sepak takraw bab2.pdf

20
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKR DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Hakekat Permainan Sepak Takraw Permainan sepak takraw adalah permainan regu atau tim, namun demikian keberhasilan tim atau regu sangat dipengaruhi keterampilan individu yang bermain dalam regu atau tim tersebut, Sulaiman (2008:15). Sepak Takraw adalah suatu permainan yang menggunakan bola yang terbuat dari rotan (takraw), dimainkan di atas lapangan yang datar berukuran panjang 13,40 m dan lebar 6,10 m. Ditengah-tengah dibatasi oleh jaring/net seperti permainan Bulutangkis. Pemainnya terdiri dari dua pihak yang berhadapan, masing-masing terdiri dari 3 (tiga) orang. Dalam permainan ini yang dipergunakan terutama kaki dan semua anggota badan kecuali tangan. Tujuan dari setiap pihak adalah mengembalikan bola sedemikian rupa sehingga dapat jatuh di lapangan lawan atau menyebabkan lawan membuat pelanggaran atau bermain salah. Definisi permainan Sepak Takraw sebagaimana tersebut di atas adalah Sepak Takraw Kompetisi. Sepak Takraw Kompetisi ini dipertandingkan dalam 3 nomor, yaitu : tim, regu dan Double-event (ketiga nomor ini akan dijelaskan pada bab selanjutnya. Pada tahun 2002 dikembangkan nomor Sepak Takraw baru yang disebut sepak takraw lingkaran (Circle-game), yaitu sepak takraw yang dimainkan di lapangan berbentuk lingkaran, masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain, regu tersebut memainkan bola dengan cara mengoper ke teman secara berhadapan dengan nomor yang saling berurutan, dengan operan sesuai tingkat kesulitannya (tingkat kesulitan tinggi nilai 3, tingkat kesulitran rendah nilai 1. Permainan ini di batasi oleh waktu selama 10 menit untuk masing-masing babak. Regu yang memenangkan perlombaan adalah regu yang paling banyak

Transcript of sepak takraw bab2.pdf

Page 1: sepak takraw bab2.pdf

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Hakekat Permainan Sepak Takraw

Permainan sepak takraw adalah permainan regu atau tim, namun demikian keberhasilan

tim atau regu sangat dipengaruhi keterampilan individu yang bermain dalam regu atau tim

tersebut, Sulaiman (2008:15). Sepak Takraw adalah suatu permainan yang menggunakan bola

yang terbuat dari rotan (takraw), dimainkan di atas lapangan yang datar berukuran panjang 13,40

m dan lebar 6,10 m. Ditengah-tengah dibatasi oleh jaring/net seperti permainan Bulutangkis.

Pemainnya terdiri dari dua pihak yang berhadapan, masing-masing terdiri dari 3 (tiga) orang.

Dalam permainan ini yang dipergunakan terutama kaki dan semua anggota badan kecuali tangan.

Tujuan dari setiap pihak adalah mengembalikan bola sedemikian rupa sehingga dapat jatuh di

lapangan lawan atau menyebabkan lawan membuat pelanggaran atau bermain salah. Definisi

permainan Sepak Takraw sebagaimana tersebut di atas adalah Sepak Takraw Kompetisi. Sepak

Takraw Kompetisi ini dipertandingkan dalam 3 nomor, yaitu : tim, regu dan Double-event

(ketiga nomor ini akan dijelaskan pada bab selanjutnya. Pada tahun 2002 dikembangkan nomor

Sepak Takraw baru yang disebut sepak takraw lingkaran (Circle-game), yaitu sepak takraw yang

dimainkan di lapangan berbentuk lingkaran, masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain,

regu tersebut memainkan bola dengan cara mengoper ke teman secara berhadapan dengan nomor

yang saling berurutan, dengan operan sesuai tingkat kesulitannya (tingkat kesulitan tinggi nilai 3,

tingkat kesulitran rendah nilai 1. Permainan ini di batasi oleh waktu selama 10 menit untuk

masing-masing babak. Regu yang memenangkan perlombaan adalah regu yang paling banyak

Page 2: sepak takraw bab2.pdf

mengumpulkan nilai selama waktu 10 menit tersebut. Pada tahun 2006 Sepak Takraw Lingkaran

digantikan dengan nomor baru yaitu : Hoop-Takraw, bentuk permainan nomor ini hampir sama

dengan sepak takraw Lingkaran (circle-game), tetapi pemain yang 5 orang tersebut harus

memasukkan bola ke atas “Ring berdiameter 1 meter (bulatan besi) yang dipasang dengan tali

setinggi 4,50 meter untuk puetri dan 4,75 meter untuk putera di tengah bulatan pemain. Pemain

berusaha memasukkan bola ke ring sebanyak-banyaknya dengan pukulan yang telah ditentukan

dalam waktu 30 menit.

Ada nomor Sepak Takraw kompetisi yang baru diperkenalkan mulai tahun 2005 yang

dikenal dengan nama “Double-event”, nomor ini dimainkan oleh 2 orang dalam satu regunya.

Aturan permainannya sama dengan sepak takraw kompetisi, hanya pemain yang servis tidak dari

daerah circle (tempat tekong biasa servis), tetapi dari garis belakang (base-line) dengan bola

dilambungkan sendiri dan disepak melewati net.

Permainan sepak takraw kompetisi dasarnya adalah dari permainan Sepak Raga yang

dimodifikasi untuk menjadi suatu bentuk permainan yang dipertandingkan. Sedangkan

permainan sepak takraw lingkaran (Circle-game) adalah kembali kepada bentuk sepak raga yang

awalnya muncul secara tradisional yang diperlombakan. Seperti kita ketahui permainan sepak

raga merupakan olahraga tradisional , yaitu suatu permainan rakyat sejak dulu yang terdapat dan

populer di beberapa daerah di Indonesia dan Semenanjung Malaka mulai dari Myanmar sampai

perbatasan Singapura. Permainan ini sangat digemari masyarakat bahkan di Malaysia termasuk

olahraga wajib di sekolah. Permainan Sepak raga di Indonesia dan Malaysia, awalnya dimainkan

oleh beberapa orang (6-9 orang) dalam suatu lingkaran yang disebut permainan Sepak raga

bulatan.

Pada tahun 1945 di Malaysia permainan Sepak raga bulatan kemudian dimodifikasi

Page 3: sepak takraw bab2.pdf

menjadi bentuk permainan yang dimainkan di atas lapangan empat persegi panjang dan di

tengah-tengahnya dipasang jaring yang dikenal dengan nama : Sepak raga Jaring . Olahrtaga ini

juga berkembang di laos, Thailand dan Singapura. Dalam musyawarah yang diadakan Federasi

Sepak Takraw Asia (ASTAF) pada tahun 1965 di Malaysia disepakati nama Sepak raga Jaring

diganti namanya menjadi permainan Sepak Takraw. Sepak berasal dari bahasa Malaysia yang

artinya memukul dengan kaki (menendang) dan Takraw dari bahasa Thailand (Takraw = bola

yang terbuat dari rotan), Susnadi (2010:4-5).

2. Perkembangan Sepak Takraw Di Indonesia

Permainan Sepak Takraw sampai sekarang ini masih merupakan salah satu cabang

olahraga yang belum memasyarakat, belum menjadi kegemaran masyarakat dari semua lapisan.

Permainan Sepak Takraw baru merambah kepada masyarakat lapisan menengah ke bawah. Hal

ini disebabkan permainan ini sulit dilakukan, berisiko cidera atau sakit lebih besar, dan masih

ada kelompok masyarakat yang menganggap permainan Sepak Takraw sebagai olahraga yang

kasar. Namun demikian perkembangan permainan Sepak Takraw terjadi sangat pesat sekali. Hal

ini dapat dilihat mulai tahun 1983, seluruh daerah di Indonesia sudah memiliki Pengurus daerah

(Pengda) atau sekarang bernama Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Sepak Takraw Seluruh

Indonesia (PSTI).

Permainan Sepak Takraw secara internasional telah membentuk induk organisasi tingkat asia

sejak 1982, yang perkembangannya secara internasional sekarang ini sangat hebat. Tidak hanya

negara-negara Asia Tenggara yang mengembangkan olahraga ini, tapi hampir seluruh bangsa di

dunia ini mengembangkan permainan Sepak Takraw, seperti Amerika, Australia, dan

sebagainya.

3. Bentuk Permainan Sepak Takraw

Page 4: sepak takraw bab2.pdf

Sepak Takraw adalah suatu permainan yang menggunakan bola yang terbuat dari rotan

(takraw), dimainkan di atas lapangan yang datar berukuran panjang 13,40 m dan lebar 6,10 m.

Ditengah-tengah dibatasi oleh jaring/net seperti permainan Bulutangkis. Pemainnya terdiri dari

dua pihak yang berhadapan, masing-masing terdiri dari 3 (tiga) orang. Dalam permainan ini yang

dipergunakan terutama kaki dan semua anggota badan kecuali tangan. Tujuan dari setiap pihak

adalah mengembalikan bola sedemikian rupa sehingga dapat jatuh di lapangan lawan atau

menyebabkan lawan membuat pelanggaran atau bermain salah. Definisi permainan Sepak

Takraw sebagaimana tersebut di atas adalah Sepak Takraw Kompetisi. Sepak Takraw Kompetisi

ini dipertandingkan dalam 3 nomor, yaitu : Tim, Regu dan Double-event (ketiga nomor ini akan

dijelaskan pada bab selanjutnya. Pada tahun 2002 dikembangkan nomor Sepak Takraw baru

yang disebut Sepak Takraw Lingkaran (Circle-game), yaitu sepak takraw yang dimainkan di

lapangan berbentuk lingkaran, masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain, regu tersebut

memainkan bola dengan cara mengoper ke teman secara berhadapan dengan nomor yang saling

berurutan, dengan operan sesuai tingkat kesulitannya (tingkat kesulitan tinggi nilai 3, tingkat

kesulitran rendah nilai 1. Permainan ini di batasi oleh waktu selama 10 menit untuk masing-

masing babak. Regu yang memenangkan perlombaan adalah regu yang paling banyak

mengumpulkan nilai selama waktu 10 menit tersebut. Pada tahun 2006 Sepak Takraw Lingkaran

digantikan dengan nomor baru yaitu : Hoop-Takraw, bentuk permainan nomor ini hampir sama

dengan sepak takraw Lingkaran (circle-game), tetapi pemain yang 5 orang tersebut harus

memasukkan bola ke atas “Ring berdiameter 1 meter (bulatan besi) yang dipasang dengan tali

setinggi 4,50 meter untuk puetri dan 4,75 meter untuk putera di tengah bulatan pemain. Pemain

berusaha memasukkan bola ke ring sebanyak-banyaknya dengan pukulan yang telah ditentukan

dalam waktu 30 menit.

Page 5: sepak takraw bab2.pdf

Ada nomor Sepak Takraw kompetisi yang baru diperkenalkan mulai tahun 2005 yang

dikenal dengan nama “Double-event”, nomor ini dimainkan oleh 2 orang dalam satu regunya.

Aturan permainannya sama dengan Sepak Takraw kompetisi, hanya pemain yang servis tidak

dari daerah circle (tempat tekong biasa servis), tetapi dari garis belakang (base-line) dengan bola

dilambungkan sendiri dan disepak melewati net.

Permainan Sepak Takraw kompetisi dasarnya adalah dari permainan Sepak Raga yang

dimodifikasi untuk menjadi suatu bentuk permainan yang dipertandingkan. Sedangkan

permainan Sepak Takraw lingkaran (Circle-game) adalah kembali kepada bentuk sepak raga

yang awalnya muncul secara tradisional yang diperlombakan. Seperti kita ketahui permainan

Sepak raga merupakan olahraga tradisional , yaitu suatu permainan rakyat sejak dulu yang

terdapat dan populer di beberapa daerah di Indonesia dan Semenanjung Malaka mulai dari

Myanmar sampai perbatasan Singapura. Permainan ini sangat digemari masyarakat bahkan di

Malaysia termasuk olahraga wajib di sekolah. Permainan Sepak raga di Indonesia dan Malaysia,

awalnya dimainkan oleh beberapa orang (6-9 orang) dalam suatu lingkaran yang disebut

permainan Sepak raga bulatan.

Pada tahun 1945 di Malaysia permainan Sepak raga bulatan kemudian dimodifikasi

menjadi bentuk permainan yang dimainkan di atas lapangan empat persegi panjang dan di

tengah-tengahnya dipasang jaring yang dikenal dengan nama : Sepak raga Jaring . Olahrtaga ini

juga berkembang di laos, Thailand dan Singapura. Dalam musyawarah yang diadakan Federasi

Sepak Takraw Asia (ASTAF) pada tahun 1965 di Malaysia disepakati nama Sepak raga Jaring

diganti namanya menjadi permainan Sepak Takraw. Sepak berasal dari bahasa Malaysia yang

artinya memukul dengan kaki (menendang) dan Takraw dari bahasa Thailand (Takraw = bola

yang terbuat dari rotan), Susnadi (2010:4-5).

Page 6: sepak takraw bab2.pdf

4. Teknik Dasar Permainan Sepak Takraw

Menurut Susnadi (2010:6-7) teknik permainan sepak takraw memiliki dua macam teknik

yakni teknik dasar dan teknik khusus. Teknik dasar meliputi :

a) Lawan pasif

Lawan pasif adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam gunanya untuk

menerima dan menimang bola, mengumpan dan menyelamatkan smash lawan.

b) Sepak Kuda (Sepak Kura)

Sepak kuda atau sepak kura adalah sepakan dengan menggunakan kura kaki atau dengan

punggung kaki. Digunakan untuk menyelamatkan bola dari smash lawan, memainkan bola

dengan usaha menyelamatkan bola dan mengambil bola yang rendah.

c) Sepak Cungkil

Sepak cungkil adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki (jari kaki). Digunakan

untuk mengambil bola yang jauh, rendah dan bola-bola yang liar pantulan dari bloking.

d) Menapak

Menapak adalah menyepak bola dengan menggunakan telapak kaki. Digunakan untuk :

smash ke pihak lawan, menahan atau membloking smash dari pihak lawan dan menyelamatkan

bola dekat net (jaring).

e) Sepak Simpuh atau Sepak Badek

Sepak badek adalah menyepak bola dengan kaki bagian luar atau samping luar. Digunakan

untuk menyelamatkan bola dari pihak lawan dan mengontrol bola dalam usaha penyelamatan.

Page 7: sepak takraw bab2.pdf

f) Sundulan (heading)

Sundulan (heading) adalah memainkan bola dengan kepala. Digunakan untuk menerima

bola pertama dari pihak lawan, meyelamatkan bola dari smash lawan.

g) Mendada

Mendada adalah memainkan bola dengan dada, digunakan untuk mengontrol bola untuk

dapat dimainkan selanjutnya.

h) Memaha

Memaha adalah memainkan bola dengan paha dalam usaha mengontrol bola, digunakan

untuk menahan, menerima dan menyelamatkan bola dari smash lawan.

i) Membahu

Membahu adalah memainkan bola dengan bahu dalam usaha mempertahankan dari smash

pihak lawan yang mendadak, dimana pihak pertahanan dalam keadaan terdesak dan dalam posisi

yang kurang baik. Sedangkan teknik khusus dalam permainan sepak takraw adalah cara bermain

sepak takraw, bagaiman permainan itu dimulai, apa yang harus dilakukan. Setelah bola dikuasai

tindakan apa yang harus dilakukan untuk membuat smash sehingga smash itu mendapatkan hasil

atau nilai bagi regunya.

Adapun teknik khusus dalam permainan sepak takraw adalah :

a) Sepak Mula (Servis)

Sepak Mula (Servis) adalah sepakan yang dilakukan oleh tekong kearah lapangan lawan

sebagai cara memulai permainan. suatu gerak kerja yang penting dalam permainan sepak takraw,

Page 8: sepak takraw bab2.pdf

karena point dapat dibuat oleh regu yang melakukan servis. Tujuan suatu servis hendaklah

dipusatkan kepada pengacuan permainan atau pertahanan lawan sehingga kita dapat mengatur

smash yang mematikan dan sulit menerima bola oleh lawan.

b) Smash

Smash adalah pukulan yang utama dalam pnyerangan untuk mencapai usaha dalam

kemenangan. Tujuannya adalah mendapatkan point dari pihak lawan dan mematikan permainan

lawan

c) Block ( Menahan )

Block atau menahan adalah salah satu dari beberapa cara gerak kerja bertahan untuk

menghalangi smash dari lawan yang melakukan smsh. Tujuannya adalah menggagalkan smash

dari lawan untuk mendapatkan angka

5. Hakekat Ketepatan Servis Bawah Dalam Permainan Sepak Takraw

Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerakan-gerakan

terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau objek yang langsung harus

dikenai dengan salah satu bagian tubuh. Misalnya suatu pukulan dalam tinju, tendangan dalam

karate, tembakan dalam bola basket, Ahmadi (2007:66). Ketepatan menurut Poerwanto (dalam

Hadjarati, 2006:76) adalah betul atau lurus (arahnya, jurusannya) misalnya kena benar pada

sasarannya, tujuannya, maksudnya dan sebagainya. Selanjutnya Sajoto (dalam Hadjarati,

2006:73) ketepatan adalah kemampuan sesesorang dalam mengendalikan gerak bebas, terhadap

sesuatu sasaran dapat berupa atau mungkun suatu objek yang langsung harus dikenal misalnya

dalam memasukan bola dalam bola basket. Ketepatan adalah kemampuan sesorang untuk

mengarahkan sesuai dengan sasaran yang dikehendaki Rintulus dkk (dalam Hadjarati, 2006:76).

Menurut Ahmadi (2007:20) servis adalah pukulan bola yang dilakukan dari belakang

Page 9: sepak takraw bab2.pdf

garis akhir lapangan permainan melampaui net ke daerah lawan. Servis merupakan pukulan

pembukaan untuk memulai suatu permainan sesuai dengan kemajuan permainan, teknik saat ini

hanya sebagai permukaan permainan, tapi jika ditinjau dari sudut taktik sudah merupakan suatu

serangan awal untuk mendapat nilai agar suatu regu berhasil meraih kemenangan. Menurut

peraturan permainan bola voli (2005:33) servis adalah suatu upaya untuk menetapkan bola ke

dalam permainan oleh pemain kanan belakang yang berada didaerah servis. Mula-mula servis ini

hanya dianggap sebagai pukulan permulaan saja, cara melempar bola untuk memulai permainan.

Tetapi servis ini kemudian berkembang menjadi suatu senjata yang ampuh untuk menyerang.

Adapun macam servis ada dua yaitu : a) servis atas, b) servis bawah. Jadi teknik dasar ini tak

boleh kita abaikan, dan harus kita latih dengan baik terus menerus.

Ketepatan servis adalah kemampuan seseorang untuk menggerakkan sesuatu dengan

sasaran yang dikehendaki. Sajoto (1988:59) menyatakan bahwa : ketepatan servis atau accuracy

adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan gerakan-gerakan bebas terhadap sesuatu

sasaran. Sasaran dapat berupa jarak atau mungkin sesuatu obyek langsung yang harus dikenai,

misalnya menembak, memasukkan bola dalam basket, pichur dalam permainan bola voli dan

lain-lain sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian ketepatan adalah kemampuan

seseorang untuk mengarahkan gerakan ke sasaran, kegunaannya adalah untuk ketepatan servis,

sehingga para pemain berkehendak melakukan servis bola dengan tepat pada sasaran yang

dikehendaki.

Roji (2007:22) mengemukakan servis adalah sebagai tanda dimulainya peraminan dan

sebagai suatu serangan yang pertama kali bagi suatu regu. Servis terdiri dari servis tangan

bawah dan servis tangan atas. Menurut peraturan permainan bola voli (2005:33) servis adalah

Page 10: sepak takraw bab2.pdf

suatu upaya untuk menetapkan bola ke dalam permainan oleh pemain kanan belakang yang

berada didaerah servis.

Ahmadi (2007:21) mengemukakan bahwa servis bawah disebut merupakan servis yang

dilakukan dengan posisi awal adalah berdiri dengan posisi melangkah, dengan kaki depan yang

berlawanan dengan kaki yang akan menendang bola. Lestari (2008:90) mengemukakan bahwa

servis bawah merupakan servis yang dilakukan dengan posisi pemain dapat berdiri dimana saja

disepanjang dan dibelakang garis ujung lapangan.

6. Teknik Dasar Melakukan Sevis Bawah

Menurut Sulaiman (2008:22) menjelaskan bahwa teknik dasar melakukan servis bawah

meliputi :

a) Berdiri dengan salah satu kaki berada di dalam lingkaran sebagai kai tumpu, kaki lain

berada di samping belakang badan sebagai awalan. Kaki tumpu diusahakan menghadap

ke arah pelampung (apit).

b) Salah satu lengan menunjuk arah permintaan bola yang akan dilambungkan oleh apit

sebagai pelambung.

c) Saat bola datang, kaki pukul diayunkan dati bawah ke atas menyonsong bola. Perkenan

dengan bola adalah pada kaki bagin dalam di kencangkan.

d) Bola ditendang saat ketinggian bola setinggi lutut.

e) Berusaha bola dipukul melewati atas net.

f) Setelah melakukan sepakan, badan melakukan gerakan lanjutan dengan mengikuti arah

gerak sepakan dan mendarat dengan mengeper.

Selanjutnya ada beberapa keselahan dalam melakukan servis bawah menurut Sulaiman

(2008:23) yakni :

Page 11: sepak takraw bab2.pdf

a) Kaki tumpu tidak dihadapkan ke pelambung, sehingga pada saat pukulan bola gerak

lanjutannya terhambat.

b) Kaki pukul tidak dikeraskan pada pergelangan kaki akibatnya pukulan bola tidak

bertenaga dan tidak dapat diarahkan sesuai harapan.

c) Kaki tumpu atau kaki pukul menginjak garis hal ini merupakan kesalahan dalam

peraturan permainan.

7. Hakekat Latihan

Hamidsyah (1995:89) mengatakan bahwa didalam olahraga prestasi, bentuk-bentuk

aktivitas semacam itu belum dapat dikategorikan sebagai suatu latihan. Sebenarnya bila yang

dimaksudkan dengan pengertian latihan seharusnya mempunyai tujuan atau sasaran yang ingin

dicapai dengan menggunakan metode-metode serta pola dan menggunakan prinsip-prinsip

latihan yang mempunyai pengaruh terhadap tubuh. Bompa (1994:3) memberi batasan bahwa

latihan adalah aktivitas olahraga yang sistematis dalam waktu yang lama, ditingkatkan secara

psikologis manusia untuk mencapai sasaran yang ditentukan.

Harsono (1988:101) mengemukakan “Latihan adalah proses sistematis berlatih atau

bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian bertambah jumlah beban

latihan atau bekerja. Bompa (1994:37) mengemukakan “Latihan merupakan proses yang

sistematis atau bekerja secara berulang-ulang dalam jangka panjang, yang ditingkatkan secara

bertahap dan individu yang ditujukan pada pembentukan fungsi fisiologis dan psikologis untuk

memenuhi tuntutan tugas”

Harsono (1988:100) mengatakan “Tujuan serta sasaran dari latihan atau training adalah

untuk membantu atlet meningkatkan keterampilan dan prestasi semaksimal mungkin. Untuk

mencapai hal itu, ada empat aspek latihan yang harus diperhatikan dan dilatih secara seksama

Page 12: sepak takraw bab2.pdf

oleh atlet, yaitu latihan fisik, teknik, taktik dan mental. Dalam pelaksanaan latihan Overhead

Throw dan latihan Medicine Ball Throw, latihan dilakukan selama 6 minggu dan frekuensi

latihan 3 kali seminggu. Sesuai yang telah dikemukakan Pate (1993:213) bahwa : "Latihan yang

dilakukan selama 6-8 minggu akan memberikan efek yang cukup dengan kekuatan 10-25%.

Kemudian menurut Sajoto (1988:99) bahwa : "repetisi dengan kontrak maksimal tiap set

hendaknya antara 8-15 kali, sedangkan jumlah set hendaknya 3 kali. Lebih lanjut Sajoto

(1988:35) menyatakan "program latihan 3 kali setiap minggu agar tidak terjadi kelelahan yang

kronis. Penggunaan beban dalam latihan nantinya akan dilakukan secara bertahap dari ringan ke

yang semakin berat.

Latihan adalah suatu proses secara sistematis yang mengarah kepada fungsi fisiologis dan

psikologis untuk mencapai pembentukan perindividual secara keseluruhan dalam meningkatkan

keterampilan gerak untuk berprestasi. Gerakan-gerakan yang dilakukan harus diulang-ulang

dengan konstan, dimaksudkan agar organisasi mekanisme neuorofisiologis akan menjadi

bertambah baik, dan gerakan-gerakan tubuh yang semula dirasakan sukar untuk dilakukan, lama

kelamaan merupakan suatu gerakan yang sistematis dan refleks. Ini berarti semakin kurang kita

menggunakan konsentrasi pusat-pusat syaraf. Dengan demikian kita akan lebih menghemat

tenaga, jumlah tenaga kita kelurkan untuk gerakan-gerakan tambahan yang tidak diperlukan

dapat diperkecil atau diabaikan. Melalui ransangan (stimulasi) maksimal atau hampir maksimal

dari latihan yang kian hari kian bertambah berat, maka perubahan-perubahan dalam tubuh akan

dapat tercapai.

a) Komponen-komponen latihan

Dalam setiap cabang olahraga, kekuatan hal utama karena otot yang kuat, lentur dan

terlatih menghasilkan teknik yang sempurna. Teori di atas diperkuat lagi oleh Rusli Lutan yang

Page 13: sepak takraw bab2.pdf

mengatakan bahwa “metode bagian atau parsial dapat diterapkan apabila struktur gerak agak

kompleks sehingga kemungkinan untuk memperoleh hasil yang maksimal akan diperoleh jika

komponen-komponen gerakan dilatih. Dalam cabang olahraga bola voli kekuatan dan kelenturan

sangatlah dibutuhkan untuk melakukan suatu smash maupun dengan jenis smash di cabang

olahraga lainnya.

b) Volume Latihan

Volume latihan sering dipandang sebagai komponen utama dalam latihan sebab

menyangkut pada jumlah keseluruhan latihan yang dilakukan dalam latihan atau juga

menyangkut jumlah kerja yang dilakukan selama satu kali latihan. Oleh karena itu komponen ini

dapat dikatakan sebagai syarat penting untuk mendapatkan teknik, taktik dan kondisi fisik yang

diinginkan. Untuk lebih jelas volume latihan dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Waktu atau jangka waktu yang digunakan.

b. Jarak atau jumlah tegangan yang dapat dilakukan persatuan waktu.

c. Jumlah pengulangan bentuk latihan, atau elemen terbaik persatuan waktu.

Volume latihan dapat ditingkatkan melalui :

a. Memperpanjang waktu latihan

b. Meningkatkan jumlah waktu latihan persiklus latihan

c. Menambah jumlah pengulangan pada waktu tertentu

d. Meningkatkan jarak yang harus ditempuh untuk setiap pengulangan latihan.

Akan tetapi peningkatan volume latihan tetap selalu dipertimbangkan, sebab

bagaimanapun juga terlalu tinggi peningkatan volume latihan dapat merusak atlet.

c) Intensitas Latihan

Page 14: sepak takraw bab2.pdf

Interaksi latihan merupakan salah satu komponen latihan yang sangat penting berkaitan

dengan kualitas kerja dalam satuan waktu yang diberikan. Lebih banyak kerja diberikan dalam

satuan waktu akan lebih tinggi intensitasnya. Intensitas latihan menunjukkan pada kekuatan

rangsangan syaraf pada waktu latihan dilakukan yang tergantung pada :

a. Beban / kecepatan gerakan

b. Variasi internal istirahat di antara ulangan

c. Tekanan kejiwaan sewaktu latihan

Untuk memperbanyak intensitas latihan dapat melalui beberapa cara :

a. Meningkatkan kekuatan dalam jarak waktu tertentu atau meningkatkan waktunya.

b. Meningkatkan rasio antara intensitas mutlak dengan hasilnya sehingga intensitas

absolutnya dapat dipakai.

c. Mempersingkat istirahat interval di antara masing-masing pengulangan atau set.

d. Meningkatkan intensitas latihan.

e. Meningkatkan jumlah latihan.

d) Prinsip Latihan

Prinsip latihan adalah proses adaptasi menusi terhadap lingkungan. Manusia memiliki daya

adaptasi istimewa terhadap lingkungan, pemain akan beradaptasi terhadap beban latihan yang

diterima saat latihan maupun dalam pertandingan. Prinsip-prinsip latihan menurut Dr.

Sukadiyanto (dalam Andy 2010) adalah :

a) Prinsip Kesiapan ( Readiness )

Page 15: sepak takraw bab2.pdf

Pada prinsip kesiapan, materi dan dosis latihan harus disesuaikan dengan usia

olahragawan. Oleh karena usia berkaitan erat dengan kesiapan kondisi fisiologis dan psikologis

dari setiap olahragawan.

Usia 6-10

tahun

Usia 11-13

tahun

Usia 14-18

tahun

Usia

Dewasa

Membangun

kemampuan

(interest)

Pengayaan

keterampilan

gerak

Peningkatan

latihan

Puncak

penampilan

atau masa

prestasi

Menyengkan Penyempurnaan

teknik

Latihan

khusus

Belajar

berbagai

keterampilan

teknik dasar

Persiapan untuk

meningkatkan

latihan

Frekwensi

kompetisi

diperbanyak

b) Prinsip Individual

Dalam merespon beben latihan untuk setiap olahragawan tentu akan berbeda-beda,

sehingga beban latihan beban latihan setiap orang tidak dapat disamakan antara orang yang satu

dengan yang lainnya. Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan kemampuan anak dalam

merespon beban latihan diantaranya adalah faktor keturunan, kematangan, gizi, waktu istirahat

dan tidur, kebugaran, lingkungan, sakit cidera dan motivasi. Maka agar seorang pelatih berhasil

Page 16: sepak takraw bab2.pdf

dalam melatih perlu menyadari bahwa setiap anak memiliki perbedaan-perbedaan, terutama

dalam merespon beban latihan.

c) Prinsip Adaptasi

Organ tubuh manusia cenderung selalu dapat beradaptasi terhadap perubahan

lingkungannya. Keadaan ini menguntungkan untuk proses berlatih-melatih, sehingga

kemampuan manusia dapat dipengarui dan dapat ditingkatkan melalui latihan. Latihan

menyebabkan proses adaptasi pada organ tubuh, namun tubuh memerlukan jangka waktu tertentu

agar dapat beradaptasi seluruh beban selama proses latihan. Bila beban latihan ditingkatkan

secara progresif, maka organ tubuh akan menyesuaikan terhadap perubahan tersebut dengan

baik. Tingkat kecepatan adaptasi terhadap beban latihan dipengarui usia, kualitas kebugaran otot,

kebugaran energi, dan kualitas latihannya.

Ciri-ciri terjadinya proses adaptasi pada tubuh akibat latihan :

a. Kemampuan fisiologis ditandai dengan membaiknya sistem pernafasan, fungsi

jantung, paru, sirkulasi, dan volume darah.

b. Meningkatnya kemampuan fisik, yaitu ketahanan otot, kekuatan dan power.

c. Tulang. Ligamenta, tendo, dan hubungan jaringan otot menjadi lebih kuat

d) Prinsip Beban Lebih (Overload)

Beban latihan harus melampaui atau mencapai sedikit diatas ambang batas ambang

rangsang. Sebab beban yang terlalu berat akan mengakibatkan tidak mampu diadaptasi oleh

tubuh, sedangkan terlalu ringan tidak berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan fisik,

sehingga beban latihan harus memenui prinsip moderat. Untuk itu pembebanan dilakukan secara

progresif dan diubah sesuai dengan tingkat perubahan atlet.

Page 17: sepak takraw bab2.pdf

e) Prinsip Progresif (Peningkatan)

Agar terjadi proses adaptasi tubuh, maka diperlukan prinsip beban lebuh yang diikuti

dengan prinsip progresif. Latihan progresif, artinya dalam pelaksanaan proses latihan dilakukan

dari yang mudah ke yang sukar, sederhana ke kompleks, umum ke khusus, bagian ke

keseluruhan, ringan ke berat, dari kuantitas ke kualitas, serta dilakukan secara ajeg, maju dan

berkelanjutan. Dalam menerapkan prinsip harus dilakukan secara bertahap, cermat, kontinyu,

dan tepat. Artinya setiap tujuan latihan memiliki jangka waktu tertentu untuk dapat diadaptasi

oleh tubuh atlet. Setelah jangka waktu adaptasi tercapai, maka beban latihan harus ditingkatkan.

Bila beban latihan ditingkatkan secara mendadak, tubuh tidak mampu mengadaptasinya bahkan

akan merusak dan berakibat cidera serta rasa sakit.

f) Prinsip Spesifikasi

Setiap bentuk latihan harus sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga, prinsip spesifikasi

antara lain :

a. Spesifikasi kebutuhan energi

b. Spesifikasi bentuk dan Model Latihan

c. Spesifikasi ciri gerak dan kelompok otot yang digunakan

d. Waktu periodesasi latihan

g) Prinsip Variasi

Program latihan yang baik harus disusun secara variatif untuk menghindari kebosanan,

keengganan dan keresahan yang merupakan kelelahan secara psikologis. Komponen utama yang

diperlukan untuk memvariasi latihan menurut Martens (1990) adalah :

a. Kerja dan istirahat

b. Latihan berat dan ringan, dari mudah yang sulit, dan dari kuantitas ke kualitas

Page 18: sepak takraw bab2.pdf

h) Prinsip Pemanasan

Pemanasan bertujuan untuk mempersiapkan fisik dan psikis atlet memasuki latihan inti,

dan diharapkan atlet dalam memasuki latihan inti dapat terhindar dari kemungkinan terjadinya

cidera atau rasa sakit.Ada 4 macam kegiatan pemanasan, antara lain :

a. Aktifitas yang bertujuan untuk menaikkan suhu badan.

b. Aktifitas peregangan (stretching) baik yang pasif maupun yang aktif

(kalestenik/balistik).

c. Aktifitas senam khusus cabang olahraga.

d. Aktifitas gerak teknik cabang olahraga

i) Prinsip Latihan Jangka Panjang (Long Term Training)

Prestasi olahraga tidak dapat dicapai secara instant. Untuk mencapai prestasi terbaik

diperlukan waktu yang lama. Pengaruh beban latihan tidak dapat diadaptasi oleh tubuh secara

mendadak, tetapi memerlukan waktu dan harus bertahap serta kontinyu. Pencapaian prestasi

maksimal harus didukung dengan kemampuan dan keterampilan gerak. Persiapan proses latihan

harus teratur, intensif dan progresif membutuhkan waktu antara 4-10 tahun. Oleh karena itu,

latihan jangka waktu panjang selalu dipengarui oleh pertumbuhan dan perkembangan anak,

peletakkan gerak, serta strategi pembelajaran.

j) Prinsip Berkebalikan (Reversibility)

Artinya, bila atelt berhenti dari latihan dalam waktu tertentu bahkan dalam waktu yang

lama, maka kualitas organ tubuhnya akan mengalami penurunan funsi secara otomatis. Sebab

proses adaptasi yang terjadi sebagai hasil dari latihan akan menurun bahkan hilang.

k) Prinsip Tidak Berlebihan (Moderat)

Page 19: sepak takraw bab2.pdf

Keberhasilan latihan jangka panjang sngat ditentukan pembebanan yang tidak berlebihan.

Artinya, pembebanan harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan, pertumbuhan, dan

perkembangan atlet, sehingga beban latihan yang diberikan benar-benar tepat.

l) Prinsip Sistematik

Prestasi atlet sifatnya labil dan sementara, sehingga prinsip ini berkaitan dengan ukuran

(dosis) pembebanan dan skala prioritas sasaran latihan. Skala prioritas latihan berhubungan

dengan urutan sasaran dan materi latihan utama yang disesuaikan dengan periodesasi latihan.

Yang memilki tujuan latihan yang berbeda baik dalam aspek fisik, teknik, taktik, maupun

psikologis.

8. Hakikat Latihan Berpasangan

Pada dasarnya latihan sepak sila berpasangan adalah latihan yang dilakukan dua orang

dalam satu kelompok. Latihan sepak sila berpasangan atau dalam bahasa inggrisnya practice

rehearsal pairs adalah strategi sederhana yang dipakai untuk mempraktekan suatu keterampilan

atau prosedur dengan teman belajar. (Zaini 2008:81). Latihan sepak sila berpasangan dalam

permainan sepak takraw pada hakekatnya adalah latihan dilakukan dengan melibatkan dua orang

dalam satu kelompok, dan dua orang tersebut berhadapan dan saling mengoper bola. Teknik

latihan sepak sila berpasangan bertujuan untuk meyakinkan masing-masing pasangan dapat

melakukan keterampilan dengan benar. Langkah-langkah teknik berpasangan adalah sebagai

berikut :

1. Pilih salah satu jenis permainan yang akan dipakai dalam latihan.

2. Buatlak kelompok yang terdiri dari 2 orang. Setiap orang dalam kelompok berpasangan

dan saling berhadapan.

3. Selanjutnya disediakan satu buah bola dalam setiap kelompok.

Page 20: sepak takraw bab2.pdf

4. Dua orang dalam kelompok saling mengoper bola yang dilakukan berulang-ulang kali.

B. Kerangka Pikir

Permainan sepak takraw merupakan salah satu bentuk permainan yang cukup merakyat.

permainan ini memiliki beberapa teknik dasar adalah melakukan servis. Salah satu servis yang

ada dalam permainan sepak takraw adalah servis bawah. Tentu untuk bisa melakukan servis

bawah dengan baik dan tepat adalah melakukan latihan dengan baik dan benar pula. Salah satu

latihan untuk membentuk ketepatan servis bawah adalah latihan sepak sila berpasangan. Dimana

latihan sepak sila berpasangan merupakan strategi sederhana yang dipakai untuk mempraktekkan

suatu keterampilan atau prosedur dengan teman belajar.

Jika semakin baik program latihan, makin baik kemampuan seseorang melakukan

servis bawah dalam permainan sepak takraw dan hal ini pemain lawan akan menerima servis

yang kita lakukan. Dalam penelitian ini, hanya dibatasi pada pengaruh latihan sepak sila

berpasangan terhadap ketepatan servis bawah dalam permainan sepak takraw.

D. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh latihan sepak sila

berpasangan terhadap ketepatan servis bawah dalam permainan sepak takraw.