#SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... ·...

22
#SiapBersamaKUMKM Lawan Corona www.kemenkopukm.go.id Call Center 1500 587 H.06 Pandemi, Ubah Cara Berbisnis Pelaku KUKM H.11 Kemenkop dan UKM Rilis E-Form Pendataan KUMKM Terdampak COVID-19 H.14 LPDB Selamatkan Koperasi dari Ancaman COVID-19 H.17 Sparc Campus Menyiapkan UKM Semakin Berkualitas @KemenkopUKM Edisi No. 02 / April 2020 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UK M REPUBLIK INDONES IA

Transcript of #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... ·...

Page 1: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

#SiapBersamaKUMKMLawan Corona

www.kemenkopukm.go.id Call Center 1500 587

H.06Pandemi, Ubah Cara

Berbisnis Pelaku KUKM

H.11Kemenkop dan UKM Rilis

E-Form Pendataan KUMKM Terdampak COVID-19

H.14LPDB Selamatkan Koperasi dari Ancaman COVID-19

H.17Sparc Campus

Menyiapkan UKM Semakin Berkualitas

@KemenkopUKMKEMENKOPUKM

Edisi No. 02 / April 2020

K E M E N T E R I A N K O P E R A S I D A N U K M R E P U B L I K I N D O N E S I A

Page 2: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

Penanggung Jawab: Rully Indrawan Redaktur: Hariyanto Redaktur Pelaksana: Sahrul, Penyunting/Editor: Muhammad Maulana, Muhammad Ali, I Gusti Putu Randy Desain: Adhiguna Suryadi, Mulyadi Fotografer: Topik, Kurniawan, Tommy Sekretariat: Nurlailah, Ali Imron Rasidi, Melinda, Fira Desiana Nasril, Suhandi, Imam Ahmad Al Hushori, Rr. Dwitya Suci, Pradityo Ariwibowo, Muhammad Kamal, Wira Suanda.

2

Terjebak di tengah wabah corona bukanlah pilihan yang menyenangkan. Setiap kita pasti menginginkan keadaan yang sulit ini segera berakhir. Terlebih para pelaku usaha ultramikro, usaha kecil, hingga start up yang sedang merintis impiannya untuk menjadi besar.

Keadaan memang sungguh berbeda dengan krisis-krisis yang menghantam bangsa ini sebelumnya. Ingat ketika 1998 dan 2008, UMKM justru menjadi bantalan dan penopang bagi bangsa ini untuk bisa bertahan dari badai krisis moneter dan perbankan. Namun kini, ketika pandemi COVID-19 menerpa justru para pelaku koperasi dan UMKM-lah yang juga mesti menanggung beban terberat dari level terbawah.

Bukan semata daya beli yang turun tapi kesempatan untuk mengembangkan usaha pun nyaris tak ada. Wajar jika kemudian banyak dari mereka yang lempar handuk dan memilih mengantri bantuan sosial dari pemerintah.

Namun sejatinya, bangsa Indonesia dalam sejarahnya dikenal memiliki peradaban tinggi dengan kreativitas mengalir dalam darahnya. Setiap kita paham benar bagaimana untuk menangkap peluang bahkan dalam kondisi tersulit sekalipun. Berdikari adalah semangat kita.

Di sisi lain, dunia pun mengakui hasil karya seni Indonesia dalam bentuk produk kerajinan tangan yang amat diminati. Lihat saja nilai ekspor produk handicraft atau kerajinan tangan Indonesia senantiasa meningkat dalam setiap tahunnya. Bahkan pada 2018 mengalami lonjakan tertinggi dalam 20 tahun terakhir hingga mencapai 1,2 miliar dolar AS. Hal ini menunjukkan betapa sebenarnya kreasi dan hasil seni bangsa Indonesia begitu diterima pasar dunia.

Saat ini ketika pandemi melanda, banyak pula para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM yang tak ingin kehilangan peluang. Mereka bergerak kreatif dan inovatif agar bisa tetap berkarya meski keadaan sulit. Banyak dari UMKM yang beralih memproduksi alat kesehatan, hand sanitizer, hingga masker kain sebagai brand fesyen. Tak tanggung-tanggung mereka juga memproduksi perlengkapan yang tak pernah dibayangkan akan diminati sebelumnya yakni face shield yang amat populer di kalangan milenial.

Banyak pula dari mereka yang banting setir berjualan makanan beku alias frozen food hingga jasa kurir lantaran maraknya belanja via daring yang mengalami peningkatan omzet luar biasa besar. Langkah kecil yang mereka rintis mendapatkan dorongan besar dari pemerintah yang menggulirkan beragam program stimulus dari mulai bantuan sosial hingga paket-paket kemudahan berusaha.

Hal itu diharapkan membuat usaha mereka tetap laju di tengah pandemi sembari berharap badai ini cepat berlalu. Percayalah banting setir itu sejuta kali lebih baik ketimbang lempar handuk.

Tetaplah tangguh!

“BANTING SETIR” USAHADI TENGAH PANDEMI

08

12

19

Aneka Stimulus Penopang KinerjaKoperasi dan UMKM

Satu Derap Selamatkan Koperasidi Tengah Wabah COVID-19

Pengrajin Kulit Garut,Produksi Masker Berbahan Kulit

Da� ar Isi

Page 3: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

Acep, pelaku usaha biro perjalanan wisata di Cianjur, Jawa Barat, cuma bisa tercenung. Usaha biro perjalanan yang dijalankannya itu terpaksa berhenti total.

Sejumlah rencana usaha yang dirancang Acep jauh-jauh hari sebelumnya mendadak hancur berantakan. Paket-paket perjalanan wisata yang sudah disiapkan dan beberapa paket pun sudah dipesan pelanggan. Namun mendadak semua pesanan tersebut dibatalkan oleh pelanggan.

Uang memang sempat mampir ke tangannya dari pelanggan tapi terpaksa harus dikembalikan karena pembatalan. Pengembalian itu dilakukannya sebagai tanggung jawab menjalankan bisnis secara beretika.

Pandemi COVID-19 seperti pencuri yang merenggut satu-satunya sumber kehidupan ekonomi keluarganya. Usaha biro perjalanan wisata kecil-kecilan yang dirintisnya harus terhenti karena tidak ada wisatawan sejak wabah corona merebak di tanah air sejak awal Maret 2020.

Untuk Mereka yang Rentan

di Tengah Pandemi

COVID-19

3April 2020

Laporan Utama

Page 4: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

“Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total. Wisatawan membatalkan semua perjalanan. Tapi keluarga kami harus terus hidup. Sekarang saya mencoba pekerjaan apa saja agar keluarga bisa makan,” tutur Acep.

Acep hanyalah satu dari pelaku UKM yang usahanya terhempas oleh wabah Corona. Wabah virus Corona memukul berbagai sektor bisnis secara nasional. Banyak pelaku usaha yang berhenti menjalankan usahanya sementara, seperti usaha kuliner, makanan minuman, salon, SPA, kerajinan, dan usaha lainnya. Pusat-pusat perbelanjaan, toko, pasar, pedagang kaki lima sepi pengunjung. Banyak terjadi PHK, pengurangan karyawan atau yang merumahkan karyawan. Terlebih lagi sektor informal sangat terpukul dengan kondisi ini.

Untuk membandingkan kondisi sekarang ini dengan krisis 1998 memang sangat berbeda, Pada krisis ekonomi 1998, kondisi KUMKM mampu tangguh tatkala usaha besar rontok. Bahkan KUMKM menjadi penyangga ekonomi nasional kala itu. Penyebabnya, krisis yang terjadi pada saat itu, adalah krisis pada sektor keuangan, sementara sektor riil khususnya pada sektor informal dan KUMKM masih berjalan kuat.

Sedangkan krisis yang terjadi akibat wabah virus ini berdampak multiaspek, kesehatan, sosial dan ekonomi. Produksi dan investasi terganggu. Dari sisi daya beli menurun, karena menurunnya pendapatan masyarakat. Sementara dari sisi produksi juga terganggu, karena bahan baku tersendat. Dampaknya terhadap perekonomian jauh lebih berat dari krisis 1998.

Saat badai krisis akibat wabah Corona menggulung banyak bidang usaha, para pelaku koperasi dan UMKM (KUMKM) banyak yang mencoba untuk bertahan. Segala daya upaya mereka lakukan. Banyak dari mereka yang beralih memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) mulai dari masker, baju hazmat, dan lainnya. Ada yang menjual produksinya secara online padahal sebelumnya hanya menjual secara konvensional.

Salah satu penyuluh koperasi di Cianjur, Tintin Rustiani bercerita ketika ia harus membangun semangat para pelaku UKM untuk bangkit agar menjalankan roda usahanya kembali setelah terpuruk. Ada pedagang bunga di tempat wisata tidak bisa lagi mencari nafkah, pengusaha susu sapi yang kehilangan pelanggan sejak wabah mengamuk, hingga petani sayur kesulitan mengirim produksinya.

“Semua UKM sempat ‘down’ semangatnya. Mereka bingung karena tiba-tiba saja omzet turun, pengiriman barang terhambat, bahan baku sulit,” katanya.

Tintin yang juga Ketua Penyuluh Koperasi Seluruh Indonesia ini tak pernah jenuh membangkitkan asa dalam diri tiap pelaku UMKM. “Kalau ada yang bisa jahit, kita ajak bikin masker dan kemudian kita bersama-sama

4

Page 5: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

membantu untuk memasarkannya. Kami juga membuat usaha yang dinamai Keranjang UKM, untuk menjual hasil tani dengan sistem online. Kita semua saling membantu, gotong-royong untuk bisa bangkit dari keterpurukan ini,” tuturnya.

PendataanKementerian Koperasi dan UKM menyadari betapa

rentannya pelaku KUMKM terhadap dampak pandemi COVID-19. Untuk menangkap gambaran kondisi KUMKM akibat wabah Corona, Kemenkop dan UKM mencoba melakukan pendataan di lapangan. Pendataan dilakukan sejak 17 Maret 2020 melalui call center 1500-587.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sangat berharap pelaku KUMKM melaporkan kondisi usaha serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Melalui hasil pendataan ini, pemerintah dapat mengambil kebijakan serta langkah-langkah untuk menjaga kelangsungan usaha KUMKM.

“Kami sangat memahami bahwa wabah Corona berdampak signifi kan terhadap kelangsungan usaha KUMKM,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Pada saat ini hasil pendataan sementara yang dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM sudah mulai dapat dilihat hasilnya. Ada gambaran sementara kondisi terkini dari KUMKM yang bisa menjadi masukan bagi pemerintah.

Dari pendataan tersebut diperoleh lima klaster masalah, pertama penjualan/permintaan menurun; kedua, bahan baku sulit; ketiga distribusi/operasional terhambat; keempat, permodalan; kelima produksi

terhambat. Berdasarkan kelima klaster tersebut, masalah penjualan/permintaan menurun paling dominan dialami KUMKM, dengan persentase lebih dari 60 persen. Pelaku KUMKM yang melaporkan meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Sumatera Barat, dan Bali.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Riza Damanik dalam sebuah diskusi baru-baru ini mengatakan dalam situasi pandemi Corona, kelompok usaha kecil, mikro, dan ultramikro paling rentan terdampak. Bidang usaha yang paling terpukul khususnya di sektor makanan dan minuman.

Penurunan penjualan ini tidak lepas dari penerapan kebijakan physical distancing di seluruh Indonesia, masyarakat dianjurkan untuk diam di rumah, tidak keluar jika tidak mendesak dan bekerja dari rumah.

Riza juga menjelaskan, usaha mikro dan ultra mikro yang paling berat menanggung dampak pandemi COVID-19 adalah usaha makanan. Kata dia, ini disebabkan belum semua usaha makanan tersambung dengan platform online. “Baru 30 persen diantaranya saja yang sudah tersambung dengan platform online. Sementara sisanya sebesar 70 persen belum tersambung,” katanya.

Menurutnya, dalam situasi seperti saat ini pemerintah menilai perlu pendekatan yang komprehensif dalam upaya memitigasi dampak COVID-19 kepada masyarakat khususnya UMKM. Rangkaian stimulus juga disiapkan pemerintah dari berbagai sisi, mulai dari stimulus untuk meningkatkan daya beli, keringanan pembiayaan, perpajakan, menjaga pasokan pangan, dan bantuan sosial.

5 Klaster Masalah UMKM saat Pandemi

Pejualan/Permintaan Menurun

Distribusi/Operasional Terhambat

Produksi Terhambat

PermodalanSulit Bahan Baku

5April 2020

Page 6: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

Kata-kata itu sudah tidak asing di telinga kita. Begitu acapkali pidato-pidato para pejabat, politisi dan akademisi. Memang revolusi industri 4.0 mau tidak mau harus dilakukan

oleh semua pelaku usaha khususnya dan masyarakat pada umumnya. Namun ajakan ini masih hanya sebatas jargon karena belum semua pelaku usaha, baik koperasi maupun UMKM yang melakukan revolusi ini.

Menjalankan pemasaran, promosi, dan transaksi oleh pelaku Koperasi dan UMKM masih didominasi sistem konvensional walau sudah ada juga yang melakukan secara digital.

Kondisi bangsa kita dalam satu bulan ke belakang ini sedang dirundung duka dengan mewabahnya virus Corona sehingga untuk mencegah menyebarnya virus semakin meluas, pemerintah membuat kebijakan agar

“Kita harus bisa dan melakukan Revolusi Industri 4.0 dari segala bidang tidak ketinggalan juga para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah serta Koperasi.”

Pandemi, Ubah Cara Berbisnis Pelaku KUKM

semua aktifi tas dilakukan dari rumah.Hal ini menjadi permasalahan besar buat semua

orang apalagi para pelaku usaha karena tidak bisa beraktifi tas secara biasa. Namun ada hal yang bisa diambil dari sisi positifnya peristiwa ini, para pelaku usaha dipaksa untuk bertahan dengan tetap memproduksi, memasarkan dan transaksi produknya secara online.

Musibah virus ini telah memaksa semua pelaku usaha agar tetap berusaha dengan menggunakan digitalisasi (revolusi industri 4.0) karena kalau tidak melakukan itu maka akan bangkrut usahanya.

Terjadinya wabah virus ini memberikan peluang dan strategi baru dalam hal produksi, pemasaran, transaksi dan pengiriman produk ke konsumen. Dengan permasalahan ini, pelaku usaha dituntut tetap

6

#dirumahaja #SiapBersamaKUMKM

Page 7: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

berbisnis ini kiranya bisa membuat kebijakan-kebijakan untuk jangka pendek (dalam situasi keadaan virus corona) dan jangka panjang.

Untuk jangka pendek, di tengah pandemic ini, pemerintah perlu memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha Koperasi dan UMKM untuk dapat memasarkan produknya secara gratis melalui platform-platform yang ada dan untuk pengiriman agar ada tarif khusus serta provider telekomunikasi memberikan kemudahan jaringan internet khususnya bagi para pelaku usaha.

Kebijakan ini mungkin akan membantu mereka koperasi dan UMKM tetap bertahan dalam situasi bangsa yang sedang dilanda musibah dan kedepannya para pelaku sudah terbiasa dengan apa yang dinamakan revolusi industri 4.0.

bertahan dan produktif dengan cara berkolaborasi dan memanfaatkan digitalisasi baik dalam sisi pemasaran, transaksi dan pengiriman.

Saat ini kolaborasi ini telah jalan di mana para pelaku bekerja sama dengan platform-platform online dan media sosial untuk memasarkan produknya. Untuk pengiriman yang selama ini masih menggunakan cara konvensional ini sudah mulai ditinggalkan dan memanfaatkan transportasi online untuk bisa mengantarkan produknya ke konsumen.

Dengan berubahnya perilaku berbisnis mulai dari produksi, pemasaran, transaksi dan pengiriman ini telah menunjukan terjadinya perubahan menuju revolusi industri 4.0 yang selama ini hanya sekedar wacana dan himbauan.

Pemerintah dalam menyikapi perubahan perilaku

7April 2020

Page 8: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

Aneka Stimulus Penopang Kinerja Koperasi dan UMKM

Merebaknya Corona Virus Disease (Covid-19) secara masif di Indonesia telah meruntuhkan keperkasaan hampir seluruh sektor usaha, termasuk

koperasi dan UMKM. Mulai dari kemampuan daya bayar yang menurun drastis, hingga pengembalian angsuran pinjaman yang tertunda akibat penurunan omzet penjualan. Tak heran, banyak pelaku usaha menjerit dan berharap segera terealisasinya kebijakan pemerintah terkait penundaan pembayaran angsuran bagi UMKM.

Tak pelak, stimulus dari pemerintah bagi koperasi dan UMKM menjadi sesuatu yang sulit dihindarkan. Oleh karena, Kementerian Koperasi dan UKM pun siap menerapkan program dan langkah mitigasi dampak COVID-19 terhadap sektor UMKM.

“Kami akan segera menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo untuk memitigasi dampak COVID-19 terhadap para pelaku koperasi dan UMKM,” tegas Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Teten menjelaskan, ada sembilan program yang sudah disiapkan pemerintah untuk meredam dampak

COVID bagi sektor KUMKM. “Yang pertama kami mengajukan stimulus daya beli produk UMKM dan koperasi. Ini sudah disampaikan dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan disetujui angkanya sekitar Rp2 triliun untuk sementara ini,” kata Teten.

Program kedua, belanja di warung tetangga. Kemenkop UKM berharap dalam masa pandemi ini warung-warung bisa berjalan dengan baik usahanya dengan tetap menerapkan social distancing. Program ini untuk memastikan warung-warung di lingkungan perumahan warga mendapat jaminan supply barang dagangan sehingga mereka bisa jualan ke tetangga-tetangganya secara online juga.

“Sederhananya nanti warung bisa mengantarkan belanjaan tetangganya ke rumah masing-masing,” jelas Menkop.

Ketiga, program restrukturisasi dan subsidi suku bunga kredit usaha mikro yang sampai saat ini masih dibahas dengan Kementerian Keuangan. Program keempat, restrukturisasi kredit yang khusus bagi koperasi

RpRpRp

8

#dirumahaja #SiapBersamaKUMKM

Page 9: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

melalui LPDB KUMKM. Program kelima, gerakan masker kain untuk semua. Program ini mendorong terjadinya kemitraan antara KUKM dengan offtaker. Kemenkop UKM mendorong penggunaan masker bagi pelaku usaha saat menjalankan usahanya, khususnya pelaku usaha kuliner.

Program keenam, pihaknya berupaya memasukkan sektor mikro yang jumlahnya cukup banyak dan paling rentan terdampak COVID-19 dalam klaster penerima kartu pra kerja untuk pekerja harian.

”Ketujuh, ini yang juga penting, yaitu bantuan langsung tunai. Budget-nya sedang disusun oleh Kementerian Keuangan tapi kami bisa menjadi salah satu penyalur dari bantuan langsung ini yang sebenarnya semacam bantuan sosial yang diperluas,” ujar Teten.

Kedelapan, pembelian produk UMKM oleh BUMN. Kemudian, program kesembilan terkait dengan pajak Pph 21, pajak penghasilan impor, Pph 25, restitusi pertambahan nilai bisa direlaksasi untuk KUMKM.

”Kami berharap sembilan langkah mitigasi ini membawa dampak ekonomi positif terhadap pelaku KUMKM,” kata Teten.

Menurut Teten, program-program tersebut diselaraskan dengan instruksi Presiden dalam rangka memitigasi dampak COVID-19 bagi para pelaku koperasi dan UMKM.

Presiden Joko Widodo menyiapkan empat langkah untuk memitigasi dampak COVID-19 terhadap UMKM. Hal pertama yakni percepatan bagi upaya relaksasi restrukturisasi kredit UMKM yang mengalami kesulitan. Kedua, dalam masa pandemi ini, presiden meminta agar disiapkan skema baru pembiayaan, terutama berkaitan dengan investasi dan modal kerja yang pengajuannya lebih mudah dengan jangkauan terutama bagi daerah-daerah yang terdampak.

Ketiga, memasukkan para pelaku usaha mikro atau

masyarakat yang membutuhkan dalam skema bantuan sosial, terutama yang berkaitan dengan paket sembako. Dan hal keempat, UMKM diberikan peluang terus untuk berproduksi di sektor pertanian, industri rumah tangga, warung tradisional sektor makanan, dengan protokol kesehatan yang ketat.

Angsuran KURTak hanya itu, pemerintah juga sudah membebaskan

pembayaran bunga dan penundaan pokok angsuran Kredit Usaha Rakyat (KUR) paling lama enam bulan bagi masyarakat yang terdampak wabah Covid-19.

“Kebijakan itu ditetapkan karena penyebaran Covid-19 di Indonesia semakin meningkat sehingga mengakibatkan penurunan aktivitas ekonomi dan kegiatan usaha khususnya UMKM. Kebijakan ini mulai berlaku pada 1 April 2020. Mereka yang akan mendapat relaksasi harus memenuhi penilaian masing-masing penyalur KUR,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Pembebasan pembayaran bunga dan penundaan pembayaran pokok KUR tersebut juga akan diikuti relaksasi ketentuan KUR dengan memberikan perpanjangan jangka waktu dan tambahan plafon. Bagi debitur KUR existing akan diberikan relaksasi ketentuan restrukturisasi KUR dengan kebijakan perpanjangan jangka waktu dan/atau kebijakan penambahan limit plafon KUR. Khususnya bagi debitur KUR kecil dan KUR mikro non produksi.

Untuk calon debitur KUR baru akan diberikan relaksasi pemenuhan persyaratan administratif pengajuan KUR, seperti izin usaha, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan dokumen agunan tambahan.

“Semua dokumen tersebut ditangguhkan sementara sampai kondisi memungkinkan dan mereka dapat mengakses KUR secara online,” katanya.

4Langkah PresidenUntuk UMKMTerdampakCovid-19

Upaya Restrukturisasi Kredit UMKM

Paket Sembako untuk Pelaku UMKM

Skema Baru Pembiayaan

Produksi dengan Protokol Kesehatan

9April 2020

Page 10: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

Solusi Belanja Pas Karantina?Ya #BelanjaDiWarungTetangga

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKMREPUBLIK INDONESIA

@kemenkopukm www.kemenkopukm.go.id1500 587

Ayo ikut gerakan #BelanjaDiWarungTetanggaDaftarkan warung-warung sekitar rumahmu melalui link

Skema PenyaluranKebutuhan PanganUntuk Warung

Page 11: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

Kemenkop dan UKM Rilis E-Form Pendataan KUMKM Terdampak COVID-19

Kementerian Koperasi dan UKM merilis e-form untuk kepentingan pendataan pelaku koperasi dan UMKM yang terdampak pandemi COVID-19.

“Untuk dapat menerapkan kebijakan dan fasilitasi pemerintah bagi para pelaku KUMKM terdampak COVID-19 secara tepat sasaran, diperlukan data yang akurat,” kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof. Rully Indrawan di Jakarta, Senin (13/4/2020).

Ia mengatakan, hal yang mutakhir dan detail menjadi krusial sebagai dasar pengambilan kebijakan di lapangan. Hal ini kata Prof. Rully, hanya dapat diperoleh melalui partisipasi dari masyarakat pelaku yang terdampak langsung. Pendataan ini merupakan tindak lanjut dari program melalui hotline pengaduan KUMKM terdampak yang dibuka sejak 17 Maret 2020 sebagai respon cepat Kemenkop dan UKM untuk menerima laporan, sebagai dasar untuk menyiapkan strategi yang tepat, hingga untuk dapat menyalurkan bantuan sesegera mungkin.

“Kami bekerja sama lintas kementerian dan lembaga terkait pasokan dan analisis data ini,” katanya.

Pihaknya juga menggandeng kelompok-kelompok masyarakat dan pendamping Koperasi dan UKM, yang memiliki jangkauan dan jejaring hingga ke seluruh pelosok Indonesia. Dalam upaya ini, pihaknya merilis e-form kuesioner untuk dilengkapi oleh para pelaku KUMKM terdampak.

Lanjut Prof. Rully, data yang diperoleh dari e-form ini akan terintegrasi dengan big data kementerian, yang akan dimanfaatkan sebagai basis bagi pemutakhiran data dan penanganan yang lebih sigap dan tanggap pada dukungan program pemerintah selanjutnya.

“Dengan begitu para pelaku diminta untuk menginformasikan kondisinya secara lebih rinci dan spesifi k, karena selain untuk dapat diintegrasikan dengan data terdahulu, juga untuk menghindari duplikasi data” jelasnya.

Data yang diperoleh dan telah dilengkapi NIK pelaku KUMKM akan dikompilasi dalam sistem terpadu sehingga para pelaku tidak perlu melakukan pengisian data ulang di masa mendatang. Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof. Rully Indrawan memastikan bahwa pendataan ini tidak memungut dana karena anggaran untuk eksekusi program-program mitigasi ini sudah cair, sehingga tidak ada keharusan bagi para pelaku untuk membayar kompensasi apapun.

“Kami paham bahwa sudah banyak beredar pendataan di masyarakat, namun e-form ini sangat diperlukan untuk memastikan tersedianya data yang akurat dan mutakhir,” kata Prof. Rully.

Hal itu tidak lain karena di lapangan, sangat beragamnya kondisi, karakteristik, dan permasalahan KUMKM yang tersebar di seluruh Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk dapat menyalurkan jenis program dan bantuan yang tepat.

“Oleh sebab itu sirkulasi e-form ini kami lakukan melalui jejaring perangkat organisasi terkait KUMKM, bukan langsung ke masyarakat,” katanya.

E-form Pendataan Koperasi dan UMKM Terdampak Covid-19 ini mulai didistribusikan melalui Organisasi Perangkat Daerah yang membawahi Koperasi dan UKM, serta seluruh institusi yang memiliki jejaring dan stakeholder para pelaku KUMKM mulai Senin, 13 April 2020 melalui tautan https://bit.ly/SiapBersamaKUMKM dalam payung program #SiapBersamaKUMKM.

11April 2020

#dirumahaja #SiapBersamaKUMKM

Page 12: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

Satu Derap Selamatkan Koperasidi Tengah Wabah COVID-19

Pandemi COVID-19 menjadi babak tersendiri bagi koperasi untuk dapat berjuang menyelamatkan diri. Meski bukan mudah, banyak dari koperasi justru menjadi

tumpuan anggota di masa sulit. Sayangnya, koperasi-koperasi kini dihadapkan pada persoalan kredit macet anggotanya yang usahanya terancam pailit. Maka wajar jika diperlukan satu derap langkah yang sejalan untuk menyelamatkan koperasi agar tetap mampu menopang perekonomian rakyat di level terbawah.

Kementerian Koperasi dan UKM pun merespon cepat dengan menyiapkan skema program relaksasi bagi koperasi yang benar-benar membantu anggotanya yang tidak mampu membayar pinjaman karena terdampak musibah wabah COVID-19. Skema program tersebut, pertama, relaksasi dari perbankan dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) kepada pinjaman koperasi tersebut.

Kedua, skema pinjaman khusus kepada koperasi yang mengalami kesulitan likuiditas karena kebijakan relaksasi internal atau karena mengeluarkan kebijakan baru untuk membantu anggota yang usahanya terganggu wabah COVID-19. Ketiga, pembebasan pajak koperasi pada objek terkait. Serta keempat, mencegah keluarnya kebijakan sepihak dari pemerintah daerah yang merugikan kredibilitas dan keberlangsungan koperasi.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof.

Rully Indrawan mengatakan, saat ini keadaan memang sedang tidak normal yang kurang menguntungkan bagi siapapun, termasuk bagi pemerintah. Ia pun menginisiasi pertemuan dengan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) terpilih, yaitu KSP primer nasional dengan jumlah nasabah dan cabang yang banyak, pada Kamis (23/4/2020).

“Pemerintah menyadari dalam situasi krisis ekonomi akibat COVID-19, tak bisa menyelesaikan sendiri. Kami ingin bersinergi dengan pelaku koperasi khususnya KSP guna mengambil langkah-langkah bersama mengatasi situasi sulit ini,” kata Prof. Rully.

Hadir juga salam pertemuan itu, Deputi Bidang Pembiayaan Hanung Rimba Rachman, Deputi Bidang Pengawasan Suparno, Dirut LPDB KUMKM Supomo, stah khusus Menkop dan UKM Agus Santoso. Sedangkan dari KSP terpilih diantaranya Sahala Panggabean (KSP Nasari), Iwan Setiawan (KSP Sejahtera Bersama), Dedy Damhudi (KSP Nusantara) HP Purnomo (KSPPS Garuda), Purwoko KSP Pangestu, juga perwakilan dari Kopdit Swasti Sari, KSP Bna Raharja, Gunawan (KSP Serambi Dana), KSP dan Semarak Dana.

“Kondisi yang dihadapi saat ini berbeda dengan masa lalu, dimana kemungkinan permintaan simpanan anggota KSP akan meningkat. Selain karena kebutuhan yang mendesak, dalam suasana lebaran biasanya juga ada penarikan dana simpanan anggota yang meningkat, juga kemungkinan ada imbas dari kasus KSP Indosurya dan Hanson, yang membuat koperasi kekurangan

12

#dirumahaja #SiapBersamaKUMKM

Page 13: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

likuiditas,” kata Prof. Rully.Untuk itu, Kemenkop dan UKM menginginkan

adanya data yang akurat sebelum nantinya memberikan bantuan likuiditas melalui LPDB KUMKM kepada koperasi khususnya KSP yang membutuhkan.

“Kita belajar dari pengalaman masa lalu seperti saat krisis 1998 dimana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) berbuntut panjang akibat data yang kurang akurat. Kami, kalaupun nantinya memberikan bantuan likuiditas, tak ingin masalah jadi panjang dan membuat citra koperasi menjadi tercoreng,” tegas Prof. Rully.

Staf Khusus Menkop dan UKM Agus Santoso menambahkan, sebenarnya operasional KSP yang hadir dalam pertemuan virtual itu, sampai saat ini masih berjalan seperti biasa walaupun anggota koperasinya sekitar 10-20 persen ada yang terdampak. “Beberapa KSP di wilayah yang diterapkan PSBB juga kesulitan bertemu dengan anggota koperasi. Namun Kemenkop dan UKM sudah memberikan surat dan ada apresiasi dari KSP sehingga koperasi bisa tetap mengakses anggotanya karena adanya surat dari Kemenkop itu,” kata Agus.

Hal lain adalah koperasi membutuhkan dukungan dari pemerintah agar kepercayaan anggota kepada koperasi tidak menurun. “Mereka meminta dukungan agar Kemenkop dan UKM menyampaikan surat edaran agar anggota koperasi menarik simpanannya secara wajar saja. Namun demikian untuk menjaga likuiditas koperasi khususnya pada Mei, Juni, dan seterusnya, diharapkan LPDB bisa memberikan pinjaman, dengan syarat yang lebih longgar dan ringkas,” kata Agus.

Menurut Agus, setidaknya ada beberapa koperasi yang mengajukan pinjaman untuk memperkuat likuiditasnya dalam menghadapi berbagai kemungkinan.

Restrukturisasi KreditLembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) tak mau tinggal diam, satuan kerja di bawah Kemenkop dan UKM itu mengambil langkah cepat untuk merestrukturisasi kredit dan mendampingi mitra pengakses dana bergulir yang terdampak COVID-19. Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan pihaknya telah menyiapkan langkah kebijakan guna menjaga tetap kondusifnya aktivitas perekonomian Koperasi dan UMKM.

“Kebijakan yang disiapkan Kementerian Koperasi dan UKM bersama LPDB-KUMKM berupa restrukturisasi pembiayaan bagi penerima dana bergulir LPDB-KUMKM yaitu koperasi dan UMKM,” kata Supomo.

Kebijakan kelonggaran dan relaksasi pembiayaan bagi mitra LPDB-KUMKM tersebut kata dia, merupakan upaya maksimal guna menangkal dampak terburuk dari semakin menyebarnya COVID-19 terutama di sektor

ekonomi mikro dan makro.Restrukturisasi pinjaman/pembiayaan berbentuk

penundaan pembayaran angsuran pokok, penundaan pembayaran angsuran jasa, penundaan atau pengurangan jasa, perpanjangan jangka waktu, dan/atau penambahan fasilitas pinjaman/pembiayaan.

”Mitra LPDB-KUMKM yang berhak mendapat kebijakan tersebut adalah koperasi dan UKM,” katanya.

Stimulus PajakSementara itu Deputi Bidang Pembiayaan Hanung

Rimba Rachman mengatakan terhadap permintaan sejumlah KSP yang juga menginginkan stimulus pajak, yaitu PPh pasal 21.22 dan 25 UU perpajakan, pihaknya juga tengah mengusulkan kepada Menko Perekonomian.

“Kami selalu mengupayakan adanya stimulus pada koperasi. Memang kebijakan stimulus pajak itu erat kaitannya dengan industri. Usulan kami yakni meminta KSP juga dimasukkan, namun hasilnya sampai saat ini belum ada keputusan,” kata Hanung.

Saat ini usulan yang telah disetujui yakni penghapusan pajak UMKM yang 0,5 persen. Seperti diberitakan, pemerintah memastikan paket stimulus fi skal berupa pembebasan Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21), PPh 22, dan PPh 25 diberlakukan selama enam bulan mulai April 2020. Insentif itu diberikan untuk melindungi daya beli masyarakat dan menjaga kesinambungan industri dari dampak negatif penyebaran virus corona.

Pemerintah akan menanggung PPh 21 selama enam bulan ke depan sejak April 2020. Pemerintah juga akan menangguhkan PPh 22 dan 25. Adapun PPh 22 adalah pajak yang dikenakan terhadap perdagangan barang yang dianggap ‘menguntungkan’, baik bagi penjual maupun pembeli, yang umumnya mencakup barang-barang konsumsi. Sedangkan PPh 25 yaitu pajak yang dibayar secara angsuran untuk meringankan beban wajib pajak (WP).

Berdasarkan draf stimulus yang disiapkan pemerintah, fasilitas pembebasan PPh 21 akan diberlakukan kepada karyawan di berbagai industri. Tarif PPh 21 diberlakukan beragam, mengacu pada Pasal 17 Undang-Undang (UU) No 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat UU No 7 Tahun 1983 tentang PPh.

Kami ingin bersinergi dengan pelaku koperasi khususnya

KSP guna mengambil langkah-langkah bersama mengatasi

situasi sulit ini

13April 2020

Page 14: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

Pandemi COVID-19 dampaknya tak berhenti pada sekadar krisis di dunia kesehatan melainkan multidimensi hingga sosial dan ekonomi. Pun dengan

para pelaku koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (KUMKM).

Mereka ketika krisis 1998 menjadi garda terdepan penyelamat perekonomian kini menjadi sektor yang paling pertama terdampak dengan keras. Hal itulah yang kemudian mendorong Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB-KUMKM) untuk melakukan restrukturisasi pinjaman/pembiayaan bagi koperasi terdampak.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, pihaknya mulai mengkalkulasi atau mengkaji langkah mitigasi bagi para mitra KUMKM-nya. Terlebih Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan semua jajaran agar

LPDB Selamatkan Koperasi dari Ancaman COVID-19

fokus melakukan mitigasi KUMKM dari dampak COVID-19.

Maka LPDB KUMKM pun mengacu pada untuk memberikan relaksasi pinjaman bagi UMKM terutama untuk nilai kredit di bawah Rp10 miliar. Supomo memastikan, LPDB akan memperhatikan koperasi-koperasi sebagai mitra untuk melakukan relaksasi. Misalnya, restrukturisasi terkait masalah penundaan pembayaran.

“Jangan khawatir, kami sedang memikirkan hal itu untuk mitra-mitra koperasi. Untuk kondisi seperti sekarang ini, tidak ada usaha yang tidak mengalami penurunan revenue. Intinya, LPDB siap melakukan relaksasi terhadap mitra-mitra koperasi kami,” kata Supomo.

Supomo, menjelaskan restrukturisasi merupakan upaya perbaikan yang dilakukan LPDB -KUMKM terhadap mitra yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya. Restrukturisasi ini

#dirumahaja #SiapBersamaKUMKM

14

Page 15: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

bertujuan untuk penyelamatan pinjaman sekaligus menyelamatkan usaha mitra agar kembali sehat sebagai upaya meminimalisasi dampak wabah COVID-19.

“Kami sedang terus mendata dan mengkaji mitra-mitra untuk menyesuaikan bentuk relaksasi yang akan kami berikan kepada mereka. Setiap kasus berbeda relaksasi yang diberikan, tergantung kebutuhan mitra,” kata Supomo.

Bentuk restrukturisasi yang diberikan antara lain melalui penurunan suku bunga, perpanjangan jangka waktu pinjaman, pengurangan tunggakan bunga, pengurangan tunggakan pokok, penambahan fasilitas pinjaman, hingga konversi pinjaman menjadi penyertaan modal sementara. Kebijakan ini ditempuh sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, serta kebijakan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang meminta industri pembiayaan memberikan keringanan kepada para debiturnya.

“UKM-UKM itu banyak bernaung di koperasi dan di mitra-mitra kami sehingga kami harus melihatnya dari hulu. Jangan sampai tujuan kami memberikan relaksasi kepada mitra, tapi nggak sampai kepada UKM-nya. Itu yang benar-benar sedang kami kaji bersama mitra,” ujar Supomo.

Restrukturisasi pinjaman bagi koperasi merupakan salah satu dari sembilan program mitigasi dampak COVID-19 terhadap sektor UMKM yang digulirkan oleh pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM. Pemerintah tidak ingin koperasi-koperasi berguguran akibat terkena dampak dari wabah tersebut.

Supomo menegaskan keberlanjutan usaha KUMKM harus menjadi prioritas penting untuk diselamatkan di tengah pandemi COVID-19. Sebab selama ini peran sektor KUMKM sangat besar terutama terhadap perekonomian nasional di tengah krisis seperti saat ini.

“Jadi LPDB pada saat seperti ini harus hadir di tengah masyarakat, masyarakat UMKM

dan koperasi. Keberadaan LPDB kami sadari sangat besar perannya dalam mempertahankan perekonomian masyarakat,” paparnya.

Pihaknya sedang menyiapkan aturan berupa Keputusan Menteri Koperasi dan UKM (PermenkopUKM) yang bakal menjadi payung hukum dalam memberikan grace period bagi koperasi terdampak COVID-19. Diharapkan dengan grace period akan mempermudah koperasi mencicil pengembalian pinjaman kepada LPDB-KUMKM.

Dengan “grace period” koperasi tidak terbebani lagi membayar cicilan ke LPDB-KUMKM. Jadi

koperasi akan diberikan keringanan selama 6 bulan tidak membayar angsuran, terutama pinjaman pokoknya. Sehingga likuiditas yang dimiliki koperasi tetap terjaga, diharapkan dapat difokuskan untuk

memperkuat pelaku UMKM mitranya yang mengalami

masalah permodalan.Supomo

mengatakan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, serta kebijakan stimulus perekonomian sebagai dampak penyebaran COVID-19, maka LPDB-KUMKM menyalurkan pinjaman dana bergulir kepada pelaku koperasi dan UMKM di Tanah Air.

“Meski pun ada kasus seperti ini (COVID-19), kami tetap berjalan normal bahkan kami ingin lebih meningkatkan kinerja agar bisa mendorong dan mempertahankan perekonomian di daerah sehingga sangat tepat menurut saya dengan kondisi seperti ini LPDB bermitra dengan koperasi,” katanya.

Hingga April 2020, LPDB-KUMKM telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp113,1 miliar atau 6,11 persen dari target penyaluran tahun 2020 yakni sebesar Rp1,85 triliun. Akumulasi penyaluran dana bergulir sejak 2008 hingga 2020 berjumlah Rp10,37 triliun, dengan jumlah mitra yang disalurkan sebanyak 3.020 mitra.

penambahan fasilitas pinjaman, hingga konversi pinjaman menjadi penyertaan modal sementara. Kebijakan ini ditempuh sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, serta kebijakan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang meminta industri pembiayaan memberikan keringanan kepada para

“UKM-UKM itu banyak

koperasi akan diberikan keringanan selama 6 bulan tidak membayar angsuran, terutama pinjaman pokoknya. Sehingga likuiditas yang dimiliki koperasi tetap terjaga, diharapkan dapat difokuskan untuk

memperkuat pelaku UMKM mitranya yang mengalami

masalah permodalan.

15April 2020

Page 16: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

#SiapBersamaUMKM #MaskerKainUntukSemua

Teten MasdukiMenteri Koperasi dan UKM

Mari kita gunakan masker kaindari UMKM, selain untuk mencegahpenyebaran virus corona,juga membantu perekonomianpara pelaku UMKM.

AYO GUNAKANMASKER KAIN!

Teten MasdukiMenteri Koperasi dan UKM

Mari kita gunakan masker kaindari UMKM, selain untuk mencegahpenyebaran virus corona,juga membantu perekonomian

Page 17: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

Sparc CampusMenyiapkan UKM Semakin Berkualitas

Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) atau Smesco Indonesia membuka Program Dukungan daring bagi pelaku koperasi dan UKM

terdampak pandemi virus Corona, Covid-19, yang dikemas dalam Sparc Campus. Program ini dimulai sejak awal April, masing-masing 5 kali dalam sepekan. Ke depannya Smesco akan membuka kerja sama dengan Telkomsel untuk memperluas jangkauan komunikasinya.

Direktur Utama Smesco Indonesia, Leonard

Theosabrata optimistis program yang digelar di Smesco Indonesia ini mampu mengajak UKM Indonesia ke kualitas yang lebih baik di masa depan.

Sparc Campus menggandeng para tenaga ahli di bidangnya, di antaranya Sadikin Gani yang membidangi fashion, Eka Prawira di bidang online marketing/e-commerce, Agung Darmawan di bidang legalitas/perizinan, Avianti Armand di bidang kriya, Janice Widjaja di bidang business Development, Illona Gunawan di bidang pajak dan pembiayaan, dan Ade Putri Paramadita

#SiapBersamaUMKM #MaskerKainUntukSemua

Teten MasdukiMenteri Koperasi dan UKM

Mari kita gunakan masker kaindari UMKM, selain untuk mencegahpenyebaran virus corona,juga membantu perekonomianpara pelaku UMKM.

AYO GUNAKANMASKER KAIN!

#dirumahaja #SiapBersamaKUMKM

17April 2020

Page 18: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

di bidang kuliner. “Tugas mereka mendampingi sekaligus

menginkubasi future UKM untuk masa depan,” kata Leonard.

Leonard menambahkan, Program Dukungan yang sudah berjalan secara online melalui zoom dan media sosial Smesco Indonesia, baik YouTube, Facebook dan website tersebut mendapat respon positif dari para pelaku KUKM. Mereka mendaftarkan diri melalui tautan yang disebarkan melalui media sosial Smesco Indonesia.

“Sampai hari ini sudah diunggah 13 video ke Youtube dan laman, sementara di Facebook Live sampai hari ini ada 8 video, karena kami baru mulai (menggunakannya) hari Kamis minggu pertama bulan ini,” ujarnya.

Diharapkan Program Dukungan online tersebut dapat meminimalisir dampak ekonomi bagi para pelaku KUKM, meningkatkan kapasitas SDM, dan membantu para pelaku UKM dalam meningkatkan daya saing produk, yang pada akhirnya dapat mengembangkan bisnis pelaku KUKM hingga mampu menembus pasar global.

Menurut Leonard, UKM perlu menguatkan eksistensinya dan menjalankan bisnisnya secara berjejaring. Oleh karena itu, salah satu caranya dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di Smesco Indonesia.

Ia memastikan akan membantu para pengusaha UKM demi meningkatkan kualitas produk dan penjualan mereka. “Jadi, selain edukasi, kami akan bantu secara komersial, melalui trading house, sehingga mereka bisa menjadi UKM unggul,” papar Leonard.

Total peserta yang ikut dalam program Sparc Campus sementara ini adalah sebanyak 432 UMKM. Program ini mengangkat banyak isu.

Untuk program “Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Industri Fesyen” ada sejumlah 170 UMKM yang jadi peserta, atau setara dengan 39 persen dari peserta keseluruhan. Sebaran wilayahnya meliputi DKI Jakarta,

Sumatra Barat, Jawa Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, Kepulauan Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Banten, Sumatra Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, dan Sulawesi Utara.

Peserta program “Dari Limbah ke Produk Bermakna” berjumlah 41 UMKM, atau setara dengan 10 persen dari peserta keseluruhan.

Sebaran wilayahnya mencakup Sumatra Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Bali, dan Nusa Tenggara Timur.

Peserta program dengan bahasan “Bagaimana F&B Tetap Bergerak di Krisis Pandemi”

berjumlah 95 UMKM, atau setara dengan 22 persen dari peserta keseluruhan. Mereka tersebar di DKI Jakarta, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Jawa Timur, Kepulauan Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Jawa

Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Banten, Sulawesi Utara,

dan Lampung. Untuk program

“Perubahan Paradigma Radikal dalam

Berproduksi” ada sejumlah 28

UMKM yang jadi peserta, setara dengan 6 persen dari peserta keseluruhan. Sebarannya di Jawa Tengah, DKI Jakarta, Sumatra Barat, Banten, Jawa Barat, DI

Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Program “Fasilitas Pajak yang Tersedia Bagi Wajib Pajak yang Terdampak Covid-19” diikuti sejumlah 35 UMKM, atau setara dengan 8 persen dari peserta keseluruhan, yang tersebar mulai dari DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Tenggara, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau.

Program “Bagaimana Cara Memulai Bisnis Online” diikuti sejumlah 63 UMKM, atau setara dengan 15 persen dari peserta keseluruhan. Mereka tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Riau, Sulawesi Selatan, Bengkulu, dan Sulawesi Barat.

dan laman, sementara di Facebook Live sampai hari ini ada 8 video, karena kami baru mulai (menggunakannya) hari Kamis minggu pertama bulan ini,” ujarnya.

Diharapkan Program Dukungan online tersebut dapat meminimalisir dampak ekonomi bagi para pelaku KUKM, meningkatkan kapasitas SDM, dan membantu para pelaku UKM dalam meningkatkan daya saing produk, yang pada akhirnya dapat mengembangkan bisnis pelaku KUKM hingga mampu menembus pasar

Peserta program dengan bahasan “Bagaimana F&B Tetap Bergerak di Krisis Pandemi”

berjumlah 95 UMKM, atau setara dengan 22 persen dari peserta keseluruhan. Mereka tersebar di DKI Jakarta, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Jawa Timur, Kepulauan Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Jawa

Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Banten, Sulawesi Utara,

dan Lampung. Untuk program

“Perubahan Paradigma Radikal dalam

Berproduksi” ada

18

Page 19: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

Pengrajin Kulit Garut,

Produksi Masker

Berbahan Kulit

Di tengah mewabahnya virus Corona jenis baru atau COVID-19, pengrajin kulit yang biasanya memproduksi dompet, jaket kulit, dan berbagai kerajinan dari kulit,

melakukan inovasi dengan membuat masker berbahan kulit sapi dan domba. Masker dari bahan kulit sapi dan domba yang diproduksi pengrajin kulit di Sukaregang,

Foto: Antara News

19April 2020

#dirumahaja #SiapBersamaKUMKM

Page 20: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

Kabupaten Garut, Jawa Barat, mulai diminati masyarakat dari sejumlah daerah di Indonesia sejak diberlakukannya darurat COVID-19 yang mengharuskan orang memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.

Adalah Sanjay Muhamad Ahsan (32), pengrajin masker kulit di Kampung Sukaregang, Kelurahan Kota Wetan, Kecamatan Garut Kota, Garut, Jawa Barat yang melakukan inovasi. Ia melihat, ketentuan wajib pakai masker bagi masyarakat pada saat pandemic virus Covid-19 ini merupakan peluang pasar yang besar.

“Alhamdulillah peminatnya lumayan, banyak yang pesan dari berbagai daerah,” kata Sanjay.

Ia menuturkan, masker berbahan kulit yang baru dibuatnya itu tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa diterima masyarakat Garut bahkan dari luar kota. Sejak masker kulit itu dibuat, ada orang dari Makassar, Sulawesi Selatan yang langsung memesan masker tersebut karena bentuknya menarik dan terlihat bagus.

Selain pemesanan dari luar Jawa, TNI dan Polri juga meminta dibuatkan masker kulit tersebut dengan jumlah cukup banyak. “Yang pesan ada dari Makasar, lalu TNI dari Jakarta juga ada, bahkan polisi dari Polres Garut juga pesan masker kulit,” katanya.

Ia mengungkapkan, wabah COVID-19 tidak menjadikan aktivitas sehari-hari sebagai pengrajin kulit berhenti produktif. Sanjay bersama dua pekerjaannya bekerja di rumah membuat masker kulit yang saat ini diminati pasar. “Dengan kondisi seperti ini kami tetap bekerja di sini, tidak keluar, Alhamdulillah bisa membuat karya baru, masker kulit,” katanya.

Ia menceritakan, awalnya masker kulit itu dibuat iseng untuk kebutuhan sendiri dan orang terdekatnya. Namun banyak orang yang tertarik dengan produksinya karena hasilnya yang bagus. Mendapat sambutan yang antusias itu mendorongnya untuk menjualnya ke pasaran.

Agar disukai konsumen, ia berupaya membuat masker kulit dengan model menarik. Bagian luar masker berbahan kulit, sedangkan bagian dalamnya ada tempat tisu yang nyaman saat dipakai. Masker kulit buatannya dijamin cocok digunakan saat berkendara sepeda motor maupun aktivitas lain di luar rumah.

Masker kulit dengan model beragam itu, dijual dengan harga sampai Rp120 ribu atau tergantung model. “Saya jual masker kulit ini tergantung model ada harganya yang sampai Rp120 ribu,” katanya.

Salah seorang pembeli masker kulit, Irwan mengaku, masker kulit buatan G’Dors Custume Walet itu cukup bagus dan nyaman saat dipakai. Apalagi musim wabah COVID-19, kata dia, merasa lebih aman menggunakan masker kulit saat mengendarai sepeda motor.

“Saya kan sering pakai motor, pakai masker kulit ini merasa lebih aman, saat dipakai juga nyaman, modelnya juga bagus,” kata Irwan.

Dengan kondisi seperti ini kami tetap bekerja di sini,

tidak keluar, Alhamdulillah bisa membuat karya baru,

masker kulit-

Sanjay Muhamad AhsanPengrajin Masker Kulit

20

Page 21: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKMREPUBLIK INDONESIA

@kemenkopukm www.kemenkopukm.go.id1500 587

MarhabanYaa Ramadan

MarhabanYaa Ramadan

Selamat Menunaikan IbadahPuasa Ramadan 1441 Hijriyah

Page 22: #SiapBersamaKUMKM Lawan Corona › uploads › laporan › 1592638534_Cooperative... · 2020-06-20 · “Saya tidak punya usaha lagi yang bisa saya jalankan. Semua berhenti total.

w w w . k e m e n k o p u k m . g o . i d

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menggelar rapat terbatas dengan stakeholders internal dan eksternal melalui Teleconfrence terkait penguatan daya beli dan perlindungan UMKM yang terdampak wabah Covid-19.

Gerakan Ayo Beli Kebutuhan Pokok di Koperasi yang dimulai dari ASN di lingkup

Kementerian Koperasi dan UKM tersebut dengan melibatkan para pemasok koperasi

dari berbagai wilayah di tanah air.

Koperasi Singgalang Sari Maju Sumbang Nenas sebanyak 1,2 ton kepada tenaga medis dan relawan dalam penanggulangan wabah Covid-19 yang diserahkan ke kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (25/04)

Galeri Foto