Siapa Bilang Bayar Pajak Susah?

3
Nova Affandy | Siapa Bilang Bayar Pajak Susah? Copyright novan affandy [email protected] http://naffandy.staff.ipb.ac.id/2013/11/19/siapa-bilang-bayar-pajak-susah/ Siapa Bilang Bayar Pajak Susah? [caption id="" align="aligncenter" width="600"] page 1 / 3

Transcript of Siapa Bilang Bayar Pajak Susah?

Page 1: Siapa Bilang Bayar Pajak Susah?

Nova Affandy | Siapa Bilang Bayar Pajak Susah? Copyright novan affandy [email protected]://naffandy.staff.ipb.ac.id/2013/11/19/siapa-bilang-bayar-pajak-susah/

Siapa Bilang Bayar Pajak Susah?

[caption id="" align="aligncenter" width="600"]

page 1 / 3

Page 2: Siapa Bilang Bayar Pajak Susah?

Nova Affandy | Siapa Bilang Bayar Pajak Susah? Copyright novan affandy [email protected]://naffandy.staff.ipb.ac.id/2013/11/19/siapa-bilang-bayar-pajak-susah/

Pajak[/caption]

Jakarta - Kemajuan teknologi telah membuat semua pekerjaan dapat lebih mudahdiselesaikan. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak pun tak ketinggalan, memanfaatkankemajuan teknologi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada Wajib Pajak.Banyak inovasi yang telah dilakukan oleh Ditjen Pajak untuk mempermudahmasyarakat berpartisipasi membangun negeri. Penyediaan informasi perpajakanmelalui situs www.pajak.go.id, layanan call centre dan pengaduan melalui KringPajak 500200, fasilitas pembuatan Surat Pemberitahuan (SPT) secara elektronik(eSPT) dan fasilitas pelaporan pembayaran elektronik melalui billing system (SuratSetoran Elektronik, sse.pajak.go.id) merupakan beberapa contoh pemanfaatanteknologi yang telah dilakukan oleh Ditjen Pajak untuk melayani Wajib Pajak. Yangterbaru adalah pelaporan SPT elektronik melalui e-Filing dan pembayaran pajaklewat mesin ATM.

Layanan e-Filing merupakan layanan yang memungkinkan Wajib Pajak untukmelaporkan SPT Tahunan secara elektronik lewat internet. Layanan sebenarnyatelah dimulai sejak tahun 2011 dan terus dikembangkan dan disempurnakan. Saatini, sudah tersedia dua jenis layanan penyampaian SPT melalui e-filing, yaitu :layanan e-filing melalui website Ditjen Pajak (www.pajak.go.id) bagi Wajib PajakOrang Pribadi pengguna formulir SPT Tahunan PPh form 1770 S dan 1770 SS danlayanan e-Filing melalui perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (Application ServiceProvider-ASP) yang ditunjuk oleh Ditjen Pajak bagi seluruh Wajib Pajak, yaitu :www.pajakku.com, www.laporpajak.com, www.layananpajak.com danwww.spt.co.id.

Untuk dapat memanfaatkan fasilitas tersebut, Wajib Pajak terlebih dahulu harusmempunyai Electronic Filing Identification Number (e-Fin) dan memperolehsertifikat (digital certificate) dari Ditjen Pajak. E-Fin adalah nomor identitas yangdiberikan kepada Wajib Pajak dalam rangka penyampaian laporan SuratPemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) secara elektronik dan dapatdiperoleh dengan mengajukan permohonan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP)terdekat. Setelah mempunyai e-Fin, maka Wajib Pajak harus mendaftarkan dirimelalui website Ditjen Pajak bagi Wajib Pajak Orang Pribadi pengguna formulir 1770S dan 1770 SS atau melalui website penyedia jasa aplikasi yang telah ditunjukDitjen Pajak bagi seluruh Wajib Pajak.

Inovasi lain yang dilakukan oleh Ditjen Pajak adalah fasilitas pembayaran pajak

page 2 / 3

Page 3: Siapa Bilang Bayar Pajak Susah?

Nova Affandy | Siapa Bilang Bayar Pajak Susah? Copyright novan affandy [email protected]://naffandy.staff.ipb.ac.id/2013/11/19/siapa-bilang-bayar-pajak-susah/

melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Fasilitas ini diberikan untuk para Wajib Pajakyang mempunyai omset dibawah Rp4,8 Milyar dan berkewajiban untuk membayarPajak Penghasilan (PPh) Final sebesar 1 persen dari omset sebagaimana diaturdalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013. Wajib Pajak yang telahmembayar lewat ATM, tidak perlu lagi melaporkan pembayaran pajaknya (SPT MasaPPh) tersebut ke KPP, karena bukti pembayaran yang diterbitkan mesin ATMtersebut berfungsi juga sebagai sarana pelaporan. Meski demikian, Wajib Pajaktetap harus memenuhi kewajibannya dalam pelaporan SPT Tahunan PPh.

Saat ini bank yang telah bekerjasama dengan Ditjen Pajak untuk menyediakanfasilitas ini adalah Bank Central Asia (BCA), Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia(BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Tidak menutup kemungkinan, di kemudianhari ATM dari Bank lain juga dapat digunakan sebagai sarana pembayaran dan pelaporan pajak, seperti halnya ATM keempat bank tersebut.

Berbagai layanan yang disediakan Ditjen Pajak Pajak terus dikembangkan dan disempurnakan. Semua upaya tersebut hanya mempunyai satu tujuan, memberikankemudahan kepada para pembayar pajak. Siapa bilang bayar pajak susah?

Sumber : Detik.com

 

page 3 / 3