Sepuluh Keputusan Strategis Mo
-
Upload
tanti-widya-ishwara -
Category
Documents
-
view
61 -
download
6
description
Transcript of Sepuluh Keputusan Strategis Mo
SEPULUH KEPUTUSAN STRATEGIS MO (manajemen operasi)
1. Perancangan barang dan jasa.
Proses perancangan produk perusahaan akan mempengaruhi kualitas akhir produk. Oleh
karena itu, perancangan barang dan jasa harus memasukkan unsur kualitas atau mutu,
misalnya pada kualitas desain produk.
2. Mutu.
Mutu atau kualitas produk harus dijaga pada saat proses pengerjaan produk (barang
atau jasa). Sehingga penentuan mutu harus dilaksanakan pada saat perancangan
produk dan perancangan proses.
3. Perancangan proses dan kapasitas
Perancangan proses dan kapasitas dilakukan setelah perancangan barang dan jasa
selesai. Perancangan proses dan kapasitas berhubungan dengan mutu, SDM,
persediaan, penjadwalan dan pemeliharaan.
4. Pemilihan lokasi
Pemilihan lokasi berkaitan dengan manajemen rantai pasok. Faktor pada rantai pasok
(supply chain) yang berpengaruh antara lain transportasi dan jaringan distribusi.
5. Perancangan tata letak
Perancangan tata letak dilakukan setelah perancangan proses dan kapasitas.
Perancangan tata letak akan berpengaruh pada SDM, persediaan, penjadwalan dan
pemeliharaan.
6. SDM dan rancangan kerja
Faktor SDM meliputi keselamatan, kesehatan, job description, lingkungan kerja dan
upah.
7. Manajemen rantai pasok
Manajemen rantai pasok dipengaruhi oleh pemilihan lokasi dan kualitas produk.
Manajemen rantai pasok karena berkaitan dengan keputusan apa yang harus dibeli dan
apa yang harus dibuat. Sehingga kualitas apa yang harus dibeli akan menentukan
kualitas apa yang dibuat.
8. Persediaan
Keputusan persediaan dipengaruhi oleh perancangan proses dan kapasitas, SDM, dan
perancangan tata letak.
9. Penjadwalan
Keputusan penjadwalan dipengaruhi oleh perancangan proses dan kapasitas, tata letakl
dan SDM.
10. Pemeliharaan
Pemeliharaan berkaitan dengan menjaga mutu atau kualitas.
a. Perbaikan Berkesinambungan
TQM membutuhkan perbaikan berkesinambungan yang tidak pernah berhenti yang mencakup orang, peralatan, pemasok, bahan, dan prosedur.
b. Six Sigma
Six sigma adalah program untuk menghemat waktu, meningkatkan kualitas, dan menurunkan biaya.
c. Pemberdayaan Pekerja
Pemberdayaan pekerja berarti melibatkan pekerja pada setiap langkah proses produksi.
d. Benchmarking
Benchmarking merupakan pemilihan standar kinerja yang mempresentasikan kinerja terbaik dari suatu proses atau aktivitas.
e. Just in Time
Konsep JIT diadakan untuk perbaikan berkesinambungan dan penyelesaikan masalah.
JIT berkaitan dengan kualitas dalam beberapa hal:
JIT memangkas biaya kualitas JIT meningkatkan kualitas
f. Konsep Taguchi
yang bertujuan memperbaiki kualitas produk dan proses
Ketangguhan kualitas (quality robuustness)
Fungsi kerugian kualitas(quality loss function)
Kualitas berorientasi sasaran (target oriented quality)
g. Perangkat Manajemen Kualitas Total
Perangkat manajemen kualitas total antara lain adalah lembar periksa, diagram sebab-akibat, diagram pareto, diagram alir, histogram, dan statistical process control (SPC)
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan
SPC itu merupakan suatu teknik untuk mengontrol sebuah process berdasarkan statistik, sehingga bisa dikatakan SPC merupakan bagian terpenting dalam sistem kualitas, sebab kualitas memiliki standar-standar baku yang harus dikontrol. SPC bisa pula dikatakan sebuah alat untuk menjaga agar proses tetap sesuai dengan standar-standar, sehingga kualitas tetap sesuai dengan persyaratan pelanggan ( mohon diketahui bahwa dalam ISO/TS 16949-2002 lebih mengacu pada performance bukan apliance jadi terfokus pada Customer Oriented Process). Jadi dengan adanya SPC ini diharapkan kita dapat :
1. Memahami konsep variasi dalam process manufactur, termasuk pola variasi pengukurannya
2. Mampu memantau dan mengendalikan variasi dengan bagan kendali (cotrol chart), baik untuk data variable maupun data attributive
3. Mampu menganalisa dan menentukan penyebab kondisi diluar kendali
4. Memahami konsep dasar kemampuan process (capability process) serta arti pentingnya jika digunakan bersama bagan kendali (control chart).