Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya, pengembangan kosakata dan istilah perlu dilakukan secara terus-menerus.
5. Untuk meningkatkan kecerdasan intelektual, spiritual, dan emosional perlu pengembangan bahasa Indonesia/Melayu melalui penggalian kearifan lokal.
6. Untuk mengembangkan kosakata dan istilah, perlu digalakkan penggalian kekayaan produk budaya lokal.
7. Untuk meningkatkan keberterimaan hasil pengembangan kosakata dan istilah Mabbim, perlu dilakukan evaluasi dan pelibatan masyarakat dalam pembentukan istilah.
8. Untuk mencapai ragam bahasa tinggi yang dapat memajukan bangsa serumpun, pengajaran sastra Indonesia/Melayu harus benar-benar terkoordinasi dengan pengajaran bahasa.
9. Untuk memajukan kehidupan bahasa dan sastra di negara serumpun, perlu ditingkatkan penghargaan (semacam hadiah Nobel) untuk bidang bahasa dan sastra dalam lingkup Mabbim dan Mastera.
51
10. Untuk mengembangkan dan menggairahkan kesastraan di ketiga negara serumpun, perlu dibentuk komunitas sastra melalui alumni bengkel sastra Mastera.
11. Untuk meningkatkan kesalingpahaman antara bahasa Indonesia dan bahasa Melayu, perlu dilakukan penelitian untuk mencari persamaan dan perbedaan bentuk dan makna dalam kedua bahasa tersebut.
12. Untuk memajukan intelektualitas serta pengembangan teori dan karya sastra, perlu dilakukan penerbitan buku-buku teori sastra lintas serumpun.
13. Untuk meningkatkan ketahanan bangsa, perlu digalakkan kampanye gemar membaca serta cinta bahasa dan sastra.
Jakarta, 8 April 2008
Tim Perumus
52
LAMPIRAN 6
KEPUTUSAN RAPAT
KETUA MABBIM/MASTERA
BRUNEI DARUSSALAM, INDONESIA, MALAYSIA
14 JUNI 2007, HOTEL NALENDRA, BANDUNG
AGENDA 35 TAHUN MABBIM
1. PENGHARGAAN
a. Mabbim
1) Anugerah Kencana tiga tokoh dari 3 negara anggota Mabbim
a) Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
b) Menteri Perhubungan Brunei Darussalam
c) Menteri Pelajaran Malaysia
Penerima penghargaan diharapkan hadir dan tidak mewakilkan kepada pejabat lain.
2) Penghargaan pakar bidang ilmu
Kriteria penghargaan:
a) belum pernah memperoleh penghargaan,
b) telah mengikuti Sidang Pakar minimal 6 kali sidang,
c) telah ikut aktif memasyarakatkan hasil Mabbim (istilah Mabbim) di
lingkungan tempat kerjanya.
3) Penghargaan ahli Mabbim
Kriteria penghargaan
a) belum pernah mendapat penghargaan,
b) mempunyai masa pengabdian 5 tahun.
b. Mastera
1) Anugerah Sastra Mastera diberikan oleh Kerajaan Brunei Darussalam 3 tahun sekali kepada sastrawan negara anggota Mastera, setiap Brunei Darussalam mengadakan Sidang Majelis. Hadiah yang diberikan, antara lain berwujud piagam dan uang tunai sejumlah 10.000 ribu ringgit Brunei.
2) Hadiah Sastera Mastera diberikan oleh Mastera Malaysia 2 tahun sekali bersamaan dengan penyelenggaraan Seminar Antarbangsa Kesusastraan
53
Asia Tenggara (SAKAT) V di Malaysia (2007), Indonesia (2009), Brunei Darussalam (2011). Hadiah yang diberikan, antara lain berupa piagam dan uang tunai sejumlah 10.000 ribu ringgit Malaysia.
3) Penghargaan Sastra Mastera diberikan tiga tahun sekali oleh Indonesia kepada penulis muda. Penyerahan hadiah dilakukan pada saat Sidang ke-13 Mastera dan Seminar Mabbim/Mastera di Indonesia di Indonesia, 8—11 Maret 2008. Hadiah yang diberikan, berupa piagam dan uang tunai sejumlah Rp25.000.000,00. Kriteria penghargaan sebagai berikut. a) usia tidak lebih dari 40 tahun, b) produktivitas kepengarangan, c) kualitas karya, d) pengaruh karya terhadap dunia sastra, e) pengakuan publik:
(1) banyak dibahas/dibicarakan, (2) cetak ulang/best seller (3) pernah diterjemahkan
4) Penghargaan kepada sastrawan yang telah meninggal
Nama sastrawan penerima penghargaan akan diabadikan sebagai nama gedung atau bagian dari gedung, atau jalan. Karya-karya mereka akan diterbitkan bekerja sama dengan penerbit di negara masing-masing. Kriteria penghargaan: (1) telah meninggal dunia, (2) produktif, (3) karya bermutu, (4) mempunyai pengaruh terhadap dunia sastra, (5) pengakuan publik (banyak dibahas/dibicarakan, cetak ulang/best
seller, karya pernah diterjemahkan, dan karya belum pernah memperoleh penghargaan), dan
(6) penghargaan diberikan oleh negara masing-masing.
5) Penghargaan Ahli Mastera Penghargaan diberikan kepada mantan ketua/pengerusi, wakil ketua/timbalan pengerusi, sekretariat/setiausaha, dan anggota sidang. Kriteria Penghargaan: a) aktif mengembangkan Mastera di negaranya minimal 5 tahun, b) pernah menjadi pemakalah dalam Seminar Mastera, c) belum pernah menerima penghargaan.
Usulan: Drs. Abdul Rozak Zaidan, M.A. (Indonesia), H. Hamdan Yahya, M.A. (Malaysia), Awang Haji Abdul Hakim bin Haji Mohd Yassin (Brunei Darussalam).
54
2. PELUNCURAN TERBITAN
Beberapa terbitan akan diluncurkan a. Tiga Puluh Lima Tahun Mabbim b. Profil Mabbim (cetak) c. Profil Mastera (cetak) d. Profil Mabbim (audiovisual dalam bentuk program durasi 50 menit dan akan
ditayangkan di masing-masing negara anggota serta program durasi 30 detik dalam bentuk iklan layanan)
e. Profil Mastera (audiovisual) f. Bunga Rampai Makalah Seminar Bahasa (terbitan ilmiah) g. Bunga Rampai Makalah Seminar Sastra (terbitan ilmiah) h. Edisi Khas Lembar Sisipan Mastera: cerpen (Indonesia), puisi (Malaysia), esai
(Brunei Darussalam), antologi ini diawali tulisan berupa studi tentang isi antologi, buku dijadwalkan selesei tercetak awal Februari 2008.
3. PAMERAN KEBAHASAAN MABIM (11-12 Maret)
a. Seri terbitan Mabbim 3 negara b. Dokumentasi, audi, video, foto, ilustrasi c. Tokoh Mabbim (poster) d. Terbitan 1972—sekarang
4. PENTAS SASTRA ASEAN
Pementasan Sastra ASEAN dilaksanakan pada malam “Acara Puncak” Peringatan 35 Tahun Mabbim. Tema pementasan disesuaikan dengan kekhususan masing-masing negara. Bentuk pementasan: terdiri atas drama, baca puisi, sketsa, dan musikalisasi puisi. Tema pementasan dikaitkan dengan tema Mabbim.
5. SEMINAR MABBIM/MASTERA
Seminar Mabbim/Mastera dijadikan sebagai puncak acara Peringatan 35 Tahun Mabbim. Dalam undangan seminar dicantumkan undangan pentas sastra sehingga negara di luar keanggotaan Mabbim/Mastera (Negara ASEAN) dapat menghadiri acara itu. Sekretariat Peringatan 35 Tahun Mabbim berencana menghubungi sekretariat ASEAN agar gema kegiatan tersebut menyebar luas ke seluruh negara ASEAN.
6. AGENDA TAHUN 2008
a. Program Penulisan Mastera : Juli—Agustus (5 hari) b. Sidang Eksekutif Mastera : 11—15 Maret (2 hari) c. Seminar/Puncak Acara : 11—12 Maret (2 hari) d. Sidang Eksekutif/Mabbim : 13—15 Maret (3 hari)
55
Catatan:
Dalam upaya meningkatkan efisiensi kinerja organisasi, Ketua Mabbim/Mastera Brunei Darussalam, Indonesia, dan Malaysia bersepakat untuk merevisi struktur kerja sama Mabim/Mastera sebagai berikut.
Sebagai tindak lanjut kesepakatan itu, Ketua Mabbim/Mastera Indonesia akan menyajikan makalah tentang dasar pemikiran perevisian struktur kera sama itu pada Sidang Eksekutif.
MABBIM
1. Sidang Eksekutif 2. Sidang Pakar/Komisi 3. Musyawarah Sekretariat
4. Seminar (Maret)
MASTERA
1. Sidang Eksekutif 2. Sidang Komisi 3. Musyawarah Sekretariat
4. Seminar (September)
KERJA SAMA
56
LAMPIRAN 7
KERTAS KERJA
Perubahan Persidangan Mabbim dan Mastera
oleh Pakersa Pelaksanaan persidangan Mabbim yang sudah dilaksanakan berpuluh-puluh tahun dan juga persidangan Mastera dirasakan tidak efisien dan terlalu menghamburkan anggaran yang semestinya bisa dihemat. Oleh karena itu, pola persidangan Mabbim dan Mastera perlu ditinjau kembali untuk dilakukan perubahan dengan pertimbangan:
(1) Tata persidangan Mabbim dan Mastera selama itu terlalu sering dilakukan:
a. Bulan Maret diadakan Sidang Eksekutif Mabbim yang dilaksanakan bersamaan dengan Sidang Eksekutif Mastera serta Seminar Bahasa dan Sastra;
b. Bulan Mei atau Juni diadakan Musyawarah Sekretariat Mabbim secara terpisah dengan Musyawarah Sekretariat Mastera di Indonesia
c. Bulan September diadakan Sidang Pakar Mabbim
(2) Persidangan pada bulan Maret mengharuskan ketua Mabbim harus berada di suatu negara dengan waktu yang lama karena ketua Mabbim harus memimpin sidang eksekutif Mastera dan sidang eksekutif Mabbim. Hal itu seringkali tidak dapat dipenuhi sehingga salah satu sidang eksekutif terpaksa ditinggalkan ketua Mabbim.
(3) Penggabungan seminar kebahasaan dengan seminar kesastraan yang dilaksanakan bersamaan sidang eksekutif membuat para peserta seminar mengikuti pembentangan makalah yang sesungguhnya tidak menarik. Karena jumlah peserta seminar terutama yang bukan dari negara penyelenggara amat terbatas, seminar kesastraan atau kebahasaan terpaksa diikuti oleh orang yang tidak tepat. Selain itu, perumusan topik seminat gabungan seperti ini dalam banyak hal mendapat hambatan.
(4) Dengan penggabungan persidangan dua majelis besar itu, Mastera cenderung tidak dapat mengembangkan diri secara lebih baik karena dalam banyak hal Mastera harus menyesuaikan terhadap apa-apa yang akan dilaksanakan Mabbim. Kemandirian Mastera perlu diusahakan agar arah kebijakan pengembangan kesastraan dapat direncanakan secara lebih leluasa dalam forum mastera.
(5) Pelaksanaan kegiatan yang bertumpuk pada waktu yang sama menjadi beban yang amat berat dalam penganggaran.
Sehubungan dengan hal itu, kami mengusulkan perubahan pola persidangan dengan prinsip bahwa pola persidangan baru hendaknya dapat memberikan keleluasan kepada Mabbim dan Mastera untuk berkembang, dapat menghemat anggaran belanja masing-
57
masing negara, dan dapat mengefektifkan setiap persidangan untuk mencapai tujuan majelis. Oleh karena itu, kami usulkan hal-hal berikut.
(1) Seminar Mabbim dipisahkan dari Seminar Mastera agar pemilihan tema dan topik seminar lebih terfokus dan pengiriman peserta seminar lebih tepat.
(2) Seperti halnya Mabbim, Mastera harus membentuk komisi-komisi yang berfungsi sebagai sidang para pakar sastra.
(3) Sidang Komisi Mastera, Seminar Kesastraan Mastera, diikuti Sidang Eksekutif Mastera dilaksanakan bulan September secara bergilir. Bersamaan dengan tiga kegiatan itu juga dilaksanakan Musyawarah Sekretariat Mabbim sehingga peserta musyawarah sekretariat itu juga dapat mengikuti seminar kesastraan yang dilaksanakan Mastera.
(4) Sidang Pakar dan Komisi Mabbim, Seminar Kebahasaan Mabbim, dan Sidang Eksekutif Mabbim dilaksanakan bulan Maret. Bersamaan dengan kegiatan itu juga dilaksanakan Musyawarah Sekretariat Mastera agar peserta musyawarah sekretariat Mastera juga dapat mengikuti seminar kebahasaan yang diselenggarakan Mabbim.
Dengan demikian usulan (3) dan (4) maka setiap negara hanya menyelenggarakan satu kali kegiatan Mabbim atau Mastera dalam satu tahun. Bulan Maret 2008 akan dilaksanakan Sidang Eksekutif Mabbim, Sidang Eksekutif Mastera, Seminar Bahasa dan Sastra pola lama sesuai dengan Keputusan Umum Sidang Eksekutif di Kuala Lumpur tahun 2007. Sidang eksekutif tahun 2008 itu diharapkan dapat menyetujui pemberlakuan pola persidangan baru. Jadwal persidangan Mabbim dan Mastera dengan pola baru itu hingga tahun 2010 dapat dilihat dalam tabel berikut. Jadwal Persidangan Mabbim dan Mastera
Tahun 2007–2010
58
Pilihan I
Tahun Brunei Darussalam Indonesia Malaysia
2007 September
• Sidang Pakar
2008
Maret
• Sidang Eksekutif Mabbim dan Mastera
• Seminar Mabbim Mastera
September
• Seminar Kesastraan
• Sidang Komisi
• Sidang Eksekutif Mastera
• Musyawarah Sekretariat Mabbim
2009
Maret
• Seminar Kebahasaan
• Sidang Komisi
• Sidang Eksekutif Mabbim
• Musyawarah Sekretariat Mastera
September
• Seminar Kesastraan
• Sidang Komisi
• Sidang Eksekutif Mastera
• Musyawarah Sekretariat Mabbim
2010
Maret
• Seminar Kebahasaan
• Sidang Komisi
• Sidang Eksekutif Mabbim
• Musyawarah Sekretariat Mastera
September
• Seminar Kesastraan
• Sidang Komisi
• Sidang Eksekutif Mastera
• Musyawarah Sekretariat Mabbim
2011
Maret
• Seminar Kebahasaan
• Sidang Komisi
• Sidang Eksekutif Mabbim
• Musyawarah Sekretariat Mastera
September
• Seminar Kesastraan
• Sidang Komisi
• Sidang Eksekutif Mastera
• Musyawarah Sekretariat Mabbim
59
Pilihan II
Tahun Brunei Darussalam
Indonesia Malaysia
2007 September
• Sidang Pakar
2008
Maret
• Sidang Eksekutif Mastera
• Seminar Bahasa dan Sastra
• Sidang Eksekutif Mabbim
2009
Maret
• Seminar Kebahasaan
• Sidang Komisi
• Sidang Eksekutif Mabbim
• Musyawarah Sekretariat Mastera
September
• Seminar Kesastraan
• Sidang Komisi
• Sidang Eksekutif Mastera
• Musyawarah Sekretariat Mabbim
2010
Maret
• Seminar Kebahasaan
• Sidang Komisi
• Sidang Eksekutif Mabbim
• Musyawarah Sekretariat Mastera
September
• Seminar Kesastraan
• Sidang Bidang
• Sidang Eksekutif Mastera
• Musyawarah Sekretariat Mabbim
2011 Maret
• Seminar Kebahasaan
• Sidang Komisi
• Sidang Eksekutif Mabbim
• Musyawarah Sekretariat Mastera
September
• Seminar Kesastraan
• Sidang Komisi
• Sidang Eksekutif Mastera
• Musyawarah Sekretariat Mabbim
60
LAMPIRAN 8
TATA KERJA
MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM-INDONESIA-MALAYSIA
(MABBIM)
I. Keanggotaan
Majelis beranggotakan Panitia Kerja Sama Kebahasaan, Indonesia (Pakersa), Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu Brunei Darussalam (JKTBMBD), dan Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu Malaysia (JKTBM).
II. Tugas
Majelis memiliki tugas sebagai berikut: 1. menentukan kebijakan/dasar, tata kerja, dan pelaksanaan kerja Majelis; 2. menyusun pelbagai pedoman dan panduan yang berkaitan dengan pembinaan
dan pengembangan bahasa; 3. mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang usul Sidang Pakar
Pengembangan/Pembinaan Ilmu yang berkaitan dengan pelaksanaan kerja yang bersangkutan;
4. mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang usul musyawarah yang berkaitan dengan pelaksanaan kerja Majelis;
5. mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang usul komisi/jawatakuasa yang dibentuk oleh Majelis; dan
6. merencanakan kegiatan kebahasaan lain yang sesuai dengan semangat Piagam Majelis.
III. Struktur (lihat lampiran)
IV. Sidang Majelis
Sidang Majelis terdiri atas Sidang Eksekutif, Sidang Pakar Pengembangan Ilmu, dan Musyawarah/Mesyuarat Sekretariat.
1. Sidang Eksekutif a. Sidang Eksekutif diselenggarakan satu tahun sekali di negara anggota
secara bergilir dengan jarak waktu sepuluh hingga dua belas bulan dan lamanya tiga hari.
b. Sidang Eksekutif diselenggarakan dan dipimpin oleh ketua perwakilan tuan rumah.
c. Peserta Sidang Eksekutif terdiri atas: 1.) Ketua Perwakilan, Sekretaris/Setiausaha, dan sebanyak-banyaknya
tiga orang anggota Panitia kerja Sama Kebahasaan, Jawatankuasa
61
Tetap Bahasa Melayu Malaysia, dan Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu Brunei Darussalam;
2.) narasumber jika diperlukan untuk menyumbangkan kepakarannya; dan
3.) pemerhati yang terbagi atas dua kategori: i) pemerhati dari negara anggota resmi; ii) pemerhati dari Singapura.
d. Atas izin ketua sidang melalui Ketua Perutusan, anggota pemerhati diberi
hak berbicara; e. Sidang Eksekutif mengesahkan hal yang berkenaan dengan
kebijakan/dasar bahasa, hasil Sidang Pakar Pengembangan/Pembinaan Ilmu, Musyawarah/Mesyuarat Sekretariat, dan rencana kerja Majelis selanjutnya.
f. Tempat dan waktu Sidang Eksekutif ditentukan pada sidang sebelumnya g. Bahasa pengantar Sidang Eksekutif ialah bahasa Indonesia/Melayu.
2. Sidang Pakar Pengembangan/Pembinaan Ilmu Sidang Pakar Pengembangan/Pembinaan Ilmu terdiri atas empat komisi/jawatankuasa:
a. Komisi/Jawatankuasa Peristilahan
Komisi/jawatankuasa tersebut bertugas menyiapkan, mengolah, dan menyusun tata istilah bidang ilmu dan menyusun kamus bidang ilmu berdasarkan Pedoman Umum Pembentukan Istilah dan Pedoman
Penyusunan Kamus Bidang Ilmu.
b. Komisi/Jawatankuasa Penelitian/Penyelidikan
Komisi/jawatankuasa tersebut bertugas merancang, melakukan, dan mengadakan kerja sama penelitian ilmiah dan praktis sesuai dengan keputusan Sidang Eksekutif.
c. Komisi/Jawatankuasa Pembinaan/Pemupukan
Komisi/jawatankuasa tersebut bertugas melaksanakan kegiatan kebahasaan lain sesuai dengan semangat Piagam Komunike Bersama (31 Juli 2006).
d. Komisi/Jawatankuasa Komunikasi dan Penerbitan Komisi/jawatankuasa tersebut bertugas melaksanakan hasil keputusan
Sidang Eksekutif dalam bidang penerbitan dalam rangka pemasyarakatan hasil Mabbim sesuai dengan Piagam Mabbim.
3. Musyawarah/Mesyuarat Sekretariat
a. Musyawarah/Mesyuarat Sekretariat diselenggarakan untuk: 1) menindaklanjuti/mengambil tindakan hasil dari Keputusan Umum
Sidang Eksekutif sebelumnya;
62
2) menyiapkan bahan dan hal-hal lain yang diperlukan dalam Sidang Pakar Pengembangan/Pembinaan Ilmu dan Sidang Eksekutif; dan
3) menyiapkan bahan untuk Sidang Pakar Pengembangan/ Pembinaan Ilmu yang akan datang.
b. Peserta/anggota Musyawarah/Mesyuarat Sekretariat terdiri atas sekretaris/ setiausaha, sekretariat/urusetia, dan pakar bidang ilmu terkait.
c. Tempat dan waktu Musyawarah/Mesyuarat Sekretariat Mabbim ditentukan dalam Sidang Eksekutif.
d. Musyawarah/Mesyuarat Sekretariat diselenggarakan dan dipimpin oleh tuan rumah, yaitu Sekretaris Pakersa/Setiausaha JKTBM/JKTBMBD.
e. Bahasa pengantar Musyawarah/Mesyuarat Sekretariat ialah Bahasa Indonesia/Melayu.
f. Hasil Musyawarah Sekretariat dilaporkan kepada Sidang Eksekutif.
4. Seminar Kebahasaan
a. Seminar kebahasaan diselenggarakan dua hari, yaitu setelah Sidang Pakar Pengembangan/Pembinaan Ilmu.
b. Makalah/kertas kerja meliputi makalah/kertas kerja dari ketiga negara anggota dan negara pemerhati, yang jumlahnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan.
c. Peserta seminar terdiri atas perwakilan tiga negara anggota, pemerhati dari negara undangan, wakil lembaga pemerintahan negara tuan rumah, guru, dosen, ilmuwan, dan peminat lain
d. Bahasa pengantar seminar ialah bahasa Indonesia/Melayu.
e. Pelaksanaan Seminar dilaporkan kepada Sidang Eksekutif. V. Bahan Sidang Majelis
1. Bahan Sidang Majelis disiapkan oleh Panitia Penyelenggara/Jawatankuasa Tetap.
2. Bahan Sidang Majelis selambat-lambatnya dikirim oleh Panitia Kerja Sama Kebahasaan/Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu negara anggota satu bulan sebelum Sidang Majelis berlangsung.
63
3. Bahan seminar sudah diterima oleh Panitia Penyelenggara/ Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu selambat-lambatnya satu bulan sebelum seminar berlangsung
4. Bahan lain untuk keperluan penerbitan hasil Majelis, seperti Rampak
Serantau, sudah diterima Panitia Kerja Sama Kebahasaan/Jawatankuasa Tetap satu bulan sebelum penerbitan.
VI. Keputusan Majelis
Laporan Sidang Eksekutif dalam bentuk Keputusan Umum berisi hal-hal berikut. 1. Pernyataan Bersama yang ditandatangani oleh para Ketua Perutusan. 2. Keputusan Umum berisi hal-hal berikut.
a. Daftar isi b. Pernyataan bersama c. Jadwal d. Peserta sidang e. Pemerhati f. Agenda sidang g. Perbincangan dan keputusan umum h. Dokumen sidang i. Sambutan ketua perwakilan j. Bahan lain yang dipikirkan
VII. Penghargaan
Anugerah:
1. Anugerah Kencana diberikan kepada Menteri VIII. Piagam:
2. Piagam keikutsertaan seminar kebahasaan Mabbim ditandatangani oleh ketua
tiga negara anggota 3. Piagam keikutsertaan Sidang Eksekutif ditandatangani oleh ketua tiga negara
anggota 4. Piagam keikutsertaan Sidang Pakar Pengembangan Ilmu ditandatangani oleh
ketua negara penyelenggara 5. (masukkan hal-hal tentang piagam dan anugerah dari Keputusan Sidang Ke-
37)
VIII. Lain-lain
Hal-hal yang belum dicakup dalam Tata Kerja Mabbim
64
Mabbim
JKTBM
JKTBMBD
Pakersa
Komisi/JK Komunikasi dan Penerbitan
Komisi/JK Pembinaan/Pemupukan
Komisi/JK Penelitian/ Penyelidikan
Komisi/JK Peristilahan
Sidang
Eksekutif
Musyawarah /Mensyuarat
Sekretariat
Sidang Pakar Pengembangan
Ilmu
STRUKTUR ORGANISASI
Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia
(MABBIM)
Keterangan: 1. JKTBMBD : Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu Brunei Darussalam 2. Pakersa : Panitia Kerja Sama Kebahasaan 3. JKTBM : Jawatan Kuasa Tetap Bahasa Melayu Malaysia 4. Mabbim : Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia 5. JK : Jawatankuasa
65
Jadwal Acara
Sidang Eksekutif Ke-47 Mabbim
Waktu
Program
Rabu, 9 April 2008
08.30—09.00
09.00—09.15
09.15—12.00
12.00—13.30
13.30—15.30
15.30—15.45
15.45—17.00
17.00—19.30
19.30—22.00
Pembukaan Istirahat
Sidang I
Istirahat
Sidang II
Istirahat
Sidang III
Istirahat
Sidang IV
Kamis, 10 April 2008
08.30—10.00 10.00—10.15 10.15—12.30 12.30—13.30 13.30—15.30 15.30—15.45 15.45—17.00 17.00—19.30 19.30—22.00
Sidang V Istirahat Sidang VI Istirahat Sidang VII Istirahat Sidang VIII Istirahat Sidang IX
Jumat, 11 April 2008
08.30—10.00 10.00—10.15 10.15—11.30
Sidang X Istirahat Penutupan