Serasi Edisi 28 Oktober 2011-Desember 2011_FINAL_00

download Serasi Edisi 28 Oktober 2011-Desember 2011_FINAL_00

of 32

Transcript of Serasi Edisi 28 Oktober 2011-Desember 2011_FINAL_00

  • Informasi Seputar PT Arutmin Indonesia

    ISSN:1978-3949 www.arutmin.com

    LAPORAN KHUSUS

    OPINI

    06

    09

    DARI Tambang

    Membidik Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Menjawab Tantangan Peningkatan Produksi

    10

    14Lintasan

    PERISTIWA

    HUT Arutmin ke-30Spirit for Success21

    30

    Operasional Triwulan Ketiga Tahun 2011 Memuaskan

    Kuartal Ketiga, Kinerja Tambang Batulicin Lampaui Target.

    28

    Arutmin Siap Laksanakan Program Coal Getting

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba), sektor usaha pertambangan diatur lebih rinci lagi dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2009.

    Arutmin Peroleh Dua Trophy PROPER Peringkat HijauTahun 2011

    Arutmin Akan Tingkatkan Produksi Batubara di Tahun 2012

    Apabila tahun 2011 target yang ditetapkan Manajemen PT Arutmin Indonesia adalah 25 juta ton batubara tertambang (coal mined) dengan 23 juta ton batubara siap jual (coal product), maka tahun 2012 target produksi batubara akan ditingkatkan kembali.

    PT BUMI ResourceS Tbk.

  • ISSN:1978 -3949www.arutmin.com

    Diterbitkan Oleh: PT Arutmin Indonesia. Pelindung: Faisal Firdaus. Penanggung jawab: Saiful Halim.Penasihat: Sudirman Widhy Hartono, Ido Hutabarat. Dewan Redaksi: Suryo Putro, Iwan K Sugiarto, Delma Azrin, Mur Adi Setijoutomo, Djoko Widajatno, Nasrul. Pemimpin Redaksi: Zainuddin JR Lubis. Redaktur Pelaksana: Fahrizal. Redaksi: Fintaria. Desain & Tata Letak: Sabur. Fotografer: Fahrizal & Tim Serasi. Kontributor: Banjarmasin, Asam Asam, Satui, Senakin, Batulicin, Terminal Tanjung Pemancingan & Balikpapan.

    Alamat Redaksi: PT Arutmin Indonesia Gedung Bakrie Tower lantai 14, Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta 12940, Indonesia.Telepon: (021) 5794 5678. Fax: (021) 5794 5686. Email: [email protected].

    daftar Isi

    Profil

    16

    18

    LintasanTerminal Tanjung Pemancingan 24

    Lintasan Satui 25

    Lintasan Asam Asam 26

    Lintasan Batulicin 27

    Lintasan Jakarta 28

    Lintasan Senakin 29

    Opini 30

    Dari Tambang

    10

    PERISTIWA

    21

    berita utama I

    Wawancara

    06 BeritaUtama II09

    Sampai dengan kuartal tiga tahun 2011 ini, Arutmin Tambang Batulicin berhasil melakukan penambangan di atas target yakni mencapai 110.4% dari target. Dan untuk memperlancar arus pengapalan batubara, PT Arutmin Indonesia juga telah mengambil alih pengoperasian pelabuhan PT Baramega Cahaya Makmur (BCM) di Batulicin.

    Bertepatan dengan usia PT Arutmin Indonesia ke-30, tanggal 2 November 2011 lalu, Manajemen dan karyawan Arutmin memperingati hari lahirnya dengan berbagai acara sederhana namun cukup berarti.

    Bapak muda asli Jawa ini selain suka berolahraga juga memiliki hobi yang menarik, yaitu fotografi. Menurutnya, dunia fotografi selain sebagai hiburan, kegiatan itu juga dapat membantu dirinya saat mengalami kejenuhan ketika bekerja.

    Provinsi Kalimantan Selatan menyimpan potensi alam yang cukup besar. Di permukaan tanah maupun di dalam tanah mengandung kekayaan alam yang akan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakatnya.

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba), sektor usaha pertambangan diatur lebih rinci lagi dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2009.Apabila tahun 2011 target yang ditetapkan Manajemen PT Arutmin Indonesia adalah 25 juta ton batubara tertambang (coal mined) dengan 23 juta ton batubara siap jual (coal product), maka tahun 2012 target produksi batubara akan ditingkatkan kembali.

    Volume 5 / edisi 28 / Oktober 2011 - Desember 2011

    2

  • Salam Redaksi

    Komentar & Saranp e m b a c a

    D e s a i n

    Tim Kreatif mediacitra

    Informasi Bermanfaat untuk SemuaPembaca SERASI yang kami banggakan. Terima kasih telah memberikan apresiasi yang baik terhadap kehadiran media ini pada setiap edisi penerbitannya. Inilah yang membuat kami selalu bersemangat untuk menyiapkan kehadiran setiap edisi yang kami usahakan agar selalu tampil maksimal.

    Apalagi edisi kali ini adalah edisi yang menutup perjumpaan di tahun ini. Edisi selanjutnya, kita sudah akan berjumpa di tahun yang baru, dengan harapan-hararapan dan suasana yang kami yakini semakin baik lagi.

    Kami berharap, akhir tahun ini adalah masa di mana kita semua dapat tersenyum saat mengevaluasi apa saja yang sudah kita lakukan sepanjang tahun. Senyum karena syukur, senyum karena ternyata kita mampu melalui dan melompati tantangan demi tantangan. Dan yang paling penting adalah senyum karena kita lulus melewati tantangan tersebut. Namun apabila masih ada kendala atau masalah yang belum terselesaikan secara memuaskan, dunia belum berakhir. Masih ada waktu untuk mengejar ketertinggalan tersebut di hari esok. Mari melangkah bersama.

    Pembaca yang budiman. Kami berharap informasi yang kami siapkan selama dua bulan ini tersaji dengan baik dan sarat manfaat buat kita semua. Karena kami ingin setiap informasi yang kami turunkan tidak hanya memiliki unsur informatif, namun juga inspirasi bagi kita semua, baik kalangan internal Arutmin maupun kalangan eksternal.

    Dan pada SERASI edisi ini diturunkan berita tentang pencapaian Arutmin yang melampaui target, muatan utamanya tidak berhenti pada laporan angka-angka, melainkan juga inspirasi yang didapat dari semangat dan kinerja seluruh awak Arutmin. Pembaca juga bisa memperoleh gambaran semangat kebersamaan dan antusiasme untuk mencapai objektif perusahaan.

    Pada akhirnya, semua manfaat kembali pada pembaca. Tim Redaksi telah mengupayakan sedemikian rupa sehingga informasi yang tersaji dalam media informasi ini dapat bermanfaat. Semoga pembaca dapat menerimanya dengan baik. Selamat membaca, selamat berakhir tahun. Salam hangat dari kami untuk seluruh keluarga besar Arutmin di manapun berada. []

    Kepada Redaksi SERASI Saya mengusulkan agar majalah SERASI diterbitkan setiap bulan agar informasi yang disajikan selalu yang baru selama sebulan itu.Sebab bisa dirasakan informasi jarak terbit antara satu edisi dengan edisi lainnya terlalu lama.

    Terimakasih,Syukrinov, HR Departement

    Jawaban

    Terimakasih atas usulannya. Kami sangat meng-apresiasi usulan tersebut. Ini adalah tantangan buat redaksi untuk selalu menyajikan informasi yang nmenarik dan berguna untuk pembacanya. Saat ini, majalah SERASI terbit setiap tiga bulan. Namun demikian, usulannya akan ditindaklanjuti kepada Manajemen Arutmin. Redaksi.

    Kepada Redaksi SERASI. Saya mengusulkan agar majalah SERASI menyajikan berita yang variatif dan informatif. Sehingga setiap karyawan di lokasi Tambang Arutmin akan bisa mengetahuikejadian dan isu di kantor Arutmin Jakarta dan kantor Arutmin lainnya.

    Terimakasih,Rizki Habibie, Tambang Asam Asam

    Jawaban Terimakasih atas komentar dan masukannya. Redaksi akan selalu berusaha untuk menyajikan informasi yang bervariasi dan informatif kepada pembaca. Dan, redaksi mengharapkan berita yang dimuat dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pembacanya. Seperti diketahui di majalah SERASI terdiri dari berbagai macam rubrik.Setiap rubrik informasinya berbeda-beda. Redaksi.

    Volume 5 / edisi 28 / Oktober 2011 - Desember 2011

    3

  • Editorial

    Selain semangat, optimisme adalah bahan bakar yang sangat efektif dalam bekerja. Ini pula yang selalu ditunjukkan seluruh awak PT Arutmin Indonesia, termasuk di tahun ini.

    Mengakhiri kuartal ketiga, hasil dari semangat kerja keras dan optimis tersebut membuahkan hasil yang menggembirakan, yaitu tercapainya target operasional khususnya penambangan dan produksi batubara.

    Sebagian di antaranya bahkan bukan hanya sekedar berhasil memenuhi target, namun justru melampaui target yang telah ditetapkan.

    Tentu saja, semua pencapaian tersebut adalah sebuah prestasi yang perlu disyukuri dan diapresiasi bersama. Hal ini adalah hasil

    dari kerja keras dan kerja cerdas sejak awal, bahkan ketika sebelum memulai pekerjaan.

    Menengok sedikit ke belakang, segala hal memang perlu diawali dengan perencanaan. Dalam hal ini, Arutmin telah membuat perencanaan dengan memperhatikan segala aspek yang mengantisipasi peluang masa mendatang.

    Perencanaan juga disusun secara cermat, dengan tolak ukur serta tahapan proses kerja yang jelas. Sehingga semua pihak di Arutmin berhasil mendapatkan gambaran yang akurat, mempunyai panduan yang jelas tentang apa yang harus disiapkan serta dikerjakan untuk mendukung tercapainya target sesuai rencana.

    Tentu saja semua pihak boleh bergembira dengan keberhasilan yang telah diraih ini.

    Semangat dan OptimisNamun masih ada kuartal keempat yang tidak kalah menantangnya untuk dilalui. Hal ini, membuat kita semua seharusnya tidak cepat berpuas diri dengan apa yang sudah dicapai. Melainkan semakin memotivasi diri untuk bisa mempertahankan kinerja secara efektif dan efisien agar kuartal keempat ini pun bisa dilalui dengan prestasi yang baik pula seperti yang diperoleh pada kuartal ketiga.

    Selain itu, di 2012 nanti perusahaan telah membuat rencana target yang lebih besar, yaitu menambang batubara sebesar 33 juta ton yang akan menghasilkan produksi batubara sebanyak 31 juta ton. Tentu saja ini menjadi tantangan yang menarik sekaligus merupakan tanggung jawab semua pihak di Arutmin. Mari sambut bersama, dengan semangat dan optimisme yang sama atau bahkan melebihi semangat dan optimisme kita di tahun ini. []

    Volume 5 / edisi 28 / Oktober 2011 - Desember 2011

    4

  • Dari CEO

    Oleh: Chief Executive Officer (CEO) PT Arutmin Indonesia, Faisal Firdaus

    Faisal Firdaus,Chief Executive Officer

    Tiga puluh tahun yang lalu, PT Arutmin Indonesia (Arutmin) dan Pemerintah RI menandatangani suatu Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) Arutmin. Perjanjian ini

    memberikan hak pengusahaan dan pengelolaan pertambangan kepada Arutmin di wilayah Blok VI Kalimantan Selatan, yang pada awalnya seluas 1,2 juta ha yang kemudian dipertahankan hanya seluas 70.153 ha oleh Arutmin dan sisanya dikembalikan kepada Pemerintah. Wilayah ini berada di tiga kabupaten yakni Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru.

    Perjalanan panjang Arutmin sejak 30 tahun yang lampau dapat saya bagi ke dalam tiga periode penting.

    Periode I, 1981-1989, adalah periode pelaksanaan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi dan konstruksi. Kegiatan ini dilaksanakan selama 8 tahun, suatu waktu yang cukup lama di mana pada saat tersebut kegiatan eksplorasi batubara di Indonesia masih berada pada tahap-tahap awal, dengan data cadangan dan infrastruktur yang tersedia masih sangat terbatas.

    Periode II adalah periode produksi tahap awal, yaitu 1989 - 2001. Pada periode ini Arutmin memulai produksi perdananya pada November 1989, tepat pada peringatan 8 tahun HUT Arutmin. Produksi Arutmin pada tahun pertama tersebut hanya beberapa ratus ribu ton batubara saja, yang produksinya kemudian dikirimkan kepada beberapa calon pembeli untuk dikenalkan dan diuji coba pada pembangkit listrik mereka. Pada periode ini baru dioperasikan dua tambang yakni Tambang Senakin dan Tambang Satui. Beberapa tahun berikutnya Arutmin terus meningkatkan produksinya yang diikuti dengan penyelesaian pembangunan fasilitas terminal batubara North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT) di ujung utara Pulau Laut (Kotabaru) pada tahun 1994. Pada periode II ini Arutmin mengoperasikan sendiri tambang batubaranya baik dengan menggunakan alat-alat sendiri maupun menggunakan alat-alat kontraktor. Hingga akhir tahun 2000 kapasitas produksi Arutmin per tahun adalah 11 juta ton batubara.

    Periode III adalah periode peningkatan produksi pada tahun 2001 hingga 2011 ini. Inilah periode di mana PT BUMI Resources Tbk telah mengambil alih kepemilikan Arutmin dari BHP. Secara bertahap selama 10 tahun kemudian, Arutmin terus meningkatkan kapasitas produksinya dari 11 juta ton per tahun menjadi 25 juta ton pada akhir tahun 2011 ini, insya Allah. Suatu peningkatan yang sangat signifikan khususnya selama 3 tahun terakhir sejak tahun 2008 di mana produksi Arutmin tumbuh rata-rata sebesar 20% per tahun. Pada periode III ini pula dibuka dua tambang baru yakni Tambang Batulicin (2003) dan Tambang Asam Asam (2005). Pada tahun 2007, Tata Power menjadi bagian dari Arutmin dengan membeli 30% saham Arutmin dan KPC dari PT BUMI Resources Tbk.

    Dengan berakhirnya tahun 2011 serta menyongsong tahun 2012 mendatang, saya menyebutkan bahwa Arutmin telah memasuki Periode IV dari perjalanan panjangnya yaitu memasuki periode ekspansi. Pada Tahun 2012 Arutmin merencanakan untuk meningkatkan produksi lebih dari 30% dari produksi tahun ini,

    Sambutan Chief Executive Officer (CEO) PT Arutmin Indonesia pada perayaan HUT Arutmin ke-30 di Jakarta

    30 Tahun Arutmin

    yakni mencapai produksi 33 juta ton batubara per tahun. Inilah Periode peningkatan produksi yang sesungguhnya bagi Arutmin yang akan berlanjut dalam beberapa tahun ke depan.

    Untuk menyiapkan hal tersebut, pada akhir tahun ini Arutmin kembali membuka satu tambang baru yang diberi nama Tambang Kintap. Tambang ini mandiri dan terpisah dari Tambang Asam- Asam. Tambang Kintap pada tahun pertama produksinya akan langsung berproduksi sebesar 4 juta ton batubara, yang menjadikan total produksi batubara Arutmin tahun depan menjadi 20 juta ton, di samping produksi batubara Bituminuos sebesar 13 juta ton.

    Pada Tahun 2012 pula, Arutmin menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan fasilitas-fasilitas tambahan untuk mendukung peningkatan produksi ini, yaitu pembangunan Coal Processing Plant (CPP) atau mesin peremuk batubara dan Over Land Conveyor (OLC) atau sabuk penyampai di Tambang Asam Asam, pembangunan Pelabuhan & CPP/OLC di Tambang Kintap, serta pembangunan fasilitas pembongkaran batubara tambahan di NPLCT yang disebut alat bongkar batubara dari tongkang.

    Dengan selesainya alat ini maka NPLCT akan mampu memuat dan mengapalkan batubara sebesar 20 juta ton per tahun, di mana sisanya 10-20 juta ton akan dimuat melalui fasilitas offshore transshipment atau direct barging kepada para pembeli termasuk kepada PLN sebesar 10 juta ton per tahun. Dua tahun berikutnya yakni pada tahun 2014, Arutmin akan mencapai target produksi puncaknya sebesar 40 juta ton per tahun yang akan menempatkan Arutmin sebagai perusahaan batubara terbesar ketiga di Indonesia.

    Pada kesempatan ini, perkenankan saya untuk menyampaikan tiga hal yang menjadi aset

    utama Arutmin selama ini, yaitu : Sumberdaya batubara (aset negara yang dikelola oleh Arutmin), Sumberdaya manusia dan Sistem/Kebijakan yang diberlakukan.

    Berdasarkan data terbaru pada tahun 2011 ini, Arutmin saat ini memiliki sumberdaya batubara (coal resource) sebesar 2,3 milyar ton batubara dan cadangan ekonomis (coal reserve) sebesar 425 juta ton. Cadangan ini belum akan habis ditambang sampai dengan tahun 2019 mendatang, saat di mana perjanjian PKP2B Arutmin dengan Pemerintah akan berakhir. Namun dengan masih tersisanya cadangan ekonomis batubara tersebut, Arutmin terus bernegosiasi dengan pemerintah untuk mendapatkan hak perpanjangan perjanjian atau Izin Usaha Pertambangan (IUP) baru setelah tahun 2019. Cadangan ekonomis Arutmin akan diperkirakan habis pada akhir tahun 2030.

    Aset kedua yang dimiliki oleh Arutmin adalah sumberdaya manusia. Arutmin sangat berbangga hati karena mememiliki sumberdaya manusia yang sangat kompeten untuk menjalankan usaha pertambangan batubara, dengan baik dan ekonomis. Sumberdaya manusia inilah yang membuat Arutmin terus tumbuh dan berkembang hingga saat ini. Pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenap karyawan Arutmin atas kontribusi, kerja keras dan kerja cerdasnya dalam membangun Arutmin selama ini. Arutmin saat ini memiliki karyawan sebanyak 481 orang yang tersebar di lima lokasi tambang, kantor Banjarmasin, kantor Balikpapan dan kantor Jakarta. Sampai saat ini tercatat sudah 57 orang karyawan yang memasuki masa pensiun. Dari 481 orang karyawan yang aktif saat ini, tercatat 29 orang karyawan dengan masa kerja lebih dari 20 tahun dengan dua orang di antaranya memiliki masa kerja terpanjang yakni 29 tahun. Penghargaan dan apresiasi kami sampaikan kepda kedua orang tersebut, yaitu Ibu Endang Sriwahyuni (NPLCT) dan Ibu Sri Darmayanti Sinaga (Jakarta).

    Selain itu, terdapat pula 172 orang karyawan dengan masa kerja 10-20 tahun, 85 orang dengan masa kerja 5-10 tahun, dan sisanya sebanyak 195 orang di bawah 5 tahun. Inilah aset yang sangat berharga yang dimiliki oleh Arutmin. Sekali lagi pada kesempatan ini saya mewakili Manajeman Arutmin mengucapkan terima kasih atas segala kesetiaan, dukungan dan kerjasama yang telah ditunjukkan selama ini

    Aset ketiga yang tidak kalah pentingnya adalah adanya Sistem/Kebijakan yang berlaku dan diimplementasikan dengan sungguh-sungguh di dalam organisasi Arutmin. Sistem/kebijakan yang berlaku ini meliputi semua bidang kerja, baik yang berlaku di bagian perencanaan tambang maupun operasional (antara lain meliputi aspek K3, lingkungan, Corporate Social Responsibility (CSR)/kemasyarakatan). Demikian pula kebijakan atau prosedur yang berlaku di bagian administrasi, finance, code of conduct, sistem audit, dan sebagainya. Kita pun bersyukur bahwa Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara karyawan dengan perusahaan dapat selalu kita perbarui setiap dua tahun tanpa hambatan.

    Ketiga aset inilah yang menurut hemat saya menjadi kebanggaan dan modal utama Arutmin sehingga perusahaan ini dapat terus berkembang hingga saat ini, juga di masa yang akan datang. Sebagai bagian dari keluarga besar PT BUMI Resources Tbk dan Bakrie Group, Arutmin siap terus berkarya di negeri tercinta ini sejalan dengan cita-cita dari pendiri grup usaha kita, Bapak Achmad Bakrie.

    Sekali lagi, saya ucapkan selamat kepada seluruh karyawan Arutmin untuk ulang tahun yang ke-30 ini. Dirgahayu PT Arutmin Indonesia.[]

    Volume 5 / edisi 28 / Oktober 2011 - Desember 2011

    5

  • Berita Utama

    Sudirman Widhy Hartono, General Manager Operation

    Salah satu kegiatan penambangan di lokasi PT Arutmin Indonesia.

    Apabila tahun 2011 target yang ditetapkan Manajemen PT Arutmin Indonesia adalah 25 juta ton batubara tertambang (coal mined) dengan 23 juta

    ton batubara siap jual (coal product), maka tahun 2012 target produksi batubara akan ditingkatkan kembali, seiring dengan dibukanya beberapa tambang baru seperti Tambang Sarongga di Batulicin dan Tambang Kintap yang merupakan pecahan dari tambang Asam Asam.

    Arutmin Akan Tingkatkan Produksi Batubara di Tahun 2012

    Kepada majalah SERASI, General Manager Operation PT Arutmin Indonesia, Sudirman Widhy Hartono menegaskan, prospek bisnis batubara memang semakin membaik seiring dengan kebutuhan energi yang semakin meningkat, terutama di pasar Asia Pasifik khususnya China dan India. Di pihak lain, kebutuhan energi nasional yang semakin meningkat juga memerlukan peningkatan persediaan batubara mengingat saat ini pemerintah sedang membangun lebih banyak pembangkit tenaga listrik yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar utamanya. Dan Arutmin telah ditunjuk oleh pemerintah sebagai salah satu penyedia utama untuk memasok batubara ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) pada proyek 10 ribu MW. Batubara jenis Ecocoal kita merupakan salah satu bahan bakar utama untuk pembangkit tenaga listrik di proyek PLN tersebut, ujar Widhy.

    Adapun target produksi batubara di tahun 2012 yang telah ditetapkan oleh Manajemen Arutmin adalah 33 juta ton batubara tertambang dan 31 juta ton batubara siap jual. Namun demikian, target produksi ini masih menunggu persetujuan Ditjen Mineral dan Batubara, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam jangka waktu dua sampai tiga bulan ke depan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kinerja produksi batubara nasional.

    Kenaikan target tahun 2012, akan dipenuhi oleh peningkatan jumlah produksi dari

    beberapa lokasi tambang. Hal ini tentu saja menuntut kesiapan dari semua pihak, terutama operasional perusahaan untuk memastikan target yang telah ditetapkan tersebut dapat tercapai secara maksimal.

    Buka Tambang Kintap

    Beberapa lokasi tambang yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah produksi adalah Tambang Asam Asam, Mulia di Satui, dan Sarongga di Batulicin. Saat ini kita baru saja membukan satu tambang baru di Kintap untuk memulai produksinya di akhir tahun 2011 atau awal 2012, tutur Widhy. Tambang Kintap yang merupakan pecahan dari Tambang Asam Asam ini diharapkan akan mampu langsung berproduksi hingga 4 juta ton batubara jenis Ecocoal di tahun pertamanya.

    Sementara itu, Tambang Senakin dan Satui relatif tidak mengalami kenaikan target produksinya, mengingat tingkat kesulitan di ketiga tambang batubara jenis Bituminous tersebut sudah cukup tinggi dengan tingkat nisbah pengupapasan (stripping ratio) yanga rata-rata sudah di atas 10:1

    Sedangkan produksi batubara Bituminous dari Tambang Batulicin di tahun 2012 diperkirakan akan mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011 seiring dengan telah selesainya pit Ata dan Mangkalapi yang merupakan 2 pit utama Tambang Batulicin, dan menyisakan hanya pit Mereh untuk produksi batubara Bituminous di tahun 2012.

    Volume 5 / edisi 28 / Oktober 2011 - Desember 2011

    6

  • Berita Utama

    Dermaga pelabuhan Tanjung Pemancingan (NPLCT) di Kotabaru.

    Namun demikian dengan dimulainya pit Sarongga yang juga merupakan tanggungjawab dari tim Batulicin, maka kesibukan di sana tetap tidak berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tambah Widhy

    Antisipasi

    Selain meningkatkan target produksi, Arutmin juga melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap kendala yang muncul selama proses penambangan. Salah satu yang cukup krusial adalah faktor cuaca. Tahun 2011 cukup kering dibanding tahun-tahun sebelumnya yang sangat basah karena hujan yang kerap turun. Dan diperkirakan, tahun 2012 tidak akan sekering tahun 2011. Namun demikian, Widhy optimis hal tersebut tidak akan terlalu berpengaruh terhadap produksi batubara. Langkah yang diambil adalah menggenjot produksi di lokasi tambang yang sudah mulai habis cadangannya. Jika tidak, lokasi tersebut akan terendam banjir. Selain itu juga mengoptimalkan drainase air sehingga tidak sampai ada lokasi yang terendam.

    Selain cuaca, kegiatan penambangan tanpa izin (illegal mining) di lokasi tambang Arutmin mulai marak kembali akibat membaiknya harga pasar batubara, dan akan menjadi masalah yang sangat mngganggu apabila tidak dapat diatasi dengan baik. Mengenai hal ini Arutmin tetap akan meneruskan kerjasama dan

    koordinasi dengan aparat kepolisian. Pihak aparat kepolisian memang memiliki kewajiban untuk melindungi obyek vital nasional, karena tambang Arutmin termasuk obyek vital nasional yang harus dilindungi tegas Widhy.

    Persiapan

    Persiapan demi persiapan terus dilakukan untuk menyongsong target produksi 31 juta ton batu bara tahun 2012. Misalnya, Arutmin saat ini masih sedang berusaha keras untuk penyelesaian proyek pembangunan pelabuhan baru di Tambang Kintap yang diharapkan selesai pada bulan Desember 2011, selain juga pembangunan mesin peremuk batubara atau coal processing plant (CPP) dan sabuk penyampai atau overland conveyor (OLC) di Tambang Asam Asam dan Kintap yang diharapkan selesai pada pertengahan tahun 2012.

    Selain itu, Arutmin juga tengah menyiapkan pembangunan alat bongkat batubara dari tongkang di terminal batubara Tanjung Pemancingan (NPLCT), yang diharapkan siap pada kuartal keempat tahun 2012. Dengan adanya fasilitas ini, kapasitas terminal batubara yang sebelumnya hanya mampu mengapalkan 13 juta ton batubara, akan ditingkatkan menjadi 18 juta ton pertahun, papar Widhy.

    Harus Didukung Semua Pihak

    Dengan adanya peningkatan produksi batubara, menurut Widhy, tentunya kebutuhan karyawan juga akan meningkat. Apalagi dengan ketentuan per-undang-undangan yang baru di bidang pertambangan dimana perusahaan pertambangan diharuskan untuk melakukan aktivitas penambangan batubara (coal getting) sendiri. Tentu saja perlu kerjasama dan bahu membahu di antara seluruh jajaran karyawan Arutmin, maupun sub-kontraktor-nya.

    Dukungan lain yang juga tidak kalah penting berasal dari tim External Relation terutama untuk memastikan didapatkannya perijinan yang diperlukan dari pemerintah untuk memastikan peningkatan produksi batubara.

    Selain itu, dengan semakin tingginya aktivitas produksi, tentu kegiatan pemberdayaan masyarakat juga harus ditingkatkan. Sangat diharapkan tidak ada gangguan dari masyarakat sekitar terhadap aktivitas pertambangan batubara guna memastikan tercapainya target produksi, ujar Widhy.

    Saya berharap dengan adanya rencana peningkatan produksi ini semua karyawan dari semua divisi akan bahu membahu, bekerjasama untuk menangani semua hal guna merealisasikan peningkatan produksi Arutmin di tahun 2012, tutup Widhy. []

    Volume 5 / edisi 28 / Oktober 2011 - Desember 2011

    7

  • Main News

    Kintap Mine Opening

    Some mining locations which are expected to increase number of production are Asam Asam mine, Mulia in Satui and Sarongga in Batulicin.

    We just opened a new mine in Kintap and will start operating by the end of 2011 or in the beginning of 2012 Widhy explained. Kintap mine is a separated part of Asam Asam mining, and is expected to produce up to 4 million tons of for its first year.

    In 2011 management of PT Arutmin Indonesia set 25 million tons of coal mined as the target. with 23 million tons of salable coal, then in the year of 2012 coal production target will be increased again, along with the opening of several new mines such

    as mine Sarongga in Batulicin and Kintap mine which is afraction of Asam Asam mine. To the magazine SERASI, General Manager of Operation Arutmin, Sudirman Widhy Hartono confirmed, the business prospects of the coal is getting better along with increasing energy needs, particularly in the Asia Pacific market, especially China and India. In the other side, national energy needs also require a lot of coal because current government is building more power plants that use coal as its main fuel. And Arutmin has been appointed by the government as one of the major providers to supply coal to the steam power generation on the 10 thousand MW project. "Ecocoal type of coal is one of the main fuel for power generation in that PLN project," said Widhy. The target of coal production in 2012 which has been established by the Arutmins management is 33 million tons of mined coal and 31 million tons of coal ready for sale. However, this production target is still awaiting approval of the Directorate General of Mineral and Coal, Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) within of two to three months consider by the needs and performance of national coal production. The target increase in the 2012, will be met by increasing the production of several mine sites. It requires the readiness of all parties, especially the company's operations to ensure that set targets can be achieved to the maximum.

    Arutmin Will Increase Coal Production in the Year 2012

    Meanwhile, Senakin Mine and Satui Mine didnt really increase the production target, considering to the high difficulty in those three Bituminous mining locations with average Stripping Ratio is over 10:1.

    As for Bituminous coal production from Batulicin in 2012 is predicted to decrease compared to 2011s, at same time with the finish of Ata Pit and Mangkalapi which are two main Pits in Batulicin mine. And it only left Mereh Pit for Bituminous coal production in 2012.

    Yet, since Sarongga Pit (which is under the responsibility of Batulicin team) started operating, they stay busy as years before Widhy added.

    Anticipation

    Arutmin doesnt only increase the production target, they also make anticipations to face possible obstacles which usually come during the mining process. One of crucial obstacles is weather. 2011 is dry enough than the quite wet previous years due to the high occurrences of rainfall. But weather forecast for 2012 said that it wont as dry as 2011. But then, Widhy is optimistic that matter will not influence much to coal production. The chosen solution is to maximize production in mining locations which almost out of its deposit. It has to be done, so the location will not sink in flood. Arutmin will also optimize water drainage to prevent any locations to sink.

    Beside the weather, illegal mining activities have started taking place again, along with the better situation of coal sales price, and will be a bothering problem if there is no good solution. Regarding to this matter, Arutmin will keep continuing cooperation and coordinating with police officers. Police officers are responsible to protect national vital objects, and Arutmin mine belong to it explained Widhy.

    Preparation

    Numbers of preparations have been done to welcome target of 31 million tons of coals in 2012. For example, Arutmin is working hard to finish new port constructing in Kintap mine to be able to operate by the middle of 2012.

    Beside that, Arutmin has prepared facility constructing in Tanjung Pemancingan coal port (NPLCT), which is expected to be ready in the fourth quarter of 2012.

    With this facility, coal port capacity can be increased from 13 million ton coals to 18 million ton coals Widhy said.

    Support from All Parts is a must

    Increase of coal production, Widhy said, will be impacted to employee needs. Moreover, the new mining regulations instruct mining companies to have their own coal getting activity. So, it needs cooperation among all Arutmin employees and their sub-contractors.

    Another important support comes from external relation, especially to get approval from the government to enable the increase of coal production.

    Besides that, along with the greater production activity, society improvement should be enhanced too. Hope there will be no disturbance from people around to the coal mining activity to meet the production target Widhy said.

    I hope with this production increase plan, all employees from all division will help each other and cooperate to solve everything to make the target of coal production increase become real in 2012 Widhy said.[]

    Coal stock pile at Tanjung Pemancingan (NPLCT), Kotabaru.

    Volume 5 / edisi 28 / Oktober 2011 - Desember 2011

    88

  • Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba), sektor usaha pertambangan diatur lebih

    rinci lagi dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2009. Sesuai Peraturan Pemerintah Jasa Pertambangan, setiap pemegang izin PKP2B dan Izin Usaha Pertambangan (IUP) diwajibkan mengerjakan sendiri tahapan inti pertambangan yaitu coal and mineral getting (penambangan batubara dan mineral).

    Pengaturan jasa pertambangan tersebut lebih lengkapnya diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2009 dan Peraturan Menteri (Permen) ESDM tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Pertambangan Minerba. Sesuai dengan ketentuan tersebut, mulai tahun 2012 kegiatan tersebut dilakukan sendiri oleh pemegang izin Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dan Izin Usaha Pertambangan (IUP). Kegiatan tersebut tidak diizinkan lagi dilakukan oleh pihak kontraktor atau jasa pertambangan.

    Persiapan di PT Arutmin Indonesia

    Menurut Suryo Putro, External Affairs Manager PT Arutmin Indonesia, dalam wawancara dengan tim SERASI beberapa waktu lalu, terlepas dari masalah kesiapan, yang pertama ingin ia tekankan adalah Arutmin merupakan perusahaan yang selalu mematuhi peraturan yang dibuat oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Termasuk di dalamnya mematuhi peraturan tentang tersebut yang akan segera diterapkan.

    Inti dari peraturan ini nantinya, kontrol penambangan secara langsung akan berada di perusahaan, bukan di kontraktor. Bila dilihat dari sisi produksi, menurut Suryo, kontrol secara langsung terhadap program itu tidak akan mempengaruhi dan mengurangi target produksi Arutmin, termasuk target produksi untuk tahun 2012 nanti.

    Hal ini bukanlah hal baru bagi Arutmin. Karena sebelumnya Arutmin pernah melakukan kegiatan penambangan secara mandiri. Dan untuk itu, Arutmin sudah melakukan berbagai persiapan jelas pria yang menjabat External Affairs Manager sejak September 2011 lalu.

    Memang tidak dapat dipungkiri, untuk menyongsong penambangan batu bara / mineral tentu dibutuhkan tenaga ahli dari perusahaan yang mampu mengawasi proses penambangan secara keseluruhan. Dan menurut Suryo, Arutmin telah

    Berita Utama II

    Arutmin Siap Laksanakan Program Coal Getting

    Tahun 2012,

    Suryo Putro,External Affairs Manager.

    mempersiapkannya dengan matang. Perekrutan dan penambahan tenaga operasional penambangan menjadi hal utama yang telah dilakukan.

    Arutmin akan menempatkan supervisor-supervisor tambang yang bertugas mengawasi seluruh aktivitas operasional penambangan. Penempatan ini akan dilakukan di seluruh lokasi penambangan Arutmin.

    Sementara itu, aktivitas lainnya seperti pengupasan batuan penutup dan transportasi batubara akan tetap dikerjakan oleh kontraktor Arutmin. Sesuai amanat undang-undang maka yang dikerjakan oleh Arutmin adalah pada kegiatan penambangan batubara saja, jelas Suryo.

    Sedangkan yang terkait kebutuhan alat-alat berat sebagai pendukung kegiatan operasional penambangan, sampai saat ini masih dalam proses pembicaraan antara Arutmin dengan kontraktor. Tentu bukan hal mudah, mengingat selama ini Arutmin bekerjasama dengan banyak kontraktor baik yang bertaraf internasional, nasional, maupun tingkat lokal.

    Sistem pemakaian alat berat nantinya akan seperti apa dan bagaimana saat ini masih dalam pembicaraan antara Arutmin dan kontraktor yang bersangkutan, diharapkan pada waktunya nanti semua bisa berjalan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, Jelas lelaki asal Yogjakarta ini.

    Optimis dengan Mengedepankan Safety

    Dengan diberlakukannya peraturan tersebut di tahun 2012 nanti, Arutmin tetap optimis menggapai kinerja terbaik dalam berbagai aspek terutama aspek produksi. Karena, sistem seperti ini bukan menjadi hal baru bagi Arutmin. Artinya, sudah memiliki pengalaman dalam melakukan penambangan batubara tanpa menggunakan jasa kontraktor.

    Yang tetap harus diingat dan penting untuk diperhatikan terkait penerapan peraturan tersebut nanti adalah masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Perubahan sistem penambangan tentu tak boleh mempengaruhi kinerja K3 di Arutmin, di seluruh lokasi penambangan batubara. Itulah yang ditekankan oleh Manajemen Arutmin.

    Pelaksanaan K3 adalah hal yang prinsip di Arutmin. Bahkan dengan dijalankannya peraturan tersebut nanti seharusnya dapat mempermudah dalam menjalankan sistem K3 yang sudah ada. Karena dengan tenaga operasional penambangan yang berasal dari Arutmin seharusnya koordinasi lebih mudah dilakukan.

    Suryo mengatakan, External Affairs Departement yang dipimpinnya adalah departemen yang memberi dukungan kepada operasional perusahaan. Untuk itu, External Affairs Departement akan memberikan pelayanan dan dukungan terbaik kepada operasional sehingga bisa berjalan lancar dan Insya Allah bisa tercapai apa yang menjadi sasaran perusahaan, tutur Suryo.[]

    Volume 5 / edisi 28 / Oktober 2011 - Desember 2011

    9

  • Dari Tambang

    Sampai dengan kuartal tiga tahun 2011 ini, PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin berhasil melakukan penambangan di atas target yakni mencapai 110.4%. Dan untuk memperlancar arus pengapalan batubara, Arutmin juga telah mengambil alih pengoperasian pelabuhan PT Baramega Cahaya Makmur (BCM) di Batulicin. Namun, untuk itu memerlukan waktu sehingga proses pemuatan ke tongkang berjalan normal sesuai yang diharapkan. Selain itu, dimulainya pemuatan batubara ke tongkang dari Pit Sarongga pada 12 Oktober 2011 lalu menjadi prestasi buat semua karena lebih cepat dari target yang ditetapkan.

    Tambang Batulicin

    Kuartal Tiga, Kinerja Tambang Batulicin Lampaui Target.

    Hari pertama kunjungan, Tim redaksi disambut oleh karyawan Tambang Batulicin dan Manajer Tambang Batulicin, Umar Hadi. Di ruangannya, Tim redaksi melakukan perbincangan mengenai perkembangan dan kinerja Tambang Batulicin sampai kuartal tiga

    tahun ini.

    Dalam suasana santai dan hangat tersebut, Ia menjelaskan tentang produksi yang telah diraih Tambang Batulicin selama kuartal tiga. Menurutnya, penambangan batubara di Tambang Batulicin selama kuartal tiga berhasil mencapai 1.082.779 ton. Atau sekitar 110.4 % dari target yang ditetapkan.

    Pengupasan tanah penutup mencapai 6.500.463 bcm, atau 103 % lebih besar dari target. Sementara pemuatan batubara ke tongkang mencapai 109% dari target, yakni sebanyak 782.270 ton, jelas alumnus ITB Fakultas Teknik Pertambangan ini.

    Meski begitu, di Tambang Batulicin masih ada beberapa hal yang sepanjang tahun ini menjadi perhatian utama. Salah satunya adalah

    masalah terkait pelabuhan. Sejak 1 Agustus 2011 lalu, pelabuhan BCM di Batulicin sudah diambil alih pengoperasiannya oleh Arutmin Tambang Batulicin. Namun untuk performa pelabuhan yang baik tentu membutuhkan proses yang cukup panjang.

    Kami akui, sebelumnya performa pelabuhan di Tambang Batulicin memang kurang begitu baik. Sampai-sampai saat ini masih ada 700-800 ribu ton batubara yang tidak terangkut karena masalah kelayakan pelabuhan sebelumnya, papar Umar.

    Ia juga menambahkan, setelah pengambilalihan pelabuhan, terjadi masa transisi terutama masalah penyesuaian pola kerja dari karyawan dari perusahaan sebelumnya dengan sistem yang dipakai Arutmin Tambang Batulicin. Namun Umar dan jajarannya optimis, berbagai penyesuaian yang dilakukan terkait pelabuhan bisa selesai pada akhir tahun 2011 dan dapat berjalan dengan maksimal untuk kelancaran operasional.

    Pembukaan Pit Sarongga

    Selain pelabuhan, fokus Tambang Batulicin saat ini adalah dibukanya Pit Sarongga. Dengan pembukaan Pit baru ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah produksi batubara Tambang Batulicin tahun 2012 menjadi 3,5 juta ton. Manajemen memberikan target barging di Sarongga akhir Oktober 2011. Namun ternyata teman-teman di lapangan bisa lebih cepat sehingga pemuatan batubara ke tongkang dapat dilakukan pada 12 Oktober lalu dengan kapasitas tongkang 7000 ton, tambah Umar yang menjabat Manajer Tambang Batulicin sejak September 2011 lalu.

    K3 dan Lingkungan

    Seperti tambang Arutmin yang lain, program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Tambang Batulicin melingkupi kegiatan rutin seperti safety talk dan lain-lain. Setiap pagi dengan semangat dilakukan pengarahan di pagi hari yang membahas K3 di semua lini, terutama di operasional tentang perkembangan K3 dan pekerjaan masing-masing.

    Sejauh ini, menurut Umar, tidak ada kendala yang berarti terkait performa K3 di Tambang Batulicin yang dipimpinnya. Hal karena sistem K3 yang ada di Arutmin memang sudah berjalan dengan baik, tinggal bagaimana masing-masing tambang mengimplementasikannya.

    Dilihat dari data statistik, Tambang Batulicin telah menjalani 1,635 hari kerja tanpa Loss Time Injury (LTI), atau 24.570.000 jam kerja tanpa LTI, terang Umar. Menurutnya hal itu tentu merupakan prestasi yang sangat baik, dan akan terus dipertahankan.

    Mengenai performa lingkungan di Tambang Batulicin, menurutnya telah berjalan dengan baik. Belum lama ini Tambang Batulicin mendapatkan penghargaan Utama dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2011. Ke depannya nanti juga Tambang Batulicin berusaha untuk mendapatkan Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.

    Kantor Arutmin Tambang Batulicin, Gua Sugung.

    Volume 5 / edisi 28 / Oktober 2011 - Desember 2011

    10

  • Dari Tambang

    Pemberdayaan Masyarakat

    Akhir tahun 2010, tim Corporate Social Responsibility (CSR) Batulicin, Corporate Forum For Community Development (CFCD) dan masyarakat telah menyelesaikan pemetaan sosial (social mapping) dan rencana aksi kemasyarakat (community action plan) tahun 2011 - 2015 serta penyusunan berita acara prioritas usulan kegitan (BAPUK) untuk 15 desa di sekitar Tambang Batulicin. BAPUK merupakan usulan kegiatan berdasarkan skala prioritas yang disepakati bersama antara perusahaan dan masyarakat sebagai penerima manfaat, sehingga menjadi acuan kegiatan program CSR dalam tahun 2012. Sosialisasi BAPUK dan rencana program CSR tahun 2012 telah dilakukan dalam Forum Stakeholder tanggal 27 Oktober 2011.

    Umar Hadi,Manajer Tambang Batulicin.

    Kegiatan proses penambangan di Tambang Batulicin.

    Menurut Elmi, Community Development and External Affairs (CDEA) Superintendent. Tambang Batulicin, apabila tingkat swadaya masyarakat dan peran para pemangku kepentingan (stakeholder), pemerintah serta dukungan kontraktor semakin tinggi akan berdampak positif bagi pengembangan program CSR di Tambang Batulicin.

    Pada bulan November 2011 akan diadakan pernikahan masal bagi 200 pasang pengantin yang merupakan masyarakat miskin di sekitar Tambang. Warga masyarakat cukup antusias mengikuti kegiatan ini. Terbukti peserta sudah melebihi kuota yang disediakan. Kegiatan ini merupakan program kerjasama antara Arutmin dan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu.

    Di bidang pendidikan, Arutmin telah memberikan bantuan 2.500 buku kepada sekolah di lingkar tambang. Buku tersebut mencakup buku pendidikan dan buku penunjang pendidikan serta pengetahuan

    umum. Perusahaan juga memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi dan bantuan peningkatan kompentensi guru TK dan SD di 15 desa lingkar tambang. Hingga kuartal ketiga tahun 2011 ini, penerima beasiswa telah mencapai 600 orang mulai dari tingkat SD hingga SMA. Arutmin juga mengirim satu mahasiswa penerima beasiswa kuliah di ITB belum lama ini, jelas Elmi yang biasa dipanggil pak Haji.

    Di bidang kesehatan, operasi bibir sumbing gratis masih dijalankan. Selain itu, donor darah juga masih terus menjadi prioritas, mengingat persediaan darah di PMI Kalimantan Selatan masih sangat minim. Sementara itu, kegiatan donor darah dilakukan dua kali selama setahun. Kegiatan ini sudah mengumpulkan 350 kantong darah. Ia menambahkan, kegiatan penyuluhan HIV/AIDS juga dilakukan di Batulicin.

    Di bidang lingkungan, Tambang Batulicin menjalankan program rehabilitasi lahan kritis dan pesisir yang dikaitkan dengan pengembangan ekonomi. Program ini dinamai pengembangan ekonomi masyarakat pesisir pulau Burung berbasis Bakau. Saat ini sudah ditanam lebih dari 75.000 bibit Bakau yang tumbuh subur, tersebar di Pulau Burung dan pesisir Pagatan.

    Di bidang Ekonomi, masih fokus untuk kemandirian Yayasan Gada Ulin dan program Kampung Gada Ulin untuk desa Sarigadung dan desa Manunggal, tambah Elmi.

    Ditahun 201, Tambang Batulicin menerima dua penghargaan CSR tingkat Nasional yaitu Gelar Karya Pemberdayaan Msyarakat (GKPM) Awards. Penghargaan Platinum untuk Kategori MDGs tujuan 3 yakni dalam pengembangan kelompok simpan pinjam di kalangan kaum perempuan yang diberikan kepada LKD desa Manunggal. Dan penghargaan Gold untuk Kategori MDGs tujuan 7 yaitu penanaman pohon di atas lahan yang tidak produktif dalam rangka berkelanjutan lingkungan hidup yaitu dalam program Rehabilitasi Hutan Bakau di Pulau Panjang atau Pulau Burung.[]

    H. Elmi,Community Development and External Affairs (CDEA ) Superintendent.

    Volume 5 / edisi 28 / Oktober 2011 - Desember 2011

    11

  • Dari Tambang

    Pada rangkaian kegiatan Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Award 2011 yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin mengikuti dua kategori dari delapan tujuan Millenium Development Goals (MDGs).

    Dari tiga kategori yang diikuti, Arutmin Tambang Batulicin berhasil memperoleh penghargaan Platinum untuk kategori kesetaraan gender dan Gold untuk kategori kegiatan lingkungan hidup. Kedua penghargaan tersebut diterima di Jakarta, September lalu.

    Penghargaan ini merupakan pengakuan dari pemerintah atas upaya Arutmin Tambang Batulicin melalui program CSR (Corporate Social Responsibility).

    Pemenang Kategori Platinum Sosok di balik terpilihnya Arutmin Tambang Batulicin dalam memperoleh penghargaan Platinum dalam kategori gender adalah Mery Iriyani. Perempuan yang selalu ramah dan supel kepada siapapun. Di bawah kepemimpinannya, Merry berhasil membuat LKD Desa Manunggal memiliki pengelolaan keuangan yang sangat baik. Bahkan tingkat kelancaran pengembalian pinjaman dapat mencapai 98%, hal itu tentu merupakan pencapaian yang sangat memuaskan.

    Menurut Merry, untuk dapat mencapai hasil tersebut, timnya melakukan kerjasama yang baik dengan para petugas yang terdapat di setiap dusun dalam lingkup LKD Desa Manunggal. Di setiap dusun terdapat petugas yang bertugas menyeleksi anggota yang ingin mengajukan pinjaman, jadi tidak bisa sembarangan. Dari situlah kami memutuskan tindak lanjut dari pengajuan pinjaman, ujar Merry.

    Arutmin Tambang Batulicin bersama Yayasan Gada Ulin memfasilitasi pembentukan LKD dalam rangka percepatan pengentasan kemiskinan di desa tersebut. Selain sarana dan prasarana yang relatif lengkap, para pengelolanya dibekali dengan pelatihan dan sistem yang baik guna menunjang kinerja pengelola agar lebih efektif.

    Saya berharap Arutmin dapat mengucurkan dana yang lebih besar. Karena setiap bulan, jumlah orang yang mengajukan pinjaman semakin bertambah, Merry berharap.

    Pemenang Kategori GoldSementara itu, Harmawati mendapatkan

    penghargaan sebagai penggiat pelestarian lingkungan hidup khususnya rehabilitasi hutan Bakau di Pulau Burung, Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, tempat ia tinggal saat ini.

    Harmawati juga mengabdi di sebuah Sekolah Dasar swasta sebagai seorang guru. Berbagai pertemuan di masyarakat dan pada saat mengajar ia memberikan pengetahuan dan arahan tentang pentingnya hutan Bakau dipelihara karena sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya para nelayan. Ibu berusia 50 tahun ini pun mencontohkan langsung menanam Bakau di sekitar tempat tinggalnya. Dalam program rehabilitasi hutan Bakau di Pulau Burung, yang terpenting adalah untuk mencegah abrasi pantai, penghasilan bukan yang utama. Dengan pantai yang terjaga, maka mata pencaharian warga sebagai nelayan akan terjaga juga dengan sendirinya, Harmawati memaparkan.

    Menurut Harmawati, hingga saat ini masyarakat sudah mulai sadar tentang manfaat Bakau. Bahkan telah ada kelompok pecinta Bakau bernama Usaha Bersama yang beranggotakan 40 orang. Ia juga berharap ke depan nanti Arutmin mengembangkan program pemberdayaan Bakau yang lebih bersifat ekonomis. Seperti kerajinan, juga pembuatan sirup dan makanan ringan menggunakan bahan dasar Bakau.

    Yang pasti, Arutmin kini terus berupaya mengembangkan wilayah tersebut menjadi wisata alam. Sehingga masyarakat akan mendapatkan manfaatnya. Habitat ikan pun tentu saja akan semakin baik.[]

    Arutmin Batulicin

    Terima Dua Penghargaan GKPM Award 2011Dilaporkan oleh Edy Noorjayannto

    Pengurus CFCD, Iskandar Sembiring, H. Elmi, Djoko Widajatno dan Edy Noorjayanto berfoto bersama penerima penghargaan usai acara.

    Volume 5 / edisi 28 / Oktober 2011 - Desember 2011

    12

  • Ragam

    Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Dr. Ir. Thamrin Sihite Msc menyerahkan trophy kepada CEO PT Arutmin Indonesia, Faisal Firdaus.

    Masing-masing Kepala Teknik Tambang berfoto bersama usai menerima penghargaan.

    PT Arutmin Indonesia menerima penghargaan tertinggi (Trophy) Keselamatan Pertambangan tahun

    2011 pada tanggal 24 November 2011 di Jakarta. Trophy tersebut diperoleh PT Arutmin Indonesia Tambang Senakin. Penghargaan tertingggi diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), DR. Ir. Thamrin Sihite MSc, kepada Chief Executive Officer (CEO) PT Arutmin Indonesia, Faisal Firdaus.

    Selain itu, Arutmin juga meraih lima penghargaan yaitu tiga Upakarti Aditama (Emas) dan dua Upakarti Pratama (Perak). Dari tiga Upakarti Aditama (Emas) untuk perusahaan pertambangan (di luar jasa pertambangan), semuanya berhasil didapatkan oleh PT Arutmin Indonesia masing-masing untuk Tambang Senakin, Tambang Batulicin, dan terminal khusus batubara Tanjung Pemancingan (North Pulau Laut Coal Terminal - NPLCT), sedangkan dua Upakarti Utama (Perak) untuk tambang Satui dan tambang Asam Asam.

    PT Arutmin Indonesia Raih Penghargaan Tertinggi (Trophy) Keselamatan Pertambangan 2011

    Tiga Upakarti Aditama (Emas) diserahkan oleh Direktur Teknik, Lingkungan Mineral dan Batubara, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Ir Syawaluddin Lubis MT kepada Kepala Teknik Tambang Senakin, Batulicin, dan NPLCT. Sementara itu, Upakarti Utama (Perak) diterima oleh Kepala Teknik Tambang Satui dan Kepala Teknik Tambang Asam Asam.

    Sedangkan kontraktor PT Arutmin Indonesia yang memperoleh penghargaan adalah PT Thiess Contractor Indonesia Tambang Senakin memperoleh Upakarti Adhitama (Emas), PT Dharma Henwa Tbk Tambang Asam Asam menerima Upakarti Utama (Perak), PT Cipta Kridatama Tambang Batulicin meraih Upakarti Utama (Perak) dan PT Bukit Makmur (BUMA) Tambang Senakin merebut Upakarti Utama (Perak).

    Dalam laporannya, Direktur Teknik, Lingkungan Mineral dan Batubara, Ir. Syawaluddin Lubis MT. mengatakan, peserta yang ikut seleksi dalam proses penghargaan sebanyak 119 perusahaan yang berasal dari perusahaan pertambangan batubara, mineral-bijih baik pemegang

    PKP2B, KK maupun IUP dan perusahaan jasa pertambangan yang berada di seluruh Indonesia

    Sementara itu, Dirjen Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM, Dr. Ir. Thamrin Sihite MSc. mengatakan, penghargaan ini dimaksudkan untuk memacu perusahaan pertambangan dalam menjalankan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja (K3). []

    Volume 5 / edisi 28 / Oktober 2011 - Desember 2011

    13

  • Laporan Khusus

    Triwulan ketiga tahun 2011 telah dilewati. Secara umum kegiatan operasional PT Arutmin Indonesia menorehkan hasil memuaskan, di mana

    rata-rata pencapaian penambangan dan produksi batubara melebihi target yang sudah ditargetkan. Hal ini tentu saja membawa dampak positif bagi seluruh jajaran Arutmin dengan apa yang sudah dicapai. Tentu saja hal ini menjadi langkah yang baik bagi perusahaan untuk terus memaksimalkan kinerjanya. Berikut laporannya yang dikutip dari Laporan Kuartal Ketiga Tahun 2011.

    Pencapaian antara lain diperoleh dari kegiatan pengupasan penutup, di mana pada triwulan tiga tahun ini telah berhasil mencapai 67.827.891 bcm atau 147% dari angka yang ditargetkan sebesar 46.101.358 bcm.

    Pengupasan Batuan PenutupKegiatan pengupasan penutup bertujuan untuk memindahkan material yang menutupi lapisan batubara. Terdapat dua jenis material yang dipindahkan antara lain tanah pucuk (top soil) yang memiliki kesuburan tinggi dan batuan penutup (overburden) yang berada di bawah posisi tanah pucuk. Tanah pucuk yang dikupas kemudian dipindahkan atau diletakkan di atas area yang aman sehingga tidak terganggu oleh kegiatan lain, atau dapat juga ditempatkan/disebarkan secara langsung di atas permukaan area yang telah siap direklamasi.

    Sedangkan batuan penutup dipindahkan ke dalam lokasi bekas galian lubang tambang (back filling) sebagai bagian dari proses kegiatan reklamasi.

    Sementara itu, kegiatan penambangan batubara pada periode triwulan ketiga tahun 2011 secara keseluruhan juga memuaskan. Total pencapaian keseluruhan produksi penambangan mencapai 5.752.391 ton atau sebesar 101% dari target sebesar 5.670.974 ton.

    Penambangan Batubara

    Kegiatan penambangan batubara merupakan kegiatan penggalian yang bertujuan untuk mengambil batubara dari dalam bumi dan dibawa ke atas permukaan tambang. Pengambilan batubara ini harus dilakukan dengan cara hati-hati dan cermat agar kualitas batubara tetap terjaga.

    Operasional Triwulan Ketiga Tahun 2011 Memuaskan

    GRAFIK PENGUPASAN BATUAN PENUTUP TAHUN 2011(juta bcm)

    Vo

    lum

    e (j

    uta

    bcm

    )

    Vo

    lum

    e K

    um

    ula

    tif

    (ju

    ta b

    cm)

    100

    80

    60

    40

    20

    0

    Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

    250

    200

    150

    100

    50

    0

    RENCANA 2011 REALISASI 2011

    REALISASI KUMULATIF 2011RENCANA KUMULATIF 2011

    51.1

    51.155.6

    55.651.3

    102.3

    67.8

    148.456.0

    185.3 204.4185.3

    46.1117.4

    GRAFIK PENAMBANGAN BATUBARA TAHUN 2011(JUTA TON)

    Ton

    ase

    (Ju

    ta T

    on)

    Ton

    ase

    Ku

    mu

    lati

    f (J

    uta

    To

    n)

    10

    8

    6

    4

    2

    0

    Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

    30

    25

    20

    15

    10

    5

    0

    RENCANA 2011 REALISASI 2011

    REALISASI KUMULATIF 2011RENCANA KUMULATIF 2011

    6.1 6.0 5.85.5 5.7 5.8

    6.8

    24.3

    17.317.6

    6.1

    11.9

    6.0

    11.5

    17.3

    Bisa dibilang kegiatan penambangan batubara untuk kuartal ini menujukkan performa yang sangat memuaskan dibandingkan kuartal sebelumnya. Salah satu faktor penentu pencapaiannya adalah kondisi cuaca yang cenderung bercurah hujan rendah di Kalimantan Selatan. Selain itu, adanya alat berat yang optimal dan bukaan batubara yang siap ditambang di semua lokasi membuat target produksi pun tercapai.

    Nisbah Pengupasan

    Dari sisi nisbah pengupasan atau sering disebut Stripping Ratio (SR) Arutmin, juga berhasil mencapai angka yang memuaskan, yakni sebesar 11,79 : 1 atau 145% dibandingkan dengan target 8,13 : 1.

    SR adalah perbandingan jumlah volume pengupasan batuan penutup (bcm)

    Volume 5 / edisi 28 / Oktober 2011 - Desember 2011

    14

  • Laporan Khusus

    dibandingkan dengan tonase batubara yang ditambang (ton). Semakin tinggi angka SR mengindikasikan batubara yang ditambang semakin dalam dan biaya penambangan semakin mahal. Angka SR biasa digunakan sebagai batasan nilai ekonomis suatu kegiatan pertambangan. Nilai SR sangat dipengaruhi oleh harga batubara di pasaran serta biaya produksi penambangan. Maka semakin tinggi harga batubara maka semakin tinggi pula nilai SR- nya.

    Pengolahan Batubara

    Kemudian, dari sisi produksi batubara tercatat pencapaian Arutmin sebesar 5,5 juta ton, dari target yang semula ditetapkan sebesar 5,4 juta ton.

    Kegiatan produksi batubara bertujuan untuk mengolah batubara yang dihasilkan dari kegiatan penambangan menjadi produk yang siap untuk dipasarkan. Proses pengolahan ini meliputi peremukan dan pencucian batubara. Untuk batubara dengan kualitas kadar abu rendah atau kurang dari 15%, tidak perlu dilakukan proses pencucian lagi.

    Pencucian batubara adalah proses pemisahan antara batubara yang memiliki kadar abu layak jual dengan batubara kotor ataupun material pengikut lainnya. Saat ini Arutmin menggunakan alat Dense Medium Plant dan Jig Plant yang berada di Tambang Senakin. Sementara Tambang Batulicin juga menggunakan Jig Plant.

    Selanjutnya, dari sisi pemuatan batubara di tongkang tercatat sebesar 5,4 juta ton, dari target yang ditetapkan sebelumnya sebesar 5,2 juta ton.

    Pemuatan Batubara ke

    Tongkang

    Kegiatan pemuatan batubara ke atas tongkang (barging) adalah proses pemuatan produk batubara yang telah siap dijual ke atas tongkang (barge), baik yang sudah diolah dengan cara peremukan biasa maupun dengan cara peremukan dan pencucian yang kemudian diangkut menuju tempat yang telah ditentukan.

    Batubara yang dimuat di atas tongkang sebagian besar dibawa menuju terminal batubara Tanjung Pemancingan (NPLCT), sebagai tempat yang melayani pemasaran batubara dengan menggunakan kapal-kapal berukuran besar. Sedangkan sisanya dibawa dengan tongkang lain untuk dipasarkan kepada konsumennya secara langsung baik melalui pemuatan di tengah laut (transhipment) maupun dibawa langsung menuju ke konsumen khususnya pasar domestik yang berjarak relatif dekat.[]

    GRAFIK NISBAH PENGUPASAN TAHUN 2011(bcm/ton)

    Nis

    bah

    Pen

    gu

    pas

    an (

    bcm

    /to

    n)

    Nis

    bah

    Pen

    gu

    pas

    an K

    um

    ula

    tif

    (bcm

    /to

    n)12

    10

    8

    6

    4

    2

    0

    Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

    RENCANA 2011 REALISASI 2011

    REALISASI KUMULATIF 2011RENCANA KUMULATIF 2011

    12

    10

    8

    6

    4

    2

    0

    8.40 8.79 8.13

    8.44

    10.74

    8.59

    10.21

    11.2611.79

    10.74

    8.40

    8.29

    8.40

    9.25

    9.25

    GRAFIK PENGOLAHAN BATUBARA TAHUN 2011(juta ton)

    Ton

    ase

    (ju

    ta t

    on)

    Ton

    ase

    Ku

    mu

    lati

    f (j

    uta

    to

    n)

    10

    8

    6

    4

    2

    0

    Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

    RENCANA 2011 REALISASI 2011

    REALISASI KUMULATIF 2011RENCANA KUMULATIF 2011

    25

    20

    15

    10

    5

    0

    5.3

    5.3 5.55.5

    16.1

    23.1

    6.4 16.15.3

    5.4

    16.7

    10.6

    11.2

    5.7

    5.7

    GRAFIK PEMUATAN BATUBARA KE TONGKANG TAHUN 2011(juta ton)

    Ton

    ase

    (ju

    ta t

    on)

    Ton

    ase

    Ku

    mu

    lati

    f (j

    uta

    to

    n)

    10

    8

    6

    4

    2

    0

    Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

    RENCANA 2011 REALISASI 2011

    REALISASI KUMULATIF 2011RENCANA KUMULATIF 2011

    25

    20

    15

    10

    5

    0

    5.9

    5.9

    5.05.4 5.45.2

    5.7

    11.4

    16.6

    23.4

    16.1 16.16.8

    10.7

    5.0

    Volume 5 / edisi 28 / Oktober 2011 - Desember 2011

    15

  • Profil

    Bapak muda asli Jawa ini selain suka berolahraga juga memiliki hobi yang menarik, yaitu fotografi. Menurutnya, dunia fotografi selain sebagai hiburan, kegiatan itu juga dapat membantu dirinya saat mengalami kejenuhan ketika bekerja.

    Hobi ini sebenarnya sudah lama saya geluti dan saya sangat senang dengan kegiatan memotret. Apalagi suasana lingkungan di sini pemandangannya sangat bagus dan cocok untuk dijepret, ungkap Ibnu.

    Ibnu menceritakan pula kesan selama bekerja di Arutmin sejak 2008, belum pernah ia merasakan kendala yang berat selama di Batulicin. Ia juga sangat menikmati pekerjaannya sebagai CD Officer.

    Saya sangat senang bisa bekerja di sini apalagi melihat masyarakat sangat dinamis dan mudah diatur, tutur bapak dua anak ini kepada SERASI.

    Saat ditanya mengenai pengalaman selama di Arutmin, menurutnya, dirinya pernah merasakan konflik dengan masyarakat. Untungnya konflik itu bisa ia atasi dengan melakukan pendekatan seperti silaturahmi dan berbaur dengan masyarakat setempat.

    Perbedaan pendapat itu pasti ada. Yang penting bagaimana cara kita bisa mengatasi konflik itu. Untungnya masyarakat di sini terdapat keturunan orang Jawa. Jadi lebih mudah saya melakukan pendekatan dengan mereka, tutup Ibnu.[]

    Ibnu Wahyu Hidayat, CD Officer

    Senang Bekerja di Arutmin

    Namanya Wiradharma. Saat ini ia telah empat tahun bekerja di Arutmin. Sebelum menjabat sebagai Production and Supervisor di Batulicin beberapa tahun lalu, dirinya pernah mengisi posisi Quality Engineering di NPLCT.

    Meskipun beda tugasnya, yang paling penting bagi saya adalah suasana kerjanya, ungkap Wira. Bagi Wira yang telah bekerja di Arutmin Tambang Batulicin sejak Maret 2008, suasana di Tambang Batulicin masih kental dengan nilai kekeluargaan yang membuat dirinya betah bekerja. Menurut Wira, sistem terbuka antara pemimpin dengan karyawannya adalah salah satu kunci utama agar suasana kerja tetap nyaman dan harmonis.

    Inilah yang seharusnya dibangun oleh para pemimpin supaya tidak terjadi kesenjangan antara atasan dengan bawahan. Kalau begitu kan jadi enak kita kerjanya, ungkap pria lulusan ITB ini.

    Wira juga punya harapan agar bisa memboyong keluarganya ke Kota Baru, Kalimantan Selatan. Hal ini agar ia semakin dekat dengan keluarganya yang saat ini masih berada di Jakarta. Apalagi saat ini ia sedang menanti kelahiran anak pertamanya.

    Saat ini saya sedang menanti kelahiran anak pertama. Karena itu saya ingin sekali memboyong mereka kalau anak saya sudah lahir, ya pokoknya dalam waktu dekat inilah. Dan saya bercita-cita ingin memperkenalkan kota yang terpencil ini kepada keluarga saya, harap pria asli Kediri ini.[]

    Wiratno Hadi, Port & Production Supervisor

    Sistem Terbuka, Kunci Suasana Kerja yang Nyaman

    Saat ditemui SERASI, pria asal Garut, Jawa Barat ini baru genap dua minggu bekerja di Arutmin Indonesia. Ia pun bercerita bahwa asal mula dirinya bekerja yakni dengan memasukan lamaran pada sebuah job fair di kampusnya, Institut Teknologi Bandung (ITB).

    Muhammad Luthfi, Reporting Officer

    Diterima Bekerja Sebelum Wisuda

    Saat itu status saya memang sudah lulus, namun belum diwisuda. Dan saya tak menyangka hanya seminggu setelah memasukan lamaran ternyata saya mendapat panggilan dan diterima untuk bekerja di Arutmin sebagai Reporting Officer, kenang Luthfi.

    Menurut Luthfi, bekerja di Arutmin adalah sebuah peluang sekaligus berkah yang besar bagi dirinya. Ia sadar, perusahaan sekelas Arutmin tentu merupakan perusahaan yang menjadi incaran banyak lulusan baru seperti dia. Dan ia merasa sangat beruntung karena dapat diterima bahkan sebelum dirinya di wisuda.

    Sejauh ini pria yang masih menyesuaikan diri dengan kehidupan Jakarta ini mengaku nyaman dengan suasana kerja di Arutmin.

    Menyenangkan. Saya bekerja di tengah-tengah tim yang menurut saya luar biasa. Selain tempat mengaplikasikan ilmu, disini juga menjadi tempat saya untuk terus belajar, ujar Luthfi.

    Saat ditanya tentang harapannya, jawabannya tak muluk-muluk. Luthfi hanya berharap dirinya dapat memberikan yang terbaik bagi Arutmin.

    Perusahaan sekelas Arutmin sudah sepantasnya menjadi pertambangan batubara yang terbesar di Indonesia, bahkan mungkin dunia. Dan saya ingin menjadi bagian dari itu, harap Luthfi optimis. []

    Volume 5 / edisi 28 / Oktober 2011 - Desember 2011

    16

  • Profil

    Peran keluarga bagi wanita yang sudah lima setengah tahun bekerja di Arutmin ini merupakan motivator dan pemicu semangatnya di tengah tugas dan tanggung jawab yang semakin penuh tantangan.

    Saya berupaya bisa bekerja dengan maksimal. Tapi kadang juga ada saat sedihnya dan kalau mau curhat sama keluarga suka susah, karena jauh, ungkap wanita lulusan SMK Negeri 1 Kota Baru, Kalsel.

    Tentang pekerjaan, Maryam berharap Tambang Batulicin ke depannya bisa lebih maju dengan target produksi yang diharapkan bisa tercapai. Dan kondisi kekeluargaan yang sudah ada bisa terjalin terus sehingga hal ini bisa memotivasi para karyawan untuk lebih giat bekerja.

    Kalau saya lihat di sini suasana kerjanya bisa dibilang sudah cukup baik ditambah lagi dengan karyawan yang di sini sangat ramah dan enak untuk diajak kerjasama, ungkap wanita yang sudah bekerja di Arutmin sejak Mei 2006.

    Di sela-sela bekerja, Maryam sering mengisi waktu dengan hobinya, yaitu membaca buku, mendengarkan musik, menonton bersama dengan teman-teman kantor. []

    Mariam Atalita, Administration Support

    Berharap Kondisi Kekeluargaan Tetap Terjalin

    Bekerja di Arutmin menurut pria yang hobi membaca ini adalah suatu berkah dan menyenangkan. Saat masuk ke Arutmin, bapak dua orang anak ini langsung ditempatkan di Tambang Batulicin sebagai Operation Surpervisor. Dan sampai saat ini sudah tiga tahun dirinya menduduki jabatan tersebut.

    Saya tidak menyangka bisa langsung ditempatkan di posisi itu, saya sangat senang dengan pekerjaan saya saat ini, ujar Effendi.

    Menjabat sebagai Operation Supervisor bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan karena penuh tantangan. Namun tidak demikian bagi Effendi yang selalu bersemangat dalam menyelesaikan tugasnya. Ia pun selalu gigih dalam mengejar target produksi. Di samping itu, rekan kerjanya selalu membantu dan membuat dirinya merasa nyaman dan betah bekerja.

    Saya sangat menikmati pekerjaan di sini apalagi melihat kawan-kawan, mereka selalu siap membantu saya dalam mengejar target produksi. Dan mereka pun tidak hitung-hitungan dalam membantu, kesan Effendi.

    Hal itulah yang menjadi pengalaman menarik bagi pria asli Solo ini saat dirinya diwawancarai oleh tim SERASI. Ia menambahkan bahwa untuk bisa mengejar target produksi yang paling penting adalah bagaimana mengelola waktu dan tidak menunda pekerjaan. Saya paling tidak suka dengan menunda-nuda pekerjaan, kalau bisa dikerjakan hari ini kenapa harus besok ? Malah itu bisa membuat pekerjaan semakin menumpuk dan kita pun bisa jadi stres, tutup Effendi.[]

    Effendy Eko Mulyono, Operation Supervisor

    Selalu Semangat Menyelesaikan Tugas

    Memiliki pengalaman bekerja di luar negeri tidak selamanya menarik. Buktinya bagi Subiyakto. Tidak heran ia pun bersedia meninggalkan luar negeri dan melamar pekerjaan ke Arutmin. Saat diwawancara HR Departement, Subiyakto mengaku tidak ada persiapan matang. Hanya bermodalkan pengalaman dan pengetahuan saat dirinya berada di luar negeri. Waktu saya melihat di website ada lowongan pekerjaan di Arutmin, saya langsung kirim lamaran. Tak lama kemudian perusahaan memanggil saya untuk wawancara, padahal saat itu saya masih berada di luar negeri, ujar Subiyakto. Mengambil keputusan untuk bekerja di tanah kelahiran bukanlah hal yang mudah untuk diambil oleh pria yang hobi sepakbola ini. Karena sebelumnya Ia masih ada kontrak kerja dengan perusahaan yang berada di Jerman. Tapi akhirnya ia pun langsung memutuskan untuk menerima panggilan tersebut. Apalagi sebelumnya ia juga sudah berniat untuk balik dan menetap di Indonesia.

    Bekerja sebagai Enviro Supervisor adalah pengalaman pertama saya. Sebelumnya saya bekerja di Jerman pada konsultan lingkungan yang menangani perusahaan industri. Ini sejalan dengan pendidikan saya. Saat bekerja di sini banyak sekali pengalaman baru yang saya dapat, ungkap pria yang sudah 14 tahun tinggal di Jerman ini.

    Menurut Subiyakto, Arutmin merupakan salah satu perusahaan tambang yang cukup baik dan masih tetap eksis sampai sekarang. Dan itu membuat dirinya selalu merasa aman dan nyaman dalam bekerja.

    Sampai sekarang Arutmin masih terus berjaya. Saya berharap perusahaan menambah lagi sumber daya manusia agar kerjanya semakin enak dan tetap optimal, ungkap lulusan Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen, Jerman ini. []

    RS Subiyakto, Enviro Supervisor, (sekarang Supt of Enviromental and ComDev Program)

    Memutuskan Bekerja di Negeri Sendiri

    Volume 5 / edisi 28 / Oktober 2011 - Desember 2011

    17

  • Kekayaan alam tersebut antara lain, batubara, bijih besi, bijih nikel, bijih emas, hingga minyak bumi. Sedangkan permukaan tanahnya memiliki potensi yang sangat

    besar seperti bidang pertanian. Bahkan, sektor pertanian (termasuk perkebunan) saat ini merupakan sektor yang masih mendominasi perekonomian Kalimantan Selatan. Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 24,55% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Di samping itu, 50% dari seluruh angkatan kerja di Kalimantan Selatan terserap pada sektor ini. Karena itu pula, sektor pertanian memperoleh perhatian yang besar dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebagai sasaran pengembangan dan investasi.

    Untuk itu, pemerintah memfokuskan perhatian terhadap sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan lain-lain. Sebab separuh penghasilan rumah tangga di provinsi Kalsel diperoleh dari sektor-sektor tersebut. Sementara sektor pertambangan tidak sampai 10% dari PRDB.

    Awal Oktober 2011 lalu, tim SERASI berkesempatan menemui Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Ariffin di kediaman resminya di Banjarmasin. Dalam pertemuan tersebut berbincang mengenai berbagai hal di antaranya investasi di provinsi Kalsel secara umum dan komentarnya mengenai keberadaan PT Arutmin Indonesia di Kalimantan Selatan hingga saat ini. Berikut petikan wawancaranya :

    Bisa Bapak jelaskan, sektor apa yang menjadi perhatian Pemerintah Kalimantan Selatan saat ini?

    Kami melihat dan menyadari investasi saat ini. Investasi pertambangan tidaklah bisa selalu diandalkan. Saat ini kita lebih fokus ke sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan yang lainnya. Kenapa ? Karena dari separuh penghasilan rumah tangga di Kalimantan Selatan ternyata lebih banyak diperoleh dari sektor pertanian,

    Wawancara

    Provinsi Kalimantan Selatan menyimpan potensi alam yang cukup besar. Di permukaan tanah maupun di dalam tanah mengandung kekayaan alam yang akan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakatnya.

    Rudy Ariffin, Gubernur Kalimantan Selatan

    Rudy Ariffin, Gubernur Kalimantan Selatan

    Pemprov Kalsel Andalkan Sektor Pertanian

    ketimbang sektor pertambangan yang menyetor ke PDRB hanya sekitar 10%.

    Jadi kalau kita lihat hal ini, sektor pertanian bernilai besar dan menjadi kekuatan ekonomi Kalsel dalam arti luas. Misalnya, apabila terjadi goncangan di pertambangan, yang terkena imbasnya hanya 10% dari masyarakat. Berbeda dengan sektor pertanian. Separuh masyarakat Kalsel akan merasakan dampaknya secara langsung. Makanya kita lebih fokus ke pertanian seperti karet, sawit, tanaman pangan, dan juga peternakan. Kita penyedia pangan, kita ingin menjadi daerah penghasil pangan.

    Bagaimana kontribusi sektor pertambangan batubara saat ini?

    Pertama, yang menjadi perhatian kita saat ini adalah adanya penerimaan yang bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari provinsi dan kabupaten kota di tahun

    2010, sekitar Rp 1,4 trilliun. Di mana hasilnya dibagi-bagi lagi dengan kabupaten kota secara merata, baik kabupaten sebagai penghasil dan ada juga kabupaten yang non penghasil.

    Pembagian ini dilakukan secara merata, seperti di provinsi menerima sekitar Rp 300 milliar. Ini dari total produksi batubara dari berbagai perusahaan yang mungkin sampai ratusan lebih. Jadi kalau saya lihat dari sektor pertambangan ini, hasil produksi batubara lebih besar dibanding bijih besi.

    Apakah kontribusi tersebut cukup memadai untuk Kalimantan Selatan?

    Kalau kita lihat dari PNBP yang diberikan kepada pemerintah pusat itu sebenarnya kurang memadai. Di mana, tahun 2010 ada 103 juta ton diambil dari perut bumi. Tapi provinsi hanya mendapatkan sekitar Rp 300 ratus miliar saja. Dan kita lihat ini belum sebanding.

    Volume 5 / edisi 28 / Oktober 2011 - Desember 2011

    18

  • Artinya kita masih mengharapkan kepada pemerintah pusat agar royalti yang diterima dapat diberikan lebih banyak ke daerah. Karena kerusakan lingkungan itu adanya di daerah. Jadi, seharusnya bisa lebih adil diberikan kepada daerah.

    Hal-hal lainnya?

    Lalu kedua, menyangkut masalah batubara ini. Kita berharap eksploitasi batubara 103 juta ton juga bermanfaat langsung bagi masyarakat Kalimantan Selatan agar tidak terjadi kesenjangan. Ditambah lagi dengan kebutuhan listrik yang saat ini masih belum terpenuhi. Di Kalsel masih terus terjadi pemadaman listrik. Karena itu prinsip kita, pemerintah dan para pengusaha bisa lebih perhatian lagi akan masalah ini.

    Dan ketiga, ada nilai tambah. Maksudnya, janganlah batubara ini dijual hanya mentahnya saja setelah ditambang kemudian dijual ke luar negeri. Kita berharap mentahan ini juga bisa diolah disini sehingga memiliki nilai tambah.

    Selanjutnya kita berharap ada bagian Corporate Social Responsibility (CSR) yang juga dikelolah bersama pemerintah daerah. Jangan CSR hanya dari perusahaan yang mengelolanya tanpa ada keterlibatan dari pemerintah daerah. Sehingga nantinya program perusahaan dengan pemerintah daerah dapat terintegrasi. Selain itu kita juga dapat mengetahui implementasi yang dilakukan perusahaan dalam program CSR.

    Belum lama ini Gubernur Kalimantan Selatan mengeluarkan Perda yang berkaitan langsung dengan jalan pertambangan. Apakah sudah efektif atau sebaliknya?

    Itulah yang dari dulu mengganggu kita sejak adanya aktivitas tambang pada 1995. Karena sebagian besar aktivitas tambang lebih banyak menggunakan jalan kita atau jalan nasional dengan seenaknya. Makanya kita kunci dengan Perda no 3 tahun 2008.

    Wawancara

    Kita harapkan pola-pola kemitraan antara pengusaha dengan masyarakat setempat semakin ditingkatkan. Dengan begitu terjadi saling pengertian sehingga tidak akan terjadi perselisihan atau kesenjangan dengan masyarakat.

    Dan mulai bulan Juli 2011 tidak boleh menggunakan jalan provinsi. Dan bagi pengusaha diwajibkan menggunakan dan membangun jalan khusus.

    Alhamdullilah, bisa dibilang sekarang 90% berjalan dengan sukses. Dengan begitu para pengendara bisa menggunakan jalan dengan lancar tanpa harus ada kemacetan, kecelakaan karena truk kendaraan batubara.

    Bagaimana harapan Bapak terhadap keberadaan PT Arutmin Indonesia di Kalimantan Selatan?

    Saya kira dengan PT Arutmin bisa membawa dampak positif bagi kita semua di sini. Dan saya berharap hal ini juga terjadi di perusahaan yang lain.

    Selain itu kita harapkan pola-pola kemitraan antara pengusaha dengan masyarakat setempat semakin ditingkatkan. Dengan begitu terjadi saling pengertian atau simbiosis mutualisme. Sehingga tidak akan terjadi perselisihan atau gap dengan masyarakat.

    Jadi intinya adalah rasa keadilan sosial dalam arti kebersamaan antara Pemerintah Daerah, aparat, perusahaan sendiri menjadi sangat krusial.

    Kegiatan di salah satu lokasi pekebunan kelapa sawit di Kalsel.

    Salah satu lahan perkembunan sawit di Kalsel.

    Saat ini saya lihat belum terjadi masalah dan jangan sampai hal itu terjadi. Kita berharap Arutmin memberikan kesempatan pada mitra-mitra setempat, apabila itu dilakukan maka kebersamaan akan memberikan kelancaran bagi kita semua, sehingga tidak ada kesan tertutup.[]

    Volume 5 / edisi 28 / Oktober 2011 - Desember 2011

    19

  • Interview

    South Kalimantan province has a great natural potency. Both land surface and ground inside contain a rich natural resources which can bring welfare to its people.

    The natural resources are coal, iron ore, nickel ore, gold ore and also petroleum. While the land surface has a great potency with its agriculture. Even, agricultural sector (including plantation) is the sector which still dominate South Kalimantan economic. This sector contributes about 24.55% to Gross Regional Domestic Product (PDRB). Besides that, 50% of workers in South Kalimantan are involved in this sector. Furthermore, agricultural sector receive great attention from South Kalimantan government as the development target and investment.

    Therefore, goverment are focused on agricultural sector, plantation, farming, fishery, etc. Since half of household income in South Kalimantan received from those sectors. While the mining sector is only contribute not more than 10% of PRDB.

    In October 2011, SERASI team got a chance to visit South Kalimantan governor, Rudy Ariffin in his house in Banjarmasin. At that meeting, we discussed about many things, including South Kalimantan investment in general and his opinion to Arutmin Indonesia, Ltd existence in South Kalimantan until today. Here is the interview:

    May you explain, what is the sector that get most attention from South Kalimantan goverment for time being?

    We observed and notice today investement.

    Mining investment isnt always could be counted on. For time being, we prefer to be focused on agricultural sector, plantation, farming, fishery, etc. Why? Since half of household income in South Kalimantan come from agricultural sector, instead of mining sector which contibutes only about 10% to PDRB.

    According to this fact, agricultural sector has a great value and becomes an economic power of South Kalimantan. For example, if theres a trouble hit mining sector, it will only affect 10% people. Completely different from agricultural sector that about half of South Kalimantan people will suffer. Thats why we stay focus on agriculture such as rubber, palm, horticulture and farming. We provide food, we want to be well-known as food providing region.

    So far, how is coal mining contribution?

    Firstly,were focusing on income from Non-tax Country revenue (PNPB) from provinces and districts in 2010 thats about 1.4 trillion rupiahs. Which the total is shared with district equally, as producer wihtin the district and non-producer district.

    This was shared equally, that the province received about 300 trillion rupiahs. Its a sum of coal production from more than 100 companies. As I know, coal production give more contribution in mining sector, than the iron ore. Is the contribution enough for South Kalimantan?

    Its not enough, if we consider PNBP amount contributed to the central government. There were 103 million ton coals exploited in 2010. But the province received only about 300 trillion rupiahs. What an unbalance it was.

    It means we still expect the central government to share a greater royalty to the domestic. Since the environmental damage occurs in domestic area. It supposed to be fairer.

    How about other matters?

    The second is concerning to coal. We hope that 103 million tons of coal explotation can be also beneficial for South Kalimantan people so theres no economic divide. Next is unfulfilled need of electricity. Blackout comes very often in South Kalimantan. Therefore, government and enterpreneurs should pay more attention to this matter.

    As for the third is additional value. Better that its not only sell the raw coals to abroad but also proceed it here so it will bring additional value.

    In the future, we expect that there are some parts of Corporate Social Responsibility (CSR) can be managed together with local government. So that company programs go along with local governments. And well also know implementation done by the company in CSR program.

    Governor of South Kalimantan just issued regional regulation which directly related to the mining operational. Has it worked effectively or not?

    Itulah yang dari dulu mengganggu kita sejak adanya aktivitas tambang pada 1995. Karena sebagian besar aktivitas tambang lebih banyak menggunakan jalan kita atau jalan nasional dengan seenaknya. Makanya kita kunci dengan Perda no 3 tahun 2008.

    Since 2011, drivers arent allowed to pass province road. In addition, enterpreneurs must build and use special road. It has bothered us for very long time, especially since mining activity started in 1995. As the activity mostly use our way or national way with unproper attitude. Thats why we lock with regional regulation no 3 of 2008.

    Praise to the almighty, more or less 90% has worked succesfully. That the drivers can pass the road without facing any traffics and accident caused by coal truck.

    What is your expectation for Arutmin Indonesia, Ltd existence in South Kalimantan?

    I thinks Arutmin, Ltd existence is impacted positively to our people. And i wish the same for other companies.

    Besides that, its also expected that the partnership patterns between enterpreneurs with local people can be more enhanced. So that, it will create mutual understanding or mutual symbiosis and prevent any conflict or gap to take place.

    Social equality is very crucial and appears as a togetherness of local government, responsible official and the company.

    I havent seen any problems happen yet and hope it will stay the same. We hope Arutmin mind to give chance to local partners. It will definitely make easier to all of us. []

    South Kalimantan Government relies on Agriculture, instead of Mining sector

    Rudy Ariffin, Governor of South Kalimantan

    Rudy Ariffin, Governor of South Kalimantan

    Volume 5 / edisi 28 / Oktober 2011 - Desember 2011

    20

  • Peristiwa

    Bertepatan dengan usia PT Arutmin Indonesia ke-30, tanggal 2 November 2011 lalu, Manajemen dan karyawan Arutmin memperingati hari

    lahirnya dengan berbagai acara sederhana namun cukup berarti. Di Jakarta Selatan, Arutmin kantor Jakarta melaksanakan acara di lantai 11 Bakrie Tower, di bilangan Kuningan. Sementara itu, masing-masing kantor tambang dan kantor perwakilan juga menyelenggarakan peringatan acara HUT tersebut.

    Di kantor Jakarta, pelaksanaan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Beberapa hari sebelum acara, panitia acara membagikan mug berlogo Arutmin kepada karyawan. Keduanya bertuliskan 30 tahun dan Spirit for Success serta logo PT Arutmin Indonesia. Pada 2 November, panitia meminta seluruh karyawan beserta manajemen mengenakan baju batik sekaligus memakai pin.

    Perhelatan acara dilaksanakan siang hari menjelang jam istrahat. Hadir pada acara tersebut, Chief Executive Officer (CEO) Arutmin, Faisal Firdaus, GM Operations, Sudirman Widhy Hartono, GM HR & External Affairs, Saiful Halim, GM MRCP, Ido Hotna Hutabarat, Chief Financial Officer (CFO), Saroj Patro. Selain itu, juga hadir Presdir PT BUMIResources Tbk, Ari S Hudaya, Yanti Sinaga, Eddie J Soebari beserta jajaran Manajemen lainnya. Juga hadir beberapa orang Komisaris dan perwakilan manajemen dari Bakrie & Brothers Tbk.

    HUT Arutmin ke-30Spirit for Success

    Faisal Firdaus menyampaikan pidato dengan bersemangat. Dia Menceritakan empat periode perkembangan Arutmin dalam pandangannya yang sangat luar biasa (selengkapnya isi sambutan Faisal Firdaus bisa disimak di rubrik Dari CEO di SERASI edisi ini).

    Dalam kesempatan tersebut, CEO Arutmin juga mengumumkan nama karyawan yang memiliki masa kerja lebih dari 25 tahun, yaitu Suyatno. Kemudian, Faisal Firdaus memotong nasi tumpeng yang telah disediakan. Acara ditutup dengan doa bersama yang dibawakan oleh seorang Ustadz.

    Pengumuman Door PricePada sore harinya, panitia mengumumkan pemenang door price lewat email. Setiap karyawan Arutmin memperoleh nomor peserta yang tertera di bagian belakang

    pin HUT ke-30. Setelah diundi oleh panitia, kemudian sejumlah karyawan memperoleh berbagai macam hadiah menarik yang disediakan panitia berupa voucher belanja dan ponsel, komputer tablet, dan lain lain.

    Peringatan HUT di lokasi TambangSementara itu, pada hari yang sama peringatan hari ulang tahun ke-30 juga dilansungkan di masing-masing kantor lokasi tambang dan pelabuban Tanjung Pemancingan, serta kantor perwakilan Arutmin di Banjarmasin. Acara dilangsungkan dengan sederhana dan diisi dengan berbagai macam acara yang berbeda.

    Dirgahayu PT Arutmin Indonesia ke-30.

    CEO Arutmin, Faisal Firdaus memberi sambutan. Presidir PT BUMI Resources Tbk, Ari S Hudaya ikut memberi sambutan

    Jajaran Top Manajemen dan tamu undangan berfoto bersama.

    Sonny T Pangestu dari External Affairs ikut menyumbangkan lagu.

    Karyawan mengikuti rangkaian HUT Arutmin ke-30.

    CEO Arutmin, Faisal Firdaus memberikan potongan nasi tumpeng kepada Presidir PT BUMI Resources Tbk, Ari S Hudaya

    Volume 5 / edisi 28 / Oktober 2011 - Desember 2011

    21

  • Peristiwa

    PT Arutmin Indonesia dan PT Thiess Contractor Indonesia (TCI) menyelenggarakan perhelatan Dinner Gathering 7 Oktober 2011 lalu di Four Seasons Hotel, Jakarta. Acara dihadiri langsung oleh Chief Executive Officer (CEO) Arutmin

    Indonesia, Faisal Firdaus, dan Presiden Direktur (Presdir) Thiess Contractors Indonesia, Roy Olsen berserta jajaran Manajemen kedua perusahaan.

    Tema perhelatan tahun ini adalah Continued Cooperation - Dinner Gathering PT Arutmin Indonesia & PT Thiess Contractor Indonesia. Acara seperti ini dilaksanakan setiap tahun yang berlangsung secara rutin sejak tiga tahun lalu.

    Dalam sambutannya, CEO Arutmin, Faisal Firdaus mengatakan acara ini merupakan ajang silaturahmi sekaligus mempererat keakraban antara Arutmin Indonesia dan Thiess Contractors Indonesia. Ia pun berkisah dan berbagai pengalaman dan cerita menarik ketika awal Arutmin dan Thiess mulai bekerjasama. Begitu juga Presiden Direktur Thiess, Roy Olsen. Ia mengharapkan agar kerjasama dengan Arutmin bisa terus berlangsung dengan baik.

    Untuk memeriahkan acara, panitia menghadirkan sejumlah hiburan dan permainan. Kemeriahan acara sudah terlihat sejak awal ketika kelompok Tari Saman mempertontonkan keahliannya di depan seluruh undangan yang terlihat begitu antusias menyimak. Di sela-sela makan malam, para undangan juga dihibur master of ceremony (MC) dan artis penyanyi yang dihadirkan oleh penyelenggara.

    Lomba dan Games

    Tak berhenti sampai di situ. Suasana pun semakin meriah ketika panitia penyelenggara mengadakan games dan kuis yang melibatkan seluruh undangan. Yang menjadi MC di kegiatan ini adalah Contract Manager, Elino Febriadi dan Project Development Manager, Tom Neumar. Berbagai macam lomba dan games digelar mulai dari lomba joget untuk memperebutkan kursi hingga kuis tebak seputar kegiatan penambangan. Tak ayal, pemenang yang beruntung bisa memboyong hadiah berbagai souvenir dan gadget tablet (semacam Ipad) yang menarik.

    Di penghujung acara, secara khusus penyelenggara mengundang dua orang instruktur angklung dari Saung Angklung Mang Udjo, Bandung. Setiap undangan diberikan satu angklung dengan nada yang berbeda. Selanjutnya para undangan mengikuti instruksi Drigen untuk memainkan angklung. Dalam tempo singkat, terdengar alunan angklung mulai dari lagu perjuangan hingga lagu pop Barat berhasil dimainkan dengan baik. Akhirnya, acara pun ditutup dengan foto bersama seluruh undangan sambil pegang angklung masing-masing.

    Continued Cooperation Arutmin and Thiess Gathering.

    Golf Gathering

    Besok paginya, 8 Oktober 2011 perhelatan dilanjutkan dengan olahraga ini dilaksanakan di Jakarta Royale Golf Club. Golf diikuti 32 peserta yang terbagi dalam delapan flight. Dari Arutmin antara lain dikuti oleh CEO, Faisal Firdaus dan jajaran Manajemen Arutmin lainnya. Sementara dari Thiess, juga diikuti jajaran Manajemen kecuali Presiden Direktur-nya, Roy Olsen. []

    CEO Arutmin, Faisal Firdaus dan Presidir TCI Roy Olsen ikut bermain angklung. Karyawan dan Manajement Arutmin dan Thiess berfoto bersama untuk menutup acara.

    Rangkaian acara Arutmin-Thiess Golf Gathering di Jakarta.

    Volume 5 / edisi 28 / Oktober 2011 - Desember 2011

    22

  • Info Hrd

    No Agustus September Oktober Nov Desember

    1.

    Tomy Junaedi Sebelumnya menjabat sebagai Sr. Supervisor Maintenance NPLCT. Promosi sebagai Maintenance Superintendent - NPLCT (efektif 1 Agustus 2011)

    Bustanil Husni Sebelumnya menjabat sebagai Mine Engineer Satui. Promosi sebagai Mining Supervisor Satui (efektif 1 September 2011)

    Syamsir Alam Sebelumnya menjabat sebagai Community Relation Officer Senakin. Promosi sebagai Community Development Supervisor Senakin (efektif 1 Oktober 2011)

    M Huzen Suryawardhana, sebelumnya menjabat Superintendent of Administration and Land Acquisition di Satui. Promosi sebagai Superintendent of Safety, Health and Environmental di Satui (efektif 6 Desember 2011)

    2.

    Gosfendry Aksamulian Sebelumnya menjabat sebagai Mine Engineer Satui, Promosi sebagai Engineering Supervisor Satui (efektif 1 September 2011)

    M. Muchtar Arifin Sebelumnya menjabat sebagai Sr. Mine Engineer di Balikpapan. Promosi sebagai Engineering Superintendent Asam Asam West Mulia (efektif 1 Oktober 2011)

    Yudo Prakoso, sebelumnya menjabat sebagai acting SHE Superintendent Asam Asam. Promosi sebagai Superintendent of Safety, Health and Environmental di Asam Asam (efektif 6 Desember 2011)

    3.

    Umar Hadi Sebelumnya menjabat sebagai Mine Planning Superintendent Balikpapan. Promosi sebagai Batulicin Mine Manager (efektif 1 September 2011)

    Syarif Eri Hudaya Sebelumnya menjabat sebagai Finance Mgt Reporting Superintendent Jakarta. Promosi sebagai Sr. Accounting & Finance Superintendent Jakarta (efektif 1 Oktober 2011)

    R.S. Subiyakto, sebelumnya menjabat Environmental Supervisor di Batulicin. Promosi sebagai Superintendent of Environmental and Community Development Program di Batulicin. (efektif 6 Desember 2011)

    4.

    M. Zulhaidir Sebelumnya menjabat sebagai Sr. Mine Engineer Balikpapan. Promosi sebagai Mine Planning Superintendent Balikpapan (efektif 1 September 2011)

    Salim Suparlan Basir Sebelumnya menjabat sebagai Land Acquisition Taskforce Superintendent. Promosi sebagai Sr Superintendent for land and Asset Protection.

    Burhanuddin, sebelumnya menjabat Community Relation Supervisor d