Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

download Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

of 32

Transcript of Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    1/32

    11

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

    2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian

    2.1.1  Rangkuman Teori

    2.1.1.1 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    Sepuluh keputusan strategi manajemen operasi merupakan bidang

    dasar manajemen operasi. Seperti dikemukan oleh Heizer dan Render

    (2009:8) bahwa sepuluh keputusan strategi manajemen operasi merupakan

    aktivitas yang perlu dilaksanakan oleh manajer operasi. Diperlukan

    kemampuan untuk pengambilan keputusan yang baik dalam bidang-bidang

    tersebut dan pengalokasian sumber daya agar tercapainya fungsi operasi

    yang efisien. Kesepuluh bidang keputusan strategi manajemen operasi

    diperlihatkan pada Tabel 2.1. Mengenai kaitannya dengan teknologi,

    Heizer dan Render (2009:418) mengatakan bahwa suatu proses pasti

    membutuhkan teknologi dalam kegiatannya. Lebih lanjut, keputusan

    strategi perancangan proses dan kapasitas berhubungan dengan teknologi

    apa yang diperlukan dalam suatu proses.

    Tabel 2.1 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    Sepuluh Bidang

    KeputusanMasalah

    Perancangan produk dan

     jasa

    a.  Produk dan jasa apa yang harus

    ditawarkan?

     b.  Bagaimana kita merancang produk-

     produk ini?

    Pengelolaan kualitas

    a.  Bagaimana kita mendefinisikan kualitas?

     b. 

    Siapa yang bertanggung jawab dalam hal

    kualitas?

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    2/32

    12

    Sepuluh Bidang

    KeputusanMasalah

    Perancangan proses dan

    kapasitas

    a.  Proses apa dan berapa kapasitas yang

    akan dibutuhkan oleh produk ini?

     b.  Peralatan dan teknologi apa yang

    diperlukan oleh proses-proses ini?

    Strategi lokasi

    a. 

    Bagaimana cara kita memilih tempat

    untuk fasilitasnya?

     b. 

    Berdasarkan kriteria apa kita harusmengambil keputusan mengenai lokasi?

    Strategi tata letak

    a.  Bagaimana kita menata fasilitasnya?

     b.  Seberapa besar seharusnya fasilitasnya

    supaya dapat memenuhi rencana kita?

    Sumber daya manusia

    dan perancangan

     pekerjaan

    a.  Bagaimana kita menyediakan lingkungan

    kerja yang layak?

     b. 

    Berapa banyak yang dapat kita harapkan

    dapat dihasilkan oleh para pegawai?

    Manajemen rantai

     pasokan

    a. 

    Haruskah kita membuat atau membeli

    komponen ini?

     b.  Siapa para pemasok kita dan siapa yang

    dapat menggabungkan semuanya ke dalam

     program e-commerce? 

    Persediaan, perencanaan

    kebutuhan bahan baku,

    dan JIT ( just in time)

    a. 

    Berapakah persediaan dari setiap barang

    yang harus kita miliki?

     b.  Kapan kita harus memesan ulang?

    Penjadwalan jangka

    menengah dan jangka

     pendek

    a.  Apakah kita sebaiknya mengupah orang-

    orang tetap selama bisnis menurun?

     b.  Pekerjaan apa yang akan kita lakukan

    selanjutnya?

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    3/32

    13

    Sepuluh Bidang

    KeputusanMasalah

    Perawatan

    a.  Siapa yang bertanggung jawab dalam

     perawatan?

     b.  Kapan kita melakukan perawatan?

    Sumber: Heizer dan Render (2009)

    2.1.1.2 Perancangan Proses dan Kapasitas

    Perancangan proses dan kapasitas merupakan salah satu dari

    sepuluh bidang keputusan strategis manajemen operasi. Heizer dan Render

    (2009:9) mengungkapkan bahwa perancangan proses tidak hanya

    meninjau proses apa yang baik dilakukan tetapi juga meninjau terhadap

    teknologi apa yang diperlukan agar terciptanya proses yang baik dalam

    suatu organisasi. Selain itu menurut Higgins (1995) dalam Ellitan dan

    Anatan (2008), teknologi merupakan salah satu faktor yang memberikan

    kontribusi terhadap keberhasilan operasional perusahaan. Hal inimenunjukan bahwa teknologi merupakan salah satu kunci penting yang

    harus diperhatikan agar proses suatu perusahaan atau organisasi dapat

     berfungsi dan berjalan dengan baik.

    2.1.1.3 Definisi Teknologi, Teknologi Informasi, dan ICT.

    Teknologi didefinisikan oleh Autioe dan Leimanen (1995) dalam

     buku Manajemen Operasi: Konsep dan Aplikasi (Ellitan dan Anatan,

    2008) adalah kemampuan untuk mengetahui masalah-masalah teknis dan

    memecahkan masalah teknis tersebut mengunakan konsep-konsep yang

    ada. Disisi lain teknologi merupakan peralatan atau perangkat yang

    digunakan untuk memecahkan masalah operasional secara efektif. Rogers

    (1983:35) menjelaskan definisi teknologi adalah “a design for

    instrumental action that reduce the uncertainty in the cause-effect

    relationships involved in achieving a desire outcome.” 

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    4/32

    14

    Mengenai teknologi informasi, Riwayadi (2013:3) mengungkap

     bahwa teknologi informasi merupakan suatu teknologi yang digunakan

    untuk mengolah, memproses, menyimpan, dan memanipulasi data untuk

    menghasilkan informasi yang berkualitas. Adapun teknologi informasi dan

    komunikasi (ICT) adalah “the set of activities that facilitate by electronic

    means the processing, transmission, and display of information”

    (Ekaputri, 2009:1).

    2.1.1.4 Konsep Penerimaan Teknologi

     End-users terhadap penggunaan teknologi baru khususnya sistem

    komputer sulit untuk beradaptasi. Hal ini didukung oleh pendapat Alavi

    dan Henderson (1981); Nickerson (1981); Swanson (1988) dalam Davis et

    al. (1989:982), dimana diungkapkan bahwa “end-users are often unwilling

    to use available computer systems that, if used, would generate significant

     performance gains.”  Lebih lanjut, Swanson (1988) dalam Davis et al.

    (1989:982) mengungkapkan bahwa memahami mengapa seseorang

    menerima atau menolak komputer merupakan salah satu isu yang paling

    sulit dalam penelitian sistem informasi.

    Penerimaan pengguna terhadap implementasi suatu sistem

    teknologi informasi didefinisikan oleh Succi dan Walter (1999) dalam

    Hendrawati (2013:24) adalah keinginan pengguna untuk menerapkan

    sistem teknologi informasi didalam pekerjaannya. Semakin menerima

    suatu sistem teknologi informasi yang baru, maka semakin besar kemauan

     pengguna untuk merubah praktek yang sudah ada menjadi sistem

    teknologi informasi. Menurut Davis (1996) dalam Hendrawati (2013:24)

    terdapat lima karakteristik dalam penerimaan teknologi yaitu:

    a.  Keuntungan relatif/relative advantage (teknologi menawarkan

     perbaikan).

     b.  Kesesuaian/compatibility (konsisten dengan praktik sosial dan norma

    yang ada pada pemakai teknologi).

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    5/32

    15

    c. 

    Complexity (kemudahan untuk menggunakan atau mempelajari

    teknologi).

    d.  Trialability (kesempatan untuk melakukan inovasi sebelum

    menggunakan teknologi itu).

    e.  Observability (keuntungan teknologi bisa dilihat secara jelas).

    Konsep penerimaan teknologi yang ada saat ini, diadaptasi dari

    model minat berperilaku psikologi sosial. Hal ini didukung oleh pendapat

    Swanson (1982) dan Christie (1981) dalam Davis et al. (1989:983) yang

    mengungkapkan bahwa peneliti sistem informasi mengajukan model minat

     berprilaku psikologi sosial sebagai teori dasar untuk penelitian faktor-

    faktor perilaku pengguna.

    2.1.1.5 Attitude  dan Behavior  

    Attitude atau sikap diungkapkan oleh Allport (1968) dalam

    Fishbein dan Ajzen (1975:1) merupakan “the most distinctive and

    indispensable concept in contemporary American social psychology.” Hal

    ini dibuktikan dari temuan Fishbein dan Ajzen pada tahun 1972, bahwa

    dari pengamatan penelitian yang dilakukan pada tahun 1968 sampai 1970,

    terdapat lebih dari 500 desain operasi yang berbeda untuk mengukur

    attitude, seperti Likert, Guttman, Thurstone, dan lain-lain (Fishbein dan

    Ajzen, 1975:2).

    Definisi attitude  diungkapkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975:6)

    merupakan “a learned predisposition to respond in a consistently

     favorable or unfavorable manner with respect to a given object .” Hampir

    sama seperti definisi Fishbein dan Ajzen (1975), Sarnoff (1960) dalam

    Fishbein dan Ajzen (1975:9) mengungkapkan bahwa definisi attitude 

    adalah “a disposition to react favorably or unfavorably to a class of

    objects.”  Selanjutnya Fishbein dan Ajzen (1975:13) mengungkapkan

    definisi behavior adalah mengacu pada “observable acts that are studied

    in their own right .” 

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    6/32

    16

    2.1.1.6 Theory of Reasoned Action (TRA)

    Theory of Reasoned Action (TRA) menurut Ajzen dan Fishbein

    (1980); Fishbein dan Ajzen (1975) dalam Davis et al. (1989:983)

    merupakan model berperilaku psikologi sosial yang membahas mengenai

    faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku. Menurut Rauniar et al.

    (2014:9), TRA berasal dari bidang psikologi sosial yang menjelaskan

     perilaku seseorang melalui niat atau minat mereka.

    Davis et al.  (1989:983) mengungkapkan bahwa pada TRA,

     perilaku seseorang ditentukan oleh minat berperilaku/behavioral intention

    (BI) untuk melakukan suatu tindakan tertentu, dan BI ditentukan oleh

    sikap/attitude (A) dan norma subjektif/ subjective norm (SN). Ketiga

    komponen tersebut pada model TRA dijelaskan oleh Fishbein dan Ajzen

    (1975) dalam Davis et al. (1989:984), behavioral intention  mengukur

    kekuatan tujuan untuk melakukan tindakan tertentu.  Attitude 

    menggambarkan perasaan positif atau negatif individu (menilai

    dampak  /evaluative effect) tentang kinerja dari suatu tindakan. Subjective

    norm mengarah pada persepi seseorang yang paling penting menurutnya

    dan berpikir bahwa ia harus atau tidak harus melakukan suatu tindakan

    tersebut. Pada Gambar 2.1 dapat dilihat model dari TRA yang

    dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen (1975) dalam Davis et al. (1989).

    Gambar 2.1 Theory of Reasoned Action (TRA) 

    Sumber: Fishbein dan Ajzen (1975) dalam Davis et al. (1989)

    Beliefs and

    Evaluations ( biei)

     Normative Beliefs

    and Motivation to

    Comply ( nbi mci)

    AttitudeToward

    Behavior (A)

    Subjective

     Norm (SN)

    BehavioralIntention

    BI

    ActualBehavior

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    7/32

    17

    2.1.1.7 Theory Acceptance Model (TAM)

    TAM dikenalkan oleh Davis pada tahun 1986 sebagai adaptasi dari

    TRA yang secara khusus dibuat untuk pemodelan penerimaan pengguna

    terhadap sistem informasi (Davis et al., 1989:985). Tujuan TAM

    dijelaskan oleh Davis et al. (1989:985) adalah untuk memberikan

     penjelasan terhadap faktor-faktor penerimaan teknologi informasi dan

    mampu menjelaskan perilaku pengguna teknologi informasi tersebut.

    Perkembangan TAM diungkapkan oleh Siregar et al. (2014:546) adalah:

    1.   Model introduction period (1986-1995) fokus pada pengaplikasian

    TAM serta membandingkan TAM dengan TRA.

    2.   Model validation period (1992-1996) menginvestigasi apakah TAM

    dapat bertahan.

    3. 

     Model development period (1994-2003) mengembangkan TAM

    dengan mengikutsertakan variabel-varibel lain.

    4.   Model elaboration period (2000-sekarang) perluasan pada TAM dari

    sisi pengembangan model serta dari sisi limitasi.

    TAM dijelaskan oleh Davis et al. (1989:985) memiliki dua

    konstruk   yaitu  perceived usefulness dan  perceived easy of use yang

    digunakan untuk menjelaskan perilaku penerimaan teknologi.  Perceived

    usefulness didefinisikan sebagai pandangan pengguna dalam kemungkinan

     jika menggunakan sistem aplikasi tersebut akan meningkatkan

     performansinya. Sedangkan  perceived easy of use didefinisikan sebagai

    suatu tingkat dimana pengguna percaya bahwa penggunaan sistem tidak

    memerlukan usaha tambahan atau mudah digunakan. (Davis et al.,

    1989:985-986). Hendrawati (2013:26) mengungkapkan bahwa TAM

    menjelaskan hubungan yang terjadi antara dua konstruk   (usefulness dan

    easy of use) dengan sikap, tujuan pemakaian, serta penggunaan nyata dari

    teknologi. Model TAM yang dikembangkan oleh Davis et al. (1989) dapat

    dilihat pada Gambar 2.2.

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    8/32

    18

    Gambar 2.2 Technology Acceptance Model (TAM)

    Sumber: Davis et al . (1989)

    2.1.1.8 Motivational Model (MM)

    Definisi motivasi dijelaskan oleh Herbert (1976) dalam Jen et al.

    (2009:94) adalah “the process to push an individual to complete desired

     goals or work or one’s efforts or energy to meet certain needs or achieve

    certain goals.” Venkatesh et al. (2003:428) mengungkapkan bahwa suatu

    riset psikologi telah mendukung teori motivasi sebagai penjelasan terhadap

     perilaku.

    Berdasarkan sudut pandang penelitian penerimaan teknologi, Davis

    et al., (1992) dalam Jen et al., (2009:94) menjelaskan bahwa motivational

    model (MM) dimulai dari mendiskusikan isu-isu perilaku penerimaan

     pengguna teknologi melalui sudut pandang motivasi, lalu dibentuknya

    model motivasional perilaku penerimaan teknologi untuk mengetahui

    motivasi pengguna dalam memanfaatkan sistem informasi. Davis et.al.,

    (1992) dalam Venkatesh et.al., (2009:428) menjelaskan bahwa terdapat

    dua konstruk utama dalam MM yaitu extrinsic motivation  dan intrinsic

    motivation.

    2.1.1.9 Theory of Planned Behaviour (TPB)

    Jen et al.  (2009:91) mengungkapkan bahwa TPB pertama kali

    dicetuskan oleh Ajzen pada tahun 1985. TPB merupakan perluasan dari

    PerceivedUsefulness

    (U)

    External

    Variable

    PerceivedEase of

    Use(E)

    AttitudeToward

    Behavior

    (A)

    BehavioralIntentionto Use(BI)

    ActualSystem

    Use

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    9/32

    19

    TRA (Ajzen dan Fishbein, 1980; Fishbein dan Ajzen, 1975) yang perlu

    dibuat karena merasa adanya keterbatasan dalam model TRA untuk

    menghadapi perilaku seseorang yang tidak memiliki kontrol sepenuhnya

    terhadap tindakan yang diperbuat (Ajzen, 1991:181). 

    Mengenai faktor penentu intention, Ajzen (1991:181-188)

    mengatakan bahwa TPB memiliki tiga faktor . Dua faktor merupakan

    faktor adaptasi dari TRA, yaitu attitude toward the behavior dan

     subjective norm. Dan satu faktor tambahan untuk menentukan intention

    merupakan  perceived behavioral control yang  mengacu pada persepsi

    mudah atau sulit untuk melakukan suatu tindakan tersebut. Gambar 2.3

    menunjukan hasil penelitian Ajzen (1991) mengenai model TPB.

    Gambar 2.3 Theory of Planned Behavior (TPB) 

    Sumber: Ajzen (1991)

    2.1.1.10  Kombinasi TAM dan TPB (C-TAM-TPB)

    C-TAM-TPB menurut Taylor dan Todd (1995a) dalam Venkatesh

    et al.  (2003:429) adalah model yang mengkombinasikan faktor-faktor

     penentu TPB dengan faktor-faktor penentu TAM untuk memberikan suatu

    model hybrid . Kegunaan C-TAM-TPB adalah untuk menjelaskan perilaku

     penggunaan teknologi baru. Hal ini didukung oleh hasil empiris yang

    AttitudeToward the

    Behavior

    Subjective Norm

    Perceived

    Behavioral

    Control

    Intention Behavior

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    10/32

    20

    dilakukan Taylor dan Todd (1995b) dalam Jen et al. (2009:92) yang

    mengatakan bahwa C-TAM-TPB mempunyai kesesuaian yang tinggi

    untuk menjelaskan perilaku pengguna dalam menggunakan teknologi baru.

    Jen et al. (2009:97-98) menjelaskan bahwa terdapat empat

    konstruk yang secara langsung mempengaruhi niat berperilaku yaitu

     perceived usefulness, attitude toward using, subjective norm, dan

     perceived behavioral control. Model C-TAM-TPB dapat dilihat pada

    Gambar 2.4.

    Gambar 2.4 Kombinasi TAM dan TPB (C-TAM-TPB)

    Sumber : Taylor and Todd (1995) dalam Jen et al. (2009)

    2.1.1.11  Model of PC Uti li zation (MPCU)

    Thompson et al. (1991) dalam Venkatesh et al.  (2003:430)

    mendefinisikan MPCU sebagai model yang diadaptasi dari model theory

    of human behavior (Trandis, 1977) untuk melakukan prediksi terhadap

    utilitas personal computer (PC). Faktor-faktor yang mempengaruhi utilitas

    PC dijelaskan oleh Thompson et al. (1991) dalam Jen et al. (2009:94)

    adalah  perceived consequences, affect, social factors, dan  facilitating

    conditions.  Sedangkan  perception result ditentukan oleh complexity, job

     fitness dan long-term consequences.

    Perceived

    Usefulness

    Perceived

    Ease of Use

    AttitudeToward

    Using

    Subjective

     Norm

    Perceived BehavioralControl

    Behavioral

    Intention to

    Use

    Actual

    Use

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    11/32

    21

    2.1.1.12  I nnovation Dif fusion Theory (IDT)

    Difusi dijelaskan oleh Rogers (1983:5) adalah “the process by

    which an innovation is communicated through certain channels overtime

    among the members of a social system.”  Inovasi dijelaskan oleh Rogers

    (1983:11) adalah “an idea, practice, or object that is perceived as new by

    an individual or other unit of adoption.” 

    Moore dan Benbasat (1991:194-196) menemukan persepsi

    karakteristik menggunakan inovasi/  perceived characteristics of using an

    innovation (PCI) yang terdiri dari tujuh karakteristik yaitu relative

    advantage, easy of use, image, visibility, compatibility, results

    demonstrability, dan voluntariness of use. Menurut Venkatesh et.al.,

    (2003:431) karakteristik yang dikemukakan Moore dan Benbasat (1991)

    merupakan adaptasi dari karakteristik inovasi yang dapat digunakan untuk

    mempelajari penerimaan teknologi individu. 

    2.1.1.13  Social Cogni tive Theory (SCT)

    Bandura (1986) dalam Jen et al. (2009:93) menjelaskan bahwa

    teori kognitif sosial atau SCT mengintegrasikan ide dari perilaku dan

     pembelajaran sosial. Compeau dan Higgins (1995b) dalam Venkatesh et

    al. (2003:432) mengungkapkan bahwa SCT dapat digunakan untuk

     penerimaan dan penggunaan teknologi informasi. Menurutnya faktor-

    faktor yang mempengaruhi penggunaan pengguna adalah outcome

    expectations (performance), outcome expectations (personal), self-

    efficacy, affect, dan anxiety.

    2.1.1.14  Unifi ed Theory of Acceptance and Use of Technology  (UTAUT)

    Venkatesh et al. (2003:426) melakukan suatu penggabungan model

    yang disebut dengan unified theory of acceptance and use of technology

    (UTAUT). Model ini merupakan model dari hasil penelitian yang

    meninjau dan membandingkan secara langsung delapan model

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    12/32

    22

     penerimaan, peminatan, dan penggunaan teknologi. Delapan model yang

    diteliti oleh Venkatesh et al. (2003:428-436), adalah:

    a.  Theory of Reasoned Action (TRA)

     b. 

    Technology Acceptance Model (TAM)

    c.   Motivational Model (MM)

    d.  Theory of Planned Behaviour (TPB)

    e. 

    Kombinasi TAM dan TPB (C-TAM-TPB)

    f.   Model of PC Utilization (MPCU)

    g.   Innovation Diffusion Theory (IDT)

    h. 

    Social Kognitif Theory (SCT)

    Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan oleh Venkatesh  et al.

    (2003:439-445) bahwa kedelapan model tersebut menjelaskan 17-53

     persen variansi dalam minat pengguna untuk menggunakan suatu

    informasi teknologi. Selanjutnya Venkatesh  et al. (2003:446-467)

    melakukan penggabungan dari kedelapan model tersebut menjadi

    UTAUT, yang terdiri dari empat konstruk yang menjadi faktor behavioral

    intention dan use behavior yang dimoderasi oleh empat variabel moderat

    (age, gender, experience, dan voluntariness of use), yaitu:

    1. 

     Performance expectancy sebagai tingkat keyakinan individu bahwa

    dengan menggunakan sistem akan membantunya untuk mendapatkan

     prestasi kerja yang maksimal.

    2. 

     Effort expectancy sebagai tingkat kemudahan yang dirasakan pengguna

    ketika menggunakan sistem

    3. 

    Social influence sebagai tingkat dimana seseorang merasa bahwa

    orang-orang yang penting baginya percaya sebaiknya dia

    menggunakan sistem.

    4.   Facilitating conditions sebagai tingkat kepercayaan seseorang terhadap

    ketersediaan infrastruktur teknik dan organisasional untuk mendukung

     penggunaan sistem. 

     Behavioral intention didefinisikan oleh Abdulwahab dan Dahalin (2010)

    dalam Bendi dan Andayani (2013:278) merupakan ukuran niat seseorang

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    13/32

    23

    untuk melakukan perilaku tertentu. Use behavior didefinisikan sebagai

    intensitas atau frekuensi pemakai dalam menggunakan teknologi informasi

    (Jati, 2012).

    Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh Venkatesh et al.

    (2003:470), ditemukan bahwa UTAUT mampu menjelaskan variansi

    dalam minat pengguna untuk menggunakan suatu informasi teknologi

    yang lebih besar daripada kedelapan model tersebut, yaitu 70 persen

    variansi. Hasil penelitian Venkatesh et al. (2003) terkait model UTAUT

    dapat dilihat pada Gambar 2.5.

    Gambar 2.5 Un if ied Theory of Acceptance and Use of Technology  

    Sumber : Venkatesh et al. (2003)

    2.1.1.15  Model Keberhasilan Sistem Informasi

    DeLone dan McLean (2003:9) di tahun 1992 menciptakan model

    keberhasilan sistem informasi ( D&M IS Success Model) sebagai “a

     framework and model for measuring the complex-dependent variable in

    information system research.” Model ini didasari dari penelitian di bidang

    komunikasi Shannon dan Weaver (1949); teori “influence” information

    Performance

    Expectancy

    Effort

    Expectancy

    Social

    Influence

    Facilitating

    Conditions

    Behavioral

    Intention

    Use

    Behavior

    Voluntariness

    of UseExperienceAgeGender

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    14/32

    24

    Mason (1978); serta penelitian empiris sistem informasi manajemen dari

    tahun 1981-1987.

    Terdapat pembaharuan pada model keberhasilan sistem informasi,

    hal ini diungkapkan oleh DeLone dan McLean (2003:22-24),

    menambahkan dimensi ketiga, “ service quality” untuk dimensi

    karakteristik sistem. Mengabungkan dimensi “individual” dan 

    “organizational impacts” menjadi satu variabel yaitu “net benefits.” 

    Prakasa (2014:14-15) mengungkapkan definisi variabel yang dimiliki pada

     pembaharuan model keberhasilan sistem informasi tersebut adalah:

    1. 

    System Quality: karakteristik yang diinginkan dari suatu sistem

    informasi.

    2.   Information quality: karakteristik yang diinginkan dari suatu output

    sistem.

    3.  Service quality:  kualitas dukungan yang diterima pengguna dari

     personil sistem informasi (unit teknologi informasi).

    4.   Intention to use/use: ukuran dan cara dimana pengguna memanfaatkan

    kemampuan dari suatu sistem informasi. Sebagai contoh: jumlah

    kunjungan, frekuensi kunjungan, dan lain-lain. 

    5. 

    User satisfaction: laporan tingkat kepuasan dari pengguna atas layanan

    yang diberikan sistem informasi.

    6.   Net benefits: sejauh mana sistem informasi berkontribusi pada

    keberhasilan individu, kelompok, dan atau organisasi.

    Menurut DeLone dan McLean (1992 dan 2003) dalam Rahman et

    al. (2011:53), information quality  berpotensi untuk memiliki pengaruh

    terhadap behavioral intention dan  perceived usefulness dari sistem

    informasi, serta  service quality yang berpotensi untuk berpengaruh

    terhadap behavioral intention dan satisfaction dari sistem informasi. Pada

    Gambar 2.6 dapat dilihat bentuk dari model keberhasilan sistem informasi

    yang dikemukakan oleh DeLone dan Mc Lean (2003).

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    15/32

    25

    Gambar 2.6 Updated D& M IS Success Model  

    Sumber : DeLone dan McLean, 2003

    2.1.2  Penelitian Terdahulu

    Penelitian terdahulu merupakan penelitian serupa atau penelitian

    yang membahas mengenai topik atau tema pembahasan yang sama.

    Penelitian terdahulu yang ditinjau adalah penelitian terdahulu yang

    membahas mengenai penerimaan teknologi sistem informasi

    menggunakan model UTAUT. Penelitian terdahulu yang dibahas pada

     penelitian ini terdiri dari 15 penelitian, yaitu:

    1. Judul Penelitian: Penerimaan ePaper   di Universitas Gunadarma

    dengan Menggunakan Unified Theory of

     Acceptance and Use of Technology2 

    (UTAUT2).

    Asal Universitas: Universitas Telkom

    Jenis Penelitian: Tesis

     Nama Peneliti: Anisah Firli

    Tahun: 2013

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

     penerimaan ePaper di Universitas Gunadarma. Hasil penelitian ini

    adalah  performance expectancy, facilitating condition, hedonic

    motivation, dan  price value  berpengaruh signifikan terhadap

    behavioral intention.  Effort expectancy dan  social influence tidak

    Information

    Quality

    System

    Quality

    Service

    Quality

    Intention

    to Use

    User

    Satisfaction

    Use

     Net

    Benefits

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    16/32

    26

    memberikan pengaruh secara signifikan pada behavioral intention. 

    2. Judul Penelitian: Analisis Penerimaan Pengguna Sistem

    Informasi dengan Model Unified Theory of

     Acceptance and Use of Technology  (UTAUT)

    (Studi kasus: Digital Library Fakultas Teknik

    Telkom University).

    Asal Universitas: Universitas Telkom

    Jenis Penelitian: Skripsi

     Nama Peneliti: Muhammad Richard

    Tahun: 2014

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

     penerimaan dari Digilib Fakultas Teknik Universitas Telkom

    dengan menggunakan model UTAUT. Hasil penelitian ini adalah

     social influence memiliki pengaruh terbesar dengan nilai sebesar

    60,7% terhadap tingkat user acceptance  pada sistem informasi

    digilib.

    3. Judul Penelitian: Analisis Penerimaan Sistem Informasi

     Integrated Library System (INLIS): Studi Kasus

    Perpustakaan Nasional RI.

    Asal Universitas: Universitas Indonesia

    Jenis Penelitian: Tesis

     Nama Peneliti: Tuty Hendrawati

    Tahun: 2013

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

     penerimaan dari sistem informasi INLIS perpustakaan nasional RI.

    Hasil penelitian ini adalah information quality berpengaruh positif

    terhadap information satisfaction.  Information satisfaction

     berpengaruh positif terhadap performance expectancy. Performance

    expectancy dan effort expectancy  berpengaruh positif terhadap

     symbolic adoption. Technology characteristic  berpengaruh positif

    terhadap task technology fit . Social influence, facilitating condition,

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    17/32

    27

    task characteristic, serta  task technology fit tidak memberikan

     pengaruh pada penerimaan sistem informasi INLIS.

    4. Judul Penelitian: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

    Minat Penggunaan Sistem IP PBX dan

    Pengaruh Penggunaannya Terhadap Kinerja

    Individu (Studi Kasus Pada Telkom PDC).

    Asal Universitas: Universitas Telkom

    Jenis Penelitian: Tesis

     Nama Peneliti: Bagus Budi Santoso

    Tahun: 2012

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

     penerimaan dari sistem IP PBX dan mengetahui pengaruh perilaku

     penggunaan terhadap kinerja individu. Hasil penelitian ini adalah

    secara parsial  performance expectancy  dan  effort expectancy

    mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

    behavioral intention; serta behavioral intention dan system quality

    mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap use

    behaviour. Secara simultan semua variabel berpengaruh. Faktor use

    behaviour   mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

    terhadap kinerja individu. 

    5. Judul Penelitian: Analisis Penerimaan Masyarakat Terhadap

    Layanan  E-Government Kabupaten Bandung

    Menggunakan Model UTAUT Dengan Metode

    Structural Equation Modeling  (SEM).

    Asal Universitas: Universitas Telkom

    Jenis Penelitian: Skripsi

     Nama Peneliti: Gabriela Yuliani

    Tahun: 2014

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

     penerimaan masyarakat terhadap layanan e-government di

    Kabupaten Bandung. Hasil penelitian ini adalah  privacy,

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    18/32

    28

     performance expectancy, social influence, dan  facilitating

    condition memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap

    behavioral intention. Privacy memiliki pengaruh positif terhadap

    trust. Behavioral intention memiliki pengaruh yang signifikan dan

     positif terhadap  use behaviour. Trust dan effort expectancy tidak

    memiliki pengaruh terhadap behavioral intention.

    6. Judul Penelitian:  Intention to Use Digital Library based on

     Modified UTAUT model: Perspectives of

     Malaysian Postgraduate Students. 

    Jenis Penelitian: Jurnal Internasional

     Nama Peneliti: Abd Latif Abdul Rahman, Adnan Jamaludin dan

    Zamalia Mahmud

    Tahun: 2011

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

     penerimaan mahasiswa pasca sarjana terhadap layanan

     perpustakaan di empat universitas di Malaysia. Hasil penelitian ini

    adalah performance expectancy, effort expectancy, dan information

    quality  berpengaruh signifikan dan positif terhadap behavioral

    intention. Sedangkan service quality  berpengaruh signifikan tetapi

    negatif terhadap behavioral intention. Variabel moderator

    experience mempunyai pengaruh signifikan terhadap hubungan

    effort expectancy dengan behavioral intention, sedangkan variabel

    moderator gender dan age tidak mempunyai pengaruh signifikan.

    7. Judul Penelitian:  Effect of Precipitating Events on Information

    System Adoption and Use Behaviour .

    Jenis Penelitian: Jurnal Internasional

     Nama Peneliti: Sedigheh Moghavvemi dan Noor Akma Mohd

    Salleh

    Tahun: 2014

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor

    yang mempengaruhi entrepreneur untuk mengadopsi dan

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    19/32

    29

    menggunakan sistem informasi. Hasil penelitian ini adalah

     performance expectancy dan  propensity to act   berpengaruh

    signifikan terhadap behavioural intention. Akan  tetapi effort

    expectancy dan  social influence tidak berpengaruh secara

    signifikan terhadap behavioural intention. Variabel moderator

     gender,  age, dan experience mempunyai pengaruh signifikan

    terhadap hubungan  performance expectancy dan  propensity to

    dengan behavioural intention.

    8. Judul Penelitian:  Malaysian Authors’   Acceptance to Self-archive

    in Institutional Repositories (Towards a Unified

    View).

    Jenis Penelitian: Jurnal Internasional

     Nama Peneliti: Feria Wirba Singeh, A. Abrizah, dan Noor Harun

    Abdul Karim

    Tahun: 2013

    Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan

     peneliti Malaysia dalam melakukan  self-archive di open akses

    repositories. Hasil penelitian ini adalah tidak ada hubungan secara

    signifikan antara empat variabel model UTAUT dengan behavioral

    intention.  Tetapi melalui analisis korelasi ditemukan bahwa

    keempat variabel model UTAUT tersebut memiliki hubungan yang

    signifikan antara satu dengan variabel yang lainnya.

    9. Judul Penelitian: Student Acceptance of Electronic Schoolbag

    Systems: An Empirical Study in China. 

    Jenis Penelitian: Jurnal Internasional

     Nama Peneliti: Ivan Ka Wai Lai dan Donny Chi Fai Lai

    Tahun: 2013

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

    tingkat penerimaan siswa/i terhadap sistem e-Schoolbag . Hasil

     penelitian ini adalah keseluruh variabel bebas memiliki pengaruh

    yang signifikan terhadap behavioral intention siswa/I dalam

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    20/32

    30

    mengadopsi sistem e-Schoolbag .

    10. Judul Penelitian:  An Investigation of the Factors That Influence

    Students Intention to Adopt E-Learning .

    Jenis Penelitian: Jurnal Internasional

     Nama Peneliti: Mohamed Hussain Thowfeek dan Azizah Jaafar

    Tahun: 2013

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor

    yang mempengaruhi keinginan mahasiswa untuk mengadopsi e-

    learning di South Eastern University of Sri Lanka (SEUSL). Hasil

     penelitian ini adalah  performance expectancy, effort expectancy,

    dan  faciliting conditions  berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap behavioral intention to adopt e-learning. Sedangkan

     social influence berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap

    behavioral intention to adopt e-learning. 

    11. Judul Penelitian: Kajian Penerimaan Sistem  E-learning Dengan

    Menggunakan Pendekatan UTAUT (Studi Kasus

    Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi

    Luhur).

    Jenis Penelitian: Jurnal Nasional

     Nama Peneliti: Basuki Hari Prasetyo dan Dian Anubhakti

    Tahun: 2013

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

    tingkat penerimaan sistem  E-learning di Fakultas Teknologi

    Informasi (FTI) Universitas Budi Luhur. Hasil penelitian ini adalah

     performance expectancy, effort expectancy, dan  social influence

    memiliki pengaruh terhadap attitude toward using system e-

    learning. Sedangkan facilitating condition tidak memiliki pengaruh

    terhadap acceptance to use system e-learning. 

    12. Judul Penelitian: UTAUT Model for Understanding Learning

     Management System.

    Jenis Penelitian: Jurnal Nasional

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    21/32

    31

     Nama Peneliti: I Gusti Nyoman Sedana dan St. Wisnu Wijaya

    Tahun: 2010

    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor dominan

    yang mempengaruhi penerimaan dan penggunaan  Experiential E-

     Learning of Sanata Dharma University (Exelsa). Hasil penelitian

    ini adalah  performance expectancy dan  social influence

    memberikan pengaruh yang signifikan terhadap behavioral

    intention. Facilitating conditions memberikan pengaruh yang

    signifikan terhadap behavioral intention, namun tidak memiliki

     pengaruh yang signifikan terhadap use behavior. Sedangkan Effort

     Expectancy tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

    behavioral intention.

    13. Judul Penelitian: Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

    Minat Pemanfaatan dan Penggunaan Sistem  E-

    Ticket   (Studi Empiris pada Biro Perjalanan di

    Kota Semarang).

    Jenis Penelitian: Jurnal Nasional

     Nama Peneliti: Nugroho Jatmiko Jati dan Herry Laksito

    Tahun: 2012

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang

    mempengaruhi penggunaan teknologi informasi dan bagaimana

     pengaruh penggunaan teknologi informasi diteliti menggunakan

    UTAUT. Hasil penelitian ini adalah  performance expectation dan

    effort expectation memiliki pengaruh positif terhadap behavioral

    intention sistem e-ticket .  Facilitating condition dan behavioral

    intention  juga memiliki pengaruh positif terhadap use behavior

    sistem e-ticket. Hanya  social influence yang tidak memiliki

     pengaruh terhadap behavioral intention.

    14. Judul Penelitian: Analisis Penggunaan Teknologi Informasi Pada

    Tenaga Kependidikan Sekolah (Studi Pada

    Tenaga Kependidikan Di Sekolah Milik

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    22/32

    32

    Perkumpulan Dharmaputri Melalui Model

    UTAUT).

    Jenis Penelitian: Jurnal Nasional

     Nama Peneliti: Yohanes Adven Sarbani, Endang Siti Astuti dan

    Kertahadi

    Tahun: 2013

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

    tingkat penerimaan teknologi informasi dalam tenaga kependidikan

    di sekolah milik Perkumpulan Dharmaputri. Hasil penelitian ini

    adalah effort expectancy, social influence, dan facilitating condition

     berpengaruh signifikan terhadap behavioral intention. Behavioral

    intention  berpengaruh terhadap use behavior. Sedangkan

     performance expectancy tidak berpengaruh signifikan terhadap

    behavioral intention. 

    15. Judul Penelitian: Analisis Perilaku Penggunaan Sistem Informasi

    Menggunakan Model UTAUT.

    Jenis Penelitian: Jurnal Nasional

     Nama Peneliti: R. Kristoforus Jawa Bendi dan Sri Andayani

    Tahun: 2013

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

     perilaku penggunaan Sistem Informasi Akademik (SIAk) di STT

    Musi dan STIE Musi. Hasil penelitian ini adalah  performance

    expectancy, effort expectancy, dan  facilitating condition

    mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap behavioral

    intention. Sedangkan  social influence tidak mempunyai pengaruh

    yang signifikan terhadap behavioral intention. 

    Penelitian-penelitian terdahulu yang membahas mengenai

     penerimaan teknologi sistem informasi menggunakan model UTAUT,

    memiliki ciri khasnya masing-masing. Penelitian tersebut berbeda-beda

    dari berbagai sisi disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti tempat

     penelitian, objek penelitian, waktu penelitian, dan lain-lain. Selanjutnya,

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    23/32

    33

     pada Tabel 2.2 akan dijabarkan secara singkat perbedaan dan persamaan

     beberapa penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan.

    Tabel 2.2 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu

    No.Variabel

    Penelitian

    Penelitian Terdahulu

    Richard

    (2014)

    Singeh

    et al .,

    (2013)

    Rahman

    et al., 

    (2011)

    Jati dan

    Laksito

    (2012)

    Dwihar

    nanto

    (2015)

    1. Performance

     Expectancy

             

    2. Effort

     Expectancy         

    3.Social

     Influence       

    4. Facilitating

    Conditions       

    5. Behavioral

     Intention       

    6. Use Behavior      

    7. Information

    Quality   

    8.Service

    Quality   

    9.User

     Acceptance 

    10.

     Moderate

    Variabel

    ( Age, Gender,

     Experience)

     

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    24/32

    34

    Sumber :

    1.  Richard, M. (2014). Analisis Penerimaan Pengguna Sistem Informasi

    dengan Model UTAUT.

    2. 

    Singeh, F. W., Abrizah, A., dan Karim, N. H. A. (2013). Malaysian

    Authors’ Acceptance to Self -archive in Institutional Respostories

    (Toward A Unified View). The Electronic Library, 31(2), 188-207.

    3. 

    Rahman, A. L. A., Jamaludin, A., dan Mahmud, Z. (2011). Intention to

    Use Digital Library based on Modified UTAUT Model: Perspectives

    of Malaysian Postgraduate Students.  International Journal of Social,

     Education, Economics and Management Engineering , 5(3), 51-56.

    4.  Jati, N. J. dan Laksito, H. (2012). Analisis Faktor-faktor yang

    Mempengaruhi Minat Pemanfaatan dan Penggunaan Sistem E-Ticket.

     Diponegoro Journal of Accounting, 1(2). 1-15.

    2.2 Sintesa Penelitian

    Gambar 2.7 merupakan sintesa penelitian yang menjelaskan teori-teori

    serta penelitian yang berkaitan dalam penelitian ini.

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    25/32

     

    35

    MANAJEMEN OPERATION

    Gambar 2.7 Sintesa Penelitian

    TEKNOLOGI

    ATTITUDE DAN BEHAVIOUR  

    TRA SCT / MM / MPCUTPB

    TAM

    C-TAM-TPBD&M IS

    Success Model

    UTAUT

    IDT

    Fishbein dan A zen (1975)

    Heizer dan Render (2009)

    Ellitan dan Annatan (2008) Davis et al.

    (1989)

    Siregar et

    al. 2014Ekaputri (2009)

    Ajzen (1991) Davis et al. (1989)

    Venkatesh et al.

    (2003)

    Jen et al. (2009)

    Venkatesh et al.

    (2003)

    Jen et al.

    (2009)

    DeLone dan

    McLean 

    (2003)

    Rogers

    (1983)

    Dwiharnan

    to (2015)

    Venkatesh et

    al. (2003)

    Rahman etal. (2011)

    Jati dan Laksito (2012)

    Richard(2014)

    Singeh et al.(2013)

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    26/32

    36

    2.3 Kerangka Pemikiran

    Heizer dan Render (2009:8) mengatakan bahwa teori manajemen

    operasi memuat sepuluh keputusan strategi manajemen operasi yang

    merupakan bidang dasar manajemen operasi. Di dalam kesepuluh keputusan

    strategi manajemen operasi tersebut, terdapat keputusan strategi perancangan

     proses dan kapasitas yang berhubungan dengan teknologi apa yang diperlukan

    dalam suatu proses. Ellitan dan Annatan (2008) menungkapkan bahwa

    teknologi merupakan salah satu faktor kontribusi keberhasilan operasional

     perusahaan. Teknologi informasi dan komunikasi (ICT) adalah “the set of

    activities that facilitate by electronic means the processing, transmission, and

    display of information” (Ekaputri, 2009:1). 

     Attitude atau perilaku diungkapkan Fishbein dan Ajzen (1975:1-2)

    merupakan “a learned predisposition to respond in a consistently favorable or

    unfavorable manner with respect to given object .”  Dikatakan pula bahwa

     perilaku merupakan konsep dalam sosial psikologi yang paling penting

    sehingga terdapat banyak peneliti yang melakukan penelitian untuk mengukur

     perilaku.

    Ajzen dan Fishbein (1980); Fishbein dan Ajzen (1975) dalam Davis et

    al. (1989:983) mengungkapkan bahwa theory of reasoned action (TRA)

    merupakan model berperilaku psikolog sosial yang membahas mengenai

    faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku. Model berperilaku psikolog sosial

     berikutnya adalah theory of planned behaviour (TPB), dimana diungkapkan

    oleh Ajzen (1991:181) merupakan perluasan dari TRA yang perlu dibuat

    karena merasa adanya keterbatasan model TRA untuk menghadapi perilaku

    seseorang yang tidak memilik control sepenuhnya terhadap tindakan yangdiperbuat.

    Theory of acceptance model (TAM) merupakan adaptasi dari TRA

    yang secara khusus dibuat untuk pemodelan penerimaan pengguna terhadap

    sistem infomasi (Davis et al., 1989:985). Siregar et al. (2014:546) mengatakan

     bahwa terdapat empat periode perkembangan TAM yaitu introduction,

    validation, development, dan elaboration. Model kombinasi TAM dan TPB

    (C-TAM-TPB) diungkapkan oleh Taylor dan Todd (1995a) dalam Venkatesh

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    27/32

    37

    et al. (2003:429) adalah model yang mengkombinasikan faktor-faktor penentu

    TPB dengan faktor-faktor penentu TAM untuk memberikan suatu model

    hybrid .

    Davis et al.  (1992) dalam Jen et al. (2009:94) menjelaskan bahwa

    motivational model (MM)  dimulai dari mendiskusikan isu-isu perilaku

     penerimaan pengguna teknologi melalui sudut pandang motivasi, lalu

    dibentuk model motivasional utnuk mengetahui motivasi pengguna dalam

    memanfaatkan sistem informasi. Model of PC utilization (MPCU) dijelaskan

    oleh Thompson et al. (1991) dalam Venkatesh et al. (2003:430) adalah model

    yang diadaptasi dari model theory of human behavior untuk melakukan

     predksi terhadap utilitas  personal computer (PC). Bandura (1986) dalam Jen

    et al. (2009:93) mengungkapkan bahwa teori kognitif sosial (SCT)

    mengintegrasikan ide dari perilaku dan pembelajaran sosial. Rogers (1983:5-

    11) mengungkapkan definisi dari difusi inovasi dimana difusi inovasi

    merupakan pengkomunikasian inovasi melalui suatu saluran pada waktu

    tertentu kepada anggota sistem sosial. DeLone dan McLean (2003:9)

    mengungkapkan bahwa model keberhasilan sistem informasi ( D&M IS

    Success Model) adalah framework dan model untuk mengukur variabel terkait

    yang komplek di penelitian sistem informasi.

    Venkatesh et al. (2003:426-467) mengungkapkan bahwa Unified

    Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) merupakan suatu

     penggabungan delapan model penerimaan, peminatan, dan penggunaan

    teknologi, yaitu TRA, TAM, MM, TPB, C-TAM-TPB, MPCU, IDT dan SCT.

    UTAUT memiliki empat konstruk yang menjadi faktor behavioral intention

    dan use behavior , yaitu  performance expectancy, effort expectancy, socialinfluence, dan  facilitating conditions; serta terdapat empat faktor yang

    memoderasi hubungan konstruk dengan faktor behavioral intention  dan

     perilaku penggunaan yaitu gender, age, experience, dan voluntariness of use.

    Richard (2014), Singeh et al. (2013), Jati dan Laksito  (2012) dan

    Rahman et al. (2011) telah melakukan penelitian sebelumnya dengan

    menggunakan model UTAUT. Richard (2014) melakukan penelitian terhadap

     perilaku penggunaan Digilib Fakultas Teknik Universitas Telkom dengan

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    28/32

    38

    responden adalah mahasiswa aktif S1 Fakultas Teknik Universitas Telkom.

    Singeh et al. (2013) melakukan penelitian terhadap kesiapan peneliti Malaysia

    dalam melakukan  self-archive di open akses repositories dengan responden

    adalah dosen dari lima universitas di Malaysia. Jati dan Laksito (2012)

    melakukan penelitian terhadap minat pengguna dan penggunaan sistem e-

    ticket   di Kota Semarang dengan responden karyawan bagian ticketing   pada

     biro perjalanan. Rahman et al. (2011) melakukan penelitian terhadap perilaku

     penggunaan perpustakaan digital di empat universitas di Malaysia dengan

    responden berupa sarjana universitas masing-masing.

    Terdapat modifikasi model UTAUT yang digunakan dengan

    menambahkan dan meniadakan beberapa variabel pada keseluruh penelitian

    terdahulu yang dilakukan oleh Richard (2014), Singeh et al. (2013), Jati dan

    Laksito (2012), dan Rahman et al. (2011). Richard (2014) menggunakan user

    acceptance sebagai variabel terkait dan meniadakan variabel behavioral

    intention, use behavior  dan variabel moderator. Singeh et al. (2013) serta Jati

    dan Laksito (2012) meniadakan variabel moderator. Rahman et al. (2011)

    meniadakan variabel  social influence, facilitating conditions,  use behavior

    serta variabel moderator voluntariness of use. Selain itu Rahman et al. (2011)

    menambahkan variabel information quality dan service quality sebagai faktor

    niat perilaku (behavioral intention).

    Berdasarkan variabel yang digunakan, terkait dengan temuan pada

     penelitian terdahulu, didapati bahwa seluruh variabel moderator akan

    ditiadakan. Hal ini didasari pada penelitian Sedana dan Wijaya (2009); Sedana

    dan Wijaya (2010); Sundaravej (2010); Wang et al. (2006); serta Jairak et al.

    (2009) dalam Bendi dan Andayani (2013:278) yang juga meniadakan seluruhvariabel moderator. Mereka berpendapat bahwa variabel moderator tidak

    terlalu berpengaruh karena responden penelitian cenderung homogen. Seperti

    dalam implementasi perpustakaan digital Telkom Open Library, umur

    mahasiswa tidak terlalu berbeda jauh, jenis kelamin dirasa tidak terlalu

     berpengaruh, penggunaan perpustakaan digital Telkom Open library  bagi

    seluruh mahasiswa bersifat voluntary atau tidak memaksa karena perpustakaan

    digital hanya sebagai alat bantu, serta pengalaman mahasiswa dalam

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    29/32

    39

     penggunaan perpustakaan digital relatif sama karena perpustakaan digital

     bukanlah sistem informasi yang rumit dalam penggunaannya.

    Variabel terkait yang digunakan adalah behavior intention serta use

    behavior dikarenakan berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Wuwul selaku

    Kabag. Perpustakaan Universitas Telkom, terdapat permintaan khusus dimana

     penelitian membahas tidak hanya sampai pada behavior tetapi juga sampai ke

     penggunaan sistem informasi.

    Variabel bebas yang digunakan pada penelitian Rahman et al. (2011)

    lebih cocok digunakan ketimbang variabel yang digunakan pada penelitian

    terdahulu lainnya, karena objek penelitian yang akan dibahas pada penelitian

    ini serupa dengan objek penelitian Rahman et al. (2011). Dimana pada

    Rahman et al. (2011) dalam variabel bebasnya menghilangkan dua variabel

    UTAUT ( social influence dan  facilitating conditions) dan menggantinya

    dengan dua variabel Model Keberhasilan Sistem Informasi (information

    quality dan  service quality). Rahman et al. (2011:51-52) mengatakan bahwa

    dipilihnya konstruk ini karena dukungan kuat dari penelitian terdahulu serta

    kecocokan dan kesesuaian dengan konteks perpustakaan digital. Dukungan

    dari penelitian terdahulu tersebut adalah pada penelitian Al-Gathani et al.

    (2007:683-689) yang membahas mengenai penggunaan komputer desktop di

    Arab Saudi, dimana ditemukan bahwa  facilitating condition tidak memiliki

     pengaruh signifikan terhadap use behavior serta perubahan variabel  social

    influence menjadi  subjective norm karena penelitian tersebut menyasar

     penggunaan komputer desktop secara umum bukan suatu sistem tertentu,

    olehkarena itu diubah menjadi variabel subjective norm yang lebih umum.

    Berdasarkan temuan yang didapat dari kelima penelitian terdahulutersebut, dapat dirumuskan bahwa kerangka penelitian yang akan digunakan

     pada penelitian ini adalah mengacu pada kerangka penelitian Rahman et al. 

    (2011) serta Jati dan Laksito (2012). Gambar 2.8 menunjukan kerangka

     penelitian yang akan dijadikan acuan dalam penelitian ini.

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    30/32

    40

    Keterangan: Batasan Penelitian

    Gambar 2.8 Kerangka Penelitian

    Sumber: 

    1. 

    Rahman, A. L. A., Jamaludin, A., dan Mahmud, Z. (2011). Intention to

    Use Digital Library based on Modified UTAUT Model: Perspectives

    of Malaysian Postgraduate Students.  International Journal of Social,

     Education, Economics and Management Engineering , 5(3), 51-56.

    2.  Jati, N. J. dan Laksito, H. (2012). Analisis Faktor-faktor yang

    Mempengaruhi Minat Pemanfaatan dan Penggunaan Sistem E-Ticket.

     Diponegoro Journal of Accounting, 1(2). 1-15.

    2.4 Hipotesis Penelitian

    Hipotesis penelitian ini diajukan sebagai berikut berdasarkan tinjauan pustaka

    serta kerangka penelitian yang telah diterangkan sebelumnya, yaitu:

    H1.  Performance expectancy (X1)  memiliki pengaruh signifikan terhadap behavioral

    intention (Y1) perpustakaan digital Telkom Open Library. 

    H2.  Effort expectancy (X2)  memiliki pengaruh signifikan terhadap behavioral

    intention (Y1)  perpustakaan digital Telkom Open Library.

    Jati dan Laksito (2012)

    Rahmat et al. (2011)

    Performance

    Expectancy

    Effort

    Expectancy

    SocialInfluence

    Facilitating

    Conditions

    Behavioral

    Intention

    Use

    Behavior

    ExperienceAgeGender

    Information

    Quality

    Service

    Quality

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    31/32

    41

    H3.  Information quality (X3)  memiliki pengaruh signifikan terhadap behavioral

    intention (Y1)  perpustakaan digital Telkom Open Library.

    H4.  Service quality (X4) memiliki pengaruh signifikan terhadap behavioral

    intention (Y1)  perpustakaan digital Telkom Open Library.

    H5. Behavioral intention (Y1) memiliki pengaruh signifikan terhadap use behavior (Y2) 

     perpustakaan digital Telkom Open Library.

    2.5 Ruang Lingkup Penelitian

    Ruang lingkup penelitian digunakan agar penelitian yang dilakukan mudah

    terkontrol dan fokus pada tujuan. Berikut ini adalah pembatasan ruang lingkup

     penelitian, yaitu:

    a.  Lokasi penelitian adalah Universitas Telkom.

     b.  Objek penelitian adalah perpustakaan digital Telkom Open Library.

    c. 

    Responden penelitian adalah mahasiswa aktif D3, S1, dan S2 pengguna

     perpustakaan digital Telkom Open Library.

    d.  Waktu penelitian adalah dimulai dari bulan Februari 2015 sampai dengan

     penelitian ini selesai dilakukan.

    e. 

    Fokus penelitian adalah mengenai penerimaan perpustakaan digital

    Telkom Open Library dengan menggunakan model modifikasi UTAUT. 

    f. 

    Model modifikasi UTAUT yang digunakan adalah referensi dan gabungan

    dari model modifikasi UTAUT penelitian Rahman et al. (2011) serta Jati

    dan Laksito (2012).

  • 8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi

    32/32

    Halaman ini sengaja dikosongkan