Sgd Diare Saat Melancong 1

download Sgd Diare Saat Melancong 1

of 3

description

makalah

Transcript of Sgd Diare Saat Melancong 1

  • 5/24/2018 Sgd Diare Saat Melancong 1

    1/3

    SGD DIARE SAAT MELANCONG

    1. ETEC (E. Coli Enterotoksigenik)Escherichia coli adalah salah satu jenis bakteri yang secara normal hidup dalam saluran pencernaan baik

    manusia maupun hewan yang sehat. diare. Sifat-sifat virulensi dari E. coli dan salah satu klasifikasix

    adalah E.coli Enterotoksigenik (ETEC). Sering terjadi pada wisatawan, pada bayi dan Negara-negara

    berkembang.

    Gejala:

    Mual muntah Nyeri abdomen Demam Diare ( berair, tanpa darah)

    Patogenesis

    ETEC melekat pada sel epitel usus.

    ETEC eksotoksin tidak tahan panas (LT)- merangsang pembentukan antibodi orang yg sblmx trkna

    ETEC.

    ETECthan panas (sta)mengaktifkan guanil siklase pd sel epitel usus- sekresi cairan - (stb)sekresi

    siklik- diare berat.

    2. EIEC (Enteroinvasiv E.Coli)Escherichia2 coli merupakan bakteri berbentuk batang, Gram-negative, dan termasuk dalam

    famili Enterobacteriaceae.

    E. coli merupakan penghuni normal di dalam usus semua jenis hewan, termasuk manusia.

    Apabila digunakan metode pembiakan secara aerob, maka E. coli merupakan spesies dominan yang

    ditemukan di dalam kotoran. Umumnya E. coli berperan positif di dalam tubuh dengan cara menekan

    pertumbuhan spesies-spesies bakteri yang berbahaya dan membentuk vitamin dalam jumlah yang cukupbanyak. Sebagian kecil strain E. coli dapat menyebabkan penyakit pada manusia melalui beberapa

    mekanisme yang berbeda . Di antaranya adalah jenis-jenis penyerang saluran pencernaan/ enteroinvasive

    (EIEC). Tidak diketahui makanan apa saja yang mungkin menjadi sumber jenis-jenis EIEC patogenik

    yang menyebabkan penyakit disentri (bacillary dysentery).

    Enteroinvasive E. coli (EIEC)/ E. coli penyerang saluran pencernaan dapat menyebabkan

    penyakit yang dikenal sebagai bacillary dysentery (disentri yang disebabkan oleh bakteri berbentuk

    batang). Jenis-jenis EIEC yang menyebabkan penyakit ini berhubungan dekat dengan Shigella spp.

    Setelah masuk ke dalam saluran pencernaan, organisme EIEC menyerang sel epithel dan manginvasi lalu

    berproliferasi dadalam sel epitel mukosa sehingga tidak jarang menimbulkan coloni epithelial cell death,

    dan menimbulkan gejala disentri ringan, yang sering salah didiagnosa sebagai disentri yang disebabkan

    oleh jenis Shigella . Penyakit ini ditandai adanya lendir dan darah dalam kotoran dan mual muntah serta

    tenesmus yang terinfeksi.

    Gejala Klinis:

    Inkubasi berlangsung selama 12 jam hingga 3hari. Gejala timbul 10-18 jam setelah menyantap makanan

    yang tercemar berupa nyeri dan diare, dan adanya lendir darah pada feses serta tenesmus.

  • 5/24/2018 Sgd Diare Saat Melancong 1

    2/3

    Pemeriksaan Laboratorium:

    Seluruh tinja penderita diare berdarah (cukup diare, tanpa darah, jika terjadi KLB) hendaknya dikultur,

    untuk menemukan keberadaan bakteri patogen escherichia coli, tanpa kultur bakteri patogen dapat

    ditemukan dengan menggunakan rapid enzyme immunossays, tetapi pemeriksaan dapat lebih cepat

    dengan polymerase chain reaction (PCR) yang dapat mengidentifikasi jasad renik langsung dari

    specimen.

    Penanganan:

    Penanganan kelainan yang dilatar belakangi oleh familli e.coli pada prinsipnya serupa dengan

    pengobatan gastroenteritis bakterial lain, terutama yang bersifat suportif, yaitu mempertahankan

    keseimbangan cairan elektrolit tubuh. Pada kasus ringan-sedang cukup diberikan ORT( oral rehidration

    therapy). Jika ORT tak dapat diberikan atau dehidrasi sudah berada pada tingkat yang parah, berikan

    cairan intravena. Obat anti motalitas tidak diperkenankan, sementara pemberian antibiotik harus

    menanti hasil biakan.

    Pencegahan:

    Enterobacteria (termasuk E.coli ), peka terhadap panas dan dapat dibunuh dengan pemanasan yang

    merata (di atas 70C). Sumber utama infeksi bakteri ini adalah makanan mentah, makanan yang kurang

    matang dan kontaminasi silang, yaitu apabila makanan yang sudah dimasak bersentuhan dengan bahan

    mentah atau peralatan yang terkontaminasi (misalnya alas pemotong). Karena itu, pemasakan dengan

    benar dan penanganan makanan secara higienis dapat mencegah infeksi enterobacteria.

  • 5/24/2018 Sgd Diare Saat Melancong 1

    3/3

    3. EHEC (E. Coli Enterohemorhagik)

    E. coli enterohemorhagik atau disingkat EHEC mikroorganisme yang lazim ditemukan pada sapi

    menyebabkan penyakit pada ternak tersebut. Pencemaran lahan pertanian oleh kotoran sapi diduga

    sebagai penyebab ditemukannya bakteri ini dalam sayuran.

    Bakteri ini sangat mudah dibunuh dengan pemanasan setara pasteurisasi (65 derajat celsius selama 30

    menit) sehingga pada makanan olahan seharusnya bakteri patogen ini dapat dihindari.Kewaspadaan lebih tinggi harus dilakukan ketika seseorang mengonsumsi makanan tidak diolah, seperti

    tomat, selada, mentimun, dan taoge, serta bahan mentah lain.

    Sifat EHEC lain yang dapat mendukung keberadaan bakteri ini dalam pangan adalah kemampuannya

    bertahan dalam makanan beku sampai sembilan bulan dan daya tahan terhadap lingkungan asam.

    4. EAEC (E. coli Enteroagregatif)EAEC adalah Escherichia coli adalah salah satu jenis bakteri yang secara normal hidup dalam saluran pencernaan

    baik manusia maupun hewan yang sehat yang dapat menyebabkan diare dan gastroenteritis.

    Enterobacteria (termasuk E.coli ) peka terhadap panas dan dapat dibunuh dengan pemanasan yang merata (di atas

    70C). Sumber utama infeksi bakteri ini adalah makanan mentah, makanan yang kurang matang dan kontaminasi

    silang, yaitu apabila makanan yang sudah dimasak bersentuhan dengan bahan mentah atau peralatan yangterkontaminasi (misalnya alas pemotong). Karena itu, pemasakan dengan benar dan penanganan makanan secara

    higienis dapat mencegah meluasnya infeksi enterobacteria.

    Patogenitas:

    EAEC terjadi karena kuman melekat rapat-rapat pada bagian mukosa intestinal sehingga menimbulkan gangguan.

    Mekanisme terjadinya diare yang disebabkan oleh EAEC belum jelas diketahui, tetapi diperkirakan menghasilkan

    sitotoksin. EAEC telah ditemukan di beberapa negara di dunia ini.Transmisinya dapat food-borne maupun water-

    borne.

    Gejala:

    Menghasilkan sitotoksin yang menyebabkan terjadinya diare, Beberapa strain EAEC memiliki serotipe seperti

    EPEC. EAEC menyebabkan diare berair pada anak-anak dan dapat berlanjut menjadi diare persisten.

    Kontaminasi:

    Susu mentah atau produk susu. Bakteri dapat menyebar dari sapi dari udders nya susu. Periksa label pada produk

    susu untuk memastikan mereka berisi kata pasteurized. Ini berarti makanan yang telah dipanaskan untuk

    menghancurkan bakteri. Mentah buah-buahan dan sayuran, seperti selada, alfalfa sprouts, atau unpasteurized apple

    sider unpasteurized juices atau lainnya yang datang dalam kontak dengan kotoran hewan yang terinfeksi.

    Preventiv:

    Mengkonsumsi air yang telah dididihkan.Memasak pangan sampai matang sempurna agar sebagian besar bakteri

    dapat terbunuh. Proses pemanasan harus dilakukan sampai suhu di bagian pusat pangan mencapai suhu aman

    (>700C) selama minimal 20 menit. Menyimpan segera semua pangan yang cepat rusak dalam lemari pendingin

    (sebaiknya suhu penyimpanan di bawah 50C).Tidak membiarkan pangan matang pada suhu ruang lebih dari 2 jam,karena mikroba dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu ruang.Mempertahankan suhu pangan matang

    lebih dari 600C sebelum disajikan. Dengan menjagauhu di bawah 50C atau di atas 600C, pertumbuhan mikroba

    akan lebih lambat atau terhenti. Menyimpan produk pangan yang harus disimpan dingin, seperti susu pasteurisasi,

    keju, sosis,dan sari buah dalam lemari pendingin.Menyimpan produk pangan olahan beku, seperti nugget, es krim,

    ayam goreng tepung beku,dll dalam freezer.