Seputar Bid'ah

download Seputar Bid'ah

of 8

Transcript of Seputar Bid'ah

  • 8/14/2019 Seputar Bid'ah

    1/8

  • 8/14/2019 Seputar Bid'ah

    2/8

    BIDAH

    Nabi saw memperbolehkan berbuat bidah hasanah.

    Nabi saw memperbolehkan kita melakukan Bidah hasanahselama hal itu baik dan tidak menentang syariah,sebagaimana sabda beliau saw : Barangsiapa membuat buathal baru yang baik dalam islam, maka baginya pahalanya danpahala orang yang mengikutinya dan tak berkurang sedikitpundari pahalanya, dan barangsiapa membuat buat hal baru yangburuk dalam islam, maka baginya dosanya dan dosa orang yangmengikutinya dan tak dikurangkan sedikitpun dari dosanya(Shahih Muslim hadits no.1017, demikian pula diriwayatkanpada Shahih Ibn Khuzaimah, Sunan Baihaqi Alkubra, SunanAddarimiy, Shahih Ibn Hibban dan banyak lagi). Hadits inimenjelaskan makna Bidah hasanah dan Bidah dhalalah.Perhatikan hadits beliau saw, bukankah beliau sawmenganjurkan?, maksudnya bila kalian mempunyai suatupendapat atau gagasan baru yang membuat kebaikan atas islammaka perbuatlah.., alangkah indahnya bimbingan Nabi sawyang tidak mencekik ummat, beliau saw tahu bahwa ummatnyabukan hidup untuk 10 atau 100 tahun, tapi ribuan tahun akanberlanjut dan akan muncul kemajuan zaman, modernisasi,kematian ulama, merajalela kemaksiatan, maka tentunyapastilah diperlukan hal hal yang baru demi menjaga musliminlebih terjaga dalam kemuliaan, demikianlah bentukkesempurnaan agama ini, yang tetap akan bisa dipakai hinggaakhir zaman, inilah makna ayat :

    ALYAUMA AKMALTU LAKUM DIINUKUM, yang artinya hari iniKusempurnakan untuk kalian agama kalian, kusempurnakan pulakenikmatan bagi kalian, dan kuridhoi islam sebagai agama kalian,Maksudnya semua ajaran telah sempurna, tak perlu lagi adapendapat lain demi memperbaiki agama ini, semua hal yangbaru selama itu baik sudah masuk dalam kategori syariah dansudah direstui oleh Allah dan rasul Nya, alangkahsempurnanya islam, Bila yang dimaksud adalah tidak adalagi penambahan, maka pendapat itu salah, karena setelahayat ini masih ada banyak ayat ayat lain turun, masalah

    hutang dll, berkata para Mufassirin bahwa ayat ini bermaknaMakkah Almukarramah sebelumnya selalu masih dimasuki orangmusyrik mengikuti hajinya orang muslim, mulai kejadianturunnya ayat ini maka Musyrikin tidak lagi masuk masjidilharam, maka membuat kebiasaan baru yang baik boleh bolehsaja. Namun tentunya bukan membuat agama baru atau syariatbaru yang bertentangan dengan syariah dan sunnah Rasul saw,atau menghalalkan apa apa yang sudah diharamkan oleh Rasulsaw atau sebaliknya, inilah makna hadits beliau saw :

  • 8/14/2019 Seputar Bid'ah

    3/8

    Barangsiapa yang membuat buat hal baru yang berupakeburukan...dst, inilah yang disebut Bidah Dhalalah.

    Beliau saw telah memahami itu semua, bahwa kelak zaman akanberkembang, maka beliau saw memperbolehkannya (hal yangbaru berupa kebaikan), menganjurkannya dan menyemangati

    kita untuk memperbuatnya, agar ummat tidak tercekik denganhal yang ada dizaman kehidupan beliau saw saja, dan beliausaw telah pula mengingatkan agar jangan membuat buat halyang buruk (Bidah dhalalah). Mengenai pendapat yangmengatakan bahwa hadits ini adalah khusus untuk sedekahsaja, maka tentu ini adalah pendapat mereka yang dangkaldalam pemahaman syariah, karena hadits diatas jelas jelastak menyebutkan pembatasan hanya untuk sedekah saja,terbukti dengan perbuatan bidah hasanah oleh para Sahabatdan Tabiin.

    Siapakah yang pertama memulai Bidah hasanah setelahwafatnya Rasul saw?

    Ketika terjadi pembunuhan besar besaran atas para sahabat(Ahlul yamaamah) yang mereka itu para Huffadh (yang hafal)Alquran dan Ahli Alquran di zaman Khalifah AbubakarAsshiddiq ra, berkata Abubakar Ashiddiq ra kepada Zeyd binTsabit ra : Sungguh Umar (ra) telah datang kepadaku danmelaporkan pembunuhan atas ahlulyamaamah dan ditakutkanpembunuhan akan terus terjadi pada para Ahlulquran, laluia menyarankan agar Aku (Abubakar Asshiddiq ra)

    mengumpulkan dan menulis Alquran, aku berkata : Bagaimanaaku berbuat suatu hal yang tidak diperbuat olehRasulullah..?, maka Umar berkata padaku bahwa Demi Allahini adalah demi kebaikan dan merupakan kebaikan, dan iaterus meyakinkanku sampai Allah menjernihkan dadaku dan akusetuju dan kini aku sependapat dengan Umar, dan engkau(zeyd) adalah pemuda, cerdas, dan kami tak menuduhmu (kautak pernah berbuat jahat), kau telah mencatat wahyu, dansekarang ikutilah dan kumpulkanlah Alquran dan tulislahAlquran..!

    Berkata Zeyd : Demi Allah sungguh bagiku diperintahmemindahkan sebuah gunung daripada gunung gunung tidak

    seberat perintahmu padaku untuk mengumpulkan Alquran,bagaimana kalian berdua berbuat sesuatu yang tak diperbuatoleh Rasulullah saw?, maka Abubakar ra mengatakannyabahwa hal itu adalah kebaikan, hingga iapun meyakinkankusampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kiniaku sependapat dengan mereka berdua dan aku mulaimengumpulkan Alquran. (Shahih Bukhari hadits no.4402 dan6768).

  • 8/14/2019 Seputar Bid'ah

    4/8

    Nah saudaraku, bila kita perhatikan konteks diatas Abubakarshiddiq ra mengakui dengan ucapannya : sampai Allahmenjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapatdengan Umar, hatinya jernih menerima hal yang baru (bidahhasanah) yaitu mengumpulkan Alquran, karena sebelumnyaalquran belum dikumpulkan menjadi satu buku, tapi terpisah

    pisah di hafalan sahabat, ada yang tertulis di kulit onta,di tembok, dihafal dll, ini adalah Bidah hasanah, justrumereka berdualah yang memulainya. Kita perhatikan haditsyang dijadikan dalil menafikan (menghilangkan) Bidahhasanah mengenai semua bidah adalah kesesatan,diriwayatkan bahwa Rasul saw selepas melakukan shalat subuhbeliau saw menghadap kami dan menyampaikan ceramah yangmembuat hati berguncang, dan membuat airmata mengalir..,maka kami berkata : Wahai Rasulullah.. seakan akan iniadalah wasiat untuk perpisahan, maka beri wasiatlahkami.. maka rasul saw bersabda : Kuwasiatkan kalian untukbertakwa kepada Allah, mendengarkan dan taatlah walaupunkalian dipimpin oleh seorang Budak afrika, sungguh diantara

    kalian yang berumur panjang akan melihat sangat banyakikhtilaf perbedaan pendapat, maka berpegang teguhlah padasunnahku dan sunnah khulafaurrasyidin yang mereka itupembawa petunjuk, gigitlah kuat kuat dengan geraham kalian(suatu kiasan untuk kesungguhan), dan hati hatilah denganhal hal yang baru, sungguh semua yang Bid;ah itu adalahkesesatan. (Mustadrak Alasshahihain hadits no.329).

    Jelaslah bahwa Rasul saw menjelaskan pada kita untukmengikuti sunnah beliau dan sunnah khulafaurrasyidin, dansunnah beliau saw telah memperbolehkan hal yang baru selamaitu baik dan tak melanggar syariah, dan sunnahkhulafaurrasyidin adalah anda lihat sendiri bagaimanaAbubakar shiddiq ra dan Umar bin Khattab ra menyetujuibahkan menganjurkan, bahkan memerintahkan hal yang baru,yang tidak dilakukan oleh Rasul saw yaitu pembukuanAlquran, lalu pula selesai penulisannya dimasa KhalifahUtsman bin Affan ra, dengan persetujuan dan kehadiran Alibin Abi Thalib kw. Nah.. sempurnalah sudah keempat makhluktermulia di ummat ini, khulafaurrasyidin melakukan bidahhasanah, Abubakar shiddiq ra dimasa kekhalifahannyamemerintahkan pengumpulan Alquran, lalu kemudian Umar binKhattab ra pula dimasa kekhalifahannya memerintahkantarawih berjamaah dan seraya berkata : Inilah sebaik baikBidah!(Shahih Bukhari hadits no.1906) lalu pula selesai

    penulisan Alquran dimasa Khalifah Utsman bin Affan rahingga Alquran kini dikenal dengan nama Mushaf Utsmaniy,dan Ali bin Abi Thalib kw menghadiri dan menyetujui halitu.

    Demikian pula hal yang dibuat-buat tanpa perintah Rasul sawadalah dua kali adzan di Shalat Jumat, tidak pernahdilakukan dimasa Rasul saw, tidak dimasa Khalifah Abubakarshiddiq ra, tidak pula dimasa Umar bin khattab ra dan barudilakukan dimasa Utsman bin Affan ra, dan diteruskan hingga

  • 8/14/2019 Seputar Bid'ah

    5/8

    kini (Shahih Bulkhari hadits no.873). Siapakah yang salahdan tertuduh?, siapakah yang lebih mengerti laranganBidah?, adakah pendapat mengatakan bahwa keempatKhulafaurrasyidin ini tak faham makna Bidah?

    Bidah Dhalalah

    Jelaslah sudah bahwa mereka yang menolak bidah hasanahinilah yang termasuk pada golongan Bidah dhalalah, danBidah dhalalah ini banyak jenisnya, seperti penafikansunnah, penolakan ucapan sahabat, penolakan pendapatKhulafaurrasyidin, nahdiantaranya adalah penolakan atashal baru selama itu baik dan tak melanggar syariah, karenahal ini sudah diperbolehkan oleh Rasul saw dan dilakukanoleh Khulafaurrasyidin, dan Rasul saw telah jelas jelasmemberitahukan bahwa akan muncul banyak ikhtilaf,

    berpeganglah pada Sunnahku dan Sunnah Khulafaurrasyidin,bagaimana Sunnah Rasul saw?, beliau saw membolehkan Bidahhasanah, bagaimana sunnah Khulafaurrasyidin?, merekamelakukan Bidah hasanah, maka penolakan atas hal inilahyang merupakan Bidah dhalalah, hal yang telahdiperingatkan oleh Rasul saw.

    Bila kita menafikan (meniadakan) adanya Bidah hasanah,maka kita telah menafikan dan membidahkan Kitab Al-Qurandan Kitab Hadits yang menjadi panduan ajaran pokok AgamaIslam karena kedua kitab tersebut (Al-Quran dan Hadits)tidak ada perintah Rasulullah saw untuk membukukannya dalamsatu kitab masing-masing, melainkan hal itu merupakan

    ijma/kesepakatan pendapat para Sahabat Radhiyallahuanhumdan hal ini dilakukan setelah Rasulullah saw wafat. Bukuhadits seperti Shahih Bukhari, shahih Muslim dll inipun takpernah ada perintah Rasul saw untuk membukukannya, tak pulaKhulafaurrasyidin memerintahkan menulisnya, namun paratabiin mulai menulis hadits Rasul saw.

    Begitu pula Ilmu Musthalahulhadits, Nahwu, sharaf, danlain-lain sehingga kita dapat memahami kedudukan derajathadits, ini semua adalah perbuatan Bidah namun BidahHasanah. Demikian pula ucapan Radhiyallahuanhu atassahabat, tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah saw, tidakpula oleh sahabat, walaupun itu di sebut dalam Al-Quranbahwa mereka para sahabat itu diridhoi Allah, namun tak adadalam Ayat atau hadits Rasul saw memerintahkan untukmengucapkan ucapan itu untuk sahabatnya, namun karenakecintaan para Tabiin pada Sahabat, maka merekamenambahinya dengan ucapan tersebut. Dan ini merupakanBidah Hasanah dengan dalil Hadits di atas, Lalu munculpula kini Al-Quran yang di kasetkan, di CD kan, Program Al-Quran di handphone, Al- Quran yang diterjemahkan, ini semuaadalah Bidah hasanah.

  • 8/14/2019 Seputar Bid'ah

    6/8

    Bidah yang baik yang berfaedah dan untuk tujuankemaslahatan muslimin, karena dengan adanya Bidah hasanahdi atas maka semakin mudah bagi kita untuk mempelajari Al-Quran, untuk selalu membaca Al-Quran, bahkan untukmenghafal Al- Quran dan tidak ada yang memungkirinya.Sekarang kalau kita menarik mundur kebelakang sejarah

    Islam, bila Al-Quran tidak dibukukan oleh para Sahabat ra,apa sekiranya yang terjadi pada perkembangan sejarah Islam? Al-Quran masih bertebaran di tembok-tembok, di kulitonta, hafalan para Sahabat ra yang hanya sebagiandituliskan, maka akan muncul beribu-ribu Versi Al-Quran dizaman sekarang, karena semua orang akan mengumpulkan danmembukukannya, yang masing-masing dengan riwayatnyasendiri, maka hancurlah Al-Quran dan hancurlah Islam.

    Namun dengan adanya Bidah Hasanah, sekarang kita masihmengenal Al-Quran secara utuh dan dengan adanya BidahHasanah ini pula kita masih mengenal Hadits-haditsRasulullah saw, maka jadilah Islam ini kokoh dan Abadi,

    jelaslah sudah sabda Rasul saw yang telah membolehkannya,beliau saw telah mengetahui dengan jelas bahwa hal hal baruyang berupa kebaikan (Bidah hasanah), mesti dimunculkankelak, dan beliau saw telah melarang hal hal baru yangberupa keburukan (Bidah dhalalah).

    Saudara saudaraku, jernihkan hatimu menerima ini semua,ingatlah ucapan Amirulmukminin pertama ini, ketahuilahucapan ucapannya adalah Mutiara Alquran, sosok agungAbubakar Ashiddiq ra berkata mengenai Bidah hasanah :sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kiniaku sependapat dengan Umar. Lalu berkata pula Zeyd binharitsah ra :..bagaimana kalian berdua (Abubakar dan Umar)berbuat sesuatu yang tak diperbuat oleh Rasulullah saw?,maka Abubakar ra mengatakannya bahwa hal itu adalahkebaikan, hingga iapun(Abubakar ra) meyakinkanku (Zeyd)sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kiniaku sependapat dengan mereka berdua. Maka kuhimbausaudara saudaraku muslimin yang kumuliakan, hati yangjernih menerima hal hal baru yang baik adalah hati yangsehati dengan Abubakar shiddiq ra, hati Umar bin Khattabra, hati Zeyd bin haritsah ra, hati para sahabat, yaituhati yang dijernihkan Allah swt, Dan curigalah pada dirimubila kau temukan dirimu mengingkari hal ini, maka

    barangkali hatimu belum dijernihkan Allah, karena tak mausependapat dengan mereka, belum setuju dengan pendapatmereka, masih menolak bidah hasanah, dan Rasul saw sudahmengingatkanmu bahwa akan terjadi banyak ikhtilaf, danpeganglah perbuatanku dan perbuatan khulafaurrasyidin,gigit dengan geraham yang maksudnya berpeganglah erat eratpada tuntunanku dan tuntunan mereka. Allah menjernihkansanubariku dan sanubari kalian hingga sehati dan sependapatdengan Abubakar Asshiddiq ra, Umar bin Khattab ra, Utsman

  • 8/14/2019 Seputar Bid'ah

    7/8

    bin Affan ra, Ali bin Abi Thalib kw dan seluruh sahabat..amiin

    Pendapat para Imam dan Muhadditsin mengenai Bidah

    1. Al Hafidh Al Muhaddits Al Imam Muhammad bin Idris Assyafiirahimahullah (Imam Syafii)

    Berkata Imam Syafii bahwa bidah terbagi dua, yaitu bidahmahmudah (terpuji) dan bidah madzmumah (tercela), makayang sejalan dengan sunnah maka ia terpuji, dan yang tidakselaras dengan sunnah adalah tercela, beliau berdalildengan ucapan Umar bin Khattab ra mengenai shalat tarawih :inilah sebaik baik bidah. (Tafsir Imam Qurtubiy juz 2hal 86-87)

    2. Al Imam Al Hafidh Muhammad bin Ahmad Al Qurtubiy rahimahullah

    Menanggapi ucapan ini (ucapan Imam Syafii), maka kukatakan(Imam Qurtubi berkata) bahwa makna hadits Nabi saw yangberbunyi : seburuk buruk permasalahan adalah hal yangbaru, dan semua Bidah adalah dhalalah (wa syarrul umuurimuhdatsaatuha wa kullu bidatin dhalaalah), yang dimaksudadalah hal hal yang tidak sejalan dengan Alquran danSunnah Rasul saw, atau perbuatan Sahabat radhiyallahuanhum, sungguh telah diperjelas mengenai hal ini oleh

    hadits lainnya : Barangsiapa membuat buat hal baru yangbaik dalam islam, maka baginya pahalanya dan pahala orangyang mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun daripahalanya, dan barangsiapa membuat buat hal baru yang burukdalam islam, maka baginya dosanya dan dosa orang yangmengikutinya (Shahih Muslim hadits no.1017) dan hadits inimerupakan inti penjelasan mengenai bidah yang baik danbidah yang sesat. (Tafsir Imam Qurtubiy juz 2 hal 87)

    3. Al Muhaddits Al Hafidh Al Imam Abu Zakariya Yahya bin SyarafAnnawawiy rahimahullah (Imam Nawawi)

    Penjelasan mengenai hadits : Barangsiapa membuat buat halbaru yang baik dalam islam, maka baginya pahalanya danpahala orang yang mengikutinya dan tak berkurang sedikitpundari pahalanya, dan barangsiapa membuat buat hal baru yangdosanya, hadits ini merupakan anjuran untuk membuatkebiasaan kebiasaan yang baik, dan ancaman untuk membuatkebiasaan yang buruk, dan pada hadits ini terdapat

  • 8/14/2019 Seputar Bid'ah

    8/8

    pengecualian dari sabda beliau saw : semua yang baruadalah Bidah, dan semua yang Bidah adalah sesat, sungguhyang dimaksudkan adalah hal baru yang buruk dan Bidah yangtercela. (Syarh Annawawi ala Shahih Muslim juz 7 hal 104-105) Dan berkata pula Imam Nawawi bahwa Ulama membagibidah menjadi 5, yaitu Bidah yang wajib, Bidah yang

    mandub, bidah yang mubah, bidah yang makruh dan bidahyang haram. Bidah yang wajib contohnya adalahmencantumkan dalil dalil pada ucapan ucapan yang menentangkemungkaran, contoh bidah yang mandub (mendapat pahalabila dilakukan dan tak mendapat dosa bila ditinggalkan)adalah membuat buku buku ilmu syariah, membangun majelistaklim dan pesantren, dan Bid;ah yang Mubah adalah bermacammacam dari jenis makanan, dan Bidah makruh dan haram sudahjelas diketahui, demikianlah makna pengecualian dankekhususan dari makna yang umum, sebagaimana ucapan Umar raatas jamaah tarawih bahwa inilah sebaik2 bidah. (SyarhImam Nawawi ala shahih Muslim Juz 6 hal 154-155)

    Al Hafidh AL Muhaddits Al Imam Jalaluddin Abdurrahman Assuyuthiyrahimahullah

    Mengenai hadits Bidah Dhalalah ini bermakna Aammunmakhsush, (sesuatu yang umum yang ada pengecualiannya),seperti firman Allah : yang Menghancurkan segala sesuatu(QS Al Ahqaf 25) dan kenyataannya tidak segalanya hancur,(*atau pula ayat : Sungguh telah kupastikan ketentuanku untukmemenuhi jahannam dengan jin dan manusia keseluruhannya QSAssajdah-13), dan pada kenyataannya bukan semua manusiamasuk neraka, tapi ayat itu bukan bermakna keseluruhan tapibermakna seluruh musyrikin dan orang dhalim.pen) atauhadits : aku dan hari kiamat bagaikan kedua jari ini (dankenyataannya kiamat masih ribuan tahun setelah wafatnyaRasul saw) (Syarh Assuyuthiy Juz 3 hal 189). Maka bilamuncul pemahaman di akhir zaman yang bertentangan denganpemahaman para Muhaddits maka mestilah kita berhati hatidarimanakah ilmu mereka?, berdasarkan apa pemahamanmereka?, atau seorang yang disebut imam padahal ia takmencapai derajat hafidh atau muhaddits?, atau hanya ucapanorang yang tak punya sanad, hanya menukil menukil haditsdan mentakwilkan semaunya tanpa memperdulikan fatwa fatwa

    para Imam? WalillahittaufiqSumber : majelisrasulullah.org