Sesak Nafas
-
Upload
muhammad-ibnu-akil -
Category
Documents
-
view
102 -
download
3
Transcript of Sesak Nafas
10
KASUS 2Sesak NafasSeorang laki laki usia 42 tahun dibawa ke IGD karena keluhan dispneu sejak lima jam yang lalu. Sesak dirasakan semakin lama semakin berat. Keluhan disertai nyeri dada kiri seperti ditusuk tusuk dan batuk lama. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 92x/ menit, frekuensi nafas 32x/ menit, suhu 37,2oC. Gerak dada kiri tertinggal, vocal fremitus lebih terasa dan vocal resonans lebih terdengar di dada kanan, perkusi hipersonor dan suara nafas menghilang pada dada kiri.Langkah 7 JUMPSTEP 1. CLARIFY UNFAMILIAR TERMS1. Dispneu adalah sesak nafas atau kulit bernafas
2. Vocal fremitus adalah vibrasi yang dilakukan di luar dinding dada saat pasien bicara
3. Vocal resonans adalah pemanjangan intensifikasi suara yang dihasilkan dengan mengirimkan getarannya ke dalam suatu rongga perkusi
4. Hipersonor adalah suatu yang dihasilkan saat perkusi pasien meningkat udara dalam paru
STEP 2. DEFINE THE PROBLEM1. Perbedaan dispneu yang disebabkan oleh paru dan jantung?
2. Klasifikasi dispneu?
3. Patofisiologi dispneu?
4. Penanganan awal pada kasus?
5. Pendekatan klinis?
6. Pemeriksaan penunjang?
7. Diagnosis banding?
STEP 3. BRAINSTROM POSSIBLE HYPOTHESIS OR EXPLANATION1. Perbedaan dispneu paru dan jantungJantungParu
Nyeri
Aktifitas
Suara nafas tambahRasa seperti ditimpa beban berat
Timbul saat aktivitas
Ronkhi (+), wheezing (-)Rasa seperti ditusuk - tusuk
Tidak berpengaruh dengan aktifitas
Ronkhi (+)/(-), wheezing
2. Orthopneu: sesak nafas terkait posisiResting dispneu: sesak nafas saat istirahat
Talking dispneu: sesak nafas saat berbicara
Dispneu on exertion: sesak nafas saat aktivitas fisik
3. Etiologi O2 PO2 < PCO2 dyspneu4. Airways, breathing, circulation, disability, exposure5. 5 jam yang lalu
Sekarang
Dyspneu
- Semakin berat
Nyeri dada seperti ditusuk tusuk
Batuk
Vital sign
Tekanan darah: 110/ 70 mmHg
Nadi: 92x/ menit
Nafas: 32x/ menit
Suhu: 37,5oC
Pemeriksaan fisik
- Gerakan dada tertinggal- Vocal fremitus dan vocal resonans lebih terdengar pada dada kanan- Perkusi hipersonor dan suara nafas menghilang pada dada kiri
6. - Radiologi EKG GDA7. - Pneumothorak- Emfisema- Asma bronkial- Gagal jantung- PPOKSTEP 4. Main Problem
STEP 5. Sasaran Belajar1. Perbedaan dispneu yang disebabkan jantung dan paru?
2. Patofisiologi dispneu?
3. Penanganan awal di kasus?
4. Keterangan yang perlu diketahui jika pasien dating dengan keluhan utama, dispneu?STEP 6. Belajar MandiriSTEP 7. Menghubungkan Sasaran Belajar Dengan Belajar Mandiri
1. Perbedaan dispneu yang disebabkan jantung dan paru?No.GejalaKardiakPulomner
1.Waktu timbul dispneuLebih mendadak timbulnya dan tiba tibaTimbul secara berangsur angsur, kecuali PPOK, pneumonia, pneumothorak, dan eksaserbasi asma, tetapi tidak secepat dispneu kardiak yang tiba tiba
2.Terbangun malam hariTerbangun malam hari karena dispenu, tetapi tanpa sputumTerbangun malam hari disertai sputum, tetapi reda jika sputum dikeluarkan
3.WheezingTidak terdapat wheezing, kecuali disertai gangguan paru (PND serta edem paru)Terdapat wheezing karena bronkokontriksi (bronkitis kronis/ asma)
4.DiaforesisLebih seringJarang
5.SianosisLebih seringKadang kadang
6.Fraksi ejeksi dengan EKG/ radionuklid yang dilakukan saat istirahat dan latihan jasmaniMenurun pada ventrikel kiri untuk kasus gagal jantung kiriMenurun pada ventrikel kanan untuk penyakit paru berat
2. Patofisiologi dispneu?a) Dispneu non psikisO2 dalam darah turun, sedikit hemoglobin, keracunan enzim oksidatif
Hipoventilasi
Defisiensi sirkulasi
P O2 < 100 mmHg PCO2 > 75 mmHg/ Aliran darah menurun
di dalam alveolus meningkat 60-75 mmHg
dalam alveolus
Hipoksia Hiperkarbnia Pengeluaran CO2 dan
jaringan menurun
Kompensasi respiratory (nafas cepat dan dalam) Hiperkapnia
jaringan Takipneu
Dispneub) Dispneu psikis
O2 dan CO2 dalam cairan normal Rasa takut, ruangan sempit,
Keramaian Kompensasi untuk mencapai batas normal
Nafas kuat (menggunakan otot otot bantu pernafasan)
Sensasi dispneu
Skala Dispneu
TingkatDerajatKriteria
0NormalTidak ada kesulitan bernafas kecuali dengan aktifitas berat
1RinganTerdapat kesulitan bernafas, nafas pendek ketika terburu atau ketika berjalan menuju puncak landai
2SedangBerjalan lebih lambat daripada kebanyakan orang berusia sama karena sulit bernafas atau harus berhenti berjalan untuk bernafas
3BeratBerhenti berjalan setelah 90 meter (100 yard) untuk bernafas atau setelah berjalan beberapa menit
4Sangat beratTeralalu sulit untuk bernafas bila meninggalkan rumah atau sulit bernafas ketika memakai baju atau membuka baju
3. Penanganan awal di kasus?3A ( Aman diri, Aman lingkungan, dan Aman pasien
A = Airways Nilai airway ( LLF (Look, Listen, Feel) Suction dengan kateter suction Menjaga jalan nafas dengan metode
a. Basic technique: - chin lift
Head tilt
Jaw thrust
b. Basic adjuncts: - Oropharyngeal airway
Nasopharyngeal airway
Jalan nafas definitif (indikasi: apneu, trauma kapitis)
Airway surgical: cricothyroidotomi
B = Breathing (pernafasan + oksigenasi/ ventilasi) Nilai pernafasannya, bila tidak adekuat beri ventilasi tambahan dengan metode mouth to mouth, mouth to nose, bagging atau ventilator
Bila oksigen ada masalah, beri oksigen:
Canul ( 2-6 LPM
Face mask/ RM (Rebreathing Mask) ( 6-10 LPM NRM (Non-Rebreathing Mask) ( 10-12 LPM 4 masalah yang mengancam breathing serta tindakannya adalah:
1) Tension penumothoraks (pasien sangat sesak, trakea bergeser, dan distensi vena leher) ( needle thoracosintesis di ICS 2 mid clavicula
2) Open penumothoraks (terlihat sucking chest wound pada luka yaitu paru paru menghisap udara lewat lubang luka) (tutup dengan kassa 3 sisi yang kedap udara
3) Massive haemothoraks ( perdarahan di dalam rongga thoraks) ( lapor dokter untuk segera WSD, nilai apakah perlu thorakotomy
4) Flail chest dengan kontusio paru ( analgetik, assisted ventilasi ( perlu definitif
C = Circulation Kecepatan kompresi dada (100 x/ menit Kedalaman kompresi ( 5 cm Lakukan 15 kali kompresi dada dan 2 ventilasiD = Disability
Nilai GC dan reflex pupilE = Exposure
Gunting pakaian dan lihat jejas atau cedera ancaman yang lain, kemudian cegah hipotermi dengan memberikan selimutRe Evaluasi tindakan ABCDIngat, setiap selesai melakukan tindakan evaluasi ulang!Tambahan peralatan atau pemasangan alat pada primary survey adalah sebagai berikut:
F = Folley catheter, lihat ada kontra indikasi
Tidak dipasang bila ada rupture uretra
Bila tidak ada kontra indikasi, pasang, urine pertama dibuang, kemudian tamping, periksa pengeluaran urin setiap jam, normalnya:
Dewasa: 0,5 cc/kgBB/jam
Anak: 1 cc/kgBB/jam
Bayi: 2 cc/kgBB/jam
G = Gastric tube (bila lewat hidung, perhatikan kontraindikasi fraktur tulang basis cranii)
H= Heart monitor, pulse oxymeter, pemeriksaan radiologi
4. Keterangan yang perlu diketahui lagi jika pasien datang dengan keluhan utama dispneu seperti di kasus?
A. Anamnesis Keluhan Utama
Riwayat Penyakit Sekarang
Seberapa berat merasakan sesak?
Masih bisa beraktivitaskah saat sesak itu datang?
Berapa lama merasakan saat sesak itu datang? Seringkah merasakan sesak ini? Berapa kali dalam sehari?
Adakah waktu waktu tertentu sesak ini muncul dan dirasakan berat?
Pernahkah terbangun karena muncul sesak? Apakah disertai batuk dan apakah berdahak?
Apakah ada hubungannya dengan aktivitas? Atau dengan faktor pencetus yang menyebabkan sesak?
Adakah yang menyebabkan sesak bertambah parah? Adakah yang dilakukan agar sesak berkurang?
Selain sesak, adakah yang menyertainya?
Pernahkah berobat sebelumnya? Atau membeli obat di warung? Apa nama obatnya? Riwayat Penyakit Dahulu
Apakah sebelumnya pernah merasakan sesak seperti ini?
Apakah sebelumnya pernah sakit dan dalam masa pengobatan?
Jika ada, sudah berapa lama berobat? Berapa jenis obat yang diminum? Apakah setelah minum obat tersebut, buang air kecilnya berwarna merah?
Pernahkah sebelumnya kecelakaan? Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah di keluarga ada yang sakit seperti ini? Apakah di keluarga ada yang dalam masa pengobatan? Sakitnya apa? Sudah berapa lama? Pribadi dan Sosial
Apakah di lingkungan sekitar rumah atau pekerjaan dalam masa pengobatan lama? Bagaimana keadaan rumah? Cukup cahayakah? Ukuran rumah? Di daerah mana? Apakah sering olah raga? Bagaimana pola makan? Teraturkah? Banyakkah porsinya? Sistem Tubuh
Apakah berat badan turun? Sering berkeringat malamkah?B. Pemeriksaan Penunjang
Rontgen ( terlihat tepi paru yang kolaps
Gas darah ( menunjukkan gagal nafas
CT Scan (mendeteksi penumothorak lokalisataDAFTAR PUSTAKA
Bichley, Lynn. 2009. BATES Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan. EGC, Jakarta.
Guyton, Arthur. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. EGC, Jakarta.
Price. Sylvia. 2009. Patofiologi Konsep Konsep Klinis Penyakit Volume 2. EGC, Jakarta. Pusponegoro, Aryono. 2011. Basic Trauma Support & Basic Cardic Life Support. Yayasan Ambulans Gawat Darurat, Jakarta.
Sudoyo, A. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta, Interna Publishing. Dyspneu
Gejala kardiorespirasi
Batuk lama
Vocal fremitus
Nyeri dada
Vocal resonans