Setoran Creeping Eruption kedokteran umum
-
Upload
arya-kusuma -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of Setoran Creeping Eruption kedokteran umum
-
8/13/2019 Setoran Creeping Eruption kedokteran umum
1/6
DEFINISI
Creeping eruption disebut juga cutaneous larva migrans (CLM) disebabkan oleh penetrasi
dan migrasi larva nematoda di dalam epidermis. Istilah creeping eruption digunakan pada
kelainan kulit yang merupakan peradangan berbentuk linear atau berkelok-kelok, menimbul
dan progresif, disebabkan oleh invasi larva cacing tambang yang berasal dari anjing dan
kucing (Aisah, 2007).
SINONIM
Cutaneous larva migrans, creeping eruption, dermatosis linearis migrans, sandworm disease
( di Amerika Selatan larva sering ditemukan ditanah pasir atau di pantai) , strongyloidiasis
( creeping eruption pada punggung) (Aisah, 2007) .
ETIOLOGI
Penyebab umum dari CLM adalah (Aisah, 2007) :
1. Ancylostoma braziliense (cacing pada anjing dan kucing), penyebab paling sering.
2. Ancylostoma caninum (anjing) penyebab paling banyak kedua setelah a.braziliense.
3. Uncinaria stenocephala (anjing )
4.
Bunostomum phlebotomum (sapi)
An cylostoma brazil iense
Taksonomi
Phyllum : Nemathelminthes
Sub class : Secernentea
Class : Nematoda
Ordo : Strongylida
Family : Ancylostomatidae
Sub Family : Ancylostominae
Genus : Ancylostoma
Spesies : Ancylostoma braziliense
Morfologi
- Cacing jantan memiliki panjang 6-7,75 mm
- Cacing betina memiliki panjang 7-10 mm
-
8/13/2019 Setoran Creeping Eruption kedokteran umum
2/6
-
8/13/2019 Setoran Creeping Eruption kedokteran umum
3/6
- Serigala
- Manusia
Gambar 2.Potongan lateral Ancylostoma cani num dewasa yang didapat dari usus halus
anjing
Sumber :http://dephicamunis.wordpress.com/2011/06/12/ancylostoma-caninum/
Penyebab yang lebih jarang ditemukan adalah (Kim, 2006) :
1. Ancylostoma ceylonicum dan Ancylostoma tubaeforme (kucing)
2. Necator americanus dan Ancylostoma duodenale (manusia)
3. Strongyloides papillosus (kambing) dan Strongyloides westeri (kuda)
4. Pelodera ( Rhabditis ) strongyloides
5. Castrophillus (the horse bot fly) dan cattle fly (Lalat)
Aisah, S. 2007. Creeping Eruption dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima .
Penerbit Fakultas Kedokteran FKUI.
Kim, Lee Sohn. 2006. Three Clinical Cases of Cutaneous Larva Migrans. Korean JParasitol .
December; 44 (2):145-149.
http://dephicamunis.wordpress.com/2011/06/12/ancylostoma-caninum/http://dephicamunis.wordpress.com/2011/06/12/ancylostoma-caninum/http://dephicamunis.wordpress.com/2011/06/12/ancylostoma-caninum/http://dephicamunis.wordpress.com/2011/06/12/ancylostoma-caninum/ -
8/13/2019 Setoran Creeping Eruption kedokteran umum
4/6
SURAT RUJUKAN
No. / BLTH 2 Desember 2013
Yth. T.S. Dokter Ahli : dr. xx Sp.U
Rs : RSUD Margono
Mohon pemeriksaan atau pengobatan lebih lanjut terhadap penderita,
Nama Pasien : Tn Doeng
Hub Keluarga : P / I / S / A Umur: 22 th Kelamin : L / P
Nama Peserta : Tn Doeng
Nomor KPK : 34/11/PKM/2013
Alamat Rumah : Jalan. Yos Sudarso No. 09 Purwokerto
Anamnesa :
Keluhan utama: rasa gatal di sela-sela jari RPK: Adik isterinya mempunyai penyakit yang sama RPSosek: Pekerjaan petani
Pemeriksaan Fisik:
Terowongan yang menimbul berwarna merah Kulit meradang karena garukan
Diagnosa Sementara:
Creeping eruption
Terapi/ Obat yang telah diberikan:
- Tiabendazol dengan Dosis 50 mg/kgBB/hari, sehari 2 kali, diberikan berturut turutselama 2 hari.
PPK Pengirim.
Puskesmas Purwokerto Barat
Salam Sejawat,
( dr. Samidi)
Urutan 1 : Untuk dokter spesialis dituju
Urutan 2 : Untuk apotik
Urutan 3 : Untuk Peserta
Urutan 4 : Arsip PPK pengirim
-
8/13/2019 Setoran Creeping Eruption kedokteran umum
5/6
PENEGAKAN DIAGNOSIS
(Djuanda, 2005)
Anamnesis :
1. Terdapat riwayat pajanan epidemiologi dan penemuan lesi berkarakteristik yang khas
2. Dari keluhan utama gejalanya gatasl dan panas
3. Pada infeksi ekstensif terdapat gejala mengi, batuk kering, dan urtikaria
4. Rasa gatal lebih hebat pada malam hari
5. Bisa dijumpai sindrom loeffler
Pemeriksaan Fisik
1. Terdapat terowongan berwarna kemerahan
2. Terdapatnya kelainan kulit/terowongan seperti benang yang lurus atau berkelok-
kelok, menimbul, dan terdapat papul yang erimatosa atau vesikel di atasnya
3. Tempat predileksi adalah di tungkai, plantar, tangan, anus, bokong, paha, juga di
bagiantubuh di mana saja yang sering berkontak dengan tempat larva
Pemeriksaan Penunjang
1. Eosinofilia perifer dan peningkatan kadar IgE
2. Biopsi kulit dari atas lesi (tes periodik asam schiff positif), Vesikel intraepidermalmengandung beberapa eosinofil dan spongiosis yang menyebar dapat juga dilihat. Di
dermis, infiltrate inflamasi yang terlihat tersusun atas limfosit, sel plasma, histiosit
dan banyak eosinofil.
Gambar 1. Cutaneous Larva Migrans, tampak lesi yang berkelok-kelok menjalar
Sumber :http://vetpda.ucdavis.edu/parasitolog/Parasite.cfm?ID=32
http://vetpda.ucdavis.edu/parasitolog/Parasite.cfm?ID=32http://vetpda.ucdavis.edu/parasitolog/Parasite.cfm?ID=32http://vetpda.ucdavis.edu/parasitolog/Parasite.cfm?ID=32http://vetpda.ucdavis.edu/parasitolog/Parasite.cfm?ID=32 -
8/13/2019 Setoran Creeping Eruption kedokteran umum
6/6
Gambar 2. Tampak kelainan eritematosa berkelok-kelok seperti benang dengan papul
dan vesikel di atasnya
Sumber:Wisnu. I Made, et al. 2005. Penyakit Kulit yang Umum di Indonesia Sebuah
Panduan Bergambar. E-Book . Jakarta : PT. Medikal Multimedia Indonesia.
Djuanda. A, Hamzah. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Keempat, Cetakan
Pertama . Jakarta : Balai Penerbit FKUI.