Short Term Finance
-
Upload
akhyar-rusydi -
Category
Documents
-
view
94 -
download
3
Transcript of Short Term Finance
1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Semua perusahaan membuat keputusan pembiayaan jangka pendek secara berkala.Selain
pembiayaan perdagangan,MNC memperoleh jangka pendek untuk membantu aktivitas
operasi lain.Karena MNC memiliki akses terhadap sumber dana tambahan,keputusan
pembiayaan jangka pendeknya lebih rumit dibandingkan perusahaan lain.Manajer keungan
harus memahami kemungkinan keuntungan dan kerugian dari pembiayaan jangka pendek
dalam satuan mata uang asing,sehigga mereka dapat membuat keputusan pembiayaan jangka
pendek yang memaksimalkan nilai MNC.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa MNC mempertimbangkan pembiayaan asing?
2. Bagaimana cara MNC mempertimbangkan untuk menggunakan pembiayaan asing?
3. Bagaimana ilustrasi kemungkinan manfaat dari pembiayaan dengan menggunakan
portofolia mata uang?
2
PEMBAHASAN
A. Sumber Pembiayaan jangka pendek
Induk perusahaan MNC dan anak perusahaannya umumnya menggunakan berbagai
metode untuk memperoleh dana jangka pendek guna memenuhi kebutuhan likuiditas.
1. Wesel Bayar Euro
Salah satu metode yang makin banyak digunakan adalah menjual Euronates,atau
sekuritas utang tanpa jaminan. Suku bunga wesel ini biasanya bedasarkan LIBOR (suku
bunga yang yang dibebankan Eurobank atas pinjaman antarbank).Euronote biasanya jatuh
tempo dalam satu,tiga,atau enam bulan. Beberapa MNC terus memperpanjang wesel bagi
MNC,dan beberapa bank komersial membelinya untuk portofolia investasi mereka.
2. Surat Berharga Euro
MNC juga mengeluarkan Euro-commercial paper untuk memperoleh pembiayaan jangka
pendek. Pialang menjual surat berharga ini bagi MNC tanpa dijamin oleh sindikasi
underwriting,sehingga tidak ada jaminan harga jual bagi perusahaan penjual. Jangka waktu
jatuh tempo dapat disesuaikan dengan keinginan penjual. Pialang membuat pasar sekunder
dengan menawarkan untuk membeli kembali Euro-commerial paper sebelum jatuh tempo.
3. Pinjaman Eurobank
Pinjaman langsung dari eurobank,yang umumnya digunakan untuk mempertahankan
hubungan dengan Eurobank,merupakan sumber dana jangka pendek lainnya bagi MNC.Jika
3
sumber dana jangka pendek lain tidak tersedia,MNC sangat mengandalkan pinjaman
langsung Eurobank . Sebagian besar MNC mempertahankan perjanjian kredit dengan
berbagai bank di dunia. Beberapa MNC memiliki perjanjian kredit dengan lebih dari 100
bank domestik dan bank asing.
MNC Mempertimbangkan pendanaan Asing
Tanpa memperhatikan apakah induk perusahaan atau anak perusahaan MNC yang
memutuskan untuk memperoleh pembiayaan dari anak perusahaan atau sumber lain,
perusahaan yang meminjam harus juga mempertimbangkan mata uang asal, Namun
perusahaan mungkin memilih untuk meminjam dalaam mata uang asing. Adapun alasan
MNC mempertimbangkan pendanaan asing, yaitu :
Pembiayaan Asing untuk Mengompensasi Arus masuk Kas Asing
Perusahaan besar melakukan pembiayaan dalam mata uang asing untuk mengompensasi
posisi piutang bersih dalam mata uang terkait
Contoh : Bagaimana Avon Menggunakan Pembiayaan Asing selama Krisis Asia. Selama
krisis Asia pada tahun 1997 dan 1998, beberapa MNC yang memiliki anak perusahaan di
Asia mengalami kerugian karena melemahnya mata uang Asing terhadap dolar. Avon
Products,Inc., menggunakan berbagai metode untuk mengurangi eksposur ekonomi yang
diakibatkan melemahnya mata uang Asia. Dengan mempertimbangkan bahwa Avon memiliki
arus kas masuk dalam mata uang Asia yang lebih besar dibandingkan arus keluarnya,maka
Avon menggunakan strategi untuk mengurangi kelebihan arus kas masuk dalam mata uang
4
tersebut. Pertama, Avon membeli lebih banyak bahan baku local. Kedua, Avon meminjam
dana local untuk membiayai operasinya sehingga Avon dapat menggunakan arus kas masuk
dalam mata uang Asia untuk melunasi utang. Ketiga, Avon mempekerjakan lebih banyak
tenaga kerja local (dan tidak mengandalkan pemasaran dari Amerika) untuk memasarkan
produknya di Negara setempat. Keempat, Avon mulai mengirim laba lebih sering sehingga
kelebihan arus as dalam mata uang Asia tidak menumpuk.
Pembiayaan Asing untuk Mengurangi Biaya
Meskipun jika suatu anak perusahaan atau induk perusahaan MNC tidak berniat untuk
melindungi piutang bersih asing, perusahaan tetap dapat mempertimbangkan pinjaman
dalam mata uang asing jika suku bunga mata uang tersebut relatif rendah. Karena suku bunga
berbagai mata uang berbeda, biaya pinjaman antarnegara dapat memiliki perbedaan yang
cukup besar. MNC yang beroperasi di Negara dengan suku bunga tinggi memiliki biaya
pinjaman jangka pendek yang tinggi jika MNC melakukan pembiayaan dalam mata uang lain
yang memiliki suku bunga lebih rendah. Dengan mengurangi 0,1 persen dari tingkat bunga
pembiayaan, MNC dapat menghemat $ 1 juta setahun dari pinjaman sebesar $ 100 juta. Jadi,
MNC memiliki motif untuk mempertimbangkan jenis mata uang saat membiayai operasinya.
Contoh ; Salem,Inc.,adalah perusahaan AS yang memerlukan dolar untuk
mengembangkan aktivitasnya di AS. Asumsikan bahwa tingkat bunga pembiayaan dalam
dolar adalah 9 persen,sementara tingkat bunga pembiyaan dalam yen adalah 4 persen. Salem
dapat meminjam dalam yen jepang dengan segera dapat menukarnya dengan dolar untuk
digunakan. Saat jatuh tempo pelunasan utang, salem dapat memerlukan yen jepang untuk
5
melunasi pinjaman. Jika nilai yen jepang relative terhadap dolar AS tidak berubah sejak
salem memperoleh pinjaman, maka salem akan membayar bunga sebesar 4 persen dari
pinjaman tersebbut.
Menentukan tingkat pembiayaan efektif
Pada kenyataannya,nilai mata uang pinjaman akan berubah relative terhadap mata uang asal
peminjaman seiring waktu. biaya pembiayaan aktual perusahaan debitor akan tergantung dari
(1) suku bunga bank yang memberikan pinjaman, dan (2) pergerakan nilai mata uang
pinjaman seiring periode pinjaman. Jadi, tingkat pembiayaan actual atau “ efektif “ akan
berbeda dengan tingkat pembiayaan berlaku.
Dearborn, Inc., (berlokasi di Michigan), memperoleh pinjaman satu tahun sebesar $
1.000.000 dalam dolar selandia baru (NZ$) dengan suku bunga berlaku sebesar 8%. Ketika
menerima pinjaman ini, Dearborn mengkonversi dolar selandia baru menjadi dolar AS untuk
membayar bahan baku dari pemasok. Kurs saat itu adalah $ 0.50 perdolar selandia baru,
sehingga NZ$ 1.000.000 dikonversi menjadi $ 500.000 ( dihitung dari NZ $ 1.000.000 x $
0,50 per NZ $ 1 = $ 500.000 ). 1 tahun kemudian, Dearborn melunasi pinjaman sebesar NZ $
1.000.000 ditambah bunga NZ $ 80.000 ( bunga dihitung dari 8% x NZ $ 1.000.000).Oleh
karena, total dana yang dibutuhkan Dearborn dalam satuan dollar selandia baru adalah NZ $
1.000.000 + NZ $ 80.000 = NZ $ 1.080.000. asumsikan bahwa dollar selandia baru
terapresiasi dari $ 0,50 menjadi $ 0,60 pada saat pinjaman dilunasi. Dearborn memerlukan
dana sebesar $ 648.000 ( dihitung dari NZ $ 1.080.000 x $ 0,60 per NZ $ ) untuk
mendapatkan uang dalam bentuk dollar selandia baru yang dibutuhkan untuk melunasi
pinjaman.
6
Untuk menghitung tingkat pembiayaan efektif, pertama tentukan jumlah dollar AS selain
dari jumlah pinjaman yang akan dilunasi. LALU bagi dengan jumlah pinjaman dalam AS
( setelah mengonfersi dollar selandia baru menjadi AS ). Dengan memperhatikan bahwa
Dearborn meminjam sebesar $ 500.000 dan memngembalikan pinjaman sbesar $ 648.000,
maka tingkat pembiayaan efektif pada kasus ini adalah $ 148.000 / $ 500.000 = 29,6%. Jika
kurs konstan selamaa periode pinjaman,maka total pelunasan pinjaman adalah $ 540.000
yang mencerminkan tingkan efektif sebesar $ 40.000 / $ 500.000 = 8%. Karena selandia baru
pada contoh ini terapresiasi cukup besar,maka tingkat pembiayaan cukup tinggi. Jika
Dearborn, Inc., memperkirakan bahwa dollar selandia baru terapresiasi cukup besar maka
perusahaan mungkin tidak akan meminjam dalam dollar selandia baru.
Contoh
Asumsikan bahwa suku bunga berlaku dalam dollar selandia baru adalah 8% dan bahwa
dollar seladia baru terdepresiasi dari $ 0,50 ( pada saat pinjaman diberikan ).Menjadi $ 0.45
( saat pelunasan pinjaman),berapakah tingkat pembiayaan efektif pinjaman ini dari sudut
panjang Dearborn?
Jawabannya dapat ditentukan dengan pertama-tama menghitung persentase perubahaan nilai
dollar selandia baru : ( $ 0,45 - $ 0,50 ) / $ 0,50 = -10%. Kemudian ,masukan suku bungan
berlaku (if) sebesar 8% beserta persentase perubahan dollar selandia baru (ef) yaitu -10%
pada rumus tingkat pembiayaan efektif ( rf ) berikut :
rf = ( 1 + 0,08 ) [ 1 + (-0,10) ] -1
= [ (1,08)(0,9)] – 1
7
= -0,028, atau -2,8%
Tingkat pembiayaan negatif mengindikasikan bahwa Dearborn sesungguhnya membayar
dolar lebih sedikit untuk melunasi pinjamannya. Kondisi ini terjadi jika dolar selandia baru
terdefresiasi cukup besar selama peride pinjaman. Ini tidak berarti bahwa pinjaman akan
menjadi ’’gratis’’ saat mata uang pinjaman terdepresiasi selama jangka waktu pinjaman.
Namun,depresiasi akan menyebabkan tingkat pembiayaan efektif akan lebih rendah
dibandingkan dengan suku bunga berlaku, seperti dapat dilihat dengan menelaah,rumus
tingkat pembiayaan rumus efektif.
sejauh ini contoh yang diberikan memperlihatkan bahwa ketika memilih mata uang pinjaman
suatu perusahaan harus mempertmbangkan apresiasi atau depresiasi kurs serta suku bunga
berlaku dalam mata uang asing .
Kriteria Pembiayaan Asing
suatu MNC harus mempertimbangkan berbagai kreteria dalam memutuskan pembiayaan
internasional,yang mencakup hal berikut:
Paritas suku bunga
Peramalan dengan menggunakan kurs forward
Perkiraan kurs
kriteria tersebut dapat memengaruhi keputusan MNC terkait dengan pilihan mata uang
pinjaman. Masing- masing akan dibahas sebagai berikut.
Paritas suku bunga
8
Ingat bahwa arbitrase perlindungan suku bunga dilakukan melalui investasi jangka pendek
dalam mata uang asing bersamaan dengan penjualan mata uang terkait secara Forward. Dari
sudut pandang pembiayaan, arbitrase suku bunga dapat dilakukan sebagai berikut.
Pertama, meminjam mata uang asing dan mengonversi mata uang tersebut menjadi mata uang
asal untuk digunakan. Juga pada saat bersamaan membeli mata uang asing secara forward
untuk menetapkan kurs mata uang tersebut untuk melunasi pinjaman. Jika suku bunga asing
rendah, maka hal ini merupakan strategi cukup layak. Namun,suatu mata uang umumnya
memilliki premi forward yang akan mengompensasi perbedaan antara suku bunga asing
dengan suku bunga setempat.
Hal ini dibuktikan dengan memerhatikan bahwa perusahaan pembiayaan tidak lagi
dipengaruhi oleh persentase perusahaan kurs melainkan oleh persentase perbedaan antara
kurs spot saat mata uang asing dikonversi menjadi mata uang setempat dan kurs forward saat
mata uang dibeli kembali. Perbedaan ini mencerminkan premi forward (yang tidak
disetahunkan). Premi forward yang tidak dinyatakan per tahun ini (p) dapat mengganti ef
pada persamaan sebelumnya untuk menentukan tingkat pembiayaan efektif saat
menggunakan pada forward dalam kondisi paritas suku bunga:
rf = (1 + if ) (1 +p) – 1
jika terdapat paritas suku bunga, premi forward adalah
P = (1+ih)(1+ if )
-1
9
Di mana ih mencerminkan suku buku asal.Jika persamaan ini digunakan untuk menghitung
tingkat pembiayaan, kita dapat mengubah rumus menjadi p untuk menentukan tingkat
pembiayaan dalam mata uang asing dalam paritas suku bunga.
Oleh karena itu, jika terjadi paritas suku bunga, upaya untuk melakukan arbitrase
perlindungan suku bunga untuk memperoleh pembiayaan dengan suku bunga rendahakan
menghasilkan suku bunga pembiayaan efektif dengan tingkat yang sama dengan suku bunga
domestik.
Tampilan 14.2 merangkum implikasi berbagai scenario terkait paritas suku bunga.
Meskipun jika paritas suku bunga terjadi, pembiayaan dalam mata uang asing tetap
menguntungkan, namun harus dilakukan tanpa perlindungan (tanpa menggunakan lindung
nilai forwad). Dengan kata lain, pembiayaan asing dapat menghasilkan biaya pembiayaan
lebih rendah dibandingkan pembiayaan domestik, meskipun tidak dapat dipastikan (kecuali
jika perusahaan memiliki piutang dalam mata uang sama).
PERAMALAN DENGAN KURS FORWARD
Asumsikan jika kurs forward (F) atas mata uang asing pijaman digunakan sebagai prediksi
kurs spot saat akhir periode pembiayaan. Taksiran tingkat pembiayaan efektif dari pinjaman
rf =(1+if ) (1+ p )−1
= (1+if ) [1+ (1+ib )(1+if )
−1]−1
= ib
St+1
r ƒ = (1 + i ƒ )
[1+ st+1−s
s ]−1
10
dalam mata uang asing dihitung dengan mengubah F untuk pada persamaan
berikut:
Seperti telah diperlihatkan, sisi kanan pada persamaan sama dengan tingkat pembiayaan
dalam mata uang asal jika terjadi paritas suku bunga. Jika kurs forward merupakan estimasi
akurat atas kurs spot saat St+1 maka tingkat pembiayaan asing akan sama dengan tingkat
pembiayaan dalam maata uang asal.
Jika terjadi paritas suku bunga,kurs forward sebagai titik impas untuk menilai keputusan
pembiayaan. jika suatu perusahaan perusahaan melakukan pembiayaan dalm mata uang asing
(dan tidak melakukan lindung nilai atas posisi mata uang tersebut ), maka tingkat pembiayaan
efektif akan lebih kecil dibandingkan tingkat domestik jika kurs spot mata uang masa depan
(kurs spot saat pelunasan pinjaman) lebih kecil dibandingkan kurs forward (saat pinjaman
diberikan). Sebaliknya, tingkat pembiayaan efektif atas pinjaman asing akan lebih besar
dibandingkat tingkat domestic jika kurs spot mata uang masa depan lebih tinggi
dibandingkan kurs forward.
Jika kurs forward merupakan prediksi tidak bias atas kurs spot masa depan, maka tingkat
pembiayaan efektif dari mata uang asing secara rata-rata akan sama dengan tingkat
pembiaayaan domestic. Dalam hal ini,perusahaan yang secara konsisten meminjam dalam
mata uang asing tidak akan memperoleh harga pembiayaan yang lebih rendah. Meskipun
tingkat pembiayaan efektif mungkin lebih rendah dibandingkan tingkat domestic pada
11
beberapa periode, namum tingkat efektif akan lebih tinggi pada periode lain sehingga terjadi
dampak kompensasi. Perusahaan yang meyakini bahwa kurs forward merupakan prediksi
kurs spot masa depan yang tidak bias akan meminjam dalam mata uang asal, yang tingkat
pembiayaan diketahui dengan lebih pasti dan secara rata-rata tidak lebih tinggi dibandingkan
pembiayaan asing.
PERAMALAN KURS
Meskipun kemampuan perusahaan untuk membuat peramalan agak terbatas beberapa
perusahaan dapat mengambil keputusan berdasarkan siklus pergerakan mata uang.
Perusahaan dapat menggunakan perubahan terakhir sebagai prediksi perubahan masa depan
untuk menentukan apakah mereka harus meminjam dalam mata uang asing. Secara rata-rata
strategi ini akan berhasil jika digunakan di masa lalu. Strategi akan berhasil di masa depan
jika perubahan mata uang hanya pada satu arah selama periode panjang di masa depan.
Ketika perusahaan membuat peramalan persentase perubahan kurs selama periode
pembiayaan (e f ), perusahaan dapat menggunakan peramalan ini bersama dengan suku bunga
asing untuk meramalkan tingkat pembiayaan efektif dalam mata uang asing. Tingkat
peramalan lalu dapat dibandingkan dengan ingkat pembiyaan domestic.
Contoh :
Sarasota,Inc., memerlukan dana untuk satu tahun dan mengetahui bahwa suku bunga dollar
AS untuk satu tahun adalah 12% sementara suku bunga pinjaman dalam frank Swiss adalah
8%. Sarasota memperkirakan bahwa frank Swiss akan terapresiasi dari kurs saat ini sebesar $
0,45 menjadi $ 0,49 ,atau sebesar 2% selama tahun depan. Taksiran nilai e f [yang
12
dinyatakan sebagai E (e¿¿ f )¿] adalah 2%. Oleh karena itu taksiran tingkat pembiayaan
efektif [E¿)] adalah :
E¿) = (1 + if )[ 1 + E¿)] -1
= (1 + 0,08) (1 + 0,02) – 1
=0,1016, atau 10,16%
Pada contoh ini, pembiayaan pembiayaan dalam franc swiss lebih murah dibandingkan
dengan